Author
annisa-rahim
View
265
Download
0
Embed Size (px)
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
1/32
STEP 1
Stridor : haven when air volume respiratory flow to the narrow respiratorytract. terjadi keika vol. udara pernafasan yang normal bergerak melalui jalan
nafas yang sempit.stridor yang isipirasi dan ekspirasi dibawah kartilago krikoid
stridor yang inspirasi di daerah subglotis
indirect laringoscopy : px. laring secara idak langsung denganmenggunakan kaca laring.
Step 2
1. Anatomi laring ?2. Fisiologi laring ?3. Mekanisme fonasi ?4. Mengapa pasien mengeluh suara serak, terutama setelah banyak berbicara?5. Apa hubungan riwayat batuk kronik dan berkeringat dimalam hari serta
kehilangan bera badan dengan keluhan sekarang ?
6. Bagaimana cara px. indirect laringoskopi dan bagaiman inerpretasinya ?7. Bagaimana hubungan keluhan dengan pasien yang bekerja sebagai sinden ?8. Mengapa doker merujuk ke spesialis THT. kapan dapa diangani sendiri dankapan harus dirujuk ?9. Mengapa tpenyakinya menetap walaupun sudah dibawa ke puskesmas ?10.Mengapa didapatkan nafas stridor pada saat inspirasi ?11.DD ?
Step 3
1.
Anatomi laring ?laring : terleak di infer. dan sup. dari trachea
ada 3 kartilago yang berpasangan dan yang tidak berpasangan
berpasangan ACC
Tidak berpasangan CAT
MEMPUNYAI LIG. YANG INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
2/32
ekstrinsik : os. hyoid membrane
hyoepiglotic
krikotracheal
intrinsic : conus elasicus dan quadramular membrane
conus elasticus membetuk lipatan yang akan membentuk plica vocalisquadramular membrane membetuk plica vestibular
-ada 3 ruangan : vestibulum laringis, venriculus laringis, dan cavitas
infraglotica
-antara plica vocalis membenuk rima gloidis
-antara plica vestibular membetuk rima vestibularis
kartilago yroid yang paling besar terdiri dari lamina dextra dan lamina
sinistra
otot : m. krikoarytenoid post. dan laeral, m. arytenoids transversa, m.tyroarytenoid
innervasi :dipersarafi n. x
vascularisasi :diperdarahi a. laryngaea superior dan inferior
ditambahin gambar ya ..
2. Fisiologi laring ?- untuk fonasi : harus ada 3 syarat :
o tekanan udara yang cukup dipengaruhi dari paru dan otot nafasamplitude
o tension : aprokimasi dan fibranasi , plica vocalis mempengaruhifrekuensi
o resonansi-respirasi : berhubungan dengan rima glottis
-proeksi terhadap benda asing: tersedak, batuk
-emosi : menghasilkan suara keras dan suara lemah
-menelan : proses menelan ada 3 mekanisme: ger. laring ke bag. bawah ke
atas menutup aditus laringis mendorong boluis makanan urun
ke hipofaring
3. Mekanisme fonasi ?
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
3/32
fonasi merupakan suau pembentukan suara karena adanya getaran plica
vocalis suara dihasilkan dari udara ekspirasi melewati glotis dilaring
plica suara bergetar fonasisuara akan mengalami resonansi: suara
dipantulkan melalui faring, rongga hidung, rongga mulut, palatum durum
mengalami articulasi (proses mengeluarkan suara menjadi huruf vocal ataukonsonan): bibir, lidah, plaum durum
4. Mengapa pasien mengeluh suara serak, terutama setelah banyak berbicara?suara serak terjadi kesulitan pembentukan suara keika seseorang berusaha
berbicara
kemungkinan suara serak :
-plica vocalis bekerja, otot-otot bekerja
- batuk kronikmungkin mengiritasi laring mengganggu pembukaan rima glotidis
mengganggu fonasi
serak : seiap keadaan yang mengganggu perlekatan pita suara, getaran, tinggi : semakin mendekat suara orang berbeda karena dipengaruhi panjang pita suara, ketegangan,
besarnya ekanan udara ekspirasi , keebalan pia suara
laryngitis sering berbicara fenomena disfonia ventriculi plicavocalis diganti plica ventriculi
penyebab disfonia: peradangan, tumor, kelumpuhan ototpenyebab suara sampai habis ?
suara serak yang fisiologis dan patologis ?
5. Apa hubungan riwayat batuk kronik dan berkeringat dimalam hari sertakehilangan berat badan dengan keluhan sekarang ?
-batuk kronik : laryngitis sebagai respirasi ada penyakit pernafasan
salah satunya TB
-Kuman TB menginfeksi paru-paru-kuman TB jika menyebabkan laryngitis susah sembuh karena mukosa
erat dengan kartilagonya dan vascularisasinya laring sedikit
-berkeringat malam hari dan batuk kronik : cirri khas penyaki TB
-sinden : kuman naik keatas kearah laring plica vocalis tidak
berfungsi suara serak
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
4/32
-sikardian hormone korisol peradangannya lebih hebat
yang menyebabkan keringat malam hari apa saja ?
6. Bagaimana cara px. indirect laringoskopi dan bagaimana inerpretasinya ?indirect : menggunakan kaca laring dan sinar lampu kepala , untukmengeahui ada kelainan di laring
direct : px. secara langsung ke laring, unuk biopsi
Yang dinilai :
-epiglotis
-falikula
-plica aryepiglotica
-rima glotidis
-pita suara-plica vesibularis
-sinus piriformis dan secretnya
interpretasinya :
mucosa laring hiperemis dan edem ada suau peradangan
CARANYA DILENGKAPI
7. Bagaimana hubungan keluhan dengan pasien yang bekerja sebagai sinden ?sinden ada peradangan dan riwayat batuk kronik mengeluarkan
suara tinggiplica vocalis trauma
8. Mengapa dokter merujuk ke spesialis THT. Kapan dapat ditangani sendirioleh dr.umum dan kapan harus dirujuk ke spesialis ?
Inspirasi stridor ada massa di subglotis ada stenosis subglotis ,
(mungkin ada penebalan, jar. submukosa dengan hiperplasi, kelainan tulang
rawan yang krikoid benuk lumen lebih kecil , ada pergeseran cincin trachea
kelumen krikoid) perlu px. selanjutnya
pengobatan disfonia sesuai etiologi
terapi:
-medikamentosa
-terapi berbicara
-tindakan operatif
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
5/32
sudah diperiksa kepuskesmas tapi tidak sembuh
suara serak tidak ada perbaikanperlu tindakan dokter spesialis
9. Mengapa penyakinya menetap walaupun sudah dibawa ke puskesmas ?karena diberikan obat yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan etiologi
10.Mengapa didapatkan nafas stridor pada saat inspirasi ?stridor yang isipirasi dan ekspirasi dibawah kartilago krikoid
stridor yang inspirasi ada kelainan / massa di daerah subglotis
ke THT untuk mengetahui penyebab dari sridor sehingga bisa ditangani
diameter sal. nafas menyempit stridor
mekanisme stridor ?
11.DD ? Laryngitis definisi :
peradangan/infalamasi pada laring terjadi < 3 minggu disebut akut
dan > 3 minggu disebut kronik
etiologi-karena virus, bakteri, jamur
virus: rinovirus dan adenovirus
bakteri : kuman difteri, kuman TB, streptokokus b hemoliticus
jamur : candida
klasifikasi- laryngitis akut merukan kelanjutan dari rinopharyngitis
o laryngitis aku spesifiko laryngitis akut non spesifik
- laryngitis kroniko laryngitis kronis spesifik:
-laryngitis TB
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
6/32
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
7/32
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
8/32
KARTILAGO.
Kartilago laring terbagi atas 2 (dua) kelompok, yaitu :
4
1. Kelompok kartilago mayor, terdiri dari :
lago Krikoidea, 1 buah
2. Kartilago minor, terdiri dari :
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
9/32
Kartilago Tiroidea
Merupakan suatu kartilago hyalin yang membentuk dinding anterior dan
lateral laring, dan merupakan kartilago yang terbesar. Terdiri dari 2 (dua)
sayap (ala
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
10/32
tiroidea) berbentuk seperti perisai yang terbuka dibelakangnya tetapi
bersatu di
bagian depan dan membentuk sudut sehingga menonjol ke depan disebut
Adams
apple. Sudut ini pada pria dewasa kira-kira 90 derajat dan pada wanita 120derajat.
Diatasnya terdapat lekukan yang disebut thyroid notch atau incisura tiroidea,
dimana
di belakang atas membentuk kornu superior yang dihubungkan dengan os
hyoid oleh
ligamentum tiroidea lateralis, sedangkan di bagian bawah membentuk kornu
inferior
yang berhubungan dengan permukaan posterolateral dari kartilago krikoideadan
membentuk artikulasio krikoidea. Dengan adanya artikulasio ini
memungkinkan
kartilago tiroidea dapat terangkat ke atas. Di sebelah dalam perisai kartilago
tiroidea
terdapat bagian dalam laring, yaitu : pita suara, ventrikel, otot-otot dan
ligamenta,
kartilago aritenoidea, kuneiforme serta kornikulata.
4
Permukaan luar ditutupi perikondrium yang tebal dan terdapat suatu alur
yang
berjalan oblik dari bawah kornu superior ke tuberkulum inferior. Alur ini
merupakan
tempat perlekatan muskulus sternokleidomastoideus, muskulus tirohioideus
dan
muskulus konstriktor faringeus inferior.
4
Permukaan dalamnya halus tetapi pertengahan antara incisura tiroidea dan
tepi
bawah kartilago tiroidea perikondriumnya tipis, merupakan tempat
perlekatan tendo
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
11/32
komisura anterior. Sedangkan tangkai epiglotis melekat kira-kira 1 cm
diatasnya oleh
ligamentum tiroepiglotika. Kartilago ini mengalami osifikasi pada umur 20
30
tahun.4
Kartilago Krikoidea
Kartilago ini merupakan bagian terbawah dari dinding laring. Merupakan
lkartilago hialin yang berbentuk cincin stempel (signet ring) dengan bagian
alsanya
terdapat di belakang. Bagian anterior dan lateralnya relatif lebih sempitdarpada
bagian posterior. Kartilago ini berhubungan dengan kartilago tiroidea
tepatnya
dengan kornu inferior melalui membrana krikoidea (konus elastikus) dan
melalui
artikulasio krikoaritenoidea. Di sebelah bawah melekat dengan cincin trakea
I melalui
ligamentum krikotiroidea. Pada keadaan darurat dapat dilakukan tindakan
trakeostomi emergensi atau krikotomi atau koniotomi pada konus elastikus.
4
Kartilago krikoidea pada dewasa terletak setinggi vertebra servikalis VI
VII
dan pada anak-anak setinggi vertebra servikalis III IV. Kartilago ini
mengalami
osifikasi setelah kartilago tiroidea.
Kartilago Aritenoidea
Kartilago ini juga merupakan kartilago hyalin yang terdiri dari sepasang
kartilago berbentuk piramid 3 sisi dengan basis berartikulasi dengan
kartilago
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
12/32
krikoidea, sehingga memungkinkan pergerakan ke medio lateral dan gerakan
rotasi.
Dasar dari piramid ini membentuk 2 tonjolan yaitu prosesus muskularis yang
merupakan tempat melekatnya m. krikoaritenoidea yang terletak di
posterolateral, dandi bagian anterior terdapat prosesus vokalis tempat melekatnya ujung
posterior pita
suara. Pinggir posterosuperior dari konus elastikus melekat ke prosesus
vokalis.
Ligamentum vokalis terbentuk dari setiap prosesus vokalis dan berinsersi
pada garis
tengah kartilago tiroidea membentuk tiga per lima bagaian membranosa atau
vibratorius pada pita suara. Tepi dan permukaan atas dari pita suara inidisebut
glotis.
2
Kartilago aritenoidea dapat bergerak ke arah dalam dan luar dengan sumbu
sentralnya tetap, karena ujung posterior pita suara melekat pada prosesus
vokalis dari
aritenoid maka gerakan kartilago ini dapat menyebabkan terbuka dan
tertutupnya
glotis. Kalsifikasi terjadi pada dekade ke 3 kehidupan.
4
Kartilago Epiglotis
Bentuk kartilago epiglotis seperti bet pingpong dan membentuk dinding
anterior aditus laringeus. Tangkainya disebut petiolus dan dihubungkan oleh
ligamentum tiroepiglotika ke kartilago tiroidea di sebelah atas pita suara.
Sedangkan
bagian atas menjulur di belakang korpus hyoid ke dalam lumen faring
sehingga
membatasi basis lidah dan laring. Kartilago epiglotis mempunyai fungsi
sebagai
pembatas yang mendorong makanan ke sebelah menyebelah laring.
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
13/32
4,5
Kartilago Kornikulata
Merupakan kartilago fibroelastis, disebut juga kartilago Santorini dan
merupakan kartilago kecil di atas aritenoid serta di dalam plika ariepiglotika.
2.2 LIGAMENTUM DAN MEMBRANA
Ligamentum dan membran laring terbagi atas 2 grup, yaitu
1. Ligamentum ekstrinsik , terdiri dari :
2. Ligamentum intrinsik, terdiri dari :
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
14/32
Membrana Tirohioidea
Membrana ini menghubungkan tepi atas kartilago tiroidea dengan tepi atas
belakang os hioidea yang pada bagian medial dan lateralnya mengalami
penebalan
membentuk ligamentum tirohioideus lateral dan medial. Membrana iniditembus oleh
a. laringeus superior cabang interna n. laringeus superior dan pembuluh
limfe.
4
Membrana Krikotiroidea (Konus Elastikus).
Terdapat di bawah mukosa pada permukaan bawah pita suara sejati,berjalan
ke atas dan medial dari lengkungan kartilago krikoid untuk bersambung
dengan
kedua ligamenta vokalis yang merupakan jaringan fibroelastis yang berasal
dari tepi
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
15/32
atas arkus kartilago krikoid. Di sebelah anterior melekat pada pinggir bawah
kartilago
tiroid dan menebal membentuk ligamentuk krikoidea medialis yang juga
melekat
pada tuberkulum vokalis. Di sebelah posterior konus menyebar darikartilago krikoid
ke prosesus kartilago aritenoid (vokalis). Pinggir bebas menebal
membentuk
ligamentum vokalis.
4
Membrana Kuadrangularis.
Merupakan bagian atas dari jaringan ikat longgar elastis laring,
membentang
dari tepi lateral epiglotis ke kartilago aritenoid dan kartilago kornikulata, di
bagian
inferior meluas ke pita suara palsu. Tepi atasnya membentuk plika
ariepiglotika,
sedangkan yang lainnya membentuk dinding diantara laring dan sinus
piriformis
Morgagni.
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
16/32
OTOT - OTOT
Otototot laring terbagi dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu otot-otot
ekstrinsik dan otot-otot intrinsik yang masing-masing mempunyai fungsi
yang
berbeda.
4
Otot-otot ekstrinsik.
4
Otot-otot ini menghubungkan laring dengan struktur disekitarnya.
Kelompok
otot ini menggerakkan laring secara keseluruhan.
Terbagi atas :
1. Otot-otot suprahioid / otot-otot elevator laring, yaitu :- M. Stilohioideus - M. Milohioideus
- M. Geniohioideus - M. Digastrikus
- M. Genioglosus - M. Hioglosus
2. Otot-otot infrahioid / otot-otot depresor laring, yaitu :
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
17/32
- M. Omohioideus
- M. Sternokleidomastoideus
- M. Tirohioideus
Kelompok otot-otot depresor dipersarafi oleh ansa hipoglossi C2 dan C3
danpenting untuk proses menelan (deglutisi) dan pembentukan suara (fonasi).
Muskulus
konstriktor faringeus medius termasuk dalam kelompok ini dan melekat
pada linea
oblikus kartilago tiroidea. Otot-otot ini penting pada proses deglutisi.
Otot-otot intrinsik
Menghubungkan kartilago satu dengan yang lainnya. Berfungsimenggerakkan struktur yang ada di dalam laring terutama untuk
membentuk suara
dan bernafas. Otot-otot pada kelompok ini berpasangan kecuali m.
interaritenoideus
yang serabutnya berjalan transversal dan oblik. Fungsi otot ini dalam proses
pembentukkan suara, proses menelan dan berbafas. Bila m. interaritenoideus
berkontraksi, maka otot ini akan bersatu di garis tengah sehingga
menyebabkan
adduksi pita suara.
Yang termasuk dalam kelompok otot intrinsik adalah :
4
1. Otot-otot adduktor :
2
Berfungsi untuk menutup pita suara.
2. Otot-otot abduktor :
4
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
18/32
Berfungsi untuk membuka pita suara.
3. Otot-otot tensor :
4
Mempunyai fungsi untuk menegangkan pita suara. Pada orang tua, m. tensor
internus kehilangan sebagian tonusnya sehingga pita suara melengkung ke
lateral
mengakibatkan suara menjadi lemah dan serak.
NATOMI LARING BAGIAN DALAM
Cavum laring dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
4
1. Supraglotis (vestibulum superior),
yaitu ruangan diantara permukaan atas pita suara palsu dan inlet laring.
2. Glotis (pars media),
yaitu ruangan yang terletak antara pita suara palsu dengan pita suara sejati
serta
membentuk rongga yang disebut ventrikel laring Morgagni.
3. Infraglotis (pars inferior),
yaitu ruangan diantara pita suara sejati dengan tepi bawah kartilago
krikoidea.
Beberapa bagian penting dari dalam laring :
Aditus Laringeus
Pintu masuk ke dalam laring yang dibentuk di anterior oleh epiglotis, lateral
oleh plika ariepiglotika, posterior oleh ujung kartilago kornikulata dan tepi
atas m.
aritenoideus.
4
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
19/32
Rima Vestibuli.
Merupakan celah antara pita suara palsu.
2
Rima glottis
Di depan merupakan celah antara pita suara sejati, di belakang antara
prosesus
vokalis dan basis kartilago aritenoidea.
4
Vallecula
Terdapat diantara permukaan anterior epiglotis dengan basis lidah, dibentukoleh plika glossoepiglotika medial dan lateral.
4
Plika Ariepiglotika
Dibentuk oleh tepi atas ligamentum kuadringulare yang berjalan dari
kartilago
epiglotika ke kartilago aritenoidea dan kartilago kornikulata.
Sinus Pyriformis (Hipofaring)
Terletak antara plika ariepiglotika dan permukaan dalam kartilago tiroidea.
4
Incisura Interaritenoidea
Suatu lekukan atau takik diantara tuberkulum kornikulatum kanan dan kiri.
4
Vestibulum Laring
Ruangan yang dibatasi oleh epiglotis, membrana kuadringularis, kartilago
aritenoid, permukaan atas proc. vokalis kartilago aritenoidea dan
m.interaritenoidea.
4
Plika Ventrikularis (pita suara palsu)
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
20/32
Yaitu pita suara palsu yang bergerak bersama-sama dengan kartilago
aritenoidea untuk menutup glottis dalam keadaan terpaksa, merupakan dua
lipatan
tebal dari selaput lendir dengan jaringan ikat tipis di tengahnya.
4
Ventrikel Laring Morgagni (sinus laringeus)
Yaitu ruangan antara pita suara palsu dan sejati. Dekat ujung anterior dari
ventrikel terdapat suatu divertikulum yang meluas ke atas diantara pita suara
palsu
dan permukaan dalam kartilago tiroidea, dilapisi epitel berlapis semu bersilia
dengan
beberapa kelenjar seromukosa yang fungsinya untuk melicinkan pita suarasejati,
disebut appendiks atau sakulus ventrikel laring.
4
Plika Vokalis (pita suara sejati)
Terdapat di bagian bawah laring. Tiga per lima bagian dibentuk oleh
ligamentum vokalis dan celahnya disebut intermembranous portion, dan dua
per lima
belakang dibentuk oleh prosesus vokalis dari kartilago aritenoidea dan
disebut
intercartilagenous portion.
PERSARAFAN
Laring dipersarafi oleh cabang N. Vagus yaitu Nn. Laringeus Superior dan
Nn. Laringeus Inferior (Nn. Laringeus Rekuren) kiri dan kanan.
6
1. Nn. Laringeus Superior.
4
Meninggalkan N. vagus tepat di bawah ganglion nodosum, melengkung ke
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
21/32
depan dan medial di bawah A. karotis interna dan eksterna yang kemudian
akan
bercabang dua, yaitu :
sinuspyriformis dan mukosa bagian dalam laring di atas pita suara sejati.
Konstriktor inferior.
2. N. Laringeus Inferior (N. Laringeus Rekuren).
6
Berjalan dalam lekukan diantara trakea dan esofagus, mencapai laring tepat
dibelakang artikulasio krikotiroidea. N. laringeus yang kiri mempunyai
perjalanan yang
panjang dan dekat dengan Aorta sehingga mudah terganggu.
Merupakan cabang N. vagus setinggi bagian proksimal A. subklavia dan
berjalan
membelok ke atas sepanjang lekukan antara trakea dan esofagus, selanjutnya
akan
mencapai laring tepat di belakang artikulasio krikotiroidea dan memberikan
persarafan :
M. Krikotiroidea
VASKULARISASI
Laring mendapat perdarahan dari cabang A. Tiroidea Superior dan Inferior
sebagai A. Laringeus Superior dan Inferior.
4
Arteri Laringeus Superior
Berjalan bersama ramus interna N. Laringeus Superior menembus
membrana
tirohioid menuju ke bawah diantara dinding lateral dan dasar sinus
pyriformis.
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
22/32
4
Arteri Laringeus Inferior
Berjalan bersama N. Laringeus Inferior masuk ke dalam laring melalui area
Killian Jamieson yaitu celah yang berada di bawah M. Konstriktor FaringeusInferior, di dalam laring beranastomose dengan A. Laringeus Superior dan
memperdarahi otot-
otot dan mukosa laring.
HISTOLOGI LARING
Mukosa laring dibentuk oleh epitel berlapis silindris semu bersilia kecuali
pada daerah pita suara yang terdiri dari epitel berlapis gepeng tak bertanduk.Diantara
sel-sel bersilia terdapat sel goblet.
Membrana basalis bersifat elastis, makin menebal di daerah pita suara. Pada
daerah pita suara sejati, serabut elastisnya semakin menebal membentuk
ligamentum
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
23/32
tiroaritenoidea. Mukosa laring dihubungkan dengan jaringan dibawahnya
oleh
jaringan ikat longgar sebagai lapisan submukosa.
4
Kartilago kornikulata, kuneiforme dan epiglotis merupakan kartilago hialin.Plika vokalis sendiri tidak mengandung kelenjar. Mukosa laring berwarna
merah
muda sedangkan pita suara berwarna keputihan.
FISIOLOGI LARING
Laring mempunyai 3 (tiga) fungsi dasar yaitu fonasi, respirasi dan proteksidisamping beberapa fungsi lainnya seperti terlihat pada uraian berikut :
7
1. Fungsi Fonasi.
6
Pembentukan suara merupakan fungsi laring yang paling kompleks. Suara
dibentuk karena adanya aliran udara respirasi yang konstan dan adanya
interaksi
antara udara dan pita suara. Nada suara dari laring diperkuat oleh adanya
tekanan
udara pernafasan subglotik dan vibrasi laring serta adanya ruangan resonansi
seperti
rongga mulut, udara dalam paru-paru, trakea, faring, dan hidung. Nada dasar
yang
dihasilkan dapat dimodifikasi dengan berbagai cara. Otot intrinsik laring
berperan
penting dalam penyesuaian tinggi nada dengan mengubah bentuk dan massa
ujung-
ujung bebas dan tegangan pita suara sejati. Ada 2 teori yang mengemukakan
bagaimana suara terbentuk :
Teori MyoelastikAerodinamik.
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
24/32
6
Selama ekspirasi aliran udara melewati ruang glotis dan secara tidak
langsung
menggetarkan plika vokalis. Akibat kejadian tersebut, otot-otot laring akan
memposisikan plika vokalis (adduksi, dalam berbagai variasi) danmenegangkan
plika vokalis. Selanjutnya, kerja dari otot-otot pernafasan dan tekanan pasif
dari
proses pernafasan akan menyebabkan tekanan udara ruang subglotis
meningkat, dan
mencapai puncaknya melebihi kekuatan otot sehingga celah glotis terbuka.
Plika
vokalis akan membuka dengan arah dari posterior ke anterior. Secaraotomatis bagian
posterior dari ruang glotis yang pertama kali membuka dan yang pertama
kali pula
kontak kembali pada akhir siklus getaran. Setelah terjadi pelepasan udara,
tekanan
udara ruang subglotis akan berkurang dan plika vokalis akan kembali ke
posisi saling mendekat (kekuatan myoelastik plika vokalis melebihi
kekuatan aerodinamik).
Kekuatan myoelastik bertambah akibat aliran udara yang melewati celah
sempit
menyebabkan tekanan negatif pada dinding celah (efek Bernoulli). Plika
vokalis akan
kembali ke posisi semula (adduksi) sampai tekanan udara ruang subglotis
meningkat
dan proses seperti di atas akan terulang kembali.
Teori Neuromuskular.
7
Teori ini sampai sekarang belum terbukti, diperkirakan bahwa awal dari
getaran plika vokalis adalah saat adanya impuls dari sistem saraf pusat
melalui N.
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
25/32
Vagus, untuk mengaktifkan otot-otot laring. Menurut teori ini jumlah impuls
yang
dikirimkan ke laring mencerminkan banyaknya / frekuensi getaran plika
vokalis.
Analisis secara fisiologi dan audiometri menunjukkan bahwa teori initidaklah benar
(suara masih bisa diproduksi pada pasien dengan paralisis plika vokalis
bilateral).
2. Fungsi Proteksi.
7
Benda asing tidak dapat masuk ke dalam laring dengan adanya reflek otot-
ototyang bersifat adduksi, sehingga rima glotis tertutup. Pada waktu menelan,
pernafasan
berhenti sejenak akibat adanya rangsangan terhadap reseptor yang ada pada
epiglotis,
plika ariepiglotika, plika ventrikularis dan daerah interaritenoid melalui
serabut
afferen N. Laringeus Superior. Sebagai jawabannya, sfingter dan epiglotis
menutup.
Gerakan laring ke atas dan ke depan menyebabkan celah proksimal laring
tertutup
oleh dasar lidah. Struktur ini mengalihkan makanan ke lateral menjauhi
aditus dan
masuk ke sinus piriformis lalu ke introitus esofagus.
3. Fungsi Respirasi.
5
Pada waktu inspirasi diafragma bergerak ke bawah untuk memperbesar
rongga dada dan M. Krikoaritenoideus Posterior terangsang sehingga
kontraksinya
menyebabkan rima glotis terbuka. Proses ini dipengaruhi oleh tekanan
parsial CO2
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
26/32
dan O2 arteri serta pH darah. Bila pO2 tinggi akan menghambat pembukaan
rima glotis, sedangkan bila pCO2 tinggi akan merangsang pembukaan rima
glotis.
Hiperkapnia dan obstruksi laring mengakibatkan pembukaan laring secara
reflektoris,sedangkan peningkatan pO2 arterial dan hiperventilasi akan menghambat
pembukaan
laring. Tekanan parsial CO2 darah dan pH darah berperan dalam mengontrol
posisi
pita suara.7
4. Fungsi Sirkulasi.
6Pembukaan dan penutupan laring menyebabkan penurunan dan peninggian
tekanan intratorakal yang berpengaruh pada venous return. Perangsangan
dinding
laring terutama pada bayi dapat menyebabkan bradikardi, kadang-kadang
henti
jantung. Hal ini dapat karena adanya reflek kardiovaskuler dari laring.
Reseptor dari
reflek ini adalah baroreseptor yang terdapat di aorta. Impuls dikirim melalui
N.
Laringeus Rekurens dan Ramus Komunikans N. Laringeus Superior. Bila
serabut ini
terangsang terutama bila laring dilatasi, maka terjadi penurunan denyut
jantung.
5. Fungsi Fiksasi.
3
5
Berhubungan dengan mempertahankan tekanan intratorakal agar tetap
tinggi,
misalnya batuk, bersin dan mengedan.
6. Fungsi Menelan.
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
27/32
7
Terdapat 3 (tiga) kejadian yang berhubungan dengan laring pada saat
berlangsungnya proses menelan, yaitu :
Pada waktu menelan faring bagian bawah (M. Konstriktor FaringeusSuperior, M.
Palatofaringeus dan M. Stilofaringeus) mengalami kontraksi sepanjang
kartilago
krikoidea dan kartilago tiroidea, serta menarik laring ke atas menuju basis
lidah,
kemudian makanan terdorong ke bawah dan terjadi pembukaan
faringoesofageal.
Laring menutup untuk mencegah makanan atau minuman masuk ke saluranpernafasan dengan jalan menkontraksikan orifisium dan penutupan laring
oleh
epiglotis.
Epiglotis menjadi lebih datar membentuk semacam papan penutup aditus
laringeus, sehingga makanan atau minuman terdorong ke lateral menjauhi aditus
laring dan maduk ke sinus piriformis lalu ke hiatus esofagus.
7. Fungsi Batuk.
8
Bentuk plika vokalis palsu memungkinkan laring berfungsi sebagai katup,
sehingga tekanan intratorakal meningkat. Pelepasan tekanan secara mendadak
menimbulkan batuk yang berguna untuk mempertahankan laring dari ekspansi
benda
asing atau membersihkan sekret yang merangsang reseptor atau iritasi pada
mukosa
laring.
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
28/32
8. Fungsi Ekspektorasi.
8
Dengan adanya benda asing pada laring, maka sekresi kelenjar berusaha
mengeluarkan benda asing tersebut.
9. Fungsi Emosi.
8
Perubahan emosi dapat meneybabkan perubahan fungsi laring, misalnya pada
waktu menangis, kesakitan, menggigit dan ketakutan.
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
29/32
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28894/1/embriologi%20dan%20anatomi%20l
aring.pdf
2. Fisiologi laring ?DIATAS.
3. Mekanisme fonasi ?4. Mengapa pasien mengeluh suara serak, terutama setelah banyak berbicara?
suara serak terjadi kesulitan pembentukan suara keika seseorang berusaha
berbicara
kemungkinan suara serak :
-plica vocalis bekerja, otot-otot bekerja
- batuk kronik
mungkin mengiritasi laring mengganggu pembukaan rima glotidis
mengganggu fonasi
serak : seiap keadaan yang mengganggu perlekatan pita suara, getaran, tinggi : semakin mendekat suara orang berbeda karena dipengaruhi panjang pita suara, ketegangan,
besarnya ekanan udara ekspirasi , keebalan pia suara
laryngitis sering berbicara fenomena disfonia ventriculi plicavocalis diganti plica ventriculi
penyebab disfonia: peradangan, tumor, kelumpuhan ototpenyebab suara sampai habis ?
suara serak yang fisiologis dan patologis ?
5. Apa hubungan riwayat batuk kronik dan berkeringat dimalam hari sertakehilangan berat badan dengan keluhan sekarang ?
-batuk kronik : laryngitis sebagai respirasi ada penyakit pernafasan
salah satunya TB
-Kuman TB menginfeksi paru-paru
-kuman TB jika menyebabkan laryngitis susah sembuh karena mukosa
erat dengan kartilagonya dan vascularisasinya laring sedikit
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28894/1/embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28894/1/embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28894/1/embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28894/1/embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28894/1/embriologi%20dan%20anatomi%20laring.pdf7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
30/32
-berkeringat malam hari dan batuk kronik : cirri khas penyaki TB
-sinden : kuman naik keatas kearah laring plica vocalis tidak
berfungsi suara serak
-sikardian hormone korisol peradangannya lebih hebat
yang menyebabkan keringat malam hari apa saja ?
6. Bagaimana cara px. indirect laringoskopi dan bagaimana inerpretasinya ?indirect : menggunakan kaca laring dan sinar lampu kepala , untuk
mengeahui ada kelainan di laring
direct : px. secara langsung ke laring, unuk biopsi
Yang dinilai :
-epiglotis
-falikula-plica aryepiglotica
-rima glotidis
-pita suara
-plica vesibularis
-sinus piriformis dan secretnya
interpretasinya :
mucosa laring hiperemis dan edem ada suau peradangan
CARANYA DILENGKAPI
7. Bagaimana hubungan keluhan dengan pasien yang bekerja sebagai sinden ?sinden ada peradangan dan riwayat batuk kronik mengeluarkan
suara tinggiplica vocalis trauma
8. Mengapa dokter merujuk ke spesialis THT. Kapan dapat ditangani sendirioleh dr.umum dan kapan harus dirujuk ke spesialis ?
Inspirasi stridor ada massa di subglotis ada stenosis subglotis ,
(mungkin ada penebalan, jar. submukosa dengan hiperplasi, kelainan tulang
rawan yang krikoid benuk lumen lebih kecil , ada pergeseran cincin trachea
kelumen krikoid) perlu px. selanjutnya
pengobatan disfonia sesuai etiologi
terapi:
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
31/32
-medikamentosa
-terapi berbicara
-tindakan operatif
sudah diperiksa kepuskesmas tapi tidak sembuh
suara serak tidak ada perbaikanperlu tindakan dokter spesialis
9. Mengapa penyakinya menetap walaupun sudah dibawa ke puskesmas ?karena diberikan obat yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan etiologi
10.Mengapa didapatkan nafas stridor pada saat inspirasi ?stridor yang isipirasi dan ekspirasi dibawah kartilago krikoid
stridor yang inspirasi ada kelainan / massa di daerah subglotis
ke THT untuk mengetahui penyebab dari sridor sehingga bisa ditangani
diameter sal. nafas menyempit stridor
mekanisme stridor ?
11.DD ? Laryngitis
definisi :peradangan/infalamasi pada laring terjadi < 3 minggu disebut akut
dan > 3 minggu disebut kronik
etiologi-karena virus, bakteri, jamur
virus: rinovirus dan adenovirus
bakteri : kuman difteri, kuman TB, streptokokus b hemoliticus
jamur : candida
klasifikasi- laryngitis akut merukan kelanjutan dari rinopharyngitis
o laryngitis aku spesifiko laryngitis akut non spesifik
- laryngitis kronik
7/28/2019 lbm 5 sgd 6 THT
32/32
o laryngitis kronis spesifik: -laryngitis TB
laryngitis luetikapathogenesis
virus, bakteri, jamur ada infeksi inflamasi di mucosa laring
lipatan plica vocalis inflamasi ada sel darah putih
pembengkakan mengeluarkan suara kurang elastistekanan
meningkat dalam mengeluarkan suara serak afonia (tidak dapat
bersuara)
pathofisiologipenegakan diagnosispenatalaksanaanprognosis Lesi jinak laring
ca laring di recessus piriformis yang paling sering
kelumpuhan pita suara
akibat dari nervus