41
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGUNAAN METODE SAS DAPAT MENINGKATKAN KESULITAN BELAJAR MENULIS PERMULAAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS II SDN SARADAN 1 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Oleh: NURTI DWIYANTI NIM X8806514 PROGAM PJJ S-1 PGSD JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA DESEMBER 2009

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGUNAAN …... · Lama Penelitian 6 bulan, dari bulan Juli sampai bulan ... Penelitiam Tindakan Kelas ... KATA PENGANTAR

  • Upload
    vanthuy

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGUNAAN METODE SAS DAPAT MENINGKATKAN KESULITAN

BELAJAR MENULIS PERMULAAN MATA PELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS II SDN SARADAN 1

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh:

NURTI DWIYANTI

NIM X8806514

PROGAM PJJ S-1 PGSD

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

DESEMBER 2009

ii

HALAMAN PENGESAHAN

USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(CLASSROOM ACTION RESEARCH )

1. Judul Penelitian Penggunaan Metode SAS Dapat

Meningkatkan Kesulitan Belajar Menulis

Permulaan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

siswa kelas II SDN Saradan 1 Tahun

Pelajaran 2009 / 2010

2. a. Mata Pelajaran

b. Bidang Kajian

Bahasa Indonesia

Desain dan Strategi Pembelajaran Metode

SAS

1. Ketua Peneliti

a. Nama

b. NIM

c. Program Studi

d. Jurusan

e. Fakultas

f. Institut/Univertas

g. Alamat rumah:

h. Nomor telepon/HP

Email:

NURTI DWIYANTI

X8806514

Program PJJ S1PGSD

Ilmu Pendidikan

Keguruan Ilmu Pengetahuan

Sebelas Maret Surakarta

Purwosari Rt 7, Jurangjero,

Kec. Karangmalang ,Kab. Sragen

081804476714

[email protected]

4.Nama Anggota Peneliti 1. Nurti Dwiyanti

2. Sunarto, S.Pd

5. Lama Penelitian 6 bulan, dari bulan Juli sampai bulan

Desember 2009

6. Biaya yang Diperlukan

a. Sumber dari Dirjen Dikti

b. Sumber Lain

Jumlah

-

Rp. 1 200 000

Rp. 1.200 000

iii

Surakarta, Desember 2009 Mengetahui : Peneliti, Dosen Pembimbing Drs. Sadiman, M.Pd Nurti Dwiyanti NIP 195408081981031004 NIM X8806514

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas Dengan Judul “ Penggunaan Metode SAS

Dapat Meningkatkan Kesulitan Belajar Menulis Permulaan Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SDN Saradan 1 Tahun Pelajaran 2009 / 2010 “

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing Supervisor, Drs. Sadiman, M.Pd Sunarto, S.Pd NIP 195408081981031004 NIP 195508151975121009

v

ABSTRAK

Nurti Dwiyanti, 2009 : Penelitiam Tindakan Kelas “Penggunaan Metode

Sas Dapat Meningkatkan Kesulitan Belajar Menulis Permulaan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Ii Sdn Saradan I Tahun Pelajaran 2009/2010”

Pembelajaran yang telah dilakukan pada pelajaran Bahasa Indonesia yang saya ajarkan di kelas II kurang berhasil karena pada waktu ulangan harian siswa banyak yang mendapatkan nilai kurang memuaskan ( masih di bawah rata-rata ). Sehingga KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) kurang/ belum berhasil. Hal ini disebabkan siswa yang mengikuti pelajaran hanya 50% (11 anak) dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40, sehingga nilai rata-rata yang didapat sebesar 63, padahal KKM harus dicapai adalah 70, sedangkan yang dicapai siswa baru 63.

Pada waktu pelajaran Bahasa Indonesia banyak siswa yang letih karena habis pelajaran olah raga, selain itu pada waktu saya memberi penjelasan banyak, siswa yang suka bercerita sendiri dengan teman sebangkunya.

Untuk memperoleh ketuntasan belajar siswa, saya mencoba menggunakan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) yaitu metode pengajaran menulis permulaan dengan pendekatan cerita yang disertai dengan sebuah gambar, sehingga dengan adanya gambar-gambar anak menjadi senang dan tidak bercerita sendiri. Dengan penguasaan berbagai metode mengajar akan memberi keleluasaan untuk memilih metode yang sesuai dengan tujuan materi pembelajaran, sehingga dapat diterapkan prinsip-prinsip metode SAS secara optimal. Prosedur saya yaitu 2 siklus :Siklus I: dari 22 siswa hanya 8 siswa yang menguasai materi diatas 78%, 6 siswa menguasai 65% - 71% materi dan yang 8 siswa kurang dari 65% di dalam menguasai materi Siklus II: dari 22 siswa yang mendapat nilai tuntas adalah 19 siswa atau dalam persen 86,4%.

Berdasarkan hasil diskusi teman sejawat dan supervisor pembelajaran dengan menggunakan metode SAS menunjukkan kemajuan siswa, karena siswa merasa senang dan selalu memperhatikan dengannya ada gambar.

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Alah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan

elektronik Tugas Akhir (e - TA) ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah

satu tugas dalam mata kuliah e - TA PJJ S-I PGSD Universitas Negeri Surakarta.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak dapat terlaksana dengan baik

tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan

penelitian tindakan kelas.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam

pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

3. Drs. H.Hadi Mulyono,M.Pd selaku Ketua Program PJJS-I PGSD yang selalu

memberikan petunjuk dan arahan.

4. Drs. Sadiman,M.Pd selaku Dosen Pembimbing mata kuliah e - TA

5. Sunarto, S.Pd, Kepala Sekolah SDN Saradan I, Kecamatan Karangmalang,

Kab. Sragen.

6. Teman sejawat yang telah membantu pelaksanaan penelitian tindak kelas.

7. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian dan penyusunan

laporan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan

banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari para

pembaca sangat penulis harapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi para

pembaca.

Saradan, 19 Desember 2009

Peneliti

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya ......................................... 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ................................................................................. 6

B. Temuan hasil Penelitian yang Relevan ........................................ 11

C. Kerangka Pikir ............................................................................. 11

D. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 11

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 13

B. Subyek penelitian ......................................................................... 13

C. Prosedur penelitian ...................................................................... 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................ 18

B. Pembahasan ................................................................................. 24

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 29

B. Saran ............................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 31

viii

DAFTAR TABEL

No Nama Uraian Hal Ket

1 Tabel IV.1 Data Hasil penilaian siklus I 25

2 Tabel IV.2 Data Hasil penilaian siklus I 26

3 Tabel IV.2 Rekapitulasi Nilai Pretest dan Past Test siklus II

27

ix

DAFTAR GAMBAR

No Nama Uraian Hal Ket

1 Gambar II. 1 Kerangka Pemikiran 12

2 Gambar III. 1 Siklus I & 2 17

3 Gambar IV. 1 Grafik Siklus I & 2 28

x

LAMPIRAN

No Nama Uraian Hal Ket

1 Lampiran A Perangkat Pembelajaran 32

2 Lampiran B Instrumen Penelitian 51

3 Lampiran C Personalia Penelitian 52

4 Lampiran D Curriculum Vitae Peneliti 53

5 Lampiran E Data Penelitian 54

xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Pemerintah melalui

Departemen Pendidikan Nasional berupaya secara terus menerus untuk

meningkatkan mutu dan efisiensi penyelenggaraan sekolah dasar. Salah satu

kebijaksanaan tahunan Departemen Pendidikan Nasional dalam rangka

pembinaan adalah dengan meningkatkan mutu sekolah dasar melalui

pengadaan atau penyediaan buku, alat pendidikan dan perbaikan kualitas

proses belajar mengajar. Meningkatkan kualitas pendidikan tingkat dasar

seperti sekolah dasar akan memberikan dampak bagi kemajuan pendidikan,

karena pendidikan di sekolah dasar merupakan dasar ( basire ) bagi

pendidikan.

Perbaikan proses belajar mengajar di sekolah dasar diterapkan dalam

berbagai bidang studi yang tercakup dalam GBPP kurikulum sekolah dasar.

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang studi yang

diajarkan disekolah dasar, dalam rangka pembinaan dan penghayatan serta

pengembangan usia anak sekolah dasar, maka keterampilan Bahasa Indonesia

sering menjadi kendala bagi siswa yaitu dalam hal membaca dan menulis.

Kaitannya dalam hal menulis dan membaca sangat erat, sehingga

tidak dapat dipisahkan. Pada waktu guru mengajarkan menulis kata atau

kalimat, siswa tentu akan membaca kata atau kalimat tersebut. Kemampuan

membaca diajarkan sejak dini. Maka kemapuan menulis pun diajarkan sejak

dini pula.

Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran menulis

pada tingkat awal sekolah dasar. Mengajarkan menulis pada tingkat dasar

tidak lah mudah. Kesulitan menulis pada tingkat awal dikarenakan siswa pada

tingkat tersebut belum memiliki kemampuan yang cukup.

Tinjauan yang harus dicapai melalui pengajaran menulis di sekolah

dasar ialah agar siswa memahami cara menulis berbagai hal yang telah

xii

dikemukakan serta mampu mengkomunikasikan ide atau pesan melalui

tulisan. Tinjauan menulis yang perlu diperhatikan bukan hanya memupuk

pengetahuan dan keterampilan menulis saja, tetapi juga harus memupuk jiwa

estetik, informatif, dan persuatif.

Permasalahan yang harus timbul dalam kegiatan belajar mengajar

menulis bersumber dari semua komponen yang merupakan unsur penentu

keberhasilan pengajaran tersebut. Yaitu siswa guru, tujuan, bahan atau materi

pengajaran, metode pengajaran, media pengajaran menulis dan penilaian

ketrampilan menulis. Oleh karena itu semua komponen tersebut perlu

mendapat penataan lebih maksimal lagi agar mendapat hasil yang optimal.

Kemampuan yang di gunakan dalam menulis yaitu kemampuan

secara teratur dan logis dalam berfikir, kemampuan mengungkapkan pikiran

atau gagasan secara jelas dengan mengunakan bahasa yang efektif, dan

kemampuan menerapkan kaidah tulis menulis dengan baik. Semua

kemampuan itu di peroleh melalui proses yang panjang, sebelum sampai pada

tingkat mampu menulis.di mulai dari dari tingkat permulaan yaitu pengenalan

lambang-lambang bunyi pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh dari

tingkat permulaan akan menjadi dasar peningkatan dan pengembangan

kemampuan siswa selanjutnya. Bila dasarnya baik atau kuat diharapkan hasil

pengembangannya akan baik dan bila dasarnya kurang baik atau lemah maka

hasil pengembangannya pun kurang baik.

Berdasarkan pemikiran diatas maka peneliti mencoba

menggunakan suatu metode untuk mengatasi kesulitan belajar menulis

permulaan yang diharapkan semoga siswa yang mengalami kesulitan belajar

menulis permulaan segera mendapatkan penanganan yang nyata agar proses

belajar mengajar dapat berlangsung dengan optimal. Selain itu diharapkan

agar nantinya para guru juga ikut termotivasi untuk menangani kesulitan

belajar menulis permulaan yang sedang dialami siswa-siswinya.

Dari hasil pengalaman penulis, nilai tes terendah pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia terbukti dari 22 siswa hanya 8 siswa yang

xiii

menguasai materi diatas 78 %, 6 siswa menguasai 65%-71% materi, dan 8

siswa kurang dari 65% dalam menguasai materi.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalah diatas, guru mencari penyebab kurangnya respon

terhadap materi pembelajaran sehingga dapat dirumuskan beberapa

masalah antara lain :

a. Apakah Metode SAS dapat mengatasi kesulitan belajar menulis

permulaan ?

b. Bagaimana usaha untuk mengatasi masalah kesulitan belajar menulis

permulaan pada siswa kelas II

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah, guru harus dapat memecahkan masalah

dengan cara :

a. Metode SAS merupakan proses pembelajaran yang digunakan dalam

menulis permulaan agar siswa berkemampuan dan berpikir secara logis

serta dapat menerapkan kaidah tulis menulis dengan baik dan benar.

b. Peneliti mencoba menggunakan Metode SAS dapat meningkatkan

kesulitan belajar menulis permulaan dengan harapan proses

pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal, serta siswa ikut

termotivasi dengan senang.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan secara umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran menulis pada siswa SDN Saradan 1 yang mengalami

kesulitan belajar menulis permulaan melalui pengkajian kesulitan belajar yang

sekaligus menggangu terjadinya proses pembelajaran yang kondusif. Secara

khusus tujuan dari penelitian ini yaitu pengungkapan hasil penanganan anak

yang mengalami kesulitan belajar menulis permulaan pada kelas II SDN

xiv

Saradan 1 dengan menggunakan alternatif yaitu Metode SAS yang dilakukan

oleh peneliti.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Dalam suatu penelitian diharapkan mampu untuk menghasilkan

sesuatu yang bermanfaat. Hasil dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan

akan memberikan mafaat secara teoritis dan praktis, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

pengembangan khasanah keilmuan pendidikan khususnya yang berkaitan

dengan SAS ( Struktural Analitik Sintetik ) dapat meningkatkan proses

belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga dapat dijadikan

referensi untuk siswa pada penelitian yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Dapat mengetahui masalah belajar menulis permulaan dengan

menggunakan metode SAS dengan benar.

2) Dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk menangani kesulitan

belajar menulis permulaan yang sedang dialami siswa.

3) Memudahkan siswa untuk mengikuti kegiatan KBM

b. Bagi Guru

1). Guru dapat berkembang aktif dan kreatif dalam mengembangkan

pengetahuan menulis permulaan dengan Metode SAS.

2). Memberi wawasan pada guru dengan menggunakan metode SAS

dalam mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan menulis.

3). Memotivasi guru untuk menggunakan teknik pembelajaran yang

efektif

c. Bagi Sekolah

Sebagai bahan pertimbanagan dalam memanfaatkan dan

menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi

xv

siswanya serta selalu memberikan motivasi pada siswa untuk lebih

giat belajar. Bagi Sekolah dapat memberikan masukan kepada kepala

sekolah dan guru yang lainnya dalam perbaikan proses belajar

mengajar sehingga pendidikan di sekolah dapat meningkat lebih baik.

d. Bagi Penulis

Sebagai lahan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh

dalam bangku kuliah dengan situasi dan kondisi lapangan serta

menambah wawasan dalam dunia pendidikan.

xvi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Menulis Permulaan

Membaca dan menulis merupakan dua aspek kemampuan

berbahasa yang saling berkaiatan dan tidak dapat dipisahkan. Pada waktu

guru mengajarkan menulis, para siswa tentu akan membaca tulisannya.

Demikian pula halnya dengan aspek-aspek kemampuan berbahasa yang

lain yaitu menyimak dan berbicara. Keempat aspek kemampuan berbahasa

tersebut saling berkaiatan erat, sehingga merupakan satu kesatuan. Jika

kemapuan menulis yang diajarkan maka kemapuan yang lain akan

berfungsi sebagai penunjang, demikian seterusnya menurut Savage ( 1989

: 4 )

Darmiyati Zuchri dan Budi Asih ( 2007 : 71 ) berpendapat bahwa

kemampuan yang diajarkan dikelas I dan II merupakan kemapuan tahap

awal atau tahap permulaan. Oleh karena itu pembelajaran menulis di kelas

I dan II disebut pembelajaran menulis permulaan.

Menurut Morsey ( 1986; 122 ) Menulis merupakan ketrmpilan

berbahasa yang kompleks, untuk itu perlu dilatihkan secara teratur dan

cermat sejak kelas awal Sekolah Dasar. Menulis merupakan keterampilan

berbahasa yang produktif dan ekspresif, oleh karena itu penulis harus

terampil menggunakan struktur bahasa dan memiliki pengetahuan bahasa

yang memedai. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar terdiri atas dua

bagian sebagaimana layaknya pembelajaran membaca, yaitu menulis

permulaan dan menulis lanjut ( pendalaman ).

Menulis permulaan, diawali dari melatih siswa memegang alat

tulis dengan benar, menarik garis, menulis huruf, suku kata, kata, dan

kalimat sederhana. Biasanya diawali atau bersamaan dengan pembelajaran

membaca permulaan. Contoh untuk belajar menulis / a / siswa

diperkenalkan dengan membaca bunyi / a /. Menulis Lanjut ( pendalaman )

xvii

mulai dari menulis kalimat sesuai gambar, menulis paragraph sederhana,

menulis karangan pendek dengan bantuan berbagai media serta dengan

menggunakan ejaan yang benar.

Jadi pelajaran menulis permulaan yaitu suatu kegiatan pengenalan

terhadap lambang-lambang bunyi yang diberikan pada siswa sekolah dasar

kelas I dan II yang bertujuan agar kemampuan yang diperoleh ditingkat

permulaan menjadi dasar peningkatan dan pengembangan kemapuan siswa

selanjutnya.

2. Jenis dan Tujuan Menulis Permulaan di Kelas II SD

Jenis menulis permulaan misalnya dengan huruf besar pada awal

kalimat di kelas II. Tujuannya ialah siswa memahami cara menulis

permulaan dengan ejaan yang benar dan dapat mengkomunikasikan idea

tau pesan secara tertulis. Proses belajar mengajar yang dilakukan menurut

kurikulum SD 1986 untuk memperkenalkan cara menulis huruf besar atau

huruf capital dengan menggunakan pendekatan spiral. Maksudnya huruf

demi huruf diperkenalkan secara berangsur – angsur sampai akhirnya

semua huruf dikuasai oleh siswa.

3. Permasalahan Pembelajaran

Yang dimaksud dengan permasalahan di sini ialah segala sesuatu

yang dapat menyebabkan kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran

menulis yang berkaitan dengan komponen yang berada dalam proses

belajar mengajar menulis yaitu :

a. Siswa

Permasalahannya yaitu rendahnya bakat dan minat untuk menguasai

keterampilan menulis

b. Guru

Tidak semua guru memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar mata

pelajaran tersebut secara professional

c. Tujuan

xviii

Guru belum menjabarkan secara khusus

d. Bahan atau Materi Pembelajaran

Guru kurang terampil, materi dalam kurikulum tidak selesai tepat

waktu

e. Metode Pembelajaran

Terjadi kesalahpahaman dan perbedaan antar teori dan pelaksanaan

cara mengajar menulis

f. Media Pembelajaran

Masih sedikit guru yang menggunakan media dalam mengajarkan

menulis

g. Penilaian Keterampilan Menulis

Guru sering mempergunakan cara menulis karangan terutama menulis

karangan bebas dalam penilaian keterampilan menulis.

4. Cara Menaggulangi Permasalahan Pembelejaran Menulis

Untuk menanggulagi Permasalahan Pembelajaran yang

ditimbulkan oleh :

a. Siswa

Siswa yang rendah bakat dan minatnya dalam menguasai keterampilan

menulis yaitu dengan member motifasi agar siswa menyadari bahwa

keterampilan menulis mutlak diperlukan untuk mencapai kesuksesan

dalam hidup.

b. Guru

Untuk meningkatkan kualifikasi guru bahasa Indonesia mutlak

diperlukan dengan cara adanya penataran, pembinaan guru Sekolah

Dasar secara periodik dan lain sedagainya.

c. Tujuan

Guru menenemkan tujuan menulis bukan hanya sekedar menulis atau

asal menulis saja yang dapat dibaca mereka sendiri, tetapi memiliki

tujuan misalnya tujuan artistic ( nilai keindahan )

d. Bahan atau Materi Pembelajarn

xix

Guru mrngajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia harus secara utuh

dan terpadu, yaitu melalui pembelajaran menulis. Begitu juga guru

harus menjelaskan struktur kosa kata sehingga menjadi kaliamt.

e. Metode Mengajar

Upaya guru dalam meningkatkan kemampuan mengajar dengan

mengembangkan metode SAS, sehingga dengan adanya bantuan

gambar anak lebih merasa senang dan tertarik

f. Media Pembelajaran Menulis

Sebaiknya guru mrempersiapkan berbagai macam media yangdapat

dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran keterampilan menulis

g. Penilaian Keterampilan Menulis

Guru menciptakan alat evaluasi yang efektif dan benar. Guru dengan

cara mengoreksi keasalahnan – kesalahan yang di alami oleh siswa.

Disini lah seorang guru dituntut untuk membenarkan secara langsung

kepada siswa

5. Tinjauan Tentang Metode SAS

Metode Struktual Analitik Sintetik ( SAS ) ialah Metode

pengajaran menulis permulaan dengan pendekatan cerita yang disertai

dengan sebuah gambar.

Apabila dilihat dari kata-kata yang terkandung didalamnya

Struktual artinya suatu susunan, Analitik berarti pemisahan atau pengurai,

dan Sintetik berarti panduan atau kesatuan.

Jadi Struktual Analitik Sintetik merupakan metode pengajaran

menulis dengan cara menguraikan sebuah kalimat yang diambil dari

sebuah cerita menjadi kata-kata, suku kata, dan huruf. Kemudian disusun

kembali dari huruf menjadi suku kata, dan kembali menjadi kalimat.

Metode SAS digunakan sebagai penerapan dari teori Gestalt

bahwa bagian-bagian itu mempunyai inti bila ditijau dari keseluruhan.

Oleh karena itu setiap individu dalam memandang sesuatu dimulai dari

xx

keseluruhan baru kemudian kepada bagian-bagian dan akhirnya secara

keseluruhan.

Berdasarkan teori itu lah, maka dalam pngajaran menulis

permulaan diterapkan Metode SAS. Begitu pula dengan membaca

permulaan, sehingga disebut juga sebagai metode membaca menulis

permulaan.

Pada prinsipnya Metode SAS muncul dari pendekatan cerita.

Cerita ini diambil dari situasi dan kondisi lingkungan kehiduan anak. Jadi,

tema cerita dapat diambil dari cerita yang dikemukakan anak itu sendiri,

baik situasi di dalam kelas maupun di luar kelas. Dapat pula dilakukan

dengan cara mengadakan tanya jawab ( dialog ) antara anda dengan anak-

anak. Kemudian anda jaring inti dari pembicaraan lalu tuliskan kalimat-

kalimat inti tersebut di papan tulis. Dengan demikian Metode SAS dapat

anda lakukan dalam mengajar menulis permulaan.

Apabila anda transfer kedalam kegiatan belajar menulis

permulaan, maka langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Bercerita atau berdialog dengan murid, atau mrid berdialog dengan

murid

2. Melihatkan gambar yang berkenaan dengan isi cerita atau dialog tadi

3. Menulis beberapa kalimat sebagai kesimpulan dari isi cerita atau dialog

4. Menulis kata-kata sebagai uraian dari kalimat tadi

5. Menulis suku-suku kata sebagai hasil uraian dari kata-kata

6. Menulis huruf-huruf sebagai hasi uraian dari kata-kata

7. Mensintesiskan huruf-huruf menjadi suku kata

8. Menggabungkan suku kata menjadi kata, dan

9. Menyatukan kata- kata menjadi kalimat

Agar siswa memiliki keterampilan menulis, maka setiap langkah

itu dilakukan oleh anak dengan cara meniru tulisan tersebut. Dari

serangkaian langkah-langkah kegiatan belajar-mengajar menulis diatas

dapat disusun sebuah skenario.

xxi

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan

Setelah perbaikan pembelajaran dilaksanakan kemudian dilakukan

tes. Berbasarkan tes tersebut diperoleh data dan tingkat penguasan siswa

terhadap materi menulis permulaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

kelas II SD N Saradan 1. Data tersebut dinyatakan dalm bentuk nilai / prestasi

belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia

C. Kerangka Pikir

Pembelajaran yang kuarang tepat dapat menyebabkan anak

mengalami kesulitan belajar. Hasil dari pembelajaran tersebut dibagi menjadi

dua yaitu siswa yang tidak mempunyai masalah dalam belajar dan siswa yang

mempunyai masalah dalam belajar. Hasil belajar / prestasi belajar seseorang

sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu dari dalam individu dan faktor dari

luar individu.

Sehingga dari faktor tersebut dapat diketahui penyebab anak

mempunyai masalah belajarnya. Kemudian setelah tahu penyebabnya diambil

sebuah tindakan dengan penanganan yang tepat untuk mengurangi kesulitan

yang dialami anak dengan segera mungkin agar tidak timbul kesulitan yang

lain-lainnya. Dari hasil pengamatan tersebut diharapkan kesulitan belajar

anak dapat diatasi agar dapat mencapai tujuan belajar dan prestasi belajar

yang lebih baik.

Dari kajian yang telah disampaikan sebelumnya dapat diperoleh

model belajar yang dapat disajikan dengan kerangka berpikir, dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebai berikut :

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dirumuskan Hipotesis sebagai

berikut : “Dengan menggunakan metode SAS dapat mengatasi anak yang

mengalami kesulitan belajar menulis permulaan pada siswa kelas II SDN

Saradan 1, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.”

xxii

Gambar II.1 Kerangkan berfikir

KONDISI AWAL

TINDAKAN

KONDISI AKHIR

Kebiasaan mengajar secara klasikal dengan

pendekatan Metode SAS, guru sebagai

pusat/center, guru hanya menggunakan metode

ceramah, sehingga prestasi belajar Bahasa

Indonesia cenderung rendah.

Guru mengajar dengan memakai pendekatan

Metode SAS, tanya jawab, siswa berpartisipasi

aktif, guru mendorong tumbuhnya motivasi

instrinsik dan menggunakan Kartu huruf.

Siswa aktif dalam pembelajaran, berani

mengungkapkan pendapat, dapat menjawab

pertanyaan guru dengan benar, dapat

mengerjakan tugas individu sehingga prestasi

belajar Bahasa Indonesia meningkat.

xxiii

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

SD Negeri Saradan 1, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen,

Khususnya Kelas II.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, dari bulan Juli 2009

sampai dengan bulan Desember 2009

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas II SDN Saradan 1 Kecamatan Karangmalang,

Kab. Sragen yang memiliki siswa 22 anak pada semester I Tahun Pelajaran

2009/2010 sedangkan obyeknya adalah Penggunaan Metode SAS dalam

Menangani Kesulitan Belajar Menulis Permulaan Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia.

1. Sumber Data

Data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian

ini sebagian besar berupa data kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari

berbagai sumber:

a. Nara sumber terdiri dari guru dan siswa kelas II SDN Saradan 1,

Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.

b. Hasil Pengamatan Pelaksanakaan Pembelajaran.

c. Tes Hasil Belajar.

2. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam

Penelitian Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Wawancara

xxiv

Digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap

proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran benda

konkrit.

b. Observasi

Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan

siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah lembar observasi.

c. Tes Tertulis

Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa.

Bentuk tes yang digunakan adalah isian sebanyak 10 butir soal setiap

siklus.

3. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan

adalah teknik deskriptif. Data yang dianalisis berupa rata-rata dan

prosentase hasil belajar siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam

bentuk tabel dan diagram.

4. Indikator Kinerja

Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis

menetapkan indikator kinerja: Rata-rata 80% siswa sudah aktif.

a. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kemampuan pada operasi

perkalian di atas nilai KKM, yaitu 70.

b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 75%.

B. Prosedur Penelitian

Prosedur/langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus-

siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai seperti

yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki.

Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini setiap siklus meliputi:

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

xxv

1. Siklus I

1) Perencanaan

a. Daftar nilai, wawancara, guru mengobservasi terhadap

pembelajaran bahasa Indonesia

b. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa kelas II yaitu

kesulitan dalam menulis permulaan

c. Membuat rencana dengan menggunakan Metode SAS

d. Menyiapkan lembar kerja siswa untuk materi bahasa Indonesia

e. Menyiapkan lembar penilaian

2) Pelaksanaan

a. Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan Metode SAS

b. Guru membimbing siswa untuk menulis huruf kapital pada awal

kalimat dan menggunakan huruf kapital untuk nama orang, bulan

dan hari

c. Guru memberi motivasi agar siswa tidak bosan

d. Guru memberi tes ulangan

e. Guru memberi penilaian

3) Tahap Observasi

a. Pengamatan pada saat proses pembelajaran bahasa Indonesia

berlangsung

b. Guru menyampaikan konsep materi bahasa Indonesia

c. Guru memberi penilaian pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas

II

d. Cara guru menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar

menulis permulaan

4) Evaluasi-Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus pertama peneliti mengadakan

evaluasi dan refleksi pelaksanaan pembelajaran, dengan demikian

peneliti dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang dapat

digunakan untuk bahan pertimbangan pelaksanaan perbaikan pada

Siklus ke-2

xxvi

2. Siklus II

1) Perencanaan Ulang

Berdasarkan Siklus 1 maka perencanaan ulang perlu dilakukan dalam :

a. Mengidentifikasi masalah

b. Rencana tindakan

Tindakan yang direncanakan yaitu penggunaan Metode SAS untuk

menangani kesulitan menulis permulaan

2) Pelaksanaan

a. Guru melakukan tindakan sama pada Siklus 1

b. Guru menggunakan alternative Metode SAS

c. Membuat siswa aktif pada saat pembelajaran bahasa Indonesia

d. Guru memberi penilaian seperti pada Siklus 1

3) Observasi

a. Mengadakan observasi seperti pada Siklus 1

b. Observasi memberikan penilaian

4) Evaluasi-Refleksi

Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan,

pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan Supervisor

Penelitian. Jika hasil evaluasi dan refleksi siklus II belum memenuhi

indikator kinerja penelitian maka dapat dilanjutkan ke siklus III,

namun jika sudah memenuhi indikator kinerja penelitian maka dapat

diakhiri pada siklus II.

Berdasarkan prosedur penelitian tersebut di atas, Penelitian Tindakan

Kelas yang akan dilaksanakan dapat digambarkan seperti bagan di

bawah ini:

xxvii

Gambar III. 1 : Siklus 1 & 2

xxviii

BAB IV

HASIL PENILAIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Laporan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

a. Pelaksanaan Tindakan.

Pelaksanaan tindakan siklus I di mulai pada hari kamis tanggal 27

Agustus – 10 September 2009.

1. Pra pendahuluan(5)

Mengkondisikan siswa dalam mengikuti pembelajaran, berdoa,

Absensi, penataan kelas, persiapan alat, media pembelajaran.

2. Kegiatan awal (apersepsi 5 ).

Pre tes secara mencongak.

3. Kegiatan inti(50)

a. Menunjukkan beberapa contoh menulis huruf kapital beserta

kegiatannya.

b. Beberapa siswa mengerjakan sambil mengamati mengamati

cara menulis huruf kapital pada awal kalimat

c. Pemberian konsep cara menulis huruf kapital serta

menklarifikasikan konsep yang belum jelas.

d. Pembentukan kelompok kecil terdiri lima orang, tiap

kelompok mengambil LKS dalam pemecahan masalah.

e. Pemecahan masalah tiap kelompok dalam Proses cara

menulis huruf kapital untuk mencari solusi yang termudah

untuk mengerjakan berdasarkan pengalaman di dalam kelas

dan di luar kelas.

f. Guru memantau dan membibing kelompok yang mengalami

kesulitan.

g. Tiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya.

h. Siswa bersama guru membahas hasil pemecahan masalah dan

menarik kesimpulan serta tanya jawab.

xxix

i. Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.

j. Guru menilai tiga tercepat, kemudian berikutnya sampai

habis waktu yang di tentukan.

4. Kegiatan akhir(10)

a. Saran pesan penguatan materi.

b. Pemberian PR

c. Siswa yang kurang 70 melakukan remidi/perbaikan.

d. Siswa yang lebih 70 melakukan pengayaan .

b. Indentifikasi Kendala Dan Masalah Yang Muncul Dalam

Pelakasanan Pembelajaran Untuk Siklus I.

Kendala Dalam Proses Pembelajaran .

a. Dalam diskusi siswa yang aktif hanya didominir yang pandai saja

karena sifat idialismenya tinggi, sedang yang kurang mampu

hanya diam atau gaduh.

b. Siswa belum semuanya memahami pemecahan masalah karena

belum tahu makna kalimat yang mereka hadapi.

c. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah karena untuk

memperjelas makna produsen dalam pemecahan masalah.

d. Keterbatasan alat peraga sehingga dalam pelaksanaan proses

pembelajaran saling berebutan.

e. Proses dasar menulis huruf kapital belum semuanya menguasai

sehingga kurang lancar dalam memecahkan masalah yang

berkaitan dengan menulis.

f. Langkah langkah pendekatan metode SAS kurang jelas sehingga

siswa rancu terhadap pemecahan masalah BAHASA

INDONESIA.

g. Hasil pembelajaran belum maksimal karena yang mencapai nilai

KKM 70 belum mencapai 80 % sehingga perlu mengadakan

siklus II.

xxx

h. Ada siswa yang tidak peduli terhadap PR sehingga pengerjakanya

dilakukan di kelas. (perlu penanaman pembiasaan yang disiplin)

c. Rancangan Strategi Penyelesaian Masalah Dan Paparkan

Langkah Langkah Implementasi Strategi Penyelesaian Masalah

Siklus I.

a. Siswa yang pandai disamaratakan disetiap kelompok harus ada

agar dapat membantu siswa yang lemah (Tutor sebaya).

b. Pemahaman cara menulis kalimat diperjelas agar tidak

menimbulkan ferbalisme anak yang kurang mampu.

c. Guru mengurangi metode ceramah agar dapat di manfaatkan oleh

siswa untuk pemecahan masalah.

d. Membuat alat peraga sendiri secara sederhana siswa dapat ikut

peran serta (direnovasi).

e. Penanaman pembiasaan untuk mealakukan dasar menulis secara

mendetail.

f. Penjelasan langkah langkah pendekatan metode SAS agar siswa

tidak rancu dan paham untuk memecahkan masalah.

g. Berusaha secara maksimal agar tercapai KKM 70, 80 % ke atas.

h. Penanaman pembiasaan yang disiplin dalam pengerjaan PR di

rumah.

2. Laporan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

a. Perencanaan

Pelaksanaan kegiatan penelitian untuk siklus I telah usai dan

hasilnya belum memuaskan maka di adakan tindakan siklus II yang

dilaksanakan hari kamis tanggal 8 - 22 Oktober 2009. Sebelum

mengadakan kegiatan pembelajaran siklus II mengadakan diskusi

dengan Supervisor dalam hal ini kepala sekolah beserta teman sejawat

untuk membahas masalah yang timbul dalam siklus I. Berdasarkan

xxxi

identifikasi masalah yang timbul pada siklus I maka upaya dalam

pelaksanakan tindakan siklus II ini dapat diambil langkah-langkah

sebagai berikut.

1. Membuat rancangan perbaikan pelaksanaan pembelajaran siklus

II.

2. Mengulang pembuatan soal-soal cerita dalam pemecahan masalah

menulis untuk dikelas.

3. Mengulang pembuatan tulisan dengan huruf kapiatal dalam

pemecahan masalah untuk PR.

4. Mengulang tes evaluasi.

5. Menyusun kembali lembar evaluasi.

6. Menyusun lembar penilaian.

7. Mengadakan refleksi II.

b. Tindakan Siklus II.

Pelaksanaan tindakan siklus II

1. Pra pendahuluan (5menit)

Mengkondisikan siswa dalam mengikuti pembelajaran, berdoa,

Absensi, penataan kelas, persiapan alat, media pembelajaran.

2. Kegiatan awal (apersepsi (10 menit).

Pre tes secara lisan (mencongak).

3. Kegiatan inti(40)

a. Penjelasan Cara menulis huruf kapital dengan skema cara

menulis huruf kapital.

b. Salah satu siswa memberikan/menyampaikan skema cara

menulis huruf kapital di depan kelas.

c. Penyampaian Cara menulis dengan menggunakan huruf kapital

di awal kalimat deengan benar secara aktif dan

mengklarifikasikan hal-hal yang belum jelas.

xxxii

d. Pembentukan kelompok terdiri anak pandai dan kurang pandai

secara adil.

e. Tiap-tiap kelompok memecahkan/menjawab soal-soal dengan

aktif.

f. Guru memantau dan membibing kelompok yang berkesulitan.

g. Tiap kelompok melaporkan hasilnya serta membahasnya

bersama guru.

h. Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.

i. Bersama guru mencocokan hasil evaluasi

j. Guru menilai hasil evaluasi.

4. Kgiatan akhir(15 menit)

Saran, pesan, penguatan materi.

Pemberian PR

Siswa yang kurang 70 melakukan remidi/perbaikan (hanya 4

siswa).

Siswa yang lebih 70 melakukan pengayaan.

Upaya Tindakan Dalam Siklus II

1. Mengaktifkan semua anak dengan jalan memberikan motivasi

terutama siswa yang lemah.

2. Pemberian/penjelasan makna soal/tugas.

3. Mengurangi metode ceramah.

4. Menambah alat peraga.

5. Mengaktifkan siswa dalam membahas tugas secara driil

6. Mencapai KKM secara maksimal.

7. Penanaman aktif mengerjakan PR secara rutin di rumah.

8. Penanaman belajar secara aktif dan rutinitas.

xxxiii

c. Observasi

Observasi dilaksanakan pada kegiatan sedang berlangsung yang

meliputi keaktifan siswa setiap individu dalam performen di dalam

kelompoknya. Hasil pengamatan terlampir.

d. Analisa.

Reduksi Data.

Dari pengamatan data Guru dan Siswa serta nilai yang di dapat

hasilnya di seleksi dan difokuskan kearah tujuan penelitian. Data yang

berhubungan dengan siswa di kelompokkan ke dalam pendukung.

1. Data siswa yaitu:

1) Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas.

Semua kelompok rata-rata sudah aktif hanya satu, dua yang

kurang tetapi sudah mendapat perhatian khusus untuk

diberikan motivasi. Sehingga lebih baik dari siklus I.

2) Keaktifan siswa dalam membahas tugas.

Karena pengalaman dari siklus I siswa telah mengenal cara

memahami makna kalimat maka siswa dapat memecahkan

masalah secara lancar. Dan hampir semua siswa dapat lebih

paham.

3) Nilai yang diperoleh dalam siklus II ini sudah lebih baik dan

meningkat, karena nilai KKM sudah melebihi 80 % sehingga

peneliti merasa berhasil.

2. Data Guru yaitu:

1) Kegiatan memberikan tugas .

Dalam pemberian tugas diharapkan siswa dilibatkan penuh

dalam persiapan pembelajaran, menyiapkan media, sumber

pelajaran, LKS, serta membuat alat peraga sederhana.

2) Kegiatan membahas tugas.

3) Dalam membahas tugas guru telah mengurangi metode

ceramah sehingga siswa bisa mandiri aktif dan memanfaatkan

xxxiv

waktu dengan baik.

4) Kegiatan memotivasi siswa.

Sambil observasi masing masing siswa dalam kelompoknya

guru memberikan motivasi secara umum dan penekanan

terhadap siswa yang lemah sehingga siswa yang lemah

mendapat perlakuan khusus agar dapat lebih aktif dalam

kelompoknya.

KESIMPULAN

Dari kajian data untuk siklus II ini metode SAS dapat meningkatkan

keaktifan kemampuan siswa dalam belajar.

REFLEKSI DATA.

Hasil analisa tersebut di atas dapat dikaji dalam keberhasilan siklus II dan

memperhatikan kegagalan siklus I.

B. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas yang dialaksanakan pada siswa kelas II SD

Negeri Saradan 1, Kecamatan Karangmalang Kab.Sragen tahun pelajaran

2009/2010, dilakukan secara kolaboratif artinya, antara peneliti dan guru

berpartisipasi aktif dan bekerja sama dalam penelitian. Peneliti melaksanakan

sistem saling mengisi dan memberi masukan demi pnyempurnaan kegiatan.

Meskipun kegiatan tersebut bersifat kolaborasi SAS, tetapi peneliti

tidak membebani guru untuk proses penetuan instrumennya, karena semua

dilaksanakan oleh peneliti. Guru diharapkan menglola proses pembelajaran

sampai melakukan tindakan berkelanjutan secar periodik. Selanjutnya untuk

mengetahui keberhasilan penelitian ini dapat dilihat pada kegiatan siswa dan

guru selama kegiatan pembelajaran, dan disini disebutkan adanya

peningkatan dalam proses pembelajaran. Pengembangan pembelajaran sudah

baik karena sudah menggunakan media pembelajaran yaitu kartu huruf dan

dalam proses pembelajaran sudah menggunakan penerapan metode SAS yang

xxxv

sesuai untuk memacu siswa aktif dalam menulis. Kreatifitas siswa dalam

pembelajaran sudah baik, dimana semua siswa sudah ikut berperan aktif

dalam pembelajaran. Siswa juga sudah berani menjawab pertanyaan guru,

serta sudah ada siswa yang berani dalam mengemukakan pertanyaan apabila

belum memahami materi.

Pada akhir pembelajaran guru mengadakan pos tes yaitu dengan

memberi pertanyaan yang harus dikerjakan oleh siswa. Dan hasil dari tes

tersebut mengalami peningkatan. Dalam pembahasan ini penulis

memaparakan secara garis besar hasil dari kegiatan perbaikan pembelajaran

pada siklus I dan pada siklus II. Adapun hasil belajar siswa tersebut adalah

sebagi berikut :

Tabel IV.1 Hasil Penilaian Siklus 1

DATA HASIL PENILAIAN SIKLUS 1 KELAS II SDN SARADAN 1. KEC. KARANGMALANG

NO NILAI JML. SISWA JM. NILAI RATA-RATA KKM

1 100 1 100

2 95 0 0

3 90 2 180

4 85 1 85

5 80 2 160

6 75 4 300

7 70 4 280

8 65 8 520

9 60 0 0

73,86

70

JUMLAH 22 1625 100

xxxvi

Tabel IV.1 Hasil Penilaian Siklus 2 DATA HASIL PENILAIAN SIKLUS 2

KELAS II SDN SARADAN 1. KEC. KARANGMALANG

NO NILAI JML. SISWA JM. NILAI RATA-RATA KKM

1 100 3 300

2 95 0 0

3 90 2 180

4 85 3 255

5 80 5 400

6 75 4 300

7 70 3 210

8 65 2 130

9 60 0 0

80,68

70

JUMLAH 22 1.775

xxxvii

Tabel IV.3 Rekapitulasi Nilai Pre Test dan Post Test siklus I & II

HASIL BELAJAR SISWA

NILAI NO NAMA SIKLUS I SIKLUS II

1. RIZKY WIJAYANTO 65 65 2. ALDI UNTUNG BUDI S. 65 65 3. AFENDI SAPUTRO 90 100 4 ANESHA PRIANGGA P. 65 85 5. ANNISA PUTRI ALICIA 70 75 6. BANI ASRUL ANSARI A. 65 80 7. BAYU AJI SAPUTRO 85 90 8. CHINTIA NADILA F. 75 80 9. EMIR ADIB ISKANDAR 75 85 10 EVIN TRIWIARTI 70 75 11. FITRIYANSYAH YUDA S. 90 100 12. HAFIF NUR CHOLIS 100 100 13. HARIYANTO EKO S. 75 80 14. JAJANG ABIPRAJA 70 75 15. JAJANG ABIPASTA 75 80 16. LENY LATIFAH M. 65 70 17. MUHAMMAD TOYIB 80 90 18. NUR FEBI RISTIANA 65 75 19. SURYA KURNIA OKY ALAM 65 70 20. TUTUR ANDHIKA 70 80 21. ENDRO PRIYONO 65 70 22. SALSA BILLA NUR M. 80 85 RATA-RATA KELAS 73,86 80,68 PRESENTASE TUNTAS BELAJAR 63,64 % 90%

xxxviii

0

10

20

30

40

50

60

70

Siklus 1

Baila digambarkan dengan Grafik hasilnya sebagai berikut.

Grafik IV.1 Siklus 1 & 2

Grafik Hasil Siklus 1

Grafik Hasil Siklus 2

0

20

40

60

80

100

siklus 2

xxxix

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengunaan Metode SAS Dalam Menangani Kesulitan Belajar Menulis

Permulaan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II SDN

Saradan 1 Tahun Pelajaran 2009/2010 dapat meningkatkan keaktifan dan

kreatifitas siswa secara maksimal dalam pembelajaran.

2. Pendekatan Metode SAS dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia

dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini didukung dengan hasil

penilaian yang mencapai diatas KKM

B. Saran

1. Kepala Sekolah

Hendaknya menyarankan kepada para guru bila menggunakan

pendekatan Metode SAS dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dalam

rangka mengaktifkan siswa untuk menumbuhkan interaksi siswa dan

guru secara aktif.

2. Kepada Guru

Dalam menerapkan pendekatan Metode SAS hendaknya :

a. Dapat menumbuhkan keaktifan dan keberanian siswa dalam

merespon penjelasan materi dari guru.

b. Perlu ditanamkan keaktifan ketrampilan berfikir dalam bertanya

atau menjawab pertanyaan tentang materi pelajaran saat

pembelajaran.

c. Agar terjadi interaksi dalam pemecahan masalah guru menciptakan

suasana yang mendorong siswa untuk saling shering membutuhkan

melalui ketergantungan positif yang menurut tiap siswa saling

xl

membantu memecahkan masalah demi keberhasilan siswa dalam

penerapan pemikiran yang kritis, dinamis dan inovatif.

3. Kepada Siswa

Gunakan waktu belajar secara efisien setiap hari.

4. Kepada Peneliti Lain

Hendaknya melakukan penelitian sejenis dengan materi yang standar

kompetensi berbeda dan memberikan sampel lebih banyak.

xli

DAFTAR PUSTAKA

Darmiyati, Zuchri dan Budi Asih. 2001. Pendidikan bahasa dan Indonesia di

kelas rendah. Yogyakarta

Kasihani, Kasibolah, E.S.1998/1999.Penelitian tindakan kelas. Depdikbud Dirjen

Dikti Proyek PGSD

Supriyadi, dkk. 1994. pendidikan bahasa Indonesia 2. Jakarta : Depdikbud bagian

proyek peningkatan mutu guru SD