Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    1/30

    LAPORAN TUTORIAL BLOK KEDARURATAN MEDIK

    SKENARIO 1

    APAKAH SAYA ALERGI?

    KELOMPOK 20

    Ajeng Okt!" G#"$e%& G001'01(

    Ann"$ )*%" N+*,- G001'0'(

    A#".+ /*&$"-+ G001'0'

    A!"en H.$+ P G001'00

    A-* L*+ Rt#" 3en"ng G001'02

    4#"$ M*,..5 Ak6% G001'072

    He8- H#&"-nt" K G001'112

    I#6 K*#n",t" G001'120

    N9!" H#tnt" G001'1:0

    Re; St#" N*g#+ G001'17:

    3k+"& R-n T#" Ag*$t" S+9%"k+ @ MS

    4AKULTAS KEDOKTERAN

    UNIERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

    TAHUN 201

    1

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    2/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A8k+ S- A%e#g"?

    Seorang laki laki berusia 40 tahun diantar oleh keluarganya ke Instalasi

    Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit. Dari anamnesis didapatkan nyeri kepala

    nyeri perut mual muntah lebih ! kali diare "0 kali ter#adi " #am setelah minum

    susu kalengan dari kulkas yang sudah terbuka kemasannya. Riwayat dahulu tidak

    tahan terhdap susu sapi saat bayi tetapi setelah dewasa tidak pernah ada masalah

    dengan susu sapi.

    $ada pemeriksaan %isik didapatkan kesadaran umum lemah apatis

    tekanan darah &0'!0 mmg la#u na%as * +'menit suhu ,& 0- dan nadi ""0

    +'menit. kstremitas teraba dingi -R/ detik. 1uskultasi kedua lapang paru

    dalam batas normal. $asien dilakukan pemasangan #alur inra2ena #alur dengan

    abbo3ath " dan dilakukan pemeriksaan laboratorium. Saat di IGD diberikan

    terapi oksigenasi nasal kanul , lpm in%us Ringer 5aktat tetesan 3epat in#eksi

    adrenalin dan arang akti%. $asien selan#utnya dirawat inap dan dilakukan

    konseling terhadap keluarganya. $emeriksaan laboratorium didapatkan b "

    gr'dl t 406 5eukosit "!.000 mg'dl trombosit ,&!.000'ul ureum 4, mg'dl

    kreatinin ", mg'dl saturasi oksigen 706 8a ",0 mmol'5 9 , mmol'5 -l "0

    mmol'5.

    2

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    3/30

    BAB II

    DISKUSI DAN STUDI PUSTAKA

    SEVEN JUMPS

    A. )*68 1> K%#"."k$" I$t"%+ &n K9n$e8

    1. 1bbo3ath : #arum untuk in%us atau kateter yang dilakukan se3ara

    intra2ena.2. -R/ : waktu pengisian kapiler normal ; detik.

    3. In%us Ringer 5aktat : in%us yang bertu#uan untuk mengembalikan

    keseimbangan elektrolit pada keadaan dehidrasi dan syok

    hipo2olemik.

    4.

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    4/30

    12. 1pa indikasi kontraindikasi tu#uan man%aat dan pemberian in%us

    ringer laktatB Aagaimana in#eksi adrenalin dan arang akti%B

    13. Aagaimana hubungan usia pasien dengan meni%estasi klinis dari

    skenario iniB

    14. 1pa sa#a indikasi rawat inap pada kera3unanB

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    5/30

    %isiologis akibat masalah pengeluaran 1D dari hipotalamus. Aisa

    karena dehidrasi.

    /ekanan darah pasien didapatkan &0'!0 mmg pasien

    mengalami hipotensi. al ini merupakan tanda syok akibat ter#adinya

    pengeluaran 3airan dari muntah dan diare.

    Denyut nadi pasien ""0+'menit yang berarti pasien mengalami

    takikardi akibat syok yang memi3u kompensasi #antung untuk teteap

    mempertahankan 3ardia3 output. RR pasien *+'menit pasien

    mengalami takipneu yang diakibatkan oleh berkurangnya per%usi

    oksigen pada #aringan sehingga akral teraba dingin dan -R/ ; detik.

    . Indikasi dan tu#uan oksigenasi

    /erapi

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    6/30

    hipo2olemi (,) perdarahan (4) anemia berat (!) kera3unan -

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    7/30

    berbi3ara lebih mudah ditolerir klien dan nyaman.

    9erugiannya tidak dapat memberikan konsentrasi

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    8/30

    menambahkan konsentrasi i

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    9/30

    ") Cengu3apkan salam

    ) Celakukan 2alidasi identitas

    ,) Cen#elaskan tu#uan langkah=langkah komplikasi4) Cen3u3i tangan

    !) Cenginspeksi gerakan na%as pasien menghitung respirasi

    pasien melalui pergerakan dada.

    *) 1uskultasi pada lapang paru untuk men3ari gangguan paru=

    paru seperti krakers ron3hi gesekan pleura whee@ing.

    &) ubungkan kanul ke selang oksigen dan di hubungkan ke

    sumber oksigen yang di lembabkan.

    ) Cengatur ke3epatan aliran yang di programkan.

    7) 1tur lubang kanul yang elastis sampai kanul benar=benar pasmenempati hidung dan nyamaan bagi pasien.

    "0) $ertahankan selang oksigen 3ukup kendor.

    "") $eriksa kanul setiap #am dan pertahankan taabung pelembab

    terisi.

    ")

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    10/30

    Aeberapa %aktor yang mempengaruhi daya ker#a ra3un dalam tubuh

    yaitu?

    a. Dosis makin besar dosis ra3un makin 3epat dan kuat daya

    ker#anya.

    b. Aentuk ra3un. Aentuk gas menimbulkan ge#ala lebih 3epat karena

    di absorbsi lebih 3epat. -ara masuk ra3un kedalam tubuh

    kera3unan melalui perenteral dan perinhalasi lebih 3epat

    menimbulkan ge#ala.

    3. Cetabolisme bahan ra3un dalam tubuh. 1da suatu @at yang

    metaboliknya bersi%at ra3un bagi tubuh misalnya methyl alkohol

    metabolitnya yaitu asam semut bersi%at atoksik. Cetabolisme

    berlangsung dalam 4 ma3am yaitu oksidasi reduksi hidrolisa dan

    sintesis.

    d. 9epekaan indi2idu terhadap bahan kimia 'obat.

    e. 9ebiasaan pemakaian obat. Aeberapa ma3am obat bila diberikan

    terus menerus dan se3ara tetap biasanya e%eknya berkurang #adi

    timbul addi3tion dan habituation sehingga 3enderung ter#adi

    peningkatan dosis yang akhirnya dapat menimbulkan kera3unan.

    %. mur. Aayi dan anak=anak lebih sensiti% terhadap intoksikasi

    daripada orang dewasa.

    g. 9eadaan umum penderita.

    h. Daya larut ra3un. Aahan yang larut mempunyai e%ek toksik

    sedangkan yang tidak larut tidak menimbulkan kelainan kombinasi

    kimiawi beberapa bahan dalam kombinasi tertentu bersi%at ra3un

    sedangkan bila sendiri=sendiri tidak bersi%at ra3un.

    i. 9ombinasi mekanis. Aila ra3un yang berbentuk serbuk di 3ampur

    dengan 3airan yang berat #enisnya lebih ke3il dari ra3un maka

    ra3un akan mengendap #ika penderita tidak meminum ra3un

    tersebut sampai habis e%eknya kurang kuat.

    #. Daya ker#a komulati%. Aeberapa ra3un dapat bersi%at toksik #ika

    sudah terkumpul dalam #umlah yang besar misalnya digitalis.

    10

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    11/30

    k. Sinergisme suatu bahan akan mempunyai e%ek toksik yang lebih

    tinggi #ika diberikan bersama dengan bahan lainnya misalnya

    alkohol dengan barbiturate alkohol dengan analgetika dan lain=

    lain.

    *. 9era3unan makanan dan rentang waktu dalam menimbulkan ge#ala.

    9era3unan pangan atau %oodborne disease (penyakit bawaan

    makanan) terutama yang disebabkan oleh bakteri patogen masih

    men#adi masalah yang serius. Aakteri dapat menyebabkan kera3unan

    pangan melalui dua mekanisme yaitu intoksikasi dan in%eksi.

    9era3unan pangan yang disebabkan oleh produk toksik bakteri

    patogen (baik itu toksin maupun metabolit toksik) disebut intoksikasi.

    Aakteri tumbuh pada pangan dan memproduksi toksin Fika pangan

    ditelan maka toksin tersebut yang akan menyebabkan ge#ala bukan

    bakterinya. Aeberapa bakteri patogen yang dapat mengakibatkan

    kera3unan pangan melalui intoksikasi adalah?

    a. Aa3illus 3ereus

    9era3unan akan timbul #ika seseorang menelan bakteri atau

    bentuk sporanya kemudian bakteri bereproduksi dan menghasilkan

    toksin di dalam usus atau seseorang mengkonsumsi pangan yang

    telah mengandung toksin tersebut. 1da dua tipe toksin yang

    dihasilkan oleh Aa3illus 3ereus yaitu toksin yang menyebabkan

    diare dan toksin yang menyebabkan muntah (emesis). Ge#ala

    kera3unan #ika terkena toksin penyebab diare maka akan mual

    nyeri perut seperti kram diare berair yang ter#adi ="* #am setelah

    mengkonsumsi pangan. Ge#ala #ika terkena toksin penyebab

    muntah maka akan dimulai "=* #am setelah mengkonsumsi pangan

    yang ter3emar.

    b. -lostridium botulinum

    11

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    12/30

    /oksin yang dihasilkan dinamakan botulinum bersi%at

    mera3uni sara% (neurotoksik) yang dapat menyebabkan paralisis.

    /oksin botulinum bersi%at termolabil. $emanasan pangan sampai

    suhu 0 - selama ,0 menit 3ukup untuk merusak toksin.

    Sedangkan spora bersi%at resisten terhadap suhu pemanasan normal

    dan dapat bertahan hidup dalam pengeringan dan pembekuan.

    Ge#ala botulism berupa mual muntah pening sakit kepala

    pandangan berganda tenggorokan dan hidung terasa kering nyeri

    perut letih lemah otot paralisis dan pada beberapa kasus dapat

    menimbulkan kematian. Ge#ala dapat timbul "=,* #am setelah

    toksin tertelan. Casa sakit dapat berlangsung selama #am sampai

    "4 hari.

    Aakteri ini dapat men3emari produk pangan dalam kaleng yang

    berkadar asam rendah ikan asap kentang matang yang kurang baik

    penyimpanannya pie beku telur ikan %ermentasi sea%ood dan

    madu.

    3. Staphilo3o33us aureus

    /oksin yang dihasilkan bakteri ini bersi%at tahan panas sehingga

    tidak mudah rusak pada suhu memasak normal. Aakteri dapat mati

    tetapi toksin akan tetap tertinggal. /oksin dapat rusak se3ara

    bertahap saat pendidihan minimal selama ,0 menit. $angan yangdapat ter3emar bakteri ini adalah produk pangan yang kaya protein

    misalnya daging ikan susu dan daging unggasH produk pangan

    matang yang ditu#ukan dikonsumsi dalam keadaan dingin seperti

    salad puding dan sandwi3hH produk pangan yang terpapar pada

    suhu hangat selama beberapa #amH pangan yang disimpan pada

    lemari pendingin yang terlalu penuh atau yang suhunya kurang

    12

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    13/30

    rendahH serta pangan yang tidak habis dikonsumsi dan disimpan

    pada suhu ruang.

    Ge#ala kera3unan dapat ter#adi dalam #angka waktu 4=* #am

    berupa mual muntah (lebih dari 4 #am) diare hilangnya na%su

    makan kram perut hebat distensi abdominal demam ringan. $ada

    beberapa kasus yang berat dapat timbul sakit kepala kram otot dan

    perubahan tekanan darah.

    D@ )*68 (@ Meng"n!ent#"$$" 8e#6$%+n $e# $"$te6t"$ &n

    8e#n-tn $e6ent# 6engen" 8e#6$%+n@

    13

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    14/30

    Keracunan

    Hasil

    "eri

    $ksigenasi

    14

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    15/30

    E@ )*68 @ Me#*6*$kn t*j*n 8e6Ce%j#n

    1@ Cen#elaskan alasan mengapa dulu tidak tahan susu sapi tetapi

    sekarang tidak bermasalah serta hubungannya dengan ge#ala saat ini.

    2@ Cen#elaskan perbedaan mani%estasi alergi dan kera3unan.

    '@ Cen#elaskan mekanisme nyeri kepala perut mual muntah dan diare.

    (@ Cen#elaskan berapa lama makanan boleh terpapar udara luar.

    @ Cen#elaskan hubungan syok dengan kasus pasien.

    @ Cen#elaskan apakah kasus pada skenario tersebut darurat serta

    tatalaksananya.

    @ Cen#elaskan indikasi rawat inap pada kondisi kera3unan.

    :@ Cen#elaskan hipoksemia akut serta tanda %isiknya.

    7@ Cen#elaskan alasan pemberian nasal kanul pada kondisi pasien

    dengan saturasi oksigen 706.

    10@ Cen#elaskan alasan pemberian adrenalin IC.

    11@ Cen#elaskan tu#uan oksigenasi dan in%us ringer laktat.

    12@ Cen#elaskan pato%isiologi hasil ureum kreatinin dan hemato3rit.

    1'@ Syok hipo2olemik

    4@ )*68 @ Meng*68*%kn "n.9#6$" C#*

    G@ )*68 @ Me%89#kn 6e6C+$ &n 6ent ke6C%" "n.9#6$" C#*

    -ng &"8e#9%e+

    1@ aktu ke3il tidak tahan susu sapi saat dewasa tidak bermasalah.

    Aeberapa terminologi yang berkaitan dengan intoleransi laktosa antara

    lain?

    @ Calabsorbsi laktosa

    $ermasalahan %isiologis yang bermani%estasi sebagai

    intoleransi laktosa dan disebabkan karena ketidakseimbangan

    antara #umlah laktosa yang yang dikonsumsi dengan kapasitas

    laktase untuk menghidrolisa disakarida (eyman 00*).

    15

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    16/30

    C@ De%isiensi laktase primer

    /idak adanya laktase baik se3ara relati% maupun absolut

    yang ter#adi pada anak=anak pada usia yang ber2ariasi pada

    kelompok ras tertentu dan merupakan penyebab tersering

    malabsorbsi laktosa dan intoleransi laktosa. De%isiensi laktase

    primer #uga sering disebut hipolaktasia tipe dewasa laktase

    nonpersisten atau de%isiensi laktase herediter (eyman 00*).

    @ De%isiensi laktase sekunder

    De%isiensi laktase yang diakibatkan oleh in#uri usus ke3il

    seperti pada gastroenteritis akut diare persisten kemoterapi

    kanker atau penyebab lain in#uri pada mukosa usus halus dan

    dapat ter#adi pada usia berapapun namun lebih sering ter#adi pada

    bayi (eyman 00*).

    &@ De%isiensi laktase kongenital

    Cerupakan kelainan yang sangat #arang yang disebabkan

    karena mutasi pada gen 5-/. Gen 5-/ ini yang memberikan

    instruksi untuk pembuatan ensim laktase (Cadry 0"0).

    . $erbedaan mani%estasi dari intoleransi makanan dan alergi makanan

    Gambar ". $erbedaan antara alergi dengan intoleransi makanan

    16

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    17/30

    Aatasan lebih #elas dibuat oleh American Academy of

    Allergy and Immunologydan The National Institute of Allergy and

    Infections Disease dapat dilihat pada bagan di bawah.

    Gambar . 9lasi%ikasi reaksi simpang makanan menurut American Academy of

    Allergy and Immunology

    Rek$" $"68ng 6knn (adverse food reactions) adalah

    istilah umum untuk reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan

    yang dikonsumsi. Reaksi ini dapat merupakan reaksi sekunder

    terhadap alergi makanan atau intoleransi makanan.

    A%e#g" 6knn adalah reaksi imunologis (kekebalan tubuh)

    yang menyimpang karena masuknya bahan penyebab alergi ke dalam

    tubuh mekanisme reaksi ini dapat dimediasi oleh Ig atau non=Ig.

    17

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    18/30

    Int9%e#n$" 6knnadalah reaksi makanan non imunologik

    dan merupakan sebagian besar penyebab reaksi yang tidak

    diinginkan terhadap makanan. 1da berbagai 2ariasi tipe intoleransi

    makanan seperti kera3unan makanan (food poisoning) reaksi

    metabolik terhadap makanan dan beberapa penyebab yang tidak #elas

    dari reaksi simpang makanan seperti reaksi idiosinkrasi.

    Ke#*nn 6knn ter#adi ketika makanan yang

    mengandung toksin dikonsumsi. $ada beberapa situasi kera3unan

    makanan dapat mirip dengan reaksi alergi. -ontohnya pada

    kera3unan ikan s3romboid tuna atau ikan lain yang mengandung

    banyak histamin yang diproduksi oleh bakteri yang

    mengkontaminasi. 9etika ikan s3romboid dikonsumsi ge#ala yang

    timbul sangat mirip menyerupai reaksi alergi terhadap makanan.

    $ada #ek$" 6etC9%"k terhadap makanan tubuh tidak mampu

    men3erna se3ara adekuat @at yang terkandung pada makanan

    penyebab. -ontohnya pada orang dengan intoleransi laktosamemiliki de%isiensi en@im laktase di usus yang diperlukan untuk

    men3erna gula susu laktosa. 9etika susu atau produk=produk susu

    lainnya dikonsumsi pada indi2idu ini akan timbul ge#ala mual

    produksi gas berlebihan dan diare.

    Reaksi makanan tipe lain disebut "&"9$"nk#$" 6knn(food

    idiosyncrasy). Idiosinkrasi makanan adalah respon abnormal

    terhadap makanan atau substansi makanan. Reaksinya dapat

    menyerupai atau berbeda dari ge#ala alergi makanan yang

    sebenarnya. Reaksi idiosinkrasi terhadap makanan merupakan

    respon abnormal kuantitati% terhadap substansi makanan atau @at

    tambahannya yang berbeda dalam e%ek %isiologik atau

    %armakologiknya. Respon tipe ini menyerupai reaksi hipersensiti%

    tapi tidak melibatkan sistem imun seperti yang terlihat pada reaksi

    alergi makanan. Sensiti%itas sul%it atau sul%it yang menginduksi asma

    18

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    19/30

    (sulfite-induced asthma) adalah 3ontoh idiosinkrasi makanan yang

    menyerang se#umlah ke3il indi2idu dalam populasi. Sulfite-induced

    asthmadapat berpotensi mengan3am nyawa.

    '@ Cekanisme nyeri kepala perut mual muntah dan diare.

    19

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    20/30

    (@ Cen#elaskan berapa lama makanan boleh terpapar udara luar.

    Aakteri penyebab kera3unan seringkali se3ara alami terdapat

    dalam makanan. Dalam keadaan yang tepat satu bakteri dapat tumbuh

    men#adi lebih dari dua #uta bakteri hanya dalam waktu & #am. Fenis=

    #enis makanan yang lebih disukai bakteri termasuk daging daging

    20

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    21/30

    ayam'itik produk susu telur makanan yang diproses selama

    pembuatan seperti salami dan ham makanan laut nasi pasta yang

    sudah dimasak selada siap=santap seperti selada daun kol (3oleslaw)

    selada pasta dan selada nasi dan selada buah=buahan siap=santap.

    1turan dasar yang lumrah adalah men#aga agar makanan yang

    Jberisiko tinggiK ada di @ona suhu yang benar selama mungkin.

    Fanganlah membiarkan makanan berisiko tinggi di Lona Suhu

    Aerbahaya.

    Gambar ,. $embagian @ona suhu makanan

    Sebaiknya #agalah agar suhu makanan dingin tetap !- atau

    lebih rendah. Gunakanlah termometer lemari es untuk menge3ek suhu

    di lemari es anda. Suhu lemari es sebaiknya di bawah !-. Fagalah

    agar makanan beku tetap beku dan keras. Fagalah agar suhu di lemari

    pembeku (%ree@er) berkisar antara ="!- sampai ="-. Fagalah agar

    makanan panas bersuhu *0- atau lebih. Auanglah makanan berisiko

    tinggi yang sudah lebih dari 4 #am di Lona Suhu Aerbahaya. Cakanan

    berisiko tinggi yang sudah lebih dari #am di Lona Suhu Aerbahaya

    hendaknya dikonsumsi #anganlah disimpan.

    21

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    22/30

    @ Cen#elaskan hubungan syok dengan kasus pasien.

    Sudah ter#elaskan di nomor ,.

    @ 1pakah kasus pada skenario tersebut daruratB Aagaimana

    tatalaksananyaB

    $asien pada skenario tersebut pada kondisi darurat akibat

    per%usi oksigen yang menurun hingga 706 serta ter#adi syok

    hipo2olemik akibat kekurangan 3airan. $enurunan per%usi pada

    #aringan mengakibatkan hipoksemia yang dapat beru#ung pada

    kematian.

    /atalaksana yang dilakukan adalah sesuai dengan skenario yaitu

    oksigenasi nasal kanul , lpm ? untuk memperbaiki saturasi

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    23/30

    ipoksemia adalah suatu keadaan dimana ter#adi penurunan

    konsentrasi oksigen dalam darah arteri ($a

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    24/30

    7. $ada skenario didapatkan saturasi oksigen pasien 706. Cengapa pasien

    pada skenario diberi penatalaksanaan dengan nasal kanul bukan

    sungkup muka sederhanaB

    9arena pemberian oksigenasi tidak hanya berdasarkan pada

    saturasi oksigenasi sa#a namun gambaran klinis yang didapat #uga

    men#adi indikasi penatalaksanaan seperti salah satunya usaha na%as

    yang abnormal.

    "0. 9enapa adrenalin diin#eksikan se3ara ICB

    1drenalin adalah obat terpenting untuk penanganan reaksi

    ana%ilaksis. Sebagai suatu agonist reseptor alpha adrenalin melawan

    2asodilatasi peri%er dan mengurangi oedema. Dengan akti2itas reseptor

    beta adrenalin mendilatasi bronchial airway meningkatkan kekuatan

    kontaksi miokardiak serta menekan pengeluaran histamine dan

    leukotrin. $ada mast sel terdapat reseptor beta- adrenergic reseptor

    ini dapat menghambat akti2asi mast sel sehingga dengan pemberian

    adrenalin pada %ase awal akan mengurangi tingkat keparahan suatu

    reaksi alergi yang dimediasi oleh Ig.

    $emberian se3ara intramuskular adalah rute terbaik untuk

    penanganan reaksi anaphilaksis. /empat terbaik in#eksi adalah sisi

    anterolateral dari sepertiga paha bagian tengah (anterolateral aspect of

    the middle third of the thigh). $emberian se3ara subkutan atau inhaler

    tidak direkomendasikan karena kurang e%ekti% dibandingkan IC.

    "". Cengapa pasien diberikan R5B

    -airan osmotik adalah suatu 3airan yang memiliki osmolalitas

    sama atau mendekati osmolalitas plasma. -airan isotonik digunakan

    untuk mengganti 2olume ekstrasel misalnya kelebihan 3airan setelah

    muntah yang berlangsung lama. -airan ini akan meningkatkan 2olume

    ekstraseluler. Satu liter 3airan isotonik akan menambah -S " liter.

    /iga liter 3airan isotonik diperlukan untuk mengganti " liter darah

    24

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    25/30

    yang hilang. -ontoh? 8a-l 07 6H Ringer 5aktatH 9omponen=

    komponen darah (1lbumin ! 6 plasma)H dan De+trose ! 6 dalam air

    (D!).

    Se3ara umum keadaan=keadaan yang dapat memerlukan

    8e6Ce#"n "#n "n.*$adalah?

    a $erdarahan dalam #umlah banyak (kehilangan 3airan tubuh dan

    komponen darah)

    b /rauma abdomen (perut) berat (kehilangan 3airan tubuh dan

    komponen darah)

    3 >raktur (patah tulang) khususnya di pel2is (panggul) dan %emur

    (paha) (kehilangan 3airan tubuh dan komponen darah)

    d MSerangan panasN (heat stroke) (kehilangan 3airan tubuh pada

    dehidrasi)

    e Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)

    % 5uka bakar luas (kehilangan banyak 3airan tubuh)

    g Semua trauma kepala dada dan tulang punggung (kehilangan

    3airan tubuh dan komponen darah).

    9ontraindikasi dari pemberian R5 yaitu?

    a. ipnetremia

    b. 9elainan gin#al

    3. 9erusakan sel hati

    d. 1sidosis laktat.

    ". Cengapa dilakukan pemeriksaan ureum kreatinin dan hematokritB

    $ada dehidrasi tidak ada pemeriksaan laboratorium yang de%initi%.

    $emeriksaan laboratorium dilakukan ketika dehidrasi berada di tingkat

    menengah hingga parah untuk mengetahui komplikasi yang akan atau

    sudah ter#adi. $ada skenario alasan dilakukannya pemeriksaan ureum

    kreatinin kalium natriun dan klor untuk menilai %ungsi dari gin#al.

    $ada dehidrasi yang 3ukup parah mengakibatkan hipoper%usi pada

    25

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    26/30

    gin#al yang bisa menyebabkan menurunnya %ungsi gin#al yang ditandai

    dengan kenaikan ureum dan kreatinin.

    ",. Syok hipo2olemik

    Syok hipo2olemik merupakan kondisi medis atau bedah dimana

    ter#adi kehilangan 3airan dengan 3epat yang berakhir pada kegagalan

    beberapa organ disebabkan oleh 2olume sirkulasi yang tidak adekuat

    dan berakibat pada per%usi yang tidak adekuat. $aling sering syok

    hipo2olemik merupakan akibat kehilangan darah yang 3epat (syok

    hemoragik). Syok hipo2olemik dapat disebabkan oleh kehilangan

    2olume massi2e. 9emungkinan besar yang dapat mengan3am nyawa

    pada syok hipo2olemik berasal dari penurunan 2olume darah

    intra2as3ular yang menyebabkan penurunan 3ardia3 output dan tidak

    adekuatnya per%usi #aringan. 9emudian #aringan yang ano+ia

    mendorong perubahan metabolisme dalam sel berubah dari aerob

    men#adi anaerob. al ini menyebabkan akumulasi asam laktat yang

    menyebabkan asidosis metaboli3.

    9etika mekanisme kompensasi gagal syok hipo2olemik ter#adi

    pada rangkaian keadaan di bawah ini? ". $enurunan 2olume 3airan

    intra2as3ular . $engurangan 2enous return yang menyebabkan

    penurunan preload dan stroke 2olume ,. $enurunan 3ardia3 output 4.

    $enurunan Cean 1rterial $ressure (C1$) !. 9erusakan per%usi

    #aringan *. $enurunan oksigen dan pengiriman nutrisi ke sel &.

    9egagalan multisistem organ. Se3ara khas kulit pu3at penurunan

    sensori perna%asan 3epat dan dangkal urin output kkurang dari

    !ml'#am kulit teraba dingin 3lammy skin C1$ dibawah *0 mm g

    dan nadi melemah penurunan -E$ penurunan tekanan atrial kanan

    penurunan $1$ dan penurunan 3ardia3 output.

    $emeriksaan laboratorium awal yang sebaiknya dilakukan antara

    lain? analisis -omplete Alood -ount (-A-) kadar elektrolit (8a 9 -l

    26

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    27/30

    -

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    28/30

    BAB III

    PENUTUP

    A@ S"68*%n

    Aerdasarkan hasil diskusi kami didapatkan beberapa simpulan yaitu

    pasien waktu ke3il mengalami intoleransi laktosa primer. Saat dewasa datang

    dengan keluhan tersebut menggambarkan ke#adian kera3unan. 9arena ada

    kegawatdaruratan berupa syok hipo2olemik maka dilakukan penanganan awal

    dengan memberi oksigenasi untuk membantu perna%asan in%us R5 untuk

    menangani rehidrasi in#eksi adrenalin untuk menangani syok dan arang akti%

    untuk menangani kera3unan.

    B@ S#n

    Diskusi tutorial ber#alan kurang. al ini dimungkinkan karena mahasiswa

    yang #enuh dengan diskusi tutorial dan 3ara penyampaian. al itu berdampak

    pada keinginan untuk bela#ar dan men3ari bahan untuk didiskusikan men#adi

    sangat kurang sehingga seakan akan mahasiswa kehabisan bahan. /utor sudah

    sangat baik dalam meman3ing diskusi dan kritis bertanya #ika belum ter3apai

    5

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    29/30

    DA4TAR PUSTAKA

    -ristanto 1nton. 0"".!anifestasi Alergi !a"anan pada Telinga# $idung#

    Tenggoro". -D9 "&? (,) * $?4"".

    Department o% ealth O uman Ser2i3es 00!. %our guide to food safety. State

    Go2ernment o% Ei3toria.

    https?''www.health.2i3.go2.au'1pi'downloadmedia'6&AA"A!,7=

    04D=4--=1A"=*"-DD&*&!,6&D diakses Cei 0"*.

    Dewi O Sri Rahayu.0"0.&egawatdaruratan Syo" $ipovolemi". Aerita Ilmu

    9eperawatan ISS8 "7&7=*7& Eol. . 8o. . Funi 0"0 7,=7*.

    ni Punani O 13hmad. (0",). &eterampilan dan 'rosedur aboratorium&eperawatan Dasar Fakarta ? G-

    >urukawa -/.Nonimmunologic food reactions that can be confused with allergy.

    In? 1nderson F1 editor. Immunology and allergy 3lini3s o% north ameri3a.

    $hiladelphia? A Saunders -ompany. "77"H ""(4)? "! &.

    eyman CA. 00*.actose ntolerance in infants# children# and adolescent. $ed.

    F. "" , "&7.

    Cadry >idler alkowiak F. 0"0. actose intolerance * current state of

    "nowledge. 13ta S3i. $l. /e3nol. 1liment. 7 (,) ,4,=,!0.

    Sampson 1. +pdate on food allergy. F 1llergy -lin Immunol. 004H "",? 0!

    "7.

    Si3herer S Sampson 1. ,ood allergy. F 1llergy -lin Immunol. 0"0H "!?

    ""*=!.

    29

  • 7/26/2019 Laporan Tutorial Blok Kedaruratan Medik Skenario 1

    30/30

    Soar F et al. mergency Treatment of Anaphylactic .eactions-/uidelines for

    $ealthcare 'roviders. Resus3itation -oun3il (9). $ublished by lse2ier

    Ireland 5td. 00HResus3itation &&?"!&="*7.

    nderstanding %ood allergy. International >ood In%ormation -oun3il >oundation.

    ashington. 00".

    einstein S. 00".0u"u Sa"u1 Terapi Intravena. disi . Fakarta? G-.