Upload
resky-amalia-herman
View
240
Download
1
Embed Size (px)
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
1/29
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fraktur berarti deformasi atau diskontinuitas dari tulang oleh tenaga yang
melebihi kekuatan tulang. Fraktur dapat diklasifikasikan menurut garis fraktur
(transversal, spiral, oblik, segmental, komunitif), lokasi (diafise, metafise, epifise)
dan integritas dari kulit serta jaringan lunak yang mengelilingi (terbuka atau
compound dan tertutup). 1
Fraktur humerus adalah salah satu fraktur yang cukup sering terjadi. Insiden
terjadinya fraktur shaft humerus adalah 1-! dari semua kejadian fraktur." Fraktur
shaft humerus dapat terjadi pada sepertiga proksimal, tengah dan distal humerus. 1,#
Fraktur korpus humeri dapat terjadi semua usia. $ada bayi, humerus sering
mengalami fraktur pada %aktu persalinan sulit, atau cedera non-accidental .
Fraktur ini dapat menyembuh dengan cepat dengan pembentukan kalus massif dan
tidak perlu pera%atan. $ada orang de%asa, fraktur pada humerus tidak umum
terjadi. &erdapat beberapa jenis fraktur, tetapi dapat dira%at dengan cara yang
sama. 'ika pera%atan dilakukan dengan baik, maka tidak akan menimbulkan
masalah.#
omplikasi yang sering terjadi pada fraktur korpus humerus adalah cedera
nervus radialis.1-1 *iasanya hanya memar (neuropraksia) yang sembuh sempurna
secara spontan dalam %aktu dua sampai empat minggu. &etapi kadang-kadang
terjadi kerusakan yang permanen.1
1
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
2/29
LAPORAN KASUS
I. Keterangan Umum +ama +y.ikmah anusi
/sia 0 tahun
'enis elamin 2anita
3gama Islam
$ekerjaan Ibu 4umah &angga
3lamat *one
&gl masuk # 'anuari "15
46 1#10#"
II. Anamnesis
eluhan /tama +yeri pada lengan atas sebelah kiri
3namnesis &erpimpin
7ialami kurang lebih # jam sebelum masuk ke 4. Ibnu ina 6akassar
6ekanisme trauma
$asien sedang berada dalam mobil yang dalam keadaan kencang di &ol,
kemudian tiba-tiba mobil kehilangan kendali sehingga menabrak pembatas
jalan kemudian menabrak mobil yang berada didepannya. $asien duduk tepat
dibelakang supir, sehingga saat menabrak pembatas jalan, tangan pasien
terjepit diantara mobil dan pembatas jalan.4i%ayat pingsan tidak ada. 4i%ayat
mual dan muntah tidak ada.
III. Pemeriksaan Fisik
a. Primary Survey
Airway $aten, tidak terdapat sumbatan jalan nafas.
Breathing $ernafasan "89menit, tipe torakoabdominal, pengembangan
dada simetris.
Circulation +adi 89menit, reguler, kuat angkat. &ekanan darah
119:mmg.
Disability ;
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
3/29
$upil isokor, "mm =7, 4< >9>.Ɵ
Environment &emperatur #5,:o),eritem (-),
deformitas (>)
• Feel uhu sama dengan daerah sekitarnya, nyeri tekan (-),
sensabilitas (>), krepitasi (-), capillary refil (@" detik), pulsasi arteri (>).
• 6ove ;erakan terbatas karena nyeri, gerakan aduksi terbatas,
gerakan abduksi tidak terbatas, gerakan fleksi ante brachii terbatas.
• +A7 ensibilitas baik, pulsasi arteri radialis teraba,
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
4/29
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
5/29
;=& "" "-#
bs3g +on 4eactive +on 4eactive
V. RESU"E
eorang %anita 0 tahun masuk I;7 4 Ibnu ina dengan keluhan nyeri
pada lengan atas sebelah kiri setelah kecelakaan di tol kurang lebih # jam sebelum
masuk rumah sakit. $asien sedang berada dalam mobil yang dalam keadaan
kencang di &ol, kemudian tiba-tiba mobil kehilangan kendali sehingga menabrak
pembatas jalan kemudian menabrak mobil yang berada didepannya. $asien duduk
tepat dibelakang supir, sehingga saat menabrak pembatas jalan, tangan pasien
terjepit diantara mobil dan pembatas jalan.4i%ayat pingsan tidak ada. 4i%ayat
mual dan muntah tidak ada.
7ari pemeriksaan fisis, didapatkan pada inspeksi di lengan atas kiri
tampak deformitas ada, edema ada. $ada palpasi lengan kiri didapatkan nyeri
tekan(>). 7ari pemeriksaan radiologi, kesan Fraktur obliB 19# distal os humerus
sinistra
VII. DIAGNOSA
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
6/29
BAB II
TIN#AUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Fraktur humerus adalah diskontinuitas atau hilangnya struktur dari tulang
humerus yang terbagi atas 1
6
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
7/29
1. Fraktur
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
8/29
7ipertengahan sedikit proksimal facies anterior lateralis didapatkan
tuberositas deltoidea. 7i posterior dari tuberositas deltoidea dan di facies posterior
humeri didapatkan sulcus nervi radialis (sulcus spiralis) yang berjalan
superomedial ke inferolateral. Foramen nutricium didapatkan dekat margo
medialis dan merupakan lubang masuk ke canalis nutricium yang mengarah ke
distal.
Dista! &umeri
7istal humeri lebih tipis dan lebar dibandingkan dengan shaft humeri.
6argo medialis yang melanjutkan diri sebagai crista supracondilaris medialis
berakhir sebagai epicondilus medialis. 7emikian pula margo lateralis yang
melanjutkan diri sebagai crista supracondilaris lateralis berakhir sebagai
epicondilus lateralis. picondilus medialis lebih menonjol dibandingkan
epicondilus lateralis serta di permukaan posterior epicondilus medialis didapatkan
sulcus nervi ulnaris.
7iantara kedua epicondilus didapatkan struktur yang dilapisi tulang ra%an
untuk artikulasi dengan tulang-tulang antebrachii. truktur ini mempunyai sumbu
yang sedikit serong terhadap sumbu panjang shaft humeri. truktur ini disebut
trochlea humeri di medial dan capitulum humeri di lateral. &rochlea humeri
dilapisi oleh tulang ra%an yang melingkar dari permukaan anterior sampai
permukaan posterior dan berartikulasi dengan ulna. 7i proksimal trochlea baik di
permukaan anterior maupun di permukaan posterior didapatkan lekukan sehingga
tulang menjadi sangat tipis. 7ipermukaan anterior disebut fossa coronoidea dan di
permukaan posterior disebut fossa olecrani.
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
9/29
pectoralis mayor, teres mayor, teres minor, subscapularis dan tendon insersio mm.
supraspinatus dan infraspinatus
". Latissimus Drsi
=tot ini besar dan berbentuk segitia. *atas posterior trigonum lumbale
dibentuk oleh m. latissimus dorsi. *ersama m. teres mayor, otot ini membentuk
plica a8illaris posterior, serta ikut membentuk dinding posterior fossa a8illaris.
=tot ini berorigo pada processi spinosi vertebrae thoracales AII G sacrales A dan
crista iliaca. 7an berinsersi pada sulcus intertubercularis humeri. =tot ini
berfungsi untuk ekstensi, adduksi dan endorotasi pada artikulasi humeri.
". De!ti(eus
=tot yang tebal dan letaknya superficial ini berorigo di tepi anterior dan
permukaan superior sepertiga bagian lateral clavicula, tepi lateral permukaan
superior acromion, serta tepi inferior spina scapulae. Insersi pada tuberositas
deltoidea humeri. =tot ini diinervasi oleh n. a8illaris. =tot ini berfungsi untuk
abduksi artikulasi humeri, bagian anterior untuk fleksi dan endorotasi artikulasi
humeri, sedang bagian posterior untuk ekstensi dan eksorotasi artikulasi humeri.
". Su)ras)inatus
*agian medial fossa supraspinatus merupakan origo otot ini dan insersinya
di tuberculum majus humeri. =tot ini mendapat inervasi dari n. suprascapularis.
=tot ini berfungsi untuk abduksi artikulasi humeri. =tot ini bersama mm.
infraspinatus, teres minor et subscapularis membentuk rotator cuff, yang berfungsi
mempertahankan caput humeri tetap pada tempatnya dan mencegahnya tertarik
oleh m. deltoideus menuju acromion.
9
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
10/29
". In'ras)inatus
6m. deltoideus et trapeHius berada di superficial dari sebagian otot ini.
=rigonya di dua pertiga bagian medial fossa infraspinatus dan permukaan inferior
spina scapulae. &endo insersinya juga menyatu dengan capsul artikulasi humeri
dan berinsersi pada tuberculum majus humeri. =tot ini diinervasi oleh n.
suprascapularis. =tot ini berfungsi untuk eksorotasi artikulasi humeri. *agian
superior untuk abduksi dan bagian inferior untuk adduksi artikulasi humeri.
". Su*s+a)u!aris
=tot ini membentuk dinding posterior fossa a8illaris. =rigonya di fossa
subscapularis. &endo insersinya berjalan di anterior dan melekat pada capsula
artikulasi humeri serta tuberculum minor humeri. =tot ini diinervasi oleh n.
subscapularis. =tot ini berfungsi untuk endorotasi artikulasi humeri.
". Teres "inr
=tot ini mungkin sulit dipisahkan dengan m. infraspinatus. =tot ini
berorigo pada tepi lateral fossa infraspinata dan tendo insersinya mula-mula
melekat pada capsula articularis humeri, kemudian melekat pada tuberculum
minor humeri. =tot ini diinervasi oleh n. a8illaris. =tot ini berfungsi untuk
eksorotasi artikulasi humeri.
". Teres "a,r
=tot ini berorigo di facies dorsalis scapulae dekat angulus inferior.
*erinsersi di labium medial sulcus intertubercularis humeri di inferior dari tempat
insersi m. subscapularis. Inervasi otot ini berasal dari n. subscapularis. *ersama
m. latissimus dorsi, otot ini berfungsi untuk adduksi artikulasi.
". Bi+e)s Bra+&ii
=tot yang berorigo di scapula ini, memiliki dua caput yaitu caput longum
et brevis.
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
11/29
Fungsi caput longum m. biceps brachii untuk fleksi artikulasi humeri et cubiti,
sedangkan caput brevisnya untuk supinasi artikulasi radioulnaris.
". -ra+*ra+&ia!is
=tot ini berorigo di processus coracoideus. =tot ini ditembu% oleh n.
musculocutaneus dan insersi di sepertiga distal medial humeri. =tot ini berfungsi
untuk fleksi dan adduksi artikulasi humeri.
". Bra+&ia!is
=tot ini berorigo di dua pertiga distal fascia anteromedial et anterolateral
humeri dan insersi pada capsula artikulasi cubiti, processus coronoideus et
tuberositas ulna. =tot ini berfungsi untuk fleksi artikulasi cubiti.
". Tri+e)s Bra+&ii
=tot ini berada di regio brachii dorsalis. =tot ini memiliki tiga caput dan
tersusun dalam dua lapisan.
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
12/29
teres minor dan menginervasinya. etika mencapai sisi posteromedial collum
chirurgicum humeri, n a8illaris member cabang n. cutaneus brachii lateralis untuk
menginervasi kulit di superficial m. deltoideus. 3khirnya melanjutkan diri ke
anterior sekeliling sisi lateral collum chirurgicum humeri untuk menginervasi m.
deltoideus.
N. "us+u!+utaneus /-0$-32
6erupakan cabang fasciculus lateralis pleksus brachialis. 6.
coracobrachialis ditembus oleh saraf ini. +. musculocutaneus menginervasi otot-
otot fleksor regio brachii (mm. biceps brachii et brachialis), kulit sisi lateral regio
antebrachii dan arilkulasi cubiti. elanjutnya saraf ini muncul di lateral dari m.
biceps brachii sebagai n. cutaneus antebrachii lateralis.
N. "e(ianus /-0$T42
7i sisi anterolateral dari a. a8illaris, saraf ini terbentuk dari pertemuan
radiks lateralisnya yang merupakan cabang fasciculus lateralis ple8us brachialis
dan radiks medialis, yang merupakan cabang fasciculus medialis ple8us
brachialis. elanjutnya berjalan bersama a. a8illaris dan lanjutannya, yaitu a.
brachialis. araf ini menyilang di anterior a. brachialis untuk berada di medial dari
arteri ini di dalam fossa cubiti. +. medianus bersama a. brachialis berjalan di
permukaan anterior m. brachialis menuju fossa cubiti.
N. Ra(ia!is /-0$T42
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
13/29
Aaskularisasi regio brachii dijelaskan pada bagian berikut
3rteri brachialis merupakan lanjutan a. a8illaris, dimulai dari tepi inferior
m. teres mayor. 3rteri ini melanjutkan diri ke fossa cubiti dan di sini berakhir
sebagai dua cabang terminal, yaitu aa. /lnaris et radialis.
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
14/29
;ambar . 3nterior dan $osterior umerus. &empat insersi otot-otot berhubungan dengan
pergerakan humerus.11-1"
-. ETIOLOGI
/mumnya fraktur yang terjadi, dapat disebabkan beberapa keadaan berikut
4.
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
15/29
dorsi, biceps, korakobrakialis dan triceps akan mempengaruhi posisi fragmen
patahan tulang yang mengakibatkan fraktur mengalami angulasi maupun rotasi.
7i bagian posterior tengah melintas nervus 4adialis langsung melingkari
periostum diafisis humerus dari proksimal ke distal sehingga mudah terganggu
akibat patah tulang humerus bagian tengah.C
D. PATOFISIOLOGI
&ulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas
untuk menahan tekanan. &api apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar
dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang
mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang. etelah terjadi
fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marro%, dan
jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. $erdarahan terjadi karena
kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medula tulang. 'aringan
tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. 'aringan yang mengalami
nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon inflamasi yang ditandai denagn
vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih. ejadian
inilah yang merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya.0
Faktor-faktor yang mempengaruhi fraktur penyembuhan tulang
1. Faktor intrinsik
*eberapa sifat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan
untuk timbulnya fraktur seperti kapasitas absorbsi dari tekanan, elastisitas,
kelelahan ( "atigue "racture), dan kepadatan atau kekerasan tulang.
". Faktor ektrinsik
3danya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung
terhadap besar, %aktu, dan arah tekanan yang dapat menyebabkan fraktur.
'enis fraktur berdasarkan kekuatan yang mengenainya
15
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
16/29
ompresif fraktur proksimal dan distal humerus
*ending fraktur transversa shaft humerus
&orsional fraktur spiral shaft humerus
&orsional dan bending fraktur oblik, kadang diikuti dengan fragmen
Dbutter"lyD.:,C
E. KLASIFIKASI
*erikut klasifikasi fraktur diafisis humerus menurut $rtopaedics #rauma
Association ($#AC,1"
&ipe 3 fraktur sederhana ( simple "racture)
31 spiral
3" oblik (K#L)
3# transversa (@#L)
&ipe * fraktur baji (wedge "racture)
*1 spiral wedge
*" bending wedge
*# "ragmented wedge
&ipe
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
17/29
;ambar 0. &ipe 3 M fraktur sederhana. 31 M fraktur spiral (.1 pada sepertiga proksimal, ." pada sepertiga
tengah, dan .# pada sepertiga distal), 3" M fraktur oblik, 3# M fraktur transversa.1"
;ambar 5. &ipe * M fraktur baji (wedge "racture). *1 M fraktur baji spiral ( spiral wedge "racture), *" M
bending wedge "racture, 3# M "ragmented wedge "racture.1"
17
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
18/29
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
19/29
ecara ringkas dapat penjelasan posisi fragmen fraktur dapat dilihat pada table ".1
berikutC
&abel . &abel posisi fragmen fraktur.C
Lkasi 'raktur Fragmen )rksima! Fragmen (ista!
7iatas insersi
pectoralis mayor
3bduksi, eksorotasi oleh
rotator cuff
6edial, proksimal oleh
deltoideus dan pectoralis
mayor
3ntara pectoralis
mayor dan tuberositas
deltoideus
6edial oleh pectoralis, teres
mayor dan latissimus dorsi
?ateral, proksimal oleh
deltoideus
7istal tuberositas
deltoideus
3bduksi oleh deltoideus 6edial, proksimal oleh
biceps dan triceps brachii
19
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
20/29
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
21/29
endi bahu dan siku harus terlihat dalam foto. 4adiografi humerus
kontralateral dapat membantu pada perencanaan preoperative.
emungkinan fraktur patologis harus diingat.
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
22/29
;ambar C. $enatalaksanaan pada fraktur shaft humerus dengan konservatif. :
$ergelangan tangan dan jari-jari harus dilatih gerak sejak a%al.
?atihan pendulum pada bahu dimulai dalam 1 minggu pera%atan, tapi
abduksi aktif ditunda hingga fraktur mengalami union. Fraktur spiral
mengalami union sekitar 5 minggu, variasi lainnya sekitar -5 minggu.
ekali mengalami union, hanya sling (gendongan) yang dibutuhkan hingga
fraktur mengalami konsolidasi.:,C
$engobatan non bedah kadang tidak memuaskan pasien karena pasien
harus dira%at lama. Itulah sebabnya pada patah tulang batang humerus
dilakukan operasi dan pemasangan fiksasi interna yang kokoh. :,C
*erikut beberapa metode dan alat yang digunakan pada terapi
konservatif
%anging cast
Indikasi penggunaan meliputi pergeseran shaft tengah fraktur
humerus dengan pemendekan, terutama fraktur spiral dan oblik.
$enggunaan pada fraktur transversa dan oblik pendek menunjukkan
kontraindikasi relatif karena berpotensial terjadinya gangguan dan
22
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
23/29
komplikasi pada saat penyembuhan. $asien harus mengangkat tangan
atau setengah diangkat sepanjang %aktu dengan posisi cast tetap untuk
efektivitas. eringkali diganti dengan "uctional brace 1-" minggu
pasca trauma. ?ebih dari C5! telah dilaporkan mengalami union.C
Coaptation splint
7iberikan untuk efek reduksi pada fraktur tapi coaptation splint
memiliki stabilitas yang lebih besar dan mengalami gangguan lebih
kecil daripada hanging arm cast . ?engan ba%ah digantung dengan
collar dan cu"" . Coaptation splint diindikasikan pada terapi akut
fraktur shaft humerus dengan pemendekan minimal dan untuk jenis
fraktur oblik pendek dan transversa yang dapat bergeser dengan
penggunaan hanging arm cast . erugian coaptation splint meliputi
iritasi aksilla, bul&iness dan berpotensial slippage. plint seringkali
diganti dengan "uctional brace pada 1-" minggu pasca trauma. C
#horacobranchial immobili'ation (velpeu dressing
*iasanya digunakan pada pasien lebih tua dan anak-anak yang
tidak dapat ditoleransi dengan metode terapi lain dan lebih nyaman
jadi pilihan. &eknik ini diindikasikan untuk pergeseran fraktur yang
minimal atau fraktur yang tidak bergeser yang tidak membutuhkan
reduksi. ?atihan pasif pendulum bahu dapat dilakukan dalam 1-"
minggu pasca trauma. C
houlder spica cast
&eknik ini diindikasikan pada jenis fraktur yang mengharuskan
abduksi dan eksorotasi ektremitas atas. erugian teknik ini meliputi
kesulitan aplikasi cast , berat cast dan bul&iness, iritasi kulit,
ketidaknyamanan dan kesusahan memposisikan ektremitas atas. C
)unctional bracing
6emberikan efek kompresi hidrostatik jaringan lunak dan
mempertahankan aligment fraktur ketika melakukan pergerakan pada
sendi yang berdekatan. Brace biasanya dipasang selama 1-" minggu
pasca trauma setelah pasien diberikan hanging arm cast atau
23
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
24/29
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
25/29
kanal medulla yang kecil, fraktur proksimal dan distal shaft humerus,
fraktur humerus dengan ekstensi intraartikuler, fraktur yang memerlukan
eksplorasi untuk evaluasi dan pera%atan yang berhubungan dengan lesi
neurovaskuler, serta humerus non-union.:,C
*nterloc&ing intramedullary nail diindikasi pada fraktur segmental
dimana penempatan plate akan memerlukan diseksi jaringan lunak, fraktur
humerus pada tulang osteopenic, serta pada fraktur humrus patologis.
Antegrade nailing terbentuk dari paku pengunci yang kaku (rigid
interloc&ing nail ) yang dimasukkan kedalam rotator cu"" diba%ah kontrol
(petunjuk) fluoroskopi. $ada cara ini, dibutuhkan diseksi minimal namun
memiliki kerugian, yaitu menyebabkan masalah pada rotator cu"" pada
beberapa kasus yang berarti. 'ika hal ini terjadi, atau apabila nail keluar dan
fraktur belum mengalami union, penggantian nailing dan bone grafting
mungkin diperlukan atau dapat diganti dengan external "ixator . :,C
!etrograde nailing dengan multiple "lexible rods dapat menghindari
masalah tersebut, tapi penggunaannya lebih sulit, secara luas kurang
aplikatif dan kurang aman dalam mengontrol rotasi dari sisi yang fraktur. :,C
External "ixation mungkin merupakan pilihan terbaik pada fraktur
terbuka dan fraktur segmental energy tinggi. External "ixation ini juga
prosedur penyelamatan yang paling berguna setelah intermedullary nailing
gagal. 5 Indikasi umumnya pada fraktur humerus dengan non-union infeksi,
defek atau kehilangan tulang, dengan luka bakar, serta pada luka terbuka
dengan cedera jaringan lunak yang luas. :,C
25
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
26/29
I. KO"PLIKASI
omplikasi 3%al
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
27/29
8ternal fi8ation sangat berguna pada kasus ini, namun jika
intramedullary nail sudah terlanjur digunakan dan terfiksasi stabil, nail
tidak perlu dilepas
omplikasi ?anjut
Delayed .nion and +on-/nion
Fraktur transversa kadang membutuhkan %aktu beberapa bulan
untuk menyambung kembali, terutama jika traksi digunakan berlebihan
(penggunaan hanging cast jangan terlalu berat). $enggunaan teknik
yang sederhana mungkin dapat menyelesaikan masalah, sejauh ada
tanda-tanda pembentukkan kalus (callus) cukup baik dengan
penanganan tanpa operasi, tetapi ingat untuk tetap membiarkan bahu
tetap bergerak. &ingkat non-union dengan pengobatan konservatif pada
fraktur energi rendah kurang dari #!. Fraktur energi tinggi segmental
dan fraktur terbuka lebih cenderung mengalami baik delayed union dan
non-union.:-C
*ntermedullary nailing menyebabkan delayed union, tetapi jikafiksasi rigid dapat dipertahankan tingkat non-union dapat tetap diba%ah
1!.C
/oint sti""ness
/oint sti""ness sering terjadi. al ini dapat dikurangi dengan
aktivitas lebih a%al, namun fraktur transversa (dimana abduksi bahu
nyeri disarankan) dapat membatasi pergerakan bahu untuk beberapa
minggu.
:
&ambahan, pada anak-anak, fraktur humerus jarang terjadi. $ada
anak-anak di ba%ah # tahun kemungkinan kekerasan pada anak perlu
difikirkan. Fraktur dira%at dengan bandage sederhana pada lengan
hingga ke badan untuk "-# minggu. $ada anak yang lebih tua
memerlukan plaster splint pendek.:
27
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
28/29
DAFTAR PUSTAKA
1. 4asjad
8/17/2019 Lapsus Fraktur Humerus
29/29
1". olmes .' and 6isra 4.4 " umerus fracture G haft fracture In A, o(
"mergency /adiology +e,boo- /