Lapsus 2 Anis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan kasus

Citation preview

PowerPoint Presentation

DERMATITIS KONTAK ALERGIAmalia An-Nisak209.12.1.0042

Pembimbing :dr. Boedhy Setyanto, Sp. KK

KEPANITERAAN KLINIK RSUD KANJURUHAN KEPANJEN - PPD UNISMAIdentitas PasienNama: Ny. SUsia: 42 tahunAlamat: SumberpucungPekerjaan: Ibu rumah tanggaAgama: Islam

AnamnesisKeluhan Utama :Gatal pada kulit pergelangan tangan kiri dan perutRiwayat Penyakit SekarangPasien datang ke Poli Kulit & Kelamin RSUD Kepanjen dengan keluhan Gatal pada pergelangan tangan kiri dan perut. Awalnya muncul bentol-bentol kecil pada pergelangan tangan kiri setelah menggunakan jam tangan dan perut saat terkena kancing celana yang terbuat dari logam sejak 1 bulan ini. Bentol-bentol kemerahan berukuran kecil, karena gatal, penderita menggaruknya sehingga bercak kemerahan meluas. Selain itu timbul bintil-bintil berkelompok berisi cairan yang kemudian pecah sehingga menjadi basah. Hal ini sudah terjadi sejak 5 tahun ini dan kambuh-kambuhan. Kemudian pasien mengobati bentol-bentol tersebut dengan membeli salep di apotek, Namun bentol-bentol dan gatalnya belum hilang juga. Beberapa hari kemudian, kulit pasien mengelupas dan menjadi kering. Gatalnya tetap tidak hilang.

Riwayat Penyakit DahuluPasien pernah mengalami keluhan serupa sejak 5 tahun yg lalu kambuh-kambuhan.Riwayat AtopiRiwayat asma disangkalRiwayat rhinitis disangkalRiwayat dermatitis disangkalRiwayat Penyakit KeluargaDi keluarga pasien, tidak ada yang memiliki keluhan yang serupa dengan pasien.Riwayat Atopi KeluargaRiwayat asma disangkalRiwayat rhinitis disangkalRiwayat dermatitis disangkalRiwayat PengobatanPasien membeli salep di apotekPemeriksaan Fisiktidak dilakukanKepala : dbnMata : dbnTelinga: dbnMulut: dbnGIT: dbnLeher : dbnThorax: dbnAxilla: dbnAbdomen: terdapat kelainan kulitSistem genetalia: dbnEkstremitas atas: terdapat kelainan kulitEkstremitas bawah: dbnRegioEffloresensiEkstremitas superior sinistra and abdomen Tampak plakat berbatas tegas dengan tepi yang tidak aktif. Lesinya hipopigmentasi, berskuama, erosi dan xerosis.Papul (-), vesikel (-), nodul (-), krusta (-), ulkus (-), urtika (-), hiperpigmentasi (-), sikatriks (-), fissure (-).STATUS DERMATOLOGIS

Prick TestPatch TestPemeriksaan Penunjangmengetahui alergi yang disebabkan kontak terhadap bahan kimia, misalnya pada kasus penyakit dermatitis atau eksim.memeriksa alergi terhadap alergen yang dihirup (debu, tungau, serbuk bunga) dan alergen makanan (susu, udang, kepiting), hingga 33 jenis alergen atau lebih.Dermatitis Kontak Alergi LogamDiagnosis KerjaDiagnosis BandingDermatitis Kontak AlergiDermatitis Kontak Iritan

Dermatitis NumularisNON FARMAKOTERAPIMencegah terulangnya kontak kembali dengan alergen penyebab.Minum dan menggunakan obat sesuai aturan pakai.Bila gatal tidak boleh digarukFARMAKOTERAPIDesoksimethason cream 0,25 2x u.eAntihistamin Cefixim tabletPENATALAKSANAAN

Pembahasan KasusDERMATITIS KONTAK ALERGI12DefinisiDermatitis kontak alergi adalah peradangan kulit yang disebabkan kontak dengan bahan yang bersifat sensitizer (alergen)

13EtiologiPenyebab DKA adalah bahan sederhana dengan berat molekul umumnya rendah (< 1000 dalton), merupakan alergen disebut hapten.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam timbulnya DKA :- potensi sensitisasi alergen- Luas daerah yang terkena- lama pajanan- faktor individu (keadaan kulit pada lokasi kontak, status imunologi)

PatogenesisTahap sensitisasiTahap sensitisasi muncul ketika tubuh memproduksi antibodi IgE yang spesifik. Tahap sensitisasi ini juga disebut dengan tahap induksi, merupakan kontak pertama dengan alergen

Tahap elisitasiFase elisitasi terjadi jika terdapat pajanan ulang. Ketika terpajan dengan hapten (penyebab alergi) yang sama, protein akan mengikat molekul di sel mediator (sel basofil dan sel mast). Tahap elisitasi ini menyebabkan tubuh mengeluarkan molekul yang menyebabkan inflamasi (seperti histamin).

15Gambaran KlinisGejala:GatalLokasi: Tangan (getah tanaman), lengan (jam), telinga (anting), leher (kalung), kaki (sandal), dllUKK:Akut: eritema, edema, vesikel, eksudasi (basah) Subakut: Tidak terlalu basah, krusta, eritema, edema, vesikel sedikitKronik: likenifikasi, skuama, hiperpigmentasi, fisura, kering

16DiagnosisDiagnosa didasarkan atas hasil anamnesa dan pemeriksaan klinis/fisik.

AnamnesaPertanyaan mengenai kontaktan dengan bahan alergen yang dicurigai dengan didasarkan ujud kelainan kulit yang ditemukan.Data yang berasal dari anamnesa juga meliputi riwayat pekerjaan, hobi atau semua bahan yg dapat menimbulkan alergi, dan atau penyakit kulit yang perna di alami.

Pemeriksaan FisikDengan melihat lokasi dan pola kelainan kulit sering kali dapat diketahui kemungkinan penyebabnya.17Content LayoutsDiagnosis BandingDermatitis kontak Iritan,

DKADKISeranganMendadak dalam 1-2 hari pada orang tersesitisasi.Lambat, minggu, bulan, tahunKeluhanGatal.Perih.PemeriksaanPredominan efloresensi akut dan sub akut. Eritema, edem, vesikel, eksudasiPredominan efloresensi khronis : kering. Selanjutnya eritem likhenifikasi, ekskoriasiPenyebabNikel, khrom, getah tumbuhan, karet, plastik, cat, kosmetik, obatAir, sabun, deterjen, pelarutBatasTidak JelasJelasBentuk KlinisPolimorfMonomorfPerjalanan penyakitSensitifitas bertahan lama, dapat terjadi toleransiCondong khronisTes tempel+-TargetPada orang yang sensitifSemua orangBentuk LesiTidak sesuaisesuai18Dermatitis numularis terutama jika mengenai telapak kaki, tes tempel negatif.Dermatitis atopik, terdapat tanda-tanda atopik.Dermatitis seboroik terutama jika mengenai kepala, tidak ada memakai kontaktan seperti topi.Psoriasis terutama jika mengenai telapak tangan, yang dominan merah, skuama dan pustula, kebanyakan tidak gatal.

PenatalaksanaanYang terpenting adalah mencari penyebab, yang kadang-kadang agak sukar, apalagi kalau ada hubungan dengan pekerjaan.Kalau sudah diketahui penyebabnya maka harus menghindarinya, misal memakai sarung tangan sebagai perlindungan agar tangan tidak berkontak dengan bahan / zat kontaktan.

Beri Antihistamin untuk meringankan/ menghilangkan gejala gatal sehingga tidak mengganggu. Pada kasus sulit dapat diberi doxepin hidroklorid 10-75 mg/oral/2 x sehari yang mempunyai efek blokade reseptor histamin H1 dan H2.Jika basah di kompres terlebih dahulu, setelah kering di beri salep kortikosteroid.Jika terjadi infeksi sekunder diberikan anti biotika,.

PrognosisUmumnya Baik, sejauh bahan kontaknya dan atau faktor pencetus dapat dihindari serta patuh menggunakan obat sesuai dosis yang dianjurkan.22