18
LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF NURCHALIZA HAZARIA SIREGAR NIP.19700908 200003 2 001 DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 Universitas Sumatera Utara

LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK

DAN REHABILITATIF

NURCHALIZA HAZARIA SIREGAR

NIP.19700908 200003 2 001

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013

Universitas Sumatera Utara

Page 2: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

i

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN................................................................................................. 1

DEFINISI LENSA KONTAK TERAPEUTIK................................................ ...... 2

KLASIFIKASI JENIS-JENIS LENSA KONTAK TERAPEUTIK........................ 2-3

BAHAN PEMBUATAN LENSA KONTAK........................................................ 3-4

TUJUAN PENGGUNAAN LENSA KONTAK TERAPEUTIK..................... ...... 5

HAL-HAL PENTING PADA PEMASANGAN LENSA KONTAK..................... 5-6

PENGGUNAAN LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN

REHABILITATIF................................................................................................. 7-14

RINGKASAN....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16

Universitas Sumatera Utara

Page 3: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

1

LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

PENDAHULUAN

Lensa Kontak terapeutik pertama kali dikenal pada tahun 1970an di Amerika

Serikat dan telah digunakan secara ekstensif untuk melindungi kornea, menghilangkan rasa

sakit, dan meningkatkan penyembuhan permukaan kornea. Bermacam material dan

parameter yang tersedia telah berkembang sangat pesat dan telah melakukan suatu langkah

besar menuju terciptanya lensa silikon hidrogel Dk tinggi. Pada saat ini armamentarium

dari Lensa kontak terapeutik memungkinkan dokter untuk memilih lensa yang tidak hanya

melindungi permukaan kornea, tetapi juga memodulasi proses penyembuhan.1

Lensa kontak terapeutik (LKT) telah terbukti menjadi suatu alat yang efektif dalam

penanganan begitu banyak kelainan mata. Dengan melakukan seleksi, pengamatan, dan

penanganan, LKT dapat memberikan penyelesaian terapi yang sangat efektif dan berguna

bagi pasien.2

Penggunaan LKT dalam penanganan pada berbagai kelainan pada mata bukan

merupakan pilihan pengobatan yang utama. LKT sebaiknya dianggap sebagai salah satu

dari sejumlah pilihan pengobatan yang mungkin diberikan.2

Penting sekali untuk melakukan komunikasi dengan pasien, ketika

merekomendasikan penggunaan Lensa kontak terapeutik, tujuan dari terapi, resiko-resiko

yang mungkin muncul akibat pemakaian Lensa kontak. Penggunaan lensa kontak aman

selama pemakaian sesuai dengan anjuran dan sesegera mungkin membersihkan lensa

kontak setelah pemakaian.1

Universitas Sumatera Utara

Page 4: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

2

DEFENISI LENSA KONTAK TERAPEUTIK

Istilah terapeutik berasal dari bahasa Yunani “therapeuein” yang berarti merawat,

atau menyembuhkan. Istilah “terapeutik” sering digunakan pada pemakaian jenis lensa

kontak spesifik, sementara pada kenyataannya, hampir setiap jenis lensa dapat digunakan

untuk terapetik1

KLASIFIKASI JENIS – JENIS LENSA KONTAK TERAPEUTIK

Lensa kontak umumnya diklasifikasikan menurut sifat polimernya (material)

penyusunnya, seperti kekerasan, fleksibilitas, dan permeabilitas terhadap gas (O2 dan CO2),

yaitu:3.4.5.6

1. Lensa kontak keras

1.1 Non - gas permeable

PMMA

1.2 Gas- permeable

Cellulose acetate butyrate (CAB)

Acrylat silikon

Fluoro copolymers

2. Lensa kontak lunak

2.1 HEMA

2.2 Karet silikon

3. Silikon Hydrogel

Universitas Sumatera Utara

Page 5: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

3

Berdasarkan letaknya pada permukaan mata maka lensa kontak dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Skleral

Menempati ruang seluas skleral termasuk bagian yang didepan kornea.

2. Korneal

Lensa kontak korneal menempati hanya seluas kornea terutama bagian vertex.

Gambar 1. (a) Lensa kontak skleral (b) Lensa kontak kornea

BAHAN PEMBUATAN LENSA KONTAK

a. Lensa kontak keras

Lensa kontak keras merupakan turunan langsung dari lensa Tuohy ini dibuat

dari polimetilmetacrylat (PMMA). Lensa ini tidak dapat ditembus oksigen,

sehingga mengandalkan resapan air mata kedalam celah antara lensa dan

kornea sewaktu berkedip untuk keperluan respirasi kornea. Lensa ini lebih

kecil daripada diameter kornea. Lensa keras dipakai untuk siang hari,

mudah dirawat, relative murah. Sayangnya banyak orang yang tidak tahan

memakainya. Keluhan utama adalah edema kornea.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

4

b. Lensa kontak keras Gas- permeable

Lensa ini adalah lensa keras yang dibuat dari butyrate acetat cellulose,

acrylat silikon, atau silikon dikombinasi dengan polimetlmetacrylat.

Keuntungannya adalah mudah ditembus oksigen, jadi memperbaiki

metabolism kornea, dan lebih nyaman, dengan tetap mempertahankan sifat-

sifat optic lensa keras. Lensa kontak ini pada umumya dipakai siang hari

namun dapat dipakai selama 24 jam pada keadaan khusus. Pada

keratokonus, lensa gas- permeabel ini adalah lensa pilihan utama.

c. Lensa kontak lunak

Sebagian besar lensa kontak lunak dibuat dari bahan hidrogel yaitu

hydroxyethylmethacrylate (HEMA) yang merupakan campuran polimer.

Macam lensa lunak bervariasi pada kandungan air (35% - 79%). Lensa

kontak hidrogel juga disebut lensa hidrofilik. Bahan HEMA sering

dicampur dengan bahan polyvinyl pyrrolidone (PVP) yang dapat

meningkatkan kemampuan menahan air, kekurangan dari bahan PVP dapat

membuat lensa berwarna kecoklatan akibat umur dan desinfeksi dengan

pemanasan.

Untuk meningkatkan kekakuan lensa pada beberapa lensa kontak lunak

ditambahkan bahan methylmetacrylate (MMA). Lensa jenis ini mempunyai

pengaruh dalam menjembatani bagian perifer kornea dan limbus dengan

mempertahankan kontak sentral. Lensa hidrogel memiliki pori-pori yang

lebih kecil dari bakteri dan virus, sehingga selama tidak ada robekan atau

kerusakan permukaan lensa maka tidak ada pathogen yang dapat menembus

bahan lensa. 2.3.4.5.7

Universitas Sumatera Utara

Page 7: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

5

TUJUAN PENGGUNAAN LENSA KONTAK TERAPEUTIK

Tujuan dari pemakaian lensa kontak terapeutik sangat beraneka ragam dan sering

pilihan tersebut untuk memperoleh tujuan terapeutik spesifik. Penggunaan lensa

kontak terapeutik untuk peningkatan visual tidak dimasukkan kedalam petunjuk ini

walaupun ini bisa menjadi keuntungan sekunder dari lensa kontak

Lima tujuan utama dari lensa kontak terapeutik diringkaskan dibawah ini:

1. Menghilangkan rasa sakit pada mata

2. Membantu penyembuhan kornea

3. Perlindungan mekanis pada kornea

4. Menjaga dan mempertahankan hidrasi dari epitel kornea

5. Pemberian obat-obatan

Dari lima tujuan ini, 3 yang pertama merupakan tujuan yang paling umum

penggunaan lensa kontak di Inggris (United Kingdom). Seringkali, tujuan dari

penggunaan lensa kontak terapetik adalah kombinasi dari kelima tujuan utama

diatas. 1.2.3.4.8.9

HAL-HAL PENTING PADA PEMASANGAN LENSA KONTAK

Pemasangan lensa kontak pembalut tidak akan sulit jika mengikuti beberapa

pentunjuk berikut. Petunjuk-petunjuk ini hanya mengacu pada lensa kontak lunak

terapeutik karena paling sering dipergunakan:

Keratometri sering tidak banyak membantu dikarenakan kelengkungan kornea tidak

rata dikaitkan dengan kelainan yang terjadi, oleh karena itu direkomendasikan

pemasangan percobaan . Namun pembacaan keratometri dari mata lain sangat

membantu

Universitas Sumatera Utara

Page 8: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

6

Apabila memungkinkan hindari penggunaan anestetik topikal karena hal ini dapat

menutupi rasa sakit ketika pemasangan lensa yang buruk. Walaupun keadaan

tertentu penggunaan anestesi topikal tidak dapat dihindarkan.

Pemasangan lensa harus dinilai setelah sekitar 20 menit dan dilakukan kembali

setelah sekitar 60 menit ( disebabkan karena efek dehidrasi).

Kesesuaian lensa kontak periperal juga sangat penting karena tepi lensa yang

menonjol dapat meningkatkan rasa tidak nyaman

Pemasangan lensa kontak terapeutik yang baik adalah dapat menutupi kornea

dengan baik dan karakteristik mobilitas yang sesuai untuk kondisi yang sedang

ditangani

Lakukakan seleksi rancangan lensa dengan parameter yang serupa karena jika satu

rancangan gagal untuk mendapatkan pemasangan yang sesuai, maka yang lainnya

mungkin berhasil digunakan.

Umumnya sebuah lensa yang besar dengan kesalahan pemasangan pada sisi datar,

sebenarnya peletakan ditengah merupakan pilihan yang lebih disukai pada kasus

seperti edema kornea dan kondisi dimana epitelium kornea tidak taktil

Umumnya, lensa kontak yang lebih curam lebih baik untuk mata dengan topographi

kornea tidak rata, pembalutan permukaan kornea atau dimana menghilangkan rasa

sakit adalah tujuannya. Lensa kontak yang curam khusus sebenarnya harus

dihindari kecuali pada kondisi yang diindikasikan. 2.4

Universitas Sumatera Utara

Page 9: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

7

PENGGUNAAN LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN

REHABILITATIF

Lensa Pembalut Kornea (Corneal Bandage Lenses)

Lensa pembalut kornea berguna dalam menangani penyakit kornea tertentu

karena dapat melindungi dari gesekan mekanis yang terkait dengan kedipan mata

dan keterpaparan pada udara. Lensa pembalut kornea yang efektif haruslah dapat

menutupi permukaan kornea dan limbus, stabil saat mata berkedip, dipakai secara

kontinu dan didukung oleh pasokan air mata yang adequat.4

Pemakaian lensa kontak ini dapat meningkatkan edema kornea dan jarang

memperbaiki ketajaman penglihatan, Lensa lunak konvensional yang dipakai

secara kontinu dapat mengurangi rasa nyeri yang dramatis pada bullous

keratophaty. Jika rehabilitasi penglihatan yang diinginkan, lensa ini harus boleh

dipakai selama periode waktu yang terbatas sebelum dilakukan keratoplasty

tembus, karena penggunaannya pada kornea ini kerapkali menyebabkan pannus.

Akan tetapi, pembentukan pannus yang luas pada akhirnya menghapuskan banyak

perubahan bulla dan nyeri kornea sehingga penggunaan lensa ini pada akhirnya

bisa dihentikan pada banyak kasus. Lensa silikon hydrogel baru mungkin

merupakan pilihan yang lebih baik.1.2.4

Lensa pembalut kornea terbukti berguna dalam mempercepat penyembuhan

erosi kornea yang berulang dan pada keratitis filamen yang resistan terhadap

pengobatan lain. Lensa pembalut kornea juga bisa membantu dalam memacu

penyembuhan cacat epitelial kronis yang terkait dengan infeksi virus herpes

(simplex dan zoster), luka bakar kimia dan keratoplasty tembus. Akan tetapi, lensa

kontak hidrogel pembalut kontraindikasi pada mata kering. Karena dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 10: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

8

menyebabkan keratitis mikrobial yang lebih tinggi pada pemakaian yang lama,

penggunaannya pada penyakit permukaan okular dengan komplikasi cacat epitelial

menetap membutuhkan pemonitoran yang cermat. Dengan menghilangkan stres

hipoxia selama pemakaian semalaman, silikon hydrogel merupakan alat yang lebih

aman untuk pasien ini.2.4

Keratoconus

Lensa kontak merupakan garis pertahanan terakhir terhadap transplantasi

kornea pada pasien keratoconus (KC) yang penglihatannya tidak lagi dapat

dikoreksi secara layak dengan kaca mata. Karena lensa kontak tidak dapat

memperlambat perkembangan KC dan kenyamanan pemakaian optimal tidak selalu

dapat dicapai, sehingga motivasi pasien merupakan kunci keberhasilannya.

Walaupun lensa kontak lunak ada kalanya membantu dalam kasus ringan, Lensa

kontak RGP tetap merupakan pilihan terbaik untuk penanganan KC.

Fitting lensa kontak pada topografi mata keratoconus merupakan tantangan

unik. Kornea keratoconus mempunyai dua bentuk prinsipal dan tidak saling

berhubungan yaitu: steep ecstatic paracentral area, dan flatter superior

paralimbar. Akibatnya, terjadi pergeseran lensa RGP ke atas yang dirancang untuk

mencapai daerah apek minimal, bisa dihalangi oleh kornea superior yang lebih rata.

Lensa letak rendah (low riding) adalah lensa yang immobile biasanya tidak dapat

dipakai. Zona periferal dirancang untuk memungkinkan lensa dapat menyelip pada

permukaan di atas kornea superior sehingga diperoleh sentrasi yang tepat. Seiring

berkembangnya penyakit dan perbedaan dalam bentuk lensa kontak sentral dan

zona periferal maka pengepasan meningkat, daerah pertemuan yang menonjol

tersebut menimbulkan gangguan, maka untuk mengurangi atau menghilangkan

Universitas Sumatera Utara

Page 11: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

9

gangguan tersebut dilakukan dengan cara mengatur kelengkungan kurva . Karena

hal inilah mengapa lensa KC curam biasanya mempunyai jarak ruang periferal

yang tidak layak dan terperangkap pada posisi rendah.

Dahulu untuk menghindari lensa dengan posisi-rendah adalah menggunakan

lensa pengikatan dengan menggunakan apeks kerucut sebagai fulcrum untuk

menjepitkan lensa pada posisi tinggi. Sayangnya, kompresi apikal dan erosi pada

permukaan kornea menstimulasi perkembangan jaringan parut hipertrofik

superfisial. Epitelium yang melapisi jaringan parut ini dari atas rapuh dan rentan

terhadap erosi bahkan oleh kontak minimal dengan lensa kaku. Erosi epitel

berulang sering menjadi simptomatik dan menyebabkan intoleransi lensa kontak4,9

.

Gambar 2. Progresifitas mata keratokonus dan lensa kontak pada keratokonus

Universitas Sumatera Utara

Page 12: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

10

Sebaiknya permukaan belakang lensa KC dirancang dapat mengakomodir

zona ektatik parasentral dan permukaan kornea superior yang jauh lebih rata.

Walaupun zona sentral dari lensa kontak haruslah cukup curam untuk menangkap

apeks kerucut, permukaan periferalnya perlu jauh lebih rata untuk memungkinkan

lensa bergeser ke atas dan ke sentral. Progresifitas penyakit zona pelengkungan

transisional antara zona pusat curam dan zona periferal yang lebih rata semakin

menonjol, sehingga lebar zona pelengkungan transisional perlu ditingkatkan untuk

menghindari kompresi pada kornea yang berlebihan.

Bila topografi kornea tidak memungkinkan untuk lensa kontak RGP kornea,

lensa skleral RGP dapat digunakan untuk memberikan koreksi penglihatan. Lensa

kontak lainnya juga bisa berguna dalam menangani KC. Pasien yang dipasangi

lensa Softper ( RGP Dk-rendah) haruslah dimonitor dengan lebih cermat karena

penghantaran oksigen rendah lensa ini bisa memicu neovascularisasi kornea.

Penggunaan silikon hidrogel dengan penghantaran oksigen yang tinggi dapat

mencegah neovascularisasi kornea yang terkait dengan penggunaan lensa lunak

konvensional.

Aphakia

Lensa kontak RGP merupakan alat yang sesuai untuk mengkoreksi

aphakia. Rancangan lentikular umumnya digunakan untuk mengurangi ketebalan

bagian sentral dan konfigurasi kelopak mata menjadi lebih baik menarik lensa

secara superior dan memberikan sentrasi yang diharapkan. Fitting trial and error

dan refraksi berlebihan dengan lensa kontak percobaan plus-tinggi harus dilakukan.

Daya hantar gas yang tinggi dari polimer RGP menjadikan lensa ini jauh lebih

Universitas Sumatera Utara

Page 13: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

11

aman untuk dipakai sehari-hari dan dalam waktu lama daripada lensa hidrogel

aphakia konvensional.

Lensa hidrogel aphakia konvensional merupakan alat pilihan terakhir untuk

dipakai sehari-hari dan dalam waktu lama. Terlepas dari kandungan airnya,

ketebalan lensa ini sangat membatasi daya hantar gasnya, dan neovascularisasi

kornea merupakan komplikasi yang paling sering. Silikon hidrogel telah tersedia

dalam kekuatan aphakia, lensa tersebut bisa menjadi alternatif terbaik untuk lensa

RGP karena dapat mengkoreksi penglihatannya yang memuaskan. 4.,9

Fitting Lensa Kontak Setelah Keratorefraktif

Lensa kontak RGP Dk-tinggi menawarkan cara paling aman dan paling

efektif dalam mengkoreksi kesalahan refraktif residual (terutama astigmatisma

irreguler) akibat keratotomi radial. Lensa hidrogel konvensional tidak dianjurkan

karena berpotensi memicu neovascularisasi sepanjang jaringan parut radial. Lensa

silicon hidrogel bisa merupakan pilihan jika memperbaiki penglihatan yang layak

dan memberikan hubungan pengepasan yang memuaskan.

Memasang lensa RGP pada mata ini merupakan proses empiris yang

didasarkan pada evaluasi lensa diagnostik yang dirancang khusus. Zona optik

internalnya yang jauh lebih rata haruslah menangkap tempat-temu antara

permukaan kornea sentral yang rata dan permukaan kornea periferal yang lebih

curam. Zona intermedial lensa kontak jauh lebih curam daripada zona sentral agar

paralel dengan permukaan kornea yang bersesuaian sebelum kembali diratakan

untuk menciptakan kenaikan tepi yang layak. Ini dikenal sebagai rancangan

geometri-terbalik. Penumpukan pusat tidak bisa dielakkan dan biasanya tidak ada

konsekuensinya. Umumnya diameter yang lebih besar (10 mm atau lebih)

Universitas Sumatera Utara

Page 14: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

12

diindikasikan untuk memberikan koreksi visual yang stabil. Walaupun lensa kontak

keras membantu dalam meningkatkan penglihatan dengan mengkoreksi

astigmatisma irreguler dan ametropia residual, lensa kontak ini tidak

menghilangkan cahaya menyilaukan yang disebabkan jaringan parut radial yang

merambat ke dalam pupil. 4,.9

Lensa Kontak Skleral Gas Permeable

Lensa skleral memiliki kelebihan unik dibanding jenis-jenis lensa kontak

lainnya dalam merehabilitasi penglihatan mata dengan kornea yang rusak: Karena

sepenuhnya didukung oleh sclera, centrasi dan stabilitas posisionalnya tidak

tergantung pada topografi kornea yang terdistorsi dan menghindari kontak dengan

permukaan kornea yang rusak. Lensa ini menciptakan ruang berisi-airmata

artifisial di atas kornea, yang dengan demikian memberikan fungsi protektif untuk

kornea yang menderita penyakit permukaan okular.

Lensa skleral terdiri dari optik sentral (yang menutupi kornea) dan haptik

periferal (yang bersandar pada permukaan skleral). Bentuk optik permukaan-

belakang dipilih untuk meminimalkan volume kompartemen cairan sambil

menghindari kontak kornea setelah lensa dipasang. Permukaan haptik posterior

ditata konfigurasinya untuk meminimalkan kompresi skleral lokal; zona

transisional yang menghubungkan permukaan optik dan haptik dirancang untuk

melewati limbus.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

13

Gambar 3. Lensa kontak skleral

Sayangnya kelebihan lensa skleral PMMA sebagai rehabilitasi penglihatan

berkurang oleh kerusakan yang disebabkan asphyxia kornea. Pemasukan polymer

kaku yang sangat mudah ditembus oksigen memberikan kesempatan untuk

mengatasi limitasi ini. Akan tetapi, kendala kedua untuk penggunaan aman lensa

ini adalah lensa menjadi lebih ketat ke mata. Ini terjadi bila sebagian cairan di

belakang lensa terperas ke luar selama pergerakan dan kedipan kuat mata, dengan

demikian menimbulkan tekanan negatip yang menarik lensa ke dalam mata. dalam

hal ini harus segera dihentikan, jika tidak proses ini akan terjadi terus menerus

dengan sendirinya dan menyebabkan kemosis yang berat dan edema kornea.

Disisi lain lensa skleral berventilasi-cairan yang bisa ditembus gas,

tergantung pada pertukaran cairan air mata untuk mencegah penyedotan.

Permukaan haptik posteriornya dirancang untuk membentuk saluran-saluran yang

cukup besar untuk memungkinkan air mata teraspirasi ke dalam kompartemen

cairan lensa di antara permukaan haptik dan permukaan skleral tetapi cukup kecil

untuk mengeluarkan udara. Syarat pertukaran cairan air mata haruslah diperiksa

pada setiap kasus melalui pengamatan bahan pewarna fluorescein yang

ditempatkan di luar lensa yang meresap di bawah haptik ke dalam kompartemen

cairan setelah lensa dipakai setidaknya selama 2 jam. Metode pengepasan lensa ini

Universitas Sumatera Utara

Page 16: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

14

menggunakan serangkaian lensa diagnostik dengan kubah, diameter, kekuatan dan

rancangan haptik yang diketahui. 4.5

Indikasi Lensa Skleral

Lensa skleral yang bisa ditembus gas mempunyai dua indikasi utama:

1. Mengkoreksi astigmatisma regular dan irregular pada mata yang abnormal,

dimana pada keadaan penggunaan lensa kontak kornea kaku tidak dapat

digunakan

2. Menangani penyakit permukaan okular yang memperoleh manfaat dari

keberadaan terus menerus dari lapisan protektif dan pelumas air mata

artifisial teroksigenasi.

Lensa kontak skleral berventilasi-cairan yang bisa ditembus gas sangat

berguna dalam menangani penyakit permukaan okular, di mana banyak di

antaranya yang tidak mempunyai pilihan pengobatan definitif lain. Ini meliputi

komplikasi kornea neurotrofik, komplikasi okular sindrom Stevens-Johnson,

penyakit lapisan air mata dan pemphigoid sikatrik okular. Peningkatan kualitas

hidup yang diberikan oleh lensa ini paling dramatis untuk pasien yang menderita

sindrom Stevens-Johnson. Melalui perlindungan epitelium rapuh dari kornea yang

menderita penyakit akibat dari efek abrasif margin kelopak yang mengalami

keratinisasi yang terkait dengan distichiasis dan trichiasis dan akibat dari

keterpaparan pada udara, photophobia yang sangat mengganggu berkurang secara

mencolok. Dan lensa ini juga telah terbukti sangat berharga dalam mempercepat

penyembuhan cacat epitelial menetap yang resistan terhadap semua strategi

pengobatan yang tersedia lainnya. Untuk korban yang malang ini, peningkatan

yang menyertainya pada penglihatan merupakan bonus. 4.5

Universitas Sumatera Utara

Page 17: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

15

RINGKASAN

Lensa kontak terapeutik telah terbukti menjadi suatu alat yang efektif dalam

penanganan begitu banyak kelainan mata. Lensa kontak ini tidak hanya melindungi

permukaan kornea, tetapi juga memodulasi proses penyembuhan yang dapat berfungsi

sebagai lensa terapeutik dan dapat juga sebagai rehabilitatif. Akan tetapi bukan merupakan

pilihan pengobatan yang utama.

Berdasarkan penyusun lensa kontak terbagi : lensa kontak lunak , lensa kontak

keras dan lensa kontak silikon hidrogel.

Berdasarkan letaknya lensa kontak terbagi : lensa kontak kornea dan lensa kontak sklera.

Dan setiap tujuan apa saja dalam penggunaan lensa kontak kita harus mengetahui

prosedur pengukuran serta tata cara pemasangan lensa kontak sehingga tidak menimbulkan

komplikasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: LENSA KONTAK UNTUK TERAPEUTIK DAN REHABILITATIF

16

DAFTAR PUSTAKA

1. Armamentarium. Therapeutic Contact Lenses:. Diunduh dari : http :

//www.file : review%20of%20ofthalmology.htm.. 2008. Diakses 10 Februari

2010.

2. C.F Steele B.Sc, Fitting and Management of Therapeutic Contact Lenses.

Hospital Optometrists Information Series, 2000; Page 1-18

3. Chong Lye, Contact Lens In Clinical Opthalmology An Asian Perseptive.

Chapter 3.7. Elsevier. Singapore, 2005; Page 267-75

4. American Academy Of Opthalmology, Optic. Refraction. And Contact

Lenses. Section 3. Chapter V. 2002-2003; Page 172-205

5. Tasman W, Correction with Hard Contact Lenses in Duane’s Clinicals

Opthalmology. Vol 1. Chapter 54. Revised Edition. 2004; Page 1-6

6. Mu’tasimbillah Ghozi, Wujud Lensa Kontak dan Beberapa Istilah Yang

Sering Dipakai dalam Kumpulan Naskah Kursus Lensa Kontak. Pertemuan

Ilmiah Tahunan PERDAMI ke-27. Jakarta. 2001; Hal 1-11

7. Voughan Daniel G, MD. Ophthalmology umum. Edisi 14. Widya medika.

Jakarta. 2000; Hal 149-150

8. Optometric Clinical Practice Guidline. Care of The Contact Lens Patient.

American Optometric Association. 2006; Page 1-8

9. Mark J. Manniz, Therapeutic Contact Lenses in Contact Lenses In Opthalmic

Practise. Chapter 20. Springer. 2003; Page 125-29, 136-48,182-8,197-202.

Universitas Sumatera Utara