Laporan Praktikum Desa Cikandang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

l

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUMMETODE PENYULUHAN PERTANIAN(DESA CIKANDANG)Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penyuluhan Pertanian

Disusun Oleh :Alivia Puti Yusfeny4441131536Mia Nuramalia4441120718Natasa Eka Prislia4441121110Prila Puspita Handayani4441131490Siti Munawaroh4441131610

JURUSAN AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASASERANG

2015ii

KATA PENGANTAR

BismillahirrahmanirrahimAlhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kesempatan, kemudahan, kelancaran, dan kesehatan kepada penulis, dan berkat Rahmat serta Karunia-Nya lah, sehingga penulis bisa mengerjakan, menyusun serta dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Desa Cikandang.Laporan praktikum ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Metode Penyuluhan Pertanian yang diharapkan berguna untuk menambah wawasan tentang Desa Cikandang. Dengan terselesaikannya laporan praktikum ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :1. Bapak Ari Tresna, SP., M.Si. selaku dosen mata kuliah Metode Penyuluhan Pertanian yang telah memberikan tugas ini sekaligus dorongan moril kepada kami untuk melaksanakan tugas ini.2. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian laporan praktikum ini ini tepat pada waktunya.Penulis menyadari bahwa dalam laporan praktikum ini jauh dari kesempurnaan, masih banyak kesalahan dan kekurangan baik dalam penulisan maupun dalam segi bahasa.Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan laporan praktikum ini dan sebagai pembelanjaran penulis.Akhir kata penulis berharap semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.Serang, Mei 2015

PenulisDAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN11.1.Latar Belakang11.2.Rumusan Masalah21.3.Tujuan Penulisan2BAB II TINJAUAN PUSTAKA32.1 Pengertian Pertanian32.2 Pengertian Metode32.3 Pengertian Penyuluhan42.4 Pengertian Penyuluhan Pertanian52.5 Metode Penyuluhan Pertanian62.6 Tujuan Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian62.7 Profil Desa Cikandang11BAB III METODOLOGI OBSERVASI133.1 Waktu dan Tempat133.2 Jenis Kegiatan13BAB IV PEMBAHASAN144.1 Kondisi Pertanian Desa Cikandang14BAB V PENUTUP174.1.Kesimpulan174.2.Saran17DAFTAR PUSTAKA18LAMPIRAN19

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangPertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar extraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.Penduduk desa Cikandang kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani, pedagang dan peternak.Desa Cikandang termasuk ke dalam wilayah dataran tinggi dengan ketinggian wilayah 1.310 meter dari atas permukaan laut dengan suhu udara 19 260C sehingga cocok untuk wilayah pertanian, perkebunan dan pertenakan.Kebanyakan Petani Desa Cikandang yang berpendidikan rendah dan berusia tidak produktif membutuhkan penopang untuk terus memajukan potensi pertanian di desa tersebut.Penyuluhan merupakan salah satu upaya untuk menciptakan tercapainya kemajuan pertanian tersebut. Dengan adanya penyuluhan tersebut petani yang ada di desa Cikandang akan dapat pengetahuan baru dari penyuluh pertanian dan juga dapat menciptakan inovasi-inovasi baru, sehingga pertaniannya dapat bersaing bukan hanya secara local tetapi juga mengglobal. Dalam laporan yang kami buat ini akan dibahas mengenai kondisipertanian di Desa Cikandang dengan potensi yang dimilikinya.1

1. 1.1. Rumusan MasalahDari latar belakang di atas, kami mengambil pokok permasalahan yaitu bagaimana kondisi pertanian diDesa Cikandang.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan laporan praktikum ini yaitu untuk mengetahui kondisipertanian di Desa Cikandang.2

4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1. 2. 1. Pengertian Pertanian Pertanian merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata ager dan cultura, ager bermakna tanah, ladang, atau lapangan.Cultura adalah mengamati, memelihara, atau membajak. Jadi pertanian bisa diartikan secara istilah sebagai sebuah cara untuk mengamati, memelihara, atau membajak tanah, ladang, atau lapangan agar memberikan manfaat. Pengertian pertanian menurut para ahli: Menurut A.T,Mosher, pertanian adalah sejenis proses produksi yang didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Menurut Sri Sulestari, pertanian adalah suatu jenis usaha yang menekankan pada kegiatan pengolahan tanah, tanaman yang ditanam berupa tanaman pangan. Menurut Indianto Muin, pertanian adalah suatu kegiatan ekonomi utama penduduk di Indonesia karena lebih dari 80% penduduknya bekerja pada sector pertanian.

Pengertian MetodeMetode atau method secara harfiah diartikan sebagai cara atau jalan yang ditempuh. Secara etimologis, istilah ini berasal dari kata met dan hodes yang berartoi melalui. Selain itu, metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha yang berarti melalui atau melewati, dan hodos yang berarti jalan atau cara. Jadi, metode bisa diartikan sebagai jalan atau cara yang harus dilalui mencapai tujuan tertentu. Pengertian metode menurut para ahli: Menurut Pasaribu dan Simanjuntak, metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Menurut Almadk, metode adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran Menurut Rothwell dan Kaznas, metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.

Pengertian PenyuluhanPengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan (Setiana. L. 2005).Penyuluhan dapat dipandang sebagai suatu bentuk pendidikan untuk orang dewasa.Dalam bukunya A.W. van den Ban dkk.(1999) dituliskan bahwa penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar.Definisi Penyuluhan Berdasarkan Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian , Perikanan dan Kehutanan ( SP3K). Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dalam mengakses informasi informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.Definisi Penyuluhan menurut Ibrahim, et.al, 2003:1-2. Penyuluhan berasal dari kata suluh yang berarti obor atau pelita atau yang memberi terang. Dengan penyuluhan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap.Pengetahuan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dan yang sudah tahu menjadi lebih tahu.Keterampilan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan dari yang tidak mampu menjadi mampu melakukan suatu pekerjaan yang bermanfaat.Sikap dikatakan meningkat, bila terjadi perubahandari yang tidak mau menjadi mau memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang diciptakan. (Source: Ibrahim, et.al, 2003:1-2).Pengertian Penyuluhan PertanianPenyuluhan Pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya.Menurut U.Samsudin S penyuluhan pertanian adalah suatu cara atau usaha pendidikan yang bersifat di luar bangku sekolah (non formal) untuk para petani dan keluarganya di pedesaan. Menurut A.T. Mosher dalam penyuluhan terkandung arti aktivitas pendidikan di luar bangku sekolah (non formal).Tujuan Penyuluhan Pertanian mencakup tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.Tujuan penyuluhan jangka pendek yaitu menumbuhkan perubahan-perubahan dalam diri petani yang mencakup tingkat pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap, dan motivasi petani terhadap kegiatan usaha tani yang dilakukan.Tujuan penyuluhan jangka panjang yaitu peningkatan taraf hidup masyarakat tani sehingga kesejahteraan hidup petani terjamin. Tujuan pemerintah terhadap penyuluhan pertanian adalah: meningkatkan produksi pangan, merangsang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan keluarga petani dan rakyat desa, mengusahakan pertanian yang berkelanjutan.Ada empat fungsi penyuluhan pertanian yaitu:1. Pembuka jalan bagi petani untuk mendapatkan kebutuhanya dibidang pertanian khususnya ilmu pengetahuan.2. Penyuluhan pertanian merupakan jembatan antara praktek atau kegiatan yang dijalankan petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang dan senantiasa dibutuhkan oleh petani. 3. Penyampai, pengusahaan dan penyesuaian program nasional dan regional agar dapat dilaksanakan oleh petani dalam rangka mensukseskan program pembangunan nasional. 4. Kegiatan pendidikan non formal yang dilakukan secara terus-menerus untuk mengikuti perkembangan teknologi yang dinamis dan masalah-masalah pertanian yang berkembang.Metode Penyuluhan PertanianMetode penyuluhan pertanian merupakan cara penyampaian materi penyuluhan pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam melestarikan fungsi lingkungan hidup.Metode penyuluhan pertanian erat kaitannya dengan metode belajar oranag dewasa (andragogy).Penyuluh, yang menjalankan tugas utamanya sebagai pendidik, pengajar dan pendorong, selalu berhubungan dengan sasaran penyuluhan yang biasanya adalah para petani, peternak, dan nelayan dewasa. Menurut Mardikanto (1993), sebagai suatu proses pendidikan, maka keberhasilan penyuluhan sangat dipengaruhi oleh proses belajar yang dialami dan dilakukan oleh sasaran penyuluhan. Dalam pelaksanaan penyuluhan, pemahaman proses belajar pada orang dewasa serta prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh seorang penyuluh dalam menjalankan tugasnya menjadi sangat penting peranannya karena dapat membantu penyuluh dalam mencapai tujuan penyuluhan yang telah ditentukannya.Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999), pilihan seorang agen penyuluhan terhadap satu metode atau teknik penyuluhan sangat tergantung kepada tujuan khusus yang ingin dicapainya dan situasi kerjanya.Karena beragamnya metode penyuluhan yang dapat digunakan dalam kegiatan penyuluhan, maka perlu diketahui penggolongan metode penyuluhan menurut jumlah sasaran yang hendak dicapai.Berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai, penggolongan metode terbagi menjadi tiga yakni metode berdasarkan pendekatan perorangan, kelompok, dan massal.

Tujuan Pemilihan Metode Penyuluhan PertanianPenggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses belajar mengajarseseorang karena panca indera tersebut selalu terlibat di dalamnya. Hal in dinyatakan oleh Socony Vacum Oil Co. Yang di dalam penelitiannya memperolehhasil sebagai berikut: 1% melalui indera pengecap, 1,5% melalui indera peraba,3% melalui indera pencium, 11% melalui indera pendengar dan 83% melalui indera penglihat.Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu prosesuntuk mengambil suatu keputusan yang berlangsung secara bertahap melaluiserangkaian pengalaman mental fisikologis sebagai berikut:1. Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yangditawarkan oleh penyuluh2. Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh keinginanuntuk bertanya atau untuk mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatuyang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.3. Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat inovasi yangtelah diketahui informasinya secara lebih lengkap.4. Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam skala keciluntuk lebih meyakinkan penilaiannya, sebelum menerapkan untuk skala yanglebih luas.5. Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan berdasarkanpenilaian dan uji coba yang telah dilakukan/diamati sendiri.Jadi tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah:a. Agar penyuluhpertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yangtepat dan berhasil guna,b. Agar kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakanuntuk menimbulkan perubahan yang dikehendaki yaitu perubahan perilaku petanidan anggota keluarganya dapat berdayaguna dan berhasilguna.

Pada prinsipnya metoda penyuluhan dapat digolongkan sesuai denganmacam-macam pendekatannya :A. Penggolongan dari Segi KomunikasiMetoda penyuluhan dapat digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu :1. Metoda-metoda yang langsung (direct Communication/face to face Communication) dalam hal ini penyuluh langsung berhadapan muka dengan sasaran Umpannya: obrolan ditempat peternakan, dirumah, dibalai desa, di kantor, dalam kursus tani, dalam penyelenggaraan suatu demonstrasi dan lain-lain.2. Metoda-metoda yang tidak langsung (indirect Communication) dalam hal ini penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi dalam menyampaikan pesannya melalui perantara (media)

B. Penggolongan berdasarkan indera penerimaAdapun penggolongan metode berdasarkan indera penerima dibagi menjadi tiga golongan yaitu:1. Metode yang dilaksanakan dengan jalan memperhatikan. Pesan yang diterima melalui indra penglihatan. Misalnya penempelan poster, pemutaran film dan pemutaran slide.2. Metode yang disampaikan melalui indra pendengaran. Misalnya siaran pertanian melalui radio dan hubungan telephone serata alat-alat audiotif lainnya.3. Metode yang disampaikan, diterima oleh sasaran melalui beberapa macam indra secara kombinasi. Misalnya:a. Demonstrasi hasil (dilihat, didengar, dan diraba)b. Demonstrasi cara (dilihat, didengar, dan diraba)c. Siaran melalui televisi (didengar dan dilihat)

C. Penggolongan Berdasarkan Pendekatan Kepada Sasaran1. Metode berdasarkan pendekatan perorangan Dalam metode ini, penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasarannya secara perorangan.Metode perorangan atau personal approach menurut Kartasaputra (Setiana, 2005), sangat efektif digunakan dalam penyuluhan karena sasaran dapat secara langsung memecahkan masalahnya dengan bimbingan khusus dari penyuluh.Adapun jika dilihat dari segi jumlah sasaran yang ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena terbatasnya jangkauan penyuluh untuk mengunjungi dan membimbing sasaran secara individu. Metode pendekatan individu akan lebih tepat digunakan dalam mendekati tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh ataupun pada golongan petani atau peternak yang menjadi panutan masyarakat setempat.Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999), metode pendekatan perorangan pada hakikatnya adalah paling efektif dan intensif dibanding metode lainnya, namun karena berbagai kelemahan di dalamnya, maka pendekatan ini jarang diterapkan pada program-program penyuluhan yang membutuhkan waktu yang relatif cepat. Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan.Contohnya :a. Kunjungan ke rumah petani, ataupun petani berkunjung kerumah penyuluh dan kekantor.b. Surat menyurat secara peroranganc. Belajar perorangan, belajar praktek.d. Hubungan telepon

2. Metode berdasarkan pendekatan kelompokDalam metode pendekatan kelompok, penyuluh berhubungan dengan sasaran penyuluhan secara kelompok. Metode pendekatan kelompok atau group approach menurut Kartasaputra (Setiana, 2005) cukup efektif, dikarenakan petani atau peternak dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerja sama. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil, di samping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan.Metode kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna tinggi. Metode ini lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik, dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggotanya. Dalam hal ini penyuluh berhubungan dengan kelompok sasaran.Contohya :a. pertemuan (contoh : di rumah, di saung, di balai desa, dan lain-lain.)b. Perlombaan.c. Demonstrtasi cara/hasil.d. Kursus tani.e. Musyawarah/diskusi kelompok/temu karya.f. Karyawisata.g. Hari lapangan petani (farm field day).

Ciri khusus metode kelompok :a.Menjangkau lebih banyak sasaranb.Penyatuan pengalaman petanic.Memperkuat pembentukan sikap petanid.Pertemuan dapat diulange.Keterlibatan petani bisa lebih aktif

3. Metode berdasarkan pendekatan massalMetode pendekatan massal atau mass approach.Sesuai dengan namanya, metode ini dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak.Dipandang dari segi penyampaian informasi, metode ini cukup baik, namun terbatas hanya dapat menimbulkan kesadaran dan keingintahuan semata. Hal ini disebabkan karena pemberi dan penerima pesan cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan media massa sehingga pesan yang diampaikan mengalami distorsi (Van den Ban dan Hawkins, 1999). Termasuk dalam metode pendekatan massal antara lain adalah rapat umum, siaran radio, kampanye, pemutaran film, penyebaran leaflet, folder atau poster, surat kabar, dan lain sebagainya.Dalam hal ini penyuluh menyampaikan pesannya secara langsung maupun tidak langsung kepada sasaran dengan jumlah banyak secara sekaligus.Contohya :a.Rapat (pertemuan umum)b.Siaran pedesaan melalui Radio atau TVc.Pemuatan filmd.Penyebaran bahan tulisan (brosur, leaflet, folder, booklet dan sebgainya)e.Pemasangan Foster dan Spandukf.Pertunjukan KesenianBeragamnya metode penyuluhan bukan berarti kita harus memilih yang paling baik dari sekian metode yang ada, tetapi bagaimana metode tersebut cocok atau sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penyuluhan.

Profil Desa CikandangBerikut ini adalah profil desa Cikandang:a.Luas Wilayah : 1.622.488. hab.Jumlah Dusun: 3 dusun, 15 RW, 43 RT.c.Jumlah Penduduk: 6.300 Jiwad.Mata Pencaharian : Buruh Tani, Tani, Pedagang, dan Peternak.Total jumlah luas lahan yang dimiliki Desa Cikandang sebesar 1.622.488 Ha. Dengan rincian luhan lahan sebagai berikut :a. PertanianPadi: -Jagung: 29274 HaKacang Merah: 140 HaCabai: 20 HaTomat: 15 HaKentang : 49 HaKol: 30 Hab. Buah-buahanJeruk: 40 HaAlpukat: 1 HaPisang: 10 HaNangka: 0,5 HaVisi dan Misi Desa CikandangVisi:Menuju Masyarakat Adil, Makmur, Mandiri dan Berbudaya.Misi:Meningkatkan Sarana dan prasarana Pemerintahan, Pendidikan, OlahRaga,Kesehatan dan Seni Budaya.Membangun Fasilitas Umum SebagaiPenunjang Kegiatan Masyarakat Memajukan Perekonomian MasyarakatDesaMenggali Potensi Budaya Daerah Sebagai Kepribadian RakyatKondisi geografisDesa Cikandang termasuk kedalam wilayah dataran tinggi dengan ketinggian wilayah 1310 meter dari atas permukaan laut dengan suhu udara19 - 26C sehingga cocok untuk wilayah pertanian, perkebunan dan peternakan.Orbitasi (jarak dari Pusat Pemerintahan)-Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 8 Km-Jarak dari Ibukota Kabupaten / Kota : 37 Km-Jarak dari Ibukota Propinsi : 108 Km-Jarak dari Ibukota Negara : 296 KmSosial Ekonomi dan KemasyarakatanSosial Ekonomi masyarakat sangat kompleks dari mulai Pegawai Negri Sipil, TNI-POLRI, Pegawai Swasta, Wira Usaha dan Pertanian-Peternakan dengan mayoritas penduduk dengan mata pencaharian Petani dan Peternak mencapai 70 % dari jumlah penduduk produktif.Dengan tingkat sosial yang tinggi dilihat dari antusiasme gotong royong dan kegiatan kemasyarakatan maka desa Cikandang termasuk wilayah Desa yang kondusif dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

4

3

BAB IIIMETODOLOGI OBSERVASI

2. Waktu dan TempatKegiatan ini telah dilaksanakanpada :Tanggal: Jumat, 08 Mei 2015Waktu: 09.00 s.d selesaiTempat: Aula balai Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut

Jenis KegiatanJenis kegiatan yang dilakukan adalah observasi yaitu dengan melakukan kunjungan dan wawancara ke Desa Cikandang, Kabupaten Garut.

BAB IVPEMBAHASAN

3. 3. Kondisi Pertanian Desa CikandangSekretaris Desa: Entis SutisnaPenjawab: PLT Jujun KusnadiDesa Cikandang memiliki 3 dusun dengan jumlah RW sebanyak 15 dan RT sebanyak 43.Desa Cikandang memiliki jumlah penduduk sebesar 6.300 jiwa.Pertanian tetap Desa Cikandang adalah domba garut asli Desa Cikandang, pertenakan penyuluh swasta Cikeuris (Kampung Domba Indonesia).Petani-petani yang ditemui di Desa Cikandang tidak ada yang berusia dibawah 45 tahun dan jumlahnya mengalam pengurangan.Hal tersebut disebabkan karena para generasi muda beranggapan bahwa profesi petani itu tidak menarik.Padahal Petani akademik memiliki kelebihan dalam kualitas hasil, manajemen dan aktivitas bisnis dibandingkan petani konversional.Bagian utara Desa Cikandang terdapat perkebunan dan kondisi tanahnya berada diantara kehutanan dan kebun. Potensi yang dimiliki bagian utara Desa Cikandang adalah dapat menghasilkan 40 ton komoditas beragam seperti kentang tomat, kacang hiau, ubi, kubis dan lain-lain. Komoditas yang dihasilkan tersebut akan dijual ke pasar induk Kramat jati Jakarta, pasar induk Caringin Bandung dan pasar induk lainnya.Pada saat dulu, para anak petani kaya hanya dapat sekolah sampai Sekolah Dasar. Namun saat ini, Desa Cikandang telah memiliki peningkatan pendidikan yaitu SMK pertanian dan fakultas pertanan yang ikut serta di lapangan.Salah satu potensi Desa Cikangdang yang belum dikembangkan secara maksimal adalah sektor holtikulura.Desa Cikandang hanya mengolah hasil kentang menjadi keripik.Home industry keripik kentang tersebut pun tidak berproduksi setiap hari karena target pasar yang masih sempit atau terbatas.Desa Cikandang tidak menghasilkan batu aki karena Desa Cikandang sendiri tidak memiliki lahan galian.Fenomena batu akik tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap petani Desa Cikandang.Karena petani Desa Cikandang tidak beralih profesi.Konsep pertanian Desa Cikandang adalah PRA.Pertanian Desa Cikandang masih lambar dikarenakan teknolog yang dimiliki masih timpang.Penyuluhan diadakan di Desa Cikandang dengan tujuan agar petani berinovasi.Metode penyuluhan yang digunakan Desa Cikandang adalah metode kelompok dengan kunjungan lapangan.Sektor pertanian Desa Cikandang terhimpun dalam pos penyuluhan pertanian (POSLUH) dan gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) Bina Taruna Tani yang bergerak dalam bidanmg pertanian, pertenakan dan perikanan secara terpadu. POSLUH dan GAPOKTAN Bina Taruna Tani membawahi 15 kelompok tani dengan kriteria :1. 10 kelompok yang bergerak dibidang usaha tani dengan jumlah anggota keseluruhan 272 orang dengan lahan garapan 49,63 ha menyangkut lahan milik dan sewa.2. 5 kelompok yang bergerak dalam bidang pertenakan dengan jumlah anggota keseluruhan 112 orang dalam berbagi jenis komoditi ternak.3. 10 kelompok tani yang bergerak dalam bidang pertanian memiliki ragam komoditi yang terpadu dalam tiap-tiap kelompok.Kajian usaha tersebut antaralain :KentangTomatWortelKubisPecayCabai MerahKacangKopiJerukJamur TiramSayuran Ekslusif4. 5 kelompok peternakan terdapat beberapa komoditi ternak yang prospektif di wilayah Desa Cikandang antara lain: Peternak domba garut Peternak sapi perah Peternak sapi pedaging Peternak kelinci

BAB VPENUTUP

4. 4. KesimpulanDesa Cikandang memiliki 3 dusun dengan jumlah RW sebanyak 15 dan RT sebanyak 43.Desa Cikandang memiliki jumlah penduduk sebesar 6.300 jiwa.Pertanian tetap Desa Cikandang adalah domba garut asli Desa Cikandang, pertenakan penyuluh swasta Cikeuris (Kampung Domba Indonesia). Konsep pertanian Desa Cikandang adalah PRA.Pertanian Desa Cikandang masih lambat dikarenakan teknolog yang dimiliki masih timpang. Penyuluhan diadakan di Desa Cikandang dengan tujuan agar petani berinovasi. Metode penyuluhan yang digunakan Desa Cikandang adalah metode kelompok dengan kunjungan lapangan.

SaranMetode penyuluhan pertanian yang diterapkan oleh desa cikandang yaitu metode kelompok. Menurut kelompok kami, metode tersebut sangat sesuai dengan kebutuhan desa cikandang tersebut, dengan metode kelompok kunjungan lapangan pertanian di desa cikandang dapat berjalan dengan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

http://desacikandang.blogdetik.com/profil-desa/monografi-desa-cikandang/.Diakses Minggu, 07 Juni 2015, 13.28 WIB.http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/definisi-metode-menurut-para-ahli.html. Diakses Senin, 08 Juni 2015, 11.09 WIB.http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.com/2013/06/metode-metode-penyuluhan.html. Diakses Senin, 08 Juni 2015, 11.13 WIB.http://desacikandang.blogspot.com/2011/01/profile-dan-potensi-desa-cikandang.html. Diakses Senin, 08 Juni 2015, 11.19 WIB.http://www.tokomesin.com/Pengertian_Pertanian.html. Diakses Senin, 08 Juni 2015, 11.26 WIB.http://id.wikipedia.org/wiki/Penyuluhan_pertanian. Diakses Senin, 08 Juni 2015, 11.42 WIB.

LAMPIRAN