29
LEARNING AND COMMUNICATION SKILL Delicia Mandy Nugroho (06120100011) JURUSAN MUSIK FAKULTAS ILMU SENI

Learning and Communication Skill

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Learning and Communication Skill

LEARNING ANDCOMMUNICATION SKILL

Delicia Mandy Nugroho(06120100011)

JURUSAN MUSIKFAKULTAS ILMU SENI

UNIVERSTITAS PELITA HARAPAN2010

Page 2: Learning and Communication Skill

Behind These Pages...

The Writer ...................................................................................................3

I. Chapter I : Me as A Student at UPH

(catatan mengenai gaya belajar saya)

1.1. Practice Makes Perfect.............................................................4

1.2 Once More, With Feelings........................................................4

II. Chapter II : Think Outside The Box!

(catatan mengenai bagaimana saya dapat berpikir kritis)

2.1. The Point is Not To Stop Asking.............................................6

III. Chapter III : The Tools

(catatan mengenai cara saya membaca, mendengarkan, dan menghafal bahan pelajaran)

3.1 Expanding My Horizon.............................................................7

3.2 Talk Less, Listen More..............................................................7

3.3 Mr. Brain...................................................................................8

IV. Chapter IV : Copy This From The Whiteboard!

(catatan mengenai bagaimana saya mencatat)

4.1 A Picture worth a Thousand Words..........................................10

IV. Chapter V : Time is Money

(catatan mengenai bagaimana saya mengelola waktu dan gaya belajar saya)

5.1 The Clock is Ticking.................................................................11

IV. Chapter VI : Stressing Out!

(catatan mengenai cara-cara persiapan ujian dan taktik saya mengerjakan ujian)

6.1 Preparation................................................................................14

6.2. The Day!..................................................................................15

References............................................................................................................17

2

Page 3: Learning and Communication Skill

The Writer

Nama : Delicia Mandy NugrohoTempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Juli 1992Jurusan : Church MusicAlasan Masuk Kuliah Musik : Karena bermain musik merupakan salah satu talenta dari

Tuhan buat saya, karena itu saya ingin menyentuh banyak jiwa-jiwa untuk lebih mengenal Tuhan lewat permainan musik saya.

Hobi : menulis blog, membaca, menonton TV, mendengarkan musik.Cita-cita : Church Music Director, Choral Conductor, Music TeacherAyat Favorit : Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi,

sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati” (I Samuel 16:7)

Kata Mutiara Favorit : In the end it will be okay, if it’s not okay, then it’s not the end.

3

Page 4: Learning and Communication Skill

CHAPTER IMe as A Student at UPH

1.1 Practice Makes PerfectJudul subab di atas mungkin sering didengar, tentang bagaimana latihan yang

banyak dapat mengasah skill kita, membekali kita dengan kemampuan yang baru, dan tentunya membuat pribadi kita yang lebih baik. Hal ini sangat berlaku dalam jurusan yang saya ambil, yaitu Musik, dimana jika kita ingin menjadi musisi yang handal, salah satu hal yang harus kita lakukan adalah mendorong diri kita untuk berlatih lebih giat lagi.

Sebelum saya masuk jurusan musik di UPH, saya mungkin merupakan salah satu anak yang malas latihan piano. Saya hanya latihan ketika mendapat lagu yang bagus saya, ketika disuruh, atau menjelang ujian. Seiring berjalannya waktu, saya mulai intropeksi diri saya. Cita-cita apa yang ingin saya capai ketika saya tua nanti? Hal apa yang ingin saya asah dalam studi tingkat lanjut nanti? Saya mungkin memiliki beberapa hal yang saya minati, mulai dari film, design, psikologi, dan lain-lain. Namun kemudian saya tarik kembali pada tujuan hidup saya, yaitu memuliakan Allah dengan seluruh hidup saya (1 Korintus 6 : 20). Dari hal ini saya menyadari bahwa lewat musik, saya dapat menyentuh banyak jiwa-jiwa di sekitar saya untuk merasakan hadirat Tuhan dalam kehidupan saya. Oleh karena itu, saya memilih musik sebagai jurusan kuliah saya.

Mencermati tujuan awal dari pemilihan jurusan kuliah saya ini, saya mulai menyadari bahwa untuk mencapai kesuksesan dalam kuliah, saya harus giat berlatih. Untuk itu, keperluan dalam mencari tahu apa gaya belajar yang paling efektif untuk saya, bagaimana cara saya mendengarkan dosen ketika menjelaskan di kelas, dan bagaimana strategi saya menghadapi ujian.

1.2 Once More, With Feelings

Cara paling efektif dalam belajar adalah mengenal diri saya sendiri. Di pelajaran Learning and Communication Skill, saya belajar mengenai bentuk-bentuk intelinjensi yang ada pada manusia. Saya pun menyempatkan waktu untuk mencoba tes multiple inteligence dari www.BGFL.org, dan inilah hasil yang saya dapat :

4

Page 5: Learning and Communication Skill

Gambar 1.1Multiple Inteligence Saya

Di sub-bab pertama tadi saya sempat menyebutkan bahwa saya memiliki banyak minat, mungkin itulah sebabnya musik bukan merupakan intelijensi utama saya, tetapi Linguistik (word-smart). Di lain tes, saya mendapati dari 16 tipe kepribadian Myers-Briggs (MBTI), saya memiliki temperamen INFJ (Introverted, iNtuitive, Judging, Feeling), dimana di situ disebutkan bahwa banyak penulis-penulis berbakat dilahirkan dari tipe kepribadian ini. Tapi tentunya, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa dengan berlatih yang keras, saya juga dapat menjadi seorang musisi yang sukses.

Dengan mengenal diri saya lebih baik, saya dapat dengan mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuis yang saya kerjakan selanjutnya, yaitu kuis gaya belajar. Hasil dari kuis ini adalah bahwa saya memiliki tipe belajar Acak Abstrak. Saya cenderung melibatkan emosi dan perasaan saya dalam kegiatan belajar saya. Perasaan dan mood saya sangat mempengaruhi dan dapat lebih meningkatkan belajar saya. Beberapa hal yang mungkin dapat saya perhatikan untuk meningkatkan gaya belajar saya adalah :

1. Menggunakan kemampuan saya untuk bekerja sama dengan orang lain.2. Mengetahui bahwa emosi dapat mempengaruhi konsentrasi belajar saya.3. Membangun kekuatan belajar dengan berasosiasi4. Melihat gambaran besar.5. Waspada terhadap waktu6. Menggunakan isyarat-isyarat visual dalam menghafal

5

Page 6: Learning and Communication Skill

CHAPTER IIThink Outside the Box

2.1 The Point is Not To Stop AskingBagaimana seorang pribadi bisa menjadi pribadi yang lebih pintar? Jawabannya

adalah terus menerus bertanya. Untuk segala hal yang saya ragukan atau tidak saya ketahui, sebaiknya saya terus bertanya. Semakin banyak saya bertanya, semakin saya tahu, semakin saya tahu, maka pikiran saya akan semakin cerdas.

Permasalahannya di sini adalah, bagaimana caranya agar saya dapat menciptakan pertanyaan yang berbobot? Jawabannya adalah dengan berpikir kritis dan kreatif. Dengan berpikir kritis dan kreatif, seseorang dapat menciptakan inovasi-inovasi baru, mengetahui hal-hal baru, dan meningkatkan kecerdasannya. Dalam pelajaran learning and communication skill, saya belajar bahwa untuk dapat berpikir secara kritis dan kreatif, saya harus dapat mampu mengambil resiko, suka mencoba sesuatu yang baru dan mau melepaskan diri dari batasan-batasan (comfort zone) saya. Hal ini yang seringkali sulit untuk saya lakukan, karena seringkali saya sudah merasa nyaman dalam keadaan saya sekarang ini, sehingga saya menjadi takut untuk mengambil resiko dan mencoba suatu hal yang baru. Namun ada satu kata mutiara yang mengatakan : “Life begins at the end of your comfort zone.” Saya menyadari bahwa untuk menjadi pribadi yang lebih baik, saya harus bisa keluar dari zona nyaman saya yang sekarang, dan mulai mencoba berlatih lebih keras, dan menjadi pribadi yang tidak takut dalam menghadapi tantangan.

Hal lain yang diperlukan dalam proses berpikir kritis dan kreatif adalah punya banyak ketertarikan. Poin yang satu ini mudah saya lakukan karena saya memang memiliki interest dalam banyak hal, dan itu sangat membantu saya dalam mengasosiasikan satu mata kuliah dengan bahan mata kuliah yang lain, sehingga terjadilah proses berpikir yang kreatif. Beberapa hal yang dapat saya lakukan untuk meningkatkan kreativitas saya adalah :

1. Ubah Perspektif, coba melihat sesuatu hal dari sudut pandang yang berbeda.2. Ingin tahu, sering bertanya apa asal-usul suatu kejadian/peristiwa, dan

mempertanyakan kebenarannya.3. Jangan terpaku pada mencari suatu kebenaran, saya harus mencoba untuk

membuka pikiran saya pada banyaknya kemungkinan-kemungkinan jawaban yang dapat saya peroleh.

4. Ambil resiko dan tidak putus asa, karena kegagalan adalah awal dari keberhasilan.

5. Sering bertanya “apa yang akan terjadi apabila...” Hal ini mungkin dapat membuka wawasan saya terhadap hal-hal yang sebelumnya tidak saya ketahui.

6

Page 7: Learning and Communication Skill

CHAPTER IIIThe Tools

2.1 Expanding My Horizon

Salah satu toko buku ternama di Indonesia menggunakan slogan “Enlightening Minds, Expanding Horizons." Mengapa mereka memakai slogan tersebut? Karena memang buku merupakan salah satu sumber bagi kita untuk membuka wawasan kita dan membuat kita menjadi lebih cerdas. Dari kecil saya memiliki hobi membaca, hal itu ditanamkan oleh orang tua saya dengan cara membelikan saya buku bacaan, baik itu majalah, novel, buku pengetahuan, dan buku cerita. Saya menyadari benar dampak membaca itu bagi kehidupan saya.

Buku-buku pengetahuan seperti ensiklopedi, buku kamus, dan lain-lain itu sangat berguna untuk memperluas pengetahuan saya. Hal ini mempermudah saya ketika saya mendapat bahan pelajaran yang baru di sekolah, maka saya tidak akan mengalami kesulitan dalam menghafal, karena saya sudah sering membacanya ketika saya masih kecil. Sedangkan mungkin ada beberapa bacaan yang tidak menambah pengetahuan, melainkan hanya sekedar untuk hiburan dan mengisi waktu luang. Namun itu bukan berarti bahwa membaca bukup-buku seperti itu tidak ada gunanya. Selain untuk refreshing otak kita, buku-buku itu juga melatih kita untuk membaca secara cepat (scanning). Hal ini sangat berguna terutama pada saat saya memasuki bangku sekolah dan kuliah, ketika saya ingin mencari kata-kata yang sukar di kamus, mencari kalimat-kalimat yang penting dari suatu cerita, dan mengevaluasi suatu paragraf. Dengan begitu, kegiatan belajar saya menjadi lebih efektif.

Salah satu cara membaca yang paling efektif adalah dengan teknik SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Sebelum membaca suatu buku, hal yang sebaiknya dilakukan adalah mencari tahu garis besar isi buku itu (survey) lewat cover, judul, atau ringkasan di belakang buku. Setelah itu saya bertanya (question) pada diri saya sendiri, seberapa besar saya tahu mengenai topik yang akan dibahas tersebut, dan buatlah beberapa pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang belum saya ketahui. Lalu barulah saya membaca (read) buku itu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kita tadi. Dalam kegiatan membaca ini, saya sebisa mungkin mencatat hal-hal yang penting di kertas/buku lain, serta menstabilokan hal-hal yang menurut saya penting. Setelah itu saya harus mengulang jawaban (recite) untuk pertanyaan-pertanyaan yang saya pikirkan tadi dalam hati saya agar saya dapat benar-benar menghafalnya. Selesai membaca buku, saya dapat melakukan beberapa kegiatan tertentu yang berhubungan dengan pertanyaan saya yang telah dijawab tadi, agar saya tidak mudah lupa ketika ditanya dalam sebuah ujian.

2.2. Talk Less, Listen MoreDapat dilihat dalam Gambar 1.1 bahwa salah satu intelijensi saya yang menonjol

adalah Intrapersonal (people smart), karena itu saya suka berhubungan dengan orang lain,

7

Page 8: Learning and Communication Skill

terutama dalam hal mendengarkan curhat mereka, cerita-cerita mereka, dan sharing dari mereka. Karena itu saya tidak mengalami kesulitan dalam hal mendengarkan.

Selama ini hal-hal yang saya pelajari agar menjadi pendengar yang lebih baik adalah tetap fokus pada apa yang saya dengar, sehingga informasi yang masuk ke dalam otak saya lebih terstruktur dan tidak terpotong-potong. Hal yang kedua adalah agar ketika saya belajar mengenai hal-hal baru, yang harus saya lakukan adalah mengosongkan pikiran, yaitu membuat pikiran kita netral, sehingga otak kita lebih mudah menyerap informasi yang didapat. Namun ketika diperlukan, kita juga harus bersiap-siap untuk bertanya mengenai hal-hal yang tidak kita mengerti, oleh karena itu penting bagi kita untuk fokus.

Biasanya untuk meningkatkan fokus saya, saya memilih tempat duduk di dekat teman-teman yang suka mencatat, agar pikiran saya tidak diganggu dengan teman-teman yang suka mengajak ngobrol, karena hal ini dapat menyebabkan informasi yang didapat oleh telinga kita tidak dapat disalurkan dengan baik ke otak.

Saya mendapat satu tips dari suatu website untuk meningkatkan listening skils saya, yaitu dengan cara :

Mencatat bagian-bagian yang penting dengan cepat, biasakan menggunakan catatan yang singkat tetapi berkualitas.

Jangan menginterupsi orang ketika ia sedang berbicara.

Konsentrasi pada apa yang orang itu katakan Miliki pikiran yang terbuka Jangan lakukan pekerjaan lain ketika sedang

mendengarkan orang yang berbicara, hal ini dapat mengganggu orang tersebut, dan menyulitkan pikiran kita dalam mendapat informasi

2.3 Mr BrainOtak memiliki 3 bagian penyimpanan, yaitu Sensory Memory, Short-term Memory,

dan Long-term Memory. Tempat penyimpanan Sensory Memory adalah tempat otak kita memproses apa yang kita dengar dan yang kita lihat. Biasanya tempat penyimpanan ini hanya berlangsung selama satu detik atau kurang. Bagian ini menyeleksi bagian-bagian yang masuk ke dalam Short-term Memory kita. Short-term Memory berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara, dan hanya bertahan selama 10-20 detik. Ingatan-ingatan dalam memori ini tidak stabil dan mudah diganggu, sehingga informasi-informasi yang tidak penting mudah dibuang, sedangkan informasi lainnya disimpan di Long-term memory, yang merupakan tempat penyimpanan yang lebih permanen. Untuk dapat menyimpan informasi dalam memori bagian ini, kita harus dapat mengambil informasi-informasi tersebut dalam proses belajar.

Ada 4 tahap dalam belajar yang disusun dalam Kolb’s Learning Cycle, yaitu : Pengalaman Konkrit, Observasi, Hipotesa Abstrak, dan Uji secara aktif. Biasanya

8

Page 9: Learning and Communication Skill

dalam tahap pengalaman konkrit, saya menghafal bahan pelajaran dan menyampaikannya ke dalam otak saya, agar saya dapat mengingatnya. Namun saya lebih sering belajar menggunakan cara observasi, yaitu mengkaitkannya dengan materi/kejadian lain yang saya tahu, sehingga informasi-informasi baru yang masuk dapat lebih mudah dicerna dan diingat. Dalam tahap Hipotesa Abstrak, hal yang biasa dilakukan adalah menciptakan ide-ide baru, salah satu caranya adalah mengkombinasikan ide-ide baru dengan apa yang saya ketahui. Yang terakhir, dalam tahap Uji secara aktif, yaitu menyampaikan ide-ide/ gagasan yang kita ciptakan kepada orang lain.

Ada beberapa cara agar otak dapat mengingat lebih cepat, yaitu dengan cara : Asosiasi : otak akan dapat lebih cepat menghafal ketika menghubungkan

bahan-bahan pelajaran yang dipelajari dengan hal-hal yang kita tahu sebelumnya. Seperti misalnya, ketika saya belajar tentang bagaimana Tuhan menyelamatkan kita melalui iman kita, anugerah, dan firmanNya dalam mata kuliah Dasar-dasar pendidikan Kristen, -salah satu mata kuliah wajib jurusan saya- saya dapat mudah menangkapnya karena saya pernah mendapat pelajaran tersebut dalam katekisasi saya..

Image : Otak akan lebih cepat menghafal gambar, oleh karena itu ada program mencatat yang disebut dengan mind-mapping (selanjutnya akan dibahas pada chapter IV)

Interference : Otak mudah menghafal hal-hal terakhir yang kita lakukan. Seperti contohnya, ketika saya belajar untuk ujian besok, saya akan lebih mudah mengingat catatan terakhir yang saya baca, daripada catatan yang saya pelajari di tengah-tengah.

Repetition : lebih sering saya mengulang pelajaran tersebut, lebih mudah lagi bagi otak untuk mengingatnya.

Uniqueness : otak akan lebih mudah mengingat hal-hal yang unik daripada hal-hal yang biasa. Oleh karena itu, terkadang memang kita lebih mudah mengingat orang-orang yang baru kita kenal yang terkadang terlihat nyentrik dan tidak biasa, dibandingkan dengan orang-orang dengan dandanan dan tatanan wajah yang biasa.

Hukum Penguatan : otak akan lebih mudah menghafal ketika informasi yang didapat dikuatkan lagi dengan pengalaman-pengalaman hidup kita.

9

Page 10: Learning and Communication Skill

CHAPTER IVCopy This From The Whiteboard!

4.1 A Picture Worth A Thousand WordsOtak tentu saja tidak dapat menghafal begitu banyak informasi dengan cepat, untuk itu

perlu mencatat ketika guru sedang mendengarkan. Dalam menulis catatan, saya termasuk orang yang dapat mencatat banyak hal dengan cepat dan rapi, sehingga tidak heran ketika masa ujian akan berlangsung, catatan saya akan sering dipinjam di fotokopi. Untuk mempercepat cara saya mencatat, saya harus perbaikin dahulu kemampuan saya mendengarkan, yaitu dengan cara fokus dan gerak cepat dalam menulis.

Saya senang mencatat dengan spidol dan pulpen yang berwarna-warni. Tiap judul, bab, dan sub-bab memiliki warna yang berbeda-beda, sedangkan untuk kejelasan detail-detail kecilnya saya menulis memakai pinsil saja. Hal ini sangat memotivasi saya dalam membaca catatan saya lagi, sehingga ketika belajar saya tidak akan cepat jenuh.

Salah satu cara efektif yang pernah saya terapkan pada waktu saya SMA adalah membuat mind mapping. Apa itu Mind mapping? Mind mapping adalah teknik curah gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan melukiskannya secara kesatuan di sekitar Tema Utama seperti pohon dengan akar , ranting, dan d aun-daunnya. Tahap pertama setelah tema ditentukan dan kata kunci hasil curah gagasan dituliskan, dilukis, dan ditandai dengan warna atau simbol tertentu adalah menyusun ulang kata kunci tersebut. Kemudian proses curah gagasan diteruskan kembali secara bebas. Mind mapping membantu agar saya dapat menghafal dengan lebih cepat dan tidak cepat jenuh.

Cara-cara untuk membuat Mind mapping yang baik adalah :Mulai dari tengah halaman, buat suatu tema untuk mind mapping tersebut.Gunakan gambar, symbol, kode di seluruh mind mapping.Pilih kata kunci dan tulis dengan huruf besar atau kecilTiap kata atau gambar harus memiliki gari sendiriGaris-garis itu dikaitkan mulai dari tengah, yaitu tema utama. Garis-garis bagian dibuat tebal, organis, dan mengalir dari pusat keluar.Buat garis yang sama panjangnya dengan gambar/kataGunakan warna atau kode rahasia sendiri di mind-mapping yang dibuat.

10

Page 11: Learning and Communication Skill

CHAPTER VTime is Money

5.1 The Clock is TickingDalam kebaktian minggu kemarin,

pengkotbah di gereja cerita saya membuka renungan dengan mengajak para jemaat bagaimana jika setiap hari kita diberikan uang sebesar US$88400? Dan jumlah tersebut harus dihabiskan dalam satu hari. Setiap sore uang yang tersisa akan dihapuskan dari account jika kita gagal untuk menggunakannya sepanjang hari. Apa yang akan dapat kita lakukan ? Tentunya akan menggunakan uang tersebut setiap sen yang ada.Baik itu untuk membeli keperluan bagi diri sendiri, atau mungkin membelikan hadiah kepada orang-orang yang kita kasihi?

Kita semua memiliki bank seperti itu. Namanya WAKTU. Setiap pagi, kita diberikan waktu 86.400 detik Setiap malam akan dicatat, sebagai kehilangan, jika anda gagal untuk menginvestasikan dengan tujuan baik. Jumlah tersebut tidak akan dipindah-bukukan untuk keesokan harinya, juga tidak dapat dilakukan penarikan lebih dari jumlah yang telah ditentukan. Setiap hari akan dibuka sebuah account baru untuk, dan setiap malam account tersebut akan dihapuskan. Jika kita gagal untuk menggunakan simpanan pada hari itu, maka kita akan kehilangan waktu tersebut.

Untuk menyadari nilai SATU TAHUN, tanyakan pada seorang pelajar yang gagal naik tingkat. Untuk menyadari nilai SATU BULAN, tanyakan pada seorang ibu yang melahirkan seorang bayi prematur. Untuk menyadari nilai SATU MINGGU, tanyakan pada editor dari majalah mingguan. Untuk menyadari nilai SATU JAM, tanyakan seorang kekasih yang

menanti untuk bertemu. Untuk menyadari nilai SATU MENIT, tanyakan seorang yang ketinggalan kereta api.Untuk menyadari nilai SATU DETIK, tanyakan pada seseorang yang baru saja terhindar dari kecelakan. Untuk menyadari nilai SEPERSERIBU DETIK, tanyakan pada seseorang yang baru saja memperoleh medali EMAS dalam Olympiade. Bayangkan betapa berharganya waktu yang Tuhan berikan kepada kita! Untuk itu, saya merasa betapa pentingnya saya belajar untuk mengolah waktu yang diberikan Tuhan kepada saya.

Kunci dari manajemen waktu adalah : Self knowledge and Goals : setiap pagi saya bertanya pada diri sendiri, apa

yang akan saya lakukan pada hari ini? Apakah itu kuliah, menyicil tugas, belajar untuk ujian, berlatih piano, atau pergi ke kebaktian, jalan-jalan bersama teman, dan lain-lain. Utamakan tujuan-tujuan yang lebih future-oriented (berorientasi pada masa depan), dibandingkan hanya untuk kesenangan sementara. Dengan begitu, maka saya akan lebih terpacu untuk mendahulukan hal-hal yang penting untuk dilakukan, dan setelah itu baru mengisi waktu luang

11

Page 12: Learning and Communication Skill

dengan hal-hal lain yang kurang penting. Dalam pelajaran learning dan communication kemarin, saya mempelajari salah satu cara untuk menentukan hal-hal apa saja yang menurut saya penting, kurang penting, mendesak, dan kurang mendesak, yaitu dengan mengkategorikannya dalam matriks :

MENDESAK TIDAK MENDESAK

PENTING

- Krisis- Tugas-tugas Mendesak

- Tugas Paper Learning and Communication Skill

- Belajar untuk UTS Mayor Piano, Solfegio, Teori, dan lain-lain.

- Refreshing otak

TIDAK

PENTING

- Mendapat telepon- Aktivitas-aktivitas

populer (seperti festival, konser)

- Kunjungan mendadak dari saudara

- Mendengarkan curhat teman

- Menonton sinetron- Bermain internet- Mengerjakan kuis

- Pergi ke Mall- Nonton bioskop

- Mendapat telepon

Develop and Maintain a Personal Schedule : Saya memiliki daily planner sendiri, yang disusun berdasarkan bulan. Saya memilih yang disusun berdasarkan bulan karena saya lebih suka mencatat kegiatan-kegiatan/tugas-tugas besar yang perlu saya lakukan disbanding dengan mencatat per hari sekaligus dengan detail-detailnya. Biasanya saya mencatat deadline-deadline penting dalam planner saya, baru kemudian saya tulis detail-detailnya di halaman lain atau dalam buku catatan saya.

Flexible Schedule : saya harus memastikan bahwa jadwal saya tidak terlalu padat, agar kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas mendadak lain yang harus dikerjakan secepat mungkin dapat saya masukkan dalam jadwal saya.

Di halaman selanjutnya terdapat lampiran tentang manajemen waktu saya selama sebulan terakhir :

12

Page 13: Learning and Communication Skill

MINGGU I MINGGU II MINGGU III MINGGU IV MINGGU V

SENIN

Pagi : Berangkat dari Kelapa Gading, KuliahSiang-sore : Kuliah + Concert Choir PracticeMalam : Latihan Piano

Pagi : Makan, nonton TVSiang-sore : Pergi jalan-jalan bersama teman-temanMalam : Latihan Piano

Pagi : Berangkat dari Kelapa Gading, KuliahSiang-sore : Kuliah + Concert Choir PracticeMalam : Latihan Piano, Membuat presentasi Character Development

Pagi : Berangkat dari Kelapa Gading, KuliahSiang-sore : Kuliah + Concert Choir PracticeMalam : Latihan Piano, belajar

SELASA

Pagi : KuliahSiang-sore : KuliahMalam : Kembali ke Kelapa Gading

Pagi : Makan pagiSiang-sore : BelajarMalam : Latihan piano

Pagi : KuliahSiang-sore : Kuliah + Latihan UKM String MinistryMalam : Latihan piano

Pagi : KuliahSiang-sore : Kuliah + Latihan UKM String MinistryMalam : Latihan piano

RABU

Pagi : Makan di rumah kos, belajarSiang-sore : Latihan Concert ChoirMalam : Makan, Latihan Piano,

Pagi : Makan pagiSiang-sore : Membuat ringkasan LeadershipMalam : Makan, Latihan Piano,

Pagi : Berangkat ke KarawaciSiang-sore : Latihan Concert ChoirMalam : Makan, Latihan Piano,

Pagi : Sarapan di rumah kos, belajarSiang-sore : Latihan Concert ChoirMalam : Makan malam, belajar

Pagi : Sarapan di rumah kos, belajarSiang-sore : Latihan Concert ChoirMalam : Makan malam, belajar

KAMIS

Pagi : KuliahSiang-sore : KuliahMalam : Makan, Latihan Piano

Pagi : Makan pagi, nontonSiang-sore : KuliahMalam : Makan, latihan piano

Pagi : KuliahSiang-sore : Kunjungan ke Panti AsuhanMalam : Makan Malam

Pagi : Makan pagi, nontonSiang-sore : KuliahMalam : Makan, latihan piano

Pagi : Makan pagi, nontonSiang-sore : KuliahMalam : Makan, latihan piano

JUMAT

Pagi : KuliahSiang-sore : Pulang ke Kelapa Gading, Makan siangMalam : Latihan piano, chatting

Pagi : KuliahSiang-sore : Pulang ke Kelapa Gading, Makan siangMalam : Latihan piano, chatting

Pagi : KuliahSiang-sore : Pulang ke Kelapa Gading, Makan siangMalam : Latihan piano, belajar

Pagi : KuliahSiang-sore : Pulang ke Kelapa Gading, Makan siangMalam : Latihan piano, belajar

SABTU

Pagi : Makan pagi, beres-beres kamarSiang-sore : latihan Vocal GroupMalam : Persekutuan Remaja, Makan malam bersama keluarga

Pagi : Latihan untuk pernikahan Catherine dan HandriSiang-sore : latihan Vocal GroupMalam : Makan malam bersama keluarga

Pagi : Nonton TV, beres-beres kamarSiang-sore : latihan Vocal GroupMalam : Makan malam bersama keluarga

Pagi : Konsultasi ke dokterSiang-sore : Latihan Vocal GroupMalam : Makan malam bersama keluarga

MINGGU

Pagi : Pelayanan di kebaktian remaja ISiang-sore : Pelayanan di kebaktian remaja IIMalam : Latihan paduan suara

Pagi : Belanja Siang-sore : Pelayanan di kebaktian umum IVMalam : Latihan paduan suara

Pagi : KebaktianSiang-sore : Makan siang, latihan pianoMalam : Latihan Paduan suara, belajar.

Pagi : Pelayanan di Kebaktian Umum IIISiang-sore : Makan siang, tidur siangMalam : Latihan paduan suara

13

Page 14: Learning and Communication Skill

BAB VIStressing Out!

6.1 Preparation Banyak orang berkata bahwa masa kini menentukan apa yang akan terjadi di masa

depan. Begitu pula dengan ujian, bagaimana cara kita mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian dapat memengaruhi hasil ujian kita. Jika kita terus berleha-leha dalam minggu-minggu awal menjelang ujian, maka kita akan mendapatkan kesulitan mempelajari semua bahan-bahan yang akan diujikan ketika hari ujian sudah dekat nanti.Namun jika dari awal kita masuk pelajaran kita sudah konsentrasii dalam mempelajari bahan-bahannya, maka kita tidak akan menemukan kesulitan pada saat me-review kembali pelajaran yang akan diujikan.

Ada beberapa tips yang diberikan oleh Bu Irma dalam pelajan learning and communication skills ketika mempersiapkan diri menjelang ujian, yaitu :

Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai bentuk ujian yang dihadapi. Apakah ujian nanti dalam bentuk praktikum, essai tertulis, ataupun lisan.

Ketahui tempat dan waktu ujian, hal ini dapat mempermudah saya mempersiapkan diri menjelang waktu-waktu ujian dimulai.

Cermat menerima soal. Ketika menerima soal, saya biasanya mengerjakan soal-soal pilihan ganda yang mudah-mudah terlebih dahulu, hal ini membuat otak saya pemanasan terlebih dahulu, sebelum kemudian berlanjut ke dalam soal-soal yang lebih sulit.

Deteksi soal yang bisa dijawab. Hal ini dapat dilakukan dengan segera menulis kata kunci agar tidak cepat lupa.

Dari semenjak saya masuk sekolah dan mengalami banyak sekali ujian, lama-kelamaan saya dapat mempelajari beberapa trik-trik penting dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian dalam posisi yang prima :

Manajemen Waktu yang baik. Saya biasanya menetapkan jadwal-jadwal saya belajar untuk menghadapi ujian. Misalnya, 3 hari sebelum hari ujian pertama, saya belajar untuk mata kuliah-mata kuliah yang sulit terlebih dahulu, 2 hari sebelum ujian saya belajar untuk mata kuliah yang lebih mudah dan mata kuliah yang akan diujikan di hari pertama, sehari sebelum ujian, saya hanya akan mengulang mata kuliah yang akan diujikan keesokan harinya. Hal ini membantu saya agar tidak terlalu terburu-buru dalam belajar, sehingga mencegah rasa panik dan cemas karena tidak memiliki cukup waktu untuk belajar mata kuliah yang agak sulit.

Belajar kelompok. Terkadang untuk bahan pelajaran yang sedikit sulit, saya suka mengajak teman-teman saya untuk belajar bersama. Hal ini sangat efektif karena kita dapat saling bertukar informasi tambahan, dan terkadang cara penjelasan dari teman sebaya lebih dapat kita

14

Page 15: Learning and Communication Skill

mengerti daripada mendengarkan pelajaran dari guru/dosen.

Mengatur waktu tidur. Ada beberapa orang yang bisa memiliki konsentrasi yang tinggi pada waktu ujian walaupun hanya tidur selama 3-4 jam. Namun berbeda bagi saya, saya membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam untuk tidur agar dapat memiliki konsentrasi penuh untuk melakukan ujian. Oleh karena itu pentingnya mengatur waktu belajar agar tidak menggangu wak tu tidur juga.

Olahraga. Tidak hanya sebagai alat refrehing otak yang lelah setelah banyak belajar, tetapi olahraga juga dapat membuat tubuh kita lebih segar dan lebih cepat menangkap informasi-informasi baru.

Makan makanan yang sehat. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, oleh karena itu makanan juga berperan penting dal am mempersiapkan diri menghadapi ujian. Biasanya dalam 2 atau 1 hari sebelum ujian, saya akan membatasi makanan saya dari yang terlalu pedas, dan menambah jumlah porsi sayur-sayuran, buah-buahan, vitamin, dan minum air yang banyak.

6.2 The Day Beberapa orang mungkin akan merasa grogi atau resah ketika menghadapi ujian, begitu

pula dengan sa ya, apalagi ketika menghadapi ujian praktek, yang berarti harus menghafal teori-teorinya dan mempraktekkannya di depan penguji. Namun bukan berarti hal itu dapat menghalangi saya untuk mengerjakan semampu saya dalam ujian tersebut. Hal-hal yang bisa saya lakukan untuk mencegah keresahan selama ujian adalah :

Benar-benar mempersiapkan diri sebelum ujian Mempersiapkan alat-alat dan keperluan lain dalam mengerjakan ujian (seperti Kartu

Ujian, Alat tulis, dan lain-lain) Lakukan olahraga pernafasan. Hal-hal kecil seperti menghirup dan menghembuskan

nafas secara teratur dapat membuat saya merasa lebih tenang. Bersikap seolah-olah hanya saya sendiri

yang berada dalam ruang ujian. Hal ini membuat saya merasa lebih konsentrasi ketika mengerjakan ujian tersebut.

Ternyata tidak hanya dalam mempersiapkan ujian saja kita memerlukan beberapa trik-trik khusus, tetapi dalam

15

Page 16: Learning and Communication Skill

mengerjakan ujian, ada beberapa hal yang biasa saya lakukan agar dapat mengerjakan soal-soal ujian se-efektif mungkin :

o Pertama-tama, baca dahulu petunjuk pengerjaannya. Terkadang ada beberapa jenis soal yang mengijinkan kita untuk memilih untuk mengerjakan beberapa soal saja, dari keseluruhan soal-soal yang telah diberikan. Hal ini membuat saya dapat mengatur waktu yang baik dalam mengerjakan tiap pertanyaan, dan tentunya mencegah saya melakukan kesalahan-kesalahan fatal dalam menjawab pertanyaan.

o Alokasikan waktu untuk menjawab tiap pertanyaan. Misalnya waktu yang diberikan adalah 60 menit, dan kita harus mengerjakan 5 soal essay, alokasikanlah waktu yang cocok seperti 10 menit untuk tiap soal, sehingga sisa waktu yang ada dapat dipakai untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan minor dan mengecek kembali data pribadi yang kurang lengkap.

o Kerjakan bagian yang paling mudah terlebih dahulu. Hal ini membuat otak saya pemanasan terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal-soal yang lebih sulit.

o Ketika melongkap suatu pertanyaan, jangan lupa untuk memberi tanda.Hal ini dilakukan agar lebih mudah dalam mengecek kembali soal-soal tersebut, dan tentu saja sangat menghemat waktu pengerjaan soal.

o Biasanya dalam membaca pertanyaan, saya suka melingkari hal-hal yang saya anggap penting agar saya tidak salah menjawab, hal ini sangat berguna agar mempersingkat waktu pengecekan terakhir.

Setelah selesai mengerjakan ujian tersebut, saya lebih suka mengambil waktu tenang sendiri untuk makan atau mengulang kembali bahan-bahan pelajaran untuk ujian selanjutnya daripada kumpul dengan teman-teman untuk membahas soal yang baru saja diujikan. Hal ini membuat saya memiliki waktu lebih untuk menyegarkan otak dan mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Terkadang ketika saya masih merasa grogi atau resah, saya akan makan permen karet dan minum air yang banyak untuk menenangkan diri. Bahkan hal-hal kecil seperti streching dan latihan pernafasan penting dilakukan agar tubuh terasa lebih segar setelah otak kita sudah bekerja keras.

16

Page 17: Learning and Communication Skill

References

- Cottrell, Stella. 2003. Critical Thinking Skills and The Study Skills Handbook.New York. Palgrave Macmillan- Covey, Steven.1994.First Thing First.NewYork.Simon and Schuster.- www.darthmouth.edu/~acskills/docs/sq3r_method.doc- www.BGFL.org- en.wikipedia.org/wiki/INFJ- http://id.wikipedia.org/wiki/Pemetaan_pikiran- http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/05/1/man01.html- http://www.manageyourtime.co.uk/improving-listening-skills-communicate-effectively.html- http://life-balanced.net/2008/02/12/improve-your-listening-skills-and-relationships-instantly-with-these-12-tips/- http://yohanesluhur.wordpress.com/2009/12/13/86400/- http://www.suite101.com/content/study-tips-for-final-exams-a9622- http://www.wikihow.com/Stay-Calm-During-a-Test- http://homeworktips.about.com/od/schooltests/a/tips.htm- http://homeworktips.about.com/od/schooltests/a/midterms.htm

17