of 16 /16
Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PA DA PA SIEN DENGAN TUBERCULOS IS PA RU A. KONSEP DASAR PENY AKIT 1. De fi ni si /Penge rt i n Tu ber culosis mer upa kan pen ya kit inf eksi bak ter i men ahu n ya ng di seba bk an ol eh Myco ba kt er ium tube rcul os is yang di tand ai de ngan  pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi. Mycobacterium tuberculosis merupakan kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru /  berbagai organ tubuh lainnya yang bertekanan parsial tinggi. Kuman ini dapat meru pakan organisme patogen maupun saprof it. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 ! sampai " #m, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah. $enyakit tuberculosis ini biasanya menyerang paru tetapi dapat menyebar ke hampir seluru h bagia n tubuh termasuk meninge s, ginjal , tulan g, nodu s limfe. %nfeksi a&al biasan ya terjadi !'(0 ming gu setelah pemajanan . %ndi)idu kemudian dapat mengalami penyakit aktif karena gangguan atau ketidakefektifan respon imun. G!"r 1. G!"rn #r$ #% #sien %eng" t$"er&$'(sis #t$ ). E#i%e!i(' (gi /In si%en *s$s $enyakit tuberkulosis adalah penyakit yang sangat epidemik karena kuman mikro bakteri um tuberk ulosa telah meng infeksi sepert iga pend uduk duni a. $rogr am penan ggul angan secara terpad u baru dilakukan pada tahun (**+ melalui strat egi -T dir ect ly obser)ed treatment shor tcourse che mot era py, mes kip un seja k tahun (** 3 tel ah dic ana ngk an ked arurat an

Lp Tuberkulosis Paru

Embed Size (px)

Text of Lp Tuberkulosis Paru

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
A. KONSEP DASAR PENYAKIT 1. Definisi/Pengerti n
Tuberculosis merupakan penyakit infeksi bakteri menahun yang
disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis yang ditandai dengan
pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi. Mycobacterium
tuberculosis merupakan kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru /
berbagai organ tubuh lainnya yang bertekanan parsial tinggi. Kuman ini dapat
merupakan organisme patogen maupun saprofit. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 ! sampai " #m, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah. $enyakit
tuberculosis ini biasanya menyerang paru tetapi dapat menyebar ke hampir
seluruh bagian tubuh termasuk meninges, ginjal, tulang, nodus limfe. %nfeksi
a&al biasanya terjadi !'(0 minggu setelah pemajanan. %ndi)idu kemudian
dapat mengalami penyakit aktif karena gangguan atau ketidakefektifan respon
imun.
G !" r 1. G !" r n # r$ # % # sien %eng " t$"er&$'(sis # t$
). E#i%e!i('(gi/Insi%en * s$s
$enyakit tuberkulosis adalah penyakit yang sangat epidemik karena
kuman mikrobakterium tuberkulosa telah menginfeksi sepertiga penduduk
dunia. $rogram penanggulangan secara terpadu baru dilakukan pada tahun
(**+ melalui strategi -T directly obser)ed treatment shortcourse
chemoterapy , meskipun sejak tahun (**3 telah dicanangkan kedaruratan
8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru
global penyakit tuberkulosis. Kegelisahan global ini didasarkan pada fakta
bah&a pada sebagian besar negara di dunia, penyakit tuberkulosis tidak
terkendali, hal ini disebabkan banyak penderita yang tidak berhasil
disembuhkan, terutama penderita menular BT1 positif .
$ada tahun (**+, diperkirakan setiap tahun terjadi sekitar sembilan juta
penderita dengan kematian tiga juta orang 2 -, (**4 . i negara'negara
berkembang kematian karena penyakit ini merupakan !+ 5 dari seluruh
kematian, yang sebenarnya dapat dicegah. iperkirakan *+ 5 penyakit
tuberkulosis berada di negara berkembang, 4+ 5 adalah kelompok usia
produktif (+'+0 tahun . Tuberkulosis juga telah menyebabkan kematian lebih
banyak terhadap &anita dibandingkan dengan kasus kematian karena
kehamilan, persalinan dan nifas.
i %ndonesia pada tahun yang sama, hasil sur)ey kesehatan rumah
tangga K6T menunjukkan bah&a penyakit tuberkulosis merupakan
penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit infeksi
saluran pernapasan pada semua kelompok usia, dan nomor satu dari golongan
penyakit infeksi. 2 - memperkirakan setiap tahun menjadi +73.000 kasus
baru tuberkulosis dengan kematian sekitar ("0.000. ecara kasar diperkirakan
setiap (00.000 penduduk %ndonesia terdapat (30 penderita baru tuberkulosis
dengan BT1 positif.
mycobacterium tuberculosis tipe humanus dengan ukuran panjang ( 8 " #m
dan tebal (,3 8 0,9 #m, termasuk golongan bakteri aerob gram positif serta
tahan asam atau basil tahan asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia
dan fisik karena sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak lipid .
Kuman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan
dingin dapat tahan bertahun'tahun dalam lemari es . al ini terjadi karena
kuman berada dalam sifat dormant. ari sifat dormant ini kuman dapat
bangkit kembali dan menjadikan tuberkulosis aktif kembali. ifat lain kuman
adalah aerob. ifat ini menunjukkan bah&a kuman lebih menyenangi jaringan
yang tinggi kandungan oksigennya. alam hal ini tekanan bagian apikal paru'
8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012
paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga bagian apikal ini
merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis.
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi penting saluran
pernapasan. Basil mikrobakterium tersebut masuk ke dalam jaringan paru
melalui saluran napas droplet infection sampai al)eoli, maka terjadilah
infeksi primer ghon selanjutnya menyebar ke kelenjar getah bening setempat
dan terbentuklah primer kompleks ranke . Keduanya dinamakan tuberkulosis
primer, yang dalam perjalanannya sebagian besar akan mengalami
penyembuhan. Tuberkulosis paru primer, peradangan terjadi sebelum tubuh
mempunyai kekebalan spesifik terhadap basil mikobakterium. Tuberkulosis
kebanyakan didapatkan pada usia ('3 tahun. edangkan yang disebut
tuberkulosis post primer reinfection adalah peradangan jaringan paru oleh
karena terjadi penularan ulang yang mana di dalam tubuh terbentuk kekebalan
spesifik terhadap basil tersebut.
. P t('(gi/P t(fisi('(gi ter %in, t$"er&$'(sis # r$
Tuberculosis tergolong airbone disease dimana penularan terjadi
karena kuman dibatukkan atau dibersinkan keluar menjadi droflet nuklei
dalam udara oleh indi)idu yang terinfeksi dalam fase aktif. etiapkali
penderita ini batuk dapat mengeluarkan 3000 droflet nuclei. $artikel infeksi ini
dapat menetap dalam udara bebas selama ( 8 ! jam. i ba&ah sinar matahari
langsung basil tuberkel mati dengan cepat tetapi dalam suasana yang gelap
dan lembab kuman dapat bertahan sampai berhari 8 hari bahkan berbulan, bila
partikel infeksi ini terhisap oleh orang yang sehat akan menempel pada al)eoli kemudian partikel ini akan berkembang bisa sampai puncak apeks paru
8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012
sebelah kanan atau kiri dan dapat pula keduanya dengan mele&ati pembuluh
limfe, basil berpindah kebagian paru 8 paru yang lain atau jaringan tubuh yang
lain.
merangsang macrofage, berkurang tidaknya jumlah kuman tergantung pada
jumlah macrofage. Karena fungsinya adalah membunuh kuman / basil apabila
proses ini berhasil : macrofage lebih banyak maka klien akan sembuh dan
daya tahan tubuhnya akan meningkat.
Tetapi apabila kekebalan tubuhnya menurun maka kuman tadi akan
bersarang didalam jaringan paru'paru dengan membentuk tuberkel biji 8 biji
kecil sebesar kepala jarum . ua faktor penentu keberhasilan pemaparan
Tuberkulosis pada indi)idu baru yakni konsentrasi droplet nuclei dalam udara
dan panjang &aktu indi)idu bernapas dalam udara yang terkontaminasi
tersebut di samping daya tahan tubuh yang bersangkutan.
Tuberkel lama kelamaan akan bertambah besar dan bergabung menjadi
satu dan lama'lama timbul perkejuan ditempat tersebut. 1pabila jaringan yang
nekrosis dikeluarkan saat penderita batuk yang menyebabkan pembuluh darah
pecah, maka klien akan batuk darah hemaptoe . i samping penularan
melalui saluran pernapasan paling sering , M. tuberculosis juga dapat masuk
ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit lebih
jarang .
radiologik dan ri&ayat pengobatan sebelumnya. Klasifikasi ini penting karena
merupakan salah satu faktor determinan untuk menetapkan strategi terapi.
Klasifikasi TB $aru dibagi sebagai berikut;
a. TB $aru BT1 $ositif dengan kriteria;
( engan atau tanpa
mikroskopik positif ! kali, mikroskopik positif ( kali disokong biakan positif satu kali atau disokong radiologik positif ( kali.
8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru
3 <ambaran radiologik
( <ejala klinik dan
! BT1 negatif, biakan
( Bakteriologik
3 6adiologik
tidak berubah.
. Ge ' *'inis
memberikan gejala umum seperti lemah dan demam. $ada sejumlah penderita
gejala yang timbul tidak jelas sehingga diabaikan bahkan kadang'kadang
asimptomatik.
respiratorik dan gejala sistemik;
a. <ejala respiratorik, meliputi;
<ejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling
sering dikeluhkan. Mula'mula bersifat non produktif kemudian
berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan.
! Batuk darah
arah yang dikeluarkan dalam dahak ber)ariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak'bercak darah, gumpalan darah atau darah
8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru
segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darah terjadi karena
pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah tergantung
dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.
3 esak napas
<ejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau
karena ada hal'hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothora ,
anemia dan lain'lain.
" =yeri dada
=yeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. <ejala
ini timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena.
b. <ejala sistemik, meliputi;
Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan
malam hari mirip demam [email protected], hilang timbul dan makin lama
makin panjang serangannya. edangkan masa bebas serangan makin
pendek.
Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu'bulan,
akan tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas
&alaupun jarang dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia.
c. <ejala klinis aemoptoe;
Kita harus memastikan bah&a perdarahan dari nasofaring dengan cara
membedakan ciri'ciri sebagai berikut ;
b arah berbuih bercampur udara
c arah segar ber&arna merah muda
d arah bersifat alkalis
e 1nemia kadang'kadang terjadi
f [email protected] test negatif
8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru
b arah bercampur sisa makanan
c arah ber&arna hitam karena bercampur asam lambung
d arah bersifat asam
e 1nemia seriang terjadi
f [email protected] test positif
c arah ber&arna merah segar
d arah bersifat alkalis
e 1nemia jarang terjadi
alam pengobatan TB paru dibagi ! bagian ;
(. angka pendek.
engan tata cara pengobatan ; setiap hari dengan jangka &aktu ( 8 3
bulan.
C $as (0 mg.
C Athambutol (000 mg.
C %[email protected] "00 mg.
!. angka panjang
Tata cara pengobatan ; setiap ! seminggu, selama (3 8 (7 bulan, tetapi
setelah perkembangan pengobatan ditemukan terapi.
Terapi TB paru dapat dilakukan dengan minum obat saja, obat yang
diberikan dengan jenis ;
menjadi 9'* bulan.
3. engan menggunakan obat program TB paru kombipack
bila ditemukan dalam pemeriksan sputum BT1 D dengan kombinasi
obat ;
Tujuan pengobatan pada penderita TB $aru selain untuk mengobati juga
mencegah kematian, mencegah kekambuhan atau resistensi terhadap -1T
serta memutuskan mata rantai penularan. $engobatan tuberkulosis terbagi
menjadi ! fase yaitu fase intensif !'3 bulan dan fase lanjutan "'4 bulan .
$aduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan obat tambahan. enis
obat utama yang digunakan sesuai dengan rekomendasi 2 - adalah
6ifampisin, %= , $irasinamid, treptomisin dan Atambutol. edangkan jenis
obat tambahan adalah Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan 1moksisilin D
1sam Kla)ulanat, deri)at 6ifampisin/%= .
lokasi tuberkulosa, berat ringannya penyakit, hasil pemeriksaan bakteriologik,
hapusan dahak dan ri&ayat pengobatan sebelumnya. i samping itu perlu
pemahaman tentang strategi penanggulangan TB yang dikenal sebagai irectly
-bser)ed Treatment hort Fourse -T yang direkomendasikan oleh 2 - yang
terdiri dari lima komponen yaitu;
(. 1danya komitmen politis berupa dukungan pengambil keputusan dalam
penanggulangan TB.
kultur dapat dilaksanakan di unit pelayanan yang memiliki sarana tersebut.
3. $engobatan TB dengan paduan -1T jangka pendek dengan penga&asan
langsung oleh $enga&as Menelan -bat $M- khususnya dalam ! bulan
pertama dimana penderita harus minum obat setiap hari.
". Kesinambungan ketersediaan paduan -1T jangka pendek yang cukup. +. $encatatan dan pelaporan yang baku.
8/18/2019 Lp Tuberkulosis Paru
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012
B. K(nse# D s r As$3 n Ke#er 4 t n
1. Peng* i n
a. 6i&ayat kepera&atan ; ri&ayat kontak dengan penderita
b. Manifestasi klinis seperti demam, anoreksia, penurunan berat badan,
berkeringat malam, keletihan, batuk dan pembentukan sputum, fungsi
pernafasan, nyeri dada, bunyi nafas, kesiapan emosional, persepsi dan
pengertian tuberkulosis dan pengobatannya, e)aluasi fisik dan
laboratorium.
). Di gn(s Ke#er 4 t n Y ng -$n&$'
a.Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang
kental.
al)eolar'kapiler.
d. =yeri akut berhubungan dengan agen cedera bilogis
e.Ketidakseimbangan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan laju metabolisme
g. Keletihan berhubungan dengan anemia, status penyakit, peningkatan
kelelahan fisik
imunosupresi
j. Ketidakefektifan manajemen pera&atan diri berhubungan dengan
kelemahan, keletihan
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012
C. Ren& n Tin% * n
N(. Di gn(s T$ $ n Kriteri 3 si' Tin% * n/inter5ensi R si(n ' (. Ketidakefektif
an bersihan
Fatat kemampuan utk
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012
Berikan pasien posisi
napas besar utk
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012
K(' "(r si ; Hembabkan
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012
Bersiap utk/membantu intubasi
normal/menurunnya bunyi
TB paru menyebabkan efek luas pd paru dr bagian kecil
bronkopenumonia sampai
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012
utk pasien dg
< 1/nadi oksimetri.
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012
)entilasi/menurunnya
berhubungan
Program Studi Ilmu Keperawatan A Tahun 2012
DA6TAR PUSTAKA
$rice, yl)ia 1nderson. Adisi 9 ; !009. $atofisiologi, A<F. akarta.
=anda, iagnosa Kepera&atan; efinisi dan Klasifikasi !00+'!009