Upload
afriandisahputra
View
308
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
0856-9534-6065Pembangkit Listrik
Belajar Pembangkit Listrik
Kalau kita bicara tentang energi tentunya kita memilih energi yang ramah lingkungan dan murah kiranya mungkin ada yang mau memberikan ide pembuatan micro hidro yang efektif maupun pembangkitan2 yang lain supaya nantinya bisa dibuat pembelajaran Siswa kamiDisekolah kami siswa kelas 3 sekarang lagi buat tugas akhir mereka merencanakan pembuatan pembangkit kecil meliputi
1 PLTMH (Sungai kecil dibelakang sekolah)2 PLTS (Solar sel) 3 PLTB (Angin) 4 PLTM (Sepeda)
Ide dan saran perencanaan pembuatankirimkan Via email ya terima kasih
Segi Tiga Daya
Gardu Tiang Trafo
GTT (Gardu Tiang Trafo)
GW = Ground Wire
LA = Lighting Arrester
GW dan LA akan bekerja secara optimal apabila nilai tahanan tanah (grounding) mendekati nol
1 SOP pengoperasian GTT yang dilengkapi dengan PHB-TR sebagai berikut
Melepas beban jaringan tegangan rendah
1 Melepas fuse jurusan JTR secara bertahap (no 11)
2 Melepas fuse utama JTR (no 9)
3 Melepas saklar utama JTR (no 8)
4 Melepas CO JTM secara bertahap (no 2)
Memasukkan beban jaringan tegangan rendah
1 Masukkan CO bertahap (no 2)
2 Masukkan saklar utama (no 8)
3 Masukkan fuse utama (no 9)
4 Masukkan fuse jurusan bertahap (no 11)
Untuk mengoptimalkan operasi dan pengamanan GTT penyaluran pentanahan harus dipasang berdasarkan
klasifikasi system Saluran pentanahan netral trafo digabung dengan saluran netral SUTR dan digrounding Untuk
saluran LA digabungan dengan rangka body trafo dan rangka PHB ndash TR serta ditanahkan secara tersendiri
2 LIGHTING ARRESTER (LA)
LA digunakan untuk pengamanan SUTM terhadap tegangan lebih surja petir system pemasangan LA
Sebagai berikut
1 LA dipasang antara SUTM dan CO apabila saluran terkena surja petir akan diamankan LA dan disalurkan ke
tanah gambar a
2 LA dipasang setelah CO apabila SUTM tersambar surja petir akan diamankan CO gambar b (Sistem pada PLN
distribusi Jatim)
wiring
Wiring Pada Jaringan Distribusi
Pada Jaringan listrik GTT (gadu tiang trafo) input pada sisi primer tegangan 20 KV diturunkan menjadi 220380 V pada sisi sekunder trafo hubungan pada trafo distrbusi pada sisi primer dihubungkan delta dan pada sisi sekunder hubungan bintang tegangan antar fasa terlihat pada gambar besarnya 380 V fasa dengan netral 220 V
Gambaran Sistem Distribusi
Gambaran Umum Sistem Distribusi
Jaringan distribusi adalah merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan dan
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber besar (Bulk Power Source) sampai keseluruhan
pelayanan konsumen
Sistem jaringan distribusi dapat dibagi dalam dua klasifikasi yaitu
a) Jaringan distribusi primer
b) Jaringan distribusi sekunder
Secara umum sistem distribusi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain
1 Sumber Daya Besar (Bulk Power Source)
Yaitu merupakan pusat penerima daya saluran transmisi dan mengubahnya menjadi saluran subtransmisi
2 Jaringan Subtransmisi
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari sumber daya besar menuju ke gardu induk distribusi
3 Gardu Induk Distribusi
Yaitu merupakan tempat penerima daya dari jaringan subtransmisi dan merubah tegangan jaringan distribusi primer
4 Jaringan Distribusi Primer
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari gardu induk menuju transformator distribusi
5 Transformator Distribusi
Yaitu dapat menerima daya dari jaringan distribusi primer dan mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan yang diperlukan oleh konsumen (beban)
6 Jaringan Distribusi Sekunder
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari transformator distribusi menuju konsumen atau beban Jaringan distribusi sekunder diatas dapat dilihat pada single line dibawah ini
Tegangan yang keluar dari pembangkit
tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi
tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka
dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang
mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil
dan kerugian daya akan lebih kecil
Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan
distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini
diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt
Keterangan
A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV
B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV
C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV
D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV
E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV
F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)
G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V
Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban
menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV
Sistem Distribusi
Sistem Jaringan Distribusi
Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan
gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang
digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa
sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal
1 Sistem pola Radial
Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah
pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem
Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah
2 Sistem pola open loop
Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang
lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari
gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk
manuver beban pada saat terjadi gangguan
3 Sistem pola Close Loop
Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk
memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini
mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain
4 Sistem pola Spindel
Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi
karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung
Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer
apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut
5 Sistem pola Cluster
Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa
beban(feeder expres)
Megger Test
TEST INSULASI INSULATION TEST
Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi
dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk
menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa
mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan
menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran
Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line
dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen
elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC
adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm
Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah
elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi
motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah
1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis
Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test
1 Pengukuran tegangan Rendah
Rumus ge 1000 E (minimal)
Contoh
E =380 V
R isolasi = 1000 380
= 380000 Ω
= 038 M Ω
Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi
Mengunakan DC Test
Rumus R isolator rarr Arus bocor
Max = helliphelliphelliphellip μA
Lihat table name plate alat
Earth Tester
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum
dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada
suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan
dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat
ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini
penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga
dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan
tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)
Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat
mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain
rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil
Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan
manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur
Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat
Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth
Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar
031 ohm
Bahan instalasi listrik
BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain
Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan mentah
2 Bahan setengah jadi
3 Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan penghantar ( konduktor )
2 Bahan isolator
3 Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari
1 Magnet permanen
2 Mangnet remanen (sementara)
3 Bahan non magnetis
4 Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya
1 Penghantar kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Gardu Tiang Trafo
GTT (Gardu Tiang Trafo)
GW = Ground Wire
LA = Lighting Arrester
GW dan LA akan bekerja secara optimal apabila nilai tahanan tanah (grounding) mendekati nol
1 SOP pengoperasian GTT yang dilengkapi dengan PHB-TR sebagai berikut
Melepas beban jaringan tegangan rendah
1 Melepas fuse jurusan JTR secara bertahap (no 11)
2 Melepas fuse utama JTR (no 9)
3 Melepas saklar utama JTR (no 8)
4 Melepas CO JTM secara bertahap (no 2)
Memasukkan beban jaringan tegangan rendah
1 Masukkan CO bertahap (no 2)
2 Masukkan saklar utama (no 8)
3 Masukkan fuse utama (no 9)
4 Masukkan fuse jurusan bertahap (no 11)
Untuk mengoptimalkan operasi dan pengamanan GTT penyaluran pentanahan harus dipasang berdasarkan
klasifikasi system Saluran pentanahan netral trafo digabung dengan saluran netral SUTR dan digrounding Untuk
saluran LA digabungan dengan rangka body trafo dan rangka PHB ndash TR serta ditanahkan secara tersendiri
2 LIGHTING ARRESTER (LA)
LA digunakan untuk pengamanan SUTM terhadap tegangan lebih surja petir system pemasangan LA
Sebagai berikut
1 LA dipasang antara SUTM dan CO apabila saluran terkena surja petir akan diamankan LA dan disalurkan ke
tanah gambar a
2 LA dipasang setelah CO apabila SUTM tersambar surja petir akan diamankan CO gambar b (Sistem pada PLN
distribusi Jatim)
wiring
Wiring Pada Jaringan Distribusi
Pada Jaringan listrik GTT (gadu tiang trafo) input pada sisi primer tegangan 20 KV diturunkan menjadi 220380 V pada sisi sekunder trafo hubungan pada trafo distrbusi pada sisi primer dihubungkan delta dan pada sisi sekunder hubungan bintang tegangan antar fasa terlihat pada gambar besarnya 380 V fasa dengan netral 220 V
Gambaran Sistem Distribusi
Gambaran Umum Sistem Distribusi
Jaringan distribusi adalah merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan dan
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber besar (Bulk Power Source) sampai keseluruhan
pelayanan konsumen
Sistem jaringan distribusi dapat dibagi dalam dua klasifikasi yaitu
a) Jaringan distribusi primer
b) Jaringan distribusi sekunder
Secara umum sistem distribusi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain
1 Sumber Daya Besar (Bulk Power Source)
Yaitu merupakan pusat penerima daya saluran transmisi dan mengubahnya menjadi saluran subtransmisi
2 Jaringan Subtransmisi
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari sumber daya besar menuju ke gardu induk distribusi
3 Gardu Induk Distribusi
Yaitu merupakan tempat penerima daya dari jaringan subtransmisi dan merubah tegangan jaringan distribusi primer
4 Jaringan Distribusi Primer
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari gardu induk menuju transformator distribusi
5 Transformator Distribusi
Yaitu dapat menerima daya dari jaringan distribusi primer dan mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan yang diperlukan oleh konsumen (beban)
6 Jaringan Distribusi Sekunder
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari transformator distribusi menuju konsumen atau beban Jaringan distribusi sekunder diatas dapat dilihat pada single line dibawah ini
Tegangan yang keluar dari pembangkit
tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi
tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka
dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang
mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil
dan kerugian daya akan lebih kecil
Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan
distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini
diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt
Keterangan
A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV
B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV
C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV
D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV
E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV
F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)
G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V
Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban
menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV
Sistem Distribusi
Sistem Jaringan Distribusi
Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan
gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang
digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa
sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal
1 Sistem pola Radial
Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah
pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem
Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah
2 Sistem pola open loop
Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang
lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari
gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk
manuver beban pada saat terjadi gangguan
3 Sistem pola Close Loop
Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk
memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini
mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain
4 Sistem pola Spindel
Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi
karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung
Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer
apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut
5 Sistem pola Cluster
Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa
beban(feeder expres)
Megger Test
TEST INSULASI INSULATION TEST
Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi
dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk
menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa
mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan
menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran
Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line
dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen
elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC
adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm
Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah
elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi
motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah
1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis
Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test
1 Pengukuran tegangan Rendah
Rumus ge 1000 E (minimal)
Contoh
E =380 V
R isolasi = 1000 380
= 380000 Ω
= 038 M Ω
Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi
Mengunakan DC Test
Rumus R isolator rarr Arus bocor
Max = helliphelliphelliphellip μA
Lihat table name plate alat
Earth Tester
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum
dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada
suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan
dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat
ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini
penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga
dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan
tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)
Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat
mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain
rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil
Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan
manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur
Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat
Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth
Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar
031 ohm
Bahan instalasi listrik
BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain
Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan mentah
2 Bahan setengah jadi
3 Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan penghantar ( konduktor )
2 Bahan isolator
3 Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari
1 Magnet permanen
2 Mangnet remanen (sementara)
3 Bahan non magnetis
4 Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya
1 Penghantar kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
1 SOP pengoperasian GTT yang dilengkapi dengan PHB-TR sebagai berikut
Melepas beban jaringan tegangan rendah
1 Melepas fuse jurusan JTR secara bertahap (no 11)
2 Melepas fuse utama JTR (no 9)
3 Melepas saklar utama JTR (no 8)
4 Melepas CO JTM secara bertahap (no 2)
Memasukkan beban jaringan tegangan rendah
1 Masukkan CO bertahap (no 2)
2 Masukkan saklar utama (no 8)
3 Masukkan fuse utama (no 9)
4 Masukkan fuse jurusan bertahap (no 11)
Untuk mengoptimalkan operasi dan pengamanan GTT penyaluran pentanahan harus dipasang berdasarkan
klasifikasi system Saluran pentanahan netral trafo digabung dengan saluran netral SUTR dan digrounding Untuk
saluran LA digabungan dengan rangka body trafo dan rangka PHB ndash TR serta ditanahkan secara tersendiri
2 LIGHTING ARRESTER (LA)
LA digunakan untuk pengamanan SUTM terhadap tegangan lebih surja petir system pemasangan LA
Sebagai berikut
1 LA dipasang antara SUTM dan CO apabila saluran terkena surja petir akan diamankan LA dan disalurkan ke
tanah gambar a
2 LA dipasang setelah CO apabila SUTM tersambar surja petir akan diamankan CO gambar b (Sistem pada PLN
distribusi Jatim)
wiring
Wiring Pada Jaringan Distribusi
Pada Jaringan listrik GTT (gadu tiang trafo) input pada sisi primer tegangan 20 KV diturunkan menjadi 220380 V pada sisi sekunder trafo hubungan pada trafo distrbusi pada sisi primer dihubungkan delta dan pada sisi sekunder hubungan bintang tegangan antar fasa terlihat pada gambar besarnya 380 V fasa dengan netral 220 V
Gambaran Sistem Distribusi
Gambaran Umum Sistem Distribusi
Jaringan distribusi adalah merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan dan
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber besar (Bulk Power Source) sampai keseluruhan
pelayanan konsumen
Sistem jaringan distribusi dapat dibagi dalam dua klasifikasi yaitu
a) Jaringan distribusi primer
b) Jaringan distribusi sekunder
Secara umum sistem distribusi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain
1 Sumber Daya Besar (Bulk Power Source)
Yaitu merupakan pusat penerima daya saluran transmisi dan mengubahnya menjadi saluran subtransmisi
2 Jaringan Subtransmisi
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari sumber daya besar menuju ke gardu induk distribusi
3 Gardu Induk Distribusi
Yaitu merupakan tempat penerima daya dari jaringan subtransmisi dan merubah tegangan jaringan distribusi primer
4 Jaringan Distribusi Primer
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari gardu induk menuju transformator distribusi
5 Transformator Distribusi
Yaitu dapat menerima daya dari jaringan distribusi primer dan mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan yang diperlukan oleh konsumen (beban)
6 Jaringan Distribusi Sekunder
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari transformator distribusi menuju konsumen atau beban Jaringan distribusi sekunder diatas dapat dilihat pada single line dibawah ini
Tegangan yang keluar dari pembangkit
tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi
tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka
dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang
mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil
dan kerugian daya akan lebih kecil
Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan
distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini
diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt
Keterangan
A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV
B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV
C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV
D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV
E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV
F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)
G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V
Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban
menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV
Sistem Distribusi
Sistem Jaringan Distribusi
Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan
gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang
digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa
sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal
1 Sistem pola Radial
Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah
pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem
Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah
2 Sistem pola open loop
Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang
lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari
gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk
manuver beban pada saat terjadi gangguan
3 Sistem pola Close Loop
Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk
memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini
mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain
4 Sistem pola Spindel
Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi
karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung
Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer
apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut
5 Sistem pola Cluster
Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa
beban(feeder expres)
Megger Test
TEST INSULASI INSULATION TEST
Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi
dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk
menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa
mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan
menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran
Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line
dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen
elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC
adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm
Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah
elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi
motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah
1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis
Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test
1 Pengukuran tegangan Rendah
Rumus ge 1000 E (minimal)
Contoh
E =380 V
R isolasi = 1000 380
= 380000 Ω
= 038 M Ω
Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi
Mengunakan DC Test
Rumus R isolator rarr Arus bocor
Max = helliphelliphelliphellip μA
Lihat table name plate alat
Earth Tester
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum
dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada
suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan
dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat
ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini
penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga
dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan
tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)
Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat
mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain
rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil
Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan
manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur
Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat
Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth
Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar
031 ohm
Bahan instalasi listrik
BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain
Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan mentah
2 Bahan setengah jadi
3 Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan penghantar ( konduktor )
2 Bahan isolator
3 Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari
1 Magnet permanen
2 Mangnet remanen (sementara)
3 Bahan non magnetis
4 Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya
1 Penghantar kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Untuk mengoptimalkan operasi dan pengamanan GTT penyaluran pentanahan harus dipasang berdasarkan
klasifikasi system Saluran pentanahan netral trafo digabung dengan saluran netral SUTR dan digrounding Untuk
saluran LA digabungan dengan rangka body trafo dan rangka PHB ndash TR serta ditanahkan secara tersendiri
2 LIGHTING ARRESTER (LA)
LA digunakan untuk pengamanan SUTM terhadap tegangan lebih surja petir system pemasangan LA
Sebagai berikut
1 LA dipasang antara SUTM dan CO apabila saluran terkena surja petir akan diamankan LA dan disalurkan ke
tanah gambar a
2 LA dipasang setelah CO apabila SUTM tersambar surja petir akan diamankan CO gambar b (Sistem pada PLN
distribusi Jatim)
wiring
Wiring Pada Jaringan Distribusi
Pada Jaringan listrik GTT (gadu tiang trafo) input pada sisi primer tegangan 20 KV diturunkan menjadi 220380 V pada sisi sekunder trafo hubungan pada trafo distrbusi pada sisi primer dihubungkan delta dan pada sisi sekunder hubungan bintang tegangan antar fasa terlihat pada gambar besarnya 380 V fasa dengan netral 220 V
Gambaran Sistem Distribusi
Gambaran Umum Sistem Distribusi
Jaringan distribusi adalah merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan dan
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber besar (Bulk Power Source) sampai keseluruhan
pelayanan konsumen
Sistem jaringan distribusi dapat dibagi dalam dua klasifikasi yaitu
a) Jaringan distribusi primer
b) Jaringan distribusi sekunder
Secara umum sistem distribusi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain
1 Sumber Daya Besar (Bulk Power Source)
Yaitu merupakan pusat penerima daya saluran transmisi dan mengubahnya menjadi saluran subtransmisi
2 Jaringan Subtransmisi
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari sumber daya besar menuju ke gardu induk distribusi
3 Gardu Induk Distribusi
Yaitu merupakan tempat penerima daya dari jaringan subtransmisi dan merubah tegangan jaringan distribusi primer
4 Jaringan Distribusi Primer
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari gardu induk menuju transformator distribusi
5 Transformator Distribusi
Yaitu dapat menerima daya dari jaringan distribusi primer dan mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan yang diperlukan oleh konsumen (beban)
6 Jaringan Distribusi Sekunder
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari transformator distribusi menuju konsumen atau beban Jaringan distribusi sekunder diatas dapat dilihat pada single line dibawah ini
Tegangan yang keluar dari pembangkit
tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi
tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka
dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang
mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil
dan kerugian daya akan lebih kecil
Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan
distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini
diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt
Keterangan
A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV
B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV
C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV
D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV
E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV
F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)
G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V
Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban
menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV
Sistem Distribusi
Sistem Jaringan Distribusi
Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan
gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang
digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa
sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal
1 Sistem pola Radial
Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah
pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem
Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah
2 Sistem pola open loop
Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang
lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari
gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk
manuver beban pada saat terjadi gangguan
3 Sistem pola Close Loop
Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk
memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini
mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain
4 Sistem pola Spindel
Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi
karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung
Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer
apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut
5 Sistem pola Cluster
Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa
beban(feeder expres)
Megger Test
TEST INSULASI INSULATION TEST
Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi
dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk
menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa
mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan
menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran
Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line
dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen
elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC
adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm
Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah
elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi
motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah
1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis
Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test
1 Pengukuran tegangan Rendah
Rumus ge 1000 E (minimal)
Contoh
E =380 V
R isolasi = 1000 380
= 380000 Ω
= 038 M Ω
Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi
Mengunakan DC Test
Rumus R isolator rarr Arus bocor
Max = helliphelliphelliphellip μA
Lihat table name plate alat
Earth Tester
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum
dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada
suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan
dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat
ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini
penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga
dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan
tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)
Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat
mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain
rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil
Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan
manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur
Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat
Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth
Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar
031 ohm
Bahan instalasi listrik
BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain
Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan mentah
2 Bahan setengah jadi
3 Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan penghantar ( konduktor )
2 Bahan isolator
3 Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari
1 Magnet permanen
2 Mangnet remanen (sementara)
3 Bahan non magnetis
4 Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya
1 Penghantar kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
wiring
Wiring Pada Jaringan Distribusi
Pada Jaringan listrik GTT (gadu tiang trafo) input pada sisi primer tegangan 20 KV diturunkan menjadi 220380 V pada sisi sekunder trafo hubungan pada trafo distrbusi pada sisi primer dihubungkan delta dan pada sisi sekunder hubungan bintang tegangan antar fasa terlihat pada gambar besarnya 380 V fasa dengan netral 220 V
Gambaran Sistem Distribusi
Gambaran Umum Sistem Distribusi
Jaringan distribusi adalah merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan dan
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber besar (Bulk Power Source) sampai keseluruhan
pelayanan konsumen
Sistem jaringan distribusi dapat dibagi dalam dua klasifikasi yaitu
a) Jaringan distribusi primer
b) Jaringan distribusi sekunder
Secara umum sistem distribusi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain
1 Sumber Daya Besar (Bulk Power Source)
Yaitu merupakan pusat penerima daya saluran transmisi dan mengubahnya menjadi saluran subtransmisi
2 Jaringan Subtransmisi
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari sumber daya besar menuju ke gardu induk distribusi
3 Gardu Induk Distribusi
Yaitu merupakan tempat penerima daya dari jaringan subtransmisi dan merubah tegangan jaringan distribusi primer
4 Jaringan Distribusi Primer
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari gardu induk menuju transformator distribusi
5 Transformator Distribusi
Yaitu dapat menerima daya dari jaringan distribusi primer dan mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan yang diperlukan oleh konsumen (beban)
6 Jaringan Distribusi Sekunder
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari transformator distribusi menuju konsumen atau beban Jaringan distribusi sekunder diatas dapat dilihat pada single line dibawah ini
Tegangan yang keluar dari pembangkit
tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi
tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka
dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang
mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil
dan kerugian daya akan lebih kecil
Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan
distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini
diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt
Keterangan
A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV
B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV
C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV
D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV
E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV
F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)
G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V
Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban
menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV
Sistem Distribusi
Sistem Jaringan Distribusi
Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan
gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang
digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa
sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal
1 Sistem pola Radial
Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah
pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem
Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah
2 Sistem pola open loop
Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang
lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari
gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk
manuver beban pada saat terjadi gangguan
3 Sistem pola Close Loop
Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk
memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini
mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain
4 Sistem pola Spindel
Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi
karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung
Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer
apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut
5 Sistem pola Cluster
Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa
beban(feeder expres)
Megger Test
TEST INSULASI INSULATION TEST
Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi
dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk
menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa
mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan
menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran
Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line
dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen
elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC
adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm
Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah
elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi
motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah
1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis
Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test
1 Pengukuran tegangan Rendah
Rumus ge 1000 E (minimal)
Contoh
E =380 V
R isolasi = 1000 380
= 380000 Ω
= 038 M Ω
Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi
Mengunakan DC Test
Rumus R isolator rarr Arus bocor
Max = helliphelliphelliphellip μA
Lihat table name plate alat
Earth Tester
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum
dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada
suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan
dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat
ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini
penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga
dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan
tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)
Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat
mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain
rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil
Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan
manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur
Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat
Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth
Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar
031 ohm
Bahan instalasi listrik
BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain
Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan mentah
2 Bahan setengah jadi
3 Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan penghantar ( konduktor )
2 Bahan isolator
3 Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari
1 Magnet permanen
2 Mangnet remanen (sementara)
3 Bahan non magnetis
4 Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya
1 Penghantar kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Gambaran Sistem Distribusi
Gambaran Umum Sistem Distribusi
Jaringan distribusi adalah merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan dan
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber besar (Bulk Power Source) sampai keseluruhan
pelayanan konsumen
Sistem jaringan distribusi dapat dibagi dalam dua klasifikasi yaitu
a) Jaringan distribusi primer
b) Jaringan distribusi sekunder
Secara umum sistem distribusi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain
1 Sumber Daya Besar (Bulk Power Source)
Yaitu merupakan pusat penerima daya saluran transmisi dan mengubahnya menjadi saluran subtransmisi
2 Jaringan Subtransmisi
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari sumber daya besar menuju ke gardu induk distribusi
3 Gardu Induk Distribusi
Yaitu merupakan tempat penerima daya dari jaringan subtransmisi dan merubah tegangan jaringan distribusi primer
4 Jaringan Distribusi Primer
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari gardu induk menuju transformator distribusi
5 Transformator Distribusi
Yaitu dapat menerima daya dari jaringan distribusi primer dan mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan yang diperlukan oleh konsumen (beban)
6 Jaringan Distribusi Sekunder
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari transformator distribusi menuju konsumen atau beban Jaringan distribusi sekunder diatas dapat dilihat pada single line dibawah ini
Tegangan yang keluar dari pembangkit
tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi
tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka
dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang
mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil
dan kerugian daya akan lebih kecil
Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan
distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini
diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt
Keterangan
A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV
B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV
C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV
D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV
E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV
F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)
G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V
Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban
menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV
Sistem Distribusi
Sistem Jaringan Distribusi
Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan
gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang
digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa
sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal
1 Sistem pola Radial
Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah
pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem
Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah
2 Sistem pola open loop
Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang
lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari
gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk
manuver beban pada saat terjadi gangguan
3 Sistem pola Close Loop
Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk
memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini
mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain
4 Sistem pola Spindel
Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi
karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung
Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer
apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut
5 Sistem pola Cluster
Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa
beban(feeder expres)
Megger Test
TEST INSULASI INSULATION TEST
Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi
dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk
menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa
mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan
menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran
Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line
dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen
elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC
adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm
Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah
elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi
motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah
1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis
Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test
1 Pengukuran tegangan Rendah
Rumus ge 1000 E (minimal)
Contoh
E =380 V
R isolasi = 1000 380
= 380000 Ω
= 038 M Ω
Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi
Mengunakan DC Test
Rumus R isolator rarr Arus bocor
Max = helliphelliphelliphellip μA
Lihat table name plate alat
Earth Tester
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum
dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada
suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan
dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat
ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini
penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga
dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan
tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)
Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat
mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain
rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil
Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan
manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur
Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat
Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth
Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar
031 ohm
Bahan instalasi listrik
BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain
Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan mentah
2 Bahan setengah jadi
3 Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan penghantar ( konduktor )
2 Bahan isolator
3 Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari
1 Magnet permanen
2 Mangnet remanen (sementara)
3 Bahan non magnetis
4 Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya
1 Penghantar kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Jaringan distribusi adalah merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan dan
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber besar (Bulk Power Source) sampai keseluruhan
pelayanan konsumen
Sistem jaringan distribusi dapat dibagi dalam dua klasifikasi yaitu
a) Jaringan distribusi primer
b) Jaringan distribusi sekunder
Secara umum sistem distribusi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain
1 Sumber Daya Besar (Bulk Power Source)
Yaitu merupakan pusat penerima daya saluran transmisi dan mengubahnya menjadi saluran subtransmisi
2 Jaringan Subtransmisi
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari sumber daya besar menuju ke gardu induk distribusi
3 Gardu Induk Distribusi
Yaitu merupakan tempat penerima daya dari jaringan subtransmisi dan merubah tegangan jaringan distribusi primer
4 Jaringan Distribusi Primer
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari gardu induk menuju transformator distribusi
5 Transformator Distribusi
Yaitu dapat menerima daya dari jaringan distribusi primer dan mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan yang diperlukan oleh konsumen (beban)
6 Jaringan Distribusi Sekunder
Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari transformator distribusi menuju konsumen atau beban Jaringan distribusi sekunder diatas dapat dilihat pada single line dibawah ini
Tegangan yang keluar dari pembangkit
tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi
tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka
dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang
mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil
dan kerugian daya akan lebih kecil
Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan
distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini
diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt
Keterangan
A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV
B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV
C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV
D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV
E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV
F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)
G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V
Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban
menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV
Sistem Distribusi
Sistem Jaringan Distribusi
Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan
gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang
digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa
sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal
1 Sistem pola Radial
Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah
pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem
Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah
2 Sistem pola open loop
Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang
lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari
gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk
manuver beban pada saat terjadi gangguan
3 Sistem pola Close Loop
Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk
memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini
mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain
4 Sistem pola Spindel
Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi
karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung
Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer
apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut
5 Sistem pola Cluster
Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa
beban(feeder expres)
Megger Test
TEST INSULASI INSULATION TEST
Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi
dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk
menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa
mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan
menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran
Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line
dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen
elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC
adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm
Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah
elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi
motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah
1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis
Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test
1 Pengukuran tegangan Rendah
Rumus ge 1000 E (minimal)
Contoh
E =380 V
R isolasi = 1000 380
= 380000 Ω
= 038 M Ω
Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi
Mengunakan DC Test
Rumus R isolator rarr Arus bocor
Max = helliphelliphelliphellip μA
Lihat table name plate alat
Earth Tester
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum
dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada
suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan
dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat
ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini
penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga
dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan
tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)
Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat
mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain
rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil
Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan
manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur
Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat
Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth
Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar
031 ohm
Bahan instalasi listrik
BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain
Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan mentah
2 Bahan setengah jadi
3 Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan penghantar ( konduktor )
2 Bahan isolator
3 Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari
1 Magnet permanen
2 Mangnet remanen (sementara)
3 Bahan non magnetis
4 Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya
1 Penghantar kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi
tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka
dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang
mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil
dan kerugian daya akan lebih kecil
Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan
distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini
diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt
Keterangan
A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV
B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV
C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV
D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV
E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV
F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)
G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V
Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban
menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV
Sistem Distribusi
Sistem Jaringan Distribusi
Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan
gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang
digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa
sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal
1 Sistem pola Radial
Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah
pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem
Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah
2 Sistem pola open loop
Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang
lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari
gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk
manuver beban pada saat terjadi gangguan
3 Sistem pola Close Loop
Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk
memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini
mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain
4 Sistem pola Spindel
Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi
karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung
Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer
apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut
5 Sistem pola Cluster
Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa
beban(feeder expres)
Megger Test
TEST INSULASI INSULATION TEST
Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi
dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk
menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa
mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan
menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran
Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line
dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen
elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC
adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm
Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah
elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi
motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah
1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis
Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test
1 Pengukuran tegangan Rendah
Rumus ge 1000 E (minimal)
Contoh
E =380 V
R isolasi = 1000 380
= 380000 Ω
= 038 M Ω
Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi
Mengunakan DC Test
Rumus R isolator rarr Arus bocor
Max = helliphelliphelliphellip μA
Lihat table name plate alat
Earth Tester
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum
dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada
suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan
dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat
ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini
penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga
dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan
tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)
Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat
mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain
rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil
Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan
manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur
Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat
Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth
Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar
031 ohm
Bahan instalasi listrik
BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain
Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan mentah
2 Bahan setengah jadi
3 Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan penghantar ( konduktor )
2 Bahan isolator
3 Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari
1 Magnet permanen
2 Mangnet remanen (sementara)
3 Bahan non magnetis
4 Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya
1 Penghantar kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV
F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)
G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V
Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban
menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV
Sistem Distribusi
Sistem Jaringan Distribusi
Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan
gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang
digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa
sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal
1 Sistem pola Radial
Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah
pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem
Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah
2 Sistem pola open loop
Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang
lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari
gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk
manuver beban pada saat terjadi gangguan
3 Sistem pola Close Loop
Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk
memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini
mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain
4 Sistem pola Spindel
Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi
karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung
Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer
apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut
5 Sistem pola Cluster
Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa
beban(feeder expres)
Megger Test
TEST INSULASI INSULATION TEST
Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi
dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk
menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa
mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan
menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran
Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line
dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen
elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC
adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm
Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah
elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi
motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah
1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis
Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test
1 Pengukuran tegangan Rendah
Rumus ge 1000 E (minimal)
Contoh
E =380 V
R isolasi = 1000 380
= 380000 Ω
= 038 M Ω
Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi
Mengunakan DC Test
Rumus R isolator rarr Arus bocor
Max = helliphelliphelliphellip μA
Lihat table name plate alat
Earth Tester
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum
dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada
suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan
dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat
ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini
penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga
dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan
tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)
Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat
mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain
rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil
Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan
manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur
Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat
Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth
Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar
031 ohm
Bahan instalasi listrik
BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain
Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan mentah
2 Bahan setengah jadi
3 Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan penghantar ( konduktor )
2 Bahan isolator
3 Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari
1 Magnet permanen
2 Mangnet remanen (sementara)
3 Bahan non magnetis
4 Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya
1 Penghantar kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang
lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari
gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk
manuver beban pada saat terjadi gangguan
3 Sistem pola Close Loop
Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk
memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini
mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain
4 Sistem pola Spindel
Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi
karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung
Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer
apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut
5 Sistem pola Cluster
Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa
beban(feeder expres)
Megger Test
TEST INSULASI INSULATION TEST
Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi
dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk
menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa
mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan
menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran
Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line
dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen
elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC
adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm
Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah
elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi
motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah
1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis
Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test
1 Pengukuran tegangan Rendah
Rumus ge 1000 E (minimal)
Contoh
E =380 V
R isolasi = 1000 380
= 380000 Ω
= 038 M Ω
Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi
Mengunakan DC Test
Rumus R isolator rarr Arus bocor
Max = helliphelliphelliphellip μA
Lihat table name plate alat
Earth Tester
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum
dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada
suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan
dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat
ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini
penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga
dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan
tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)
Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat
mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain
rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil
Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan
manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur
Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat
Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth
Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar
031 ohm
Bahan instalasi listrik
BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain
Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan mentah
2 Bahan setengah jadi
3 Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan penghantar ( konduktor )
2 Bahan isolator
3 Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari
1 Magnet permanen
2 Mangnet remanen (sementara)
3 Bahan non magnetis
4 Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya
1 Penghantar kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi
karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung
Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer
apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut
5 Sistem pola Cluster
Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa
beban(feeder expres)
Megger Test
TEST INSULASI INSULATION TEST
Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi
dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk
menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa
mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan
menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran
Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line
dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen
elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC
adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm
Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah
elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi
motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah
1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis
Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test
1 Pengukuran tegangan Rendah
Rumus ge 1000 E (minimal)
Contoh
E =380 V
R isolasi = 1000 380
= 380000 Ω
= 038 M Ω
Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi
Mengunakan DC Test
Rumus R isolator rarr Arus bocor
Max = helliphelliphelliphellip μA
Lihat table name plate alat
Earth Tester
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum
dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada
suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan
dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat
ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini
penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga
dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan
tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)
Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat
mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain
rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil
Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan
manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur
Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat
Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth
Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar
031 ohm
Bahan instalasi listrik
BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain
Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan mentah
2 Bahan setengah jadi
3 Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan penghantar ( konduktor )
2 Bahan isolator
3 Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari
1 Magnet permanen
2 Mangnet remanen (sementara)
3 Bahan non magnetis
4 Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya
1 Penghantar kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
TEST INSULASI INSULATION TEST
Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi
dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk
menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa
mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan
menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran
Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line
dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen
elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC
adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm
Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah
elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi
motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah
1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis
Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test
1 Pengukuran tegangan Rendah
Rumus ge 1000 E (minimal)
Contoh
E =380 V
R isolasi = 1000 380
= 380000 Ω
= 038 M Ω
Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi
Mengunakan DC Test
Rumus R isolator rarr Arus bocor
Max = helliphelliphelliphellip μA
Lihat table name plate alat
Earth Tester
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum
dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada
suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan
dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat
ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini
penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga
dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan
tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)
Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat
mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain
rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil
Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan
manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur
Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat
Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth
Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar
031 ohm
Bahan instalasi listrik
BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain
Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan mentah
2 Bahan setengah jadi
3 Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan penghantar ( konduktor )
2 Bahan isolator
3 Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari
1 Magnet permanen
2 Mangnet remanen (sementara)
3 Bahan non magnetis
4 Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya
1 Penghantar kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi
Mengunakan DC Test
Rumus R isolator rarr Arus bocor
Max = helliphelliphelliphellip μA
Lihat table name plate alat
Earth Tester
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum
dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada
suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan
dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat
ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini
penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga
dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan
tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)
Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat
mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain
rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil
Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan
manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur
Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat
Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth
Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar
031 ohm
Bahan instalasi listrik
BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain
Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan mentah
2 Bahan setengah jadi
3 Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan penghantar ( konduktor )
2 Bahan isolator
3 Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari
1 Magnet permanen
2 Mangnet remanen (sementara)
3 Bahan non magnetis
4 Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya
1 Penghantar kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain
rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil
Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan
manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur
Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat
Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah
dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth
Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar
031 ohm
Bahan instalasi listrik
BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain
Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan mentah
2 Bahan setengah jadi
3 Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1 Bahan penghantar ( konduktor )
2 Bahan isolator
3 Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari
1 Magnet permanen
2 Mangnet remanen (sementara)
3 Bahan non magnetis
4 Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya
1 Penghantar kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar
yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya
a Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel
NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna
isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak
tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran
tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM
berinti lebih dari 1
Huruf kode Komponen
NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat
RmPenghantar bulat berkawat banyak
NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2
3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan
dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
c Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY
dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus
d Tanda kabel warna
Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2 Macam ndash macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak
macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi
jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu
Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi
a Saklar kutub satu
b Saklar kutub ganda
c Saklar kutub tiga
d Saklar kelompok
e Saklar seri
f Saklar tukar
g Saklar silang
3 Macam ndash macam fitting
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
a Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-
langit(eternitylainnya)
b Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat
c Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air
Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya
4 Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran
fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan
5 Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau
hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan
biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm
6 Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau
langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran
pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm
7 Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa
Macam-macam kotak sambung
a Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus
b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak
c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat
8 Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator
Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari
keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada
instalasi penerangan rumah
9 Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring
akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang
terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang
sama tapi kerja teknis yang berbeda
10 MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus
beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus
hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka
kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC
MCB dipakai sampai 50 A
11 KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk
mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka
waktu tertentu
Prinsip kerja KWH meter
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki
sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir
melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar
dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari
magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap
nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis
fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap
nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku
hubungan
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar
n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka
jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut
Daftar istilah dalam instalasi listrik
a Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan
peralatan tersebut)
b Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan
tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu
e Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar
pengaman dan penghantar netral
Sistem Tenaga Listrik
Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut
ini
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
1 Prinsip Kerja
dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian
disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu
induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi
Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi
biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar
pula
Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada
beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu
1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan
diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat
pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan
2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air
panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan
dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional
pembangkit tersebut
3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit
tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan
satu kesatuan untuk melayani beban
4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah
untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang
kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja
5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu
sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya
tidak boleh terlalu mahal
6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi
mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga
listrik tersebut harus panjang
7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan
berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban
terpasang pada pembangkit
8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan
menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang
dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu
pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and
least invesment)
2 Prinsip Kerja
Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan
tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik
Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari
berbagai jenis pembangkitan
Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang
berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang
sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya
samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir
kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya
dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator
tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga
diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya
Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan
bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka
disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap
yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik
1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis
Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik
panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai
penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan
pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada
pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis
pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa
air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis
tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air
(PLTA) dan lain sebagainya
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu
A Pembangkit Listrik Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
B Pembangkit Listrik Non Thermis
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)
3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis
pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan
oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih
dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang
disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit
tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan
pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa
Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan
yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan
Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi
nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet
1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam
jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai
berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara
(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke
dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan
bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion
chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut
campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk
memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran
dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu
rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar
rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet
berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan
tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos
generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti
perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan
menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)
dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor
2 Proses Produksi PLTA
Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta
mampu block start
b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada
system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor
c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses
pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran
e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai
tempat wisata pengairan dan perikanan)
3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat
beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan
melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21
cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga
uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap
beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk
menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)
tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk
sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)
4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)
Bentuk gelombang Arus bolak-balik
1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati
Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E
2 Arus AC Melalui Resistor (R)
Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa
I = VR rarr R murni ideal
3 Arus AC Melalui Induktansi (L)
Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900
Arus tertinggal dari tegangan rarr 900
Beberapa Jenis - Jenis Kabel
Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Oslash Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi
kabel NYAF
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus
Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR
Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik
Oslash Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Oslash Kabel BC
Kabel ini dipilinstranded disatukan
Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN
Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan
terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis
tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah
untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah
mempunyai parameter yang meliputi
1 Resistivitas tanah
2 Resistivitas air tanah
3 Dimensi elektroda pengetanahan
4 Ukuran elektroda pengetanahan
PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground
rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan
electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum
mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =
0
Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di
tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =
12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa
i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)
Maka perhitungan R ekivalennya sbb
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah
diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL
munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod
dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm
(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm
(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan
lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan
dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan
terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah
turun drastis
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga
dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)
pada suatu sumber listrik
Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik
a Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat
lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu
kali gerak bolak-balik penuh
b Pengertian Frekuensi
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi
adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz
c Pengertian Arti Definisi Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari
periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon
d Pengertian Arti Definisi Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan
Sensor dan Tranduser
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari
transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik
tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada
enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia
Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu
1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi
tambahan dari luar
Contohnya
thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah
karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah
2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar
tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri
Contohnya
Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan
listrik tanpa membutuhkan energi dari luar
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Pemilihan Transduser
Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan
lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini
1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih
2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran
yang linier
3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan
bentuk dan besar yang sama
5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang
sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi
lingkungan yang sama
6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser
sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala
serius sehingga perlu juga dipertimbangkan
Macam ndash macam sensor
1 Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solar
Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi
listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN
dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P
akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar
matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan
tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi
tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang
rendah
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
2 Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan
sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan
sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dan
dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten
melalui
pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina
karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien
suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya
Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena
itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang
merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun
terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output
yang sangat linear di atas rentang kerja
3 Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Istilah
1 Transduser
Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain
2 Transduser pasif
Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar
3 Transduser aktif
Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan
energi yang akan diubah itu sendiri
4 Sensor
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis
panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik
5 Thermocouple
Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat
yang terhubung
6 RTD
Resistant Temperature Detector
Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i
Contoh - contoh pengunaan sensor
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik
REKAPITULASI DAYA LISTRIK
Rumus daya
1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ
2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ
Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan
jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)
2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)
3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA
4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA
Total = 400 VA
Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp
Saklar Untuk Operasi Motor Listrik
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR
Contoh
1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt
Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)
2 Lampu pijar 40 w = 2 buah
3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah
4 Radio Tape = 40 w
5 Komputer = 100 w
Penyelesaian
1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)
Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere
EI = Wattcos φ ( VA)
Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA
3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA
4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA
5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA
Total = 345 VA
2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp
Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp
Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Ket
NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah
penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2
Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya
demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya
Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual
Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA
Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2
Pengertian Ats Amf
ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada
Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar
(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)
Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain
Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain
Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel
Comap IL-NT AMF 25 Feature
ComAp Feature
Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul
Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure
Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi
Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency
Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya
Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan
dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan
dokumentasi Standard Seal IP65
Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
Sistim Interlock pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual
Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln
Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change
Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya
Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya
Zelio Smart ATS-AMF Module
Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel
Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan
Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
Ats-Amf Standard Relay
Global Power Engineering - Amf Ats System
Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya
Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing
Circuit Breaker pada Panel ATS
Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah
1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah
2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja
3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban
4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)
Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor
MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu
Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah
Accessories pada Circuit Breaker
MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
XF = CLOSING RELEASE
Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi
MX = SHUNT TRIP
Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose
OFSD = AUXILIARY CONTACT
Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)
SDE = AUXILIARY TRIP
Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset
MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM
Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX
Gambaran Perencanaan Panel Listrik
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel
Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter
Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse
Tabel Pengaman Arus
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
THYRISTOR
KELUARGA THYRISTOR
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi
semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-
tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang
termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari
dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan
pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak
digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi
SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan
rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz
Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar
100000 ohm atau lebih besar lagi
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Konstruksi dasar dan simbolnya
SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas
positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate
juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan
diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor
1 Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip
besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt
Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera
mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum
arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar
dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana
SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan
terlebih dahulu
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika
saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja
Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR
Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar
S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian
sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900
2 Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun
dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa
positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari
meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter
yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan
Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi
SCR menyumbat atau rusak
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam
jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari
kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis
semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac
1 Prinsip kerja Diac
Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan
tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac
menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya
untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup
2 Identifikasi Diac
Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan
Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini
Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe
1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100
3Penggunaan Diac dalam rangkaian
Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
TRIAC
Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac
mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah
Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
1 Penyulutan Triac
Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian
tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda
Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan
bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk
pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2
dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan
Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi
Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering
terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar
TRANSISTOR
TRANSISTOR BIPOLAR
Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana
transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama
pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat
digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah
merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini
Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling
bertolak seperti terlihat dibawah ini
Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar
karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam
yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar
Simbol transistor
Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja
Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak
tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas
bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)
1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR
Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam
buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi
dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan
khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut
2 PENGKODEAN TRANSISTOR
Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar
transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya
Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud
C = transistor frekuensi rendah
D = transistor daya untuk frekuensi rendah
F = transistor frekuensi tinggi
L = transistor daya frekuensi tinggi
Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
3 PENGUJIAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji
kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester
Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan
kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat
c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi
kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
5 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan
kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya
kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu
a Salah pemasangan pada rangkaian
b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan
c Pengujian yang tidak professional
Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu
a Pemutusan
b Hubung singkat
c Kebocoran
Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus
melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya
6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas
yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon
sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu
maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau
dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga
temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan
penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon
yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi
cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas
7 PENGGUNAAN TRANSISTOR
Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan
(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya
penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik
dan juga penstabil tegangan
Transistor sebagai saklar
Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis
dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana
saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti
a Fisik relative jauh lebih kecil
b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan
c Lebih ekonomis
Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)
Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor
1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
2 DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt
3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau
Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA
Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Kuning 21 voltHijau 22 volt
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya
4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm
5 DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)
6 MENGUJI DIODA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu
1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker
7 Menguji dioda dengan Ohmmeter
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere
I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut
1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan
terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun
jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip
meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika
dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengantar
SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)
Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah
dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius
oleh seluruh komponen pelaku usaha
Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut
- Kelelahan (fatigue)
- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)
- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri
Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
1 Bahaya resiko lingkungan
Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb
PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617
Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain
141212108864442222226
Contoh kejadian
Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala
tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya
Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu
Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya
1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga
2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai
kebisingan
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA
1 Pakaian kerja
2 Sabuk pengaman (safety belt)
3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)
4 Sepatu kerja
5 Alat penutup telinga
6 Sarung tangan
7 Kaca mata
8 Masker hidung
9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)
10 Penutup dada untuk las listrik
11 Jas hujan
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA
1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates
2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3
3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya
kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap
orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan
4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3
apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita
5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3
hanya untuk kepentingan diri kita sendiri
6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3
bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling
mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang
lupa lalai dalam menerapkan budaya K3
7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-
nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan
adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan
manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program
K3
8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau
lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada
tahapan K3 yang mana
Instrumen pengukuran
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
PERENCANAAN PLTMH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator
Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator
Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun
Data Name Plate motor
Name Plate
Data Plat Nama sebagai data penting
Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada
Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar
Contoh plat nama
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type
2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower
3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR
Penjelasan singkat sbb
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain
middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda
2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase
HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP
Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain
RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda
PROTEKSI TRAFO TENAGA
A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam
maupun diluar daerah pengaman transformator
Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
2 RELE DIFFERENSIAL
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi
didalam daerah pengamanan transformator
3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator
khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial
4 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan
bekerja pada arah tertentu
5 RELE GANGGUAN TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah
transformator
6 RELE TANGKI TANAH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa
dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan
7 RELE SUHU
RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang
akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator
8 RELE BEBAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan
untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT
9 RELE BUCHOLZ
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator
10 RELE JANSEN
RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator
11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )
Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan
bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator
RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih
B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA
Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut
1 RELE JARAK
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung
tanah
2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa
maupun gangguan hubung singkat
3 RELE ARUS LEBIH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu
arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan
4 RELE ARUS LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan
hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT
5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH
RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah
6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah
7 RELE TEGANGAN LEBIH
RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system
8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )
RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar
tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri
Konfigurasi Busbar ada 3 macam
1 Busbar tunggal ( Single Busbar )
2 Busbar ganda ( Double Busbar )
3 Busbar 15 PMT
C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV
Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut
1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga
2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah
4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )
Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih
5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )
Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja
pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan
6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )
Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system