Upload
aini
View
311
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
8/9/2019 Lp Eklamsia
1/20
EKLAMSIA
1. Definisi
Eklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang serius, dan dapat dikarakteristikkan
dengan adanya kejang. Biasanya eklamsia merupakan lanjutan dari pre- eklamsia walaupun
kadang – kadang tidak diketahui terlebih dahulu. Definisi lain dari eklamsia adalah onset baru
hipertensi gestasi yang diikuti dengan kejang grand mal (Zeeman, le!kenstein, twi!kler,"
#unningham,$%%&', dan kejang pada pre-eklampsia yang tidak bisa dikaitkan dengan penyebab
lain (bbres!ia " )heridan,$%%*'. +ejang pada eklampsia tidak berhubungan dengan kondisi
otak dan biasanya terjadi setelah $% minggu kehamilan.
2. Etiologi
Eklamsia dapat terjadi apabila pre-eklampsia tidak ditangani, sehingga penyebab dari
eklampsia sama dengan penyabab pre-eklampsia. da beberapa fa!tor resiko predisposisi
tertentu yang dikenal, antara lain
. )tatus primigraida
$. /iwayat keluarga pre-eklamsia atau eklamsia*. 0ernah eklamsia atau pre-eklamsia
&. )uami baru
1. 2sia ibu yang ekstrem (3 $% tahun, 4 *1 tahun'
5. )ejak awal menderita hipertensi as!ular, penyakit ginjal atau autoimun
6. Diabetes 7ellitus
8. +ehamilan ganda
3. Manifestasi Kinis
9ejala dan tanda yang terdapat pada pasien eklamsia berhubungan dengan organ yang
dipengaruhinya, antara lain yaitu
:liguria (kurang dari &%%ml;$& jam atau urin tetap kurang dari *% ml;jam
8/9/2019 Lp Eklamsia
2/20
8/9/2019 Lp Eklamsia
3/20
prostaglandin E (09E', dan endothelium deried relaAing fa!tor(ED/'. /asio tromboAan dan
09>$ meningkat. ?romboAane diproduksi oleh ginjal dan jaringan trophoblasti!, menyebabkan
asokonstriksi dan agregasi platelet.
=asospasme menurunkan diameter pembuluh darah, yang akan merusak sel endothelial
dan menurunkan ED/. =asokonstriksi juga akan mengganggu darah dan meningkatkan tekanan
darah. @asilnya, sirkulasi ke seluruh organ tubuh termasuk ginjal, hati, otak, dan pla!enta
menurun.
0erubahan – perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut
0enurunan perfusi ginjal menyebabkan penurunan glomerular filtration rate (9/'
sehingga urea nitrogen darah, kreatinin, dan asam urat mulai meningkat.
0enurunan aliran darah ke ginjal juga menyebabkan kerusakan ginjal. @al ini
menyebabkan protein dapat melewati membrane glomerular yang pada normalnya adalah
impermeable terhadap molekul protein yang besar. +ehilangan protein menyebabkan
tekanan koloid osmoti! menurun dan !airan dapat berpindah ke ruang intersisial. @al ini
dapat menyebabkan terjadinya edema dan penurunan olume intraas!ular, yang
meningkatkan iskositas darah dan meningktanya hematokrit. /espon untuk mengurangi
olume intraas!ular, angiotensin >> dan aldosteron akan dikeluarkan untuk memi!u
retensi air dan sodium. ?erjadilah lingkaran proses patologik penambahan angiotensin >>
semakin mengakibatkan asospasme dan hipertensi aldosteron meningkatkan retensi!arian dan edema akan semakin parah.
0enurunan sirkulasi ke hati mengakibatkan kerusakan fungsi hati dan edema hepati! dan
perdarahan sib!apsular, yang dapat mengakibatkan hemorrhagi! ne!rosis. Di
manifestasikan dengan peningkatan enCim hati dalam serum ibu.
=asokonstriksi pembuluh darah menyebabkan tekanan yang akan menghan!urkan
dinding tipis kapiler, dan perdarahan ke!il !erebral. 9ejala asospasme arteri adalah sakit
kepala, gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur, spot, dan hiperaktif reflek
tendon dalam.
0enurunan tekanan koloid onkotik dapat menyebabkan bo!ornya kapiler pulmonal
mengakibatkan edema pulmonal. 9ejala primer adalah dyspnea
0enurunan sirkulasi plasenta mengakibatkan infark yang meningktakan fa!tor resiko
abruptio pla!entae dan D>#. +etika aliran darah maternal melalui pla!enta berkurang,
8/9/2019 Lp Eklamsia
4/20
mengakibatkan pembatasan perkembangan intrauterine janin dan janin mengalami
hipoksemia dan asidosis.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. 0emeriksaan aboratorium
lbuminuria $ atau &
0roteinuria (1 g dalam urine $& jam atau * atau lebih pada dipsti!k'
terlihat adanya ptekie;edema
. Kom!likasi
+omplikasi yang biasanya terjadi pada eklamsia adalah
. Solusio plasenta. +omplikasi ini biasanya terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut
dan lebih sering terjadi pada pre-eklampsia. Di /umah )akit Dr. #ipto 7angunkusumo
1,1F sulusio plasenta disertai pre-eklampsia.
$. Hipofibrinogenemia. 0ada pre-eklampsia berat Zuspan (G68' menemukan $*F
bipofibrinogenemia, maka dari itu penulis menganjurkan pemeriksaan kadar fibrinogen
se!ara berkala.
*. Hemolisis. 0enderita dengan pre-eklampsia berat kadang-kadang menunjukkan gejala klinik
hemolisis yang dikenal karena ikterus. Belum diketahui dengan pasti apakah ini merupakan
kerusakan sel-sel hati atau destruksi sel darah merah.
8/9/2019 Lp Eklamsia
5/20
&. Perdarahan otak . +omplikasi ini merupakan penyebab utama kematian maternal penderita
eklampsia.
1. Kelainan mata. +ehilangan penglihatan untuk sementara, yang berlangsung sampai
seminggu, dapat terjadi. 0erdarahan kadang-kadang terjadi pada retina hal ini merupakan
tanda gawat akan terjadinya apopleksia serebri.
5. Edema paru-paru. Zuspan (G68' menemukan hanya satu penderita dari 5G kasus eklampsia,
hal ini disebabkan karena payah jantung.
6. Nekrosis hati.
8/9/2019 Lp Eklamsia
6/20
pada mulut bila hal tersebut dapat dilakukan tanpa paksaan. 0engaman tempat tidur harus
diberikan bantalan atau diletakkan bantal pada sisi – sisi nya. 7intalah bantuan. +etika
fase klonik mulai, tetaplah berada di dekat pasien dan Bantu insersi jalan napas oral,
pemberian oksigen, pengamatan tanda – tanda ital janin, dan pemberian magnesium
sulfat untuk men!egah kejang. >bu tetap dalam posisi rekumben lateral untuk
menurunkan tekanan pada aorta dan ena kaa inferior.
!. @ipoentilasi dan asidosis sering terjadi selama kejang. Ialaupun kejang hanya
berlangsung beberapa menit, sangat penting untuk tetap menjaga oksigenasi dengan
pemberian oksigen melalui masker dangan atau tanpa oksigen reseroir sebanyak 8 – %
; menit. )etelah kejang berhenti dan pasien mulai bernafas kembali, oksigenasi
merupakan masalah yang jarang terjadi. Bagaimanapun juga, maternal hipoksemia dan
asidosis dapat berkembang pada wanita dengan kejang berulang dan dengan aspirasi
pneumonia, edema paru, atau kombinasi fa!tor – fa!tor ini. 7onitoring pulse oAymetri
terus menerus dianjurkan pada pasien eklamsia. nalisa gas darah diperlukan apabila
monitoring oksimetri menunjukkan hasil yang abnormal ( saturasi :$ G$F atau kurang'.
+arena penyebaran lesi yang diasebabakan oleh edema asogeni!J mungkin diadahului
oleh peningkatan tekanan darah tiba – tiba, maka diperlukan pengontrolan hipertensi
yang berat. 0en!egahan kejang multiple sangat penting karena mayoritas wanita dengan
kejang multiple memiliki angka kjeadian infark !erebral.
d. 7enjaga tekanan darah sistolik pada &%-5% mm@g dan diastoli! antara G% dan %
mm@g. @al ini bertujuan untuk menurunkan tekanan darah pada rentang yang aman tapi
pada saat yang bersamaan menghindari terjadinya hipotensi. las an mengatasi hipertensi
yang berat adalah untuk menghindari kehilangan autoregulasi !erebral dan men!egah
gagal jantung tanpa membahayakan tekanan perfusi !erebral atau aliran darah
uteroplasenta jeopardiCing, yang memang sudah menurun pada kehamilan beberapa
wanita dengan eklamsia ()ibai, $%%1'. ?erapi untuk hipertensi dikarenakan kehamilan
diberikan ketika tekanan diastoli! men!apai atau lebih dari %1-%mm@g (7artin et al.,
$%%1'. Drug of !hoi!e untuk antihipertensi pada eklamsia berdasarkan rekomendasi
meri!an #ollege of :bstetri!ians and 9yne!ologists adalah labetol, karena labetol
efektif dalam menurunkan tekanan perfusi !erebral tanpa membahayakan perfusi
!erebral, dengan !ara menurunkan tekanan darah sistemik(7artin et al., $%%1'.
8/9/2019 Lp Eklamsia
7/20
e. 0ada eklamsia persalinan harus terjadi dalam $ jam setelah kejang. pabila persalinan
per aginam tidak terlaksana dalam $ jam maka dilakukan !aesarean
I. Analisa Data
Data 7asalah +eperawatan
D:
- Edema
- 0roteinuria 1 gr;urine $& jam
- :liguri 3 &%% ml;$& jam
- @emokonsentrasi
- 0enambahan berat badan se!ara tiba - tiba
D)
- +lien mengatakan jarang berkemih- +lien mengatakan bahwa klien merasa mual dan muntah
+ekurangan olume !airan
D:
- @ipoolemia
- Edema
- Dyspnea
D)
- +lien mengatakan bahwa nafas klien sesak
0enurunan !urah jantung
D:
- @ipoolemia
- DKK 3 %%A;menit
- )!oring profil biofisik 8;%, !airan berkurang
-
8/9/2019 Lp Eklamsia
8/20
D)
- +lien mengatakan bahwa bagian perut atas klien terasa
sakit
a!tor /esiko
- +ejang tonik-klonik
- Iaktu pembekuan darah memanjang
- @ipoksia jaringan
/esiko tinggi !edera
aktor /esiko
- 7ual;7untah
- 7asukan tidak adekuat
/esiko tinggi 0erubahan nutrisi kuran
dari kebutuhan tubuh
II. Diagnosa
. +ekurangan olume !airan b.d kehilangan protein plasma
$. 0enurunan !urah jantung b.d hipoolemia
*. /esiko tinggi !idera b.d kejang tonik – klonik, penurunan jumlah platelet
&. 0erubahan perfusi jaringan utero-pla!enta b.d asospasme arteri spiral
1. 0erubahan rasa nyaman
8/9/2019 Lp Eklamsia
9/20
+aji adanya masalah ))0 (mis., sakit kepala, peka
rangsang, gangguan penglihatan atau perubahan pada
pemeriksaan funduskopi'
?ekankan pentingnya klien melaporkan tanda –
tanda;gejala – gejala yang berhubungan dengan ))0
0erhatikan perubahan pada tingkat kesdaran
+aji tanda – tanda eklamsia hiperaktiitas (*
sampai &' dari reflek tendon dalam, klonus
pergelangan kaki, penurunan nadi dan pernafasan,
nyeri epigastrik, dan oliguria (kurang dari 1% ml;jam'
akukan tindakan untuk menurunkan kemungkinan
kejang mis., pertahankan lingkungan tenang dan
lampu temaram, batasi pengunjung, ren!anakan dan
atur perawatan, dan tingkatkan istirahat.
>mplementasikan tindakan pen!egahan kejang per
proto!ol.0ada kejadian kejang, miringkan klien pasang jalan
napas;blok gigitan bila mulut rileks hisap daerah
nasofaring, sesuai indikasi lepaskan pakaian yang
ketat jangan membatasi gerakan dan
dokumentasikan masalah motorik, durasi kejang, dan
perilaku paska kejang.
0alpasi nyeri tekan uterus atau kekakuan uterus
periksa perdarahan agina. 0erhatikan riwayat
masalah medis lain.
Edema serebral dan asokonstriksi dapa
ealuasi dari masa perubahan gejala, perilak
atau retina
+eterlambatan tindakan atau awitan progresi
gejala – gejala yang dapat mengakibatka
kejang tonik-klonik
0ada kemajuan @++, asokonstriksi da
asospasme pembuluh darah serebra
menurunkan konsumsi oksigen $%F da
mengakibatkan iskemia serebral
Edema;asokonstriksi umum
dimanifestasikan oleh masalah ))0 berat, da
masalah ginjal, hepar, kardioaskuler da
pernafasan, mendahului kejang.
7enurunkan fa!tor – fa!tor lingkungan yan
dapat merangsang kepekaan serebrum da
menyebabkan kejang.
7enurunkan resiko !edera bila kejang terjadi
7empertahankan jalan nafas denga
menurunkan resiko aspirasi dan men!ega
lidah menyumbat jalan nafas
7emaksimalkan oksigenasi. (!atatan
waspada dengan penggunaan jalan nafas;blo
gigitan jangan men!obanya bila rahang kera
karena dapat terjadi !edera'
?anda – tanda ini dapat menandakan abrups
plasenta, khususnya bila terdapat masala
medis sebelumnya seperti diabetes mellitu
atau kelainan ginjal atau jantung yan
menyebabkan masalah as!ular
8/9/2019 Lp Eklamsia
10/20
0antau tanda – tanda dan gejala persalinan atau
kontraksi uterus.
0antau adanya tanda – tanda +>D mudah;spontan
memar, perdarahan lama, epistaksis, perdarahan 9>
Kola+orasi
/awat di rumah sakit bila ada masalah ))0
Berikan amobarbital atau diaCepam, sesuai indikasi.
Berikan 7g):& >.7(dengan metode Z-?ra!k' atau
>.= dengan metode pompa infuse
0antau ?D sebelum, selama, setelah pemberian
7g):&. !atat kadar serum magnesium pada
hubungannya dengan frekuensi pernapasan, reflek
patella, dan haluaran urine.
+ejang meningkatkan kepekaan uteru
persalinan dapat dimulai
brupsi plasenta dengan pelepasa
tromboplastin membuat klien !enderung pad
+>D
?erapi yangs egera dilakukan membant
menjamin keamanan dan membatas
kmplikasi
7enekan aktiitas serebral mempunyai efe
sedatie kalau kejang tidak terkontorl ole
7g):&
7g):&, deprsan ))0, menurunkan pelepasa
asetilkolin, memblok transmis
neuromus!ular, dan men!egah kejang. >n
mempunyai efek sementara menurunkan ?D
dan meningkatkan haluaran urine denga
mengubah respon as!ular pada substan
yang menekan. 7eskipun pemberian 7g):dengan !ara >.= lebih mudah pengaturanny
bila ada kejadian reaksi toksik, ebebrap
keluarga dapat tetap menggunakan rute >.7
bila surey kontinu tidak mungkin dan;ata
bila alat penginfusan yang tepat tidak ada
(#atatan tambahan ml dari lidokain $ F
pada injeksi >.7 dapat menurunka
ketidaknyamanan'
+adar terapeutik dari 7g):& di!apai denga
kadar serum &,%-6,1 mEJ; atau 5 sampai
mg;dl. /eaksi merugikan;toksik terjadi di ata
%-$ mg;dl, yang pertama terjadi adala
8/9/2019 Lp Eklamsia
11/20
)ediakan kalsium glukonat. Berikan % ml (g;% ml'
lebih dari * menit sesuai indikasi.
akukan pemeriksaan funduskopi setiap hari.
0antau hasil tes dari masa pembekuan, 0?, 0??,
kadar fibrinogen, dan )0;D0
0antau jumlah trombosit sekeunsial. @indari
amniosintesis jika kadar trombosit kurang dari
1%.%%%;mm*. bila trombositopenia ada selama
prosedur operatif, gunakan anestesi umum. ?ransfuse
trombosit, gunakan anesthesia umum, pa!ked red
blood !ells, plasma beku segar, atau darah lengkap
sesuai indikasi. +esampingkan sindrom @E0.
0antau enCim – enCim hepar dan bilirubin perhatikanhemolisis dan adanya sel – sel Burr pada smear
peripheral.
)iapkan kelahiran sesaria, bila @++ berat, fungsi
plasenta menurun, dan seriks tidak matang atau
tidak responsie terhadap induksi.
kehilangan refleks, paralysis pernapasa
antara 1 sampai 6 mg;dl, atau blok jantun
terjadi pada *% sampai *1 mg;dl.
Bertindak sebagai antidote untuk melawa
efek – efek merugikan;toksik dari 7g):&
7embantu mengealuasi perubahan ata
beratnya masalah retina
?es – tes ini dapat menandakan penuruna
fa!tor – fa!tor koagulasi dan fibrinolisis, yan
menandakan +>D
?rombositopenia dapat terjadi karen
perekatan pada endothelium yang rusak ata
kadar prostasiklin menurun (hambatan kua
dari agregasi trombosit'. nestes
memerlukan pungsi jarum (seper
spinal;epidural' dapat mengakibatka
perdarahan berlebihan.
0eningkatan enCim hepar dan kadar bilirubinanemia hemolitik mikroangiopatik, da
trombositopenia dapat menandakan adany
sindroma @E0, menandakan perluny
kelahiran sesaria segera bila kondisi serik
tidak memungkinkan untuk induks
persalinan.
Bila oksigenasi janin sangat menurun karen
asokonstriksi dalam malfungsi plasenta
pemberian oksigen dengan segera diperluka
untuk menyelamatkan janin.
8/9/2019 Lp Eklamsia
12/20
Diagnosa >> +ekurangan olume !airan b.d kehilangan protein plasma
+riteria @asil
. 0emeriksaan laboratorium menunjukkan @ematokrit dalam batas normal
$. 7engungkapkan pemahaman tentang kebutuhan akan pemantauan ketat dari berat
badan, ?D, protein urine, dan edema
*. Berpartisipasi dalam regimen terapeutik dan pemantauan sesuai indikasi.
&. Bebas dari tanda – tanda edema umum (mis., mual;muntah, nyeri epigastrik'
#I%DAKA%&I%#E'(E%SI 'ASI)%AL
Man*iri
?imbang berat badan klien se!ara rutin. njurkan
klien untuk memantau berat badan di rumah antarawaktu kunjungan
Bedakan edema kehamilan yang patologis dan
fisiologis. 0antau lokasi derajat pitting.
0erhatikan tanda edema berlebihan atau berlanjut
(mis.,nyeri epigastrik;++a, gejala – gejala serebral,
mual, muntah'.
0erhatikan perubahan pada kadar @b;@t.
0enambahan berat badan bermakna dan tiba
tiba (mis., lebih dari ,1 kg;bulan dalamtrimester >> atau lebih dari %,1 kg;mingg
trimester ketiga' menunjukkan retensi !airan
9erakan !airan dari as!ular ke ruan
intersisial, mengakibatkan edema.
danya edema pitting (ringan, sampai $
berat , * sampai &' pada wajah, tangan
kaki, area sa!ral, atau dinding abdomen, ata
edema yang tidak hilangn setelah $ jam tira
baring, adalah bermakna
Edema dan deposisi fibrin intraaskuler (pad
sindrom @E0' dalam hepar terselubun
dimanifestasikan dengan nyeri ++a
dispnea menandakan adanya hubunga
dengan pulmonal, edema !erebra
kemungkinan mengarah pada kejang, mua
serta muntah menandakan edem
gastrointestinal.
7engidentifikasi derajat hemokonsentras
yang disebabkan oleh perpindahan !airan
8/9/2019 Lp Eklamsia
13/20
+aji ulang masukan diet dari protein dan kalori.
Berikan informasi sesuai kebutuhan.
0antau masukan dan haluaran. 0erhatikan warna
urine, dan ukur berat jenis sesuai indikasi.
?es rabas urin bersih terhadap protein setiap
kunjungan, atau setiap hari;jam bila dirawat di rumah
sakit. aporkan temuan $ atau lebih besar.
+aji adanya bunyi paru dan frekuensi;usaha
pernafasan
0antau ?D dan nadi.
Kawab pertanyaan dan tinjau ulang rasional untuk
Bila @t kurang dari * kali kadar @b, terjad
hemokonsentrasi
>nsiden hipoolemi dan hipoperfusi prenata
dapat diturunkan dengan nutrisi yang adekua
ketidakadekuatan protein;kalor
meningkatkan resiko pembentukan edema da
@++. 2ntuk menggantikan kahilanga
mungkin diperlukan masukan protein 8%-%
g per hari
@aluaran urine adalah indi!ator sensitie dar
sirkulasi olume darah. :liguria dan bera
jenis ,%&% menandakan hipoolemia bera
dan ada masalah pada ginjal. (!atatan
pemberian magnesium sulfat dapa
menyebabkan peningkatan haluaran urin
sementara'
7embantu dalam menentukan daraja
beratnya;kemajuan kondisi. @asil $
menandakan edema glomerular atau spasme0roteinuria mempengaruhi perpindahan !aira
dari per!abangan as!ular. (#atatan uri
terkontaminasi oleh sekresi agina dapa
menghasilkan tes positif terhadap protein'
Dispnea dan krekels dapat mengindikasika
adanya edema paru, yang membutuhka
tindakan segera
0eningkatan ?D dapat terjadi karena respon
terhadap katekolamin, asopressin
prostaglandin, dan sebagai anjuran temuan
terjadi penurunan prostasiklin
Diureti! nantinya meningkatkan kondis
8/9/2019 Lp Eklamsia
14/20
menghindari penggunaan diureti! utnuk mengatasi
edema.
Kola+orasi
Kadwalkan kunjungan prenatal setiap minggu
?injau ulang masukan natrium sedang sampai 5
g;hari. >nstruksikan klien untuk menghindari maknan
tinggi natrium (mis., daging babi diasinkan, daging,
hot dog, dan keripik kentang'
akukan tirah baring dengan aturan ketat pada klien
anjurkan posisi miring kiri
9antikan !airan baik se!ara oral atau parenteral,
melalui pompa infuse, sesuai indikasi.
Bila kekuarangan !airan berat dan klien di rawat di
dehidrasi dengan penurunan olum
intraas!ular dan perfusi plasenta, dan hal in
dapat menyebabkan trombositopenia
hiperbilirubinemia, atau perubaha
metabolisme karbohidrat pada janin;bayi bar
lahir.(#atatan mungkin bermanfaat pad
adanya edema pulmonal'
7ungkin perlu untuk memantau perubaha
lebih ketat.
Beberapa masukan natrium perlu karen
kadar di bawah $ sampai & g;har
mengakibatkan dehidrasi lebih besar pad
beberapa pasien
0osisi rekumben miring kiri menurunka
tekanan pada ena kaa, meningkatkan alira
balik ena dan olume sirkulasi. >n
meningkatkan perfusi plasenta dan ginja
menurunkan ?D dan menggantika
penurunan berat badan & lb (,8 kg' dalam periode $& jam selama diuresis
0enggantian !airan memperbaik
hipoolemia, yang harus diberikan denga
hati – hati untuk men!egah kelebihan beban
khususnya bila !airan intersisial mengali
balik ekdalam sirkulasi bila aktiita
dikurangi. 0ada masalah ginjal masuka
!airan dibatasi mis., bila haluaran berkuran
(kurang dari 6%% ml;$& jam', masukan !aira
total dibatasi untuk mengira – ngira haluara
dan kehilangan tidak kelihatan.
7emungkinkan pemantauan lebih akura
8/9/2019 Lp Eklamsia
15/20
rumah sakit
0asang kateter indwelling bila haluaran ginjal
berkurang atau kurang dari 1% ml;jam
Bantu dengan pemasangan jalur dan;atau
pemantauan parameter hemodinamik inasie,
seperti tekanan ena sentral (#=0' dan tekanan
baji arteri pulmonal (0I0'
Berikan ekspander plasma atau diureti! osmoti!,
bila perlu.
0antau asam urat serum dan kadar kreatinin, dan
nitrogen urea darah (B2
8/9/2019 Lp Eklamsia
16/20
+aji tekanan arteri retina (70' pada gestasi
minggu ke-$$. tekanan G% mm@g
dipertimbangkan prediktif @++. +aji krekels,
gurgle, dan dyspnea perhatikan frekuensi;upaya
pernafasan.
akukan tirah baring pada klien dengan posisi
miring kiri
0antau parameter hemodinamik inasie.
Berikan obat antihipertensi seperti hidralaCin
(presoline' 0.:,;>.=., sehingga diastoli! menjadi
antara G%-% mm@g. >kuti dengan pemberian
metildopa (ldomet' untuk mempertahankan
terapi sesuai kebutuhan.
0antau ?D dan efek samping obat antihipertensi.
Berikan propanolol dengan tepat.
)iapkan untuk kelahiran janin dengan sesaria, bila
yang meningkatkan ?D, emningkatkan
pelepasan aldosteron pada peningkatan
reabsorbsi natrium;air dari tubulus ginjal,
dan mengkonstriksikan pembuluh darah.
Edema paru dapat terjadi, pada perubahan
tahanan askuler perifer dan penurunan
pada tekanan koloid osmoti! plasma
7eningkatkan aliran balik ena, !urah
jantung, dan perfusi ginjal;plasenta
7emberikan gambaran akurat dari
perubahan as!ular dan olume !airan.
+onstriksi askuler yang lama,
peningkatan hemokonsentrasi, dan
perpindahan !airan menurunkan !urah
jantung.
Bila ?D tidak berspon terhadap tindakan
konseratif, mungkin perlu pemberian
obat. :bat antihipertensi bekerja se!aralangsung pada arteriol untuk meningkatkan
relaksasi otot polos kardioaskuler dan
membantu meningkatkan suplai darah ke
serebrum, ginjal, uterus, dan plasenta.
@idralaCin adalah obat pilihan karena tidak
menghasilkan efek samping pada janin.
Efek – efek samping meliputi takikardia,
sakit kepla, mual, muntah, dan palpitasi
dapat diatasi dengan propanolol. :bat –
obatan lebih baru, seperti ketanserin, dan
natrium nitroprusid (khususnya pada
sindrom @E0' digunakan dengan
8/9/2019 Lp Eklamsia
17/20
kelahiran peragina tidak mungkin. +ondisi
eklamsia distabilkan.
beberapa keberhasilan untuk menurunkan
?D
0rosedur bedah merupakan satu – satunya
!ara mengatasi masalah hipertensif bila
tindakan konseratif tidak efektif dan
induksi persalinan dikesampingkan
Diagnosa >= 0erubahan perfusi jaringan utero-pla!enta b.d asospasme arteri spiral
+riteria @asil
. 7endemonstrasikan reaktiitas ))0 normal pada dentifikasi fa!tor – fa!tor yang mempengaruhiaktiitas janin.
?injau ulang tanda – tanda abrupsi plasenta (mis.,
perdarahan agina, nyeri tekan uterus, nyeri
0enurunan aliran darah plasenta
mengakibatkan penurunan pertukaran gas
dan kerusakan fungsi nutrisi plasenta.
0erfusi plasenta yang buruk potensial
menghasilkan malnutrisi, bayi berat lahir
rendah dan prematuritas berkenaan dengan
kelahiran dini, dan kematian janin.
0enurunan aktiitas janin menandakan
kondisi yang membahayakan janin dan
terjadi lebih dahulu supaya perubahan
denyut jantung janin dapat dideteksi.
7erokok, penggunaan obat, kadar glukosaserum, bunyi lingkungan, waktu dalam
sehari, dan siklus tidur-bangun janin dapat
meningkatkan atau menurunkan gerakan
janin
0engenalan dan interensi dini
8/9/2019 Lp Eklamsia
18/20
abdomen, dan penurunan aktiitas janin'
Berikan nomor yang dapat dihubungi klien untuk
bertanya, melaporkan perubahan gerakan janin
setiap hari, dan sebagainya.
Ealuasi pertumbuhan janin ukur kemajuan
pertumbuhan fundus setiap kunjungan
0erhatikan respon janin pada obat – obatan seperti
7g):&, fenobarbital, dan diaCepam
0antau DKK se!ara manual atau elektronik, sesuai
indikasi
Kola+orasi
+aji respon janin pada kriteria B00 atau #)?,
sesuai indikasi status ibu.
Bantu dengan pengkajian maturitas dan
kesejahteraan janin dengan menggunakan rasi
;), adanya pg, kadar estriol, gerakan pernafasan
janin (B7', dan memulai sonografi berurutan
pada gestasi minggu ke-$% sampai ke-$5.
Bantu dengan pengkajian terhadap olume
meningkatkan kemungkinan ahsil yang
positif
7emberikan kesempatan untuk
mengemukakan masalah;kesalahan konsep
dan mengatasinya dengan !ara yang tepat
sesuai indikasi.
0enurunan fungsi pla!enta dapat menyertai
@++, mengakibatkan >29/, stress
intrauterus kronik dan insufisiensi
uteroplasenta menurunkan jumlah
kontribusi janin pada penumpukan !airan
amnioti!
Efek depresan dari medikasi dapat
menurunkan pernapasan dan fungsi jantung
janin serta tingkat aktiitas janin, meskipun
sirkulasi plasenta mungkin adekuat
7engealuasi kesejahteraan janin.
0eningkatan DKK dapat menandakanrespons kompensasi pada hipoksia,
prematuritas, atau abrupsi plasenta
B00 membantu mengealuasi janin dan
lingkungan janin pada lima parameter
khusus untuk mengkaji fungsi ))0 dan
kontribusi janin pada olume !airan
amnioti!. #)? mengkaji fungsi dan
!adangan plasenta
0ada adanya deteriorasi kondisi ibu;janin,
risiko melahirkan bayi preterm didesak
melawan resiko melanjutkan kehamilan,
dengan menggunakan hasil dari
8/9/2019 Lp Eklamsia
19/20
plasma ibu pada gestasi minggu ke-$& sampai $5
dengan menggunakan eans blue dye jika
diindikasikan.
Bantu dengan mengkaji ukuran plasenta dengan
menggunakan ultrasonografi
pabila memerlukan kelahiran premature pada
gestasi antara minggu ke-$8 dan *&, berikan
kortikosteroid (deksametason, betametason' >.7
selama sedikitnya $&-&8 jam tetapi tidak lebih
dari 6 hari sebelum melahirkan
pemeriksaan ealuatif terhadap maturitas
paru dan ginjal, pertumbuhan janin, dan
fungsi pla!enta. >29/ dihubungkan
dengan penurunan olume ibu dan
perubahan askuler.
2ntuk mengidentifikasi risiko >29/ dan
kematian janin intrauterus yang
berhubungan dengan penurunan olume
plasma dan perfusi plasenta
0enurunan fungsi dan ukuran plasenta
dihubungkan dengan @++
+ortiksteroid dianggap menyebabkan
maturitas janin (produksi surfaktan' dan
men!egah sindrom distress pernafasan,
sedikitnya pada kelahiran janin se!ara
premature karena kondisi atau
ketidakadekuatan fungsi plasenta. @asil
terbaik didapatkan bila janin kurang dari
minggu ke-*& dan kelahiran terjadi dalamsatu minggu dari pemberian kortikosteroid.
8/9/2019 Lp Eklamsia
20/20