16
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS NEUTRONIK REAKTOR TERMAL PRESSURIZED WATER REACTOR (PWR) diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika II JURUSAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2014 Disusun Oleh : Beri Bernando (1127030014) FISIKA V/A

LAPORAN PRAKTIKUM.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • LAPORAN PRAKTIKUM

    ANALISIS NEUTRONIK REAKTOR TERMAL

    PRESSURIZED WATER REACTOR (PWR)

    diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika II

    JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

    2014

    Disusun Oleh :

    Beri Bernando

    (1127030014)

    FISIKA V/A

  • ABSTRAK

    Percobaan ini yang berjudul analisis gerak neutronik reaktor termal pressurized

    water reactor (PWR) yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengayaan (enrichment)

    dari bahan bakar uranium 235 atau yang biasa disebut dengan U-235. Pada percobaan ini

    dilakukan dengan menghitung nilai besarnya K infinite dalam setiap tahun dengan variasi

    banyaknya penambahan bahan bakar uranium 235 dari 2% sampai 6.5%.

    Pada percobaan ini kami menggunakan bahan bakar uranium 235 hanya untuk

    perkiraan 12 tahun kedepan. Berdasarkan hasil grafik yang telah didapatkan, maka dapat

    diketahui nilai besar K infinite semakin kecil setiap tahunnya. Dengan semakin

    berkurangnya nilai dari K infinite ini, maka dapat diperkirakan bahan bakar uranium 235

    akan habis sekitar 30 tahun kedepan.

    Tetapi dengan penambahan persentase uranium 235, akan meningkatkan besarnya

    nilai K infinite dan selisih dari nilai K infinite nya setiap tahun akan semakin sedikit, dan

    inilah yang menyebabkan perkiraan habisnya bahan bakar uranium 235 akan lebih lama.

    ( Kata kunci : uranium 235, K infinite, enrichment, dan reaktor )

  • A. TUJUAN

    Tujuan praktikum ini adalah supaya bisa menganalisis pengaruh pengayaan

    (enrichment) U-235 pada bahan bakar reaktor nuklir.

    B. ALAT DAN BAHAN

    Spesifikasi yang dibutuhkan dalam melakukan eksperimen ini adalah :

    1. Laptop berbasis Linux atau windows dengan menggunakan Cygwin

    2. g++, gcc atau fortran sebagai bahasa pemrograman

    3. Software SRAC.tar dan SRACLIB-JDL32.tar

    4. Software Exel.

    C. DASAR TEORI

    a. Persamaan Difusi Multigroup

    Persamaan difusi merupakan bentuk pendekatan yang paling sederhana

    untuk menyelesaikan kasus dalam analisis neutronik reaktor nuklir. Solusi

    persamaan difusi akan memberikan bentuk distribusi fluks neutron terhadap

    ruang dan selanjutnya dapat diperoleh bentuk distribusi daya. Persamaan difusi

    ini menggambarkan hubungan antara laju reaksi produksi, laju serapan dari laju

    bocoran neutron. Produksi neutron dapat berasal dari hasil reaksi fisi, dari

    hamburan atau dari suatu sumber neutron luar. Serapan neutron terjadi akibat

    reaksi absorpsi neutron oleh inti-inti atom medium. Sedangkan bocoran neutron

    terjadi akibat hamburan yang keluar menuju elemen ruang lain atau keluar dari

    batas luar medium. Bentuk umum persamaan difusi dalam keadaan steady state:

  • b. Reaksi Fisi Berantai

    Prinsip kerja reaktor nuklir sebenarnya mirip dengan pembangkit listrik

    konvensional, perbedaan utama terletak pada sumber energi dan jenis bahan

    bakar. Sumber energi listrik konvensional berasal dari proses pembakaran

    secara kimia bahan bakar fosil, sedangkan energi reaktor nuklir berasal dari

    reaksi fisi nuklir pada material-material fisil. Reaksi fisi nuklir disebut juga

    reaksi (n, fision) dan termasuk reaksi eksoterm yang menghasilkan energi

    dalam jumlah yang relatif sangat besar. Reaksi fisi nuklir pada dasarnya adalah

    reaksi pembelahan inti atom berat menjadi inti-inti atom lebih ringan, akibat

    tumbukan oleh neutron.

    Gambar reaksi fisi berantai

    c. Faktor Multifikasi

    Berdasarkan nilai faktor multifungsi, terdapat tiga jenis keadaan teras

    reaktor, yaitu :

    k > 1 , disebut keadaan superkritis, dimana populasi neutron terus

    bertambah.

    k = 1 , disebut keadaan kritis, dimana populasi neutron tidak berubah

    (konstan).

  • k < 1 , disebut keadaan subkritis, dimana populasi neutron terus

    berkurang.

    Dari ketiga nilai keadaan teras reaktor tersebut, dapat dilihat dari grafik

    berikut :

    D. PROSEDUR PERCOBAAN

    Eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan simulasi komputasi, pertama

    menghitung nilai enrichment mulai dari 2% sampai 8%, setelah itu menghitung fuel

    fraction untuk bahan bakar, kemudian clading dan moderator dengan rentang nilai

    40% sampai 60%. Setelah itu menghitung densitas untuk masing-masing bahan

    bakar dan clading yang akan digunakan. Dan menghitung penambahan burnable

    poisson. Data hasil penhitungan tersebut dimasukan kedalam software SRAC untuk

    masing-masing sfesifikasinya dan kemudian menjalankan programnya.

  • E. DATA DAN PEMBAHASAN

    1. Data Pengamatan

    a. Enrichment U-235 2%

    Tabel dan grafik enrichment 2%

    Running Cygwin 2%

    b. Enrichment U-235 2.50%

    Tabel dan grafik enrichment 2.50%

  • Runing 2.50%

    c. Enrichment U-235 3%

    Tabel dan grafik enrichment 3%

    Runing 3%

  • d. Enrichment U-235 3.5%

    Tabel dan grafik enrichment 3.5%

    Runing 3.5%

    e. Enrichment U-235 4%

    Tabel dan grafik enrichment 4%

  • Runing 4%

    f. Enrichment U-235 4.5%

    Tabel dan grafik enrichment 4.5%

    Runing 4.5%

  • g. Enrichment U-345 5%

    Tabel dan grafik enrichment 5%

    Runing 5%

    h. Enrichment U-235 5.50%

    Tabel dan grafik enrichment 5.50%

  • Runing 5.50%

    i. Enrichment U-235 6%

    Tabel dan grafik enrichment 6%

    Runing 6%

  • j. Enrichment U-235 6.5%

    Tabel dan grafik enrichment 6.50%

    Runing 6.5%

  • h. Tabel dan Grafik nilai Enrichment dari 2% Sampi 6.5%

    Tabel

    tahun k inf

    2% 2.50% 3% 3.50% 4% 4.50% 5% 5.50% 6% 6.50%

    3.60E+02 1.187874 1.259759 1.301221 1.335054 1.353364 1.371866 1.393439 1.408854 1.422197 1.433855

    7.20E+02 1.150082 1.218497 1.259757 1.294345 1.314128 1.334092 1.356798 1.373511 1.388115 1.400986

    1.08E+03 1.131044 1.198077 1.239557 1.274797 1.295486 1.316306 1.339667 1.357046 1.372239 1.385624

    1.44E+03 1.111123 1.177255 1.219062 1.255017 1.276638 1.298392 1.322506 1.340665 1.356588 1.370645

    1.80E+03 1.091895 1.157091 1.199118 1.235667 1.258109 1.280708 1.305509 1.324405 1.34103 1.355746

    2.16E+03 1.073741 1.137925 1.180062 1.217076 1.240223 1.263563 1.288952 1.308505 1.325765 1.341086

    2.52E+03 1.056623 1.119748 1.161916 1.199299 1.223067 1.247059 1.272948 1.293084 1.310912 1.326781

    2.88E+03 1.040413 1.102443 1.144595 1.18228 1.206615 1.231194 1.257511 1.27817 1.29651 1.312875

    3.24E+03 1.024987 1.085887 1.111985 1.165931 1.190799 1.215916 1.24261 1.263743 1.282551 1.299369

    3.60E+03 1.010255 1.069975 1.127985 1.150156 1.175537 1.201161 1.228193 1.249765 1.269008 1.286248

    3.96E+03 0.996157 1.054633 1.096512 1.134874 1.160757 1.186864 1.214205 1.236191 1.255841 1.273478

    4.32E+03 0.982653 1.039804 1.081503 1.12002 1.146392 1.172965 1.200591 1.222971 1.243012 1.261027

    Grafik

  • 2. Pembahasan

    Percobaan ini yang berjudul analisis gerak neutronik reaktor termal pressurized

    water reactor (PWR) yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengayaan (enrichment)

    dari bahan bakar uranium 235 atau yang biasa disebut dengan U-235. Pada percobaan ini

    dilakukan dengan menghitung nilai besarnya K infinite dalam setiap tahun dengan variasi

    banyaknya penambahan bahan bakar uranium 235 dari 2% sampai 6.5%.

    Langkah-langkah percobaan ini adalah menghitung terlebih dahulu nilai dari

    persentase uranium 238 yang berkurang pada saat penambahan persentase dari bahan bakar

    uranium 235, setelah itu menentukan banyaknya molalitas dari kedua bahan uranium yang

    dapat menghasilkan nilam mol dari uranium 235 yang bertambah dan uranium yang

    berkurang. Kemudian setelah mendapatkan hasil mol dari kedua bahan uranium tersebut

    baru kita akan mendapatkan besarnya hasil mol dari oksigen yang mempengaruhinya.

    Setelah mendapatkan hasil ketiga mool dari bahan tersebut, maka kita akan masuk k

    software cygwin untuk mengetahui hasil kerja dari tiap-tiap persentase dari uranium 235

    yaitu dengan mengetahui perubahan besarnya nilai K infinite tiap tahunnya. Setelah itu

    membuat grafik yang bertujuan untuk melihat besarnya pengaruh perubahan K infinite

    setiap tahunnya setelah divariasikan nilai persentase dari bahan bakar uranium tersebut.

    Berdasrkan hasil grafik yang telah didapatkan, maka dapat diketahui nilai besar K

    infinite semakin kecil setiap tahunnya. Hal itu disebabkan oleh besarnya nilai K infinite

    berbanding terbalik terhadap penambahan tehun. Hal ini yang menyebabkan setiap tahun,

    bahan bakar dari uranium 235 akan semakin berkurang. Pada percobaan ini kami

    menggunakan bahan bakar uranium 235 hanya untuk perkiraan 12 tahun kedepan. Dengan

    semakin berkurangnya nilai dari K infinite ini, maka dapat diperkirakan bahan bakar

    uranium 235 akan habis sekitar 30 tahun kedepan.

    Berdasarkan grafik, ketika persentase dari uranium 235 ditambahkan, maka dapat

    diketahui dengan penambahan persentase nilai dari uranium 235, nilai K-Infinite yang

    didapatkan akan semakin besar, dan pengurangan besarnya K infinite ini tidak terlalu

    menurun drastis (selisih) setiap tahunnya akan berkurang, maka dapat disimpulkan bahwa

    dengan penambahan nilai persentase uranium 235, akan lebih menghemat bahan bakar

  • uranium tersebut sehingga dapat diperkirakan uranium 235 akan habis setelah 40 tahun

    kedepan.

    Tetapi dengan penambahan persentase dari uranium 235 ini akan mengakibatkan

    besarnya persentase dari uranium 238 akan semakin berkurang, sehingga berdasarkan

    grafik dapat diketahui setiap penambahan persentase uranium 235, maka nilai K infinite nya

    akan tinggi. Dengan penambahan persentase uranium 235 dan semakin berkurangnya

    uranium 238, dapat mempengaruhi terjadi penurunan garis linear pada grafik tersebut.

    F. KESIMPULAN

    Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulakan bahwa semakin

    lama tahun yang ditentukan, maka nilai dari K infinite akan semakin berkurang, dan itulah

    yang menyebabkan bahan bakar uranium 235 akan semakin habis. Tetapi dengan

    penambahan persentase uranium 235, akan meningkatkan besarnya nilai K infinite dan

    selisih dari nilai K infinite nya setiap tahun akan semakin sedikit, dan inilah yang

    menyebabkan perkiraan habisnya bahan bakar uranium 235 akan lebih lama.

  • G. DAFTAR PUSTAKA

    Duderstadt, James J dkk. 1975. Nuclear Reactor Analysis. John wiles dan sons

    Okumura, Keisuke dkk. 2002. SRAC (ver.2002);the comprehensive neutronics calculation code system. Jepang: JAERI

    Subkhi, M.N., Suud, Z. (2005) Design Study of Small Long-life Thorium-Uranium Fueled Pressurized Water Ractor (PWR), COE-INES, TIT-ITB-BATAN.

    Krane, Kenneth S. 1987. Intoductory nuclear physics. New York: John wiley and sons

    Ramdani, R.,Subkhi, M.N., Suud, Z. 2012. Studi Desain Reaktor Termal Pressurized Water Reactor (PWR) Kecil Berumur Panjang Berbahan Bakar

    Thorium Nitrida