Lapsus CA Mamae Bab 1 Dan 2

7/17/2019 Lapsus CA Mamae Bab 1 Dan 2

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-ca-mamae-bab-1-dan-2 1/21

BAB I

PENDAHULUAN

Karsinoma mamma atau kanker payudara merupakan kanker solid yang

mempunyai insiden tertinggi di negara barat atau maju. Di Indonesia, kanker

payudara merupakan kanker dengan insiden tertinggi nomor dua setelah kanker

leher rahim. Angka kejadian kanker payudara di Amerika Serikat 27/1. dan

diperkirakan terdapat lebih dari 2. kasus baru per tahun dengan angka

kematian lebih dari !. kasus per tahun. "erdasarkan registrasi berbasis

patologi, angka insiden relati# di Indonesia adalah 11,$%.1

Kanker adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan sel dalam tubuh

berubah dan tumbuh diluar kontrol. Kebanyakan tipe sel kanker akhirnya akan

membentuk benjolan atau massa yang disebut tumor, dan diberi nama sesuai

dengan bagian tubuh dimana tumor tersebut berasal. Kanker payudara mulai

terbentuk di dalam jaringan payudara yang tersusun dari kelenjar&kelenjar untuk

memproduksi susu yang disebut sebagai lobulus, dan duktus yang

menghubungkan lobulus dengan puting susu. Selain itu payudara juga tersusun

dari jaringan lemak, jaringan ikat, dan jaringan lim#a.2

'erdapat berbagai #aktor risiko yang diperkirakan meningkatkan risiko

kanker payudara, antara lain #aktor usia, genetik dan #amilial, hormonal, gaya

hidup, lingkungan, dan adanya ri(ayat tumor jinak. Saat ini terjadi peningkatan

insiden kanker payudara di negara&negara yang sebelumnya memiliki insiden

rendah seperti di )epang dan *ina. Selain disebabkan oleh perubahan yang

signi#ikan dalam gaya hidup masyarakat Asia, peningkatan ini juga turut terjadi

berkat kemajuan teknologi diagnosis tumor ganas payudara.

+

al ini yangmembuat saya tertarik untuk membuat laporan kasus mengenai karsinoma

mamma.

1



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Kanker adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan sel dalam tubuh berubah

dan tumbuh di luar kontrol. Kebanyakan tipe sel kanker akhirnya akan

membentuk benjolan atau massa yang disebut tumor, dan diberi nama sesuai

dengan bagian tubuh dimana tumor tersebut berasal. Kanker payudara mulai

terbentuk di dalam jaringan payudara yang tersusun dari kelenjar&kelenjar untuk

memproduksi susu yang disebut sebagai lobulus, dan duktus yang

menghubungkan lobulus dengan puting susu. Selain itu payudara juga tersusun

dari jaringan lemak, jaringan ikat, dan jaringan lim#a.2

2.2 Epidemiologi

Karsinoma mamma atau kanker payudara merupakan kanker solid yang

mempunyai insiden tertinggi di negara barat atau maju. Di Indonesia, kanker

payudara merupakan kanker dengan insiden tertinggi nomor dua setelah kanker

leher rahim. Angka kejadian kanker payudara di Amerika Serikat 27/1. dan

diperkirakan terdapat lebih dari 2. kasus baru per tahun dengan angka

kematian lebih dari !. kasus per tahun. "erdasarkan registrasi berbasis

patologi, angka insiden relati# di Indonesia adalah 11,$%.1

2.3 F!"o# $isi!o

-aktor risiko dan kelompok yang berisiko tinggi menderita kanker payudara

1. Demogra#i a. sia lanjut

b. 0enduduk di negara maju Amerika Serikat dan negara barat

3. Status ekonomi tinggi hingga menengah

2. 4enetik dan #amilial

a. 5utasi genetik "6*A1, "6*A2, 3hk*K2, pp$+, A'5, 8"S1, 9K"1

b. 6i(ayat kanker payudara pada anggota keluarga yang berusia muda : !

tahun

3. 6i(ayat menderita hiperplasia atipik

d. 6i(ayat menderita kanker pada salah satu payudara

e. 6i(ayat kanker payudara pada laki&laki

#. 6i(ayat kanker o;arium

2



+. 6eproduksi dan hormonal

a. sia menar3he : 1 tahun

b. sia menopause < $$ tahun

3. sia kehamilan pertama < +$ tahun

d. ormon eksogen & Sedang menggunakan kontrasepsi oral

& 5enjalani terapi sulih hormon < 1 tahun

& 5enggunakan dietilstilbestrol DS pada masa kehamilan

e. 5enyusui : 27 minggu seumur hidupnya

!. 4aya hidup

a. Asupan lemak jenuh

b. "erat badan

& 0ramenopause, "5I : +$

& 0as3amenopause, "5I < +$

3. Konsumsi alkohol yang berlebihan

d. 5erokok$. 9ingkungan

a. 6i(ayat menjalani radiasi pengion < 1 tahun

b. 0ajanan DD', 3admium

2.% P"ogenesis

0atogenesis kanker payudara merupakan proses multitahap, tiap tahapannya

berkaitan dengan satu mutasi tertentu atau lebih di gen regulator minor atau

mayor. 'erdapat dua jenis sel utama pada payudara orang de(asa sel mioepitel

dan sel sekretorik lumen.+

Se3ara klinis dan histopalogis, terjadi beragam tahap mor#ologis dalam

perjalanan menuju keganasan. iperplasia duktal, ditandai oleh proli#erasi sel&sel

epitel poliklonal yang tersebar tidak rata yang pola kromatin dan bentuk inti&

intinya saling bertumpang tindih dan lumen duktus yang tidak teratur, sering

terjadi tanda a(al ke3enderungan keganasan. Sel&sel di atas relati# memiliki

sedikit sitoplasma dan batas selnya tidak jelas dan se3ara sitologis jinak.

0erubahan dari hiperplasia ke hiperplasia atipik klonal, yang sitoplasma selnya

lebih jelas, intinya lebih jelas dan tidak tumpang tindih, dan lumen duktus yang

teratur, se3ara klinis meningkatkan risiko kanker payudara.+

Setelah hiperplasia atipik, tahap berikutnya adalah timbulnya karsinoma in

situ, baik karsinoma duktal maupun lobular. 0ada karsinoma in situ terjadi

proli#erasi sel yang memiliki gambaran sitologis sesuai dengan keganasan, tetapi

proli#erasi sel tersebut belum mengin;asi stroma dan menembus membran basal.+

+



Karsinoma in situ lobular biasanya menyebar ke seluruh jaringan payudara

bahkan bilateral dan biasanya tidak teraba dan tidak terlihat pada pen3itraan.

Sebaliknya, karsinoma in situ duktal merupakan lesi duktus segmental yang dapat

mengalami kalsi#ikasi sehingga memberi penampilan yang beragam. Setelah sel&

sel tumor menembus membran basal dan mengin;asi stroma, tumor menjadi

in;asi#, dapat menyebar se3ara hematogen dan lim#ogen sehingga menimbulkan

metastasis.+

2.& Klsifi!si His"op"ologi

Klasi#ikasi histopatologi berdasarkan => dan Japanese Breast Cancer Society

(1984) Histological Classification of Breast Tumors 1

1. 5alignant 3ar3inoma

a. 8on in;asi;e 3arsinoma

i. 8on in;asi;e du3tal 3ar3inoma

ii. 9obular 3ar3inoma in situ

b. In;asi;e 3ar3inoma

i. In;asi;e du3tal 3ar3inoma

• 0apillobular 3ar3inoma

• Solid&tubular 3ar3inoma• S3irrhous 3ar3inoma

ii. Spe3ial types

• 5u3inous 3ar3inoma

• 5edullary 3ar3inoma

• In;asi;e lobular 3ar3inoma

• Adenoid 3ysti3 3ar3inoma

• S?uamous 3ell 3ar3inoma

• Spindle 3ell 3ar3inoma

• Apo3rine 3ar3inoma

• *ar3inoma (ith 3artilaginous and or osseous metaplasia

• 'ubular 3ar3inoma

• Se3retory 3ar3inoma

• others

'ipe histopatologi menurut 0age tahun 2$, 9agios tahun 2$, dan "lei(ess

dan )a##er tahun 2$ 1

1. Pathology eolution of preinasie !reast cancer " the atypical #uctal

hyperplasia

!



$% Pathology of in situ !reast cancer

a% &o!ular carcinoma in situ (&C'S)

i% Pleomorphic &C'S

% uctal carcinoma in situ (C'S) gra#es * +an ,uys Prognostic Score

a% Paget-s #isease (of the nipple)

4% Pathology of inasie !reast cancer

a% 'nasie #uctal carcinoma

!% 'nasie lo!ular carcinoma

.% Pathology of special forms of !reast cancer

a% Tu!ular carcinoma

!% Cri!riform carcinoma

c% /e#ullary carcinoma#% /ucinous carcinoma

e% 0pocrine carcinoma

f% /icropapillary carcinoma

g% /etaplastic carcinoma

h% /ammary carcinoma ith osteoclast 2 li3e giant cell

i% &ipi# rich carcinoma

% 5lycogen rich carcinoma

3% Secretory carcinoma

l% ,euroen#ocrine carcinoma

m% 0#enoi# cystic carcinoma

n% 'nflammatory carcinomao% Phyllo#es tumor

p% Sarcoma

6% 0ngiosarcoma

r% /alignant lymphoma

s% /etastatic tumors to the !reast (melanoma7 a#enocarcinoma7 carcinoi#)

Dengan adanya teknologi ,0 micro2array * genes profiling , kanker payudara

dapat digolongkan berdasarkan pada 1

1. Kanker payudara dengan perjalanan penyakit yang indolent

2. Kanker payudara dengan perjalanan penyakit yang agresi# dan prognosis buruk

+. kspresi reseptor estrogen 6

!. kspresi reseptor progesteron 06

$. kspresi dari 6&2

"erdasarkan pemeriksaan protein marker 6, 06, dan er&2 kanker payudara

dapat dibagi atas beberapa tipe 1

1. 9uminal A

2. 9uminal "

+. 'ripple negati;e basal

$



!. er&2 positi#

0enggolongan ini untuk menentukan pilihan terapi tambahan yang sesuai terapi

neoa#uant dan a#uant dan prognosis, dimana tipe luminal A memiliki

prognostik terbaik.1

The ,otthingham Com!ine# Histologic 5ra#es membuat gra#ing

histologis berdasarkan pembentukan tubulus, plemor#isme dari nukleus, jumlah

mitosis / mitotic rate 1

1. 4radasi gra#e I à berdi#erensiasi baik prognosis lebih baik

2. 4radasi gra#e II à berdi#erensiasi sedang

+. 4radasi gra#e III à berdi#erensiasi buruk

!. 4radasi gra#e @ à gradasi histologis tidak dapat dinilai

2.' Klsifi!si S"di(m TN) *UI++,AJ++-

Klasi#ikasi stadium '85 berdasarkan nion 'nternationale Contra &e Cancer

I** ataupun Ameri3an Joint Comittee on Cancer Staging an# n# :esulls

:eporting A)** 1

1. ' kuran 'umor 0rimer Kanker 0ayudara

kuran dibuat berdasarkan ukuran klinis diameter tumor terpanjang dalam

B3mC, atau radiologis 56I yang lebih akurat dalam menilai ;olume tumor

' 'umor primer tidak dapat dinilai

'o 'umor primer tidak ditemukan

'is Karsinoma insitu

'is D*IS uctal carcinoma insitu

'is 9*IS &o!ular Carcinoma insitu

'is 0aget 0enyakit paget pada puting tanpa ada massa tumor penyakit0aget dengan massa tumor dikelompokkan berdasarkan ukuran tumor

'1 'umor dengan ukuran terpanjang 23m atau kurang

'1mi3 Ada mikroin;asi ukuran ,1 3m atau kurang

'1 'umor dengan ukuran lebih dari ,1 3m sampai .$ 3m

'1b 'umor dengan ukuran lebih dari ,$ 3m sampai 1 3m

'13 'umor dengan ukuran lebih dari 1 3m sampai 2 3m

'2 'umor dengan ukuran terpanjang lebih dari 2 3m sampai $ 3m

E



'+ 'umor dengan ukuran terpanjang lebih dari $ 3m

'! 'umor dengan ukuran berapapun dengan in#iltrasi / ekstensi pada dinding

dada termasuk kosta, otot interkostalis dan otot serratus anterior, tetapi

tidak termasuk otot pektoralis eksterna atau interna dan kulit

'!a In#iltrasi ke dinding dada

'!b In#iltrasi ke kulit, dalam hal ini termasuk peau dForange, ulserasi

nodul satelit pada kulit terbatas pada satu payudara yang terkena

'!3 In#iltrasi baik pada dinding dada maupun kulit

'!d 5astitis karsinomatosa 'nflammatory Breast Cancer / I"*

2. 8 ,o#es kelenjar getah bening / K4"

Klinis

8 Kelenjar getah bening tidak dapat dinilai

8 'idak terdapat metastasis pada K4"

81 5etastasis ke K4" aksila ipsilateral, masih mobil

82 5etastasis ke K4" aksila ipsilateral ter#iksasi, dan konglomerasi

beberapa K4" bersatu , atau klinis adanya metastasis pada K4"

mamaria interna meskipun tanpa metastasis pada K4" aksila

82a 5etastasis ke K4" aksila ter#iksasi atau konglomerasi ataupun

melekat pada struktur lain / jaringan sekitar

82b Klinis metastasis hanya pada K4" mamaria interna ipsilateral dan

tidak terdapat metastasis pada K4" aksila

8+ Klinis ada metastasis pada K4" in#rakla;ikula ipsislateral dengan atau

tanpa metastasis pada K4" aksila, atau klinis terdapat metastasis pada

K4" mamria interna dan metastasis K4" aksila 8+a 5etastasis ke K4" in#rakla;ikula ipsilateral

8+b 5etastasis ke K4" mamaria interna dan K4" aksila

8+3 5etastasis ke K4" suprakla;ikula

+. 5 5etastasis jauh

5 5etastasis jauh belum dapat dinilai

5o 'idak terdapat metastasis jauh

7



51 'erdapat metastasis jauh

Regrouping *#(p S"di(m-1

Stadium 'is 8 5

Stadium 1 '1G 8 5

Stadium IIA

' 81 5

'1G 81 5

'2 8 5

Stadium II"'2 81 5

'+ 8 5

Stadium IIIA

' 82 5

'1 82 5

'2 82 5'+ 81 5

'+ 82 5

Stadium III"

'! 8 5

'! 81 5

'! 82 5

Stadium III* 'iap ' 8+ 5

Stadium IH 'iap ' 'iap 8 51

2./ Dignosis

Diagnosis dibuat berdasarkan tripple #iagnostic proce#ures clinical7 imaging7

an# pathology*cytology or histopathology 1

1. 0emeriksaan klinis anamnesis dan pemeriksaan #isik

2. 0emeriksaan radiodiagnostik imaging

+. 0emeriksaan sitologi

!. 0emeriksaan histopatologi gol# stan#ar

$. 0emeriksaan laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis, stadium

tumor, dan persiapan pengobatan

1. Peme#i!sn Klinis

. Anmnesis

1. Keluhan di payudara dan aksila 1

a. Adanya benjolan padat

b. Ada tidaknya rasa nyeri pada a(alnya sering tidak menimbulkan rasa

nyeri

3. Ke3epatan tumbuh agresi;itas, #ou!ling time tumor , 5ompret; cure



#% ,ipple #ischarge satu sisi, satu muara, (arna merah / darah /

serosanguinous, disertai massa tumor

e. 6etraksi papilla mamma sejak kapanJ

#. Krusta dan eksim yang tidak sembuh pada areola atau papila mammae

dengan atau tanpa massa tumor Paget-s #isease

g. Kelainan kulit di atas tumor s3in #impling7 ulserasi, enous ectasia,

peau #-orange, satelitte no#ules

h. 0erubahan (arna kulit

i. Adanya benjolan di aksila atau di leher/suprakla;ikula pembesaran

K4" aksila, suprakla;ikula

j. dema lengan disertai adanya benjolan di payudara atau aksila

ipsilateral

2. Keluhan di tempat lain berhubungan dengan metastasis 1

a. 8yeri tulang yang terus&menerus dan semakin berat di daerah

;ertebra, pel;is, #emur

b. 6asa sakit, CnekC dan penuh di ulu hati

3. "atuk yang kronis dan sesak napas

d. Sakit kepala hebat, muntah dan gangguan sensorium

+. -aktor&#aktor risiko 1

a. sia pasien semakin tua semakin meningkat risikonya

b. sia melahirkan anak pertama aterm di atas +$ tahun semakin tinggi

risiko

3. 0aritas

d. 6i(ayat laktasi tidak laktasi sedikit meningkatkan risiko

e. 6i(ayat menstruasi i. 5enar3he yang a(al

ii. 5enopouse yang lambat

#. 0emakaian obat&obat hormonal pil K", 6' yang dipergunakan

jangka panjang

g. 6i(ayat keluarga dengan kanker payudara pada keluarga (anita

terutama kanker payudara laki&laki pada keluarga dan kanker o;arium



family clustering !reast cancer an# familial*here#itary !reast cancer7

"6*A1 dan "6*A2

h. 6i(ayat operasi tumor payudara jinak seperti atypical #uctal

hyperplasia7 flori# papilloma

i. 6i(ayat operasi kanker o;arium pada usia muda

j. 6i(ayat radiasi di daerah dada atau payudara pada usia muda radiasi

terhadap Ho#g3in #isease*,on Ho#g3in &ymphoma

0. Peme#i!sn Fisi! 1

1. Status generalis dihubungan dengan Performance Status <arnos3y

Score7 =H>*C>5 score

2. Status lokalis

a. 0emeriksaan payudara kanan dan kiri ipsilateral dan kontralateral

i. 5asa tumor

• 9okasi kuadran

• kuran diameter terpanjang, untuk ;olume tumor 56I

• Konsistensi

• 0ermukaan tumor

• "entuk dan batas tumor

• )umlah tumor yang palpa!le

• -iksasi tumor pada kulit, muskulus pektoralis, dinding toraks

ii. 0erubahan Kulit

• Kemerahan, edematous 7 #impling7 ulcus7 satelite no#ules

• 4ambaran kulit jeruk peau #-orange

iii. 0apila mama

• 6etraksi

• rosi

• Krusta

• ksim

• ischarge ipsilateral, satu muara, !loo#y

i;. K4" regional

• K4" aksila, palpable, ukuran, konsistensi, konglomerasi,

#iksasi satu dengan yang laina tau dengan jaringan sekitar

1



• K4" in#ra&kla;ikula, penilaian sama dengan di atas

• K4" supra&kla;ikula, penilaian sama dengan di atas

;. 0eneriksaan organ yang menjadi tempat dan di3urigai terjadi

metastasis tergantung lokasi organ paru, hati, tulang, 3erebral

2. Peme#i!sn $dioDignos"i!,nologi Imging1

a. Diharuskan recommen#e#

i. 5amogra#i dan S4 mammae untuk keperluan diagnosti3 dan

staging

ii. -oto thoraks

iii. S4 abdomen hati

b. >ptional atas indikasii. Bone scanning diameter kanker payudara < $ 3m, '!/9A"*, klinis dan

sitologi men3urigakan

ii. Bone surey, sama dengan di atas, dan tidak tersedia #asilitas untuk

!one scan

iii. *' S3an

i;. 56I penting untuk menge;aluasi ;olume tumor

3. Peme#i!sn Si"ologi *Peme#i!sn Biopsi J#(m Hl(s-1

a. Dilakukan pada lesi atau tumor payudara yang se3ara klinis dan radiologi

di3urigai ganas

b. "iopsi terbuka memberikan in#ormasi lebih detail, terutama sebagai #aktor

prediktor dan prognostik.

%. Peme#i!sn His"op"ologi *Gold Standard Diagnostic-1

a. Stereotactic !iopsy dengan bantuan S4 atau mammogram pada lesi

nonpalpable!% Core ,e##le Biopsy micro2specimen

c% +acuum asssite# !iopsy mammotome

d. "iopsi insisional untuk tumor

• Kanker payudara operabel dengan diameter < + 3m, sebelum

operasi de#initi#

• Inoperabel diagnosis, #aktor prediktor dan prognostik

e. "iopsi ksisional

11



#. Spesimen mastektomi disertai pemeriksaan K4" regional

g. 0emeriksaan Imunohistokimia 'HC terhada 6, 06, er&2/8eu

recommen#e# , *athepsin&D, H4-, "*9&2, 0$+, dan sebagainya

optional*research

&. Peme#i!sn L0o#"o#i(m

0emeriksaan laboratarium rutin dan kimia darah untuk kepentingan pengobatan

dan in#ormasi kemungkinan adanya metastasis transaminase, alkali&#os#atase,

kalsium darah, tumor mar3er *A 1$&+L *A.1

0emeriksaan enMim transaminase dilakukan untuk memperkirakan adanya

metastasis pada li;er, sedangkan alkali #os#atase dan kalsium untuk memprediksi

adanya metastasis pada tulang. 0emeriksaan kadar kalsium darah rutin dikerjakan

terutama pada kanker payudara stadium lanjut dan merupakan keadaan

kedaruratan onkologis yang memerlukan pengobatan segera.1

0emeriksaan penanda tumor seperti *A&1$&+ dan *A dalam kombinasi

adalah untuk menetukan rekurensi kanker payudara, dan belum merupakan

penanda diagnosis ataupun skrining.

2.4 Pen"l!snn T(mo# , Kn!e# Solid

1. Diagnosis diagnosis tumor/kanker sebaiknya merupakan diagnosis

sitologi ataupun patologi. Selain itu, lokasi tumor juga penting untuk

di3antumkan untuk mendapatkan registrasi yang baik dan nomer I*D

> yang seragam.1

2. Stadium tumor ditentukan menurut sistem '85 I** atau A)**.

Stadium tumor dapat merupakan stadium klinis, pas3a bedah atau

patologi. 1

+. Performance Status 0S merupakan kondisi umum pasien kanker dan

bagaimana pasien terganggu dengan adanya kanker tersebut. 0S

berhubungan dengan stadium kanker, ada tidaknya komorbiditas,

kemampuan pasien menerima stres pengobatan/pembedahan maupun

prognosis penderita. 0S diukur dengan sistem skoring tertentu,

misalnya sistem skoring menurut Karno#sky, *>4 1

P:?>:/0,C ST0TS !

12



*>4

4rade

0S

De#inition

Karno#sky

S3ore

KS

De#inition

-ully a3ti;e, able to 3arry

on all predisease

a3ti;ities (ith restri3tion

KS &1

1 8ormalL no 3omplaintsL no

e;iden3e o# disease

Able to 3arry on normal

a3ti;ityL minor signs or

symptoms o# disease

1

6estri3ted in physi3ally

strenuous a3ti;ity but

ambulatory and able to

3arry out (ork o# a light

or sedentary nature KS

7&

8ormal a3ti;ity (ith e##ortL

some sign or symptoms o#

disease

7

*ares #or sel#L unable to 3arry

on normal a3ti;ity or do

a3ti;e (ork

2

Ambulatory and 3apable

o# all sel#&3are but unable

to 3arry out any (ork

a3ti;ities. >ut o# bed <

$% KS $&E

E

6e?uires o33asional

assistan3e, but is able to 3are

#or most personal needs

$

6e?uires 3onsiderable

assistan3e and #re?uent

medi3al 3are

+

*apable o# only limited

sel#&3are , 3on#ined to

bed or 3hair < $%

(aking hours KS + &

!

!DisabledL re?uires spe3ial

3are and assistan3e

+

Se;erely disabledL

hospitaliMation is indi3ated,

although death not imminent

!

*ompletely disabled,

3annot 3arry on any sel#&

3are, totally 3on#ined to

bed or 3hair KS 1&2

2

Hery si3kL hospitaliMation

ne3essaryL a3ti;e support

treatment is ne3essary

15oribundL #atal pro3esses

progressing rapidly

$ Dead Dead

!. Therapy Planning meren3anakan modalitas yang akan menjadi

modalitas utama pengobatan dan modalitas yang menjadi pengobatan

tambahan.1

1+



$. Therapy 'mplementation implementasi pengobatan dilakukan sesuai

dengan ren3ana pengobatan yang telah disepakati oleh tim multidisiplin

yang mengobati penderita tersebut. 1

E. aluation e;aluasi dari seluruh proses diagnosis sampai dengan

pengobatan harus diikuti se3ara teliti untuk melihat adanya perubahan&

perubahan diagnosis, stadium, respon pengobatan untuk dapat

dibi3arakan lagi oleh tim multidisiplin. 1

2.5 )odli"s Te#pi

'erdapat beberapa modalitas terapi kanker payudara 1

1. Pem0ed6n

'erapi bedah terutama untuk kanker payudara stadium a(al. 'erdapat beberapa

tipe pembedahan

a. 5astektomi radikal Halste#t :a#ical /astectomy

b. /o#ifie# :a#ical /astectomy Patey memotong muskulus pektoralis

minor untuk dapat melakukan diseksi ailla sampai le;el +

3. /o#ifie# :a#ical /astectomy (chincloss an# /aa#en) mempertahankan

muskulus pektoralis mayor dan minor.

d. 5astektomi simple 53 =hirter ditambah radioterapi tumor pada ailla

e. "*S Breast Consering Surgery eksisi tumor primer dengan atau tanpa

diseksi ailla dan radioterapi

2. $dio"e#pi

6adioterapi merupakan terapi lokoregional dan pada umumnya eksternal dengan

*oE ataupun terapi dengan sinar @. 6adioterapi dapat dilakukan sebagai

a. 6adioterapi neoa#uant sebelum pembedahan b. 6adioterapi a#uant sesudah pembedahan

3. 6adioterapi palliatie diberikan sebagai terapi paliati#, baik pada tumor

primer atau pada metastasis tulang, serebral, dan sebagainya.

3. Kemo"e#pi

1!



Kemoterapi diberikan sebagai kombinasi, dimana pemberiaannya terutama pada

kanker payudara yang in;asi#. Kombinasi kemoterapi yang telah menjadi standar

adalah 1

a. *5- Cyclophosphami#e2/ethotre@ate2.?luoro racil

b. *A- Cyclophosphami#e20#riamycin*piru!icin2.?luoro racil

3. '&A Ta@anes*Paclita@el*o@etacel20#riamycin

d. 5apecita!ine Aelo#a&oral

e. "eberapa kemoterapi lain, seperti ,ael!ine, 5emcita!ine N Cisplatinum

digunakan sebagai kemoterapi lapis ke +.

0emberian kemoterapi dapat dilakukan 1

a. ,eoa#uant sebelum pembedahan + siklus

b. 0#uant sesudah pembedahan E siklus

3. Therapeutic Chemotherapy diberikan pada metastatic !reast cancer dengan

tujuan paliati#, tanpa menutup kemungkinan memperpanjang sur;i;al.

Diberikan sampai metastasis hilang atau terjadi intoksikasi

d. 0aliati# sebagai usaha paliati# untuk memperbaiki kualitas hidup, diberikan

jangka panjang dengan tujuan paliati#

e. Sebagai metronomic chemotherapy (cyclophosphami#e) anti&angiogenesis

%. Molecular Targeting Therapy

Ditujukan terutama jika ada indikasi yaitu adanya ekspresi protein tertentu, pada

jaringan kanker, pada umumnya diberikan bersama kemoterapi, seperti 1

a. kspresi er2/8eu protein 'ranstuMumab

b. kspresi H4-/6 "e;a3iMumab

&. Te#pi Ho#mon

0emberian hormon terutama pada pasien kanker payudara dengan reseptor

hormonal steroi# receptors yang positi#, terutama 6 estrogen receptor dan

06 progesterone receptor positi#. Idealnya pemberian terapi hormonal diberikan

pada 6N dan 06N, tetapi pada kombinasi dengan salah satu reseptor negati;e

juga dapat dilakukan. Adanya reseptor hormonal 6/06 positi# pada (anita

premenopause dan postmenopause ataupun pada pasien yang disertai 62/8

yang positi# memerlukan pertimbangan tersendiri.1

0emberian terapi hormonal dapat bersi#at 1

a. 0##itie memberikan terapi hormonal tambahan

1$



b. 0!latie menghilangkan sumber hormon tertentu

"eberapa obat tertentu yang digunakan sebagai terapi hormonal adalah 1

a. 'amoi#en

b. Aromatase Inhibitors letroMole, anastroMole, dan eemestan3. 4n6 gonadotropin releasing hormone

d. 5egestrol a3etate 5ega3e untuk kanker payudara metastasis

e. 5e#epristone anti progestin untuk kanker payudara metastasis

2.17 Te#pi

1. Kn!e# P8(d# NonIn9sif

. D("l +#inom Insi"( *D+IS-1

i. 5astektomi simpel sebaiknya dilakukan pada tumor dengan diameter < ! 3m, dan grading histologist yang tinggi.

ii. Breast Consering Therapy * Surgery "*'/"*S yang termasuk "*'

adalah segmental mastectomy7 lumpectomy7 tylectomy7 i#e local

e@cision dengan atau tanpa diseksi aksila. 0asien dengan "*' akan

menjalani radioterapi adju;ant, baik pada seluruh payudara yang

terkena, dengan !ooster pada lapangan pembedahan. 0ada nonpalpaple

D*IS, untuk melakukan "*S/"*' diperlukan lokalisasi lesi/tumor

dengan jarum <opan-s ire, dan identi#ikasi jaringan yang diangkat

dengan @&6ay apakah sudah tepat

iii. 'erapi adju;ant hanya untuk pasien dengan risiko tinggi terjadi

rekurensi, yaitu usia muda O +$ tahun, reseptor hormone negati#,

er2 o;erekspresi, metastasis K4" aksila.

& 6adioterapi diberikan pada pasien dengan "*S/"S', ke3uali dengan

pertimbangan khusus diameter : 1 3m, margin bedah yang 3ukup

dan grade rendah.

& 'erapi hormonal diberikan pada psien dengan 6 dan atau 06

positi#, tanpa ri(ayat gangguan tromboembolisme.

0. Lo0(l# +#inom Insi"( *L+IS-1

i. ksisi tumor dan #ollo( up yang baik

ii. 'erapi adju;ant tamoi#en

iii. Sureillance pemeriksaan #isik setiap E bulan P 1 tahun dan mamogra#i

2. Kn!e# P8(d# In9sif

1E



'erdapat $ subtipe histologis kanker payudara in;asi# yang sering dijumpai

a. 'nfiltrating #uctal carcinoma

b. 'nfiltrating lo!ular carcinoma

3. Tu!ular carcinoma

d. /e#ullary carcinoma

e. /ucinous or colloi# carcinoma

'erapi untuk kanker payudara in;asi# adalah 1

a. 0embedahan

i. 'erapi bedah stadium dini '1,'2, 8, 81

& "*S/"S' biasanya pada tumor yang relati# ke3il : + 3m, dengan

tanpa pembesaran K4", dan dapat dilakukan dengan atau tanpa

diseksi K4" aksila, tergantung pada klinis, S4, atau dengan teknik

lymphatic mapping an# Sentinel &ymph no#e !iopsy jika terdapat

#asilitas

& 5astektomi radikal modi#ikasi 0atey/5aaden and 3hin3loss

dipertimbangkan jika tumor besar, adanya #aktor risiko yang tinggi

untuk rekurensi usia muda, high nuclear gra#e, come#o type

necrosis7 margin positie7 su!type histologist tertentu, er2/8eu

positi#, ,0 aneuploi#y.

& 6ekonstruksi bedah dapat dipertimbangkan pada senter yang mampu

ataupun ahli bedah yang mempunyai kemampuan rekonstruksi

pembedahan payudara tanpa mengorbankan prinsip bedah onkologi.

ii. 'erapi adju;ant

& 6adioterapi adju;ant diberikan pda seluruh payudara ataupun hanya

pada area pembedahan

& 0emberian terapi sistemik adju;ant bersi#at indi;idual, dan

dibedakan berdasarkan status K4", umur, ukuran tumor primer,

performance status7 ekspresi onkogen, H:2$*,eu, status reseptor

steroid 6, 06 dan grade nuklear.

K#sinom P8(d# Ln:(" Lo!l *Loll8 Ad9ned B#es" +ne# ,

LAB+- , K#sinom )mme S"di(m III *III; III0; III-

9A"* adalah '+,'!, dengan 82 dan atau 8+.

a. 0embedahan

0embedahan yang dianjurkan adalah mastektomi radikal modi#ikasi atau

standar Halste#t mastectomy.

!% ,eoa#uant Therapy

17



"eberapa obat yang dapat diberikan adalah kemoterapi A.*., *A-/*-, '&A,

sedangkan terapi hormonal hanya diberikan pada 6/06 N dan obat yang

diberikan adalah golongan Ais aromatase inhibitor

K#sinom P8(d# Inflm"oi# * Inflammatory Breast Ca/IBC -

'erapi pada umumnya bersi#at san#ich7 neoa#uant chemotherapy7 surgery or

ra#iation therapy7 dan a#uant chemotherapy. Komponen bedah pada I"*

memberikan kontrol loko&regional yang lebih baik dibandingkan radioterapi saja.1

K#sinom P8(d# 8ng Be#me"s"sis * Metastatic Breast Ca/MBC -

0emberian terapi sistemik, baik kemoterapi maupun terapi hormonal menjadi

pilihan utama. Kemoterapi terapeutik merupakan pilihan utama pada ;is3eral

metastasis life threatening metastasis, aggressie !reast cancers (high gra#es7

Her$ oere@pression7 :*P:2 7 P. oere@pression), umur muda. Sebaliknya

terapi hormonal diberikan pada karsinoma payudara yang lebih indolen, 6/06N,

!one metastasis7 lo gra#es% 0eran bedah hanya sebagai tindakan

adju;ant/paliati#, untuk mengambil sisa tumor, menghentikan perdarahan, dengan

syarat bah(a pembedahan tetap harus memenuhi syarat pembedahan yang

onkologis.1

K#sinom P8(d# dengn Ke6miln

0ada kehamilan yang lebih a(al trimester I dan II, pembedahan pilihan adalah

mastektomi radikal/radikal modi#ikasi. 0emberian adju;ant kemoterapi ditunda

sampai umur kehamilan men3apai trimester II dan III, sedangkan radioterapi

diberikan setelah melahirkan. 0ada trimester II, juga dianjurkan untuk dilakukanmastektomi radikal/radikal modi#ikasi, kemoterapi adju;ant dapat langsung

diberikan, sedangkan radioterapi diberikan setelah melahirkan.1

0embedahan "*S/"*' masih merupakan hal yang kontro;ersial,

pembedahan meliputi i#e e@cision/lumpectomy dan a@illary lymph no#e

#issection%1

T(mo# P6illoides *)lign-

1



5erupakan ,$&1% tumor payudara, banyak dijumpai pada (anita usia +$&$$

tahun. "iasanya ditemukan pada ukuran besar <! 3m. diagnosis sulit

membedakan antara tumor philloides dan #ibroadenoma mammae, maka diagnosis

berdasarkan pada biopsi terutama biopsi eksisi dan hal ini tergantung pada besar

tumor. 4anas tidaknya tumor philloides bergantung pada gambaran

histopatologis/histotipe, margin, pertumbuhan stroma, dan ukuran. 6ekurensi

dilaporkan $&1$% pada tumor jinak, dan sampai 2&+% pada tumor maligna.

0rinsip pembedahan adalah eksisi komplit dari tumor atau mastektomi simpel.1

2.11 $e60ili"si dn Follow p

1. $e60ili"si

a. 0ra operati#

& 0ersiapan pembedahan pemeriksaan lab, ko&morbiditas, imaging

& ;aluasi #ungsi respirasi, pada usia lanjut latihan na#as

b. 0as3a bedah

ari 1&2

& 9atihan lingkup gerak sendi sekitar/ipsilateral daerah operasi sendi

siku, bahu se3ara bertahap isometrik

& 9atihan relaksasi otot leher dan thoraks

& Akti# mobilisasi

& 0asien dapat dipulangkan dengan drain masih terpasang jika

memungkinkan pera(atan di rumah

ari +&$

& 9atihan gerak lengan bahu ipsilateral operasi lebih bebas

& 9atihan relaksasi

& "ebas gerakan

& dukasi untuk tetap mempertahankan lingkup gerak sendi dengan

berlatih se3ara teratur

& dukasi untuk menjaga agar lengan ipsilateral pembedahan untuk

tetap sehat, tidak dipasang in#us men3egah thrombophlebitis, dan

untuk men3egah terjadinya lymphedema lengan

2. Follo< Up

1



a. 'ahun 1 dan 2 kontrol setiap 2 bulan

b. 'ahun + P $ kontrol setiap + bulan

3. 'ahun <$ kontrol setiap E bulan

atau

a. E bulan pertama kontrol setiap 1 bulan

b. E bulan P + tahun kontrol setiap + bulan

3. < + tahun P $ tahun kontrol setiap E bulan

d. < $ tahun kontrol setiap tahun

0emeriksaan meliputi

a. SADA6I setiap bulan b. 0emeriksaan #isik oleh dokter

3. 0emeriksaan imaging

& 5ammogra#i setiap E bulan selama + tahun pertama

& 'horaks #oto setiap E bulan selama + tahun pertama

& S4 li;er setiap E bulan selama + tahun pertama

& Bone scan setiap 2 tahun, ke3uali jika ada indikasi

d. 'umor mar3er *A 1$&+ setiap 2&+ bulan, terutama jika hasil a(al tinggi,

dan menurun setelah pengobatan monitoring rekurensi

2.12 P#ognosis

0rognosis kanker payudara ditunjukkan oleh angka harapan hidup atau inter;al

bebas penyakit. 0rognosis diperkirakan buruk jika usianya muda, menderita

kanker payudara bilateral, mengalami mutasi genetik, dan adanya tripple negatie

yaitu gra#e tumor tinggi dan seragam, reseptor 6 dan 06 negati#, dan reseptor

pembentukan sel 6&2 juga negati#.

2



DAFTA$ PUSTAKA

1. 5anuaba I"'=. Kanker 0ayudara. In 5anuaba I"'=. 0anduan

0enatalaksanaan Kanker Solid 0eraboi 21. Denpasar *H Sagung

SetoL21. hal 17&!7.

2. Alteri 6, "andi 0, "rinton 9, et al. "reast *an3er -a3ts Q -igure 211&212.

Ameri3an *an3er So3iety. 211L!!+2&++++.

+. aryono S, Sukasah *, S(antari 85, et al. 0ayudara. In Sjamsuhidajat 6,

Karnadihardja =, 0rasetyono '>, et al. "uku Ajar Ilmu "edah. )akarta

0enerbit "uku Kedokteran 4*212. hal !7&!E.

!. *hristianson D, 6iMMo D. Karno#sky/9ansky 0er#orman3e Status. 8ational

5arro( Donor 0rogram and 'he 5edi3al *ollege o# =is3onsin. 2L11&$.

21

Documents

Lapsus CA Mamae Bab 1 Dan 2