12
LOLOH CEMCEM BERKHASIAT KHAS PENGLIPURAN BANGLI Oleh : Luh Eka Wahyuni, I Kade Angga Kukuh Stiawan Program Studi Pendidikan Bahasa Bali Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia email : [email protected] Abstrak Penelitian ini diambil dengan tujuan untuk mengetahui khasiat bahan- bahan alami yang sebelumnya belum diketahui oleh sebagian orang, seperti contoh daun cemcem. Untuk membuktikan bahwa bahan-bahan tersebut dapat dijadikan ramuan/jamu atau loloh. Sebagai generasi muda harus memiliki rasa ingin tahu yang besar agar mengetahui betapa pentingnya kesehatan dan cara mengatasi kesehatan bisa dilakukan dengan sederhana. Untuk dapat mengetahui kesederhanaan tersebut tentunya harus mencoba melakukan dengan mencari kelebihan dari bahan-bahan alami yang diolah sendiri namun berdampak besar terhadap kesehatan tubuh seperti halnya loloh cemcem Data analisis ini menggunakan metode wawancara, pengolahan, memilih, serta mengumpulkan bukti dari keterangan berupa gambar dan referensi lainnya. Semoga penelitian ini lebih disempurnakan lagi oleh peneliti yang akan melaksanakan penelitian yang sangat relevan bentuknya. Kata Kunci : kesehatan, loloh, daun cemcem, Generasi Muda Prestasi I LOLOH CEMCEM’S NUTRITIOUS TYPICAL OF PENGLIPURAN BANGLI Abstract This research was taken with the aim of finding out the efficacy of natural ingredients that some people had not previously known, such as the example of cemcem leaves. To prove that these ingredients can be used as concoctions / herbs or loloh. As a young generation must have a great curiosity to know how important health and how to overcome health can be done simply. To be able to know the simplicity, of course, you should try to do it by looking for the advantages of natural ingredients that are processed by yourself but have a major impact on the health of the body as well as loloh cemcem.

LOLOH CEMCEM BERKHASIAT KHAS PENGLIPURAN BANGLI · Tinjauan Teoritis Obat Tradisional Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

LOLOH CEMCEM BERKHASIAT KHAS PENGLIPURAN

BANGLI

Oleh :

Luh Eka Wahyuni, I Kade Angga Kukuh Stiawan

Program Studi Pendidikan Bahasa Bali

Fakultas Bahasa Dan Seni

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

email :

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini diambil dengan tujuan untuk mengetahui khasiat bahan-

bahan alami yang sebelumnya belum diketahui oleh sebagian orang, seperti

contoh daun cemcem. Untuk membuktikan bahwa bahan-bahan tersebut dapat

dijadikan ramuan/jamu atau loloh. Sebagai generasi muda harus memiliki rasa

ingin tahu yang besar agar mengetahui betapa pentingnya kesehatan dan cara

mengatasi kesehatan bisa dilakukan dengan sederhana. Untuk dapat mengetahui

kesederhanaan tersebut tentunya harus mencoba melakukan dengan mencari

kelebihan dari bahan-bahan alami yang diolah sendiri namun berdampak besar

terhadap kesehatan tubuh seperti halnya loloh cemcem

Data analisis ini menggunakan metode wawancara, pengolahan, memilih,

serta mengumpulkan bukti dari keterangan berupa gambar dan referensi lainnya.

Semoga penelitian ini lebih disempurnakan lagi oleh peneliti yang akan

melaksanakan penelitian yang sangat relevan bentuknya.

Kata Kunci : kesehatan, loloh, daun cemcem, Generasi Muda Prestasi I

LOLOH CEMCEM’S NUTRITIOUS TYPICAL OF PENGLIPURAN

BANGLI

Abstract

This research was taken with the aim of finding out the efficacy of natural

ingredients that some people had not previously known, such as the example of

cemcem leaves. To prove that these ingredients can be used as concoctions / herbs

or loloh. As a young generation must have a great curiosity to know how

important health and how to overcome health can be done simply. To be able to

know the simplicity, of course, you should try to do it by looking for the

advantages of natural ingredients that are processed by yourself but have a major

impact on the health of the body as well as loloh cemcem.

This data analysis uses the method of interviewing, processing, selecting, and

collecting evidence from information in the form of pictures and other references.

Hopefully this research will be further refined by researchers who will carry out

research that is very relevant in its form.

Keywords: health, loloh, cemcem leaf, Young Generation Achievement I

Pendahuluan

Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia.

Dalam menjalankan suatu pekerjaan tentunya memerlukan tenaga dan kondisi

tubuh yang stabil. Namun tidak dapat diprediksi kondisi tubuh dapat menurun dan

menyebabkan sakit. Berbagai jenis penyakit akan muncul jika hal tersebut tidak

segera teratasi. Di zaman yang sudah sangat modern utamanya di bidang

kesehatan sudah benar-benar diperhatikan. Berbagai obat-obatan dapat diperoleh

dengan mudah melalui apotik yang sudah tersedia 24 jam. Keberadaan obat-

obatan yang sudah diracik secara modern dan sudah dikemas dengan sangat baik

dapat meyakinkan bahwa obat tersebut mampu menyembuhkan penyakit yang

diderita. Efek samping yang dimiliki masing-masing obat tentunya membuat

waspada dan sangat berhati-hati dalam mengkonsumsi. Sebenarnya bahan-bahan

obat yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami yang bisa didapatkan dari

tumbuh-tumbuhan obat yang ada di sekitar alam.

Bahan-bahan alami yang terkandung dalam obat-obatan yang diolah secara

modern juga sebenarnya bisa diolah sendiri atau secara tradisional. Tentunya

bahan-bahan yang diolah cenderung tidak sama dengan obat-obatan modern dari

segi bentuk, kemasan dan lain sebagainya. Namun yang paling terpenting adalah

bagaimana manfaat yang dihasilkan. Ketika mendengar obat-obatan tradisional,

yang paling sering kita jumpai adalah ramuan atau jamu. Sejak ratusan tahun yang

lalu nenek moyang bangsa kita telah terkenal pandai meracik jamu dan obat-

obatan tradisional. Beragam jenis tumbuhan, akar-akaran dan bahan-bahan

alamiah lainnya diracik sebagai ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagi

penyakit. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, obat

tradisional dilarang menggunakan bahan kimia hasil isolasi atau sintetik

berkhasiat obat, narkotika atau psikotropika dan hewan atau tumbuhan yang

dilindungi ( BPOM RI, 2006).

Berbicara mengenai jamu, di nusantara tentunya banyak ada jenis-jenis

jamu yang khas dan sampai sekarang masih diproduksi oleh masyarakat daerah

tersebut. salah satunya di Bali. Sudah kita ketahui bersama Bali memiliki budaya

dan kesenian yang sangat kental. Begitupun dengan minuman khas Bali, memiliki

nama tersendiri dan khas yaitu “Loloh”. Menurut Wirahadi Bali (2015) loloh

merupakan nama sebuah jamu di Bali. Loloh ini diolah dari tanaman herbal dan

diambil sarinya. Ada berbagai macam jenis loloh di bali yang umum dikonsumsi

seperti:

a) Loloh temu adalah sejenis minuman dibuat dari ekstrak beberapa jenis

daun dan temu dicampur dengan gula merah, garam dan madu. Loloh temu

ini dipercaya berkhasiat obat (jamu).

b) Loloh Bluntas adalah minuman dengan bahan baku daun bluntas.

Minuman ini termasuk dalam jamu-jamuan dalam bentuk cair, yang

mempunyai khasiat dapat menghilangkan bau mulut, bau keringat, dan

menambah nafsu makan. Loloh bluntas diminum secara incidental dan

biasanya dibuat sendiri oleh masyarakat untuk dikonsumsi sendiri.

c) Loloh cemcem, loloh ini dipercaya mempunyai khasiat dapat membantu

menurunkan tekanan darah, melancarkan pencernaan juga baik untuk ibu

menyusui.

Dari berbagai macam loloh yang telah dipaparkan diatas, dalam artikel

ilmiah ini akan membahas mengenai loloh cemcem. Minuman/jamu ini sangat

terkenal di Bali khususnya di daerah Penglipuran, Bangli. Loloh ini memiliki rasa

asam, manis, asin dan pahit. Rasa asam dari loloh cemcem ini didapat dari

komposisi tamarin atau buah asam, kemudian rasa manis dan asin didapat dari

komposisi gula dan garam, sedangkan rasa pahit didapat dari daun cemcem, yang

menjadi bahan utama dalam loloh ini (Kompas.com, 2016). Daun cemcem sering

disebut dengan daun kedondong hutan (Spondias Pinnata (L.f.) kurz) mempunyai

khasiat yaitu menambah nafsu makan, meredakan panas dalam, dan memberikan

efek yang menyegarkan tubuh.

Di era globalisasi seperti saat ini, sebagian generasi muda lebih menyukai

minuman yang instan dan tentunya mempunyai rasa yang enak ketika diminum.

Namun tidak ada yang memperhatikan efek samping yang dapat diperoleh ketika

terlalu sering mengkonsumi. Keberadaan loloh/jamu saat ini jarang diminati oleh

kalangan anak muda. Jika hal ini terus menerus terjadi dan dibiarkan maka budaya

dari nenek moyang yang terdahulu akan terkikis. Sedikitnya pemahaman tentang

manfaat yang ada di alam sekitar akan membuat generasi muda malas. Rasa ingin

tahu terhadap sesuatu hal yang sangat penting mulai berkurang. Untuk mengatasi

hal tersebut perlu dilakukan upaya yang memadai. Sama halnya seperti yang telah

dilakukan terhadap loloh cemcem ini. keberadaan loloh cemcem ini harus

disebarluaskan karena memiliki manfaat yang dapat membantu menjaga

kesehatan dan kebugaran tubuh. Dengan seperti itu maka aktifitas yang dilakukan

akan berjalan lancar.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap maraknya

obat-obatan modern?

2. Bagaimana manfaat bahan dan cara pembuatan loloh Cemcem dalam

mengatasi kecendrungan masyarakat terhadap obat-obatan modern?

Tujuan Penelitian

1. Untuk dapat mencari solusi terhadap kecendrungan masyarakat terhadap

obat-obatan modern.

2. Untuk mengetahui manfaat bahan dan cara pembuatan loloh cemcem.

Tinjauan Teoritis

Obat Tradisional

Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran

dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan

bedasarkan pengalaman. Sampai saat ini masyarakat tradisional di negara-negara

berkembang termasuk Indonesia biasanya mengatasi sendiri gejala-gejala sakit

yang dideritanya dengan pengobatan tradisional. Pada masyarakat desa upaya

menjaga kesehatan, mencegah penyakit maupun pengobatan suatu penyakit yang

diderita, biasa dilakukan dengan meminum ramuan tradisional atau yang lebih

dikenal dengan jamu (Atik dan Afiani 2003). Jamu adalah obat tradisional yang

berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang berupa ramuan yang diseduh ataupun

rajangan.

Kelebihan Obat Tradisional

a) Tidak Menimbulkan Efek Samping

Obat herbal benar-benar merupakan produk alami yang telah tersedia di

alam. Pengolahan obat ini pun dilakukan secara alami, bahkan tradisional,

tanpa pencampuran bahan kimia atau sintetis. Oleh sebab itulah, dapat

dipastikan bahwa obat-obatan herbal sama sekali tidak memiliki efek samping

sehingga sangat aman digunakan. b) Bebas Racun

Obat-obatan kimia atau obat farmasi merupakan racun sehingga tidak

boleh dikonsumsi secara sembarang. Namun, ada yang berbeda dari obat

herbal. yaitu, bebas racun. Dengan demikian, obat herbal sangat aman

dikonsumsi oleh siapa pun. Bahkan, obat herbal dapat dijadikan sebagai

peluruh racun di dalam tubuh atau detoksifikasi.

c) Menghilangkan Akar Penyakit

Umumnya, obat-obatan kimia hanya bekerja untuk menyembuhkan gejala

penyakit. Namun, tidak demikian dengan obat-obatan herbal. Selain

menyembuhkan gejala penyakitnya, obat-obatan herbal bekerja hingga

menghilangkan akar penyakitnya. Cara kerja yang berbeda ini disebabkan

efek obat herbal yang bersifat menyeluruh (holistik). Akhirnya, pengobatan

tidak hanya terfokus pada penghilangan penyakit, tetapi juga pada

peningkatan sistem kekebalan tubuh sebagai cara untuk melawan penyakit.

d) Mengandung Banyak Khasiat

Tumbuh-tumbuhan banyak yang mengandung khasiat, dan yang paling

banyak digunakan untuk membuat ramuan adalah pada daunnya. Seperti

contoh daun cemcem atau kedondong hutan, yang memiliki kandungan asam

amino, vitamin C, mineral, protein, saponin, tanin, dan flavonoid yang

memiliki aktifitas sebagai antibakteri.

Kekurangan Obat Tradisional

Disamping berbagaikelebihan, bahan obat alam juga memiliki beberapa

kelemahan yang juga merupakan kendala dalam pengembangan obat tradisional

(termasuk dalam upaya agar bisa diterima pada pelayanan kesehatan formal).

Adapun beberapa kelemahan tersebut antara lain :

1. Efek farmakologisnya yang lemah

2. Bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines

3. Belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai jenis

mikroorganisme.

Komponen Loloh Cemcem

Adapun komponen-komponen bahan yang digunakan untuk

pembuatan loloh cemcem yaitu daun cemcem, air, bumbu rujak (garam, gula,

asam, terasi, cabai), sirih, jarak pagar, kayu manis, dan kelapa.

a) Daun Cemcem

Gambar 1. Daun cemcem

Daun cemcem memiliki banyak sebutan naman daun klocing (daerah

Penglipuran), daun kedondong hutan (Indonesia), dan daun kecemcem.

Adapun klasifikasi dari pada daun cemcem menurut Plantamor (2015)

sebagai berikut. Kingdom : Plantae (tumbuhan), Subkingdom :

Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh), Super divisi : Spermatophyta

(menghasilkan biji), Devisi: Magnoliophyta (tumbuhan berbunga), Kelas

Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil), Sub kelas : Rosidae, Ordo:

Sapindales, Famili : Anacardiaceae, Genus: Spondias, Spesies : Spondias

pinnata (L.F.) kurz

Gambar 1. Daun cemcem

Menurut Medicalplants (2015), tumbuhan cemcem ini termasuk kedalam

tanaman yang berdaun majemuk, warna daun hijau dengan panjang 30-

45 cm yang terdiri dari 9-13 helai daun. Helaian daun cemcem

termasuk daun yang berpasang-pasangan, dengan tepi daun yang rata

(integer), daun yang bertulang menyirip dengan jumlah anak daun yang

gasal (imparipinnatus), tata letak daun yang tersebar (folia sparsa),

permukaan daun yang licin dan mengkilat. Manfaat daun cemcem yaitu

dapat digunakan sebagai minuman (loloh cemcem) sebagai minuman

pelepas dahaga, dapat melancarkan pencernaan, dan dapat menurunkan

tekanan darah.

b) Air

Air merupakan salah satu unsur penting dalam makanan karena air

dapat mempengaruhi penampakan tekstur serta cita rasa makanan

maupun minuman. Air berfungsi sebagai bahan yang dapat mendispersikan

berbagai senyawa yang ada dalam makanan serta berbagai pelarut sebagai

bahan seperti garam, vitamin, yang larut air dan mineral (Winarno,2004)

Air merupakan bahan bantu yang digunakan dalam setiap

pengolaha n pangan. Air bermutu baik yaitu air yang bebas dari bakteri yang

berbahaya dan ketidakmurnian secara kimiawi. Penanganan tambahan

diperlukan agar semua mikroorganisme yang ada mati, untuk

menghilangkan semua bahan-bahan di dalam air yang dapat

mempengaruhi penampakan, rasa, dan stabilitas (Buckle et al., 1987).

c) Bumbu Rujak

Pada umumnya bumbu rujak terbuat dari gula merah, terasi, garam,

asam, dan cabai sebagai penambah rasa pedas. Pembuatan bumu rujak

untuk makanan dan minuman mendapat perlakuan yang berbeda. Bumbu

rujak yang pada umumnya dicampur dengan potongan-potongan buah segar

menggunakan campuran bumbu yang tidak dipanaskan atau dimasak.

Namun, untuk minuman loloh cemcem yang di produksi oleh usaha

rumahan di Penglipuran, bumbu rujak yang berisi campuran gula mera,

terasi, garam, asam dan cabai ini dimasak atau dipanaskan terlebih dahulu

sebelum dicampurkan dengan sari daun cemcem dan air.

Natrium klorida (NaCl) merupakan nama lain dari garam dapur. Garam

dapur digunakan sebagai bahan pengawet karena bisa menghambat atau

bahkan menghentikan reaksi autolysis, serta membunuh bakteri yang

terdapat dalam bahan makanan menyebabkan metabolism bakteri terganggu

akibat kekurangan cairan. Akibat lebih lanjut, bakteri mengalami kematian

(Saparinto dan Hidayati, 2006).

Gula merah selain memberikan rasa manis, gula dalam konsentrasi

tinggi berperan sebagai pengawet. Konsentrasi gula yang tinggi ( sampai

70%) sudah dapat menghambat pertumbuhan mikroba perusak

makanan (Estiasih dan Ahmadi, 2009).

Asam jawa (Tamarindus indica L.) merupakan tanaman tropis yang

berasal dari afrika namun tumbuh dengan subur di Indonesia.

Kebanyaka tumbuh di Indonesia dan digunakan sebagai pohon peneduh

jalan (Heyne, 1987). Tanaman ini merupakan tanaman tahunan besar,

berupa pohon tinggi yang indah tingginya mencapai 25 m (Heyne, 1987 ;

Sastroamidjojo, 1997). Asam jawa merupakan pohon yng hampir seluruh

bagian tanamannya memiliki manfaat, bisa sebagai penambah nutrisi

maupun untuk obat. Dan buahnya yang sudah masak dapat digunakan

sebagai bumbu masak.

d) Buah Kelapa

Buah kelapa berbentuk bulat panjang dengan ukuran lebih kurag sebesar

kepala manusia. Buah terdiri dari sabut (ekskarp dan mesokarp), tempurung

(endocarp), daging buah (endosperm) dan air buah. Tebal sabut kelapa

lebih kurang 5 cm dan tebal daging buah 1 cm atau lebih. Bunga betina

tanaman kelapa akan dibuahi 18 – 25 hari setelah bunga berkembanng dan

buah akan menjadi masak (ripe) setelah 12 bulan (Ketaren, 1986). Buah

kelapa muda yang dicampurkan kedalam loloh cemcem adalah daging

kelapa yang telah diparut.

Metode Penelitian

Metode merupakan salah satu hal penting dalam penelitian yang bersifat

ilmiah. Dalam metode penelitian ini membahas tentang prosedur yang ditempuh

dalam penyelenggaraan penelitian. Prosedur penelitian ini mengacu pada langkah-

langkah pokok yang ditempuh oleh peneliti dalam upaya menjawab permasalahan

yang dikemukakan. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian bergantung pada tepat

tidaknya metode yang digunakan. Pada metode penelitian ini, yakni ada subjek

penelitian adalah benda, hal atau tempat variabel melekat, dan yang

dipermasalahkan dalam penelitian. Pada subjek penelitian terdapat data tentang

variabel yang diteliti dan diamati oleh peneliti (Wendra, 2011 :32). Setiap

penelitian lapangan sudah pasti memerlukan subjek penelitian yang dapat

mendukung kebenaran dan keberhasilan penelitian tersebut. Subjek penelitian ini

adalah sebagai berikut.

Subjek dan Objek Artikel

Subjek yang digunakan pada pembuatan artikel ini adalah khasiat dari

bahan-bahan alami yang akan dijadikan loloh. Objek yang digunakan dalam

pembuatan artikel ini adalah daun cemcem (daun kedondong hutan/daun

keloncing).

Pengumpulan Data

Pengumpulan Data yang digunakan dalam pembuatan artikel ini adalah

pencarian bahan-bahan pembuatan loloh cemcem. Bahan-bahan tersebut diolah

dan dijadikan jamu/loloh.

Alat Pembuatan Artikel

Alat yang digunakan saat mengumpulkan data untuk membuat artikel ini

adalah buku refrensi pembuatan loloh, sumber internet dan mencari informasi

mengenai keberadaan loloh cemcem.

Kartu Data

Ketika alat yang digunakan mengumpulkan data sudah lengkap, lalu data yang

sudah didapat kemudian diolah menjadi sesuatu yang berguna dan dapat

dimanfaatkan, tentunya data yang diproleh adalah bahan-bahan yang digunakan

untuk membuat ramuan atau loloh, lalu dipraktekkan dengan memperhatikan hal-

hal sebagai berikut.

1. Pengolahan Ramuan Herbal

Beberapa cara mengolah tanaman obat, di antaranya memipis, merebus,

dan menyeduh.

a) Memipis/Memeras

Biasanya bahan yang digunakan berupa bagian tanaman atau tanaman

yang masih segar seperti daun, biji, bunga, dan rimpang. Bahan tersebut

dihaluskan dengan ditambahkan sedikit air. Bahan yang sudah halus diperas

hingga 1/4 cangkir. Jika kurang dari 1/4 cangkir, air matang ditambahkan

pada ampas, lalu diperas lagi.

b) Merebus

Tanaman obat direbus agar zat-zat yang berkhasiat di dalam tanaman larut

ke dalam larutan air. Api yang digunakan untuk merebus sebaiknya yang

volumenya mudah diatur. Pada awal perebusan digunakan api besar hingga

mendidih. Jika telah mendidih, bahan di dalam air dibiarkan selama 5 menit.

Selanjutnya, api kompor dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap

sampai air rebusan tersisa sesuai kebutuhan. Bahan yang berukuran besar

dipotong terlebih dahulu. Air yang digunakan dalam perebusan adalah air

yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan bening. Air yang

kekuningan, berbau, dan mengandung kotoran sebaiknya tidak digunakan.

c) Menyeduh

Bahan baku yang digunakan dapat berupa bahan yang masih segar atau

bahan yang sudah dikeringkan. Sebelum diramu, bahan bahan dipotong kecil-

kecil. Setelah siap, bahan diseduh dengan air panas. Setelah didiamkan

selama 5 menit, bahan hasil seduhan disaring.

2. Cara Pemakaian Tanaman Herbal

Untuk setiap jenis penyakit, cara penanganan obat akan berbeda.

Misalnya, untuk penyakit kulit, herbal yang digunakan dengan cara dioles

atau diramu untuk mandi. Untuk penyakit pernapasan (asma), obat diberikan

dengan cara uapnya diisap, selain obat yang diminum juga. Sementara itu,

untuk penyakit hepatitis, demam, dan asam urat, obat herbal diminum.

Cara mengonsumsi ramuan yang berasal dari tanaman obat berbeda-beda.

Umumnya ramuan dikonsumsi satu jam sebelum makan. Tujuannya agar

proses penyerapan zat-zat yang berkhasiat optimal dan tidak bercampur

dengan makanan lainnya. Bagi yang belum terbiasa mengonsumsi herbal,

sebaiknya dosisnya sedikit demi sedikit. Setelah terbiasa, dosis yang

dianjurkan diminum sekaligus.

Obat herbal biasanya diminum 2-3 kali sehari dengan dosis yang telah

ditentukan. Dosis yang diminum untuk anak umur 10-15 tahun biasanya 1/2

dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa. Sementara itu, dosis untuk anak-

anak umur 5-9 tahun adalah 1/3 dosis orang dewasa.

3. Jangka Waktu Pemakaian Tanaman Herbal

Ramuan tradisional umumnya dibuat dengan cara direbus, diperas, atau

dimakan mentah. Ramuan yang direbus boleh disimpan selama sehari atau 24

jam. Setelah jangka waktu tersebut, sebaiknya ramuan dibuang dan dibuat

lagi yang baru jika masih memerlukannya. Apabila dibuat dari perasan tanpa

direbus, ramuan hanya boleh disimpan selama 12 jam. Lebih dari waktu itu

jangan digunakan lagi karena dapat tercampur kuman atau kotoran dari udara

atau lingkungan sekitarnya.

Umumnya resep pengobatan yang disajikan berdasarkan pertimbangan

jangka waktu di atas. Namun, tidak ada salah-nya selalu mempertimbangkan

jangka waktu pemakaian ini jika ternyata ramuan yang dibuat berlebih.

Jangan menyimpan ramuan lebih dari waktu yang disarankan hanya karena

sayang membuangnya. Ingatlah bahwa kesehatan lebih penting dari sekedar

bahan tersebut.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian dari menganalisis khasiat daun cemcem dapat digunakan

sebagai ramuan atau loloh dapat dilihat dari cara pembuatan loloh cemcem

sebagai berikut.

Alat dan Bahan :

No Nama Alat dan Bahan Gambar

1 Daun Cemcem

2 Air

3 Gula aren

4 Garam

5 Asam

6 Terasi

7 Buah Kelapa

8 Cobek

9 Saringan

Cara Pembuatan Loloh Cemcem :

1. Daun cemcem dicuci hingga bersih, kemudian ditumbuk dengan lesung

atau di blender

2. Hasil tumbukan daun cemcem diberi air, peras tumbukan dan kemudian

saring perasan daun cemcem

3. Rebus gula aren, terasi, cabai, dan asam hingga mendidih, tujuannya

adalah untuk mencampurkan semua rasa pada bahan-bahan tersebut.

4. Peras bumbu yang sudah direbus, setelah itu campurkan pada air daun

cemcem kemudian aduk

5. Parut daging kelapa muda, lalu parutan kelapa muda dicuci hingga bersih

6. Masukkan loloh cemcem pada botol atau gelas kemudian masukkan

parutan buah kelapa muda kedalamnya. Dan loloh cemcem siap dinikmati.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik simpulan yaitu sebagai berikut.

1. Daun cemcem memiliki banyak khasiat sebagai minuman pelepas dahaga,

dapat melancarkan pencernaan, dan dapat menurunkan tekanan darah.

Daun cemcem juga mengandung vitamin C yang dapat menyegarkan

tubuh. 2. Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat loloh cemcem juga

memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik dan mudah diperoleh.

3. Pembuatan loloh cemcem sangat mudah dan sederhana, dan alat-alat yang

digunakan sudah sering dijumpai

Saran

Berdasarkan simpulan tersebut di atas, dapat dikemukakan beberapa saran

sehingga dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan. Saran-saran tersebut dapat

dirumuskan sebagai berikut.

1. Dengan mengetahui khasiat yang ada pada bahan-bahan yang digunakan

untuk membuat loloh cemcem, niscaya banyak orang yang akan sadar dan

mau mencoba obat-obatan tradisional lainnya.

2. Dengan kemajuan IPTEK diharapkan mempermudah pemasaran untuk

obat-obat tradisional seperti jamu.

3. Penelitian seperti ini perlu diadakan secara berkelanjutan untuk lebih

memperkenalkan khasiat bahan-bahan alami yang ada dialam sekitar.

Daftar Pustaka

Estiasih, Teti, Ahmadi. 2009. Teknologi Pngolahan Pangan. Jakarta: Bumi

` Aksara

Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Volume 2, Yayasan Sarana Wana

Jaya: diedarkan oleh Koperasi Karyawan, Badan Litbang Kehutanan,

Jakarta.

Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi dan Lemak Pangan, Jakarta: UI-Press

Saparinto, C dan Hidayati, D. 2006. Bahan Tumbuhan Pangan. Yogyakarta:

Kanisius

Wendra, I Wayan. 2011. Penulisan Karya Ilmiah. Singaraja : Undiksha.

Widiapsari, Citra. 2015. Karya Ilmiah “Tanaman Obat Tradisional”

blogspot.com, (online) (http://citrawidiapsari.blogspot.com/2015/02/karya-ilmiah-tanaman-obat-tradisional.html Diakses 3 April 2019)

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta