20
1 BAB I PENDAHULUAN A. DASAR PEMIKIRAN Dalam menempuh dunia kerja, pendidikan merupakan hal penting untuk membentuk personal skill dan menggali pengetahuan. Perguruan tinggi atau universitas merupakan sarana untuk mendapatkan pendidikan jenjang akhir dimana seseorang bisa mengaktualisasikan dirinya melalui berbagai kegiatan kampus, baik akademik maupun non-akademik. Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan akademik mahasiswa dengan melaksanakan kerja secara langsung pada suatu perusahaan atau lembaga yang relevan dengan pendidikan yang ditekuninya dalam perkuliahan. PKL merupakan suatu usaha untuk menciptakan dan memberikan pengalaman diluar kampus, juga ajang aktualisasi diri dengan skala yang lebih luas. Dalam PKL ini mahasiswa dituntut untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah dipelajari diperkuliahan dan atau mengkomparasinya dengan realita dunia kerja. Pelaksanaan PKL juga merupakan salah satu model untuk mendekatkan keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara pengetahuan di perkuliahan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan dimana ia menjadi alternative penerapan kurikulum nasional guna menghasilkan lulusan yang profesional dalam bidangnya. AL-AZHAR PEDULI UMMAT sebagai salah satu lembaga pengelola zakat dipandang sebagai tempat praktek yang relevan bagi mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah dengan konsentrasi manajemen ZISWAF. Mahasiswa diharapkan dapat mengaktualisasikan dirinya dan mengembangkan personal skill serta bermanfaat bagi Lembaga AL-AZHAR PEDULI UMMAT berdasarkan ilmu yang telah dipelajari. B. BENTUK DAN PROGRAM KEGIATAN Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan kegiatan intrakulikuler yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam bentuk pengabdian yang dilakukan mahasiswa pada suatu lembaga atau perusahaan. Program ini menjadi bagian dari kurikulum Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu dengan bobot 3 SKS. Penilaian diberikan oleh pihak lembaga atau perusahaan, dosen pamong, dan dosen mata kuliah terkait.

LAPORAN PKL Aretha May Kiki

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporamn

Citation preview

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. DASAR PEMIKIRAN

    Dalam menempuh dunia kerja, pendidikan merupakan hal penting untuk membentuk

    personal skill dan menggali pengetahuan. Perguruan tinggi atau universitas merupakan

    sarana untuk mendapatkan pendidikan jenjang akhir dimana seseorang bisa

    mengaktualisasikan dirinya melalui berbagai kegiatan kampus, baik akademik maupun

    non-akademik.

    Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan akademik mahasiswa dengan

    melaksanakan kerja secara langsung pada suatu perusahaan atau lembaga yang relevan

    dengan pendidikan yang ditekuninya dalam perkuliahan.

    PKL merupakan suatu usaha untuk menciptakan dan memberikan pengalaman diluar

    kampus, juga ajang aktualisasi diri dengan skala yang lebih luas. Dalam PKL ini mahasiswa

    dituntut untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah dipelajari diperkuliahan dan atau

    mengkomparasinya dengan realita dunia kerja.

    Pelaksanaan PKL juga merupakan salah satu model untuk mendekatkan keterkaitan

    dan kesepadanan (link and match) antara pengetahuan di perkuliahan dengan kebutuhan

    lapangan pekerjaan dimana ia menjadi alternative penerapan kurikulum nasional guna

    menghasilkan lulusan yang profesional dalam bidangnya.

    AL-AZHAR PEDULI UMMAT sebagai salah satu lembaga pengelola zakat dipandang

    sebagai tempat praktek yang relevan bagi mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah dengan

    konsentrasi manajemen ZISWAF. Mahasiswa diharapkan dapat mengaktualisasikan

    dirinya dan mengembangkan personal skill serta bermanfaat bagi Lembaga AL-AZHAR

    PEDULI UMMAT berdasarkan ilmu yang telah dipelajari.

    B. BENTUK DAN PROGRAM KEGIATAN

    Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan kegiatan intrakulikuler yang diadakan

    oleh Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

    bentuk pengabdian yang dilakukan mahasiswa pada suatu lembaga atau perusahaan.

    Program ini menjadi bagian dari kurikulum Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu

    dengan bobot 3 SKS. Penilaian diberikan oleh pihak lembaga atau perusahaan, dosen

    pamong, dan dosen mata kuliah terkait.

  • 2

    Penyelenggaraan PKL ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah mengenyam

    perkuliahan minimal 7 semester serta memenuhi kualifikasi lainnya. Peserta praktikum

    (mahasiswa) membentuk kelompok sesuai masing-masing peminatan atau konsentrasi

    bidang studi pada Jurusan Manajemen Dakwah, yakni konsentrasi Manajemen Lembaga

    Keuangan Syariah, Manajemen ZISWAF, dan Manajemen Haji dan Umroh.

    C. TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN

    a) Tujuan

    1. Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dalam rangka

    mengaplikasikan, mengkomparasi, serta menganalisis teori dan pengetahuan

    yang didapat selama perkuliahan dengan realita kondisi dilapangan.

    2. Memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja praktis sehingga secara

    langsung dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di

    bidangnya.

    3. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi,

    pemerintah, dan perusahaan.

    b) Sasaran

    Sasaran dalam melakusanakan PKL ini adalah staff bagian pemberdayaan atau

    pendayagunaan dana zakat infaq dan sedekah. (empowerrment staff).

    D. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

    Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan di Al-Azhar Peduli Ummat, Kantor Bagian

    Program: Rumah Gemilang Indonesia yang beralamat di Jl. Pengasinan Raya RT 01/06

    Sawangan Depok, 16518.

    Adapun waktu pelaksanaan, mahasiswa melakukan PKL selama dua bulan terhitung

    sejak tanggal 8 Oktober 2014 s/d 5 Desember 2014.

  • 3

    BAB II

    TUJUAN UMUM LOKASI PRAKTIKUM

    A. DESKRIPSI LOKASI PRAKTIKUM

    1. Letak Geografis

    Sumber: Google Maps diakses pada tanggal 29 Oktober 2014, Pukul 11.16 WIB

    2. Susunan dan Struktur Organisasi

    Susunan organisasi yang terdapat di Al-Azhar Peduli Ummat sebagai berikut :

    Dewan Pertimbangan Syariah

    Ketua : H. Sobirin HS

    Anggota :

    H. Adiwarman A Karim

    H. Zahrudin Sulthani

    H. Hartono

    Pengurus

    Ketua : Drs. H. Amliwazir Saidi

    Sekretaris : H. Zainul Arifin

    Bendahara : H. Suhaji Lestiadi

    Badan Pelaksana

    Executive Director : H. Harry Rachmad

    Deputi Executive Director : Sigit Iko Sugondo

    General Manager Fundraishing : Nanda Putera

    General Manager Program : Agus Nafi

    General Manager General Affairs : Sigit Iko Sugondo

    General Manager Communication : Bambang Dwi Cahyono

    General Manager Finance : Farid Rasyidi

    Direktur RGI : Dwi Kartika Ningsih

  • 4

    General Manager

    Manager Development

    Head program Indonesia Gemilang

    mitra pendamping

    Head program Zakat Pride

    Koordinator program 3G

    Koordinator Program MM

    Koordinator LJG

    Head Program MyHeart For

    Yatim

    mitra

    Manager Empowering

    Head Program infralink

    head program sejuta berdaya

    koordinator program

    head program formula

    Keuangan

    General Affair

    Manager RGI : Ahmad Ahidin

    Branch Manager Al Azhar Peduli Ummat Jawa Tengah : Sumirin (Plt)

    Branch Manager Al Azhar Peduli Ummat Jawa Timur : Aditya

    Branch Manager APU Prima : Saripudin

    Manager Communication : Sigit Tripuruca

    Manager Fundraishing : Anggriansyah Munggaran

    Manager Empowerment : Farid Rasyidi

    Manager Empowerment Program : Iwan Rachmat

    Manager Development Program : Rahmatullah Sidik Manager Keuangan : Lusianah

    General Affair : Sigit Nugroho Human Resources : Rohadi Kohar

    Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, kami berada di bawah divisi program

    untuk mengetahui manajemen program dan terlibat langsung pada proses

    pemberdayaan zakat. Adapun struktur organisasi divisi program sebagai berikut :

  • 5

    B. URGENSI PEMILIHAN LOKASI PRAKTIKUM

    Pemilihan lokasi praktikum dipilih berdasarkan musyawarah kelompok dengan

    beberapa alasan, antara lain:

    1. Al-Azhar peduli Ummat merupakan lembaga rekomendasi yang telah

    mengaplikasikan management aspect, sehingga termasuk lembaga ZISWAF

    professional.

    2. Program-program yang digagas oleh APU cukup kreatif dan representatif bagi

    kami yang tengah mempelajari teori-teori Manajemen ZISWAF.

    3. APU merupakan lembaga amil zakat unik karena diakui sebagai LAZ berbasis

    masjid yang profesional, sehingga kami tertarik untuk meneliti lebih jauh

    mengenai program-programnya.

  • 6

    BAB III

    IDENTIFIKASI LOKASI PRAKTIKUM

    A. PROFIL LAZ Al-Azhar Peduli Ummat

    Lembaga amil zakat (LAZ) Al-Azhar Peduli Ummat adalah lembaga nirlaba yang

    dibentuk Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar yang bertujuan untuk memberdayakan

    masyarakat dhuafa, berbasis pendidikan dan dakwah dengan mendayagunakan sumber

    daya dan partisipasi publik, dan bukan berorientasi pada pengumpulan profit bagi

    pengurus organisasi. Lembaga ini berlokasi di komplek masjid agung al- Azhar Jl.

    Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan. LAZ ini berdiri dibawah Yayasan

    Pendidikan Islam (YPI) Al-Azhar melalui SK Nomor 079/XII/KEP/BP-YPIA/1425.2004 yang

    ditandatangani oleh Ketua Badan Pengurus YPI Al-Azhar H. Rusydi Hamka dan Sekretaris

    H. Nasroul Hamzah.

    Dalam upaya mengimplementasikan misi sosial, YPI Al-Azhar mendirikan Lembaga

    Amil Zakat. Maka, pada 1 Desember 2004 lahirlah LAZ Al-Azhar Peduli Ummat. Lembaga

    nirlaba berbasis masjid ini telah mendapat penghargaan dari Indonesia Magnificence of Zakat

    (IMZ) sebagai The Best Empowering Organization 2009. LAZ ini dikenal sebagai salah

    satu LAZ yang kreatif dan produktif dalam mengelola dan mengembangkan program.

    Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al- Azhar Peduli Ummat memiliki visi yaitu Menjadi

    lembaga nirlaba yang amanah dan profesional dalam mengembangkan ummat berbasis

    pendidikan dan dakwah.

    Adapun misi LAZ Al-Azhar tertuang dalam beberapa poin berikut ini :

    a. Menginspirasi gerakan zakat Indonesia berbasis masjid.

    b. Mengembangkan program inspiratif yang mendorong kemandirian msyarakat

    berbasis sumber daya lokal.

    c. Mewujudkan lembaga nirlaba yang terpercaya berskala global didukung sistem dan

    manajemen yang profesional.

    d. Membangun kegemilangan masyarakat melalui sinergi dengan institusi pendidikan

    dan dakwah.

    Selain itu, sebagai lembaga zakat profesional, LAZ Al- Azhar memiliki moto dan jati

    diri kelembagaan tersendiri.

    Adapun moto LAZ Al- Azhar adalah Mitra Muzaki Sahabat Mustahik. Sedangkan jati

    diri lembaga ini tertuang kedalam beberapa poin berikut ini :

    1. Lembaga nirlaba yang mengelola dana zakat, infak, Shadaqah (ZIS) berbasis

    masjid.

  • 7

    2. Bergerak dalam dunia dakwah, pendidikan, kemanusiaan, pengembangan dan

    pemberdayaan masyarakat melalui sumber dana ZIS, dana sosial dan Corporate

    Social Responsibility (CSR) yang tidak mengikat.

    3. Nilai-nilai yang dijadikan panduan lembaga dalam menjalankan programnya adalah

    nilai-nilai islam.

    4. Badan hukum lembaga yaitu Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar.

    Seperti halnya lembaga-lembaga atau perusahaan profesional lainnya, Al-Azhar

    mempunyai budaya kerja lembaga, diantaranya ;

    1. Amil yang amanah dan profesional.

    2. Menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap amil sebelum meminta kepada

    masyarakat.

    3. Berprinsip tegas dan egaliter dalam membangun hubungan..

    4. Independen dan tidak berpihak kepada politik tertentu.

    Selanjutnya, terdapat nilai lembaga yang diterapkan oleh Al-Azhar Peduli Ummat,

    yaitu ;

    a. Inspiring

    b. Peduli

    c. Kreatif dan produktif, dan

    d. Kemitraan

    Adapun tujuan dan strategi lembaga sebagai berikut ini :

    1. Menjadi lembaga yang menginspirasi masyarakat dan Indonesia dalam bidang

    pengelolaan dana zakat berbasis masjid.

    2. Menjadi lembaga yang berkomitmen dalam dunia kepedulian, dakwah dan

    pengembangan ummat.

    3. Mengembangkan kepedulian masyarakat melalui volunterism.

    4. Menjadikan masjid selain sebagai rumah ibadah juga sebagai rumah perubahan

    kemandirian masyarakat yang dapat berperan sebagai fungsi sosial.

    5. Mengembangkan pesantren mandiri yang dapat mendukung akses dakwah lebih

    luas.

    6. Membangun komunitas mandiri melalui pengembangan masyarakat berbasis

    pendidikan dan dakwah.

    B. ANALISIS SWOT AL-AZHAR PEDULI UMMAT

    a. Strength (Kekuatan)

  • 8

    1. Al-Azhar Peduli Ummat merupakan lembaga rekomendasi yang telah

    mengaplikasikan management aspect sehingga termasuk kedalam lembaga

    ZISWAF professional. Hal tersebut dapat terlihat dari visi, misi, program

    dan struktur organisasi yang dimiliki APU.

    2. Program-program yang digagas oleh APU cukup kreatif dan representatif

    untuk mewujudkan visi misi lembaga.

    3. APU merupakan lembaga amil zakat berbasis masjid yang sudah diakui

    sebagai lembaga profesional.

    4. Berada dalam naungan yayasan YPI Al-Azhar yang branch nya sudah diakui

    oleh kalangan kelas atas.

    5. Pelayanan yang professional seperti :

    Kepuasan pelanggan : Pemberian informasi-informasi terbaru kepada para

    donatur dan pelayanan terbaik kepada donatur melalui program pelayanan,

    diantaranya Zakat Gesek (Debet Kartu Atm), Zakat Kolektif Internet &

    Phone Banking, Bayar Tunai, Zakat Otomat, Zis Bersama.

    Produk : pemberian produk baru setiap tahunnya , adanya plot-plot pada

    tahun 2013

    Komitmen karyawan : pemberian training dan pelatihan ketika memang

    dibutuhkan

    Komitmen lembaga : bekerja secara maksimal mulai pukul 09.00 17.00

    WIB.

    b. Weakness (Kelemahan)

    Sumber daya manusia yang terbatas menyebabkan multi job sehingga

    terbaginya focus dalam menjalankan program.

    Manajemen yang masih lemah, khususnya divisi kelembagaan, karena staff

    tidak memiliki basic personalia untuk menjalankan pekerjaan sesuai sistem

    kerja.

    Adanya tiga kantor yang terpisah (kantor pusat/fundraishing, kantor

    kelembagaan, kantor divisi program/pemberdayaan) memungkinkan adanya

    miss communication.

    Dari segi eksternal : banyaknya persaingan dari lembaga-lembaga zakat itu

    sendiri

  • 9

    c. Opportunity (peluang)

    Al-azhar Peduli Ummat sudah memiliki struktur organisasi yang cukup

    baik sehingga organisasi ini bisa eksis.

    Program yang dibuat cukup representative untuk menarik para donatur.

    Memiliki donatur tetap dan tidak tetap yang mendukung keberlangsungan

    program.

    pelayanan donatur/mustahik yang maksimal sehingga memudahkan

    donatur untuk membayar zakat.

    Memiliki jejaring yang cukup kuat untuk membantu organisasi baik secara

    materi maupun non materi.

    d. Thread (Ancaman)

    Banyaknya organisasi serupa menyebabkan donatur berdonasi kelembaga

    lain.

    Inovasi program yang stagnan menyebabkan hilangnya donatur

    Intervensi dari pihak luar yang menghambat berjalannya program dengan

    baik.

    Resignnya Pegawai (SDM) dari lembaga APU.

    Rendahnya loyalitas mitra terhadap lembaga APU.

    C. URAIAN PROGRAM AL-AZHAR PEDULI UMMAT

    Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar Peduli Ummat memiliki beberapa program

    untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan lembaga sesuai dengan rancangan kegiatan yang

    telah disepakati oleh pihak-pihak terkait.

    Program program tersebut dibagi menjadi dua tinjauan, yaitu program pemberdayaan

    dan program pembangunan. Hal ini terbukti dengan terdapatnya dua manajer dalam

    struktur, yakni manager development (pembangunan) dan manager empowerment.

    (pemberdayaan ). Adapun programprogram tersebut antara lain :

    1. Indonesia Gemilang

    Program permberdayaan masyarakat desa untuk mewujudkan kesejahteraan

    masyarakat pedesaan yang bertumpu pada potensi lokal diiringi dengan tumbuhnya norma

    agama, sosial, dan budaya lokal secara terintegrasi. Tujuannya antara lain :

    a. Meningkatkan taraf hidup dan kesehatan masyarakat

    b. Meningkatkan tingkat pendidikan dan keterampilan masyarakat

    c. Meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat

  • 10

    d. Meningkatkan kualitas keberagamaan masyarakat desa

    Program Indonesia Gemilang adalah program besar yang pencapaiannya diukur dari

    kesuksesan pembentukan Desa Gemilang. Dalam pelaksanaannya, program ini memiliki

    prinsip kerja yaitu prinsip partisipatory dan gotong serta prinsip kepemilikan bersama.

    2. My Heart For Yatim

    Program terobosan baru yang dilakukan oleh LAZ Al-Azhar Peduli Ummat untuk

    membantu anak yatim dalam menyelesaikan pendidikannya setidaknya tidak putus

    sekolah, sekaligus mendorong mereka dalam merencanakan masa depan yang lebih jelas

    sesuai dengan kemampuan atau potensi yatim dan keluarganya. Program ini merupakan

    bentuk layanan sepenuh hati kepada yatim untuk kehidupan lebih baik. Adapun filosofi

    MYHEART FOR YATIM sebagai berikut :

    - M Y = Melayani & Menyayangi

    - H = Health (Kesehatan)

    - E = Education (Pendidikan)

    - A = Appreciation (Penghargaan)

    - R = Religion (Bimbingan Keagamaan)

    - T = Talent Support ( Minat dan Bakat)

    - FOR YATIM = untuk yatim dhuafa

    Selanjutnya, Tujuan Umum Program My Heart For Yatim antara lain :

    a. Memberikan perhatian dan kepedulian khusus yg konkrit kepada Yatim dengan

    beragam kegiatan program bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, kepedulian

    sosial dan lingkungan secara komprehensif dan terintegrasi.

    b. Memfasilitasi dan memudahkan akses kepada Yatim untuk belajar,

    mengembangkan diri, dan menyiapkan generasi yang cerdas, kuat dan bertaqwa

    dengan pola pendampingan partisipatif masyarakat

    c. Membentuk tata kelola kelembagaan dalam kepedulian terhadap yatim yang baik

    berbasiskan masjid, musholla, pesantren atau kelompok swadaya masyarakat.

    3. Zakat Pride

    Program yang terintegrasi dalam memformulasikan zakat menjadi program

    penanggulangan kemiskinan secara strategis melalui pemberdayaan komunitas binaan yang

    berkesinambungan, progresif, lebih tepat sasaran, dan mampu mengangkat harkat dan

    martabat kehidupan penerima manfaatnya. Program ini terfokus pada 3 sektor, yakni:

  • 11

    a. Sektor Pendidikan (Beasiswa 3G, Rumah Gemilang, Indonesia, RGI Mobile

    Treaning, & Saung Ilmu),

    b. Sektor Kesehatan (Bidan Gemilang, Layanan Mobil Jenazah Gratis, Pesantren Sehat,

    Balai Pengobatan & Gigi, Dai Sehat Indonesia),

    c. Sektor Kesejahteraan (Layanan Menuju Mandiri, Sejuta Berdaya, Pesantren Mandiri,

    Dai Sahabat Masyarakat).

    4. Beasiswa 3G

    3G merupakan salah satu program pendayagunaan zakat yang didesain Al Azhar Peduli

    Ummat (APU) ini merupakan program khusus beasiswa dan bimbingan untuk siswa kelas

    3 SMA, SMK dan MA se-Indonesia. Bentuk programnya meliputi bantuan SPP selama

    setahun, bantuan perlengkapan sekolah, bantuan biaya Ujian Nasional, pembinaan dan

    bimbingan belajar dan motivasi serta pendampingan manajemen sekolah terhadap sekolah-

    sekolah mitra penerima manfaat program.

    Peserta 3G-Indonesia adalah siswa-siswi kelas 3 SMA sederajat dari keluarga kurang

    mampu dan tidak memiliki prestasi akademis baik di sekolah. Jadi, APU melalui program

    ini berikhtiar memberikan kesempatan beasiswa dan pendampingan agar mereka yang

    kurang berprestasi menjadi berprestasi melalui pendampingan yang maksimal.

    3G-Indonesia yang sudah berjalan 5 angkatan, pada tahun ajaran 2013-2014 ini untuk

    kali pertamanya APU memberikan apresiasi khusus kepada 10 peserta terbaik yang dinilai

    dari berbagai aspek, yaitu nilai akademis, attitude, komitmen dan hafalan Al Qurannya.

    Tujuan Program 3 G Indonesia :

    d. Menigkatnya prestasi akademik siswa penerima program

    e. Meningkatnya orientasi masa depan yang kuat bagi siswa penerima program

    f. Meningkatnya rasa kepedulian kepada lingkungan sebagai agen perubahan di

    masyarakat

    5. INFRALINK

    Program pengadaan infrastruktur sebagai pendukung upaya keberdayaan masyarakat

    dan usaha konservasi lingkungan yang dilakukan bersama masyarakat. Adapun fokus

    program ini yaitu :

    - Sarana Ibadah : Musholla for sale, benah musholla

    - Sarana Kesehatan : Balai pengobatan umum dan gigi, posyandu, dan puskesmas

    - Sarana pendidikan : madrasah, pesantren, sekolah umum dan TPA

  • 12

    6. FORMULA

    Program ini merupakan bentuk aksi lengkap untuk korban bencana bagi

    mereka yang masih hidup atau mengungsi, cara cepat menangani bencana nasional

    yang meliputi formulasi penting mulai dari tahap tanggap darurat, penanganan

    pengungsi, program kebersihan pasca bencana, upaya pencarian dan penyelamatan

    korban bencana dilanjutkan pemenuhan kebutuhan dasar mereka hingga

    pengembalian kondisi mereka pasca bencana seperti kondisi semula, bahkan

    menjadi lebih baik. Yang dilakukan dengan 4 tahap yakni :

    1. Food (Suplai Makanan) pengadaan dapur umum, pengadaan kebutuhan

    dasar dan kedaruratan bahan makanan siap saji, instan ataupun bahan baku

    untuk korban bencana khususnya para pengungsi dan terisolasi.

    2. Religion (Spritual) memfasilitasi dan menyerukan semangat beribadah

    untuk menguatkan kesabaran dan menumbuhkan rasa kehambaan para

    korban bencana kepada sang kreator bencana,

    3. Medic (Obat-obatan) memberikan layanan pengobatan dan kesehatan bagi

    para korban khususnya bagi yang lemah yakni lansia, bayi dan ibu hamil.

    Dsb.

    4. Livelihood Aid (Pemulihan) pemulihan kembali kondisi kehidupan korban

    terdampak bencana dan lingkungannya.

    7. Rumah Gemilang Indonesia

    Rumah Gemilang Indonesia (RGI), berdiri di lahan wakaf seorang donatur seluas 1600

    meter persegi di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota

    Depok. RGI sebuah unit ptogram pemberdayaan dan pusat pelatihan (Empowering and

    Training Center) di bawah direktorat Program Al-Azhar Peduli Ummat. Secara resmi, RGI

    mulai beroperasi sejak 1 Juni 2009 dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di

    wilayah Kec. Sawangan Kota Depok.

    Sebagai bagian dari program pemberdayaan Al-Azhar Peduli Ummat, RGI mengadopsi

    platform pesantren, tetapi fokus pada penyelenggaraan pendidikan non formal dalam

    kemasan short course (kursus singkat). Perpaduan ini bertujuan agar para peserta pelatihan

    RGI tidak hanya menyerap pengetahuan dan keterampilan unggul yang menjadi pondasi

    masa depan mereka, tetapi juga memiliki pengentahuan dasar akidah iman yang baik.

    Dalam peran empowering, RGI disiapkan sebagai pusat pemberdayaan dan entrepreneur.

    Seluruh produk yang dihasilkan RGI, disiapkan sebagai produk bisnis yang akan

  • 13

    menopang operasional RGI dan menjadi wahana bagi para peserta RGI memasarkan hasil

    karyanya. Tujuannya meningkatkan taraf ekonomi alumni RGI untuk mendapatkan

    kehidupan lebih baik, mandiri, berjiwa sosial, dan memiliki nilai-nilai agama dengan baik.

    Terdapat 2 kelas pada Program ini yaitu Kelas Reguler dan Kelas Non Reguler. Adapun

    kelas reguler terdiri dari :

    - Design Grafis

    - Fotorgrafi dan videografi

    - Teknik komputer dan jaringan

    - Tata busana dan menjahit

    - Aplikasi perkantoran

    - Otomotif.

    Sedangkan, kelas non reguler terdiri dari :

    - Ibu Kreatif

    - Dai melek teknologi

    - Santri melek teknologi

    - Mobile Training

    - Handicrafts

    RGI merupakan salah satu program APU yang bersifat otonom, sehingga

    pengelolaan dan manjemennya sudah dilakukan secara mandiri dan professional.

    8. Recovery Indonesia

    Adalah Program yang berfokus pada pemulihan pada pasca bencana alam

    terhadap sarana-sarana ibadah, sarana-sarana pendidikan, dan mengembalikan

    kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak oleh bencana, termasuk

    melanjutkan program pemulihan psikis, infrastruktur dan ekonomi.

    9. Sejuta Berdaya

    Adalah program pemberdayaan ekonomi masyarakat memanfaatkan dana

    kebajikan (qardhul hasan) & dana dana sosial lainnya (Zakat CSR) dari

    lembaga keuangan syariah (Perbankan Asuransi Multifinance Pasar Modal

    dll). Melalui program ini menjadikan mereka yang semula tidak memiliki akses terhadap

    sistem keuangan dan unbankable menjadi bankable, seiring dengan program financial inclusion.

    Dengan target Sejuta Keluarga Berdaya, penguatan pelatihan serta

    pendampingan penerima manfaat program ini bersinergi dengan kelompok lembaga

  • 14

    zakat yang terpilih dan sudah memiliki model model pemberdayaan ekonomi

    masyarakat yang komprehensif & terintegrasi.

    Program Sejuta Berdaya sinergi bersama : perbankan, asuransi, industri pasar

    modal, industri keuangan non-bank lainnya, perguruan tinggi, lembaga amil zakat,

    dan lembaga pemberdayaan masyarakat lainnya.

    10. Qurban Mubarak 1435 H

    Program ini merupakan program rutin yang diselenggarakan Al-Azhar Peduli Ummat

    (APU) yakni menjual (home delivery) dan menyalurkan sekaligus melaksanakan prosesi

    penyembelihan hewan qurban ke sejumlah desa binaan APU. Keuntungan dari penjualan

    hewan tersebut disalurkan untuk pemberdayaan desa binaan.

    11. Student Charity Club

    Student Charity Club (SCC) merupakan wadah kegiatan sosial bagi para siswa-

    siswi SDI, SMPI, & SMAI Al-Azhar, program ini merupakan bagian dari edukasi

    kepedulian (Edu - Care) untuk menumbuhkan kesalihan sosialnya, yang dikemas

    dengan program yang menarik berdasarkan kebutuhan masyarakat dilingkungan

    sekolah masing-masing.

    12. Prima

    Prima adalah program APU berupa perkumpulan orang-orang kelas atas untuk

    sekaligus menunaikan zakat, infaq, dan shadaqoh yang dipandu dengan kemudahan

    mendapatkan konsultasi bisnis, waris, perencanaan keuangan, serta bimbingan

    rohani islam.

  • 15

    BAB IV

    PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

    A. DESKRIPSI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

    Program kerja dilaksanakan di Kantor Bagian Program yang berada di bawah

    bimbingan General Manager Program yaitu Bapak Agus Nafi. Mengenai pelaksanaan PKL,

    kami mengacu pada program-program yang telah dibuat oleh Al-Azhar Peduli Ummat.

    Program-program tersebut, antara lain:

    1. Qurban Mubarak 1435

    Program ini merupakan program rutin yang diselenggarakan Al-Azhar Peduli

    Ummat (APU) yakni menjual (home delivery) dan menyalurkan sekaligus

    melaksanakan prosesi penyembelihan hewan qurban ke sejumlah desa binaan APU.

    Keuntungan dari penjualan hewan tersebut disalurkan untuk pemberdayaan desa

    binaan.

    Bapak Suryamin selaku Penanggung jawab program ini melibatkan kami

    dalam penyusunan dokumentasi dan berkas-berkas laporan kegiatan untuk

    diserahkan pada donatur.

    2. My Heart For Yatim (MHFY)

    Program ini merupakan program untuk anak yatim dhuafa dalam rangka

    meningkatkan derajat hidup dengan layanan HEART (Health, Education, Apreciation,

    Religion, and Talent Support). Dalam program MHFY terdapat sub program bernama

    Rumah Kahyangan (RK) yaitu rumah yang disediakan untuk para yatim dhuafa

    dan berbasis panti asuhan.

    Bapak Lias Matalih selaku Head of Program melibatkan kami dalam sosialisasi

    program melalui media sosial Facebook dan Twitter, pengarsipan dokumen, dan

    ikut serta dalam kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) di Rumah Kahyangan

    selama hampir 2 minggu sekali, dan juga melibatkan kami dalam event Seminar

    Parenting.

    3. Indonesia Gemilang

    Program ini merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang

    bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat pedesaan

    sekaligus meningkatkan kesejahteraan yang bertumpu pada potensi lokal. Desa-

    desa yang terpilih sejumlah 28 desa dan tersebar di seluruh nusantara, diantaranya

    Pulau Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan

    Tengah, dan Kalimantan Selatan.

  • 16

    Bapak Faridun Nidzhom selaku Head of Program melibatkan kami dalam

    kegiatan monitoring dan evaluasi ke beberapa desa binaan di daerah Jawa Barat,

    diantaranya Desa Candali, Bogor.

    Saat melakukan monev, kami melihat bagaimana pola pemberdayaan yang

    dilakukan APU di desa tersebut. APU bersama masyarakat setempat bergotong

    royong merenovasi sebuah mushola kurang layak menjadi mushola yang bersih dan

    rapih serta perlengkapan lain. Selain itu APU memberdayakan halaman mushola

    menjadi PAUD. Sehingga mushola dijadikan pusat kegiatan masyarakat.

    4. Zakat PRIDE

    Zakat PRIDE adalah singkatan dari Poverty Reduction with Integrated Development

    & Empowerment (Penanggulangan Kemiskinan dengan Pengembangan &

    Pemberdayaan Terpadu). Program ini merupakan salah satu pendayagunaan dana

    zakat melalui pemberdayaan komunitas secara kontinyu dan progresif dalam

    rangka meningkatkan taraf hidup penerima manfaatnya.

    Program ini terbagi dalam 3 sektor, sector pendidikan, sector kesehatan, dan

    sector kesejahteraan. Bapak Deden Nurdin Salim selaku Head of Program

    melibatkan kami dalam sub program Zakat Pride dalam sector kesejahteraan,

    antara lain: menginput data penerima manfaat Layanan Jenazah Gratis.

    Bapak Deden kurang banyak melibatkan kami dalam program ini disebabkan

    kantor Zakat Pride tidak berada di Rumah Gemilang Indonesia. Sehingga kami

    jarang berinteraksi dengan beliau. Meskipun begitu, kami telah menggali informasi

    Zakat Pride dari staff program lain.

    5. Sejuta berdaya

    Sejuta berdaya merupakan program binaan APU yang bekerjasama dengan

    Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) yang mencanangkan program GRES

    (Gerakan Ekonomi Syariah). Program tersebut terwujud melalui program

    pemberdayaan masyarakat yang dibentuk pada tahun 2013 dengan memanfaatkan

    dana Qardhul Hasan dan dana sosial lainnya dari lembaga keuangan syariah

    (perbankan syariah, asuransi syariah) di Indonesia. Bentuk program ini berupa

    kelompok-kelompok swadaya masyarakat (KSM) di berbagai daerah.

    Bapak Iwan Rachmat selaku Manager Program dan Bapak Suryamin selaku

    Head of Program melibatkan kami dalam sub program Sejuta berdaya, antara lain :

    menghadiri peresmian rumah jamur di Ciseeng, Bogor; menghadiri perkumpulan

    mingguan KSM pengasinan.

  • 17

    6. INFRALINK

    Infralink merupakan singkatan dari Infrastruktur dan Konservasi Lingkungan.

    Program ini berupa pengadaan infrastruktur sebagai pendukung upaya

    keberdayaan masyarakat dan usaha konservasi lingkungan yang dilakukan bersama

    masyarakat. Program ini mencakup pembenahan sarana ibadah (benah mushola

    dan mushola for sale), sarana kesehatan (balai pengobatan umum dan gigi,

    puskesmas, dan posyandu), sarana pendidikan (madrasah, pesantren, sekolah

    umum, TPA), sarana kesejahteraan (pembangkit listrik tenaga micro hydro, rumah

    sehat bagi korban bencana, pengadaan air bersih, sanitasi, irigasi, dan jalan poros

    desa), dan konservasi lingkungan (pertanian berkelanjutan dan pemanfaatan lahan

    pekarangan, pengelolaan lahan kritis dan pinggir jalan desa untuk hutan rakyat).

    Dalam program ini kami terlibat dalam pembuatan Rencana Anggaran Belanja

    untuk tempat wudhu Ruhama.

    Selain terlibat langsung dalam pelaksanaan program APU, kami juga turut membantu

    Ibu Nurli Laelasari sebagai Supervisor dan Keuangan dalam menginput data keuangan.

    Adapun laporan tugas harian individu peserta praktikum dan laporan mingguan terlampir.

    B. FAKTOR PENDORONG PELAKSANAAN PKL

    Kegiatan PKL ini dapat kami laksanakan dengan bantuan dan dukungan dari berbagai

    pihak, khususnya pihak Al-Azhar Peduli Ummat. Adapun faktor-faktor pendukung dalm

    kegian praktikum yang berpengaruh terhadap program yang kami laksanakan adalah :

    1. Pihak HRD dan Manager program menerima dan memfasilitasi kegiatan praktikum

    yang kami lakukan.

    2. Adanya dukungan moral seluruh staff program Al-Azhar Peduli Ummat terhadap

    kegiatan praktikum yang kami lakukan.

    3. Potensi dan keterampilan yang dimiliki anggota praktikum.

    4. Tersedianya sarana prasarana yang mendukung kegiatan praktikum.

    5. Kondisi ruangan yang nyaman dan memadai sehingga program dapat dilaksanakan

    dengan lancar.

    C. FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN PKL

    Dalam menjalani PKL, kami tidak merasakan kendala atau hambatan yang begitu

    signifikan terhadap pelaksanaan PKL. Adapun hambatan tersebut, antara lain:

  • 18

    1. Jarak antara kantor Bagian Program yang berada di Rumah Gemilang Indonesia

    dengan tempat tinggal kami (peserta praktikum) cukup jauh dan memakan waktu

    perjalanan.

    2. Staff Bagian Program yang mayoritas laki-laki menyebabkan cara komunikasi kami

    cukup terbatas.

  • 19

    BAB V

    KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

    A. KESIMPULAN

    Melihat dari kondisi dan potensi lembaga Al-azhar Peduli Ummat, maka kami dapat

    menarik kesimpulan, diantaranya ;

    Al-azhar Peduli Ummat merupakan lembaga social yang bergerak dibidang

    pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan dana zakat, infaq dan shadaqah.

    Lembaga ini dipilih menjadi tempat pelaksanaan PKL karena telah menerapkan management

    aspect. Sebagai sebuah lembaga profesional, strukur organisasi yang dimiliki pada lembaga

    ini sudah cukup terorganisir dengan baik.

    Adapun dalam menjalankan praktikum kerja lapangan selama +- 2 bulan, kami telah

    melakukan berbagai kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan lembaga Al-Azhar Peduli

    Ummat. Kami berada dibawah divisi program dan terlibat dalam berbagai program, antara

    lain program My Heart For Yatim, Zakat Pride, Indonesia Gemilang, Sejuta Berdaya,

    Formula dan Qurban Mubarak 1435. Selain itu kami juga terlibat dalam pelaporan

    keuangan divisi program. Proses yang kami lalui tentunya mengalami fluktuasi;

    Kemudahan dan hambatan selalu datang silih berganti. Namun kami terus mencari solusi

    yang terbaik untuk merealisasikan PKL ini dengan baik.

    Dari segi program, Al-azhar Peduli Ummat mampu membuat program-program

    kreatif dan inovatif seperti penamaan program melalui singkatan-singkatan unik sehingga

    program tersebut mudah diingat dan memiliki filosofi mendalam, serta sesuai dengan

    kebutuhan masyarakat. Setelah dianalisis, program-program yang terdapat dilembaga ini

    saling bersinergi antara satu dengan yang lainnya, sehingga dari program yang terintegrasi

    tersebut membentuk sebuah tujuan yakni Indonesia Gemilang.

    B. REKOMENDASI

    Pasca menjalankan Praktik Kerja Lapangan di Al-Azhar Peduli Ummat, kami

    merekomendasikan beberapa hal untuk beberapa pihak, diantaranya:

    a. Pihak Jurusan Manajemen Dakwah :

    1) Mempersiapkan dosen pembimbing PKL sejak awal dimulainya PKL agar proses

    pembimbingan terhadap mahasiswa PKL lebih maksimal.

    2) Memperhatikan dan meningkatkan pengawasan terhadap mahasiswa PKL.

  • 20

    3) Menyediakan list lembaga tempat PKL untuk mahasiswa agar memudahkan dalam

    mencari lokasi PKL.

    4) Meninjau kembali birokrasi dan panduan pembuatan laporan PKL.

    5) Memberikan pengarahan pra-PKL untuk mahasiswa calon peserta PKL.

    6) Dosen pembimbing melakukan pendampingan sebaik-baiknya kepada mahasiswa

    PKL agar pelaksanaan PKL dapat berjalan maksimal.

    b. Pihak Al-Azhar Peduli Ummat :

    1) Mengadakan pelatihan manajemen organisasi untuk amil khusus pada divisi

    program karena sering mengadakan event.

    2) Mengadakan pelatihan manajemen personalia untuk divisi kelembagaan agar

    kegiatan-kegiatan personalia dapat berjalan lebih maksimal.

    3) Menambah sumber daya manusia pada divisi program untuk meminimalisir multi-

    job sehingga terhindar dari overlapping works.

    4) Melakukan fungsi controlling secara intens dari atasan ke bawahan agar terhindar

    dari miss-communication.

    5) Memudahkan peserta PKL selanjutnya dalam menggali informasi dan data yang

    diperlukan.