Upload
hanifah
View
647
Download
114
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Resmi Biofisika Daya Pisah Lensa Mata Semester 6 Pendidikan IPA UNY
Citation preview
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM BIOFISIKA
DAYA PISAH LENSA MATA
Oleh :
Kelompok 8
1. Purnamasari Pargusta (12312241029)
2. Ardya Fatma Winarni (12312241030)
3. Isnaeni Widiastuti (12312241031)
4. Hanifah (12312241032)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
DAYA PISAH LENSA MATA
A. Tujuan
Setelah melakukan percobaan, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mengetahui kemampuan lensa mata membedakan batas dua sumber cahaya yang
terpisahkan
2. Menentukan jarak maksimum sampai mata masih dapat membedakan sumber cahaya
terpisahkan
B. Data Percobaan
1. Variasi Jarak LED
Warna LED : Biru
Panjang gelombang LED biru : 450-495 nm
Naracoba : Ardya Fatma Winarni
d (m)L
pengukuran (m)
Δd (m) D (m)L hitung max (m)
L hitung min (m)
L hitung rata-rata
(m)
ΔL hitung (m)
5,00x10-3 5,8365,00 x10-4
2,00 x10-3 1,82 1,66 1,74 1,73
7,50 x10-3 7,405,00 x10-4
2,00 x10-3 2,73 2,48 2,81 1,73
1,00 x10-3 8,085,00 x10-4
2,00 x10-3 3,64 3,31 3,84 1,73
1,50 x10-2 9,445,00 x10-4
2,00 x10-3 5,46 4,97 5,28 1,73
2. Variasi Warna LED
d LED : 0,5 cm
Panjang gelombang LED merah : 620-750 nm
Panjang gelembang LED kuning : 570-590 nm
Panjang gelombang LED biru : 450-495 nm
Naracoba : Ardya Fatma Winarni
Warna LED
d (m)L
pengukuran (m)
Δd (m) D (m)L hitung max (m)
L hitung min (m)
L hitung rata2 (m)
ΔL hitung
(m)
merah5,00 x10-3 10,06
5,00 x10-4
2.00 x10-3 13,2 10,9 12,1 1,2
kuning5,00 x10-3 7,52
5,00 x10-4
2.00 x10-3 14,4 13,9 14,1 1,41
biru5,00 x10-3 5,836
5,00 x10-4
2.00 x10-3 18,2 16,6 17,4 1,73
C. Analisis Data
Variasi Jarak LED Variasi Warna LED
Diketahui:
L pengukuran = 5,836 m
d=0.5 cm=5x10-3m
D=2 mm= 2 x10-3m
Panjang gelombang LED biru = 450-
495nm
Ditanyakan:
L perhitungan….?
Jawab:
L perhitungan dengan λ=450 nm
Lmin= dD1,22 λ
Lmin=5. 10−3 x2. 10−3
1,22 x 4,5. 10−7
Lmin=1,66 m
L perhitungan dengan λ=495 nm
Lmax= dD1,22 λ
Lmax= 5. 10−3 x2.10−3
1,22 x 4,95.10−7
Lmax=1,82m
L perhitungan rata-rata
L= Lmin+Lmax2
L=1,66+1,822
L=1,74 m
Ralat L perhitungan
Δ L=| D1,22 λ|∨Δd∨¿
Δ L=| 2.10−3
1,22 x 4,73. 10−7|∨5.10−4∨¿
Diketahui:
L pengukuran = 10,06 m
d=0.5 cm=5x10-3m
D=2 mm= 2 x10-3m
Panjang gelombang LED merah = 620-
750nm
Ditanyakan:
L perhitungan….?
Jawab:
L perhitungan dengan λ=620 nm
Lmin= dD1,22 λ
Lmin=5. 10−3 x2. 10−3
1,22 x 6,2. 10−7
Lmin=10,9m
L perhitungan dengan λ=750 nm
Lmax= dD1,22 λ
Lmax=5.10−3 x2.10−3
1,22 x7,5. 10−7
Lmax=13,2m
L perhitungan rata-rata
L= Lmin+Lmax2
L=10,9+13,22
L=12,1m
Ralat L perhitungan
Δ L=| D1,22 λ|∨Δd∨¿
Δ L=| 2.10−3
1,22 x 6,85.10−7|∨5.10−4∨¿
Δ L=1,73m Δ L=1,2m
D. Pembahasan
Praktikum “Daya Pisah Lensa Mata” dilakukan pada hari Jumat, 10 April 2015 di
laboratorium IPA 2. Tujuan dari praktikum ini yaitu mengetahui kemampuan lensa mata
memiliki batas dua sumber cahaya yang terpisahkan dan mengetahui jarak maksimum
sampai mata masih dapat membedakan sumber cahaya terpisahkan.
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain lampu LED, roll
meter, billboard sebagai dudukan lampu LED, baterai sebagai sumber tegangan, jepit
buaya sebagai kabel penghubung pada rangkaian lampu LED. Pertama yang dilakukan
yaitu menyusun rangkaian lampu LED dan baterai dihubungkan menggunakan jepit
buaya. Naracoba mengamati cahaya lampu LED sampai hanya terlihat satu cahaya,
kemudian mengukur jarak ketika naracoba hanya melihat satu cahaya lampu LED. Pada
praktikum ini, praktikan membuat dua variasi yaitu, variasi jarak lampu LED dan variasi
warna lampu LED. Berikut adalah pembahasan untuk masing-masing variasi:
1. Variasi jarak lampu LED
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan jarak maksimum sampai mata
masih dapat membedakan sumber cahaya terpisahkan. Pada vaiasi jarak lampu LED
ini, praktikan menggunakan warna lampu LED biru dengan panjang gelombang 450-
495 nm. Praktikan menggunakan satu naracoba yaitu Ardya Fatma Winarni.
Pada praktikum kali ini praktikan menggunakan 4 variasi jarak lampu LED
yaitu 5,00x10-3 m, 7,50 x10-3 m, 1,00 x10-3 m, dan 1,50 x10-2 m. Didapatkan hasil
pengukuran jarak obyek dengan lensa yaitu 5,836 m; 7,40 m; 8,08 m; dan 9,44 m. Dari
hasil praktikum tersebut didapatkan hasil bahwa semakin besar jarak lampu LED
maka semakin besar pula jarak obyek dengan lensa mata. Ini sudah sesuai dengan teori
bahwa semakin besar jarak maka semakin besar pula jarak obyek dengan lensa. Jika
dua benda titik yang terpisah pada jarak tertentu, bayangan kedua benda bukanlah dua
titik tetapi dua pola difraksi. Jika jarak pisah kedua benda titik terlalu dekat maka pola
difraksi kedua benda saling menindih.
Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang
bisa dilihat dengan mata dan gelombang ini tentunya membawa energi. Jadi
sebenarnya cahaya itu sendiri merupakan salah satu bentuk energi. Energi ini bergerak
bersama gelombang itu sendiri. Cahaya juga merupakan dasar ukuran meter: 1 meter
adalah jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299,792,458 detik. Kecepatan
cahaya adalah 299,792,458 meter per detik. Cahaya juga memiliki sifat sebagai
partikel yang biasa disebut foton. Karena itulah cahaya bisa juga dipandang sebagai
kumpulan banyak partikel yang tidak bermassa yang bergerak dengan kecepatan
3×10^8 m/s
Visus (ketajaman penglihatan) adalah nilai kebalikan sudut (dalam menit)
terkecil di mana sebuah benda masih kelihatan dan dapat dibedakan. Tajam
penglihatan adalah kemampuan untuk membedakan antara dua titik yang berbeda pada
jarak tertentu.
Visus (ketajaman penglihatan) adalah ukuran, berapa jauh, dan detail suatu
benda dapat tertangkap oleh mata sehingga visus dapat disebut sebagai fisiologi mata
yang paling penting. Ketajaman penglihatan didasarkan pada prinsip tentang adanya
daya pisah minimum yaitu jarak yang paling kecil antara 2 garis yang masih mungkin
dipisahkan dan dapat ditangkap sebagai 2 garis (Murtiati dkk, 2010).
Dikenal beberapa titik di dalam bidang refraksi, seperti Pungtum Proksimum
merupakan titik terdekat dimana seseorang masih dapat melihat dengan jelas. Pungtum
Remotum adalah titik terjauh dimana seseorang masih dapat melihat dengan jelas, titik
ini merupakan titik dalam ruang yang berhubungan dengan retina atau foveola bila
mata istirahat. Pada emetropia, pungtum remotum terletak di depan mata.
2. Variasi warna lampu LED
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan warna lampu
pada kemampuan lensa mata dalam melihat objek. Pada variasi warna lampu LED ini,
praktikan menggunakan 3 LED dengan warna berbeda yaitu LED warna merah,
kuning, dan biru. Sebagai variabel kontrol dari percobaan ini adalah jarak lampu LED
sebesar 0,5 cm untuk masing-masing warna LED dan percobaan dilakukan oleh satu
naracoba, yaitu Ardya Fatma Winarni.
Daya urai adalah jarak pisah terpendek dari 2 benda titik dimana bayangan
yang dihasilkannya masih dapat ditampilkan sebagai 2 titik terpisah. Alat-alat optik
seperti lup, teropong, dan mikroskop memiliki kemampuan untuk memperbesar
bayangan benda. Namun, perbesaran bayangan benda yang dihasilkan terbatas.
Kemampuan perbesaran alat-alat optik itu selain dibatasi oleh daya urai lensa juga
dibatasi oleh pola difraksi yang terbentuk pada bayangan benda itu. Berikut gambar
pola difraksi yang terbentuk oleh alat-alat optik tersebut, yaitu pola difraksi celah
bulat.
Gambar. Pola difraksi yang dibentuk oleh sebuah celah bulat
Pola difraksi yang dibentuk oleh sebuah celah bulat terdiri atas bintik terang
pusat yang dikelilingi oleh cincin-cincin terang dan gelap. Adapun penjelasan
mengenai pola tersebut dapat dijelaskan melalui gambar jalan sinar seperti berikut:
Gambar Daya urai suatu lensa
D =diameter lubang
l =jarak celah ke layar
dm =jari-jari lingkaran terang
θ = sudut deviasi
Kemungkinan lain pada difraksi cahaya alat optik (terutama retina) adalah
Gambar (b) hampir dapat dipisahkan dari bayangan dari dua sumber cahaya/dua benda
(c) bayangan dari dua sumber cahaya/dua benda tepat dipisahkan
Lensa mata memiliki keterbatasan dalam menentukan adanya dua benda pada
dua jarak tertentu. Keterbatasan ini sering disebut sebagai keterbatasan daya urai mata.
Seperti dijelaskan pada gambar proses daya urai mata di atas, seorang ilmuwan yang
bernama Rayleigh mengemukakan bahwa dua benda titik tepat dapat dipisahkan jika
pusat dari pola difraksi benda pertama berimpit dengan minimum pertama dari difraksi
benda kedua. Ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam penentuan dua benda pada
jarak tertentu, antara lain:
a. Panjang gelombang sumber cahaya tersebut (λ)
b. Jarak antara dua sumber cahaya (l)
c. Jarak antara dua sumber cahaya sampai ke retina (daya urai= d)
d. Lebar pupil/ diafragma mata manusia (D)
Lebih jelas lagi, faktor-faktor tersebut tertuang pada persamaan yang terdapat
pada daya urai mata yaitu
sin θ = 1,22 λ/D
sin θ = d/l
sehingga d = 1,22 λ. l/D
Mata manusia pada umumnya mempunyai lebar diafragma lensa sebesar ±2
mm dengan panjang gelombang yang ditangkap adalah ±5.500 A. Percobaan yang
dilakukan menggunakan tiga variasi LED yaitu merah, kuning, dan biru. LED adalah
generasi terbaru lampu signal sebagai pengganti bola lampu pijar atau halogen.
Adapun jarak dua sumber cahaya (LED) yang masih dapat terlihat oleh pengamat
adalah:
Warna LED d (m)L pengukuran
(m)merah 5,00 x10-3 10,06kuning 5,00 x10-3 7,52
biru 5,00 x10-3 5,836
Warna adalah suatu proses yang terjadi dimana cahaya mengenai suatu benda.
Panjang gelombang warna yang mampu dilihat oleh mata manusia yaitu mulai dari
400-700 nanometer yang disebut dengan visible light. Setiap warna memiliki
karakteristik tertentu. Berikut tabel karakterisik masing-masing warna, khususnya
karakteristik frekuensi dan panjang gelombang.
Sumber: https://indocropcircles.wordpress.com/
Warna merah memiliki panjang gelombang tertinggi, disusul oleh panjang
gelombang warna kuning, dan berlanjut biru dengan panjang gelombang terendah.
Dengan lebar diafragma mata yang sama dan jarak antara dua sumber cahaya yang
sama yaitu 0,5 cm, jika kita mencocokkan dengan rumus d = 1,22 λ. l/D, sehingga
antara panjang gelombang (λ ) dan jarak antara dua sumber dengan retina mata (L)
memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Maka jarak antara dua sumber dengan
retina seharusnya menunjukkan merah sebagai jarak terdekat, kemudian kuning, dan
terakhir biru, seperti pada Lhitung yaitu dengan warna LED merah seharusnya
praktikan mampu melihatnya sebagai dua sumber cahaya sampai pada jarak 12,1 m.
Dengan LED kuning, seharusnya praktikan mampu melihatnya sebagai dua sumber
cahaya sampai pada jarak 14,1 m. Dan dengan LED biru, seharusnya praktikan
mampu melihatnya sebagai dua sumber cahaya sampai pada jarak 17,4 m. Namun,
hasil pengamatan praktikan menunjukkan keadaan yang sebaliknya yaitu dengan jarak
yang semakin kecil untuk gelombang merah, kemudian kuning, dan biru. Pada LED
merah, praktikan mampu melihatnya sebagai dua sumber cahaya maksimal pada jarak
10,06 m; untuk LED kuning pada jarak 7,52 m; dan untuk LED biru pada jarak 5,836
m. Ketidaksesuaian ini bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain: Presepsi praktikan
sehingga ada kemungkinan data tidak sesuai dengan fakta, penggunaan LED pada
siang hari sehingga warna yang dihasilkan kurang sempurna terlihat oleh mata karena
terpengaruh oleh spektrum matahari. Namun, untuk hasil perhitungan secara rumus
sudah menunjukkan semakin besar panjang gelombang, maka semakin pendek jarak
yang diterima retina pada penentuan dua sumber cahaya.
E. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkasn bahwa:
1. Kemampuan lensa mata memiliki batas dua sumber cahaya yang terpisahkan
dipengaruhi oleh Panjang gelombang sumber cahaya tersebut (λ), Jarak antara dua
sumber cahaya (l), Jarak antara dua sumber cahaya sampai ke retina (daya urai= d),
dan Lebar pupil/ diafragma mata manusia (D)
2. Jarak maksimum sampai mata masih dapat membedakan sumber cahaya terpisahkan
disebut daya urai. Semakin besar panjang gelombang suatu sumber cahaya (warna),
maka semakin pendek jarak yang diterima retina pada penentuan dua sumber cahaya.
Semakin besar jarak sumber cahaya (lampu LED), maka semakin besar pula jarak
obyek dengan lensa mata.
F. Daftar Pustaka
Drs. Bambang Ruwanto, M.Si. 2005 Asas-Asas Fisika 3A. Bogor : PT. Ghalid Indonesia.
Murtiati, Tri dkk. 2010. Penuntun Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jurusan
Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta.
G. Lampiran