32
BAB I PENDAHULUAN A. BATASAN PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan serangkaian kegiatan belajar yang mencakup latihan mengajar dan tugas – tugas kependidikan secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan. PPL merupakan kegiatan intrakulikuler yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa yang meliputi: 1. Micro teaching, yaitu bentuk latihan mengajar pendahuluan dalam pola kecil (kelas, waktu, materi, jumlah siswa keterampilan mengajar) yang dilaksanakan di antara sesama mahasiswa sebagai calon guru di bawah bimbingan dosen pembimbing micro teaching yang wajib diikuti dan lulus oleh setiap mahasiswa sebagai pra syarat untuk melaksanakan praktik mengajar.

Laporan Ppl Isi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Ppl Isi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. BATASAN PPL

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan serangkaian

kegiatan belajar yang mencakup latihan mengajar dan tugas – tugas

kependidikan secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan

pembentukan profesi kependidikan.

PPL merupakan kegiatan intrakulikuler yang harus dilaksanakan

oleh setiap mahasiswa yang meliputi:

1. Micro teaching, yaitu bentuk latihan mengajar pendahuluan dalam pola

kecil (kelas, waktu, materi, jumlah siswa keterampilan mengajar) yang

dilaksanakan di antara sesama mahasiswa sebagai calon guru di bawah

bimbingan dosen pembimbing micro teaching yang wajib diikuti dan lulus

oleh setiap mahasiswa sebagai pra syarat untuk melaksanakan praktik

mengajar.

2. Praktik Mengajar, yaitu suatu kegiatan kurikuler yang dilaksanakan oleh

mahasiswa calon guru (praktikan) di sekolah-sekolah latihan secara

terbimbing dan terpadu, yang di dalamnya mencakup latihan tugas-tugas

keguruan, kependidikan, dan adsministrasi sekolah, untuk memenuhi

persyaratan pembentukan profesi kependidikan. Setelah selesai

melaksanakan praktik mengajar secara keseluruhan, setiap mahasiswa

wajib menyusun laporan kegiatan praktik mengajar secara tertulis.

1

Page 2: Laporan Ppl Isi

2

3. Ujian Praktik Mengajar, yaitu ujian yang wajib diikuti oleh setiap

mahasiswa dan diselenggarakan di sekolah-sekolah latihan. Ujian Praktik

Mengajar hanya boleh ditempuh oleh mahasiswa yang telah dinyatakan

lulus praktik mengajar di sekolah-sekolah latihan. Bagi mahasiswa yang

belum dinyatakan lulus ujian praktik mengajar dapat mengikuti ujian

ulang. Mahasiswa yang dinyatatakan lulus mengajar berhak mendapat

Akta Mengajar IV.

Praktik Pengalaman Lapanngan dikembangkan dan dilaksanakan

denagan pendekatan terpadu, kompetensi professional, kesinambungan,

koordinasi, terintegrasi dengan proses belajar mengajar (PBM), sistem blok

waktu dan sebagainya.

Untuk menjadi tenaga kependidikan atau guru yang baik, maka

setiap mahasiswa harus mengikuti program mata kuliah wajib yaitu : Praktik

Pengajaran Lapangan (PPL), sebagai salah satu usaha lembaga untuk

mempersiapkan mahasiswa menjadi calon guru professional di bidangnya

masing – masing dan administrator kependidikan yang mampu melaksanakan

tugas dengan baik, maka PPL wajib dilaksanakan oleh mahasiswa calon guru,

dimaksudkan agar mereka mampu dan menguasai praktik perumusan dan

penyusunan administrasi perangkat pembelajaran di kelas, mampu dalam

penyajian materi pembelajaran di kelas, mampu dalam penyajian materi

pembelajaran di luar kelas dan mampu praktik membimbing siswa serta

praktik mengelola sekolah pada umumnya.

Page 3: Laporan Ppl Isi

3

B. TUJUAN PPL

Tujuan dan target yang ingin dicapai dengan adanya PPL ini

adalah:

1. Membentuk calon pendidik yang dapat menyelenggarakan kegiatan

mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan

memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.

2. Membentuk calon pendidik yang mampu sebagai pengelola satuan

pendididkan, penilik, pengawas, peneliti dan pengembang di bidang

pendidikan, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar.

3. Membentuk pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat

pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, dan pola tingkah laku yang

dituntut oleh profesi tenaga kependidikan.

4. Membentuk calon pendidik yang dapat menerapkan pengetahuan,

keterampilan, nilai, sikap, dan pola tingkah laku dalam penyelenggaraan

pendidikan dan pengajaran, baik di lingkungan sekolah maupun di

lingkungan luar sekolah.

Dengan melaksanakan kegiatan ini diharapkan lebih mampu

mendukung terbinanya tiga kompetensi guru, yakni kompetensi personal,

sosial dan professional.

Kompetensi personal adalah kompetensi yang berhubungan

dengan kepribadian seorang guru. Pribadi guru adalah pribadi matang,

lengkap dan seimbang. Dalam tingkah laku sehari – hari tampak adanya:

Kedewasaan berpikir dan bertindak serta mandiri dalam sikap.

Disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajiban.

Page 4: Laporan Ppl Isi

4

Memiliki perhatian yang tinggi terhadap siswa.

Kompetensi sosial adalah kompetensi yang berhubungan

bagaimana seorang guru menempatkan diri dalam lingkungannya, setiap

kehadiran dan keberadaannya mempunyai dampak positif bagi lingkungan.

Hal ini dapat dilihat:

Bagaimana aktivitas dan keterlibatannya dengan program sekolah.

Kerjasama yang baik dan harmonis dengan teman sejawat.

Komunikatif dalam pergaulan dengan siswa.

Partisipasi aktif dan konstruktif dalam kegiatan positif masyarakat.

Kompetensi personal adalah kemampuan dan penguasaan yang

menyeluruh bagi seorang guru mulai dari persiapan, proses dan akhir

pembelajaran serta ketersediaan sarana pendukung dan media yang

dibutuhkan dalam proses tersebut, antara lain:

a) Penguasaan Bahan

- Materi mata pelajaran sesuai dengan kurikulum sekolah.

- Pengembangan materi yang lebih luas dan dalam.

b) Pengelolaan program belajar mengajar (pembelajaran)

- Merumuskan tujuan pembelajaran yang tepat

- Menggunakan pendekatan dan metode mengajar yang tepat.

- Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menyusun program

rencana pembelajaran.

- Melaksanakan program belajar mengajar yang dinamis.

- Merencanakan dan melaksanakan penilaian.

- Menganalisis hasil penilaian.

Page 5: Laporan Ppl Isi

5

c) Pengelolaan kelas

- Menciptakan suasana belajar yang kondusif

- Mengatur denah kelas yang benar

d) Penggunaan sumber belajar

- Dapat memilih dan menggunakan media yang sesuai.

- Dapat membuat alat – alat pelajaran sederhana.

- Dapat menggunakan dan mengelola laboratorium dengan baik.

- Dapat menggunakan perpustakaan sebagai sumber belajar.

e) Pengenalan terhadap program bimbingan dan konseling di sekolah.

- Mengenal permasalahan murid yang sering muncul di sekolah.

- Mengenal tehnik pengumpulan dan pengelolaan data tentang murid.

- Mengenal tehnik pemberian bimbingan dan pemecahan masalah kepada

murid dan pelaksanaan bimbingan dan follows – upnya.

C. RUANG LINGKUP PPL

Praktik kependidikan sebagai internal dari kegiatan kurikuler maka

dalam aplikasinya diberi pembobotan Satuan Kredit Semester (SKS). Adapun

model praktik kependidikan yang dikembangkan menggunakan Pendekatan

Kontekstual, artinya sesuai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

dan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM).

Praktik kependidikan melingkupi kegiatan – kegiatan sebagai

berikut:

1. Pengajaran Mikro (micro teaching) : 2 SKS

2. Praktek Pengalaman Lapangan : 2 SKS

Page 6: Laporan Ppl Isi

6

BAB II

TINJAUAN SEKOLAH PRAKTIK

A. SEKOLAH LATIHAN

Sekolah latihan merupakan tempat yang tepat dimana mahasiswa

calon guru (praktikan) mendapatkan bekal pengetahuan dan ketrampilan

sebagai guru. Penentuan sekolah latihan berdasarkan hasil survey dengan

mempertimbangkan aspek jumlah jam, jumlah kelas, jumlah guru yang ada di

sekolah latihan.

Orang-orang yang terkait dengan sekolah latihan adalah Kepala

Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum/Bidang Pengajaran dan

Guru Pamong. Mereka mempunyai andil yang sangat besar dalam

membimbing para mahasiswa dalam melaksanakan PPL di sekolah latihan

tersebut.

Berikut ini adalah uraian peran dan tugas mereka yang terlibat

dalam pelaksanaan di sekolah latihan.

a. Kepala Sekolah

1) Bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan keseluruhan

pelaksanaan PPL di sekolah latihan.

2) Memberi pembinaan dan pengarahan kepada mahasiswa sehubungan

dengan tugas – tugasnya sebagai Kepala Sekolah dalam rangka

pengelolaan sekolah.

6

Page 7: Laporan Ppl Isi

7

b. Wakasek Urusan Kurikulum/Bidang Pengajaran

1) Secara operasional mengatur secara keseluruhan pelaksanaan PPL di

sekolah latihan.

2) Mengkoordinasikan dan membagi keseluruhan pelaksanaan PPL di

sekolah latihan.

3) Menentukan guru pamong yang akan bertugas membimbing

mahasiswa dalam pelaksanaan PPL di sekolah latihan dengan

memperhatikan unsur relevansi dan kewenangan keilmuan.

4) Mengkoordinasikan guru pamong dalam rangka proses pembimbingan

mahasiswa sekolah latihan.

5) Sebagai mediator antara pihak sekolah dengan Lembaga STKIP PGRI

Pacitan apabila terdapat suatu kendala atau permasalahan.

c. Guru Pamong

1) Membimbing mahasiswa dalam melaksanakan PPL di sekolah latihan,

baik yang berhubungan dengan ketrampilan mengajar maupun

masalah pengelolaan

2) Memberikan penilaian kepada mahasiswa dalam melaksanakan PPL di

sekolah latihan yang dituangkan dalam buku penilaian PPL.

3) Memonitor mahasiswa dalam melaksanakan PPL di sekolah latihan

sesuai dengan buku pedoman yang ada dalam mempersiapkan buku

laporan Jurnal Dialog.

4) Membimbing mahasiswa dalam mempersiapkan buku laporan

pelaksanaan PPL di sekolah.

Page 8: Laporan Ppl Isi

8

B. HASIL OBESERVASI

Observasi sekolah dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang

telah direncanakan. Hal – hal yang diobservasi di antaranya adalah kurikulum,

kesiswaan, koordinasi bimbingan dan penyuluhan, sarana dan prasarana.

1. Kurikulum

Kurikulum merupakan wahana belajar mengajar yang dinamis

sehingga perlu dinilai dan dikembangkan secara terus – menerus dan

berkelanjutan sesuai dengan perkembangan pendidikan yang terus

berubah. Kurikulum mempunyai beberapa konsep di antaranya :

a. Kurikulum sebagai maata dan isi pelajaran.

b. Kurikulum sebagai rencana kegiatan pembelajaran.

c. Kurikulum sebagai hasil belajar.

d. Kurikulum sebagai pengalaman belajar.

Adapun isi kurikulum merupakan fungsi khusus dari kurikulum

pendidikan formal, yaitu memilih dan menyusun isi supaya keinginan dan

tujuan dapat dicapai dengan cara yang paling efektif agar tujuan

pendidikan tercapai. Sedangkan tujuan dari kurikulum merupakan

kekuatan yang fundamental. Hal ini disebabkan adanya hasil kurikuler

yang diinginkan tidak hanya akan mempengaruhi bentuk kurikulum tetapi

memberi arah dan fokus untuk program pendidikan.

Tujuan kurikulum terdiri dari tiga komponen antara lain :

1). Tujuan Pendidikan Nasional, yang merupakan tujuan kurikuler

tertinggi yang bersunber pada falsafah bangsa (Pancasila) dan

kebutuhan masyarakat yang tertuang dalam GBHN dan UUD 1945.

Page 9: Laporan Ppl Isi

9

2). Tujuan Kelembagaan (tujuan intruksional), merupakan tujuan yang

menjabarkan tujuan pendidikan nasional yang bersumber pada tujuan

setiap jenjang pendidikan, karakteristik, kelembagaan dan kebutuhan

masyarakat.

3). Tujuan kurikulum atau tujuan mata pelajaran/bidang studi yang

bersumber pada karakteristik mata pelajaran (bidang studi),

karakteristik lembaga dan kebutuhan lembaga.

4). Tujuan pengajaran yaitu suatu tujuan yang menjabarkan tujuan

kurikuler dan bersumber pada karakteristik mata pelajaran/bidang studi

dan karakteristik siswa.

Pengembangan kurikulum SMA Negeri Punung yang beragam

mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian

tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas

standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan

prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari

kedepalapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI)

dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi

satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

2. Kesiswaan

Siswa merupakan pribadi yang belum mantap, banyak sekali

masalah yang dihadapi baik masalah pribadi maupun social. Oleh karena

itu diperlukan sarana dan prasarana untuk pembinaan dan pengembangan

Page 10: Laporan Ppl Isi

10

potensi siswa agar mampu mencegah timbulnya masalah yang sifatnya

negatif.

Siswa SMA Negeri Punung tiap kelasnya rata-rata berjumlah 24 -

36 siswa terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan. Pemilihan pengurus

kelas berdasarkan musyawarah kelas dengan voting . pemilihan pengurus

kelas ini dengan mencalonkan ketua kelas, sekretaris, bendahara dan seksi-

seksi yang dipandu wali kelas masing-masing.

Sedangkan kegiatan ekstrakulikuler biasanya dilaksanakan sesuai

dengan jadwal ekstra. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menunjang

kegiatan intra dan kulikuler serta kreatifitas siswa. Kegiatan ekstra

kulikuler siswa diantaranya adalah Olimpiade Fisika, Olimpiade Kimia,

Olimpiade Biologi, Olimpiade Matematika, Olimpiade Ekonomi,

Olimpiade Astronomi, Contes Bahasa Inggris, Olimpiade TIK, Kebumian,

PIR/ KIR, Seni Tari/ Paduan Suara, Pramuka, PMR/ UKS, Sepak Bola,

Volly Ball, Seni Baca Al Qur’an, Remaja Masjid, Sablon, Hadrah,

Kumpala, Tenis, Bulutangkis, Gulat, Musik yang salah satunya wajib

diikuti oleh setiap siswa

3. Koordinasi Bimbingan dan Penyuluhan

Tugas bimbingan penyuluhan antara lain memberikan penyuluhan

kepada siswa secara individu yang berkaitan dengan hambatan hidup, latar

belakang sosial, pengaruh lingkungan, kesukaran belajar dan lain

sebagainya. Selain itu BK juga menangani masalah yang berkaitan dengan

kenakalan siswa, penyimpangan disiplin dan gangguan belajar.

Page 11: Laporan Ppl Isi

11

Di SMA Negeri Punung sendiri masah-masalah yang berhubungan

dengan pelanggaran tata tertib atau kedisiplinan antara lain :

1). Masalah kerapian pakaian seragam.

2). Perkelahian pelajar atau tindakan kurang sopan baik ke sesama siswa

maupun kepada guru.

3). Meninggalkan jam pelajaran tanpa ijin (membolos).

4). Siswa merokok di lingkungan sekolah.

5). Membawa dan atau menkonsumsi minuman keras di lingkungan

sekolah.

6). Membawa HP kesekolah pada waktu hari/jam efektif pembelajaran

Guna mengatasi masalah tersebut sekolah menerapkan kebijakan –

kebijakan dengan melibatkan peran guru, lingkungan masyarakat dan

utamanya bekerjasama dengan orang tua murid.

Di SMA Negeri Punung, pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

diserahkan seluruhnya di bawah koordinasi guru BK. Selain itu juga

dibantu oleh Kepala Sekolah, guru, wali kelas, dan juga orang tua murid.

Untuk mengatasi pelanggaran-pelanggaran yang ada, utamanya

pelanggaran berat, guru BK akan memanggil siswa tersebut. Kemudian

diteruskan dengan mengeluarkan Surat Panggilan sampai tiga kali. Jika

tidak ada tindak lanjut, guru BK bersama-sama dengan wali kelasnya

melakukan Home Visit (kunjungan ke rumah). Untuk kebijakan

mengeluarkan siswa, sekolah berusaha berhati-hati. Hal ini dilakukan guna

memenuhi Program Pemerintah Wajib Belajar 9 Tahun.

Page 12: Laporan Ppl Isi

12

4. Sarana dan Prasarana

Dalam menyelenggarakan pendidikan salah satu aspek yang paling

penting sarana dan prasarana, karena sangat besar pengaruhnya dalam

menunjang dan meningkatkan aktifitas sekolah.

Sarana dan prasarana SMA Negeri Punung dibagi menjadi 2

golongan :

a). Sarana dan Prasana non-fisik

Sarana dan prasarana ini berupa tenaga/personalia yang berperan

dalam membina dan mengelola pendidikan.

b). Sarana dan prasarana fisik

Sarana dan prasarana fisik yang tedapat di SMA Negeri Punung antara

lain :

- Sarana air bersih dan toilet.

- Sarana penerangan.

- Laboratorium komputer.

- Laboratorium kimia

- Perpustakaan.

- Ruang UKS.

- Koperasi

- Laboratorium Biologi dan Fisika.

- Sarana dan prasarana untuk kegiatan ekstrakulikuler.

- Sarana dan prasarana untuk kegiatan olah raga.

- Alat peraga, gambar dan peralatan belajar-mengajar.

Page 13: Laporan Ppl Isi

13

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

A. Waktu Pelaksanaan

1. Tahapan PPL

Praktik Pengalaman Mengajar tahun 2010 dilaksanakan dengan

tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Pengajaran Mikro

Meliputi :

- Penentuan peserta Praktikan dan Dosen Pembimbing. Dalam hal

ini dosen pembimbing PPL merupakan ketua Program Studi dan

dosen yang ditunjuk.

- Pelaksaan. Berupa penyampaian mata kuliah PPL dan pelaksanaan

Micro Teaching dan Evaluasi.

- Setelah peserta praktikan dan pembimbingnya (dosen pembimbing

dan guru pamong) ditetapkan, maka dibentuk kelompok mahasiswa

praktikan (support group) atau sudah ditetapkan dalam surat

keputusan Ketua.

b. Observasi

Untuk memotret dan mengenal situasi dan kondisi tempat atau sekolah

yang dijadikan tempat praktik, maka praktikan harus mengadakan

observasi. Dalam hal ini observasi dilakukan berdasarkan kebijakan

yang diambil oleh kelompok praktikan. Observasi dapat dilakukan

13

Page 14: Laporan Ppl Isi

14

sebelum melakukan praktik mengajar, setelah atau di sela-sela waktu

mengajar.

c. Praktik mengajar

Setelah dilakukan penyerahan dari panitia PPL kepada kepala sekkolah

praktik mengajar, maka dilakukan praktik mengajar dimana alur

kegiatan dari persiapan praktik sampai praktik mengajar, dilakukan

secara berkelanjutan sampai batas waktu yang ditentukan pembimbing,

UPK dan atau kepala sekolah praktik. Kemudian diakhiri dengan ujian.

d. Ujian PPL

Pelaksanaan ujian ditentukan oleh Guru Pamong jika mahasiswa

praktikan dianggap sudah layak untuk melaksanakan ujian.

e. Penyusunan laporan PPL

Setelah PPL dilaksanakan, pratikan harus menulis laporan

pelaksanaan PPL. Setelah disahkan kemudian diserahkan kepada UPK.

UPK kemudian mendistribusikan kepada pihak-pihak terkait.

f. Waktu dan pelaksanaan PPL

Real Teaching (Pengajaran) dilaksanakan dalam waktu belajar efektif

dengan alokasi waktu tatap muka minimal lima kali pertemuan dengan

satu kali ujian. Tempat pengajaran dilaksanakan di sekolah yang

ditunjuk ( SMA Negeri Punung ).

2. Jadwal dan Kelas Praktik

Setiap praktikan mendapat pembagian tugas mengajar yang diberikan

oleh guru pamong. Praktikan mendapat jadwal mengajar kelas tertentu

Page 15: Laporan Ppl Isi

15

pada hari dan jam pelajaran sesuai dengan kelas. Adapun pembagian tugas

mengajar seperti pada lampiran.

B. Pelaksaan PPL

Sebelum mahasiswa praktik di kelas, terlebih dahulu perangkat

persiapan mengajar di kelas yang telah dibuat mahasiswa dikonsultasikan

dengan guru pamong. Hal-hal yang dikonsultasikan antara lain : (1) minta

penjelasan tentang bahan pelajaran yang akan dipraktikan dalam kegiatan

belajar mengajar dengan murid di kelas, (2) konsultasi tentang pembuatan

rencana pembelajaran atau perangkat mengajar lainnya; (3) konsultasi sumber

bahan pelajaran yang akan dipakai dalam praktik mengajar, (4) meminta

koreksi dan pengesahan rencana pembelajaran atau persiapan mengajar

lainnya.

1. Aktivitas dalam praktik mengajar

Praktik mengajar di kelas merupakan kegiatan terpenting dan menentukan

keberhasilan seorang mahasiswa dalam melaksanakan PPL. Praktik mengajar

di kelas dilaksanakan seorang praktikan 7 kali praktik mengajar terbimbing dan

1 kali ujian praktik mengajar. Adapun hal-hal yang harus dilaksanakan dalam

kegiatan ini adalah :

- siap masuk 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai;

- memberitahu kepada guru pamong sebelum masuk kelas;

- masuk kelas dengan menyampaikan salam;

- mengatur kelas (dan mempersilahkan siswa berdoa bersama untuk

jam pertama) sebelum pelajaran;

Page 16: Laporan Ppl Isi

16

- melaksanakan apersepsi, mengenalkan tujuan dan pretes jika

diperlukan, atau standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

disajikan;

- melaksanakan proses belajar mengajar dengan pendekatan dan

metode sesuai dengan yang direncanakan dan lebih mengutamakan

keaktifan siswa;

- menggunakan alat atau media mengajar yang ada;

- mengakhiri pelajaran dengan memberi evaluasi, kesimpulan dan

motivasi kepada siswa;

- berdoa (bila jam terakhir) dan menyampaikan salam sebelum

meninggalkan kelas.

Selain itu, dalam pelaksanaan PPL, praktikan mendapat bimbingan

dari berbagai pihak, dengan pembagian sebagai berikut :

1). Kompetensi personal, yakni kesungguhan (termasuk kehadiran),

perilaku dan sikap mahasiswa mulai dari observasi sampai dengan

selesainya kegiatan. Penilaian dilakukan oleh kepala sekolah atau

guru pamong yang ditunjuk oleh kepala sekolah yang meliputi :

- kehadiran mahasiswa selama PPL;

- perilaku dan sikap mahsiswa sehari-hari baik kapada kepala

sekolah, guru dan karyawan, kepada para murid serta sesama

mahsiswa mulai dari waktu observasi sampai dengan pamitan

selesainya PPL;

- kedisiplinan dan ketepatan waktu dalam semua kegiatan yang

dilaksanakan mahasiswa selama PPL;

Page 17: Laporan Ppl Isi

17

- ketertiban dan ketaatan mahasiswa dalam mematuhi aturan yang

berlaku selama PPL.

2). Kompetensi Profesional, yakni melaksanakan praktik mengajar di

kelas dan melaksanakan ulangan harian/tugas. Penilaian dilakukan

oleh guru pamong atau guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah,

meliputi :

- penampilan mahasiswa di depan kelas dan pengelolaan kelas;

- kesesuaian antara tujuan dengan materi yang direncanakan

dengan yang dilaksanakan;

- penguasaan terhadap materi yang diajarkan dan sistematika

pengajaran;

- kesesuaian antara pendekatan dan metode yan direncanakan

dengan penerapannya dalam proses belajar mengajar;

- penggunaan alat dan media pengajaran denga memperhatikan

partisipasi siswa selama proses belajar mengajar;

- gaya dan antusiasnya selama mengajar serta pelaksanaannya

bimbingan kepada siswa;

- tingkat ketercapaian tujuan yang direncanakan dan ketetapan

waktu yang digunakan;

- pelaksanaan penilaian formatif dan pemberian kesimpulan akhir.

3). Kompetensi Adsministrasif, yakni kemampuan membuat perangkat

mengajar (RPP, silabus, kisi-kisi soal, butir-butir soal, penilaian

hasil belajar dan anasilsis materi pembelajaran selama pelaksanaan

Page 18: Laporan Ppl Isi

18

PPL). Penilaian dilakukan oleh guru pamong atau guru yang

ditunjuk oleh kepala sekolah, meliputi :

- kerajinan tulisan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan

silabus;

- perumusan indikator dan pemilihan materi pembelajaran;

- perencanaan : metode dan langkah-langkah kegiatan belajar

mengajar;

- pemilihan alat atau sumber pelajaran.

4). Kompetensi Akademik, yakni pembuatan laporan tertulis baik

secara individu maupun secara kelompok. Penilaian dilakukan oleh

dosen pembimbing lapangan (DPL), meliputi :

- kelenglapan isi laporan;

- sistematika laporan;

- kelengkapan lampiran;

- ketepatan waktu pembuatan.

2. Faktor-faktor yang Mendukung dan

Menghambat Proses Belajar Mengajar

1) Faktor-faktor yang mendukung proses belajar mengajar

diantaranya :

a). Faktor kepala sekolah dan guru

kepala sekolah dan guru di SMA Negeri Punung sangat

mendukung dan memberikan bimbingan kepada kami dengan

baik,

b). Faktor siswa

Page 19: Laporan Ppl Isi

19

Siswa sangat merespon baik keberadaan kami sebagai guru

praktikan. Mereka akrab terhadap kami layaknya teman sendiri

tanpa meninggalkan rasa hormat.

c). Alat peraga di SMA Negeri Punung

Alat peraga di SMA Negeri Punung sudah cukup memadai

walaupun masih kurang.

d). Fasilitas di SMA Negeri Punung

Fasilitas di SMA Negeri Punung cukup memadai, di sana

tersedia kantin, UKS, laboratorium, kamar mandi, gudang,

ruang kelas, perpustakaan, dan lain sebagainya.

2) Faktor-faktor yang menghambat proses belajar mengajar

diantaranya :

a). Sebagian siswa SMA Negeri Punung kurang aktif dalam

mengikuti KBM baik itu dalam menjawab pertanyaan guru

terutama pertanyaan lisan dan menyampaikan pendapat,

sehingga KBM hanya berpusat pada guru dan siswa yang aktif

saja.

b). Kurang aktifnya siswa dalam memperhatikan guru pada waktu

diterangkan sehingga pada waktu mengerjakan soal yang

diberikan guru, siswa mempunyai kesulitan.

Page 20: Laporan Ppl Isi

20

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan dalam dua fase. Fase

pertama PPL dilaksanakan di kampus yaitu berupa micro teaching dimana

mahasiswa mengajar sesama mahasiswa. Dalam hal ini selanjutnya micro

teaching merupakan salah satu syarat kelulusan mengikuti real teaching (fase

kedua) yang dilaksanakan di sekolah eksperimen yaitu SMA Negeri Punung.

Dari kegiatan PPL tersebut dapat penulis simpulkan sebagai berikut :

1. PPL telah mendorong mahasiswa atau calon guru untuk berusaha

memahami karakteristik siswa sekolah menengah atas. Hal ini ditunjukkan

bahwa seorang anak dapat dibentuk melalui rekayasa psikologis dalam

pendidikan, tentu hal ini membutuhkan trik-trik tertentu agar kreatifitas

anak dapat berkembang, dan sesuai dengan apa yang kita inginkan.

2. Dengan adanya PPL diharapkan peran ideal mahasiswa sebagai “Agent of

change” dan alat kontrol bagi perubahan tetap bisa diperhitungkan.

3. Melalui PPL mahasiswa telah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan

dan pengetahuan teoritis sekaligus praktis.

B. Saran

1. Sebagai mahasiswa calon pendidik seharusnya

membekali diri dengan kemampuan baik akademis maupun non akademis

sehingga praktik mengajar mampu mengelola kelas dengan baik dan

nantinya dapat mengembangkan.

20

Page 21: Laporan Ppl Isi

21

2. Kepada Dosen Pembimbing, kami selaku mahasiswa

masih memerlukan bimbingan yang lebih banyak sehingga dalam

penerapan di lapangan tidak mengalami kesulitan-kesulitan seperti

pengelolaan kelas dan minimnya strategi pembelajaran.

3. Kepada Guru Pamong, kami mengharap adanya

koordinasi yang lebih dengan praktikan maupun UPK serta dosen

pembimbing, sehingga tidak terjadi kesalahan informasi atau ketidak

jelasan dalam penentuan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Silabus

serta penetuan jadwal.

4. Sekolah praktik, kepada pihak sekolah hendaknya

fasilitas yang sudah ada ditingkatkan dan dapat dimanfaatkan dengan

maksimal untuk menambah kreativitas dan kemampuan siswa.