48
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Perkebunan DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM Jakarta, Januari 2016

LAPORAN - tansim-ditjenbun.ppid.pertanian.go.idtansim-ditjenbun.ppid.pertanian.go.id/doc/102/Lakip/LAKIN_SEMUSIM_2015.pdf · tahunan ini berfungsi sebagai tolok ukur yang digunakan

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN

KINERJA INSTANSI PEMERINTAHTAHUN 2015

DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM

KEMENTERIAN PERTANIANDirektorat Jenderal PerkebunanDIREKTORAT TANAMAN SEMUSIMJakarta, Januari 2016

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR……………………………………………… i IKHTISAR EKSEKUTIF………………………………………….. ii DAFTAR ISI……………………………………………………….. vi DAFTAR TABEL…………………………………………………... viii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………... ix I. PENDAHULUAN……………………………………………. 1 1.1 Latar Belakang………………………………………... 1 1.2 Organisasi……………………………………………... 3 II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA………… 6 2.1 Perencanaan Strategis Direktorat Tanaman

Semusim Tahun 2015-2019………………………….

6 2.1.1 Visi Direktorat Tanaman Semusim Tahun

2015-2019…………………………………….

6 2.1.2 Misi Direktorat Tanaman Semusim Tahun

2015-2019…………………………………….

6 2.1.3 Tujuan Direktorat Tanaman Semusim

Tahun 2015-2019…………………………….

7 2.1.4 Sasaran Direktorat Tanaman Semusim

Tahun 2015-2019…………………………….

8 2.1.5 Arah Kebijakan Direktorat Tanaman

Semusim Tahun 2015-2019………………...

9 2.1.6 Strategi Direktorat Tanaman Semusim

Tahun 2015-2019…………………………….

10 2.1.7 Program Kegiatan Direktorat Tanaman

Semusim Tahun 2015-2019………………...

11 2.1.8 Fokus Kegiatan Direktorat Tanaman

Semusim Tahun 2015-2019………………...

11 2.2 Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2015………. 12 2.2.1 Program Kegiatan Direktorat Tanaman

Semusim Tahun 2015……………………….

13 2.2.2 Sasaran Pembangunan Direktorat

Tanaman Semusim Tahun 2015…………...

13 2.2.3 Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 vi

Tahun 2015 ………………………..………… 16 2.2.4 Fokus Kegiatan Direktorat Tanaman

Semusim Tahun 2015……………………….

17 2.3 Penetapan Kinerja……………………………………. 17 III. AKUNTABILITAS KINERJA……………………………….. 19 3.1 Pengukuran Kinerja…………………………………... 19 3.1.1 Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian

Sasaran Kegiatan (Output) Direktorat Tanaman Semusim………………………….

19 3.1.2 Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian

Sasaran Kegiatan yang Dibiayai dengan APBN………………………………………….

21 3.2 Evaluasi Kinerja terhadap Capaian Sasaran

Kegiatan Tanaman Semusim Tahun 2015…………

25 3.3 Akuntabilitas Keuangan……………………………… 26 3.4 Permasalahan dan Upaya Penyelesaian…………... 32 3.4.1 Permasalahan……………………………….. 32 3.4.2 Upaya Penyelesaian………………………… 33 IV. PENUTUP……………………………………………………. 35 4.1 Kesimpulan……………………………………………. 35 4.2 Saran Rekomendasi………………………………….. 38 LAMPIRAN………………………………………………………… 40

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 vii

DAFTAR TABEL

Hal Tabel : 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU)……………… 16 2. Perkembangan Luas Areal Komoditas Tanaman

Semusim Tahun 2011-2015.............................................

20 3. Perkembangan Luas Areal Komoditas Tanaman

Semusim Tahun 2011-2015.............................................

20 4. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim Tahun

2015…………………………………………………………..

26 5. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Kegiatan Utama

Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2015………………………......

30

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : Hal

1. Pengukuran Kinerja Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015…………………………………………………..

41

2. Capaian Kinerja Kegiatan Utama Dari Program Pembangunan Tanaman Semusim Tahun 2015………...

42

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu target sukses yang akan dicapai Kementerian

Pertanian adalah terealisasinya peningkatan produksi dan

kebutuhan gula konsumsi dan industri rumah tangga. Untuk

mencapai target tersebut ada beberapa aspek dasar yang harus

ditangani secara fokus yaitu lahan, benih, infrastruktur dan

sarana, sumber daya manusia, pembiayaan, kelembagaan

petani dan teknis budidaya.

Pembangunan perkebunan tanaman semusim diarahkan untuk

meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman melalui

fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana produksi,

pemberdayaan petani, penataan kelembagaan, pelayanan data

dan informasi serta meningkatkan peran serta dari seluruh

jajaran pelaku usaha tanaman semusim secara terpadu dan

terkoordinasi.

Prioritas kegiatan adalah membina, mengawal dan memberikan

bimbingan teknis pengembangan tanaman semusim, mulai dari

identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya, perbenihan,

budidaya dan pemberdayaan kelembagaan.

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana

kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 1

ditetapkan dalam rencana strategis yang akan dilaksanakan oleh

instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

Setiap tahun rencana strategis dituangkan dalam suatu

perencanaan kinerja tahunan. Rencana kinerja tahunan ini

merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan strategis

yang memuat seluruh target kinerja yang hendak dicapai dalam

suatu tahun beserta indikator kinerjanya. Rencana kinerja

tahunan ini berfungsi sebagai tolok ukur yang digunakan untuk

menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan

pemerintahan untuk suatu periode tertentu.

Dokumen rencana kinerja tahunan Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2015 memuat informasi tentang program,

sasaran strategis, indikator kinerja serta target yang akan dicapai

pada tahun dan alokasi anggaran Tahun 2015. Dengan

disusunnya rencana kinerja tahunan ini diharapkan indikator

kinerja serta target capaiannya akan didukung oleh semua pihak

terkait, sehingga hasil yang dicapai dapat optimal sesuai yang

ditargetkan untuk mewujudkan manajemen pemerintah yang

efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil.

Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya, kebijakan dan program bagi instansi pemerintah, maka diperlukan sistem laporan kinerja yang memadai. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah didasarkan atas Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 2

disusun berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam penyusunannya mengacu pada Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN & RB) Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 10 Nopember 2014 dengan Format yang terdiri dari: 1). Ikhtisar Eksekutif; 2). Bab I Pendahuluan; 3). Bab II Perencanaan Kinerja; 4). Bab III Akuntabilitas Kinerja; dan 5). Bab IV Penutup serta Lampiran.

1.2. Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian bahwa Direktorat Jenderal Perkebunan adalah unsur pelaksana pada Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai tugas “merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perkebunan”.

Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Perkebunan terdiri dari Sekretariat Direktorat Jenderal, Direktorat Tanaman Semusim, Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar, Direktorat Tanaman

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 3

Tahunan, Direktorat Perlindungan Perkebunan dan Direktorat Pascapanen dan Pembinaan Usaha.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Direktorat Tanaman Semusim mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman semusim. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Tanaman Semusim mempunyai tugas pokok dan fungsi. Tugas pokoknya adalah menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan, norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman semusim, sedangkan fungsinya adalah :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

3. Penyusunan, norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;

4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim; dan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 4

5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Tanaman Semusim.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Direktorat Tanaman Semusim didukung oleh 4 (empat) Sub Direktorat dan 1 (satu) Subag Tata Usaha yaitu : 1). Sub Direktorat Indentifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya; 2). Sub Direktorat Perbenihan; 3). Sub Direktorat Budidaya dan 4). Sub Direktorat Pemberdayaan dan Kelembagaan Tanaman Semusim. Selain hal tersebut di atas Direktorat Tanaman Semusim mempunyai aset berupa kekuatan yaitu: 1). tersedianya SDM Direktorat Tanaman Semusim sejumlah 56 orang dengan tingkat pendidikan S3, S2, S1, SLTA dan SLTP; 2). tersedianya rumusan kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang indentifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim yang merupakan pelaksanaan fungsi dari Direktorat Tanaman Semusim dalam mendukung fasilitasi pengembangan pembangunan perkebunan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 5

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Perencanaan Strategis Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015-2019

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran, implementasi kebijakan pembangunan tanaman semusim, strategi dan rencana aksi yang akan ditempuh selama Tahun 2015-2019 adalah mengoptimalkan peran organisasi Direktorat Tanaman Semusim dalam memfasilitasi pengembangan usaha tanaman semusim dan peningkatan peran kelembagaan perkebunan.

2.1.1. Visi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015-2019

Dalam rangka mencapai visi pembangunan Tahun 2015 -

2019 di bidang budidaya tanaman semusim, maka Visi

Direktorat Tanaman Semusim adalah “Menjadi fasilitator dan dinamisator terpercaya dalam memberikan pelayanan prima pengembangan usaha budidaya Tanaman Semusim perkebunan yang efisien, produktif, berdayasaing dan berkelanjutan”.

2.1.2. Misi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015-2019 Dalam upaya mendukung dan berkontribusi secara nyata pada pencapaian misi pembangunan perkebunan Tahun 2015 – 2019, maka Direktorat

Tanaman Semusim menetapkan misinya sebagai berikut :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 6

1. Mendorong upaya peningkatan produksi dan produktivitas usaha budidaya tanaman semusim;

2. Memfasilitasi terwujudnya integrasi antar pelaku usaha budidaya tanaman semusim dengan pendekatan kawasan;

3. Memotivasi penerapan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kondisi lokal;

4. Mendorong penumbuhan dan pemberdayaan kelembagaan petani.

2.1.3. Tujuan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015-2019

Tahun 2015-2019 sebagaimana telah ditetapkan dalam

Rancangan Awal Rencana Strategis (RENSTRA)

Pembangunan Perkebunan 2015-2019, Direktorat

Tanaman Semusim mempunyai tujuan yang difokuskan

untuk :

11.. Mendorong peningkatan produksi dan produktivitas tanaman semusim, peningkatan efisiensi dan berkelanjutan usaha;

22.. Memfasilitasi peningkatan kemampuan, kemandirian dan profesionalisme pelaku usaha produksi perkebunan tanaman semusim, terutama petani perkebunan (pekebun);

33.. Meningkatkan hubungan sinergis antar pelaku usaha agribisnis perkebunan tanaman semusim;

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 7

44.. Mendorong penyediaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha melalui optimalisasi pemanfaatan lahan dan pengembangan agribisnis perkebunan tanaman semusim yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;

55.. Memfasilitasi peningkatan kontribusi perkebunan tanaman semusim dalam mengembangkan perekonomian wilayah melalui pendekatan kawasan pengembangan perkebunan.

2.1.4. Sasaran Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015-2019

Untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan, maka

sasaran pembangunan perkebunan komoditas unggulan

tanaman semusim Tahun 2010-2014 secara umum dilihat

dari luas areal, produksi dan produktivitas sebagai berikut:

1. Luas areal 4 (empat) komoditas unggulan perkebunan tanaman semusim terdiri dari tebu, kapas, tembakau dan nilam. Diproyeksikan tumbuh rata-rata per tahun sebesar 1,66 % per tahun untuk komoditas tebu, sedangkan untuk komoditas yang lain diproyeksikan tumbuh rata-rata per tahun adalah nol. Dari total 4 komoditas seluas 696.175 hektar pada Tahun 2015 menjadi 729.175 hektar pada Tahun 2019.

2. Produksi 4 (empat) komoditas unggulan perkebunan tanaman semusim : tebu, kapas, tembakau dan nilam, diproyeksikan untuk tebu pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 6,50 %, untuk kapas pertumbuhan rata-

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 8

rata per tahun sebesar 4,19 %, untuk tembakau pertumbuhan rata-rata per tahun 6,90 %, dan untuk nilam pertumbuhan rata-rata per tahun 0,81 %.

3. Produktivitas 4 (empat) komoditas unggulan perkebunan tanaman semusim : tebu, kapas, tembakau dan nilam, diproyeksikan untuk tebu pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 4,76 %, untuk kapas pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 4,18 %, untuk tembakau pertumbuhan rata-rata per tahun 2,54 %, dan untuk nilam pertumbuhan rata-rata per tahun 0,81 %.

2.1.5. Arah Kebijakan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015 – 2019

Guna mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran Direktorat Tanaman Semusim, sesuai dengan ruang lingkup tugas pokok dan fungsi, serta memperhatikan arah kebijakan pembangunan perkebunan Tahun 2015-2019, maka kebijakan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015-2019 dirumuskan dalam kebijakan umum dan kebijakan teknis sebagai berikut: 1. Kebijakan umum pembangunan tanaman semusim

adalah: Mendorong dan memfasilitasi peningkatan pelayanan untuk pengembangan usaha tanaman semusim perkebunan.

2. Kebijakan teknis pembangunan tanaman semusim adalah : Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman semusim melalui :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 9

aa.. Pengembangan komoditas tanaman semusim dengan memanfaatkan potensi yang ada berbasis sumberdaya lokal, pengembangan IPTEK dan memperhatikan kelestarian sumberdaya alam;

bb.. Peningkatan kemampuan SDM. cc.. Pengembangan kelembagaan dan kemitraan

usaha. dd.. Peningkatan investasi usaha tanaman semusim

sesuai kaidah pengelolaan SDA dan lingkungan hidup, dan

ee.. Pengembangan sistem informasi tanaman semusim.

2.1.6. Strategi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015-2019

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran serta implementasi kebijakan pembangunan tanaman semusim, strategi dan rencana aksi yang akan ditempuh selama Tahun 2015-2019 adalah mengoptimalkan peran organisasi Direktorat Tanaman Semusim dalam memfasilitasi pengembangan usaha tanaman semusim dan peningkatan peran kelembagaan perkebunan melalui: 1). Pengembangan komoditas tanaman semusim; 2). Peningkatan SDM; 3). Pengembangan kelembagaan petani dan kemitraan usaha; 4). Peningkatan investasi usaha, dan; 5). Pengembangan sistem informasi manejemen.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 10

2.1.7 Program Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015-2019

Berdasarkan hasil restrukturisasi program dan kegiatan sesuai Edaran Bersama Menteri Keuangan Nomor SE-1848/MK/2009 dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Nomor 0142/M.PPN/06/2009 tanggal 19 Juni 2009, yang mengamanatkan bahwa setiap Eselon I harus mempunyai satu program yang mencerminkan nama Eselon I yang bersangkutan dan setiap Eselon II hanya mempunyai dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan satu kegiatan, dengan demikian indikator kinerja unit Eselon II adalah output. Tanggung jawab Direktorat Tanaman semusim, yang merupakan cerminan dari tugas pokok dan fungsi adalah: peningkatan produksi dan produktivitas pengembangan tanaman semusim. Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman semusim melalui rehabilitasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh penyediaan benih bermutu dan penanganan gangguan usaha serta pelayanan organisasi secara optimal dengan prioritas kegiatan membina, mengawal dan memberikan bimbingan teknis pengembangan tanaman semusim.

2.1.8 Fokus Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015-2019 Kegiatan pembangunan tanaman semusim dilaksanakan berdasarkan skala prioritas, agar sumber daya yang ada

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 11

dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan permasalahan yang ada secara komprehensif. Atas dasar skala prioritas kegiatan pembangunan perkebunan sebagai berikut : 1. Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman

semusim; 2. Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman

rempah penyegar; 3. Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman

tahunan; 4. Dukungan penanganan pasca panen dan pembinaan

usaha; 5. Dukungan perlindungan perkebunan; 6. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya; 7. Dukungan pengujian dan pengawasan mutu benih

serta penyiapan teknologi proteksi tanaman perkebunan.

Untuk peningkatan produksi dan produktivitas tanaman semusim melaksanakan kegiatan pengembangan tanaman semusim dengan komoditas unggulan : tebu, kapas, tembakau dan nilam.

2.2. Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 Rencana Kerja Tahunan 2015 secara detail meliputi sasaran

strategis, indikator kinerja dan target. Secara rinci dapat dilihat pada Formulir RKT.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 12

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)

Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Tanaman Semusim Tahun Anggaran : 2015

2.2.1 Program Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015

Program pembangunan kegiatan Direktorat Tanaman

Semusim Tahun 2015 merupakan penjabaran dari

program pembangunan perkebunan Tahun 2015-2019

“Peningkatan produksi dan produktivitas pengembangan tanaman semusim”.

2.2.2 Sasaran Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015

Sasaran pembangunan Direktorat Tanaman Semusim

secara umum dapat dilihat dari luas areal, produksi dan

produktivitas adalah sebagai berikut:

Sasaran Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) Terlaksananya Pengembangan Tanaman Semusim

1 Pengembangan Tanaman Tebu

2 Pengembangan Tanaman Kapas

3 Pengembangan Tanaman Nilam

4 Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan Tanaman Semusim

60.000 ha

3.330 ha

100 ha

12 pkt

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 13

1. Luas Areal

a. Luas areal tebu

b. Luas areal kapas

c. Luas areal tembakau

d. Luas areal nilam

2. Produksi

a. Produksi tebu

b. Produksi kapas

c. Produksi tembakau

d. Produksi nilam

3. Produktivitas

a. Produktivitas tebu

b. Produktivitas kapas

c. Produktivitas tembakau

d. Produktivitas nilam

Untuk mengukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan

pembangunan tanaman semusim, berdasarkan Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/8/2012

tanggal 15 Agustus 2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja

Utama (IKU) di Lingkungan Kementerian Pertanian Tahun 2010-

2014, maka telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Tanaman Semusim sesuai dengan tugas dan

fungsinya :

1. Tugas :

Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan, penyusunan, norma, standar, prosedur, dan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 14

kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang tanaman semusim.

2. Fungsi :

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktorat

Tanaman Semusim menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang indentifikasi dan

pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta

pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim.

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan

pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta

pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim.

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di

bidang identifikasi dan pendayagunaan sumber daya,

perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan

kelembagaan tanaman semusim.

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan,

budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman

semusim; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Tanaman

Semusim.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 15

Tabel 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) :

No Sasaran Indikator Kinerja Sumber Data 1 Meningkatkan

Produksi Gula Nasional

Produksi Gula Tebu Kegiatan Pedukung: 1. Bongkar Ratoon 2. Rawat Ratoon 3. Perluasan

1. Pabrik Gula di Wilayah Pengembangan Tebu

2. Dinas provinsi/kabupaten/kota yang membidangi perkebunan

2

Pengembangan Ekspor dan Substitusi Impor Produk Perkebunan

1. Pengembangan Tanaman Tebu

2. Pengembangan Tanaman Kapas

3. Pengembangan Tanaman Nilam

Dinas provinsi/kabupaten/kota yang membidangi perkebunan

2.2.3 Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015

Untuk melaksanakan kegiatan pembangunan tanaman semusim Tahun 2015 telah dialokasikan dana dari APBN sebesar Rp. 1.565.285.225.200,-. Dana tersebut untuk melaksanakan 4 (empat) kegiatan utama pembangunan tanaman semusim (tebu, kapas, tembakau dan nilam) yang dilaksanakan di daerah berupa dana tugas pembantuan (TP) provinsi dan kabupaten/kota adalah :

1. Pengembangan Tebu Tahun 2015 seluas 73.054 ha adalah untuk kegiatan : - Kegiatan Bongkar Ratoon seluas 2.631 ha - Kegiatan Rawat Ratoon seluas 57.061 ha - Perluasan Tanaman Tebu seluas 9.588 ha - Pembangunan KBD seluas 2.854 ha - Rintisan Kebun Benih Tebu 870 ha

3. Penanaman Kapas seluas 7.630 ha 4. Penanaman Tembakau seluas 630 ha 5. Penanaman Nilam seluas 175 ha

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 16

2.2.4. Fokus Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015

Kegiatan pembangunan tanaman semusim adalah

peningkatan produksi dan produktivitas tanaman semusim

dilaksanakan berdasarkan skala prioritas, agar sumber

daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan

efisien. Fokus kegiatan yang terkait dengan Direktorat

Tanaman Semusim adalah :

1. Pemenuhan kebutuhan gula bagi konsumsi langsung

rumah tangga dan industri;

2. Pengembangan komoditas ekspor;

3. Pengembangan komoditas pemenuhan kebutuhan

dalam negeri.

2.3 Penetapan Kinerja

Penetapan Kinerja (PK) merupakan dokumen perjanjian kinerja antara bawahan dan atasan dalam mewujudkan suatu capaian kinerja pembangunan, serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya berupa keluaran/output.

Direktorat Tanaman Semusim dalam melaksanakan pembangunan perkebunan Tahun 2015 dengan program utama yaitu: “Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pengembangan Tanaman Semusim” dan mendapat alokasi dana APBN (Refocusing) sebesar Rp. 768.739.806.000,-. (Pengukuran Kinerja) bulan Desember 2014. Pada bulan Maret 2015 Direktorat Tanaman Semusim mendapat penambahan anggaran

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 17

(APBNP) sebesar Rp. 1.184.869.324.200,- sehingga total anggaran menjadi Rp. 1.953.609.130.200,-. Dengan berjalannya waktu akibat adanya penghematan, maka pada bulan Juli 2015 terjadi penghematan anggaran negara sebesar Rp.388.323.905.000,- sehingga anggaran direvisi dan total anggaran untuk Direktorat Tanaman Semusim menjadi Rp. 1.565.285.225.200,- (Pengukuran Kinerja)

Sasaran strategis dan indikator kinerja serta target yang telah disusun dalam Format Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015 sebagai berikut :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 18

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja

Setiap akhir tahun anggaran dan berakhirnya kegiatan,

Direktorat Tanaman Semusim melakukan “pengukuran kinerja”.

Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan

membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja

dengan menggunakan format pengukuran kinerja yang

ditetapkan dalam Permen-PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014.

3.1.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Kegiatan (Output) Direktorat Tanaman Semusim.

Penetapan Kinerja yang di tandatangani Pejabat Eselon II

dengan Direktur Jenderal Perkebunan berupa output yang

diwujudkan dalam luas areal komoditas.

Target yang dipergunakan adalah Rencana Kerja

Tahunan (RKT) Tahun 2015 yang merupakan bagian dari

target dalam Renstra Dirat. Tanaman Semusim Tahun

2015-2019. Berikut rincian perkembangan luas areal per

komoditas tanaman semusim dengan data Monev dan

Statistik, yang dapat dilihat pada Tabel 2 (Realisasi dana

APBN) dan Tabel 3 (Realisasi nasional):

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 19

Tabel 2. Perkembangan Luas Areal Komoditas Tanaman Semusim Tahun 2011 – 2015

Sumber Data : Laporan Monev Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015

Tabel 3. Perkembangan Luas Areal Komoditas Tanaman Semusim Tahun 2011 – 2015

Sumber Data : Laporan Data Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2015 Data pada Tabel 2 adalah data yang di ambil dari laporan

seluruh satker yang mengembangkan kegiatan tanaman

semusim yang dibiayai oleh APBN, sedangkan pada Tabel 3

adalah data yang diambil dari data statistik Tahun 2015 dimana

pembiayaanya ada gabungan dari kegiatan yang dibiayai

secara mandiri sendiri, APBN dan kegiatan yang

pembiayaannya dari swasta (Perkebunan Swasta). Dari kedua

tabel tersebut dapat dilihat tidak terjadi perubahan yang

signifikan dalam laju pertumbuhan selama 5 Tahun.

No

Komoditas

Luas Areal (ha) Laju Pertumb Per th (%)

2011 2012 2013 2014 2015

1. Tebu 2.063 7.570 32.621 33.808 35.980 328,81 2. Kapas 13.365 9.565 3.130 5.300 7.600 - 8,63 3. Tembakau - - - - 335 0,00 4. Nilam 188 182 153 95 165 -2,45

No

Komoditas

Luas Areal (ha) Laju Pertumb Per th (%) 2011 2012 2013 2014 2015

1. Tebu 450.833 449.149 466.642 477.122 461.732 0,48

2. Kapas 10.238 9.565 8.738 3.670 7.630 - 5,10

3. Tembakau 228.770 270.290 192.809 215.865 218.738 - 0,88

4. Nilam 28.615 31.155 28.226 20.714 20.732 - 5,51

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 20

3.1.2. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Kegiatan yang Dibiayai dengan APBN

Pada Tahun 2015 Direktorat Tanaman Semusim

mendapat alokasi dana yang tertuang dalam DIPA/POK

dan mendapat alokasi dana APBN (Refocusing) sebesar

Rp. 768.739.806.000,-. (Pengukuran Kinerja) bulan

Desember 2014. Pada bulan Maret 2015 Direktorat

Tanaman Semusim mendapat penambahan anggaran

(APBNP) sebesar Rp. 1.184.869.324.200,- sehingga total

anggaran menjadi Rp. 1.953.609.130.200,- Dengan

berjalannya waktu akibat adanya penghematan, maka

pada bulan Juli 2015 terjadi penghematan anggaran

negara sebesar Rp.388.323.905.000,- sehingga anggaran

direvisi dan total anggaran untuk Direktorat Tanaman

Semusim menjadi Rp. 1.565.285.225.200,-

Sasaran straregis dalam penetapan kinerja Direktorat

Tanaman Semusim Tahun 2015 adalah terlaksananya

pengembangan tanaman semusim yang meliputi tebu,

kapas, tembakau dan nilam, seluas 81.439 ha, dengan

realisasi seluas 44.080 ha atau (54,13 %). Output

kegiatan pada Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. Pencapaian peningkatan produksi dan produktivitas

gula melalui pengembangan tanaman tebu dengan luas

areal tebu refocusing seluas 64.307 ha, pada bulan

Maret 2015 mendapat tambahan areal tebu (APBNP)

seluas 71.557 ha, pada bulan Juli 2015 direvisi menjadi

73.004 ha (Pengukuran Kinerja), revisi ini akibat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 21

adanya pemindahan kegiatan dan lain-lain. Dengan

rincian kegiatan :

aa.. Bongkar ratoon dengan target seluas 2.631 ha telah

terealisasi seluas 878,44 ha atau tercapai 33,39 %.

bb.. Rawat ratoon dengan target seluas 57.061 ha telah

terealisasi seluas 28.525,76 ha atau tercapai

49,99 %.

cc.. Perluasan dengan target seluas 9.588 ha telah

terealisasi seluas 5.512,11 ha atau tercapai

57,49 %.

dd.. Pengembangan KBD dengan target seluas 2.088 ha

telah terealisasi seluas 715 ha atau tercapai 34,25%.

ee.. Rintisan Kebun Benih Tebu dengan target seluas

862 ha telah terealisasi seluas 348,5 ha atau

tercapai 40,43 %.

2. Dalam rangka mendukung program swasembada gula

Tahun 2015, Direktorat Tanaman Semusim

mengalokasikan kegiatan peningkatan produksi dan

produktivitas tanaman tebu dengan kegiatan

pengembangan tebu yang terdiri dari kegiatan utama

dan pendukung. Adapun kegiatan utama yaitu :

Bongkar Ratoon, Rawat Ratoon, Perluasan

Pembangunan Kebun Datar (KBD) dan Rintisan Kebun

Benih Tebu (KBI), sedangkan untuk kegiatan

pendukung yaitu : pengadaan peralatan tebu,

operasional TKP dan PL-TKP, pemberdayaan pekebun

tebu dan kelembagaan, pemantapan database tebu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 22

sistem online, pengawalan pelaksanaan analisis

rendemen tebu petani, dan pengawalan monitoring dan

evaluasi tebu. Agar kegiatan peningkatan produksi dan

produktivitas tanaman tebu dapat berjalan sesuai

dengan yang harapkan maka dibentuk Tim Kelompok

Kerja Upaya Khusus (Pokja Upsus), tim tersebut

beranggotakan wakil-wakil dari Direktorat Jenderal

Perkebunan, Inspektorat Jenderal Kementerian

Pertanian, Perguruan Tinggi setempat, Badan Litbang

Pertanian dan Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yang

membidangi Perkebunan. Adapun hasil kunjungan

lapangan dari tim Pokja Upsus antara lain sebagai

berikut:

a. Penetapan CP/CL kegiatan pengembangan tebu

khususnya kegiatan pembangunan kebun benih

(KBI dan KBD) oleh Dinas Provinsi yang

membidangi Perkebunan sampai dengan bulan Juni

2015 masih belum terbit (dalam tahap identifikasi).

b. Beberapa kegiatan pembangunan tebu yang

ditargetkan Tahun 2015 sampai dengan bulan

Agustus belum dapat dilaksanakan, karena

menunggu kejelasan tentang amanat Permendagri

Nomor 32 Tahun 2015 terkait dengan dana bansos

yang diserahkan kepada kelompok tani, walaupun

dana sudah ditransfer ke rekening kelompok tani.

c. Pada umumnya kelompok tani tebu yang menjadi

penerima bansos belum masuk ke dalam daftar

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 23

katalog yang diterbitkan oleh Bakorluh, sehingga

Kelompok Tani Tebu yang belum masuk buku

katalog oleh pemeriksa dianggap ilegal.

d. Provinsi Jawa Tengah masih banyak petani tebu

yang belum tergabung dalam KPTR, padahal hal

tersebut merupakan sasaran potensi untuk

menerima program bansos.

e. Pengurus APTRI menyatakan penolakan menerima

program bansos sebagai hasil keputusan DPD

APTRI Jawa Tengah. APTRI meminta payung

hukum pada penerima bansos dari Ditjenbun agar

nantinya tidak tersangkut hukum. Hal tersebut dipicu

karena ada sebagian petani yang diperiksa oleh

Aparat Penegak Hukum (APH).

f. Pelaksanaan kegiatan Rintisan Kebun Benih (KBI)

dan pembangunan KBD tidak tepat waktu, jenis,

jumlah dan waktu. Pelaksanaan kegiatan KBI Tahun

2015 pada pola II dan pembangunan KBD untuk

pola I Tahun 2016, KBD pola I Tahun 2016 dapat

digunakan sebagai sumber benih untuk kegiatan

bongkar ratoon dan perluasan pola II Tahun 2016.

g. Pemesanan benih sebagian dilakukan di Pusat

Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) dan

dikirim secara bertahap, yaitu dilakukan mulai bulan

Desember 2015 - Februari 2016 sedangkan yang

lainnya ke penangkar benih tebu atau pabrik gula

(PG), dengan rincian : satuan benih dalam bentuk

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 24

mata, kebutuhan per ha 25.000 – 30.000 mata atau

60 – 80 kuintal benih.

3. Pengembangan Komoditas Ekspor melalui penanaman

nilam seluas 175 ha telah terealisasi seluas 165 ha

atau tercapai 94,29 %.

4. Pengembangan Komoditas Pemenuhan Dalam Negeri

melalui penanaman tanaman kapas seluas 7.630 ha

telah terealisasi seluas 7.600 ha atau tercapai 99,61 %,

dan penanaman tanaman tembakau seluas 630 ha

telah terealisasi seluas 335 ha atau tercapai 53,18 %.

Untuk mengetahui secara rinci Penetapan Kinerja

Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015 dapat dilihat

pada (Lampiran 1) 3.2. Evaluasi Kinerja terhadap Capaian Sasaran Kegiatan

Tanaman Semusim Tahun 2015

Evaluasi Kinerja terhadap capaian sasaran kegiatan dalam

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah capaian kinerja luas

areal. Jika diukur berdasarkan Rencana Kerja Tahunan/

Penetapan Kinerja Tahun 2015, secara umum capaian kinerja

luas areal untuk 4 (empat) komoditas unggulan tebu, kapas,

tembakau dan nilam mencapai 44.080 ha dari target 81.439 ha

atau mencapai 54,13%, capaian tertinggi pada komoditas kapas

228,23%, nilam 165%, tebu 59,97% dan tembakau 53,18%,

yang tidak mencapai target 100 % adalah komoditas tebu,

tembakau dan nilam. Rincian secara detail dapat dilihat pada

Tabel 4.

[[

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 25

Tabel 4. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015.

No

Komoditas

Luas Areal (ha) Realisasi Kinerja thd (%) 2014

(Nasional) Target

Renstra 2015-2019

(Nasional)

RKT/PK 2015

(APBN)

Realisasi 2015

(APBN)

Capaian 2014

Target Renstra 2015-2019

RKT/PK 2015

1 Tebu 477.122 484.000 60.000 35.980 7,54 7,43 59,97 2 Nilam 20.714 175 100 165 0,80 94,29 165 3 Kapas 3.670 7.000 3.330 7.600 207,08 108,57 228,23 4 Tembakau 215.865 205.000 630 335 0,16 0,16 53,18

Sumber : Renstra Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2015-2019 dan Data Statistik Tahun 2015

3.3. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2015 Direktorat Tanaman Semusim mendapat alokasi

anggaran untuk kegiatan Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Pengembangan Tanaman Semusim sebesar

Rp. 1.565.285.225.000,- dan terserap sebesar

Rp. 997.242.978.000,- atau 63,71 %. Realisasi anggaran

kegiatan Pusat maupun daerah untuk kegiatan Pengembangan

Tanaman Semusim tidak mencapai 100%, hal tersebut

disebabkan ada beberapa kabupaten yang dananya

dikembalikan ke kas negara, karena adanya penghematan

anggaran pemerintah dan alasan lainnya yaitu: 1). Tidak

memenuhi persyaratan CP/CL, 2). Penyiapan benih yang

terlambat; 3). Di daerah mendekati akhir tahun masih ada revisi;

4). Petani tebu masih ada yang menggunakan benih lebih dari 3

(tiga) kali keprasan; 5). Kegiatan bongkar ratoon, rawat ratoon

dan perluasan walau telah ditetapkan nama sesuai SK

penetapan petani dan lahannya masih ada perubahan nama.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 26

Output kegiatan utama Peningkatan Produksi dan Produktivitas

Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2015 sebagai

berikut:

1. Bongkar ratoon seluas 2.631 ha dengan anggaran

Rp. 20.306.982.000,- dilaksanakan di 7 (tujuh) provinsi, 31

(tiga puluh satu) kabupaten, dengan rincian : Jawa Barat 3

(tiga) kabupaten, Jawa tengah 16 (enam belas) kabupaten,

D.I. Yogyakarta 3 (tiga) kabupaten, Sumatera Selatan 1

(satu) kabupaten, Lampung 2 (dua) kabupaten, Gorontalo 2

(dua) kabupaten dan Sulawesi Selatan 4 (empat) kabupaten,

dengan capaian realisasi fisik seluas 878,44 ha atau

(33,39%) dan realisasi keuangan sebesar

Rp. 8.828.609.000,- atau (43,48 %).

2. Rawat ratoon seluas 57.061 ha dengan anggaran

Rp. 285.650.072.000,- dilaksanakan di 10 (sepuluh) provinsi,

76 (tujuh puluh enam) kabupaten, dengan rincian : Jawa

Barat 3 (tiga) kabupaten, Jawa Tengah 27 (dua puluh tujuh)

kabupaten, D.I. Yogyakarta 4 (empat) kabupaten, Jawa

Timur 26 (dua puluh enam) kabupaten, Sumatera Selatan 3

(tiga) kabupaten, Aceh 2 (dua) kabupaten, Jambi 1 (satu)

kabupaten, Lampung 3 (tiga) kabupaten, Sulawesi Selatan 5

(lima) kabupaten dan Gorontalo 2 (dua) kabupaten, dengan

capaian realisasi fisik seluas 28.525,76 ha atau (49,99%)

dan realisasi keuangan sebesar Rp. 122.905.721.000,- atau

(43,03%).

3. Perluasan seluas 9.588 ha dengan anggaran sebesar

Rp.122.577.946.000,- dilaksanakan di 9 (sembilan) provinsi,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 27

35 (tiga puluh lima) kabupaten, dengan rincian: Jawa Barat 1

(satu) kabupaten, Jawa Tengah 17 (tujuh belas) kabupaten,

Gorontalo 2 (dua) kabupaten, Sumatera Selatan 2 (dua)

kabupaten, Sumatera Barat 2 (dua) kabupaten, Jambi 1

(satu) kabupaten, Lampung 4 (empat) kabupaten, Nusa

Tenggara Barat 1 (satu) kabupaten, Sulawesi Selatan 4

(empat) kabupaten, dengan capaian realisasi fisik seluas

5.512,11 ha atau (57,49%) dan realisasi keuangan sebesar

Rp. 110.304.532.000,- atau (89,99%).

4. Pembangunan Kebun Benih Datar (KBD) seluas 2.080 ha

dengan anggaran Rp. 116.105.275.000,- dilaksanakan

di 6 (enam) provinsi, 39 (tiga puluh sembilan) kabupaten,

dengan rincian : Aceh 2 (dua) kabupaten, Lampung 4

(empat) kabupaten, Jawa Tengah 21 (dua puluh satu)

kabupaten, Sulawesi Selatan 9 (sembilan) kabupaten, Nusa

Tenggara Barat 1 (satu) kabupaten dan Gorontalo 2 (dua)

kabupaten, dengan capaian realisasi fisik seluas 715 ha atau

(34,25%) dan realisasi keuangan sebesar

Rp. 47.804.622.000,- atau (41,17%).

5. Rintisan Kebun Benih Tebu seluas 862 ha dengan anggaran

Rp. 115.188.000.000,- dilaksanakan di 8 (delapan) provinsi,

16 (enam belas) kabupaten, dengan rincian : Aceh 1 (satu)

kabupaten, Papua 1 (satu) kabupaten, Sulawesi Tengah

(satu) kabupaten, Nusa Tenggara Barat 1 (satu) kabupaten,

Sulawesi Selatan 5 (lima) kabupaten, Sulawesi Tenggara 5

(lima) kabupaten, Gorontalo 1 (satu) kabupaten dan Maluku

Utara 1 (satu) kabupaten, dengan capaian realisasi fisik

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 28

seluas 348,5 ha atau (40,43%) dan realisasi keuangan

sebesar Rp. 75.004.600.000,- atau (65,11%).

6. Penanaman Tanaman Kapas seluas 7.630 ha dengan

anggaran sebesar Rp. 25.744.890.000,- dilaksanaan di 5

(lima) provinsi, 18 (delapan belas) kabupaten, dengan

rincian : Jawa Timur 1 (satu) kabupaten, Bali 2 (dua)

kabupaten, Nusa Tenggara Barat 5 (lima) kabupaten, Nusa

Tenggara Timur 2 (dua) kabupaten dan Sulawesi Selatan 6

(enam) kabupaten, dengan capaian realisasi fisik seluas

7.600 ha atau (99,61%) dan realisasi keuangan sebesar

Rp. 24.035.858.000,- atau (93,36%).

7. Penanaman Tanaman Tembakau seluas 630 ha dengan

anggaran Rp. 19.794.250.000,- dilaksanakan di 7 (tujuh)

provinsi, 16 (enam belas) kabupaten, dengan rincian : Aceh

1 (satu) kabupaten, Sumatera Barat 1 (satu) kabupaten,

Jawa Barat 3 (tiga) kabupaten, Jawa Tengah 2 (dua)

kabupaten, Jawa Timur 4 (empat) kabupaten, Bali 2 (dua)

kabupaten dan Nusa Tenggara Barat 3 (tiga) kabupaten,

dengan capaian realisasi fisik seluas 335 ha atau

(53,18%) dan realisasi keuangan sebesar

Rp. 7.761.071.000,- atau (39,21%).

8. Penanaman Tanaman Nilam seluas 175 ha dengan

anggaran Rp. 5.039.050.000,- dilaksanakan di 10 (sepuluh)

provinsi, 21 (dua puluh satu) kabupaten, dengan rincian :

Aceh 3 (tiga) kabupaten, Sumatera Utara 1 (satu)

kabupaten, Sumatera Barat 2 (dua) kabupaten, Jawa Barat 2

(dua) kabupaten, Jawa Tengah 2 (dua) kabupaten, Jawa

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 29

Timur 2 (dua) kabupaten, D.I. Yogyakarta 1 (satu)

kabupaten, Bali 2 (dua) kabupaten, Gorontalo 4 (empat)

kabupaten dan Sulawesi Tenggara 2 (dua) kabupaten,

dengan capaian realisasi fisik seluas 165 ha atau (94,29%)

dan realisasi keuangan sebesar Rp. 4.430.685.000,- atau

(87,93%).

Untuk capaian serapan keuangan untuk output kegiatan utama

peningkatan produksi dan produktivitas pengembangan tanaman

semusim dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Kegiatan Utama Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pengembangan Tanaman Semusim Tahun 2015

No Program Anggaran (Rp. 000) Output fisik

Pagu Realisasi % % 1 2 3 4 5 6

Kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Semusim Pusat dan Daerah

1.565.285.225 997.242.978 63,71 67,82

A. KEGIATAN PUSAT

15.817.118 9.763.605 61,73 62,00

1 Koordinasi, Pembinaan dan Monev Pengembangan Tanaman semusim

15.387.533

9.485.640

61,64

70,25

2 Layanan Perkantoran 429.585 277.964 64,71 85,60

B. KEGIATAN DAERAH

1.549.468.107 987.479.373 63,73 73,64

I Kegiatan Pencapaian Swasembada Gula Nasional

1.498.470.137 950.896.527 63,46 76,48

1 Bongkar Ratoon

20.306.982 8.828.609 43,48 55,53

2 Rawat ratoon

285.650.072 122.905.721 43,03 77,51

3 Perluasan

122.577.946 110.304.532 89,99 79,58

4 Pembangunan Kebun Benih Datar (KBD) [

116.105.275 47.804.622 41,17 37,18

5 Rintisan Kebun Benih Tebu

115.188.000 75.004.600 65,11 74,32

6 Pengawalan Rintisan Kebun Benih Tebu

4.093.771 2.475.426 60,47 75,98

7 Pemberdayaan Pekebun dan Kelembagaan

6.989.712 4.580.376 65,53 70,53

8 Tenaga Kontrak Pendamping (TKP) dan Petugas Lapangan Pembantu TKP (PLP-TKP)

14.934.615 13.442.061 90,01 77,31

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 30

No Program Anggaran (Rp. 000) Output fisik

Pagu Realisasi % % 9 Bantuan Peralatan 793.182.500 550.186.048 69,36 88,22

10 Pengembangan Data Base Tebu Sistem On Line

7.245.170 6.133.594 84,66 92,28

11 Peralatan Pendukung Database Tebu Sistem Online

5.506.200 4.801.800 87,21 95,00

12 Fasilitasi Tim Pengawas Taksasi dan Rendemen

2.399.752 1.943.167 80,97 95,34

13 Pengawalan dan Monitoring Evaluasi Tebu

9.796.342 7.287.773 74,39 93,99

II Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri

45.539.140 31.796.929 69,82 63,81

1

Penanaman Tanaman Kapas 25.744.890 24.035.858 93,38 79,68

a

Penanaman Kapas 21.991.200 21.239.921 96,58 80,00

b Operasional Tenaga Kontrak Pendamping (TKP) dan Petugas Lapangan pembantu TKP (PLP-TKP)

2.215.890 1.630.235 73.57 87,17

c Pemberdayaan Pekebun dan Penguatan Kelembagaan

675.695 505.265 74,78 75,14

d Pembinaan dan Pengawalan Kapas

862.105 660.438 76,61 76,42

2 Penanaman Tanaman Tembakau

19.794.250 7.761.071 39,21 49,93

a Penanaman/Pengembangan Tembakau

16.083.375 6.334.024 39,38 42,07

b Pengawalan dan Pembinaan 1.390.375 585.102 42,08 52,03 c Pemberdayaan Pekebun dan

Penguatan Kelembagaan 2.320.500 841.945 36,28 49,70

III Pengembangan Komoditas Ekspor

5.039.050 4.430.685 87,93 90,46

a Penanaman Nilam 4.210.200 3.830.554 90,98 96,45 b Pemberdayaan Pekebun dan

Penguatan Kelembagaan 427.250 320.895 75,11 85,43

c Pengawalan Nilam 401.600 279.237 69,53 89,50 IV Pengembangan Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan 419.780 355.231 84,62 91,69

Sumber : Laporan Realisasi Fisik & Keuangan Pusat dan Daerah, Tahun 2015 (diolah)

Untuk lebih rinci capaian kinerja kegiatan utama dari program pembangunan tanaman semusim Tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 2 .

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 31

3.4. Permasalahan dan Upaya Penyelesaian 3.4.1. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi Direktorat Tanaman Semusim dalam pelaksanaan program peningkatan produksi dan produktivitas pengembangan tanaman semusim sebagai berikut : 1. Penafsiran Permendagri Nomor 32 Tahun 2011

tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) khususnya pada Pasal 24 ayat 1c yang mengatur pemberian bansos tidak boleh terus menerus (dua tahun berturut-turut), ditafsirkan berlaku juga untuk Dana APBN.

2. Besarnya penambahan anggaran serta perubahan anggaran yang terbit pada akhir bulan Maret 2015 tidak diikuti dengan data pendukung dan kesiapan SDM yang memadai.

3. Kesulitan dalam penetapan petani dan lahan petani yang masih berubah-rubah yang dikarenakan persyaratan teknis dan administrasi dari petani tidak lengkap.

4. Keterbatasan benih tebu untuk bongkar ratoon, perluasan dikarenakan kurang profesionalnya penyedia benih penyelenggaraan pembangunan KBD dan kurang koordinasinya penyedia benih dengan penangkar.

5. Sistem pengadaan barang dengan sistem satu pintu menyebabkan pelaksanaan kegiatan mengantri, yang mengakibatkan sebagian daerah dalam pengadaan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 32

alsintan dan pupuk juga mengalami keterlambatan, karena proses lelang mengalami keterlambatan.

6. Mundurnya jadwal tanam akibat keterlambatan pembangunan KBD tebu.

7. Peran Tim Teknis Provinsi/Kabupaten dalam pelaksanaan kegiatan masih kurang optimal.

8. Banyaknya petani nilam yang masih menggunakan alat suling tradisional dan jumlahnya tidak banyak, sehingga tidak dapat menampung daya produksi menjadi nilam.

9. Keterlambatan dan keterbatasan penyediaan benih kapas, sehingga kekurangan benih yang dipenuhi dari provinsi lain.

10. Keterbatasan sumber benih bina nilam, sehingga petani masih menggunakan benih lokal.

3.4.2. Upaya Penyelesaian

1. Untuk Tahun 2016 agar mempercepat sosialisasi

pedoman teknis dan ditindaklanjuti dengan petunjuk

teknis serta petunjuk pelaksanaan kegiatan serta

disosialisasikan secara tepat.

2. Meminimalisir revisi anggaran dengan mematangkan

sistem perencanaan dan penetapan CP/CL serta

dukungan administrasi lainnya dengan penetapan

dan pelaksanaan lebih awal.

3. Melakukan koordinasi dengan tim teknis Provinsi,

kabupaten dan pabrik Gula (PG) dalam penetapan

CP/CL.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 33

4. Melakukan seleksi yang ketat terhadap peserta

pengembangan tanaman semusim yang

melaksanakan kegiatan perluasan, bongkar ratoon,

rawat ratoon, pembangunan KBD, perluasan di Tahun

2016.

5. Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan

menghimbau untuk memprioritaskan petani tebu

rakyat dengan meningkatkan jalinan kemitraan

dengan PTPN dan Pabrik Gula (PG) Swasta,

sehingga masalah yang dihadapi dapat diselesaikan

secara bersama-sama.

6. Melakukan pembangunan kebun penangkar nilam

baru yang sesuai dengan standar teknis dan

membangun sentra-sentra nilam di daerah potensi

nilam.

7. Perlu ditingkatkan koordinasi antara petani kapas,

pengelola/pengusaha kapas sesuai wilayah/sentra

pengelola (pengusaha), dengan difasilitasi Disbun

Provinsi atau Kabupaten, sehingga petani tidak

kekurangan benih kapas saat dibutuhkan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 34

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Tanaman

Semusim Tahun 2015 merupakan bentuk pertanggungjawaban

penyelenggaraan tugas dan fungsi periode Tahun 2015 dan

merupakan penjabaran dari penyelenggaraan program kerja

Direktorat Jenderal Perkebunan yang dituangkan dalam

Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Tanaman Semusim yang

dilaksanakan pada Tahun 2015.

Program pembangunan perkebunan Tahun 2015 – 2019 yang

menjadi tanggung jawab Direktorat Tanaman Semusim adalah

Peningkatan produksi dan produktivitas pengembangan tanaman semusim. Tujuan progam pembangunan perkebunan

adalah untuk memfasilitasi dan mendorong upaya-upaya

peningkatan produksi dan produktivitas tanaman semusim

melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang

didukung oleh perlindungan perkebunan dan penanganan

gangguan usaha serta pelayanan organisasi secara optimal.

Prioritas kegiatan adalah membina, mengawal dan memberikan

bimbingan teknis pengembangan tanaman semusim, mulai

identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya, perbenihan,

budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman

semusim.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 35

Untuk melaksanakan program dan kegiatan pembangunan

perkebunan Tahun 2015, Direktorat Tanaman Semusim

mendapat alokasi dana dari APBN sebesar

Rp. 1.565.285.225.000,- dengan realisasi capaian keuangan

sebesar Rp. 997.242.978 (63,71%). Dana tersebut untuk

melaksanakan kegiatan Satker pusat dan 4 (empat) kegiatan

yang dilaksanakan di daerah, berupa dana Tugas pembantuan

(TP). Adapun 4 (empat) Program tersebut adalah :

1). Pencapaian Swasembada Gula Nasional; 2). Pengembangan

Komoditas Ekspor; 3). Pengembangan Komoditas Pemenuhan

Konsumsi Dalam Negeri dan 4). Pengembangan Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan.

Hasil pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran program

dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Terfasilitasinya kegiatan bongkar ratoon seluas 2.631 ha,

realisasi seluas 878,44 ha atau 33,39 %;

2. Terfasilitasinya kegiatan rawat ratoon seluas 57.061 ha,

realisasi seluas 28.525,76 ha atau 49,99 %;

3. Terfasilitasinya kegiatan perluasan seluas 9.588 ha, realisasi

seluas 5.512,11 ha atau 57,49 %;

4. Terfasilitasinya kegiatan pembangunan Kebun Benih Datar

(KBD) seluas 2.088 ha, realisasi seluas 715 ha atau 34,25 %;

5. Terfasilitasinya kegiatan pembangunan Rintisan Kebun Benih

Tebu seluas 862 ha, realisasi seluas 348,5 ha atau 40,43 %;

6. Terfasilitasnya kegiatan pengembangan komoditas

pemenuhan konsumsi dalam negeri berupa penanaman

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 36

tanaman kapas dari target seluas 7.630 ha telah terealisasi

seluas 7.600 ha atau 99,61 % dan penanaman tanaman

tembakau dari target seluas 630 ha telah terealisasi seluas

335 ha atau 53,18 %;

7. Terfasilitasnya kegiatan pengembangan komoditas ekspor

berupa penanaman tanaman nilam dari target seluas 175 ha

telah terealisasi seluas 165 ha atau 94,29 %;

8. Urutan capaian kinerja Direktorat Tanaman Semusim adalah

sebagai berikut : bongkar ratoon (33,39%); rawat ratoon

(49,99 %); perluasan (57,49%); kebun benih datar (34,25%);

rintisan kebun benih (40,43%); penanaman kapas (99,61%);

penanaman tembakau (53,18%); dan penanaman nilam

(94,29%).

Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektifnya pencapaian sasaran pembangunan tanaman semusim Tahun 2014 secara umum adalah : 1). Besarnya penambahan anggaran serta perubahan anggaran yang terbit pada akhir bulan Maret 2015 tidak diikuti dengan data pendukung dan kesiapan SDM yang memadai; 2). Kesulitan dalam penetapan CP/CL dan lahan petani yang masih berubah-rubah yang dikarenakan persyaratan teknis dan administrasi dari petani tidak lengkap; 3). Keterbatasan benih tebu untuk bongkar ratoon, perluasan dikarenakan kurang profesionalnya penyedia benih penyenggaraan pembanguan KBD dan kurang koordinasinya penyedia benih dengan penangkar; 4). Sistem pengadaan barang dengan sistem satu pintu menyebabkan pelaksanaan kegiatan mengantri yang mengakibatkan sebagian daerah dalam pengadaan alsintan dan pupuk juga mengalami keterlambatan,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 37

karena proses lelang mengalami keterlambatan; 5). Banyaknya petani nilam yang masih menggunakan alat suling tradisional dan jumlahnya tidak banyak, sehingga tidak dapat menampung daya produksi menjadi nilam; 6). Keterlambatan penyediaan benih kapas, sehingga kekurangan benih yang dipenuhi dari provinsi lain; 7). Keterbatasan sumber benih nilam.

4.2. Saran Rekomendasi 1.2.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, merupakan laporan

pertanggungjawaban akhir tahun anggaran dan merupakan

tahun ke 1 (satu) dari periode 5 (lima) tahun di lingkungan

Kementerian Pertanian. Laporan tersebut merupakan sistem

yang sangat aspiratif dalam mendukung penilaian kinerja

Direktorat Tanaman Semusim. Dalam penyusunan laporan ini

masih banyak yang perlu diperbaiki dalam proses penilaian

antara lain penyusunan perencanaan dan kompilasi pelaporan.

Berdasarkan permasalahan yang ada, direkomendasikan

sebagai berikut: 1). Untuk Tahun 2016 agar mempercepat

sosialisasi pedoman teknis dan ditindaklanjuti dengan petunjuk

teknis serta petunjuk pelaksaan kegiatan serta disosialisasikan

secara tepat; 2). Meminimalisir revisi anggaran dengan

mematangkan sistem perencanaan dan penetapan petani dan

lahannya serta dukungan administrasi lainnya dengan

penetapan dan pelaksanaan lebih awal; 3). Melakukan

koordinasi dengan Tim Teknis Provinsi, Kabupaten dan Pabrik

Gula (PG) dalam penetapan petani dan lahannya; 4). Melakukan

seleksi yang ketat peserta pengembangan tanaman semusim

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 38

yang melaksanakan kegiatan perluasan, bongkar ratoon, rawat

ratoon, pembangunan KBD, perluasan di Tahun 2016;

5). Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan

menghimbau untuk memprioritaskan petani tebu rakyat dengan

meningkatkan jalinan kemitraan dengan PTPN dan Pabrik Gula

(PG) Swasta, sehingga masalah yang dihadapi dapat

diselesaikan secara bersama-sama; 6). Melakukan

pembangunan kebun penangkar nilam yang baru yang sesuai

dengan standar teknis dan membangun sentra-sentra nilam di

daerah potensi nilam; dan 7). Perlu ditingkatkan koordinasi

antara petani kapas, pengelola/pengusaha kapas sesuai

wilayah/sentra pengelola (pengusaha) dengan difasilitasi Disbun

Provinsi atau Kabupaten, sehingga petani tidak kekurangan

benih kapas.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 39

LAMPIRAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 40

Lampiran 1.

PENGUKURAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Unit Eselon II : Direktorat Tanaman Semusim Tahun Anggaran : 2015

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(Ha)

Realisasi

(Ha)

%

1 2 3 4 5

I. Terlaksananya Pencapaian

Swasembada Gula Nasional

1.Terfasilitasinya Bongkar ratoon 2.Terfasilitasinya

rawat ratoon 3.Terfasilitasinya

perluasan tebu 4.Terfasilitasinya

pembanguan KBD

5.Terfasilitasinya

Rintisan Kebun Benih

2.631

57.061

9.588

2.088

862

878,44

28.525,76

5.512,11

715

348,5

33,39

49,99

57,49

34,25

40,43

II. Terlaksananya Pengembangan

Komoditas Ekspor

1.Terfasilitasinya penanaman tanaman nilam

175 165 94,29

III.Terlaksananya Pengembangan

Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri

1.Terfasilitasinya penanaman tanaman kapas

2.Terfasilitasinya

penanaman tanaman Tembakau

7.630

630

7.560

335

99,61

53,18

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 41

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim 2015 42