Upload
dangtruc
View
257
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
2
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Dari total 11.021 ruas jalan di Surabaya sebanyak 9.632 ruas jalan yang masih layak, 1.374 ruas jalan mengalami kerusakan dan 15 ruas lainnya
sedang mengalami perbaikan.Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bapekko), 2007 3
4
Salah satu penyebab yang dominan berpengaruh terhadap kerusakan jalan di Surabaya adalah karena
adanya air yang menggenangi jalan pada saat hujan.
Sumber : Kepala Bapekko Surabaya, Hendro Gunawan, 2012
LATAR BELAKANG
Genangan air dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan jalan dikarenakan air dapat melonggarkan ikatan antara agregat dengan aspal.
Sumber : Nurhudayah (2009)
Genangan air Agregrat aspal
=
5
LATAR BELAKANG
Pada saat ikatan aspal dan agregat longgar karenaair, kendaraan yang lewat akan memberibeban yang akan merusak ikatan
tersebut dan permukaan jalan. Kerusakan awal berupa retak kecil, namun retak kecil ini akan
menjadi lubang dikarenakan adanya repetisi beban yang berulang.
Sumber : Sony Sulaksono Wibowo, Ph.D
6
LATAR BELAKANG
Bagaimana mengatasi
kerusakan jalan
Mengurangi genangan air Menghilangkan
air di permukaanPerencanaan ulang
saluran tepi
Merencanakan Drainase Bawah permukaan
SOLUSI SELAMA INI
LATAR BELAKANG
7
Bagaimana bisa terjadi air di bawah tanah ?
Terjadi genangan sementara permeabilitas lapisan subgrade rendah, mengakibatkan
air terjebak dibawah lapisan base
Adanya kenaikan air dibawah permukaan tanah sampai ke base course
akibat gaya kapiler
LATAR BELAKANG
8
Bagaimana Pengaruh air di bawah permukaan terhadap kerusakan jalan
Air terjebak dalam tanah
Tanah menjadi
jenuh
Penurunan daya
dukung tanah
Pengembangan dan pergeseran
tanah dasar
Jalan menjadi
rusak
9
LOKASI PENELITIAN
Alasan Pemilihan
10
Hasil Survei Pendahuluan Ruas jalan yang memiliki kerusakan tampak Berat : Rungkut Industri Sedang : Mulyosari, Jemursari, Rungkut kidul Ringan : Ngindeng, ManyarRuas jalan yang sering banjir Tinggi : Rungkut indusri, mulyosari, Sedang : rungkut kidul Rendah : Jemur, nginden, manyarRuas jalan yang dilalui kendaraan beratBerat : Rungkut Industri, Rungkut kidul, Sedang : Jemur, nginden, manyarRingan : mulyosari
LOKASI PENELITIAN
10
Jalan Rungkut Industri Raya (1,5 km)
Jalur A : antara Jalan Rungkut Kidul dan Jalan Raya Kendang SariJalur B: antara Jalan Raya Kendang Sari dan Jalan Rungkut Kidul
LOKASI PENELITIAN
8
Jalan Rungkut Kidul (1,8 km)
Jalur A: antara Jalan Rungkut Raya dan Jalan Rungkut Industri RayaJalur B: antara Jalan Rungkut Industri Raya dan Jalan Rungkut Raya
11
LOKASI PENELITIAN
8
Jalan Jemur Sari (3,7 km)
Jalur A: antara Jalan Jemur Andayani dan Jalan Nginden RayaJalur B: antara Jalan Nginden Raya dan Jalan Jemur Andayani
12
LOKASI PENELITIAN
8
Jalan Nginden Raya (650 m)
Jalur A: antara Jalan Jemur Sari dan Jalan ManyarJalur B: antara Jalan Manyar dan Jalan Jemur Sari
13
LOKASI PENELITIAN
8
Jalan Manyar (1,3 km)
Jalur A: antara Jalan Nginden Raya dan Jalan Menur RayaJalur B: antara Jalan Menur Raya dan Jalan Nginden Raya
14
LOKASI PENELITIAN
8
Jalan Mulyosari (1,8 km)
Jalur A: antara Jalan Kenjeran dan Jalan ITS RayaJalur B: antara Jalan Menur Raya dan Jalan Nginden Raya
15
3
RUMUSAN, BATASAN DAN MANFAAT PENELITIAN
16
RUMUSAN MASALAH
7
Bagaimanakah identifikasi dan kondisi kerusakan jalan diruas Jl. Rungkut Industri Raya, Jl. Rungkut Kidul Raya, Jl. Jemur Sari, Jl. NgindenRaya, Jl. Manyar dan Jl. Mulyosari Raya?
Bagaimanakah identifikasi dan kondisi drainase di ruas Jl. Rungkut Industri Raya, Jl. Rungkut Kidul Raya, Jl. Jemur Sari, Jl. Nginden Raya, Jl. Manyar dan Jl. Mulyosari Raya?
Bagaimanakah solusi penanganan genangan air melalui perencanaan saluran drainase terhadap kerusakan jalan pada ruas dengan kondisi kerusakan yang paling parah?
Bagaimanakah perencanaan saluran subsurface drainage atau drainase bawah permukaan pada ruas jalan dengan kondisi kerusakan paling parah akibat pengaruh air yang terdapat dibawah permukaan perkerasan jalan? 17
BATASAN MASALAH
8
Metode yang dipergunakan dalam menghitung identifikasi kerusakan jalan dan kondisi drainase adalah dengan menggunakan metode mochtar (1990), yakni metode Kerusakan Visual (KV) dan Riding Quality (RQ)
Pembahasan identifikasi dan kondisi kerusakan jalan berdasarkan metode mochtar (1990) difokuskan pada identifikasi tipe kerusakan, kondisi fisikkerusakan, titik segmen terjadi kerusakan dan luasan kerusakanterhadap luasan segmen jalan
Pembahasan identifikasi dan kondisi genangan air berdasarkan metode mochtar (1990) difokuskan kepada luas genangan air banjir dipermukaan jalan, kondisi saluran tepi, frekuensi terjadi banjir dan lama genangan sampai surut
Upaya penanganan terhadap pengaruh genganan air di atas permukaan jalan adalah melalui evaluasi saluran drainase jalan. Upaya penanganan terhadap pengaruh air di bawah permukaan jalan adalah dengan perencanaan drainase bawah tanah (subsurface drainage) 18
MANFAAT
8
Sebagai referensi bagi pemerintah kota Surabaya gunaperumusan kebijakan perencanaan, pembangunan danpemeliharaan jalan baik secara rutin maupun berkalamelalui data kerusakan jalan pada ruas jalan yang direkomendasikan
Sebagai referensi bagi pihak Dinas Pekerjaan Umum Transmarga dan Pematusan guna perencanaan saluran drainase permukaan dan bawah permukaan (subsurface drainage) guna mengatasi permasalahan kerusakan jalan yang disebabkan oleh air pada ruas jalan yang direkomendasikan
19
3
TINJAUAN PUSTAKA
20
TINJAUAN PUSTAKA
8
Tinjauan Pengaruh Genangan air terhadap Kerusakan Jalan
Nurhidayah.2009. Studi Genangan Air Terhadap Kerusakan Jalan Di Kota Gorontalo. Universitas Kristen Petra : Surabaya
Darmawan, Adi.2006. Studi Kerusakan Jalan Piyungan – Wonosari dari AspekGeoteknik. UGM : Jogjakarta
Tinjauan Tenang Kerusakan JalanDepartemen Pekerjaan Umum. 2007. Faktorfaktor penyebab kerusakan jalan. Jakarta
Tinjauan Tenang Perencanaan Saluran TepiJurusan Teknk Sipil FTSP ITS. 2006. Modul Ajar Sumber Daya Air. Surabaya : ITS
Tinjauan Tenang Perencanaan Saluran SubdrainDepartemen Pekerjaan Umum. 2006. Pedoman Perencanaan Sistem Drainase Jalan. Jakarta
21
3
METODE PENELITIAN
22
Alasan Pemilihan Metode Mochtar
10
Siswoyo, Dedy Tri. 1994 . Studi Kerusakan Jalan di Daerah Surabaya Timur untuk Menentukan Prioritas Perbaikan Jalan. Surabaya:ITS
Metode mengukur kerusakan jalan 1) Metode Binamarga 2) Metode Yogananda3) Metode Mochtar
Kelemahan menggunakan metode Binamarga dan metode Yogananda1) Tidak ada penjelasan lebih detail mengenai pembagian jenis jenis
kerusakan2) Nilai kerusakan dari masing-masing jenis kerusakan masih belum
proporsional3) Tidak ada faktor pengali yang menunjukkan perbedaan proporsional
tingkat kerusakan masing-masing jalan4) Penilaian riding Quality masih kurang spesifik dan ada parameter
yang jelas
Alasan Pemilihan Metode Mochtar
10
Siswoyo, Dedy Tri. 1994 . Studi Kerusakan Jalan di Daerah Surabaya Timur untuk Menentukan Prioritas Perbaikan Jalan. Surabaya:ITS
Metode mengukur kerusakan jalan 1) Metode Binamarga 2) Metode Yogananda3) Metode Mochtar
Kelebihan metode Mocar1) Ada pengklasifikasian dari masing-masing jenis kerusakan 2) Nilai kerusakan visual untuk masing-masing jenis kerusakan bersifat
proporsional3) Terdapat faktor pengali yang mampu mengidentifikasikan tingkat
keparahan dari masing-masing jenis kerusakan4) Penilaian riding Quality bersifat spesifik
METODE
8
START
STUDI LITERATUR
•Pengaruh genagan air terhadap kerusakan jalan•Faktor penyebab terjadinya genangan air•Tipe kerusakan jalan dan faktor penyebab kerusakan jalan•Upaya rehabilitasi kerusakan jalan•Perencanaan saluran drainase permukaan•Perencanaan saluran drainase bawah permukaan
PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
•Data kondisi tanah•Lebar dan panjang ruas jalan•Data curah hujan pada ruas
PENGUMPULAN DATA PRIMER
•Identifikasi kondisi saluran drainase jalan•Identifikasi kerusakan akibat genangan air•Identifikasi genangan air di ruas jalan
A 23
METODE
8
A
B
PENGOLAHAN DATA
Data Nilai Kerusakan Visual (NKV) dan Riding Quality (RQ)
Data kondisi genangan air (banjir) dan saluran drainase
Mengidentifikasikan Ruas jalan yang rusak karena pengaruh genangan air
Menentukan Prioritas penanganan kerusakan jalan karena pengaruh genangan air
24
METODE
8
B
FINISH
Prioritas 1Upaya penanganan kerusakan pada
perkerasan jalan dengan metode Mochtar (1990)
Prioritas 2Upaya perencanaan ulang saluran drainase
jalan raya
Prioritas 3Upaya perencanaan saluran drainase bawah
permukaan
25
3
GAMBARAN UMUM SURVEI(NILAI KERUSAKAN VISUAL DAN RIDING QUALITY)
DENGAN METODE MOCHTAR (1990)
26
3
SURVEI KERUSAKAN VISUAL
Tujuan :
untuk mengetahui kerusakan perkerasan jalan secara visual untukmenentukan Nilai Kerusakan Visual
Mekanisme Survey :
•Survey dilakukan oleh dua orang•Survey dilakukan dengan mengendarai sepeda motor secara perlahan•Seorang Surveyor mengendarai motor
Dan seorang lainnya mencatat kerusakan perkerasan jalan dengan visual•Pencatatan dilakukan pada setiap segmen sepanjang 250 meter / lajur•Pencatatan dicantumkan langsung di dalam Form Data Inventory
27
3
FORM SURVEI
28
3
JENIS KERUSAKAN DAN FAKTOR PENGALINYA
29
3
JENIS KERUSAKAN DAN TINGKAT KEPARAHAN
30
3
JENIS KERUSAKAN DAN TINGKAT KEPARAHAN
31
3
JENIS KERUSAKAN DAN TINGKAT KEPARAHAN
32
3
UPAYA PENANGANAN KERUSAKAN JALAN
33
3
SURVEI RIDING QUALITY
Tujuan :
untuk mengetahui tingkat kenyamanan permukaan jalanoleh pengguna kendaraan.
Mekanisme Survey :
•Survey dilakukan oleh dua orang•Survey dilakukan dengan mengendarai kendaraan roda 4 secara perlahan•Seorang Surveyor mengendarai mobil
Dan seorang lainnya mencatat nilai Riding Quality•Pencatatan dilakukan pada setiap segmen sepanjang 250 meter / lajur•Pencatatan dicantumkan langsung di dalam Form Data Inventory
34
3
KRITERIA RIDING QUALITY
35
3
SURVEI KONDISI DRAINASE
Tujuan :
untuk mengetahui kinerja drinase
Mekanisme Survey :
•Survey dilakukan bersamaan dengan survei visual•Survei dilakukan dengan pengamatan secara langsung kondisi drainase•Pencatatan dilakukan pada setiap segmen sepanjang 250 meter / lajur•Pencatatan dicantumkan langsung di dalam Form Data Inventory
36
3
KONDISI DRAINASE YANG BEPRPENGARUH KEPADA KERUSAKAN
37