8
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 “Penentuan Kadar Klorida dengan Argentometrik (Metoda Gravimetri) ” Selasa, 14 April 2014 Disusun Oleh: Yeni Setiartini 1112016200050 Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah Huda Rahmawati Aida Nadia Rizky Harry Setiawan. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Laporan Praktikum Penentuan Kadar Klorida. Gravimetri Yeni

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kimia Analitik klasik

Citation preview

  • LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALITIK 2

    Penentuan Kadar Klorida dengan Argentometrik

    (Metoda Gravimetri)

    Selasa, 14 April 2014

    Disusun Oleh:

    Yeni Setiartini

    1112016200050

    Kelompok 3:

    Fahmi Herdiansyah

    Huda Rahmawati

    Aida Nadia

    Rizky Harry Setiawan.

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2014

  • ABSTRAK

    Telah dilakukan percobaan penentuan kadar klorida dengan metode Argentometri

    dan dengan menerapkan metode gravimetric, metode Argentometri yang digunakan

    adalah metode mohr dengan mereaksikan 5ml MgCl2 dan AgNO3 serta kromat

    sebagai indikatornya, dari endapan yang terbentuk dilakukan penyaringan dan

    pemanasan sehingga didapat hasil penimbangan kadar klorida 75,94 %.

    PENDAHULUAN

    Pengendapan mungkin adalah metode yang paling sering dipakai dalam praktik

    analisis kualitatif. Timbulnya endapan sebagai suatu hasil regensia tertentu dapat

    dipakai sebagai uji terhadap suatu ion tertentu. Namun pengendapan dapat juga

    digunakan untuk pemisahan. Untuk melakukan hal ini suatu regensia yang sesuai

    ditambahkan, yang membentuk endapan (endapan-endapan) dengan hanya satu atau

    beberapa ion yang ada dalam larutan. Setelah penambahan reagensia dalam jumlah

    yang sesuai endapan disaring dan dicuci. Kemudahan suatu endapan disaring dan

    dicuci tergantung senagian besar struktur morfologi endapan yaitu pada bentuk dan

    ukuran Kristal-kristalnya (VOGEL,1985).

    Suatu metode analisis gravimetrik biasanya didasarkan pada reaksi kimia :

    aA + rR AaRr

    dimana a molekul analit A bereaksi dengan r molekul reagennya R. produknya yakni

    AaRr, biasanya merupakan substansi yang sedikit larut yang ditimbulkan setelah

    pengeringan atau yang bisa dibakar menjadi senyawa lain yang komposisinya

    diketahui, untuk kemudian ditimbang. Persyaratan yang harus dipenuhi agar metode

    gravimtrik berhasil yaitu :

    a) Proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehingga kuantitas analit yang

    terendapkan secara analitis tidak dapat terdeteksi

    b) Zat yang ditimbang hendaknya mempunyai susunan yang pasti dan hendaknya

    murni bila tidak diperolehhasil galat.

  • Dalam prosedur gravimetrik yang lazim, suatu endapan ditimbang dan dirinya analitik

    dalam sampel dihitung. Maka presentasi nilai A adalah:

    %A =

    x 100%

    Persoalan yang sangat penting dalam gravimetrik adalah pembentukan endapan yang

    murni dan dapat disaring. Pendalaman masalah ini dapat diperoleh melalui studi laju

    endapan dimana partikel-partikel berubah menjadi gumpalan-gumpalan yang cukup

    besar untuk memisahkan dari larutan tersebut sebagai endapan. (R.A. DAY, JR. &

    A.L. UNDERWOOD, 2002).

    Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang melibatkan pembentukan

    endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titrant dan analit. Hal dasar yang

    diperlukan dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang

    cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang

    menggangu titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati.

    Salah satu jenis titrasi pengendapan yang sudah lama dikenal adalah melibatkan reaksi

    pengendapan antara ion halida (Cl-, I-, Br-) dengan ion perak Ag+. Titrasi ini biasanya

    disebut sebagai Argentometri yaitu titrasi penentuan analit yang berupa ion halida

    (pada umumnya) dengan menggunakan larutan standart perak nitrat AgNO3. Titrasi

    argentometri tidak hanya dapat digunakan untuk menentukan ion halide akan tetapi

    juga dapat dipakai untuk menentukan merkaptan (thioalkohol), asam lemak, dan

    beberapa anion divalent seperti ion fosfat PO43-dan ionarsenatAsO43-.Dasar titrasi

    argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak mudah larut antara titran

    dengan analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi penentuan NaCl

    dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari analit membentuk garam

    yang tidak mudah larut AgCl.

    Ag(NO3)(aq) + NaCl(aq) AgCl(s) +NaNO3(aq)

    Setelah semua ion klorida dalam analit habis maka kelebihan ion perak akan

    bereaksi dengan indicator. Indikator yang dipakai biasanya adalah ion kromat CrO42-

    dimana dengan indicator ini ion perak akan membentuk endapan berwarna coklat

    kemerahan sehingga titik akhir titrasi dapat diamati. Inikator lain yang bisa dipakai

  • adalah tiosianida dan indicator adsorbsi. Berdasarkan jenis indicator dan teknik titrasi

    yang dipakai maka titrasi argentometri dapat dibedakan atas Argentometri dengan

    metode Mohr, Volhard, atau Fajans. Selain menggunakan jenis indicator diatas maka

    kita juga dapat menggunakan metode potensiometri untuk menentukan titik ekuivalen.

    Ketajaman titik ekuivalen tergantung dari kelarutan endapan yang terbentuk dari

    reaksi antara analit dan titrant. Endapan dengan kelarutan yang kecil akan

    menghasilkan kurva titrasi argentometri yang memiliki kecuraman yang tinggi

    sehingga titik ekuivalen mudah ditentukan, akan tetapi endapan dengan kelarutan

    rendah akan menghasilkan kurva titrasi yang landai sehingga titik ekuivalen agak sulit

    ditentukan. Hal ini analog dengan kurva titrasi antara asam kuat dengan basa kuat dan

    anatara asam lemah dengan basa kuat.

    Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode analisis kuantitatif

    suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen

    dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah

    proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Metode

    gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat

    diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan.

    Penggunaan gravimetri, dapat digunakan dalam analisis kadar air. Untuk penentuan

    kadar air suatu kristal dalam senyawa hidrat, dapat dilakukan dengan memanaskan

    senyawa dimaksud pada suhu 110130C. Berkurangnya berat sebelum pemanasan

    menjadi berat sesudah pemanasan merupakan berat air kristalnya (Anonim.2014)

    MATERIAL DAN METODE

    Material

    AgCl, larutan AgNO3 0,1 N dan 1 %; K2CrO4; HNO3 0,05 M; HCl 0,1 M dan akuades.

    Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah krus porselen, oven, neraca analitik,

    kertas saring, buret, pipet tetes, water bath dan desikator.

    Metode Mohr

    1. Buret disiapkan lalu diisi AgNO3.

    2. AgCl sebanyak 5 mL dimasukkan kedalam gelas beaker.

  • 3. Larutan AgCl ditambahkan 2-3 tetes K2CrO4.

    4. AgCl dititrasi hingga mencapai titik ekuivalen.

    5. Dilanjutkan dengan metode gravimetri

    Metode Gravimetri

    6. Larutan dipanaskan dengan menggunakan pemanas air (temperature

    500C) sambil terus diaduk 5 menit.

    7. Didiamkan pada suhu tersebut selama 2-3 menit sampai terjadi

    pemisahan endapan dan larutan jernih.

    8. Uji kesempurnaan endapan degan menambahkan 2-3 tetes AgNO3 0,1

    M, diperhatikan bila tidak terjadi endapan lagi.

    9. Simpan larutan ditempat yang gelap selama 20 menit.

    10. Endapan lalu disaring dan dicuci dengan 10 mL HNO3 0,05 N

    sebanyak 3 kali sampai bebas AgNO3 (cek dengan HCl 0,1 N).

    11. Endapan lalu dipindahkan ke dalam porselen yang sudah diketahui

    beratnya.

    12. Krus yang sudah berisi endapan lalu dipanaskan selama 10 menit

    dalam oven temperature 1050C dan didinginkan selama 20 menit

    dalam desikator dan ditimbang.

    13. Step 10 dilakukan berulang-ulang hingga didapatkan berat yang

    konstan.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Cawan porslen 55,9364 gram

    Kertas saring 1,0473 gram

    Cawan + kertas saring 56.9837 gram

    Cawan + kertas saring + sampel 57.5733 gram

  • Cawan + kertas

    saring +sampel

    Pemanasan I

    Pemanasan II

    57,4313 gram

    57,4317 gram

    Massa sample Massa sample awal 0.5896 gram

    Massa sample pemanasan I 0.4476 gram

    Massa sample pemanasan II 0.4480 gram

    Massa sampel rata rata 0.4478 gram

    Volume titrasi awal 49 ml

    Volume titrasi akhir 38 ml

    Volume AgNO3 11 ml

    Persentasi massa klorida dalam metode mohr 22%

    Perhitungan

    Kadar klorida = massa klorida

    massa sampel endapanx 100%

    = 0.4478 gram

    0.5896 gram 100%

    =75,94 %

    Pada percobaan kali ini bertujuan untuk penentukan kadar klorida pada suatu sample

    dengam mengunakan metode gravimetric, Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan

    salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui

    dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses

    pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu

    unsur atau senyawa tertentu. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama,

    adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat

    digunakan. Penggunaan gravimetri, dapat digunakan dalam analisis kadar air. Untuk

    penentuan kadar air suatu kristal dalam senyawa hidrat, dapat dilakukan dengan

  • memanaskan senyawa dimaksud pada suhu 110130C. Berkurangnya berat sebelum

    pemanasan menjadi berat sesudah pemanasan merupakan berat air kristalnya

    (Anonim.2014). Namun untuk menentukan kadar klorida yang terbentuk digunakan

    metode mohr untuk membentuk endapan sampel serta alternative untuk menentukan

    kadar klorida selain metode gravimetric ini, setelah terbentuk endapan dari metode

    mohr dilakukan pemanasan dengan menggunakan pemanas air (temperature 500C)

    sambil terus diaduk 5 menit. Didiamkan pada suhu tersebut selama 2-3 menit sampai

    terjadi pemisahan endapan dan larutan jernih. Uji kesempurnaan endapan degan

    menambahkan 2-3 tetes AgNO3 0,1 M, diperhatikan bila tidak terjadi endapan lagi.

    Simpan larutan ditempat yang gelap selama 20 menit Endapan lalu disaring dan dicuci

    dengan 10 mL HNO3 0,05 N kemudian di cek dengan mengunakan HCl untuk

    mengetahui apakah terbentuk endapan lagi atau tidak, dalam praktikum kami

    kesulitan dalam mencuci endapan karena setelah beberapa kali dicek menggunakan

    HCL masih terbentuk endapan sehingga mungkin didapat kesalahan dalam hasil yang

    diperoleh dan setelah dilakukan pemanasan beberapa kali sampai berat endapan

    sample didapat persen berat sampel 75,94 % berbeda dengan hasil metode mohr yakni

    sekitar 22% kadar klorida dalam endapan yang sama. menurut R.A. DAY, JR. & A.L.

    UNDERWOOD (2002) dalam bukunya bahwa, persyaratan yang harus dipenuhi agar

    metode gravimtrik berhasil yaitu :

    a) Proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehingga kuantitas analit yang

    terendapkan secara analitis tidak dapat terdeteksi

    b) Zat yang ditimbang hendaknya mempunyai susunan yang pasti dan hendaknya

    murni bila tidak diperolehhasil galat.

    Kemungkinan terjadi kontaminasi susunan zat atau endapan menjadi tidak murni

    klorida sehingga terjadi penambahan massa pada sampel.

  • KESIMPULAN

    Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode analisis kuantitatif

    suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat

    komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan.

    Proses pengendapan haruslah sempurna dan zat yang ditimbang mempunyai

    susunan yang pasti.

    Kadar klorida pada metode gravimetric ini adalah 75,94 %

    REFERENSI

    Anonim. 2013. PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA I : Analisa Pengendapan

    Kimia. Diakses dari http://pdtk1-tekim-undip.weebly.com/materi-argento-

    gravimetri.html pada tanggal 19 April 2014

    Underwood A.L., JR. R.A. DAY. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.

    Jakarta : Erlangga

    Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi ke Lima.

    Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.