Upload
maulanprima
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Lapsus THT 11
1/21
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. R
Umur : 16 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Kumudasmoro Utara nomor 31
Agama : Islam
No. ! : "#$66%
B. ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan hari Kamis& $' Agustus $'1( pukul 1'.3' )I* di
poliklinik +,+ R-U +ugurejo -emarang
Keluhan utama : +enggorokan rasa mengganjal
Riwayat penyakit sekaan!:
Pasien datang dengan keluhan tenggorokan rasa mengganjal kam/uh0
kam/uhan. -ejak 3 hari ang lalu namun sekarang sudah mereda. alam
setahun terakhir mengalami kekam/uhan le/ih dari " kali. Keluhan terse/utseringkali mun2ul ketika kelelahan& dan mem/erat saat minum air dingin& dan
makan gorengan. Pasien mengaku ia sering merasa mudah mengantuk dan
mendengkur seaktu tidur& dan sakit kepala namun jarang.
Riwayat penyakit "ahulu:
- Riaat penakit +onsilitis : diakui pasien sejak umur 1' tahun
- Riaat I-PA : diakui
- Riaat asma : disangkal
- Riaat alergi : disangkal
- Riaat ! : disangkal
- Riaat hipertensi : disangkal
Riwayat penyakit kelua!a:
- Riaat penakit ang sama : disangkal
- Riaat I-PA : diakui
- Riaat asma : disangkal
- Riaat alergi : disangkal
- Riaat ! : disangkal
- Riaat hipertensi : disangkal
Riwayat s#sial ek#n#mi:
7/26/2019 Lapsus THT 11
2/21
- *iaa pengo/atan mengguanakan dana pri/adi
- Kesan ekonomi: kurang
$. PEMERIKSAAN %ISIK
Pemeriksan 4isik dilakukan hari Kamis& $' Agustus $'1( pukul 1'.3' )I* di
poliklinik +,+ R-U +ugurejo -emarang
Kesadaran : 2ompos mentis
** 61 kg& +* 1(( 2m& *!I $(&"
+anda 5ital -ign
+ekanan darah : '76' mm,g
Nadi : #'n 87menit& reguler 9 isi tegangan 2ukup
Respirasi : 1# 87menit
-uhu : 36&( ;
Status &enealsi
0 Kulit : arna sao matang
7/26/2019 Lapsus THT 11
3/21
0 K#n'un!ti(a : anemis 90
0 Pau:
De)ta Sinista
Depan
Inspeksi iameter esikuler
9?& hee@ing 90& ronki 90
Belakan!
Palpasi -tem 4remitus normal kanan
sama dengan kiri.
,emithora8 simetris.Neri tekan 90.
Pele/aran -I 90.
-tem 4remitus normal kanan
sama dengan kiri.
,emithora8 simetris.Neri tekan 90.
Pele/aran -I 90.
Perkusi -onor seluruh lapang paru -onor seluruh lapang paru
Auskultasi -uara dasar paru >esikuler
9?& hee@ing 90& ronki 90
-uara dasar paru >esikuler
9?& hee@ing 90& ronki 90
* +antun!
Inspeksi : I2tus 2ordis tidak tampakPalpasi : I2tus 2ordis tera/a di -I I5
Perkusi :
0 *atas atas jantung : I- II
7/26/2019 Lapsus THT 11
4/21
* A,"#men
Inspeksi : Permukaan 2em/ung tidak mengkilat& arna sama seperti kulit
di sekitar& ikterik 90Auskultasi: *ising usus 91"87menit normal
Perkusi: +impani seluruh regio a/domen& pekak sisi 9?normal& pekak
alih 90
Palpasi: Neri tekan 90& ,epatomegali 90& splenomegali 90.
0 Ekstemitas
-uperior In4erior
Akral hangat ?7? ?7?
Bedem 070 070
-ianosis 070 070
Capillary Refill C $ detik7C$ detik C$ detik7$ detik
Status l#kalis
Kepala dan
7/26/2019 Lapsus THT 11
5/21
2orpus alienum 90 2orpus alienum 90
Mem,an timpani
-
Pe#asi- $#ne # li!ht
- /ana
- Bentuk
909? arah jam (
Putih kea/u0a/uan seperti
mutiara
Normal
909? arah jam %
Putih kea/u0a/uan seperti
mutiara
Normal
,idung
De)ta Sinista
Bentuk Normal
Seket !ukoserous&4oetor e8 nasi 90
!ukoserous&4oetor e8 nasi 90
Muk#sa -a(um nasi ,iperemis 90
edema 90
,iperemis 90
edema 90
K#nka inei# ,iperemis 90
hipertro4i 90
,iperemis 90
hipertro4i 90
Septum e>iasi 90
Massa 90 90
+enggorok
Bro4aring
~ Bral : dapat mem/uka mulut dengan /aik
~ !ukosa /ukal : merah muda
~ Dinggi>a : merah muda
~ Digi geligi : lengkap& karies 90& gangren 90
~ ula : de>iasi 90
+onsil
De)ta Sinista
Ukuan +1 +1
Kipta !ele/ar !ele/ar
Pemukaan +idak rata +idak rata
/ana -ama dengan sekitar -ama dengan sekitar
7/26/2019 Lapsus THT 11
6/21
Akus %ain!
antei#
-ama dengan sekitar -ama dengan sekitar
Peit#nsil A/ses 90 A/ses 90
inding posterior oro4aring: Dranulasi 9?
D. PEMERIKSAAN PENUN+AN&
1. Permeriksaan darah rutin& +& *+
$. -a/ tenggorok pro kultur dan sensiti>itas tes 9jika perlu
PE!ERIK-AAN ,A-I< -A+UAN NI
7/26/2019 Lapsus THT 11
7/21
0em#!l#,in 1$&"' g7d< 11&% 01(&(
0emat#kit 3%&(' H 3(0"%
M$1 #&1' 4< #'01''M$0 $&(' Pg $6 G 3"
M$0$ 33&1' g7d< 3$ G 36
T#m,#sit 31( 1'Fg7ul 1(" G 3#6
RD/ 13&(' H 11&( G 1"&(
%L$R 31&% H
Di $#unt
E#sin#il a,s#lut , '&% 1'F37mikro '&'"( 0'&""
Bas#il A,s#lut ''&'$ 1'F37mikro ' G '&$
Net#il A,s#lut 6&$ 1'F37mikro 1 G #
Lim#sit A,s#lut 3&31 1'F37mikro '& G 3&$
M#n#sit A,s#lut '&6 1'F37mikro '&16 G 1
E#sin#il , #&1' H $ G "
Bas#il '&$' H ' G 1
Neut#il (#&1' H (' G %'
Lim#sit $%' H $( G "'
M#n#sit (' H $ G #
$T 2 BT
/aktu Pem,ekuan 3"( menit $ G #
/aktu Pe"aahan 1"( menit 1 G 3
E. RESUME
- Anamnesis
o Keluhan utama : Bdino4agi
odino4agi 9? 3 hari& 4e/ris 9?& un2om4ort throat 9?&
snoring 9? 2ephalgia 9? jarang.
o RP : penakit ang sama 9? alergi 90& asma 90&
! 90& hipertensi 90
o RPK : penakit ang sama 90alergi 90& asma 90&
! 90& hipertensi 90&
o R-B-EK : Kesan ekonomi ukup
- Pemeriksaan isik
o -tatus generalis : alam /atas normal
o Kepala dan leher
alam /atas normal
o
+elinga
7/26/2019 Lapsus THT 11
8/21
alam /atas normal
o ,idung
alam /atas normalo +enggorok
+onsil : +10+1& Kripta mele/ar& permukaan tidak
rata& hiperemis 90& detritus 9?& ar2us 4aring anterior
hiperemis 90& a/ses90 inding posterior oro4aring :
granulasi 9?& hiperemis 90
Pemeriksaan penunjang
o arah rutin
Eosino4il a/solut , '&% 1'F37mikroEosino4il , #&1' H
%. DIA&NOSIS BANDIN&
- +onsilo4aringitis kronis
- +onsilo 4aringitis kronis eksaser/asi akut
&. DIA&NOSIS SEMENTARA
+onsilo4aringitis kronis
0. DIA&NOSIS PASTI
+onsilo4aringitis kronisI. PRO&NOSIS
u/ia ad /onam
+. PENATALAKSANAAN
1. Bperati4
a. +onsilektomi dan kuretase granuler
$. !edika mentosa post operati4 :
a. e4adro8il ta/ $ 8 ('' mg
/. Para2etamol ta/ 3 8 ('' mg
2. etri@in ta/ 1 8 1' mg
7/26/2019 Lapsus THT 11
9/21
BAB II
TIN+AUAN PUSTAKA
A. ANATOMI
3. %ARIN&
Untuk keperluan klinis 4aring di/agi manjadi 3 /agian utama& aitu
naso4aring& oro4aring& dan laringo4aring atau hipo4aring. Naso4aring merupakan
sepertiga /agian atas 4aring& ang tidak dapat /ergerak ke2uali palatum mole di
/agian /aah. Bro4aring terdapat pada /agian tengah 4aring& dari /atas /aah
palatum mole sampai permukaan lingual epiglotis. Pada oro4aring terdapat tonsila
palatina dengan arkusna& dan tonsila lingualis pada dasar lidah. ,ipo4aring
merupakan /agian /aah 4aring ang menunjukkan daerah saluran napas atas
ang terpisah dari saluran pen2ernaan /agian atas 9".
Nas#ain!
Naso4aring merupakan rongga dengan dinding kaku di atas& /elakang& dan
lateral. i se/elah atas naso4aring di/entuk oleh korpus s4enoid dan prosesus
/asilar os. Bksipital& se/elah anterior oleh koana dan palatum mole& se/elah
posterior oleh >erte/ra ser>ikalis& dan di se/elah in4erior naso4aring /erlanjutmenjadi oro4aring. Bri4isium tu/a Eusta2hius terletak pada dinding lateral
naso4aring& di /elakang ujung posterior konka in4erior. i se/elah atas /elakang
ori4isium tu/a Eusta2hius terdapat satu penonjolan ang di/entuk oleh kartilago
Eusta2hius9(. Ruang naso4aring memiliki hu/ungan dengan /e/erapa organ
penting:
Pada dinding posterior terdapat jaringan adenoid ang meluas ke arah
ku/ah.
7/26/2019 Lapsus THT 11
10/21
Pada dinding lateral dan pada resesus 4aringeus terdapat jaringan lim4oid
ang dikenal se/agai 4ossa Rosenmuller. +orus tu/arius merupakan re4leksi mukosa 4aringeal di atas /agian
kartilagi tu/a eusta2hius& /er/entuk lonjong& tampak seperti penonjolan
i/u jari ke dinding lateral naso4aring di atas perlekatan palatum mole.
Koana posterior rongga hidung.
oramen kranial ang terletak /erdekatan dan dapat terkena aki/at
perluasan penakit naso4aring& termasuk 4oramen jugularis ang dilalui
ner>us gloso4aringeus& >agus& dan asesorius spinalis& dan 4oramen
hipoglosus ang dilalui ner>us hipoglosus. -truktur pem/uluh darah ang penting dan terletak /erdekatan adalah
sinus petrosus in4erior& >ena jugularis interna& 2a/ang02a/ang meningeal
dari oksipital dan arteri 4aringeal asenden.
+ulang temporalis /agian petrosa dan 4oramen laserum ang letakna
dekat dengan /agian lateral atap naso4aring.
Bstium dari sinus0sinus s4enoid9".
*atas0/atas naso4aring:
-uperior : /asis 2ranii& diliputi oleh mukosa dan 4as2ia
In4erior : /idang hori@ontal ang ditarik dari palatum durum ke
posterior& /atas ini /ersi4at su/ekti4 karena tergantung dari palatum
durum.
Anterior : koana& ang dipisahkan menjadi koana dek8tra dan sinistra
oleh os >omer
Posterior : >erte/ra er>i2alis I dan II& fascia space& mukosa lanjutan
dari mukosa /agian atas
7/26/2019 Lapsus THT 11
11/21
aerah ini dimulai dari perpaduan dari naso4aring dan oro4aring pada
daerah setinggi hoid /one. aerah laringo4aring menurun ke /agian in4erior dan
dorsal dari laring dan /erakhir pada 2ri2oid 2artilage pada akhir /agian in4erior
dari laring96.
Dam/ar 1. aring
4. TONSIL
+onsilla lingualis& tonsilla palatina& tonsilla 4aringeal dan tonsilla tu/ariamem/entuk 2in2in jaringan lim4e pada pintu masuk saluran na4as dan saluran
pen2ernaan. in2in ini dikenal dengan nama 2in2in )aldeer. Kumpulan jaringan
ini melindungi anak terhadap in4eksi melalui udara dan makanan. Jaringan lim4e
pada 2in2in )aldeer menjadi hipertro4i 4isiologis pada masa kanak0kanak&
adenoid pada umur 3 tahun dan tonsil pada usia ( tahun& dan kemudian menjadi
atro4i pada masa pu/ertas. +onsil palatina dan adenoid 9tonsil 4aringeal
merupakan /agian terpenting dari 2in2in aldeer9".
7/26/2019 Lapsus THT 11
12/21
Dam/ar$. in2in )aldeer
Jaringan lim4oid lainna aitu tonsil lingual& pita lateral 4aring dan
kelenjar0kelenjar lim4oid. Kelenjar ini terse/ar dalam 4ossa Rossenmuler& di/aah
mukosa dinding 4aring posterior 4aring dan dekat ori4i2ium tu/a eusta2hius 9tonsil
Gerlachs9".
T#nsila Palatina
+onsilla palatina adalah dua massa jaringan lim4oid /er/entuk o>oid ang
terletak pada dinding lateral oro4aring dalam 4ossa tonsillaris. +iap tonsilla
ditutupi mem/ran mukosa dan permukaan medialna ang /e/as menonjol
kedalam 4aring. Permukaanna tampak /erlu/ang0lu/ang ke2il ang /erjalan ke
dalam LCryptae TonsillaresM ang /erjumlah 60$' kripta. Pada /agian atas
permukaan medial tonsilla terdapat se/uah 2elah intratonsil dalam. Permukaan
lateral tonsilla ditutupi selapis jaringan 4i/rosa ang dise/ut apsula tonsilla
palatina& terletak /erdekatan dengan tonsilla lingualis9".
7/26/2019 Lapsus THT 11
13/21
Adapun struktur
ang terdapat
disekitar tonsilla
palatina adalah :
1. Anterior : ar2us palatoglossus
$. Posterior : ar2us palatopharngeus
3. -uperior : palatum mole
". In4erior : 173 posterior lidah
(. !edial : ruang oro4aring
6.
7/26/2019 Lapsus THT 11
14/21
/ening ser>ikal pro4unda atau dise/ut juga deep jugular node. Aliran getah /ening
selanjutna menuju ke kelenjar toraks dan pada akhirna ke duktus torasikus9".
B. TONSILITIS KRONIS
1. Deinisi
+onsilitis kronis se2ara umum diartikan se/agai in4eksi atau in4lamasi pada
tonsila palatina ang menetap. +onsilitis Kronis dise/a/kan oleh serangan ulangan
dari tonsilitis akut ang mengaki/atkan kerusakan ang permanen pada tonsil.
Brganisme patogen dapat menetap untuk sementara aktu ataupun untuk aktu
ang lama dan mengaki/atkan gejala0gejala akut kem/ali ketika daa tahan tu/uh
penderita mengalami penurunan93.
4. Eti#l#!i
Etiologi penakit ini dapat dise/a/kan oleh serangan ulangan dari
tonsilitis akut ang mengaki/atkan kerusakan permanen pada tonsil& atau
kerusakan ini dapat terjadi /ila 4ase resolusi tidak sempurna. Pada pendera
tonsilitis kronis jenis kuman ang sering adalah -treptokokus /eta hemolitikus
grup A 9-*,DA. -elain itu terdapat -treptokokus pogenes& -treptokokus grup
*& & Adeno>irus& Epstein *arr& /ahkan >irus ,erpes. Penelitian A/dulrahman A-&
Kholei4
7/26/2019 Lapsus THT 11
15/21
*e/erapa 4aktor predisposisi tim/ulna kejadian +onsilitis Kronis& aitu
rangsangan kronis 9rokok& makanan& higiene mulut ang /uruk& pengaruh 2ua2a
9udara dingin& lem/a/& suhu ang /eru/ah0 u/ah& alergi 9iritasi kronis dari
allergen& keadaan umum 9kurang gi@i& kelelahan 4isik& pengo/atan tonsilitis akut
ang tidak adekuat91.
6. Pat#!enesis
Adana in4eksi /erulang pada tonsil maka pada suatu aktu tonsil tidak
dapat mem/unuh semua kuman sehingga kuman kemudian /ersarang di tonsil.
Pada keadaan inilah 4ungsi pertahanan tu/uh dari tonsil /eru/ah menjadi sarang
in4eksi 94okal in4eksi dan satu saat kuman dan toksin dapat mene/ar ke seluruh
tu/uh misalna pada saat keadaan umum tu/uh menurun93.
Karena proses radang /erulang ang tim/ul maka selain epitel mukosa
juga jaringan lim4oid terkikis& sehingga pada proses penem/uhan jaringan
lim4oid diganti oleh jaringan parut ang akan mengalami pengerutan sehingga
kripta mele/ar. -e2ara klinik kripta ini tampak diisi oleh detritus. Proses /erjalan
terus sehingga menem/us kapsul tonsil dan akhirna menim/ulkan perlekatan
dengan jaringan disekitar 4ossa tonsilaris. Pada anak proses ini disertai dengan
pem/esaran kelenjar lim4a su/mandi/ula. +onsilitis Kronis terjadi aki/at
pengo/atan ang tidak tepat sehingga penakit pasien menjadi Kronis. aktor0
4aktor ang mene/a/kan kronisitas antara lain: terapi anti/iotika ang tidak tepat
dan adekuat& gi@i atau daa tahan tu/uh ang rendah sehingga terapi
medikamentosa kurang optimal& dan jenis kuman ag tidak sama antara
permukaan tonsil dan jaringan tonsil91&3
.
7. Maniestasi Klinis
Pada umumna penderita sering mengeluh oleh karena serangan tonsilitis
akut ang /erulang ulang& adana rasa sakit 9neri ang terus0menerus pada
tenggorokan 9odino4agi& neri aktu menelan atau ada sesuatu ang mengganjal
di kerongkongan /ila menelan& terasa kering dan perna4asan /er/au91.
7/26/2019 Lapsus THT 11
16/21
8. Pemeiksaan %isik
3. +onsil umumna mem/esar& pada serangan akut 9eksaser/asi akut& tonsil
hiperemi.
4. apat terlihat /utiran pus kekuningan pada permukaan medial tonsil&
5. *ila dilakukan penekanan pada plika anterior dapat keluar pus atau
material menerupai keju&
6. )arna kemerahan pada plika anterior /ila di/anding dengan mukosa
4aring& merupakan tanda penting untuk menegakkan in4eksi kronis pada
tonsil&
Dam/ar (. +onsilitis Kronik
+anda klinis pada tonsilitis kronis ang sering mun2ul adalah kripta ang
mele/ar& pem/esaran kelenjar lim4e su/mandi/ula dan tonsil ang mengalami
perlengketan. +anda klinis tidak harus ada seluruhna& minimal ada kripta angmele/ar dan pem/esaran kelenjar lim4e su/mandi/ula. ise/utkan dalam
penelitian lain /aha adana keluhan rasa tidak naman di tenggorokan&
kurangna na4su makan& /erat /adan ang menurun& palpitasi mungkin dapat
mun2ul. *ila keluhan0keluhan ini disertai dengan adana hiperemi pada plika
anterior& pele/aran kripta tonsil dengan atau tanpa de/ris dan pem/esaran kelenjar
lim4e jugulodigastrik maka diagnosa tonsilitis kronis dapat ditegakkan93.
7/26/2019 Lapsus THT 11
17/21
*erdasarkan rasio per/andingan tonsil dengan oro4aring& dengan mengukur
jarak antara kedua pilar anterior di/andingkan dengan jarak permukaan medial
kedua tonsil& maka gradasi pem/esaran tonsil dapat di/agi menjadi :
+' : +onsil masuk di dalam 4ossa
+1: C$(H >olume tonsil di/andingkan dengan >olume oro4aring
+$: $(0('H >olume tonsil di/andingkan dengan >olume oro4aring
+3: ('0%(H >olume tonsil di/andingkan dengan >olume oro4aring
+" : =%(H >olume tonsil di/andingkan dengan >olume oro4aring93
9. Pemeiksaan penun'an!
0 !ikro/iologi
Penatalaksanaan dengan antimikro/a sering gagal untuk mengeradikasi
kuman patogen dan men2egah kekam/uhan in4eksi pada tonsil. Kegagalan
mengeradikasi organisme patogen dise/a/kan ketidaksesuaian pem/erian
anti/iotika atau penetrasi anti/iotika ang inadekuat. Gold standardpemeriksaan
tonsil adalah kultur dari dalam tonsil. *erdasarkan penelitian Kurien di India
terhadap "' penderita tonsilitis kronis ang dilakukan tonsilektomi& didapatkan
kesimpulan /aha kultur ang dilakukan dengan sa/ permukaan tonsil untukmenentukan diagnosis ang akurat terhadap 4lora /akteri tonsilitis kronis tidak
dapat diper2aa dan juga >alid. Kuman ter/aak ang ditemukan aitu
-treptokokus /eta hemolitikus diukuti -ta4lokokus aureus 93.
:. Penatalaksanaan
A. Pem/erian anti/iotika sesuai kultur. Pem/erian anti/iotika ang
/erman4aat pada penderita +onsilitis Kronis ephaleksin ditam/ahmetronida@ole& klindamisin 9 terutama jika dise/a/kan mononukleosis atau
a/ses& amoksisilin dengan asam kla>ulanat 9 jika /ukan dise/a/kan
mononukleosis.
*. +erapi dengan tonsilektomi terjadi in4eksi ang /erulang atau kronik&
gejala sum/atan serta ke2urigaan neoplasma93.
+onsilektomi dilakukan /ila terjadi in4eksi ang /erulang atau kronik& gejala
sum/atan& serta ke2enderungan neoplasma. +he Ameri2an A2adem o4
7/26/2019 Lapsus THT 11
18/21
Btolarngolog ,ead and Ne2k -urger lini2al Indi2ators ompendium tahun
1( menetapkan indikasi tonsilektomi adalah se/agai /erikut :
1. -erangan tonsilitis le/ih dari tiga kali pertahun alaupun telah
mendapatkan terapi ang adekuat&
$. +onsil hipertro4i ang menim/ulkan maloklusi gigi dan mene/a/kan
gangguan pertum/uhan oro4asial&
3. -um/atan jalan napas ang /erupa hipertro4i tonsil dengan sum/atan
jalan napas& sleep apnea& gangguan menelan& gangguan /i2ara& dan 2or
pulmonale&
". Rinitis dan sinusitis ang kronis& peritonsilitis& a/ses peritonsil ang
tidak /erhasil hilang dengan pengo/atan&
(. Napas /au ang tidak /erhasil dengan pengo/atan&
6. +onsiliitis /erulang ang dise/a/kan oleh /akterigrup A streptococus
hemolitikus&
%. ,ipertropi tonsil ang di2urigai adana keganasan&
#. Btitis media e4usi 7 otitis media supurati4 91.
;. K#mplikasi
Radang kronik tonsil dapat menim/ulkan komplikasi ke daerah
sekitarna /erupa rinitis kronik& sinusitis atau otitis media se2ara
perkontinuitatum& a/ses peritonsil dan a/ses para4aring. Komplikasi jauh
terjadi se2ara hematogen atau lim4ogen dan dapat tim/ul endokarditis&
arthritis& miositis& ne4ritis& u>eitis& iridosiklitis& dermatitis& pruritus&
urtikaria& dan 4urunkulosis.
+onsilektomi dilakukan /ila terjadi in4eksi ang /erulang atau
kronik& gejala sum/atan serta ke2urigaan neoplasma. 91
$. %ain!itis k#nik
3. Eti#l#!i
Adana paparan dari @at0@at tertentu seperti nikotin& alkohol& gas iritan dan
lainna. -elain itu& /isa juga terjadi aki/at seringa /erna4as melalui mulut pada
keadaan terjadina o/struksi jalan na4as 92ontohna pada de>iasi septum atau
pada keadaan ang /ersamaan dengan sinusitis kronik9%.
4. &e'ala
Dejala utama adalah adana sensasi tenggorokan ang kering dan adana
viscous mucus.
7/26/2019 Lapsus THT 11
19/21
*e/erapa pasien juga mengeluhkan /atuk kering dan sensasi adana /enda asing
di 4aring9%.
Dam/ar (. aringitis Kronik
5. Dia!n#sisPada pemeriksaan tampak
mukosa 4aring merah dan tidak rata
aki/at adana hiperplasia dari jaringan lim4atik pada dinding posterior 4aring
9hipertro4i. !ukosa 4aring juga /isa tampak halus& dan mengkilat pada /e/erapa
kasus 9atro4i.
!elalui pemeriksaan hidung harus dipastikan tidak adana o/struksi jalan
na4as di hidung ang dapat menjadi pene/a/ 4aringitis kronis& ataupun adana
kelainan0kelainan lain seperti de>iasi septum atau hiperplasi konka 9%.6. Penatalaksanaan
Pada 4aringitis kronik hiperplastik dilakukan terapi lo2al dengan
melakukan kaustik 4aring dengan @at kimia larutan nitrat argenti atau dengan
listrik 9ele2tro 2auter. Pengo/atan simtomatis di/erikan o/at kumur atau ta/let
hisap. Jika di perlukan dapat di/erikan o/at /atuk antitusi4 atau ekspetoran&s
edangkan pada 4aringitis atro4i pengo/atan ditujukan pada rhinitis atro4ina dan
untuk 4aringitis kronik atro4ina dengan o/at kumur dan menjaga ke/ersihan
mulut91
DA%TAR PUSTAKA
1. Rusmarjono dan -oepardi& EA.Faringitis, Tonsilitis, dan Hipertrofi Adenoid.
alam -oepardi& E4iat Arsad& et al.& *uku Ajar Ilmu Kesehatan +elinga&
,idung& +enggorok& Kepala aila/le
7/26/2019 Lapsus THT 11
20/21
at http:77.4kume2ase.net7iki7inde8.phpO
pagePenatalaksanaan?aringitis?Kronik9A22essed : Agustus $3th $'1(.
3. -aragih& A.R& ,arahap& I.-& Ram/e& A.Q. !arakteristik enderita Tonsilitis
!ronik di R"# H$ Adam %alik %edan Tahun &''(. *agian +,+ K U-U7
R-UP ,. Adam !alik !edan$ !edan. U-U igital aila/le
at : http:77repositor.usu.a2.id7handle71$3"(6%#7$%6"' 9A22essed : Agustus
$"th $'1(.
". Adams& D
7/26/2019 Lapsus THT 11
21/21
Disusun Oleh >
Prima !aulana N
,$A'1''"'
Pem,im,in! >
". ?unati@ Sp.T0T KL@ Msi.Me"
KEPANITERAAN KLINIK T0T KL DI RSUD
TU&URE+O SEMARAN&
%AKULTAS KEDOKTERAN
UNI1ERSITAS MU0AMMADI?A0
SEMARAN&
437