Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    1/21

    LAPORAN PENELITIAN KUALITATIF STUDI KASUS

    RISET KARIR GURU SDN TALOK 02 DARI TEORI KONTRUKSI KARIER

    LAPORAN

    Diajukkan Kepada Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas PancasaktiTegal

    Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah BK Karier

    Dosen Pengampu : Sesya Dias Mumpuni

    Penulis : Trissa Elya Ramdhani

    NPM : 1115500084

    PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

    2016

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    2/21

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan

    rahmat dan karunia-Nya, tidak lupa shalawat serta salam selalu kita curahkan

    kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan laporan yang berjudul Riset Karier Guru SDN Talok 02 Dari Teori

    Kontruksi Karier ini dengan lancar. Penulisan laporan ini disusun dari hasil

    penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari PDF buku Brown

    tentang career development and counseling serta hasil dari wawancara dan

    pengamatan terhadap karier subyek penelitian, pembuatan riset ini di awali

    dengan penentuan subyek/narasumber lalu menentukan pokok bahasan yang akan

    dibicarakan hingga mengaitkan informasi tersebut dengan teori yang ada dalam

    buku Brown tentang career development and counseling. Setelah melakukan

    wawancara serta membuat daftar-daftar pertanyaan yang sekiranya akan di

    tanyakan kepada 2 narasumber lainnya (triangulasi data), sebelumya sudah

    ditentukan terlebih dahulu bahwa narasumber yang akan dimintai keterangannya

    adalah ibu serta salah satu adik dari subyek penelitian.

    Setelah data yang diperoleh dirasa sudah mencukupi maka penulis

    terfokus pada penulisan resum, dalam hal ini saya menulis sesuai dengan

    peraturan dan pedoman yang telah ditentukan bertujuan agar mendapatkan hasil

    riset yang baik, rapi serta sebagai sarana untuk belajar agar pada tugas-tugas yang

    akan datang dapat mengerti serta tidak bingung dalam mengerjakannya.

    Tegal,11 Juni 2016

    Penulis

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    3/21

    DAFTAR ISI

    COVER .. i

    KATA PENGANTAR ii

    DAFTAR ISI... iii

    BAB I PENDAHULUAN.. 4

    1.1 Latar Belakang Masalah...... 4

    1.2 Rumusan Masalah ...... 51.3 Tujuan Penulisan Makalah .... 5

    BAB II KAJIAN TEORI

    2.1 Definisi Variabel................................................. 6

    2.2 Penelitian Terdahulu....................................................... 4

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Metode Penelitian......... 11

    3.2 Fokus Penelitian................ 11

    3.3 Subyek dan Lokasi Penelitian................................... 11

    3.4 Alat Pengumpulan Data............................................ 12

    3.5 Analisis Data............................................................ 13

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    1. HASIL................................................................ 16

    1.1 Analisa.................................................................... 16

    1.2 Sintesis.................................................................... 18

    1.3 Diagnosis.................................................................. 19

    2.PEMBAHASAN.................................................. 20

    2.1 Faktor Pendukung................................................... 20

    2.2 Faktor penghambat.................................................. 21

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    4/21

    BAB V PENUTUP

    4.1 Kesimpulan.............................................................. 22

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    5/21

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Guru adalah sosok yang di pandang terhormat dimanapun beliau

    berdomisili, hal ini terjadi karena guru dianggap sebagai panutan serta pemberi

    tauladan kepada anak didik sehingga nantinya diharapkan akan menjadi

    generasi penurus bangsa yang lebih maju. Seperti fenomena masalah sosial

    Karier Guru SDN Talok 02 Dari Teori Kontruksi Kerja narasumber yang

    saya ambil adalah salah seorang Guru dari SD N 02 Talok yaitu Ibu Martuti,

    SPd SD, dimana narasumber adalah wali kelas dari kelas 4 selain menjadi guru

    tetap di SD N Talok 02 beliau juga menjadi salah satu tenaga pengajar

    pembantu di Madrasah tempatnya tinggal. Karena narasumber hidup

    dilingkungan yang membutuhkan didik kasihnya sebagai Guru maka hal inilah

    yang membuatnya bekerja keras memenuhi kebutuhan-kebutuhan peserta

    didiknya supaya mampu mewujudkan sebuah penghidupan yang lebih baik

    terutama di daerahnya sendiri. Hal ini yang membuat saya bersemangat untukmengetahui lebih jauh tentang kehidupannya serta perjalanan karir seorang

    Guru SD N Talok 02 dalam hal ini saya melihat adanya Vocational yaitu

    adanya perpaduan antara personal (individu/narasumber) dengan sosial

    (lingkungannya) menurut saya ini yang disebut dengan vocational ketika

    seseorang berada dalam sebuah lingkungan maka individu tersebut akan

    mencoba untuk memadukan dirinya dengan lingkungannya entah itu dalam

    bentuk sebuah perhatian untuk memajukan lingkungannya ataupun berpadu

    dengan lingkungan tanpa melakukan sesuatu yang memberi arahan lebih baik.

    Dalam buku Brown menyebutkan teori kontruksi karir adalah karir yang

    di pondasikan oleh individu lalu dihubungkan dengan sosialnya, ketika

    individu telah mengetahui dirinya seperti apa serta potensi yang dimilikinya

    dan telah mengetahui sosialnya maka akan menentukan pekerjaan. Dalam hal

    ini kontruksi maknanya adalah individu yang memiliki potensi yaitu (Realistik,

    Investigatif, Artistik, Conventional, Enterpresing, Social). Walaupun teori ini

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    6/21

    mendukung teori Holland dan Super tetapi teori ini menegaskan bahwa karir

    lebih ditentukan oleh konsep diri seseorang. Bagaimana merancang masa

    depannya tergantung pada konsep diri.

    B. RUMUSAN MASALAH

    Dari latar belakang yang telah dijabarkan diatas maka rumusan

    masalah yang akan dibahas adalah Karier Guru SDN Talok 02 Dari Teori

    Kontruksi Karier.

    C. TUJUAN

    Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui

    deskripsi Karier Guru SDN Talok 02 Dari Teori Kontruksi Karier.

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    7/21

    BAB 2

    KAJIAN TEORI

    1. DEFINISI VARIABEL/DESKRIPSI TEORITIK

    Peran Guru dalam proses kemajuan pendidikan sangatlah penting guru

    merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa

    menurut falsafah Jawa Guru diartikan sosok tauladan yang harus di gugu lan

    ditiru sedangkan menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.

    guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

    membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasipeserta didik

    sedangkan seorang ahli pendidikan bernam Husnul Chotimah (2008)

    menjelaskan Guru dalam pengertian sederhana adala orang yang memfasilitasi

    proses peralihan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke peserta didik

    Ciri-ciri ataupun karakteristif yang melakat pada Guru menurut Drs.

    Moh. Uzer Usman (1996:15) antara lain :

    1.

    Memiliki fungsi dan signifikasi sosial bagi masyarakat, dirasakan

    manfaatnya oleh masyarakat.

    2. Menurut ketrampilan tertentu yang diperoleh melalui proses

    pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan.

    3.

    Memiliki kompetensi yang didikung oleh suatu disiplin ilmu

    tertentu( a sytenatic bady of knowledge)

    4. Memiliki kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman perilaku

    anggota beserta sangsi yang jelas dan tegas terhadap pelanggarankode etik tersebut.

    5. Sebagai konsekuensi dari layanan dan prestasi yang diberiakan

    kepada masyarakat maka anggota profesi secara perorangan atau

    kelompok berhak memperoleh imbalan finansial atau maerial.

    Tugas guru sebagai suatu profesi, menuntut kepada guru untuk

    mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    8/21

    dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas guru

    sebagai profesi. Tugas Guru sebagai pendidik, meneruskan dan

    mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik. Guru sebagai agen

    pembelajaran diharapkan memiliki empat jenis kompetensi guru, anatara lain

    adalah kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan

    kompetensi profesionalisme.

    Agar dapat melaksanakan tugas guru dengan baik dan bertanggung

    jawab maka guru harus memiliki kemampuan ataupun kecakapan atau

    pengetahuan dasar menjadi guru. Kecakapan dan pengetahuan dasar sebagai

    guru ini yang menjadikan guru mampu untuk mengajar dengan baik. Dalam

    bukunya yaitu interaksi dan motivasi belajar mengajar, Sardiman (2011:141-

    142) menyebutkan bahwa sehubungan dengan beberapa fungsi yang dimiliki

    guru maka terdapat beberapa aspek utama yang merupakan kecakapan serta

    pengetahuan dasar bagi guru yaitu :

    1. Guru harus dapat memehami dan menempatkan kedewasaannya.

    Sebagai pendidik harus mampu menjadikan dirinya sebagai teladan

    dimana guru harus mampu memberi contoh perilaku yang baik,

    terbuka, serta menghindari semua perbuatan tercela dan tingkah laku

    yang dapat menjatuhkan martabat pendidikan.

    2. Guru harus mengenal diri siswanya.

    3. Guru harus memiliki kecakapan memberikan bimbingan. Dalam

    mengajar akan lebih berhasil jika disertain dengan kegiatan bimbingan

    yang berpusat pada kemampuan intelektual. Guru perlu memiliki

    pengetahuan yang memungkinkan dapat membantu dan menetapkan

    serta meningkatkan tingkah perkembangan peserta didik atau

    siswanya.

    4. Guru harus memiliki dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan

    pendidikan di indonesia pada umumnya sesuai dengan tahap-tahap

    pembangunan.

    5. Guru harus memiliki pengetahuan yang bulat dan baru mengenai ilmu

    yang diajarkan. Guru harus mampu memiliki pemahaman secara

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    9/21

    menyeluruh terhadap bidang ilmu yang diajarkan kepada anak

    didiknya sehingga informasi yang disampikan bukanlah informasi

    yang salah. Guru juga harus selalu mampu memperbaharui informasi

    ataupun ilmu yang didapat karena perkembangan ilmu pengetahuan

    serta informasi terus menerus dapat berubah.

    Jika guru mampu menguasai aspek-aspek yang merupakan kecakapan

    dan pengetahuan dasar bagi guru harusnya dapat melaksanakan tugas dan peran

    sebagai guru dengan baik. Setiap guru hendaknya memang harus mengetahui

    aspek-aspek kecakapan dan pengetahuan dasar profesi guru tersebut, agar

    setiap guru mampu menjadi guru yang baik yang tentunya mampu mencapai

    dan mewujudkan tujuan pendidikan.

    2. PENELITIAN TERDAHULU

    Peningkatan kompetensi profesional guru sangat lah penting untuk

    menunjang dunia pendidikan agar lebih baik lagi. Kompetensi profesional

    adalah penguasaan materi secara luas dan mendalam yang mencakup

    penguasaan materi, kurikulum, mata pelajaran, dan substansi keilmuan yang

    menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi

    keilmuannya. Ada dua (2) faktor yang mempengaruhi kompetensi profesional

    yaitu: (1) faktor internal yang mencakup latar pendidikan guru, pengalaman

    mengajar, kesejahtraan guru dan kesehatan guru. (2) faktor eksternal yang

    mencakup sarana pendidikan, penerapan disiplin di sekolah dan pengawasankepala sekolah. Oleh karena itu diharapkan setiap guru ataupun semua pengajar

    mempunyai kompetensi profesional sehingga tidak akan diragukan lagi bahwa

    peningkatan mutu pendidikan di Indonesia akan semakin maju dan dapat

    terbentuk pelajar yang kompeten, tak hanya itu tugas guru yang tidak terpatok

    hanya untuk membuat peserta didik cerdas namun juga memperbaiki

    kepribadian dan tingkah laku agar selaras dengan apa yang harapkan.

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    10/21

    Dalam jurnal yang saya temukan mengatakan bahwa Perkembangan

    zaman dan era globalisasi yang sangat pesat menuntut adanya peningkatan

    mutu pendidikan. Setiap sistem pendidikan harus mampu melakukan

    perubahan-perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan mutu. Sistem

    pendidikan harus mampu memberdayakan berbagai komponen pendidikan,

    yang mencakup program kegiatan pembelajaran, pendidik (guru), peserta didik,

    sarana dan prasarana pembelajaran, dana, lingkungan masyarakat,

    kepeminpinan kepala sekolah dan lain-lain. Namun ketika saya melakukan

    riset terhadap narasumber terjadi adanya kesenjangan karena pada kurikulum

    2013 diwajibkan tenaga pengajar atau guru bisa mengoperasikan komputer

    dengan baik sehingga bisa menunjang pembelajaran yang lebih efisien,efektif

    dan menarik namun karena adanya kekurangan penglihatan yang dikarenakan

    oleh pertambahan usia narasumber tidak bisa memberikan pembelajaran

    melalui komputer. Hal ini lah yang saya rasakan akan adanya sebuah

    kesenjangan, bagaimana guru akan memenuhi tuntutan zaman ketika semua

    keterbatasan membuat semuanya tidak berjalan secara bersamaan ataupun

    adanya sebuah sinkronisasi kondisi dari sini saya mengharapkan adanya

    kerjasama dari semua pihak demi terselengaranya sebuah sistem pendidikan

    yang di harapkan oleh pemerintah untuk memajukan mutu pendidikan di

    Indonesia. Dalam jurnal yang saya temui juga berpendapat bahwa selain

    belum terpenuhinya persyaratan kualifikasi akademik secara merata di

    kalangan guru Sekolah Dasar juga masih banyak ditemukan guru yang belum

    mampu menciptakaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Sebagian

    guru masih beranggapan bahwa mengajar di dalam kelas dan melakukan

    transfer ilmu kepada peserta didik sudah cukup melepaskan kewajibannya

    sebagai guru. Para guru tidak peduli apakah pembelajaran itu menyenangkan

    bagi peserta didik, apakah pembelajaran itu sesuai dengan apa yang dibutuhkan

    oleh peserta didik dan yang tak kalah penting apakah pembelajaran itu dapat

    diterima oleh semua peserta didik serta dapat berhasil seperti yang diharapkan,

    hal ini sangatlah tidak baik terjadi dalam sebuah lingkungan sekolah/tempat

    belajar kerana tugas guru semata-mata bukan hanya hanya memberikan materi

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    11/21

    ataupun pelajaran tetapi mengarahkan peserta didik untuk lebih mengetahui

    mana yang baik mana yang buruk mana yang pantas ia kerjakan mana yang

    tidak, memberikan tauladan agar peserta didik mampu berperilaku,bertutur kata

    dengan baik dan sopan supaya mencerminkan diri sebagai pelajar .

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    12/21

    BAB 3

    METODE PENELITIAN

    1.

    PENDEKATAN PENELITIAN

    Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, studi kasus

    yang saya teliti adalah tentang Karier Guru SD Di SD Negeri Talok 01. Studi

    kasus itu sendiri menurut Susilo Raharo dan Gudnanto (2011:250) studi kasus

    adalah suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara

    intergrative dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam

    tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan

    masalah dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik.

    Sedangkan Bimo Walgito berpendapat bahwa studi kasus adalah suatu metode

    untuk menyelidiki atau mempelajari suatu kejadian mengenai seseorang

    (riwayat hidup), pada metode studi kasus ini diperlukan banyak informasi guna

    mendapatkan bahan yang luas. Metode ini merupakan intregasi dari data yang

    diperoleh dengan metode lain.

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa studi kasus

    merupakan metode pengumpulan data secara komprehensif yang meliputi

    aspek fisik atau psikologis individu, dengan tujuan memperoleh pemahaman

    secara mendalam.

    2.

    FOKUS PENELITIAN

    Fokus dari penelitian yang saya teliti adalah bagaimana

    narasumber bisa tertarik menjadi tenaga pengajar dan latar belakang

    narasumber sehingga bisa menggapai cita-cita yang diinginkannya.

    3.

    SUBYEK DAN LOKASI PENELITIAN

    Subyek dalam penelitian yang saya lakuakan bernama Ibu Martuti

    dengan NIP 131512693 gelar kesarjanaan yang di peroleh adalah S1, tempat

    tanggal lahir di Tegal pada tanggal 27 Juli 1959, beragama Islam, anak

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    13/21

    pertama dari 5 bersaudara, status kepegawaian PNS dengan jenis kepegawaian

    PNS Daerah Otonom, status telah menikah, subyak yang menjadi narasumber

    dalam penelitian saya beralamatkan di Dukuh Kauman Rt02/Rw03 Desa

    Pangkah Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, golongan darah B, Nomor

    KAPREG E702766, nomor kartu TASPEN 131512693, mulai menjadi pegawai

    sejak tanggal 01 Agustus 1986 dengan Golongan Ruang Iva, riwayat

    pendidikan umum tingakat SD di SD 43 Tegal lulus pada tanggal 16 Desember

    1972,tingkat SMP Di SKKP Negeri Tegal Jurusan Tata Laksana Pakaian lulus

    pada tanggal 13 Maret 1975, tingkat SMK di SMKK PIUS BERSUBSIDI

    Jurusan Tata Laksana Pakaian lulus pada tanggal 10 Februari 1979, lalu

    menjalutkan KPG Jurusan Guru SD di KPG Negeri 1 Tegal, dilanjutkan

    dengan mengambil D II Jurusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas

    Terbuka UPBJJ Semarang dan mengambil Gelar S1 di Universitas Terbuka

    UPBJJ Semarang juga. Didalam lingkungannya narasumber termasuk sebagai

    sosok yang di hormati karena dalam masyarakaat Guru adalah sesorang yang

    dijadikan panutan, dalam triangulasi data yang saya lakukan akan

    mewawancari salah satu adik dari narasumber dan orang tua narasumber.

    Ketika saya melakukan wawancara dengan narasumber beliau mengatakan

    bahwa dia juga masih sedikit membantu ekonomi adik-adiknya dan juga masih

    membiayai hidup orang tuanya menurutnya sebagai anak pertama ini lah

    tanggung jawab yang harus dia lakoni.

    Wawancara yang saya lakukan dilakuakan di rumah narasumber yang

    beralamatakan di Dukuh Kauman Rt02/Rw03 Desa Pangkah Kecamatan

    Pangkah Kabupaten Tegal pada hari Jumat tanggal 22 April 2016 pda waktu

    badha ashar hingga menjelang maghrib.

    4.ALAT PENGUMPULAN DATA

    Instrumen yang saya gunakan pada riset kali ini adalah dengan

    metode wawancara,dalam wawancara yang saya lakukan narasumber

    mengatakan bahwa dia masih membantu adik-adiknya khususnya dibidang

    ekonomi dan masih membiayai hidup orang tuanya.

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    14/21

    5.

    ANALISIS DATA

    Analisis data dalam penelitian kualitatif kali ini menggunakantriangulasi data yaitu membandingkan dua atau tiga data yang berasal dari

    narasumber yang berbeda, dalam hal ini saya menggunakan salah satu adik

    narasumber dan ibu dari narasumber sebagai subyek triangulasi data. Menurut

    wawancara yang saya lakuakan kepada ibu narasumber pada hari Sabtu 23

    April 2016 beliau mengatakan bahwa motivasi Martuti (Subyek riset)

    mengambil jurusan Guru SD karena pada dasarnya memang tertarik menjadi

    guru karena sangat ingin membantu lingkungannya agar tidak memiliki tingkat

    pendidikan yang lebih tinggi karena ia yakin bahwa dengan pendidikan yang

    tinggi bisa membantunya memperbaiki keadaan hidup dirinya yang dahulu

    jauh dari kata kecukupan, sebagai anak pertama di bekerja keras demi

    mendapatkan pendidikan. Menurut Ratmi anaknya tersebut sejak SD selalu

    gigih mengejar impiannya walaupun harus berangkat sekolah menggunakan

    sepeda dan memboncengkan adiknya dia tidak pernah mengeluh selain itu

    seusai pulang sekolah Martuti selalu membantu saudara menyiapkan bahan

    untuk jualan hanya ini lah yang membantunya memperoleh biaya untuk

    sekolah.

    Lalu Narasumber yang kedua yaitu adik dari martuti bernama Sarinah,

    beliau mengatakan bahwa benar kakanya selain menjadi Guru tetap di SD

    Talok 02 juga menjadi tenaga pembantu di Madrasah di samping rumahnya

    walaupun baru sekitaran 2 tahun menjadi guru pembantu, selain itu dulu pernah

    mengajari anak SMP yang belum bisa membaca. Sarinah mengatakan bahwa

    kakanya sangat perduli dengan pendidikan, anak pertama sarinah juga di biayai

    sekolah dari TK sampai sekarang sedang kuliah mungkin karena anak pertama

    tersebut juga kakak tertua di keluarga besar jadi Martuti juga mempersiapkan

    pendidikan yang baik untuk keponakannya guna nantinya mengantikannya

    untuk membantu anggota keluarga lain yang membutuhkan karena Ilmu adalah

    untuk menuntaskan semua

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    15/21

    BAB 4

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A.

    Hasil

    1. Analisis

    Dalam buku Brown tentang Konstruksi Karir telah dijalaskan

    bahwasanya setiap individu harus mampu mengenali dirinya sendiri, agar

    individu dapat memahami apa yang dirinya butuhkan guna menunjang ataupun

    mengembangkan potensi yang dimilikinya tak hanya itu individu juga harus

    mampu memahami akan keadaan lingkungannya karena hal ini sangat

    mempengaruhi individu dalam menentukan pekerjaan. Hal ini juga sangat

    berkaitan dengan apa yang terjadi pada narasumber, pengenalan terhadap

    potensi dan kemampuan diri serta lingkungannya sangat mempengaruhi

    narasumber dalam memilih pekerjaan. Hal tersebut sangat relevan atau dapat

    dikatakan berkaitan dari hasil yang telah saya peroleh dari narasumber dengan

    teori yang saya gunakan. Setiap pekerjaan yang nantinta kita pilih harus

    mampu kita rinci dan kita kaitkan dengan potensi yang kita miliki, harus kita

    kaitakan pula dengan kemampuan serta ketertarikan kita atau bisa kita sebut

    dengan cita-cita, tidak hanya itu lingkungan pun perlu kita perhatikan guna

    untuk menunjang serta mendukung kita dalam memilih sebuah karir atau

    pekerjaan. Ketika narasumber mengenali dirinya dan mengetahui potensi yang

    beliau miliki serta melihat kepada lingkungan lalu mendapatkan lingkungan

    yang mendukung beliau berkarir sebagai guru maka beliau pun memantapkan

    diri untuk menempuh pendidikan keguruan. Dukungan dari lingkungan sangat

    berpengaruh terhadap pengembilan keputusan seseorang dalam memilih

    sebuah karir, karena ketika tidak ada dukungan dari luar diri individu ataupun

    sebuah bentuk ketidakpersetujuan dari lingkungan ini akan menghambat

    kualitas karir individu karena jika sebuah karir yang dujalankan oleh individu

    tanpa adanya sebuah keselarasan dengan masyarakat hal ini tidak akan

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    16/21

    memberikan sebuah manfaat tersendiri bagi individu apa lagi untuk sebuah

    lingkungan yang secara global memiliki kompleksitas yang berbeda dengan

    lingkungan yang lain.

    Tanpa dukungan dari lingkungan individu tidak akan lebih produktif dan

    meningkat kualitas dirinya dalam berkarir. Sama halnya ketika individu telah

    mengatahui tentang potensi dirinya tetapi dari luar dirinya yaitu faktor

    lingkungannya seperti keluarga, teman sejawat, lingkungan sekolah ataupun

    lingkungan kerja bahwa lingkungan yang lebih luas lagi seperti masyarakat

    tidak bisa mendukung sepenuhnya serta memfasilitasi kebutuhan individu

    maka akan sangat mustahil jika individu akan berkembang dengan lebih baik.

    Hal yang sama juga akan terjadi ketika lingkungan sangat mendukung namun

    individu tidak mampu mengetahui potensi yang sesungguhnya ia miliki maka

    tidak akan ada sebuah prestasi yang dapat diperoleh. Potensi dan lingkungan

    adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan, faktor intern dan ekstern dalam diri

    setiap individu saling mempengaruhi dan saling berkaitan dalam hal ini tidak

    ada yang di nomor satukan atau lebih di utamakan. Semua pihak sangat di

    butuhkan bantuannya dalam pembentukan sebuah keputusan pilihan karir

    individu yang sesuai dengan potensi yang dimiliknya, sama halnya dengan

    dengan narasumber yang kini bisa memberikan manfaat kepada lingkungan

    dengan cara berbagi ilmu serta menyalurkan ilmu hal ini bisa terjadi karena

    lingkungan mendukungnya maka beliau bisa berkarir sesuai potensinya bahkan

    mungkin saja sudah bisa mengoptimalkan serta meningkatkan kualitas potensi

    yang dimilikinya. Seperti yang dikatakan narasumber ketika di wawancara,

    selain sebagai Guru formal di SD N Talok 02 beliau juga menjadi guru atau

    mengajar di madrasah yang berada dalam lingkungannya hal ini adalah contoh

    bahwa lingkungan mendukung beliau hal ini juga salah satu upaya untuk

    mengoptimalkan potensi yang dimiliki narasumber selain itu beliau pun bisa

    memberikan manfaat bagi lingkungannya tak lepas dari perannya sebagai

    media untuk berbagi ilmu hal ini yang seharusnya bisa kita fahami bahwa

    dalam mencapai kesuksesan ataupun sekedar menentukan sebuah pilihan yan

    tepat untuk memilih karir harus ada relevansi anatar faktor dari dalam individu

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    17/21

    (potensi, cita-cita) dengan faktor luar individu (lingkungan). Menurut saya

    antara data yang saya peroleh dari hasil wawancara memiliki kesamaan dengan

    teori konstruksi karir karena karir pada dasarnya dipondasikan oleh individu

    lalu dihubungkan dengan lingkungan sosialnya, ketika individu mampu

    mengenali dirinya, mengetahui dirinya seperti apa, potensi apa yang dimiliki

    dan telah mengetahui sosialnya maka akaan menentukan pekerjaan.

    2. Sintetis

    Didalam lingkungannya narasumber termasuk sebagai sosok yang

    di hormati karena dalam masyarakaat Guru adalah sesorang yang dijadikan

    panutan, dalam triangulasi data yang saya lakukan akan mewawancari salah

    satu adik dari narasumber dan orang tua narasumber. Ketika saya melakukan

    wawancara dengan narasumber beliau mengatakan bahwa dia juga masih

    sedikit membantu ekonomi adik-adiknya dan juga masih membiayai hidup

    orang tuanya menurutnya sebagai anak pertama ini lah tanggung jawab yang

    harus dia lakoni.

    Analisis data dalam penelitian kualitatif kali ini menggunakan

    triangulasi data yaitu membandingkan dua atau tiga data yang berasal dari

    narasumber yang berbeda, dalam hal ini saya menggunakan salah satu adik

    narasumber dan ibu dari narasumber sebagai subyek triangulasi data. Menurut

    wawancara yang saya lakuakan kepada ibu narasumber pada hari Sabtu 23

    April 2016 beliau mengatakan bahwa motivasi Martuti (Subyek riset)

    mengambil jurusan Guru SD karena pada dasarnya memang tertarik menjadi

    guru karena sangat ingin membantu lingkungannya agar tidak memiliki tingkat

    pendidikan yang lebih tinggi karena ia yakin bahwa dengan pendidikan yang

    tinggi bisa membantunya memperbaiki keadaan hidup dirinya yang dahulu

    jauh dari kata kecukupan, sebagai anak pertama di bekerja keras demi

    mendapatkan pendidikan. Menurut Sarinah, adik dari Martuti, beliau

    mengatakan bahwa benar kakanya selain menjadi Guru tetap di SD Talok 02

    juga menjadi tenaga pembantu di Madrasah di samping rumahnya walaupun

    baru sekitaran 2 tahun menjadi guru pembantu, selain itu dulu pernah

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    18/21

    mengajari anak SMP yang belum bisa membaca. Sarinah mengatakan bahwa

    kakanya sangat perduli dengan pendidikan, anak pertama sarinah juga di biayai

    sekolah dari TK sampai sekarang sedang kuliah mungkin karena anak pertama

    tersebut juga kakak tertua di keluarga besar jadi Martuti juga mempersiapkan

    pendidikan yang baik untuk keponakannya guna nantinya mengantikannya

    untuk membantu anggota keluarga lain yang membutuhkan karena Ilmu adalah

    untuk menuntaskan semua masalah.

    Lalu narasumber yang kedua adalah ibu dari subyek riset,menurut

    Ratmi, ibu dari Martuti. Anaknya tersebut sejak SD selalu gigih mengejar

    impiannya walaupun harus berangkat sekolah menggunakan sepeda dan

    memboncengkan adiknya dia tidak pernah mengeluh selain itu seusai pulang

    sekolah Martuti selalu membantu saudara menyiapkan bahan untuk jualan

    hanya ini lah yang membantunya memperoleh biaya untuk sekolah.

    3.

    Diagnosis

    Setelah saya melakukan wawancara langsung dengan narasumber

    dapat ditarik kesimpulan bahwa kasus yang dialami oleh narasumber dalam

    kondisi sedang, namun entah apa yang sebenarnya terjadi dimasa lalu

    narasumber bisa saja menempatkan narasumber dalam kondisi yang ringan

    atau bahkan berat. Mengapa saya bisa beranggapan bahwa narasumber dalam

    kondisi yang sedang karena walaupun pada masa sebelum menggeluti karir

    yang beliau inginkan begitu banyak kesulitan terutama dalam bidang ekonomi,

    namun beliau tidak pernah menyerah bahkan selalu semangat untuk

    mewujudkan impiannya dan dalam melakuakan triangulasi sumber dengan

    orang tua serta salah satu adik dari narasumber saya merasa bahwa ada hal

    yang patut kita teladani dari beliau yaitu, meski umur tidak muda lagi tetapi

    masih memiliki semangat untuk berbagi ilmu. Sebagai generasi muda kita juga

    seharusnya saling membantu sesama, memberikan pendidikan ataupun berbagi

    ilmu kepada mereka yang membutuhkan hal ini akan terwujudnya cita-cita

    negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, di daerah yang terluar,terlantar

    serta tertinggal pendidikan adalah salah satu hal yang begitu istimewa, apakah

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    19/21

    kita tidak merasa ironis akan keadaan seperti ini sedangkan kita yang begitu

    mudah mendapatkan akses untuk bersekolah ataupun mencari ilmu seakan-

    akan begitu menyepelehkan bahkan terkesan acuh terhadap pendidikan yang

    jelas-jelas sangat membawa pengaruh besar untuk mewujudkna Indonesia yang

    lebih maju. Selain itu, sifat tanpa pamrih harus selalu kita pupuk seperti

    narasumber yang bersedia mengajar di Madrasah walaupun gaji/imbalan yang

    diterima hanya sewajarnya saja. Sebagai makhluk sosial sudah sepatutnya kita

    saling menolong dan memiliki tenggang rasa tanpa pamrih dan tanpa tujuan

    terselubung, sungguh apa-apa yang kita lakukan pada akhirnya kita sendiri

    yang menuainya, sama katika kita melakukan kebaikan maka Tuhan akan

    membalas dengan berlibat-libat kebaikan namun jika yang kita tebar selalu hal-

    hal yang buruk maka jangan salahnkan jika akhirnya akan ada masanya kita

    juga akan merasakan balasannya, ini adalah hukum alam yang pasti oleh

    karena itu mari kita lebih mengutamakna kepentingan golongan dari pada

    pentingan individu serta membantu sesama tanpa ada niatan untuk

    mendapatkan imbalan. Menurut saya begitu banyak hal yang harus saya

    terapkan dalam hidup saya jika melihat dari narasumber, tentang keihklasan,

    tentang rasa ingin membantu lingkungan yang tingggi, juga pelaksanaan

    tanggung jawab kepada keluarga (orang tua, dan adik-adiknya) serta tanggung

    jawab kepada Allah sebagai hamba, waktu itu beliau pernah bercerita bahwa

    tanpa melaksanakan sholat walaupun hanya sholat sunnah merasa ada yang

    kurang karena kebiasannya sebelum mengajar beliau melaksanakan sholat

    dhuha terlebih dahulu serta sering melaksanakan sholat malam, beliau bertutur

    bahwa tidak ada hal yang pantas di dunia ini untuk dijadikan alasan untuk

    meninggalkan sholat, karena sholata adalah kebutuhan diri kita sendiri, kita

    perlu berkomunikasi dengan pencipta kita sebagai sarana untuk berterimakasih

    dan bersyukur atas nikmat yang kini kita rasakan. Setiap orang mempunyai sisi

    negatif dan positif, alangkah bijaknya kita bisa megambil sisi positif sebagai

    penuntun kita melangkah ke arah yang lebih baik dan sisi yang negatif kita

    ambil sebagai contoh agar kita tak melakukan hal yang sama karena kita sudah

    tau persis seperti apa yang akan kita peroleh bila melakukan hal tersebut.

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    20/21

    B.

    PEMBAHASAN

    1.

    Faktor PendukungSalah satu faktor pendukung dari narasumber adalah dukungan dari

    keluarga, selain itu lingkungan pun ikut mendukung beliau dalam meningkatkan

    karirnya di dalam peningkatan kualitas kinerjanya contohnya adalah pemberian

    kepercayaan sehingga beliau di pandang mampu untuk mengajar di madrasah.

    Faktor pendukung pada saat ini salah satunya ketersediaan kendaraan sehingga

    beliau lebih di mudahkan untuk menuju tempat mengajar, lalu adanya kemajuan

    teknologi membuat beliau lebih banyak memiliki referensi dengan bantuan oranglain maka beliau bisa dengan mudah mengetahui informasi yang terkini yang

    berhubungan dengan proses pembelajaran.

    2.

    Faktor Penghambat

    Pada masa sebelum menjadi guru faktor penghambat yang paling

    utama adalah kurangnya biaya yang membuat narasumber harus bekerja keras

    untuk mewujudkan cita-citanya sebagai guru, lalu pada saat sudah mengajarharus terhambat dengan tidak memiliki kendaraan yang bisa membantunya

    mengefisienkan waktu, narasumber hanya menggunakan sepeda menuju

    sekolahan untuk mengajar lalu faktor penghambat yang terjadi sekaranga

    adalah ketika penerapan kurikulum 2013 narasumber tidak bisa

    mengoperasikan komputer padahal pembelajaran menggunakan komputer

    sudah menjadi kewajiban selain itu penglihatan yang sudah tidak sempuran pun

    sedikit menghambat pembelajaran.

  • 7/26/2019 Laporan Penelitian Kualitatif Studi Kasus

    21/21

    BAB 4

    PENUTUP

    1. KESIMPULAN

    Dalam riset saya menemukan keterpaduan antara teori dari buku Brown

    dengan riset yang saya lakukan karena dalam hal ini ketika indivudu

    (narasumber) telah mengetahui seperti apa dirinya dan kemanpuan yang

    dimilikinya serta mengetahui lingkungannya maka dia bisa menentukan

    pekerjaan. Masa depan yang dahulu dicita-cita adalah perwujidan dari konsep

    diri yang di miliki oleh setiap individu. Kerja keras adalah penyempurna

    potensi kita, kita harus berjuang untuk mewujudkan cita-cita kita. Dalam

    kehidupan ini kita tak bisa terlepas dari orang lain oleh karena itu kita harus

    ringan tangan membantu orang lain dan jika mampu kita berperan sebagai alat

    pemberi ilmu. Dari narasumber saya bisa belajar tentang keikhlasan berbagi

    ilmu, ikhlas tanpa mengharapkan imbalan, umur bukanlah penghalang untuk

    tetep belajar dan berbagi ilmu. Mengetahui bahwa setiap orang mempunyai

    kelemahan namun bukan berarti kita harus berdiam diri, kita harus bisa

    mengeyampingkan fikiran negatif bahwa kita tidak mampu, kita harus bisa

    berjuang agar tidak diperbudak oleh segala ketidakberdayaan.

    Kebahagian tidak hanya bisa di dapat dari kekayaan harta, namun yang

    paling penting adalah kekayaan hati, bahagia karena bisa bermanfaat untuk

    orang lain, bahagia karena bisa berbagi dengan orang lain dan terlebih lagi

    menjalankan profesi yang sesuai dengan cita-cita dan potensi serta profesi/kariryang sedang kita jalankan memberikan manfaat bagi orang lain dan bisa

    sebagai ladang amalan. Sehingga insyaAllah tidak hanya kebahagiannya

    duniawi saja yang kita dapatkan juga akan mendapatkan kebahagiaan yang

    kekal. Aamiin.