22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan, istilah belajar bukanlah hanya proses belajar pada pendidiakan yang formal, namun belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Istilah itu tidak secara langsung muncul namun merupakan gagasan – gagasan beberapa ahli salah satu nya adalah Lev Vygotsky Lev Vygotsky adalah seorang filosof Rusia yang idenya mempunyai peran penting dalam memahami budaya, interaksi sosial dan peranan bahasa dalam perkembangan kognitif. Teori Vygotsky mendapat perhatian yang makin besar ketika memasuki akhir abad ke-20. Ia dipengaruhi oleh Pavlov dan beranggapan bahwa perkembangan secara langsung dipengaruhi oleh perkembangan sosial. Istilah yang sering digunakan adalah : dampak sosial, scaffolding, and zone of proximal development (ZPD). Menurut Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental yang relative dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian. Namun,anak-anak tidak banyak meiliki fungsi mental yang lebih tinggi. Pengalaman dengan 1

Lev Vygotsky

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Filsafat Pendidikan

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan, istilah belajar bukanlah hanya proses belajar pada pendidiakan yang formal, namun belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Istilah itu tidak secara langsung muncul namun merupakan gagasan gagasan beberapa ahli salah satu nya adalah Lev Vygotsky

Lev Vygotsky adalah seorang filosof Rusia yang idenya mempunyai peran penting dalam memahami budaya, interaksi sosial dan peranan bahasa dalam perkembangan kognitif.Teori Vygotsky mendapat perhatian yang makin besar ketika memasuki akhir abad ke-20. Ia dipengaruhi oleh Pavlov dan beranggapan bahwa perkembangan secara langsung dipengaruhi oleh perkembangan sosial. Istilah yang sering digunakan adalah : dampak sosial, scaffolding, and zone of proximal development (ZPD).

Menurut Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental yang relative dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian. Namun,anak-anak tidak banyak meiliki fungsi mental yang lebih tinggi. Pengalaman dengan orang lain secara berangsur menjadi semakin mendalam dan membentuk gambaran batin anak tentang dunia.

Salah satu hasil pemikirannya yang dikenal di bidang psikologi anak adalah merumuskan konsep "zone of proximal development". Konsep ini menerangkan bahwa dalam proses pembelajaran seorang anak ada sebuah area dimana anak tersebut harus diberikan bantuan eksternal untuk dapat belajar hal yang baru sedangkan ada area lain dimana anak tersebut dapat belajar mandiri tanpa dibantu.

Dalam teorinya Vygotsky menjelaskan terdapat empat prinsip dasar dalam penerapan teori Vygotsky yaitu:

a. Belajar dan berkembang adalah aktivitas social dan kolaboratif

b. ZPD dapat menjadi pemandu dalam menyusun kurikulum dan pelajaran

c. Pembelajaran disekolah harus dalam konteks yang bermakna, tidak boleh dipisahkan dari pengetahua anak-anak yang dibangun dalam dunia nyata mereka.

d. Pengalaman anak diluar sekolah harus dhubungkan dengan pengalaman mereka disekolah

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di tuliskan diatas, terdapat beberapahal yang dapat penulis kaji lebih lanjut, adapun Rumusan Masalahnya :

1. Bagaimana Riwayat Hidup Lev Vygotsky

2. Bagaimana cara pandang Lev Vygotsky terhadap pendidikan

3. Bagaimana teori teori Lev Vygotsky terhadap pendidikan

4. Bagaimana Implementasi teori Lev Vygotsky terhadap pendidikan

5. Apa saja karya karya Lev Vygotsky

1.3 Tujuan

1. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah.

2. Untuk lebih mengetahui riwayat hidup Lev Vygotsky

3. Untuk lebih memahami pemikiran Lev Vygotsky terhadap pendidikan

4. Untuk lebih memahami teori- teori Lev Vygotsky dan pengimpelemntasian dalam pendidikan

5. Untuk mengetahui karya karya Lev Vygotsky sebagai bahan referensi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Riwayat Hidup

Lev Vygostky merupakan ahli filosofi yang lahir pada tahun 1896 di Tsarist Russia, di suatu kota Orscha, Belorussia dari keluarga kelas menengah Keturunan Yahudi. Dia tumbuh dan besar di Gomel, suatu kota sekitar 400 mil bagian barat Moscow. Sewaktu dia masih muda, dia tertarik pada studi-studi kesusastraan dan analisis sastra, dan menjadi seorang penyair dan Filosof.

Lev Vygostky mendapatkan pendidikan awal daripada ibunya sendiri yang merupakan seorang guru dan mempunyai seorang tutor peribadi yang bernama Solomon Ashpiz. Lev Vygostky turut mendapat pengaruh dari sepupunya David Vygotsky. lalu meneruskan pendidikan sekolah menengahnya di sebuah sekolah persendirian. Menamatkan pendidikan sekolah menengahnya dengan anugerah medal emas

Memasuki usia 18 tahun, dia menulis suatu ulasan tentang Shakespeare's Hamlet yang kemudian dimasukkan dalam satu dari berbagai tulisannya mengenai psikologi. Dia memasuki sekolah kedokteran di Universitas Moscow dan dalam waktu yang tidak lama kemudian dia pindah ke sekolah hukum sambil mengambil studi kesusastraan pada salah satu universitas swasta. Dia menjadi tertarik pada psikologi pada umur 28 tahun.

Setelah tamat pendidikanya, lev Vygotsky bekerja di beberapa tempat. Antaranya ialah Institut Psikologi pada pertengahan 1920 dan di beberapa pusat pendidikan di Moscow, Lerningrad dan Kharkow di mana beliau bekerja keras menyatakan ideanya tentang perkembangan kognitif. Dia dipercaya membawakan kuliah psikologi walaupun secara formal tidak pernah mengambil studi psikologi. Dari sinilah dia semakin tertarik dengan kajian psikologi sehingga menulis disertasi Ph.D. mengenai Psychology of Art di Moscow Institute of Psychology pada tahun 1925.

Vygotsky bekerja kolaboratif bersama Alexander Luria and Alexei Leontiev dalam membuat dan menyusun proposal penelitian yang sekarang ini dikenal dengan pendekatan Vygotsky. Selama hidupnya Vygotsky mendapat tekanan yang begitu besar dari pemegang kekuasaan dan para penganut idelogi politik di Rusia untuk mengadaptasi dan mengembangkan teorinya.

Setelah dia meninggal pada usia yang masih dibilang sangat muda (38 tahun), pada tahun 1934 akibat menderita penyakit tuberculosis (TBC), barulah seluruh ide dan teorinya diterima oleh pemerintah dan tetap dianut dan dipelajari oleh mahasiswanya.

Kepeloporannya dalam meletakkan dasar tentang psikologi perkembangan telah banyak mempengaruhi sekolah pendidikan di Rusia yang kemudian teorinya berkembang dan dikenal luas di seluruh dunia hingga saat ini.

Lev Vygotsky adalah seorang penulis yang produktif,menerbitkan enam bukutentang topic psikologi selama sepuluh tahun.Minatnya cukup beragam,tapi sering berpusat pada topic perkembangan anak dan pendidikan,Ia juga menjelajahi topic-topik seperti psikologi perkembangan ,seni,dan bahasa.

Sezaman dengan Piaget, Vygotsky menulis di Uni Soviet selama 1920-an dan 1930-an. Namun, karyanya baru dipublikasikan di dunia Barat pada tahun 1960-an. Sejak saat itulah, tulisan-tulisannya menjadi sangat berpengaruh. Vygotsky adalah pengagum Piaget. Walaupun setuju dengan Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda, tetapi Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendirian dan membentuk gambaran realitas batinnya sendiri.

Karya, idee dan nama Lev Vygotsky diharamkan oleh Joseph Stalin yang memerintah Russiapada masa itu. Selama lebih 20 tahun karya dan idea Vygotsky tidak dibenarkan untuk disebarkan di khalayak ramai. Para ahli psikologi telah mengangkat semula idea-idea Vygotsky dan memperkenalkan di bidang psikologi dunia sampai hari ini. Beliau percaya bahawa perkembangan kognitif dipengaruhi oleh faktor persekitaran sosial dan budaya. Melalui interaksi sosial dengan ibu bapa, guru, rakan, orang dewasa lain, sekolah dan sebagainya. Bayi lahir dengan beberapa fungsi asas mental (elementary mental function), yaitu perhatian, sensasi, persepsi dan memori. Vygotsky sangat dikenali sebagai seorang ahli psikologi pendidikan yang memperkenalkan teori sosiobudaya.Teorinya ini juga menyatakan bahawa perkembangan anak-anak bergantung kepada interaksi anak-anak dengan orang yang ada di sekitarnya yang menjadi alat penyampaian sesuatu budaya yang membantu mereka membina pandangan tentang sekelilingnya. Lev Vygotsky telah menulisbuku tentang Pemikiran dan Bahasa' dan Fikiran Masyarakat.

2.1 Pandang Lev Vygotsky terhadap pendidikan

Lev Vygotsky adalah seorang filosof Rusia yang idenya mempunyai peran penting dalam memahami budaya, interaksi sosial dan peranan bahasa dalam perkembangan kognitif.Teori Vygotsky mendapat perhatian yang makin besar ketika memasuki akhir abad ke-20. Ia dipengaruhi oleh Pavlov dan beranggapan bahwa perkembangan secara langsung dipengaruhi oleh perkembangan sosial. Istilah yang sering digunakan adalah : dampak sosial, scaffolding, and zone of proximal development (ZPD).

Teori Vygotsky menentang gagasan-gagasan Piaget tentang bahasa dan pemikiran. Vygotsky menyatakan bahwa bahasa, bahkan dalam bentuknya yang paling awal, adalah berbasis sosial, sementara Piaget menekankan pada percakapan anak-anak yang bersifar egosentris dan berorientasi nonsosial. Anak-anak berbicara kepada diri mereka untuk mengatur perilakunya dan untuk mengarahkan diri mereka (Duncan, 1991). Sebaliknya, Piaget menekankan bahwa percakapan anak kecil yang egosentris mencerminkan ketidakmatangan sosial dan kognitif mereka. Menurut Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental yang relative dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian. Namun,anak-anak tidak banyak meiliki fungsi mental yang lebih tinggi. Pengalaman dengan orang lain secara berangsur menjadi semakin mendalam dan membentuk gambaran batin anak tentang dunia. Pengalaman anak diluar sekolah, harus dihubungkan dengan pengalaman mereka disekolah.

Menurut Vygotsky keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian mental berkembang melalui interaksi social langsung. Melalui pengoranisasian pengalaman-pengalaman interaksi social yang berada dalam suatu latar belakang kebudayaan ini. Perkembangan anak menjadi matang. menurut Vygotsky suatu pengetahuan tidak hanya didapat oleh anak itu sendiri melainkan mendapat bantuan dari lingkungannya juga. Karya vygotsky didasarkan pada pada tiga ide utama:

1. Bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka ketahui.

2. Bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual.

3. Peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran siswa.

Sumbangan psikologi kognitif berakar dari teori-teori yang menjelaskan bagaimana otak bekerja dan bagaimana individu memperoleh dan memproses informasi. Pandangan yang ditawarkan Vygotsky dan para ahli psikologi kognitif yang lebih mutakhir adalah penting dalam memahami penggunaan-penggunaan strategi belajar karena tiga alasan.

1. Mereka menggaris bawahi peran penting pengetahuan alam dalam proses belajar.

2. Mereka membantu kita memahami pengetahuan dan perbedaan antara berbagai jenis pengetahuan.

3. Mereka membantu menjelaskan bagaimana pengetahuan diperoleh manusia dan diproses didalam sistem memori otak.

Menurut teori Piaget Perkembangan kognitif seorang anak terjadi secara bertahap, lingkungan tidak tidak dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan anak. seorang anak tidak dapat menerima pengetahuan secara langsung dan tidak bisa langsung menggunakan pengetahuan tersebut, tetapi pengetahuan akan didapat secara bertahap dengan cara belajar secara aktif dilingkungan sekolah. Tapi Vygotsky tidak sependapat dengan Peaget, Vygotsky menekankan pada pembelajaran sosiokultural. Inti dari teori Vygotsky yaitu penekanan pada interaksi pembelajaran antara aspek internal dan aspek eksternal pada lingkungan social. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konsep budaya. Vygotsky juga yakin suatu pembelajaran tidak hanya terjadi saat disekolah atau dari guru saja, tetapi suatu pembelajaran dapat terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum pernah dipelajari disekolah namun tugas-tugas itu bisa dikerjakannya.

Pandangan Lev Vygotsky berbeda dengan konstruktivisme kognitif Piaget, konstruktivisme sosial yang dikembangkan oleh Vygotsky adalah bahwa belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun lingkungan fisik. Inti konstruktivisme Vygotsky adalah interaksi antara aspek internal dan eksternal yang penekanannya pada lingkungan sosial dalam belajar. Konstruktivisme adalah suatu teori belajar yang mempunyai suatu pedoman dalam filosofi dan antropologi sebaik psikologi. Pedoman filosofi pada teori ni ditemukan pada abad ke-5 sebelum masehi. Ketika Socrates memajukan pemikiran dari level sophist oleh metode perkembangan sistematis yang ditemukan melalui gabungan antara pertanyaan dan alasan logika. Metode baru ini yang mengkontribusi secara besar-besaran untuk memajukan aspek pemecahan masalah aliran konstruktivisme.

Ada empat prinsip dasar dalam penerapan teori Vygotsky yaitu:

a. Belajar dan berkembang adalah aktivitas social dan kolaboratif

b. ZPD dapat menjadi pemandu dalam menyusun kurikulum dan pelajaran

c. Pembelajaran disekolah harus dalam konteks yang bermakna, tidak boleh dipisahkan dari pengetahua anak-anak yang dibangun dalam dunia nyata mereka

d. Pengalaman anak diluar sekolah harus dhubungkan dengan pengalaman mereka disekolah

2.2 TEORI-TEORI VYGOTSKY

Menurut Vygotsky ,fungsi-fungsi mental memiliki koneksi-koneksi social,Vygotsky berpendapat bahwa anak-anak mengembangkan konsep-konsep lebih sistematis,logis dan rasional sebagai akibat dari percakapan dengan seorang penolong yang ahli,dengan demikian orang lain dan bahasa memegang peranan penting dalam perkembangn kognitif anak ( Berninger dalam John W.Santrock,2007 : 264 )

Adapun teori-teori Vygotsky tentang perkembangan kognitif sebagai berikut :

1. Zona Perkembangan Proksimal

Zona perkembangan proksimal ( Zona of Proximal Development/ZPD ) adalah istilah Vygotsky untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak yang terlatih .Oleh karena itu batas bawah dari ZPDadalah tingkat keahlian yang dimilikianak yang bekerja secara mandiri.Batas ats adalah tingkat tnggung jawab tambahn yang dapat diterima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur.( John Santrock,2007 : 264 )

2. Scaffalding

Konsep yang terkait dengan konsep ZPD adalah konsep scaffolding.Scaffalding adalah istilah yang terkait perkembangan kognitif yang digunakan Vygotsky yang mendeskripsikan perubahan dukungan sesi pembelajaran,dimana orang yang lebih terampilmengubah bimbingan sesuai tingkat kemampuan anak.( John W.Santrock,2007 : 265 )

3. Bahasa dan Pikiran

Penggunaan dialog sebagai alat scaffalding hanyalah salah satu contoh peran penting bahasa dalam perkembangan anak .Menurut Vygotskyanak menggunakan pembicaraan bukan saja untuk komunikasi social ,tetapi juga membantu membantu mereka menyelesaikan tugas.Lebih jauh Vygotsky yakinbahwa anak pada usiadini menggunakan bahasa untuk merencanakan,membimbing dan memonitor perilaku mereka .Penggunaan bahasa untuk kemandirian pribadi disebut private speech dan alat yang penting bagi pikiran selama tahun-tahun awal masa anak-anak.( John W. Santrock,2007 : 265 )

4. Sosiokultur Teori

Vygotsky menyatakan bahwa manusia dari hasil perkembangan interaksi dinamisantara individu dan masyarakat .Melalui interaksi ini ,anak-anak belajarsecara bertahap dan terus menerus dari orang tuadan guru,belajar ini,bagaimanapun dapat bervariasidari satu budaya ke yang berikutnya.Penting untuk dicatat bahwa teori vygotskymenekankan sifat dinamis dari interaksi ini.Masyarakat tidak hanya mempengaruhi orang,tetapi orang juga dapat mempengaruhi masyarat.

Inti dari teori Vygotsky yaitu penekanan pada interaksi pembelajaran antara aspek internal dan aspek eksternal pada lingkungan social. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konsep budaya. Zona perkembangan proximal ( ZPD ) ialah istilah Vygotsky untuk tugas-tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai sendiri oleh anak-anak, tetapi yang dapat dikuasai dengan bimbingan dan bantuan dari orang-orang dewasa atau anak-anak yang lebih terampil.

2.3 Pengimpelementasian Terhadap Pendidikan.

Dalam system pembelajaran Vygotsky juga menekankan bagaimana anak-anak dibantu berkembang dengan bimbingan dari orang-orang yang sudah terampil didalam bidang-bidang tersebut. Vygotsky lebih banyak menekankan peranan orang dewasa dan anak anak lain dalam memuahkan perkembangan si anak..Menurut Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental yang relative dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian. Namun,anak-anak tidak banyak meiliki fungsi mental yang lebih tinggi. Pengalaman dengan orang lain secara berangsur menjadi semakin mendalam dan membentuk gambaran batin anak tentang dunia.

Proses belajar menurut Vygotsky terjadi dalam wilayah zone proximal Development (ZPD), yakni wilayah antara apa yang diketahui dengan apa yang belum diketahui. Oleh karena itu Vygotsky berfokus pada koneksi antara orang-orang dan konteks budaya dimana mereka bertindak dan saling berhubungan atau saling berbagi pengalaman. Vygotsky memandang ogosentris bahasa dan peercakapan semacam itu sebagai transisi dari proses sosial dalam bahasa kepemikiran internal. (Driscoll, 1994). Dalam suatu penelitian tentang hubungan antara anak-anak yang baru belajar berjalan dengan ibunya,pasangan itu di tugaskan untuk menyelesaikan sejumlah masalah yang terdiri atas berbagai jumlah (sedikit obyek vs banyak obyek) dan berbagai kompleksitas (perhitungan sederhana vs reproduksi angka). Para ibu di minta mengerjakan tugas ini sebagai suatu peluang untuk mendorong pembelajaran dan pemahaman akan anak mereka. Vygotsky mengatakan bahwa bahasa dan pemikiran pada mulanya berkembang sendiri-sendiri, tetapi pada akhirnya bersatu.Ada dua prinsip yang mempengaruhi penyatuan pemikiran dan bahasa. Pertama, semua fungsi mental memiliki asal usul eksternal atau sosial. Anak-anak harus menggunakan bahasa dan mengkomunikasikannya kepada orang lain sebelum mereka berfokus ke dalam proses-proses mental mereka sendiri. Kedua, anak-anak harus berkomunikasi secara eksternal dan menggunakan bahasa selama periode waktu yang lama sebelum transisi dari kemampuan bicara secara eksternal ke internal berlangsung.

Scaffolding adalah memberikan bantuan yang besar kepada seorang anak selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri dan mengambil alih tanggung jawab pekerjaan itu. Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah kedalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri. Teori ini sangat dekat dengan prinsip model pembelajaran kooperatif dimana pada model ini terjadi interkasi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam usaha menemukan konsep konsep dan pemecahan masalah.

Vygotsky telah memberikan kontribusi penting dalam perkembangan manusia dengan membuka wawasan baru melalui perspektifcross cultural, lintas budaya. Di samping itu, Vygotsky juga telah menanamkan adanya proses akselerasi dan peningkatan kadar mental dalam menempuh pendidikan.Di Indonesia, program penelusuran bakat dan minat yang dikembangkan oleh beberapa universitas negeri dan swasta adalah salah satu bagian yang tak terpisahkan dengan pandangan Vygotsky yang melihat umur bukanlah hal yang sangat prinsipil dalam mengembangkan kreativitas anak.

Program eskalasi dan akselerasi di sekolah dasar seperti yang banyak dikembangkan dan dibicarakan sehubungan dengan keinginan untuk menggali potensi anak berbakat merupakan kontribusi Vygotsky dalam mengembangkan pendidikan. Eskalasi mengandung pengertian penanjakan kehidupan mental, sedangkan akselerasi,acceleration, secara singkat diterjemahkan percepatan. Lebih jauh, membagi pengertian akselerasi ke dalam dua bagian. Pertama, akselerasi sebagai model pelayanan pembelajaran. Kedua, akselerasi kurikulum atau akselerasi program

Para konstruktivisme menekankan peranan motivasi guru untuk membantu siswa belajar mencintai pelajaran. Tidak seprti behaviorist, yang menggunakan sangsi berupa reward, sedangkan konstruktivisme percaya bahwa motivasi internal, seperti kesenangan pada pelajaran lebih kuat daripada reward eksternal.dalam teori ini juga di katakana bahwa penggunaan media berupa computer juga dapat meningkatakan pengetahuan anak. Ketika anak menggunakan perangkat lunak (software) pendidikan, komputer memberikan bantuan atau petunjuk secara detail seperti yang diisyaratkan sesuai dengan kedudukan anak yang sedang dalam ZPD

Jika diliat dalam pandangan kognitif umum ciri pembelajaran dipandang sebagai berikut :

1. Menyediakan pengalaman belajar berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki siswa sehingga belajar melalui proses pembentukan pengetahuan.

2. Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, misalnya suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai cara.

3. Mengintegrasikan pembelajaran dengan sesuatu yang realistik yang melibatkan pengalaman konkrit, misalnya untuk memahami konsep melalui kenyataan kehidupan sehari-hari.

4. Mengintegrasikan pembelajaran sehingga terjadi kerjasama seseorang dengan orang lain atau dengan lingkungan. Misalnya kerjasama antara siswa-guru, siswa-siswa.

5. Memanfaatkan berbagai media untuk komunikasi.

6. Melibatkan emosional siswa sehingga menjadi menarik dan siswa mau belajar.

Dan pandangan teori belejar kognitif terhadap tujuan pendidikan sebagai berikut.

1. Menghasilkan individu yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan.

2. Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi untuk memungkinkan pengetahuan dan ketrampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik.

3. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dalam pembahasan dapat di tarik beberapa kesimpulan yang dapat kita pelajari yaitu :

Suatu pemikirian atau ide hendaklah kita kembangankan dengan baik meski pemikirian kita itu ditolak atau belum di terima, samahalnya seperti Lev Vygotsky meski pemikirian atau idenya di tolak pada massanya beliau tetap mengembangankan ide melalui tulisan tulisan yang dibuatnya, sampai setelah dia meninggal baru lah ide dan pemikiranya dapat di terima .

Teori kognitf social budaya yang dicetuskan oleh Lev Vygotsky adalah teori kognitif yang mengutamakan bagaimana intraksi social budaya menuntun perkembangan kognitif.Vygotsky menggambarkan perkembangan anak sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari aktivitas social dan budaya,ia percaya perkembangan ingatan ,atensi dan penalaran mencakup belajarmenggunakan penemuan masyarakat seperti bahasa,system matematis dan strategi ingatan.Vygotsky juga menekankan bahwa interaksi socialanak dengan orang dewasayang lebih terampil serta teman sebaya adalah penting dalam meningkatkan kognitif.Dengan bimbingan orang dewasa dan teman sebaya yang lebih terampil diharapkan potensi anak dapat berkembang secara maksimal

Vygotsky yakin suatu pembelajaran tidak hanya terjadi saat disekolah atau dari guru saja, tetapi suatu pembelajaran dapat terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum pernah dipelajari disekolah namun tugas-tugas itu bisa dikerjakannya.

Ada empat prinsip dasar dalam penerapan teori Vygotsky yaitu:

1. belajar dan berkembang adalah aktivitas social dan kolaboratif

2. seorang yang lebih dewasa dapat menjadi pemandu dalam menyusun kurikulum dan pelajaran

3. pembelajaran disekolah harus dalam konteks yang bermakna, tidak boleh dipisahkan dari pengetahuan anak-anak yang dibangun dalam dunia nyata mereka

4. pengalaman anak diluar sekolah harus dihubungkan dengan pengalaman mereka di sekolah.

Dalam pengembangannya teori Lev Vygotsky terdiri dari :

1. Zone proximal Development

2. Konsep scaffolding

3. Bahasa dan Pikiran

4. Sosiokultur Teori

Program eskalasi dan akselerasi di sekolah merupakan salah satu pengembangan pimikiran Lev Vygotsky

3.2 Saran

Masih terdapat banyak kesalahan penulis dalam penulisan makalah ini, agar makalah ini lebih sempurna maka penulis berharap kepada semua pihak yang telah membaca makalah ini dapat memberi sumbangan pemikiran, kritik maupun saran yang positif demi kesempurnaannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://psikologila.blogspot.com/2011/09/biografi-singkat-lev-semonovich.html

http://masrush.wordpress.com/2011/02/12/teori-lev-vygotsky-1896-1934/

http://blog.uin-malang.ac.id/muhamadsaifudinberaksi/2012/04/24/teori-kognitif-vygotsky/

Berninger dalam John W.Santrock,2007 : 264 tersedia : http://suyono1978.blogspot.com/2012/06/albert-bandura-dan-lev-vigotsky-oleh.html

Santrock,John W.(2007),Perkembangan Anak tersedia : http://suyono1978.blogspot.com/2012/06/albert-bandura-dan-lev-vigotsky-oleh.html

http://psikologibrebesjateng.blogspot.com/2011/08/albert-bandura-dan-lev-vygotsky.html

http://wahanateoripembelajaran.blogspot.com/2010/08/tokoh-lev-semenovich-vygotsky_1211.html

KOLOM SARAN

1

8

15