22
PROSES PELAKSANAAN No . Tahap Kegiatan Pemberi Materi Klien/Keluarga Waktu Media 1. Pembukaan a. Membuka dengan salam b. Memperkenalkan diri c. Menjelaskan topik penyuluhan d. Menjelaskan tujuan penyuluhan e. Melakukan kontrak waktu a. Menjawab salam b. Mendengarkan dan memperhatikan c. Mendengarkan dan memperhatikan d. Mendengarkan dan memperhatikan e. Menyepakati kontrak waktu 5 menit Penyampaian Secara Verbal 2. Pre Test Mengukur tekanan darah klien sambil menanyakan 3 pertanyaan Menjawab 5 menit Stetoskop dan spigmomanomet er serta soal pretest.

Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

satuan acara penyuluhan perawatan hipertensi. di desa nyingkir kecamatan parongpong bandung. tugas SAP keperawatan komunitas universitas advent bandung.

Citation preview

Page 1: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

PROSES PELAKSANAAN

No.Tahap

KegiatanPemberi Materi Klien/Keluarga Waktu Media

1. Pembukaan a. Membuka dengan salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menjelaskan topik penyuluhan

d. Menjelaskan tujuan penyuluhan

e. Melakukan kontrak waktu

a. Menjawab salam

b. Mendengarkan dan memperhatikan

c. Mendengarkan dan memperhatikan

d. Mendengarkan dan memperhatikan

e. Menyepakati kontrak waktu

5 menit Penyampaian

Secara Verbal

2. Pre Test Mengukur tekanan darah klien sambil

menanyakan 3 pertanyaan

Menjawab 5 menit Stetoskop dan

spigmomanometer

serta soal pretest.

3. Penyampaian

Materi

a. Menjelaskan materi penyuluhan,

meliputi:

- Pengertian hipertensi.

- Penyebab atau faktor resiko

hipertensi.

- Tanda dan gejala hipertensi.

- Komplikasi hipertensi.

a. Mendengarkan dan memperhatikan 20 menit Penyampaian

secara verbal,

power point, dan

Lefleat

Page 2: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

- Perawatan dan pencegahan

hipertensi.

- Diet hipertensi

- Pengobatan tradisional untuk

menurunkan tekanan darah tinggi

b. Memberikan kesempatan untuk

bertanya tentang materi yang

dijelaskan

c. Menjawab pertanyaan yang diajukan

sasaran

b. Mengajukan pertanyaan

c. Mendengarkan dan memperhatikan

4. Demonstrasi a.Mendemonstrasikan cara pembuatan jus

ketimun dan belimbing

b.memberikan hasil jus ketimun dan

belimbing kepada klien untuk diminum.

a.Memperhatikan cara membuat jus

Ketimun dan Belimbing.

b. meminum jus ketimun dan belimbing.

20 menit Blender, buah

ketimun,belimbing,

dan air putih.

3. Penutupan a. Memberikan pertanyaan untuk evaluasi

b. Memberikan kesempatan sasaran untuk

menjawab

c. Menyimpulkan hasil penyuluhan

a. Mendengarkan

b. Menjawab pertanyaan

c. Mendengarkan dan memperhatikan

10 menit Penyampaian

secara verbal

Page 3: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

b. Menutup dengan salam d. Menjawab salam

Setting Tempat

IbuKader

Penyaji

Ibu U

Page 4: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PokokBahasan: Hipertensi

Sub Pokok bahasan : Perawatan dan Pencegahan Hipertensi

A. LATAR BELAKANG

Penyakit degeneratif atau penyakit kronis saat ini semakin meningkat.

Salah satunya ialah hipertensi. Hipertensi atau darah tinggi adalah

peningkatan tekanan darah sistolik >140 mmHg atau tekanan diastole >90

mmHg dan berlangsung secara menetap (Kaplan dan Weber, 2010). Secara

global hipertensi telah menyebabkan kematian kurang lebih 36 juta jiwa pada

tahun 2008 (WHO,2012). Prevelensi hipertensi di indonesia mencapai 31,7 %

(RISKESDAS, 2007). Hasil pengkajian di lingkungan RW 02 Kelurahan

Cihideung yang telah dikumpulkan menunjukan bahwa dalam enam bulan

terakhir terdapat 142 warga yang memiliki hipertensi. Ibu U Adalah salah

satu warga RW 02 yang mengalami hipertensi namun belum mengetahui

dengan jelas definisi, faktor-faktor yang mempengaruhi dan bagaimana

mengatasi maupun mencegah agar tidak terjadi pada anggota keluarga lainya.

Ibu U sebelumnya mengkonsumsi anti hipertensi dan sekarang hanya

mengonsumsi obat herbal untuk mengatasi hipertensinya.

Menurut Marliani dan Tantan (2007) pengobatan hipertensi dibagi menjadi

dua cara, yaitu secara farmakologis dan non farmakologis. Kedua jenis

pengobatan ini memiliki efektivitas yang sama penting untuk menurunkan

tekanan darah. Sehingga akan sangat baik bila dilakukan secara beriringan.

Salah satu cara nonfarmakologi yang dapat diterapkan ialah dengan

pengobatan tradisional (herbal).

B. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan mengenai hipertensi, diharapkan klien

mampu memahami hipertensi dan dapat melakukan perawatan dan

pencegahan hipertensi secara mandiri.

Page 5: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah proses penyuluhan tentang perawatan dan pencegahan hipertensi,

diharapkan klien dan keluarga dapat:

1. Menjelaskan pengertian hipertensi

2. Menyebutkan minimal 3 faktor penyebab hipertensi

3. Menyebutkan minimal 3 tanda dan gejala hipertensi

4. Menyebutkan minimal 2 komplikasi hipertensi

5. Menyebutkan minimal 4 cara melakukan perawatan dan pencegahan

hipertensi

6. Menjelaskan cara diet untuk penderita hipertensi

7. Menyebutkan 5 pengobatan tradisional untuk menurunkan hipertensi

C. PELAKSANAAN

1. Hari dan Tanggal : Minggu, 27 September 2015

2. Waktu : 1 x pertemuan, 60 menit

3. Tempat : Rumah Ibu U RT 02 RW 02, Cihideung

4. Sasaran : Ibu U

5. Metode : Presentasi, diskusi (tanya-jawab), demostrasi serta

praktek.

6. Media/Alat : leaflet dan slide materi

7. Penyaji : Anita Sylvia Suryali

Page 6: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

D. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struksur

Meliputi persiapan dan kegiatan:

a. Persiapan materi yang akan diberikan

b. Persiapan media dan alat-alat

2. Evaluasi Proses

a. Selama proses penyuluhan klien memperhatikan penjelasan yang

disampaikan

b. Klien dapat memahami hipertensi dan terapi alternatifnya

c. Klien dapat mendemonstrasikan membuat jus ketimun dan belimbing

d. Tempat dan waktu sesuai dengan perencanaan

e. Klien aktif bertanya

3. Evaluasi Hasil

Klien mampu menjawab pertanyaan terkait materi yang telah

disampaikan.

E. REFERENSI

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990, Kamus Besar BahasaIndonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Dewi, Y I. Aini, N. T. Arneliawati. (2013). Efektivitas Kombinasi Terapi Kukusan Labu Siam dan senam Anti Stroke terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien dengan Hipertensi.

Dwipayanti, P. I. (2011). Efektifitas Buah Belimbing terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Sumolopen Kelurahan Balonsari Kota Mojokerto. Jurnal Keperawatan Vol 01. No 01.

Fitriani, D W. (2013). Efektifitas Temulawak dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Mulia Dharma Kabupaten Kubu Raya. Universitas Tanjungpura Pontianak.

Hancock.C, 1997, Kamus Keperawatan Edisi 17, Jakarta: EGC.

Kaplan, N., dan Weber, M. (2010). Hypertension Essentials, edisi 2. USA: Jones and Bartlett Publishers, LLC.

Lizel Rachel Tangkilisan, Somny Kalangi, dan Gresty Masi. (2013). Pengaruh Terapi Diet Pisang Ambon (Musa Paradisiacavar Sapientum Linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Klien Hipertensi Di Kota Bitung.

Page 7: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

Mansjoer.A, et al, 2000, Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid 2, Jakarta: Penerbit Media Aesculapius FKUI.

Marliani, L., Tantan. (2007). 100 Question & Answer Hipertensi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Menti Juliana Pandiangan. (2013). Pengaruh Konsumsi Buah Pisang Ambon (Musa Accuminata Colla) Terhadap Tekanan Darah Pada Mahasiswa Prehipertensi Di Universitas Advent Indonesia Bandung.

Riskesdas (2007). Hipertensi. Diunduh 15 September 2015 dari www.depkes.go.id/resources/download/.../hasil%20riskesdas%202013 .pdf

Sobel. Barry J. M.D. and George L. Bakris. M.D., FACP ; Alih Bahasa, Adi Wibowo, 1996, Hipertensi: Pedoman Klinis Diagnosis & Terapi, Jakarta: Hipokrates

World Health Organization. (2012). World health statistic 2012 report. Diunduh 15 September 2015 dari http://www.who.int/mediacentre/ne ws/releases/2012/world_health_statistics_20120516/en/

Page 8: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

Lampiran

MATERI PENYULUHAN

HIPERTENSI

A. Pengertian

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah gangguan pada

pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa

oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Pada

umumnya, terjadi berhubungan dengan proses penuaan dengan usia lebih dari

40 tahun (Gunawan, 2001).

Kriteria hipertensi:

KriteriaTekanan Darah

Sistolik DiastolikNormal < 130 < 85Perbatasan 130-139 85-89HipertensiDerajat I: RinganDerajat II: SedangDerajat III: BeratDerajat IV: Sangat Berat

140-159160-179180-209

>210

90-99100-109110-119

>120

B. Penyebab

1. Faktor yang tidak dapat dikontrol

a. Keturunan/ Genetik: Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara

yang memiliki hipertensi, maka kemungkinan untuk menderita

hipertensi lebih besar.

Page 9: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

b. Usia: Seiring bertambahnya usia, tekanan darah akan semakin

meningkat karena adanya penyempitan pembuluh darah, sehingga

lebih beresiko untuk menderita hipertensi.

2. Faktor yang dapat dikontrol

a. Obesitas atau kegemukan: Daya pompa jantung dan sirkulasi volume

darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibanding

dengan hipertensi dengan berat badan normal.

b. Asupan garam: Garam mempunyai sifat menahan air. Konsumsi

garam berlebih dengan sendirinya akan menaikkan tekanan darah.

c. Asupan kolesterol: Timbunan kolesterol dan lemak yang berlebihan

dalam darah menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga

tekanan darah akan meningkat.

d. Stress: Stress dapat meningkatkan tekanan darah dengan cara

mengaktifkan bagian otak dan sistem saraf yang mengendalikan

tekanann darah.

e. Rokok: Nikotin dalam rokok dapat meningkatkan pengumpulan

darah dalam pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya

pengapuran pada dinding pembuluh darah.

f. Kafein: Kafein yang terdapat pada kopi maupun minuman bersoda

dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

g. Alkohol: Efek dari alkohol akan merangsang hipertensi karena

adanya peningkatan katekolamin yangg dalam jumlah besar dapat

memicu naiknya tekanan darah.

h. Kurang olahraga: Kurang olahraga dan aktivitas dapat menyebabkan

tekanan darah dalam tubuh meningkat

C. Tanda dan Gejala

Adapun tanda-tanda gejala pada hipertensi antara lain:

1. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg

2. Sakit kepala

3. Pusing. migrain

4. Rasa berat ditekuk

Page 10: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

5. Sukar tidur

6. Gangguan penglihatan atau mata berkunang-kunang

7. Lemah dan lelah

8. Mimisan

9. Sesak nafas

10. Muka pucat

D. Komplikasi

1. Mata

Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan

pembuluh darah dan saraf pada mata. Hipertensi ini dapat menyebabkan

retinophaty hipertensi, bahkan dapat menyebabkan kebutaan.

2. Jantung

Tekanan darah yang terlalu tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih

berat untuk memompa darah dan menyebabkan pembesaran otot jantung

kiri, sehingga mengalami gagal fungsi.

3. Ginjal

Tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan

dan akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak. Akibatnya fungsi

ginjal menurun hingga mengalami gagal ginjal.

4. Otak

Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya

pembuluh darah otak (stroke). Stroke sendiri merupakan kematian

jaringan otak yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen

ke otak.

E. Perawatan dan Pencegahan

1. Terapi tanpa obat

Cara yang paling baik untuk mencegah hipertensi adalah dengan

mengubah gaya atau pola hidup yang lebih sehat, seperti:

Page 11: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

- Mengurangi/mencegah konsumsi garam yang berlebihan.

- Mengurangi/menghindari makanan yang tinggi kolesterol dan lemak

jenuh; daging kambing/sapi, jeroan.

- Mengurangi/hindari alkohol, berhenti merokok, dan berhenti minum

kopi.

- Tingkatkan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Sayuran dan

buah yang baik untuk mencegah hipertensi adalah melon, tomat, dan

sayuran hijau.

- Menghindari stress, atasi stress dengan baik, istirahat cukup,

relaksasi (menarik nafas dalam).

- Meningkatkan aktivitas fisik; banyak bergerak/berolahraga secara

teratur. Olahraga yang baik untuk penderita hipertensi adalah

olahraga ringan selama 30 menit dan seminggu paling tidak 3 kali

seperti bersepeda dan berjalan kaki.

- Kontrol teratur, misal: ke balai pengobatan, Puskesmas/Rumah

Sakit, maupun ke Dokter.

2. Terapi dengan obat

Sesuai dengan resep dan petunjuk dokter.

F. Diet Hipertensi

Diet hipertensi diberikan kepada pasien dengan tekanan darah diatas normal

(120/90 mmHg). Tujuannya adalah membantu menurunkan tekanan darah dan

mencegah terjadinya komplikasi akibat peningkatan tekanan darah

1. Syarat Diet

- Makanan beranekaragam mengikuti pola gizi seimbang

- Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita

- Jumlah garam disesuaikan dengan berat ringannya penyakit

hipertensi

2. Makanan yang Dianjurkan

- Makanan yang segar: sumber karbohidrat (beras), protein nabati dan

hewani, sayuran dan buah tinggi serat.

- Sumber protein hewani: daging, ayam, ikan paling banyak 100

Page 12: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

gr/hari, telur ayam/bebek 1 butir/hari

- Susu segar 200 ml/hari

3. Makanan yang Dibatasi

- Pemakaian garam dapur

- Pemakaian bahan makanan yang mengandung natrium, seperti soda

kue

4. Makanan yang Dihindari

- Jeroan, daging kambing

- Makanan yang diolah menggunakan garam natrium: cracker, krupuk,

keripik, makanan kering yang asin

- Makanan dan minuman dalam kaleng: sarden, sosis, kornet

- Makanan yang diawetkan: dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang,

udang kering, telur asin, telur pindang, selai kacang

- Mentega dan keju

- Bumbu-bumbu: kecap asin, terasi, petis, garam, bumbu penyedap

lainnya

- Makanan yang mengandung alcohol: durian, tape

5. Cara Mengatur Diet

- Rasa tawar dapat diperbaiki/ digantikan dengan menambah gula

merah, bawangmerah, bawangputih, jahe, kencur, salam, danbumbu

lain yang tidak mengandung atau sedikit mengandung garam.

- Gunakan garam beryodium tidak lebih dari 1/2 sendok teh/hari

- Dapat menggunakan garam yang mengandung rendah natrium (low

sodium salt)

G. Pengobatan Tradisional Penurun Tekanan darah Tinggi

1. Mentimun

Mentimun merupakan sayuran yang mengandung kalium dan magnesium

serta serat dalam timun terbukti efektif mengobati tekanan darah tinggi.

Kusnul Z dan Munir Z () dalam penelitiannya ditemukan bahwa dengan

pemberian jus mentimun sebanyak 100 gr yang diblender dengan 100 cc

air tanpa tambahan bahan apapun dan diberikan setiap hari dapat

Page 13: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

menurunkan tekanan darah. Penurunan bermakna ditemui pada hari ke 4

dam 5 setelah pemberian intervensi dan 2 jam setelah responden minum

jus mentimun. Lebalado (2014) juga telah melakukan penelitian yang

sama. Ia memberikan perlakuan pada respondennya dengan memberikan

jus mentimun sebanyak 100 gr dengan 50 cc air selama 7 hari dan

ditemukan bahwa dengan jus mentimun 150 ml selama 7 hari dapat

menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.

2. Tomat

Tomat mengandung kalium yang mampu menurunkan tekanan sistolik

dan diastolik dengan menghambat pelepasan renin, sehingga terjadi

penurunan ekskresi natrium dan air. Rahyuningsih H dan Lestari A P

(2012) Melakukan penelitian dengan memberikan jus tomat sebanyak

200 ml yang terbuat dari 150 gr tomat, 5 gr gula pasir, dan 50 ml air

dibuat dengan cara diblender dan diberikan 1 kali selama 7 hari berturut-

turut. Dengan perlakuan tersebur, penelitian menyimpulkan bahwa

pemberian jus tomat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah

sistolik sebesar 11,76 mmHg dan diastolik sebesar 8,82 mmHg.

3. Belimbing

Buah belimbing memiliki kadar potasium (kalium) yang tinggi dengan

natrium yang rendah sebagai obat hipertensi yang tepat. Penyembuhan

hipertensi banyak dilakukan dengan terapi belimbing dengan

mengkonsumsinya secara rutin. Sulistiyono (2009) telah melakukan

penelitian dengan memberikan jus belimbing sebanyak 500 ml yang

berasal dari belimbing 280 gr selama 7 hari dan ditemukan terdapat

penurunan tekanan sistolik dan diastolik. Selain itu, Dwipayanti (2011)

juga telah melakukan penelitian tentang efektivitas buah belimbing

terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Dalam

penelitian tersebut dilakukan pemberian terapi buah belimbing pada

pasien hipertensi selama 3 hari berturut-turut dengan frekuensi sebanyak

2 kali dalam sehari, ditemukan bahwa terjadi penurunan MAP dari

126,45 mmHg menjadi 112,78 mmHg.

Page 14: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

4. Pisang

Pisang merupakan buah berkalium tinggi yang dapat menjaga kesehatan

jantung dan dapat menurunkan tekanan darah. Pisang mengandung

kalium sebanyak 422 mg kalium. Tangkilisan (2013) telah melakukan

penelitian dengan memberikan pisang ambon sebanyak 3 buah dalam

sehari selama satu minggu pada penderita hipertensi dan ditemukan

bahwa terdapat penuruan rerata tekanan darah sistole sebesar 9,54 mmHg

dan diastol 9,09 mmHg.

5. Labu Siam

Labu siam merupakan obat alami penurun tekanan darah tinggi karena

mengandung kalium. Dewi, Aini, dan Arneliawati telah melakukan

tentang efektivitas kombinasi kukusan labu siam dan senam anti stroke

terhadap penurunan hipertensi dan ditemukan bahwa terdapat penurunan

yang signifikan setelah diberikan terapi tersebut selama 3 hari. Selain itu,

Yuninda (2009) dalam penelitiannya terhadap jus labu siam juga

menemukan hasil yang sama. Yuninda memberikan jus labu siam selama

3 hari dan ditemukan bahwa terdapat penurunan tekanan sistolik setiap

hari sebesar 12,66 mmHg, 9,53 mmHg, 7,27 mmHg dan tekanan

diastolik sebesar 5,66 mmHg, 3,4 mmHg, dan 2,99 mmHg.

6. Temulawak

Ekstrak temulawak dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida

darah, dan menurut Badan POM (2005) dapat menghambat

penggumpalann darah sehingga dapat mengatasi penyumbatan pembuluh

darah dan akhirnya menurunnakn tekanan darah. Fitriani (2013) dalam

penelitiannya menggunakan dosis temulawak 25 gram dididihkan dalam

200 ml air hingga diperoleh air rebusan 100 ml (Badan POM RI, 2005).

Lama perebusan temulawak selama 2-5 menit. Temulawak diberikan satu

kali selama satu minggu. Dari penelitian tersebut ditemukan adanya

perubahan nilai tekanan darah sistole sebesar 11,67 mmHg dan diastol

sebesar 7,50 mmHg.

Page 15: Leaflet Hipertensi UNAI BANDUNG

Soal Pretest

4. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?

5. Berapa rentang nilai tekanan darah untuk hipertensi?

6. Apa saja yang menjadi faktor resiko hipertensi?

7. Bagaimana cara membuat jus ketimun dan belimbing?

Soal PostTest

1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?

2. Berapa rentang nilai tekanan darah untuk hipertensi?

3. Apa saja yang menjadi faktor resiko hipertensi?

4. Bagaimana cara membuat jus ketimun dan belimbing?