LBM 1 Modul Indra

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    1/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga

    bagian tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Otitis

    media terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media non

    supuratif. Masing-masing mempunyai bentuk akut dan kronis. Pada

    beberapa penelitian, diperkirakan terjadinya otitis media yaitu 25

    pada anak-anak. !nfeksi umumnya terjadi dua tahun pertama kehidupan dan

    puncaknya pada tahun pertama masa sekolah".Otitis media supuratif kronis

    #OM$%& adalah infeksi kronis pada telinga tengah dengan perforasi

    membran tympani dan sekret keluar dari telinga terus menerus

    atau hilang timbul,. sekret dapat encer atau kental, bening atau berupa

    nanah. 'enis otitis media supuratif kronis dapat terbagi 2 jenis, yaitu OM$%

    tipe benigna dan OM$% tipe maligna2.

    (eberapa faktor yang dapat menyebabkan otitis media akut menjadi

    otitis media kronis yaitu terapi yang terlambat diberikan, terapi tidak

    adekuat, )irulensi kuman yang tinggi, daya tahan tubuh yang rendah #gi*i

    buruk& atau hygiene buruk2. +ejala otitis media supuratif kronis antara lain

    otorrhoe yang bersifat purulen atau mokoid, terjadi gangguan pendengaran,

    otalgia, tinitus, rasa penuh di telinga dan )ertigo".

    B. Sekenario

    Congek atau tolek

    Omes " tahun, bersama ayahnya datang ke praktek dokter dengan

    keluhan keluar cairan kekuningan dari telinga kanan sejak hari yang lalu

    bersamaan dengan pilek yang dialaminya. %eluhan ini sudah sering

    dialami Omes sejak kecil, biasanya akan hilang dengan sendirinya, dan

    timbulnya keluhan bila Omes mengalami pilek serta sehabis berenang.

    yah juga mengeluhkan Omes bila dipanggil sering tidak mendengar.

    yah takut bila Omes mengalami kejadian yang sama dengan Pamannya

    yang meninggal karena infeksi telinga yang menjalar ke otak.

    LBM 1 Page 1

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    2/29

    Pada pemeriksaan telinga kanan dengan otoskop, dokter

    menemukan otorea, membran timpani perforasi sentral di kuadran

    anteroinferior dengan sekret mukopurulen. Pemeriksaan telinga kiri tidak

    ada kelainan yang didapat. Pemeriksaan garpu tala didapatkan adanya tuli

    konduksi.

    /okter kemudian memberikan obat cuci telinga, antibiotika oral,

    serta edukasi agar telinga kanan tidak kena air dan segera berobat bila

    pilek. /okter menyarankan dilakukan pemeriksaan laboratorium dan

    radiologi, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

    kolesteatom pada telinga kanan.(agaimana saudara menerangkan apa yang dialami Omes0

    C. Terminologi

    " Otoskop adalah sebuah alat berlampu untuk memeriksa saluran eksternal

    telinga dan gendang telinga.

    2 Otorea adalah sekret1cairan yang keluar dari liang telinga

    uli konduksi adalah hilangnya pendengaran karena tidak

    tersampaikannya getaran suara

    3 %olesteatom adalah suatu kista epithelial yang berisi deskuamasi

    epitel1keratin

    D. Permesalahan

    ". natomi 4isiologi elinga0

    2. !nterpretasi sekenario

    a. ubungan pilek dengan keluhan pasien pada skenario

    b. pa cairan kuning yang keluar dari telinga 0

    c. ub.renang dngn keluhan 0

    d. (agaimana perjalanan dari infeksi telinga menuju otak 0

    . 4isiologi mendengar 0

    3. %lasifikasi penurunan pendengaran 0

    5. %lasifikasi ganggguan telinga tengah0

    6. 'enis pemeriksaan untukpendengaran 0

    7. /iagnosis %erja dan /iagnosis (anding0

    LBM 1 Page 2

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    3/29

    BAB II

    PEMBAHASAN

    Anatomi Telinga

    ". elinga 8uar

    LBM 1 Page 3

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    4/29

    elinga luar secara garis besar terdiri dari9

    uricula, yang berfungsi untuk mengumpulkan sumber suara 1 getaran

    suara.

    Meatus custicus E:ternus, berfungsi untuk menghantarkan

    gelombang suara dari auricular menuju membrane tympani.

    2. elinga engah

    elinga tengah terdiri dari9

    Membran timpani, yang berfungsi memisahkan antara telinga luar dan

    telinga tengah, dan organ yang meneruskan sumber bunyi dari meatus

    acusticus e:ternus menuju tulang ; tulang pendengaran.

    Osikel auditori, terdiri dari malleus #martil&, incus #an)il&, dan stapes

    #sanggurdi& yang berfungsi meneruskan getaran dari membrane

    LBM 1 Page 4

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    5/29

    timpani menuju fenestra )estibule yang memisahkan telinga tengah

    dan telinga dalam.

    uba auditi)a1uba eusthacius, yang menghubungkan antara tulang

    tengah dengan faring dan berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan

    udara pada kedua sisi membrane timpani.

    . elinga /alam

    elinga dalam terdiri atas9

    8abyrinthus osseus, merupakan daerah berliku yang berisi cairan

    perilymph. 8abyrinthus osseus, terdiri dari tiga bagian yaitu9

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    6/29

    )estibulum. $etiap canalis memiliki pelebaran disetiap ujungnya

    yang disebut dengan ampula.

    %oklea, mengandung reseptor pendengaran.

    8abyrinthus Membranaceus, terletak didalam labyrinthus osseus dan

    berisi endolympha yang dikelilingi oleh perilympha. 8abyrinthus

    membranaceus terdiri dari9

    >triculus, adalah yang terbesar dari dua buah saccus )estibule

    yang ada, dan dihubungkan tidak langsung dengan sacculus dan

    ductus endolymphaticus oleh ductus utriculosaccularis. $acculus, berhubungan dengan utriculus. /uctus endolymphaticus

    setelah bergabung dengan ductus utriculosaccularis akan berakhir

    didalam kantung buntu kecil, yaitu saccus endolymphaticus.

    $accus ini terletak diba?ah durameter pada permukaan posterior.

    elinga dalam memperoleh perdarahan dari a. auditori

    interna #a. labirintin& yang berasal dari a.serebelli inferior anterior

    atau langsung dari a. basilaris yang merupakan suatu end arteri dan

    tidak mempunyai pembuluh darah anastomosis. $etelah memasuki

    meatus akustikus internus, arteri ini bercabang yaitu 9

    ". rteri )estibularis anterior yang mendarahi makula utrikuli,

    sebagian makula sakuli, krista ampularis, kanalis semisirkularis

    superior dan lateral serta sebagian dari utrikulus dan sakulus.

    2. rteri )estibulokoklearis, mendarahi makula sakuli, kanalis

    semisirkularis posterior, bagian inferior utrikulus dan sakulus

    serta putaran basal dari koklea.

    . rteri koklearis yang memasuki modiolus dan menjadi

    pembuluh-pembuluh arteri spiral yang mendarahi organ =orti,

    skala )estibuli, skala timpani sebelum berakhir pada stria

    )askularis.

    LBM 1 Page 6

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    7/29

    liran )ena pada telinga dalam melalui jalur utama, yaitu 9

    ".

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    8/29

    timpani dan terbentuk sekret yang purulen pada ca)um timpani sehingga

    membran timpani menonjol. 8ama kelamaan terjadi iskemik dan nekrosis

    jaringan pada membrane timpani dan terjadi perforasi membran timpani.

    danya perforasi pada membran timpani akan mengakibatkan keluarnya

    sekret melalui telinga. 'ika tidak terjadi stadium resolusi, maka akan

    terjadi perforasi membran timpani yang menetap dan pengeluaran sekret

    yang terus menerus dan hilang timbul

    $. Aa %airan kuning &ang keluar #ari telinga

    '. Hu"ungan renang #ngn keluhan

    (. Bagaimana er)alanan #ari in*eksi telinga menu)u otak

    Pada pasien dengan otitis media supuratif, baik akut maupun

    kronis, mempunyai potensi untuk menjadi serius karena komplikasinya

    yang dapat mengancam kesehatan dan dapat menyebabkan kematian.

    %omplikasi otitis media terjadi apabila sa?ar #barrier& pertahanan telinga

    tengah yang normal dile?ati, sehingga memungkinkan infeksi menjalar

    ke struktur disekitarnya. Pertahanan pertama ialah mukosa ka)um

    timpani yang juga seperti mukosa saluran nafas, mampu melokalisasi

    infeksi. (ila sa?ar ini runtuh, masih ada sa?ar kedua, yaitu dinding

    tulang ka)um timpani dan sel mastoid. (ila sa?ar ini runtuh, maka

    struktur lunak disekitarnya akan terkena. Auntuhnya periostium akan

    menyebabkan terjadinya abses subperiosteal, suatu komplikasi yang

    relati)e tidak berbahaya. pabila infeksi mengarah ke dalam, ke tulang

    temporal, maka akan menyebabkan paresis n.fasialis atau labirinitis. (ila

    kearah kranial, akan menyebabkan abses ekstradural, tromboflebitis sinus

    lateralis, meningitis dan abses otak. 'adi dari paparan diatas, dapat

    diketahui bah?a pada pasien yang mengalami otitis media dapat

    mengalami suatu komplikasi ke otak melalui jalur yang telah disebutkan

    sebelumnya.

    +isiologi men#engar

    Proses mendengar dia?ali dengan ditangkap energy bunyi oleh daun

    telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang

    LBM 1 Page 8

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    9/29

    kekoklea. +etaran tersebut mengetarkan membrane timpani diteruskan

    ketelinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan

    mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit pendengaran dan perkalian

    perbandingan luas membrane timpani dan tingkap lonjong. Energy getar yang

    telah diamplifikasi iini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap

    lonjong sehingga perimfa pada skala )estibule bergerak. +etaran diteruskan

    melalui membrane reissner yang mendorong endolimfa, sehingga akan

    menimbulkan gerak relati)e antara membrane basilaris dan membrane

    tektoria. Proses ini merupakan rangsangan mekanik yang menyebabkan

    terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan

    terjadi pengelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. %eadaan ini

    menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan

    neurotransmitter kedalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi

    pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nucleus auditorius sampai ke korteks

    pendengaran # area ; 3B & dilobus temporlis.

    Gambar : Fisiologi mendengar

    ,lasi*ikasi enurunan en#engaran

    Pembagian gangguan pendengaran berdasarkan tingkatan beratnya gangguan

    pendengaran, yaitu mulai dari gangguan pendengaran ringan #2B-d(&,

    gangguan pendengaran sedang #3B-6 d(& dan gangguan pendengaran berat

    #7B-C d(&. +angguan pendengaran dapat diklasifikasikan sebagai9

    ". Tuli kon#ukti*

    LBM 1 Page 9

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    10/29

    /isebabkan oleh kondisi patologis pada kanal telinga eksterna,

    membrane timpani, atau telinga tengah. +angguan pendengaran

    konduktif tidak melebihi 6Bd( karena dihantarkan menuju koklea

    melalui tulang #hantaran melalui tulang& bila intensitasnya tinggi.

    Penyebab tersering gangguan pendengaran jenis ini pada anak adalah

    otitis media dan disfungsi tuba eustachius yang disebabkan oleh otitis

    media sekretori. %edua kelainan tersebut jarang menyebabkan kelainan

    gangguan pendengaran melebihi 3Bd(.

    (erbagai gangguan yang menyebabkan tuli konduktif adalah 9

    +angguan pada telinga luar, yaitu mulai dari daun telinga, liangtelinga, ataupun sampai pada membran ymphani.

    o Mi%rotia #an atresia liang telinga

    o A#an&a %airan -sekret air/ atauun "en#a asing a#a liang

    o Poli telinga

    o Sum"atan oleh serumen

    o 0titis eksterna

    o Tumor a#a telinga luar #an tengah

    o Sum"atan tu"a eusta%hius

    o In*eksi telinga tengah

    o %airan -#arah atau hematotimanum karena trauma keala/

    o 1angguan a#a tulang2 tulang en#engaran

    o 0talgia

    o 0tosklerosis

    o ,eratosis o"sturans eksterna

    o ,olesteatom

    2. Tuli sensorineural

    /isebabkan oleh kerusakan atau malfungsi koklea, saraf pendengaran dan

    batang otak sehingga bunyi tidak dapat diproses sebagaimana mestinya. (ila

    kerusakan terbatas pada sel rambut di koklea, maka sel ganglion dapat bertahan

    LBM 1 Page 10

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    11/29

    atau mengalami degenerasi transneural. (ila sel ganglion rusak, maka ner)us

    akan mengalami degenerasi Dallerian. Penyebabnya antara lain adalah9 kelainan

    ba?aan, genetik, penyakit1kelainan pada saat anak dalam kandungan, proses

    kelahiran, infeksi )irus, pemakaian obat yang merusak koklea #kina, antibiotika

    seperti golongan makrolid&, radang selaput otak, kadar bilirubin yang tinggi.

    Penyebab utama gangguan pendengaran ini disebabkan genetik atau infeksi,

    sedangkan penyebab yang lain lebih jarang.

    Pen&e"a" tuli sensoneural "er#asarkan 3aktu ke)a#iann&a.

    a. periode prenatal

    Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode a?al

    perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika

    o)um ?anita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan ?aktu

    sebelum kelahiran seorang indi)idu.

    Pada periode ini dapat terjadi pertumbuhan dan

    perkembangan janin, sehingga apabila terdapat

    gangguan, akan menyebabkan permasalahan pada janin

    tersebut, salah satunya dapat menyebabkan gangguan

    pendengaran pada anak setelah di lahirkan.

    (eberapa penyebab yang akan menimbulkan terjadinya

    tuli sensoneural pada periode ini, adalah

    o Oleh faktor genetik

    o (ukan oleh faktor genetik.

    erutama penyakit-penyakit yang diderita ibu pada

    kehamilan trimester pertama #minggu ke 6 s1d "2& yaitu

    pada saat pembentukan organ telinga pada fetus. Penyakit-

    penyakit itu ialah rubela, morbili, diabetes melitus,

    nefritis, toksemia dan penyakit-penyakit )irus yang lain.

    Obat-obat yang dipergunakan ?aktu ibu

    mengandung seperti salisilat, kinin, talidomid, streptomisin

    dan obat- obat untuk menggugurkan kandungan.

    LBM 1 Page 11

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    12/29

    b. Periode perinatal

    Penyebab ketulian disini terjadi di?aktu ibu sedangmelahirkan. Misalnya trauma kelahiran dengan memakai

    forceps, )akum ekstraktor, letak-letak bayi yang tak normal,

    partus lama. 'uga pada ibu yang mengalami toksemia

    gra)idarum. $ebab yang lain ialah prematuritas, penyakit

    hemolitik dan kern ikterus.

    c. Periode post natal

    Merupakan periode setelah lahir

    Penyebab pada periode ini dapat berupa faktor genetik

    atau keturunan, misalnya pada penyakit familiar

    perception deafness

    4enis emeriksaan untuk en#engaran

    !. Tes 5inne

    Tu)uan 9 membandingkan

    hantaran melalui udara dan tulang pada telinga yang diperiksa.

    Cara ,er)a 6

    /igetarkan dan tangkainya diletakkan di prosesus mastoideus. $etelah

    tidak terdengar, penala dipegang di depan telinga kira-kira 2,5 cm.

    (ila masih terdengar disebut Ainne positif, bila tidak terdengar

    disebut Ainne negatif. /alam keadaan normal hantaran melalui udara

    lebih panjang daripada hantaran tulang. !nterpretasi tes Ainne dapat

    false Ainne baik pseudo positif dan pseudo negatif. al ini dapat

    LBM 1 Page 12

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    13/29

    terjadi manakala telinga pasien yang tidak kita tes menangkap bunyi

    garpu penala karena telinga tersebut pendengarannya jauh lebih baik

    daripada telinga pasien yang kita periksa.

    %esalahan pemeriksaan pada tes Ainne dapat terjadi baik berasal dari

    pemeriksa maupun pasien. %esalahan dari pemeriksa misalnya

    meletakkan garpu tala tidak tegak lurus, tangkai garpu tala mengenai

    rambut pasien dan kaki garpu tala mengenai aurikulum pasien. 'uga

    bisa karena jaringan lemak planum mastoid pasien tebal. %esalahan

    dari pasien misalnya pasien lambat memberikan isyarat bah?a ia

    sudah tidak mendengar bunyi garpu penala saat kita menempatkan

    garpu tala di planum mastoid pasien. kibatnya getaran kedua kaki

    garpu tala sudah berhenti saat kita memindahkan garpu tala di depan

    meatus akustikus eksterna.

    $. Tes 7e"er

    Tu)uan 9 membandingkan

    hantaran tulang telinga kiri dan kanan.

    Cara9 penala digetarkan dan tangkai penala diletakkan di garis tengah

    dahi atau kepala. (ila bunyi terdengar lebih keras pada salah satu

    telinga disebut lateralisasi ke telinga tersebut. (ila terdengar sama

    keras atau tidak terdengar disebut tidak ada lateralisasi. (ila pada

    telinga yang sakit #lateralisasi pada telinga yang sakit& berarti

    terdapat tuli konduktif pada telinga tersebut, bila sebaliknya

    #lateralisasi pada telinga yang sehat& berarti pada telinga yang sakit

    terdapat tuli saraf.

    '. Tes S%h3a"a%h

    LBM 1 Page 13

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    14/29

    Tu)uan 9 membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan

    pemeriksa yang pendengarannya dianggap normal.

    Cara 9 penala digetarkan, tangkai penala diletakkan pada prosesus

    mastoideus sampai tidak terdengar bunyi kemudian dipindahkan ke

    prosesus mastoideus pemeriksa yang pendengarannya dianggap

    normal. (ila masih dapat mendengar disebut memendek atau tuli

    saraf, bila pemeriksa tidak dapat mendengar, pemeriksaan diulang

    dengan cara sebaliknya. (ila pasien masih dapat mendengar, disebut

    memanjang atau terdapat tuli konduktif. 'ika kira-kira sama

    mendengarnya disebut sama dengan pemeriksa. %esalahan

    pemeriksaan pada tes $ch?abach dapat saja terjadi. Misalnya

    tangkai garpu penala tidak berdiri dengan baik, kaki garpu penala

    tersentuh, atau pasien lambat memberikan isyarat tentang hilangnya

    bunyi.

    Diagnosis ,er)a

    0titis Me#ia Suarati* ,ronis

    !. De*inisi

    OM$% adalah stadium dari penyakit telinga tengah

    dimana terjadi peradangan kronis dari telinga tengah dan mastoid dan

    membran timpani tidak intak #perforasi& dan ditemukan sekret #otorea&,

    purulen yang hilang timbul. $ekret mungkin encer atau kental, bening

    atau berupa nanah dan berlangsung lebih dari 2 bulan.

    Perforasi sentral adalah pada pars tensa dan sekitar dari sisa membran

    timpani atau sekurang-kurangnya pada annulus. /efek dapat ditemukan

    seperti pada anterior, posterior, inferior atau subtotal. Menurut

    Aamalingam bah?a OM$% adalah peradangan kronis lapisan

    mukoperiosteum dari middle ear cleft sehingga menyebabkan

    terjadinya perubahan-perubahan patologis yang ire)ersibel

    $. Etiologi

    LBM 1 Page 14

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    15/29

    erjadi OM$% hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang

    pada anak, jarang dimulai setelah de?asa. 4aktor infeksi biasanya

    berasal dari nasofaring #adenoiditis, tonsilitis, rinitis, sinusitis&, mencapai

    telinga tengah melalui tuba Eustachius. 4ungsi tuba Eustachius yang

    abnormal merupakan faktor predisposisi yang dijumpai pada anak

    dengan cleft palate dan /o?ns syndrom. danya tuba patulous,

    menyebabkan refluk isi nasofaring yang merupakan faktor insiden

    OM$% yang tinggi di merika $erikat.

    %elainan humoral #seperti hipogammaglobulinemia& dan cell-

    mediated #seperti infeksi !

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    16/29

    yang menghubungkan rongga di belakang hidung #nasofaring& dengan

    telinga tengah #ka)um timpani&, merupakan penyebab utama terjadinya

    radang telinga tengah ini #otitis media&."

    Pada keadaan normal, muara tuba Eustachius berada dalam keadaan

    tertutup danakan membuka bila kita menelan. uba Eustachius ini

    berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara telinga tengah dengan

    tekanan udara luar #tekanan udara atmosfer&. 4ungsi tuba yang belum

    sempurna, tuba yang pendek, penampang relatif besar pada anak dan

    posisi tuba yang datar menjelaskan mengapa suatu infeksi saluran nafas

    atas pada anak akan lebih mudah menjalar ke telinga tengah sehingga

    lebih sering menimbulkan OM daripada de?asa."

    +ambar . natomi tuba eustachius anak dan de?asa

    Pada anak dengan infeksi saluran nafas atas, bakteri menyebar dari

    nasofaring melalui tuba Eustachius ke telinga tengah yang menyebabkan

    terjadinya infeksi dari telinga tengah. Pada saat ini terjadi respons imun

    di telinga tengah. Mediator peradangan pada telinga tengah yangdihasilkan oleh sel-sel imun infiltrat, seperti netrofil, monosit, dan

    leukosit serta sel lokal seperti keratinosit dan sel mastosit akibat proses

    infeksi tersebut akan menambah permiabilitas pembuluh darah dan

    menambah pengeluaran sekret di telinga tengah. $elain itu, adanya

    peningkatan beberapa kadar sitokin kemotaktik yang dihasilkan mukosa

    telinga tengah karena stimulasi bakteri menyebabkan terjadinya

    akumulasi sel-sel peradangan pada telinga tengah."

    LBM 1 Page 16

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    17/29

    Mukosa telinga tengah mengalami hiperplasia, mukosa berubah

    bentuk dari satu lapisan, epitel skuamosa sederhana, menjadi

    pseudostratified respiratory epithelium dengan banyak lapisan sel di

    antara sel tambahan tersebut. Epitel respirasi ini mempunyai sel goblet

    dan sel yang bersilia, mempunyai stroma yang banyak serta pembuluh

    darah. Penyembuhan OM ditandai dengan hilangnya sel-sel tambahan

    tersebut dan kembali ke bentuk lapisan epitel sederhana.

    +ambar . Perjalanan Penyakit OM$%

    (. Meni*estasi klinis

    a. elinga berair #otorrhoe&

    $ekret bersifat purulen # kental, putih& atau mukoid # seperti air

    dan encer& tergantung stadium peradangan. $ekret yang mukus

    dihasilkan oleh akti)itas kelenjar sekretorik telinga tengah dan

    mastoid. Pada OM$% tipe jinak, cairan yang keluar mukopus yang

    tidak berbau busuk yang sering kali sebagai reaksi iritasi mukosa

    telinga tengah oleh perforasi membran timpani dan infeksi. %eluarnya

    sekret biasanya hilang timbul. Meningkatnya jumlah sekret dapat

    disebabkan infeksi saluran nafas atas atau kontaminasi dari liang

    telinga luar setelah mandi atau berenang. Pada OM$% stadium inaktif

    tidak dijumpai adannya sekret telinga. $ekret yang sangat bau,

    ber?arna kuning abu-abu kotor memberi kesan kolesteatoma dan

    LBM 1 Page 17

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    18/29

    produk degenerasinya. /apat terlihat keping-keping kecil, ber?arna

    putih, mengkilap. Pada OM$% tipe ganas unsur mukoid dan sekret

    telinga tengah berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa

    secara luas. $ekret yang bercampur darah berhubungan dengan adanya

    jaringan granulasi dan polip telinga dan merupakan tanda adanya

    kolesteatom yang mendasarinya. $uatu sekret yang encer berair tanpa

    nyeri mengarah kemungkinan tuberkulosis.

    b. +angguan pendengaran

    !ni tergantung dari derajat kerusakan tulang-tulang pendengaran.

    (iasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran.

    +angguan pendengaran mungkin ringan sekalipun proses patologi

    sangat hebat, karena daerah yang sakit ataupun kolesteatom, dapat

    menghambat bunyi dengan efektif ke fenestra o)alis. (ila tidak

    dijumpai kolesteatom, tuli konduktif kurang dari 2B db ini ditandai

    bah?a rantai tulang pendengaran masih baik. %erusakan dan fiksasi

    dari rantai tulang pendengaranmenghasilkan penurunan pendengaran

    lebih dari B db. (eratnya ketulian tergantung dari besar dan letak

    perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas sistem

    pengantaran suara ke telinga tengah. Pada OM$% tipe maligna

    biasanya didapat tuli konduktif berat karena putusnya rantai tulang

    pendengaran, tetapi sering kali juga kolesteatom bertindak sebagai

    penghantar suara sehingga ambang pendengaran yang didapat harus

    diinterpretasikan secara hati-hati.

    Penurunan fungsi kohlea biasanya terjadi perlahan-lahan denganberulangnya infeksi karena penetrasi toksin melalui foramen

    rotundum atau fistel labirin tanpa terjadinya labirinitis supuratif. (ila

    terjadinya labirinitis supuratif akan terjadi tuli saraf berat, hantaran

    tulang dapat menggambarkan sisa fungsi koklea.

    c. Otalgia # nyeri telinga&

    @yeri tidak la*im dikeluhkan penderita OM$%, dan bila ada

    merupakan suatu tanda yang serius. Pada OM$% keluhan nyeri dapat

    LBM 1 Page 18

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    19/29

    karena terbendungnya drainase pus. @yeri dapat berarti adanya

    ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret,terpaparnya

    durameter atau dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan

    abses otak. @yeri telinga mungkin ada tetapi mungkin oleh adanya

    otitis eksterna sekunder. @yeri merupakan tanda berkembang

    komplikasi OM$% seperti Petrositis, subperiosteal abses atau

    trombosis sinus lateralis.

    d. ntuk melengkapi pemeriksaan, dapat dilakukan

    pemeriksaan penunjang sebagai berikut9

    Pemeriksaan udiometri

    LBM 1 Page 19

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    20/29

    Pada pemeriksaan audiometri penderita OM$% biasanya didapati

    tuli konduktif. api dapat pula dijumpai adanya tuli sensotineural,

    beratnya ketulian tergantung besar dan letak perforasi membran

    timpani serta keutuhan dan mobilitas

    /erajat ketulian nilai ambang pendengaran

    @ormal 9 -"B d( sampai 26 d(

    uli ringan 9 27 d( sampai 3B d(

    uli sedang 9 3" d( sampai 55 d(

    uli sedang berat 9 56 d( sampai 7B d(

    uli berat 9 7" d( sampai B d(

    uli total 9 lebih dari B d(.

    Pemeriksaan Aadiologi.

    ". Proyeksi $chuller

    Memperlihatkan luasnya pneumatisasi mastoid dari arah lateral

    dan atas. 4oto ini berguna untuk pembedahan karena

    memperlihatkan posisi sinus lateral dan tegmen.

    2. Proyeksi Mayer atau O?en,

    /iambil dari arah dan anterior telinga tengah. kan

    tampak gambaran tulang-tulang pendengaran dan atik

    sehingga dapat diketahui apakah kerusakan tulang telah

    mengenai struktur-struktur.

    . Proyeksi $ten)er

    Memperlihatkan gambaran sepanjang piramid petrosus dan

    yang lebih jelas memperlihatkan kanalis auditorius interna,

    )estibulum dan kanalis semisirkularis. Proyeksi ini menempatkan

    antrum dalam potongan melintang sehingga dapat menunjukan

    adanya pembesaran akibat

    3. Proyeksi =hause !!!

    Memberi gambaran atik secara longitudinal sehingga

    dapat memperlihatkan kerusakan dini dinding lateral atik.

    Politomografi dan atau = scan dapat menggambarkan kerusakan

    tulang oleh karena kolesteatom.

    (akteriologi

    LBM 1 Page 20

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    21/29

    (akteri yang sering dijumpai pada OM$% adalah

    Pseudomonas aeruginosa,

    $tafilokokus aureus dan Proteus. $edangkan bakteri pada OM$

    $treptokokus pneumonie, . influensa, dan More:ella kataralis.

    (akteri lain yang dijumpai pada OM$% E. =oli, /ifteroid,

    %lebsiella, dan bakteri anaerob adalah (acteriodes sp.

    9. Penatalaksanaan

    Prinsip pengobatanOM$% adalah9

    Membersihkan liang telinga dan ka)um timpani.

    Pemberian antibiotika9

    opikal antibiotik # antimikroba&

    $istemik.

    Pengobatan untuk OM$% maligna adalah operasi. Pengobatan

    konser)atif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi

    sementara sebelum dilakukan pembedahan. (ila terdapat abses

    subperiosteal, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri

    sebelum kemudian dilakukan mastoidektomi. da beberapa jenis

    pembedahan atau tehnik operasi yang dapat dilakukan pada OM$%

    dengan mastoiditis kronis, baik tipe benigna atau maligna, antara

    lain9

    Mastoidektomi sederhana (simple mastoidectomy)

    Mastoidektomi radikal

    Mastoidektomi radikal dengan modifikasi

    Miringoplasti

    impanoplasti

    Pendekatan ganda timpanoplasti (Combined approach

    tympanoplasty)

    ujuan operasi adalah menghentikan infeksi secara permanen,

    memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya

    LBM 1 Page 21

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    22/29

    komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat,

    serta memperbaiki pendengaran.

    !:. ,omlikasi

    a. %omplikasi ditelinga tengah9

    "& Perforasi persisten

    2& Erosi tulang pendengaran

    & Paralisis ner)us fasial

    b. %omplikasi telinga dalam9

    "& 4istel labirin8abirintitis supuratif

    2& uli saraf #sensorineural&

    c. %omplikasi ekstradural9

    "& bses ekstradural

    2& rombosis sinus lateralis

    & Petrositis

    d. %omplikasi ke susunan saraf pusat

    "& Meningitis2& bses otak

    & indrosefalus otitis

    Diagnosis Ban#ing

    !. 0titis Me#ia Akut

    a. De*inisi

    Otitis Media adalah peradangan pada sebagian atau seluruh dari

    selaput permukaan telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid,

    dan sel-sel mastoid. Otitis media sebenarnya adalah diagnosa yang

    paling sering dijumpai pada anak;anak di ba?ah usia "5 tahun. Otitis

    media berdasarkan gejalanya dibagi atas otitis media supuratif dan

    otitis media non supuratif, yang masing-masing memiliki bentuk yang

    cepat dan lambat.

    ". Etiologi

    Penyebabnya adalah bakteri-bakteri saluran pernafasan bagian

    atas dan bakteri piogenik seperti streptococcus haemolyticus,

    LBM 1 Page 22

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    23/29

    staphylococcus aureus, pneumococcus, haemophylus influen*a,

    escherecia coli, streptococcus anhaemolyticus, proteus )ulgaris,

    pseudomonas aerugenosa.

    (eberapa perubahan yang terjadi dalam proses terjadinya

    Otitis media akut

    "& $tadium penyumbatan tuba eustachius, tanda yang khas pada

    stadium ini adalah penarikan membran timpani pada telinga ke

    arah dalam akibat tekanan negatif yang ditimbulkan oleh

    sumbatan

    2& $tadium iperemis, tampak pembuluh darah yang melebar di

    membran timbani atau seluruh membran timpani.

    & $tadium $upurasi, bengkak yang hebat pada selaput permukaan

    telinga tengah dan hancurnya sel-sel di dalam telinga tengah

    menyebabkan cairan yang kental tertimbun di telinga tengah

    3& $tadium Perforasi, pecahnya membrane timpani, dan keluar

    cairan putih

    5& $tadium Aesolusi, perlahan-lahan membrane timpani akan

    menyembuh jika robekan tidak terlalu lebar, tetapi jika robekan

    lebar, stadium perforasi dapat menetap dan berubah menjadi

    Otitis Media $upuratif %ronik.

    %. Pato*isiologi

    >mumnya otitis media dari nasofaring yang kemudian

    mengenai telinga tengah, kecuali pada kasus yang relatif jarang, yang

    mendapatkan infeksi bakteri yang membocorkan membran timpani.

    $tadium a?al komplikasi ini dimulai dengan hiperemi dan edema

    pada mukosa tuba eusthacius bagian faring, yang kemudian lumennya

    dipersempit oleh hiperplasi limfoid pada submukosa.

    +angguan )entilasi telinga tengah ini disertai oleh

    terkumpulnya cairan eksudat dan transudat dalam telinga tengah,

    akibatnya telinga tengah menjadi sangat rentan terhadap infeksi

    LBM 1 Page 23

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    24/29

    bakteri yang datang langsung dari nasofaring. $elanjutnya faktor

    ketahanan tubuh pejamu dan )irulensi bakteri akan menentukan

    progresi)itas penyakit.

    #. Meni*estasi ,linis

    +ejala yang timbul ber)ariasi bergantung pada stadium dan

    usia pasien, pada usia anak;anak umumnya keluhan berupa rasa nyeri

    di telinga dan demam. (iasanya ada ri?ayat infeksi saluran

    pernafasan atas sebelumnya. Pada remaja atau orang de?asa biasanya

    selain nyeri terdapat gangguan pendengaran dan telinga terasa penih.

    Pada bayi gejala khas Otitis Media akut adalah panas yang tinggi,

    anak gelisah dan sukar tidur, diare, kejang-kejang dan sering

    memegang telinga yang sakit.

    $. 0titis me#ia Serosa

    a. De*inisi

    Otitis media serosa adalah peradangan non bacterial mukosa ka)um

    timpani yang ditandai dengan terkumpulnya cairan yang tidak purulen

    #serosa atau mukus&.

    Otitis media serosa adalah keadaan terdapatnya sekret yang

    nonpurulen di telinga tengah, sedangkan membran timpani utuh.

    danya cairan di telinga tengah dengan membran timpani utuh tanpa

    adanya tanda-tanda infeksi disebut juga otitis media dengan efusi.

    pabila efusi tersebut encer disebut otitis media serosa dan apabila

    efusi tersebut kental seperti lem disebut otitis media mukoid #glueear&.

    $inonimnya otitis media efusa, otitis media sekretorik, otitis media

    musin, glue ear.

    ". Etiologi

    +angguan fungsi tuba Eustachius merupakan penyebab utama.

    +angguan tersebut dapat terjadi pada9

    LBM 1 Page 24

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    25/29

    - Peradangan kronik rongga hidung, nasofaring, faring misalnya

    oleh alergi

    - Pembesaran adenoid dan tonsil- umor nasofaring

    %. Pato*isiologi

    Otitis media sering dia?ali dengan infeksi pada saluran napas seperti

    radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah le?at

    saluran Eustachius. $aat bakteri melalui saluran Eustachius, mereka

    dapat menyebabkan infeksi di saluran tersebut sehingga terjadi

    pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan

    datangnya sel-sel darah putih untuk mela?an bakteri. $el-sel darah

    putih akan membunuh bakteri dan sebagai hasilnya terbentuklah

    nanah dalam telinga tengah. $elain itu pembengkakan jaringan sekitar

    saluran Eustachius menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel di

    telinga tengah terkumpul di belakang gendang telinga.

    Otitis media serosa terjadi terutama akibat adanya transudat atau

    plasma yang mengalir dari pembuluh darah ke telinga tengah yangsebagian besar terjadi akibat adanya perbedaan tekanan hidrostatik,

    sedangkan pada otitis media mukoid, cairan yang ada di telinga tengah

    timbul akibat sekresi aktif dari kelenjar dan kista yang terdapat di

    dalam mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, dan rongga mastoid.

    4aktor yang berperan utama dalam keadan ini adalah terganggunya

    fungsi tuba Eustachius. 4aktor lain yang dapat berperan sebagai

    penyebab adalah adenoid hipertrofi, adenoitis, sumbing palatum

    #cleft-palate&, tumor di nasofaring, barotrauma, sinusitis, rhinitis,

    defisiensi imunologik atau metabolik. %eadaan alergik sering

    berperan sebagai faktor tambahan dalam timbulnya cairan di telinga

    tengah #efusi ditelinga tengah&.

    LBM 1 Page 25

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gendang_telingahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gendang_telingahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri
  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    26/29

    +ambar 6. Patofisiologi otitis media

    'ika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat

    terganggu karena gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung

    gendang telinga dengan organ pendengaran di telinga dalam tidak

    dapat bergerak bebas. %ehilangan pendengaran yang dialami

    umumnya sekitar 23 desibel #bisikan halus&. @amun cairan yang lebih

    banyak dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga 35 desibel

    #kisaran pembicaraan normal&. $elain itu telinga juga akan terasa

    nyeri. /an yang paling berat, cairan yang terlalu banyak tersebut

    akhirnya dapat merobek gendang telinga karena terjadi perbedaan

    tekanan.

    Gambar 7. Patofsiologi otitis media

    #. Meni*estasi ,linis

    LBM 1 Page 26

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    27/29

    +ejala yang menonjol pada otitis media akut adalah pendengaran

    berkurang, rasa tersumbat pada telinga, autofoni, kadang-kadang

    terasa seperti ada cairan yang bergerak dalam telinga pada saat posisi

    kepala berubah. +ejala lain yang mungkin dikeluhkan adalah tinnitus,

    )ertigo atau pusing dalam intensitas ringan. Pada pemeriksaan

    otoskopik tampak membran timpani retraksi, kadang-kadang tampak

    gelembung udara atau permukaan cairan dalam ca)um timpani, juga

    didapatkan tuli konduktif.

    +ejala pada otitis media serosa kronik hampir sama dengan otitis

    media serosa akut dimana pada otitis media serosa kronik tidak

    disertai rasa nyeri dengan keluhan gejala pada telinga dirasakan

    bertahap dan berlangsung lama. Pada pemeriksaan otoskopik terlihat

    membran timpani utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan atau

    keabu-abuan.

    LBM 1 Page 27

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    28/29

    BAB III

    PENUTUP

    A. ,esimulan

    asil dari $+/ kami dapat di simpulkan bah?a kasus di atas

    berkemungkinan terkena Otitis Media $uparatif %ronis, yang dimana

    OM$% adalah penyakit telinga tengah dimana terjadi peradangan

    kronis dari telinga tengah dan mastoid dan membran timpani tidak intak

    #perforasi& dan ditemukan sekret #otorea&, purulen yang hilang timbul.

    $ekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah dan

    berlangsung lebih dari 2 bulan,sesuai dengan gejala yang di timbulkan pada

    skenario.

    Da*tar Pustaka

    LBM 1 Page 28

  • 7/26/2019 LBM 1 Modul Indra

    29/29

    ". /jaafar F. %elainan telinga tengah. /alam9 $oepardi E, !skandar @, Ed. (uku

    ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher. Edisi kelima. 'akarta9

    4%>!, 2BB". h. 3-62

    2. dams 48, (oies 8A, igler P. (uku jar Penyakit . 6th ed. 'akartaG (alai

    Penerbit 4%>!G "7

    . Paparella MM, dams +8, 8e)ine $=. Penyakit telinga tengah dan

    mastoid. /alam9 Effendi , $antoso %, Ed. (O!E$ buku ajar penyakit . Edisi

    6. 'akarta9 E+=, "79 CC-""C

    3. $oepardi, !skandar. 2B"B. Buku Ajar Ilmu Penyakit !. (alai Penerbit 4%>!.

    'akarta.

    5. (roek P.