27
SGD 4 LBM 1 GERAK DAN MUSCULOSKELETAL “MEKANISME GERAK” STEP 1 Serabut otot cepat o Serabut otot yang mengandung sedikit mioglobulin dengan kecepatan kontraksi tinggi Serabut otot lambat o Serabut otot yang mengandung banyak mioglobulin dengan kecepatan kontraksi lambat Sistem lokomosi o Strutur dalam organisme hidup yg bertanggung jawab dalam gerak, terdiri dr tulang, otot dan saraf serta persendian. STEP 2 1. Mekanisme terjadinya gerakan 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi gerakan 3. Macam macam kontraksi otot 4. Fungsi masing masing dari sistem lokomosi 5. Perbedaan serabut otot cepet dan lambat 6. Mekanisme kontraksi otot 7. Mekanisme relaksasi otot

Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

SGD 4 LBM 1

GERAK DAN MUSCULOSKELETAL

“MEKANISME GERAK”

STEP 1

Serabut otot cepat

o Serabut otot yang mengandung sedikit mioglobulin dengan

kecepatan kontraksi tinggi

Serabut otot lambat

o Serabut otot yang mengandung banyak mioglobulin dengan

kecepatan kontraksi lambat

Sistem lokomosi

o Strutur dalam organisme hidup yg bertanggung jawab dalam gerak,

terdiri dr tulang, otot dan saraf serta persendian.

STEP 2

1. Mekanisme terjadinya gerakan

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi gerakan

3. Macam macam kontraksi otot

4. Fungsi masing masing dari sistem lokomosi

5. Perbedaan serabut otot cepet dan lambat

6. Mekanisme kontraksi otot

7. Mekanisme relaksasi otot

8. Hubungan antara otot, sendi sama tulang sehingga dapat menimbulkan

gerak ( sistem koordinasi )

9. Tipe serabut otot yang lain

Page 2: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

STEP 3

1. Mekanisme terjadinya gerakan

o Sadar

Rangsang reseptor saraf sensorik otak saraf motorik

efektor

o Tidak sadar

Rangsang reseptor saraf sensorik konektor ( sumsum

tulang ) saraf motorik efektor

Bedanya otot sama tendon???

Otot : bersifat kontraksi, berada di pembuluh darah, vaskularisasi

sedikit, tak tahan thd infeksi, tahanan hnya sebatas pada goresan

Tendon : berada diujung ujung otot, sifat elastis / kontraksi,

vaskularisasi bnyak, imunitas tahan thd infeksi, tahanannya tidak

tahan thd goresan / gesekan

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi gerakan

o Berbagai sistem lokomosi itu, misalnya dari ototnya menghasilkan

energi, dari sistem saraf memberikan impuls

o Rangka dan sendi, kalau tidak ada rangka dan sendi tidak bisa

bergerak

3. Macam macam kontraksi otot

o Kontraksi isometric

Terjadi apabila tegangan didalam serabut otot tidak menimbulkan

gerakan sendi. Contoh???

o Kontraksi isotonic

Melibatkan kontraksi otot dan gerakan sendi, panjang otot

memendek ( kontraksi ). Contoh???

Page 3: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

Apakah setiap otot bisa terjadi mekanisme kontraksi otot kedua

nya atau salah satu saja???

o Kontraksi tetani / tertahan

Tanpa ada relaksasi atau kontraksi terus menerus. Contoh???

4. Fungsi masing masing dari sistem lokomosi

o Tulang

Menegakkan badan, disebut fungsi mekanik

Melekatnya otot

Melindungi organ penting, contoh jantung, otak, paru paru,

dll, disebut fungsi protektif

Memberi bentuk badan

Sebagai sendi pergerakan

Tempat penimbunan kalsium dan fosfat

Sebagai tempat memproduksi darah, disebut fungsi

hematopoetik

o Otot

Alat gerak aktif

Penimbun glikogen (cadangan glukosa)

Menyusun anggota badan, dinding badan dan muka

Mengubah energi bebas kimia, berupa ATP energi

mekanik pada waktu gerak

o Sendi

Penghubung antar tulang

Bantalan tulang

Didalam sendi terdapat pelumas (cairan sinovial) untuk

memudahkan gerak

Page 4: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

o Saraf

Menghantarkan impuls secara sensorik maupun motorik

Sebagai reseptor panas, peraba, tekanan, dll

5. Perbedaan serabut otot cepat dan lambat

Serabut otot cepat Serabut otot lambat

Kandungan mioglobin sedikit

disebut otot putih

Kandungan mioglobin banyak

Mioglobulin menghasilkan warna

kemerahan

Dikelilingi pemb darah bnyak

Kontraksi lebih besar, kecepatan

kontraksi besar

Memiliki enzim oksidatif di

mitokondria

Enzim oksidatif di mitokondria

sedikit

Contoh??? Contoh???

Serabut nya besar untuk kontraksi

besar

Serabutnya kecil untuk kontraksi

kecil

Punya enzim glikolisis, untuk

pelepasan energi

Punya sedikit enzim glikolisis

6. Mekanisme kontraksi otot

o Teori pergeseran filamen : dalam otot terdapat miofibril, dalam miofibril

ada filamen. Pertama ada stimulus dr saraf masuk dalam otot

( miofibril) menyebabkan retikulum sarkoplasma, ada simpanan Ca

ada stimulus menyebabkan Ca keluar menempel pada filamen, ikatan

aktin dan miosisn lepas, filamen memendek yg menyebabkan otot

kontraksi

Page 5: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

7. Mekanisme relaksasi otot

o Lawan dari kontraksi

o Mekanisme sama dg kontraksi otot, tetapi bedanya di Ca, Ca hilang,

menyebabkan ikatan aktin miosin menempel / menutup lg shg filamen

filamen menutup lg

o Pengaruh impuls thd pengaruh relaksasi dan kontraksi???

8. Hubungan antara otot, sendi dan saraf serta tulang sehingga dapat

menimbulkan gerak ( sistem koordinasi )

o Otot alat gerak aktif, sedang tulang alat gerak pasif

o Gerak timbul dr rangsang, muncul dr saraf, inervasi dr otot otot,

otot berkontraksi timbul suatu gerak, kontraksi otot menimbulkan

tulang ikut bergerak, agar bergerak dengan bebas maka

diperlukan sendi

9. Tipe serabut otot yang lain

o Serabut otot intermediet berdasar gerakan

Karakteristik campuran dan mudah beradaptasi

Tipe otot berdasarkan jaringannya

Otot polos

Otot yg menyusun organ bagian dalam, misal alat

pencernaan,

Otot lurik / skelet

Menyusun anggota badan, otot di dinding badan, mudah

lelah, Bekerja secara sadar

Otot jantung

Otot yg dijantung. Bekerja secara tidak sadar, tidak mudah

lelah

10.Tujuan dari masing masing tipe serabut

Page 6: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

11.Macam macam gerakan

12.Axis gerak

13.Penilaian gerak ( kecepatan, ketepatan, kekuatan )

CONCEPT MAP

STEP 71. Mekanisme terjadinya gerakan

Otot :

Alat gerak aktif yang melekat pada tulangJaringan penyusun tubuh yang bersifat kontraktir, elastis dan merupakan alat gerak aktif Sumber:Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,Gyton & Hall

Tendon

jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih

yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.

Sumber:Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,Gyton & Hall

OTOT TENDO1. bersifat kontraksi 1. sifat tidak kontraksi

Gerak

PenilaianFaktor MekanismeMacam gerak

AbduksiAdduksidll

Sistem lokomosiKekuatanKetepatanKecepatan

Page 7: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

2. elastis3. mengandung banyak pembuluh darah4. tak tahan terhadap infeksi5. tak tahan terhadap gesekan atau tekanan

2. elastisnya sedikit3. mengandung sedikit pembuluh darah4. tak tahan terhadap infeksi5. tahan terhadap gesekan

Myologi dan topografi, Fakultas Kedokteran Undip

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi gerakan

1.Jumlah serat yg berkontraksi- jumlah unit motorik yg terlibat- jumlah serat otot per unit motorik- jumlah serat otot yg tersedia u/ kontraksi(ukuran otot, adanya penyakit, tingkat pemulihan)

2. Tegangan yg terjadi oleh setiap serat yg berkontraksi- frekuensi rangsangan- panjang serat permulaan- tingkat kelelahan (lama aktivitas, jenis serat: oksidatif/ glikolitik)- ketebalan serat (jenis serat, pola aktivitas saraf, jumlah

testosteron)

MYOLOGIA DAN ARTHROLOGIA FKUI

Jumlah unit motor neuron yang terlibat.Gerakan halus hanya melibatkan sedikit unit motor, dengan kontrol penuh

Panjang awal otot, makin panjang makin kuat kontraksiKelelahanKetebalan. Makin tebal makin kuat

3. Macam macam kontraksi otot

Isotonik- Proses kontraksi yang menyebabkan pemendekan panjang otot- Tonus otot tidak berubah- Terjadi pemendekan sarkomer- Misal pada saat menenkuk siku untuk mengangkat beban

alam kegiatan olahraga salah satu contoh nyata kontraksi isotonic adalah ketika lengan seseorang mengangkat dumble.

Page 8: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

Gambar Lengan Bekerja Isotonic

Untuk dapat mengangkat dumble dari posisi lengan lururs menjadi lengan ditekuk, otot biceps brachii berkontraksi dalam pola kerja isotonic. Isotonik diartikan sebagai pola kontraksi yang berpegang pada tonusnya – tetap, sebaliknya panjang ukuran otot berubah/memendek. Kontraksi isotonil juga disebut kontraksi konsentris atau dinamis.

Secara anatomis otot biceps brachii berlokasi di lengan atas anterior. Otot ini mempunyai origo di tulang scapula, tepatnya adalah di prosesesus coracoideus dan supra glenoidalis scapula. Sedang insersisnya ada di tulang radius (tuberositas radial). Ketika berkontraksi isotonic maka lengan bawah akan terangkat ke atas atau fleksi lengan terjadi.

Isometrik- Tidak ada pemendekan otot, tonus meningkat.

- Saat mendorong beban

Isometrik

Dalam olahraga, menggenggam raket tenis merupakan salah satu contoh kontraksi isometric otot lengan bawah. Pada saat ini otot lengan bekerja mempertahankan agar raket tidak lepas. Musculus fleksor digitorum superficialis dan profondus adalah otot yang berlokasi dibagian anterior lengan bawah. Keduanya memiliki origo di tulang humerus, ulna dan radius (didaerah siku), sedangkan insersinya ada pada basic phalangea I dan II.

Dalam memegang raket tenis, otot ini mula-mula berkontraksi secara isotonic yang menghasilkan fleksi pada jari-jari tangan. Selanjutnya otot ini berkontraksi isometric yang menghasilkan dipertahankannya fleksi jari-jari untuk menggenggam gagang raket.

Page 9: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

Disebut isometric di ambil dari istilah Iso yang artinya “tetap” dan metric yang menggambarkan “ukuran”. Kontraksi isometric adalah kontraksi di mana otot tidak mengalami perubahan ukuran.

Secara fisiologis kontraksi yang terjadi pada m fleksor digitorum profondus dan sublimis pada sarcomere dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar Kontraksi Isometrik

Tampak Miosin menempel di aktin

Kontraksi Eksentrik

Ketika lengan mengangkat sebuah dumbel merupakan contoh nyata kontraksi isotonic, maka jika dumbel diturunkan kembali otot biceps brachii mengalami kontraksi eksentrik, sebagai mana gambar di bawah ini.

Page 10: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

Gambar Otot Biceps Brachii

Dalam Kontraksi Eksentrik

Untuk dapat turun secara perlahan atau lengan kembali ekstensi, maka otot biceps brabchii harus bekerja dalam pola kerja eksentrik. Disebut eksentrik sebab serabut-serabut otot bergeser keluar dari pusat / centranya. Secara fisiologis, mekanisme yang terjadi pada biceps brachii dalam sarcomere adalah :

Pada awal kontraksi A, otot biceps brachii tidak dalam panjang normal. Ia dalam posisi memendek, selanjutnya otot ini dengan menahan beban menuju posisi B. Dalam menuju posisi B, kepala-kepala myosin bekerja back power stroke dari tropinin satu ke tropinin yang lain ke arah lateral. Sampai pada akhirnya biceps brachii terulur pada posisi C.

Jadi kontraksi eksentrik kerja kepala myosin tidak menarik aktin tertapi melepaskanaktin dengan penahanan. Dalam kondisi ini tegangan dikembangkan dikembangkan bersamaan dengan memanjangnya otot.

Kontraksi Isokinetik

Dasar pola kontraksi isokinetik adalah pola isotonic, yakni otot mengalami pemendekan. Perbedaan yang nyata ada;ah :

1. Bila pada kontraksi isotonic setiap lintasan gerak otot menanggung beban yang sama, pada kontraksi isokinetik beban yang ditanggung tidak sama.

2. Bila pada kontraksi isotonic kecepatan dalam menempuk lintasan gerak tidak rata, pada kontraksi isokinetik kecepatan dalam menempuh jarak lintasan adalah rata.

Page 11: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

Perbedaan Lain dengan Isotonik

Pada setiap sudut lintasan, kontraksi isokinetik akan terjadi tegangan maksimal, sedang isotonic tidak terlalu maksimal. Pada setiap sudut lintasan, kontraksi isokinetik akan melawan pembebanan secara proporsional dengan kekuatannya, sedangkan isotonic tidak terlalu proporsional. Pada kontraksi isokinetik kecepatan geraknya selalu tetap, sedang isotonic kecepatan geraknya tidak tetap. Untuk latihan isokinetik memerlukan alat khusus yang dapat melaporkan besarnya beban yang diangkat setiap sudut ;intasan, pembebanan pada latihan isotonic hanya dapat diukur dalam bentuk beban luar. Sampai saat ini program latihan isokinetik dipandang sebagai cara yang paling baik.

Secara fisiologis kontraksi ini tidak jauh berbeda, kepala myosin secara serempak menarik aktin ke pusat sarcomere. Prinsip perbedaan terletak pada jumlah kepala myosin yang menarik aktin. Dalam kontraksi isokinetik tahanan beban secara proporsional sesuai dengan jumlah kepla miosinyang memungkinkan dapat pasangan. Secara total kepala myosin akan mengadakan power stroke menarik aktin. Konsekuensi dari kontraksi ini memerlukan energy yang sangat besar. Efek dari pembebanan yang proporsional menyebabkan gerak dengan kecepatan konstan. Inilah mengapa untuk melaksanakan kontraksi isokinetik dalam kegiatan olahraga tidak mungkindapat dilakukan kecuali dengan alat yang canggih.

Kontraksi Plyometrik

Pada dasar pola kontraksi plyometrik adalah pola isotonic, yakni otot mengalami pemendekan kea rah pusat sarcomere dengan didahului tarikan pemanjangan. Dalam kegiatan olahraga kontraksi ini diwujudkan dalam kerja yang meledak (melempar, meloncat, dsb).

Disebut plyometrik dari istilah plyo dan metric. Plyo berarti berlapis-lapis, sedangkan mettrik artinya ukuran panjang. Sehingga plyometrik artinya suatu kontraksi yang mempunyai lapisan-lapisan kecepatan gerak pada setiap perubahanukuran panjang. Artinya dalam berkontraksi kecepatan antara meter pertama, kedua dan seterusnya ditempuh dengan yang makin pendek (tidak sama).

Kajian fisiologis dalam kerja plyometrik menjelaskan bahwa di dalam otot ada berkas otot yang dikenal sebagai muscle spindle. Fungsi utama muscle spindle adalah mengawasi otot bila terjadi rangsangan yang melewati batas maksimal, dan sekaligus merespon untuk segera kembali dalam panjang normal dengan aksi berkontraksi secara mendadak (stretch reflex). Kajian secara detail belum ditemukan, hanay diduga saat otot dipanjangkan melebihi panjang normal, otot berkontraksi secara isometric artinya tidak ada perubahan posisi actomyosin. Pemanjangan dalam kondisi isometric tersebut dapat dilaksanakan akibat dari tangki kepala myosin (meromyosin) yang meregang.

Pengembalian regangan dari meromyosin inilah yang menyebabkan otot dapat berkontraksi dengan kecepatan berlapis-lapis. Untuk dapat bekerja secara cepat beban yang ditanggung harus ringan sampai sedang.

Page 12: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

Ganong WF, 1987, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Buku

Kedokteran. Jakarta ECG

4. Fungsi masing masing dari sistem lokomosi

o Tulang

Menegakkan badan, disebut fungsi mekanik

Melekatnya otot

Melindungi organ penting, contoh jantung, otak, paru paru,

dll, disebut fungsi protektif

Memberi bentuk badan

Sebagai sendi pergerakan

Tempat penimbunan kalsium dan fosfat

Sebagai tempat memproduksi darah, disebut fungsi

hematopoetik

Fungsi tulang :

o Menyokong struktur-struktur yang mengandung

otot

o Melindungi organ vital seperti yang terdapat di

dalam rongga tengkorak dan otot

o Mengandung sumsum tulang di mana darah

dibentuk

o Membentuk suatu sistem tuas yang

melipatgandakan kekuatan yang timbul selama

kontraksi otot rangka dan mengubahnya menjadi

gerakan tubuh.

Sumber :buku petunjuk praktikum histologi FK Uniaaula

o Otot

Alat gerak aktif Kontraksi jantung Tempat penyimpanan glikogen Mengendalikan tekanan darah

Page 13: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

Sumber:Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,Guyton & Hall

o Sendi

Penghubung antar tulang

Bantalan tulang

Didalam sendi terdapat pelumas (cairan sinovial) untuk

memudahkan gerak

o Saraf

Menghantarkan impuls secara sensorik maupun motorik

Sebagai reseptor panas, peraba, tekanan, dll

5. Perbedaan serabut otot cepat dan lambat

Serabut otot cepat Serabut otot lambat

Kandungan mioglobin sedikit

disebut otot putih

Kandungan mioglobin banyak

Mioglobulin menghasilkan warna

kemerahan

Dikelilingi pemb darah bnyak

Kontraksi lebih besar, kecepatan

kontraksi besar

Memiliki enzim oksidatif di

mitokondria

Enzim oksidatif di mitokondria

sedikit

Contoh??? Contoh???

Serabut nya besar untuk kontraksi

besar

Serabutnya kecil untuk kontraksi

kecil

Punya enzim glikolisis, untuk

pelepasan energi

Punya sedikit enzim glikolisis

Page 14: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

jenis serabut otot

Jenis serabut ototSerabut otot cepat dan serabut otot lambatSetiap otot tubuh terdiri dari serabut otot cepat dan serabut otot lambat, serta serabut otot lain dengan kecepatan antara kedua kecepatan extrem di atas. Otot-otot yang bereaksi dengan cepat terutama terdiri dari atas serabut-serabut otot “cepat” dengan hanya sejumlah kecil serabut otot lambat. Sebaliknya, otot-otot yang bereaksi lambat tetapi dengan kontraksi yang lama terutama terdiri atas serabut serabut “lambat”.Perbedaan antara kedua jenis serabut ini adalah:Serabut otot cepat memiliki ciri-ciri seperti berikut1. Serabut-serabut besar untuk kekuatan kontraksi yang besar.2. Retikulum sarkoplasma yang luas sehingga dapat dengan cepat melepaskan ion-ion kalsium untuk memulai kontraksi.3. Sejumlah besar enzim glikolisis untuk pelepasan energi yang cepat melalui proses glikolisis.4. Suplai darah yang tidak terlalu luas karena metabolisme oksidatif tidak begitu penting.5. Lebih sedikit mitokondria, juga karena metabolisme oksidatif tidak begitu penting.Serabut otot lambat memiliki ciri-ciri seperti berikut:1. Serabut serabutnya lebih kecil.2. Juga dipersarafi oleh serabut-serabut saraf yang lebih kecil.3. Sistem pembuluh darah dan kapiler yang lebih luas untuk menyediakan sejumlah oksigen tambahan.

4. Peningkatan hebat pada jumlah mitokondria, juga untuk membantu tingkat metabolisme oksudatif yang tinggi

5. Serabut-serabut mengandung sejumlah besar mioglobin, yakni suatu protein mengandung besi serupa hemoglobin sel-sel darah merah. Mioglobin bergabung dengan oksigen dan menyimpan oksigen tersebut sampai diperlukan. Hal ini juga sangat mempercepat transpor oksigen ke mitokondria. Pada otot lambat, moiglobin memberi warna kemerah-merahan sehingga dinamakan otot merah, sedangkan pada otot cepat terdapat kekurangan mioglobin sehingga disebut otot putih. 

:fisiologi guyton n hall 2007 EGC jakarta

Cepat, lambat dan intermediatTergantung apakah mayoritas menggunakan oksigen untuk menghasilkan ATP atau tidakOksidatif–aerobic (use oxygen)Glikolitik –anaerobik

Serabut cepat: serabut putih: besar, terutama anaerobik, cepat pegal, kebanyakan otot rangkaSerabut lambat : serabut merah, diameter setengah, lebih lambat 3x tapi dapat terus menerus, aerobik, lebih banyak mitokondria, mioglobbin

Page 15: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

Intermediate: di antaranya

6. Mekanisme kontraksi otot

Mekanisme umum kontraksi OtotTimbul dan berakhirnya kontraksi otot tejadi dalam urutan tahap tahap :Suatu potensial aksi berjalan disepanjang sebuah saraf motorik sampai keujungnya serat otot

Pada tiap ujung saraf menyekresi substansi neurotransmiter yaitu asetilkolin dalam jumlah sedikit

Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membran serat otot untuk membuka banyak saluran bergerbang asetilkolin melalui molekul-molekul protein dalam membran serat otot

Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium untuk mengalir kebagian dalam membran serat otot pada titik terminal saraf.Peristiwa ini menimbulkan suatu potensial aksi dalam serat otot.

Potensial aksi berjalan disepanjang membran serat otot dalam cara yang sama seperti potensial aksi berjalan disepanjang membran saraf

Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membran serat otot dan juga berjalan secara dalam di dalam serat otot pada tempat dimana potensial aksi menyebabkan retikulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium yang telah tersimpan di dalam retikulum kedalam miofibril

Ion-ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin dan miosin yang menyebabkan bergerak bersama-sama dan menghasilkan proses kontraksi

Setelah kurang dari satu detik ion kalsium dipompa kembali kedalam retikulum sarcoplasma tempat ion-ion disimpan sampai potensial aksi otot yang baru datang lagi,pengeluaran ion kalsium dari miofibril akan menyebabkan kontraksi otot berhenti.

Mekanisme kontraksi otot :

Potensial aksi saraf motorik ujung saraf mensekresi asetilkolin membuka saluran asetilkolin di membran serat otot

Page 16: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

ion natrium masuk membran serat otot (di titik terminal) potensial aksi dalam serat otot potensial aksi berjalan di sepanjang membran serat otot depolarisasi membran serat otot & menyebabkan retikulum sarkoplasma melepas ion kalsium ke miofibril ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin dan miosin bergerak bersama-sama & terjadi proses kontraksi setelah < 1 detik, ion kalsium masuk lagi ke retikulum sarkolasma sampai potensial aksi yang baru datang lagi kontraksi otot terhenti. Peran kurare bisa menyebabkan kelumpuhan dengan cara mengganggu hubungan saraf otot dengan cara menempatii reseptor asetilkolin.

Sumber:Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,Gyton & Hall

7. Mekanisme relaksasi otot

o Pengaruh impuls thd pengaruh relaksasi dan kontraksi???

o Impuls listrik menyebar ke seluruh sel otot, sampai ke miofibril melalui Tubulus T.

o Impuls di Tubulus T menyebabkan ion Ca2+ keluar dari retikulum sarkoplasma.

o Ion Ca2+ yang sampai ke miofibril berikatan dengan Troponin C.o Ikatan Ca2+ - Troponin C menyebabkan tropomiosin bergeser dan

‘binding site’ aktin untuk kepala miosin yg ditempati tropomiosin terbuka.

o Aktin berikatan dgn kepala miosin yg jg mengandung ATP-ase yg memecah ATP menjadi ADP sehingga menghasilkan energi untuk menggerakkan aktin kearah garis M. (Kontraksi)

o Demikian seterusnya sampai impuls listrik berakhir dan ion Ca2+ dipompa kembali ke retikulum sarkoplasma sehingga tdk terjadi

Page 17: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

ikatan ion Ca2+ troponin C dan terbukanya binding site untuk kepala miosin pd aktin krn tertutup oleh tropomiosin.(Relaksasi)Ganong WF, 1987, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Buku Kedokteran. Jakarta ECG

8. Hubungan antara otot, sendi dan saraf serta tulang sehingga dapat

menimbulkan gerak ( sistem koordinasi )

9. Tipe serabut otot yang lain

Otot rangka (skelet)

Otot polos

Otot jantung

OTOT POLOS

• Banyak dijumpai di organ viseral dan pembuluh darah

• Bersifat involunter

• Serat otot polos berbentuk fusiform dengan kedua ujung meruncing, mengandung 1 inti di pusat

• Serat otot polos mengandung filamen aktin dan miosin

• Fungsi jaringan otot polos

1. Tonus

Mempertahankan suatu kontraksi pada derajat tertentu. Dengan tonus ini, jaringan otot polos ikut berperan dalam mempertahankan suatu lumen.

Contoh preparat : Cardiovasculer

Page 18: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

2. Kontraksi Aktif

Selain mempunyai kemampuan tonus, juga dapat berkontraksi secara aktif.

Contoh preparat : traktus gastrointestinal

OTOT RANGKA

Bersifat volunter.

Susunan filamen aktin dan miosin sangat teratur.

Filamen kontraktil ini membentuk gurat2 melintang yg tampak sbg pita isotropik atau pita I (terang) dan pita A atau anisotropik (gelap) melintang thd serat ototnya.

Melintasi bagian tengah pita I terlihat garis tipis yaitu garis Z.

Dipersarafi oleh saraf motoris besar atau akson

Setiap serat otot rangka memiliki tempat berakhirnya akson disebut motor end plate (taut neuromuskular) yg merupakan tempat impuls dipindahkan dari akson ke serat otot rangka.

Di dalam semua otot rangka tdp reseptor regangan sensitif disebut gelendong otot (neuromuscular spindle).

Berperan dalam homeostatis dengan memainkan peranan penting dalam memperoleh makanan, bernapas, membentuk panas untuk mempertahankan suhu tubuh dan menghindari bahaya

OTOT JANTUNG Bersifat involunter dan

berkontraksi secara ritmik dan otomatis

Page 19: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

Ujung terminal serat2 otot bersebelahan membentuk kompleks tautan “end-to-end” yg disebut diskus interkalaris

Struktur otot :

Sel otot atu serabut otot rangka merupakan suatu silinder

panjang dan lurus yang mempunyai banyak inti

Berdiameter 0,01 mm-0,1 mm, panjangnya beberapa cm – 30 cm

Inti sel terdapat dalam sarkoplasma

Serabut otot dikelilingi oleh selaput jaringan ikat endomisium

Serabut-serabut otot akan membentuk fasikulus-fasikulus yang

dibungkus perimisium

Sebagian besar otot fasikulus2 terikat bersama epimisium

merupakan jaringan yang sama dengan fascia

Ujung otot jaringan ikat fibrosa dari epimisium dan perimisium

bercampur dengan serabut putih dari tendon dan menempel

pada periosteum/tulang

@ serabut otot rangka terdiri dari ratusan myofibril

merupakan kumpulan dari ribuan filament myosin dan filament

aktin

Miosin beerwarna gelap dan tebal

Aktin tipis dan terang

Sarkomer :

Adalah unit dasar dari miofibril

Batas akhir filamen aktin dan akhir aktin membentuk daerah

gelap Z line

Filament aktin terletak antara kedua sisi Z line tampak terang

sampai terdapat tumpang tindih dengan filament myosin

Daerah terang I band

Daerah gelap yang merupakan tempat tumpang tindih aktin dan

myosin A band

Di tengah A band normalnya berwarna gelap , terdapat satu

daerah pada kondisi tertentu berwarna terang H zone

Page 20: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

Sumber : Atlas Histologi di Fiore, Victor P. Eroschenko

10.Tujuan dari masing masing tipe serabut

11.Macam macam gerakan

Sebagai bukti adanya penghantaran impuls oleh saraf adalah timbulnya gerak pada anggota tubuh. Gerakan tersebut terjadi karena proses yang disadari yang disebut juga gerak sadar atau gerakan biasa, sedangkan gerak yang tidak disadari disebut gerak refleks.

Gerakan biasa atau gerak sadar,

Yaitu gerak yang terjadi melalui serangkaian alur impuls. Alur impuls tersebut dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, lalu ke saraf sensorik sebagai penghantar impuls, kemudian dibawa ke saraf pusat yaitu otak untuk diolah.

Akhirnya muncul tanggapan yang akan disampaikan ke saraf motorik menuju ke efektor dalam bentuk gerak yang disadari.

Contoh gerakan sadar antara lain: berjalan, olah raga, makan , minum dan sebagainya.

Gerakan yang tidak disadari atau gerak refleks merupakan suatu reaksi yang bersifat otomatis atau tanpa disadari. Impuls saraf pada gerak refleks melalui alur impuls pendek. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik menuju ke efektor. Alur impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks.

Ada dua macam gerak refleks yaitu:

1. Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di otak, misalnya berkedipnya mata, refleks pupil mata karena rangsangan cahaya.

2. Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di sumsum tulang belakang, misalnya sentakan lutut karena kaki menginjak batu yang runcing.

Ganong WF, 1987, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Buku Kedokteran. Jakarta ECG

12.Axis gerak

Axis vertikal : tegak lurus dengan bidang transversalAxis transversal : tegak lurus dengan bidang sagitalAxis sagital : tegak lurus dengan dengan bidang frontal.Sumber :buku diktat anatomi FK UNISSULA

13.Penilaian gerak ( kecepatan, ketepatan, kekuatan )

Page 21: Lbm 1 Sgd 4 Modul 9

Supinatio: eksorotasi untuk lengan/tungkaiPronatio: endorotasi untuk lengan dan tungkai

Fleksi: gerakan memutar dalam satu bidang dengan sudut mengecilEkstensi : gerakan memutar dalam satu bidang dengan sudut membesarSumber :buku diktat anatomi FK UNISSULA