23
UNIVERSITAS NEGERI PADANG PRATIKUM INSTALASI JARINGAN KOMPUTER SHARING KONEKSI INTERNET FITRIA INTAN PURWANTI NIM 1102642 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013

Laporan Sharing Koneksi Internet

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pratikum instalasi jaringan komputer

Citation preview

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PRATIKUM INSTALASI JARINGAN KOMPUTER SHARING KONEKSI INTERNET

FITRIA INTAN PURWANTI NIM 1102642

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Padang

2013

A. TUJUAN

1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan memahami NAT, ICS dan DHCP.

2. Mahasiswa mampu melakukan sharing koneksi internet pada jaringan lokal menggunakan fasilitas NAT.

3. Mahasiswa mampu melakukan sharing koneksi internet pada LAN menggunakan fasilitas ICS.

4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi DHCP Server dan DHCP Client. B. ALAT DAN BAHAN

1. PC Router yang telah terinstall Windows Server. 2. PC Client. 3. Switch atau Hub. 4. Kabel UTP. 5. Layanan Internet.

C. TEORI SINGKAT

Protokol IP yang banyak digunakan saat ini adalah IP versi 4 (IPv4). Dengan panjang alamat 4 byte berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia. Jumlah ini secara teoritis adalah jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu pengguna dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet.

Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode Sharing Koneksi Internet. Dengan fasilitas sharing koneksi yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dibagi ke beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan.

Di lingkungan sistem operasi Windows, sharing koneksi internet dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Network Address Translation (NAT)

Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

Alamat yang biasa sebagai alamat jaringan private atau yang disebut private address space (RFC 1918), yaitu:

10.0.0.0 - 10.255.255.255 (10/8 prefix) 172.16.0.0 - 172.31.255.255 (172.16/12 prefix) 192.168.0.0 - 192.168.255.255 (192.168/16 prefix)

Karena alamat tersebut adalah private address yang dipakai untuk jaringan local tentunya tidak dapat berkomunikasi dengan jaringan lain di Internet, karena semua host yang ingin terkoneksi di Internet harus menggunakan alamat global atau public IP address. Untuk itu perlu men-translate IP address private menjadi public IP address.

Alasan lain untuk menggunakan NAT adalah security. Seluruh alamat jaringan private/lokal (misal 254 PC), bisa di-translate menjadi 1 public IP. Teknik ini disebut many- to-one NAT atau biasa disebut Port Address Translation (PAT). Teknik ini sangat bermanfaat jika diinginginkan seluruh user di jaringan private meng-inisiasi koneksi ke Internet (browsing internet atau mengirim email misalnya), tapi sebaliknya tidak diinginkan host dari Internet untuk meng-inisiasi koneksi ke PC user di jaringan private. Host dari

Internet tidak bisa meng-inisiasi koneksi ke internal host jaringan private karena hanya ada 1 public IP address yang terlihat di jaringan private, sedangkan jumlah PC yg sebenarnya lebih dari sat. Untuk kasus one-to-one NAT, dimana 1 private IP akan di-translate menjadi 1 Public IP.

2. Internet Connection Sharing (ICS) Internet Connection Sharing adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk

menghubungkan beberapa komputer pada sebuah jaringan lokal (LAN) sehingga bisa melakukan akses internet. Aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft Windows. Penerapan atau penginstallan Internet Connection Sharing (ICS) hanya dilakukan/dipasang di PC Router ber-sistem operasi Windows, sedangkan Client-nya mengikuti standard setting network biasa.

Kemampuan Internet Connection Sharing (ICS), antara lain : 1. Mampu melakukan koneksi beberapa komputer sekaligus melalui jaringan LAN dengan

akses internet hanya pada satu Internet Service Provider (ISP). 2. Perlengkapan koneksi jaringan menggunakan Directory and Naming Service dan

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). 3. Tidak memerlukan adanya penambahan software untuk client, baik client windows

maupun non windows untuk bisa terkoneksi ke internet.

4. Mampunyai support protocol yang meliputi banyak hal. Misalnya, Point-to-Point

Tunneling Protocol (pPTP) dan Virtual Private Network (VPN).

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan layanan yang secara

otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator jaringan tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP di setiap client, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

Pada saat DHCP client dihidupkan, maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP Server menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar POOL. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period. Kelebihan DHCP :

1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client atau PC server lain.

2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.

3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).

4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.

5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.

Di jaringan komputer, dikenal dua macam IP yang digunakan, yaitu IP Private dan

IP Public. IP Private adalah IP yang digunakan untuk jaringan yang tidak terhubung ke internet misalnya untuk LAN dan biasanya yang digunakan private address space (RFC 1918). Sedangkan IP Public adalah IP yang digunakan oleh jaringan yang terhubung ke

internet misalnya saat komputer kita terhubung ke internet akan mendapat IP publik dari ISP yang berupa IP dinamis dan jika diganti dengan IP private maka kita tidak bisa terhubung ke internet.

D. LANGKAH KERJA

Dalam prakteknya, sharing koneksi internet pada system yang berbasis Microsoft, bisa menggunakan salah satu metode NAT atau ICS. Apabila sharing koneksi internet dilakukan dengan NAT, maka ICS tidak digunakan, atau sebaliknya.

1. Sharing Koneksi Internet dengan NAT

a. Bangun sebuah jaringan LAN dan hubungkan dengan jaringan Lokal Elektronika yang terhubung ke internet via Jaringan UNP, seperti gambar berikut :

b. Pastikan PC yang digunakan sebagai router untuk menghubungkan jaringan LAN ke jaringan local Elektronika telah terpasang 2 buah NIC dan telah terinstall Windows 2003 Server (atau Windows Server versi lain).

c. Untuk mempermudah mengenali kedua NIC yang digunakan, ubah nama koneksinya sesuai dengan kebutuhan. Dapat dilakukan melalui : Start | Control Panel | Network Connections > klik. Kemudian tampil jendela Network Connections seperti gambar berikut :

NIC yang dipakai untuk terhubung ke jaringan local Elektronika berikan nama WAN, sedangkan NIC yang dipakai untuk menghubungkan ke jaringan LAN yang akan dibangun beri nama LAN.

d. Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi IP Address untuk masing-masing NIC.

Konfigurasi WAN : IP Address : 192.168.189.201 Subetmask : 255.255.255.0 Default Gateway : 192.168.189.1 DNS Server : 10.1.1.1

10.1.1.5

Konfigurasi LAN : IP Address : 192.168.1.1 Subetmask : 255.255.255.0 Default Gateway : - DNS Server : 10.1.1.1

10.1.1.5

e. Melalui Command Prompt, lihat konfigurasi IP Address router dengan perintah :

ipconfig /all

Amati informasi yang ditampilkan.

f. Lakukan test koneksi menggunakan perintah PING ke alamat-alamat berikut :

192.168.189.1 10.1.1.1 10.1.1.5 Google.co.id

Jika konfigurasi Router benar, test konekasi ke alamat-alamat tersebut akan berhasil.

g. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan Network Address Translation (NAT).

Klik Start | Administrative Tools | Routing and Remote Access.

h. Melalui jendela Routing and Remote Access, klik kanan pada root Routing and Remote Access.

i. Kemudian klik Add Server.

j. Pada Jendela Add Server, pilih opsi This Computer.

k. Pada jendela Routing and remote Access akan muncul nama server yang akan dijadikan Router NAT.

l. Klik kanan pada nama Server, pilih Configure and Enable Routing and Remote Access.

m. Pada jendela Routing and Remote Access Setup Wizard, klik opsi Network address translation (NAT).

n. Selanjutnya muncul jendela NAT Internet Connection, pilih interface WAN, yaitu interface yang dipakai untuk menghubungkan router dengan jaringan luar yakni ke jaringan local Elektronika. Klik Next.

o. Tunggu sampai proses Setup Wizard selesai.

p. Pada jendela Routing and Remote Access akan tampil konfigurasi router NAT, seperti

gambar berikut :

q. Proses konfigurasi NAT telah selesai. r. Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi IP Address pada setiap PC Client. s. Lakukan koneksi internet melalui PC Client!

2. Sharing Koneksi Internet dengan ICS

Selain dengan dengan NAT, sharing koneksi internet di windows bisa juga dengan Internet Connection Sharing. Dalam proses konfigurasi, ICS bahkan lebih mudah dibandingkan NAT, hanya saja NAT menyediakan fitur yang lebih bagus. Tapi yang harus diperhatikan NAT dan ICS tidak bisa dipakai dalam waktu yang bersamaan. Berikut adalah langkah-langkah mengaktifkan ICS :

a. Non-aktifkan NAT yang telah dikonfigurasi.

Klik kanan pada nama Server, lalu pilih Disable Routing and Remote Access. Tunggu sampai proses pe-nonaktifan selesai, ditandai dengan perubahan warna biru pada icon Server menjadi merah.

b. Setelah NAT di disable, baru ICS bisa diaktifkan.

c. Buka jendela Network Connections, klik kanan pada ikon WAN lalu pilih Properties.

d. Kemudian akan muncul jendela WAN Properties. Pada tab Advanced, centang pilihan

“Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection”

e. Apabila sukses, ikon WAN akan ditandai dengan ikon sharing.

f. Lakukan koneksi internet dari masing-masing host.

3. Konfigurasi DHCP Server

Agar proses kkonfigurasi PC Client menjadi lebih mudah, jadikan PC Router sekaligus sebagai DHCP Server. Berikut langkah-langkah proses konfigurasi DHCP Server: a. Klik Start | Administrative Tools | Configure Your Server Wizard, klik.

b. Kemudian muncul jendela “Configure Your Server Wizard”, klik Next.

b. Selanjutnya muncul jendela Server Role, pilih DHCP server, lalu klik Next.

d. Tunggu sampai proses installasi layanan DHCP Server selesai.

e. Muncul jendela New Scope Wizard, klik Next.

f. Melalui Jendela Scope Name, buat nama scope range alamat IP DHCP pada jaringan

lokal.

g. Masukkan range alamat IP DHCP, misalnya 192.168.101 sampai 192.168.1.200. Alamat yang berada pada range tersebut akan diberikan secara otomatis kepada PC Client yang me-request. Dan masukkan juga Prefix dan Subnet mask alamat jaringan lokal. Lalu klik Next.

h. Pada jendela Add Exclussions, masukkan range alamat yang akan dipakai untuk kebutuhan khusus (jika tidak ada, abaikan saja). Klik next.

i. Pada Jendela Lease Duration, setting waktu lease IP Address, yaitu masa penggunaan IP oleh DHCP Client.

j. Pada jendela Configure DHCP Options, pilih Opsi “Yes, I want to configure these options now”. Lalu klik Next.

k. Pada Jendela Router (Default gateway), masukkan alamat Router Lokal yang juga sekaligus menjadi Gateway bagi jaringan lokal, misalnya 192.168.1.1, klik Next.

l. Masukkan alamat DNS Server (di UNP alamat DNS Server yang dipakai adalah 10.1.1.1 dan 10.1.1.5)

m. Pada jendela Active Scope, pilih opsi “Yes, I want to activate this scope now”. Lalu klik Next.

n. Configurasi DHCP Server telah selesai.

o. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan DHCP Client pada PC Client, dengan cara Double klik pada ikon LAN Connection untuk menampilkan Jendela LAN Properties.

p. Double klik pada Internet Protocol (TCP/IP).

q. Muncul jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties, pilih opsi “Optain an IP Address

Automatically” dan pilih juga opsi “Optain DNS Server address Automatically”, lalu klik Next.

r. Tunggu proses request oleh PC Client ke server DHCP selesai. s. Apabila berhasil, maka PC Client akan memperoleh IP Dinamik.

t. Untuk menguji koneksi internet dari PC Client, test Ping ke salah satu alamat site, atau

coba melakukan browsing.

E. EVALUASI dan PENUGASAN

1. Apa yang dimaksud dengan :

- IP Private

IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host yang menggunakan IP

Private hanya bisa diakses di linkup intranet saja.

- IP Public

IP address yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network

ID yang dijamin unik yang digunakan untuk lingkup internet, host yang

menggunakan IP public dapat diakses oleh seluruh user yang tergabung diinternet

baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui proxy/NAT).

- Network Address Translation

Suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet

dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini

disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan

keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi

jaringan.

- Internet Connection Sharing

Penggunaan perangkat dengan akses internet seperti layanan seluler 3G,

broadband melalui Ethernet, atau gateway internet lainnya sebagai jalur akses

untuk perangkat lainnya. Hal ini dilaksanakan oleh Microsoft sebagai fitur yang

sistem operasi Windows (seperti Windows 98 Second Edition dan kemudian)

untuk berbagi satu Internet koneksi pada satu komputer antara komputer lain pada

yang sama jaringan area lokal . Itu membuat penggunaan DHCP dan Network

Address Translation (NAT). ICS menawarkan konfigurasi untuk layanan standar

lainnya dan beberapa konfigurasi NAT.

Internet Connection Sharing yang biasa disingkat ICS adalah penggunaan

perangkat (laptop, mobile phone, komputer, dll) dengan akses internet seperti

layanan 3G, Wi-fi, dan internet gateway yang lainnya sebagai jalur akses internet

untuk perangkat yang lainnya. Untuk menggunakan Internet Connection Sharing

komputer host harus memiliki adapter jaringan yang dikonfigurasi untuk

menyambungkan ke jaringan internal dan satu adapter jaringan atau modem

dikonfigurasi untuk menyambungkan ke Internet. Jadi, komputer host harus sudah

terkoneksi oleh internet dan memiliki adapter jaringan.

- DHCP Server

Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur

client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu

jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus

memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP

dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan

akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP,

banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default

gateway dan DNS server.

DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat

"menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang

memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server,

Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan

seperti ini.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk

didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien

kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang

ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu

penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server

untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

- DHCP Client

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien

DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP

Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation,

Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux)

memiliki perangkat lunak seperti ini. DHCP Client akan mencoba untuk

mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server

dalam proses empat langkah berikut: DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast

untuk mencari DHCP Server yang aktif. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client,

DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP

dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.

DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasiTCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

2. Jelaskan proses konfigurasi NAT dan DHCP Server pada sistem operasi yang lain,

misalnya Linux. (Soal No. 2 dikerjakan dalam bentuk makalah).

A. Konfigurasi Network Address Translation (NAT) Menggunakan Linux Redhat

PC router digunakan sebagai perantara antara modem ADSL (Asymmetric

Digital Subscriber Line) dengan jaringan LAN. Karena sebagian besar fungsi PC

router dapat digantikan oleh modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line),

bagi mereka yang tidak mau pusing dan cukup dengan feature yang sederhana

disarankan untuk menggunakan router modem ADSL. PC router Linux terutama

ditujukan bagi mereka yang nantinya ingin mengembangkan diri menguasai

system yang lebih kompleks, terutama menggunakan server internet yang berbasis

di linux.

Spesifikasi PC router bisanya tidak terlalu besar. PC Pentium I dengan

menggunakan memory 128 Mbyte harddsik 5 Gbyte cukup baik untuk digunakan

sebagai router. Sebentulnya dapat menggunakan memory RAM 64 Mbyte, tapi

cukup berat instalasi-nya, terutama jika menggunakan disro linux besar seperti

redhat atau fedora.

Ada beberapa fungsi PC router linux yang sering digunakan, minimalnya adalah: Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak

diizinkan ke / dari internet. Pada system operasi linux, apalikasi firewall yang digunakan biasanya sudah ada di system operasi dan dapat diaksesmenggunakan perintah iptables.

Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian dari fungsi/kemampuan firewall yang memungkinkan banyak computer di LAN membagi (sharing) sambungan akses ke internet yang hanya satu buah / beberapa buah.

Fungsi routing, biasanya memang built in pada system operasi linux. Fungsi routing dibutuhkan jika kita mempunyai beberapa jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet secara bersama. Jika hanya ada satu buah jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet, fungsi routing

yang kompleks tidak dibutuhkan. Pada system operasi lunix apalikasi routing yang digunakan biasanya sudah ada pada system operasi dapat diakses menggunakan router.

DHCP server digunakan untuk membarikan IP address (alamat IP) pada work-station di LAN agar memperoleh IP address secara automatis.

Sebelum Setting mintalah IP publik ke ISP lengkap dengan netmask, broadcast

dan dns-nya. Range : 134.77.1.72/29 IP : 134.77.1.74 Gateway : 134.77.1.73 Netmast : 255.255.255.248 IP Broadcast : 134.77.1.79 DNS1 : 202.155.0.10 DNS2 : 202.155.0.20

# vi /etc/sysconfig/network, lalu isi dengan : NETWORKING=yes HOSTNAME=tkj.ilkom.unsri.ac.id GATEWAY=134.77.1.73 NOZEROCONF=yes

Kemudian simpan dengan dengan menekan Esc – x – Enter

Setting IP sebagai berikut : #cd /etc/sysconfig/network-script/ #vi ifcfg-eth0 DEVICE=eth0 BOOTPROTO=static IPADDR=134.77.1.74 BROADCAST=134.77.1.79 NETMASK=255.255.255.248 ONBOOT=yes USERCTL=no

#simpan file tersebut dengan perintah tekan tombol Esc lalu Shift : ketikan wq lalu tekan enter

2. Berikutnya adalah konfigurasi DNS yang digunakan. # vi /etc/resolv.conf, lalu isi dengan name server yang diperoleh dari ISP tadi: nameserver 202.155.0.10 nameserver 202.155.0.20 Lalu simpan konfigurasi tersebut

3. Setting IP_forwarding #vi /etc/sysctl.conf rubah net.ipv4.ip_forward = 0 menjadi net.ipv4.ip_forward = 1 atau kalau tidak ada net.ipv4.ip_forward = 0 tambahkan net.ipv4.ip_forward = 1 Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut.

4. Jalankan service network: # service network start atau restart

5. Agar service network ini berjalan otomatis waktu server di boot ketikkan

perintah berikut: #chkconfig --level 2345 network on Lakukan test koneksi ke DNS server 202.155.0.10 atau 202.155.0.15 # ping 202.159.121.1 PING 202.155.0.10 (202.155.0.10) 56(84) bytes of data. 64 bytes from 202.155.0.10: icmp_seq=1 ttl=62 time=561 ms

64 bytes from 202.155.0.10: icmp_seq=2 ttl=62 time=523 ms

Lakukan test koneksi dengan ping ke google.com # ping google.com PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data. 64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=1 ttl=50 time=778 ms 64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=2 ttl=49 time=769 ms6

Berarti router sudah bekerja selayaknya. Tetapi kalau muncul pesan seperti

berikut :

ping: unknown host google.com berarti masih ada konfigurasi yang belum benar di PC Router bias jadi di DNS yang kita isikan di /etc/resolv.conf masih salah.

Sampai disini konfigurasi IP untuk Main Gatewaynya sudah beres, agar supaya

MGW ini bisa sekaligus di gunakan sebagai NS server oleh klien maka harus di

install daemon bind atau daemon nameserver yang lain atau kalau sudah ada

tinggal servicenya dijalankan saja adanya. #service named restart Stopping named: [ OK ] Starting named: [ OK ]

6. Agar service bind ini berjalan otomatis pada saat router di boot ketikkan command berikut: #chkconfig --level 2345 named on

7. Berikutnya adalah melakukan konfigurasi IP lokal dalam hal ini device yang digunakan adalah eth1 Adapun IP kita sediakan untuk klien adalah: 10.10.8.0/24, dimana: IP Lokal untuk router adalah : 10.10.8.1 Netmask : 255.255.255.0 Broadcast : 10.10.8.255 Range IP Klien : 10.10.8.2 – 10.10.8.254

8. Konfigurasi IP untuk eth1 adalah 10.10.8.1 # vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1, lalu isi dengan : DEVICE=eth1 BOOTPROTO=static IPADDR=10.10.8.1 NETMASK=255.255.255.0 BROADCAST=10.10.8.255 ONBOOT=yes USERCTL=no

Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut dan restart service network-nya: #service network restart Shutting down interface eth0: [ OK ] Shutting down interface eth1: [ OK ] Shutting down loopback interface: [ OK ] Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ] Setting network parameters: [ OK ] Bringing up loopback interface: [ OK ] Bringing up interface eth0: [ OK ] Bringing up interface eth1: [ OK ]

9. Berikutnya adalah konfigurasikan IP untuk masing-masing klien, yaitu 10.10.8.2 s.d 10.10.8.254. Sedangkan untuk gateway, netmask dan name

servernya adalah sebagai berikut. Gateway : 10.10.8.1 Netmask : 255.255.255.0 DNS 1 : 10.10.8.1 DNS 2 : 202.155.0.10 DNS 3 : 202.155.0.20

10. Sampai disini klien belum dapat koneksi ke internet, ini karena NAT

(Network Address Trasnlation) belum di konfigurasikan adanya. Agar klien bisa

internet maka lakukan konfigurasi iptables sebagai berikut:

Langkah pertama adalah stop dulu atau matikan service iptables. #service iptables stop Flushing all chains: [ OK ] Removing user defined chains: [ OK ] Resetting built-in chains to the default ACCEPT policy: [ OK ]

Tambahkan satu aturan iptable sesuai dengan IP di eth0 # vi /etc/rc.local iptables -t nat -A POSTROUTING –s 10.10.8.0/24 –j MASQUERADE Simpan file diatas dengan shift : x enter

Lalu ketikan #iptables-save #service iptables restart #./etc/rc.local

11. Selesai sudah konfigurasi PC-Router, konfigurasi yang sederhana, kita masih perlu menambah rule untuk iptables sebagai firewall dan juga mungkin squid yang dapat digunakan sebagai proxy (di modul VI)

12. Di klien coba anda lakukan ping ke www.google.com, apabila muncul : PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data. 64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=1 ttl=50 time=778 ms 64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=2 ttl=49 time=769 ms6

B. Konfigurasi Server pada LINUX Debian

1. Install dulu DHCP servernya, ketikan ( apt-get install dhcp3-server ) lalu tekan (enter ) seperti biasa contoh gambar seperti berikut:

2. Jika ada tulisan ( failed ) biarkan saja jangan di anggap, contoh gambar seperti berikut :

3. Keitkan ( nano /etc/default/dhcp3-server ) lihat gambarnya seperti berikut:

4. Ketikan ( eth0 ) pada ( INTERFACES="" ), biar ga bingung lihat gambar di bawah ini:

Untuk menyimpannya tekan ( Ctlr + O) terus ( Enter ) terus ( Ctrl + X ) untuk keluar dan lanjut ketahap 5.

5. Setelah temen Kang keluar dari ( INTERFACES="" ) tadi, ketikan lagi ( nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf ) seperti biasa tekan ( enter ) maka akan muncul tampilan baru, temen Kang Ahmed harus mengeditnya seperti gambar berikut ini:

masukan IP temen Kang Ahmed masing masing itu terserah seperti : Subnet 192.168.1.0 bla..bla Range 192.168.1.16 bla...bla Name Server ( masukan IP temen Kang Ahmed di sini ) Domain Name "kangahmed.com" Broadcast 192.168.1.255 Setelah itu save seperti biasa tekan ( Ctlr + O) terus ( Enter ) terus ( Ctrl + X )

6. Restart DHCPnya dengan mengetikan ( /etc/init.d/dhcp3-server restart ) lihat seperti gambar berikut ini:

7. Setelah di restart, untuk pengecekan apakah DHCP kita berhasil/tidak begeini caranya: -Buka cmd di windows lalu ketikan ( ipconfig ) jika suksess maka hasilnya kan seperti gambar berikut ini:

Yang membuktikan dhep berhasil :