21
I. DEFINISI Karsinoma hepatoseluler atau hepatoma adalah keganasan pada hepatosit dimana stem sel dari hati berkembang menjadi massa maligna yang dipicu oleh adanya proses fibrotik maupun proses kronik dari hati (cirrhosis). Massa tumor ini  berkembang di dalam hepar, di permukaan hepar maupun ekstrahepatik seperti  pada metastase jauh. 1,3, Tumor dapat muncul sebagai massa tunggal atau sebagai suatu massa yang difus dan sulit dibedakan dengan jaringan hati disekitarnya karena konsistensinya ya ng tidak dapat dibe dakan dengan jar inga n hepa r bi asa . Massa ini dapat mengganggu jalan dari saluran empedu maupun menyebabkan hipertensi portal sehing ga geja la kli nis bar u aka n terl ihat setelah massa men jadi besa r. Tan pa  pengobatan yang agresif, hepatoma dapat menyebabkan kematian dalam ! "#  bulan. 1,3 II. ETIOLOGI $e%asa ini he patoma dianggap terja di da ri hasil inter aksi sin er gi s multifaktor dan multifasik, melalui inisiasi, akselerasi dan transformasi dan proses  banyak tahapan, serta peran serta banyak onkogen dan gen terkait, mutasi mul tigene tik. &ti olo gi hep atoma bel um jela s, men uru t dat a yan g ada , 'ir us hepatitis, aflatoksin dan pencemaran air minum merupakan 3 faktor utama yang terkait dengan timbulnya hepatoma. " 1. *i rus he pa ti ti s 1 +* +ubungan antara infeksi kronik +* dengan timbulnya hepatoma terbukti kuat, baik secara epidemiologis, klinis maupun eksperimental. Karsinogenisitas +* terhadap hati mungkin terjadi melalui proses inflamasi kron ik, penin gkatan proliferasi hepatosit, integrasi +* $- ke dalam $- sel pejamu, dan aktifitas protein spesifik+*  berinteraksi dengan gen hati. /ada dasarnya, perubahan hepatosit dari 1

Lapsus Elisa

  • Upload
    hadhyaz

  • View
    251

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 1/21

I. DEFINISI

Karsinoma hepatoseluler atau hepatoma adalah keganasan pada hepatosit

dimana stem sel dari hati berkembang menjadi massa maligna yang dipicu oleh

adanya proses fibrotik maupun proses kronik dari hati (cirrhosis). Massa tumor ini

 berkembang di dalam hepar, di permukaan hepar maupun ekstrahepatik seperti

 pada metastase jauh.1,3,

Tumor dapat muncul sebagai massa tunggal atau sebagai suatu massa yang

difus dan sulit dibedakan dengan jaringan hati disekitarnya karena konsistensinya

yang tidak dapat dibedakan dengan jaringan hepar biasa. Massa ini dapat

mengganggu jalan dari saluran empedu maupun menyebabkan hipertensi portal

sehingga gejala klinis baru akan terlihat setelah massa menjadi besar. Tanpa

 pengobatan yang agresif, hepatoma dapat menyebabkan kematian dalam ! "#

 bulan.1,3

II. ETIOLOGI

$e%asa ini hepatoma dianggap terjadi dari hasil interaksi sinergismultifaktor dan multifasik, melalui inisiasi, akselerasi dan transformasi dan proses

 banyak tahapan, serta peran serta banyak onkogen dan gen terkait, mutasi

multigenetik. &tiologi hepatoma belum jelas, menurut data yang ada, 'irus

hepatitis, aflatoksin dan pencemaran air minum merupakan 3 faktor utama yang

terkait dengan timbulnya hepatoma."

1. *irus hepatitis1

• +*

+ubungan antara infeksi kronik +* dengan timbulnya hepatoma

terbukti kuat, baik secara epidemiologis, klinis maupun eksperimental.

Karsinogenisitas +* terhadap hati mungkin terjadi melalui proses

inflamasi kronik, peningkatan proliferasi hepatosit, integrasi +*

$- ke dalam $- sel pejamu, dan aktifitas protein spesifik+*

 berinteraksi dengan gen hati. /ada dasarnya, perubahan hepatosit dari

1

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 2/21

kondisi inaktif (quiescent) menjadi sel yang aktif bereplikasi

menentukan tingkat karsinogenesis hati.

• +0*

nfeksi +0* berperan penting dalam patogenesis hepatoma pada

 pasien yang bukan pengidap +*. /ada kelompok pasien penyakit

hati akibat transfusi darah dengan anti+0* positif, inter'al antara

saat transfusi hingga terjadinya +00 dapat mencapai "2 tahun.

+epatokarsinogenesis akibat infeksi +0* diduga melalui aktifitas

nekroinfiamasi kronik dan sirosis hati.

Gambar 1. Hepatocellular carcinoma in an individual that was hepatitis

C  positive. Autopsy specimen.

". flatoksin

flatoksin l (1) merupakan mikotoksin yang diproduksi oleh

 jamur  Aspergillus. Metabolit 1 yaitu 1"3epoksid merupakan

karsinogen utama dari kelompok aflatoksin yang mampu membentuk 

ikatan dengan $- maupun 4-. 5alah satu mekanisme

hepatokarsinogenesisnya ialah kemampuan 1 menginduksi mutasi

 pada kodon "2 dari gen supresor tumor p63.1

3. /encemaran air minum

$ari hasil sur'ei epidemiologi di 0hina ditemukan pencemaran air 

minum dan kejadian hepatoma berkaitan erat, di area insiden tinggi

hepatoma seperti kecamatan 7idong dan +aimen di propinsi 8iangshu,

uhuan di 9uang:i, 5hunde di 9uangdong dll. menunjukkan peminum air 

2

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 3/21

saluran perumahan, air kolam memiliki mortalitas hepatoma secara jelas lebih

tinggi dari peminum air sumur dalam. $engan beralih ke minum air sumur 

dalam, mortalitas hepatoma penduduk cenderung menurun. lgae biru hijau

dalam air saluran perumahan dan air kolam dianggap sebagai salah satu

karsinogen utama.1

III. FAKTOR RISIKO

actor risiko terjadinya +00 adalah;"3

1. Jenis elamin$imana lakilaki lebih rentan dibandingkan perempuan. +al ini

diduga karena lakilaki lebih sering terpajan oleh factor risiko +00 seperti

'irus hepatitis dan alkohol.

!. "irosis Hati

5irosis hati (5+) merupakan faktor risiko utama hepatoma di dunia

dan melatarbelakangi lebih dari <#= kasus hepatoma. >topsi pada pasien

5+ mendapatkan "#<#= diantaranya telah menderita +00. /rediktor 

utama hepatoma pada 5+ adalah jenis kelamin lakilaki, peningkatan

kadar alfa feto protein (/) serum, beratnya penyakit dan tingginya

aktifitas proliferasi sel hati.

#. $besitas

5eperti diketahui, obesitas merupakan faktor risiko utama untuk non%

alcoholic &atty liver disease ('A*)+ khususnya nonalcoholic

 steatohepatitis ('A"H) yang dapat berkembang menjadi sirosis hati dan

kemudian dapat berlanjut menjadi +00.

,. *iabetes -elitus (*-)

$M merupakan faktor risiko baik untuk penyakit hati kronik maupun

untuk +00 melalui terjadinya perlemakan hati dan steatohepatitis non

alkoholik (-5+). $i samping itu, $M dihubungkan dengan peningkatan

kadar insulin dan insulin%lie growth &actors (Gs) yang merupakan

faktor promotif potensial untuk kanker.

/. Alohol 

3

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 4/21

Meskipun alkohol tidak memiliki kemampuan mutagenik, peminum

 berat alkohol (?6#@# gAhari dan berlangsung lama) berisiko untuk 

menderita +00 melalui sirosis hati alkoholik. &fek hepatotoksik alkohol

 bersifat dose%dependent+ sehingga asupan sedikit alkohol tidak 

meningkatkan risiko terjadinya +00.

. 5elain yang telah disebutkan di atas, bahan atau kondisi lain yang

merupakan faktor risiko +00 namun lebih jarang dibicarakanAditemukan,

antara lain ; penyakit hati autoimun( hepatitis autoimun, sirosis bilier 

 primer), penyakit hati metabolik(hemokromatosis genetik, defisiensi

antitripsinalfa 1, penyakit Bilson), kotrasepsi oral, senya%a

kimia( thorotrast, 'inil klorida, nitrosamin, insektisida organoklorin, asam

tanik), tembakau.

IV. PATOGENESIS

nflamasi, nekrosis, fibrosis, dan regenerasi dari sel hati yang terus berlanjut merupaka proses khas dari sirosis hepatis yang juga merupakan proses

dari pembentukan hepatoma %alaupun pada pasien ! pasien dengan hepatoma,

kelainan cirrhosis tidak selalu ada. +al ini mungkin berhubungan dengan proses

replikasi $- 'irus dari 'irus hepatitis yang juga memproduksi +* C protein

yang tidak dapat bergabung dengan $- sel hati, yang merupakan host dari

infeksi *irus hepatitis, dikarenakan protein tersebut merupakan suatu 4-. 4-

ini akan berkembang dan mereplikasi diri di sitoplasma dari sel hati dan

menyebabkan suatu perkembangan dari keganasan yang nantinya akan

mengahambat apoptosis dan meningkatkan proliferasi sel hati. /ara ahli genetika

mencari gen ! gen yang berubah dalam perkembangan sel hepatoma ini dan

didapatkan adanya mutasi dari gen p63, /K0, dan D0atenin."

5ementara pada proses sirosis terjadi pembentukan nodul nodul di hepar,

 baik nodul regeneratif maupun nodul diplastik. /enelitian prospektif menunjukan

 bah%a tidak ada progresi yang khusus dari nodul nodul diatas yang menuju

4

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 5/21

kearah hepatoma tetapi, pada nodul displastik didapatkan bah%a nodul yang

terbentuk dari sel sel yang kecil meningkatkan proses pembentukan hepatoma.

5el sel kecil ini disebut sebagai stem cel dari hati.

5el sel ini meregenerasi sel sel hati yang rusak tetapi sel sel ini juga

 berkembang sendiri menjadi nodul ! nodul yang ganas sebagai respons dari

adanya penyakit yang kronik yang disebabkan oleh infeksi 'irus. -odul nodul

inilah yang pada perkembangan lebih lanjut akan menjadi hepatoma.

9ambar ". /atogenesis sirosis hepatis

V. GEJALA KLINIS

5

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 6/21

/ada permulaannya penyakit ini berjalan perlahan, dan banyak 

tanpa keluhan. Eebih dari @6= tidak memberikan gejala gejala khas. da

 penderita yang sudah ada kanker yang besar sampai beberapa centimeter 

 pun tidak merasakan apaapa. Keluhan utama yang sering adalah keluhan

sakit perut atau rasa penuh ataupun ada rasa bengkak di perut kanan atas

dan nafsu makan berkurang, berat badan menurun, dan rasa lemas.

Keluhan lain terjadinya perut membesar karena ascites (penimbunan

cairan dalam rongga perut), mual, tidak bisa tidur, nyeri otot, berak hitam,

demam, bengkak kaki, kuning, muntah, gatal, muntah darah, perdarahan

dari dubur, dan lainlain.

Hepatoma fase subkl!s

Fang dimaksud hepatoma fase subklinis atau stadium dini adalah pasien

yang tanpa gejala dan tanda fisik hepatoma yang jelas, biasanya ditemukan

melalui pemeriksaan / dan teknik pencitraan. 0aranya adalah dengan

gabungan pemeriksaan / dan pencitraan, teknik pencitraan terutama

dengan G59 lebih dahulu, bila perlu dapat digunakan 0T atau M4. Fang

dimaksud kelompok risiko tinggi hepatoma umumnya adalah; masyarakat

di daerah insiden tinggi hepatomaH pasien dengan ri%ayat hepatitis atau

+sg positifH pasien dengan ri%ayat keluarga hepatomaH pasien pasca

reseksi hepatoma primer.1,6

Hepatoma fase kl!s

+epatoma fase klinis tergolong hepatoma stadium sedang, lanjut,

manifestasi utama yang sering ditemukan adalah;

(1) -yeri abdomen kanan atas; hepatoma stadium sedang dan lanjut

sering dating berobat karena kembung dan tak nyaman atau nyeri

samar di abdomen kanan atas. -yeri umumnya bersifat

tumpul( dullache) atau menusuk intermiten atau kontinu, sebagian

merasa area hati terbebat kencang, disebabkan tumor tumbuh dengan

cepat hingga menambah regangan pada kapsul hati. 8ika nyeri

6

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 7/21

abdomen bertambah hebat atau timbul akut abdomen harus pikirkan

ruptur hepatoma.

(") Massa abdomen atas; hepatoma lobus kanan dapat menyebabkan batas

atas hati bergeser ke atas, pemeriksaan fisik menemukan

hepatomegali di ba%ah arkus kostae berbenjol benjolH hepatoma

segmen inferior lobus kanan sering dapat langsung teraba massa

di ba%ah arkus kostae kananH hepatoma lobus kiri tampil sebagai

massa di ba%ah prosesus :ifoideus atau massa di ba%ah arkus kostae

kiri.

(3) /erut kembung; timbul karena massa tumor sangat besar, asites dan

gangguan fungsi hati.

() noreksia; timbul karena fungsi hati terganggu, tumor mendesak 

saluran gastrointestinal, perut tidak bisa menerma makanan dalam

 jumlah banyak karena terasa begah.

(6) Eetih, mengurus; dapat disebabkan metabolit dari tumor ganas dan

 berkurangnya masukan makanan dll, yang parah dapat sampai

kakeksia.

() $emam; timbul karena nekrosis tumor, disertai infeksi dan metabolit

tumor, jika tanpa bukti infeksi disebut demam kanker, umumnya tidak 

disertai menggigil.

(@) kterus; tampil sebagai kuningnya sclera dan kulit, umumnya karena

gangguan fungsi hati, biasanya sudah stadium lanjut, juga dapat

karena sumbat kanker di saluran empedu atau tumor mendesak saluran

empedu hingga timbul ikterus obstruktif.

(<) sites; juga merupakan tanda stadium lanjut. 5ecara klinis ditemukan

 perut membuncit dan pekak bergeser, sering disertai udem kedua

tungkai.

(2) Eainnya; selain itu terdapat kecenderungan perdarahan, diare, nyeri

 bahu belakang kanan, udem kedua tungkai ba%ah, kulit gatal dan

lainnya, juga manifestasi sirosis hati seperti splenomegali, palmar 

eritema, lingua hepatik, spider ne'i, 'enodilatasi dinding abdomen dll.

7

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 8/21

/ada stadium akhir hepatoma sering timbul metastasis paru, tulang

dan banyak organ lain.1,6

VI. STADI"# PEN$AKIT

Sta%um I ; 5atu fokal tumor berdiametes I 3cm yang terbatas hanya

 pada salah satu segment tetapi bukan di segment hati.

Sta%um II ; 5atu fokal tumor berdiameter ? 3 cm. Tumor terbatas

 pada segement atau multifokal terbatas pada lobuskananAkiri

Sta%um III ; Tumor pada segment meluas ke lobus kiri (segment *)

atas ke lobus kanan segment * dan * atau tumor 

dengan in'asi peripheral ke sistem pembuluh darah

('ascular) atau pembuluh empedu (billiary duct ) tetapi

hanya terbatas pada lobus kanan atau lobus kiri hati.

Sta%um IV ; Multifokal atau di&&use tumor yang mengenai lobus kanan

dan lobus kiri hati.•  atau tumor dengan in'asi ke dalam pembuluh darah

hati (intra hepaticvasuler) ataupun pembuluh

empedu (biliary duct)

•  atau tumor dengan in'asi ke pembuluh darah di luar 

hati (e0tra hepatic vessel) seperti pembuluh darah

'ena limpa (vena lienalis)

•  atau vena cava in&erior

atau adanya metastase keluar dari hati (e0trahepatic metastase).

VII. PE#ERIKSAAN PEN"NJANG

a. lphafetoprotein

5ensiti'itas  Alpha&etoprotein (/) untuk mendiagnosa

K+5 #= ! @#=, artinya hanya pada #= ! @#= saja dari

 penderita kanker hati ini menunjukkan peninggian nilai /,

8

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 9/21

sedangkan pada 3#= ! #= penderita nilai / nya normal.

5pesifitas / hanya berkisar #= artinya bila ada pasien yang

diperiksa darahnya dijumpai / yang tinggi, belum bisa

dipastikan hanya mempunyai kanker hati ini sebab / juga dapat

meninggi pada keadaan bukan kanker hati seperti pada sirrhosis

hati dan hepatitis kronik, kanker testis, dan terratoma.,"

 b. 8+ (aspirasi jarum halus)

iopsi aspirasi dengan jarum halus (&ine needle aspiration

biopsy) terutama ditujukan untuk menilai apakah suatu lesi yang

ditemukan pada pemeriksaan radiologi imaging dan laboratorium

/ itu benar pasti suatu hepatoma. Tindakan biopsi aspirasi yang

dilakukan oleh ahli patologi anatomi ini hendaknya dipandu oleh

seorang ahli radiologi dengan menggunakan peralatan

ultrasonografi atau C scann &luoroscopy sehingga hasil yang

diperoleh akurat. 0ara melakukan biopsi dengan dituntun oleh

G59 ataupun C scann mudah, aman, dan dapat ditolerir oleh

 pasien dan tumor yang akan dibiopsi dapat terlihat jelas pada layar 

tele'isi berikut dengan jarum biopsi yang berjalan persis menuju

tumor, sehingga jelaslah hasil yang diperoleh mempunyai nilai

diagnostik dan akurasi yang tinggi karena benar jaringan tumor ini

yang diambil oleh jarum biopsi itu dan bukanlah jaringan sehat di

sekitar tumor.

c. Gltrasonography (G59) bdomen

$engan G59 hitam putih (grey scale) yang sederhana

(conventional) hati yang normal tampak %arna keabuan dan

te0ture merata (homogen). ila ada kanker langsung dapat terlihat

 jelas berupa benjolan (nodule) ber%arna kehitaman, atau ber%arna

kehitaman campur keputihan dan jumlahnya ber'ariasi pada tiap

 pasien bisa satu, dua atau lebih atau banyak sekali dan merata pada

9

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 10/21

seluruh hati, ataukah satu nodule yang besar dan berkapsul atau

tidak berkapsul. 5ayangnya G59 conventional hanya dapat

memperlihatkan benjolan kanker hati diameter " cm ! 3 cm saja.

Tapi bila G59 conventional ini dilengkapi dengan perangkat lunak 

harmoni sistem bisa mendeteksi benjolan kanker diameter 1 cm ! 

" cm, namun nilai akurasi ketepatan diagnosanya hanya #=.

4endahnya nilai akurasi ini disebabkan %alaupun G59

conventional ini dapat mendeteksi adanya benjolan kanker namun

tak dapat melihat adanya pembuluh darah baru (neo%vascular).

9ambar 3. +asil G59 pasien dengan +epatoma

d. 0T 5can

$i samping G59 diperlukan C scann sebagai pelengkap

yang dapat menilai seluruh segmen hati dalam satu potongan

gambar yang dengan G59 gambar hati itu hanya bisa dibuat

sebagiansebagian saja. C scann yang saat ini teknologinya

 berkembang pesat telah pula menunjukkan akurasi yang tinggi

apalagi dengan menggunakan teknik hellical C scann, multislice

yang sanggup membuat irisanirisan yang sangat halus sehingga

kanker yang paling kecil pun tidak terle%atkan. Eebih canggih lagi

sekarang C scann sudah dapat membuat gambar kanker dalam

10

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 11/21

tiga dimensi dan empat dimensi dengan sangat jelas dan dapat pula

memperlihatkan hubungan kanker ini dengan jaringan tubuh

sekitarnya.

9ambar . 9ambaran 0T 5can pasien dengan +epatoma

e. ngiografi

$icadangkan hanya untuk penderita kanker hatinya yang

dari hasil pemeriksaan G59 dan C scann diperkirakan masih ada

tindakan terapi bedah atau nonbedah masih yang mungkin

dilakukan untuk menyelamatkan penderita. /ada setiap pasien yang

akan menjalani operasi reseksi hati harus dilakukan pemeriksaan

angiografi. $engan angiografi ini dapat dilihat berapa luas kanker 

yang sebenarnya. Kanker yang kita lihat dengan G59 yang

diperkirakan kecil sesuai dengan ukuran pada G59 bisa saja

ukuran sebenarnya dua atau tiga kali lebih besar. ngigrafi bisa

memperlihatkan ukuran kanker yang sebenarnya. Eebih lengkap

lagi bila dilakukan C angiography yang dapat memperjelas batas

antara kanker dan jaringan sehat di sekitarnya sehingga ahli bedah

se%aktu melakukan operasi membuang kanker hati itu tahu

menentukan di mana harus dibuat batas sayatannya.6 

IV. PENATALAKSANAAN

/engobatan hepatoma masih belum memuaskan, banyak kasus

didasari oleh sirosis hati. /asien sirosis hati mempunyai toleransi yang

11

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 12/21

 buruk pada operasi segmentektomi pada hepatoma. 5elain operasi masih

ada banyak cara misalnya transplantasi hati, kemoterapi, emboli intra

arteri, injeksi tumor dengan etanol agar terjadi nekrosis tumor, tetapi hasil

tindakan tersebut masih belum memuaskan dan angka harapan hidup 6

tahun masih sangat rendah.

Karena sirosis hati yang melatarbelakanginya serta seringnya

multinodularitas, resektabilitas kanker hati sangat rendah. $i samping itu

kanker hati juga sering kambuh meskupin sudah menjalani reseksi bedah

kuratif. /ilihan terapi ditetapkan berdasarkan atas adatidaknya sirosis,

 jumlah dan ukuran tumor, serta derajat pemburukan hepatik.a. Transplantasi hati

agi pasien kanker hati dan sirosis hati, transplantasi hati

memberikan kemungkinan untuk menyingkirkan tumor dan

menggantikan parenkim hati yang mengalami disfungsi. Kematian

 pasca transplantasi tersering disebabkan oleh rekurensi tumor di dalam

maupun di luar transplan. 4ekurensi tumor bahkan mungkin diperkuat

oleh obat antirejeksi yang harus diberikan. Tumor yang berdiameter 

kurang dari 3 cm lebih jarang kambuh dibandingkan dengan tumor 

yang diamternya lebih dari 6 cm.

 b. 4eseksi hepatik 

Gntuk pasien dalam kelompok nonsirosis yang biasanya

mempunyai fungsi hati normal pilihan utama terapi adalah reseksi

hepatik. -amun untuk pasien sirosis diperlukan kriteria seleksi karena

operasi dapat memicu timbulnya gagal hati yang harapan hidupnya

menurun. /arameter yang dapat digunakan adalah skor child plug dan

derajat hipertensi portal atau kadar bilirubin serum dan derajat

hipertensi portal saja. 5ubjek yang bilirubin normal tanpa hipertensi

 portal yang m bermakna, harapan hidup 6 tahunnya dapat mencapai

@#=. Kontraindikasi tindakan ini adalah adanya metastatis

ekstrahepatik,kanker hati difus atau multifokal, sirosis stadium lanjut

dan penyakit penyerta yang dapat mempengaruhi ketahanan pasien

menjalani operasi."

c. blasi tumor perkutan

12

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 13/21

$estruksi dari sel neoplastik dapat dicapai dengan bahan kimia

(alkohol, asam asetat) atau dengan memodifikasi suhunya

(radio&requency+ microwave+ laser+ cryoablation). njeksi etanol

 perkutan (/&) merupakan teknik terpilih untuk tumor kecil karena

efikasinya tinggi, efek sampingnya rendah serta relatif murah. $asar 

kerjanya adalah menimbulkan dehidrasi, nekrosis, oklusi 'askular dan

fibrosis. Gntuk tumor kecil (diameter I6 cm) pada pasien sirosis

0hild/ugh , angka harapan hidup 6 atahun dapat mencapai 6#=.

/& bermanfaat untuk pasien dengan tumor kecil yang

resektabilitasnya terbatas karena adanya sirosis hati non0hild .

 2adio&requency Ablation  (4) menunjukkan angka keberhasilan

yang lebih tinggi dari pada /& dan efikasinya tertinggi untuk tumor 

yang lebih besar dari 3 cm, namun tetap tidak berpengaruh terhadap

harapan hidup pasien. 5elain itu, 4 lebih mahal dan efek 

sampingnya lebih banyak dibandingkan dengan /&. 9una mencegah

terjadinya rekurensi tumor, pemberian asam poliprenoik (polyprenoic

acid) selama 1" bulan dilaporkan dapat menurunkan angka rekurensi

 pada bulan ke 3< secara bermakna dibandingkan dengan kelompok 

 plasebo (kelompok plasebo 2=, kelompok terapi /& atau reseksi

kuratif ""=)."

d. Terapi paliatif 

5ebagian besar pasien kanker hati didiagnosis pada stasium menengah

lanjut (intermediatead'anced stage) yang tidak ada terapi standarnya.

erdasarkan meta analisis, pada stadium ini hanya T&AT0&

(transarterial emboli3ation4chemo emboli3ation)  saja yang

menunjukkan penuruanan pertumbuhan tumor serta dapat

meningkatkan harapan hidup pasien dengan kanker hati yang tidak 

resektabel. T0& dengan frekuensi 3 hingga kali setahun dianjurkan

 pada pasien yang fungsi hatinya cukup baik (0hild/ugh ) serta

tumor multinodular asimtomatik tanpa in'asi 'askular atau penyebaran

ekstrahepatik, yang tidak bisa diberi terapi radikal. -amun bagi pasien

yang dalam keadaan gagal hati (0hild/ugh 0), serangan iskemik 

13

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 14/21

akibat terapi ini dapat mengakibatkan efek samping berat. dapun

 beberapa jenis terapi lain untuk kanker hati yang tidak resektabeH

seperti imunoterapi dengan interferon, terapi antiestrogen,

antiandrogen, oktreotid, radiasi internal, kemoterapi arterial atau

sistemik masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan

 penilaian yang meyakinkan."

LAPORAN KAS"S

&.' I%e!ttas

 -o. 4M ; 323"2"

 -ama lengkap ; Tn. 5

Tempat dan tanggal lahir ; angkala, #1#112@3

Gsia ; " tahun

8enis Kelamin ; Eakilaki

/ekerjaan ; /etani

lamat ; angkala

Tanggal Masuk 4umah 5akit ; "3 ebruari "#16

$iagnosis Masuk ; 5uspek +epatoma

&.( A!amess

14

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 15/21

Kelu)a! "tama*

Masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan atas.

R+a,at Pe-ala!a! Pe!,akt*

/asien masuk 45 5yekh Fusuf dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan

atas yang dialami sejak " bulan yang lalu. /asien mengeluh MualMuntah, sakit

kepala dan demam. engkak leher sebelah kiri yang dialami sejak " bulan yang

lalu. /asien merasa sesak jika perut sebelah kanan sakit. /asien sempat dira%at

dibantaeng selama 6 hari tapi tidak ada perubahan.

4i%ayat +ipertensi(), diabetes melitus (), minum balloJ().

&.& R+a,at pe!,akt %a)ulu

4i%ayat penyakit hipertensi ; Tidak ada

4i%ayat penyakit diabetes melitus ; Tidak ada

&./ R+a,at pe!,akt kelua-0a

4i%ayat penyakit hipertensi ; Tidak ada

4i%ayat penyakit diabetes melitus ; Tidak ada

4i%ayat penyakit jantung ; Tidak ada

4i%ayat penyakit ginjal ; Tidak ada

4i%ayat penyakit kuning ; Tidak ada

4i%ayat penyakit paru ; Tidak ada

&.1 Peme-ksaa! fsk 

Kea%aa! umum*

Keadaan umum ; tampak sakit sedang

Kesadaran ; compos mentis

Tekanan darah ; 11#A@# mmhg

-adi ; <" :A menit

4espiration rate ; "# :A menit

Temperature ; 3@,6

Kea%aa! Spesfk*

15

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 16/21

'. Peme-ksaa! Kepala*

entuk kepala ; -ormocepali

4ambut ; +itam, tidak rontok  

muka ; pucat ()

(. Peme-ksaa! #ata*

/alpebra ; edema (A)

Konjungti'a ; pucat (A)

5klera ; ikterik (A)

/upil ; refleks cahaya (A),

&. Peme-ksaa! Tel!0a * nyeri tekan (A), gangguan pendengaran ()

/. Peme-ksaa! H%u!0 * -afas cuping hidung (A)

1. Peme-ksaa! #ulut 2 te!0o-oka!*

ibir sianosis () , lidah kotor (), tonsil T1AT1, hiperemis (),

caries gigi ()

3. Peme-ksaa! Le)e- *

nspeksi ; Terlihat benjolan disebelah kiri

/alpasi ; pembesaran Tiroid (). /embesaran K9 ()

4. Kult* +ipergigmentasi (), ikterik (), petekhie (), sianosis (), pucat

 pada telapak tangan dan kaki (), turgor ? " detik 

5. Peme-ksaa! To-a6* simetris ().

PAR" Depa!

nspeksi ; statis; kanan sama dengan kiri, dinamis; tidak ada yang

teringgal, sela iga melebar (), retraksi intercostae ()

/alpasi ; 5tem fremitus kanan dengan kiri sama

/erkusi ; 5onor (A).

uskultasi ; *esikuler (A), ronki (A), %heeLing (A)

PAR" 7ELAKANG

16

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 17/21

nspeksi ; statis; kanan sama dengan kiri, dinamis; tidak ada yang

tertinggal.

/alpasi ; 5tem fremitus kanan sama dengan kiri

/erkusi ; 5onor pada kedua lapang paru.

uskultasi ; *esikuler (A) kanan melemah, ronki (A), %heeLing

(A)

JANT"NG

nspeksi ; iktus cordis tidak tampak.

/alpasi ; iktus cordis tidak teraba.

/erkusi ; Kanan atas ; 05 linea para sternalis de:tra

  Kiri atas ; 05 linea para sternalis sinistra

Kanan ba%ah ; 05 * linea parasternalis de:tra

Kiri ba%ah ; 05 * 3 jari kearah lateral line midka'ikula.

uskultasi ; +4; <#:Amenit 51 5" reguler 53() murmur () gallop ()

8. Peme-ksaa! Ab%ome!

nspeksi; datar (), lemas (), caput medusa (), spider nae'i (),

uskultasi ; G () -ormal

/alpasi;-yeri tekan epigastrium (), hepatomegali ( jari

diba%ah arcus costa), pembesaran lien () , ginjal tidak 

teraba.

/erkusi; Tympani (), undulasi (), pekak berpindah (),

'9. Peme-ksaa! Ge!tala* tidak dilakukan.

''. Ekst-emtas* clubbing fingger (A), edema (A), akral dingin (A)

&.3 Peme-ksaa! Pe!u!a!0

• /emeriksaan G59 bdomen

+epar ; ukuran membesar, tampak massa yang slight hiperechoic,

multipel sangat besar, diameter kurang lebih "@, : 1,1 cm pada lobus

17

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 18/21

kanan hepar, kalsifikasi (). Massa tersebut hiper'askularisasi. Tampak 

trombus pada 'ena porta.

9, Eien, /ankreas ; dalam batas normal.

Kedua ginjal ; tampak dilatasi /05, tidak tampak batu A5>E.

*esika urinaria ; aik, tidak tampak batu A 5>E.

Tampak cairan bebas mininal di ca'um peritoneum.

Kesan ;

Massa lobus kanan hepar, sesuai gambaran hepatoma dengan

trombus pada 'ena porta.

+idronefrosis bilateral.

&.4 Resume

$ari anamnesis didapatkan pasien mengeluh nyeri perut sebelah kanan atas

yang dialami sejak " bulan yang lalu. /asien mengeluh MualMuntah, sakit kepala

dan demam. engkak leher sebelah kiri yang dialami sejak " bulan yang lalu.

/asien merasa sesak jika perut sebelah kanan sakit. /asien sempat dira%at

dibantaeng selama 6 hari tapi tidak ada perubahan. Kencing ber%arna seperti teh.

4i%ayat +ipertensi(), diabetes melitus (), minum balloJ().

/ada pemeriksaan fisis didapatkan ada pembesaran hepar jari diba%ah

arcus costa dan hepar teraba keras tanpa berbenjolbenjol.

$ari hasil Gltrasonografi (G59) Massa lobus kanan hepar, sesuai gambaran

hepatoma dengan trombus pada 'ena porta dan hidronefrosis bilateral.

&.8 Da0!oss 

: +epatoma

Eimfoma

&.'9 Pe!atalaksa!aa!

No! Fa-makolo0s

1. &dukasi

". Terapi giLi

&.'' Hasl Follo+ "p

18

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 19/21

Tanggal Terapi(/ #a-et (9'1

5 ; nyeri perut sebelah kanan atas (),

mualmuntah (), sakit kepala (),

demam (), bengkak pada leher sebelah

kiri, ; baik, K ; ber%arna teh

 pekat. 4i%ayat minum alloJ.

> ; T$ ; 11#A@# mm+g, - ;<":Amenit,

5 H3@,6Jc, / ; "#:Amenit

4A *$ 4E "# tpm

/unamin A hari

njeksi Ketorolac A < jam

+epasan 3:1

(1 #a-et (9'1

5 ; -yeri perut sebelah kanan atas

()tembus kebelakang, atuk (), sulit

tidur (), gelisah ().

> ; T$ ;2#A@#mm+g, - ;@<:Amenit, 5 ;

3J0, / ;"":Amenit.

engkak pada leher sebelah

kiri.

*$ 4E "# tpm

njeksi Ketorolac A < jam

>:an 1:1

+epasan 3:1

(3 #a-et (9'1

5 ; -yeri perut sebelah kanan atas ()

tembus kebelakang, batuk kering (),

sulit tidur ().

> ; engkak leher sebleh kiri ()

T$ ; 1##A@mm+g, - ;<":Am,

/ ;"":Am, s ;3,J0

*$ 4E "# tpm

njeksi ketorolac A < jam

paLol ##1

+epasan 3:1

(4 #a-et (9'1

5 ; -yeri perut tembus kebelakang (),

 batuk kering(), sesak(). ;

*$ 4E "# tpm

Ei'ola infus A hr 

+epasan 3:1

19

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 20/21

kostipasi, K; aik.

> ; engkak leher sebelah kiri ().

T$ ; 11#A@#mm+g, /; "#:Am,

 -; <#:Am, s ;3@J0.

PE#7AHASAN

/ada kasus ini pasien adalah lakilaki usia " tahun, datang dengan

keluhan nyeri perut sebelahkanan atas sejak " bulan yang lalu, disertai mual

muntah, sakit kepala (), ri%ayat demam (), ri%ayat minum balloJ, jika

dibandingkan dengan kasus maka jenis kelamin penderita sesuai dengan teori

yakni insiden tertinggi adalah pria. 5elain itu ri%ayat minum pasien berdasarkan

teori merupakan salah satu faktor resiko terjadinya hepatoma pada pasien ini.

9ambaran klinik yang dikeluhkan oleh pasien sesuai dengan teori yakni

hepatoma biasanya ditandai dengan nyeri perut sebelah kanan bagian atas yangdirasakan terusmenerus, pasien juga mengalami demam tapi hanya pasda saat

dirumah. /asien juga mengalami lemas, kemungkinan keluhan tersebut karena

rasa tidak enak diperut akibat gangguan fungsi hati sehingga intake makanan yang

masuk pun terbatas dan membuat berat badan pasien menurun.

/ada pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran hepar jari diba%ah arcus

costa disertai nyeri tekan yang dapat dicurigai sebagai hepatoma. /ada kasus ini

didapatkan juga adanya massa pada leher kiri pasien, sehingga dapat dicurigai

20

7/23/2019 Lapsus Elisa

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-elisa 21/21

sebagai metastasis yang dapat dihubungkan dengan stadium atau derajat penyakit

tersebut.

5etelah dilakukan pemeriksaan G59 (ultrasonografi) didapatkan massa

lobus kanan hepar dengan trombus pada 'ena porta dan hidronefrosis bilateral.

Temuan ini sesuai dengan teori gambaran G59 hepatoma berupa benjolan

 ber%arna kehitaman dan jumlahnya ber'ariasi pada tiap pasien bisa satu, dua atau

lebih atau banyak sekali dan merata pada seluruh hati.

DAFTAR P"STAKA

1. $esen, Ban. $nologi 5lini6 7disi !N. 8akarta; alai /enerbit KG.

"##<.

!. 5udoyo, ru B., ambang 5etiohadi, drus l%i, Marcellus 5imadibrata

K, 5iti 5etiati.  8uu A9ar lmu :enyait *alam6 Jilid + 7disi ; N. 8akarta;

/usat /enererbitan lmu /enyakit $alam KG. "##@.

3. :elrod, $a'id, M$,M.  Hepatocellular Carcinoma<  diunduh dari;

http;AAemedicine.medscape.comAarticleA12@312o'er'ie%.

. 5allie 4, $i isceglie M. *iral hepatitis and hepatocellular carcinoma.

9astroenterol. 0lin. -. m.122, "3 ; 6@2

6. +epatoma dan 5indrom +epatorenal. $i unduh dari

;http;AA%%%.kalbe.co.idAfilesAcdkAfilesA#<O16#O +epatoma +epatorenal.

 pdfA#<O16# +epa toma+epatorenal.html.

. 5irosis +epatis.$iunduh dari ;

http;AAlibrary.usu.ac.idAdo%nload Afk Apenydalamsrimaryani6.pdf 

21