3
4. Tanda dan Gejala Klinis Kasus Eritema Multiformis adalah penyakit akut, self-limited, penyakit inflamasi mukokutan yang bermanifestasi pada kulit, mukosa oral, serta permukaan mukosa lainnya seperti genital. (Burket’s, 2008). Eritema Multiformis banyak menyerang manusia dengan rentang usia 20 hingga 40 tahun dengan 20% kemungkinan insidensi pada anak-anak. Eritema Multiformis memiliki gejala prodromal seperti demam, malaise, sakit kepala, suara serak, rhinorrhea, dan batuk. Lesi pada kulit timbul secara cepat dalam beberapa hari, berbentuk macula yang akan berubah menjadi berbentuk papul, infeksi dimulai dari bagian tangan, kemudian menyebar ke bagian lain. Bagian tubuh yang paling sering terinfeksi EM adalah ekstremitas atas, wajah, dan leher. Bentuk lesi kulit EM bervariasi, hal ini yang menyebabkan nama penyakit ini Eritema Multiformis, karena berwarna kemerahan dan memiliki beberapa macam variasi bentuk (formasi). Manifestasi oral dari EM bervariasi, mulai dari eritema ringan dan erosi hingga ulser yang nyeri. Apabila EM yang diderita pasien parah, ulser dapat berukuran besar, menyebabkan kesulitan makan, minum, dan bahkan menelan. Lesi oral muncul pada 23-70% pasien dengan EM yang rekuren. Situs yang paling sering ditemukan lesi adalah bibir (36%), mukosa bukal (31%), lidah (22%), dan mukosa labial (19%).

LO 4 Tanda Gejala Klinis EM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tanda Gejala Erythema Multiforme

Citation preview

4. Tanda dan Gejala Klinis KasusEritema Multiformis adalah penyakit akut, self-limited, penyakit inflamasi mukokutan yang bermanifestasi pada kulit, mukosa oral, serta permukaan mukosa lainnya seperti genital. (Burkets, 2008).Eritema Multiformis banyak menyerang manusia dengan rentang usia 20 hingga 40 tahun dengan 20% kemungkinan insidensi pada anak-anak. Eritema Multiformis memiliki gejala prodromal seperti demam, malaise, sakit kepala, suara serak, rhinorrhea, dan batuk. Lesi pada kulit timbul secara cepat dalam beberapa hari, berbentuk macula yang akan berubah menjadi berbentuk papul, infeksi dimulai dari bagian tangan, kemudian menyebar ke bagian lain. Bagian tubuh yang paling sering terinfeksi EM adalah ekstremitas atas, wajah, dan leher. Bentuk lesi kulit EM bervariasi, hal ini yang menyebabkan nama penyakit ini Eritema Multiformis, karena berwarna kemerahan dan memiliki beberapa macam variasi bentuk (formasi).Manifestasi oral dari EM bervariasi, mulai dari eritema ringan dan erosi hingga ulser yang nyeri. Apabila EM yang diderita pasien parah, ulser dapat berukuran besar, menyebabkan kesulitan makan, minum, dan bahkan menelan. Lesi oral muncul pada 23-70% pasien dengan EM yang rekuren. Situs yang paling sering ditemukan lesi adalah bibir (36%), mukosa bukal (31%), lidah (22%), dan mukosa labial (19%).

Gambar 4.1 Lesi vesikel pada bibir pasien EM dari herpes labialis rekuren (Burkets, 2008)

Gambar 4.2 Lesi intraoral pasien EM (Burkets, 2008)Eritema multiformis memiliki dua bentuk umum, yaitu eritema multiformis mayor dan eritema multiformis minor. Selain dua bentuk tersebut, eritema multiformis juga memiliki beberapa bentuk lain, yaitu Steven Johnson Syndrome dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) yang merupakan formasi yang lebih jarang ditemukan dan lebih parah dari Eritema Multiformis. Perbedaan tanda dan gejala klinis dari keempat tipe EM tersebut adalah sebagai berikut:Jenis Eritema MultiformisPerbedaan Tanda dan Gejala Klinis

Eritema Multiformis MinorLesi berbentuk vesikel dan akan pecah menghasilkan daerah erosi yang sakit dan ditutupi pseudomembran putih

Lesi target yang khas sering muncul