Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
MEKANISME PEMOTONGAN PAJ AK PENGHASILAN PASAL 23
YANG BERKAITAN DENGAN SEWA ALAT BERAT
DI PT. JULIA JAYA RAHMA SIDOARJO
Disusun untuk memenuhi sebagian syarat
guna memperoleh sebutan Ahli Madya (A.Md)
Perpajakan
DISUSUN OLEH:
JULIA RAHMAWATI
041310213103
PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJ AKAN
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
ii i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulisan Tugas Akhir sebagai Laporan
Praktik Kerja Lapangan ni dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun sebagai salah satu persyaratan
akademik pada Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas Vokasi
Universitas Airlangga Surabaya untuk meraih gelar Ahli Madya (A.Md). Judul
yang diambil dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini adalah
“Mekanisme Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 yang berkaitan dengan
Sewa Alat Berat di PT. Julia Jaya Rahma Sidoar jo”.
Selama dalam proses penyelesaian Laporan Praktik Kerja Lapangan ini
banyak didapat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak baikmoril
maupun material. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dengan
menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran, kemudahan dan
kesehatan selama proses penyelesaian penulisan Laporan Praktik Kerja
Lapangan.
2. Orang tua, Ayah dan Ibu yang telah memberikan dukungan moril
maupun materiil. Dan selalu senantiasa memberikan kasih sayang,
nasehat maupun Do’a kepada penulis.
3. Dr. Widi Hidayat, SE.,M.Si.,Ak.,CMA.,CA Selaku Dekan Fakultas
Vokasi Universitas Airlangga.
4. Okta Sindhu Hartadinata, SE.,AK.,BKP Selaku Ketua Program Studi
Diploma III Perpajakan.
5. Khusnul Prasetyo, SE.,Ak.,MM.,CMA.,CA Selaku Dosen Pembimbing
Praktik Kerja Lapangan terima kasih atas arahan dan ilmu yang
diberikan selama bimbingan dalam mengerjakan Laporan Praktik
Kerja Lapangan.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
iv
6. Dra. Wiwik Supratiwi, MBA.,AK.,CMA.,CA Selaku Dosen Wali yang
senantiasa memberi masukan, saran dan membimbing penulis dalam
menjalankan perkuliahan di Diploma III Perpajakan.
7. Bapak dan Ibu Dosen pengajar Program Studi Diploma III Perpajakan
Universitas Airlangga yang telah mendidik selama menuntut ilmu di
bangku perkuliahan.
8. Bapak Juwanto selaku Direktur Utama PT. Julia Jaya Rahma yang
telah memberikan izin, kepercayaan, dan ilmu yang diberikan kepada
penulis untuk mempelajari hal tentang dunia kerja dan tantangan yang
sebenarnya dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
9. Bapak Bonari, Bapak Sukaryanto selaku supervisor dan koordinator
bagian logistik yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
dalam pelaksanaan Praktik Kerja lapangan.
10. Semua pegawai PT. Julia Jaya Rahma yang telah banyak berbagi ilmu
dan pengalaman.
11. Keluarga besar serta adikku Retha Tri Wulandari dan kakakku Wiwik
Juli Astutik yang banyak memberikan Do’a, membantu, dan
mendukung aku sayang kalian.
12. Sahabat-sahabatku Natashya Zefanya, Maria Ulfah, Putri Amalia, Nur
Afiqoh terimakasih atas hari-harinya selama ini.
13. Sahabat SMA Ellis Fitroh Saraswati, Febri Gusti, Hendra Rahmat, Mia
Diliyanti, Sukron Hardiansyah terima kasih atas dukungan yang telah
kalian berikan.
14. Teman serta partner yang selalu ada Yoga Tri Putranto terima kasih
sudah memberikan banyak motivasi dan semangat.
15. Tetangga yang sangat baik hati Meindawati Trisnia, terima kasih sudah
mau mendengarkan keluh kesahku.
16. Senior yang sudah menemani Achmad Dany Romadhon terima kasih
sudah meluangkan waktunya.
17. Teman-teman satu angkatan yang selama ini menjadi teman belajar
bersama dan menemani selama perkuliahan serta membantu dalam
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
v
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, terima kasih
semuanya.
18. Masih banyak lagi pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu kelancaran atas terselasaikan Tugas
Akhir ini. Terima kasih.
Semoga Allah SWT membalas ketulusan serta kebaikan dari semua pihak
yang telah membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini. Akhir kata dengan
segala keterbatasan kemampuan penulis dalam menganalisis suatu masalah
dan mengolah data, penulis berharap segala bentuk saran dan kritik, sehingga
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya.
Surabaya, 2 Juni 2016
Julia rahmawati
041310213103
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PKL .................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
BAB 1 : PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan ............................ 1
1.2 Landasan Teori Praktik Kerja Lapangan ........................... 3
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ........................................ 10
1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan ...................................... 10
1.5 Rencana Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ....................... 11
BAB 2 : PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ................. 13
2.1 Gambaran Umum PT. Julia Jaya Rahma ............................ 13
2.1.1 Sejarah Singkat PT. Julia Jaya Rahma .................... 13
2.1.2 Visi dan Misi PT. Julia Jaya Rahma ....................... 13
2.1.3 Klasifikasi Alat Berat PT. Julia Jaya Rahma ........... 14
2.1.4 Struktur Organisasi Perum Perhutani Divre Jatim ... 14
2.1.5 Uraian Wewenang dan Tanggung Jawab ................ 15
2.2 Deskripsi Hasil Praktik Kerja Lapangan ............................ 17
2.2.1 Tahap Persiapan Praktik Kerja Lapangan ............... 17
2.2.2 Uraian Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan .......... 18
2.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan .... 20
2.3.1 Proses Pelaksanaan Perjanjian/Kontrak Kerjasama . 20
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
viii
2.3.2 Mekanisme Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 atas
Sewa Alat Berat......................................................... 25
2.3.3 Kendala yang terjadi di PT. Julia Jaya Rahma ........ 28
BAB 3 : PENUTUP .................................................................................. 29
3.1 Kesimpulan ....................................................................... 29
3.2 Saran ................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 30
LAMPIRAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Bagan Struktur Organisasi PT. Julia Jaya Rahma .......................... 15
Gambar 2.2 : Proses Pelaksanaan Perjanjian / Kontrak Kerjasama ..................... 22
Gambar 2.3 : Surat Perjanjian/Kontrak Kerjasama PT. Julia Jaya Rahma .......... 23
Gambar 2.4 : Mekanisme Pemotongan PPh Pasal 23 .......................................... 27
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 : Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan .......................................... 12
Tabel 2.1 : Uraian Kegiatan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di PT. Julia Jaya
Rahma ................................................................................................ 18
Tabel 2.2 : Data Transaksi atas Sewa Alat Berat oleh PT. Julia Jaya Rahma...... 24
Tabel 2.3 : Data Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 .................................. 25
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Keterangan Selesai Praktik Kerja Lapangan
Lampiran 2 : Daftar Nilai Tugas Praktik Kerja Lapangan
Lampiran 3 : Kwitansi dan Permohonan Pembayaran (Payment)
Lampiran 4 : Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23
Lampiran 5 : Surat Perjanjian / Kontrak Kerja Sama
Lampiran 6 : Dokumentasi
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
1
BAB 1
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik Ker ja Lapangan
PT. Julia Jaya Rahma merupakan perusahaan yang bertempat di Sidoarjo
yang bergerak dalam bidang Penyedia dan atau mengadakan alat-alat berat yang
layak jalan. Banyak dari pihak lain yang melakukan kerja sama dengan PT. Julia
Jaya Rahma untuk kepentingan perusahaan mereka, terutama untuk mendapatkan
sewa dari PT. Julia Jaya Rahma. Salah satunya yaitu kerjasama dalam bidang
persewaan alat berat.
PT. Julia Jaya Rahma adalah perusahaan yang dalam pelaksanaan
operasionalnya menyediakan dan atau mengadakan alat-alat berat. Alasan
utamanya adalah untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk perusahaan
yang hendak menyewa. Pihak yang hendak menyewa alat berat disebut dengan
Pihak Pertama atau Pemberi Tugas. Sedangkan Pihak yang menyediakan alat
berat disebut Pihak Kedua atau Penerima Tugas.
Sewa alat berat tersebut dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian atau
kontrak kerja sama dengan pemberi tugas. di dalam Surat Perjanjian / Kontrak
Kerjasama terdapat masa kerja yang sudah ditentukan. Jika masa kerja habis dan
pihak pemberi tugas merasa senang atas pelayanan yang diberikan PT. Julia Jaya
Rahma maka secara otomatis masa kontrak kerja sama tersebut akan
diperpanjang.
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk adalah perusahaan yang menunjuk
PT. Julia Jaya Rahma sebagai rekanan/vendor untuk bekerja sama dengan
menangani seluruh aspek pelaksanaan pekerjaan “Pengelolaan Storage &
Transportasi Bahan Baku” di lokasi area PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk.
Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh PT. Julia Jaya Rahma meliputi :
1. Pembongkaran;
2. Penumpukan;
3. Pemuatan untuk transfer bahan baku.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
2
Apabila telah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak, maka PT.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk membuat Surat Perjanjian Kerja (SPK). Di dalam
Surat Perjanjian / Kontrak Kerjasama terdapat sistem perjanjian / kontrak kerja
sama, ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan dan tata tertib pekerjaan,
masa dan jangka waktu perjanjian, tata cara pembayaran, penyesuaian harga
sewa, hak dan kewajiban kedua belah pihak, force majeure, perselisihan pendapat
atau sengketa, dan ketentuan tambahan pekerjaan. Jika seluruh perjanjian telah
disepakati maka selanjutnya akan dilakukan tanda tangan kontrak perjanjian
kerjasama antara kedua belah pihak.
Adapun Alat-alat berat yang disediakan oleh PT, Julia Jaya Rahma antara
lain forklift dan truck. Dengan semua biaya-biaya peralatan, harga BBM industri
(solar), dan biaya-biaya lain yang timbul ditanggung oleh PT. Julia Jaya Rahma
sebagai Pihak Kedua. Dalam hal pembayaran sewa, setiap bulan Pihak Pertama
akan membayar kepada PT. Julia Jaya Rahma berdasarkan aktual jumlah
pemakaian dalam ton & jam di lokasi area PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk.
dikalikan dengan harga satuan pekerjaan sesuai dengan kriteria jenis pekerjaan
yang telah disepakati bersama.
Jenis Forklift yang tersedia
1. Forklift kapasitas 2,5 ton sampai 10 ton;
2. Forklift Rotating Clamp kapasitas 3 ton;
3. Forklift Garpu kapasitas 3 ton.
Jenis Truck yang tersedia
1. Dump truk kapastitas 20 ton;
2. Truck Tronton kapasitas 20 ton.
Atas penggunaan persewaan alat berat ini maka PT. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia, Tbk. mempunyai kewajiban untuk memotong Pajak Penghasilan Pasal 23
(PPh Pasal 23) pada saat melakukan pembayaran kepada PT. Julia Jaya Rahma.
Dalam melakukan pemotongan kepada penyedia sewa, PT. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia, Tbk. menggunakan pemotongan yang berasal dari Dasar Pengenaan Pajak
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
3
Pajak Penghasilan Pasal 23 dengan tarif sebesar 2% dari jumlah penghasilan
bruto. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut penulis tertarik
untuk menyusun laporan tugas akhir selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di PT. Julia Jaya Rahma dengan judul, “Mekanisme Pemotongan Pajak
Penghasilan Pasal 23 yang berkaitan dengan Sewa Alat Berat di PT. Julia Jaya
Rahma Sidoarjo”.
1.2 Landasan Teor i Praktik Ker ja Lapangan
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan penting yang akan
digunakan untuk membiayai pengeluaran negara dimana pengeluaran tersebut
digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi seluruh rakyat. Tidak hanya
pelaksanaan pembangunan, penerimaan dari sektor pajak juga digunakan untuk
membiayai kepentingan masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan dan juga
pelayanan umum.
Undang-Undang No. 28 tahun 2007 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan Pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa, “Pajak adalah kontribusi
wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”.
Pajak memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1. Pembayaran pajak harus berdasarkan undang-undang;
2. Sifatnya dapat dipaksakan;
3. Tidak mendapatkan imbalan secara langsung yang dapat dirasakan
pembayar pajak;
4. Pemungutan pajak dilakukan oleh negara baik oleh pemerintah pusat
maupun daerah dan;
5. Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah
bagi kepentingan seluruh rakyat.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
4
Penerimaan suatu negara berasal dari penerimaan pajak yang merupakan
sumber pemasukan bagi negara agar bisa membangun perekonomian yang lebih
baik dimasa mendatang termasuk dengan Indonesia. Kunci dari peningkatan
penerimaan negara terletak pada pajak yang harus kita bayar kepada negara, dan
pemerintah sebagai fasilitator harus mampu untuk bisa mengajak rakyatnya untuk
sadar akan pentingnya membayar pajak.
Menurut objeknya salah satu jenis pajak subjektif adalah Pajak
Penghasilan yang dikenakan terhadap Subjek Pajak Penghasilan atas penghasilan
yang diterima atau diperolehnya dalam periode tertentu. Subjek pajak tersebut
dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh penghasilan. Subjek pajak yang
menerima atau memperoleh penghasilan, dalam Undang-Undang No. 36 tahun
2008 tentang Pajak Penghasilan disebut Wajib Pajak. Wajib Pajak dikenai pajak
atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak.
Pajak penghasilan (PPh) digolongkan sebagai pajak langsung karena
dibebankan langsung oleh Wajib Pajak dan tidak bisa dilimpahkan kepada pihak
lain. Sedangkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak tidak langsung yang
dikenakan pada setiap pertambahan nilai atau transaksi penyerahan barang dan
atau jasa kena pajak dalam pendistribusiannya dari produsen ke konsumen.
Disebut pajak tidak langsung karena tidak langsung dibebankan kepada
penanggung pajak (konsumen) tetapi melaui mekanisme pemungutan pajak dan
disetor oleh pihak lain (penjual). Transaksi penyerahannya bisa dalam bentuk jual-
beli, pemanfaatan jasa, dan sewa-menyewa.
Beberapa sektor penghasilan dikenakan Pajak Penghasilan dan Pajak
Pertambahan Nilai. Termasuk Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak
(JKP) yang dikenakan Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai.
Diantaranya adalah penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan pasal 23
(Objek Pajak Penghasilan Pasal 23) yang sesuai dengan Pasal 23 Undang-Undang
No. 36 Tahun 2008.
Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan pajak yang dipotong atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri (orang
pribadi maupun badan), dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal,
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
5
penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong
Pajak Penghasilan Pasal 21.
Penghasilan dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 23 ayat (1) Undang-
Undang No.36 Tahun 2008 yaitu:
1. Deviden;
2. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan
jaminan pengembalian utang;
3. Royalti;
4. Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya yang telah dipotong Pajak
Penghasilan yaitu penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
dalam negeri orang pribadi yang berasal dari penyelenggara kegiatam
sehubungan dengan pelaksanaan suatu kegiatan. Perbedaan penghasilan
berupa hadiah dan penghargaan yang dipotong PPh Pasal 23 adalah untuk
PPh Pasal 23, Wajib Pajaknya dalam negeri orang pribadi maupun Wajib
Pajak dalam negeri badan, tetapi untuk PPh Pasal 21, Wajib Pajaknya
adalah Wajib Pajak dalam negeri orag pribadi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 21 ayat (1) huruf e Undang-Undang Pajak Penghasilan;
5. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali
sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta yang
telah dikenai pajak penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(2) Undang-Undang pajak penghasilan;
6. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi,
jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong pajak
penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Undang-Undang pajak
penghasilan.
Penghasilan yang dikecualikan Pajak Penghasilan Pasal 23 ayat (1)
Undang-Undang No.36 Tahun 2008 yaitu:
1. Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
6
2. Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa guna
dengan hak opsi;
3. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas
sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, BUMN/BUMD, dari
penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat
kedudukan di Indonesia dengan syarat;
a. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan;
b. Bagi perseroan terbatas, BUMN/BUMD, kepemilikan saham pada
badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal
yang disetor;
c. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan
komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham,
persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi termasuk pemegang unit
penyertaan kontrak investasi kolektif;
d. Sisa Hasil Usaha koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada
anggotanya;
e. Bunga simpanan yang tidak melebihi batas yang ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Keuangan yang dibayarkan oleh koperasi kepada
anggotanya.
Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2008 adalah pihak - pihak yang membayarkan penghasilan, yang terdiri
atas :
1. Badan Pemerintah;
2. Subjek Pajak Luar Negeri;
3. Penyelenggara Kegiatan;
4. Bentuk Usaha Tetap (BUT);
5. Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
7
Penerima Penghasilan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 adalah :
1. Wajib Pajak dalam negeri;
2. Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Tarif Pajak dan Dasar Pemotongan PPh Pasal 23 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2008 sebagai berikut :
1. Sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto atas :
a. Deviden;
b. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan
jaminan pengembalian utang;
c. Royalti;
d. Hadiah penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah dipotong
pajak penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1)
huruf e;
2. Sebesar 2% (dua persen) dari jumlah bruto atas :
a. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta,
kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta yang telah dikenai pajak penghasilan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (2); dan
b. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jas
kontruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong
pajak penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Undang-
Undang pajak penghasilan.
Yang dimaksud dengan jumlah bruto adalah seluruh jumlah penghasilan
yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo
pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak dalam negeri, penyelenggara
kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya
kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, tidak termasuk :
a. Pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain
sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dibayarkan oleh
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
8
Wajib Pajak penyedia tenaga kerja kepada tenaga kerja yang
melakukan pekerjaan, berdasarkan kontrak dengan pengguna jasa;
b. Pembayaran atas pengadaan/pembelian barang atau material
(dibutuhkan dengan faktur pembelian);
c. Pembayaran kepada pihak kedua (sebagai perantara) untuk selanjutnya
dibayarkan kepada pihak ketiga (dibuktikan dengan faktur tagihan
pihak ketiga disertai dengan perjanjian tertulis);
d. Pembayaran penggantian biaya (reimbursement) yaitu penggantian
pembayaran sebesar jumlah yang nyata-nyata telah dibayarkan oleh
pihak kedua kepada pihak ketiga (dibuktikan dengan faktur tagihan
atau bukti pembayaran yang telah dibayarkan oleh pihak ketiga).
Saat terutang, penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 23
Dalam Pasal 15 ayat (3) PP Nomor 94 Tahun 2010 disebutkan bahwa Pemotongan
Pajak Penghasilan oleh pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 ayat (1) dan
ayat (3) Undang-Undang Pajak Penghasilan, dilakukan pada akhir bulan :
a. Dibayarkannya penghasilan;
b. Disediakan untuk dibayarkannya penghasilan;
c. Jatuh temponya pembayaran penghasilan yang bersangkutan.
Pajak Penghasilan Pasal 23 yang telah dipotong menjadi kewajiban bagi
pihak pemotong yang disebut Hutang Pajak Penghasilan Pasal 23. Hutang Pajak
Penghasilan Pasal 23 adalah Pajak Penghasilan Pasal 23 yang telah dipotong oleh
pihak pemotong yang belum disetorkan ke Kas Negara pada akhir bulan
pemotongan.
Berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
80/PMK.03/2010 tanggal 1 April 2010 yang merupakan perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2007, PPh Pasal 23 yang dipotong oleh
Pemotong PPh harus disetor paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir. Dalam hal tanggal jatuh tempo pembayaran atau
penyetoran pajak bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
9
nasional, pembayaran atau penyetoran pajak dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya. Dalam pengertian hari libur nasional termasuk hari yang diliburkan
untuk penyelenggaraan Pemilihan Umum dan cuti bersama secara nasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah.
Pembayaran dan penyetoran pajak harus dilakukan dengan menggunakan
Surat Setoran Pajak (SSP) atau sarana administrasi lain yang disamakan dengan
Surat Setoran Pajak. SSP ini berfungsi sebagai bukti pembayaran pajak apabila
telah disahkan oleh pejabat kantor penerima pembayaran yang berwenang atau
apabila telah mendapatkan validasi. SSP dianggap sah jika telah divalidasi dengan
Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN). Adapun tempat pembayaran
adalah Kantor Pos atau Bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan sebagai
tempat pembayaran pajak. Ketika pajak yang sudah dipotong tersebut telah
dibayarkan atau disetorkan kepada Kas Negara melalui Kantor Pos atau Bank
yang ditunjuk maka pencatatan akuntansinya diperlakukan seperti pembayaran
hutang.
Dalam pasal 7 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
184/PMK.03/2007 stdtd Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.03/2010
disebutkan saat penyampaian Surat Pemberitahuan Masa paling lama 20 hari
setelah masa pajak berakhir. Dalam hal batas akhir pelaporan di atas bertepatan
dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, pelaporan dapat
dilakukan pada hari kerja berikutnya. Pengertian hari libur nasional termasuk hari
yang diliburkan untuk penyelenggaraan Pemilihan Umum dan cuti bersama secara
nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Pemotong PPh Pasal 23 wajib memberikan tanda bukti pemotongan PPh
Pasal 23 kepada orang pribadi atau badan yang dipotong setiap melakukan
pemotongan atau pemungutan. Bagi penerima penghasilan, bukti pemotongan PPh
Pasal 23 ini adalah bukti pelunasan PPh terutang dalam tahun tersebut yang
nantinya akan dikreditkan dalam SPT Tahunannya. Apabila masa pajak telah
berakhir, pemotong PPh Pasal 23 wajib melaporkan pemotongan yang telah
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
10
dilakukan dalam masa pajak tersebut. Pelaporan ini dilakukan dengan
menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 23/26 ke Kantor Pelayanan Pajak tempat
Wajib Pajak pemotong PPh Pasal 23 terdaftar.
1.3 Tujuan Praktik Ker ja lapangan
Adanya pelaksanan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Julia Jaya
Rahma – Sidoarjo bertujuan :
1. Memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
(A.Md) Perpajakan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
2. Sarana pengembangan dan pengaplikasikan ilmu perpajakan yang telah
diperoleh penyusun.
3. Untuk mengetahui mekanisme pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23
yang berkaitan dengan sewa alat berat di PT. Julia Jaya Rahma.
1.4 Manfaat Pelaksanaan Praktik Ker ja Lapangan
A. Bagi Mahasiswa
1. Dengan adanya pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL),
mahasiswa dapat mengetahui masalah perpajakan dalam praktiknya,
sebagai pengetahuam dan pengalaman sebelum memasuki dunia kerja.
2. Mengembangkan kemampuan dalam mengenal2i permasalahan
perpajakan baik secara teori maupun praktiknya di lapangan dan
mencari pemecahannya melalui peraturan pelaksanaannya.
3. Untuk mengasah dan menerapkan kemampuan dan keahlian yang telah
di dapatkan dalam menempuh pendidikan di Diploma III Perpajakan
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.
4. Dapat menyajikan suatu bahan untuk dijadikan wacana keilmuan dan
ancuan bagi pihak yang berkepentingan dengan penulisan penelitian
ini.
B. Bagi Almamater
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
11
1. Memberikan manfaat berupa tambahan refrensi di bidang perpajakan
bagi mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir.
2. Untuk meningkatkankualitas hardskill dan softskill mahasiswa
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga dalam menghadapi dunia kerja.
C. Bagi Pihak PT. Julia Jaya Rahma – Sidoarjo
1. Memberikan masukan dari hasil PKL berupa laporan kepada bagian
keuangan.
2. Melalui kegiatan PKL ini diharapkan mahasiswa PKL dapat
meringankan pekerjaan dibidang perpajakan walaupun dengan jangka
waktu yang sangat singkat dan terbatas.
D. Bagi Pembaca
1. Sebagai informasi bagi pihak yang membutuhkan, terutama Wajib
Pajak.
2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk pelaksanaan kegiatan
yang sejenis di waktu yang akan datang.
1.5 Pelaksanaan Kegiatan Praktik Ker ja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di kantor PT. Julia Jaya
Rahma – Sidoarjo selama pengumpulan data dapat terkumpul sebagai bahan
laporan akhir Praktik Kerja Lapangan yang dimulai 7 Maret – 16 April 2016.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
TABEL 1.1
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Praktik Kerja lapangan (PKL) Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
Tahun Akademik 2016
NO. KEGIATAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
2016 2016 2016 2016 2016 2016 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Permohonan izin lokasi PKL
9
2. Perkuliahan PKL a. Perkuliahan 1 4 b. Perkuliahan 2 18 c. Perkuliahan 3 8 d. Perkuliahan 4 6 e. Perkuliahan 5 20 f. Perkuliahan 6 3
3. Pelaksanaan PKL 7 Maret – 16 April 4. Pembagian Dosen
Pembimbing 7
5. Pengajuan Tema 29 6. Penyusunan dan Bimbingan
Laporan PKL 7 Maret – 7 Juni
7. Penyerahan Proposal PKL 18-30 8. Penyerahan Laporan akhir
PKL 7
9. Ujian Lisan 13 10. Ujian Revisi Laporan akhir
PKL 17-28
(Sumber: Surat Edaran Jadwal Praktik Kerja Lapangan Program Studi Diploma III Perpajakan Tahun: 2016)
12
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
13
BAB 2
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
2.1 Gambaran Umum PT. J ulia Jaya Rahma
Pada gambaran umum ini akan diuraikan tentang sejarah singkat, visi dan
misi, klasifikasi alat berat, serta struktur organisasi kantor PT. Julia Jaya Rahma di
Sidoarjo.
2.1.1 Sejarah Singkat PT. J ulia Jaya Rahma
CV. Julia Jaya (JJ) berdiri sejak tahun 2000 di Sidoarjo, seiring dengan
perkembangan dan kemajuannya maka CV. Julia Jaya meningkatkan status badan
usahanya menjadi PT. Julia Jaya Rahma yang diresmikan pendiriannya sesuai
dengan Akte Pendirian Perseroan Terbatas pada tanggal 9 Oktober 2014
berdasarkan Akte Nomor 08 dengan Notaris Aris Hilmi, S.H di Sidoarjo. Sejak
pendiriannya PT. Julia Jaya Rahma telah mengerjakan beberapa pekerjaan yang
meliputi perusahaan produsen kertas seperti pembongkaran, penumpukan, dan
pemuatan untuk transfer bahan baku.
2.1.2 Visi dan Misi PT. Julia Jaya Rahma
Visi PT. Julia Jaya Rahma adalah untuk menciptakan suasana kerja yang
jujur dan terbuka, memberikan pelayanan dengan kualitas yang baik bagi
keuntungan pelanggan, serta menjadi perusahaan pilihan pertama pelanggan
dalam penyedia alat berat.
Misi PT. Julia Jaya Rahma adalah menyediakan alat – alat berat yang
layak pakau, menciptakan lingkungan kerja yang baik, membina hubungan yang
baik dengan pelanggan demi terjaganya kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan
adalah fokus utama yang dapat dicapai melalui kualitas secara terus-menerus
disegala bidang dengan didorong oleh kerja sama tim.
13
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
14
2.1.3 Klasifikasi Alat – alat Berat di PT. Julia Jaya Rahma
Jenis pelayanan
1. Persewaan Forklift
2. Persewaan Truck
Jenis Forklift yang tersedia
1. Forklift kapasitas 2,5 ton sampai 10 ton
2. Forklift Rotating Clamp kapasitas 3 ton
3. Forklift Pox (Garpu) kapasitas 3 ton
Jenis Truck yang tersedia
3. Dump truk kapastitas 20 ton
4. Truck Tronton kapasitas 20 ton
2.1.4 Struktur Organisasi PT. Julia Jaya Rahma
Didalam suatu organisasi perusahaan pembagian tugas merupakan hal
yang penting karena akan berdampak langsung terhadap kegiatan perusahaan.
Masing-masing individu harus bertanggung jawab terhadap tugas atau bagian
yang ditempatinya agar tercipta suatu sistem yang baik didalam usaha demi
pencapaian tujuan organisasi. Berikut adalah gambaran struktur organisasi yang
dimiliki PT. Julia Jaya Rahma adalah :
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
15
Gambar 2.1
Bagan Struktur Organisasi PT. J ulia Jaya Rahma
(Sumber : Data Intern setelah diolah sendiri, 2016)
2.1.5 Uraian Wewenang dan Tanggung Jawab pada PT. J ulia Jaya Rahma
1. Direktur utama
a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi
perusahaan
b. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnyam untuk
kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya
DiREKTUR
UTAMA
OPERATOR
HARIAN
KEPALA BAGIAN
PEM ELIHARAAN
KOORDINATOR
LOGISTIK SUPERVISOR
KEPALA
OPERATOR
OPERATOR
TRAILER
ADMINISTRASI
OPERATOR
FORKLIFT
WAKIL
DIREKTUR
OPERATOR
TRONTON
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
16
c. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan
kekayaan perusahaan
d. Menetapkan strategi-strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan
e. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan perusahaan
2. Wakil Direktur
a. Membantu direktur dalam menjalankan tugasnya
b. Sebagai pengganti dalam melakukan penandatanganan perjanjian kerja
apabila Direktur sedang diluar kota
c. Bertanggung jawab untuk membantu direksi dalam melakukan
kegiatan perusahaan
3. Koordinator Logistik
a. Menyiapkan, menyimpan, memelihara dan mengatur barang-barang
perlengkapan milik perusahaan
b. Memeriksa dan memonitor terus-menerus hasil pelaksanaan tugas
kepada kepala bagian operator dan memberikan pengarahan
c. Membuat daftar pinjaman alat-alat dan membuat peraturannya
4. Supervisor
a. Menegakkan aturan yang telah di tentukan oleh perusahaan
b. Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung
c. Mengatur kelompok kerja pada grup yang telah dipegangnya
d. Memberikan tugas pada para staf
e. Bertanggung jawab atas hasil kerja para staf
5. Administrasi
a. Membuat rencana dan mengevaluasi kerja untuk memastikan
tercapainya kualitas target kerja yang dipersyaratkan dan sebagai
bahan informasi kepada atasan
b. Membuat perkiraan biaya tahunan yang berkaitan dengan kegiatan
kantor administrasi
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
17
2.2 Deskr ipsi Hasil Praktik Ker ja Lapangan
Laporan Praktik kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu laporan yang
disusun oleh mahasiswa progam Diploma III berdasarkan praktik kerja lapangan
yang telah dijalani. Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu mata kuliah
wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa dengan tujuan memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari secara rill apakah teori yang
telah dipelajari selama masa kuliah telah sesuai dengan keadaan sebenarnya yang
terjadi di instansi pemerintah maupun swasta.
2.2.1 Tahap Persiapan Praktik Kerja Lapangan
Selama tahap persiapan ini, mahasiswa diberikan pembekalan dan
pengarahan oleh dosen penanggung jawab mata kuliah Praktik Kerja Lapangan
(PKL). Pembekalan dan pengarahan oleh dosen tersebut berisikan tentang
penjelasan Praktik Kerja Lapangan (PKL), persyaratan yang dibutuhkan dalam
mengambil mata kuliah tesebut, sampai dengan hal–hal yang harus dipenuhi
selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan. Selain diadakannya pembekalan
pada mata kuliah tersebut Mahasiswa juga diharuskan memenuhi persyaratan
sebelum mengajukan Praktik Kerja Lapangan. Persyaratan tersebut meliputi:
1. Setiap mahasiswa diperbolehkan mengambil mata kuliah Praktik Kerja
Lapangan dengan minimum sks yang telah ditempuh sebanyak 80 sks.
2. Mahasiswa diperkenankan untuk menentukan sendiri tempat pelaksanaaan
PKL secara individu/kelompok dengan batas maksimal 3 orang dalam 1
kelompok.
3. Mengisi form permohonan izin PKL untuk mendapatkan surat keterangan
Praktik Kerja Lapangan dari kampus yang digunakan sebagai syarat pengajuan
ke instansi pemerintah ataupun swasta.
4. Setiap Mahasiswa juga diwajibkan menyusun laporan PKL, dengan
menetukan tema dan judul yang berhubungan dengan perpajakan. Dimana
proses penentuan judul tersebut harus melalui persetujuan Dosen pembimbing
masing–masing mahasiswa.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
18
2.2.2 Uraian Pelaksanaan Praktik Ker ja Lapangan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di PT. Julia Jaya Rahma
yang beralamatkan di Jalan Desa Wonokupang RT.40 RW.06 Kecamatan
Balongbendo, Sidoarjo. Waktu pelaksanaan selama 5 minggu, dimulai pada
tanggal tanggal 7 Maret 2016 sampai dengan 16 April 2016. Dalam pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL), penulis mendapatkan berbagai pengalaman,
pengetahuan dan informasi baru yang dapat digunakan untuk mengetahui
gambaran mengenai dunia kerja dan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir (TA).
Adapun uraian pelaksanaan Praktik Kerja lapangan di PT. Julia Jaya Rahma
sebaga i berikut :
Tabel 2.1
Uraian Kegiatan Pelaksanaan Praktik Ker ja Lapangan di PT. J ulia jaya
Rahma
No Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 1
1. 7 Maret 2016 Pengenalan diri dan lingkungan kerja
2. 8 Maret 2016 Membantu mengkoreksi Surat Perintah Kerja
(SPK) forklift
3. 9 Maret 2016 Libur Nasional
4. 10 Maret 2016 Membantu mengkoreksi SPK forklift
5. 11 Marer 2016 Mencocokkan SPK dan jam kerja forklift
Minggu 2
6. 14 Maret 2016 Membuat perincian jam kerja forklift
7. 15 Maret 2016 Menghitung nilai kontrak dan jam kerja forklift
8. 16 Maret 2016 Membuat tagihan forklift
9. 17 Maret 2016 Membuat kwitansi atas tagihan forklift
10. 18 Maret 2016 Membuat kwitansi atas tagihan forklift
Minggu 3
11. 21 Maret 2016 Membantu mengkoreksi Surat Perintah Kerja
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
19
(SPK) truck
12. 22 Maret 2016 Mencocokkan SPK dan jam kerja truck
13. 23 Maret 2016 Membuat perincian jam pemakaian truck
14. 24 Maret 2016 Membuat perincian jam lembur pemakaian truck
15. 25 Maret 2016 Libur Nasional
Minggu 4
18. 28 Maret 2016 Menghitung nilai kontrak, jam kerja dan jam
lembur truck
19. 29 Maret 2016 Menghitung nilai kontrak, jam kerja dan jam
lembur truck
20. 30 Maret 2016 Membuat tagihan truck
21. 31 Maret 2016 Membuat kwitansi atas tagihan truk
22. 1 April 2016 Melihat kondisi keadaan lapangan
Minggu 5
24. 4 April 2016 Mencocokan bukti potong yang diterima dengan
tagihan yang dikirimkan
25. 5 April 2016 Mencocokan bukti potong yang diterima dengan
tagihan yang dikirimkan
26. 6 April 2016 Mencocokan bukti potong yang diterima dengan
tagihan yang dikirimkan
27. 7 April 2016 Mencocokan bukti potong yang diterima dengan
tagihan yang dikirimkan
28. 8 April 2016 Ijin
Minggu 6
30. 11 April2016 Menghitung PPh Pasal 23
31. 12 April 2016 Menghitung PPh Pasal 23
32. 13 April 2016 Menghitung PPh Pasal 23
33. 14 April 2016 Pencarian dan pengambilan data
34. 15 April 2016 Pencarian dan pengambilan data
(Sumber : Data Rekapitulasi Kehadiran dan Nilai Peserta PKL, 2016)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
20
2.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Praktik Ker ja Lapangan
Topik yang diambil dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang
dilaksanakan di PT. Julia Jaya Rahma adalah Mekanisme Pemotongan Pajak
Penghasilan Pasal 23 yang berkaitan dengan Sewa Alat Berat di PT. Julia Jaya
Rahma Sidoarjo. Telah dijelaskan bahwa PT. Julia Jaya Rahma sebagai penerima
penghasilan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 oleh PT. Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia Tbk. Pembahasan tersebut meliputi proses pelaksanaan perjanjian
kerja atas kegiatan pemuatan atau pemindahan untuk transfer bahan baku (pulp) di
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. yang beralamat di Jalan Raya Surabaya-
Mojokerto Km. 44 Desa Kramat Temenggung Kecamatan Tarik Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur, serta Mekanisme Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23
atas sewa alat berat pada PT. Julia Jaya Rahma.
2.3.1 Proses Pelaksanaan Perjanjian / Kontrak Ker jasama
Dalam melaksanakan perjanjian kerjasama tentunya dibutuhkan
kesepakatan antara kedua belah pihak atau lebih untuk melakukan kegiatan
kerjasama. Kesepakatan tersebut tercantum didalam Surat Perjanjian / Kontrak
Kerja Sama. Pada tahun 2015 PT. Julia Jaya Rahma selaku penyedia alat berat
mendapat order dari PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia untuk pekerjaan transfer
bahan baku (pulp) di lokasi gudang barang jadi. Sebelum pemindahan pulp
dilakukan PT. Julia Jaya Rahma melakukan perjanjian kerja dengan PT. Pabrik
Kertas Tjiwi Kimia Tbk atas hal-hal yang berkaitan dengan kerjasama yang
dijalankan. Berikut adalah uraian Proses Pelaksanaan Perjanjian / Kontrak Kerja
Sama
1. Mendapat pesanan
PT. Julia Jaya Rahma mendapat pesanan untuk beberapa pekerjaan di area
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
2. Permohonan Kerja sama antara PT. Julia Jaya Rahma dan PT. Pabrik
Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
21
3. Kedua pihak berdiskusi
PT. Julia Jaya Rahma mendapat pesanan untuk penyelesaian beberapa
pekerjaan yang meliputi pemuatan atau pemindahan bahan baku (pulp) di
lokasi gudang barang jadi area PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
4. Negoisasi
Setelah saling berdiskusi, di buatlah kesepakatan bersama antara kedua
belah pihak. Jika ada salah satu pihak yang tidak sepakat, maka kerja sama
tidak dilanjutkan, namun bila kedua pihak sudah sepakat hal yang harus
dilakukan selanjutnya yaitu membuat perjanjian kerja sama.
5. Perjanjian Kerja Sama
Perjanjian kerja sama antara PT. Julia Jaya Rahma dan PT. Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia Tbk.
6. Surat Perjanjian / Kontrak Kerja Sama
Surat Perjanjian / Kontrak Kerja Sama ini memuat mengenai hak-hak dan
kewajiban kedua belah pihak atas pekerjaan yang akan diselesaikan. Serta
di tanda tangani oleh kedua pihak.
7. Memulai pekerjaan
Setelah Surat Perjanjian / Kontrak Kerja Sama dan di tanda tangani oleh
kedua pihak, maka pekerjaan atas pemuatan atau pemindahan bahan baku
(pulp) di lokasi gudang barang jadi dapat segera di kerjakan oleh PT. Julia
Jaya Rahma.
Untuk lebih jelasnya mengenai proses pelaksanaan perjanjian kerja sama
dapat dilihat pada gambar 2.2 :
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
22
Gambar 2.2
Proses Pelaksanaan Per janjian / Kontrak Kerjasama
(Sumber : Data diolah sendiri, 2016)
Mendapat pesanan
Permohonan kerja sama
PT. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia
PT. Julia Jaya Rahma
Kedua pihak saling
berdiskusi
negoisasi sepakat Tidak sepakat
M embuat
perjanjian
kerjasama
Surat Perjanjian
Kerja Sama
Mendapat pesanan
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
23
Bentuk perjanjian tersebut tertuang didalam surat Perjanjian Kerja Sama,
berikut gambar dari Surat Perjanjian antara PT. Julia Jaya Rahma dan PT. Pabrik
Kertas Tjiwi Kimia Tbk:
Gambar 2.3
Surat Per janjian / Kontrak Ker ja Sama PT. Julia Jaya Rahma
(Sumber : Surat Perjanjian / Kontrak Kerja Sama PT. Julia Jaya Rahma, 2014)
Didalam Surat Perjanjian / Kontrak Kerja Sama memuat beberapa hal
diantaranya:
1. Penyedia alat berat adalah PT. Julia Jaya Rahma (Pihak Kedua) dan PT.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia sebagai penyewa (Pihak Pertama).
2. Sistem Perjanjian / Kontrak Kerja Sama
3. Harga satuan pekerjaan yang telah disepakati
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
24
4. Ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan dan tata tertib pekerjaan
5. Masa dan Jangka Waktu perjanjian
6. Tata cara pembayaran
7. Penyesuaian harga sewa
8. Hak dan kewajiban penyedia dan penyewa
9. Force majeure
10. Perselisihan pendapat atau sengketa
11. Ketentuan tambahan pekerjaan mengenai hal-hal yang tidak atau diatur dalam
surat perjanjian ini akan diatur sesuai dengan norma-norma umum dan adat
istiadat.
Berdasarkan surat perjanjian / kontrak kerja sama setiap bulan pihak
pertama akan membayar kepada pihak kedua berdasarkan aktual jumlah
pemakaian dalam ton & per jam di pabrik pihak pertama setiap bulan, dikalikan
dengan harga satuan pekerjaan dikurangi dengan segala pemakaian atau
peminjaman oleh pihak kedua yang diambil dari pihak pertama dan segala bentuk
denda. Waktu pembayaran tagihan adalah sesuai term payment. Jangka waktu
perjanjian / kontrak kerja sama berlaku selama satu tahun.
Tabel 2.2
Daftar Transaksi atas sewa alat berat oleh PT. J ulia Jaya rahma
No Tanggal Nama Vendor Jenis Sewa Nilai Transaksi
1. 28/01/2015 PT. Pabrik Tjiwi
Kimia
Sewa forklift 3 ton Rp. 23.700.000
2. 28/01/2015 PT. Pabrik Tjiwi
Kimia
Sewa forklift 3 ton Rp. 29.300.000
3. 30/01/2015 PT. Pabrik Tjiwi
Kimia
Sewa truck tronton Rp. 15.905.650
4. 30/01/2015 PT. Pabrik Tjiwi
Kimia
Sewa lembur truck
tronton
Rp. 3.123.400
(Sumber : Data PT. Julia Jaya Rahma, 2015)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
25
2.3.2 Mekanisme Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 atas Sewa
Alat berat.
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk selaku penyewa selain mempunyai
kewajiban membayar atas penggunaan sewa alat berat juga mempunyai kewajiban
untuk memotong Pajak Penghasilan Pasal 23 atas pelaksanaan sewa alat barat
yang disediakan oleh PT. Julia Jaya Rahma dalam pekerjaan pemuatan atau
pemindahan bahan baku (pulp) dengan tarif pajak 2%. Pemotongan Pajak
Penghasilan tersebut didasarkan pada nilai kontrak yang tercantum dalam Surat
Perjanjian / Kontrak Kerja Sama yang telah dibuat. Untuk menghitung besarnya
pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 terlebih dahulu harus meghitung Dasar
Pengenaan Pajak (DPP) sebelum PPN.
Rumus penghitungan Pajak Penghasilan pasal 23 atas sewa alat berat
sebagai ber ikut:
PPh Pasal 23 = Tarif x DPP
Berikut ini adalah data pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 atas Sewa
Alat Berat oleh PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. :
Tabel 2.3
Data Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23
No Tanggal Bukti
Potong
Nama Vendor DPP PPh 23
(tar if 2% )
1. 28-01-2015 PT. Pabrik Tjiwi
Kimia
Rp. 23.700.000 Rp. 474.000
2. 28-01-2015 PT. Pabrik Tjiwi
Kimia
Rp. 29.300.000 Rp. 586.000
3. 30-01-2015 PT. Pabrik Tjiwi
Kimia
Rp. 15.905.650 Rp. 318.113
4. 30-01-2015 PT. Pabrik Tjiwi
Kimia
Rp. 3.123.400 Rp. 62.468
(Sumber : Data PT. Julia Jaya Rahma, 2015)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
26
Rincian Penghitungan PPh Pasal 23 :
Pembayaran oleh vendor PT. Pabr ik Ker tas Tjiwi Kimia Tbk
1. Transaksi Pertama
DPP = Rp. 23.700.000
Pajak Penghasilan Pasal 23 = 2% x Rp 23.700.000 = Rp. 474.000
2. Transaksi Kedua
DPP = Rp. 29.300.000
Pajak Penghasilan Pasal 23 = 2% x Rp. 29.300.000 = Rp. 586.000
3. Transaksi Ketiga
DPP = Rp. 15.905.650
Pajak Penghasilan Pasal 23 = 2% x Rp15.905.650 = Rp. 318.113
4. Transaksi Keempat
DPP = Rp. 3.123.400
Pajak Penghasilan Pasal 23 = 2% x Rp. 3.123.400 = Rp. 62.468
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk selain memiliki kewajiban untuk
memotong pajak penghasilan pasal 23, diharuskan membuat bukti potong yang
nantinya akan menjadi kredit pajak bagi PT. Julia Jaya Rahma. Berikut ini adalah
penjelasan mengenai formulir Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23
1. Lembar Ke-1 : Vendor (PT. Julia Jaya Rahma)
2. Lembar Ke-2 : Untuk Kantor Pelayanan Pajak
3. Lembar Ke-3 : Untuk Pemotong Pajak (PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
Tbk.)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
27
Untuk lebih jelasnya mengenai mekanisme pemotongan Pajak Penghasilan Pasal
23 dapat dilihat pada gambar 2.4 Flow Chart berikut ini:
Gambar 2.4
Mekanisme Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23
Pemotong Pajak
KPP
PT. Julia Jaya Rahma (Vendor)
(Sumber : data diolah sendiri, 2016)
PT. Julia Jaya Rahma sebagai pihak yang dipotong, dan menerima bukti
pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 dari PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
yang nantinya digunakan sebagai bukti pelunasan Pajak Penghasilan terutang.
maka untuk itu PT. Julia Jaya Rahma tidak berkewajiban melakukan penyetoran
dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 23. Sehingga pembahasan hanya mengenai
mekanisme pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23.
Dengan demikian PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk harus
menyampaikan SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 paling lambat tanggal 20
bulan berikutnya. Sesuai data yang ada, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk paling
3
Pembayaran
2 Bukti Potong
PPh 23 1
Menerima bukti potong pph pasal 23
1
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
28
lambat harus melaporkan SPT masa tanggal 20 Februari 2015. Diketahui PT.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk telah melakukan kewajiban perpajakannya sesuai
dengan peraturan yang ada, yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor
184/PMK.03/2007 untuk memotong, menyetor dan melaporkan Pajak Penghasilan
Pasal 23 yang telah dipotong pada tanggal 18 Februari 2015.
2.3.3 Kendala yang ter jadi di PT. J ulia Jaya Rahma
Dapat dilihat dari uraian diatas bahwa beberapa transaksi yang dilakukan
oleh PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk tersebut akan menerbitkan bukti potong
atas setiap transaksinya. Atas setiap bukti potong yang diberikan PT. Pabrik
Kertas Tjiwi Kimia, Tbk kepada PT. Julia Jaya Rahma berarti akan ada banyak
bukti potong yang diterima dan disimpan nantinya oleh PT. Julia Jaya Rahma dan
dengan menyimpan begitu banyak bukti potong resiko hilangnya bukti potong
akan semakin besar. Dengan demikian mahasiswa menyarankan untuk
menggabungkan bukti potong atas beberapa transaksi pada masa yang sama
menjadi 1 (satu) bukti potong Pajak Penghasilan Pasal 23. Penggabungan Pajak
Penghasilan Pasal 23 tersebut diharapkan bisa memperkecil resiko hilang atau
terselipnya bukti potong.
Dengan adanya saran dari mahasiswa tentunya harus didasari pada
peraturan perpajakan. Dalam peraturan perpajakan tidak ada ketentuan yang
menganjurkan dan tidak ada ketentuan yang melarang untuk menggabungkan 1
(satu) bukti potong atas beberapa transaksi, asalkan transaksi tersebut dalam 1
(satu) masa pajak yang sama.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
29
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan dan pengamatan selama Praktik Kerja Lapangan di
PT. Julia Jaya Rahma penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Surat Perjanjian Kerja Sama adalah perjanjian tertulis antara PT. Julia Jaya
Rahma dengan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk yang memuat mengenai
hak-hak dan kewajiban kedua belah pihak atas pekerjaan pemuatan atau
pemindahan bahan baku (pulp) dengan menggunakan alat berat di lokasi
gudang barang jadi.
b. Atas pekerjaan pemuatan atau pemindahan bahan baku (pulp) di lokasi
gudang barang jadi yang dilakukan PT. Julia Jaya Rahma dikenakan Pajak
Penghasilan Pasal 23 atas Sewa Alat berat sebesar : 2% X (Nilai Kontrak
atas tagihan).
c. PT. Julia Jaya Rahma selaku penyedia alat berat berhak mendapatkan bukti
pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 dari PT. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Tbk.
d. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk telah melakukan kewajiban
perpajakannya dengan memotong Pajak Penghasilan Pasal 23, membuat
bukti potong, menyetorkannya ke kas negara, dan melaporkan secara tepat.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat penulis sampaikan
kepada pihak terkait, antara lain :
Saran untuk PT. Julia Jaya Rahma adalah menggabungkan bukti potong
atas beberapa transaksi pada masa yang sama menjadi 1 (satu) bukti potong Pajak
Penghasilan Pasal 23 dan menyimpan semua data-data yang ada dalam setiap
periode.
29
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI
30
DAFTAR PUSTAKA
Fitriandi.,dkk. 2011. Kompilasi Undang-Undang Perpajakan. Edisi Terbaru.
Jakarta: Salemba Empat.
Kementrian keuangan. 2010. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
80/PMK.03/2010 tentang Penentuan tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan
Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat pembayaran Pajak, dan Tata Cara
Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, Serta Tata Cara
Pengangsuran dan penundaan Pembayaran Pajak.
Resmi, Siti. 2011. Perpajakan. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang
Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang
Ketenuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Republik Indonesia. 2008. Undang-undang Nomor 36 tahun 2008 tentang
Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 42 tahun 2009 tentang
Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 8 tahun 1983 tentang
Pajak Pertambahan Nilai.
Suandy, Erly. 2011. Hukum Pajak. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR MEKANISME PEMOTONGAN PAJAK ... JULIA RAHMAWATI