Laporan Revitalisasi Kawasan Danau Tanjung Bunga

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN

Kota Makassar memiliki beberapa tapak danau, dalam hal ini yang merupakan Tapak Danau Buatan. Salah satu Tapak danau ini berada pada lokasi kawasan Tanjung Bunga yaitu Danau Tanjung Bunga, yang berada di Kecamatan Tamalate. Danau Tanjung Bunga Makassar merupakan salah satu

1.1 Latar Belakang Kota sebagai konsentrasi berbagaai kegiatan manusia yang demikian berkembang sangat cepat dengan berbagai keterbatasan yang ada untuk mengembangan aktifitas tersebut. Didalam lingkungan perkotaan terdapat banyaknya elemen-elemen air yang mendukung untuk terciptanya suatu konsep wisata keairan. Tapak yang didominasi oleh elemen-elemen air, mempunyai ciri dan karakteristik sendiri untuk dilakukan sebuah perencanaan. Tapak Danau yang merupakan gabungan yang dapat disatukan antara unsur Tapak dengan aspek fisik kewisataan yang mengacu pada wisat a tepian air dan aspek fisik dari pemeliharaan unsur ekosistem yang ada pada tapak danau ini. Pengembangan kawasan tepian air (waterfront development) merupakan trend yang melanda kotakota besar dunia sejak tahun 80-an, dan tampak masih akan digemari sampai dasawarsa mendatang. Jenis pengembangan ini dirintis sejak tahun 60-an oleh kota-kota pantai di Amerika yang memanfaatkan lahan-lahan kosong bekas pelabuhan lama untuk dikembangkan menjadi kawasan bisnis, hiburan, serta permukiman. Sukses Amerika ini segera ditiru oleh kota-kotapelabuhan Eropa dan kemudian menyebar ke segala penjuru dunia. Waterfront development sebagai "interface between land and water". Di sini kata "Interface" mengandung pengertian adanya kegiatan aktif yang memanfaatkan pertemuan antara daratan dan perairan. Adanya kegiatan inilah yang membedakannya dengan kawasan lain yang tidak dapat disebut sebagai waterfront development - meski memiliki unsur air - apabila unsur airnya dibiarkan pasif. Dengan demikian pengertian waterfront development dapat dirumuskan sebagai pengolahan kawasan tepian air yaitu kawasan pertemuan antara daratan dan perairan dengan memberikan muatan kegiatan aktif pada pertemuan tersebut. Perairan yang dimaksud bisa berupa unsur air alami (laut, sungai, kanal, danau) atau unsur air buatan (kolam, danau buatan). Sedangkan muatan kegiatan bisa berupa aktivitas perairan seperti berperahu (dayung atau layar) atau aktivitas pantai (pesisir, promenade, atau esplanade) yang memanfaatkan pemandangan perairan. Pengertian waterfornt development telah demikian berkembang, sehingga mencakup pengembangan kawasan yang sama sekali jauh dari sumber air alami.

kawasan tepian air yang belum termanfaatkan secara maksimal. Mengingat besarnya potensi dari kawasan tepian air tersebut, Sehingga dibutuhkan pengembangan dan pendekatan tapak danau buatan yang dapat dimaksimalkan dengan berbagai potensi disekitar danau itu sendiri dengan tetap mempertahankan ekosistem yang ada di sekitar danau.

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana Kondisi eksisting di Danau, Tanjung Bunga Makassar ? 2. Masalah-masalah apa yang terlihat di danau Tanjung Bunga ? 3. Potensi apa yang dimiliki danau Tanjung Bunga sebagai daerah tepian air? 4. Bagaimana perilaku dan aktifitas masyarakat di kawasan sekitar Danau Tanjung Bunga, Makassar ? 5. Bagaimana alternative konsep perencanaan tapak yang tepat untuk kawasan Danau Tanjung Bunga, Makassar ?

1.3 Tujuan 1. Mengetahui Kondisi eksisting di Danau, Tanjung Bunga Makassar 2. Mengetahu Masalah-masalah di danau Tanjung Bunga 3. Mengetahui Potensi apa yang dimiliki danau Tanjung Bunga 4. Mengetahui perilaku dan aktifitas masyarakat di kawasan sekitar Danau Tanjung Bunga, Makassar. 5. Mengetahui alternative konsep perencanaan tapak yang tepat untuk kawasan Danau Tanjung Bunga, Makassar

1

Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai

1.4 Lokasi Revitalisasi Lokasi terletak di Danau Tanjung Bunga, tepatnya berada di Jl. Danau Tanjung Bunga Kelurahan Tanjung Merdeka Kecamatan Tamalate, sekitar 4 km dari pusat kota Makassar.

1.5 Sistematika Pembahasan Adapun penyusunan laporaan ini akan dibahas sesuai dengan sistematika pembahasan yang disajikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, permasalahan, tujuan dan sasaran, ruang lingkup (materi dan wilayah) serta sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN TEORI Pada bab ini menguraikan tentang pengertian-pengertian dasar yang berhubungan dengan materi kajian yang relevan. BAB III PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai gambaran umum kondisi danau tanjung bunga serta karakteristik fisik bangunan dan kondisi sosial ekonomi masyarakatnya. BAB IV ANALISIS & KONSEP PERENCANAAN Berisi tentang hasil analisis dari kawasan danau tanjung bunga yang mengaitkan antara kondisi eksisting dengan kondisi yang ideal, serta berisi mengenai alternatif / solusi dari permasalahan yang terdapat pada kawasan danau tanjung bunga dengan meninjau beberapa studi banding dibeberapa tempat BAB V PERENCANAAN KAWASAN Bab ini berisi mengenai langkah yang ditempuh dalam merencanakan kawasan danau tanjung bunga n sesuai dengan tujuan perencanaannya.

Makassar

Danau Tanjung Bunga

BAB VI PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisa, kondisi sarana prasarana, karakteristik sosial ekonomi penduduk, dan potensi-potensi yang ada di kawasan danau tanjung bunga, sehingga permasalahan yang ada dapat teratasi dan dilakukan upaya-upaya perkembangannya.

2

Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai

BAB II TINJAUAN TEORI Peremajaan Kota Kawasan wisata merupakan kawasan yang didalamnya terdapat berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah (UU No.10/2009 tentang Kepariwisataan). Proses peremajaan kota diartikan sebagai proses pengembangan kembali bagian wilayah kota yang telah terbangun untuk meningkatkan produktivitas serta kegunaan bagian wilayah kota tersebut. Sebagai suatu fungsi peremajaan kota diartikan sebagai kegiatan untuk menguasai, menata dan merehabilitasi atau membangun kembali suatu bagian wilayah kota yang telah rusak untuk dapat menampung kegiatankegiatan yang konsisten dengan rencana kota yang ada. Sebagai suatu program peremajaan kota dapat merupakan bgian dari suatu kegiatan pelaksanaan pembangunan kota yang terkoordinir dan terpadu. Peremajaan kota (urban renewal) merupakan usaha yang dilakukan untuk mengatasi dan mengantisipasi semakin meluasnya dampak negatif pada perkembangan kota. Dalam hal ini peremajaan kota dilakukan untuk mengatasi masalah kerusakan suatu kawasan/kota (urban blight), yaitu mencakup kerusakan dan kemunduran kualitas dari bangunan-bangunan kota dan lingkungannya, atau jika diukur menurut standar yang berlaku, kondisi bangunan dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat.. Menurut Chapin (Chapin, 1965:311-312), kerusakan kawasan perkotaan terdiri atas dua macam, yaitu : 1. Kerusakan yang sederhana/ringan (simple form of urban blight), meliputi : kerusakankerusakan struktural, tidak ada fasilitas sanitasi, pemeliharaan lingkungan yang elementer kurang, penumpukan sampah, bau/bising, kekurangan fasilitas sosial, dan sebagainya. 2. Kerusakan kawasan kota yang kompleks/rumit (complex form of urban blight), meliputi : tata guna lahan yang campur aduk, pembagian dari blok-blok rumah dan jalan-jalan yang tidak praktis, kondisi yang tidak sehat, keadaan yang tidak aman serta membahayakan, dan sebagainya.

Pariwisata Air Pariwisata air adalah kegiatan bepergian dengan tujuan atau obyek pemandangan alam maupun buatan berupa kawasan perairan. Pariwisata air merupakan kegiatan yang dilakukan diluar kegiatan sehari-hari misalnya dengan menikmati pemandangan kawasan perairan. Pariwisata air selalu dikaitkan dengan penggunaan fasilitas-fasilitas wisata yang tersedia yang mendukung kegiatan wisata air.Pariwisata air dikaitkan dengan kegiatan bersenang-senang atau hiburan menikmati pemandangan atau melakukan kegiatan rekreasi wisata air.

Pengembangan Danau Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Sungai Dan Danau, 23-24 Desember 2004 y Danau adalah wadah air dan ekosistem yang terbentuk secara alamiah termasuk situ dan wadah air sejenis dengan sebutan istilah lokal. (Bab I,Pasal 1, ayat 2) y Pendayagunaan sungai dan danau adalah upaya penatagunaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sungai dan danau secara optimal, agar berhasil guna dan berdaya guna. (Bab I,Pasal 1, ayat 9) y Pengembangan sungai dan danau adalah upaya peningkatan manfaat fungsi sungai dan danau dengan memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan. (Bab I,Pasal 1, ayat 15) y Garis sempadan danau adalah garis maya batas luar perlindungan danau. (Bab I,Pasal 1, ayat 25) y Garis sempadan danau ditetapkan sekurang kurangnya 500 (lima ratus) meter dari titik pasang tertinggi kearah darat dan berfungsi sebagai sabuk hijau. (Pasal 26 a) y Pemanfaatan lahan di daerah manfaat sungai dapat untuk menyelenggarakan kegiatan bagi

masyarakat yang tidak menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan fungsi sungai. Peremajaan kota dilakukan dengan pertimbangan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi. Faktor pertimbangan ekonomi, menurut Richardson (Dritasto, dkk., 1998:69) ada dua hal yang mengakibatkan diperlukannya usaha peremajaan kota, yaitu : y y Pertama, keadaan buruk perumahan penduduk berpenghasilan rendah di pusat kota, Kedua, adanya kebutuhan akan lokasi di pusat kota untuk kegiatan komersial maupun perumahan penduduk berpenghasilan tinggi.3 Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai

Catatan: dapat digunakan untuk olah raga, rekreasi, parkir dll. (Pasal 27, ayat 1 f) y Garis sempadan danau ditetapkan sekurang kurangnya 50 (lima puluh) meter dari titik pasang tertinggi kearah darat dan berfungsi sebagai sabuk hijau. (Pasal 26 a)

y Pemanfaatan lahan di daerah manfaat sungai dapat

untuk menyelenggarakan kegiatan bagi

Janis-Jenis / Macam-Macam Danau yang ada di Indonesia : 1. Danau Buatan / Waduk Danau buatan adalah danau yang secara sengaja dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan air

masyarakat yang tidak menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan fungsi sungai. Catatan: dapat digunakan untuk olah raga, rekreasi, parkir dll. (Pasal 27, ayat 1 f) y Pengembangan sungai dan danau dilaksanakan dengan memperhatikan karakteristik dan fungsi sungai dan danau yang bersangkutan. (Pasal 40, ayat 2) 2. Danau Karst y Pengembangan sungai dan danau wajib memperhatikan kekhasan dan aspirasi daerah serta masyarakat setempat, serta aspirasi seluruh pemilik kepentingan pada setiap tahap pengembangan dan dapat mengikutsertakan masyarakat, lembaga, atau badan usaha untuk ikut berperan. (Pasal 40, ayat 3) 3. Danau Tektonik Danau tektonik adalah danau yang terjadi akibat adanya aktivitas / peristiwa tektonik yang mengakibatkan permukaan tanah pada lapisan kulit bumi turun ke bawah membentuk cekung dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63 Tahun 1993 Tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai Dan Bekas Sungai y Untuk danau dan waduk, garis sempadan ditetapkan sekurangkurangnya 50 (lima puluh) meter dari titikpasang tertinggi kearah darat, (pasal 10 a) y Pemanfaatan lahan di daerah sempadan dilakukan oleh masyarakat untuk kegiatan-kegiatan tertentu sebagal berikut: a. Untuk budidaya pertanian, dengan jenis tanaman yang diijinkan. b. Untuk kegiatan niaga, penggalian dan penimbunan. c. Untuk pemasangan papan reklame, papan penyuluhan dan peringatan, serta rambu-rarnbu pekerjaan: d. Untuk pemasangan rentangan kabel listrik, kabel telepon,dan pipa air minum. e. Untuk pemancangan tiang atau pondasi prasarana jalan / jembatan baik umum maupun kereta api. f. Untuk penyelenggaraan yang bersifat sosial dan masyarakat yang tidak menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan keamanan fungsi serta fisik sungai. g. Untuk pembangunan prasarana lalu lintas air dan bangunan pengambilan dan pembuangan air. (pasal 11) Arti danau adalah suatu cekungan pada permukaan bumi yang berisi air. Danau dapat memiliki manfaat serta fungsi seperti untuk irigasi pengairan sawah, ternak serta kebun, sebagai objek pariwisata, sebagai PLTA atau pembangkit listrik tenaga air, sebagai tempat usaha perikanan darat, sebagai sumber penyediaan air bagi makhluk hidup sekitar dan juga sebagai pengendali banjir dan erosi.4 Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai

pertanian, perikanan darat, air minum, dan lain sebagainya. Contoh : Waduk Jatiluhur di Jawa Barat.

Danau karts adalah danau yang berada di daerah berkapur di mana yang berukuran kecil disebut doline dan yang besar dinamakan uvala.

akhirnya terisi air. Contoh yakni : Danau Toba di Sumatera Utara. 4. Danau Vulkanik / Danau Kawah Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk pada bekas kawah gunung berapi. Contoh yaitu : Danau Batur di Bali. RTH Sumber Air Baku/Mata Air RTH sumber air meliputi sungai, danau/waduk, dan mata air. Untuk danau dan waduk, RTH terletak pada garis sempadan yang ditetapkan sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Untuk mata air, RTH terletak pada garis sempadan yang ditetapkan sekurangkurangnya 200 (dua ratus) meter di sekitar mata air.

Kriteria Vegetasi untuk RTH pada Sumber Air Baku/Mata Air Kriteria pemilihan vegetasi untuk RTH ini adalah sebagai berikut: a) relatif tahan terhadap penggenangan air;

1)

Peneduh a) ditempatkan pada jalur tanaman (minimal 1,5 m dari tepi median); b) percabangan 2 m di atas tanah; c) bentuk percabangan batang tidak merunduk; d) bermassa daun padat; e) berasal dari perbanyakan biji; f) ditanam secara berbaris; g) tidak mudah tumbang.

b) daya transpirasi rendah; c) memliki sistem perakaran yang kuat dan dalam, sehingga dapat menahan erosi dan meningkatkan infiltasi (resapan) air. Vegetasi ideal yang ditanam pada RTH pengaman sumber air merupakan vegetasi yang tidak mengkonsumsi banyak air atau yang memiliki daya transpirasi yang rendah. Beberapa tanaman yang memiliki daya transpirasi yang rendah antara lain (Manan, 1976 dan Kurniawan, 1993): Cemara Laut (Casuarina equisetifolia), Karet Munding (Ficus elastica), Manggis (Garcinia mangostana), Bungur (Lagerstroemia speciosa), Kelapa (Cocos nucifera), Damar (Agathis loranthifolia), Kiara Payung (Filicium decipiens).

Perencanaan RTH ( Ruang Terbuka Hijau ) y RTH Jalur Hijau Jalan

2)

Penyerap polusi udara a) terdiri dari pohon, perdu/semak; b) memiliki kegunaan untuk menyerap udara; c) jarak tanam rapat; d) bermassa daun padat.

Untuk jalur hijau jalan, RTH dapat disediakan dengan penempatan tanaman antara 2030% dari ruang milik jalan (rumija) sesuai dengan klas jalan. Untuk menentukan pemilihan jenis tanaman, perlu memperhatikan 2 (dua) hal, yaitu fungsi tanaman dan persyaratan penempatannya. Disarankan agar dipilih jenis tanaman khas daerah setempat, yang disukai oleh burung-burung, serta tingkat evapotranspirasi rendah.

3)

Peredam kebisingan a) terdiri dari pohon, perdu/semak; b) membentuk massa;

1. Pulau Jalan dan Median Jalan Taman pulau jalan adalah RTH yang terbentuk oleh geometris jalan seperti pada persimpangan tiga atau bundaran jalan. Sedangkan median berupa jalur pemisah yang membagi jalan menjadi dua lajur atau lebih. Median atau pulau jalan dapat berupa taman atau non taman. Dalam pedoman ini dibahas pulau jalan dan median yang berbentuk taman/RTH.5 Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai

c) bermassa daun rapat; d) berbagai bentuk tajuk.

4)

Pemecah angin a) tanaman tinggi, perdu/semak; b) bermassa daun padat; c) ditanam berbaris atau membentuk massa; d) jarak tanam rapat < 3 m.

5) Pembatas pandang a) tanaman tinggi, perdu/semak; b) bermassa daun padat; c) ditanam berbaris atau membentuk massa; d) jarak tanam rapat.

6). Penahan silau lampu kendaraan: a). tanaman perdu/semak b). ditanam rapat c). ketinggian 1,5m d). Bermasa daun padat

6

Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai

BAB III PEMBAHASAN

3.1

Gambaran Umum Kecamatan Tamalate Kecamatan Tamalate merupakan salah satu dari 14 kecamatan yang ada di Kota Makassar yang

terletak di pusat ibu kota Propinsi Sulawesi Selatan, dengan luas wilayah berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Makassar sebesar s 20,21 Km2 Dilihat dari kondisi geografis, Kecamatan Tamalate pada umumnya memiliki ketinggian 500 m dari permukaan laut (dpl). Secara administrasi kecamatan Tamalate memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: Utara : Kecamatan Mamajang

Selatan : Kabupaten Gowa Barat Timur : Selat Makassar : Kecamatan Rappocini

3.2

Gambaran Umum Lokasi Kawasan Danau Tanjung Bunga terletak di kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, dengan batas tapak sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah selatan Sebelah Timur Sebelah Barat : Lahan kosong, dan perumahan : Rawa-rawa, sungai jeneberang terdapat perumahan : Terdapat perumahan, penjual bunga, kanal : Lahan kosong, GTC

Peta Wilayah Studi

7

Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai

y 3.3 Kondisi Eksisting a. Fungsi Kawasan Kawasan danau tanjung bungamerupakan kawasan yang difungsikan sebagai kawasan olahraga dayung kota Makassar sebagai fungsi utama selain sebagai uang terbuka bagi masyarakat. b. Kondisi Eksisting Fisik Danau Tanjung Bunga sebagai danau buatan dengan lahan danau yang digunakan sebagai area olahraga dayung, dapat dilihat pada peta landuse diatas tataguna lahan yang mendominasi merupakan landuse perumahan. Dimana terdapat perumahan elit tepat disebelah Selatan Danau Tanjung Bunga. Untuk lahan kosong, masih terdapat disekitar danau tanjung bunga. Masih banyaknya lahan yang belum terbangun. Namun, terdapat perdagangan disamping danau Tanjung Bunga tersebut yang berupa pusat perbelanjaan yaitu Mall GTC. y y

Jalan Metro Tanjung Bunga Jalan Metro Tanjung Bunga memiliki lebar 9m untuk 1 jalur. Dengan bermaterialkan aspal dan berkondisi baik. Dan memiliki jalur pedestrian untuk pejalan kaki serta terdapat boulevard sebagai pembatas jalan.

Jalan Danau Tanjung Bunga Prasarana jalan di Danau Tanjunga berkondisi rusak namun sebagian jalan dari danau tanjung bunga ini dalam kondisi perbaikan. Material yang digunakan yaitu berupa aspal namun karena adanya perbaikan jalan maka dari material aspal diperbaiki menjadi material beton. Lebar jalan danau tanjung bunga yaitu 6.4m.

Jalan Danau Tanjung Bunga Selatan Di sebelah selatan danau tanjung bunga terdapat jalan Danau Tanjung Bunga Selatan yang dimana kondisi prasarana jalan ini sangatlah rusak. Terdapat gengan air atau jalan yang becek jika diguyur hujan. Lebar jalan Danau Tanjung Bunga Selatan yaitu 5.6m, dengan material berupa beton, serta sebagian adalah tanah berbatu.

y

Dermaga Start Olahraga Dayung Dermaga Start olahraga dayung ini terletak di jalan Danau Tanjung Bunga Selatan. Tepat dipinggir danau. Namun, dermaga dayung ini bermaterialkan kayu dan sangat kecil lebarnya 3x3.

y

Dermaga Finish Olahraga Dayung Dermaga olahraga dayung ini merupakan tempat finish dari olahraga dayung terbut. Dermaga ini berkondisi kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari kondisi materialnya yang berupa kayu yang sebagian besar terlihat lapuk.

8

Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai

y

Penambangan Pasir Penambangan pasir ini terdapat di Danau Tanjung Bunga. Terdapat tiga titik penambangan pasir pada danau ini.

y

Olahraga Dayung Danau tanjung bunga ini juga difungsikan sebagai tempat untuk olahraga dayung. Hal ini dapat dilihat dari terdapatnya sarana penunjang seperti dermaga star dan finish.

Aktifitas penambangan pasir ini dilakukan oleh masyarakat sekitar danau. Di mana hasil tambang pasir tersebut dijual. Sehingga secara otomatis penambangan pasir menjadi mata pencaharian masyarakat yang melakukan penambangan. y

Penambangan Pasir Di danau ini sering dilakukan pengambilan pasir dari dasar danau. Dikhawatirkan aktivitas ini dapat menimbulkan dampak

c. Aktivitas Masyarakat y Pedagang Bunga Di sekitar danau ini banyak terdapat penjual bunga, hal ini disebabkan di sekitaran danau ini berpotensi untku di tumbuhi tanaman. Bunga yang telah ditanam, tidak perlu selalu disiram, hal ini dikarenakan di tanah tersebut selalu dalam keadaan lembab.

negativ bagi lingkungan di sekitar danau bahkan untuk danau itu sendiri

3.4 Potensi dan Permasalahan a. Potensi Kawasan Danau Tanjung Bunga berpotensi sebagai kawasan wisata air serta pusat olahraga dayung, potensi yang lain yang dapat dikembangkan pada kawasan ini adalah dari segi ekonomi masyarakat dimana sebagian besar masyarakat di daerah ini berprofesi sebagai penjual tanaman hias, sehingga kawasan ini dapat dikembangkan menjadi flower centre (pusat penanaman /

y

Transportasi Masyarakat Masyarakat menggunakan perahu sebagai transportasi air untuk menyebrang di seberang danau. Di kedua sisi danau tersebut terdapat dermaga yang bermaterialkan kayu. Dan bagi masyarkat yang ingin ke seberang danau dapat membayar Rp 2000 untuk sampai di tempat tujuan

penjualan tanaman hias). b. Permasalahan

Jalan rusak

Penambangan pasir

y

Memancing Beberapa masyarakat menggunakan danau tanjung bunga ini sebagai lahan untuk mata pencaharian mereka. Berdasarkan hasil interview dari warga, di danau ini terdapat beberapa macam ikan dan kepiting. Sehingga memungkin bagi warga untuk memancing di danau tersebut.Pedagang Bunga Sampah

Rumah membelakangi danau 9 Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai

Peta Permasalahan

Tabel Tabulasi Permasalahan Kawasan Danau Tanjung Bunga y Jalan Rusak Jalan di sekitaran danau dalam kondisi rusak, baik itu pada bagian depan maupun belakang danau. Masalah Permasalahan Visual Ideal Solusi

y

Keberadaan Pedagang Bunga Di pinggiran danau terdapat deretan penjual bunga. yang dimana pedagang bunga ini merupakan salah satu masalah karena mengambil sempadan danau

Jalan Rusak

Jalan Kolektor dengan lebar 7 m

Perbaikan jalan sesuai dengan standar yang menjadi kondisi ideal

Relokasi pedagang Keberadaan Bunga Selatan terdapat Pedagang Bunga bunga pada titik tertentu --dengan sarana penunjang yang lebih kompleks

y

Rumah yang Membelakangi Danau Tepat di jl. Danau Tanjung

permukiman. Namun, beberapa rumah nampak membelakangi danau dimana sebaiknya rumah tersebut menghadap ke danau Rumah yang Membelakangi Danau Rumah / bangunan berorientasi ke air (danau)

y

Penambangan Pasir Di danau ini sering dilakukan pengambilan pasir dari dasar danau. Aktivitas ini dapat menimbulkan dampak negativ bagi lingkungan di sekitar danau. Kedalaman danau tanjung bunga yaitu 5 M. Namun jika penambangan pasir secara terus

Pengorientasian seluruh bangunan menghadap ke danau

menerus terus berlangsung maka habitat di danau tersebut akan terganggu dan kedalaman danau akan semakin dalam. Penambangan pasir ---

Peniadaan aktivitas penambangan pasir

y

Sampah Terdapat sampah yang berserakan di sekitar danau. Hal ini dapat mencemari tanah di sekitar danau yang juga dapat ikut mencemari air danau.

Penyediaan prasarana persampahan yang diletakkan pada lokasilokasi yang dianggap Sampah --strategis dan mengontrol jadwal pembuangan sampah dari TPS ke TPA agar tidak terjadi penumpukan sampah

10

Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai

BAB IV ANALISIS & KONSEP PERENCANAAN b. Prasarana Parkir Sistem sarana parkir yang berada di Jl. Danau Tanjung Bunga, tidak terlihat sarana yang 4.1 Analisis Kawasan 4.1.1 Analisis Aksesibilitas Kawasan Untuk aksesbilitas kawasan danau Tanjung Bunga dapat di capai melalui jalan darat. Dalam hal ini, yaitu prasarana jalan yang berperan penting dalam memfasilitasi aksesbilitas menuju danau Tanjung Bunga. Pencapaian untuk kawasan danau tanjung bunga yang berada di sepanjang Jln. Danau Tanjung Bunga, hanya dapat diakses melalui jalur darat yaitu: y Jl. Metro Tanjung Bunga Jl. Danau Tanjung Bunga Untuk aksesibilitas di daerah ini didukung oleh prasana yang baik, namun masih terdapat beberapa jalan yang berlubang di beberapa titik. y Jl. Cendrawasih Jl. Danau Tanjung Bunga Untuk aksebilitas melalui daerah ini kurang baik karena jalan yang dilalui merupakan jalan lingkungan dengan kondisi jalan yang kurang baik. Area ataupun lahan yang dijadikan tempat parkir dibeberapa titik antara lain : y y y Bahu jalan sepanjang Jl. Danau Tanjung Bunga Pinggiran danau Badan jalan sepanjang pedagang bunga, sebab bahu jalan yang ada telah dijadikan sebagai area berjualan 4.1.2 Analisis Fungsi Kawasan Untuk analisis fungsi kawasan, kawasan danau tanjung bunga yang awalnya hanya berfungsi sebagai kawasan olahraga dayung, bisa diberikan fungsi baru sebagai kawasan wisata keairan, melihat potensi yang dimiliki kawasan ini dengan karakteristik air yang tenang. 4.1.3 Analisis Prasarana Penunjang Kawasan a. Prasarana Jalan Beberapa jalan di sekitaran Danau Tanjung Bunga masih dalam keadaan rusak parah. Kondisi ini terjadi pada jalan Danau Tanjung Bunga Selatan dan sebagian jalan Danau Tanjung Bunga. Hal ini dapat dilihat jika musim hujan tiba, kondisi jalan tergenang air dan sangat becek. Kondisi ini membuat kemacetan di sekitar jalan Danau Tanjung Bunga dan sangat membahayakan para pengguna jalan. Adapun material jalan yang ada pada kawasan ini c. Prasarana Utilitas Sistem utilitas tapak yang dapat dilihat di sekitar Danau Tanjung bunga ialah jaringan listrik. Dalam hal ini penerangan jika malam hari. Untuk kondisi jaringan listrik dalam penerangan masih kurang terfasilitasi di kawasan ini, sehingga dalam analisis tapak ini, hanya dapat berfungsi jika pagi hari sampai sore hari, dan ketika malam hari tidak terdapat aktifitas-aktifitas penting selain dari aktifitas transportasi yang berada di Jl. Danau Tanjung Bunga. 4.1.4 Analisis Bangunan Bangunan yang terdapat di kawasan ini terdiri atas permukiman, jasa, dan perdagangan, namun terdapat beberapa titik bangunan yang membelakangi danau serta tidak berorientasi ke danau. Pola bangunan pada kawasan ini mengikuti pola jalan. Hal ini menyalahi aturan yang mengharuskan seluruh bangunan berorientasi ke air (waterfront). Pada gambar disamping merupakan salah satu contoh parkir yang menjadi masalah dikawasan ini yang belum tertata dengan baik. jelas. Sehingga ketika masyarakat berkunjung di Danau ini, memanfaatkan bahu jalan yang cukp lebar sebagai tempat parkir.

beragam, mulai dari jalan beton di jalan Metro Tanjung Bunga, material aspal di jalan Danau Tanjung Bunga, serta material tanah di jalan danau Tanjung Bunga Selatan.11 Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai

4.2 Konsep Perencanaan Melihat potensi dan masalah yang terdapat dibeberapa titik tapak Danau, beberapa konsep perencanaan yang di ajukan sebelum melakukan perencanaan antara lain : y Mengembangkan potensi danau dengan air tenang sebagai kawasan olahraga air dayung yang menjadi pusat untuk skala kota makassar dan skala propinsi y Perbaikan dermaga dayung, sehingga dapat dijadikan landamark kawasan danau, sehingga danau tanjung bunga memiliki ketertarikan tersendiri, y Peniadaan lokasi tambang pasir yang berada di tengah danau. Karena hal ini dapat memberikan masalah baru, ketika penambangan diteruskan. Salah satunya masalahnya ialah kedalaman danau buatan akan semakin dalam dan habibat sekitar danau akan terganggu. y Perbaikan Jl. Danau tanjung bunga (jalan yang berlubang), sedangkan Jl. Danau Tanjung bunga selatan, hanya dapat diadakan perencanaan perbaikan material, sebab untuk lokasi danau tanjung bunga selatan merupakan lokasi privat. y y y y Pengadaan Jalur pedestrian way dan taman bunga hias di antara bahu jalan dan jalur pedestrian. Penambahan pohon peneduh sepanjang pinggir danau dan sepanjang jalur pedestrian way. Relokasi pedagang bunga pada titik tertentu dengan sarana penunjang yang lebih kompleks. Pengadaan area publik space, sebagai lokasi penonton dan tempat masyarakat untuk dapat menikmati kondisi Danau Tanjung bunga dengan kondisi yang asri dan teduh.

12

Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai

BAB V PERENCANAAN KAWASAN

e. Pengadaan Pemancingan Umum

a. Perbaikan Dermaga Dayung

Ilustrasi Perencanaan

f. Pengadaan Flower Centre Ilustrasi Perencanaan b. Penyediaan Ruang Publik

g. Perbaikan Dermaga Penyeberangan Ilustrasi Perencanaan

c. Penyediaan Pedestrian Way

Eksisting h. Pengadaan Ruang Parkir Ilustrasi Perencanaan

Perencanaan

d. Pengadaan Sarana Rekreasi Air

Ilustrasi Perencanaan

13

Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai

BAB VI PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Adhi Pradono Hadonoto, dkk. Buku Rencana Pengembangan Objek Wisata Pantai Pasir Putih 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan: a) Kawasan Danau Tanjung Bunga merupakan kawasan yang berfungsi sebagai kawasan olahraga dayung untuk kota Makassar. b) Ketersediaan infrastruktur kurang memadai pada kawasan ini. c) Penambangan pasir yang dilakukan oleh masyarakat pada daerah ini menimbulkan masalah baru berupa semakin dalamnya dasr danau. d) Masih banyaknya bangunan yang tidak berorientasi ke air (waterfront). e) Mata pencaharian penduduk yang dominan adalah pedagang bunga hias Situbondo Tahun 2005 2010. Universitas Brawijaya: Malang A Yoeti, H. Oka. 1970. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : Penerbit PT Pradnya Paramita. Seminar Nasional, Implementasi Perancangan Kota; Masalah dan tantangan 25-26 November 1994. Bandung:Arsitektur ITB. http://architect-news.com/index.php/lansekap http://ongisnade.friendhood.net/galeri-umum-f5/galeri-kota-kota-di-indonesia-t1530-15.htm

6.2 Saran Saran yang diajukan oleh penulis: a) Perbaikan infrastruktur yang ada dilingkungan tersebut terutama jalan agar mempermudah aksesibiltas masuk dan keluar dari kawasan ini. b) Penerapan secara tegas aturan mengenai bangunan yang harus berorientasi ke air. c) Pemeliharaan kawasan dai pihak terkait yang selama ini tidak dilakukan sehingga kawasan ini tidak terurus.

14

Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai