Upload
ekayuda
View
1.203
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Exercise
Citation preview
Laporan Praktikum KimiaLaju Reaksi
Oleh:
1. Kurniawan Eka Yuda (5)2. Tri Puji Lestari (23)3. Rina Puspitasari (17)4. Elva Alvivah Almas (11)5. Rusti Nur Anggraeni (35)6. Eki Aisyah (29)
Kelas XI IPA 4
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sewon Bantul
2012/2013
BAB I
Pendahuluan
A. Dasar Teori
Laju reaksi menyatakan laju berkurangnya jumlah reaktan atau laju bertambahnya jumlah
produk dalam satuan waktu. Satuan jumlah zat bermacam- macam, misalnya gram, mol, atau
konsentrasi. Sedangkan satuan waktu digunakan detik, menit, jam, hari, ataupun tahun. Dalam
reaksi kimia banyak digunakan zat kimia yang berupa larutan atau berupa gas dalam keadaan
tertutup, sehingga dalam laju reaksi digunakan satuan konsentrasi (molaritas). Dan untuk
mengetahui lebih jelasnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi maka kita
lakukan sebuah praktikum tentang laju reaksi.
B. Tujuan Praktikum-Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi:
·Konsentrasi
Pada umumnya, reaksi akan berlangsung lebih cepat jika konsentrasi pereaksi diperbesar. Zat yang
konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya
tersusun lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang susunannya lebih rapat,
akan lebih sering bertumbukan dibanding dengan partikel yang susunannya renggang, sehingga
kemungkinan terjadinya reaksi makin besar.
· Luas Permukaan
Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur atau bersentuhan.
Pada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang batas campuran. Bidang batas
campuran inilah yang dimaksud dengan bidang sentuh. Dengan memperbesar luas bidang sentuh, reaksi
akan berlangsung lebih cepat.
· Temperatur
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur, energi gerak atau energi kinetik partikel
bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar,
maka kemungkinan terjadinya tumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin
besar. Suhu atau temperatur ternyata juga memperbesar energi potensial suatu zat. Zat-zat yang energi
potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar menghasilkan tumbukan efektif. Hal ini terjadi karena
zat-zat tersebut tidak mampu melampaui energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka hal ini
akan memperbesar energi potensial, sehingga ketika bertumbukan akan menghasilkan reaksi.
· Katalis
Katalis adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya reaksi, tetapi pada akhir reaksi dapat
diperoleh kembali. Fungsi katalis adalah menurunkan energi aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu reaksi
ditambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi. Hal ini disebabkan karena zat-zat yang
bereaksi akan lebih mudah melampaui energi aktivasi.
BAB III
Metode
A. Alat dan Bahan :
Alat :1) Bekker glass2) Tabung reaksi3) Corong4) Thermometer5) Gelas ukur6) Pipet tetes7) Spatula8) Labu reaksi9) Balon10) Alat penggerus11) Botol penyimpanan 12) Kaki tiga13) Korek api14) Spritus15) Stopwatch16) Neraca digital17) Kaca arloji18) Pengaduk 19) Kertas
B. Cara Kerja:
a. Menentukan faktor RLangkah kerja:
1. Buatlah larutan HCl dengan 3 konsentrasi berbeda (encerkan dari larutan yang telah kalian buat pada eksperimen sebelumnya), yaitu 3 M, 1.5 M, dan 0.75 M.
2. Ambil masing-masing 3ml larutan HCl tersebut dan masukkan kedalam tabung reaksi.3. Timbang 0.5 gram pualam, masukkan kedalam tabung reaksi.4. Segera tutup tabung reaksi dengan balon.5. Catat waktu yang dibutuhkan agar balon bisa berdiri, dan amati kondisi balon untuk setiap
konsentrasi yang berbeda.
Bahan :
1) Larutan HCl 3M, 100ml2) Larutan HCl 1,5M, 100ml3) Larutan HCl 0,75M, 100ml4) Larutan FeCl3 0,1M, 100ml5) Pualam (gerusan dan
bongkahan)6) Larutan Na2S2O3
7) Larutan H2O5
b. Menentukan faktor SLangkah kerja:
1. Ambil masing-masing 3 mL larutan HCl 0,75 M, masukkan kedalam tabung reaksi.2. Timbang 0,5 gram pualam dalam bentuk bongkahan sebanyak 3 kali.
3. Masukkan 0,5 gram pualam tersebut kedalam tabung reaksi, amati banyaknya gelembung yang dihasilkan dan catat waktu yang diperlukan agar balon dapat berdiri tegak.
4. Ulangi percubaan tersebut sampai 3 kali.5. Lakukan langkah yang sama dengan menggunakan pualam yang telah digerus halus.6. Bandingkan apa yang terjadi.
c. Menentukan Faktor TLangkah Kerja:
1. Buatlah tanda silang pada sehelai kertas.2. Masukkan 25mL Na2S2O3 0,2M kedalam beker gelas. Letakkan gelas tersebut diatas kertas yang
bertanda silang. Ukur suhunya dan catat.3. Tambahkan 5Ml HCl 1,5M. Ukur suhunya dan catat waktu yang diperlukan sejak penambahan
HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi (amati dari atas beker gelas ).4. Ulangil langkah kerja diatas sampai 3 kali.5. Masukkan 25mL Na2S2O3 0,2M kedalam beker gelas lain. Panaskan hingga suhu 10°C diatas
suhu percobaan pertama. Catat suhunya.6. Letakkan beker tersebut diatas kertas bertanda silang. Tambahkan 5 ml HCl 1,5M dan catat
waktu yang dibutuhkan mulai dari penambahan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi. 7. Ulangi langkah 5 dan 6 sebanyak 2 kali.
d. Menentukan Faktor U Langkah kerja :
1. Masukkan 20 ml larutan H2O2 5 % ke dalam dua gelas kimia. Amati kecepatan gelembung gas pada kedua gelas itu dan catat
2. Tambahkan 20 tetes NaCl 0,1 M ke dalam beker gelas 1 dan 20 tetes FeCl3 0,1 M ( yang anda buat pada percobaan sebelumnya ) ke dalam beker gelas 2. Bagaimana kecepatan timbulnya gelembung gas pada kedua gelas kimia tersebut ? amati dan catat.
BAB IV
Pembahasan
Sebelum melakukan percobaan, kita harus mengencerkan larutan terlebih dahulu. Pertama kita harus mengencerkan NaOH, HCl, dan FeCl3 yang berbentuk padatan .
a. Pengenceran NaOH 0,1 M 100mL, M = mol massa = mol x Mm
V = 0,01 x 400,1= mol = 0,4
0,1 mol= 0,01
Setelah itu masukkan 0,4 gram NaOH kedalam glass bekker dan encerkan dengan aquades. Setelah diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades sampai volumenya 100 mL kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan NaOH kedalam botol yang sudah diberi label NaOH dan tanggal pembuatan.
b. Pengenceran HCl M=mol V mol=3 x 0,1 =0,3 molMassa=mol x Mm =0,3 x 36,5 =10,95 gram
Setelah itu masukkan 10,95 gram HCl ke dalam glass bekker dan encerkan dengan aquades. Setelah diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades sampai volumenya 100 mL kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan HCl kedalam botol yang sudah diberi label HCl dan tanggal pembuatan.
c. Pengenceran FeCl3
M=mol V mol=0,1 x 0,1 =0,01 molMassa=mol x Mm =0,01x 55+3(35,5) =0,01 x 161,5 =1,615 gram
Setelah itu masukkan 1,615 gram FeCl3 ke dalam glass bekker dan encerkan dengan aquades. Setelah diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades sampai volumenya 100 mL kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan FeCl3 kedalam botol yang sudah diberi label FeCl3 dan tanggal pembuatan.
Untuk percobaan yang selanjutnya kita harus mengencerkan HCl dengan konsentrasi 3 M menjadi 1,5 M dan 0,75 M.
a) Pengenceran HCl 3 M menjadi 1,5 M
Msebelum x Vsebelum = Msesudah x Vsesudah3V = 1,5 x 1003V = 150 V = 150
3 V = 50 mL
Setelah itu masukkan 50 mL HCl ke dalam glass bekker dan encerkan dengan aquades. Setelah diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades sampai volumenya 100 mL kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan HCl kedalam botol yang sudah diberi label HCl dan tanggal pembuatan.
b) Pengenceran 0,75 M HClMsebelum x Vsebelum = Msesudah x Vsesudah
3V = 0,75 x 1003V = 75 V = 75
3 V = 25 mL
Setelah itu masukkan 25 mL HCl ke dalam glass bekker dan encerkan dengan aquades. Setelah diencerkan dengan aquades kemudian masukkan kedalam labu reaksi, tambahkan aquades sampai volumenya 100 mL kemudian dikocok. Setelah itu masukkan larutan HCl kedalam botol yang sudah diberi label HCl dan tanggal pembuatan.
Data Percobaan:
DATA PENGAMATAN FAKTOR R:-Percobaan larutan HCl 3 M dengan pualam bermassa 0,5 gram:No. HCl (M) Massa pualam Waktu (detik)
1. 3 M 0,5 gram 42. 3 M 0,5 gram 83. 3 M 0,5 gram 2
ΔT= 4+8+2 = 4,63
-Percobaan larutan HCl 1,5 M dengan pualam bermassa 0,5 gram:No. HCl (M) Massa pualam Waktu (detik)
1. 1,5 M 0,5 gram >3002. 1,5 M 0,5 gram 753. 1,5 M 0,5 gram 93
ΔT= 300+75+93 => 1563
- Percobaan larutan HCl 0,75 M dengan pualam bermassa 0,5 gram:No. HCl (M) Massa pualam Waktu (detik)
1. 0,75 M 0,5 gram >3002. 0,75 M 0,5 gram >3003. 0,75 M 0,5 gram >300
ΔT= 300+300+300 = >3003
Dari pengamatan diatas kita dapat merumuskan bahwa :1. Reaksi yang terjadi adalah dengan berbeda kemolaran dari setiap larutan HCl yang dicampur
dengan pualam serbuk menyebabkan terjadinya tekanan udara yang dapat membuat balon mengembang dengan hitungan waktu yang berbeda-beda.
2. Faktor yang berpengaruh dari reaksi diatas adalah Kemolaran.3. Reaksi yang berlangsung dengan cepat adalah reaksi dengan tingkat kemolaran 3M, karena
semakin tinggi kosentrasi, semakin banyak tumbukan antar molekul yang terjadi sehingga reaksi berlangsung dengan cepat.
DATA PENGAMATAN FAKTOR S
No [HCl] (M) Massa Pualam (bongkahan)
Waktu (detik) Massa Pualam (gerus halus)
Waktu (detik)
1. 0,75 0,5 gram 1,33 menit 0,5 gram 6 detik2. 0,75 0,5 gram >300 menit 0,5 gram 3 detik3. 0,75 0,5 gram >300 menit 0,5 gram 2 detik
Waktu rata-rata Waktu rata-rata
Dari pengamatan diatas kita dapat merumuskan bahwa:1. Reaksi yang terjadi adalah balon akan lebih cepat mengembang ketika HCl berkonsentrasi dengan
1,5 M yang tercampur dengan pualam berbentuk serbuk. Sedangkan balon akan mengembang lebih lambat ketika HCl berkonsentrasi dengan 1,5 M yang tercampur dengan pualam berbentuk bongkahan.
2. Faktor yang berpengaruh dari percobaan diatas adalah Luas Permukaan.3. Reaksi dengan pualam yang digerus halus. Karena dalam bentuk gerusan halus, ukurannya
menjadi lebih kecil tetapi jumlahnya banyak sehingga luas permukaan bidang tumbukan antara zat pereaksi akan semakin besar.
DATA PENGAMATAN FAKTOR T
No. Suhu Na2S2O3 Waktu(detik) Suhu Na2S2O3 Waktu(detik)1. 28° 16 38° 102. 28° 15 38° 93. 28° 13 38° 9
Waktu Rata-rata 14,6 Waktu rata-rata 9,3
Dari pengamatan diatas kita dapat merumuskan :1. Reaksi yang terjadi larutan Na2S2O3 menjadi keruh ketika dicampur dengan HCl.2. Faktor yang berpengaruh adalah Suhu.3. Reaksi yang lebih cepat adalah larutan Na2S2O3 yang telah dipanaskan hingga suhu naik 10°C
dari suhu percobaan pertama. Karena suhu dinaikkan reaksi akan berlangsung lebih cepat. Hal ini disebabkan bila ada kenaikkan suhu molekul-molekul yang bereaksi akan bergerak lebih cepat sehingga energy kinetiknya tinggi.
DATA PENGAMATAN FAKTOR UNo.
Larutan Pengamatan
1. H2O2 Gelembung banyak tidak bereaksi2. H2O2 + NaCl Gelembung banyak hanya diam3. H2O2 + FeCl3 Gelembung banyak reaksi cepat bias bertambah besar seperti air yang
mendidih, gelas menjadi banyak
Dari pengamatan diatas kita dapat merumuskan:1. Reaksi yang terjadi ketika H2O2 dicampur dengan NaCl gelembung tetap dan ketika dicampur
dengan FeCl3, gelembung bertambah banyak dan seperti mendidih.2. Faktor yang berpengaruh adalah Katalis.3. Reaksi yang berlangsung cepat adalah larutan H2O2 dengan FeCl3 karena larutan H2O2 setelah
dicampur dengan FeCl3 gelebung cepat bertambah banyak dan reaksi tersebut menghasilkan kalor.
BAB IV
Penutup
a. KesimpulanDari semua percobaan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Laju Reaksi. Faktor tersebut adalah:
1. Kemolaran : Semakin tinggi kosentrasi, semakin banyak tumbukan antar molekul yang terjadi sehingga reaksi berlangsung dengan cepat.
2. Suhu: Bila ada kenaikkan suhu molekul-molekul yang bereaksi akan bergerak lebih cepat sehingga energy kinetiknya tinggi.
3. Luas permukaan: Semakin luas permukaan zat padat semakin banyak terjadinya tumbukan antara partikel zat yang bereaksi sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
4. Katalis : Larutan zat yang berbeda akan mempengaruhi laju reaksi tersebut.
Daftar Pustaka
-Kholis, Wahyu Hadi Noor.Lks kimia kelas XI.2012.Yogyakarta:Media Profesional.-Lks dari Bu Wikan.- file:///E:/laporan-praktikum-laju-reaksi.html