Lk Neonatus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lk NEONATUS

Citation preview

LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUSI. PengkajianPengkajian dilakukan pada tanggal 2 Mei 2002

A. IdentitasKlien

Nama Klien: Nr

Jenis Kelamin: Wanita

Umur

: 3 tahun

Register: 10036691

Orang Tua :

Ayah

Ibu

Nama

:ST

:IT

Umur

:26 th

: 30 th

Pendidikan:SD

:SD

Agama

:Islam

:Islam

Alamat

:Bulak Rukem Timur II/9 Surabaya

B. Riwayat Keperawatan1. Keluhan Utama : Panas badan masih turun naik dan berat badan sangat rendah

2. Riwayat penyakit :

Pada saat dikaji klien sudah dirawat di R. Anak menular selama 12 hari sejak tanggal 22 April 2001. Kluhan utama pada saat awal masuk rumah sakit karena badan Nr panas naik turun sejak 10 hari yang lalu (12 April 2001 siang). Sejak keluhan sakit pertama kali dirasakan Nr sudah diajak oleh orang tunya berobat ke Puskesmas dan sudah diberi obat. Akan tetapi jenis obat yang diberikan lupa. Setelah itu panas badan anak masih tinggi bahkan kemudian timbul batuk-batuk dengan dahak warna putih. Pilek tidak ada. Pada tanggal 12/4/2001 anak dikeluhkan mencret sekali dan selanjutnya bak dalam batas normal. Setelah 10 hari panas tidak turun selanjutnya orang tua mengajak anak berobat ke UGD RSUD Dr. Soetomo tanggal 22/4/2002 yang selanjutnya dilakukan MRS.

Riwayat perawatan di R. Menular Anak RSUD Dr. Soetomo sebagai berikut:

TglKeadaan UmumLaboratoriumTindakan

22/4/2002Panas dan badan lemah, serta batuk T: 90/60, N: 148, RR 52, Tx 37,6, Lidah kotor dan hiperemis, Rh +/+, Wh -/-, Hepar 4 cm,Hb: 9,8 , Leuko:10,2, Trombo, 160, PCV: 29,3, GDA : 84, BUN : 8, Serum Kreatinin 0,25, Bil Direct:0,31, Bil Total : 0,93, SGOT :576, SGPT : 139.D.5 Salin 300 cc/24 jam,

Ampisilin 3X300 mg,

Cloxicillin 3 X 150 mg,

Diet : 900 kkal + 20 gr. Protein. Vitamin A 200.000 IU /IM,

Vit B/C 3 X 1 tab,

Susu 3 X 200 cc

23/4/2002Panas, batuk grok-grok, mencret 1 X, minum banyak, N : 140 X, RR 50, S: 38Hb : 8,8, Leuko 8100,

Widal:

- Salmonella Typi:

O : 1/800

H : 1/800Idem

Vit A injeksi digangi dengan oral 5000 IU

24/4/2002Terpasang NGT, dahak banyak, suhu 37, Nadi 132, RR:48Idem

Pemberian obat dan diit oral menjadi personde

25/4/2002Muntah saat disonde, N: 130, RR 42, Tx 38,1WBC : 6,8, HB : 9,1, Hct:26,0, MCV:67, MCH:23,5, LED : 12, Bili. Direct: 0,20, Bil. Total : 0,59, SGOT : 650, SGPT: 208, BUN : 10, SC : 0,6idem

26/4/2002Batuk grok-grok, muntah , bab + normal, , Bak + warna kuning jernih,Idem

Diet dirubah menjadi 1000 kkal

Susu 6 X 100 cc

27/4/2002Mual, muntah, bab +, lembek 1 X, thorak normal.Idem

28/4/2002Suhhu 39, batuk, makan suit, Bab + normal, Bak normalIdem

30/4/2002Panas hari ke-17, sesak -, batuk +, S: 39, N:140, RR:42Urine :

:Urobilin : +

Eritrocit : + 1-2

Leuko : + 3,5

Ephitel : + 2-3

Kristal : -

Silinder : _

Kul. Salmonella: -

- Widal :

S.TyphiO : 1/400

S.TyphiH : 1/400

Hb : 7,6

Hct : 22,6

MCV : 68Idem

1/5/2002Panas hari ke-17, sesak -, batuk +, S: 38, N:140, RR:32Retic : 15 %Infus aff

lainnya seperti tanggal 30/4/2002

C. Riwayat Persalinan1. ANC

NR merupakan anak pertama dari pasangan ST dan IT. Pada saat mengandung NR ibu selalu melakukan kontrol terhadap kehamilannya ke Bidan, dengan frekwensi 5 kali hingga dilahirkan. Imunisasi saat kehamilan (TT) dua kali. Ibu tidak pernah menderita sakit selama mengandung anaknya. Untuk mempertahankan kkondisinya IT secara teratur minum jamu yang dibeli di warung. Keadaan ini hingga umur kehamilan cukup. Selama hamil ibu tidak punya masalah dengan nafsu makan.

2. Perinatal

NR dilahirkan di bidan pada umur kehamilan 9 bulan. Bayi lahir spontan dengan letak belakang kepala. Berat badan lahir 2,2 kg panjang 40 cm. Saat persalinan bayi langsung menangis. Apgar skore lupa.

3. Post natal

Sejak lahir hingga umur 2 tahun anak diberikan ASI. Anak tidak suka minum susu. Bila tidak minum asi anak hanya diberi air gula. Anak sering batuk dan pilek dan gatal. Jika sakit anak biasanya diberikan obat yang dibeli oleh ibu di toko obat. Jika tidak cocok biasanya diajak berobat ke RSUD Dr. Setomo. Anak pernah MRS di Bangsal Diare Ruang Menular Anak pada umur 3 bulan akibat diare.

D. Riwayat Tumbuh KembangIbu sangat sibuk sehingga kurang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Ibu anak bisa mengangkat bahu umur 2 bulan. Bisa duduk umur 8 bulan. Berdiri umur 1,2 tahun dan bicara lancar umur 1,5 tahun. Hingga saat ini anak berat badan anak 9 kg, ( 60 %), TB: 85 cm, LK : 32 cm, LD : 43 cm, LLA : 12,5 cm. Anak baru bisa menghafal angka 1 - 5, anak baru bisa menyebutkan 10 jenis binatang, anak belum dapat menyebutkan fungsi beberapa alat makanan. Anak lebih banyak duduk dan digendong.

E. Riwayat Kesehatan KeluargaOrang tua NR tinggal dirumah sendiri, dimana kamar tinggalnya menjadi satu dengan warung dagangannya. Anak sering makan makanan kecil yang dijual di warung. Anak sering bermain di lantai yang terbuat dari keramik dan makan serta minumnya kurang diperhatikan. Anak sering dibelikan nasi di warung pinggir jalan. Keluarga minum air yang dimasak yang airnya bersumber dari PAM. Keluarga tidak pernah memberikan anak susu karena anak muntah jika diberikan. Tipologi tubuh bapak kecil.

F. Riwayat psikososialKeluarga tidak terlalu memanjakan anak. Anak jika marah sering menangis. Anak sangat takut dengan petugas kesehatan, sehingga setiap didekati anak menangis. Anak dirumah tidak cengeng.

G. Pengkajian Persistem1. Keadaan umum:

Anak tampak lemah, pucat dan kurus. Kesadaran baik, BB : 9 kg, PB : 85 cm, LK : 32 cm, LD : 43 cm, LLA : 12,5 cm.

2. Sistem pernafasan

Tidak tampak kelainan pada bentuk dan fungsi hidung, kontraksi dada simetris tidak terlihat retraksi. RR : 30 X/menit, Wh -/-, Rh -/-, Rales -/-,. Batuk tidak ada. Pilek tidak ada.

3. Sistem Kardiovaskuler

S : 36, 5 derajat C, nadi : 100 X/mnt, akral hangat, kapilari refill 2-3 dt, konjunctiva agak pucat, S1 dan S2 normal, T : 100/60 mm Hg. HB 7,6 gr/%, tubuh tampak lemah dan pucat.

4. Sistem Pencernaan

Mulut kecil, gigi tumbuh sempurna, karies +, mulut bersih, nafsu makan baik, dimana porsi yang disediakan dan tambahan yang dibelikan ibu habis, minum baik dimana susu yang di berikan habis. Mual dan muntah tidak ada. Tidak ada keluhan dalam menelan. Gaster terdengan suara agak redup, Hepar teraba 3 jari dibawah arcus costae, Lien tidak teraba, Ski bala +, Bab + warna kuning kecoklatan dan lembek 1 kali sehari, nyeri tekan pada abdomen +, peristaltik normal. Tidak ditemukan kelainan pada anus. Tidak diemukan pembesaran kelenjar limfe.

5. Sistem endokrin

Tidak ditemukan keluhan khusus. Tidak ditemukan pembesaran kelenjar tyroid. Belum dilakukan pemeriksaan laboratorium yang menunjang tumbuh kembang anak seperti GH, insulin, Tyroid.

6. Sistem Persarafan

Anak punya riwayat kejang 1 kali pada saat sebelum ke UGD. Tidak ditemukan kelainan pada fungsi susunan saraf pusat maupun perifer termasuk terhadap fungsi saraf kranialis serta ektremitas.

7. Sistem Muskuloskeletal

Tidak ditemukan gangguan dalam bentuk maupun fungsi dari ekstremitas atas dan bawah. Kekuatan otot 555 555 , tulang intak

555 555

8. Sistem integumen

Rambut kusam dan jarang. Kulit tampak hitam dan kusam. Turgor baik, iritasi serta peradangan tidak ada. Gatal-gatal tidak ada.

9. Sistem Urogenital

Tidak ada keluhan gatal, panas ataupun nyeri pada genital maupun simpisis, tidak ada keluhan terhadap pola kencing. Kencing 4-6 kali sehari dengan warna kuning bening. Jumlah kencing tidak pernah diperhatikan.

Tidak ditemukan kelainan pada bentuk dan ukuran genital. Genital bersih. Dari pemeriksaan lab pada tanggal 30/4/2001 ditemukan Urine : :Urobilin : +, Eritrocit : + 1-2, Leuko : + 3,5, Ephitel : + 2-3, Kristal : -, Silinder -.

10. Psikoseksual

Anak menagis jika didekati oleh petugas kesehatan, anak lebih suka diam dan tiduran. Komunikasi kurang, anak tampak lesu dan kurang bergairah. Anak malu jika badannya dibuka untuk pemeriksaan.

II. Analisa Masalah

DataPenyebabMasalah

Umur anak 3 tahun, Anak baru bisa menyebutkan angka sampai 5, anak belum tahu fungsi alat-alat makan, BB = 9 kg, TB 85 cm, LK = 32 cm, LD = 43 cm, LLA = 12,5 cm. Anak tidak pernah minum susu dan mual jika minum susu. Hb 7,6 gr/%, badan lemah.Intake Nutrisi tidak adekuat

Stimulasi yang kurang adekuatGangguan Nutrisi (kurang dari kebutuhan)

Gangguan perkembangan.

Ibu mengatakan anaknya sering bermain dilantai, anak kurang diprhatikan pertumbuhan dan perkembangannya, anak sering dibelikan makanan yang ada di pinggir jalan, anak tidak pernah diberikan susu, riwayat MRS karena diare.Kurang informasi tentang pengetahuan tentang kesehatan anak.Kurangnya pengetahuan tentang perawaatan anak dirumah.

Suhu 36,5 derajat C, :Urobilin : +, Eritrocit : + 1-2, Leuko : + 3,5, Ephitel : + 2-3, Kristal : -, Silinder -. Badan lemah, konjunctiva pucat, Hb : 7,6 gr/%.

Titer widal :

S. Typhi O : 1/400

S. Typhi H : 1/400

Infeksi kuman non spesifikPotensial terjadi kekambuhan dari infeksi typhoid.

III. Diagnose Keperawatan1. Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan) s.d kurangnya intake nutrisi sebagai akibat dari kurangnya pengetahuan tentang gizi.

2. Gangguan perkembangan s.e kurangnya stimulasi

3. Potensial terjadi infeksi typhoid berulang s.d penurunan daya tahan.

4. Kurangnya pengetahuan tentang perawatan anak dirumah s.d kurangnya informasi

IV. Rencana Perawatan

DXTujuanRencana TindakanRasional

Potensial terjadi infeksi typhoid berulang s.d penurunan daya tahan.

Setelah dirawat selama 3 hari tidak terjadi infeksi typhoid dengan kriteria:

- Suhu tubuh stabil 36,5-37

-Nyeri abdomen -

-Nafsu makan baik

-Widal < 1/200

-Hepar tidak teraba

-Tidak diare

- Tidak konstipasi

- Lab leuko N

-Observasi tanda vital seperti S, Nadi dan tensi @ 8 jam.

- Lakukan observasi terhadap keluhan gastrointestinal secara teratur seperti pola bab, makan, keluhan pd abdomen.

- Kolaborasi dg ahli gizi untuk pemberian diet typhoid.

- Kolaborasi pemberian terapi:

Amoxicilin 3 X 300 mg

Cloxacilin 3 X 150 mg

Kotrimoksasol 2 X 30 mg

Vit B/C 3 X 1

Vit A 5000 IU /Po- Adanya perubahan ndi terutama suhu yang bersifat febris remiten sebagai pertanda adanya infeksi S. Typhosa.

Keluhan perut berupa diare dan atau konstipasi merupakan pertanda perubahan peristaltik usus sebagai akiba adanya kuman patogen d GI. Tract.

Diet TKTP tetapi rendah serat sangt diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam upaya mencegah infeksi. Makanan yang rendah serat sangat bermanfaat untuk mencegah iritasi dari lumen usus serta efektivitas penyerapan di vili usus.

Broadspektrum antibiotika untuk semua jenis kuman non spesifik

Idem

Sebagai drug of choice pada infeksi tractus urinarius yang juga eefektif untuk kuman Salmonella.

Untuk suplemen yang membantu dalam metabolisme serta mempertahankan dinding sel dari kerusakan.

Gangguan Nutrisi s.d kurangnnya intakeSetelah dirawat selama 3 hari keluarga mengerti : Keadaan nutrisi anak, cara untuk meningkatkan status nutrisi

- BB anak naik 1 kg.-Kaji faktor yang sering menyebabkan penurunan nafsu makan anak.

-Kaji tentang makanan kesukaan anak

-Informasikan tentang status gizi anak.

-Informasikan faktor yang mempengaruhi status gizi anak

-Informasikan pengaruh gizi terhadap perkembangan anak

-Informasikan tentang cara untuk meningkatkan status gizi anak.

- Timbang BB anak setiap 2 hari.

- Berikan Modisco 6 X 100 cc- Untuk mengidentifikasi yang menyebabkan kurangnya intake nutrisi anak.

- Untuk dapat membuat modifikasi menu sesuai dengan kesukaan anak.

- Dengan mengetahui status gizi anak maka keluarga akan lebih berminat merawat anak.

- Agar keluarga dapat mengidentifikasi faktor yang berpengaruh selanjutnya mampu melakukan modifikasi.

- Agar orang tua waspada jika terjadi penyimpangan dan mampu memperbaiki status gizi anak.

- Dengan mengetahui cara meningkatkan status gizi keluarga lebih koperatif dalam memenuhi kebutuhan gizi anak sesuai dengan kemampuannya.

- Penimbangan untuk mengetahui efektivitas perbaikan gizi yang dilakukan .

- Modisco sebagai formula untuk melatih penyerapan lemak pada usus anak serta mengandung gizi untuk perbaikan gizi anak.

Gangguan perkembangan s.d kurangnya stimulasiSetelah dirawat selama 2 hari keluarga dapat mengidentifikasi keterlambatan anak, serta mengetahui cara melakukan stimulasi pada anak.-Berikan gambaran tentang status perkembangan anak.

-Berikan penjelasan faktor yang menyebabkan lambatnya perkembangan anak.

- Berikan informasi tentang cara mestimulasi perkembangan anak.- Dengan mengetahui status perkembangan anak maka, diharapkan sadar akan keterbelakangan perkembangan anak dengan demikian timbul keinginan untuk berpartisipasi dalam perawatan selanjutnya.

- Agar keluarga dapat mengidentifikasi dan mengeliminsinya.

- Dengan mengetahui cara menstimulasi akan dapat membantu perkembangan anak secara aktif.

Kurangnya pengetahuan tentang perawatn anak dirumahSetelah dirawat selama 2 X 30 menit keluarga memahami cara merawat anak di rumah, Keluarga tidak lagi memberikan makan sembarangan pada anak.-Berikan informasi tentang cara meningkatkan gizi anak di rumah.

- Berikan informasi tentang cara menstimulasi perkembangan anak di rumah sesuai dengan umur perkembangan anak.

- Anjurkan agar keluarga memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan anak.- Dengan mengetahui cara meningkatkan gizi anak dirumah diharapkan masalah gizi anak dalam jangka panjang akan teratasi.

- Dengan pengetahuan tentang stimulasi tumbuh kembang diharapkan keluarga dapat memberikan rangsangan untuk perkembangan anak berikutnya.

- Riwayat MRS 2 kali dengan kasus yang hampir sama sebagai bukti bahwa keluarga belum mampu melakukan pencegahan terhadap penyakit-penyakit akibat lingkungan yang kurang bersih. Jadi dengan penyuluhan yang dilakukan diharapkan keluarga mampu memperbaiki prilaku.

V. Tindakan Keperawatan

DxTanggal/JamTindakanEvaluasi

Potensial terjadi infeksi typhoid berulang s.d penurunan daya tahan.

Kamis, 3 Mei 2001

07.00 08.00

08.00-08.25

12.00 12.25

17.00- 17.30

Pk.08.30.

Pk 12.30

Pk. 17.15

20.00-Observasi keadaan umum.

- Kolaborasi dg ahli gizi untuk pemberian diet typhoid.

Pemberian terapi:

Amoxicilin 3 X 300 mg

Cloxacilin 3 X 150 mg

Kotrimoksasol 2 X 30 mg

Vit B/C 3 X 1

Vit A 5000 IU /Po

Observasi keadaan umum

Anak cengeng, kebersihan cukup, panas (-), mual (-), sesak (-), batuk (+), pilek (+), bab (+), lembek 1 kali Bak (+) warna kuning jernih., Makan baik. Nyeri perut (-)., suhu 36.5 o C, N : 100 X/mnt, RR : 20 x/mnt

Pemberian diet TKTP lunak dan modisco I 6 X 100 cc.

Obat diminum habis

Reaksi (-)

Anak cengeng, kebersihan cukup, panas (-), mual (-), sesak (-), batuk (+), pilek (+), Bak (+) warna kuning jernih., Makan baik. Nyeri perut (-)., suhu 37,5 o C, N : 112 X/mnt, RR : 24x/mnt

Jumat, 4 Mei 2001

07.00 08.00

08.00-08.25

12.00 12.25

17.00- 17.30

Pk.08.30.

Pk 12.30

Pk. 17.15

20.00-Observasi keadaan umum.

- Kolaborasi dg ahli gizi untuk pemberian diet typhoid.

Pemberian terapi:

Amoxicilin 3 X 300 mg

Cloxacilin 3 X 150 mg

Kotrimoksasol 2 X 30 mg

Vit B/C 3 X 1

Vit A 5000 IU /Po

Observasi keadaan umum

Anak cengeng, kebersihan cukup, panas (-), mual (-), sesak (-), batuk (+), pilek (+), bab (+), lembek 1 kali Bak (+) warna kuning jernih., Makan baik. Nyeri perut (-)., suhu 36.8 o C, N : 100 X/mnt, RR : 20 x/mnt

Pemberian diet TKTP lunak dan modisco I 6 X 100 cc.

Obat diminum habis

Reaksi (-)

Anak cengeng, kebersihan cukup, panas (-), mual (-), sesak (-), batuk (-), pilek (+), Bak (+) warna kuning jernih., Makan baik. Nyeri perut (-)., suhu 36,5 o C, N : 112 X/mnt, RR : 24x/mnt

Kamis, 5 Mei 2001

07.00 08.00

08.00-08.25

12.00 12.25

17.00- 17.30

Pk.08.30.

Pk 12.30

Pk. 17.15

20.00-Observasi keadaan umum.

- Kolaborasi dg ahli gizi untuk pemberian diet typhoid.

Pemberian terapi:

Amoxicilin 3 X 300 mg

Cloxacilin 3 X 150 mg

Kotrimoksasol 2 X 30 mg

Vit B/C 3 X 1

Vit A 5000 IU /Po

Observasi keadaan umumAnak cengeng, kebersihan cukup, panas (-), mual (-), sesak (-), batuk (+), pilek (+), bab (+), lembek 1 kali Bak (+) warna kuning jernih., Makan baik. Nyeri perut (-)., suhu 36.5 o C, N : 100 X/mnt, RR : 20 x/mnt

Pemberian diet TKTP lunak dan modisco I 6 X 100 cc.

Obat diminum habis

Reaksi (-)

Anak cengeng, kebersihan cukup, panas (-), mual (-), sesak (-), batuk (+), pilek (+), Bak (+) warna kuning jernih., Makan baik. Nyeri perut (-)., suhu 37,5 o C, N 100 X/mnt, RR : 24x/mnt

Gangguan Nutrisi s.d kurangnnya intakeKamis, 3 Mei 2001

09.00

09.15

09.30

09.45

09.45

09.45

10.00

08.00, 10.00, 12.00, 14.00, 16.00, 18.00-Mengkaji faktor yang sering menyebabkan penurunan nafsu makan anak.

-Mengkaji tentang makanan kesukaan anak

-Menginformasikan tentang status gizi anak.

-Informasikan faktor yang mempengaruhi status gizi anak

-Informasikan pengaruh gizi terhadap perkembangan anak

-Informasikan tentang cara untuk meningkatkan status gizi anak.

-Menimbang BB .

- Memberikan Modisco 6 X 100 cc

Tidak ada, nafsu makan baik.

- Anak suaka makan mie

- Anak termasuk kelompok gizi buruk, yang jika pulang harus teratur memeriksakan keadaannya., ibu mengerti

Ibu mengatakan paham dan mau memperhatikan

- Ibu memahami

- Ibu memahami

BB : 9,5 kg

- Modisko diminum

-

Jumat, 4-5-2001-10.00

08.00, 10.00, 12.00, 14.00, 16.00, 18.00-Menimbang BB .

- Memberikan Modisco 6 X 100 cc

BB : 9,5 kg

- Modisko diminum

-

Sabtu, 5-5-2001-

10.00

08.00, 10.00, 12.00, 14.00, 16.00, 18.00-Menimbang BB .

- Memberikan Modisco 6 X 100 cc

BB : 10kg

- Modisko diminum

-

Gangguan perkembangan s.d kurangnya stimulasiKamis 3-5-2001

Pk. 11.00-Memberikan gambaran ten-tang status perkembangan anak.

-Memberikan penjelasan faktor yang menyebabkan lambatnya perkembangan anak.

- Berikan informasi tentang cara mestimulasi perkembangan anak.Ibu paham

Ibu hanya tertawa karena merasa bersalah selama ini.

Ibu mengerti dan mau mencoba .

Kurangnya pengetahuan tentang perawatn anak dirumahKamis, 3 Mei 2001-

Pk. 15.00-15.30-Memberikan informasi tentang cara meningkatkan gizi anak di rumah.

-Memberikan informasi tentang cara menstimulasi perkembangan anak di rumah sesuai dengan umur perkembangan anak.

- Anjurkan agar keluarga memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan anak.Ibu mengerti dan akan berusaha

Ibu paham dan jika lupa akan rajin mengontrolkan anaknya ke RS.

Ibu brjanji tidak akan mebelikan makanan yang dijual di jalanan.

VI. Catatan Perkembangan

DiagnoseHari/tanggal/jamPerkembangan

Potensial terjadi infeksi typhoid berulang s.d penurunan daya tahanSelasa, 8 Mei 2001S = Nyeri perut (-), Bab (+) 1 X sehari lembek, Bak (+) kuning jernih, makan baik, sesak (-), batuk (-), pusing (-)

O = S=36,5 o C, N : 88 X/mnt, ascites (-), anak tampak tenang, RR : 24 X/mnt, Widal O 1/180, H : 1/180, Gaal cultur (-)

A = infeksi tidak terjadi

P = boleh pulang

Gangguan Nutrisi s.d kurangnnya intakeSelasa, 8 Mei 2001S : Ibu akan memperhatikan makan anak, Ibu tahu jika selama ini anak terlalu banyak diberikan makanan ringan dan air putih, Ibu akan mengikuti program peningkatan gizi di RSUD Dr, soetomo hingga BB = baik.

O : BB : 10,25 kg, turgor baik, konjunctiva merah muda, odema (-).

A : Masalah teratasi sebagian

P : Rawat jalan

Gangguan perkembangan s.d kurangnya stimulasi8 Mei 2001S : Ibu akan memberikan latihan dengan membelikan macam-macam nama binatang, agar bisa latihan dirumah. Ibu akan memantau perkembangan anak. Jika ternyata ada kelainan ibu akan membawa ke klinik tumbuh kembang.

O : Anak suka lihat-lihat gambar pada majalah anak yang dipinjamkan oleh temannya. Anak sudah bisa mengenai 10 nama- nama binatang.

A : Masalah teratasi sebagian

P : Rawat jalan

Kurangnya pengetahuan tentang perawatn anak dirumah8 Mei 2001S : Ibu akan memperhatikan nasehat yang telah diberikan. Ibu berjanji akan meperhatikan makan dan kebersihan anaknya di rumah, Ibu kapok anaknya MRS lagi.

O : -

A : Klien sudah bersedia

P : Rawat jalan.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.D (1997), Nursing Diagnois; Application to Clinical Practice, 7th. Edition, Lippincott, Philadelpia, New York.

Kozier Barbara et.al (1995), Fundamental Of Nursing ; Concept, Process and Practice , 5 th Edition, Addison Wesley Nursing, Cuming Publishing, New York.

Whaley and Wong (1997), Pediatric Nursing; Clinical Manual, Mosby Year Book, Philadelpia.

Whaley and Wong (1996), Nursing Care of Infants and Children, 5 th Edition, Mosby Year Book, Philadelpia.

PAGE 15DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN III