5
PEMBAHASAN Persamaan gas ideal bersama-sama dengan massa jenis gas dapat digunakan untuk menentukan berat molekul senyawa volatil. Dalam hal ini menyarankan konsep gas ideal, yakni gas yang akan mempunyai sifat sederhana yang sama dibawah kondisi yang sama. Berdasarkan persamaan gas ideal dapat diketahui bahwa banyaknya mol gas biasanya dinyatakan sebagai n, juga sama dengan massa, m dibagi massa molar, M (yang mempunyai satuan) g/mol ) jadi n = mol/M. Berat molekul (bila tak bedimensi) sama dengan bilangan massa molar : PV = Praktikum kali ini bertujuan untuk dapat menentukan berat molekul senyawa volatil berdasarkan pengukuran massa jenis gas dengan menggunakan persamaan gas ideal. Pada percobaan kali ini dipergunakan sampel berupa larutan kloroform dan aseton. Pada praktikum kali ini, dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan massa erlenmeyer kosong agar dapat menentukan massa cairan. Berat labu erlenmeyer ditambahkan alumium foil dan karet gelang untuk kloroform yakni 72,98 gr sedangkan berat labu erlenmeyer ditambah alumium foil dan karet gelang untuk aseton yakni 73,80 gr. Labu

Laporan Penentuan Berat Molekul

  • Upload
    dwitad

  • View
    2.085

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Penentuan Berat Molekul

PEMBAHASAN

Persamaan gas ideal bersama-sama dengan massa jenis gas dapat digunakan

untuk menentukan berat molekul senyawa volatil. Dalam hal ini menyarankan konsep

gas ideal, yakni gas yang akan mempunyai sifat sederhana yang sama dibawah kondisi

yang sama. Berdasarkan  persamaan gas ideal dapat diketahui bahwa banyaknya mol

gas biasanya dinyatakan sebagai n, juga sama dengan massa, m dibagi massa molar, M

(yang mempunyai satuan) g/mol ) jadi n = mol/M. Berat molekul (bila tak bedimensi)

sama dengan bilangan massa molar :

PV =

                Praktikum kali ini bertujuan untuk dapat menentukan berat molekul senyawa

volatil berdasarkan pengukuran massa jenis gas dengan menggunakan persamaan gas

ideal. Pada percobaan kali ini dipergunakan sampel berupa larutan kloroform dan

aseton.

Pada praktikum kali ini, dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan massa

erlenmeyer kosong agar dapat menentukan massa cairan. Berat labu erlenmeyer

ditambahkan alumium foil dan karet gelang untuk kloroform yakni 72,98 gr sedangkan

berat labu erlenmeyer ditambah alumium foil dan karet gelang untuk aseton yakni 73,80

gr. Labu erlenmeyer kemudian dimasukan kloroform/aseton  lalu dipanaskan sampai

suhu 100 C. Setelah semua cairan volatil menguap, labu erlenmeyer diangkat,

kemudian diletakkan dalam desikator. Desikator berfungsi sebagai pengering dan

pendingin dari alat laboratorium untuk percobaan. Berat labu erlenmeyer ditambahkan

alumium foil dan karet gelang untuk kloroform yang didinginkan yakni 73,66 gr

sedangkan berat labu erlenmeyer ditambah alumium foil dan karet gelang untuk aseton

yang didinginkan yakni 73,95 gr. Oleh karena itu didapatkan berat cairan kloroform

yakni 0,689 gr dan untuk aseton yakni 0,159 gr.

Dengan menggunakan persamaan gas ideal maka diperoleh BM dari larutan volatil

tersebut. Dalam perhitungan didapatkan nilai BM kloroform ialah 151,45 gr/mol,

Page 2: Laporan Penentuan Berat Molekul

sedangkan BM kloroform yang sebenarnya adalah  119,5 g/mol. Dalam perhitungan

didapatkan nilai BM aseton ialah 33,7045  gr/mol, sedangkan BM aseton yang

sebenarnya adalah 58 g/mol. Hasil yang didapatkan ini jauh berbeda dengan nilai BM

secara teoritis. Kesalahan ini dapat terjadi karena kekurangtelitian praktikan pada saat

praktikum. Kesalahan dapat juga terjadi karena kesalahan pada saat melakukan

pemanasan; alat yang digunakan kurang bersih dan steril; masih terdapatnya udara

dalam labu erlenmeyer hingga mempengaruhi nilai BM yang diperoleh.

Dalam perhitungan berat molekul (BM) aseton dan kloroform dapat menggunakan

persamaan gas ideal yaitu dengan adanya volume air dan massa jenisnya, maka dapat

dihitung massa jenis zatnya. Dengan mengetahui nilai massa jenis zat maka berat

molekul juga dapat dihitung.  Pada data hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa

nilai massa cairan volatil berpengaruh terhadap berat molekul (BM). Dengan demikian,

semakin besar nilai dari massa cairan volatil nya maka semakin besar pula nilai berat

molekulnya.

Dalam percobaan kali ini digunakan dua larutan volatil, yaitu zat kloroform dan

aseton. Kedua cairan volatil tersebut tampak berbeda dalam lama pengerjaannya. Pada

larutan kloroform, zat bila dipanaskan lebih lambat menguap daripada aseton. Hal

tersebut disebabkan karena berat molekul dari kloroform itu sendiri jauh lebih besar

daripada aseton sehingga fase dari kloroform jauh lebih sulit untuk diubah daripada

aseton.

 

VI.       KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini antara lain :

1.      Penentuan berat molekul senyawa volatil dapat dilakukan dengan mengukur massa

jenis senyawa dan menggunakan persamaan gas ideal.

Page 3: Laporan Penentuan Berat Molekul

2.      Nilai BM (berat molekul) yang diperoleh pada percobaan untuk kloroform adalah

sebesar 151,45gr/mol, sedangkan nilai BM teoritisnya sebesar  119,5  gr/mol.

3.      Nilai BM (berat molekul) yang diperoleh pada percobaan untuk aseton adalah sebesar

30,7045 gr/mol, sedangkan nilai BM teoritisnya sebesar    58 gr/mol.

4.      Pada perhitungan persen error, diproleh hasil yakni % error BM  kloroform yakni 

26,7364  %, sedangkan untuk % error BM aseton yakni  41,8905  %.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E.  1999.  Kimia Universitas, Jilid 1, edisi kelima.  Binarupa Aksara.  Jakarta.

Page 4: Laporan Penentuan Berat Molekul

s

Halliday dan Resnick. 1978. Fisika Jilid I. Erlangga. Jakarta.

Respati.  1992.  Dasar-Dasar Ilmu Kimia Untuk Universitas.  Rineka Cipta.  Yogyakarta.