10
Irwan Akhmad (Sekeretaris) Paguyuban Sapedah Baheula Bandung West Java. Menjunjung tinggi nilai-nilai budaya tradisional, menghargai status sosial, dan menghormati setiap perbedaan masing-masing strata sosial masyarakat, serta selalu mengingat nilai historis dari perjuangan para pahlawan, yang menggunakan sepedah tua dalam beraktivitas pada zaman penjajahan, perintis kemerdekaan 1945, orde baru, dan masa era modernisasi. Repoter : Trivan dan Nalendra Nilai Historis dan Kreativitas Sapedah Baheula Bandung Nilai Historis dan Kreativitas Sapedah Baheula Bandung IRWAN AKHMAD,

Liputan Komunitas Sepedah Onthel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Reporter : Trivan Saragih dan Nalendra

Citation preview

Page 1: Liputan Komunitas Sepedah Onthel

Irwan Akhmad (Sekeretaris) Paguyuban Sapedah Baheula Bandung West Java. Menjunjung tinggi nilai-nilai budaya tradisional, menghargai status sosial, dan menghormati setiap perbedaan masing-masing strata sosial masyarakat, serta selalu mengingat nilai historis dari perjuangan para pahlawan, yang menggunakan sepedah tua dalam beraktivitas pada zaman penjajahan, perintis kemerdekaan 1945, orde baru, dan masa era modernisasi.

Repoter : Trivan dan Nalendra

Nilai Historis dan Kreativitas Sapedah Baheula Bandung

Nilai Historis dan Kreativitas Sapedah Baheula Bandung

IRWAN AKHMAD,

Page 2: Liputan Komunitas Sepedah Onthel

Foto atas: Konvoi sepedatinggi PSBB

Foto cover: Sosok Irwan Ahmad - Sekretaris Paguyuban SepedaBaheula Bandoeng

Foto kanan: Tim atraksi PSBB di depan Gedung Sate, Bandung

Paguyuban Sapedah Baheula

Bandoeng – West Java (PSBB)

adalah paguyuban penggemar

sepeda tua yang biasa disebut dengan

sepeda onthel. Anggota perkumpulan

ini biasanya berkumpul setiap hari

Rabu pukul 19.00 di sekretariat dan

Minggu pukul 08.00 s/d 10.00 di area

Car Free Day Jl. Merdeka (depan GGM)

dan Gedung Merdeka (Jl. Asia Afrika).

PSBB didirikan pada 31

Januari 2005 di Kota Bandung oleh 35

perintis sekaligus pendiri atas dasar

kesamaan hobi, rasa cinta, solidaritas,

kebe r samaan , r a sa memi l i k i ,

kepedulian dan keinginan dalam

melestarikan budaya bersepeda tanpa

membedakan ras, gender, agama,

strata, dan status sosial.

Dalam perkembangannya,

PSBB telah menjadi sebuah komunitas

sepeda yang memiliki ciri khas

tersendiri. Keunikan sepeda tua dan

atribut bernuansa tempo dulu yang

dikenakan memberikan daya tarik dan

daya lirik bagi masyarakat khususnya

warga Kota Bandung. Mengayuh

sepeda tua memberikan kesan dan

pengalaman yang berbeda, meretas

jejak sejarah, menghargai jerih payah

dan perjuangan. Melalui setiap

kegiatannya, perkumpulan pecinta

sepeda onthel ini juga berupaya

menjaga dan ikut serta memelihara

kebersihan kualitas udara Kota

Bandung dengan terus mengupayakan

kegiatan bersepeda setiap hari dan

ikut serta menyambut Kota Bandung

sebagai kota tujuan wisata.

P S B B s e b a g a i w a d a h

komunitas sepeda zaman “baheula”

bersifat unitaristik, independen, dan

tidak berpolitik praktis secara aktif

dan ikut serta menjaga, melestarikan,

memelihara sepeda zaman “baheula”

yang dijiwai semangat kekeluargaan,

kebersamaan, dan kesetiakawanan

sosial.

Page 3: Liputan Komunitas Sepedah Onthel

Beragam kegiatan PSBB

sudah banyak dilaksanakan di berbagai

tempat sekitaran Kota Bandung dan

luar Kota Bandung. Salah satunya

adalah kegiatan “Sepeda dan Kreasi

Seni” yang diselenggarakan pada

tanggal 10 Oktober 2010 di Pasar Seni

ITB. Selain transportasi, sepeda juga

p u n y a f u n g s i s e b a g a i m e d i a

silahturahmi dan kreasi. Betapa

bersepeda dilakukan dengan riang dan

menyenangkan. Untuk berolah

raga,bekerja, bersekolah, berniaga

hingga bertamasya.

Dengan bersepeda pula

orang-orang dapat saling berkunjung.

Bahkan karena lajunya yang relatif

santai tapi pasti, saat bersepeda

seseorang dapat menyapa orang yang

dikenalnya. “Krining” bel pun dapat

digunakan untuk sekedar menyatakan

“Hallo!”.

Kehadiran komunitas sebagai

wadah berkumpul dan berbagi akan

se sama pehob i , d i r a sa cukup

menunjang dalam proses menjalin

si laturahmi dan “babarayaan”.

Harapannya tentu silahturahmi yang

terjalin kian erat dan menambah

jumlah saudara.

Bernosltalgia hingga berbagi

pengalaman soal sepeda menjadi nilai

tambah dalam memperkokoh pondasi

organisasi secara keseluruhan.

Organisasi yang berkembang menuju

kemajuan adalah jer ih payah,

perjuangan dan pengorbanan seluruh

elemen yang ada di dalamnya. Mulai

dari anggota, pengurus, hingga sistem

dan prinsip organisasi yang dijalankan.

Page 4: Liputan Komunitas Sepedah Onthel

Kekuatan organisasi akan bertambah pula

dengan munculnya beragam kreativitas dan inovasi

dari berbagai elemen tadi. Tak dipungkiri, kritik

yang membangun dan memotivasi pun diperlukan

sebagai bekal untuk perkembangan dan kemajuan

bersama.

Betapa banyak kreasi yang bisa dihadirkan

dari kereta angin ini. Tak sedikit kreasi terlahir dari

sejumlah ide dan pemikiran yang bermula dari

kunjungan silahturahmi. Masih ingat ketika sebuah

kreasi berupa instalasi seni dengan media sepeda

menjadi tumpeng raksasa? Kreasi yang positif

adalah sesuatu yang mesti dihargai. Apapun itu.

“Jenis sepedah Durkopp merupakan salah

satu sepeda pabrikan terbaik asal Jerman, tepatnya

di Bielefeld, Jerman”, ungkapnya. Pada

pertengahan abad ke-19 kegiatan industri di

Jerman mengalami evolusi besar-besaran disaat

hampir semua pabrikan beralih ke industri tekstil.

Semua berlomba mengimpor mesin tenun dari

negeri Paman Sam. Namun kemudian, semua mesin

itu akhirnya terkendala oleh pasokan onderdil yang

kurang sehingga banyak mesin tenun rusak dan

tidak bisa digunakan. Dua orang mekanik andal asal

Bielefeld, Baer dan Koch, berinisiatif untuk

membangun pabrik pembuatan mesin tenun sendiri

agar tidak mengandalkan mesin impor.

Kesuksesan mereka pun tercapai dan

mengundang banyak pengusaha untuk ikut serta

dalam pembuatan mesin tersebut. Pada 1865 Baer

memutuskan untuk mendirikan pabrik sendiri.

Begitu pun Koch, dia memulai usaha sendiri dengan

nama Koch & Co Karyawan Koch, Durkopp dan

Schmidt yang juga ahli dalam bidang mesin besar

ternyata telah merancang sebuah mesin tenun

sendiri sejak tahun 1861. Namun kemudian mereka

berdua mengundurkan diri dari Koch & Co dan pada

1867 mendirikan perusahaan mesin tenun sendiri

dengan nama Durkopp & Schmidt, selama kurang

lebih 20 tahun, kota Biefield menjadi salah satu

pemasok mesin-mesin tenun berkualitas ke seluruh

penjuru dunia internasional sebagai mesin tenun

terbaik saat itu.

Namun, saat krisis industri tahun 1880

disebabkan pertumbuhan industri nasional yang

bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri,

membawa Jerman pada titik keterpurukan

termasuk industri alat berat. Hal itu membuat

Schmidt's mengundurkan diri dari saham Durkopp &

Foto atas: Tumpeng onthel yang dibuat oleh PSBB. Tumpeng ini terbuat dari sekira 200

sepeda onthel

Page 5: Liputan Komunitas Sepedah Onthel

Schmidt yang kemudian berubah nama menjadi

Durkopp & Co.

Karena industri mesin tenun mengalami

kemunduran, mereka pun lantas membuat sebuah

gebrakan baru dengan mendirikan pabrik sepeda

pertama di Jerman. Produksi pertamanya mendapat

sambutan positif dari masyarakat dan terjual laris.

Keberhasilan tersebut membuat mereka harus

bersemangat untuk melanjutkan produksi sepeda.

Langkah ini pun diikuti oleh perusahaan lain

termasuk Korch & Co, tempat dia dulu bekerja. Tak

lama berselang industri sepeda mulai memasuki era

keeamsan dan menunjang kembali perekonomian

Jerman khususnya di Kota Bielefeld.

Banyak orang mengagumi keberadaan

sepeda tua. Dengan bangga mereka merawat dan

menjaga sepeda tua miliknya. Tahun pembuatannya

tergolong sangat tua, bentuknya aneh hingga

kelengkapannya yang orisinil dengan harganya yang

mahal.

Kendati demikian, ada pula yang sekadar

memilikinya hanya dengan asal bisa jalan, asal

punya, asal bisa ngegowes hingga terkesan “asal-

asalan” dan terkadang menuai komentar. Sebagian

memandang sebelah mata dengan mencibir,

merendahkan serta menilai biasa-biasa saja. Ada

pula orang-orang yang meremehkan dan tidak peduli

keberadaan para goweser sepeda onthel ataupun

sepeda lain pada umumnya.

Sah-sah saja jikalau di antara para onthelis

saling menilai, memuji, berkolaborasi, bertukar

pikiran hingga saling tukar barang (barter ataupun

jual-beli). Namun sangat disayangkan seandainya di

antara kita ada yang saling merendahkan sepeda

onthel kepunyaan orang lain, menilai dengan

m e m b a n d i n g - b a n d i n g k a n a t a u p u n

mengesampingkannya lantaran sepedanya odong-

odong. Sungguh terlalu!

Menghargai seseorang dengan minat,

adanya keinginan dan mulai menyukai dunia onthel

adalah harga yang sangat tinggi daripada

mencemooh . Ha r ga i l a h me reka dengan

kreativitasya, perjuangan berburunya, usaha dan

prinsip mereka dalam melestarikan sepeda tua

sebagai salh satu bentuk atau bukti sejarah, budaya,

dan seni zaman dulu.

Buktinya, di Indonesia sepeda onthel bisa

sejajar dengan kendaraan lainnya di zaman modern

ini. Mulai dari harganya, perlakuannya dalam event-

event pemerintahan, jadi media pajangan di hotel

berbintag, properti pada acara-acara TV, iklan,

syuting sinetron, dan masuk sebagai tamu negara

sekalipun. Jadi, jangan anggap remeh onthelku.

Berikut wawancara Trivan dan Nalendra

dengan Irwan Akhmad selaku sekretaris dari

komunitas PSBB:

Siapakah yang pertama kali terinsiprasi untuk

merintis komunitas sepedah onthel ini?

Bandung sebagai ibukota Jawa Barat,

tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat

Indonesia. Apalagi kota yang berjuluk 'Kota

Kembang' ini dikenal sebagai kota yang sangat cantik

dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga

yang tumbuh. Tak heran, kota terbesar ketiga di

Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya ini juga

dikenal dengan sebutan Parijs van

Java karena keindahannya.

PSBB-West Java

dibentuk oleh delapan

onthel i s , d iantaranya

adalah Dodo, Riki, Toto, Idoy,

A s e p , M u n g i n d a n

B a m b a n g . M e r e k a

Foto atas: Sosok Yahya Johari,Ketua PSBB Kepengurusan Tahun 2012

Page 6: Liputan Komunitas Sepedah Onthel

800 anggota resmi dan simpatisanbersama mendukung kegiatan Paguyuban Sepeda Baheula Bandoeng -West Java, untuk menjadikan Kota Bandung sebagai kota pariwisata.“ “

membentuk PSBB-West Java pada

tanggal 31 Januari 2005 atas dasar

persamaan mencintai dan menggemari

salah satu alat transportasi yang

bersejarah tersebut. Pada awalnya,

mereka adalah pecinta dan penggemar

sepeda onthel yang kerap berkumpul

di Masjid Pusdai Bandung setiap hari

Minggu pagi.

Mengapa anda lebih memi l ih

komunitas sepeda onthel ini untuk

dijadikan komunitas ”Paguyuban

Sapedah Baheula Bandung”, sebagai

k o m u n i t a s p e n g g e r a k k o t a

pariwisata?

Pada awalnya yang membuat

kami semakin percaya diri untuk

menjadikan Kota Bandung sebagai

kota pariwisata, adalah acara

”Bandung Lautan Onthel” tahun 2010

acara tersebut dihadiri oleh 3.000

orang peserta, dan kita mampu

melakukan itu, mudah-mudahan 2013

sekarang akan semakin banyak peserta

y a n g h a d i r. I t u k e g i a t a n n y a

internasional, jadi temen-temen

komunitas dari luar negeri juga mau

hadir ke sini (Kota Bandung). Malaysia

dan Belanda akan hadir, ini merupakan

salah satu momentum yang paling

berkesan, tidak hanya bagi anggota

PSBB dan juga bagi temen-temen di

d a e r a h l a i n . K a m i b i a s a n y a

menggalang acara itu tidak hanya

dalam 1 hari saja artinya kami

mencoba hanya menyelenggrakan

event biar bisa dikenang sampai

kapanpun.

Bagaimana cara komunitas ini

mensosialisasikan informasi event

besar di Bandung kepada komunitas

yang berada di luar negeri?

Kami membuka jaringan

melalui internet, dan sebagainya dan

itu ada penghubungnya artinya

beberapa teman kita yang hobi

bersepedah, ia sekolah di Belanda.

Nah mereka menghubungkan itu, dari

mulai perkembangan sepedah di

I n d o n e s i a k e B e l a n d a , j a d i

Page 7: Liputan Komunitas Sepedah Onthel

tersosialisasikan. Tentu mereka pun ada yang sudah

pernah ke Bandung. Yang selalu mengikuti

kunjungan acara komunitas itu dari Malaysia.

Sehingga mereka dapat saling bercerita kepada

sesamanya yang di sana, belum pernah hadir di

acara Bandung Lautan Onthe l . Ma lays ia

mengembangkan komunitasnya ketika mereka

pertama kali datang ke Bandung, pada tahun 2010

yang hanya berjumlah 2 orang. Ini menjukkan efek

yang luar biasa dari adanya event besar yang selalu

diagendakan komunitas Onthel di Indonesia,

terkhusus di kota Bandung.

Selain sepeda onthel, hal apa sajakah yang

menjadi ciri khas dari komunitas sepeda onthel

ini?

Selain kegiatan yang selalu menunjukkan

sepedah baheula ini, kami pun kerap kali

menggalakan berbagai aktivitas, seperti karnaval

dengan menggunakan kostum. Baik itu kostum

tradisional, baju demang, baju koloni, pejuang pada

zaman dulu, sampai dengan menjual bursa onderdil.

Jadi bursa onderdil itu baik yang bakal maupun yang

baru. Baru tetapi stok lama contohnya onderdil dari

tahun 1970, namun masih baru yang disimpan di

gudang, sangat lama dan di dalam kegiatan

“klitikkan” ini dalam bahasa Jawa artinya pasar

dadakan (loak), akan dijual kembali dengan harga

terjangkau.

Kegiatan yang bermakna sosial seperti apakah

yang diagendakan oleh komunitas PSBB?

Yang jelas si lahturahmi, itu akan

d imanfaatkan sebaga i momentum a jang

silahturahmi, jadi dari daerah pelosok Indonesia kita

dapat berbagi, bercerita, dan sharing tentang

sepedah. Juga di berbagai daerah ada seminar

tentang sepedah, jadi memberikan wawasan

tentang sejarah sepedah atau mengupas tentang

suatu merek sepeda dan itu biasanya disampaikan

oleh para pakar sepeda tua di Indonesia. Kegiatan

sosial lainnya seperti donor darah di PMI, sosialisasi

kesehatan gratis, tetapi yang jelas tidak terlepas

da r i keg i a tan -keg i a tan komun i ta s yang

berlandaskan silahturahmi.

Selain kunjungan PSBB ke Malaysia, ke mana

lagikah kunjungan yang paling jauh?

Kalau dari Indonesia masih Malaysia dan

Belanda, tetapi dari PSBB belum pernah ke Belanda,

tetapi untuk teman-teman di daerah ada. Karena

kitakan memiliki satu wadah KOSTI (Komunitas

Sepeda Tua Indonesia). Ya, nah itu yang menjadi

wadah komunitas-komunitas di daerah. Jadi begini,

jika temen-temen dari PSBB melakukan kunjungan

Foto kanan: Parkiran sepeda onthelyang telah dimodifikasi. Ketinggian

sepeda onthel yang telah dimodifikasi ini bisa mencapai hingga 2-3 meter.

Page 8: Liputan Komunitas Sepedah Onthel

ke Bogor, maka ada lagi komunitasnya dengan nama

yang sesuai di daerahnya, contohnya Onthel

Community Bogor. Cibinong, Cianjur, dan Garut juga

ada. Pokoknya ditiap kota sekarang sudah ada

komunitasnya. Akan tetapi KOSTI tidak memiliki

anggota, hanya mengorganisir setiap event

komunitas di daerah-daerah agar tidak bentrok. Jadi

tetap agenda PSBB sendiri akan selalu mengunjungi

komunitas yang berada di daerah lain dan tentu di

Indonesia. Untuk ke Belanda sendiri membutuhkan

persiapan yang panjang, mengurus segala prosedur.

Dan pergi ke Belanda kan tidak seperti kita

mengunjungi negara-negara di Asia, itu lebih ribet

karena harus mengurusi paspor dan visanya yang

cukup lama. Ke Belanda pun harus melakukan Paying

Money of Banking, harus mendeposito 30 juta

sampai 50 juta dan harus mempunyai jaminan dari

kedutaan besar. Pokonya rada ribet, tetapi

menyenangkan kalau sudah lolos. Untuk tahun

depan PSBB sudah memiliki rencana agar bisa

melakukan kunjungan ke Belanda.

Bentuk kerja sama seperti apa yang disahkan oleh

komunitas PSBB?

Kami selalu dilibatkan dengan event-event

pemerintahan seperti peringatan kota Bandung,

ulang tahun Jawa Barat, sosialisasi anti narkoba,

sosialisasi batik, dan sebagainya. Alhamdulilah

kegiatan-kegiatan di pemerintahan kita turut

dilibatkan. Artinya kita memang sangat mendukung

dengan apa yang diprogram pemerintah. Terpenting

adalah tidak bertentangan dengan visi dan misi kita.

Karena kita memiliki aspek-aspek terlibat dan

melibatkan diri, dari lingkungan hidup sudah jelas

kita bersepeda, pendidikan, dan layanan

masyarakat lainnya, kecuali kegiatan politik.

Apa kelebihan dari sepedah onthel ini sebagai

citra komunitas PSBB melesarikan budaya dan

nilai histori Indonesia zaman dahulu?

Zaman kembali berubah ketika modenisasi

hadir dengan berbagai kecanggihan teknologi,

perubahan pola dan gaya hidup manusia moderen.

Berdatangannya bermacam budaya dari luar negeri,

sangat berpengaruh pada lingkungan dan kehidupan

manusia Indonesia. Namun jangan sangka bahwa di

antara manus ia -manus ia Indones ia yang

bergelimang dengan kemewahan, bersanding

dengan kecanggihan teknologi dan modernisasi,

masih ada orang-orang yang mempertahankan dan

melestarikan budaya bersepeda.

Bagaimana sensasi dari keunikkan sepedah onthel

yang tinggi?

Guna melengkapi ragam raya ketangkasan

dan keterampilan bersepeda, Tim Atraksi PSBB

membuat sepeda tinggi (tall bike). Dirakit dari dua

rangka speda onthel. Sesuai namanya, sepeda

memiliki ukuran yang relatif lebih tinggi dibanding

sepeda dewasa pada umumnya. Ukuran tinggi frame

yang berbeda signifikan ini menjadikan posisi

pengendaranya lebih tinggi dari pengguna sepeda

lainnya. Alhasil, pesepda tinggi akan berada di atas

ketinggian rata-rata saat mengayuh dan melaju.

Apa harapan anda untuk pemuda-pemudi

Nusantara, sebagai regenerasi pewaris tahta dari

budaya tradisi yang hampir tertinggal di

Indonesia?

Mudah-mudah dengan adanya sepeda

betul-betul jadi suatu kekuatan besar terutama

dalam mempererat silahturahmi. Dan jelas kami

akan selalu memberikan kontribusi positif dari

beragam aspek dengan sepeda onthel, terutama

untuk masyarakat da warga kota Bandung. Minimal

kami dapat memberikan nilai positif dari budaya

tradisi dan pariwisata. Untuk lingkungan hidup

karena kita selalu bebas polusi karena kita

menggunakan sepeda. Tetapi jangan salah juga

walaupun sepeda-sepeda lain juga sama digowes

tidak ada polusi, akan tetapi mereka mungkin belum

menemukan cara bagaimana cara mengangkat

pariwisatanya, untuk sepeda-sepeda onthel yang

penting asal membantu sistem yang diangkat

mungkin akan bisa begitukan. Kebetulan Bandung

masih punya nilai-nilai negara dan heditorian, kita

memanfaatkan kesempatan itu untuk menambah

daya tarik pariwisata.

Page 9: Liputan Komunitas Sepedah Onthel

WAWANCARA & INVESTIGATIVE REPORTINGMeliput : Komunitas Onthel (Paguyuban Sapedah Baheula Bandung West Java)Alasan Meliput : Mengenal lebih dekat keunikan aktivitas dari Paguyuban Sapedah Baheula Bandung West Java.

Daftar Pertanyaan Liputan :

1. Apa visi dan misi dari kegiatan Komunitas Ontel (Paguyuban Sapedah Baheula)?

2. Kapan komunitas ”Paguyuban Sapedah Baheula” didirikan?

3. Siapakah yang pertama kali terinsiprasi untuk merintis komunitas sepedah onthel ini?

4. Mengapa anda lebih memilih komunitas sepeda onthel ini untuk dijadikan komunitas ”Paguyuban Sapedah Baheula Bandung”, sebagai komunitas penggerak kota pariwisata?

5. Berapakah jumlah keanggotaan komunitas ”Paguyuban Sapedah Baheula” yang aktif sampai pada saat ini?

6. Di mana saja komunitas ”Paguyuban Sapedah Baheula” ini melakukan kegiatan secara rutin?

7. Adakah dukungan dari pemerintah provinsi Jawa Barat terhadap setiap kegiatan yang

diselenggarakan oleh komunitas ”Paguyuban Sapedah Baheula”?

8. Dengan cara apa komunitas ini memberikan daya tarik kepada masyarakat, sehingga

masyarakat menjadi berantusias untuk menjadi anggota komunitas ”Paguyuban Sapedah Baheula”?9. Kegiatan yang bermakna sosial seperti apakah yang diagendakan oleh komunitas PSBB?

10. Mengenai sepedah, Bagaimana cara anda merawat sepedah antik ini agar selalu terlihat baru, sedangkan sepedah ini terbilang sudah cukup langka di Pulau Jawa?

11. Bagaimana cara komunitas ini mensosialisasikan informasi event besar di Bandung kepada komunitas yang berada di luar negeri?12. Selain sepeda onthel, hal apa sajakah yang menjadi ciri khas dari komunitas sepeda onthel ini?13. Selain kunjungan PSBB ke Malaysia, ke mana lagikah kunjungan yang paling jauh?14. Bentuk kerja sama seperti apa yang disahkan oleh komunitas PSBB?15. Apa kelebihan dari sepedah onthel ini sebagai citra komunitas PSBB melesarikan budaya dan

nilai histori Indonesia zaman dahulu?16. Bagaimana sensasi dari keunikkan sepedah onthel yang tinggi?17. Apa harapan anda untuk pemuda-pemudi Nusantara, sebagai regenerasi pewaris tahta dari budaya tradisi yang hampir tertinggal di Indonesia?

Narasumber : Irwan Akhmad (Sekretaris PSBB)

Alasan memilih narasumber : Beliau sebagai sekretaris PSBB (Paguyuban Sapedah Baheula Bandung West Java), yang tentunya dengan harapan kami dapat memberikan informasi secara mendalam terkait laporan yang akan kami kemas, guna memenuhi tugas wawancara kami.

Jadwal Teknis Liputan...

Page 10: Liputan Komunitas Sepedah Onthel

Jadwal Teknis Liputan Komunitas PSBB West Java :

Nama Mahasiswa : Trivan Andreas Manihuruk – 41810084 Nalendra Agung Sangga Lasmana - 41810051

Hari/Tanggal Keterangan

Minggu, 21 Oktober 2012 Persiapan/Diskusi rencana melakukan wawancara dan membuat daftar pertanyaan pokok.

Rabu, 31 Oktober 2012 Wawancara dilaksanakan pada Pkl. 19.30 WIB, (sesuai dengan kesepakatan ”Kang Irwan Akhmad”, selaku narasumber dari PSB Bandung West Java).

Senin, 5 November 2012 Mengolah data dan mengedit laporan dari hasil wawancara.

Jumat, 9 November 2012 Mengumpulkan tugas, hasil dari liputan yang sudah dikemas menjadi hard copy.