Upload
hartonoklusiana
View
1.079
Download
78
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Praktikum Kimia Klinis
Citation preview
Laporan Praktikum I Hari, Tanggal : Sabtu pagi / 15 Februari 2014Mata Kuliah : Kimia Klinis Waktu : 07.00-11.00 WIB
Dosen : Dr.drh. Erni Sulistiawati SP.PA.VETAsisten : Dimas RN, S.Si
Fajar Sakti NH, SKH
KONTRAK PRAKTIKUM KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA
Kelompok 1
Disusun oleh
Efitra Imartyasari J3L212210 1Fika Muthia Kanza J3L112049 2Indah Ayu J3L112109 3M. Arifan J3L112183 4Rahmadani Lestari J3L112015 5Tania Dwi Lestari J3L112131 6Sazli Okta Firdaus J3L112088 7
PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIAPROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR
2014
PENDAHULUAN
Laboratorium kimia klinis adalah suatu ruangan tempat dilakukannya percobaan dan pengukuran untuk menghasilkan data yang dapat dievaluasi. Sampel yang diuji dalam laboratorium kimia klinis biasanya berasal dari bahan biologis. Percobaan yang dilakukan menggunakan pereaksi bahan kimia untuk dapat mereaksikan sampel biologis dan bahan-bahan kimia. Bekerja dalam laboratorium tak lepas dari kemungkinan bahaya dari berbagai jenis bahan kimia yang dapat menimbulkan kecelakaan. Kecelakaan dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu sikap dan tingkah laku pekerja, keadaan yang tidak aman dan kelalaian pengawas serta penanganan bahan kimia dan peralatan yang kurang baik. kecelakaan dapat dihindari dengan cara bekerja secara hati-hati dan disiplin mengikuti peraturan yang umum ditetapkan didalam laboratorium.
Sebelum melakukan kerja di laboratorium diperlukan pengetahuan mengenai bahan yang akan digunakan. Informasi mengenai bahan yang digunakan biasanya terdapat pada label botol yang menampung bahan kimia. Beberapa informasi yang dapat diperoleh dari label botol bahan kimia tersebut adalah nama bahan kimia, komposisi bahan kimia, simbol bahaya pada bahan kimia tersebut dan beberapa keterangan mengenai bahan kimia tersebut. Simbol bahaya bahan kimia terdapat beberapa jenis yaitu bahan kimia yang dapat meledak, bahan kimia mudah terbakar, bahan kimia korosif, bahan kimia beracun dan lain-lain. Simbol bahaya pada bahan kimia tersebut dapat memiliki beberapa arti yaitu mengenai cara penyimpanan, cara penanganan, reaksi dengan bahan kimia lain dan tingkat bahayanya. Selain itu informasi mengenai waktu kadaluarsa juga sangat penting untuk menjaga agar bahan kimia tidak rusak dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Bahan kimia yang rusak dapat menimbulkan reaksi yang tidak seharusnya terjadi bahkan dapat menimbulkan bahaya (Khamidal 2009).
TUJUAN PERCOBAAN
Percobaan bertujuan mengetahui kontrak praktikum dan garis besar praktikum mengenai K3 dalam rangka pencegahan terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan kesadaran akan pentinganya K3 di laboratorium, serta mengetahui kelompok praktium masing-masing, staf pengajar dan asisten yang terlibat.
ALAT DAN BAHAN
Bahan yang digunakan yaitu, bahan kimia cair maupun padat dengan simbol bahan kimia yang berbeda.
METODE
Percobaan dilakukan dengan cara dicatat komposisi zat-zat yang tekandung dalam bahan-bahan kimia yang disediakan.
HASIL
Tabel 1 Simbol Bahan KimiaNo. Jenis Sifat/Contoh Simbol
1. Flammable Mudah terbakar apabila ada api dan oksigen dengan titik di bawah 210C. Contoh : Dietil eter, n-pentane
2. Iritan Menyebabkan iritasi apabila kontak dengan kulit atau selaput lender. Contoh : Natrium karbonat
3. Explosive Mudah meledak apabila terkena panas, tekanan, dan benturan. Contoh : HNO3, Trinitrotoluena
4. Beracun/Poison Menyebabkan keracunan apabila terhirup atau masuk ke dalam tubuh. Contoh : Chloryd dihydrat, Kalium chromat
5. Corrosive Menimbulkan iritasi dan luka bakar pada jaringan tubuh dan membuat logam berkarat. Contoh : NaOH, Sulfonic Acid, Kalium Hidroxyd Pellets
6. Dangerous for Enviromental
Menyebabkan kerusakan lingkungan dan membuat makhluk hidup terganggu kehidupannya. Contoh : Kalium chromat, resorcinol, Mangan (II) sulfat monohydrat
7. Biohazard Sampel bahan biologis: beresiko/berpotensi infeksius. Bahaya pada tahap: pengambilan, transportasi, pembukaan, dan proses analisis
Tabel 2 Penggunaan Alat Pelindung Diri
Prosedur
Menyiapkan dan menulis laporan
Koleksi darah dengan jarum dan spoit atau menggunakan tabung darah hisap
Pelepasan penutup tabung
Sentrifugasi dan pengocokan sampel
Pembukaan wadah sampel untuk sampel infeksius
Pemindahan, pemisahan darah atau kultur spesimen
Tabel 3 Bahan-Bahan KimiaNama Bahan Simbol Komposisi
Sodium Hydroxide Extra Pure
-NaOH -Pb, Cl, Fe
Lead (II) Oxide
-Pb-O2
Potassium Iodate -Gehalt (Iodetrisch)- Cl, I, SO4, Na, Fe
Di-ammonium Oxalate -Assay (manganometry)-Cl, NO3, SO4, Ca, Fe-K, Mg, Na,
Barium Chlorid-Dyhidrate
-BaCl2 Assay (complexometry)-Ca, Fe, K, Na, Pb, Sr, NO3, N
Iodine -Assay (iodometri)-bromide dan chloride
Mangan (II) Sulfat Monohydrate
- Assay (complexometric)- Cl, Pb, Ca, Cu, Fe, K, Mg,
Nama Bahan Simbol KomposisiResorcinol
- - Assay ( bromatomatric )- Cl, SO4, Pb, Phenol
-Ammonium Chloride - Assay ( argentometric)
- NO3, Br, I, PO4, SO4, Pb, Ca, Cu, Fe, K, Mg, Na, Pb, Ni, Zn
Potassium Hydroxide Pellets
- Gehalt asidimetric- K2CO3, Cl, PO4, SiO2, SO4,
Al, Ca, Cu, Fe, NiSulfuric acid - Assay (alkalimetric)
- Cl, NO2, PO4, Ag, Al, As, Au, B, Ba, Be, Bi, Ca, Cd, Co, Cr, Cu, Fe, Ca, Ge, In, K, Li, Mg, Mn, NO, Na, NH4, Ni, Pb, Pt, Tl, Ti, Sr, Sn, V, Zn, Zr
NaOH (Sodium Hydroxide)
- Assay (asidimetric) - Cl, PO4, Si, O2, SO4, N, Pb,
Al, As, Ca, Cu, Fe, K, Mg, Ni, Pb, Zn
n- Pentane
- Purity (gc) - S, Al, B, Ba, Ca, Cd, Co, Cr,
Cu, Fe, Mg, Mn, Ni, Pb, Sn, Zn
Potassium Chromat
- Gehalt (iodometric) - Cl, SO4, Ca, Na, Pb
Natrium Carbonat - Assay ( acidimetric)- Cl, PO4, SiO4, N, Pb, Al, Fe,
K, Mg
PEMBAHASAN
Tabel 3 menunjukkan berbagai macam bahan kimia dengan masing-masing simbol yang berbeda. Berdasarkan tabel tersebut, ada beberapa bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan di antaranya, potassium chromat, n-pentane, resorcinol, mangan (II) sulfat monohydrate dan lead (II) oxide. Bahan-bahan tersebut berbahaya bagi lingkungan karena mengandung logam berat seperti Pb, Cd dan logam berat lainnya. Logam berat tersebut dapat mencemari lingkungan dan mempengaruhi populasi yang ada di lingkungan tersebut. Selain
itu, logam berat ini juga berbahaya bagi tubuh sehingga dapat menyebabkan toksik (Indrawati 2013). Beberapa bahan kimia yang mengandug logam berat dan bersifat toksik di antaranya, potassium chromat, barium chlorid-dyhidrate dan lead (II) oxide.
Tidak hanya yang bersifat toksik dan berbahaya bagi lingkungan, ada juga bahan kimia yang bersifat flammable atau mudah terbakar. Bahan-bahan kimia yang bersifat flammable ini mengandung komposisi bahan kimia yang sangat reaktif seperti Ba dan Mg. Bahan kimia yang memiliki sifat ini yaitu n-pentane. Begitu juga dengan bahan kimia yang bersifat oxidizing atau yang dapat menyebabkan kebakaran. Bahan kimia yang memiliki sifat ini juga mengandung komposisi bahan kimia yang reaktif. Salah satu contoh bahan kimia yang memiliki sifat oxidizing yaitu potassium iodate. Potassium iodate ini mengandung Cl dan Na yang keduanya merupakan unsur yang sangat reaktif (Sunardi 2008).
Bahan kimia yang bersifat corrosive yaitu bahan kimia yang dapat menimbulkan iritasi dan luka bakar pada jaringan tubuh serta membuat logam berkarat. Bahan kimia yang meiliki sifat ini yaitu, sodium hydroxide, sulfuric acid dan potassium hydroxide. Bahan-bahan kimia ini bersifat corrosive karena bahan tersebut ada yang mengandung air asam yang dapat bereaksi kuat dengan logam sehingga menyebabkan karat, begitupun dengan basa yang juga dapat bereaksi kuat dengan logam. Selain itu, bahan-bahan kimia yang bersifat corrosive ini dapat merusak jaringan tubuh jika tertelan ataupun terhirup gasnya. Oleh karena itu, penggunaan alat pelindung diri dalam menangani bahan kimia seperti ini sangatlah penting.
Berdasarkan Tabel 3, ada beberapa bahan kimia yang bersifat harmful atau berbahaya. Bahan-bahan tersebut yaitu, natrium carbonat, n-pentane, ammonium chloride, mangan (II) sulfat monohydrate, iodine dan di-ammonium oxalate. Jika terpapar bahan-bahan ini dapat membahayakan kulit. Bahan-bahan kimia yang memiliki sifat harmful mengandung komposisi seperti, Na, logam berat (Pb, Cd, Cu), SO4, I, PO4 dan NO3. Komponen-komponen yang ada dalam komposisi tersebut dapat beraksi langsung dengan kulit sehingga dapat membahayakan jika terpapar. Penggunaan bahan-bahan kimia seperti ini harus sangat hati-hati.
DAFTAR PUSTAKA
Indrawati. 2013. Penentuan Kandungan Unsur Hara Mikro (Zn, Cu, dan Pb) Di dalam Kompos yang dibuat dari Sampah Tanaman Pekarangan dan Aplikasinya Pada Tanaman Tomat. Jurnal Kimia Vol (2) : 1. Universitas Andalas
Khamidal. 2009. Teknik Laboratorium Kimia. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Sunardi, Nurliani. 2008. Pemanfaatan Arang Aktif Sekam Padi dengan Aktivator Natrium Karbonat (Na2CO3) 5 % untuk Mengurangi Kadar Besi (Fe) dalam Air Ledeng. Jurnal Hutan Tropis Borneo Vol (23): 99-104. Borneo.