Upload
avie-f-firda
View
265
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 lapsus onikomikosis
1/29
1
I. IDENTITAS
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Anah Munawir
Usia : 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Semarang
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Tanggal Masuk S : !4"#$"!$#5
II. ANAMNESIS
Anamnesis %ilakukan se&ara aut'anamnesis pa%a tanggal !4 (kt'ber !$#5)
pukul #$*!$ +I,) bertempat %i p'liklinik kulit %an kelamin SU- -r*
A%h.atma Tugurej' Semarang*
A. Keluhan utama : kuku berubah warna
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pen%erita %atang ke SU- Tugurej' %engan keluhan kuku berubah
warna kusam keabuan %i tangan %an kaki kiri* Awaln.a sejak ! minggu .ang
lalu timbul warna kusam keabuan pa%a kuku ibu jari kaki kiri kemu%ian
menjalar ke jari telunjuk kaki kiri serta jari tengah %an jari manis tangan kiri*
Kuku terasa tebal %an sulit %ip't'ng*
C. Riwayat Penyakit Dahulu :
* pen.akit serupa : %isangkal
* alergi 'bat %an makanan : %isangkal
* asma) bersin"bersin pagi hari : %isangkal
* %iabetes melitus : %isangkal
* /ipertensi : %isangkal
D. Riwayat Keluarga :
* sakit serupa : %isangkal
* alergi 'bat %an makanan : %isangkal
7/25/2019 lapsus onikomikosis
2/29
2
* asma) bersin"bersin pagi hari : %isangkal
* %iabetes mellitus : %isangkal
* hipertensi : %isangkal
III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan 0isik %ilakukan pa%a tanggal !4 (kt'ber !$#5 pukul #$*15 +I,
STATS !ENERA"IS
a* Kea%aan Umum : ,aik
b* Kesa%aran : K'mp'smentis
23S : #5 4) 65) M78
&* 6ital Sign : T- : #1$9$ mm/g
N : $ ;9m) irama reguler) isi &ukup
: !$ ;9m
S : 17)7$3 aksila8
%* Status gieher : Ti%ak a%a pembesaran K2,
'* Th'rak
Paru"paru : Inspeksi : ,entuk : Simetris
7/25/2019 lapsus onikomikosis
3/29
3
etraksi : ti%ak a%a
2erakan napas : Simetris
Palpasi : kspansi napas : Simetris
?remitus taktil : simetris
Perkusi : S'n'r %isemua lapang paru
,atas paru"hepar : I3S 5 linea
mi%&la@i&ula %e;tra
Peranjakan hepar : I3S 7 linea
mi%&la@i&ula %e;tra
Auskultasi : 6esikuler kanan kiri) h "9") +h "9"
Jantung : Inspeksi : I&tus &'r%is terlihat %i I3S 5 linea
mi%&la@i&ula sinistra
Palpasi: N.eri tekan "8) Thrill "8
Perkusi : ,atas jantung kanan : I3S 4 linea
mi%&la@i&ula %e;tra
,atas jantung kiri : I3S 5 linea
mi%&la@i&ula sinistra
,atas pinggang jantung : I3S 1 linea
parasternalis sinistra
Auskultasi : ,J I %an II
reguler) murmur "8) gall'p "8
p* Ab%'men :
Inspeksi : ,entuk : -atar
Umbili&us : -itengah) in0lamasi "8
Massa "8Auskultasi : ,ising usus =8 ##;9m
Perkusi : Timpani seluruh lapang perut
/epar : # jari bawah ar&us &'sta
>ien : ti%ak a%a pembesaran
Palpasi : N.eri tekan "8) %istensi "8) masa ti%ak teraba)
/epar : teraba # jari ba&)
>ien : ti%ak a%a pembesaran)
7/25/2019 lapsus onikomikosis
4/29
4
2injal : ti%ak teraba*
B* kstremitas
Akral : hangat
3T : C! %tk
Sian'sis : ti%ak a%a
%ema : "9"8
STATS #ENER$"$!I : Ti%ak %ilakukan
STATS DERMAT$"$!I
STATS DERMAT$"$!I
A% egi' : %igiti III %an I6 Manus Sinistra) %igiti I %an II Pe%isSinistra
UKK : skuama keabuan .ang menutupi permukaan kuku) kuku
terlihat kusam %an ti%ak n.eri tekan
I#. RESME
ANAMNESIS
7/25/2019 lapsus onikomikosis
5/29
5
Pen%erita %atang ke SU- Tugurej' %engan keluhan kuku berubah
warna kusam keabuan %i tangan %an kaki kiri* Awaln.a sejak ! minggu .ang
lalu timbul warna kusam keabuan pa%a kuku ibu jari kaki kiri kemu%ian
menjalar ke jari telunjuk kaki kiri serta jari tengah %an jari manis tangan kiri*
Kuku terasa tebal %an sulit %ip't'ng*
Riwayat Penyakit Dahulu : %isangkal
Riwayat Keluarga : %isangkal
STATS DERMAT$"$!I
A% egi' : %igiti III %an I6 Manus Sinistra) %igiti I %an II Pe%is
Sinistra
UKK : skuama keabuan .ang menutupi permukaan kuku) kuku
terlihat kusam %an ti%ak n.eri tekan
#. DIA!N$SIS BANDIN!
% (nik'mik'sis
% Ps'riasis kuku
% Par'nikia
% >iken planus
#I. S"AN PEMERIKSAAN
% Pemeriksaan mikr'sk'pik langsung %engan K(/ 4$D
#II. DIA!N$SIS KER&A" (nik'mik'sis
#III. PENATA"AKSANAAN
Umum:
a* Menjelaskan kepa%a pasien pen.akit %an &ara peng'batann.a
b* Men.arankan agar pasien ber'bat teratur
Khusus
7/25/2019 lapsus onikomikosis
6/29
6
a* Sistemik :
Itrak'na
7/25/2019 lapsus onikomikosis
7/29
7
I. DEFINISI
Istilah 'nik'mik'sis saat ini %igunakan untuk menunjukkan semua
in0eksi jamur pa%a kuku) se%angkan tinea unguium %igunakan untuk
men%eskripsikan in0eksi %ermat'0ita pa%a kuku jari kaki atau tangan*
II. ETI$"$!I
Ter%apat tiga kel'mp'k jamur .ang men.ebabkan 'nik'mik'sis)
.aitu: %ermat'0ita) n'n%ermat'0ita) %an .east* -ermat'0ita paling sering
men.ebabkan 'nik'mik'sis F$D pa%a kuku jari kaki %an se%ikitn.a 5$D
pa%a in0eksi kuku jari tangan8* Stu%i %i Inggris menemukan 5GF$D
in0eksi kuku %isebabkan 'leh %ermat'0ita %an 5D akibat m'ul%
n'n%ermat'0ita*
M'ul%s n'n"%ermat'0ita men.ebabkan #)5"7D 'nik'mik'sis*
In0eksi 3an%i%a men.ebabkan 5G#$D %ari semua kasus 'nik'mik'sis*
Tabel* Kel'mp'k jamur .ang men.ebabkan 'nik'mik'sis
-ermat'0ita N'n%ermat'0ita YeastTrichophyton rubrum Acremonium sp. Candida albicans
Trichophyton
mentagrophytes Fusarium sp. Candida parapsilosis
Epidermophyton floccosum Alternaria sp.
Microsporum canis Aspergillus sp.
Botryodiplodia
theobromae
Onycochola canadensis
Scytalidium dimidiatum
Scytalidium hyalinumeotrichum candidum
Cladosporium carrionii
Scopulariopsis
bre!icaulis
III. EPIDEMI$"$!I
(nik'mik'sis a%alah kelainan kuku tersering pa%a %ewasa) sekitar
#5"4$D %ari semua pen.akit kuku* Pre@alensi 'nik'mik'sis ber@ariasi !"
7/25/2019 lapsus onikomikosis
8/29
8
1D hingga #1D pa%a p'pulasi barat* Pre@alensi 'nik'mik'sis %i Asia
Tenggara relati0 ren%ah* ,er%asarkan hasil sur@ei berskala besar %i Asia
tahun #FF$an %i%apatkan pre@alensi 'nik'mik'sis %i negara"negara tr'pis
lebih ren%ah 1)D8 %aripa%a %i negara subtr'pis #D8*
Angka pre@alensi 'nik'mik'sis %ipengaruhi 'leh usia) 0akt'r
pre%isp'sisi) status s'sial) pekerjaan) iklim) lingkungan %an 0rekuensi
bepergian* Pre@alensi lebih tinggi !5D8 pa%a pasien "uman
#mmunodeficiency $irus/I68*
,eberapa penelitian menunjukkan pre@alensi 'nik'mik'sis
meningkat sesuai usia karena sirkulasi peri0er .ang ti%ak baik) %iabetes)
trauma kuku berulang) a%an.a paparan .ang lebih lama terha%ap jamur
pat'gen) 0ungsi imun .ang sub 'ptimal) %an ti%ak biasa atau
keti%akmampuan mem't'ng kuku atau mempertahankan perawatan kuku
.ang baik*
Pre@alensi 'nik'mik'sis pa%a anak &ukup ber@ariasi mulai %ari $D
US) ?inlan%ia8 sampai %engan !)7D 2uatemala8* Alasan pre@alensi
'nik'mik'sis pa%a anak lebih ren%ah %iban%ingkan %ewasa %iantaran.a
kurangn.a paparan terha%ap jamur karena waktu .ang %ihabiskan %i
lingkungan .ang berpat'gen lebih se%ikit) pertumbuhan kuku .ang lebih
&epat) permukaan kuku untuk in@asi lebih ke&il) %an pre@alensi tinea pe%is
lebih ke&il*
Pre@alensi 'nik'mik'sis %i seluruh %unia meningkat akibat
meningkatn.a p'pulasi %engan masalah kesehatan kr'nis seperti %iabetes)
meningkatn.a pasien imun'k'mpr'mais %an terapi imun'supresan) %an
partisipasi %alam 'lahraga meningkatkan penggunaan k'lam renangk'mersial %an sepatu atau alas kaki 'klusi0 untuk 'lahraga*
Pa%a beberapa 'rang 'nik'mik'sis %apat %isebabkan 'leh %e0ek
genetik .ang men.ebabkan perubahan 0ungsi imun* P'la 0amilial distal
lateral onychomycosis %isebabkan 'leh in0eksi T. rubrum .ang ti%ak
berhubungan %engan transmisi inter0amilial* ,eberapa penelitian
melap'rkan p'la %'minan aut's'm %ihubungkan %engan in0eksi T.rubrum
7/25/2019 lapsus onikomikosis
9/29
9
%an meningkatkan risik' terja%in.a 'nik'mik'sis pa%a in%i@i%u .ang
minimal se'rang 'rangtuan.a men%erita 'nik'mik'sis*
I#. FAKT$R RISIK$
Pengetahuan tentang 0a&t'r resik' 'nik'mik'sis a%alah hal .ang
penting) %iketahui bahwa pasien %engan ps'riasis %iabetes %an
immun'supressi'n lebih rentan terha%ap 'nik'mik'sis* (nik'mik'sis juga
meningkat seiring %engan usia %an keban.akan stu%i telah menunjukkan
pre@alensi lebih tinggi pa%a laki"laki %iban%ingkan wanita* Selain itu juga
kegiatan 'lahraga %apat meningkatkan resik' 'nik'mik'sisH misaln.a)
perenang* K'ntak %engan sumber in0eksi %an trauma langsung pa%a kuku
misaln.a menggigit kuku juga meningkatkan risik' 'nik'mik'sis*
-alam sebuah penelitian menemukan beberapa lap'ran pasien
%engan gangguan at'pik %an 'nik'mik'sis .aitu %engan peng'batan
'nik'mik'sis tan%a"tan%a %an gejala gangguan at'pik telah menghilang*
/al ini menunjukkan bahwa %alam kasus"kasus tertentu) pasien %apat
memiliki gangguan reakti0 sebagai akibat %ari in0eksi jamur* Selain itu
pasien %engan asma) urtikaria %an angi'e%ema lebih &en%erung memiliki
'nik'mik'sis* Ini %apat %ijelaskan 'leh reaksi alergi terha%ap jamur .ang
men.ebabkan pen.akit at'pik atau 'leh 0akta bahwa pasien %engan
gangguan ini lebih rentan terha%ap 'nik'mik'sis* Peng'batan kanker juga
%apat berperan %alam membuat pasien lebih rentan terha%ap in0eksi jamur*
/al .ang sama berlaku untuk gangguan rheumat'l'gis) .ang juga
tampakn.a %ikaitkan %engan peningkatan risik' 'nik'mik'sis*
$nik)mik)*i* +a,a atlet
(nik'mik'sis pa%a atlet men.ebabkan pre@alensi lebih tinggi)
seperti trauma) in0eksi tinea pe%is sebelumn.a) berkeringat %an
peningkatan paparan penularan %ermat'0ita* Sebuah stu%i %ari Islan%ia)
perenang tiga kali lipat lebih rentan terja%in.a 'nik'mik'sis sebesar !1D
%iban%ingkan %engan p'pulasi umum sebesar D) %an sur@ei A&hilles
menunjukkan #" 5 kali pre@alensi lebih tinggi terja%in.a 'nik'mik'sis
7/25/2019 lapsus onikomikosis
10/29
10
pa%a atlet %iban%ingkan %engan n'nathletes* Selain itu) a%an.a satu in0eksi
%apat meningkatkan risik' terja%i in0eksi .ang lain* ?akt'r pre%isp'sisi
utama .ang berk'ntribusi pa%a atlet a%alah berlatih 'lahraga tanpa alas
kaki atau pelin%ung Misaln.a pesenam) penari balet8* >ingkungan lembab
seperti k'lam renang) spa) g.m) ruang l'&ker menja%i sumber transmisi
.ang sering*
$nik)mik)*i* +a,a ,ia-ete*
Pen%erita %iabetes hamper tiga kali lebih mungkin mengalami
'nik'mik'sis* Ini %apat men.ebabkan pen%erita %iabetes biasan.a %engan
sirkulasi .ang buruk %ari ekstremitas bawah) neur'pati %an gangguan
pen.embuhan luka8 memiliki risik' lebih tinggi terkena 'nik'mik'sis*
Kuku .ang sakit) %engan tebal tepi tajam) bisa melukai jaringan kulit
sekitarn.a %an mengakibatkan er'si 'leh karena tekanan kuku* A%an.a
suatu er'sis memungkinkan sebagai jalan masukn.a bakteri) jamur atau
pat'gen lainn.a* Suatu stu%i menunjukan sekitar 14D %ari semua
pen%erita %iabetes memiliki resik' terja%in.a 'nik'mik'sis*
mur ,an eni* kelamin
(nik'mik'sis %ilap'rkan lebih umum terja%i pa%a 'rang tua %an
lebih sering pa%a laki"laki* Sekitar !$D %ari p'pulasi berusia %i atas 7$
tahun) 5$D %ari sub.ek .ang berusia lebih %ari $ tahun %ilap'rkan
memiliki 'nik'mik'sis* K'relasi antara bertambahn.a usia %an
'nik'mik'sis mungkin %isebabkan 'leh berkurangn.a sirkulasi peri0er)
su%ah ti%ak akti0 bekerja) %iabetes) %an menjaga kebersihan kaki*
Imun),e/i*ien*i
(nik'mik'sis %apat timbul pa%a pasien imun'k'mpr'mais %an
letak anat'misn.a sama %engan pasien imun'k'mpeten .aitu distal lateral
subungualonychomycosis ->S(8 %an pro%imal &hite subungual
onychomycosis P+S(8* Tetapi pa%a pasien imun'k'mpr'mais terutama
pa%a pasien in0eksi /I6 ter%apat peningkatan 0rekuensi 'nik'mik'sis pa%a
%aerah pre%ileksi tersebutH bahkan %ikatakan bahwa salah satu tan%a klasik
7/25/2019 lapsus onikomikosis
11/29
11
pasien /I6 a%alah 'nik'mik'sis tipe P+S() .ang %itan%ai %engan a%an.a
plak putih pa%a bagian pr'ksimal kuku* Apabila pa%a i%enti0ikasi
pen.ebab %isamping %ermat'0ita juga %itemukan in0eksi n'n %ermat'0ita
seperti &an%i%a %an kapang) maka hal ini %isebut sebagai in0eksi &uran
walaupun pen.ebab utaman.a tetap %ermat'0ita se%angkan 'rganisme
.ang lain han.a sebagai in0eksi ikutan* -ermat'0it'sis peri0'likulitis
n'%uler granul'mat'sa 2ranul'ma Maj'&&his8 a%alah &'nt'h in0eksi T.
rubrum tipe %ermal atipik .ang sering %ijumpai pa%a pasien
imun'k'mpr'mais* In0eksi ini %itan%ai %engan a%an.a papul) n'%us warna
keunguan pa%a %aerah traumatik ekstremitas bawah8 .ang sering %isertai
'nik'mik'sis) tinea k'rp'ris) %an tinea pe%is* Pa%a pemeriksaan
hist'pat'l'gik %itemukan granul'ma peri0'likular sebagai tan%a a%an.a
in@asi jamur pa%a 0'likel rambut* -engan pewarnaanperiodic acid'schiff
PAS8 %itemukan hi0a bersepta .ang %ikelilingireaksira%ang
granul'mat'sa*
#. K"ASIFIKASI
01 Dermat)/ita
(nik'mik'sis %ermat'0ita %apat memperlihatkan beberapa p'la
klinis .aitu:
i* -istal an% >ateral Subungual (n.&h'm.&'sis ->S(8
->S( a%alah presentasi tersering in0eksi kuku %ermat'0ita* Kuku
jari kaki lebih sering terja%i %aripa%a kuku jari tangan* Jamur
mengin@asi kuku %an %asar kuku melalui penetrasi lipatan %istal atau
lateral* Kuku menja%i menebal %an warnan.a berubah) %engan bebagai%erajat 'nik'lisis pemisahan lempeng kuku %ari %asar kuku8 meskipun
lempeng kuku awaln.a ti%ak terpengaruh* In0eksi %apat mengenai satu
sisi kuku atau men.ebar ke seluruh %asar kuku* Akhirn.a lempeng
kuku menja%i rapuh %an mu%ah han&ur*
Pen.ebab tersering a%alah T.rubrum* ->S( .ang %isebabkan 'leh
%ermat'0ita %an n'n%ermat'0ita memiliki presentasi klinis serupa
7/25/2019 lapsus onikomikosis
12/29
12
sehingga penting untuk %ilakukan pengambilan sampel pemeriksaan
jamur*
Tinea unguium pa%a kuku jari kaki biasan.a terja%i sekun%er
akibat tinea pe%is) se%angkan in0eksi kuku jari tangan mengikuti tinea
manum) tinea &apitis atau tinea &'rp'ris* Tinea unguium %apat han.a
pa%a satu kuku atupun semua kuku* Kuku jari pertama %an kelima
paling sering mengalami in0eksi karena pemakaian alas kaki lebih
merusak bagian kuku ini* In0eksi %ermat'0ita pa%a kuku jari tangan
terja%i %engan p'la seperti kuku jari kaki) tetapi lebih jarang* In0eksi
kuku jari tangan biasan.a unilateral*
ii* Super0i&ial +hite (n.&h'm.&'sis S+(8
In0eksi pa%a S+( biasan.a berawal %i lapisan super0isial lempeng
kuku %an men.ebar ke bagian .ang lebih %alam* >esi putih han&ur
terja%i pa%a permukaan kuku) terutama pa%a kuku jari kaki* Se&ara
perlahan men.ebar sampai seluruh lempeng kuku) %an beberapa
bentuk memperlihatkan penetrasi %alam* ,entuk ini ti%ak akan
beresp'n baik terha%ap terapi t'pikal* K'n%isi ini sering %ijumpai pa%a
anak"anak %an biasan.a akibat in0eksi T. interdigitale*
iii* Pr';imal Subungual(n.&h'm.&'sis PS(8
PS( biasan.a pa%a kuku jari kaki* In0eksi %apat berawal pa%a
lipatan kuku pr'ksimal) %engan penetrasi ke %alam lempeng kuku .ang
baru terbentuk ataupun %i bawah lempeng kuku pr'ksimal* ,agian
%istal kuku tetap n'rmal sampai pr'ses akhir pen.akit* T.rubrum
a%alah pen.ebab tersering* PS( paling jarang terja%i pa%a p'pulasi
umum namun lebih sering pa%a pasien AI-S* Pa%a pasien AI-Sin0eksi sering &epat men.ebar %ari tepi pr'ksimal %an permukaan atas
kuku sehingga terja%i perubahan warna lempeng %isk'l'risasi8 putih
men&'l'k tanpa penebalan*
i@* n%'n.; (n.&h'm.&'sis
Pa%a en%'n.; 'n.&h'm.&'sis jamur %engan segera berpenetrasi ke
lapisan keratin lempeng kuku* >empeng kuku berubah warna menja%i
7/25/2019 lapsus onikomikosis
13/29
13
putih tanpa 'nik'lisis %an h.perkerat'sis subungual* (rganisme
pen.ebab tersering a%alah T. soudanense %an T.!iolaceum*
@* T'tal -.str'phi& (n.&h'm.&'sis T-(8
Setiap @ariasi presentasi klinis %iatas %apat berlanjut menja%i T-()
%imana lempeng kuku hampir seluruhn.a rusak* T-( primer sangat
jarang %an biasan.a %isebakan 'leh Candida sp.(terutama pa%a pasien
imun'k'mpr'mais*
P'la &uran juga %apat terlihat) k'mbinasi %ari PS( %engan
S+() ->S( %engan S+(*
21 3ea*t
(nik'mik'sis &an%i%al %apat terja%i melalui satu %ari empat &ara
berikut:
#* Par'nikia kr'nis %engan %istr'0i kuku sekun%er
Par'nikia kr'nis pa%a kuku jari tangan biasan.a terja%i han.a
pa%a pasien %engan pekerjaan basah %an pa%a anak"anak karena
sering mengisap jari* Pembengkakan lipatan kuku p'steri'r terja%i
sekun%er akibat pen&elupan kr'nis %i air atau kemungkinan akibat
reaksi alergi makanan) %an kutikula terlepas %ari lempeng kuku
sehingga kehilangan si0at ke%ap air* Mikr''rganisme .east %an
bakteri8 memasuki ruang subkutikula men.ebabkan pelepasan
kutikula %an menja%i lingkaran setan* In0eksi %an in0lamasi pa%a area
matriks kuku se&epatn.a menja%i %istr'0i kuku pr'ksimal*
!* In0eksi %istal kuku
In0eksi %istal kuku %engan &an%i%a sangat jarang %an hampersemua pasien memiliki 0en'mena a.nau% atau beberapa bentuk
insu0isiensi @askular lainn.a) atau se%ang menggunakan k'rtik'ster'i%
'ral* Masih belum jelas apakah masalah @askular .ang men%asari
terja%in.a 'nik'lisis ataukah in0eksi .east .ang men.ebabkan
'nik'lisis* Meskipun klinis 'nik'mik'sis &an%i%al ti%ak %apat
%ibe%akan se&ara jelas %engan ->S() namun pa%a &an%i%a ti%ak a%a
7/25/2019 lapsus onikomikosis
14/29
14
in0eksi kuku jari kaki %an hiperkerat'sis subungual terja%i lebih
ringan*
1* 3an%i%'sis muk'kutaneus kr'nis
3an%i%'sis muk'kutaneus kr'nis memiliki eti'l'gi multi0a&t'r
.ang mengurangi imunitas %ime%iasi seluler* Tan%a klinis ber@ariasi
sesuai keparahan imun'supresi* A%a kasus berat terja%i penebalan
n.ata kuku jari %an terbentuk granul'ma &an%i%a %an meliputi
membrane muk'sa*
4* Kan%i%'sis sekun%er
(nik'mik'sis &an%i%a sekun%er terja%i pa%a pen.akit lain
apparatus kuku)terutama ps'riasis*
41 N)n Dermat)/ita
Ti%ak seperti %ermat'0ita) m'ul%s ke&uali )eoscytalidium sp*
bukan keratin'litik %an merupakan pengin@asi sekun%er %aripa%a pat'gen
primer lempeng kuku* Scopulariopsis bre!icaulis) jamur tanah tersering
menja%i pen.ebab in0eksi kuku n'n%ermat'0ita* )eoscytalidium
dimidiatum%iis'lasi %ari kuku .ang sakit %an in0eksi pa%a kulit tangan %an
kaki pa%a pasien %aerah tr'pis*
In0eksi m'ul% telah %ilap'rkan pa%a semua kel'mp'k usia namun
lebih sering pa%a in%i@i%u lanjut usia) laki"laki) %an kuku jari kaki*
Insi%ensi in0eksi m'ul% pa%a kuku sulit %inilai karena seringkali ti%ak
%ibe%akan antara jamur %ermat'0it'sis %an'nik'mik'sisbentuk lain*
In0eksi m'ul% ti%ak menular tetapi keban.akan ti%ak beresp'n baik
terha%ap terapi stan%ar% untuk %ermat'0ita atau &an%i%a* M'ul%n'n%ermat'0ita biasan.a terja%i sekun%er pa%a kuku .ang telah sakit atau
mengalami trauma) sehingga han.a pa%a satu kuku* M'ul% n'n%ermat'0ita
%i&urigai sebagai agen pen.ebab 'nik'mik'sis jika peng'batan antijamur
sebelumn.a gagal) %an pemeriksaan mikr'sk'pik p'siti0 namun
ti%ak%i%apatkanis'lat %ermat'0ita*
#I. PAT$!ENESIS
7/25/2019 lapsus onikomikosis
15/29
15
In@asi jamur pa%a kuku masih sangat se%ikit %iteliti* Namun 0akt'r"
0akt'r .ang terkait %engan in0eksi kulit su%ah ban.ak %iteliti* ?akt'r
mekanik %an kimia berperan %alam keseluruhan pr'ses* Pr'ses a%hesi
%iikuti in@asi ke %alam lapisan bawah sangat penting* >'kasi %an p'la
in@asi membuat gambaran klinis 'nik'mik'sis .ang berbe%a* Pr'ses pa%a
kuku terja%i 'leh penetrasi elemen jamur %an sekresi en
7/25/2019 lapsus onikomikosis
16/29
16
Penelitian 'leh -'rs&hner menunjukkan peningkatan l'kal pepti%e
antimikr'ba human &atheli&i%in >>"18* 3atheli&i%in >>"1 ti%ak
%iekspresikan pa%a kea%aan kulit n'rmal) namun akan meningkat jika
terpapar in0eksi atau in0lamasi* Namun pepti%e tersebut terekspresikan
se&ara kuat pa%a struktur kuku %an memliki p'tensi melawan
*seudomonas aeruginosa%an Candida albicans*
-istribusi sel imun juga terlihat berbe%a pa%a beberapa bagian
kuku* Pa%a lipatan pr'ksimal kuku PN?8 sel T 3-4= tinggi %an pa%a
matriks kuku pr'ksimal PNM8 %ensitas sangat ren%ah*Sel T 3-= jarang
%i sekitar PN?) %asar kuku) %an PNM* -ensitas sel >angerhans lebih tinggi
pa%a epitelium PN? %an %asar kuku %aripa%a matriks kuku* Sel
>angerhans %an makr'0ag pa%a matriks kuku se&ara 0ungsi'nal terganggu
%engan kemampuann.a mempresentasikan antigen*
Akibat kurangn.a e0ekti@itas 3MI) bagian kuku menja%i rentan
terha%ap in@asi jamur) jika terpapar 0akt'r"0akt'r pre%isp'sisi*
(nik'mik'sis biasan.a merupakan in0eksi kr'nis .ang ti%ak berhubungan
%engan in0lamasi* >empeng kuku a%alah tempat .ang baik bagi jamur
untuk bertahan %alam waktu lama* ?akt'r pre%ip'sisi antara lain pen.akit
@askular) at'pi) 'besitas) %iabetes) 'lahraga) %an sebagain.a*
-ermat'0ita seringkali mempengaruhi lapisan @ental %an tengah
lempeng kuku) %imana keratin &ukup halus* Pa%a permukaan @entral)
t'p'gra0i ireguler %an taut antar sel lebih 0leksibel %aripa%a taut bagian
%'rsal sehingga menja%i kanal hi0a untuk berpenetrasi ke %alam lempeng
kuku* >apisan interme%iat lebih jarang terkena) se%angkan lempeng kuku
%'rsal terkena pa%a white super0i&ial 'n.&h'm.&'sis* >empeng kuku%'rsal a%alah bagian terkeras %an berisi kalsium .ang tinggi* Pat'genisitas
jamur berbe%a antara spesies* Trichophyton mentagrophytes merusak kuku
lebih parah %aripa%a Trichophyton rubrum akibat pr'ses mekanik %an
en
7/25/2019 lapsus onikomikosis
17/29
17
Pa%a ->S( jamur men.ebar %ari kulit plantar %an mengin@asi
%asar kuku melalui hip'nikia* In0lamasi .ang terja%i pa%a %aerah ini
men.ebabkan gambaran klinis khas ->S(*
Pa%a +S( jamurse&ara langsung mengin@asi permukaan lempeng
kuku*
Pa%a pr'ksimal subungual 'nik'mik'sis jamur melakukan
penetrasi matriks kuku melalui lipatan pr'ksimal kuku %an berk'l'nisasi
%i bagian .ang %alam %arilempengpr'ksimal kuku*
Pa%a en%'n.; 'nik'mik'sis jamur mengin@asi kuku melalui kulit
%an se&ara langsung mengin@asi lempeng kuku*
#II. DIA!N$SIS
a. Anamne*i*
(nik'mik'sis sering kali asimt'matis %an pasien seringkali han.a
mengeluhkan k'smetik kuku* Pa%a anamnesis %i%apatkan ke&urigaan .ang
menagarah ke in0eksi jamur seperti perubahan warna atau bentuk kuku*
Pa%a pen.akit .ang sangat berat %apat mengganggu akti@itas seperti
ber%iri) berjalan) atau ber'lahraga* /al paling penting a%alah men&ari
0a&t'r risik' 'nik'mik'sis*
Ke&urigaan klinis m'ul% n'n"%ermat'0ita a%alah 'rganisme
pen.ebab antara lain: ti%ak a%an.a tinea pe%is) han.a mengin0eksi satu
atau %ua kuku jari kaki) a%an.a riwa.at trauma) riwa.at peng'batan
n'nresp'nsi0 terha%ap antimik'tik sistemik %an keterlibatan in0lamasi
periungual*
-. Pemerik*aan Fi*ikTan%a klinis .ang mungkin %itemukan pa%a kuku .aitu:
(nik'lisis
-ebris %i bawah lempeng kuku /iperkerat'sis subungual
-isk'l'rasi biasan.a putih atau kuning ti%ak transparan) lebih
jarang pigmentasi &'klat8
-estruksi seluruh atau sebagian lempeng kuku
7/25/2019 lapsus onikomikosis
18/29
18
Tan%a klinis tinea unguium seringkali sulit %ibe%akan %engan
in0eksi .ang men.ebabkan kerusakan kuku lainn.a seperti &an%i%a) m'ul%
atau in0eksi bakteri*
3an%i%'sis biasan.a berawal %ari lempeng kuku pr'ksimal) %an
terlihat juga par'nikia in0eksi lipatan kuku8*
In0eksi bakteri terutama karena *seudomonas aeruginosa
&en%erung men.ebabkan perubahan warna kuku menja%i hitam atau hijau*
In0eksi bakteri %apat bersamaan %engan in0eksi jamur*
Ter%apat tiga bentuk in0eksi kuku 'leh &an%i%a .aitu in0eksi lipatan
kuku par'nikia &an%i%a8) in0eksi kuku %istal) %an 'nik'mik'sis %istr'0i
t'tal* -istr'0i t'tal a%alah mani0estasi &an%i%'sis muk'kutaneus kr'nis*
In0eksi kulit %an lipatan kulit lebih sering pa%a wanita) terutama kuku jari
tangan akibat pekerjaan .ang memerlukan peren%aman tangan %i air .ang
sering* Kuku jari tangan keempat %an kelima jarang terin0eksi*
Par'nikia &an%i%a biasan.a berawal %ari lipatan kulit pr'ksimal
atau batas lateral* Kulit peringual menja%i bengkak) eritem) %an n.eri*
Ter%apat gap .ang pr'minen %iantara lempeng kuku %an lipatan kuku*
>empeng kuku seringkali ikut terkena %engan in0eksi pa%a bagian
pr'ksimal* Tan%a putih) hijau) atau hitam mun&ul pa%a bagian pr'ksimal
%an lateral kuku %an selanjutn.a bagian %istal* Kuku menja%i lebih 'pak)
%an mun&ul furro&ing atau pitting trans@ersal atau l'ngitu%inal* Kuku
menja%i rapuh %an bisa lepas %ari %asarn.a* Ti%ak seperti in0eksi
%ermat'0ita) tekanan %an gerakan pa%a jari sangat n.eri* Superin0eksi
bakteri sering %i%apatkan %an sulit untuk %itentukan 'rganisme mana .ang
men.ebabkan kerusakan kuku*In0eksi &an%i%a %istal memperlihatkan 'nik'lisis %an
h.perkerat'sis subungual* Seringkali sulit %ibe%akan %engan in0eksi
%ermat'0ita) namun %erajat kerusakan kuku &en%erung lebih ke&il %aripa%a
%ermat'0ita serta lebih sering pa%a kuku jari tangan %aripa%a kuku jari
kaki* In0eksi &an%i%a %istal sangat jarang terja%i %an biasan.a %i%ahului
'leh 0en'mena a.nau% atau masalah @askular lain* Pa%a &an%i%'sis
muk'kutan kr'nis) 'rganisme mengin@asi lempeng kuku %ari luar)
7/25/2019 lapsus onikomikosis
19/29
19
men.ebabkan penebalan tebal %an h.perkerat'sis atau %isebut sebagai
'nik'mik'sis %istr'0i t'tal*
Pa%a in0eksi m'ul% tan%a klinis spesi0ik sangat se%ikit) sehingga
perlu pemeriksaan mik'l'gis %an hist'l'gis* Keban.akan kasus ambigu
%an sulit %ibe%akan %engan %ermat'0ita* Aspergillus sydo&ii %apat
%iis'lasi sebagai k'ntaminan ataupun sebagai agen eti'l'gi* ?ilament .ang
terlihat langsung pa%a pemeriksaan mikr'sk'pis %apat merupakan bagian
%ermat'0ita ti%ak akti0 atau n'n%ermat'0ita asli* Sehingga is'lasi
n'n%ermat'0ita %ari spesimen .ang p'siti0 ter%apat 0ilament jamur ti%ak
menjamin bahwa kuku terin0eksi 'leh n'n%ermat'0ita .ang sama*
5. Pemerik*aan Penunang
K'n0irmasi lab'rat'rium harus %i%apatkan sebelum memulai
terapi untuk:
Mengeliminasi %iagn'sis n'n in0eksi jamur
Men%eteksi in0eksi &uran
Men%iagn'sis pasien %engan bentuk 'nik'mik'sis .ang beresp'n
kurang baik seperti in0eksi kuku jari kaki 'leh T. rubrum.
Spesimen kuku .ang baik sulit %i%apatkan namun sangat penting*
Kuku %iambil %ari setiap kuku .ang %istr'0i) %isk'l'r) atau rapuh* Kuku
.ang sakit harus %ip't'ng sepanjang mungkin*
Spesimen %iambil setelah pasien bebas %ari antijamur t'pikal atau
sistemik selama !"4 minggu* Spesimen %iambil %engan &ara ker'kan halus
atau &liiping p't'ngan kuku8 %an ti%ak %itaruh %alam me%ia lembap %an
harus segera %iperiksa kurang %ari # minggu* Seluruh kuku %ibersihkan
%engan alk'h'l* -ebris harus %ikeluarkan %engan s&alpel atau kuret*
Tabel* >'kasi pengambilan spesimen .ang baik*
7/25/2019 lapsus onikomikosis
20/29
20
Mikr)*k)+i*
Pemeriksaan mikr'sk'pis menggunakan larutan K(/ 4$D* Untuk
%ebris subungual %an @isualisasi jamur %apat %itambahkan %imetil sul0'ksi%a
ke %alam larutan K(/ #$"#5D* Pewarnaan jamur &hl'ra
7/25/2019 lapsus onikomikosis
21/29
21
pertumbuhan* Kultur negati0 palsu bisa terja%i karena kesalahan
pengambilan sampel atau sampel ina%ekuat*
(i*t)+at)l)gi
,i'ps. %ipertimbangkan jika tes .ang lain ti%ak memberikan hasil
%e0initi0* ,i'ps. juga %apat membe%akan 'nik'%istr'0i karena ps'riasis %an
li&hen planus tetapi men.ebabkan %istr'0i kuku permanen* Ti%ak seperti
kultur) pemeriksaan hist'pat'l'gis ti%ak %apat membe%akan 'rganisme @iable
atau n'n@iable*
Met),e ,etek*i -aru
Met'%e %eteksi baru seperti +eal'time polymerase chain reaction
,*C+- assays.ang %apat mengi%enti0ikasi %eermat'0ita pa%a kuku) rambut)
%an kulit %alam waktu C! hari* Namun P3 juga bisa men%eteksi jamur mati
atau n'npat'genik .ang membatasi penggunaann.a %alam i%enti0ikasi
path'gen asli* Teknik P3 ti%ak rutin %ilakukan* Selain itu %apat
menggunakan Optical coherence tomography %an Confocal laser scan
microscopy namun teknik ini mahal %an jarang terse%ia*
Alg)ritma +emerik*aan +enunang )nik)mik)*i*
7/25/2019 lapsus onikomikosis
22/29
22
#III. DIA!N$SIS BANDIN!
Kelainan kuku .ang men.erupai 'nik'mik'sis antara lain:
-istr'0i kuku .ang ti%ak %isebabkan 'leh in0eksi jamur seperti
trauma kr'nik) ps'riasis) 'nik'lisis) 'nik'gri0'sis) melan'ma maligna
subungual %an liken planus*
(nik'gri0'sis a%alah penebalan %an %ist'rsi kuku terutama pa%a
big t'e ibu jari8) sering pa%a lansia*
Pen.akit -arier %an liken planus) %an kea%aan ikti'sis) kerat'sis*
Sekitar #$D pen%erita liken planus memiliki kuku abn'rmal .ang
%ihubungkan %engan tan%a klinis penipisin lempeng kuku) h.perkerat'sis
subungual) 'nik'lisis %an pter.gium %'rsal*
Sin%r'm .ell'w nail juga sering men.erupai 'nik'mik'sis*
Pigmentasi >ight green".ell'wish pa%a lempeng kuku) mengerasn.a %an
terangkatn.a kur@atur l'ngitu%inal a%alah tan%a pa%a pen.akit ini*
Trauma berulang juga membuat tampakan kuku abn'rmal .ang
%apat men.ebabkan 'nik'lisis %an k'l'nisasi 'leh path'gen in0eksius pa%a
ruang .ang mengalami trauma serta perubahan warna lepeng kuku*
Clipping kuku .ang terin0eksi %isertai pemeriksaan %asar kuku %apat
membe%akan trauma %engan 'nik'mik'sis* -asar kuku akan n'rmal pa%a
trauma) %engan p'la ri%ges epi%ermal l'ngitu%inal intak ke lunula
Tabel* -iagn'sis ban%ing 'nik'mik'sis
Pa%a -ewasa Pa%a Anak
Ps'riasis Ps'riasis kuku
Trauma kuku Malalignment k'ngenital large t'enail
K'ntak iritan Suungual ek'st'sis
>iken planus Subungal warts
Ne'plasma Subungual hemat'm
In0eksi bakteri pseu%'m'nas) pr'teus8 Par'nikia sekun%er karena mengisap jari
Parakerat'sis pustul'sa
7/25/2019 lapsus onikomikosis
23/29
23
I'. TERAPI
Peng)-atan t)+ikal
Struktur keratin %an k'mpak keras %ari lempeng kuku %'rsal
bertin%ak sebagai penghalang untuk %i0usi 'bat t'pikal ke %alam %an
melalui lempeng kuku* K'nsentrasi 'bat t'pikal %apat hampir #$$$ kali
lebih e0ekti0 %an &epat %ari luar ke %alam* Si0at hi%r'0ilik %ari lempeng
kuku juga menghalangi pen.erapan m'lekul lip'0ilik %engan berat
m'lekul tinggi* Peran m'n'terapi %engan antijamur t'pikal terbatas) C$D
%ari lempeng kuku %ipengaruhi %engan kurangn.a keterlibatan lunula atau
ketika antijamur sistemik merupakan k'ntrain%ikasi*
Am)r)l/ine
Am'r'l0ine merupakan 'bat antijamur sintetis spektrum luas %an
akti@itas menghambat en
7/25/2019 lapsus onikomikosis
24/29
24
'nik'mik'sisH Namun) tingkat kesembuhan biasan.a lebih ren%ah %engan
menggunakan &i&l'pir';* 0ek samping umum .ang biasa terja%i a%alah
eritema*
Ti)5)na7)le
Ti'&'na
7/25/2019 lapsus onikomikosis
25/29
25
menghambat sintesis %in%ing sel jamur* Ini a%alah satu"satun.a antijamur
.ang %igunakan untuk terapi pa%a anak %engan 'nik'mik'sis) %'sis untuk
kel'mp'k usia # bulan keatas .aitu #$ mg9 kg,, per hari* 2rise'0ul@in
harus bersamaan %engan makanan berlemak untuk meningkatkan
pen.erapan %an bantuan bi'a@ailabilitas* Pa%a 'rang %ewasa %'sisn.a
5$$"#$$$ mg per hari selama 7"F bulan %i kuku .ang terin0eksi* 0ek
sampingn.a berupa mual %an ruam sebesar "#5D) k'ntrain%ikasi pa%a
kehamilan* 2rise'0ul@in memiliki beberapa keterbatasan termasuk
keberhasilan terapi .ang lebih ren%ah) %urasi peng'batan .ang lama) risik'
interaksi 'bat .ang lebih besar %an keterse%iaan agen antijamur baru*
Ter-ina/ine
Terbina0ine bekerja %engan menghambat sBualene ep';i%ase .ang
sangat penting untuk bi'sintesis erg'ster'l .ang merupakan k'mp'nen
integral %ari %in%ing sel jamur* >ebih %ari $D e0ekti0itas pen.erapan bila
melalu 'ral) %an pen.erapan ti%ak %ipengaruhi 'leh asupan makanan) %an
%iekskresikan %alam urin* Terbina0ine clearance menurun ketika pasien
memiliki pen.akit hati atau pen.akit ginjal*Terbina0ine sangat lip'0ilik %an
e0ekti0 baik %i kulit %an kuku* Terbina0ine memiliki e0ek 0ungisi%a kuat
terha%ap %ermat'0ita) terutama T. rubrum %an T. mentagrophytes) tetapi
memiliki akti@itas 0ungistatik ren%ah terha%ap spesies 3an%i%a* Namun
a%a lap'ran mengenai e0ek samping .ang serius) termasuk sin%r'm
Ste@ens"J'hns'n %an epi%ermal t'ksik ne&r'l.sis) sebuah penelitian lain
juga mengungkapkan bahwa .ang paling umum e0ek sampingn.a a%alah
gangguan pa%a gastr'intestinal) seperti mual) %iare atau gangguan rasa)selain itu gangguan %ermat'l'gik seperti ruam) pruritus) urtikaria atau
eksim* a%a lap'ran langka t'ksisitas hati .ang serius) .ang terja%i biasan.a
pa%a pasien %engan pen.akit hati .ang su%ah a%a*
Itrak)na7)l
Itrak'na
7/25/2019 lapsus onikomikosis
26/29
26
sama %engan antijamur a
7/25/2019 lapsus onikomikosis
27/29
27
Kultur p'siti0 setelah !4 minggu
'I. K$MP"IKASI
Perlukaan kulit %i sekitar kuku .ang sakit memu%ahkan
k'l'nisasi mikr''rganisme sehingga meningkatkan risik' in0eksi*
K'mplikasi pa%a lansia %an pen%erita %iabetes .ang pernah %ilap'rkan
%ianataran.a selulitis) 'ste'm.elitis) sepsis) %an nekr'sis jaringan*
'II. PENCE!A(AN
Meskipun %engan terapi 'ptimal) # %ari 5 pasien 'nik'mik'sis
ti%ak %apat sembuh* Kegagalan ini karena %iagn'sis inakurat) kesalahan
i%enti0ikasi path'gen) a%an.a kelainan lain) si0at kuku) a%an.a in'&ulum
jamur kuat atau resistensi 'bat) imun'k'mpr'mais) %iabetes mellitus atau
pen.akit @askular peri0er*
Pen&egahan rekurensi %an relaps %ilakukan %engan &ara:
Selalu memakai sepatu pelin%ung) menghin%ari paparan ulang)
menghin%ari telanjang kaki %i tempat umum*
Menghin%ari penggunaan gunting kuku bersamaan %engan 'rang lain*
Jamur juga bisa %ihilangkan %engan menaruh kapur barus %alam
sepatu %an kemu%ian %itutup %engan plastik .ang terikat erat minimal
1 hari*
Karena 'nik'mik'sis %an tinea pe%is menular) semua angg'ta keluarga
.ang terin0eksi juga harus %irawat %i saat .ang sama untuk
menghin%ari in0eksi ulang*
Manikur %an pe%ikur sering men.ebabkan berbagai masalah kuku
sehingga kebersihan alat"alatn.a harus %ijaga*
Menjaga kaki tetap %ingin %an kering*
Memakai antijamur t'pikal %an sistemik se&ara teratur
sesuai in%ikasi* Mengganti sepatu .ang lama*
Memakai bubuk atau spra. antijamur .ang mengan%ung mi&'na
7/25/2019 lapsus onikomikosis
28/29
28
Mengikuti pr't'&'l peng'batan*
DAFTAR PSTAKA
Ameen et al* ,ritish Ass'&iati'n '0 -ermat'l'gists gui%elines 0'r the
management '0 'n.&h'm.&'sis !$#4* ,ritish J'urnal '0 -ermat'l'g.
!$#48 ##) ppF1GF5
,ram'n' K) (nik'mik'sis %alam -ermat'mik'sis Super0isialis) ,u%imulija U et
all) Jakarta : ,alai Penerbit ?KUI* !$$#*
-e ,erker -A) ,aran * -is'r%ers '0 nails* In: ,urns T) ,reathna&h S) 3'; N)
2ri00i ths 3) e%it'rs* ''ks te;tb''k '0 %ermat'l'g.* th e%* (;0'r%:
+ile.",la&kwellH !$#$*
2r'@er 3) Khurana A* (n.&h'm.&'sis: Newer insights in path'genesis an%
%iagn'sis* In%ian J -ermat'l 6enere'l >epr'l serial 'nlineO !$#!H:!71"
$* A@ailable 0r'm: http:99www*ij%@l*&'m9te;t*asp!$#!9919!719F544$
Kaur et al* (n.&h'm.&'sis G pi%emi'l'g.) -iagn'sis an% Management* In%ian
J'urnal '0 Me%i&al Mi&r'bi'l'g.* !$$H !7!8: #$"#7
>'well) et al* !$#!* ?it
7/25/2019 lapsus onikomikosis
29/29
29
Sigurgeirss'n R Steingrmss'n* isk 0a&t'rs ass'&iate% with 'n.&h'm.&'sis*
ur'pean A&a%em. '0 -ermat'l'g. an% 6enere'l'g.* JA-6 !$$48 #)
4G5#
S'epar%iman) >il.* Kelainan Kuku* Ilmu Pen.akit Kulit %an Kelamin* %isi 6I*
Jakarta : ?akultas Ke%'kteran Uni@ersitas In%'nesia* !$##*
T'sti A) Pira&&ini ,M* -is'r%ers '0 the hair an% nails* In: +'l00 K) 2'l%smith >A)
Kat< SI) 2il&hrest ,A) Paller AS) >e00 ell -J) e%it'rs* ?it