Upload
tia-nagzz-wbs
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 LP SNH Abang
1/40
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN STROKE NON
HEMORAGIK (SNH), DI RUANG MAWAR
RSUP SANGLAH
Oleh :
NGAKAN RAKA SAPUTRA
NIM.P071202140!
DI" KEPERAWATAN TINGKAT II SEMESTER I"
KEMENTRIAN KESEHATAN REPU#LIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
$URUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 201%
8/19/2019 LP SNH Abang
2/40
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN STROKE NON
HEMORAGIK (SNH)
I. KONSEP DASAR STROKE NON HAEMORAGIK
A. Pe&'e*+&
• Menurut Smeltzer C. Suzanne (2002), Stroke atau
cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan
oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak.
• Menurut !", Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi
cerebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan cepat,
berlangsung lebih dari 2# $am atau berakhir dengan maut, tanpa
ditemukannya penyebab selain daripada gangguan vaskuler.
• Menurut Chang (20%0), Serangan otak merupakan istilah kontemporer
untuk stroke atau cedera serebro&askuler yang mengacu kepada gangguan
suplai darah otak secara mendadak sebagai akibat dari oklusi pembuluh
darah parsial atau total, atau akibat pecahnya pembuluh darah otak.
• Menurut illiams (200'), Stroke merupakan gangguan mendadak pada
sirkulasi serebral di satu pembuluh darah atau lebih yang mensuplai otak.
Stroke menginterupsi atau mengurangi suplai oksigen dan umumnya
menyebabkan kerusakan serius atau nekrosis di $aringan otak.
Stroke diklasifikasikan men$adi dua, yaitu stroke hemoragik
(primary hemorrhagic strokes) dan stroke non hemoragik (ischemic
strokes).
• Menurut rice (200), stroke non hemoragik (S*!) merupakan gangguan
sirkulasi cerebri yang dapat timbul sekunder dari proses patologis pada pembuluh misalnya trombus, embolus atau penyakit &askuler dasar seperti
artero sklerosis dan arteritis yang mengganggu aliran darah cerebral
sehingga suplai nutrisi dan oksigen ke otal menurun yang menyebabkan
ter$adinya infark.
• Menurut adila (20%2), Stroke *on !aemoragik adalah cedera otak yang
berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak ter$adi akibat pembentukan
trombus di arteri cerebrum atau embolis yang mengalir ke otak dan tempat
lain di tubuh.
8/19/2019 LP SNH Abang
3/40
• Menurut +rif Mans$oer (2000), Stroke non hemoragik adalah sindroma
klinis yang aalnya timbul mendadak, progresi cepat berupa deficit
neurologis fokal atau global yang berlangsung 2# $am atau lebih atau
langsung menimbul kematian yang disebabkan oleh gangguan peredarandarah otak non straumatik.
• Menurut +rif Mutta-in (200'), Stroke non hemoragik merupakan proses
ter$adinya iskemia akibat emboli dan trombosis serebral biasanya ter$adi
setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari dan tidak
ter$adi perdarahan. *amun ter$adi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan
selan$utnya dapat timbul edema sekunder.
adi, dari beberapa pengertian stroke diatas, disimpulkan stroke non
hemoragik adalah adalah gangguan cerebro&askular yang disebabakan oleh
sumbatnya pembuluh darah akibat penyakit tertentu seperti aterosklerosis,
arteritis, trombus dan embolus.
#. T+&+ +& Ge-+l+
Menurut Smeltzer dan /are, (2002) Stroke menyebabkan berbagai
deficit neurologik, ge$ala muncul akibat daerah otak tertentu tidak berfungsi
akibat terganggunya aliran darah ke tempat tersebut, bergantung pada lokasi lesi
(pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak
adekuat, dan $umlah aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori).
ungsi otak yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya.
Manifestasi klinis (tanda dan ge$ala) dari stroke menurut Smeltzer 1
/are (2002) adalah sebagai berikut
%. 3ehilangan motorik
Stroke adalah penyakit motor neuron atas dan mengakibatkan kehilangan
control &olunter terhadap gerakan motorik. 3arena neuron motor atas
melintas, gangguan control motor &olunteer pada salah satu sisi tubuh dapat
menun$ukkan kerusakan pada neuron motor atas pada sisi yang berlaanan
dari otak. 4isfungsi motorik paling umum adalah hemiplegia (paralisis pada
salah satu sisi) karena lesi pada sisi otak yang berlaanan. !emiparesis atau
kelemahan pada salah satu sisi tubuh, adalah tanda yang lain.
2. 3ehilangan komunikasi
8/19/2019 LP SNH Abang
4/40
ungsi otak lain yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa dan
komunikasi. Stroke adalah penyebab afasia paling umum. 4isfungsi bahasa
dan komunikasi dapat dimanifestasikan oleh hal berikut
a. 4isartria (kesulitan berbicara) ditun$ukkan dengan bicara yang sulit
dimengerti yang disebabkan oleh paralisis otot yang bertanggung $aab
untuk menghasilkan bicara.
b. 4isfasia atau afasia (bicara defektif atau kehilangan bicara), yang
terutama ekspresif atau reseptif.
5. 6angguan persepsi
6angguan persepsi adalah ketidakmampuan untuk
menginterpretasikan sensasi. Stroke dapat mengakibatkan disfungsi persepsi
&isual, gangguan dalam hubungan &isual spasial dan kehilangan sensori.
#. 3erusakan fungsi kognitif dan efek psikologik 4isfungsi ini dapat ditun$ukkan dalam lapang perhatian terbatas,
kesulitan dalam pemahaman, lupa, dan kurang moti&asi, yang menyebabkan
pasien ini menghadapi masalah frustasi dalam program rehabilitasi mereka.
7. 4isfungsi kandung kemih
Setelah stroke pasien mungkin mengalami inkontinensia urinarius
sementara karena konfusi, ketidakmampuan mengkomunikasikan
kebutuhan, dan ketidakmampuan untuk menggunakan urinal karena
kerusakan control motorik dan postural.
8anda dan ge$ala yang muncul sangat tergantung dengan daerah otak yang
terkena
%. engaruh terhadap status mental tidak sadar, konfus, lupa tubuh sebelah
2. engaruh secara fisik paralise, disfagia, gangguan sentuhan dan sensasi,
gangguan penglihatan
5. engaruh terhadap komunikasi, bicara tidak $elas, kehilangan bahasa.
4ilihat dari bagian hemisfer yang terkena tanda dan ge$ala dapat berupa
!emisfer kiri !emisfer kanan
Mengalami hemiparese kanan
erilaku lambat dan hati9hati
3elainan lapan pandang kanan
4isfagia global
+fasia
Mudah frustasi
!emiparese sebelah kiri tubuh
enilaian buruk
Mempunyai kerentanan terhadap sisi
kontralateral sehingga
memungkinkan ter$atuh ke sisi yang
berlaanan tersebut
8/19/2019 LP SNH Abang
5/40
. E*/l/'*
Stroke biasanya di akibatkan dari salah satu tempat ke$adian, yaitu
%. Trombosis (/ekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher).
Stroke trombotik dapat dibagi men$adi stroke pada pembuluh darah besar
(termasuk sistem arteri karotis) dan pembuluh darah kecil (termasuk sirkulus
illisi dan sirkulus posterior). 8empat ter$adinya trombosis yang paling sering
adalah titik percabangan arteri serebral utamanya pada daerah distribusi dari
arteri karotis interna. +danya stenosis arteri dapat menyebabkan ter$adinya
turbulensi aliran darah (sehingga meningkatkan resiko pembentukan trombus
aterosklerosis (ulserasi plak), dan perlengketan platelet.
enyebab lain ter$adinya trombosis adalah polisetemia, anemia sickle sel,
defisiensi protein C, displasia fibromuskular dari arteri serebral, dan
&asokonstriksi yang berkepan$angan akibat gangguan migren. Setiap proses
yang menyebabkan diseksi arteri serebral $uga dapat menyebabkan ter$adinya
stroke trombotik (contohnya trauma, diseksi aorta thorasik, arteritis).
2. :mbolisme serebral (/ekuan darah atau material lain yang di baa ke otak
dari bagian otak atau dari bagian tubuh lain).
5. !emorargik cerebral (ecahnya pembuluh darah serebral dengan perlahan ke
dalam $aringan otak atau ruang sekitar otak). +kibatnya adalah gangguan
suplai darah ke otak , menyebabkan kehilangan gerak, pikir, memori, bicara,
atau sensasi baik sementara atau permanen.
enyebab lain ter$adinya stroke non hemoragik adalah
%. Aterosklerosis
8erbentuknya aterosklerosis beraal dari endapan ateroma (endapan lemak)
yang kadarnya berlebihan dalam pembuluh darah.Selain dari endapan lemak,
aterosklerosis ini $uga mungkin karena arteriosklerosis, yaitu penebalan
dinding arteri (tunika intima) karena timbunan kalsium yang kemudian
mengakibatkan bertambahnya diameter pembuluh darah dengan atau tanpa
mengecilnya pembuluh darah.
2. ;nfeksi
eradangan $uga menyebabkan menyempitnya pembuluh darah, terutama yang
menu$u ke otak.
5. "bat9obatan
8/19/2019 LP SNH Abang
6/40
+da beberapa $enis obat9obatan yang $ustru dapat menyebabkan stroke seperti
amfetamin dan kokain dengan $alan mempersempit lumen pembuluh darah ke
otak.
#. !ipotensi
enurunan tekanan darah yang tiba9tiba bisa menyebabkan berkurangnya
aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan.Stroke
bisa ter$adi $ika hipotensi ini sangat parah dan menahun.
Sedangkan faktor resiko pada stroke antara lain
%. !ipertensi merupakan faktor resiko utama.
2. enyakit kardio&askuler (:mbolisme serebral mungkin berasal dari $antung).
5. 3adar hematokrit normal tinggi (yang berhubungan dengan infark cerebral).
#. 3ontrasepsi oral, peningkatan oleh hipertensi yang menyertai usia di atas 57
tahun dan kadar esterogen yang tinggi.
7. enurunan tekanan darah yang berlebihan atau dalam $angka pan$ang dapat
menyebabkan iskhemia serebral umum.
. enyalahgunaan obat tertentu pada rema$a dan deasa muda.
8/19/2019 LP SNH Abang
7/40
E. Kl+**3+*
3lasifikasi Stroke *on !aemoragik menurut adila, (20%2) adalah
%. 8ransient ;schemic +ttack (8;+)
8;+ adalah defisit neurologik fokal akut yang timbul karena iskemia otak
sepintas dan menghilang lagi tanpa sisa dengan cepat dalam aktu tidak
lebih dari 2# $am.2. =e&ersible ;scemic *eurological 4eficit (=;*4)
8/19/2019 LP SNH Abang
8/40
=;*4 adalah defisit neurologik fokal akut yang timbul karena iskemia otak
berlangsung lebih dari 2# $am dan menghilang tanpa sisa dalam aktu %95
minggu
5. Stroke in :&olution (rogressing Stroke)
Stroke in e&olution adalah deficit neurologik fokal akut karena gangguan
peredaran darah otak yang berlangsung progresif dan mencapai maksimal
dalam beberapa $am sampe bbrpa hari
#. Stroke in =esolution
Stroke in resolution adalah deficit neurologik fokal akut karena gangguan
peredaran darah otak yang memperlihatkan perbaikan dan mencapai
maksimal dalam beberapa $am sampai beberapa hari.
7. Completed Stroke (infark serebri)
Completed stroke adalah defisit neurologi fokal akut karena oklusi atau
gangguan peredaran darah otak yang secara cepat men$adi stabil tanpa
memburuk lagi.
Sedangkan secara patogenitas menurut 8aroto dkk, (200
8/19/2019 LP SNH Abang
9/40
sebagai faktor penyebab infark pad9a otak. 8rombus dapat berasal dari plak
arterosklerotik, atau darah dapat beku pada area yang stenosis, tempat aliran darah
mengalami pelambatan atau ter$adi turbulensi (Mutta-in, 200').
8rombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah terbaa sebagai emboli dalam
aliran darah. 8rombus mengakihatkan iskemia $aringan otak yang disuplai oleh
pembuluh darah yang bersangkutan dan edema dan kongesti di sekitar area. +rea
edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar daripada area infark itu sendiri.
:dema dapat berkurang dalam beberapa $am atau kadang9kadang sesudah beberapa
hari. 4engan berkurangnya edema klien mulai menun$ukkan perbaikan. "leh karena
trombosis biasanya tidak fatal? $ika tidak ter$adi perdarahan masif. "klusi pada
pembuluh darah serebral oleh embolus menyebabkan edema dan nekrosis diikuti
trombosis. ika ter$adi septik infeksi akan meluas pada dinding pembuluh darah maka
akan ter$adi abses atau ensefalitis, atau $ika sisa infeksi berada pada pembuluh darah
yang tersumbat . menyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh darah. !al ini akan
menyebabkan perdarahan serebral, $ika aneurisma pecah atau ruptur (Mutta-in, 200').
erdarahan pada otak disebabkan oleh ruptur arteriosklerotik clan hipertensi
pembuluh darah. erdarahan intraserebral yang sangat luas akan lebih sering
menyebabkan kematian di bandingkan keseluruhan penyakit serebro &askulai@ karena
perdarahan yang luas ter$adi destruksi massa otak, peningkatan tekanan intrakranial
dan yang lebih berat dapat menyebabkan herniasi otak pada falk serebri atau leat
foramen magnum (Mutta-in, 200').
3ematian dapat disebabkan oleh kompresi batang otak, hernisfer otak, dan
perdarahan batang otak sekunder atau ekstensi perdarahan ke batang otak.
erembesan darah ke &entrikel otak ter$adi pada sepertiga kasus perdarahan otak di
nukleus kaudatus, talamus, dan pons (Mutta-in, 200'). ika sirkulasi serebral
terhambat, dapat berkembang anoksia serebral erubahan yang disebabkan oleh
anoksia serebral dapat re&ersibel untuk aktu #9 menit. erubahan ire&ersibel $ika
anoksia lebih dari %0 menit. +noksia serebral dapat ter$adi oleh karena gangguan yang
ber&ariasi salah satunya henti $antung (Mutta-in, 200'). Selain kerusakan parenkim
otak, akibat &olume perdarahan yang relatif banyak akan mengakihatkan peningkatan
tekanan intrakranial dan penurunan tekanan perfusi otak serta gangguan drainase otak.
:lernen9elemen &asoaktif darah yang keluar dan kaskade iskemik akibat menurunnya
tekanan perfusi, menyebabkan saraf di area yang terkena darah dan sekitarnya
tertekan lagi (Mutta-in, 200'). umlah darah yang keluar menentukan prognosis. ika
&olume darah lebih dari 0 cc maka risiko kematian sebesar A5B pada perdarahan
8/19/2019 LP SNH Abang
10/40
dalam dan
8/19/2019 LP SNH Abang
11/40
H. Pe&++l+3+&++&
Menurut Smeltzer dan /are, (2002) penatalaksanaan stroke dapat dibagi men$adi
dua, yaitu
a. hase +kut
%) ertahankan fungsi &ital seperti $alan nafas, pernafasan, oksigenisasi dan
sirkulasi.
2) =eperfusi dengan trombolityk atau &asodilation *imotop. emberian ini
diharapkan mencegah peristia trombolitik D emobolik.
5) encegahan peningkatan 8;3. 4engan meninggikan kepala %7950 menghindari
fleEi dan rotasi kepala yang berlebihan, pemberian deEamethason.
#) Mengurangi edema cerebral dengan diuretik
7) asien di tempatkan pada posisi lateral atau semi telungkup dengan kepala tempat
tidur agak ditinggikan sampai tekanan &ena serebral berkurang
b. ost phase akut%. encegahan spatik paralisis dengan antispasmodik
2. rogram fisiotherapi
5. enanganan masalah psikososial
8u$uan inter&ensi adalah berusaha menstabilkan tanda9tanda &ital dengan
melakukan tindakan sebagai berikut
• Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendiryang
sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu pernafasan.
• Mengendalikan tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk untuk usaha
memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
• /erusaha menentukan dan memperbaiki aritmia $antung.
• Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat mungkin
pasien harus dirubah posisi tiap 2 $am dan dilakukan latihan9latihan gerak pasif.
• Mengendalikan hipertensi dan menurunkan 8;3
• 4engan meninggikan kepala %7950 menghindari fleEi dan rotasi kepala yang
berlebihan,
Pe&'/++& K/&e8+* a. Fasodilator meningkatkan aliran darah serebral (+4S) secara percobaan, tetapi
maknanya pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.
b. 4apat diberikan histamin, aminophilin, asetazolamid, papa&erin intra arterial.
c. +nti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi
pelepasan agregasi thrombosis yang ter$adi sesudah ulserasi alteroma.
d. +nti koagulan dapat diresepkan untuk mencegah ter$adinyaD memberatnya
trombosis atau emboli di tempat lain di sistem kardio&askuler.
Pe&'/++& Pe5e+h+&
8u$uan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral :
8/19/2019 LP SNH Abang
12/40
a. :ndosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis, yaitu dengan membuka
arteri karotis di leher.
b. =e&askularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan manfaatnya paling
dirasakan oleh pasien 8;+.
c. :&aluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akutd. gasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma
I. Pe5e*3++& Pe&9&-+&'
Menurut Mutta-in, (200'), pemeriksaan penun$ang yang dapat dilakukan ialah
sebagai berikut
a. +ngiografi serebral
Membantu menentukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti perdarahan
arterio&ena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber perdarahan sepertianeurisma atau malformasi &askular.
b. >umbal pungsi
8ekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada carran lumbal
menun$ukkan adanya hernoragi pada subaraknoid atau perdarahan pada
intrakranial. eningkatan $umlah protein menun$ukkan adanya proses
inflamasi. !asil pemeriksaan likuor merah biasanya di$umpai pada perdarahan
yang masif, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya arna likuor masihnormal (Eantokrom) seaktu hari9hari pertama.
c. C8 scan.
emindaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi
henatoma, adanya $aringan otak yang infark atau iskemia, dan posisinya secara
pasti.!asil pemeriksaan biasanya didapatkan hiperdens fokal, kadang
pemadatan terlihat di &entrikel, atau menyebar ke permukaan otak.
d. M=;M=; (Magnetic ;maging =esonance) menggunakan gelombang magnetik
untuk menentukan posisi dan besarDluas ter$adinya perdarahan otak. !asil
pemeriksaan biasanya didapatkan area yang mengalami lesi dan infark akibat
dari hemoragik.
e. S6 4oppler
ntuk mengidentifikasi adanya penyakit arterio&ena (masalah sistem karotis).
f. ::6
emeriksaan ini berturuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak
dari $aringan yang infark sehingga menurunnya impuls listrik dalam $aringan
otak.
8/19/2019 LP SNH Abang
13/40
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN STROKE NON
HAEMORAGIK
A. Pe&'3+-*+&
%. ;dentitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan ter$adi pada usia tua), $enis kelamin,
pendidikan, alamat, peker$aan, agama, suku bangsa, tanggal dan $am M=S,
nomor register, diagnose medis.
2. 3eluhan utama
/iasanya didapatkan kelemahan anggota gerak badan sebagian , bicara pelo,
dan tidak dapat berkomunikasi.
5. =iayat penyakit sekarang
Serangan stroke seringkali berlangsung sangat mendadak. /iasanya ter$adi
nyeri kepala, mual, muntah bahkan ke$ang sampai tidak sadar, disamping
ge$ala kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak yang lain.
#. =iayat penyakit dahulu
+danya riayat hipertensi, diabetes militus, penyakit $antung, anemia,
riayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, obat9obat adiktif dan
kegemukan.
7. =iayat penyakit keluarga
/iasanya ada riayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes
militus.
. engka$ian okus
a. +kti&itasDistirahat
3lien akan mengalami kesulitan akti&itas akibat kelemahan, hilangnya
rasa, paralisis, hemiplegi, mudah lelah, dan susah tidur.
b. Sirkulasi
+danya riayat penyakit $antung, katup $antung, disritmia, C!,
polisitemia dan hipertensi arterial.
c. ;ntegritas :go
:mosi labil, respon yang tak tepat, mudah marah, kesulitan untuk
mengekspresikan diri.
d. :liminasierubahan kebiasaan /+/ dan /+3 . Misalnya inkoontinentia urine,
8/19/2019 LP SNH Abang
14/40
anuria, distensi kandung kemih, distensi abdomen, suara usus
menghilang.
e. MakananDcairan
*ausea, &omiting, daya sensori hilang di lidah, pipi dan tenggorokan
serta dysphagia.
f. *euro Sensori
using, sakit kepala, perdarahan sub intrakranial. 3elemahan dengan
berbagai tingkatan, gangguan penglihatan, kabur, dyspalopia, lapang
pandang menyempit. !ilangnya daya sensori pada bagian yang
berlaanan dibagian ekstremitas dan kadang9kadang pada sisi yang
sama di muka.
g. *yamanDnyeri
Sakit kepala, perubahan tingkah laku kelemahan, tegang pada
otakDmuka.
h. =espirasi
3etidakmampuan menelan, batuk, melindungi $alan nafas.
i. 3eamanan
Sensorik motorik menurun atau hilang mudah ter$adi in$ury. erubahan
persepsi dan orientasi.
j. ;nteraksi social
6angguan dalam bicara dan ketidakmampuan berkomunikasi.
;=;M G penurunan kesadaran disertai peningkatan abnormal
aktifitas, psikomotor G gaduh gelisah (6cs %%9%0)
#) S"M*">:* G keadaan pasien yang selalu mau tidur $ika diransang
bangun lalu tidur kembali (6cs A9
8/19/2019 LP SNH Abang
15/40
) S:M;93"M+ (koma ringan) G keadaan pasien mengalami penurunan
kesadaran yang tidak memberikan respons rangsang terhadap rangsang
&erbal, serta tidak mampu untuk di bangunkan sama sekali, tapi respons
terhadap nyeri tidak adekuat serta reflek (pupil 1 kornea) masih baik
(6cs #)
8/19/2019 LP SNH Abang
16/40
"bser&asi penampilan, tingkah laku, nilai gaya bicara, ekspresi a$ah,
dan akti&itas motorik klien. ada klien stroke tahap lan$ut biasanya
status mental klien mengalami perubahan.
b. ungsi ;ntelektual
4idapatkan penurunan dalam ingatan dan memori, baik $angka pendek
maupun $angka pan$ang. enurunan kemampuan berhitung dan
kalkulasi. ada beberapa kasus klien mengalami brain damage yaitu
kesulitan untuk mengenal persamaan dan perbedaan yang tidak begitu
nyata.
c. 3emampuan /ahasa
enurunan kemampuan bahasa tergantung daerah lesi yang
memengaruhi fungsi dari serebral. >esi pada daerah hemisfer yang
dominan pada bagian posterior dari girus temporalis superior (area
ernicke) didapatkan disfasia reseptif, yaitu klien tidak dapat
memahami bahasa lisan atau bahasa tertulis. Sedangkan lesi pada
bagian posterior dari girus frontalis inferior (area /roca) didapatkan
disfagia ekspresif, yaitu klien dapat mengerti, tetapi tidak dapat
men$aab dengan tepat dan bicaranya tidak lancar. Disartria (kesulitan
berbicara), ditun$ukkan dengan bicara yang sulit dimengerti yang
disebabkan oleh paralisis otot yang bertanggung $aab untuk
menghasilkan bicara. Apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan
tindakan yang dipela$ari sebelumnya), seperti terlihat ketika klien
mengambil sisir dan berusaha untuk menyisir rambutnya.
d. >obus rontal
3erusakan fungsi kognitif dan efek psikologis didapatkan $ika
kerusakan telah ter$adi pada lobus frontal kapasitas, memori, atau
fungsi intelektual kortikal yang lebih tinggi mungkin rusak. 4isfungsi
ini dapat ditun$ukkan dalam lapang perhatian terbatas, kesulitan dalam
pemahaman, lupa, dan kurang moti&asi, yang menyebabkan klien ini
menghadapi masalah frustrasi dalam program rehabilitasi mereka.
4epresi umum ter$adi dan mungkin diperberat oleh respons alamiah
klien terhadap penyakit katastrofik ini. Masalah psikologis lain $uga
8/19/2019 LP SNH Abang
17/40
umum ter$adi dan dimanifestasikan oleh emosi yang labil, bermusuhan,
frustrasi, dendam, dan kurang ker$a sama.
e. !emisfer
Stroke hemisfer kanan didapatkan hemiparese sebelah kiri tubuh,
penilaian buruk dan mempunyai kerentanan terhadap sisi kolateral
sehingga kemungkinan ter$atuh ke sisi yang berlaanan tersebut. ada
stroke hemifer kiri, mengalami hemiparese kanan, perilaku lambat dan
sangat hati9hati, kelainan bidang pandang sebelah kanan, disfagia
global, afasia, dan mudah frustrasi.
9. engka$ian Saraf 3ranial
Menurut Mutta-in, (200') emeriksaan ini meliputi pemeriksaan saraf
kranial ;9I%%.
a.Saraf ; /iasanya pada klien stroke tidak ada kelainan pada fungsi penciuman.
b. Saraf ;;. 4isfungsi persepsi &isual karena gangguan $aras sensori primer di antara mata dan
korteks &isual. 6angguan hubungan &isual9spasial (mendapatkan hubungan dua atau lebih
ob$ek dalam area spasial) sering terlihat pada Mien dengan hemiplegia kiri. 3lien
mungkin tidak dapat memakai pakaian tanpa bantuan karena ketidakmampuan untuk
mencocokkan pakaian ke bagian tubuh.
c.Saraf ;;;, ;F, dan F;. ika akibat stroke mengakibatkan paralisis, pada satu sisi otot9otot
okularis didapatkan penurunan kemampuan gerakan kon$ugat unilateral di sisi yang sakit.
d. Saraf F. ada beberapa keadaan stroke menyebabkan paralisis saraf trigenimus, penurunan
kemampuan koordinasi gerakan mengunyah, penyimpangan rahang baah ke sisi
ipsilateral, serta kelumpuhan satu sisi otot pterigoideus internus dan eksternus.
e.Saraf F;;. ersepsi pengecapan dalam batas normal, a$ah asimetris, dan otot a$ah tertarik ke bagian sisi yang sehat.
f.Saraf F;;;. 8idak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi.
g. Saraf ;I dan I. 3emampuan menelan kurang baik dan kesulitan membuka mulut.
h. Saraf I;. 8idak ada atrofi otot sternokleidomastoideus dan trapezius.
i.Saraf I;;. >idah simetris, terdapat de&iasi pada satu sisi dan fasikulasi, serta indra
pengecapan normal.
10. engka$ian Sistem Motorik
8/19/2019 LP SNH Abang
18/40
Stroke adalah penyakit saraf motorik atas (M*) dan mengakibatkan
kehilangan kontrol &olunter terhadap gerakan motorik. "leh karena M*
bersilangan, gangguan kontrol motor &olunter pada salah satu sisi tubuh
dapat menun$ukkan kerusakan pada M* di sisi yang berlaanan dari
otak.
a. Inspeksi Umum. 4idapatkan hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi) karena
lesi pada sisi otak yang berlaanan. !emiparesis atau kelemahan salah satu
sisi tubuh adalah tanda yang lain.
b. asikulasi. 4idapatkan pada otot9otot ekstremitas.
c. Tonus !tot. 4idapatkan meningkat.
11. engka$ian Sistem Sensorik
4apat ter$adi hemihipestesi. ada persepsi terdapat ketidakmampuan untuk
menginterpretasikan sensasi. 4isfungsi persepsi &isual karena gangguan
$aras sensori primer di antara mata dan korteks &isual.
%2. emeriksaan isik Sistem *eurologis
a. Menilai 3ekuatan "tot
3a$i cara ber$alan dan keseimbangan
"bser&asi cara ber$alan, kemudahan ber$alan dan koordinasi gerakan
tangan, tubuh sampai kaki. eriksa tonus otot dan kekuatan. 3ekualan
otot dinyatakan dengan menggunakan angka dari 097
0 H tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot @ ;umpuh total
% H terlihat kontraksi tetap @ tidak ada gerakan pada sendi.
2 H ada gerakan pada sendi tetapi tidak dapat melaan gra&itasi
5 H bisa melaan gra&itasi tetapi tidak dapat menahan tahanan
pemeriksa
# H bisa bergerak melaan tahanan pemeriksa tetapi kekuatannya
berkurang
7 H dapat melaan tahanan pemeriksa dengan kekuatan maksimal
b. emeriksaan reflek
emeriksaan refleks biasanya dilakukan paling akhir. 3lien biasanya
dalam posisi duduk atau tidur $ika kondisi klien tidak memungkinkan.
:&aluasi respon klien dengan menggunakan skala 0 J #
8/19/2019 LP SNH Abang
19/40
0 H tidak ada respon
% H /erkurang (K)
2 H *ormal (KK)
5 H >ebih dari normal (KKK)
# H !iperaktif (KKKK)
%) =eflek isiologis
a) =eflek patella
asien bebaring terlentang lutut diangkat keatas fleksi kurang lebih
dari 500. tendon patella (ditengah9tengah patela dan 8uberositas
tibiae) dipukul dengan reflek hamer. respon berupa kontraksi otot
guardrisep femoris yaitu ekstensi dari lutut.
b) =eflek /isep
>engan difleksikan terhadap siku dengan sudut A00 supinasi dan
lengan baah ditopang ada atas (me$a periksa) $ari periksa ditempat
kan pada tendon m.bisep (diatas lipatan siku) kemudian dipukul
dengan reflek hamer.normal $ika ada kontraksi otot biceps, sedikit
meningkat bila ada fleksi sebagian ada pronasi, hiperaktif maka
akan te$adi penyebaran gerakan9gerakan pada $ari atau sendi.
c) =eflek trisep
>engan baah disemifleksikan, tendon bisep dipukul dengan
dengan reflek hamer (tendon bisep berada pada $arak %92 cm diatas
olekronon) respon yang normal adalah kontraksi otot trisep, sedikit
meningkat bila ada ekstensi ringan dan hiperaktif bila ekstensi bila
ekstensi siku tersebut menyebar keatas sampai ke otot J otot bahu.
d) =eflek +chiles
osisi kaki adalah dorso fleksi untuk memudah kan pemeriksaan
reflek ini kaki yang diperiksa diletakanDdisilangkan diatas tungkai
baah kontral lateral.tendon achiles dipukul dengan reflek hamer,
respon normal berupa gerakan plantar fleksi kaki.
e) =eflek Superfisial
9 =eflek kulit perut
9 =eflek kremeaster 9 =eflek kornea
8/19/2019 LP SNH Abang
20/40
9 =eflek bulboka&ernosus
9 =eflek plantar
2) =eflek atologis
a) /abinski
Merupakan reflek yang paling penting ia hanya di$umpai pada
penyakit traktus kortikospital.
c. =angsangan Meningeal
ntuk mengetahui rangsangan selaput otak dilakukan pemeriksaan
%) 3aku kuduk
/ila leher di tekuk secara pasif terdapat tahanan, sehingga dagu tidak
dapat menempel pada dada 999 3aku kuduk positif (K)
2) 8anda /rudzunsky ;
>etakkan satu tangan pemeriksa di baah kepala klien dan tangan
lain di dada klien untuk mencegah badan tidak terangkat. 3emudian
kepala klien di fleksikan kedada secara pasif. /rudzinsky ; positif (K)
5) 8anda /rudzinsky ;;
8anda brudzinsky ;; positif (K) bila fleksi klien pada sendi panggul
secara pasif akan diikuti oleh fleksi tungkai lainnya pada sendi
panggul dan lutut.
#) 8anda kerni-
leksi tungkai atas tegak lurus,lalu dicoba meluruskan tungkai baah
pada sendi lutut normal9,bila tungkai membentuk sudut %570 terhadap
tungkai atas. 3erni- K bila ekstensi lutut pasif akan menyebabkan
rasa sakit tibia ekstensi lutut pasif akan menyebabkan rasa sakit
terhadap hambatan.
7) 8est lasegue
leksi sendi paha dengan sendi lutut yang lurus akan menimbulkan
nyeri sepan$ang Mischiadicus.
8/19/2019 LP SNH Abang
21/40
#. D*+'&/+
%. 3etidakefektifan perfusi $aringan serebral berhubungan dengan penurunan
aliran darah ke otak
2. !ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular 5. 4efisit peraatan diri makan, mandi, berpakaian, toileting berhubungan
kelemahan fisik
#. 3erusakan integritas kulit berhubungan dengan !emiparesisDhemiplegia, serta
penurunan mobilitas
7. =esiko $atuh berhubungan dengan penurunan kemampuan otot, kelemahan
otot atau perubahan keta$aman penglihatan
. 3etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mencerna makanan, penurunan fungsi ner&us
hipoglosus
8/19/2019 LP SNH Abang
22/40
Ke6e+++&
%. 3etidakefektifan
perfusi $aringan
serebral b.d
penurunan aliran
darah ke otak
NO
*;9l+*/& S+9
T*9e 6e9*/&:;ee+l
3riteria !asil
%. Mendemonstrasikan
status sirkulasi yang
ditandai dengan
2. 8ekanan systole dan
diastole dalam rentang
yang diharapkan
5. 8idak ada ortostatik
hipertensi
#. 8idak ada tanda9tanda
peningkatan tekanan
intrakranial (tidak lebih
dari %7 mm!g)
7. Mendemonstrasikan
kemampuan kognitif
yang ditandai dengan
. /erkomunikasi dengan
$elas sesuai dengan
kemampuan
8/19/2019 LP SNH Abang
23/40
kerusakan
neuromuskular
+;*8e
M/*l*= Le8el
Sel +e : ADL
T+&e
6e/5+&;e
3riteria !asil
%. +ktifitas fisik klien
meningkat
2. Mengerti tu$uan dari
peningkatan mobilitas
5. Mem&erbalisasikan
perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
perpindahan
#. Memperagakan
penggunaan alat
7. /antu untuk
mobilisasi (alker)
sebelum atau sesudah
latihan dan lihat respon
pasien saat latihan
2. 3onsultasikan dengan
terapi fisik tentang rencana
ambulasi sesuai dengan
kebutuhan
5. /antu klien untuk
menggunakan tongkat saat
ber$alan dan cegah terhadap
cedera
#. +$arkan pasien atau tenaga
kesehatan lain tentang
teknik ambulasi
7. 3a$i kemampuan pasien
dalam mobilisasi
. >atih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan
+4>s secara mandiri sesuai
kemampuan
s
pasien
'. /erikan alat bantu $ika
klien memerlukan
A. +$arkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan $ika diperlukan
5 4efisit peraatan
diri@
mandi,berpakaian
makan, toileting
berhubungan
dengan
NO
Setelah dilakukan tindakan
keperaatan, diharapkan
kebutuhan mandiri klien
terpenuhi, dengan kriteria
hasil
NI
%. Menyediakan kesehatan
mulut (oral hygiene)
2. Memfasilitasi pasien
untuk mandi di atas di
tempat tidur 5. Memfasilitasi
8/19/2019 LP SNH Abang
24/40
kelemahan fisik %. asien mampu
memenuhi
+4>nya secara
mandiri
2. Mampu
mempertahankan
kebersihan dan
kerapian secara
mandiri
5. Mampu untuk
meraat mulut
dan gigi secaramandiri
#. Mampu untuk
membersihkan
tubuh sendiri
secara mandiri
kebersihan toilet pasien
(mengganti drypers
pasien)
#. 8empatkan pasien dalam
posisi yang nyaman
7. Mengganti pakaian dan
laken pasien setelah
memandikan pasien
# 3erusakan
integritas kulit b.d
hemiparesisDhemi
plegia serta
penurunan
mobilitas
NO
T*9e I&e'*= :
3*& +& 59;/9• W/9& he+l*&' :
6*5+= +&
e;/&+= *&e&*/&
3riteria hasil
%. erfusi $aringan
normal
2. 8idak ada tanda9tanda
infeksi
5. 3etebalan dan tekstur
$aringan normal
#. Menun$ukkan
pemahaman dalam
proses, perbaikan
kulit dan mencegah
ter$adinya cidera
7. Menun$ukkan
NI
Pe9e 9l;e 6e8e&*/& /9&
;+e
• +n$urkan pasien untuk
menggunakan pakaian
yang longgar
• aga kulit agar tetap
bersih dan kering
• Mobilisasi pasien (ubah
posisi pasien) setiap dua
$am sekali
• Monitor kulit akan
adanya kemerahan
• "leskan lotion atau
minyakD baby oil pada
daerah yang tertekan
• Monitor akti&itas dan
mobilisasi pasien
• Monitor stats nutrisi
8/19/2019 LP SNH Abang
25/40
ter$adinya proses
penyembuhan luka
pasien
• Memandikan pasien
dengan sabun dan air
hangat
• "bser&asi luka lokasi,
dimensi, kedalaman
luka, $aringan nekrotik,
tanda9tanda infeksi
lokal, formasi traktus
• +$arkan keluarga
tentang luka dan
peraatan luka• 3olaborasi ahli gizi
pemberian diet 838
• Cegah kontaminasi feses
dan urine
• >akukan teknk
peraatan luka dengan
steril
• /erika posisi yang
mengurangi tekanan
pada luka
• !indari kerutan pada
tempat tidur
7. =esiko atuh
berhubungan
dengan
penurunan
kemampuan otot,
kelemahan otot
atau perubahan
keta$aman
penglihatan
NO
T+95+ *3 /
I&-9= *3 /
3riteria hasil1. 3eseimbangan
kemampuan untuk
mempertahankan
ekuilibrium
2. 6erakan terkoordinasi
kemampuan otot untuk
beker$a sama secara
&olunter untuk
NI
+ll Pe8e&*/&
• Mengidentifikasikan defisit
kognitif atau fisik pasien
yang dapat meningkatkan
potensi $atuh dalam
lingkungan tertentu.
• Mengidentifikasikan
perilaku dan faktor yang
mempengaruhi resiko $atuh
• Mengidentifikasikan
karakteristik lingkungan
8/19/2019 LP SNH Abang
26/40
melakukan gerakan
yang bertu$uan
. erilaku pencegahan
$atuh tindakan indi&idu
atau pemberi asuhan
untuk meminimalkan
faktor resiko yang
dapat memicu $atuh
dilingkungan indi&idu
4. 3e$adian $atuh tidak
ada ke$adian $atuh
%. engetahuan
pemahaman
pencegahan $atuh
pengetahuan
keselamatan anak fisik
!. engetahuan kemanan
pribadi
7. elanggaran
perlindungan tingkat
kebingungan akut
>. 8ingkat agitasiL
?. 3omunitas
pengendalian resiko
10. kekerasan
11. 3omunitas
pengendalian resiko
12. 6erakan terkoordinasi
1. 3ecenderungan resiko
pelarianuntuk kain
14. 3e$adian ter$un
1%. Mengasuh keselamatan
fisik rema$a
1!. Mengasuh bayiDbalita
keselamatan fisik
17. erilaku keselamatan
pribadi
1>. 3eparahan cedera fisik
1?. engendalian resiko
20. pengendalian resiko
yang dapat meningkatkan
potensi untuk $atuh
(misalnya lantai licin.
tangga terbuka dan lain9
lain)
• Sarankan perubahan dalam
gaya ber$alan
• Mendorong pasien untuk
mengunakan tongkat atau
alat pembantu ber$alan
• 3unci roda dari kursi roda,
tempat tidur, atau brankarselama transfer pasien
• 8empat artikel mudah
diangkau dari pasien
• +$arkan pasien bagaimana
$atuh untuk meminimalkan
cedera
• Memantau kemampuan
untuk mentransfer daritempat tidur ke kursi dan
demikian pula sebaliknya
• 6unakan teknik yang tepat
untuk mentransfer pasien
ke dan dari kursi roda,
tempat tidur, toilet, dan
sebagainya
• Menyediakan toilet
ditinggikan untuk
memudahkan trnsfer
• Menyediakan kursi dari
ketinggian yang tepat,
dengan sandaran dan
sandaran tangan untuk
memudahkan transfer • Menyediakan tempat
8/19/2019 LP SNH Abang
27/40
penggunaan alkohol,
narkoba
21. engendalian resiko
pencahayaan sinar
matahari
22. 4eteksi resiko
2. >ingkugan rumah aman
24. +man berkeliaran
2%. at penarikan
keparahan
2!. ;ntegritas $aringan
kulit dan membran
mukosa
27. erilak kepatuhan &isi
tidurkasur dengan tepi yang
erat untuk memudahkan
transfer
• 6unakan rel sisi ran$ang
yang sesuai dengan tinggi
utnuk mencegah $atuh dari
temoat tidur, sesuai
kebutuhan
• Memberikan pasien
tergantung dengan sarana
bantuanpemanggilan
(misalnya bel,atau cahaya
panggilan) ketika pen$aga
tidak ada
• Membatu toileting
seringkali, inter&al
di$adalkan
• Menandai amang pintu dan
tepi langkah sesuai
kebutuhan
• !apus dataran rendah
perabotan (misalnya
tumpuan atau tabel) yang
enimbulkan bahaya
tersandung
• !indari kekacauan pada
permukaan lantai
• Memberikan pencahayaan
yang memadai untuk
meningkatkan &isibilitas
• Menyediakan lampu malam
disamping tempat tidur
• Menyediakan pegangan
angan terlihat memegang
tiang• Menyediakan la$ur anti
8/19/2019 LP SNH Abang
28/40
tergelinsir, permukaan lantai
notripDtidak tersandung
• Menyediakan permukaan
nonslipDanti tergelincirdi
bak mandi atau pancuran
• Menyediakan kokoh, tin$a
curam nonslip untuk
memfasilitasi $angkauan
mudah
• astikan pasien yang
memakai sepatu yang pas,
kecangkan aman, memilikisol tidak mudah tergelincir
• +n$urkan pasien utnuk
memakai kacamata sesuai
ketika keluar dari tempat
tidur
• Memdidik anggota keluarga
tentang resiko yang
berkontribusi terhadap $atuh
dan bagaimana mereka
dapat menurunikan resiko
tersebut
• Sarankan adaptasi rumah
untuk meningkatkan
keselamatan
• ;ntruksikan keluarga pada
pentingnya pegangan tangan
untuk kamar mandi, tangga,
dan trotoar
• Sarankan alas kaki yang
aman
• Mengembangkan cara untuk
pasien berpartisipasi
keselamatan dalam kegiatanrekreasi
8/19/2019 LP SNH Abang
29/40
• >embaga program latihan
rutin fisik yang meliputi
ber$alan
• 8anda9tanda psting untuk
mengingatkan staf baha
pasien yang beresiko tinggi
untuk $auh
• /erkolaborasi dengan
anggota tim kesehatan
lainnya untuk
meminimalkan efek
samping dari obat yang
berkontribusi terhadap $atuh
(misalnya hipotensi
ortostatik dan kiprah goyah)
• Memberikan pengaasan
yang ketat danDperangkat
penahan.
. 3etidakseimbang
an nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
untuk mencernamakanan,
penurunan fungsi
ner&us hipoglosus
NO
N9**/&+l
S+9
N9**/&+l
S+9 : // +&
l9* *&+3e
N9**/&+l
S+9 : &9*e&
*&+3e
We*'h ;/&/l
3riteria !asil
%. +danya peningkatan
berat badan sesuai
tu$uan
2. /erat badan ideal
sesuai dengan tinggi badan
NI
N9**/& M+&+'e5e&
• 3a$i adanya alergi makanan
• 3olaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan $umlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
• +n$urkan pasien untuk
meningkatkan ;ntake e
• +n$urka pasien untuk
meningkatkan protein dan
&itamin C
• /erikan substansi gula
• Nakiknkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
• /erikan makanan yang terpilih
8/19/2019 LP SNH Abang
30/40
5. Mampu
mengidentifikasikan
kebutuhan nutrisi
#. 8idak ada tanda9tanda
malnutrisi
7. Menun$ukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan
. 8idak ter$adi
penurunan berat
badanyang berarti
(sudah dikonsultasikan dengan
ahli gizi
• +$arkan pasien bagaimana cara
membuat catatan makanan
harian
• Monitor $umlah nutrisi dan
kandungan kalori
• /erikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
• 3a$i kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhan
*utition Monitoring
• // pasien dalam batas
normal
• Monitor adanya penurunan
berat badan
• Monitor tipe dan $umlah
akti&itas yang biasa
diakukan• Monitor interaksi anak dan
orang tua selamamakan
• Monitor lingkungan selera
makan
• adalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama $am
makan
•
Monitor kulit keringdan perubahan pigmentasi
• LMonitor turgor kulit
• Monitir kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
• Monitor mual dan muntah
• Monitor kadar albumin,
kadar protein
• >epaskan impaksi tin$a
secara manual, $ika perlu
8/19/2019 LP SNH Abang
31/40
• 8imbang pasien secara
teratur
• +$arkan pasien atau
keluarga tentang proses
pencarian yang normal
• +$arkan pasienDkeluarga
tentang kerangka aktu
untuk resolusi sembelit
8/19/2019 LP SNH Abang
32/40
mengkoordinasi
gerakan dalam
menggunakan bahasa
isyarat
7. engolahan informasi
klien mampu untuk
memperoleh,
mengatur, dan
menggunakan
informasi
. Mampu mengontrol
respon ketakutan dankecemasan terhadap
ketidakmampuan
berbicara
8/19/2019 LP SNH Abang
33/40
+l+5 6+9
S+9 5e&el+&: +e
e/+'9: 6e&=+l9+&
;+*+& ++9 6+*3el
6++ +* +*&' 3e
l+59&'
S+9 5e&el+&: +e
/+l: 6e*+6+&,
6e&+h+&+&, +&
6e'e+3+& ;+*+&
++9 6+*3el 6++ 3e
++h 6/e*/ 59l9
S+9 5e&el+&: +e
+*&' 6e&=+l9+&
;+*+& ++9 6+*3el
6++ +* 59l9 3e
e/+'9
K*e*+ h+*l:
%. 4apat mempertahankan
makanan dalam mulut
2. kemampuan menelan
adekuat
5. engiriman bolus ke
hipofaring selaras
dengan reflek menelan
#. 3emampuan untuk
mengosongkan rongga
mulut
7. Mampu mengontrol
mual dan muntal
. ;mobilitas kensekuensi
fisiologis
8/19/2019 LP SNH Abang
34/40
menggerakkan lidah.
atau reflek muntah
A. emulihan pasca
prosedur pengobatan
%0. 3ondisi pernapasan,
&entilasi adekuat
%%. Mampu melakukan
peraatan terhadap non
pengobatan parenteral
%2. Mengidentifikasi faktor
emosi atau psikologis
yang menghambat
menelan%5. 4apat mentoleransi
ingesti makanan tanpa
terdesakatau aspirasi
%#. Menyusui adekuat
%7. 3ondisi menelan bayi
%. Memelihara kondisi
gizimakanan dan
asupan cairan ibu dan
bayi
%
8/19/2019 LP SNH Abang
35/40
penglihatan pusat
(kanan)
5. 3eta$aman
penglihatan sekitar
(kiri)
#. 3eta$aman
penglihatan sekitar
(kanan)
7. >apang pandang pusat
(kiri)
. >apang pandang pusat
(kanan)
apang pandangsekitar (kiri)
'. >apang pandang
sekitar (kanan)
A. =espon untuk
rangsangan
penglihatan
3ompensasi tingkah laku
penglihatan
;ndikator
%. Monitor ge$ala dari
kemunduran
penglihatan
2. osisikan sendiri
untuk kebaikan
penglihatn5. Mengingatkan untuk
menggunakan teknik
penglihatan
#. Menggunakan cahaya
yang adekuat dalam
melakukan aktifitas
7. Menggunakan
kacamata dengan
benar
diri, dan menolak
kenyataan)
2. Menerima reaksi pasien
terhadap rusaknya
penglihatan
5. +ndalkan penglihatan
pasien yang tersisa
sebagaimana mestinya
#. Sediakan kaca pembesar
atau kacamata prisma
sea$arnya untuk membaca
7. Sediakan bahan bacaan
/raille, sebagaimana
perlunya
. /acakan surat, koran, dan
informasi lainnya pada
pasien
8erapi kegiatan
;nter&ensi
%. /eker$asama dengan tenaga
kesehatan, dokter, danDatau
ahli terapis dalam
merencanakan dan
memantau kegiatan program
sebaimana mestinya
2. 8entukan komitmen pasien
untuk meningkatkan
frekuensi danDatau
$angkauan kegiatan
5. /antu untuk menemukan
makna diri melalui akti&itas
yang biasa (misalnya
beker$a) danDatau akti&itas
liburan yang disukai
#. /antu memilih kegiatan
8/19/2019 LP SNH Abang
36/40
. meraat kacamata
dengan benar
8/19/2019 LP SNH Abang
37/40
mengalami keterbatasan
kemampuan kognitif dan
menderita inkontinensia
urgensi, stres atau
fungsional.
%% ;nkontinensia
4efekasi
NO
K**+ H+*l:
%. Mempertahankan atau
mengembalikan pola
eliminasi normal
2. Mempertahankan atau
mendapatkan kembali
konsisteni feses normal
5. Mencegah resiko yang
berhubungan dengan
ketidakseimbangan
cairan dan
elektrolit,trauma kulit,
distensi abdomen dan
nyeri.
NI
%. +n$urkan pasien untuk
banyak minum (minum
minimal ' gelas D hari untuk
mencegah dehidrasi)2. +n$urkan makan makanan
yang mengandung *atrium
dan 3alium seperti dalam
daging dan sayuran
5. 8ingkatkan makanan yang
mengandung serat yang
mudah larut seperti pisang
#. /atasi makanan yang
mengandung serat tidak larut
seperti buah mentah, sereal
dan makanan yang berlemak
7. 3lien seharusnya dian$urkan
untuk defeksi ketika merasa
ingin defekasi.
. ntuk menegakkan
keteraturan eliminasi, kliendan peraat dapat berdiskusi
ketika ter$adi peristaltik
normal dan menyediakan
aktu untuk defekasi.
8/19/2019 LP SNH Abang
38/40
DATAR PUSTAKA
Chang, :ster . 20%0 . "atofisiologi # Aplikasi "ada "raktik $epera%atan. akarta :6C.
/runner and Suddarth, 2002. $epera%atan &edikal 'edah. :disi ' &olume 2 enerbit
akarta :6C
4oengoes, Marilynn :, acobs, :ster Matasarrin. (encana asuhan kepera%atan# pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pera%atan pasien . 2000. akarta :6C
8/19/2019 LP SNH Abang
39/40
!artina.20%7. )aporan "endahuluan Stroke Haemoragik. ("nline) +&ailable
httpsDD.academia.edu.7A#'0#+"=+*P:*4+!>+*P*!S (diakses
pada tanggal 50 anuari 20% pukul 20.00 ita)
3aharu, +tika.20%7. )aporan "endahuluan Stroke *on Haemoragik . ("nline) +&ailable
httpsDD.academia.edu.D%ippicont . 200' . *ursing# &emahami 'erbagai &acam "enyakit . akarta ;ndeks.
Nanti, ardi. 20%7. )aporan "endahuluan $lien Dengan Stroke *on Haemoragik 6S*H7.
("nline) +&ailable
httpsDD.academia.eduD%00
8/19/2019 LP SNH Abang
40/40
Mengetahui
embimbing +kademik D C8
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ.
*;.