16
Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PA DA PA SIEN DENGAN TUBERCULOS IS PA RU A. KONSEP DASAR PENY AKIT 1. De fi ni si /Penge rt i n Tu ber culosis mer upa kan pen ya kit inf eksi bak ter i men ahu n ya ng di seba bk an ol eh Myco ba kt er ium tube rcul os is yang di tand ai de ngan  pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi. Mycobacterium tuberculosis merupakan kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru /  berbagai organ tubuh lainnya yang bertekanan parsial tinggi. Kuman ini dapat meru pakan organisme patogen maupun saprof it. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 ! sampai " #m, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah. $enyakit tuberculosis ini biasanya menyerang paru tetapi dapat menyebar ke hampir seluru h bagia n tubuh termasuk meninge s, ginjal , tulan g, nodu s limfe. %nfeksi a&al biasan ya terjadi !'(0 ming gu setelah pemajanan . %ndi)idu kemudian dapat mengalami penyakit aktif karena gangguan atau ketidakefektifan respon imun. G!"r 1. G!"rn #r$ #% #sien %eng" t$"er&$'(sis #t$ ). E#i%e!i(' (gi /In si%en *s$s $enyakit tuberkulosis adalah penyakit yang sangat epidemik karena kuman mikro bakteri um tuberk ulosa telah meng infeksi sepert iga pend uduk duni a. $rogr am penan ggul angan secara terpad u baru dilakukan pada tahun (**+ melalui strat egi -T dir ect ly obser)ed treatment shor tcourse che mot era py, mes kip un seja k tahun (** 3 tel ah dic ana ngk an ked arurat an

Lp Tuberkulosis Paru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 1/16

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN TUBERCULOSIS PARU

A. KONSEP DASAR PENYAKIT1. Definisi/Pengerti n

Tuberculosis merupakan penyakit infeksi bakteri menahun yang

disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis yang ditandai dengan

pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi. Mycobacterium

tuberculosis merupakan kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru /

berbagai organ tubuh lainnya yang bertekanan parsial tinggi. Kuman ini dapat

merupakan organisme patogen maupun saprofit. Basil tuberkel ini berukuran0,3 ! sampai " #m, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah. $enyakit

tuberculosis ini biasanya menyerang paru tetapi dapat menyebar ke hampir

seluruh bagian tubuh termasuk meninges, ginjal, tulang, nodus limfe. %nfeksi

a&al biasanya terjadi !'(0 minggu setelah pemajanan. %ndi)idu kemudian

dapat mengalami penyakit aktif karena gangguan atau ketidakefektifan respon

imun.

G !" r 1. G !" r n # r$ # % # sien %eng " t$"er&$'(sis # t$

). E#i%e!i('(gi/Insi%en * s$s

$enyakit tuberkulosis adalah penyakit yang sangat epidemik karena

kuman mikrobakterium tuberkulosa telah menginfeksi sepertiga penduduk

dunia. $rogram penanggulangan secara terpadu baru dilakukan pada tahun

(**+ melalui strategi -T directly obser)ed treatment shortcourse

chemoterapy , meskipun sejak tahun (**3 telah dicanangkan kedaruratan

Page 2: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 2/16

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

global penyakit tuberkulosis. Kegelisahan global ini didasarkan pada fakta

bah&a pada sebagian besar negara di dunia, penyakit tuberkulosis tidak

terkendali, hal ini disebabkan banyak penderita yang tidak berhasil

disembuhkan, terutama penderita menular BT1 positif .

$ada tahun (**+, diperkirakan setiap tahun terjadi sekitar sembilan juta

penderita dengan kematian tiga juta orang 2 -, (**4 . i negara'negara

berkembang kematian karena penyakit ini merupakan !+ 5 dari seluruh

kematian, yang sebenarnya dapat dicegah. iperkirakan *+ 5 penyakit

tuberkulosis berada di negara berkembang, 4+ 5 adalah kelompok usia

produktif (+'+0 tahun . Tuberkulosis juga telah menyebabkan kematian lebih

banyak terhadap &anita dibandingkan dengan kasus kematian karena

kehamilan, persalinan dan nifas.

i %ndonesia pada tahun yang sama, hasil sur)ey kesehatan rumah

tangga K6T menunjukkan bah&a penyakit tuberkulosis merupakan

penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit infeksi

saluran pernapasan pada semua kelompok usia, dan nomor satu dari golongan

penyakit infeksi. 2 - memperkirakan setiap tahun menjadi +73.000 kasus

baru tuberkulosis dengan kematian sekitar ("0.000. ecara kasar diperkirakan

setiap (00.000 penduduk %ndonesia terdapat (30 penderita baru tuberkulosis

dengan BT1 positif.

+. Pen,e" "/f *t(r #re%is#(sisi

$enyebabnya adalah kuman microorganisme yaitu basil

mycobacterium tuberculosis tipe humanus dengan ukuran panjang ( 8 " #m

dan tebal (,3 8 0,9 #m, termasuk golongan bakteri aerob gram positif serta

tahan asam atau basil tahan asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia

dan fisik karena sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak lipid .

Kuman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan

dingin dapat tahan bertahun'tahun dalam lemari es . al ini terjadi karena

kuman berada dalam sifat dormant. ari sifat dormant ini kuman dapat

bangkit kembali dan menjadikan tuberkulosis aktif kembali. ifat lain kuman

adalah aerob. ifat ini menunjukkan bah&a kuman lebih menyenangi jaringan

yang tinggi kandungan oksigennya. alam hal ini tekanan bagian apikal paru'

Page 3: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 3/16

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga bagian apikal ini

merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis.

Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi penting saluran

pernapasan. Basil mikrobakterium tersebut masuk ke dalam jaringan paru

melalui saluran napas droplet infection sampai al)eoli, maka terjadilah

infeksi primer ghon selanjutnya menyebar ke kelenjar getah bening setempat

dan terbentuklah primer kompleks ranke . Keduanya dinamakan tuberkulosis

primer, yang dalam perjalanannya sebagian besar akan mengalami

penyembuhan. Tuberkulosis paru primer, peradangan terjadi sebelum tubuh

mempunyai kekebalan spesifik terhadap basil mikobakterium. Tuberkulosis

kebanyakan didapatkan pada usia ('3 tahun. edangkan yang disebut

tuberkulosis post primer reinfection adalah peradangan jaringan paru oleh

karena terjadi penularan ulang yang mana di dalam tubuh terbentuk kekebalan

spesifik terhadap basil tersebut.

G !" r ). -,&(" &teri$! #en,e" " T$"er&$'(sis

. P t('(gi/P t(fisi('(gi ter %in, t$"er&$'(sis # r$

Tuberculosis tergolong airbone disease dimana penularan terjadi

karena kuman dibatukkan atau dibersinkan keluar menjadi droflet nuklei

dalam udara oleh indi)idu yang terinfeksi dalam fase aktif. etiapkali

penderita ini batuk dapat mengeluarkan 3000 droflet nuclei. $artikel infeksi ini

dapat menetap dalam udara bebas selama ( 8 ! jam. i ba&ah sinar matahari

langsung basil tuberkel mati dengan cepat tetapi dalam suasana yang gelap

dan lembab kuman dapat bertahan sampai berhari 8 hari bahkan berbulan, bila

partikel infeksi ini terhisap oleh orang yang sehat akan menempel pada al)eolikemudian partikel ini akan berkembang bisa sampai puncak apeks paru

Page 4: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 4/16

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

sebelah kanan atau kiri dan dapat pula keduanya dengan mele&ati pembuluh

limfe, basil berpindah kebagian paru 8 paru yang lain atau jaringan tubuh yang

lain.

etelah itu infeksi akan menyebar melalui sirkulasi, yang pertama

terangsang adalah limfokinase, yaitu akan dibentuk lebih banyak untuk

merangsang macrofage, berkurang tidaknya jumlah kuman tergantung pada

jumlah macrofage. Karena fungsinya adalah membunuh kuman / basil apabila

proses ini berhasil : macrofage lebih banyak maka klien akan sembuh dan

daya tahan tubuhnya akan meningkat.

Tetapi apabila kekebalan tubuhnya menurun maka kuman tadi akan

bersarang didalam jaringan paru'paru dengan membentuk tuberkel biji 8 biji

kecil sebesar kepala jarum . ua faktor penentu keberhasilan pemaparan

Tuberkulosis pada indi)idu baru yakni konsentrasi droplet nuclei dalam udara

dan panjang &aktu indi)idu bernapas dalam udara yang terkontaminasi

tersebut di samping daya tahan tubuh yang bersangkutan.

Tuberkel lama kelamaan akan bertambah besar dan bergabung menjadi

satu dan lama'lama timbul perkejuan ditempat tersebut. 1pabila jaringan yang

nekrosis dikeluarkan saat penderita batuk yang menyebabkan pembuluh darah

pecah, maka klien akan batuk darah hemaptoe . i samping penularan

melalui saluran pernapasan paling sering , M. tuberculosis juga dapat masuk

ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit lebih

jarang .

0. K' sifi* si

Klasifikasi TB $aru dibuat berdasarkan gejala klinik, bakteriologik,

radiologik dan ri&ayat pengobatan sebelumnya. Klasifikasi ini penting karena

merupakan salah satu faktor determinan untuk menetapkan strategi terapi.

Klasifikasi TB $aru dibagi sebagai berikut;

a. TB $aru BT1 $ositif dengan kriteria;

( engan atau tanpa

gejala klinik

! BT1 positif;

mikroskopik positif ! kali, mikroskopik positif ( kali disokong biakan positif satu kali atau disokong radiologik positif ( kali.

Page 5: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 5/16

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

3 <ambaran radiologik

sesuai dengan TB paru.

b. TB $aru BT1 =egatif dengan kriteria;

( <ejala klinik dan

gambaran radilogik sesuai dengan TB $aru aktif

! BT1 negatif, biakan

negatif tetapi radiologik positif.

c. Bekas TB $aru dengan kriteria;

( Bakteriologik

mikroskopik dan biakan negati)e

! <ejala klinik tidak ada

atau ada gejala sisa akibat kelainan paru.

3 6adiologik

menunjukkan gambaran lesi TB inaktif, menunjukkan serial foto yang

tidak berubah.

" 1da ri&ayat

pengobatan -1T yang adekuat lebih mendukung .

. Ge ' *'inis

Tuberkulosis sering dijuluki >the great imitator? yaitu suatu penyakit

yang mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit lain yang juga

memberikan gejala umum seperti lemah dan demam. $ada sejumlah penderita

gejala yang timbul tidak jelas sehingga diabaikan bahkan kadang'kadang

asimptomatik.

<ambaran klinik TB paru dapat dibagi menjadi ! golongan, gejala

respiratorik dan gejala sistemik;

a. <ejala respiratorik, meliputi;

( Batuk

<ejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling

sering dikeluhkan. Mula'mula bersifat non produktif kemudian

berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan.

! Batuk darah

arah yang dikeluarkan dalam dahak ber)ariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak'bercak darah, gumpalan darah atau darah

Page 6: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 6/16

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darah terjadi karena

pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah tergantung

dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.

3 esak napas

<ejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau

karena ada hal'hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothora ,

anemia dan lain'lain.

" =yeri dada

=yeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. <ejala

ini timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena.

b. <ejala sistemik, meliputi;

( emam

Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan

malam hari mirip demam influen@a, hilang timbul dan makin lama

makin panjang serangannya. edangkan masa bebas serangan makin

pendek.

! b. <ejala sistemik lain

Keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan serta malaise.

Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu'bulan,

akan tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas

&alaupun jarang dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia.

c. <ejala klinis aemoptoe;

Kita harus memastikan bah&a perdarahan dari nasofaring dengan cara

membedakan ciri'ciri sebagai berikut ;

( Batuk darah

a arah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan

b arah berbuih bercampur udara

c arah segar ber&arna merah muda

d arah bersifat alkalis

e 1nemia kadang'kadang terjadi

f Ben@idin test negatif

! Muntah daraha arah dimuntahkan dengan rasa mual

Page 7: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 7/16

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

b arah bercampur sisa makanan

c arah ber&arna hitam karena bercampur asam lambung

d arah bersifat asam

e 1nemia seriang terjadi

f Ben@idin test positif

3 Apistaksis

a arah menetes dari hidung

b Batuk pelan kadang keluar

c arah ber&arna merah segar

d arah bersifat alkalis

e 1nemia jarang terjadi

2. T3er #3,/Tin% * n #en ng n n

alam pengobatan TB paru dibagi ! bagian ;

(. angka pendek.

engan tata cara pengobatan ; setiap hari dengan jangka &aktu ( 8 3

bulan.

C treptomisin injeksi 4+0 mg.

C $as (0 mg.

C Athambutol (000 mg.

C %sonia@id "00 mg.

!. angka panjang

Tata cara pengobatan ; setiap ! seminggu, selama (3 8 (7 bulan, tetapi

setelah perkembangan pengobatan ditemukan terapi.

Terapi TB paru dapat dilakukan dengan minum obat saja, obat yang

diberikan dengan jenis ;

C %= .

C 6ifampicin.

C Athambutol.

engan fase selama ! seminggu, dengan lama pengobatan kesembuhan

menjadi 9'* bulan.

Page 8: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 8/16

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

3. engan menggunakan obat program TB paru kombipack

bila ditemukan dalam pemeriksan sputum BT1 D dengan kombinasi

obat ;

C 6ifampicin.

C %sonia@id %= .

C Athambutol.

C $yrido in B9 .

Tujuan pengobatan pada penderita TB $aru selain untuk mengobati juga

mencegah kematian, mencegah kekambuhan atau resistensi terhadap -1T

serta memutuskan mata rantai penularan. $engobatan tuberkulosis terbagi

menjadi ! fase yaitu fase intensif !'3 bulan dan fase lanjutan "'4 bulan .

$aduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan obat tambahan. enis

obat utama yang digunakan sesuai dengan rekomendasi 2 - adalah

6ifampisin, %= , $irasinamid, treptomisin dan Atambutol. edangkan jenis

obat tambahan adalah Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan 1moksisilin D

1sam Kla)ulanat, deri)at 6ifampisin/%= .

Entuk keperluan pengobatan perlu dibuat batasan kasus terlebih dahulu berdasarkan

lokasi tuberkulosa, berat ringannya penyakit, hasil pemeriksaan bakteriologik,

hapusan dahak dan ri&ayat pengobatan sebelumnya. i samping itu perlu

pemahaman tentang strategi penanggulangan TB yang dikenal sebagai irectly

-bser)ed Treatment hort Fourse -T yang direkomendasikan oleh 2 - yang

terdiri dari lima komponen yaitu;

(. 1danya komitmen politis berupa dukungan pengambil keputusan dalam

penanggulangan TB.

!. iagnosis TB melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopik langsung

sedang pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis dan

kultur dapat dilaksanakan di unit pelayanan yang memiliki sarana tersebut.

3. $engobatan TB dengan paduan -1T jangka pendek dengan penga&asan

langsung oleh $enga&as Menelan -bat $M- khususnya dalam ! bulan

pertama dimana penderita harus minum obat setiap hari.

". Kesinambungan ketersediaan paduan -1T jangka pendek yang cukup.+. $encatatan dan pelaporan yang baku.

Page 9: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 9/16

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

B. K(nse# D s r As$3 n Ke#er 4 t n

1. Peng* i n

a. 6i&ayat kepera&atan ; ri&ayat kontak dengan penderita

b. Manifestasi klinis seperti demam, anoreksia, penurunan berat badan,

berkeringat malam, keletihan, batuk dan pembentukan sputum, fungsi

pernafasan, nyeri dada, bunyi nafas, kesiapan emosional, persepsi dan

pengertian tuberkulosis dan pengobatannya, e)aluasi fisik dan

laboratorium.

). Di gn(s Ke#er 4 t n Y ng -$n&$'

a.Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang

kental.

b. <angguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran

al)eolar'kapiler.

c.Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan

d. =yeri akut berhubungan dengan agen cedera bilogis

e.Ketidakseimbangan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan peningkatan laju metabolisme

f. ipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme

g. Keletihan berhubungan dengan anemia, status penyakit, peningkatan

kelelahan fisik

h. 6isiko infeksi berhubungan dengan peningkatan pemajanan lingkungan

terhadap patogen, pertahanan tubuh sekunder yang tidak adekuat,

imunosupresi

i. efisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi

j. Ketidakefektifan manajemen pera&atan diri berhubungan dengan

kelemahan, keletihan

Page 10: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 10/16

Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

C. Ren& n Tin% * n

N(. Di gn(s T$ $ n Kriteri 3 si' Tin% * n/inter5ensi R si(n '(. Ketidakefektif

an bersihan

jalan nafas berhubungan

dengan sekret

kental.

etelah diberikan

askep selama

3 !" jam bersihan jalan

napas pasien

kembali efektif.

' e

kret pasien dpt keluar

' Tidak adanya

penggunaan otot

aksesori pernapasan

- n%iri ; Kaji fungsi

pernapasan, cth. Bunyi napas,

kecepatan, irama : kedalamanserta penggunaan otot aksesori.

Fatat kemampuan utk

mengeluarkan mukosa/batuk

efektif catat karakter, jmlh

sputum, adanya hemoptisis .

$enurunan bunyi napas dpt

menunjukkan atelektasis.

6onki, mengi menunjukkanakumulasi

sekret/ketidakmampuan utk

membersihkan jalan napas

yg dpt menimbulkan

penggunaan otot aksesori

pernapasan dan

peningkatan kerja

pernapasan.

$engeluaran sulit bila

sekret sangat tebal mis.

Afek infeksi dan/tdk

adekuat hidrasi . putum

berdarah kental/darah cerah

diakibatkan kerusakan

ka)itas paru /luka bronkial

Page 11: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 11/16

Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

Berikan pasien posisi

semi/fo&ler tinggi. Bantu

pasien utk batuk : latihan

napas dalam.

Bersihkan sekret dari mulut :

trakea penghisapan sesuai

keperluan .

$ertahankan masukan cairan

sedikitnya !+00 ml/hari

kecuali kontraindikasi.

: dpt memerlukan

e)aluasi/inter)ensi lanjut.

$osisi membantu

memaksimalkan ekspansi

paru : menurunkan upaya

pernapasan. Gentilasi

maksimal membuka area

atelektasis : meningkatkan

gerakan sekret ke dlm jalan

napas besar utk

dikeluarkan.

Mencegah

obstruksi/aspirasi.

$enghisapan dpt diperlukan

jika pasien tak mampu

mengeluarkan sekret.

$emasukan tinggi cairan

membantu utk

mengencerkan sekret,

membuatnya mudah

dikeluarkan.

Page 12: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 12/16

Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

K(' "(r si ; Hembabkan

udara/oksigen inspirasi.

Beri obat'obatan sesuai

indikasi;

1gen mukolitik, cth.

1setilsistein Mucomyst .

Bronkodilator, cth. -kstrifillin

Fholedyl , teofillin Theo'

ur .

Kortikosteroid $rednison .

Mencegah pengeringan

membran mukosa

membantu pengenceran

sekret .

1gen mukolitik meurunkan

kekentalan : perlengketan

sekret paru utk

memudahkan pembersihan.

Bronkodilator

meningkatkan ukuran

lumen percabangan

trakeobronkial shg

menurunkan tahanan thd

aliran udara.

Berguna pd adanya

keterlibatan luas dg

hipoksemia : bila respon

inflamasi mengancam

hidup.

Page 13: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 13/16

Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

Bersiap utk/membantu intubasi

darurat.

%ntubasi diperlukan pd

kasus jarang bronkogenik

TB dg edema

laring/perdarahan paru

akut.

!. <angguan pertukaran

gas

berhubungan

dengan

kerusakan

membran

al)eolar'

kapiler

etelah dilakukanaskep selama

( (+ menit

pertukaran gas

efektif

' Ir ekuensi napas pasien

menurun (9'!"

/mnt .

' Ti

dak terjadi sianosis

' $a

sien tidak merasa

lemas

- n%iri ; Kaji dispnea,takipnea, tak

normal/menurunnya bunyi

napas, peningkatan upaya

pernapasan, terbatasnya

ekspansi dinding dada :

kelemahan.

A)aluasi perubahan pd tingkat

kesadaran. Fatat sianosis

:/perubahan pd &arna kulit,

termasuk membran mukosa :

kuku.

Tujukan/dorong bernapas bibir

selama ekshalasi, khususnya

TB paru menyebabkan efek luas pd paru dr bagian kecil

bronkopenumonia sampai

inflamasi difus luas,

nekrosis, effusi pleural :

fibrosis luas. Afek

pernapasan dpt dr ringan

sampai dispnea berat

sampai distres pernapasan.

1kumulasi sekret/pengaruh

jalan napas dpt

mengganggu oksigenasi

organ )ital : jaringan.

Membuat tahanan mela&an

udara luar, utk mencegah

Page 14: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 14/16

Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

utk pasien dg

fibrosis/kerusakan parenkim.

Tingkatkan tirah baring/batasi

akti)itas : bantu akti)itas

pera&atan diri sesuai

keperluan.

K(' "(r si ; 1&asi seri

< 1/nadi oksimetri.

Berikan oksigen tambahan yg

sesuai.

kolaps/penyempitan jalan

napas, shg membantu

menyebarkan udara mll

paru : menghilangkan/

menurunkan napas pendek.

Menurunkan konsumsi

oksigen/kebutuhan selama

periode penurunan

pernapasan dpt

menurunkan beratnya

gejala.

$enurunan kandungan

oksigen $a- ! :/saturasi/

peningkatan $aF- !

menunjukkan kebutuhan

utk inter)ensi/perubahan

program terapi.

1lat dlm memperbaiki

hipoksemia yg dpt terjadi

sekunder thd penurunan

Page 15: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 15/16

Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

)entilasi/menurunnya

permukaan al)eolar paru.3. =yeri akut

berhubungan

dengan agen

cedera biologis

etelah dilakukan

askep selama

( !" jam nyeri

pasien berkurang

' a

at batuk nyeri pasien

berkurang

' k ala nyeri pasien

menurun dari 9

menjadi 3.

- n%iri ; Bantu pasien

melakukan teknik relaksasi.

K(' "(r si ; $emberian

analgesik.

pt membantu pasien agar

batuk tidak menyebabkan

nyeri/mengurangi nyeri

saat batuk mengeluarkandahak.

Menekan rasa nyeri pasien.

Page 16: Lp Tuberkulosis Paru

8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru

http://slidepdf.com/reader/full/lp-tuberkulosis-paru 16/16

Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah

Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012

DA6TAR PUSTAKA

oenges. A. Marylin. (**!.=ursing Fare $lan. A<F. akarta.

$earce. F. A)elyn. (**0.1natomi dan Iisiologi untuk paramedis. akarta.

$rice, yl)ia 1nderson. Adisi 9 ; !009. $atofisiologi, A<F. akarta.

=anda, iagnosa Kepera&atan; efinisi dan Klasifikasi !00+'!009