Author
hadhyaz
View
225
Download
0
Embed Size (px)
7/23/2019 Lapsus Elisa
1/21
I. DEFINISI
Karsinoma hepatoseluler atau hepatoma adalah keganasan pada hepatosit
dimana stem sel dari hati berkembang menjadi massa maligna yang dipicu oleh
adanya proses fibrotik maupun proses kronik dari hati (cirrhosis). Massa tumor ini
berkembang di dalam hepar, di permukaan hepar maupun ekstrahepatik seperti
pada metastase jauh.1,3,
Tumor dapat muncul sebagai massa tunggal atau sebagai suatu massa yang
difus dan sulit dibedakan dengan jaringan hati disekitarnya karena konsistensinya
yang tidak dapat dibedakan dengan jaringan hepar biasa. Massa ini dapat
mengganggu jalan dari saluran empedu maupun menyebabkan hipertensi portal
sehingga gejala klinis baru akan terlihat setelah massa menjadi besar. Tanpa
pengobatan yang agresif, hepatoma dapat menyebabkan kematian dalam ! "#
bulan.1,3
II. ETIOLOGI
$e%asa ini hepatoma dianggap terjadi dari hasil interaksi sinergismultifaktor dan multifasik, melalui inisiasi, akselerasi dan transformasi dan proses
banyak tahapan, serta peran serta banyak onkogen dan gen terkait, mutasi
multigenetik. &tiologi hepatoma belum jelas, menurut data yang ada, 'irus
hepatitis, aflatoksin dan pencemaran air minum merupakan 3 faktor utama yang
terkait dengan timbulnya hepatoma."
1. *irus hepatitis1
+*
+ubungan antara infeksi kronik +* dengan timbulnya hepatoma
terbukti kuat, baik secara epidemiologis, klinis maupun eksperimental.
Karsinogenisitas +* terhadap hati mungkin terjadi melalui proses
inflamasi kronik, peningkatan proliferasi hepatosit, integrasi +*
$- ke dalam $- sel pejamu, dan aktifitas protein spesifik+*
berinteraksi dengan gen hati. /ada dasarnya, perubahan hepatosit dari
1
7/23/2019 Lapsus Elisa
2/21
kondisi inaktif (quiescent) menjadi sel yang aktif bereplikasi
menentukan tingkat karsinogenesis hati.
+0*
nfeksi +0* berperan penting dalam patogenesis hepatoma pada
pasien yang bukan pengidap +*. /ada kelompok pasien penyakit
hati akibat transfusi darah dengan anti+0* positif, inter'al antara
saat transfusi hingga terjadinya +00 dapat mencapai "2 tahun.
+epatokarsinogenesis akibat infeksi +0* diduga melalui aktifitas
nekroinfiamasi kronik dan sirosis hati.
Gambar 1. Hepatocellular carcinoma in an individual that was hepatitis
Cpositive.Autopsyspecimen.
". flatoksin
flatoksin l (1) merupakan mikotoksin yang diproduksi oleh
jamur Aspergillus. Metabolit 1 yaitu 1"3epoksid merupakan
karsinogen utama dari kelompok aflatoksin yang mampu membentuk
ikatan dengan $- maupun 4-. 5alah satu mekanisme
hepatokarsinogenesisnya ialah kemampuan 1 menginduksi mutasi
pada kodon "2 dari gen supresor tumor p63.1
3. /encemaran air minum
$ari hasil sur'ei epidemiologi di 0hina ditemukan pencemaran air
minum dan kejadian hepatoma berkaitan erat, di area insiden tinggi
hepatoma seperti kecamatan 7idong dan +aimen di propinsi 8iangshu,
uhuan di 9uang:i, 5hunde di 9uangdong dll. menunjukkan peminum air
2
http://en.wikipedia.org/wiki/Hepatitis_Chttp://en.wikipedia.org/wiki/Hepatitis_Chttp://en.wikipedia.org/wiki/Autopsyhttp://en.wikipedia.org/wiki/Autopsyhttp://en.wikipedia.org/wiki/Hepatitis_Chttp://en.wikipedia.org/wiki/Hepatitis_C7/23/2019 Lapsus Elisa
3/21
saluran perumahan, air kolam memiliki mortalitas hepatoma secara jelas lebih
tinggi dari peminum air sumur dalam. $engan beralih ke minum air sumur
dalam, mortalitas hepatoma penduduk cenderung menurun. lgae biru hijau
dalam air saluran perumahan dan air kolam dianggap sebagai salah satu
karsinogen utama.1
III. FAKTOR RISIKO
actor risiko terjadinya +00 adalah;"3
1. Jenis elamin$imana lakilaki lebih rentan dibandingkan perempuan. +al ini
diduga karena lakilaki lebih sering terpajan oleh factor risiko +00 seperti
'irus hepatitis dan alkohol.
!. "irosis Hati
5irosis hati (5+) merupakan faktor risiko utama hepatoma di dunia
dan melatarbelakangi lebih dari topsi pada pasien
5+ mendapatkan "#
7/23/2019 Lapsus Elisa
4/21
Meskipun alkohol tidak memiliki kemampuan mutagenik, peminum
berat alkohol (?6#@# gAhari dan berlangsung lama) berisiko untuk
menderita +00 melalui sirosis hati alkoholik. &fek hepatotoksik alkohol
bersifat dose%dependent+ sehingga asupan sedikit alkohol tidak
meningkatkan risiko terjadinya +00.
. 5elain yang telah disebutkan di atas, bahan atau kondisi lain yang
merupakan faktor risiko +00 namun lebih jarang dibicarakanAditemukan,
antara lain ; penyakit hati autoimun( hepatitis autoimun, sirosis bilier
primer), penyakit hati metabolik(hemokromatosis genetik, defisiensi
antitripsinalfa 1, penyakit Bilson), kotrasepsi oral, senya%a
kimia( thorotrast, 'inil klorida, nitrosamin, insektisida organoklorin, asam
tanik), tembakau.
IV. PATOGENESIS
nflamasi, nekrosis, fibrosis, dan regenerasi dari sel hati yang terusberlanjut merupaka proses khas dari sirosis hepatis yang juga merupakan proses
dari pembentukan hepatoma %alaupun pada pasien ! pasien dengan hepatoma,
kelainan cirrhosis tidak selalu ada. +al ini mungkin berhubungan dengan proses
replikasi $- 'irus dari 'irus hepatitis yang juga memproduksi +* C protein
yang tidak dapat bergabung dengan $- sel hati, yang merupakan host dari
infeksi *irus hepatitis, dikarenakan protein tersebut merupakan suatu 4-. 4-
ini akan berkembang dan mereplikasi diri di sitoplasma dari sel hati dan
menyebabkan suatu perkembangan dari keganasan yang nantinya akan
mengahambat apoptosis dan meningkatkan proliferasi sel hati. /ara ahli genetika
mencari gen ! gen yang berubah dalam perkembangan sel hepatoma ini dan
didapatkan adanya mutasi dari gen p63, /K0, dan D0atenin."
5ementara pada proses sirosis terjadi pembentukan nodul nodul di hepar,
baik nodul regeneratif maupun nodul diplastik. /enelitian prospektif menunjukan
bah%a tidak ada progresi yang khusus dari nodul nodul diatas yang menuju
4
7/23/2019 Lapsus Elisa
5/21
kearah hepatoma tetapi, pada nodul displastik didapatkan bah%a nodul yang
terbentuk dari sel sel yang kecil meningkatkan proses pembentukan hepatoma.
5el sel kecil ini disebut sebagai stem cel dari hati.
5el sel ini meregenerasi sel sel hati yang rusak tetapi sel sel ini juga
berkembang sendiri menjadi nodul ! nodul yang ganas sebagai respons dari
adanya penyakit yang kronik yang disebabkan oleh infeksi 'irus. -odul nodul
inilah yang pada perkembangan lebih lanjut akan menjadi hepatoma.
9ambar ". /atogenesis sirosis hepatis
V. GEJALA KLINIS
5
7/23/2019 Lapsus Elisa
6/21
/ada permulaannya penyakit ini berjalan perlahan, dan banyak
tanpa keluhan. Eebih dari @6= tidak memberikan gejala gejala khas. da
penderita yang sudah ada kanker yang besar sampai beberapa centimeter
pun tidak merasakan apaapa. Keluhan utama yang sering adalah keluhan
sakit perut atau rasa penuh ataupun ada rasa bengkak di perut kanan atas
dan nafsu makan berkurang, berat badan menurun, dan rasa lemas.
Keluhan lain terjadinya perut membesar karena ascites (penimbunan
cairan dalam rongga perut), mual, tidak bisa tidur, nyeri otot, berak hitam,
demam, bengkak kaki, kuning, muntah, gatal, muntah darah, perdarahan
dari dubur, dan lainlain.
Hepatoma fase subkl!s
Fang dimaksud hepatoma fase subklinis atau stadium dini adalah pasien
yang tanpa gejala dan tanda fisik hepatoma yang jelas, biasanya ditemukan
melalui pemeriksaan / dan teknik pencitraan. 0aranya adalah dengan
gabungan pemeriksaan / dan pencitraan, teknik pencitraan terutama
dengan G59 lebih dahulu, bila perlu dapat digunakan 0T atau M4. Fang
dimaksud kelompok risiko tinggi hepatoma umumnya adalah; masyarakat
di daerah insiden tinggi hepatomaH pasien dengan ri%ayat hepatitis atau
+sg positifH pasien dengan ri%ayat keluarga hepatomaH pasien pasca
reseksi hepatoma primer.1,6
Hepatoma fase kl!s
+epatoma fase klinis tergolong hepatoma stadium sedang, lanjut,
manifestasi utama yang sering ditemukan adalah;
(1) -yeri abdomen kanan atas; hepatoma stadium sedang dan lanjut
sering dating berobat karena kembung dan tak nyaman atau nyeri
samar di abdomen kanan atas. -yeri umumnya bersifat
tumpul( dullache) atau menusuk intermiten atau kontinu, sebagian
merasa area hati terbebat kencang, disebabkan tumor tumbuh dengan
cepat hingga menambah regangan pada kapsul hati. 8ika nyeri
6
7/23/2019 Lapsus Elisa
7/21
abdomen bertambah hebat atau timbul akut abdomen harus pikirkan
ruptur hepatoma.
(") Massa abdomen atas; hepatoma lobus kanan dapat menyebabkan batas
atas hati bergeser ke atas, pemeriksaan fisik menemukan
hepatomegali di ba%ah arkus kostae berbenjol benjolH hepatoma
segmen inferior lobus kanan sering dapat langsung teraba massa
di ba%ah arkus kostae kananH hepatoma lobus kiri tampil sebagai
massa di ba%ah prosesus :ifoideus atau massa di ba%ah arkus kostae
kiri.
(3) /erut kembung; timbul karena massa tumor sangat besar, asites dan
gangguan fungsi hati.
() noreksia; timbul karena fungsi hati terganggu, tumor mendesak
saluran gastrointestinal, perut tidak bisa menerma makanan dalam
jumlah banyak karena terasa begah.
(6) Eetih, mengurus; dapat disebabkan metabolit dari tumor ganas dan
berkurangnya masukan makanan dll, yang parah dapat sampai
kakeksia.
() $emam; timbul karena nekrosis tumor, disertai infeksi dan metabolit
tumor, jika tanpa bukti infeksi disebut demam kanker, umumnya tidak
disertai menggigil.
(@) kterus; tampil sebagai kuningnya sclera dan kulit, umumnya karena
gangguan fungsi hati, biasanya sudah stadium lanjut, juga dapat
karena sumbat kanker di saluran empedu atau tumor mendesak saluran
empedu hingga timbul ikterus obstruktif.
(
7/23/2019 Lapsus Elisa
8/21
/ada stadium akhir hepatoma sering timbul metastasis paru, tulang
dan banyak organ lain.1,6
VI. STADI"# PEN$AKIT
Sta%um I ; 5atu fokal tumor berdiametes I 3cm yang terbatas hanya
pada salah satu segment tetapi bukan di segment hati.
Sta%um II ; 5atu fokal tumor berdiameter ? 3 cm. Tumor terbatas
pada segement atau multifokal terbatas pada lobuskananAkiri
Sta%um III ; Tumor pada segment meluas ke lobus kiri (segment *)
atas ke lobus kanan segment * dan * atau tumor
dengan in'asi peripheral ke sistem pembuluh darah
('ascular) atau pembuluh empedu (billiary duct) tetapi
hanya terbatas pada lobus kanan atau lobus kiri hati.
Sta%um IV ; Multifokal atau di&&use tumor yang mengenai lobus kanan
dan lobus kiri hati. atau tumor dengan in'asi ke dalam pembuluh darah
hati (intra hepaticvasuler) ataupun pembuluh
empedu (biliary duct)
atau tumor dengan in'asi ke pembuluh darah di luar
hati (e0tra hepatic vessel) seperti pembuluh darah
'ena limpa (vena lienalis)
atau vena cava in&erior
atau adanya metastase keluar dari hati (e0trahepatic metastase).
VII. PE#ERIKSAAN PEN"NJANG
a. lphafetoprotein
5ensiti'itas Alpha&etoprotein (/) untuk mendiagnosa
K+5 #= ! @#=, artinya hanya pada #= ! @#= saja dari
penderita kanker hati ini menunjukkan peninggian nilai /,
8
7/23/2019 Lapsus Elisa
9/21
sedangkan pada 3#= ! #= penderita nilai / nya normal.
5pesifitas / hanya berkisar #= artinya bila ada pasien yang
diperiksa darahnya dijumpai / yang tinggi, belum bisa
dipastikan hanya mempunyai kanker hati ini sebab / juga dapat
meninggi pada keadaan bukan kanker hati seperti pada sirrhosis
hati dan hepatitis kronik, kanker testis, dan terratoma.,"
b. 8+ (aspirasi jarum halus)
iopsi aspirasi dengan jarum halus (&ine needle aspiration
biopsy) terutama ditujukan untuk menilai apakah suatu lesi yang
ditemukan pada pemeriksaan radiologi imaging dan laboratorium
/ itu benar pasti suatu hepatoma. Tindakan biopsi aspirasi yang
dilakukan oleh ahli patologi anatomi ini hendaknya dipandu oleh
seorang ahli radiologi dengan menggunakan peralatan
ultrasonografi atau C scann &luoroscopy sehingga hasil yang
diperoleh akurat. 0ara melakukan biopsi dengan dituntun oleh
G59 ataupun C scann mudah, aman, dan dapat ditolerir oleh
pasien dan tumor yang akan dibiopsi dapat terlihat jelas pada layar
tele'isi berikut dengan jarum biopsi yang berjalan persis menuju
tumor, sehingga jelaslah hasil yang diperoleh mempunyai nilai
diagnostik dan akurasi yang tinggi karena benar jaringan tumor ini
yang diambil oleh jarum biopsi itu dan bukanlah jaringan sehat di
sekitar tumor.
c. Gltrasonography (G59) bdomen
$engan G59 hitam putih (grey scale) yang sederhana
(conventional) hati yang normal tampak %arna keabuan dan
te0ture merata (homogen). ila ada kanker langsung dapat terlihat
jelas berupa benjolan (nodule)ber%arna kehitaman, atau ber%arna
kehitaman campur keputihan dan jumlahnya ber'ariasi pada tiap
pasien bisa satu, dua atau lebih atau banyak sekali dan merata pada
9
7/23/2019 Lapsus Elisa
10/21
seluruh hati, ataukah satu nodule yang besar dan berkapsul atau
tidak berkapsul. 5ayangnya G59 conventional hanya dapat
memperlihatkan benjolan kanker hati diameter " cm ! 3 cm saja.
Tapi bila G59 conventional ini dilengkapi dengan perangkat lunak
harmoni sistem bisa mendeteksi benjolan kanker diameter 1 cm !
" cm, namun nilai akurasi ketepatan diagnosanya hanya #=.
4endahnya nilai akurasi ini disebabkan %alaupun G59
conventional ini dapat mendeteksi adanya benjolan kanker namun
tak dapat melihat adanya pembuluh darah baru (neo%vascular).
9ambar 3. +asil G59 pasien dengan +epatoma
d. 0T 5can
$i samping G59 diperlukan C scann sebagai pelengkap
yang dapat menilai seluruh segmen hati dalam satu potongan
gambar yang dengan G59 gambar hati itu hanya bisa dibuat
sebagiansebagian saja. C scann yang saat ini teknologinya
berkembang pesat telah pula menunjukkan akurasi yang tinggi
apalagi dengan menggunakan teknik hellical C scann,multislice
yang sanggup membuat irisanirisan yang sangat halus sehingga
kanker yang paling kecil pun tidak terle%atkan. Eebih canggih lagi
sekarang C scann sudah dapat membuat gambar kanker dalam
10
7/23/2019 Lapsus Elisa
11/21
tiga dimensi dan empat dimensi dengan sangat jelas dan dapat pula
memperlihatkan hubungan kanker ini dengan jaringan tubuh
sekitarnya.
9ambar . 9ambaran 0T 5can pasien dengan +epatoma
e. ngiografi
$icadangkan hanya untuk penderita kanker hatinya yang
dari hasil pemeriksaan G59 dan C scann diperkirakan masih ada
tindakan terapi bedah atau nonbedah masih yang mungkin
dilakukan untuk menyelamatkan penderita. /ada setiap pasien yang
akan menjalani operasi reseksi hati harus dilakukan pemeriksaan
angiografi. $engan angiografi ini dapat dilihat berapa luas kanker
yang sebenarnya. Kanker yang kita lihat dengan G59 yang
diperkirakan kecil sesuai dengan ukuran pada G59 bisa saja
ukuran sebenarnya dua atau tiga kali lebih besar. ngigrafi bisa
memperlihatkan ukuran kanker yang sebenarnya. Eebih lengkap
lagi bila dilakukan C angiography yang dapat memperjelas batas
antara kanker dan jaringan sehat di sekitarnya sehingga ahli bedah
se%aktu melakukan operasi membuang kanker hati itu tahu
menentukan di mana harus dibuat batas sayatannya.6
IV. PENATALAKSANAAN
/engobatan hepatoma masih belum memuaskan, banyak kasus
didasari oleh sirosis hati. /asien sirosis hati mempunyai toleransi yang
11
7/23/2019 Lapsus Elisa
12/21
buruk pada operasi segmentektomi pada hepatoma. 5elain operasi masih
ada banyak cara misalnya transplantasi hati, kemoterapi, emboli intra
arteri, injeksi tumor dengan etanol agar terjadi nekrosis tumor, tetapi hasil
tindakan tersebut masih belum memuaskan dan angka harapan hidup 6
tahun masih sangat rendah.
Karena sirosis hati yang melatarbelakanginya serta seringnya
multinodularitas, resektabilitas kanker hati sangat rendah. $i samping itu
kanker hati juga sering kambuh meskupin sudah menjalani reseksi bedah
kuratif. /ilihan terapi ditetapkan berdasarkan atas adatidaknya sirosis,
jumlah dan ukuran tumor, serta derajat pemburukan hepatik.a. Transplantasi hati
agi pasien kanker hati dan sirosis hati, transplantasi hati
memberikan kemungkinan untuk menyingkirkan tumor dan
menggantikan parenkim hati yang mengalami disfungsi. Kematian
pasca transplantasi tersering disebabkan oleh rekurensi tumor di dalam
maupun di luar transplan. 4ekurensi tumor bahkan mungkin diperkuat
oleh obat antirejeksi yang harus diberikan. Tumor yang berdiameter
kurang dari 3 cm lebih jarang kambuh dibandingkan dengan tumor
yang diamternya lebih dari 6 cm.
b. 4eseksi hepatik
Gntuk pasien dalam kelompok nonsirosis yang biasanya
mempunyai fungsi hati normal pilihan utama terapi adalah reseksi
hepatik. -amun untuk pasien sirosis diperlukan kriteria seleksi karena
operasi dapat memicu timbulnya gagal hati yang harapan hidupnya
menurun. /arameter yang dapat digunakan adalah skor child plug dan
derajat hipertensi portal atau kadar bilirubin serum dan derajat
hipertensi portal saja. 5ubjek yang bilirubin normal tanpa hipertensi
portal yang m bermakna, harapan hidup 6 tahunnya dapat mencapai
@#=. Kontraindikasi tindakan ini adalah adanya metastatis
ekstrahepatik,kanker hati difus atau multifokal, sirosis stadium lanjut
dan penyakit penyerta yang dapat mempengaruhi ketahanan pasien
menjalani operasi."
c. blasi tumor perkutan
12
7/23/2019 Lapsus Elisa
13/21
$estruksi dari sel neoplastik dapat dicapai dengan bahan kimia
(alkohol, asam asetat) atau dengan memodifikasi suhunya
(radio&requency+ microwave+ laser+ cryoablation). njeksi etanol
perkutan (/&) merupakan teknik terpilih untuk tumor kecil karena
efikasinya tinggi, efek sampingnya rendah serta relatif murah. $asar
kerjanya adalah menimbulkan dehidrasi, nekrosis, oklusi 'askular dan
fibrosis. Gntuk tumor kecil (diameter I6 cm) pada pasien sirosis
0hild/ugh , angka harapan hidup 6 atahun dapat mencapai 6#=.
/& bermanfaat untuk pasien dengan tumor kecil yang
resektabilitasnya terbatas karena adanya sirosis hati non0hild .
2adio&requency Ablation (4) menunjukkan angka keberhasilan
yang lebih tinggi dari pada /& dan efikasinya tertinggi untuk tumor
yang lebih besar dari 3 cm, namun tetap tidak berpengaruh terhadap
harapan hidup pasien. 5elain itu, 4 lebih mahal dan efek
sampingnya lebih banyak dibandingkan dengan /&. 9una mencegah
terjadinya rekurensi tumor, pemberian asam poliprenoik (polyprenoic
acid)selama 1" bulan dilaporkan dapat menurunkan angka rekurensi
pada bulan ke 3< secara bermakna dibandingkan dengan kelompok
plasebo (kelompok plasebo 2=, kelompok terapi /& atau reseksi
kuratif ""=)."
d. Terapi paliatif
5ebagian besar pasien kanker hati didiagnosis pada stasium menengah
lanjut (intermediatead'anced stage) yang tidak ada terapi standarnya.
erdasarkan meta analisis, pada stadium ini hanya T&AT0&
(transarterial emboli3ation4chemo emboli3ation) saja yang
menunjukkan penuruanan pertumbuhan tumor serta dapat
meningkatkan harapan hidup pasien dengan kanker hati yang tidak
resektabel. T0& dengan frekuensi 3 hingga kali setahun dianjurkan
pada pasien yang fungsi hatinya cukup baik (0hild/ugh ) serta
tumor multinodular asimtomatik tanpa in'asi 'askular atau penyebaran
ekstrahepatik, yang tidak bisa diberi terapi radikal. -amun bagi pasien
yang dalam keadaan gagal hati (0hild/ugh 0), serangan iskemik
13
7/23/2019 Lapsus Elisa
14/21
akibat terapi ini dapat mengakibatkan efek samping berat. dapun
beberapa jenis terapi lain untuk kanker hati yang tidak resektabeH
seperti imunoterapi dengan interferon, terapi antiestrogen,
antiandrogen, oktreotid, radiasi internal, kemoterapi arterial atau
sistemik masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan
penilaian yang meyakinkan."
LAPORAN KAS"S
&.' I%e!ttas
-o. 4M ; 323"2"
-ama lengkap ; Tn. 5
Tempat dan tanggal lahir ; angkala, #1#[email protected]
Gsia ; " tahun
8enis Kelamin ; Eakilaki
/ekerjaan ; /etani
lamat ; angkala
Tanggal Masuk 4umah 5akit ; "3 ebruari "#16
$iagnosis Masuk ; 5uspek +epatoma
&.( A!amess
14
7/23/2019 Lapsus Elisa
15/21
Kelu)a! "tama*
Masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan atas.
R+a,at Pe-ala!a! Pe!,akt*
/asien masuk 45 5yekh Fusuf dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan
atas yang dialami sejak " bulan yang lalu. /asien mengeluh MualMuntah, sakit
kepala dan demam. engkak leher sebelah kiri yang dialami sejak " bulan yang
lalu. /asien merasa sesak jika perut sebelah kanan sakit. /asien sempat dira%at
dibantaeng selama 6 hari tapi tidak ada perubahan.
4i%ayat +ipertensi(), diabetes melitus (), minum balloJ().
&.& R+a,at pe!,akt %a)ulu
4i%ayat penyakit hipertensi ; Tidak ada
4i%ayat penyakit diabetes melitus ; Tidak ada
&./ R+a,at pe!,akt kelua-0a
4i%ayat penyakit hipertensi ; Tidak ada
4i%ayat penyakit diabetes melitus ; Tidak ada
4i%ayat penyakit jantung ; Tidak ada
4i%ayat penyakit ginjal ; Tidak ada
4i%ayat penyakit kuning ; Tidak ada
4i%ayat penyakit paru ; Tidak ada
&.1 Peme-ksaa! fsk
Kea%aa! umum*
Keadaan umum ; tampak sakit sedang
Kesadaran ; compos mentis
Tekanan darah ; 11#[email protected]# mmhg
-adi ;
7/23/2019 Lapsus Elisa
16/21
'. Peme-ksaa! Kepala*
entuk kepala ; -ormocepali
4ambut ; +itam, tidak rontok
muka ; pucat ()
(. Peme-ksaa! #ata*
/alpebra ; edema (A)
Konjungti'a ; pucat (A)
5klera ; ikterik (A)
/upil ; refleks cahaya (A),
&. Peme-ksaa! Tel!0a * nyeri tekan (A), gangguan pendengaran ()
/. Peme-ksaa! H%u!0 *-afas cuping hidung (A)
1. Peme-ksaa! #ulut 2 te!0o-oka!*
ibir sianosis () , lidah kotor (), tonsil T1AT1, hiperemis (),
caries gigi ()
3. Peme-ksaa! Le)e- *
nspeksi ; Terlihat benjolan disebelah kiri
/alpasi ; pembesaran Tiroid (). /embesaran K9 ()
4. Kult* +ipergigmentasi (), ikterik (), petekhie (), sianosis (), pucat
pada telapak tangan dan kaki (), turgor ? " detik
5. Peme-ksaa! To-a6* simetris ().
PAR" Depa!
nspeksi ; statis; kanan sama dengan kiri, dinamis; tidak ada yang
teringgal, sela iga melebar (), retraksi intercostae ()
/alpasi ; 5tem fremitus kanan dengan kiri sama
/erkusi ; 5onor (A).
uskultasi ; *esikuler (A), ronki (A), %heeLing (A)
PAR" 7ELAKANG
16
7/23/2019 Lapsus Elisa
17/21
nspeksi ; statis; kanan sama dengan kiri, dinamis; tidak ada yang
tertinggal.
/alpasi ; 5tem fremitus kanan sama dengan kiri
/erkusi ; 5onor pada kedua lapang paru.
uskultasi ; *esikuler (A) kanan melemah, ronki (A), %heeLing
(A)
JANT"NG
nspeksi ; iktus cordis tidak tampak.
/alpasi ; iktus cordis tidak teraba.
/erkusi ; Kanan atas ; 05 linea para sternalis de:tra
Kiri atas ; 05 linea para sternalis sinistra
Kanan ba%ah ; 05 * linea parasternalis de:tra
Kiri ba%ah ; 05 * 3 jari kearah lateral line midka'ikula.
uskultasi ; +4;
7/23/2019 Lapsus Elisa
18/21
kanan hepar, kalsifikasi (). Massa tersebut hiper'askularisasi. Tampak
trombus pada 'ena porta.
9, Eien, /ankreas ; dalam batas normal.
Kedua ginjal ; tampak dilatasi /05, tidak tampak batu A5>E.
*esika urinaria ; aik, tidak tampak batu A 5>E.
Tampak cairan bebas mininal di ca'um peritoneum.
Kesan ;
Massa lobus kanan hepar, sesuai gambaran hepatoma dengan
trombus pada 'ena porta.
+idronefrosis bilateral.
&.4 Resume
$ari anamnesis didapatkan pasien mengeluh nyeri perut sebelah kanan atas
yang dialami sejak " bulan yang lalu. /asien mengeluh MualMuntah, sakit kepala
dan demam. engkak leher sebelah kiri yang dialami sejak " bulan yang lalu.
/asien merasa sesak jika perut sebelah kanan sakit. /asien sempat dira%at
dibantaeng selama 6 hari tapi tidak ada perubahan. Kencing ber%arna seperti teh.
4i%ayat +ipertensi(), diabetes melitus (), minum balloJ().
/ada pemeriksaan fisis didapatkan ada pembesaran hepar jari diba%ah
arcus costa dan hepar teraba keras tanpa berbenjolbenjol.
$ari hasil Gltrasonografi (G59) Massa lobus kanan hepar, sesuai gambaran
hepatoma dengan trombus pada 'ena porta dan hidronefrosis bilateral.
&.8 Da0!oss
: +epatoma
Eimfoma
&.'9 Pe!atalaksa!aa!
No! Fa-makolo0s
1. &dukasi
". Terapi giLi
&.'' Hasl Follo+ "p
18
7/23/2019 Lapsus Elisa
19/21
Tanggal Terapi(/ #a-et (9'1
5 ; nyeri perut sebelah kanan atas (),
mualmuntah (), sakit kepala (),
demam (), bengkak pada leher sebelah
kiri, ; baik, K ; ber%arna teh
pekat. 4i%ayat minum alloJ.
> ; T$ ; 11#[email protected]# mm+g, - ;:an 1:1
+epasan 3:1
(3 #a-et (9'1
5 ; -yeri perut sebelah kanan atas ()
tembus kebelakang, batuk kering (),
sulit tidur ().
> ; engkak leher sebleh kiri ()
T$ ; 1##[email protected]+g, - ;
7/23/2019 Lapsus Elisa
20/21
kostipasi, K; aik.
> ; engkak leher sebelah kiri ().
T$ ; 11#[email protected]#mm+g, /; "#:Am,
-;
7/23/2019 Lapsus Elisa
21/21
sebagai metastasis yang dapat dihubungkan dengan stadium atau derajat penyakit
tersebut.
5etelah dilakukan pemeriksaan G59 (ultrasonografi) didapatkan massa
lobus kanan hepar dengan trombus pada 'ena porta dan hidronefrosis bilateral.
Temuan ini sesuai dengan teori gambaran G59 hepatoma berupa benjolan
ber%arna kehitaman dan jumlahnya ber'ariasi pada tiap pasien bisa satu, dua atau
lebih atau banyak sekali dan merata pada seluruh hati.
DAFTAR P"STAKA
1. $esen, Ban. $nologi 5lini6 7disi !N. 8akarta; alai /enerbit KG.
"##