12
Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397 Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 16 Doi : This is an open access article under the CCBY-SA license. Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VII-5 Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Aceh Besar Tahun Pelajaran 2019/2020 Suriyati Guru Bimbingan Konseling Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Aceh Besar, Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui tahap-tahap yang digunakan pada layanan bimbingan kelompok dalam meningkatan motivasi belajar peserta didik kelas VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar Tahun Pelajaran 2019/2020. Subjek penelitian ini yaitu 21 peserta didik kelas VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar yang terdiri atas 9 peserta didik bermotivasi belajar rendah, 2 peserta didik bermotivasi belajar sedang, dan 10 peserta didik bermotivasi belajar tinggi, agar terjadi dinamika kelompok. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok motivasi belajar peserta didik sebesar 47,62% kategori tinggi, 9,52% kategori sedang, dan 42,86% kategori rendah. Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada siklus I motivasi belajar peserta didik sebesar 65% kategori sedang dan pada siklus II motivasi belajar peserta didik sebesar 74%. Sehingga terjadi peningkatan motivasi belajar yang signifikan setelah diadakan layanan bimbingan kelompok. Kata Kunci: Layanan Bimbingan Konseling, Motivasi Belajar Abstract This study aims to determine the stages used in group guidance services in increasing the motivation to learn students in class VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar Academic Year 2019/2020. The subjects of this study were 21 students of class VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar consisting of 9 students who were motivated to learn low, 2 students who were motivated to learn moderately, and 10 students who were motivated to learn high, so that group dynamics would occur. Based on the results of research that has been done, it can be concluded that before being given guidance services in the learning motivation group of students amounted to 47.62% in the high category, 9.52% in the medium category, and 42.86% in the low category. After being given group guidance services in the first cycle of students 'learning motivation by 65% in the medium category and in the second cycle of students' learning motivation by 74%. So that there is a significant increase in learning motivation after group guidance services are held. Keywords: Counseling Guidance Services, Learning Motivation

Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi

Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397

Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 16

Doi : This is an open access article under the CC–BY-SA license.

Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar

Peserta Didik Kelas VII-5 Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Aceh Besar

Tahun Pelajaran 2019/2020

Suriyati

Guru Bimbingan Konseling Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Aceh Besar, Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui tahap-tahap yang digunakan pada layanan bimbingan

kelompok dalam meningkatan motivasi belajar peserta didik kelas VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar

Tahun Pelajaran 2019/2020. Subjek penelitian ini yaitu 21 peserta didik kelas VII-5 MTs Negeri 7 Aceh

Besar yang terdiri atas 9 peserta didik bermotivasi belajar rendah, 2 peserta didik bermotivasi belajar

sedang, dan 10 peserta didik bermotivasi belajar tinggi, agar terjadi dinamika kelompok. Berdasarkan

hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sebelum diberikan layanan bimbingan

kelompok motivasi belajar peserta didik sebesar 47,62% kategori tinggi, 9,52% kategori sedang, dan

42,86% kategori rendah. Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada siklus I motivasi belajar

peserta didik sebesar 65% kategori sedang dan pada siklus II motivasi belajar peserta didik sebesar 74%.

Sehingga terjadi peningkatan motivasi belajar yang signifikan setelah diadakan layanan bimbingan

kelompok.

Kata Kunci: Layanan Bimbingan Konseling, Motivasi Belajar

Abstract

This study aims to determine the stages used in group guidance services in increasing the motivation

to learn students in class VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar Academic Year 2019/2020. The subjects of

this study were 21 students of class VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar consisting of 9 students who

were motivated to learn low, 2 students who were motivated to learn moderately, and 10 students who

were motivated to learn high, so that group dynamics would occur. Based on the results of research

that has been done, it can be concluded that before being given guidance services in the learning

motivation group of students amounted to 47.62% in the high category, 9.52% in the medium

category, and 42.86% in the low category. After being given group guidance services in the first cycle

of students 'learning motivation by 65% in the medium category and in the second cycle of students'

learning motivation by 74%. So that there is a significant increase in learning motivation after group

guidance services are held.

Keywords: Counseling Guidance Services, Learning Motivation

Page 2: Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi

Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397

Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 17

Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar

Peserta Didik)

PENDAHULUAN

Pendidikan memiliki peran yang penting dalam memingkatkan kecerdasan,

keterampilan serta usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, dan latihan bagi perannya di masa yang akan dating. Kegiatan bimbingan

tersebut adalah layanan bimbingan kelompok. Dalam kegiatan bimbingan kelompok,

dinamika kelompok sengaja diciptakan dan ditumbuhkan dan dimanfaatkan untuk mencapai

tujuan bimbingan dan konseling (Prayitno, 2012:65). Sedangkan menurut Romlah (2011: 3)

“bimbingan kelompok merupakan proses pemberian bantuan yag diberikan pada individu

dalam situasi kelompok agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan

kemampuan, bakat, minat, dan nilai-nilai yang dianutnya”.

Tujuan dari bimbingan kelompok menurut Winkel & Sri Hastuti (2010: 547) adalah

menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing-masing anggota

kelompok serta meningkatkan mutu kerjasama dalam kelompok guna aneka tujuan yang

bermakna bagi para partisipan. Dalam penelitian ini, peneliti sebagai guru bimbingan

konseling menggunakan layanan bimbingan kelompok (topik tugas) dengan menggunakan

teknik diskusi kelompok. Penggunaan teknik dalam kegiatan bimbingan kelompok

mempunyai banyak fungsi selain dapat lebih memfokuskan kegiatan bimbingan kelompok

terhadap tujuan yang ingin dicapai tetapi juga dapat membuat kegiatan bimbingan kelompok

agar lebih bergairah dan tidak cepat membuat peserta didik jenuh mengikutinya.

Guru menggunakan layanan bimbingan kelompok karena menurut guru peserta didik

dapat bersama-sama berbagi alternatif-alternatif yang dapat diaplikasikan anggota kelompok,

serta dapat melatih keberanian peserta didik untuk mengemukakan pendapat dan bertanya

kepada guru maupun teman. Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak

faktor. Salah satu faktor penunjang keberhasilan belajar yang ditinjau dari peserta didik yaitu

motivasi. Menurut Sardiman (2010: 86) motivasi tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar

di sekolah, karena tanpa adanya motivasi maka kegiatan belajar mengajar tidak dapat berjalan

efektif dan tidak dapat mencapai hasil yang maksimal.

Fakta di lapangan menunjukkan di MTs Negeri 7 Aceh Besar Kelas VII untuk

pelajaran bimbingan konseling, motivasi belajar peserta didik masih rendah. Peneliti selaku

guru yang mengajar di sekolah dan kelas tersebut, merefleksikan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan selama ini untuk mengetahui penyebab rendahnya motivasi belajar peserta didik.

Hasil penelitian menunjukkan dalam proses pembelajaran peserta didik kurang termotivasi

untuk mengikuti proses pembelajaran. Kemudian dalam proses pembelajaran, peneliti lebih

Page 3: Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi

18 Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397

Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27

Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar

Peserta Didik)

berperan daripada peserta didik, peneliti kurang melibatkan peserta didik dalam pembelajaran

sehingga peserta didik kurang paham dengan materi yang disampaikan oleh peneliti yang

menyebabkan rendahnya motivasi belajar peserta didik.

Rendahnya motivasi dapat dilihat dari tingkah laku seperti malas mencatat, kurang

antusias mengikuti pelajaran, sering terlambat mengumpulkan tugas, tidak berani maju di

depan kelas, tidak mau bertanya, dan minder dengan teman-teman. Hal ini disebabkan karena

peserta didik menganggap remeh pelajaran, kurangnya dukungan orangtua, serta sistem

penyampaian materi yang kurang menarik bagi peserta didik. Sebagai guru, hal yang

dilakukan adalah mengubah sistem penyampaian materi yang lebih menarik. Namun hal

tersebut kurang optimal, karena hanya dirasakan oleh beberapa peserta didik saja.

Guru bimbingan konseling telah melakukan beberapa usaha untuk meningkatkan

motivasi belajar peserta didik, seperti diadakan tambahan pelajaran, guru mengubah sistem

penyampaian materi yang lebih menarik. Selain itu dari guru pembimbing sendiri juga

memberikan layanan terkait dengan peningkatan motivasi belajar seperti layanan bimbingan

klasikal dengan menggunakan layanan informasi, penguasaan konten, namun hal tersebut

kurang optimal, karena dirasakan oleh beberapa peserta didik saja.

Usaha yang akan dilakukan dalam rangka meningkatkan motivasi belajar peserta

didik yang rendah adalah dengan mengoptimalkan layanan BK kepada peserta didik. Ada

beberapa cara yang dapat dicoba dalam upaya menyelesaikan masalah tersebut, diantaranya

pemberian informasi tentang pentingnya motivasi belajar, konseling individu pada peserta

didik yang memiliki motivasi belajar rendah, dan mengadakan bimbingan kelompok.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

dilaksanakan di MTs Negeri 7 Aceh Besar Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran

2019/2020. Penelitian ini berlangsung pada semester genap yang direncanakan akan berjalan

pada Bulan Agustus-Oktober 2019 tahun pelajaran 2019/2020. Subjek penelitian ini adalah

peserta didik kelas VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar Kabupaten Aceh Besar dengan jumlah

peserta didik 22 orang. Teknik pengumpulan yang digunakan pada penelitian ini yaitu

wawancara, skala motivasi belajar dan observasi. Sedangkan teknik analisis datanya

menggunakan analisis deskriptif persentase dan kualitatif.

Page 4: Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi

Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397

Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 19

Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar

Peserta Didik)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Motivasi Belajar Peserta didik Sebelum Mendapat Layanan Bimbingan

Kelompok

Berdasarkan hasil analisis dari skala motivasi belajar tersebut, diketahui bahwa

terdapat peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah. Oleh karena itu peserta didik-

peserta didik tersebut diambil sebagai subjek penelitian dan ditambah dengan 11 peserta didik

teratas yang memiliki motivasi belajar tinggi.

Berikut adalah hasil prosentase dari 21 peserta didik kelas VII-5 MTs Negeri 7 Aceh

Besar dari skala motivasi belajar yang telah dilaksanakan.

Tabel 1. Hasil Persentase Peserta Didik Kelas VII-5

No Interval Persentase Frekuensi % Kriteria

1 84%≤ % ≤ 100% - - Sangat Tinggi

2 68%≤ % ≤ 84% 10 47,62% Tinggi

3 52%≤ % ≤ 68% 2 9,52% Sedang

4 36%≤ % ≤ 52% 9 42,86% Rendah

5 20%≤ % ≤ 36% - - Sangat Rendah

Berdasarkan tabel persentase hasil perhitungan skala motivasi belajar di atas, dapat

diketahui bahwa motivasi belajar peserta didik MTs Negeri 7 Aceh Besar masih ada beberapa

anak yang memiliki motivasi belajar rendah. Rincian peserta didik dalam tabel tersebut yaitu

10 peserta didik memiliki motivasi belajar tinggi sebanyak 47,62%, 2 peserta didik memiliki

motivasi belajar sedang sebanyak 9,52%, dan 9 peserta didik memiliki motivasi belajar

rendah sebanyak 42,86%.

Hasil analisis deskriptif persentase peserta didik lebih jelasnya dapat digambarkan

dalam bentuk grafik untuk melihat tingkat hasil persentase, yaitu sebagai berikut:

Gambar 1. Persentase Motivasi Belajar Peserta didik Sebelum

Layanan Bimbingan Kelompok

0

10

20

30

40

50

SangatTinggi

Tinggi Sedang Rendah SangatRendah

Persentase Motivasi Belajar Sebelum Layanan Bimbingan Kelompok

Persentase

Page 5: Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi

20 Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397

Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27

Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar

Peserta Didik)

Gambaran Motivasi Belajar Peserta didik Selama Mendapat Layanan Bimbingan

Kelompok

a. Teknik Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Siklus I

1) Perencanaan (Planning)

Peneliti bersama kolaborator merencanakan pemberian tindakan berupa layanan

bimbingan kelompok pada siklus I dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan

hasil layanan kelompok khususnya layanan bimbingan kelompok. Perencanaan ini bertujuan

agar proses pelaksanaan tindakan berjalan dengan lancar dan sesuai harapan.

Adapun perencanaan yang dilakukan oleh peneliti antara lain sebagai berikut:

a) Merencanakan waktu penelitian

Waktu pertemuan dilakukan pada hari Senin dan Rabu pukul 10.30 –11.20 WIB.

b) Menentukan materi layanan

Materi layanan yang akan diberikan yaitu materi tentang peningkatan motivasi belajar.

c) Menentukan observer penelitian

Observer pada penelitian ini yaitu Kepala Sekolah MTs Negeri 7 Aceh Besar.

d) Menyiapkan kelengkapan administrasi pendukung penelitian

Kelengkapan yang disiapkan pada perencanaan siklus I antara lain yaitu satuan layanan,

materi layanan, pedoman observasi, laiseg, dankisi-kisi pertanyaan yang akan diberikan.

Tabel 2. Rencana Tindakan Siklus I

Pertemuan Waktu Kegiatan

Pertemuan 1 40 Menit Menyiapkan Satuan Layanan (SATLAN)

Menyiapkan metode ceramah dan diskusi

Menyiapkan materi layanan yaitu Semangat Belajar

Menyiapkan kelengkapan administrasi berupa alat tulis,

daftar bimbingan kelompok, laiseg

Menyiapkan alat bantu dokumentasi

Pertemuan 2 40 menit Menyiapkan Satuan Layanan (SATLAN)

Menyiapkan metode ceramah dandiskusi

Menyiapkan materi layanan yaitu Kemandirian Belajar

Menyiapkan kelengkapan administrasi berupa alat tulis,

daftar bimbingan kelompok, laiseg

Menyiapkan alat bantu dokumentasi

Pertemuan 3 40 menit Menyiapkan Satuan Layanan (SATLAN)

Menyiapkan metode ceramah dandiskusi

Menyiapkan materi layanan yaitu Kepercayaan Diri

Belajar.

Menyiapkan kelengkapan administrasi berupa alat tulis,

daftar bimbingan kelompok, laiseg, skala motivasi

belajar

Page 6: Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi

Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397

Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 21

Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar

Peserta Didik)

Menyiapkan alat bantu dokumentasi

Post test 1

2) Tindakan (Action)

Pada tahapan ini, penelitian tidakan ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan

pada setiap siklusnya. Peneliti melaksanakan rencanan tindakan layanan bimbingan

kelompok sesuai prosedur dan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti dan kolaborator.

3) Pengamatan (Observation)

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap anggota kelompok selama

proses layanan bimbingan kelompok secara keseluruhan. Pengamatan terhadap anggota

kelompok pada saat layanan bimbingan kelompok dilakukan oleh peneliti dan kolabolator.

Adapun hasil pengamatan perkembangan motivasi belajar dapat dilihat dalam hasil

pengamatan perkembangan tingkat motivasi belajar peserta didik kelas VII-5 MTs Negeri 7

Aceh Besar pada proses layanan bimbingan kelompok pada siklus 1.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Proses Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siklus I

Pertemuan Indikator Hasil yang dicapai

I Tekun menghadapi

tugas

Ulet menghadapi

kesulitan

Peserta didik lebih bersemangat dalam

belajar

Peserta didik bersungguh-sungguh dalam

mengerjakan tugas

II Senang bekerja

mandiri Peserta didik belajar untuk mengandalkan

kemampuan diri

Mandiri dalam mengerjakan tugas

III Kepercayaan diri

belajar Peserta didik percaya pada kemampuan diri

Peserta didik tidak mencontek pekerjaan

teman

Berdasarkan tabel di atas, pengamatan proses dan hasil layanan bimbingan kelompok

berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan pada awal

pertemuan. Sebagian anggota kelompok mengalami peningkatan pada indikator. Sedangkan

berdasarkan hasil skala motivasi belajar dapat ketahui hasil layanan bimbingan kelompok

setelah siklus I. Adapun hasil penghitungan pada skala motivasi belajar setelah mengikuti

layanan bimbingan kelompok pada siklus 1 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Motivasi Belajar Peserta Didik Setelah Mendapatkan

Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siklus I

No Kode Responden Motivasi Belajar Peserta didik

% Ket

1 R2 250 71% T

2 R5 203 58% S

Page 7: Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi

22 Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397

Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27

Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar

Peserta Didik)

3 R8 228 65% S

4 R9 245 70% T

5 R11 212 61% S

6 R14 242 69% T

7 R16 201 57% S

8 R17 231 66% S

Rata-rata 226,5 65% S

Berdasarkan tabel di atas, hasil pemberian skala motivasi belajar pada anggota

kelompok setelah siklus 1, maka dapat dilihat adanya peningkatan motivasi belajar pada

peserta didik. Dari 8 responden, terdapat 3 responden masuk kategori tinggi, dan 5 responden

masuk kategori sedang.

Perbedaan tingkat motivasi belajar peserta didik sebelum dan sesudah diberikan

layanan bimbingan kelompok, disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 2. Grafik Perbedaan Motivasi Belajar Peserta didik Sebelum dan Sesudah

Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan, peningkatan motivasi belajar peserta didik terlihat dari

perilaku peserta didik saat mendapatkan layanan bimbingan kelompok dan dalam kegiatan

belajar mengajar dalam kelas. Peserta didik menunjukkan perkembangan yang cukup baik,

terlihat beberapa peserta didik sudah berani berpendapat, lebih berkonsentrasi dalam belajar,

memperhatikan penjelasan guru , mau bertanya,dan lebih rajin dalam mengerjakan tugas

yang diberikan.

4) Refleksi (Reflection)

Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan proses

pemberian layanan bimbingan kelompok. Evaluasi meliputi keberhasilan, hambatan yang

dihadapi beserta solusinya. Tahap ini berguna untuk menentukan perencanaan pada siklus

berikutnya.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

R2 R5 R8 R9 R11 R14 R16 R17

Sebelum

Sesudah

Page 8: Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi

Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397

Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 23

Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar

Peserta Didik)

b. Teknik Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Siklus II

1) Perencanaan (Planning)

Sebelum memulai tindakan pada siklus 2, peneliti terlebih dahulu membuat

perencanaan kembali agar tindakan yang dilakukan peneliti pada siklus II dapat

berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut ini adalah

perencanaan yang disusun peneliti:

Tabel 5. Rencana Tindakan Siklus II

Pertemuan Waktu Kegiatan

Pertemuan

4

40 menit Menyiapkan Satuan Layanan (SATLAN)

Menyiapkan metode ceramah dan diskusi

Menyiapkan materi layanan yaitu Tips Meningkatkan

Motivasi Belajar

Menyiapkan kelengkapan administrasi berupa alat tulis,

daftar bimbingan kelompok, laiseg

Menyiapkan alat bantu dokumentasi

Pertemuan

5

40 menit Menyiapkan Satuan Layanan (SATLAN)

Menyiapkan metode ceramah dandiskusi

Menyiapkan materi layanan yaitu pengaruh motivasi belajar

terhadap prestasi akademik

Menyiapkan kelengkapan administrasi berupa alat tulis,

daftar bimbingan kelompok, laiseg

Menyiapkan alat bantu dokumentasi

Pertemuan

6

40 menit Menyiapkan Satuan Layanan (SATLAN)

Menyiapkan metode ceramah dandiskusi

Menyiapkan materi layanan yaitu Kreativitas Belajar.

Menyiapkan kelengkapan administrasi berupa alat tulis,

daftar bimbingan kelompok, laiseg, skala motivasi belajar

Menyiapkan alat bantu dokumentasi

Post test 2

2) Tindakan (Action)

Pada tahap tindakan ini, peneliti melaksanakan tindakan layanan bimbingan kelompok

sesuai dengan tahapan layanan bimbingan kelompok. Tahap tindakan pada siklus II ini

dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dilakukan satu

kali layanan bimbingan kelompok topik tugas.

3) Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tindakan layanan bimbingan

kelompok dapat berjalan dengan baik. Tahap ini dilakukan pengamatan proses dan hasil dari

pemberian tindakan layanan bimbingan kelompok. Selain itu, tahap ini juga dilakukan

peneliti sebagai tindak lanjut dari proses layanan bimbingan kelompok yang telah selesai

Page 9: Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi

24 Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397

Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27

Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar

Peserta Didik)

dilakukan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap peserta didik selama

mengikuti layanan bimbingan kelompok secara keseluruhan.

Tabel 6. Hasil Pengamatan Proses Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siklus II

Pertemuan Indikator Hasil pencapaian

IV

Adanya dorongan

dan kebutuhan dalam

belajar

Munculnya motivasi anggota kelompok dalam

belajar, ditunjukkan dengan kesadaran akan

kebutuhan peserta didik akan belajar.

V

Adanya hasrat dan

keinginan berhasil

Munculnya motivasi anggota kelompok dalam

belajar, hal ini ditunjukkan dengan pengemukaan

anggota akan lebih rajin lagi dalam belajar agar

mencapai cita-citanya

VI

Adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar

Adanya keinginan peserta didik untuk lebih kreatif

dalam cara belajar mereka agar tidak

membosankan. Misalnya dengan memberi coretan

warna- warni pada catatan, belajar kelompok,

berdiskusi, dll.

Berdasarkan skala motivasi belajar dapat diketahui hasil layanan bimbingan

kelompok setelah siklus II. Adapun perbedaan hasil perhitungan skala motivasi belajar

setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok pada siklus I dansiklus II dapat dilihat pada

Tabel 7.

Tabel. 7 Perbedaan Hasil Persentase Motivasi Belajar Peserta didik Setelah Tindakan

Layanan Bimbingan Kelompok Siklus I dan Siklus II

No Kode

Responden

Siklus I Siklus II Peningkatan

% Σ % Ket Σ % Ket

1 R2 250 71% T 278 79% T 8%

2 R5 203 58% S 251 71% T 13%

3 R8 228 65% S 263 75% T 10%

4 R9 245 70% T 261 74% T 4%

5 R11 212 61% S 244 69% T 8%

6 R14 242 69% T 267 76% T 7%

7 R16 201 57% S 263 75% T 18%

8 R17 231 66% S 266 76% T 10%

Untuk lebih jelasnya peningkatan motivasi belajar peserta didik pada peserta didik

kelas VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar dari kondisi awal sampai mendapatkan layanan

bimbingan kelompok pada siklus I dan siklus II ini dapat digambarkan dalam bentuk grafik

sebagai berikut:

Page 10: Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi

Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397

Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 25

Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar

Peserta Didik)

Gambar 3. Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Dari Kondisi Awal Sampai

Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siklus 1 dan Siklus II

Berdasarkan hasil penelitian meningkatakan motivasi belajar peserta didik pada

peserta didik kelas VII-5 MTs Negeri 7 Aceh Besar melalui layanan bimbingan kelompok

didapat hasil bahwa motivasi belajar peserta didik dapat ditingkatkan melalui layanan

bimbingan kelompok. Layanan bimbingan kelompok ini dilaksanakan sebanyak dua siklus.

Siklus II digunakan sebagai penyempurna pada siklus I. Pelaksanaan layanan bimbingan

kelompok diikuti oleh 10 anggota kelompok dan peneliti sebagai pemimpin kelompok.

Anggota kelompok terdiri dari 8 peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah dan 2

peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi.

Selain dari hasil perhitungan deskriptif persentase skala motivasi belajar, peningkatan

peserta didik juga dapat terlihat dari hasil observasi yang dilaksanakan selama kegiatan

belajar mengajar di kelas dengan bantuan guru pembimbing sebagai kolaborator. Peningkatan

peserta didik yang dapat terlihat antara lain adalah peserta didik menjadi lebih berani dalam

berpendapat, peserta didik lebih rajin dalam mengerjakan tugas-tugas, peserta didik lebih

tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, peserta didik terlihat lebih bersemangat mengikuti

kegiatan belajar mengajar, dan lain sebagainya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat motivasi belajar peserta didik pada kelas

VIII di MTs Negeri 7 Aceh Besar meningkat setelah mendapatkan layanan bimbingan

kelompok. Dengan kata lain motivasi belajar peserta didik dapat ditingkatkan melalui layanan

bimbingan kelompok yang tepat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penelitian ini, maka dapat

disimpulkan bahwa: (1) Kondisi awal tingkat motivasi belajar dari 21 siswa yang mengisi

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

R2 R5 R8 R9 R11 R14 R16 R17

Siklus I

Siklus II

Page 11: Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi

26 Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397

Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27

Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar

Peserta Didik)

skala motivasi belajar dapat diketahui 47,62% dengan jumlah 10 siswa memiliki motivasi

belajar tinggi, 9,52% dengan jumlah 2 siswa memiliki motivasi belajar ketegori sedang, dan

42,86% dengan jumlah 9 siswa memiliki tingkat motivasi belajar rendah. Dari hasil skala

motivasi belajar dan wawancara dengan klien yang memiliki tingkat motivasi belajar rendah,

diketahui bahwa siswa menunjukkan perilaku seperti : malas mencatat, kurang antusias

mengikuti pelajaran, sering terlambat mengumpulkan tugas, tidak berani maju di depan kelas,

tidak mau bertanya, dan minder dengan teman-teman; (2) Tingkat motivasi belajar siswa

setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada siklus I mengalami peningkatan

mencapai rata-rata 65% menunjukkan kategori sedang. Sedangkan peningkatan motivasi

belajar setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada siklus II mengalami peningkatan

rata-rata 74% pada kategori tinggi, dan (3) Ada perbedaan yang signifikan dalam motivasi

belajar siswa sebelum dan setelah diberikan tindakan, dimana terjadi peningkatan motivasi

belajar setelah diadakan layanan bimbingan kelompok. Secara garis besar dapat disimpulkan

bahwa layanan bimbingan kelompok yang tepat dapat digunakan untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa di MTs Negeri 7 Aceh Besar.

SARAN

Demi meningkatkan mutu MTs Negeri 7 Aceh Besar serta demi kemajuan bimbingan

kelompok di MTs Negeri 7 Aceh Besar, maka penulis berusaha memberikan masukan

terhadap pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dianataranya yaitu: (1) Bagi program

studi BK, lebih mendalam lagi dalam memahami suatu kegiatan bimbingan kelompok dan

mampu menguasai semua yang berkaitan dengan bimbingan kelompok baik secara teori atau

secara praktek. Dan memahami berbagai teknik yang harus digunakan terutama dalam

mengatasi siswa yang mendapatkan prestasi belajar rendah, sehingga mampu menumbuhkan

motivasi pada diri siswa; (2) Bagi guru Bimbingan dan Konseling, memahami siswa lebih

mendalam lagi terutama pada siswa yang mempunyai motivasi rendah yang berakibat pada

prestasi rendah; dan (3) Saran untuk penelitian selanjutnya, diharapkan lebih mendalam lagi

dalam mengambil kasus siswa berprestasi rendah, karena masih banyak sekolah yang

mengalami masalah pada siswa berprestasi rendah. Diharapkan bisa melakukan studi kasus

terhadap beberapa siswa sehingga lebih mendalam lagi permasalahan yang dihadapi oleh

siswa sehingga menyebabkan prestasi yang didapatkan rendah.

Page 12: Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi

Jurnal Serambi Edukasi ISSN 2338-9397

Vol 4, No. 1, Februari 2020, pp.16-27 27

Suriyati (Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatan Motivasi Belajar

Peserta Didik)

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno. (2012). Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (L6) (L7). Padang:

Universitas Negeri Padang.

Romlah, Tatiek. (2011). Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang : Universitas

Negeri Malang.

Sadirman. (2010). A.M. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Winkel, W.S dan MM. Sri Hastuti. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.

Jakarta : Gramedia.