Author
duta-patria-hutama
View
248
Download
0
Embed Size (px)
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
1/22
LBM 1 MODUL RESPIRASI
STEP 1
1. Wheezing : Suara nafas yg timbul akibat udara yg memasuki ruangan sempit.
Dikarenakan turbulensi dan tumbukan antar udara.2. Salbutamol : obat yang merupakan golongan -adrenergik, melepaskan mediator
penyebab hipersensitivitas dari mast cell. Yang biasa digunakan sebagai bronkodilator.
3. Sesak nafas :
Istilah yang diungkapkan untuk rasa dan sensasi yang dialami individu untuk keluhan yang
tidak nyaman dalam bernafas.
Keadaan dimana seorang individu kesulitan dalam menghirup udara.
Keadaan yang menunjukkan respon abnormal saluran nafas terhadap berbagai alergen.
STEP 2
1. Bagaimana anatomi pernafasan ?
2. Bagaimana mekanisme fisiologi pernafasan?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pernafasan
4. Jenis-jenis pernafasan?
5. Frekuensi nafas normal?
6. Kelainan-kelainan pernafasan?
7. Bagaimana mekanisme sesak nafas?
8. Mengapa sering sesak saat bersih- bersih rumah, kedinginan?
9. Bagaimana kerja obat salbutamol(farmakokinetik, farmakokinetik)
10.Apa hubungannya dengan keluarganya?11.DD?
12.Apa yang menyebabkan bunyi wheezing?
13.Bagaimana Penatalaksaan?
14.Bagaimana Gejala dan tanda asma bronkial?
15.Bagaimana cara mendiagnosa?
STEP 3
1. Mengapa sering sesak saat bersih- bersih rumah, kedinginan, aktivitas berlebih, emosi,?
Bersih2,
karena banyak debu, bagi bebrapa orang dapat dianggap sebagai alergen. Yang
menyebabkan hipersensitivitas 1. Kemungkinan orang tsb alergi terhadap debu. Histamin
sbg bronkokontriksi sesak nafas.
Debu H1IG E meningkat sitokin, PG vasodepresor histamin kontarksi otot polos
dan vena PG menyebabkan brokokonstriksi.
Edem
Syarafsyaraf otonom otonom dan otak bronkokonstriksi.
EmosiStressmeningkatkan adrenalinsyaraf parasympatis pada bronkus bronkokonstriksi
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
2/22
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pernafasan
Instrinsik kuman
Ekstrinsik genetik
aktifkan imun, sel mast, edem, inflamasi saluran pernafasan sempit anorexia,
susah tidur
3. Bagaimana kerja obat salbutamol(farmakokinetik, farmakokinetik)
Sebagai bronkodilatormenstimulasi beta 2 adrenergik relaksasi otot polos dan
meredakan bronkospasme.
Terdapat adenil siklase atp di ubahAMP
AmP meningkatkan dampak relaksasi .
4. Apa hubungannya dengan keluarganya?
Kelainan kromosom, sitokin yg
5q produksi berbagai sitokin pada plasma6q alergi
14qmengatur produksi reseptor sel T
5. Apa yang menyebabkan bunyi wheezing?
Turbulensi antar udara, krna bronkus menyempit
Karna mukus terlalu banyak juga bisa terjadi turbulensi.
Karena ada sel inflamasi
Pada penambilan nafas, bronkus harusnya merenggang,tapi menyempitwheezing
Khas pada asma bunyi saat ekspirasi
6. Bagaimana anatomi pernafasan?
Ada 16 sistem pernafasan
Nares anterior
cavum nasi
Nares posterior
Nasopharing
Oropharing
Faring
Laringopharing
Laring
Trachea
Bronchus bronchus principalis
Bronchus lobaris
Bronchus segmentalis
Broncheolus terminalis dan respiratorius
Ductus alveolus
Saccus alveoris
Epitel respiratorius dari hidung bronkelous terminalis
Mempersiapkan udara sebelum terjadi pertukaran
Trakea ada sel goblet, untuk mengeluarkan mukus.Silia untuk menyaring udara kotor agar tidak masuk paru.
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
3/22
Alveoli epitel selapis pipih untuk pertukaran gas.
7. Bagaimana mekanisme fisiologi pernafasan?
4 tahap:
-ventilasi: adanya udara masuk dan keluar saat bernafas
-distribusi: udara didistribusikan ke pulmonya
-perfusi: sirkulasi darah didalam perbulu hkapiler parunya.
-difusi: pertukaran gas dari alveolus ke kapiler
Normal:
Hubungannya dalam santai
Tekanan CO2 dan O2 normal, santai paru dan jantung tanpa beban yang berat.
fisiologi
Tekanan dalam alveouli lebih tinggi pertukaran udara
Udara ditampung didalam alveolus pertukaran ke organ diteruskan ke otak
8. Jenis-jenis pernafasan?
Pernafasan thorax:
Menggunakan otot daerah thorax
Pernafasan abdomen:
Menggunakan otot abdomen dan diaphragma
9. Frekuensi nafas normal?
Prematur 40-70 x/menit
0-3 bulan 35-55 x/menit
3-6bulan 30-45 x/menit
6-12bulan 25-40 x/menit
1-3tahun20-30
6-12thn20-45
>12thn 12-18
Dewasa 14-20
10.Kelainan-kelainan pernafasan?
Bradypnoe: perlambatan abnoral pada pernafasan. Frekuensi dibawah normal.
Takypnoe: pernafasn cepat, lebih dari 24 x/menit Apneu: penghentian pernafasan sebentar
Dyspneu:
Ortopneu:
Pernafasan cusmoul termasuk apa?
11.Bagaimana mekanisme sesak nafas?(fisiologis & patologis)
Karena gangguan pertukaran CO2 n O2-->kebutuhan ventilasi meningkat
Karena komplain paru akibat inhalasi iritan
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
4/22
12.DD (penyakit sesak nafas)?
13.Diagnosis Asma Bronchial?
Definisi: penyakit obstruktif akibat penyempitan salran nafas, yang sifatnya reversibel(
penyempitan dapat hilang dengan sendirinya) yang ditandai episode obstruksi pernafasan
diantara 2 interval asimtomatik.
14.Bagaimana Penatalaksaan asma?
15.Bagaimana Gejala dan tanda asma bronkial?
16.Bagaimana cara mendiagnosa?
17.Macam-macam sesak nafas?
STEP 4
Faktor pencetus
STEP 5
STEP 6
STEP 7
1. Bagaimana anatomi pernafasan ?
1. Bagian bagian system respirasi :
a. Pernafasan atas :
Nares anterior
Covum nasi
Nares posterior
Naso farinx
larinx
b. Pernafasan bawah :
Trakhea
Bronkus (primer, sekunder n tertier)
Bronkeolus terminalis
Bronkeolus respiratorius
Ductus alveolaris
Saccus alveolaris
Alveolus
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
5/22
2. Vaskularisasi respirasi
Dinding thorax
Bagian depan didarahi oleh : a. Intercostalis anterior yang merupakan percabangan
dari a. Mamaria interna cabang dari a. Subclavia Bagian belakang didarahi oleh a. Intercostalis posterior yang merupakan cabang dari
aorta descenden
Pleura
Pleura kostalis diperdarahi oleh vasa interkostalis
Pleura mediastinalis diperdarahi oleh vasa pericardiacophrenicus
Pleura difragmatika diperdarahi oleh vasa intercostalis dan a. Mamaria interna
Pleura viceralis : diperdarahi oleh a.bronchialis
Vaskularisasi respirasi
a) Trakea
b) Bronkus
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
6/22
c) Paru-paru
Paru-paru mempunyai 2 sumber suplai darah, dari arteri bronkialis dan arteri pulmonalis.
Arteri bronkialis menyediakan darah yang teroksigenisasi dari sirkulasi sistemik dan
berfungsi memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan paru-paru. A.bronkialis berasal dari
aorta torakalisdan berjalan sepanjang dinding posterior bronkus.
Arteri pulmonalis yang berasal dari ventrikel kanan mengalirkan darah vena campuran ke
peru-paru dimana darah tersebut mengambil bagian dalam pertukaran gas.
Prince Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit buku 2. ed.4. 2000
3. Persyarafan sistem respirasi
Paru : pleksus pulmonalis dibentuk dari cabang-cabang dari trunchus simpatikus dan
menerima serabut-serabut parasimpatik nervous vagus & nervous prenikus
Pusat pernafasan adalah neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan
pons, daerah ini di bagi menjadi 3 kelompok neuron utama :
Kelompok pernafasan dorsal, terletak di bagian dorsal medula yang terutama
menyebabkan inspirasi. Semua atau sebagian besar neuronnya terletak di dalam
nukleus traktus solitarius, nukleus traktus solitarius juga merupakan akhir dari saraf
sensoris, yaitu n. Vagus dan n. Glosofaingeus yang memindahkan sinyal sensorisnya ke
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
7/22
dalam pusat pernafasan dari kemoreseptor perifer, baroreseptor dan berbagai macam
reseptor dalam paru
Kelompok pernafasan ventral, terletak di ventrolateral medula, yang menyebabkan
inspirasi dan ekspirasi tergantung pada kelompok neuron mana yang di rangsang.
Terletak kira-kira 5 mm di sebelah anterior dan lateral kelompok pernafsan dorsal
dapat di jumpai di nukleus ambigus rostralis dan nukleus retroambigus caudalis Pusat pneumotaksik terletak di sebelah dorsal superior pons yang membantun
mengatur keepatan dan pola bernafas. Terletak di sebelah dorsal nukleus parabrakialis
dari pons bagian atas menjalarkan sinyal ke arah inspirasi
Fisiologi Kedokteran, Guyton and Hall, 1996
N. Intercostalis merupakan ramus anterior 7 pertama n. Spinalis thoracalis. Enam n.
Intercostalis yang pertama mempersyarafi :
Kulit dan pleura parietalis.
M. Intercostalis, dan m. Levator costarum serta m. Serratus posterior.
Anatomi Klinik, Richard S. Snell, ed : 3, bag : 1
2. Bagaimana mekanisme fisiologi pernafasan?
Fisiologi Pernafasan
- Ventilasi pernafasan
- Difusi pernafasan
- Transport pernafasan
- Difusi sel
Secara fisiologi proses pernapasan dibagi menjai 3 stadium :
Ventilasi
masuknya campuran gas2 kedalam dan keluar paru karena ada selisih
tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus akibat kerja mekanik
dari otot2. Terdiri dari beberapa aspek :
Difusi gas antara alveolusdan kapiler paru (respirasi eksterna ) ntaradarah dan sel jaringan.
Distribusi darah dalam sirkulasi pulmonar dan penyesuainya dgdistribusi udara dalamalveolus2.
Reaksi kimia dan fisik dari O2 dan CO2 dg darahInspirasi : Selama inspirasi volume thorak bertambah besar karena
diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi otot yaitu otot
sternokleidomastoideus mengangkat sternum keatas dan otot seratus,
skalenus dan intercostalis eksternus mengangkat iga.peningkatann
volume ini menyebabkan tekanan turun.selisih tekanan antara saluran
udara dan atmosfer menyebabkan udara mengalir kedalam paru 2
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
8/22
sampai tekanan saluran udara pada akhir inspirasi sama lagi dengan
tekanan atmosfer.
Ekspirasi : merupakan gerakan pasif akibat elastisitas dinding dada.
Pada waktu otot ics eksternus relaksasi dinding dada turun dan
lengkung diafragma naik kedalam rongga thorak menyebabkan
volume thorak berkurang. karena volume berkurang maka tekanan
atmosfer naik sehingga udara keluar.
Transportasi
Difusi
Pada waktu oksigen diinspirasi sampai ke alveoli maka tekanan akanmengalami penurunan smpai 103mmhg.di sini hanya udara yang
bersih yang mencapai alveoli. Karena tekanan O2 dalam kapiler darah
lebih rendh daripada tekanan tekanan alveoli maka O2 akan mudah
berdifusi kedalam aliran darah. Perbedaan tekanan CO2 antara darah
dan alveoli yg jauh lebih rendah juga menyebabkan CO2 berdifusi
kedalam alveoli kemudian CO2 ini dikeluarkan ke atmosfer.
Respirasi sel / respirasi interna
Saat metabolit dioksidasi untuk mendapatkan energi CO2 terbentuk
sebagai sampah metabolisme dan dikeluarkan melalui sel.
Saat inspirasi, volume thoraks bertambah besar karena diafragma
turun dan tulang rusuk terangkat akibat kontraksi beberapa otot. Otot
sternokleidomastoideus mengangkat sternum keatas dan otot seratus,
skalenus dan intercostalis eksternus mengangkat tulang rusuk (iga-iga).Toraks membesar ke anteroposterior, lateral, dan ventrikal. Peningkatan
volume ini menyebabkan penurunan tekanan intrapleura, dari sekitar -
4mHg (relatif terhadap tekanan atm) menjadi -2mmHg (relatif terhadap
tekanan atm).
Saat ekspirasi, merupakan gerakan pasif akibat elastisitas dinding
dada dan paru. Pada waktu otot interkostalis eksternus relaksasi, rangka
iga turun dan lengkung diafragma naik ke atas ke dalam rongga toraks,menyebabkan volume toraks berkurang. Otot intercostalis internus dapat
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
9/22
menekan iga ke bawah dan ke dalam pada waktu ekspirasi kuat dan aktif,
batuk muntah, atau defekasi. Selain itu otot-otot abdomen dapat
berkontraksi sehingga tekanan intraabdominal membesar dan menekan
diafragma ke atas. Pengurangan volume toraks ini meningkatkan tekanan
intrapleura maupun tekanan intrapulmonal. Tekanan intrappulmonal
sekarang meningkat menjadi sekitar 1-2mmHg di atas tekanan atm.
Sumber:Patofisiologi. Sylvia A. Price. EGC
- Frekuensi pernafasan
- Kapasitas normal pernafasan
volume paru terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Volume Tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi pada
setiap kali
pernapasan normal. Besarnya 500 ml pada rata-rata orang dewasa.
2. Volume Cadangan Inspirasi adalah volume udara ekstra yang diinspirasi
setelahvolume tidal, dan biasanya mencapai 3000 ml.
3. Volume Cadangan Eskpirasi adalah jumlah udara yang masih dapat
dikeluarkan
dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal
besarnya 1100 ml.
4. Volume Residu, yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru
setelah
ekspirasi kuat. Besarnya 1200 ml (Guyton & Hall, 1996; Astrand, 1970)
Kapasitas Paru
Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa volume paru dan dibagimenjadi empat bagian, yaitu:
1. Kapasitas Inspirasi, sama dengan volume tidal + volume cadangan inspirasi.
Besarnya 3500 ml, dan merupakan jumlah udara yang dapat dihirup seseorang
mulai pada tingkat ekspirasi normal dan mengembangkan paru sampai jumlah
maksimum.
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
10/22
2. Kapasitas Residu Fungsional, sama dengan volume cadangan ekspirasi +
volume
residu. Besarnya 2300 ml, dan merupakan besarnya udara yang tersisa dalam
paru
pada akhir eskpirasi normal.3. Kapasitas Vital, sama dengan volume cadangan inspirasi + volume tidal +
volume
cadangan ekspirasi. Besarnya 4600 ml, dan merupakan jumlah udara
maksimal
yang dapat dikeluarkan dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara
maksimal dan kemudian mengeluarkannya sebanyak-banyaknya.
4. Kapasitas Paru Total, sama dengan kapasitas vital + volume residu. Besarnya
5800
ml, adalah volume maksimal dimana paru dikembangkan sebesar mungkin
dengan
inspirasi paksa (Guyton & Hall, 1996; Astrand, 1970).
- Pengaturan system regulasi pernafasan
Pernafasan merupakan proses otomatis, tetapi masih dapat diatur
secara volunter / sendiri ; yakni walaupun manusia tidak harus
memikirkan untuk bernafas, namun ia dapat memperlambat atau
mempercepat pernafasan sekehendaknya. Pengendalian pernafasan
dibawah sadar ( volunter ) bepusat di cortex cerebral yang darinya
impuls - impuls dikirim ke otot - otot pernafasan yang dipersarafinya.
Pengaturan otomatis pernafasan berpusat di medulla dan pons. Pons
bertanggung jawab dalam memelihara ritme pernafasan. Pusat
pernafasan yang terletak di medulla secara khusus diatur oleh
tekanan CO2 ( pCO2 ), tekanan O2 ( PO2 ), dan keasaman ( pH
) darah arterial. Kemoreceptor pada badan karotid ( dekat bifurcatio
carotis ) dan badan aorta ( dekat arcus aorta ) distimulasi oleh
peningkatan pCO2 atau oleh penurunan pO2 atau pH darah arterial (
lebih asam ) menyebabkan peningkatan kecepatan pernafasan.
Kemoreceptor tambahan dekat medulla sangat peka terhadap
perubahan pCO2. Faktor - faktor lain yang mempengaruhi pernafasan
antara lain : emosi, nyeri, ketegangan spingter ani dan stimulasi
pada faring atau laring, hiperinflas ( reflek Hering - Breuer )
- Otot-otot pernafasan
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
11/22
Otot yang bekerja dalam proses inspirasi
1. Otot intercostalis eksterna2. M. Sternocleidomastoideus3. M. Serratus anterior4. M skalenusOtot yang membantu dalam proses ekspirasi
1. M intercostalis interna2. M rectus abdominis(fisiologi gayton)
Otot essensial untuk inspirasi normal
1. Diaphragma2. m. Intercostalis externus3. m. Intercostalis internus
Otot pembantu untuk inspirasi dalam
1. m. Sternocleidomastoideus2. m. Pectoralis minor3. m. levatores costarum4. m. serratus posterior superior5. ketiga mm.Scaleni
Otot untuk ekspirasi dalam
1. m. intercostalis internus2. m. transversus abdominis3. m. rectus abdominis4. m. obliqus abdominis5. m. transversus thoracis6. m. serratus posterior inferior
- Komponen udara yg masuk ke paru
Udara yang dihirup atau dihembuskan mengandung N, O, dan CO dengan
kadar tertentu
Tabel persentase kandungan senyawa/ unsur pada udara pernafasan.
Macam Gas Sebelum masuk paru-paru Sesudah masuk paru-paru
1.Nitrogen79,80%-79,80%
2.Oksigen20,90%-14,60%
3. Karbondioksida 0,03 %- 5,60%
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
12/22
Ventilasi paru
- Dikendalikan o/sso.
- Pusat pernafasan terdiri dari kelenjar neuron yg terletak d sblh
bilateral medulla oblongata dan pons (fisiologi guyton)
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pernafasan
a. Konsentrasi oksigen dan karbon dioksida di dalam alveolus dan kapiler.
b. Luas permukaan.
c. Jarak untuk di fusi
d. Suhu.
e. Koefisien permeabilitas.
f. Suplai O2 dari luar
g. Tekanan udara di dalam saluran pernafasan
1. Tekanan udara atmosfer
2. Tekanan udara mulut
3. Tekanan udara alveoler
4. Tekanan udara pleura
h. Kontraksi antar otot
i. Saluran pernafasan
4. Jenis-jenis pernafasan?
Jenispernafasan
a. Pernafasan tipe Abdominal
Pada bayi dan anak muda, iga hampir terletak horizontal. Jadi,
mereka mengandalkan penurunan diafragma untuk meningkatkan
kapsitas thoraks pada inspirasi karena hal ini disempurnakan
dengan penyimpangan dinding anterior abdomen ke dalam dan
keluar yang mudah dilihat
b. Pernafasan tipe thorakal
Wanita cenderung terutama menggantungkan pada pergerakan iga
dibandingkan penurunan diafragma pada inspirasi
Pria menggunakan baik pernafasan tipe abdominal maupun
thorakal, tetapi terutama tipe abdominal
Snell RS. 1989. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Bag.1
Ed 3.Jakarta : EGC
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
13/22
5. Frekuensi nafas normal?
6. Kelainan-kelainan pernafasan?
o Derajat sesak nafas
1. Derajat 0 normal (tidak ada kesulitan bernafas kecuali
dengan aktivitas berat)2. Derajat 1 ringan (nafas pendek ketika buru-buru atau jalan
menuju puncak)
3. Derajat 2 sedang (berjalan lebih lambat daripada orang yang
seusianya karena sulit bernafas atau karena berhenti berjalan
untuk bernafas)
4. Derajat 3berat (berhenti berjalan setelah 90 m untuk bernafas
setelah berjalan beberapa menit)
5. Derajat 4 sangat berat (terlalu sulit untuk bernafas bilameninggalkan rumah, memakai baju dan memakai baju
(aktivitas ringan))
Macam-macam sesak nafas
Pernafasan Cheyne Stoke
adalah pernafasan yang tak teratur dengan periode peningkatan dan
penurunan laju dan dalamnya pernasan diselingi dengan periode
apnoe.
Pernafasan Kussmaul
adalah pernafasan yang cepat dan dalam. Pernafasan yang dalam
dan cepat ini disebut juga hyperpnoe atau hyperventilasi, yang dapat
juga disebabkan karena exercise dan kecemasan
Pernafasan Biot
adalah pernafasan tak teratur dengan apnea yang lama.
bradipneu,
frekuensi respirasi yang lambat(24 kali per
menit),dapat disebabkan oleh penyakit paru restriktif, pleuritis, dan
peninggian diafragma.
apneu
berhenti bernapas(secara total) dapat karena henti jantung.
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
14/22
bradipneu,takipneu dan upneu yaitu memjelaskan frekuensi respirasi
tanpa memperdulikan efisiensi atau kebutuhan
. Dyspnea deffort (exertional dyspnea)Pada keadaan ini sesak napas timbul waktu melakukan kerja fisis tetapi
segara menghilang setalah istirahat selama beberapa tahun.
Paroxymal noctural dyspnea
Sesak napas timbul sewaktu tidur malam hari sehingga bebrapa waktu
sampai sesaknya hilang baru pasien dapat berbaring kembali.
Sesak ini terjadi karena pada waktu pasien tidur berbaring (kurang lebih 2-
4 jam)cairan ekstravakular lebih banyak masuk kembali kedalam
kompartemen intravascular beban sirkulasi bertambahterjadibendungan paru sesak napas
Ortopnea
Sesak napas yang timbul pada pasien sikap berbaring.Untuk itu pasien
harus mengambil sikap duduk atau setengah duduk untuk menghilangkan
sesak napasnya.
Asma kardial
Terjadi pada edema paru akut.sesak napas timbul tiba-tiba karena edema
paru mendadak akibat gagal jantung kiri akut
(Anatomi Fisiologi sistem Pernapasan & sistem Kardiovaskular,EGC)
7. Bagaimana mekanisme sesak nafas?
Dispnea terjadi bila kerja pernapasan berlebihan. Peningkatan generasi tekanan diperlukan
otot pernapasan untuk menimbulkan perubahan volume yang diberikan jika dinding dadaatau paru kurang lentur atau jika resistensi terhadap aliran udara ditingkatkan. Peningkatan
kerja pernapasan juga terjadi bila ventilasi berlebihan untuk tingkat aktivitas.Sebenarnya
dengan beban respirasi seperti penambahan resistensi pada mulut,terdapat peningkatan
haluaran pusat pernapasan diukur dengan indeks terbaru,yang tidak sesuai terhadap
peningkatan kerja pernapasan. Telah dipostulasikan bahwa setiap saat tekanan yang
ditimbulkan otot selama pernapasan mendekati beberapa fraksi kemampuan yang
menimbulkan tekanan maksimalnya. Sinyal dari paru dan atau jalan udara beredar melalui
saraf vagus ke sistem saraf pusat untuk menimbulkan sensasi.
(Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam vol 1,Harrison)
8. Mengapa sering sesak saat bersih- bersih rumah, kedinginan?
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
15/22
hasil penelitian Erlich R.I yang menyatakan bahwa debu rumah merupakan faktor pencetus
terjadinya asma bronkiale pada penderita asma bronkiale dengan nilai (OR ; 12,3). Penyakit
alergi jalan nafas yang umum adalah asma bronkiale, timbulnya penyakit ini disebabkan oleh
masuknya suatu alergen ke dalam saluran pernafasan seseorang sehingga merangsang
terjadinya reaksi hipersensitivitas tipe I, adalah alergen tungau debu. Tungau debu rumah
terdapat di tempat-tempat atau benda-benda yang banyak mengandung debu.Vita Health, Asma Informasi Lengkap Untuk Penderita dan Keluarganya. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.2005.
Kondisi cuaca yang berlawanan seperti temperatur dingin, tingginya kelembaban dapat
menyebabkan asma lebih parah, epidemik yang dapat membuat asma menjadi lebih parah
berhubungan dengan badai dan meningkatnya konsentrasi partikel alergenik. Dimana
partikel tersebut dapat menyapu pollen sehingga terbawa oleh air dan udara. Perubahan
tekanan atmosfer dan suhu memperburuk asma sesak nafas dan pengeluaran lendir yang
berlebihan. Ini umum terjadi ketika kelembaban tinggi, hujan, badai selama musim dingin.
Udara yang kering dan dingin menyebabkan sesak di saluran pernafasan.
Anonim, Asma :www kalbe.co.id. November 28, 2006 19 ; 46;08.
9. Bagaimana kerja obat salbutamol(farmakokinetik, farmakokinetik)
10.Apa hubungannya dengan keluarganya?
Risiko orang tua dengan asma mempunyai anak dengan asma adalah tiga
kali
lipat lebih tinggi jika riwayat keluarga dengan asma disertai dengan salah satu
atopi3). Predisposisi keluarga untuk mendapatkan penyakit asma yaitu kalau
anak dengan satu orangtua yang terkena mempunyai risiko menderita asma
25%, risiko bertambah menjadi sekitar 50% jika kedua orang tua asmatisk26).
Asma tidak selalu ada pada kembar monozigot, labilitas bronkokontriksi pada
olahraga pada kembar identik ,tetapi tidak pada kembar dizigot. Faktor ibu
ternyata lebih kuat menurunkan asma dibanding dengan bapak33). Orang tua
asma kemungkinan 8-16 kali menurunkan asma dibandingkan dengan orang
tua yang tidak asma, terlebih lagi bila anak alergi terhadap tungau debu
rumah. R.I Ehlich menginformasikan bahwa riwayat keluarga mempunyai
hubungan yang bermakna (OR 2,77: 95% CI=1,11-2,48)15).
Anonim, Asma :www kalbe.co.id. November 28, 2006 19 ; 46;08.
11.DD?
12.Apa yang menyebabkan bunyi wheezing?
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
16/22
Mengenai mengi (wheezing) merupakan suara kontinyu yang dihasilkan jika dinding napas
mengalami obstruksi sebagian (analog dengan musik tiup). Terdapat mengi
monofonikdanmengi polifonik. Mengi monofonik (analog dengan suara dari satu alat
musik) menunjukkan bahwa saluran napas obstruksi tak bervariasi ukuran (caliber)nya
berarti suatu penyempitan lokal (misal pada paru atau stenosis bronkus atau trakea). Suara
ini terbaik atau hanya terdengar pada tempat penyempitan saja. Mengi polifonik (lebih
umum), analog dengan beberapa nada yang dimainkan secara berbarengan, dimana mengi
hampir selalu terdengar pada kedua sisi (bilateral). Hal ini menunjukkan suatu penyempitan
saluran napas yang umum, terutama terjadi pada bronchitis obstruktif, emfisema atau asma.
(Stark, 1990:32)
Pada mengi terdapat dua jenis mengi mengenai timbulnya suara mengi berdasarkan letak
obstruksinya yaitu: (1)wheezing pada obstruksi saluran napas intrathorakal, dan
(2)wheezing pada penyempitan ekstrathorakal.
Mengi yang terjadi akibat obstruksi saluran napas intrathorakal terutama pada ekspirasi
karena saluran napas, sesuai dengan perubahan intrathorakal , cenderung melebar pada
inspirasi dan menyempit pada ekspirasi (Stark, 1990). Peningkatan resistensi intrathorakal
biasanya terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan bronkus karena tekanan dari luar,
kontraksi otot bronkus, penebalan lapisan mukus, atau sumbatan lumen oleh mucus, hal ini
benyak terjadi pada asma atau bronchitis kronis (Lang, 2007:76).
Obstruksi intrathorakal terutama mengganggu proses ekspirasi karena saat inspirasi tekanan
intrathorakal menurun sehingga melebarkan jalan pernapasan. Perbandingan waktu
ekspirasi dan inspirasi akan meningkat. Ekspirasi yang terhambat akan melebarkan duktulus
alveolus (emfisema sentrilobular) menurunkan elastisitas paru (peningkatan komplians), dan
bagian tengah pernapasan akan terdorong kearah inspirasi (barrel chest). Hal ini
meningkatkan kapasitas residu fungsional dan dibutuhkan tekanan intrathorakal untuk
melakukan ekspirasi karena komplians dan resistensi meningkat. Akibatnya, terjadi
penekanan bronkiolus sehingga tekanan jalan napas semakin meningkat. Obstruksi akan
menurunkan kapasitas pernapasan maksimal (V max) dan FEV1 (Lang, 2007:76). Kejadian
ini penting dimengerti pada penderita (misal) asma karena pasien dengan penyakit asmaketika asma kambuh, pasien akan gugup karena merasa sesak napas dan makin berusaha
inspirasi sebanyak-banyaknya, oleh karena itu bagi dokter atau perawat harus bisa
menenangkan terlebih dahulu kejiwaan pasien, karena ketika gugup dan inspirasi kuat makin
memperburuk kondisi mereka.
Jika mengi yang terdengar pada saat inspirasi menunjukkan adanya penyempitan saluran
napas ekstrathorakal, misal pada trakea bagian atas atau laring (Stark, 1990:32).
Peningkatan resistensi ekstrathorakal, misalnya pada kelumpuhan pita suara, edema glotis,
dan penekanan trakea dari luar (tumor/struma). Pada trakeomalasia, dinding trakeamelunak dan mengalami kolaps saat inspirasi. (Lang, 2007:76)
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
17/22
13.Bagaimana Penatalaksaan?
Pembagian Obat Asma:
Obat Golongan Bronkodilator :
- Golongan Metilxantin : teofilin dan aminofilin Bronkodilatasi Efek ekstra pulmoner meningkatkan
kontraktilitas diafragma
- Golongan Adrenoseptor Agonis : epineprin, efedrin,
isoproterenol- Golongan Agonis Beta-2 : salbutamol, terbutalin
Efek bronkodilatasi, dengan cara :Relaksasi otot polos bronkus
Menurunkan permeabilitas kapiler
Mencegah peleoasan mediator dari sel mast /
basofil
Obat Golongan Pencegahan / antiinflamasi :
- Kortikosteroid : prednison, prednisolon, deksametasondll
Menghambat metabolisme asam arakidonat Mengurangi kebocoran mikrovaskuler Mencegah migrasi langsung sel2 inflamasi Menghambat produksi cytokines Menghambat kepekaan reseptor beta pada otot
polos bronkus.
- Kromolin Menstabilkan membrane sel mast dan
menghambat pelepasan mediator kimiawi Menekan sel2 inflamasi
(Djamhuri A, Sinpsis Farmakologi, Penerbit Hipokrates, Jakarta,
1995
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
18/22
Ganiswara S.G. (editor),Farmakologi dan Terapi, Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, 1995)
Menyembuhkan dan mengendalikan gejala asma bronkial
Mencegah kekambuhan
Mengusahakan tercapainya fungsi paru pada keadaan senormal mungkin dan
mempertahankan keadaannya
Mengusahakan aktivitas sehari-hari pada tingkat normal termasuk melakukan latihan
Menghindarkan efek samping asma
Mencegah terjadimya obstruksi saluran nafas yang ireversibel
Mencegah kematian penderita asma
Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah :
1. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segara.
2. Mengenal dan menghindari fakto-faktor yang dapat mencetuskan serangan asma
3. Memberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganya mengenai
penyakit asma, baik pengobatannya maupun tentang perjalanan penyakitnya
sehingga penderita mengerti
tujuan penngobatan yang diberikan dan
bekerjasama dengan dokter atau perawat yang merawatnnya
Farmakologi
obat asma
golongan bronkodilatormenghilangkan spasme otot
golongan metilxantin,ex : teofilin, aminofilin
golongan adrenoseptor agonis,ex : epinefrin, efedrin, isoproterenol
golongan agonis beta 2, ex : salbutamol, terbutalin
obat anti inflamasi
kortikosteroid, ex : prednison, prednisolon, dexametason
natrium kromolin, OAINS secara inhalasi
Ilmu penyakit dalam jilid 1
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
19/22
14.Bagaimana Gejala dan tanda asma bronkial?
ASMA BRONKIAL
DEFINISI
peny obstruksi saluran pernafasan krn adanya hipereaktivitas dari salurannafas thd berbagai stimulus yg sifatnya reversibel baik spontan maupun hasil
dari pengobatan
Asma,gejala atau penyakit?kayanya penyakit
Suatu penyakit yg ditandai oleh hipersensitivitas cabang
tracheobronchial yg dipengaruhi terhadap berbagai jenis rangsangan
dan keadaan tersebut bermanisfestasi sbg penyimpitan jalan nafas
secara periodic dan reversible akibat bronchospasme.
Patofisiologi Sylvia A. Price
Asma bronkhial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten,
reversible
dimana trakeobronkial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli
tertentu. Asma
bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon
trakea dan
bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya
penyempitan
jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secaraspontan
maupun hasil dari pengobatan ( The American Thoracic Society ).
Sumber : http://stikep.blogspot.com
Suatu penyakit paru yang ditandai dengan meningkatnya respon trakea dan
bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi berupa
penyempitan saluran nafas (bronkospasme) yang luas (menyeluruh) dan
derajat beratnya serangan dapat berubah- ubah, (dapat mengalami perbaikan
) secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan.(Menurut THE AMERICAN THORACIC SOCIETY (1962) Ilmu penyakit
paru buku 2. Prof.Pasiyan R)
GEJALA KLINIS
Ciri yang penting pada asma bronchial : dispnea ,suara mengi ,obstruksi jalan
nafas reversible terhadap broncodilator, bronkus yang hipperesponsif
terhadap berbagai stimulus baik yang spesifik amupun non spesifik dan
peradangan saluran pernapasan.
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
20/22
Serangan asma di tandai denga: batuk ,mengi, serta sesak napas.yang sering
terlihat jelas adalah penggunaan otot napas tambahan ,timbulnya pulsus
paradoksus,timbulnya kussmauls sign.sehingga pasien akan mencari posisi
yang enak,yaitu duduk tegak dengan tangan perpegangan pada sesuatu agar
bahu tetap stabil dengan demikian otot napas tambahan akan bekerja denganbaik.
Sumber: respirologi
15.Bagaimana cara mendiagnosa?
Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan sputum
Pemeriksaan sputum dilakukan untuk melihat adanya:
Kristal-kristal charcot leyden yang merupakan degranulasi dari
kristal
eosinopil.
Spiral curshmann, yakni yang merupakan cast cell (sel cetakan)
dari
cabang bronkus.
Creole yang merupakan fragmen dari epitel bronkus.
Netrofil dan eosinopil yang terdapat pada sputum, umumnya
bersifat
mukoid dengan viskositas yang tinggi dan kadang terdapatmucus plug.
2. Pemeriksaan darah
Analisa gas darah pada umumnya normal akan tetapi dapat pula
terjadi
hipoksemia, hiperkapnia, atau asidosis.
Kadang pada darah terdapat peningkatan dari SGOT dan LDH.
Hiponatremia dan kadar leukosit kadang-kadang di atas 15.000/mm3
dimana menandakan terdapatnya suatu infeksi.
Pencetus :
Allergen
Olahraga
Cuaca
Emosi
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologi
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
21/22
Gambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada waktu
serangan
menunjukan gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang
bertambah dan peleburan rongga intercostalis, serta diafragma yang
menurun.Akan tetapi bila terdapat komplikasi, maka kelainan yang didapat adalah
sebagai
berikut:
o Bila disertai dengan bronkitis, maka bercak-bercak di hilus akan
bertambah.
o Bila terdapat komplikasi empisema (COPD), maka gambaran
radiolusen akan
semakin bertambah.
o Bila terdapat komplikasi, maka terdapat gambaran infiltrate pada paru
o Dapat pula menimbulkan gambaran atelektasis lokal.
o Bila terjadi pneumonia mediastinum, pneumotoraks, dan
pneumoperikardium,
maka dapat dilihat bentuk gambaran radiolusen pada paru-paru.
Pemeriksaan tes kulit
Dilakukan untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergen yang dapat
menimbulkan reaksi yang positif pada asma.
Elektrokardiografi
Gambaran elektrokardiografi yang terjadi selama serangan dapat dibagi
menjadi 3
bagian, dan disesuaikan dengan gambaran yang terjadi pada empisema paru
yaitu
o perubahan aksis jantung, yakni pada umumnya terjadi right axis deviasi
dan
o clock wise rotation.
o Terdapatnya tanda-tanda hipertropi otot jantung, yakni terdapatnya RBB
(Right bundle branch block).o Tanda-tanda hopoksemia, yakni terdapatnya sinus tachycardia, SVES, dan
VES atau terjadinya depresi segmen ST negative.
Scanning paru
Dengan scanning paru melalui inhalasi dapat dipelajari bahwa
redistribusi udara
selama serangan asma tidak menyeluruh pada paru-paru.
Spirometri
Untuk menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas reversible, cara yang
paling
7/31/2019 Lbm 1 Modul Respirasiduta
22/22
cepat dan sederhana diagnosis asma adalah melihat respon
pengobatan dengan
bronkodilator. Pemeriksaan spirometer dilakukan sebelum dan
sesudah pamberian
bronkodilator aerosol (inhaler atau nebulizer) golongan adrenergik.Peningkatan
FEV1 atau FVC sebanyak lebih dari 20% menunjukkan diagnosis
asma. Tidak
adanya respon aerosol bronkodilator lebih dari 20%. Pemeriksaan
spirometri tidak saja penting untuk menegakkan diagnosis tetapi juga
penting
untuk menilai berat obstruksi dan efek pengobatan. Benyak penderita
tanpa
keluhan tetapi pemeriksaan spirometrinya menunjukkan obstruksi.
Sumber : http://stikep.blogspot.com
Design by Defa Arisandi, A.Md.Kep