87
0856-9534-6065Pembangkit Listrik Belajar Pembangkit Listrik Kalau kita bicara tentang energi, tentunya kita memilih energi yang ramah lingkungan dan murah, kiranya mungkin ada yang mau memberikan ide pembuatan micro hidro yang efektif maupun pembangkitan2 yang lain, supaya nantinya bisa dibuat pembelajaran Siswa kami. Disekolah kami siswa kelas 3 sekarang lagi buat tugas akhir, mereka merencanakan pembuatan pembangkit kecil meliputi : 1. PLTMH (Sungai kecil dibelakang sekolah) 2. PLTS (Solar sel) 3. PLTB (Angin) 4. PLTM (Sepeda) Ide dan saran perencanaan pembuatan kirimkan Via email ya, terima kasih Segi Tiga Daya

Listrik

Embed Size (px)

Citation preview

0856-9534-6065Pembangkit Listrik

Belajar Pembangkit Listrik

Kalau kita bicara tentang energi tentunya kita memilih energi yang ramah lingkungan dan murah kiranya mungkin ada yang mau memberikan ide pembuatan micro hidro yang efektif maupun pembangkitan2 yang lain supaya nantinya bisa dibuat pembelajaran Siswa kamiDisekolah kami siswa kelas 3 sekarang lagi buat tugas akhir mereka merencanakan pembuatan pembangkit kecil meliputi

1 PLTMH (Sungai kecil dibelakang sekolah)2 PLTS (Solar sel) 3 PLTB (Angin) 4 PLTM (Sepeda)

Ide dan saran perencanaan pembuatankirimkan Via email ya terima kasih

Segi Tiga Daya

Gardu Tiang Trafo

GTT (Gardu Tiang Trafo)

GW = Ground Wire

LA = Lighting Arrester

GW dan LA akan bekerja secara optimal apabila nilai tahanan tanah (grounding) mendekati nol

1 SOP pengoperasian GTT yang dilengkapi dengan PHB-TR sebagai berikut

Melepas beban jaringan tegangan rendah

1 Melepas fuse jurusan JTR secara bertahap (no 11)

2 Melepas fuse utama JTR (no 9)

3 Melepas saklar utama JTR (no 8)

4 Melepas CO JTM secara bertahap (no 2)

Memasukkan beban jaringan tegangan rendah

1 Masukkan CO bertahap (no 2)

2 Masukkan saklar utama (no 8)

3 Masukkan fuse utama (no 9)

4 Masukkan fuse jurusan bertahap (no 11)

Untuk mengoptimalkan operasi dan pengamanan GTT penyaluran pentanahan harus dipasang berdasarkan

klasifikasi system Saluran pentanahan netral trafo digabung dengan saluran netral SUTR dan digrounding Untuk

saluran LA digabungan dengan rangka body trafo dan rangka PHB ndash TR serta ditanahkan secara tersendiri

2 LIGHTING ARRESTER (LA)

LA digunakan untuk pengamanan SUTM terhadap tegangan lebih surja petir system pemasangan LA

Sebagai berikut

1 LA dipasang antara SUTM dan CO apabila saluran terkena surja petir akan diamankan LA dan disalurkan ke

tanah gambar a

2 LA dipasang setelah CO apabila SUTM tersambar surja petir akan diamankan CO gambar b (Sistem pada PLN

distribusi Jatim)

wiring

Wiring Pada Jaringan Distribusi

Pada Jaringan listrik GTT (gadu tiang trafo) input pada sisi primer tegangan 20 KV diturunkan menjadi 220380 V pada sisi sekunder trafo hubungan pada trafo distrbusi pada sisi primer dihubungkan delta dan pada sisi sekunder hubungan bintang tegangan antar fasa terlihat pada gambar besarnya 380 V fasa dengan netral 220 V

Gambaran Sistem Distribusi

Gambaran Umum Sistem Distribusi

Jaringan distribusi adalah merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan dan

berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber besar (Bulk Power Source) sampai keseluruhan

pelayanan konsumen

Sistem jaringan distribusi dapat dibagi dalam dua klasifikasi yaitu

a) Jaringan distribusi primer

b) Jaringan distribusi sekunder

Secara umum sistem distribusi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain

1 Sumber Daya Besar (Bulk Power Source)

Yaitu merupakan pusat penerima daya saluran transmisi dan mengubahnya menjadi saluran subtransmisi

2 Jaringan Subtransmisi

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari sumber daya besar menuju ke gardu induk distribusi

3 Gardu Induk Distribusi

Yaitu merupakan tempat penerima daya dari jaringan subtransmisi dan merubah tegangan jaringan distribusi primer

4 Jaringan Distribusi Primer

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari gardu induk menuju transformator distribusi

5 Transformator Distribusi

Yaitu dapat menerima daya dari jaringan distribusi primer dan mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan yang diperlukan oleh konsumen (beban)

6 Jaringan Distribusi Sekunder

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari transformator distribusi menuju konsumen atau beban Jaringan distribusi sekunder diatas dapat dilihat pada single line dibawah ini

Tegangan yang keluar dari pembangkit

tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi

tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka

dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang

mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil

dan kerugian daya akan lebih kecil

Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan

distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini

diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt

Keterangan

A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV

B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV

C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV

D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV

E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV

F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)

G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V

Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban

menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV

Sistem Distribusi

Sistem Jaringan Distribusi

Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan

gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang

digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa

sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal

1 Sistem pola Radial

Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah

pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem

Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah

2 Sistem pola open loop

Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang

lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari

gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk

manuver beban pada saat terjadi gangguan

3 Sistem pola Close Loop

Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk

memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini

mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain

4 Sistem pola Spindel

Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi

karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung

Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer

apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut

5 Sistem pola Cluster

Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa

beban(feeder expres)

Megger Test

TEST INSULASI INSULATION TEST

Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi

dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk

menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa

mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan

menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran

Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line

dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen

elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda

sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC

adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm

Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah

elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi

motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah

1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis

Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test

1 Pengukuran tegangan Rendah

Rumus ge 1000 E (minimal)

Contoh

E =380 V

R isolasi = 1000 380

= 380000 Ω

= 038 M Ω

Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik

2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi

Mengunakan DC Test

Rumus R isolator rarr Arus bocor

Max = helliphelliphelliphellip μA

Lihat table name plate alat

Earth Tester

PENGUKURAN TAHANAN TANAH

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum

dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada

suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan

dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat

ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini

penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga

dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan

tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)

Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat

mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain

rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil

Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan

manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur

Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat

Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah

dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth

Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar

031 ohm

Bahan instalasi listrik

BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan

Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain

Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan mentah

2 Bahan setengah jadi

3 Bahan jadi

Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan penghantar ( konduktor )

2 Bahan isolator

3 Bahan semikonduktor

Menurut sifat kemagnetan terdiri dari

1 Magnet permanen

2 Mangnet remanen (sementara)

3 Bahan non magnetis

4 Paramagnetis

Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya

1 Penghantar kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Gardu Tiang Trafo

GTT (Gardu Tiang Trafo)

GW = Ground Wire

LA = Lighting Arrester

GW dan LA akan bekerja secara optimal apabila nilai tahanan tanah (grounding) mendekati nol

1 SOP pengoperasian GTT yang dilengkapi dengan PHB-TR sebagai berikut

Melepas beban jaringan tegangan rendah

1 Melepas fuse jurusan JTR secara bertahap (no 11)

2 Melepas fuse utama JTR (no 9)

3 Melepas saklar utama JTR (no 8)

4 Melepas CO JTM secara bertahap (no 2)

Memasukkan beban jaringan tegangan rendah

1 Masukkan CO bertahap (no 2)

2 Masukkan saklar utama (no 8)

3 Masukkan fuse utama (no 9)

4 Masukkan fuse jurusan bertahap (no 11)

Untuk mengoptimalkan operasi dan pengamanan GTT penyaluran pentanahan harus dipasang berdasarkan

klasifikasi system Saluran pentanahan netral trafo digabung dengan saluran netral SUTR dan digrounding Untuk

saluran LA digabungan dengan rangka body trafo dan rangka PHB ndash TR serta ditanahkan secara tersendiri

2 LIGHTING ARRESTER (LA)

LA digunakan untuk pengamanan SUTM terhadap tegangan lebih surja petir system pemasangan LA

Sebagai berikut

1 LA dipasang antara SUTM dan CO apabila saluran terkena surja petir akan diamankan LA dan disalurkan ke

tanah gambar a

2 LA dipasang setelah CO apabila SUTM tersambar surja petir akan diamankan CO gambar b (Sistem pada PLN

distribusi Jatim)

wiring

Wiring Pada Jaringan Distribusi

Pada Jaringan listrik GTT (gadu tiang trafo) input pada sisi primer tegangan 20 KV diturunkan menjadi 220380 V pada sisi sekunder trafo hubungan pada trafo distrbusi pada sisi primer dihubungkan delta dan pada sisi sekunder hubungan bintang tegangan antar fasa terlihat pada gambar besarnya 380 V fasa dengan netral 220 V

Gambaran Sistem Distribusi

Gambaran Umum Sistem Distribusi

Jaringan distribusi adalah merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan dan

berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber besar (Bulk Power Source) sampai keseluruhan

pelayanan konsumen

Sistem jaringan distribusi dapat dibagi dalam dua klasifikasi yaitu

a) Jaringan distribusi primer

b) Jaringan distribusi sekunder

Secara umum sistem distribusi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain

1 Sumber Daya Besar (Bulk Power Source)

Yaitu merupakan pusat penerima daya saluran transmisi dan mengubahnya menjadi saluran subtransmisi

2 Jaringan Subtransmisi

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari sumber daya besar menuju ke gardu induk distribusi

3 Gardu Induk Distribusi

Yaitu merupakan tempat penerima daya dari jaringan subtransmisi dan merubah tegangan jaringan distribusi primer

4 Jaringan Distribusi Primer

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari gardu induk menuju transformator distribusi

5 Transformator Distribusi

Yaitu dapat menerima daya dari jaringan distribusi primer dan mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan yang diperlukan oleh konsumen (beban)

6 Jaringan Distribusi Sekunder

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari transformator distribusi menuju konsumen atau beban Jaringan distribusi sekunder diatas dapat dilihat pada single line dibawah ini

Tegangan yang keluar dari pembangkit

tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi

tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka

dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang

mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil

dan kerugian daya akan lebih kecil

Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan

distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini

diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt

Keterangan

A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV

B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV

C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV

D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV

E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV

F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)

G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V

Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban

menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV

Sistem Distribusi

Sistem Jaringan Distribusi

Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan

gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang

digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa

sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal

1 Sistem pola Radial

Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah

pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem

Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah

2 Sistem pola open loop

Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang

lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari

gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk

manuver beban pada saat terjadi gangguan

3 Sistem pola Close Loop

Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk

memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini

mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain

4 Sistem pola Spindel

Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi

karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung

Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer

apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut

5 Sistem pola Cluster

Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa

beban(feeder expres)

Megger Test

TEST INSULASI INSULATION TEST

Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi

dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk

menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa

mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan

menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran

Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line

dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen

elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda

sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC

adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm

Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah

elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi

motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah

1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis

Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test

1 Pengukuran tegangan Rendah

Rumus ge 1000 E (minimal)

Contoh

E =380 V

R isolasi = 1000 380

= 380000 Ω

= 038 M Ω

Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik

2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi

Mengunakan DC Test

Rumus R isolator rarr Arus bocor

Max = helliphelliphelliphellip μA

Lihat table name plate alat

Earth Tester

PENGUKURAN TAHANAN TANAH

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum

dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada

suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan

dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat

ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini

penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga

dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan

tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)

Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat

mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain

rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil

Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan

manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur

Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat

Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah

dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth

Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar

031 ohm

Bahan instalasi listrik

BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan

Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain

Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan mentah

2 Bahan setengah jadi

3 Bahan jadi

Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan penghantar ( konduktor )

2 Bahan isolator

3 Bahan semikonduktor

Menurut sifat kemagnetan terdiri dari

1 Magnet permanen

2 Mangnet remanen (sementara)

3 Bahan non magnetis

4 Paramagnetis

Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya

1 Penghantar kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

1 SOP pengoperasian GTT yang dilengkapi dengan PHB-TR sebagai berikut

Melepas beban jaringan tegangan rendah

1 Melepas fuse jurusan JTR secara bertahap (no 11)

2 Melepas fuse utama JTR (no 9)

3 Melepas saklar utama JTR (no 8)

4 Melepas CO JTM secara bertahap (no 2)

Memasukkan beban jaringan tegangan rendah

1 Masukkan CO bertahap (no 2)

2 Masukkan saklar utama (no 8)

3 Masukkan fuse utama (no 9)

4 Masukkan fuse jurusan bertahap (no 11)

Untuk mengoptimalkan operasi dan pengamanan GTT penyaluran pentanahan harus dipasang berdasarkan

klasifikasi system Saluran pentanahan netral trafo digabung dengan saluran netral SUTR dan digrounding Untuk

saluran LA digabungan dengan rangka body trafo dan rangka PHB ndash TR serta ditanahkan secara tersendiri

2 LIGHTING ARRESTER (LA)

LA digunakan untuk pengamanan SUTM terhadap tegangan lebih surja petir system pemasangan LA

Sebagai berikut

1 LA dipasang antara SUTM dan CO apabila saluran terkena surja petir akan diamankan LA dan disalurkan ke

tanah gambar a

2 LA dipasang setelah CO apabila SUTM tersambar surja petir akan diamankan CO gambar b (Sistem pada PLN

distribusi Jatim)

wiring

Wiring Pada Jaringan Distribusi

Pada Jaringan listrik GTT (gadu tiang trafo) input pada sisi primer tegangan 20 KV diturunkan menjadi 220380 V pada sisi sekunder trafo hubungan pada trafo distrbusi pada sisi primer dihubungkan delta dan pada sisi sekunder hubungan bintang tegangan antar fasa terlihat pada gambar besarnya 380 V fasa dengan netral 220 V

Gambaran Sistem Distribusi

Gambaran Umum Sistem Distribusi

Jaringan distribusi adalah merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan dan

berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber besar (Bulk Power Source) sampai keseluruhan

pelayanan konsumen

Sistem jaringan distribusi dapat dibagi dalam dua klasifikasi yaitu

a) Jaringan distribusi primer

b) Jaringan distribusi sekunder

Secara umum sistem distribusi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain

1 Sumber Daya Besar (Bulk Power Source)

Yaitu merupakan pusat penerima daya saluran transmisi dan mengubahnya menjadi saluran subtransmisi

2 Jaringan Subtransmisi

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari sumber daya besar menuju ke gardu induk distribusi

3 Gardu Induk Distribusi

Yaitu merupakan tempat penerima daya dari jaringan subtransmisi dan merubah tegangan jaringan distribusi primer

4 Jaringan Distribusi Primer

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari gardu induk menuju transformator distribusi

5 Transformator Distribusi

Yaitu dapat menerima daya dari jaringan distribusi primer dan mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan yang diperlukan oleh konsumen (beban)

6 Jaringan Distribusi Sekunder

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari transformator distribusi menuju konsumen atau beban Jaringan distribusi sekunder diatas dapat dilihat pada single line dibawah ini

Tegangan yang keluar dari pembangkit

tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi

tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka

dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang

mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil

dan kerugian daya akan lebih kecil

Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan

distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini

diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt

Keterangan

A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV

B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV

C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV

D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV

E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV

F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)

G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V

Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban

menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV

Sistem Distribusi

Sistem Jaringan Distribusi

Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan

gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang

digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa

sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal

1 Sistem pola Radial

Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah

pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem

Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah

2 Sistem pola open loop

Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang

lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari

gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk

manuver beban pada saat terjadi gangguan

3 Sistem pola Close Loop

Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk

memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini

mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain

4 Sistem pola Spindel

Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi

karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung

Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer

apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut

5 Sistem pola Cluster

Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa

beban(feeder expres)

Megger Test

TEST INSULASI INSULATION TEST

Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi

dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk

menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa

mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan

menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran

Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line

dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen

elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda

sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC

adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm

Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah

elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi

motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah

1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis

Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test

1 Pengukuran tegangan Rendah

Rumus ge 1000 E (minimal)

Contoh

E =380 V

R isolasi = 1000 380

= 380000 Ω

= 038 M Ω

Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik

2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi

Mengunakan DC Test

Rumus R isolator rarr Arus bocor

Max = helliphelliphelliphellip μA

Lihat table name plate alat

Earth Tester

PENGUKURAN TAHANAN TANAH

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum

dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada

suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan

dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat

ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini

penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga

dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan

tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)

Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat

mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain

rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil

Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan

manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur

Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat

Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah

dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth

Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar

031 ohm

Bahan instalasi listrik

BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan

Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain

Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan mentah

2 Bahan setengah jadi

3 Bahan jadi

Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan penghantar ( konduktor )

2 Bahan isolator

3 Bahan semikonduktor

Menurut sifat kemagnetan terdiri dari

1 Magnet permanen

2 Mangnet remanen (sementara)

3 Bahan non magnetis

4 Paramagnetis

Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya

1 Penghantar kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Untuk mengoptimalkan operasi dan pengamanan GTT penyaluran pentanahan harus dipasang berdasarkan

klasifikasi system Saluran pentanahan netral trafo digabung dengan saluran netral SUTR dan digrounding Untuk

saluran LA digabungan dengan rangka body trafo dan rangka PHB ndash TR serta ditanahkan secara tersendiri

2 LIGHTING ARRESTER (LA)

LA digunakan untuk pengamanan SUTM terhadap tegangan lebih surja petir system pemasangan LA

Sebagai berikut

1 LA dipasang antara SUTM dan CO apabila saluran terkena surja petir akan diamankan LA dan disalurkan ke

tanah gambar a

2 LA dipasang setelah CO apabila SUTM tersambar surja petir akan diamankan CO gambar b (Sistem pada PLN

distribusi Jatim)

wiring

Wiring Pada Jaringan Distribusi

Pada Jaringan listrik GTT (gadu tiang trafo) input pada sisi primer tegangan 20 KV diturunkan menjadi 220380 V pada sisi sekunder trafo hubungan pada trafo distrbusi pada sisi primer dihubungkan delta dan pada sisi sekunder hubungan bintang tegangan antar fasa terlihat pada gambar besarnya 380 V fasa dengan netral 220 V

Gambaran Sistem Distribusi

Gambaran Umum Sistem Distribusi

Jaringan distribusi adalah merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan dan

berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber besar (Bulk Power Source) sampai keseluruhan

pelayanan konsumen

Sistem jaringan distribusi dapat dibagi dalam dua klasifikasi yaitu

a) Jaringan distribusi primer

b) Jaringan distribusi sekunder

Secara umum sistem distribusi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain

1 Sumber Daya Besar (Bulk Power Source)

Yaitu merupakan pusat penerima daya saluran transmisi dan mengubahnya menjadi saluran subtransmisi

2 Jaringan Subtransmisi

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari sumber daya besar menuju ke gardu induk distribusi

3 Gardu Induk Distribusi

Yaitu merupakan tempat penerima daya dari jaringan subtransmisi dan merubah tegangan jaringan distribusi primer

4 Jaringan Distribusi Primer

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari gardu induk menuju transformator distribusi

5 Transformator Distribusi

Yaitu dapat menerima daya dari jaringan distribusi primer dan mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan yang diperlukan oleh konsumen (beban)

6 Jaringan Distribusi Sekunder

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari transformator distribusi menuju konsumen atau beban Jaringan distribusi sekunder diatas dapat dilihat pada single line dibawah ini

Tegangan yang keluar dari pembangkit

tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi

tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka

dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang

mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil

dan kerugian daya akan lebih kecil

Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan

distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini

diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt

Keterangan

A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV

B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV

C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV

D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV

E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV

F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)

G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V

Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban

menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV

Sistem Distribusi

Sistem Jaringan Distribusi

Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan

gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang

digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa

sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal

1 Sistem pola Radial

Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah

pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem

Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah

2 Sistem pola open loop

Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang

lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari

gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk

manuver beban pada saat terjadi gangguan

3 Sistem pola Close Loop

Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk

memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini

mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain

4 Sistem pola Spindel

Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi

karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung

Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer

apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut

5 Sistem pola Cluster

Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa

beban(feeder expres)

Megger Test

TEST INSULASI INSULATION TEST

Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi

dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk

menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa

mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan

menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran

Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line

dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen

elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda

sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC

adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm

Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah

elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi

motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah

1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis

Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test

1 Pengukuran tegangan Rendah

Rumus ge 1000 E (minimal)

Contoh

E =380 V

R isolasi = 1000 380

= 380000 Ω

= 038 M Ω

Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik

2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi

Mengunakan DC Test

Rumus R isolator rarr Arus bocor

Max = helliphelliphelliphellip μA

Lihat table name plate alat

Earth Tester

PENGUKURAN TAHANAN TANAH

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum

dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada

suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan

dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat

ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini

penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga

dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan

tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)

Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat

mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain

rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil

Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan

manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur

Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat

Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah

dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth

Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar

031 ohm

Bahan instalasi listrik

BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan

Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain

Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan mentah

2 Bahan setengah jadi

3 Bahan jadi

Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan penghantar ( konduktor )

2 Bahan isolator

3 Bahan semikonduktor

Menurut sifat kemagnetan terdiri dari

1 Magnet permanen

2 Mangnet remanen (sementara)

3 Bahan non magnetis

4 Paramagnetis

Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya

1 Penghantar kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

wiring

Wiring Pada Jaringan Distribusi

Pada Jaringan listrik GTT (gadu tiang trafo) input pada sisi primer tegangan 20 KV diturunkan menjadi 220380 V pada sisi sekunder trafo hubungan pada trafo distrbusi pada sisi primer dihubungkan delta dan pada sisi sekunder hubungan bintang tegangan antar fasa terlihat pada gambar besarnya 380 V fasa dengan netral 220 V

Gambaran Sistem Distribusi

Gambaran Umum Sistem Distribusi

Jaringan distribusi adalah merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan dan

berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber besar (Bulk Power Source) sampai keseluruhan

pelayanan konsumen

Sistem jaringan distribusi dapat dibagi dalam dua klasifikasi yaitu

a) Jaringan distribusi primer

b) Jaringan distribusi sekunder

Secara umum sistem distribusi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain

1 Sumber Daya Besar (Bulk Power Source)

Yaitu merupakan pusat penerima daya saluran transmisi dan mengubahnya menjadi saluran subtransmisi

2 Jaringan Subtransmisi

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari sumber daya besar menuju ke gardu induk distribusi

3 Gardu Induk Distribusi

Yaitu merupakan tempat penerima daya dari jaringan subtransmisi dan merubah tegangan jaringan distribusi primer

4 Jaringan Distribusi Primer

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari gardu induk menuju transformator distribusi

5 Transformator Distribusi

Yaitu dapat menerima daya dari jaringan distribusi primer dan mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan yang diperlukan oleh konsumen (beban)

6 Jaringan Distribusi Sekunder

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari transformator distribusi menuju konsumen atau beban Jaringan distribusi sekunder diatas dapat dilihat pada single line dibawah ini

Tegangan yang keluar dari pembangkit

tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi

tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka

dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang

mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil

dan kerugian daya akan lebih kecil

Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan

distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini

diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt

Keterangan

A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV

B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV

C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV

D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV

E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV

F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)

G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V

Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban

menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV

Sistem Distribusi

Sistem Jaringan Distribusi

Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan

gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang

digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa

sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal

1 Sistem pola Radial

Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah

pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem

Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah

2 Sistem pola open loop

Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang

lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari

gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk

manuver beban pada saat terjadi gangguan

3 Sistem pola Close Loop

Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk

memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini

mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain

4 Sistem pola Spindel

Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi

karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung

Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer

apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut

5 Sistem pola Cluster

Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa

beban(feeder expres)

Megger Test

TEST INSULASI INSULATION TEST

Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi

dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk

menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa

mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan

menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran

Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line

dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen

elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda

sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC

adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm

Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah

elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi

motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah

1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis

Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test

1 Pengukuran tegangan Rendah

Rumus ge 1000 E (minimal)

Contoh

E =380 V

R isolasi = 1000 380

= 380000 Ω

= 038 M Ω

Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik

2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi

Mengunakan DC Test

Rumus R isolator rarr Arus bocor

Max = helliphelliphelliphellip μA

Lihat table name plate alat

Earth Tester

PENGUKURAN TAHANAN TANAH

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum

dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada

suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan

dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat

ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini

penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga

dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan

tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)

Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat

mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain

rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil

Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan

manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur

Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat

Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah

dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth

Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar

031 ohm

Bahan instalasi listrik

BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan

Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain

Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan mentah

2 Bahan setengah jadi

3 Bahan jadi

Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan penghantar ( konduktor )

2 Bahan isolator

3 Bahan semikonduktor

Menurut sifat kemagnetan terdiri dari

1 Magnet permanen

2 Mangnet remanen (sementara)

3 Bahan non magnetis

4 Paramagnetis

Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya

1 Penghantar kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Gambaran Sistem Distribusi

Gambaran Umum Sistem Distribusi

Jaringan distribusi adalah merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan dan

berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber besar (Bulk Power Source) sampai keseluruhan

pelayanan konsumen

Sistem jaringan distribusi dapat dibagi dalam dua klasifikasi yaitu

a) Jaringan distribusi primer

b) Jaringan distribusi sekunder

Secara umum sistem distribusi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain

1 Sumber Daya Besar (Bulk Power Source)

Yaitu merupakan pusat penerima daya saluran transmisi dan mengubahnya menjadi saluran subtransmisi

2 Jaringan Subtransmisi

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari sumber daya besar menuju ke gardu induk distribusi

3 Gardu Induk Distribusi

Yaitu merupakan tempat penerima daya dari jaringan subtransmisi dan merubah tegangan jaringan distribusi primer

4 Jaringan Distribusi Primer

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari gardu induk menuju transformator distribusi

5 Transformator Distribusi

Yaitu dapat menerima daya dari jaringan distribusi primer dan mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan yang diperlukan oleh konsumen (beban)

6 Jaringan Distribusi Sekunder

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari transformator distribusi menuju konsumen atau beban Jaringan distribusi sekunder diatas dapat dilihat pada single line dibawah ini

Tegangan yang keluar dari pembangkit

tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi

tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka

dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang

mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil

dan kerugian daya akan lebih kecil

Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan

distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini

diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt

Keterangan

A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV

B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV

C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV

D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV

E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV

F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)

G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V

Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban

menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV

Sistem Distribusi

Sistem Jaringan Distribusi

Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan

gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang

digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa

sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal

1 Sistem pola Radial

Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah

pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem

Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah

2 Sistem pola open loop

Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang

lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari

gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk

manuver beban pada saat terjadi gangguan

3 Sistem pola Close Loop

Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk

memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini

mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain

4 Sistem pola Spindel

Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi

karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung

Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer

apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut

5 Sistem pola Cluster

Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa

beban(feeder expres)

Megger Test

TEST INSULASI INSULATION TEST

Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi

dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk

menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa

mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan

menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran

Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line

dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen

elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda

sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC

adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm

Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah

elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi

motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah

1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis

Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test

1 Pengukuran tegangan Rendah

Rumus ge 1000 E (minimal)

Contoh

E =380 V

R isolasi = 1000 380

= 380000 Ω

= 038 M Ω

Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik

2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi

Mengunakan DC Test

Rumus R isolator rarr Arus bocor

Max = helliphelliphelliphellip μA

Lihat table name plate alat

Earth Tester

PENGUKURAN TAHANAN TANAH

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum

dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada

suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan

dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat

ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini

penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga

dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan

tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)

Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat

mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain

rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil

Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan

manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur

Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat

Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah

dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth

Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar

031 ohm

Bahan instalasi listrik

BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan

Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain

Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan mentah

2 Bahan setengah jadi

3 Bahan jadi

Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan penghantar ( konduktor )

2 Bahan isolator

3 Bahan semikonduktor

Menurut sifat kemagnetan terdiri dari

1 Magnet permanen

2 Mangnet remanen (sementara)

3 Bahan non magnetis

4 Paramagnetis

Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya

1 Penghantar kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Jaringan distribusi adalah merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan dan

berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber besar (Bulk Power Source) sampai keseluruhan

pelayanan konsumen

Sistem jaringan distribusi dapat dibagi dalam dua klasifikasi yaitu

a) Jaringan distribusi primer

b) Jaringan distribusi sekunder

Secara umum sistem distribusi dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain

1 Sumber Daya Besar (Bulk Power Source)

Yaitu merupakan pusat penerima daya saluran transmisi dan mengubahnya menjadi saluran subtransmisi

2 Jaringan Subtransmisi

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari sumber daya besar menuju ke gardu induk distribusi

3 Gardu Induk Distribusi

Yaitu merupakan tempat penerima daya dari jaringan subtransmisi dan merubah tegangan jaringan distribusi primer

4 Jaringan Distribusi Primer

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari gardu induk menuju transformator distribusi

5 Transformator Distribusi

Yaitu dapat menerima daya dari jaringan distribusi primer dan mengubah tegangan tersebut menjadi tegangan yang diperlukan oleh konsumen (beban)

6 Jaringan Distribusi Sekunder

Yaitu merupakan jaringan yang menyalurkan daya dari transformator distribusi menuju konsumen atau beban Jaringan distribusi sekunder diatas dapat dilihat pada single line dibawah ini

Tegangan yang keluar dari pembangkit

tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi

tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka

dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang

mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil

dan kerugian daya akan lebih kecil

Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan

distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini

diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt

Keterangan

A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV

B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV

C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV

D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV

E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV

F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)

G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V

Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban

menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV

Sistem Distribusi

Sistem Jaringan Distribusi

Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan

gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang

digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa

sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal

1 Sistem pola Radial

Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah

pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem

Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah

2 Sistem pola open loop

Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang

lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari

gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk

manuver beban pada saat terjadi gangguan

3 Sistem pola Close Loop

Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk

memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini

mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain

4 Sistem pola Spindel

Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi

karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung

Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer

apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut

5 Sistem pola Cluster

Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa

beban(feeder expres)

Megger Test

TEST INSULASI INSULATION TEST

Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi

dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk

menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa

mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan

menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran

Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line

dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen

elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda

sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC

adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm

Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah

elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi

motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah

1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis

Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test

1 Pengukuran tegangan Rendah

Rumus ge 1000 E (minimal)

Contoh

E =380 V

R isolasi = 1000 380

= 380000 Ω

= 038 M Ω

Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik

2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi

Mengunakan DC Test

Rumus R isolator rarr Arus bocor

Max = helliphelliphelliphellip μA

Lihat table name plate alat

Earth Tester

PENGUKURAN TAHANAN TANAH

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum

dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada

suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan

dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat

ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini

penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga

dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan

tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)

Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat

mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain

rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil

Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan

manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur

Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat

Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah

dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth

Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar

031 ohm

Bahan instalasi listrik

BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan

Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain

Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan mentah

2 Bahan setengah jadi

3 Bahan jadi

Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan penghantar ( konduktor )

2 Bahan isolator

3 Bahan semikonduktor

Menurut sifat kemagnetan terdiri dari

1 Magnet permanen

2 Mangnet remanen (sementara)

3 Bahan non magnetis

4 Paramagnetis

Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya

1 Penghantar kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

tenaga listrik mempunyai sistem tegangan menengah 11 kV Kemudian tegangan dinaikkan menjadi

tegangan transmisi yang besarnya berkisar antara 70 150 500 kV Dengan menaikkan tegangan tersebut maka

dapat memperkecil kerugian yang terdapat pada saluran transmisi sebanding dengan kuadrat arus yang

mengalir (I 2 R) Atau dengan daya yang sama bila tegangan dinaikkan maka arus yang mengalir akan lebih kecil

dan kerugian daya akan lebih kecil

Pada gardu induk distribusi tingkat tegangan subtransmisi diturunkan menjadi tingkat tegangan

distribusi primer yang besarnya 20 kV Dan pada gardu induk distribusi tingkat tegangan distribusi primer ini

diturunkan menjadi tegangan sekunder yang besarnya berkisar antara 380 220 Volt

Keterangan

A Generator = Pusat Pembangkit Tenaga Listrik tegangan 11 kV

B Trafo (step up) = Gardu Induk tegangan 11 kV 70 ndash 500 kV

C Transmisi = Saluran Transmisi tegangan 70 ndash 500 kV

D Trafo (step down) = Gardu Induk tegangan 7020 kV

E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV

F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)

G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V

Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban

menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV

Sistem Distribusi

Sistem Jaringan Distribusi

Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan

gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang

digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa

sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal

1 Sistem pola Radial

Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah

pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem

Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah

2 Sistem pola open loop

Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang

lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari

gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk

manuver beban pada saat terjadi gangguan

3 Sistem pola Close Loop

Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk

memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini

mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain

4 Sistem pola Spindel

Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi

karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung

Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer

apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut

5 Sistem pola Cluster

Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa

beban(feeder expres)

Megger Test

TEST INSULASI INSULATION TEST

Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi

dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk

menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa

mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan

menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran

Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line

dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen

elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda

sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC

adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm

Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah

elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi

motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah

1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis

Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test

1 Pengukuran tegangan Rendah

Rumus ge 1000 E (minimal)

Contoh

E =380 V

R isolasi = 1000 380

= 380000 Ω

= 038 M Ω

Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik

2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi

Mengunakan DC Test

Rumus R isolator rarr Arus bocor

Max = helliphelliphelliphellip μA

Lihat table name plate alat

Earth Tester

PENGUKURAN TAHANAN TANAH

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum

dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada

suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan

dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat

ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini

penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga

dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan

tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)

Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat

mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain

rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil

Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan

manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur

Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat

Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah

dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth

Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar

031 ohm

Bahan instalasi listrik

BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan

Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain

Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan mentah

2 Bahan setengah jadi

3 Bahan jadi

Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan penghantar ( konduktor )

2 Bahan isolator

3 Bahan semikonduktor

Menurut sifat kemagnetan terdiri dari

1 Magnet permanen

2 Mangnet remanen (sementara)

3 Bahan non magnetis

4 Paramagnetis

Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya

1 Penghantar kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

E Distribusi Primer = Jaringan Tegangan Menengah 20 kV

F Trafo (step down) = Gardu Distribusi 20 kV (400231 V)

G Distribusi Sekunder = Jaringan Tegangan Rendah 380220 V

Dari busbar GI tenaga listrik disalurkan melalui feder-feder saluran udara kedaerah-daerah beban

menggunakan sitem 3 fasa 3 kawat dengan tegangan antar fasa 20 kV

Sistem Distribusi

Sistem Jaringan Distribusi

Jaringan Tegangan Menengah adalah jaringan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghubungkan

gardu induk sebagai suplay tenaga listrik dengan gardu ndash gardu distribusi Sistem tegangan menengah yang

digunakan di Distribusi pada umumnya adalah 20 kV Jaringan ini mempunyai strukturpola sedemikian rupa

sehingga dalam pengoperasiannya mudah dan handal

1 Sistem pola Radial

Pola ini merupakan pola yang paling sederhana dan umumnya banyak digunakan di daerah

pedesaan sistem yang kecil Umunya menggunakan SUTM(Saluran Udara Tegangan Menengah) Sistem

Radial tidak terlalu rumit tetapi memiliki tingkat keandalan yang rendah

2 Sistem pola open loop

Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang

lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari

gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk

manuver beban pada saat terjadi gangguan

3 Sistem pola Close Loop

Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk

memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini

mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain

4 Sistem pola Spindel

Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi

karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung

Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer

apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut

5 Sistem pola Cluster

Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa

beban(feeder expres)

Megger Test

TEST INSULASI INSULATION TEST

Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi

dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk

menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa

mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan

menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran

Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line

dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen

elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda

sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC

adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm

Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah

elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi

motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah

1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis

Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test

1 Pengukuran tegangan Rendah

Rumus ge 1000 E (minimal)

Contoh

E =380 V

R isolasi = 1000 380

= 380000 Ω

= 038 M Ω

Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik

2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi

Mengunakan DC Test

Rumus R isolator rarr Arus bocor

Max = helliphelliphelliphellip μA

Lihat table name plate alat

Earth Tester

PENGUKURAN TAHANAN TANAH

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum

dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada

suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan

dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat

ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini

penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga

dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan

tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)

Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat

mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain

rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil

Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan

manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur

Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat

Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah

dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth

Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar

031 ohm

Bahan instalasi listrik

BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan

Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain

Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan mentah

2 Bahan setengah jadi

3 Bahan jadi

Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan penghantar ( konduktor )

2 Bahan isolator

3 Bahan semikonduktor

Menurut sifat kemagnetan terdiri dari

1 Magnet permanen

2 Mangnet remanen (sementara)

3 Bahan non magnetis

4 Paramagnetis

Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya

1 Penghantar kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Merupakan pengembangan dari sistem radial sebagai akibat dari diperlukannya kehandalan yang

lebih tinggi dan umumnya sistem ini dapat dipasok dalam satu gardu induk Dimungkinkan juga dari

gardu induk lain tetapi harus dalam satu sistem di sisi tegangan tinggi karena hal ini diperlukan untuk

manuver beban pada saat terjadi gangguan

3 Sistem pola Close Loop

Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok dari satu gardu induk

memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit biasanya menggunakan rele arah(bidirectional) Sistem ini

mempunyai kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain

4 Sistem pola Spindel

Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi

karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung

Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer

apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut

5 Sistem pola Cluster

Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa

beban(feeder expres)

Megger Test

TEST INSULASI INSULATION TEST

Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi

dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk

menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa

mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan

menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran

Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line

dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen

elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda

sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC

adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm

Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah

elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi

motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah

1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis

Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test

1 Pengukuran tegangan Rendah

Rumus ge 1000 E (minimal)

Contoh

E =380 V

R isolasi = 1000 380

= 380000 Ω

= 038 M Ω

Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik

2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi

Mengunakan DC Test

Rumus R isolator rarr Arus bocor

Max = helliphelliphelliphellip μA

Lihat table name plate alat

Earth Tester

PENGUKURAN TAHANAN TANAH

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum

dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada

suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan

dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat

ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini

penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga

dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan

tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)

Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat

mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain

rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil

Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan

manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur

Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat

Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah

dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth

Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar

031 ohm

Bahan instalasi listrik

BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan

Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain

Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan mentah

2 Bahan setengah jadi

3 Bahan jadi

Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan penghantar ( konduktor )

2 Bahan isolator

3 Bahan semikonduktor

Menurut sifat kemagnetan terdiri dari

1 Magnet permanen

2 Mangnet remanen (sementara)

3 Bahan non magnetis

4 Paramagnetis

Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya

1 Penghantar kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Sistem ini pada umumnya banyak digunakan di Distribusi Memiliki kehandalan yang relatif tinggi

karena disediakan satu expres feeder penyulang tanpa beban dari gardu induk sampai gardu hubung

Biasanya pada tiap penyulang terdapat gardu tengah (middle point) yang berfungsi untuk titik manufer

apabila terjadi gangguan pada jaringan tersebut

5 Sistem pola Cluster

Sistem cluster sangat mirip dengan sistem spindel juga disediakan satu feeder khusus tanpa

beban(feeder expres)

Megger Test

TEST INSULASI INSULATION TEST

Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi

dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk

menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa

mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan

menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran

Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line

dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen

elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda

sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC

adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm

Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah

elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi

motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah

1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis

Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test

1 Pengukuran tegangan Rendah

Rumus ge 1000 E (minimal)

Contoh

E =380 V

R isolasi = 1000 380

= 380000 Ω

= 038 M Ω

Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik

2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi

Mengunakan DC Test

Rumus R isolator rarr Arus bocor

Max = helliphelliphelliphellip μA

Lihat table name plate alat

Earth Tester

PENGUKURAN TAHANAN TANAH

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum

dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada

suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan

dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat

ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini

penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga

dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan

tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)

Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat

mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain

rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil

Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan

manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur

Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat

Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah

dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth

Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar

031 ohm

Bahan instalasi listrik

BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan

Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain

Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan mentah

2 Bahan setengah jadi

3 Bahan jadi

Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan penghantar ( konduktor )

2 Bahan isolator

3 Bahan semikonduktor

Menurut sifat kemagnetan terdiri dari

1 Magnet permanen

2 Mangnet remanen (sementara)

3 Bahan non magnetis

4 Paramagnetis

Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya

1 Penghantar kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

TEST INSULASI INSULATION TEST

Mengapa kita melakukan pengetesan insulation megger test Test insulasi

dipergunakan untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan Insulasi yang memadai diperlukan untuk

menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau ground fault Buruknya insulasi jaringan bisa

mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa membahayakan nyawa seseorang Dimungkinkan juga akan

menimbulkan percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran

Pengetesan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebocoran jaringan line phase dngan netral dan line

dengan ground Sebelum melakukan pengetesan terlebih dahulu dilakukan pemutusan hubungan komponen

elektronik dan pilot lamp dengan jaringan Metode pengetesan bisa dilakukan dengan tegangan yang berbeda

sesuai dengan kebutuhan Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan 500 VDC

adalah 05 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1 Meg Ohm

Insulasi menjadi salah satu penyebab utama terbakarnya sebuah motor selain masalah

elektrik dan mekanik Sebuah motor akan mengalami penurunan tingkat insulasi karena usia pakai Jika insulasi

motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan preventive maintenance Jika insulasi dibawah

1 Meg Ohm berarti motor dalam kondisi kritis

Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test

1 Pengukuran tegangan Rendah

Rumus ge 1000 E (minimal)

Contoh

E =380 V

R isolasi = 1000 380

= 380000 Ω

= 038 M Ω

Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik

2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi

Mengunakan DC Test

Rumus R isolator rarr Arus bocor

Max = helliphelliphelliphellip μA

Lihat table name plate alat

Earth Tester

PENGUKURAN TAHANAN TANAH

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum

dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada

suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan

dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat

ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini

penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga

dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan

tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)

Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat

mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain

rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil

Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan

manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur

Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat

Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah

dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth

Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar

031 ohm

Bahan instalasi listrik

BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan

Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain

Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan mentah

2 Bahan setengah jadi

3 Bahan jadi

Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan penghantar ( konduktor )

2 Bahan isolator

3 Bahan semikonduktor

Menurut sifat kemagnetan terdiri dari

1 Magnet permanen

2 Mangnet remanen (sementara)

3 Bahan non magnetis

4 Paramagnetis

Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya

1 Penghantar kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Bila hasil pengukuran lebih dari 038 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik

2 Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi

Mengunakan DC Test

Rumus R isolator rarr Arus bocor

Max = helliphelliphelliphellip μA

Lihat table name plate alat

Earth Tester

PENGUKURAN TAHANAN TANAH

Besarnya tahanan tanah sangat penting untuk diketahui sebelum

dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam instalasi listrik Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada

suatu area digunakan alat ukur dengan penampil analog Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan

dalam pembacaan hasil pengukurannya Untuk mengatasi permasalahan tersebutmaka dirancanglah suatu alat

ukur tahanan tanah digital yang memiliki kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur Alat ukur ini

penampilnya menggunakan digital pada segmen-segmen sehingga

dengan mudah menyimpan data-data yang terukur Perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan

tiga batang elektroda yang ditanahkan yaitu elektroda E (Earth) elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren)

Tujuan penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat

mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain

rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil

Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan

manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur

Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat

Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah

dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth

Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar

031 ohm

Bahan instalasi listrik

BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan

Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain

Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan mentah

2 Bahan setengah jadi

3 Bahan jadi

Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan penghantar ( konduktor )

2 Bahan isolator

3 Bahan semikonduktor

Menurut sifat kemagnetan terdiri dari

1 Magnet permanen

2 Mangnet remanen (sementara)

3 Bahan non magnetis

4 Paramagnetis

Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya

1 Penghantar kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

mengalirkan arus listrik Alat ukur tahanan tanah ini terdiri dari beberapa blok diagram rangkaian antara lain

rangkaian osilatorrangkaian tegangan input rangkaian arus input mikrokontroler dan rangkaian penampil

Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke LCD data diolah dirangkaian mikrokontroler Keuntungan dengan

manggunakan mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini debelum masuk ke LCD bisa diatur

Sehingga perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan tanah dengan teliti dan akurat

Hadil pengukuran tahanan tanah juga bergantung pada kondisi tanah itu sendiri Pengukuran tahanan tanah

dilakukan dengan membandingkan alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada dengan merek Kyoritsu Earth

Tester Digital Selisih nilai pengukuran antara alat ukur rakitan dengan alat ukur yang sudah ada adalah sebesar

031 ohm

Bahan instalasi listrik

BAHAN ndash BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK

Pengertian bahan

Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain

Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan mentah

2 Bahan setengah jadi

3 Bahan jadi

Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

1 Bahan penghantar ( konduktor )

2 Bahan isolator

3 Bahan semikonduktor

Menurut sifat kemagnetan terdiri dari

1 Magnet permanen

2 Mangnet remanen (sementara)

3 Bahan non magnetis

4 Paramagnetis

Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya

1 Penghantar kabel

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban Kawat penghantar

yang baik umumnya terbuat dari logam Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya Macam ndash macam kabel tersebut diantaranya

a Kabel NYA

Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga Dalam instalasi rumah digunakan kabel

NYAdengan ukuran 15 mm2 dan 25 mm2 Syarat penandaan dari kabel NYA

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCA Kawat berisolasiRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna

isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan

karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak

tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran

tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang

terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

b Kabel NYM

Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga Kabel NYM

berinti lebih dari 1

Huruf kode Komponen

NKabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y Isolator PVCM Berselubung PVCRe Penghantar pada bulat

RmPenghantar bulat berkawat banyak

NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2

3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan

dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

c Kabel NYY

Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY

dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat

dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat

dari bahan yang tidak disukai tikus

d Tanda kabel warna

Merah Kuning Hitam = Fasa R Fasa S Fasa T

Belang hijau kuning = Ground

Biru = Netral

2 Macam ndash macam saklar

Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik Saklar banyak

macam dan jenisnya misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan instalasi tenaga dan banyak lagi

jenisnya yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari ndash hari dirumah maupun dimana saja Ada

saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)

Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu

Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi

a Saklar kutub satu

b Saklar kutub ganda

c Saklar kutub tiga

d Saklar kelompok

e Saklar seri

f Saklar tukar

g Saklar silang

3 Macam ndash macam fitting

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

a Fiting langit-langit

Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-

langit(eternitylainnya)

b Fiting gantung

Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit Pada bigian atas fiting ini

terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat

c Stop Kontak

Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air

Contohnya kamar mandi kolam dan sebagainya

4 Pipa

Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan Tegangan ini diperoleh dari hantaran

fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak Stop kontak dipasang untuk

memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan

5 Stop Kontak

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau

hantaran darigangguan Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi Pipa yang digunakan

biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 58 dlm

6 Klem

Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau

langit-langit Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran

pipa jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm

7 Kotak Sambung

Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung

Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat

sambungankarena dikwatirkan kawat putus dalam pipa

Macam-macam kotak sambung

a Kotak sambung cabang dua

Digunakan untuk menyambung lurus

b Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)

Digunakan untuk percabangan-percabangan misalnya terdapat pemakaian saklar stop kontak

c Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)

Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat

8 Rol Isolator

Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator

Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm Rol isolator dibuat dari

keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada

instalasi penerangan rumah

9 Kotak Sekring

Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam suatu

rangkaian listrik Fungsinya sebagai pengaman Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring

akan putus sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian Ada dua tipe sekring yang

terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat Keduanya memiliki fungsi yang

sama tapi kerja teknis yang berbeda

10 MCB (miniature Circuit Breaker)

Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat Bila terjadi arus

beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber

Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk mengamankan arus

hubung pendek adalah electromagnet Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka

kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC

MCB dipakai sampai 50 A

11 KWH Meter

Digunakan sebagai pengukur energi listrik Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk

mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka

waktu tertentu

Prinsip kerja KWH meter

Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan terjadinya fluksi I Wp memiliki

sejumla lilitan yang besar yang dianggap sebagai reaktansi murni sehingga arus Ip yang mengalir

melalui Wb akan tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan

fluksi magnetis 2 misalnya karena pengaruh momen gerak ini kepingan lauminium akan berputar

dengan kecepatan n sambil berputar priringan akan memotong garis-garis fluksi magnet m dari

magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap

nm2 dalam kepingan aluminium tersebut Arus ndasharus putar ini akan pula memotong garis-garis

fluksi m sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus terhadap

nm2 Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang maka berlaku

hubungan

KdVI cos θ = Km nΦm2

atau

n = Kd Km Φm (V I cos θ)

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Dengan Kd dan Km sebagai konstanta Jadi dari persamaan dapat terlihat bahwa kecepatan putar

n dari kepungan D adalah berbanding lurus dengan beban VI cos sehingga dengna demikian maka

jumlah perputaran dari pada kepingan tersebutuntuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan

energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut

Daftar istilah dalam instalasi listrik

a Arus lebih

Setiap arus yang melebihi harga nominalnya (arus kerja yang mendasari perbuatan

peralatan tersebut)

b Arus gangguan

Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi

c Arus gangguan tanah

Arus yang mengalir ke tanah

d Kemampuan hantar arus

Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan

tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu

e Penghantar nol

Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap yaitu sebagai penghantar

pengaman dan penghantar netral

Sistem Tenaga Listrik

Secara blok diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut

ini

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

1 Prinsip Kerja

dalam sistem tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian

disalurkan melalui sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu

induk ini disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi

Ada pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi

biasanya pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar

pula

Dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik secara umum ada

beberapa pertimbangan dan tahapan yang harus diperhatikan yaitu

1 Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) Di sini dianalisa dan

diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat

pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan

2 Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air

panas bumi dan bahan bakar) sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan

dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional

pembangkit tersebut

3 Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya baik untuk pembangkit

tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya karena hal ini merupakan

satu kesatuan untuk melayani beban

4 Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut apakah

untuk melayani dan menanggung beban puncak beban yang besar beban yang

kecil atau sedang beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja

5 Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu

sesingkat mungkin Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya

tidak boleh terlalu mahal

6 Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian keandalan yang tinggi

mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga

listrik tersebut harus panjang

7 Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban karena hal ini akan

berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban

terpasang pada pembangkit

8 Berbagai pertimbangan sosial teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan

menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

listrik tersebut beroperasi Dari berbagai pertimbangan tersebut ada satu hal yang

dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu

pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and

least invesment)

2 Prinsip Kerja

Seperti telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan

tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik

Gambar 2 berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan yang terdiri dari

berbagai jenis pembangkitan

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang

berbeda-beda sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover) Satu hal yang

sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya

samasama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara

mengubah potensi energi mekanik dari air uap gas panas bumi nuklir

kombinasi gas dan uap menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya

dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator

tersebut akan menghasilkan daya listrik Khusus untuk pembangkit listrik tenaga

diesel (PLTD) prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya

Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan

bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut maka

disebut juga pembangkit tenaga diesel Diesel ini merupakan satu unit lengkap

yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik

1 Jenis Pembangkit Tenaga Listrik

Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian

besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis

Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik

panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi minyak uap dan yang lainnya Hal ini

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai

penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi Sedangkan

pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas seperti pada

pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan namajenis

pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa

air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis

tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air

(PLTA) dan lain sebagainya

Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis yaitu

A Pembangkit Listrik Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

4) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

5) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

6) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B Pembangkit Listrik Non Thermis

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

2) Pembangkit Listrik Tenaga Angin(PLTAngin)

3) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Selain beberapa jenis yang disebutkan di atas masih terdapat jenis

pembangkit tenaga listrik yang lain misalnya pembangkit listrik yang digerakkan

oleh tenaga surya energi gelombang laut dan energi angin saat ini masih

dikembangkan secara terbatas di Indonesia Sedangkan dari delapan jenis yang

disebutkan di atas tujuh jenis telah terpasang di Indonesia Satu jenis pembangkit

tenaga listrik yaitu PLTN sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan

pembangunan dan direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa

Tengah Namun sampai saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan

yaitu banyak dari masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan

Mereka mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

tersebut beroperasi misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi

nuklirnya seperti yang terjadi di Uni Soviet

1 Proses Produksi Tenaga Listrik PLTG

Pusat Listrik Tenaga Gas membutuhkan udara yang baik bersih dan dalam

jumlah yang tak terhingga Proses pembangkitan listrik tenaga gas adalah sebagai

berikut Udara bertekanan 1 atmosfer pertama-tama disaring oleh saringan udara

(air filter) kemudian melalui Inlet Compressor (1) udara hasil saringan masuk ke

dalam Compressor (2) untuk dimampatkan Udara hasil pemampatan akan

bercampur dengan bahan bakar yang dipompa ke ruang bakarcombustion

chamber (3) Proses ini disebut proses pengabutan karena membentuk kabut

campuran udara dan bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran di

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

dalam ruang bakar Hasilnya adalah panas (energi panas) yang digunakan untuk

memutar rotorporos pada Turbin Gas (4) Sisa gas dari proses pembakaran

dengan suhu 460 oC dibuang ke udara melalui exhaust (5) sementara itu

rotorporos pada turbin gas (4) melalui suatu sistem kopling akan memutar

rotorporos elektro-magnet pada generator (6) yang menyebabkan medan magnet

berotasi di dalam kumparan kawat Dan sesuai dengan prinsip pembangkitan

tenaga listrik pada kumparan kawat akan timbul energi listrik Rotorporos

generator (6) akan berputar dengan kecepatan 3000 putaranmenit yang berarti

perubahan tegangan akan menjadi 50 kali setiap detik sehingga akan

menghasilkan listrik dengan frekwensi 50 Hz Untuk pendinginan ruang bakar (3)

dan Turbin Gas (4) digunakan aliran udara dari Compressor

2 Proses Produksi PLTA

Beberapa kelebihan PLTA disbanding jenis pambangkit lainnya antara lain

a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta

mampu block start

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada

system penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan tanpa melalui proses

pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai

tempat wisata pengairan dan perikanan)

3 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Bila PLTG dapat beroperasi normal dengan memakai BBM PLTU dapat

beroperasi dengan memanfaatkan sisa gas panas dari PLTG yang disalurkan

melalui PipaSaluran Gas Panas (5) Selanjutnya gas panas dibuang ke 21

cerobongstack (13) guna pemanasan airuap di HRSGBoiler (6) sehingga

uapnya dapat dipakai untuk memutar Turbin Uap (4a) Setelah Turbin Uap

beroperasi porosnya akan memutar Generator Turbin Uap (4b) untuk

menghasilkan tenaga listrik Sebelum dialirkan ke Trafo Utama Turbin Uap (15)

tenaga listrik tersebut harus melalui PMTBreaker Turbin Uap (14) dulu untuk

sinkronisasi dengan tegangan yang ada di TransmisiSwitch Yard (16)

4 Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Karakteristik Arus Bolak Balik (AC)

Bentuk gelombang Arus bolak-balik

1 Arus AC Melalui Kapasitansi (C)

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Kapasitor AC rarr Seakan2 C sedang dimuati

Arus amp tegangan berbeda fasa 900 rarr I mendahului E

2 Arus AC Melalui Resistor (R)

Tegangan dan arus sefasa (tidak ada beda fasa

I = VR rarr R murni ideal

3 Arus AC Melalui Induktansi (L)

Tegangan dan arus berbeda fasa π2 = 900

Arus tertinggal dari tegangan rarr 900

Beberapa Jenis - Jenis Kabel

Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luarkabel udara Kode warna isolasi ada warna merah kuning biru dan hitam Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Agar aman memakai kabel tipe ini kabel harus dipasang dalam pipaconduit jenis PVC atau saluran tertutup Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang

Oslash Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA) Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah namun tidak boleh ditanam

Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi

kabel NYAF

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Kabel NYY

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam) ada yang berinti 2 3 atau 4 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM) Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus

Kabbel NYFGbY

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan

Kabel ACSR

Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat bajaKabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara menaratiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR

Kabel AAAC

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201 AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik sehingga daya hantarnya lebih baik

Oslash Kabel ACAR

Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Oslash Kabel BC

Kabel ini dipilinstranded disatukan

Ukuran tegangan mak = 6 ndash 500 mm2 500 V

Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system

apabila terjadi hubung singkat pada peralatan selanjutnya arus hubung singkat tsb

akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus

ditanahkan

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali

waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan Sewaktu pelaksanaan

pengukuran pentanahan saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus

dilepas Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER

Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah jenis

tanah berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah

mempunyai parameter yang meliputi

1 Resistivitas tanah

2 Resistivitas air tanah

3 Dimensi elektroda pengetanahan

4 Ukuran elektroda pengetanahan

PUIL 2000-31914 Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω Maka Ground

rood ditambah dengan jarak 2 x panjangnya

Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)

Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan Apabila dalam suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasan tahanan listrik 1 maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan sbb

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb Prop (A) di hubungkan dengan

electrode (di bak kontrol) Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara

5 sd 10 m Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat

Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan plusmn5 Ohm apabila belum

mencapai nilai 5 Ohm maka electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel

Pentanahan paling ideal apabila electrode bias mencapai sumber air atau R-tanah =

0

Contoh Pemasangan electrode pertama (R1) setelah diukur = 12 Ω Selanjutnya di

tanam lagi electrode ke 2 (R2) diukur tahanan =

12 Ω Maka besar tahanan RI diparoleh dengan R2 = 6 Ω Karena belum mencapa

i 5 Ω maka ditanam lagi electrode ke 3 (R3)

Maka perhitungan R ekivalennya sbb

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Gambar metode perhitungan tahanan pentanahan

Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding setelah

diukur dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks) kalau acuannya PUIL

munkin anda diWajibkan menurunkannya Ada trik sederhana dengan menambah

Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang di-paralelkan (Rod

dianalogikan sebagai tahanan) Kalau 100100=50 ohm (2 rod) 5050=25 ohm

(menjadi 4 rod) trus 2525=125 ohm (menjadi 6 rod) trus 125125=625 ohm

(menjadi 8 rod) trus karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya gt0 dan

lt5gt625625= 3125 ohm maka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan

dari 100 ohm ke 3125 adalah 10 buah rods Setelah Grounding Ring dipastikan

terhubung sempurna cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah

turun drastis

Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah sehingga

dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Phasa sequence tester (drivel) alat ukur untuk mencari urutan fasa (R S dan T)

pada suatu sumber listrik

Pengertian Frekuensi dari sudut pandang Teknik

a Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat

lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan Satu getaran frekuensi adalah satu

kali gerak bolak-balik penuh

b Pengertian Frekuensi

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik Rumus frekuensi

adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu Frekuensi memiliki satuan hertz Hz

c Pengertian Arti Definisi Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran Rumus untuk mencari

periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik sekon

d Pengertian Arti Definisi Amplitudo

Amplitudo adalah jarak terjauh simpangan dari titik keseimbangan

Sensor dan Tranduser

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Transduser berasal dari kata ldquotraducererdquo dalam bahasa Latin yang berarti

mengubah Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang

dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain Bagian masukan dari

transduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik

tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lainKita mengenal ada

enam macam energi yaitu radiasi mekanik panas listrik dan kimia

Dari sisi pola aktivasinya transduser dapat dibagi menjadi dua yaitu

1 Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi

tambahan dari luar

Contohnya

thermistor Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan

listrik maka thermistor harus dialiri arus listrik Ketika hambatan thermistor berubah

karena pengaruh panas maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah

2 Transduser aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energy dari luar

tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri

Contohnya

Termokopel Ketika menerima panas termokopel langsung meng-hasilkan tegangan

listrik tanpa membutuhkan energi dari luar

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Pemilihan Transduser

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan

lingkungan di sekitar pemakaian Untuk itu dalam memilih transduser perlu

diperhatikan beberapa hal di bawah ini

1 Kekuatan maksudnya ketahanan atau proteksi terhadap beban lebih

2 Linieritas yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran

yang linier

3 Stabilitas tinggi yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak

terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan

4 Tanggapan dinamik yang baik yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan

bentuk dan besar yang sama

5 Repeatability yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang

sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama dalam kondisi

lingkungan yang sama

6 Harga Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser

sebelumnya tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala

serius sehingga perlu juga dipertimbangkan

Macam ndash macam sensor

1 Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar

Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi

listrik Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN

dengan lapisan P yang transparan Jika ada cahaya pada lapisan transparan P

akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N jadi

menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 05 volt per sel pada sinar

matahari penuh Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinarcahaya

b) Fotokonduktif

Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan

tahanan sel Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi

tinggi Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang

rendah

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

2 Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda

disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk ldquohotrdquo atau sambungan

pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan

sambungan referensi Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan

sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai

thermocouple

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu

tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari

logam yang bervariasi sebanding dengan suhu Kesebandingan variasi ini

adalah presisi dan

dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten

melalui

pendeteksian tahanan Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina

karena kelinearan stabilitas dan reproduksibilitas

c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif Karena suhu meningkat tahanan menurun dan sebaliknya

Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 per degC) oleh karena

itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu

d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang

merasakan (sensor) Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus Meskipun

terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 degC) tetapi menghasilkan output

yang sangat linear di atas rentang kerja

3 Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi

sinyal listrik Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan

pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang Daya yang diberikan

pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat

berubah dan mengubah tahanannya

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Istilah

1 Transduser

Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energy keenergi yang lain

2 Transduser pasif

Tranduser yang dapat bekerja bila mendapat energy tambahan dari luar

3 Transduser aktif

Transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar tetapi menggunakan

energi yang akan diubah itu sendiri

4 Sensor

Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis magnetis

panas sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik

5 Thermocouple

Piranti yang dipergunakan untuk mengukur suhu yang menggunakan dua plat

yang terhubung

6 RTD

Resistant Temperature Detector

Jenis2 Sensor bisa dilihat Click Disin i

Contoh - contoh pengunaan sensor

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Rangkaian Sensor untuk aplikasi listrik

REKAPITULASI DAYA LISTRIK

Rumus daya

1 Satu Fasa rarr P = V I cos φ

2 Tiga Fasa rarr P = radic3 V I cos φ

Sebagai perhitungan disain daya KK = 200 VA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan

jumlah penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Maka 1 TL 40W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA (cos φ = 08)

2 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA (cos φ = 08)

3 Lp 50W x 1 bh = 50 VA x 1 = 50 VA

4 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

5 Kotak Kontak x 1 = 200VA x 1 = 200 VA

Total = 400 VA

Besar arus beban rarr I = 400220 = 182 Amp

Saklar Untuk Operasi Motor Listrik

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

MENENTUKAN BESAR PENGAMAN ARUS DAN PENGHANTAR

Contoh

1 Suply daya PLN = 450 VA Tegangan 220 Volt

Beban 1 Lampu TL 20 W = 2 buah cos φ = 08 (25 VA)

2 Lampu pijar 40 w = 2 buah

3 Lampu Pijar 25 w = 2 buah

4 Radio Tape = 40 w

5 Komputer = 100 w

Penyelesaian

1 Satuan watt ( daya murni ) dijadikan VA (daya semu)

Ingat P = EI cos φ = watt rarr Ps = EI = Volt Ampere

EI = Wattcos φ ( VA)

Maka 1 TL 20W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

2 Lp 40W x 2 bh = 40 VA x 2 = 80 VA

3 Lp 25W x 2 bh = 25 VA x 2 = 50 VA

4 Radio tape 40W = 125VA x 1 = 40 VA

5 Komputer 100 W = 125VA x 1 = 125VA

Total = 345 VA

2 Besar Arus PLN rarr I = 450220 = 2 Amp

Besar arus beban rarr I = 345220 = 16 Amp

Jadi MCB yang dipasang = 2 Ampere

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Ket

NYA 3x25 mm2 = Kabel yang digunakan adalah jenis NYA dengan jumlah

penghantar 3 buah Penampang kabel 25 mm2

Panel Listrik ndash Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk satu kesatuan bentuk dan fungsi panel listrik atau nama kerennya Electrical switchboard merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik Panel listrik sendiri terdiri dari susunan beberapa komponen listrik dalam suatu papan control sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan sang penggunanya

demi mendapatkan instalasi listrik lengkap dengan panel listrik yang baik dibutuhkan perencanaan dan cara membuat panel listrik yang tepat adan akurat baik itu mengenai kebutuhan daya listrik jenis dan ukuan kabel besarnya pengaman yang dibutuhkan berapa besaran hubungan pendek yang munkin terjadi penurunan tegangan dan lain sebagainya

Membuat Perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik ini memakai program ecodial 33 untuk mangganti perencanaan instalasi listrik dan cara membuat panel listrik secara manual

Simulasi dan cara membuat panel listrik lengkap dengan ecodial 33 ialah memiliki daya beban 34365 kVA lebih besar dari daya sumber 197 kVA

Kapasitas daya transformator menurut perhitungan ecodial 33 adalah 400 kVA Nilai kapasitor sebesar 150 kVAr Untuk pengaman pada transformator digunakan NS630N-45kA dan ukuran kabel fasa 2 x 120 mm 2 netral 1 x 120 mm 2 dan PE (penghantar proteksi) 1 x 70 mm 2

Pengertian Ats Amf

ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual

AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin

Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna

Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya

Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain

Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna

Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah

Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya

Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain

ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid

Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset

Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf

Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami

Bagaimana cara menginstal panel COS (Change Over Switch) atau panel ATS dalam instalasi yang sudah ada

Panel COSATS untuk instalasi listrik rumahkantor dapat di instal seperti gambar

(Klik mouse kanan klik view larger image untuk melihat tampilan gambar yang lebih besar)

Material yang dibutuhkan untuk modifikasi instalasi listrik dengan tambahan COSATS ini antara lain

Kabel Power dari Meter PLN ke Panel COSATS

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Kabel Power dari Genset ke Panel COSATS Kabel Power dari Panel COSATS ke Panel PembagiMCBMCCB Sepatu kabeSchoenLug Accessories lain-lain

Dimensi dan panjang kabel tergantung dari kapasitas terpasang dan jalur letak kabel

Comap IL-NT AMF 25 Feature

ComAp Feature

Dilengkapi dengan fasilitas yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam Engine Control Modul

Dapat operasikan untuk sistim start dan stop Genset baik secara manual dan automatic Dapat diprogram langsung dari keypad modul atau personal komputer melalui fasilitas RS 232 Dapat dihubungkan dengan modem komunikasi untuk kontrol jarak jauh Gratis Software program supervisi dan remote controller via PC Graphic backlite LCD Display 128x64 pixel Metering parameter display Ampere Volt Hz KVAR KWH dan KW Battery Voltage Pressure

Temperature Fuel Level dan RPM Sistim proteksipengaman yang dapat dipilih baik berupa alarm atau shutdown generator 3 phase Generator dan Mains proteksi

Under-Over CurrentOverload amp Current Unbalance Under-Over Voltage amp Voltage Unbalance Under-Over Frequency

Analog Input dapat dipilih dan di set berdasarkan pilihan merk atau dikonfigurasi berdasarkan karakter sensornya

Dilengkapi dengan program setting auto warming uppemanasan genset otomatis Parameter input dan output dapat dikonfigurasi sehingga posisi IO lebih flexible disesuaikan

dengan kebutuhan History Record dan Parameter Setting dapat di download dalam bentuk file Excel untuk keperluan

dokumentasi Standard Seal IP65

Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS

Sistim Interlock pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemSistim interlock pada sistim panel ats atau panel ats amf umumnya hanya mempergunakan sistim Electrical Interlocking dimana apabila salah satu sumber sedang menyuplai beban maka sumber lain tidak akan dapat bekerja bersama-sama menyuplai beban (dikunci dengan electrical wiring system) untuk menghindari terjadinya tabrakan antara power genset dengan power utamaPLN sistim interlock seperti ini nampaknya cukup aman tetapi sebenarnya belumlah cukup memberikan ketenangan yang cukup layak bagi penggunanya hal ini disebabkan masih adanya celah yang cukup untuk membuat terjadinya hubung singkat tumbukan antara genset dengan PLN terutama yang disebabkan oleh Human Error yang bisa terjadi apabila tehnisi melakukan kesalahan pengoperasian apabila panel dijalankan secara manual

Untuk itu sebenarnya sistem yang ada bisa dioptimalkan tingkat keamanannya (safety factor) dengan menambahkan sistim Mechanical Interlocking dengan tambahan sistim mechanical interlocking ini praktis faktor keamanan dari panel ats-amf bisa dikatakan bisa mencapai prosentase 999 aman hal ini disebabkan karena kuncian sistem menjadi berlapis selain mempergunakan sistim pengamanan dengan Electrical Interlock juga disertai dengan sistim Mechanical Interlock dimana dengan penambahan Mechanical interlock ini Toggle di Interlock dengan

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

mempergunakan sistim Mekanik yang satu masuk maka yang lain akan tetap terkunciterhalang sehingga apapun kesalahan yang bisa terjadi sangat kecil sekali terjadi resiko tumbukan antara genset dengan pln

Ada beberapa macam bentuk dari alat semacam ini yang tersedia di pasaran seperti MCCB Motorized yang dilengkapi dengan modul Base Plate Mechanical Interlocking ada juga yang berupa ATS Double Power yaitu berupadua buah MCCB yang sudah dilengkapi dengan penggerak motor eksternal plus sitim mekanikal dan electrikal interlock ada juga yang berupa Change Over Switch (COS) motorized dua buah Contactor plus mechanical interlocking serta sistim Change

Over dengan mempergunakan tenaga penggerak Solenoid termasuk didalamnya dengan instalasi mekanikal interlocknya

Memang dengan memberikan tambahan proteksi ganda berupa sistim mechanical interlock ini tentu saja akan mempengaruhi besarnya tambahan beaya yang harus dibayarkan tetapi tentu saja pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa ketenangan dan kenyamanan tanpa harus selalu merasa was-was terhadap faktor keamanan panel yang dimilikinya

Zelio Smart ATS-AMF Module

Global Power Engineering - Amf Ats SystemATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique

adalah sistim panel ats amf yang selangkah lebih maju dan lebih praktis serta ekonomis daripada jenis panel atsamf standar relay Dengan model dan ukuran yang kompak didalamnya selain terdiri dari banyak relay dan timer juga terdapat fitur-fitur clock dan counter dengan desain kualitas yang cukup handal membuat Smart Relay ini mampu menggantikan fungsi-fungsi dari relay dan timer sehingga tidak memakan tempat yang banyak didalam suatu panel

Smart Relay ringkas ekonomis dengan kualitas yang prima terprogram dengan dilengkapi dengan fasilitas programmable automatic warming up genset anda akan melakukan pemanasan secara automatic sesuai dengan yang anda kehendaki tanpa mengganggu jalannya sistem yang sedang bekerja praktis tanpa operator dan perawatan yang cukup mudah dan murah sangat cocok untuk aplikasi gedung dan industri yang menginginkan kepraktisan

Tersedia dalam dua varian tegangan operasi 12VDC maupun 24 VDC dengan 12 IO maupun 20 IO dengan aplikasi sistim proteksi genset yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

Ats-Amf Standard Relay

Global Power Engineering - Amf Ats System

Panel ATSAMF bisa beragam model ukuran kualitas dan jenis material yang terpasang didalamnya dari berbagai macam panel ats amf fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah start-stop generator setgenset serta melakukan pemindahan sumber tenaga listrik dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik cadangan yaitu genset Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material terpasang serta tingkat keamanan (safety) lifetime serta sistim perawatannya

Panel ATS AMF Standard Relay adalah panel ats dan amf yang mempergunakan relay dan timer untuk sistim operasinya Untuk Transfer Power bisa mempergunakan Kontaktor (Main Contactor) maupun Circuit Breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak panel jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim amf yang beredar sekarang ini Kelebihan dari panel ats standard relay ini adalah beaya perawatan yang cukup murah apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut bisa relay atau timernya akan tetapi rendahnya beaya perawatan ini belum tentu seiring dengan mudahnya melakukan diagnosa

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

kerusakan material apabila sistim otomatis mengalami kegagalan fungsi Wiring diagram panel seharusnya disertakan dengan jelas untuk mempermudah melakukan analisa letak masalah makin kompleks sistim proteksi makin banyak pula jumlah relayrelay dan timer akan sangat bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi dengan sistim penomoran (addressing) yang jelas sehingga cukup membantu menyelesaikan masalah pertimbangan murahnya harga panel dan beaya penggantian material (replacement) bisa-bisa berakibat sebaliknya apabila pembelipengguna hanya menerima instalasi panel jadi tanpa dilengkapi dengan wiring diagram panel instalasi control komunikasi dengan genset maupun metode perawatan dan buku manual petunjuk penggunaannya dan timer yang terpasang hal ini bisa membuat pengguna maupun tehnisi listrik selain produsenperakit panel mengalami kesulitan untuk memahami fungsi dari masing-masing

Circuit Breaker pada Panel ATS

Global Power Engineering - Amf Ats SystemPanel ats-amf seringkali mempergunakan MCCBACB yang dilengkapi dengan Motorized sebagai operator sistim automatic closeopen breaker keuntungan dari penggunaan MCCB ini adalah

1 Unit MCCBACB antara Genset dan Unit MCCBACB PLN terpisahberdiri sendiri sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu sistim saja maka cukup dilakukan penggantian sistim yang bermasalah

2 Unit MCCBACB dan Motorized terpisah sehingga apabila terjadi kegagalankerusakan pada salah satu unit maka penggantian ataupun perbaikan cukup dilakukan pada unit yang bermasalah saja

3 Unit MCCBACB umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas proteksi seperti OverCurrent dan Short Circuit sehingga fungsinya selain sebagai alat tukar sumber juga sekaligus sebagai protektor terhadap terjadinya kegagalan pada sistim beban

4 Sistim interlock dapat dirangkai secara mekanik (mechanism interlock) ataupun elektrik (electrical interlock)

Tentu saja dengan fasilitas yang cukup komplit berbanding lurus dengan harga Harga MCCBACB yang dilengkapi dengan motorized under voltage release (MNUVT) ataupun closing release ini relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan COS Motorized ataupun Magnetic Contactor

MCCB yang tersedia lengkap dengan sistim motorized ini yang mudah ditemukan di pasaran adalah merk Merlin Gerin ABB dan Chint untuk merk lain seperti LG GE Mitsubhisi Fuji Terasaki Moeller dll ketersediaannya harus inden terlebih dahulu

Untuk ACB dengan rating kapasitas besar umumnya beberapa merk produk masih bisa didapatkan dengan mudah

Accessories pada Circuit Breaker

MNUVRUVT = UNDER VOLTAGE RELEASE

Sistim Operasi Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya sehingga ACBMCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)Open (OFF) tanpa ada hambatan Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal melepas togle dan menekanmengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACBMCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ONOFF baik secara Auto maupun Manual bila UVT terpasang

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

XF = CLOSING RELEASE

Sistim Operasi Bila diisi tegangan maka coil akan bekerja menekanmendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan CloseON (pemasangan pararel dengan tombol mekanik ON) Setelah ACBMCCB ONClose maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFFOpen ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah CloseON sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi

MX = SHUNT TRIP

Sistim Operasi Sistim kerja persis sama dengan XF biasanya barangnya juga samasatu macam Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya Fungsi MX adalah untuk membuka ACBOpen pada saat diisi tegangan coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACBMCCB akan OFFOpen Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbukaopen contact pada saat CB OffOpen Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ONClose

OFSD = AUXILIARY CONTACT

Sistim Operasi Hanya berupa Switch ONOFF NO (Normally Openkondisi normal terbukalepas) NC (Normally Closekondisi normal berhubungansambung) dan C (Commonbasis yang bisa dihubungkan dengan NONC)

SDE = AUXILIARY TRIP

Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan OFSD hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja posisi switch berubah akibat terjadinya Trip OverloadOverCurrentFault lainnya Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACBMCCB MNMXXF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset

MCH = GEAR MOTORMOTOR MECHANISM

Sistim Operasi Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open) Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya maka motor tidak akan bekerja lagi Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCBACB setelah melakukan reset Energize maka motor akan berhenti sendiri tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk ClosingOpen ACBMCCB melalui XFMX

Gambaran Perencanaan Panel Listrik

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Membuat dan merakit panel-panel listrik seperti Star Delta Motor Starter Direct On Line Motor Starter Autotransformer Inverter Soft Starter Motor Control Center (MCC)

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Automatic Mains Failure (AMF) Automatic Transfer Switch (ATS) Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) Sub Distribution Panel (SDP) Distribution Panel (DP) Synchronizing Panel Capacitor Bank Pump Control Panel HVAC Control Panel

Low Voltage1Magnetic Contactor2Thermal Overload Relay3Magnetic Motor Starter4Auxiliary Relay5Miniature Circuit Breaker (MCB)6Residual Current Circuit Breaker (RCCB)7Molded Case Circuit Breaker (MCCB)8Air Circuit Breaker (ACB)9Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)10Manual Motor Starter

Medium Voltage1Vacuum Circuit Breaker (VCB)2Vacuum Interrupter3Pole Mounted SF6 LBS4Vacuum Magnetic Contactor (VMC)5Power Fuse

Tabel Pengaman Arus

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

THYRISTOR

KELUARGA THYRISTOR

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor dimana dengan perkembangan teknologi

semikonduktor maka tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan oleh tabung-

tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa mengurangi kemampuan operasionalnya Yang

termasuk dalam keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier Diac Triac yang semuanya didasari

dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode) Bahan dasar thyristor ini adalah dari silicon dengan

pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan dengan bahan germanium Thyristor ini banyak

digunakan sebagai alat pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang tinggi

SILICON CONTROLLED RECTIFIER ( SCR )

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan

rating arus sebesar 2000 amper pada tegangan 1800 volt dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz

Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 001 sampai 01 ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar

100000 ohm atau lebih besar lagi

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Konstruksi dasar dan simbolnya

SCR mempunyai tiga buah elektroda yaitu Anoda Kathoda dan Gate dimana anoda berpolaritas

positip dan kathoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier) Kaki Gate

juga berpolaritas positip Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan

diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor

1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate dimana arus gate ini akan

mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya Arus gate ini harus positip

besarnya sekitar 01 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan kathodanya biasanya 07 volt

Jika arus anoka ke kathoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO) maka SCR akan segera

mati (Off) Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang besar IHO sekitar 10 mA Tegangan maksimum

arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0 Jika arus gate diperbesar

dari IGO misal IG1 maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc) dimana

SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan

terlebih dahulu

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus jika

saklar PB1 dibuka maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja

Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac)

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer) maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR

Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik harus dilakukan secara terus menerus jadi saklar

S jika dilepas maka SCR akan kembali tidak bekerja

Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban Pengendalian

sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 00 sampai 900

2 Pengujian SCR

Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda namun

dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa

positip Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate kemudian diberikan sumber positip dari

meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter

yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan

Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi maka dikatakan kondisi

SCR menyumbat atau rusak

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

DIAC

Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam

jenis Bidirectional Thyristor Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari

kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar Diac tersusun dari empat lapis

semikonduktor seperti dioda lapis empat Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac

1 Prinsip kerja Diac

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arahguna mencapai titik konduknya diperlukan

tegangan antara 28 sampai 36 volt Kita perhatikan gambar a diatas jika tegangan diberikan pada diac

menyamai atau melebihi tegangan konduknya maka salah satu saklar akan menutup demikian sebaliknya

untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup

2 Identifikasi Diac

Karena homopolar maka untuk menentukan kaki diac adalah sama saja baik yang kiri maupun yang kanan

Bentuk fisiknya menyerupai dioda rectifier dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan ini

Sistem pengkodeannya tergantung dari pabrik pembuatnya sebagai contoh Motorola mengeluarkan tipe

1N5758 sampai 1N5761 sedangka PhilipsAustralia mengeluarkan tipe BR100

3Penggunaan Diac dalam rangkaian

Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya misalnya pemicu TRIAC

Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu contoh rangkaian yang melibatkan Diac

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

TRIAC

Triac dipersiapkan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara penuh dari 0o hingga 180o Triac

mempunyai tiga elektroda mirip dengan SCR namun Triac dapat menghantarkan arus dalam dua arah

Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini

1 Penyulutan Triac

Gambar berikut memperlihatkan metoda penyulutan Triac secara sederhana dimana pada rangkaian

tersebut kapasitor C akan mengisi muatannya lewat R1 dan R2 setiap setengah perioda

Selama setengah perioda positip MT2 akan akan lebih positip dari MT1 sehingga pelat atas kapasitor akan

bermuatan positip Jika tegangan pada kapasitor muncul hingga mencapai harga yang mencukupi untuk

pemenuhan arus gate maka Triac akan ON Kecepatan pengisian kapasitor diatur oleh potensiometer R2

dimana jika hambatannya besar maka pengisiannya akan lambat sehingga terjadi penundaan penyalaan

Jika nilai R2 kecil maka pengisian kapasitor akan lebih cepat dan arus yang mengalir ke beban akan tinggi

Metoda lain adalah dengan melibatkan piranti Diac seperti terlihat pada gambar dibawah ini dimana sering

terdapat Triac yang dikemas bersama Diac dalam satu chip dan dikenal dengan nama Quadrac

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Diposkan oleh MUSTAFA di 2249 1 komentar

TRANSISTOR

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah piranti elektronik yang menggantikan fungsi tabung elektron-trioda dimana

transistor ini mempunyai tiga elektroda yaitu Emitter Collector dan Base Fungsi utama atau tujuan utama

pembuatan transistor adalah sebagai penguat (amplifier) namun dikarenakan sifatnya transistor ini dapat

digunakan dalam keperluan lain misalnya sebagai suatu saklar elektronis Susunan fisik transistor adalah

merupakan gandengan dari bahan semikonduktor tipe P dan N seperti digambarkan dibawah ini

Sedangkan gambar rangkaian penggantinya sama dengan dua buah dioda yang dipasang saling

bertolak seperti terlihat dibawah ini

Berikut memperlihatkan beberapa bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar dikatakan bipolar

karena terdapat dua pembawa muatan yaitu elektron bebas dan hole Sedangkan jenisnya ada dua macam

yaitu jenis PNP dan NPN yang simbolnya diperlihatkan pada gambar dibawah ini

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Bangun fisik dan konstruksi transistor bipolar

Simbol transistor

Kedua jenis PNP dan NPN tidak ada bedanya kecuali hanya pada cara pemberian biasnya saja

Bentuk fisik transistor ini bermacam-macam kemasan namun pada dasarnya karena transistor ini tidak

tahan terhadap temperatur maka tabungnya biasanya terbuat dari bahan logam sebagai peredam panas

bahkan sering dibantu dengan pelindung (peredam) panas (heat-sink)

1 PENENTUAN ELEKTRODA TRANSISTOR

Spesifikasi transistor yang lengkap dapat anda peroleh dari buku petunjuk transistor dimana dalam

buku tersebut akan anda peroleh karakteristik fisik dan listrik suatu jenis transistor bahkan dilengkapi

dengan transistor ekuivalennya Berikut ini adalah gambaran spesifikasi transistor yang banyak digunakan

khususnya dalam penentuan elektroda dari transistor tersebut

2 PENGKODEAN TRANSISTOR

Hampir sama dengan pengkodean pada dioda maka huruf pertama menyatakan bahan dasar

transistor tersebut A = Germaniun dan B = Silikon sedangkan huruf kedua menyatakan penerapannya

Berikut ini adalah huruf-huruf kedua yang dimaksud

C = transistor frekuensi rendah

D = transistor daya untuk frekuensi rendah

F = transistor frekuensi tinggi

L = transistor daya frekuensi tinggi

Contoh penerapan kode ini diantaranya adalah BF 121 AD 101 BC 108 dan ASY 12

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

3 PENGUJIAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji

kemungkinan kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester

Kemungkinan terjadinya kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan c Pengujian yang tidak professional Sedangkan

kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu a Pemutusan b Hubung singkat

c Kebocoran Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi

kita juga harus melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

4 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

5 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Dengan menganggap transistor adalah gabungan dua buah dioda maka anda dapat menguji kemungkinan

kerusakan suatu transistor dengan menggunakan ohmmeter dari suatu multitester Kemungkinan terjadinya

kerusakan transistor ada tiga penyebab yaitu

a Salah pemasangan pada rangkaian

b Penangan yang tidak tepat saat pemasangan

c Pengujian yang tidak professional

Sedangkan kemungkinan kerusakan transistor juga ada tiga jenis yaitu

a Pemutusan

b Hubung singkat

c Kebocoran

Pada pengujian transistor kita tidak hanya menguji antara kedua dioda tersebut tapi kita juga harus

melakukan pengujian pada elektroda kolektor dan emiternya

6 NILAI BATAS SUATU TRANSISTOR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Sebagaimana telah disebutkan bahwa bahan semikonduktor akan berubah sifat jika menerima panas

yang berlebihan Suhu maksimal sutu transistor Germanium adalah sekitar 75o C sedangkan jenis Silikon

sekitar 150o C Daya yang disalurkan pada sebuah transistor harus sedemikian rupa sehingga suhu

maksimalnya tidak dilampaui dan untuk itu diperlukan bantuan pendingin baik dengan Heat Sink atau

dengan kipas kecil (Fan) Pada saat penyolderan kaki-kaki transistor harus dipertimbangkan juga

temperatur solder dan selain itu biasanya digunakan alat pembantu dengan jepitan (tang) guna pengalihan

penyaluran panas Peralihan panas transistor ke pendingin yang baik adalah dengan bantuan Pasta Silikon

yang disapukan antara transistor dengan badan pendinginnya Selain itu biasanya pendingin tersebut diberi

cat warna hitam guna memudahkan penyaluran panas

7 PENGGUNAAN TRANSISTOR

Sebagaimana tujuan dari pembuatan transistor maka transistor awalnya dibuat untuk menguatkan

(amplifier) signal-signal daya arus tegangan dan sebagainya Namun dikarenakan karakteristik listriknya

penggunaan transistor jauh lebih luas dimana transistor ini banyak digunakan juga sebagai saklar elektronik

dan juga penstabil tegangan

Transistor sebagai saklar

Dengan memanfaatkan sifat hantar transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis

dan emitter (Ube) maka kita dapat menggunakan transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik dimana

saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik seperti

a Fisik relative jauh lebih kecil

b Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan

c Lebih ekonomis

Transistor sebagai pengatur tegangan (Voltage-Regulator)

Diposkan oleh MUSTAFA di 2159 1 komentar

DIODA SEMIKONDUKTOR

DIODA

Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang berpolaritas positip dan KATHODA yang berpolaritas negatip

Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya seperti dioda penyearah (rectifier) dioda Emisi Cahaya (LED) dioda Zenner dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor

1 DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc Secara umum dioda ini disimbolnya

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2 DIODA ZENER

Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III) Potensial dioda zener berkisar mulai 24 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari frac14 hingga 50 watt

3 DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik sehingga dikategorikan pada keluarga ldquoOptoelectronicrdquo Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya yaitu anoda (+) dan Katoda (-) Ada tiga kategori umum penggunaan LED yaitu - Sebagai lampu indikator - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total Simbol bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP) bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau

Seperti halnya piranti elektronik lainnya LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA

Warna Tegangan MajuMerah 18 voltOrange 20 volt

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Kuning 21 voltHijau 22 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA Karena dapat mengeluarkan cahaya maka pengujian LED ini mudah cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya

4 DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)

Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya

Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya Dalam keadaan gelap arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape) dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter) dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm

5 DIODA VARACTOR

Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya Jika tegangan tegangannya semakin naik kapasitasnya akan turun Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio)

6 MENGUJI DIODA

Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya yaitu

1 Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)2 Pengujian dengan Continous Tester3 Pengujian dengan batere + lampu pijar4 Pengujian dengan batere + loudspeaker

7 Menguji dioda dengan Ohmmeter

Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog digital Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya Atau dengan perkataan lain terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere

I N G A T POLARITAS TERMINAL METER BERLAWANAN DENGAN POLARITAS BATERE DI DALAMNYA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut

1 Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah 2 Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut 3 Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan

terminal ndash (negatip) meter dengan Katoda dioda (hubungan ini adalah reverse) 4 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter tidak akan bergerak Namun

jika dalam posisi ini jarum bergerak maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak) 5 Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya dimana Anoda dihubungkan dengan negatip

meter dan Katoda dengan positip meter (hubungan ini adalah forward) 6 Dalam posisi semacam ini jika dioda masih baik maka jarum meter akan bergerak Namun jika

dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak maka dapat dikatakan dioda putus (rusak)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pengantar

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP AKTIFITAS pekerjaan Dan saat

kecelakaan kerja (work accident) terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss)

Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin kecelakaan potensi kecelakaan kerja harus dicegah

dihilangkan atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya

Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius

oleh seluruh komponen pelaku usaha

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut

- Kelelahan (fatigue)

- Kondisi kerja dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe working condition)

- Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan ditengarai penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training- Karakteristik pekerjaan itu sendiri

Secara garis besar bahayaresiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu

1 Bahaya resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi kimia ruang kerja suhu kualitas udara kebisingan panas termal cahaya dan pencahayaan dll 2 Bahaya resiko pekerjaan tugasMisalnya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan getaran faktor ergonomi dll 3 Bahaya resiko manusiaKejahatan di tempat kerja termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya umur pekerja Personal Protective Equipment kelelahan dan stress dalam pekerjaan pelatihan dsb

PENYEBAB KECELAKAAN OLEH FAKTOR MANUSIA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

No Jenis penyebab kecelakaan prosentase1234567891011121314151617

Sikap Kerja yang tidak tepatKegagalan mengenal bahaya potensialKegagalan perkiraan jarak dan kecepatanSikap selalu menggampangkanSikap tidak bertanggung jawabKegagalan perhatian yang konstanRasa takut gagalPenglihatan tidak sempurnaGangguan-gangguan organisReaksi lambatTekanan darah tinggiRasa rendah diriTekanan mental dan rasa selalu was-wasKelelahan phisikTidak berpengalamanPerhatian terhadap lingkungan yang tidak sempurnaLain-lain

141212108864442222226

Contoh kejadian

Seringkali seseorang mengira dirinya telah berhasil ldquoberadaptasirdquo dengan lingkungan yang bising manakala

tidak merasa terganggu lagi dengan ldquotingkat kebisinganrdquo yang pada awalnya sangat mengganggu dirinya

Jika hal yang sama terjadi pada anda HATI-HATI Mungkin fungsi pendengaran anda mulai terganggu

Indikator adanya (potensi) gangguan kebisingan beresiko tinggi diantaranya

1 Terdengarnya suara-suara dering berfrekuensi tinggi di telinga

2 Volume suara yang makin keras pada saat harus berbicara dengan orang lain3 ldquoMengeraskanrdquo sumber suara hingga tingkatan tertentu yang dianggap oleh seseorang sebagai

kebisingan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KESELAMATAN KERJA

1 Pakaian kerja

2 Sabuk pengaman (safety belt)

3 Topi atau helm pengaman (safety helmet)

4 Sepatu kerja

5 Alat penutup telinga

6 Sarung tangan

7 Kaca mata

8 Masker hidung

9 Alat bantu pernafasan (breathing apparatus)

10 Penutup dada untuk las listrik

11 Jas hujan

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

MEMBANGUN BUDAYA K3 DITEMPAT KERJA

1 Budaya K3 merupakan suatu proses perubahan perilaku yang diperlukan

untuk mendukung tercapainya Zero Injury Rates

2 Ada 4 tahapan dalam membangun budaya K3

3 Tahapan pertama dinamakakan reactive atau natural instincts artinya

kita membutuhkan K3 setelah adanya kejadian cedera kecelakaan Setiap

orang menjadi sibuk setelah ada kecelekaan

4 Tahapan kedua dinamakan Dependent artinya kita melaksanakan K3

apabila disuruh atau sedang diawasi disupervisi oleh pimpinan kita

5 Tahapan ketiga dinamakan Independent artinya kita melaksanakan K3

hanya untuk kepentingan diri kita sendiri

6 Tahapan keempat adalah Interdependent artinya kita melaksanakan K3

bukan hanya untuk kita sendiri akan tetapi kita akan saling

mengingatkan memperhatikan apabila ada sesama rekan sekerja ada yang

lupa lalai dalam menerapkan budaya K3

7 Mengelola perubahan dimulai dari adanya rasa memiliki K3 Nilai-

nilai K3 diterima sebagai bagian dari nilai korporasi perusahaan

adanya pemahaman semua kejadian cedera kecelakaan bisa dicegah dan

manusia adalah unsur yang paling kritis dalam suksesnya sebuah program

K3

8 Marilah kita membuka diri baik sebagai pribadi unit kerja atau

lebih luas lagi diperusahaan kita pada saat ini kita berada pada

tahapan K3 yang mana

Instrumen pengukuran

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

PERENCANAAN PLTMH

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan PLTMH 1Tinggi jatuhan air (head)2Sumber air yang tersedia sepanjang tahun3Bendungan atau kolam penampung air4Saluran air bagian pembawa air dari ketinggian tertentu sehingga dapat digunakan menentukan debit dan kecepatan air5Turbin6Generator

Parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin a Tinggi jatuh air efektif (net head) dan debitb Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersediac Kecepatan turbin yang akan ditransmisikan ke generator

Contoh Daya terbangkitkan 1 DAYA TERBANGKITP = η ρ g Q H= 065 x 1 x 981 x 095 x 1485 = 100 k Watt2 PEMILIHAN TURBIN

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

3 PRODUKSI ENERGI TAHUNANE = 100 KWX 300 HariThn X 24 Jam= 720000 kWH Tahun

Data Name Plate motor

Name Plate

Data Plat Nama sebagai data penting

Plat Nama atau Name Plate memuat data2 spesifikasi mekanis dan elektris sangat penting sebagai informasi yang diperlukan jika kita akan mengganti motor yang sudah ada atau mengganti dengan merk lain atau spesifikasi lain Mengganti ini bertujuan mencari merk berbeda yang lebih baik kwalitas effisien murah power lebih kecilbesar dll tetapi tidak merubah dan cocok dengan fondasi yang ada

Standard sangat penting untuk dipahami agar tidak mengakibatkan kesalahan fatal yang mengakitkan kerugian besar

Contoh plat nama

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Data2 penting al 1 Data pabrikan middot Nomor Katalog middot Model motor middot Type

2 Data Elektrik middot Phase middot HP KW middot Hz Frequency middot RPM putaran per menit middot Voltage Tegangan middot Amperage (FLA) full load motor current middot Power Factor middot Maximum ambient temperature in centigrade (+40C = 104F) middot Temperature Rise middot Service Factor middot Altitude middot Duty Rating middot Insulation Class middot Code - indicate kVA horsepower

3 Data mekanis middot Frame Contoh dari LESSON ELECTRIC MOTOR

Penjelasan singkat sbb

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

1 Data Pabrikan middot Nomor Katalog CATNOPARTNO 12008600 Nomor yang di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard penomoran pabrik itu sendiri yang berupa Katalog Nomor ini untuk memudahkan pencarian data di catatan Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain

middot Model motor Model C145T34FB2C Biasanya di tulis terdiri dari kumpulan angka dan huruf ldquoNomorrdquo ini di buat oleh pabrikan motor berdasarkan standard pabrik itu sendiri Nomor ini untuk memudahkan komunikasi tehnik antara pabrikan dan pembeli Pada prinsipnya nomor tsb mewakili semua spesifikasi motor tsb sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secara lengkap karena setiap angka atau huruf ada artinya Nomor model sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan lain karena masing2 mempunyai cara penulisan atau sistem yang berbeda-beda

2 Data Elektrik Phase Phase harus jelas di sebutkan jumlah apakah 1 atau 3 Kebanyakan motor dibuat 3 phase dan juga di tulis hubungan dalam windingnya star atau delta atau gabungan Motor2 kecil dibawah I KW dibuat dengan 1 phase

HP KW Kapasitas keluaran tenaga mekanis pada putaran penuh motor NEMA menyatakan dengan Hp sedang IEC lebih senang menyatakan dengan KW atau kadang pabrikan menulis keduanya Motor 746 watt memproduksi 1 Hp jika motor dapat mencapai efisiensi 100 tetapi motor hanya dapat mencapai efisiensi +ndash 84 maka memerlukan konsumsi 10084 x 746 = 888 watt Jumlah watt yang terpakai sebesar 746 watt dan yang 142 watt merupakan kerugian akibat panasfriction dll Out put Motor = 888 watt x 084 = 746 watt = 1 HP

Hz Frequency Hz 5060 Artinya motor dapat dihubungkan dengan 50 Hz ataupun 60 Hz Di Amerika frekwensi tenaga jaringan listrik memakai F = 60Hz sedangkan di Indonesia Eropa Jepang dan negara lain memakai F = 50Hz Frekwensi berhubungan langsung dengan jumlah putaran yang dihasilkan oleh motor tsb Oleh sebab itu haruslah hati2 dalam menentukan membeli motor Bab khusus mengenai pengaruh pemakaian frekwensi yang berbeda dengan yang tertera di nameplate dibahas pada bab lain

RPM Putaran per menit RPM 3450 2850 Artinya jika motor dihubungkan dengan 60Hz menghasilkan putaran 3450 Rpm dan jika dihubungkan dengan 50 Hz putaranya 2850 Rpm Putaran motor ditentukan oleh jumlah kutub dan frekwensi jaringan listrik yang ada Jadi meski yang tertulis di plat-nama 3600 Rpm jika di pasang di jaringan berbeda frekwensi putaran akan berbeda

PROTEKSI TRAFO TENAGA

A RELE PROTEKSI TRAFO TENAGA DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

Jenis RELE proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( OVER CURRENT RELAY )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan singkat antar fasa didalam

maupun diluar daerah pengaman transformator

Juga diharapkan RELE ini mempunyai sifat komplementer dengan RELE beban lebih RELE ini berfungsi

sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

2 RELE DIFFERENSIAL

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubungan singkat yang terjadi

didalam daerah pengamanan transformator

3 RELE GANGGUAN TANAH TERBATAS ( Restricted Earth fault Relay )

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didaerah pengaman transformator

khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differnsial

4 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan antara fasa dan tiga fasa dan

bekerja pada arah tertentu

5 RELE GANGGUAN TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah

transformator

6 RELE TANGKI TANAH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antar kumparan fasa

dengan tangki tronsformator dan transformator yang titik netralnya di tanahkan

7 RELE SUHU

RELE ini adalh RELE mekanis yang berfungsi mendektesi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang

akan membunyikan alarm serta mengeluarkan PMT RELE suhu ini dipasang pada semua transformator

8 RELE BEBAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan yang menggunakan

untuk sirkit simulator untuk mendeteksi kumparan transformator yang pada tahap pertama membunyikan

alarm dan pada tahap berikutnya menjatuhkan PMT

9 RELE BUCHOLZ

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

RELE ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan

pemanasan setempat dalam minyak transformator

10 RELE JANSEN

RELE ini berfungsi untuk mengamankan pengubah tap ( tap changer ) dari transformator

11 RELE TEKANAN LEBIH ( Sudden Pressure Relay )

Bagi transformator tanpa konservator dipasang RELE tekanan mendadak yang dipasang pada tangki dan

bekerja dengan pertolongan membrane RELE ini dipasang pada semua transformator

RELE ini berfungsi untuk mengamankan transformator tekanan lebih

B RELE PROTEKSI PENGHANTAR DAN FUNGSINYA

Jenis RELE proteksi pada penghantar adalah sebagai berikut

1 RELE JARAK

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan hubung

tanah

2 RELE DIFFERNSIAL PILOT KABEL

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SKTT dan juga SUTT yang pendek terhadap gangguan antar fasa

maupun gangguan hubung singkat

3 RELE ARUS LEBIH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT terhadap gangguan antar fasa dan hanya bekerja pada satu

arah saja Karena RELE ini dapat membedakan arah arus gangguan

4 RELE ARUS LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap gangguan antar fasa maupun gangguan

hubung tanah dan RELE ini berfungsi sebagai pengaman cadangan bagi SUTT atau SKTT

5 RELE GANGGUAN TANAH BERARAH

RELE ini berfungsi untuk memproteksiSUTT terhadap gangguan hubung tanah

6 RELE GANGGUAN TANAH SELEKTIF

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT ( saluran ganda ) terhadap gangguan hubung tanah

7 RELE TEGANGAN LEBIH

RELE ini berfungsi untuk memproteksi SUTT atau SKTT terhadap tegangan lebih

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA

8 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSER )

RELE ini berfungsi untuk menormalkan kembali SUTT akibat gangguan hubungan singkat temporer

Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE DIfferensial yang berfungsi mengamankan pada busbar

tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu terdiri

Konfigurasi Busbar ada 3 macam

1 Busbar tunggal ( Single Busbar )

2 Busbar ganda ( Double Busbar )

3 Busbar 15 PMT

C RELE PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Jenis Rele proteksi yang tedapat pada penyulang 20 kV adalah sebagai berikut

1 RELE ARUS LEBIH ( Over Current Relay )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga

2 RELE ARUS LEBIH BERARAH ( Directional OCR )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

3 RELE HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM atau SKTM dari gangguan tanah

4 RELE BEBAN LEBIH ( OVER LOAD RELAY )

Rele ini dipasang pada SKTM yang berfungsi untuk memproteksi SKTM dari kondisi beban lebih

5 RELE PENUTUP BALIK ( RECLOSING RELAY )

Rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja

pada satu arah sajaKarena Rele ini dapat membedakan arah arus gangguan

6 RELE FREKWENSI KURANG ( UNDER FREQWENCY RELAY )

Rele ini berfungsi untuk melepas SUTM atau SKTM bila terjadi penurunan frekwensi system

  • 0856-9534-6065Pembangkit Listrik
  • Segi Tiga Daya
  • Gardu Tiang Trafo
  • wiring
  • Gambaran Sistem Distribusi
  • Sistem Distribusi
  • Megger Test
  • Earth Tester
  • Bahan instalasi listrik
  • Sensor dan Tranduser
    • Pengertian Ats Amf
    • ATS adalah singkatan dari AutomaticTransfer Switch yaitu proses pemindahan penyulang dari penyulangsumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian sesuai perintah pemrograman ATS adalah pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai Change Over Switch beda keduanya adalah terletak pada sistim kerjanya untuk ATS kendali kerja dilakukan secara otomatis sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual
    • AMF adalah singkatan dalam istilah kelistrikan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumberpenyulang listrik utama (Main) istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistim kendali start dan stop genset baik itu diesel generator genset gas maupun turbin
    • Sistim kerja panel ATS dan AMF yang sering kita temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber baik dari genset ke pln maupun sebaliknya bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba-tiba padam maka AMF bertugas untuk menjalankan diesel genset sekaligus memberikan proteksi terhadap sistim genset baik proteksi terhadap unit mesinengine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (Low Oil Pressure) maupun kondisi temperatur mesin serta media pendinginannya dan juga memberikan perlindungan terhadap unit Generatornya baik berupa pengamanan terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan terhadap karakterlistrik lain seperti tegangan maupun frequensi genset apabila parameter yang diamankan melebihi batasannormalsetting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin
    • Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan pln dipindahkan secara otomatis ke sisi generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna
    • Apabila kemudian pln kembali normal selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian disusul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut demikian seterusnya semua sistim kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya
    • Pemakaian sistim otomatisasi ini memiliki beberapa keuntungan antara lain
    • Sistim perpindahan dari pln ke genset dan sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat hanya dengan hitungan detik saja setelah pln padam genset langsung start dan listrik segera dapat di nikmati kembali oleh pengguna
    • Meringankan tugas tehnisi listrik yang bisa sangat banyak sekali bahkan gedung perkantoran sering tidak memiliki tehnisi listrik dengan panel ATS-AMF ini semuanya menjadi mudah listrik padam okey genset langsung start sendiri pln nyala kembaliokeygenset stop sendiri tehnisi tak perlu berlari-lari karena panik hanya untuk cepat-cepat men-start genset dan mengoper switch supaya roda aktifitas tak terganggu yang paling penting genset tetap harus dipelihara agar sistim bisa bekerja secara maksimal merawat genset sama mudahnya dengan merawat mobil asal air accu berada di levelnyabahan bakar tersedia cukup air radiator normal oli normal sudah hanya begitu saja untuk pemanasan genset sebaiknya cari saja panel ats amf yang sudah dilengkapi dengan fasilitas pemanasan secara otomatis genset akan melakukan pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik pln tanpa mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor tanpa perlu operator dadakan yang takut dengan suara genset untuk memanaskan genset semuanya menjadi mudah
    • Memberi perlindungan terhadap alat kantor seperti komputer AC peralatan pabrik maupun laboratorium seringkali terjadi tegangan listrik pln maupun genset tiba-tiba anjlok atau bahkan tiba-tiba naik sampai jauh diluar batas toleransi normal untuk keamanan alat-alat elektronik bahkan sering pula ada salah satu fasa listrik yang hilang (untuk sistim 3 fasa) turun dan naiknya tegangan maupun hilangnya tegangan ini kadang tak terdeteksi dengan kasat mata tiba-tiba saja muncul aroma hangus ada peralatan yang terbakar nah tambah lagi permasalahan baru tanpa AC bisa saja pakai kertas untuk kipas-kipas tetapi apa yang harus dihadapi bila yang rusak adalah komputer atau media program lainnya bisa-bisa data ikutan hilang masalah lagi apalagi bila yang mengalami kerusakan adalah peralatan laboratorium atau peralatan yang menggunakan sistim pemrograman plc tegangan over voltage bisa merusak alat perlu waktu yang lama untuk memperbaikinya bahkan kadang terpaksa harus inden 3-4 bulan hanya untuk menunggu kedatangan spare part atau tehnisi impor Dengan panel ats amf ini maka semuanya bisa menjadi mudah lagi over voltage under voltage over frequency under frequency fasa hilang bukan masalah sistim ats dan amf yang akan melakukan tugas yang harus diembannya
    • Ats-Amf panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain
      • ChangeOver system yang berfungsi sebagai media tukar sumber jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized bisa menggunakan Magnetic Contactor bisa juga menggunakan ChangeOver Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized atau solenoid
      • Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikanBattery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset
      • Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan changeover beberapa macam modul ats-amf bisa dilihat di link berikut ini Macam-macam modul ats-amf
        • Silahkan pilih merk modul ats amf untuk unit panel anda bilamana anda masih awam mengenai kelebihan fitur modul untuk tiap-tiap produk silahkan mengikuti diskripsi di halaman berikutnya atau bisa menghubungi kami
          • Comap IL-NT AMF 25 Feature
          • ComAp Feature
          • Penentuan Kapasitas Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Sistim Interlock pada Panel ATS
          • Zelio Smart ATS-AMF Module
          • ATS-AMF Module Zelio Smart Relay Telemecanique
          • Ats-Amf Standard Relay
          • Circuit Breaker pada Panel ATS
          • Accessories pada Circuit Breaker
            • Tabel Pengaman Arus
            • THYRISTOR
            • TRANSISTOR
            • DIODA SEMIKONDUKTOR
            • Instrumen pengukuran
            • PERENCANAAN PLTMH
            • Data Name Plate motor
            • PROTEKSI TRAFO TENAGA