23
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebakaran merupakan sesuatu bencana yang disebabkan oleh api atau pembakaran tidak terkawal, membahayakan nyawa manusia, bangunan atau ekologi. Ia boleh jadi sengaja atau tidak sengaja. Kebakaran lazimnya akan menyebabkan kerusakan atau kemusnahan pada binaan dan kecederaan atau kematian kepada manusia. Kebakaran kadangkala turut menyebabkan ribut kebakaran atau kebakaran liar. Kebakaran bisa menyebabkan cedera atau kematian. Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui pipa-pipa dan slang kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem persediaan air, pompa, perpipaan, kopling outlet dan inlet serta slang dan nozzle. Biasanya digunakan untuk memadamkan kebakaran untuk Kelas A (bahan terbakar seperti : Kertas, Kayu, dan sebagainya). Hydrant merupakan sebuah fasilitas wajib bagi bangunan- bangunan publik seperti pasar tradisional maupun modern, pertokoan, bahkan semestinya lingkungan perumahan pun harusnya ada fasilitas hydrant. Pada saat terjadi peristiwa kebakaran Fire Hydrant harus mudah terlihat dan segera dapat dipergunakan. Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya program studi teknik keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan mampu memahami bagaimana prosedur pemakaian hydrant system, meskipun job desk primer di lapangan nantinya. Supaya lebih mudah untuk mengevaluasi cara-cara memadamkan kebakaran dengan hydrant system dan meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan yang disebabkan karena kurang maksimalnya prosedur yang dijalankan.

Lappen Hydrant

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hidran SPPK

Citation preview

Page 1: Lappen Hydrant

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangKebakaran merupakan sesuatu bencana yang disebabkan oleh api atau pembakaran tidak terkawal, membahayakan nyawa manusia, bangunan atau ekologi. Ia boleh jadi sengaja atau tidak sengaja. Kebakaran lazimnya akan menyebabkan kerusakan atau kemusnahan pada binaan dan kecederaan atau kematian kepada manusia. Kebakaran kadangkala turut menyebabkan ribut kebakaran atau kebakaran liar. Kebakaran bisa menyebabkan cedera atau kematian.

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui pipa-pipa dan slang kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem persediaan air, pompa, perpipaan, kopling outlet dan inlet serta slang dan nozzle. Biasanya digunakan untuk memadamkan kebakaran untuk Kelas A (bahan terbakar seperti : Kertas, Kayu, dan sebagainya).

Hydrant merupakan sebuah fasilitas wajib bagi bangunan-bangunan publik seperti pasar tradisional maupun modern, pertokoan, bahkan semestinya lingkungan perumahan pun harusnya ada fasilitas hydrant. Pada saat terjadi peristiwa kebakaran Fire Hydrant harus mudah terlihat dan segera dapat dipergunakan.

Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya program studi teknik keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan mampu memahami bagaimana prosedur pemakaian hydrant system, meskipun job desk primer di lapangan nantinya. Supaya lebih mudah untuk mengevaluasi cara-cara memadamkan kebakaran dengan hydrant system dan meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan yang disebabkan karena kurang maksimalnya prosedur yang dijalankan.

I.2 Rumusan MasalahAdapun perumusan masalah yang akan di bahas adalah:

1. Bagaimana cara mengaplikasikan teori pemadaman kebakaran?

2. Bagaimana cara prosedur pemakaian hydrant system?

3. Bagaimana cara memadamkan kebakaran dengan hydrant system?

I.3 TujuanTujuan dalam Praktikum Sistem Instalasi Hydrant ini adalah :

1. Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan teori pemadaman kebakaran

2. Mahasiswa mampu memahami tentang prosedur pemakaian hydrant system

3. Mahasiswa dapat memadamkan kebakaran dengan hydrant system

Page 2: Lappen Hydrant

I.4 ManfaatManfaat dalam Praktikum Sistem Instalasi Hydrant ini adalah :

1. Mampu mengaplikasikan teori pemadaman kebakaran

2. Mampu memahami prosedur pemakaian hydrant system

Mampu memadamkan kebakaran dengan hydrant system

I.5 Ruang LingkupPraktikum sistem pencegahan penanggulangan kebakaran kali ini akan dilakukan di ruang praktek laboratorium SPPK yang berada di dalam kompleks kampus Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Praktikum kali ini akan dilakukan secara simulasi.

Page 3: Lappen Hydrant

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori HydrantInstalasi Hydrant Kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran yang tetap dan menggunakan media pemadaman air bertekanan yang dialirkan melalui pipa-pipa dan selang kebakaran. Sistem ini terdiri dari : sistem persediaan air, pompa, perpipaan, kopling outlet dan inlet serta selang dan nozzle. Sistem instalasi hydrant kering ialah suatu sistem hydrant yang pipa-pipanya tidak berisi air, dan akan berisi air manakala hydrant tersebut digunakan.

Sistem instalasi hydrant basah ialah suatu sistem hydrant yang pipa-pipanya selalu berisi air. Hydrant gedung ialah hydrant yang terletak didalam suatu bangunan/gedung dan sistem serta peralatannya disediakan serta dipasang dalam bangunan tersebut. Hydrant halaman ialah hydrant yang terletak di luar bangunan, sedang instalasi dan peralatannya disediakan serta dipasang di lingkungan bangunan tersebut.

II.2 Komponen Instalasi HydrantKomponen-komponen yang ada pada Instalasi Hydrant antara lain :1. Hydrant Box adalah bagian peralatan dari sitem hydrant yang berisi keran, selang dan

nozzle. Hydrant box ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu berupa Indoor Hydrant (terletak

didalam gedung) dan Outdoor Hydrant (terletak diluar gedung). Pemasangan Hydrant

Box biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan luas ukuran ruangan serta luas gedung.

Tetapi untuk ukran minimalnya diharuskan pada tiap lantai terdapat minimal 1 buah dan

begitu pula untuk yang diluar gedung. Untuk pemasangan Hydrant Box di dalam

ruangan pada bagian atasnya (menempel pada dinding) harus disertai pemasangan alarm

bel. Pada Hydrant Box terdapat gulungan selang atau lebih dikenal dengan Hose Reel.

Page 4: Lappen Hydrant

Gambar 2.1. Hydrant Box

Sumber : Materi SPPK “Hydrant System” K3 2012

2. Siamese connection adalah bagian peralatan dari instalasi pipa hydrant yang

terletak diluar bangunan dan digunakan untuk mensuplai air dari mobil kebakaran

untuk disalurkan ke dalam system instalasi pipa pencegahan dan penanggulangan

kebakaran yang terpasang didalam gedung yang selanjutnya dipancarkan melalui

sprinkler-sprinkler dan hydrant box di dalam gedung. Alat ini diletakkan pada

bagian luar gedung yang jumlahnya serta peletakannya disesauikan dengan luas

dan kebutuhan gedung itu sendiri.

Gambar 2.2. Siamese Connection

(Sumber:nhttp://1.bp.blogspot.com/ZABhjwtoKOc/TdvaYUWm39I/AAAAAAAABhg/

l3rpy_hezOQ/s1600/Siamese+Jasa+Security.jpg)

3. Nozzle adalah suatu alat penyemprot yang terletak pada bagian ujung dari selang

yang digunakan untuk pengaturan pengeluaran air. Nozzle memiliki 2 tipe yaitu jet

(fix nozzle) dan nozzle kombinasi. Jenis jet dapat digunakan untuk semprotan

jarak jauh, sedangkan nozzle kombinasi dapat diatur dengan bentuk jenis

pancaran lurus atau spray.

Gambar 2.3. Nozzle

Page 5: Lappen Hydrant

(Sumber:http://w23.indonetwork.co.id/pdimage/14/2545314_nozzle.jpg)

4. Selang hydrant adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan air yang bersifat

flexible. Selang pemadam kebakaran dibuat secara khusus dari kanvas, polyster

dan karet sesuai dengan fungsi yang diperlukan dalam tugas pemadam yaitu :

Harus kuat menahan tekanan air yang tinggi

Tahan gesekan

Tahan pengaruh zat kimia

Mempunyai sifat yang kuat

Ringan dan elastis

Panjang selang air 30 m dengan ukuran 1,5 inch s/d 2,5 inch.

Gambar 2.4. Selang Hydrant

5. Hose reel adalah selang yang digunakan untuk mengalirkan air yang pada bagian

ujungnya selalu terpasang nozzle secara tetap dihubungkan secara permanen

dengan sumber air bertekanan.

Gambar 2.5. Hose Reel

(Sumber:http://www.etscompany.com/Pressure_Washer_Trailer/Trailer-Mounted-

Hose-Reel.jpg)

Page 6: Lappen Hydrant

6. Hydrant Pilar adalah bagian peralatan dari instalasi pipa hydrant yang terletak

diluar bangunan yang dapat dihubungkan dengan selang kebakaran.

Gambar 2.6 Hydrant Pilar

II.3 Teknik Penggunaan Media Pemadam KebakaranMedia Pemadaman Air

1. Pancaran Jet Pancaran jet utuh (solid stream). Pancaran berasal dari nozzle-nozzle yang dari

masukan sampai moncongnya tak ada penghalang kecuali penyempitan diameter (play-pipe nozzle).

Pancaran jet lurus (straight stream). Pancaran lurus berasal dari nozzle yang antara lobang masukan dengan keluarannya terdapat penghalang ; umumnya pancaran ini berasal dari nozzle bisa diatur spray sampai dengan jet.

Ciri dari semprotan jet : Jumlah air besar Jangkauan semprotan jauh Untuk kebakaran kelas A, seperti pada pemadaman kebakaran, rumah, hutan atau

padang rumput dan lain-lain. Untuk kebakaran kelas B,secara tidak langsung untuk pendinginan tangki. Pancaran utuh mempunyai jumlah air yang lebih banyak dibanding pancaran lurus.

2. Pancaran Tirai (Spray)- Jumlah air besar- Jangkauan semprotan dekat/pendek- Untuk kebakaran kelas A (seperti untuk sprinkler)- Dan kelas B (untuk pendinginan wadahnya dan dilusi)- Juga dipakai sebagai perisai air untuk menahan radiasi panas dari api dalam usaha

menutup kerangan, menutup bocoran maupun tugas-tugas penyelamatan.

3. Pancaran Kabut (Fog)- Jumlah air relatip sedikit- Jangkauan semprotan dekat/pendek- Untuk kebakaran kelas A, B, dan C (dengan teknik khusus), juga dipakai sebagai

perisai air pecahan/pengurang radiasi panas dari api walaupun tidak sebaik pancaran

Page 7: Lappen Hydrant

tirai.

Gambar 2.7. Macam-macam PancaranSumber : Modul Praktikum SPPK, 2013

Page 8: Lappen Hydrant

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

III.1 Peralatan yang Digunakano Instalasi hydrant kebakaran

o Selang pemadam kebakarn

o Nozzle

o Kunci Pass

III.2 Prosedur Kerja Praktikum

RANGKAIAN PRAKTEK

Pemadam kebakaran di bak minyak Bak Bahan Bakar

Penjelasan Gambar :- Kepala regu (1) berada di antara

nozzle man (3) dan (5)- Helper (6) selesai menyambung

cabang segera berada di belakang

Page 9: Lappen Hydrant

Langkah Persiapan1. Setiap regu akan dipanggil oleh dosen/instruktur untuk tampil dilapangan

pada lokasi yang telah ditentukan guna melakukan persiapan pemadaman

kebakaran (beregu) dengan berbaris sesuai aba-aba pada lampiran 1.

2. Setelah selesai penghormatan kepada instruktur (lampiran 1) maka kepala

regu segera laporan sebagai berikut : ”lapor, regu…. (dengan

menyebutkan nama atau nomor regu), jumlah 6 orang dengan peralatan

lengkap siap melaksanakan pemadaman kebakaran.

3. Kemudian instruktur memberikan aba-aba “kerjakan”.

4. Begitu aba-aba dari instruktur selesai, semua anggota regu secara

serempak mengulangi perintah instruktur “kerjakan” dan langsung

bertindak.

Langkah Pemadaman

1. Susunan dan tugas anggota regu tertera pada lampiran 1.

2. Setelah api berhasil dipadamkan, setiap anggota melakukan pembenahan

peralatan.

3. Selesai pembenahan regu pemadam kebakaran segera berbaris seperti

semula dan kepala regu pasukan penanggulangan kebakaran segera lapor

sebagai berikut : “regu…(dengan menyebut nama atau nomor regu) telah

selesai memadamkan kebakaran, anggota selamat, api padam, peralatan

lengkap, laporan selesai”.

4. Instruktur memberikan aba-aba “bubarkan” dan kepala regu menjawab

“bubarkan” diteruskan memimpin penghormatan kepada instruktur dan

selesai instruktur membalas maka regu pasukan pemadam kebakaran bisa

dibubarkan.

o Aba-aba dalam Pelaksanaan PMKNo Aba-aba Peringatan Aba-aba Pelaksanaan Tindakan1 Satu Baris Bersiap Kumpul Semua berkumpul

Page 10: Lappen Hydrant

membentuk satu baris bersap2 Siap Gerak Bersikap tegak (sikap

sempurna)3 Setengah lengan,

lencang kananGerak Dengan tangan kanan

disikukan kekanan dan tengok ke kanan guna meluruskan barisan

4 Tegak Gerak Semua kembali bersikap siap5 Hitung Mulai Berhitung dari nomor satu

sampai habis6 Kepada instruktur

hormatGerak Semua anggota hormat

o Kode-kode Tangan untuk Petugas Pemadam Kebakaran

o Pembagian Regu dan Tugas

No JabatanTugas

Persiapan Pemadaman

Pemadaman Kebakaran

Pembenahan

1 Kepala Regu Membawa nozzle dan connection cabang

Memimpin regu nya Mengecek persiapan pemadaman Memerintahkan membuka dan menutup Hydrant

Membawa/mengumpulkan nozzle dan cabang conection Membantu membenahi peralatan

2 Operator Membawa kunci Memasang selang ke Melepaskan selang dari

Page 11: Lappen Hydrant

pompa/hydrant hydrant Membuka tutup hydrant

hydrant/pompa Membuka/menutup kerangan hydrant/fire pump

hydrant/pompa Mengumpulkan kunci hydrant dan menutup kembali tutup hydrant

3 Nozzle man Membawa selang 1,5 in

Menggelar selang 1,5m Memasang Nozzle Melaksanakan Pemadaman

Melepas Nozzle Mengosongkan selang Menggulung selang

4 Helper Membawa selang 2,5 in

Menggelar selang 2,5m Menyambungkan selang dengan selang berikutnya

Melepaskan sambungan 2,5 in Mengosongkan selang 2,5 in Menggulung selang 2,5 in

5 Nozzle man Membawa selang 1,5 in

Menggelar selang 1,5m Memasang Nozzle Melaksanakan Pemadaman

Melepas Nozzle Mengosongkan selang Menggulung selang

6 Helper Membawa selang 2,5 in

Menggelar selang 2,5m Menyambungkan selang 2,5 in dan 1,5 in dengan conection cabang Meneruskan Perintah kepala regu

Melepaskan sambungan 2,5 in Mengosongkan selang 2,5 in Menggulung selang 2,5 in

Pembagian Tugas Tim Pemadam (4 orang)Pembagian Alat

Tugas Penggelaran

Posisi Dalam Pemadaman

Page 12: Lappen Hydrant

Tugas dalam menggulung

Keterangan : 1- Orang pertama/komandan2- Orang kedua/mekanik3- Orang ketiga/nozzle man4- Orang keempat/pembantu

Pembagian Tugas Tim Pemadam (4 orang)Pembagian Alat

Tugas dalam penggelaran

Posisi dalam Pemadaman

Tugas penggulungan sama dengan penggelaran

Page 13: Lappen Hydrant

Keterangan :1- Orang pertama/Komandan 2- Orang kedua/mekanik3- Orang ketiga/nozzle man 4- Orang keempat/pembantu5- Orang kelima/nozzle man

Posisi masing-masing personil dalam menghadap api

POSISI PEMADAMAN

1. Posisi memegang selang, pada saat mulai memegang nozzle bertekanan, kuda-kuda dan cara memegang nozzle harus mantap.

2. Membuka dan menutup nozzle, arah harus keatas dengan kuda-kuda yang baik.3. Sebelum merubah bentuk Spray menjadi Jet, perhatikan dahulu kuda-kudanya (harus

mantap).4. Jika tidak kuat menahan tarikan selang (Jet Effect), janganlah nozzle itu dilepaskan, tetapi

rendahkan badan (untuk mengurangi tarikan tersebut).5. Jika waktu memegang nozzle bertekanan, ternyata tidak kuat dan jatuh, jatuhnya bersama-

Page 14: Lappen Hydrant

sama nozzle tersebut,(Nozzle jangan dilepasakan).

Diperhatikan untuk pemegang nozzle

1. Posisi kaki selalu kuda-kuda 2. Buka/tutup pancaran air harus diarahkan ke atas3. Saat pancaran jet (utuh), ssebaiknya nozzleman dalam posisi di tempat (berhenti, tak

bergerak) dan ingat bahaya tekanan balik dari pemancaran air.4. Kalau bergerak harus dengan pancaran tirai, kaki tidak melangkah tetatpi bergeser dan

selalu membentuk kuda-kuda5. Pandangan selaluke depan ke arah api dan selalu memperhatikan kerjasama(team work)6. Cara memegang nozzle sesuai prinsip ergonomi yang aman dan disesuaikan teknik

pemadaman yang diinginkan.

Make-Up (Penggulungan)Sebelum membuka ikatan-ikatan kopling, tutup seluruh induk yang ada di pompa (hydrant) dan menghilangkan (release) tekanan yang ada dalam selang dengan cara membuka nozzle. Melepas kopling sewaktu selang masih bertekanan dapat mengakibatkan selang lepas dan terputar dengan cepat dan akan melukai tangan kita.

Prinsip Cara Meringkas Selang

1. Luruskan selang sehingga tidak terdapat lekukan dan buang air dalam selang dari arah air kearah api.

2. Gulung selang dari arah api ke sumber air.3. Letakkan kopling dalam gulungan tunggal/ganda, Kopling Draad=Laki-laki didalam, betina

disebelah luar. Dan kopling Instantaneous=betina di dalam, laki-laki disebelah luar ; Kopling Storz & Hemaphrodite=sembarang

Page 15: Lappen Hydrant

III.3 Sistematika Praktikum

Analisa data hasil

praktikum

Revisi

Pengumpulan

Selesai

Persiapan alat dan bahan

Mulai

Pengumpulan laporan

pendahuluan

Melakukan praktikum

dan pengambila

n data

Diterima ?

Tidak

Ya

Page 16: Lappen Hydrant

TUGAS PENDAHULUAN

Soal :1. Sebutkan jenis-jenis selang pemadam kebakaran 2. Apa yang dimaksud dengan Hoserell3. Sebutkan Komponen system yang membentuk system hydrant dan jelaskan masing-

masing komponen system tersebutJawaban :

1. Jenis-jenis Selang Pemadam Kebakaran :Diameter BesarDiameter besar selang ukuran antara 2,5 dan 5 inci dengan diameter dan terutama digunakan sebagai jalur pasokan yang memberi makan mesin dari hydrant. Ketika dibebankan, garis ini sangat berat untuk bergerak dan sulit untuk tidak mungkin untuk menekuk di sekitar sudut. 

Diameter KecilSelang berdiameter kecil adalah antara 1 dan 2,5 inci diameter. Ukurannya membuat mereka ideal untuk digunakan sebagai saluran serangan, juga kadang-kadang disebut sebagai garis tangan. Mereka mempertahankan fleksibilitas mereka ketika diisi dan mudah dikelola oleh tim dari dua atau tiga petugas pemadam kebakaran ketika mereka bergerak melalui ruang interior bangunan.

Booster BarisBooster mengukur garis 1 inci atau kurang. Tidak seperti selang berdiameter besar atau kecil yang disimpan datar, ini mempertahankan bentuk bulat dan disimpan pada gulungan besar tetap ke alat tersebut. Garis-garis ini, karena diameter sempit mereka, biasanya digunakan untuk kebakaran sikat kecil atau kebakaran berukuran serupa.

2. Fire Hose Reels menyediakan pasokan cukup dapat diakses dan terkendali air untuk memadamkan potensial resiko kebakaran kelas A.

Page 17: Lappen Hydrant

Berbagai jenis Fire Hose Reels tersedia untuk memenuhi kebutuhan spesifik. Dengan standar panjang penuh diperpanjang dari 36 meter, Selang Pemadam dirancang untuk memberikan minimal 0,33 liter air per detik.Sebuah nozzle kontrol melekat pada ujung selang memungkinkan operator untuk mengontrol arah dan aliran air ke api. Fitur yang ada antara lain:

Sebuah katup bola yang unik mematikan perangkat, menjamin aliran maksimum air tersedia untuk selang dengan satu gerakan tuas

Sebuah kuningan padat selang nozzle Cepat dan mudah instalasi menggunakan dinding kami sederhana pemasangan

Bracke Stainless steel Wormald Fire Hose Reels juga tersedia berdasarkan permintaan

untuk aplikasi lingkungan yang parah seperti dok

3. Komponen sistem Hydrant :a.

Hydrant pilar ialah bagian peralatan dari instalasi pipa hydrant yg terletak di luar

bangunan yg dapat dihubungkan dgn slang

kebakaran

b.

Hydrant box ialah bagian peralatan dari sistem hydrant

yg berisi kran, slang dan nozzle.

Page 18: Lappen Hydrant

c.

Siamese connection ialah bagian peralatan dari

instalasi pipa hydrant yg terletak diluar bangunan dan digunakan untuk mensuplai air dari mobil kebakaran.

d. Nozzle ialah suatu alat penyemprot yg terletak pada bagian ujung dari slang yg digunakan utk pengaturan

pengeluaran air.e.

Slang hydrant ialah alat yg digunakan untuk

mengalirkan air yg bersifat flexible.

f. Hose reel ialah slang yg digunakan utk mengalirkan

air yang pada bagian ujungnya selalu terpasang

nozle secara tetap dihubungkan secara

permanen dengan sumber air bertekanan

Coupling Valve