Lapsus 2 DIRHAN.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUSPERIOPERATIVE CAREPada Pasien ApendisitisNama : Andi Dirhan TakdirStambuk : 110 2100 66Supervisor : dr. Faisal Sommeng, Sp.An

1IDENTITAS PASIENNama Penderita: Tn. AAJenis Kelamin : Laki-LakiUmur: 25 tahunAlamat: MakassarAnamnesis: Autoanamnesis

2AnamnesisKeluhan utama: Nyeri perut kanan bawah

Anamnesis terpimpin: Keluhan dialami sejak tiga bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan terus menerus dan semakin memberat terutama bila bergerak dan berjalan, Pasien juga mengeluhkan terkadang mual dan muntah dan ada penurunan nafsu makan, selain itu, pasien mengatakan ia mengalami berak encer dengan frekuensi tiga kali sehari beberapa hari ini. Tidak ada riwayat penyakit asma, jantung, alergi dan hipertensi. Riwayat mengalami keluhan yang sama sebelumnya tidak ada, riwayat penyakit serupa dalam keluarga/ lingkungan tidak ada.

Pemeriksaan FisisStatus Generalisata : Sakit sedang/ Gizi baik/ ComposmentisTanda Vital: TD:110/ 70mmHgNadi: 86x/menitPernapasan: 22x/menitSuhuaksilla: 37C

AbdomenInspeksi: datar, ikut gerak napasAuskultasi: Peristaltik (+), kesan normalPalpasi : nyeri tekan perut kanan bawah (mcburney sign (+)), rebound sign (+), rovsing sign (+) hepar/lien tidak teraba.Perkusi : Timpani

Pemeriksaan PenunjangHEMATOLOGI HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN WBC 12.54.00 10.0 [103/uL] RBC 3.994.00 6.00 [106/uL] HGB 13.412.0 16.0 [g/dL] HCT 36.837.0 48.0 [%] PLT 373150 400 [103/uL] GDS KreatininSGOT1930, 320140 60 tahun, anak < 1 tahun.ASA III : Penderita dengan penyakit sistemik berat, harus selalu minum obat untuk kelangsungan hidupnya dan aktifitas sehari-hari terbatas.ASA IV : Penderita dengan penyakit sistemik yang berat dengan aktifitas yang sangat terbatas dan mengancam kehidupan.

ASA V : Penderita dengan penyakit yang sudah sangat berat, yang tidak dapat diharapkan hidup dalam waktu 24 jam dengan atau tanpa operasi.PREMEDIKASI UNTUK ANESTESIPemberian obat sebelum induksi, dimulai 45-1 jam bila im, 10-15 menit bila iv.Tujuan : Menenangkan penderitaMenghilangkan rasa sakitMemudahkan induksiMengurangi sekresi saluran nafasMencegah mual dan muntah pasca bedahINTRA OPERASI CARESejak pasien berada di kamar operasi sampai dengan pindah ke ruang pemulihan setelah operasi.PENGKAJIAN :Area operasi Rivew perencanaan yg ada di pre operasi.Pengaturan posisi operasi, Anasthesi yang digunakan.Perhatian pada faktor resiko yang ada.Mengawasi tanda-tanda vital selama operasi berlangsung.

POST OPERATIVE CARE

Fase ini dibagi menjadi 2 : 1. Immediate post operative care PAR ( Post Anesthesi Recovery )2. Post operative care

1. Immediate Post Operative Care : Pengkajian terus menerus dengan menggunakan data pembanding pre operasi dan intra operasi. Tanda-tanda vital per jamBalance cairan input dan outputKeadaan Luka : konsistensi, perdarahan Kondisi Umum : Fisik dan Emosional

2. Post operative carePasien pindah ke perawatanPost.op pain control

Apendisitisadalah radang atau inflamasi pada apendiks vermiformis.Infiltrat periapendikuler atau massa periapendikuler merupakan salah satu komplikasi dari apendisitis akut berupa infiltrat atau massa yang terbentuk akibat mikroperforasi dari apendiks yang meradang kemudian ditutupi oleh omentum dan/atau lekuk usus halus.Etiologi apendisitis bersifat multifaktorial. Apendisitis disebabkan oleh adanya obstruksi, iskemki, infeksi dan faktor herediter.

GEJALA KLINIK:Migration of pain to the RLQAnorexiaNausea and vomitingTenderness in RLQRebound painElevated temperatureLeukocytosisTerapi konservatif pada periapendikular infiltrat :Total bed restDiet lunak bubur saringAntibiotika parenteral dalam dosis tinggi, antibiotik kombinasi yang aktif terhadap kuman aerob dan anaerob. Baru setelah keadaan tenang, yaitu sekitar 6-8 minggu kemudian, dilakukan apendektomi.