37
7/23/2019 Lapsus Iza http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 1/37 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin pesatnya kemajuan lalu lintas baik dari segi jumlah  pemakai jalan, jumlah kendaraan, jumlah pemakai jasa angkutan dan  bertambahnya jaringan jalan dan kecepatan kendaraan maka mayoritas kemungkinan terjadinya fraktur adalah akibat kecelakaan lalu lintas. Sementara trauma – trauma lain yang dapat mengakibatkan fraktur adalah  jatuh dari ketinggian, kecelakaan kerja, dan cedera olah raga. Batang femur dapat mengalami fraktur oleh trauma langsung, puntiran (twisting ), atau pukulan pada bagian depan lutut yang berada dalam posisi fleksi pada kecelakaan jalan raya. Femur merupakan tulang terbesar dalam tubuh dan batang femur pada orang deasa sangat kuat. Dengan demikian, trauma langsung yang keras, seperti yang dapat dialami pada kecelakaan automobil, diperlukan untuk menimbulkan fraktur batang femur. !erdarahan interna yang masif dapat menimbulkan renjatan berat. Fraktur bukan hanya persoalan terputusnya kontinuitas tulang dan  bagaimana mengatasinya, akan tetapi harus ditinjau secara keseluruhan dan harus diatasi secara simultan. "arus dilihat apa yang terjadi secara menyeluruh, bagaimana, jenis penyebabnya, apakah ada kerusakan kulit,  pembuluh darah, syaraf, dan harus diperhatikan lokasi kejadian, aktu terjadinya agar dalam mengambil tindakan dapat dihasilkan sesuatu yang optimal. 1.2 Rumusan Masalah #. $pa saja etiologi dari malunion fraktur femur% &. Bagaimana patogenesis dari malunion femur% '. !emeriksaan fisik apa saja untuk identifikasi malunion fraktuf femur% . $pa dasar diagnosis dari malunion fraktur femur% #

Lapsus Iza

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 1/37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan semakin pesatnya kemajuan lalu lintas baik dari segi jumlah

 pemakai jalan, jumlah kendaraan, jumlah pemakai jasa angkutan dan

 bertambahnya jaringan jalan dan kecepatan kendaraan maka mayoritas

kemungkinan terjadinya fraktur adalah akibat kecelakaan lalu lintas.

Sementara trauma – trauma lain yang dapat mengakibatkan fraktur adalah

 jatuh dari ketinggian, kecelakaan kerja, dan cedera olah raga.

Batang femur dapat mengalami fraktur oleh trauma langsung, puntiran

(twisting ), atau pukulan pada bagian depan lutut yang berada dalam posisi

fleksi pada kecelakaan jalan raya. Femur merupakan tulang terbesar dalam

tubuh dan batang femur pada orang deasa sangat kuat. Dengan demikian,

trauma langsung yang keras, seperti yang dapat dialami pada kecelakaan

automobil, diperlukan untuk menimbulkan fraktur batang femur. !erdarahan

interna yang masif dapat menimbulkan renjatan berat.

Fraktur bukan hanya persoalan terputusnya kontinuitas tulang dan

 bagaimana mengatasinya, akan tetapi harus ditinjau secara keseluruhan danharus diatasi secara simultan. "arus dilihat apa yang terjadi secara

menyeluruh, bagaimana, jenis penyebabnya, apakah ada kerusakan kulit,

 pembuluh darah, syaraf, dan harus diperhatikan lokasi kejadian, aktu

terjadinya agar dalam mengambil tindakan dapat dihasilkan sesuatu yang

optimal.

1.2 Rumusan Masalah

#. $pa saja etiologi dari malunion fraktur femur%

&. Bagaimana patogenesis dari malunion femur%

'. !emeriksaan fisik apa saja untuk identifikasi malunion fraktuf femur%

. $pa dasar diagnosis dari malunion fraktur femur%

#

Page 2: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 2/37

. Bagaimana penatalaksanaan malunion fraktur femur%

1.3 Tujuan

#. *engetahui etiologi dari malunion fraktur femur 

&. *emahami patogenesis dari malunion fraktur femur 

'. *emahami pemeriksaan fisik yang diperlukan untuk identifikasi malunion

fraktur femur 

. *engetahui dasar diagnosis dari malunion femur 

. *engetahui penatalaksanaan malunion fraktur femur 

1. Man!aat

#. *enambah aasan mengenai penyakit bedah khususnya tentang

malunion fraktur.

&. Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti

kepaniteraan klinik bagian ilmu penyakit bedah ortopedi.

&

Page 3: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 3/37

BAB II

LAP"RAN #A$U$

II.1 IDENTITA$ PA$IEN

 +ama -n. $

mur '/ tahun

$lamat 0ukur 1ondang21rati, !asuruan

!ekerjaan Sasta

$gama 3slam

Status Belum menikah

 +o 0* &425264-anggal masuk 5 Desember &/#

!emeriksaan # Desember &/#

II.2 ANAMNE$I$

$namnesis dilakukan pada tanggal # Desember &/# di 7uangan *elati Bedah

 pukul /6.// 83B secara autoanamnesis dan heteroanamnesis (ibu pasien)

#eluhan utama %

!incang saat berjalan

R&'a(at Pen(ak&t $ekarang

!asien laki2laki usia '/ tahun datang ke !oli 9rtopedi 7SD Bangil dengan

keluhan pincang saat berjalan dan nyeri pada kaki kirinya sejak satu tahun yang lalu

 post :;; (tidak didapat jejas dan tidak diobati). +yeri dirasa terutama jika ingin

diluruskan setelah ditekuk lama, pasien juga merasa kaki kirinya lebih pendek dari

 pada kaki kanan, tidak ada jejas.

Satu tahun yang lalu pasien :;;, sehari setelah kecelakaan pasien dibaa

ke sangkal putung oleh keluarganya namun tidak membaik (tiduran), # minggu

setelah kecelakaan pasien berinisiatif sendiri membaa ke bagian 7adiologi 7S

!urut untuk difoto (hasilnya terdapat patah tulang pada paha kirinya). -api pasien

'

Page 4: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 4/37

tetap tidak membaanya ke dokter, melainkan ke sangkal putung (&<). 4 bulan

kemudian pasien semakin merasa nyeri berkurang dan mulai bisa berjalan namun

 pincang sehingga tetap tidak juga diobati, akhirnya # minggu yang lalu karena

dirasa keluhan pincang semakin mengganggu maka dibaa ke !oli 9rtopedi 7SD

Bangil.

R&'a(at Pen(ak&t Dahulu

$lergi obat Disangkal

"ipertensi Disangkal

D* Disangkal

Sakit jantung Disangkal

R&'a(at )en(ak&t keluarga 

"ipertensi Disangkal

D* Disangkal

Sakit jantung Disangkal

R&'a(at $*s&al Ek*n*m&

!asien merupakan seorang satpam.

II.3. PEMERI#$AAN +I$I# 

a. #ea,aan Umum baik 

 b. :esadaran kompos mentis

-. &tal $&gn

2 -ekanan Darah ##/ = 5/ mm"g

2 Frekuensi +adi 46<=menit

2 Frekuensi +afas &/ < = menit

2 Suhu '6,/0

  d. :epala kesan mesocephal

e. *ata

• konjungti>a anemis (2=2)

Page 5: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 5/37

•  pupil isokor ' mm=' mm

• reflek pupil (?=?)

f. "idung

• napas cuping hidung (2)

• obstruksi (2)

g. *ulut

• sianosis (2)

• !ursed lips2breathing (2)

h. -elinga

• Sekret (2=2)

• Serumen (2=2)

• ;aserasi (2=2)

i. ;eher

• !ergerakan otot bantu pernafasan (2=2)

 j. -horaks

#) !ulmo 3 simetris

!a fremitus kanan @ kiri

!e sonor seluruh lapangan paru

$u Suara dasar >esikuler, ronki 2=2, heeAing=2

&) 0or 3 ictus cordis tak tampak  

!a ictus cordis teraba pada S30 & cm media

linea *idcla>ikularis Sinistra

!e konfigurasi jantung dalam batas normal

$u Suara jantung 3233 murni, bising (2), gallop (2).

k. $bdomen 3 datar,

$u bising usus (?) normal

!e timpani

Page 6: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 6/37

  !a supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan

(2), defans muskuler (2)

l. Ckstremitas

7egio Femoralis sinistra

;ook skeletal traksi ?

  Cdem ?

  shortening deformity ?

 jejas 2

Feel -enderness ?  +euro>ascular distal baik 

  07- &E

Sensibilitas baik 

-rue leg ;ength (-;;) de<tra 6 cm sinistra # cm

$pparent ;eg ;ength de<tra # cm sinistra 56 cm

  *o>e False mo>ement

PLANNIN/ DIA/N"$I$

D;

Foto femur sinistra $! ;ateral

Foto genu sinistra $! ;ateral

II. PEMERI#$AAN PENUN0AN/

#. !emeriksaan Darah ;engkap tanggal 5 Desember &/#

N" PEMERI#$AAN HA$IL NILAI N"RMAL

# ;ekosit  4.5# '.52 #/.6

& Critrosit , .2.

' "emoglobin #,' #'.&2#4.'

6

Page 7: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 7/37

"ematokrit ,' /2&

*0 5,4 5/2#//

6 *0" &4, &42'

4 *0"0  '#,# '&2'6

5 -rombosit &/ #/2/ 1D$ & G &//

&. Foto :linis Femur Sinistra tanggal # Desember &/#

4

Page 8: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 8/37

'. Foto femur sinistra tanggal 5 Desember &/#

 

5

Page 9: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 9/37

. Foto 1enu sinistra tanggal 5 Desember &/#

. Foto femur sinistra tanggal #5 Desember &/#

Page 10: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 10/37

RE$UME

!asien laki2laki usia '/ tahun datang dengan keluhan pincang saat berjalan

dan nyeri pada lutut dan paha kirinya sejak # tahun yang lalu post :;; (tidak 

didapat jejas dan tidak diobati). +yeri dirasa memberat 4 bulan post :;; namun

setelah itu nyeri berkurang (mulai bisa berjalan) namun pasien pincang saat

 berjalan. !asien juga merasa kaki kirinya lebih pendek. -erdapat riayat pernah

dibaa ke sangkal putung ('<) namun tidak membaik. !asien juga sempat

melakukan pemeriksaan radiologis # minggu post :;; dan hasilnya terdapat patah

tulang pada paha kiri.

!ada pemeriksaan fisik didapatkan tensi ##/=5/ mm"g, nadi 46 <=menit,

reguler, isi dan tegangan cukup, pernapasan &/ <=menit, suhu '6,/0 (a<iller).

!emeriksaan status lokalis didapatkan skeletal traksi dengan beban #/ kg, terdapat

edema, terdapat  shortening deformity (-;; D=S 6cm=#cm, $;; D=S

#cm=56cm), tidak didapatkan jejas, pada palpasi regio femoralis sinistra didapatkan

nyeri, neuro>askular dan sensibilitas distal baik, false movement  ?.

II. . DIA/N"$I$

*alunion Femur S ? post 9steotomy ? Skeletal traksi

II. . PLANNIN/ TERAPI 

• 3FD 7; &/ tpmH maintenance

• !asang urin kateter.

• $ntibiotik 

• $nalgetik 

• 9bser>asi

2 -anda >ital

2 Femur sinistra

#/

Page 11: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 11/37

PR"/N"$I$

Iuo ad itam Bonam

Iuo ad Functionam Bonam

Iuo ad Sanactionam Bonam

+"LL" UP

S " A P

#2#&2&/#

-erpasang skeletaltraksi (#2#&2&/#),

 post operasi sabtu

#&2#&2&/#mengeluh kaki

kirinya nyeri dan

tidak bisadigerakkan.

!ost operasi

osteotomy hr ke '

10S 6-D ##/=/ mm"g

 +adi 4<=mnt

77 &#<=mnt

Status lokalis 7egio femoralis

sinistra

-erpasang skeletal

traksi dengan berat#/ kg.

9dema (?), nyeri

tekan (?)

*al nionFemur S !ost

9steotomy ?

skeletal traksi beban #/ kg

2 inj antibiotic2 inj analgetik 

2 inj $"&blocker 

2 skeletal traksi beban #/ kg

#62#&2&/#

!ost operasiosteotomy hr ke .

!asien masih merasanyeri pada kaki

kirinya dan tidak bisadigerakkan

10S 6-D #&/=5/ mm"g

 +adi 5&<=mnt77 &/<=mnt

Status lokalis

7egio femoralis

sinistra-erpasang skeletal

traksi dengan berat

#/ kg.9dema (?), nyeri

tekan (?)

*al nionFemur S !ost

9steotomy ?skeletal traksi

 beban #/ kg

2 obser>asi ;;D(;eg length

discrepancy)2 inj antibioti

2 inj analgetik 2 inj $"&blocker 

2 skeletal traksi

 beban #/ kg

#42#&2

&/#

 !asien masih merasa

nyeri pada kakikirinya dan tidak bias

digerakkan. 7encana

operasi ke &

10S 6

-D #'/=/ mm"g +adi 5<=mnt

77 &&<=mnt

*al nion

Femur S !ost9steotomy ?

skeletal traksi

 beban #/ kg

obser>asi ;;D

(;eg lengthdiscrepancy)

2 inj antibioti

2 inj analgetik 

##

Page 12: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 12/37

Status lokalis 7egio femoralis

sinistra

-erpasang skeletal

traksi dengan berat#/ kg.

9dema (?), nyeri

tekan (?)

2 inj $"&blocker 2 skeletal traksi

 beban #/ kg

2 rencana

rekonstruksifemur sinitra

2 puasa persiapan

operasi

27ekonstruksi

femur 2 obser>asi >ital

sign

2 obser>asi a>ndistal

2obser>asi produksi drainase2 inj $B,

$ntiinflamasi,

$"& blocker 

#52#&2

&/#

!asien post operasi

osteotomy hr ke 6 ? post operasi reduksi

? 973F hr ke #,

:aki kiri masih

nyeri.!using 2,

mual=muntah 2

10S 6

-D #&/=/ mm"g +adi 56<=mnt

77 &/<=mnt

Status lokalis 7egio femoralis

sinistra

-erpasang skeletaltraksi dengan berat

#/ kg.

9dema (?), nyeritekan (?)

*alunion

femur S postreduksi ?

973F ?

Skeletal traksi

#/ kg

2 inj antibiotic

2 inj analgetik 2 inj !!3

2 obser>asi >ital

sign

2 obser>asi a>ndistal

2 obser>asi

 produksi drainase

#2#&2&/#

!asien post operasiosteotomy hr ke 4 ?

 post operasi reduksi

? 973F hr ke &, nyeri berkurang. !using 2,

mual=muntah 2

10S 6-D #&/=/ mm"g

 +adi 56<=mnt

77 &/<=mnt

Status lokalis

7egio femoralis

sinistra-erpasang skeletal

traksi dengan berat

*alunionfemur S post

reduksi ?

973F ?Skeletal traksi

#/ kg

2 inj antibiotic2 inj analgetik 

2 inj !!3

2 obser>asi >italsign

2 obser>asi a>n

distal

2 obser>asi produksi drainase

#&

Page 13: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 13/37

#/ kg.9dema (?), nyeri

tekan (?)

&/2#&2

&/#

!asien post operasi

osteotomy hr ke 5 ? post operasi reduksi

? 973F hr ke ', nyeri berkurang. !using 2,

mual=muntah 2

10S 6

-D ##/=/ mm"g +adi 5<=mnt

77 #5<=mnt

Status lokalis

7egio femoralissinistra

-erpasang skeletal

traksi dengan berat#/ kg.

9dema (?)

minimal, nyeritekan (?) minimal

*alunion

femur S postreduksi ?

973F ?Skeletal traksi

#/ kg

 

2 inj antibiotic2 inj analgetik 

2 inj !!32 obser>asi >ital

sign

2 obser>asi a>ndistal

2 obser>asi

 produksi drainase

&#2#&2

&/#

!asien post operasi

osteotomy hr ke ? post operasi reduksi

? 973F hr ke , nyeri

 berkurang. !using 2,mual=muntah 2

10S 6

-D ##/=4/ mm"g +adi 5/<=mnt

77 #5<=mnt

Status lokalis

7egio femoralis

sinistra-erpasang skeletal

traksi dengan berat#/ kg.

9dema (?)minimal, nyeri

tekan (?) minimal

*alunion

femur S postreduksi ?

973F ?

Skeletal traksi#/ kg

2 inj antibiotic

2 inj analgetik 2 inj !!3

2 obser>asi >ital

sign2 obser>asi a>n

distal

2 obser>asi produksi drainase

2 7encana :7Stgl &&=#&=&/#

&&2#&2

&/#

!asien post operasi

osteotomy hr ke #/ ?

 post operasi reduksi? 973F hr ke , nyeri

 berkurang. !using 2,

mual=muntah 2

10S 6

-D ##/=4/ mm"g

 +adi 5/<=mnt77 #5<=mnt

Status lokalis

7egio femoralis

sinistra-erpasang skeletal

traksi dengan berat

#/ kg.9dema (?)

minimal, nyeri

tekan (?) minimal

*alunion

femur S post

reduksi ?973F ?

Skeletal traksi

#/ kg

:7S

#'

Page 14: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 14/37

BAB III

TIN0AUAN PU$TA#A

III.1. ANAT"MI +EMUR 

Femur pada ujung bagian atasnya memiliki caput, collum, trochanter 

major dan trochanter minor. Bagian caput merupakan lebih kurang dua pertiga

 bola dan berartikulasi dengan acetabulum dari os co<ae membentuk articulatio

#

Page 15: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 15/37

co<ae. !ada pusat caput terdapat lekukan kecil yang disebut fo>ea capitis,

yaitu tempat perlekatan ligamentum dari caput. Sebagian suplai darah untuk 

caput femoris dihantarkan sepanjang ligamen ini dan memasuki tulang pada

fo>ea.

Bagian collum, yang menghubungkan kepala pada batang femur,

 berjalan ke baah, belakang, lateral dan membentuk sudut lebih kurang #&

derajat (pada anita sedikit lebih kecil) dengan sumbu panjang batang femur.

Besarnya sudut ini perlu diingat karena dapat dirubah oleh penyakit.

-rochanter major dan minor merupakan tonjolan besar pada batas

leher dan batang. Jang menghubungkan dua trochanter ini adalah linea

intertrochanterica di depan dan crista intertrochanterica yang mencolok di bagian belakang, dan padanya terdapat tuberculum Kuadratum.

Bagian batang femur umumnya menampakkan kecembungan ke

depan. 3a licin dan bulat pada permukaan anteriornya, namun pada bagian

 posteriornya terdapat rabung, linea aspera. -epian linea aspera melebar ke atas

dan ke baah.-epian medial berlanjut ke baah sebagai crista

supracondylaris medialis menuju tuberculum adductorum pada condylus

medialis. -epian lateral menyatu ke baah dengan crista supracondylaris

lateralis. !ada permukaan posterior batang femur, di baah trochanter major 

terdapat tuberositas glutealis, yang ke baah berhubungan dengan linea

aspera. Bagian batang melebar ke arah ujung distal dan membentuk daerah

segitiga datar pada permukaan posteriornya, disebut fascia poplitea.

jung baah femur memiliki condylus medialis dan lateralis, yang di

 bagian posterior dipisahkan oleh incisura intercondylaris. !ermukaan anterior 

condylus dihubungkan oleh permukaan sendi untuk patella. :edua condylus

ikut membentuk articulatio genu. Di atas condylus terdapat epicondylus

lateralis dan medialis. -uberculum adductorium berhubungan langsung

dengan epicondylus medialis.

III. 2. De!&n&s& +raktur

#

Page 16: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 16/37

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan

tulang dan=atau tulang raan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa.

-rauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung,

misalnya benturan pada lengan baah yang menyebabkan patah tulang radius

dan ulna, dan dapat berupa trauma tidak langsung, misalnya jatuh bertumpu

 pada tangan yang menyebabkan tulang kla>ikula atau radius distal patah.

$kibat trauma pada tulang tergantung pada jenis trauma, kekuatan dan

arahnya. -rauma tajam yang langsung atau trauma tumpul yang kuat dapat

menyebabkan tulang patah dengan luka terbuka sampai ke tulang yang disebut

 patah tulang terbuka. !atah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat

menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi.

III. 3. Et&*l*g& +raktur

Fraktur dapat terjadi akibat

a. !eristia trauma tunggal

 b. -ekanan yang berulang2ulang

c. :elainan abnormal pada tulang (fraktur patologis)

$. Fraktur akibat peristia trauma

Sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekutan yang tiba2tiba dan

 berlebihan, yang dapat berupa pemukulan, penghancuran, penekukan,

 pemuntiran atau penarikan. Bila terkena kekuatan langsung tulang

dapat patah pada tempat yang terkena, jaringan lunak juga pasti rusak.

!emukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan

kerusakan pada kulit diatasnya

!enghancuran kemungkinan akan menyebabkan fraktur 

kominutif disertai kerusakan jaringan lunak yang luas

#6

Page 17: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 17/37

Bila terkena kekuatan tak langsung tulang dapat mengalami

fraktur pada tempat yang jauh pada tempat yang terkena kekuatan itu,

kerusakan jaringan lunak di tempat fraktur mungkin tidak ada.

:ekuatan dapat berupa

!emuntiran yang menyebabkan fraktur spiral

!enekukan yang menyebabkan fraktur melintang

!enekukan dan penekanan yang mengakibtkan fraktur yang

sebagian melintang tetapi disertai fragmen kupu2kupu

 berbentuk segitiga yang terpisah

:ombinasi pemuntiran, penekukan dan penekanan yang

menyebabkan fraktur oblik pendek 

!enarikan, dimana tendon dan ligamen benar2benar menarik 

tulang sampai terpisah.

B. Fraktur kelelahan atau tekanan

7etak dapat terjadi pada tulang, seperti halnya pada logam dan benda

lain, akibat tekanan berulang2ulang. :eadaan ini paling sering ditemukan

 pada tibia atau fibula atau metatarsal, terutama pada atlet, penari, dan

calon tentara yang jalan berbaris dalam jarak jauh.

0. Fraktul !atologis

Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal jika tulang itu lemah

(misalnya oleh tumor atau tulang yang sangat rapuh misalnya pada

 penyakit paget).

III. . #las&!&kas& +raktur

Salah satu kiasifikasi fraktur batang femur dibagi berdasarkan adanya

luka yang berhubungan dengan daerah yang patah. Ladi, dalam klasifikasi ini,

dapat dibagi menjadi tertutup dan terbuka.

#4

Page 18: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 18/37

Fraktur terbuka dibagi menjadi ' derajat yang ditentukan oleh berat

ringannya luka dan berat ringannya fraktur, sebagaimana yang terlihat

 pada -abel #.

-abel #. Derajat !atah -ulang -erbuka *enurut 1ustillo dan $nderson (#46)

:emudian 1ustillo et al. (#5) membagi tipe 333 dari klasifikasi

1ustillo dan $nderson (#46) menjadi tiga subtipe, yaitu tipe 333$, 333B dan

3330 (-abel &).

• 333$ terjadi apabila fragmen fraktur masih dibungkus oleh jaringan

lunak, alaupun adanya kerusakan jaringan lunak yang luas dan berat.

• 333B fragmen fraktur tidak dibungkus oleh jaringan lunak sehingga

tulang terlihat jelas atau bone e<pose, terdapat pelepasan periosteum,

fraktur kominutif. Biasanya disertai kontaminasi masif dan merupakan

trauma high energy tanpa memandang luas luka.

• 333 0 terdapat trauma pada arteri yang membutuhkan repair agar 

kehidupan bagian distal dapat dipertahankan tanpa memandang derajat

kerusakan jaringan lunak.

#5

Page 19: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 19/37

-abel &. :lasifikasi lanjut fraktur terbuka tipe 333 (1ustillo dan $nderson,

#46) oleh 1ustillo, *endoAa dan 8illiams (#5)

Fraktur tertutup terjadi jika tidak terdapat luka yang menghubungkan

tulang yang fraktur dengan udara luar atau permukaan kulit. Cmpat metode

 pilihan pada fraktur tertutup Femur yaitu

#. -raksi

&. -raksi yang diikuti dengan penguatan (bracing)

'. 7eduksi terbuka dengan pemasangan paku intramedula

. !emasangan paku intramedula secara tertutup

III. . /am4aran #l&n&s

Bagian paha yang patah lebih pendek dan lebih besar dibanding

dengan normal serta fragmen distal dalam posisi eksorotasi dan aduksi karena

empat penyebab

a. -anpa stabilitas longitudinal femur, otot yang melekat pada fragmen atas

dan baah berkontraksi dan paha memendek, yang menyebabkan bagian

 paha yang patah membengkak.

 b. $duktor melekat pada fragmen distal dan abduktor pada fragmen atas.

Fraktur memisahkan dua kelompok otot tersebut, yang selanjutnya bekerja

tanpa ada aksi antagonis.

c. Beban berat kaki memutarkan fragmen distal ke rotasi eksterna.

d. Femur dikelilingi oleh otot yang mengalami laserasi oleh ujung tulang

fraktur yang tajam dan paha terisi dengan darah, sehingga terjadi

 pembengkakan.

III.. Penatalaksanaan

a. !ertolongan !ertama

#

Page 20: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 20/37

Fraktur biasanya menyertai trauma. ntuk itu sangat penting

untuk melakukan pemeriksaan terhadap jalan napas (airay), proses

 pernafasan (breathing) dan sirkulasi (circulation), apakah terjadi syok 

atau tidak. Bila sudah dinyatakan tidak ada masalah lagi, baru lakukan

anamnesis dan pemeriksaan fisik secara terperinci. 8aktu tejadinya

kecelakaan penting ditanyakan untuk mengetahui berapa lama sampai di

7S, mengingat golden period #26 jam. Bila lebih dari 6 jam, komplikasi

infeksi semakin besar. ;akukan anamnesis dan pemeriksaan fisik secara

cepat, singkat dan lengkap.

:emudian lakukan foto radiologis. !emasangan bidai dilakukan

untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah terjadinya kerusakan yanglebih berat pada jaringan lunak selain memudahkan proses pembuatan

foto.

!erdarahan dari fraktur femur, terbuka atau tertutup, adalah antara

& sampai unit (#2& liter). Lalur intra>ena perlu dipasang dari darah

dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan hemoglobin dan reaksi silang.

Lika tidak terjadi fraktur lainnya, kemungkinan transfusi dapat dihindari,

tetapi bila timbul trauma lainnya, & unit darah perlu diberikan segera

setelah tersedia.

Fraktur terbuka biasanya terbuka dan dalam=luar dengan luka di

sisi lateral atau depan paha. Debridemen luka perlu dilakukan dengan

cermat dalam ruang operasi dan semua benda asing diangkat. Lika luka

telah dibersihkan secara menyeluruh, setelah debridemen luka dapat

ditutupM tetapi bila terkontaminasi, luka lebih baik dibalut dan diraat

dengan jahitan primer yang ditunda (delayed primary suture). $ntibiotika

dan antitetanus sebaiknya diberikan, seperti pada setiap fraktur terbuka.

4. !enatalaksanaan Fraktur 

&/

Page 21: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 21/37

!ada dasarnya terapi fraktur terdiri atas manipulasi untuk 

memperbaiki posisi fragmen, diikuti dengan pembebatan untuk 

mempertahankannya bersama2sama sebelum fragmen2fragmen itu

menyatu, sementara itu gerakan sendi dan fungsi harus dipertahankan.

!enyembuhan fraktur dibantu oleh pembebanan fisiologis pada

tulang, sehingga dianjurkan untuk melakukan akti>itas otot dan

 penahanan beban secara lebih aal. Jang meliputi reduksi,

mempertahankan dan latihan.

7eduksi

*eskipun terapi umum dan resusitasi harus selalu didahulukan,

tidak boleh ada keterlambatan dalam menangani fraktur, pembengkakan jaringan lunak selama #& jam pertama akan

mempersukar reduksi. -api terdapat beberapa situasi yang

tidak memerlukan reduksi, yaitu

1. !ergeseran tidak banyak atau tidak ada

2. !ergeseran tidak berarti (misalnya pada fraktur 

kla>icula)

3. Bila reduksi tampaknya tidak akan berhasil (fraktur 

kompresi pada >ertebra)

-erdapat dua jenis reduksi yaitu

a. 7eduksi tertututp

Dengan anestesi yang tepat dan relaksasi otot, fraktur dapat

direduksi dengan maneu>er tiga tahap M

#. Bagian distal tungkai ditarik ke garis tulang

&. Sementara fragmen2fragmen terlepas, maka fragmen tersebut

direposisi (dengan membalikkan arah kekuatan asal kalau ini

dapat diperkirakan)

'. !enjajaran disesuaikan ke setiap bidang.

Beberapa fraktur misalnya pada femur sulit direduksi dengan

manipulasi karena tarikan otot yang sangat kuat dan dapat

&#

Page 22: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 22/37

membutuhkan traksi yang lama. mumnya reduksi tertutup

digunakan untuk fraktur dengan pergeseran minimal, pada fraktur 

anak2anak dan pada fraktur yang stabil setelah direduksi.

 b. 7eduksi terbuka

3ndikasi reduksi reduksi terbuka meliputi

#. Bila reduksi terbuka gagal, karena kesukaran

mengendalikan fragmen atau terdapat jaringan lunak 

diantara fragmen2fragmen.

&. -erdapat fragmen articular besar yang perlu ditempatkan

secara tepat

'. -erdapat fraktur traksi yang fragmennya terpisah. +amun demikian, biasanya reduksi terbuka hanya merupakan

langkah pertama untuk fiksasisi internal.

*etode yang tersedia untuk mempertahankan reduksi meliputi

-raksi terus menerus

!embebatan dengan gips

!emakaian penahanan fungsional

Fiksasi internal

Fiksasi eksternal

  1. Traks&

adalah -arikan pada bagian distal anggota badan pasien dengan tujuan

mengembalikan fragmen tulang ke tempat semula.

Comminuted fracture dan fraktur yang tidak sesuai untuk 

intramedullary nailing  paling baik diatasi dengan manipulasi dibaah

anestesi dan balanced sliding skeletal traction yang dipasang melalui tibial 

 pin. -raksi longitudinal yang memadai diperlukan selama & jam untuk 

mengatasi spasme otot dan mencegah pemendekan, dan fragmen harus

ditopang di posterior untuk mencegah pelengkungan.

&&

Page 23: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 23/37

Cnam belas pon biasanya cukup, tetapi penderita yang gemuk 

memerlukan beban yang lebih besar dari penderita yang kurus membutuhkan

 beban yang lebih kecil. ;akukan pemeriksaan radiologis setelah & jam untuk 

mengetahui apakah berat beban tepatM bila terdapat o>erdistraction, berat

 beban dikurangi, tetapi jika terdapat tumpang tindih, berat ditambah.

!emeriksaan radiologi selanjutnya perlu dilakukan dua kali seminggu

selama dua minggu yang pertama dan setiap minggu sesudahnya untuk 

memastikan apakah posisi dipertahankan. Lika hal ini tidak dilakukan, fraktur 

dapat terselip perlahan2lahan dan menyatu dengan posisi yang buruk.

$da & cara

#. -raksi :ulit (skin traction). Beban pada traksi kulit sebesar #=4 dari berat badan, maksimal kg.

3katan "olland atau Clastoplast rentang satu arah ditempelkan pada

kulit yang telah dicukur dan dipertahankan dengan suatu pembalut.

*alleolus dilindungi dengan tissue gamgee, dan untuk traksi

digunakan tali atau plester.

&. -raksi Skeletal (skeletal traction)

-raksi skeletal untuk jangka pendek pada fraktur femur à  tibia

 proksimal .

-raksi skeletal untuk jangka panjang pada fraktur femur à  femur 

distal .

:aat kirschner, pen Steinmann atau pen Denham dimasukkan di

 belakng tuberkel tibia untuk cedera pinggul, paha, dan lutut. Disebelah baah

tibia atau pada kalkaneus utuk fraktur tibia. Dipasang kait yang dapat berputar 

dengan bebas, dan tali dipasang pada kait tersebut untuk menerapkan traksi.

-raksi harus dilaan oleh traksi aksi laan, artinya tarikan harus

dilakukan terhadap sesuatu.

&'

Page 24: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 24/37

2. Pem4e4atan ,engan /&)s

1ips masih sering digunakan sebagai bebat, terutama untuk fraktur 

tungkai dibagian distal dan untuk sebagian besar fraktur pada anak2anak. 0ara

ini cukup aman, selama kita aspada terhadap bahaya pembalutan gips yang

ketat dan asalkan borok akibat tekanan dapat dicegah. :ecepatan

 penyatuannya tidak lebih tinggi atau lebih rendah daripada traksi, namun

 pasien dapat pulang cepat.

3. Pemaka&an )enahanan !ungs&*nal

!emakaian penahan fungsional atau bracing fungsional yaitu dengan

cara menggunakan gips atau salah satu dari bahan yang ringan adalah salah

satu cara mencegah kekakuan sendi sambil masih memungkinkan pembebatan

dan penahanan fraktur.

. +&ksas& Interna

&

Page 25: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 25/37

intramedullary nail  ideal untuk fraktur trans>ersal, tetapi untuk fraktur 

lainnya kurang cocok. Fraktur dapat dipertahankan lurus dan terhadap

 panjangnya dengan nail , tetapi fiksasi mungkin tidak cukup kuat untuk 

mengontrol rotasi. Nailing   diindikasikan jika hasil pemeriksaan radiologi

memberi kesan baha jaringan lunak mengalami interposisi di antara ujung

tulang karena hal ini hampir selalu menyebabkan non-union.

:euntungan intramedullary nailing adalah dapat memberikan

stabilitas longitudinal serta kesejajaran (alignment) serta membuat penderita

dapat dimobilisasi cukup cepat untuk meninggalkan rumah sakit dalam aktu

& minggu setelah fraktur. :erugian meliput anestesi, trauma bedah tambahan

dan risiko infeksi.Closed nailing  memungkinkan mobilisasi yang tercepat dengan

trauma yang minimal, tetapi paling sesuai untuk fraktur trans>ersal tanpa

 pemendekan. Comminuted fracture paling baik diraat dengan locking 

nail  yang dapat mempertahankan panjang dan rotasi.

 . +&ksas& Eksternal

Bila fraktur yang diraat dengan traksi stabil dan massa kalus terlihat

 pada pemeriksaan radiologis, yang biasanya pada minggu ke enam, cast 

brace dapat dipasang. Fraktur dengan intramedullary nail  yang tidak memberi

fiksasi yang rigid  juga cocok untuk tindakan ini.

III.5. #"MPLI#A$I

a. $&n,r*ma k*m)artemen

&

Page 26: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 26/37

Sindroma kompartemen adalah suatu sindrom yang terjadi

karena beberapa hal, bisa disebabkan oleh fraktur, di mana terjadi

 peningkatan tekanan intrakompartemen sehingga terjadi iskemia

 jaringan. !eningkatan tekanan ini disebabkan oleh terisinya cairan ke

dalam kompartemen (fascia), dan tidak diikuti oleh pertambahan

luas=>olume kompartemen itu sendiri. 0airan tersebut dapat berupa

darah atau edema yang disebabkan oleh fraktur. Dengan meningkatnya

tekanan intrakompartemen (interstitial) yang melampaui tekanan

 perfusi kapiler (pembuluh darah), akan menyebabkan aliran darah

yang seyogyanya mensuplai oksigen dan nutrisi ke jaringan menjadi

tidak adekuat (kolaps).

"al ini akan memicu terjadinya iskemia jaringan, yang

menyebabkan edema sehingga tekanan intrakompartemen tersebut

akan semakin meningkat. Bila hal ini tidak diatasi, maka iskemia yang

terjadi akan menimbulkan kematian jaringan dan nekrosis, yang pada

akhirnya dapat mengancam nyaa.

Secara umum terdapat beberapa tanda (sign) untuk sindroma

kompartemen, yang disingkat menjadi !

#. !ain (nyeri), yang sering ditemukan dan terjadi di aal sindrom

&. !arestesia, yaitu gangguan pada saraf sensorik 

'. !aralisis, yaitu gangguan motorik yang ditemukan setelah beberapa

aktu

. !allor, yaitu pucat pada kulit akibat berkurangnya suplai darah

. !ulselessness, yaitu kehilangan denyut arteri

0ara untuk mengatasi hal ini adalah dengan teknik fasciotomi,

suatu tindakan operatif untuk membebaskan cairan yang terperangkap

di dalam kompartemen.

4. 6e,era 7as-ular

&6

Page 27: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 27/37

0edera >askular, terutama cedera arteri merupakan konsekuensi

 berbahaya dari fraktur yang dapat mengancam jaringan dan nyaa.

!embuluh darah dapat mengalami cedera di mana saja, namun ada tempat2

tempat tertentu yang sangat rentan terhadap cedera >askular. Di

ekstremitas atas, bagian aksila, lengan atas anterior dan medial serta fossa

antecubital adalah daerah yang berisiko tinggi, sedangkan di ekstremitas

 baah, daerah inguinal, paha medial dan fossa popliteal adalah daerah

yang berisiko tinggi jika mengalami cedera >askular.

!ada daerah2daerah tersebut, hanya terdapat satu arteri tunggal

yang berjalan sepanjang daerah tertentu sebelum bercabang (furcatio) di

daerah yang lebih distal. $rteri tunggal ini nantinya akan bercabang

menjadi dua di ekstremitas atas (a. brachialis bercabang menjadi a.radialis

dan a.ulnaris setelah fossa cubiti) dan tiga di ekstremitas baah

(a.femoralis akan bercabang menjadi a.tibial anterior, a.tibial posterior,

dan a.fibular=peroneal setelah fossa popliteal). Dengan demikian, apabila

terjadi cedera >askular pada arteri tunggal ini menyebabkan iskemia yang

luas pada jaringan yang lebih distal.

"al ini akan berbeda jika cedera >askular terjadi di daerah yang

lebih distal setelah percabangan, di mana risiko iskemia jaringan tidak 

seluas yang ditimbulkan oleh cedera arteri tunggal. Braten et al

mengemukakan baha penanganan cedera >askular paling baik dalam

 jangka aktu 6 jam setelah terjadinya fraktur.

!enanganan tersebut meliputi imobilisasi ekstremitas, penekanan

(namun tidak menggunakan torniket), serta tindakan operatif. Setelah itu

disarankan untuk dilakukan fasciotomi demi mencegah terjadinyasindroma kompartemen.

-. Maj*r 4l**, l*ss

Fraktur dengan kehilangan darah (major blood loss) paling sering

terjadi pada fraktur pel>is dan fraktur femur. "al ini disebabkan

&4

Page 28: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 28/37

>askularisasi yang ekstensif pada kedua daerah tersebut. $pabila terjadi

 perdarahan secara signifikan (lebih dari # liter) dapat berakibat secara

sistemik, seperti shock, hipotensi, dan takikardia. Sekitar / persen pasien

dengan fraktur pel>is mengalami perdarahan intraabdominal yang dapat

 berujung pada kematian.

!ada fraktur pel>is, terdapat beberapa lokasi yang sangat rentan

terjadinya perdarahan setelah fraktur

#. !erdarahan intraosseus (periosteal, kapsular, intramuscular)

&. !erdarahan intrapel>is (a.gluteus superior, obturator, pudendal, dan

iliaka)

'. !erdarahan intraabdominal (>isceral dan intraabdominal mayor)

. !erdarahan melalui luka terbuka

!ada fraktur yang disertai dengan rotasi eksternal pel>is, di mana

terjadi robekan ligamen pel>is, dapat terjadi pengumpulan darah dalam

 jumlah besar di ruang retroperitoneal dan dapat berekstra>asasi ke sekitar 

 pel>is.

"ampir sama dengan fraktur pel>is, fraktur femur juga dapat

menyebabkan kehilangan darah yang sangat masif karena strukturnya

yang sangat >askular. ;ieurance et al mengemukakan baha sekitar /

 persen penderita fraktur femur mengalami kehilangan darah rata2rata

sebanyak #.&46 cc. "al ini dapat diminimalisasi dengan cara

mengimobilisasi tulang yang mengalami fraktur, memperbaiki deformitas,

menyambung (ligasi) pembuluh darah serta resusitasi.

,. In!eks&

!ada fraktur, infeksi dapat terjadi melalui ' jalur

#. Fraktur terbuka yang disertai luka yang terpajan ke lingkungan luar 

&. Fraktur yang disertai hematoma, di mana bakteri dibaa oleh aliran

darah

'. 3nfeksi pasca operasi

&5

Page 29: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 29/37

3nfeksi pada fraktur dapat dibagi menjadi infeksi luar (superfisial)

dan infeksi dalam. !ada infeksi luar, penanganan dapat dilakukan dengan

 pemberian antibiotik dan pembersihan serta mengelola luka dengan baik.

Lika infeksi terjadi di dalam, maka drainase pus, pembersihan jaringan

nekrotik dan mengelola luka merupakan penanganan yang baik.

!emberian antibiotik juga dapat dilakukan, namun tidak semua antibiotik 

memiliki spektrum yang tepat. Sebaiknya dilakukan analisis

mikroorganisme sebelum pemberian antibiotik.

e. N*n8un&*n

 +on2union adalah suatu kondisi di mana tidak terjadi penyatuan

(penyembuhan) tulang yang mengalami fraktur setelah beberapa aktu,

di mana normalnya tulang tersebut seharusnya sudah menyatu. Sebagai

contoh untuk tulang panjang dikatakan non2union jika setelah 6 bulan

tidak ada penyatuan, atau ' bulan untuk bagian leher tulang femur.

 +on2union bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti usia,

nutrisi yang kurang baik=adekuat, efek penggunaan steroid, terapi radiasi,

infeksi, suplai darah yang tidak adekuat, atau imobilisasi yang kurang

 benar. +on2union bisa dibagi menjadi beberapa tipe

#. "ypertropic non2union, di mana terbentuk kalus tulang namun tidak

terbentuk penulangan antara tulang yang fraktur.

&. 9ligotropic non2union, di mana tidak terbentuk kalus tulang untuk penyatuan namun keadaan lain seperti >askular membaik.

'. $tropic non2union, di mana tidak terbentuk kalus tulang dan keadaan

lain seperti >askular tidak membaik.

&

Page 30: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 30/37

. 1ap non2union, di mana penyatuan tidak terjadi akibat terpotongnya

 pusat penulangan (diafisis) pada saat fraktur.

'/

Page 31: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 31/37

!. Malun&*n

*alunion adalah penyembuhan fraktur dalam posisi yang tidak 

anatomis (abnormal). Biasanya disebabkan oleh penanganan yang kurang

adekuat. *alunion dapat menyebabkan gangguan fungsional dan estetik,

dan paling sering terjadi sebagai komplikasi fraktur tulang phalangs.

Beberapa contoh malunion adalah malrotasi (terjadi pada fraktur spiral

atau oblik), angulasi, dan pemendekan (shortening).

Bila fragmen menyambung pada posisi yang tak memuaskan

(angulasi, rotasi, atau pemendekan yang tak dapat diterima) fraktur itudikatakan malunion. !enyebabnya adalah tidak tereduksinya fraktur secara

cukup, kegagalan mempertahankan reduksi ketika terjadi penyembuhan,

atau kolaps yang berangsur2angsur pada tulang yang osteoporotic atau

kominutif.

'#

Page 32: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 32/37

A. /am4aran #l&n&s Malun&*n

Deformitas biasanya jelas, tetapi kadang2kadang tingkat malunion

yang sebenarnya hanya tampak pada sinar2N. deformitas rotasional pada

femur, tibia, humerus atau lengan baah dapat terleatkan kecuali kalau

tungkai itu dibandingkan dengan anggota di sebelahnya.

Sinar2N diperlukan untuk mengecek posisi fraktur ketika sedang

terjadi penyatuan. 3ni terutama diperlukan selama ' minggu pertama

ketika keadaan dapat berubah tanpa tanda2tanda sebelumnya.

B. Tera)& Malun&*n

*alunion insipien mungkin memerlukan terapi bahkan sebelum

fraktur benar2benar menyatuM keputusan untuk melakukan remanipulasi

atau koreksi itu mungkin sangat sukar. $da beberapa petunjuk

#. !ada orang deasa, fraktur harus direduksi sedekat mungkin dengan

 posisi anatomis. -etapi, aposisi kurang begitu penting dibandingkan

alignment dan rotasi. $ngulasi lebih dari # derajat pada tulang

 panjang, atau deformitas rotasional yang nyata mungkin membutuhkan

'&

Page 33: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 33/37

koreksi dengan manu@ipulasi ulang, atau membutuhkan osteotomi dan

fiksasi internal.

&. !ada anak2anak, deformitas sudut dekat ujung tulang biasanya akan

 berubah bentuknya sejalan dengan aktuM sedang deformitas

rotasional tidak.

'. !ada tungkai baah, pemendekan lebih dari &, cm jarang dapat

diterima oleh pasien dan prosedur pemanjangan tungkai dapat

diindikasikan.

. "arapan pasien (sering didorong oleh penampilan kosmetik) dapat

amat berbeda dari harapan ahli bedahM ini tidak boleh diabaikan

. !embahasan bersama dengan pasien, dan pemandangan dengan

 panduan sinar2N, akan membantu dalam pemantauan kebutuhan terapi

dan dapat mencegah kesalahpahaman di kemudian hari

6. Cfek2efek jangka panjang dari deformitas sudut yang kecil terhadap

fungsi sendi dangat sedikit yang diketahui. -etapi, tampaknya

malposisi lebih dari # derajat pada setiap bisang dapat menyebabkan

 pembebanan asimetris pada sendi di atasnya atau dibaahnya dan

menyebabkan munculnya osteoarthritis sekunder di kemudian hariM ini

terutama berlaku pada sendi2sendi yang menahan beban besar.

g. Dela(e, un&*n

Delayed union adalah keterlambatan penyembuhan=penyatuan

fraktur. -idak ada batasan aktu yang jelas kapan suatu penyembuhan

fraktur dikatakan delayed union. Beberapa penyebab delayed union antara

lain infeksi dan suplai darah yang inadekuat.

III.9 "ste*t*m&

9steotomy bertujuan untuk membelah tulang dan mereposisikan

fragmen, untuk mengoreksi deformitas yang ada, atau untuk mengubah

mekanisme penahanan beban pada sendi. 9steotomy juga dapat meredakan

kongesti >ena introseosa. Berikut indikasi osteotomy

''

Page 34: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 34/37

#. Deformitas >arus atau >algus

&. "iperekstensi atau fleksi tetap yang dapat diakibatkan cacat pertumbuhan.

'. cedera epifisis

. fraktur yang mengalami malunion.

. :erusakan articular akibat atritis

6. !erentangan ligamentum

BAB I

PEMBAHA$AN #A$U$

-n $ '/ tahun berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

 penunjang didapatkan diagnosa *alunion Femur Sinistra post 9steotomy ? skeletal

traksi. Dari anamnesa didapatkan keluhan pincang saat berjalan dan nyeri pada lutut

dan paha kirinya sejak # tahun yang lalu post :;; (tidak didapat jejas dan tidak 

diobati). +yeri dirasa hilang timbul namun memberat 4 bulan post :;;. !asien juga

merasa kaki kirinya lebih pendek dari pada kaki kanannya -erdapat riayat pernah

dibaa ke sangkal putung ('<) namun tidak membaik. !asien juga sempat

melakukan pemeriksaan radiologis dan hasilnya terdapat patah tulang pada paha

kirinya namun tidak juga diobati, akhirnya # minggu yang lalu pasien dibaa

keluarganya ke !oli 9rtopedi 7SD Bangil.

!ada pemeriksaan fisik regio femoralis sinistra pada look  didapatkan skeletal

traksi (#/kg), edem, shortening deformity, namun tidak terdapat jejas. !ada  Feel 

'

Page 35: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 35/37

ditemukan Tenderness, $+ distal baik, 07- &E, Sensibilitas baik. 79* tidak 

dapat die>aluasi, ( -;; D=S 6cm=#cm, $;; D=S #cm=56cm).

!ada pemeriksaan penunjang foto rontgen Femur Sinistra didapatkan

gambaran malunion femur sinistra tumpang tindih. !ada foto genu sinistra tidak 

ditemukan kelainan. !ada pemeriksaan darah lengkap dan 1D$ tidak tampak 

adanya kelainan.

!ada kasus ini karena pasien datang dalam kondisi malunion akibat tidak 

ditanganinya suatu close fracture maka penanganannya cukup sulit dan butuh aktu

lama, yaitu terlebih dulu dilakukan osteotomy untuk memotong tulang dan

mereposisikan fragmen dan untuk mengoreksi deformitas. :emudian dilakukan

skeletal traksi untuk memanjangkan otot yang sudah memendek akibat pemendekantulang, kemudian dilakukan operasi yang kedua yaitu reduksi dan pemasangan fiksasi

internal untuk memberikan stabilitas longitudinal serta kesejajaran (alignment) pada

tulang femur. :emudian pasien kembali dilakukan skeletal traksi untuk memperbaiki

 panjang otot setelah dilakukan rekonstruksi femur sinistra.

BAB

#E$IMPULAN

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang

dan=atau tulang raan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa. !enanganan

 pertama pada fraktur adalah melakukan pemeriksaan terhadap jalan nafas (airay),

 proses pernafasan (breathing) dan sirkulasi (circulation), apakah terjadi syok atau

tidak. Bila sudah dinyatakan tidak ada masalah lagi, baru lakukan anamnesis dan

 pemeriksaan fisik secara terperinci.

8aktu tejadinya kecelakaan penting ditanyakan untuk mengetahui berapa

lama sampai di 7S, mengingat golden period #26 jam. Bila lebih dari 6 jam,

komplikasi infeksi semakin besar.

!emasangan bidai dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah

terjadinya kerusakan yang lebih berat pada jaringan lunak selain memudahkan proses

 pembuatan foto. :omplikasi dari fraktur meliputi sindroma kompartemen, cedera

'

Page 36: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 36/37

>askuler, major blood loss, nonunion, malunion, delayed union. ntuk itu perlu

 penatalaksanaan yang tepat agar tidak terjadi komplikasi yang tersebut diatas

DA+TAR PU$TA#A

$pley, 1raham $., Solomon, ;ouis.  Buku Aar !rtopedi dan Fraktur "istem Apley#

4th ed. Lakarta 8idya *edika #

Sjamsuhidajat 7., 8im De Long.  Buku Aar $lmu Bedah. ed re>isi. C10. Lakarta

#5. pp. ##'526

Siontkoski *F, Sto>itA SD. %anual of orthopaedics. 6th ed. S ;ippincott

8illiams and 8ilkinsM &//#.

:o>al :L, Ouckerman LD. &andbook of fractures# 'rd ed. S ;ippincott 8illiams and

8ilkinsM &//6.

'6

Page 37: Lapsus Iza

7/23/2019 Lapsus Iza

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-iza 37/37

Braten *, "elland !, *hyhre ", *alste $, -erjesen -. '' femoral fractures with

vascular inury - good outcome with early vascular repair and internal 

 fiation# $cfa 9rthop Scand #6 Pcited &// Dec 5QM 64 (&) #6#.

;ieurance 7, Benjamin LB, 7appaport 8D. Blood loss and transfusion in patient 

with isolated femur fracture# L 9rthop -rauma #& Pcited &// Dec

5QM6(&)#42.

8heeless 07. ascular 3njuries from !el>ic Fracture P9nlineQ. &// Luly Pcited

&// Dec 5QM $>ailable from

7;http==.heelessonline.com=ortho=>ascularRinjuriesRfromRpel>icRfrac

tures