Author
fachruur
View
244
Download
0
Embed Size (px)
8/18/2019 Laporan PBL respi
1/40
1. Mengetahui anatomi, fisiologi, histologi pernapasan
ANATOMI SISTEM RESPIRASI
Sistem pernapasan mencakup
saluran pernapasan ang !er"alan
ke paru, paru itu sen#iri, #an
struktur$struktur toraks ang
terli!at menim!ulkan gerakan
u#ara masuk keluar paru melalui
saluran pernapasan. Saluran
pernapasan a#alah saluran ang
mengangkut u#ara antara
atmosfer #an al%eolus, tempat
terakhir ang merupakan satu$
satuna tempat pertukaran gas$
gas antara u#ara #an #arah #apat
!erlangsung.
Saluran pernapasan aitu
• Saluran hi#ung &nasal'
• (aring &tenggorokan'
• )aring
• Trakea
• *ronkus
• *ronkiolus
• Al%eolus
8/18/2019 Laporan PBL respi
2/40
Saluran hi#ung !er"alan ke faring, ang !erfungsi se!agai saluran !ersama !agi sstem
pernapasan maupun sstem pencernaan. Ter#apat #ua saluran ang !e"alan #ari faring$trakea,
tempat le+atna u#ara keparu, #an esophagus se!agai saluran tempat le+atna makanan ke
lam!ung. )aring atau kotak suara ang terletak #i pintu masuk trakea, memiliki penon"olan
#i!agian anterior ang mem!entuk "akun. Pita suara, #ua pita "aringan elastic ang terentang #i
!ukaan laring, #apat #iregangkan #an #iposisikan #alam !er!agai !entuk oleh otot$otot laring.
Setelah laring, trakea ter!agi men"a#i #ua ca!ang utama, !ronkus kanan #an kiri, ang masing
masing masuk pa#a paru$paru kanan #an kiri. i#alam setiap paru, !ronkus terus !erca!ang$
ca!ang men"a#i saluran ang napas ang semakin sempit, seperti perca!angan pohon. -a!ang
terkecil #ikenal se!agai !ronkiolus. i u"ung !ronkiolus terkimpul al%eolus, kantung u#ara kecil
tempat ter"a#ina pertukaran gas$gas antara u#ara #an #arah.
(ISIO)OI SISTEM RESPIRASI
(ungsi utama pernapasan a#alah untuk
memperoleh O/ agar #apat #igunakan oleh sel$sel
tu!uh #an mengeliminasi -O/ ang
#ihasilkan oleh sel. Respirasi internal
atau seluler mengacu kepa#a proses
meta!olism intrasel ang !erlangsung
#alam mitokon#ria, ang menggunakan O/
#an menghasilkan -O/ selama
penerapan energ #ari molekul nutrient.
Respirasi e0ternal mengacu kepa#a
keseluruhan rangkaian ke"a#ian ang terli!at #alam pertukaran O/ #an -O/ antara lingkungan
eksternal #an sel tu!uh.
Mekanisme Pernapasan
S!elum inspirasi #imulai, otot$otot pernapasan melemas, ti#ak a#a u#ara uang mengalir, #an
tekanan intra al%eolus setara #engan tekanan atmosfer. Se+aktu paru mengem!ang, tekanan intra
al%eolus menurun karena molekul #alam "umlah ang sama kini mempati %olume paru ang
8/18/2019 Laporan PBL respi
3/40
le!ih !esar. al ini mene!a!kan u#ara mengalir ke #alam paru sampai ti#ak lagi ter#apat
gra#ient. Pa#a akhir inspirasi, otot$otot inspirasi melemas . saat melemas paru menciut #an
!erkuran %olumena, tekanan intraal%eolus meningkat, karena "umlah molekul u#ara ang le!ih
!esar ang terkan#ung #alam %olume paru ang !esar pa#a akhir inspirasi sekarang terkompresi
ke#alam %olume paru ang le!ih kecil &ekspirasi'.
ISTO)OI SISTEM RESPIRASI
Rongga hi#ung
Rongga hi#ung ter#iri atas / struktur ang !er!e#a 2
#i luar a#alah %esti!ulum #an #i #alam fossa nasalis.
3esti!ulum a#alah !agian rongga hi#ung paling anterior ang mele!ar, kira$kira 1,4 cm
#ari lu!ang hi#ung. *agian ini #ilapisi oleh epitel !erlapis pipih ang mengalami keratinisasi,
8/18/2019 Laporan PBL respi
4/40
ter#apat ram!ut$ram!u t pen#ek #an te!al atau %i!rissae #an ter#apat !anak kelen"ar minak
&se!asea' #an kelen"ar keringat.
(ossa nasalis #i!agi men"a#i / ruang oleh tulang septum nasalis. ari masing$masing
#in#ing lateral ter#apat 5 penon"olan tulang ang #ikenal se!agai concha, aitu concha superior,
concha tengah #an concha inferior.
in#ing fossa nasalis ter#iri #ari sel epitel silin#ris !erlapis semu !ersilia, sel$sel go!let
ang menghasilkan mucus. Pa#a lamina propria ter#apat "aringan ikat #an kelen"ar serous #an
mukus ang men#ukung sekresi sel go!let, #an "uga ter#apat %ena ang mem!entuk #in#ing
tipis ang #ise!ut cavernous bodies.
Pa#a concha superior #an septum nasal mem!entuk #aerah olfaktori #engan sel$sel
khusus ang meliputi sel$sel olfaktori, sel pen#ukung #an sel sel !asal. Sel olfaktori merupakan
neuron !ipolar6 sel neuroepitel, ang mempunai akson pa#a lamina propria #an silia pa#a
permukaan epitel. Siliana mengan#ung reseptor olfaktori ang merespon !ahan ang
menghasilkan !au. Pa#a laminar propriana ter#apat kelen"ar *o+man, al%eoli #an saluranna
#ilapisi oleh sel epitel ku!us. 7elen"ar ini menghasilkan sekresi serous ang !er+arna
kekuningan.
ISTO)OI PAR8N9
Pharn0 #i!atasi oleh epitel respirasi. Pharn0 ter#iri #ari nasopharn0 #an oropharn0.
Nasopharn0 #ilapisi oleh epitel respirasi se#ang oropharn0 #ilapisi oleh epitel !erlapis pipih.
)imfosit !anak #i"umpai #i !a+ah epitel #ari pharn0. :aringan ikat a#alah fi!roelastik ang
#ikelilingi oleh otot lurik.
ISTO)OI )AR8N9
)arn0 menghu!ungkan pharn0 #engan trakea. )arn0 mempunai ; komponen aitu
lapisan mukosa #engan epitel respirasi, otot ektrinsik #an intrinsic, tulang ra+an. Tulangra+anna meliputi tulang ra+an tiroi#, krikoi# #an artenoi#s &merupakan tulang ra+an hialin'.
Otot intrinsik menentukan posisi, !entuk #an ketegangan #ari pita suara, otot ekstrinsik
menghu!ungan tulang ra+an #engan struktur lain #ari leher.
Pita suara ter#iri #ari epitel !erlapis pipih ang ti#ak kornifikasi, lamina propria #engan
"aringan ikat pa#at ang tipis, "aringan limfatik #an pem!uluh #arah.
8/18/2019 Laporan PBL respi
5/40
ISTO)OI TRA7EA
Trakea a#alah saluran pen#ek &1
8/18/2019 Laporan PBL respi
6/40
istologi !ronkus ter#iri #ari lapisan mukosa, su!mukosa, #an lapisan a#%entitia.
)apisan mukosa ter#iri #ari lapisan sel$sel epitel silin#ris !erlapis semu !ersilia #engan lamina
propria ang tipis engan !anak sera!ut elastin', limfosit ang terse!ar #an !erkas otot polos
ang silang menilang tersusun seperti spiral. )imfosit #apat !erupa no#ulus limfatikus terutama
pa#a perca!angan !ronkus. )apisan su!mukosa ter#iri #ari al%eoli #ari kelen"ar mukosa #an
seromukosa. Pa#a lapisan a#%entitia ter#apat tulang ra+an !erupa lempeng$lempeng tulang
ra+an #an "aringan ikat longgar #engan sera!ut elastin.
istologi !ronkiolus meliputi lapisan mukosa, su!mukosa #an a#%entitia. )apisan
mukosa seperti pa#a !ronkus, #engan se#ikit sel go!let. Pa#a !ronkiolus terminalis, epitelna
ku!us !ersila #an mempunai sel$sel -lara engan permukaan apical !er!entuk ku!ah ang
menon"ol ke #alam lumen'. Pa#a lamina propria ter#apat "aringan ikat &terutama sera!ut elastin'
#an otot polos. Pa#a !ronkiolus ti#ak a#a tulang ra+an #an kelen"ar. )apisan a#%entitia "uga
ter#iri #ari "aringan ikat elastin. )apisan otot pa#a !ronkiolus le!ih !erkem!ang #i!an#ingkan
pa#a !ronkus. Pa#a orang asma #i#uga resistensi "alan u#ara karena kontraksi otot !ronkiolus.
*ronkiolus respiratorius #ilapisi oleh epitel ku!us !ersilia, #an pa#a tepina ter#apat
lu!ang$lu!ang ang !erhu!ungan #engan al%eoli. Pa#a !agian #istal #ari !rionkiolus
respiratorius, pa#a lapisan epitel ku!us ti#ak a#a siliana. Ter#apat otot polos #an "aringan ikat
elastin.
ISTO)OI SA)=RAN A)3EO)ARIS AN A)3EO)=S
Saluran al%eolaris #i!atasi oleh lapisan epitel gepeng ang sangat tipis. alam lamina
propria ter#apat "ala$"ala sel$sel otot polos ang saling men"alin. :aringan ikatna !erupa sera!ut
elastin #an kolagen. Sera!ut elastin memungkinkan al%eoli mengem!ang +aktu inspirasi #an
se!ut kolagen !erperan se!agai penokong ang mencegah peregangan !erle!ihan #an
kerusakan kapiler$kapiler halus #an septa al%eoli ang tipis. Saluran al%eolaris !ermuara pa#a
atria &suatu ruang ang ter#iri #ari #ua atau le!ih sakus al%eolaris'.Al%eolus merupakan suatu kantung kecil ang ter!uka pa#a salah satu sisina pa#a
sakus al%eolaris. Pa#a kantung kecil ini O/ #an -O/ menga#akan pertukaran antara u#ara #an
#arah. Al%eolus #i!atasi oleh sel epitel gepeng ang tipis #engan lamina propria ang !erisi
kapiler #an "aringan ikat elastin.
8/18/2019 Laporan PBL respi
7/40
Sher+oo#, )auralee. /
8/18/2019 Laporan PBL respi
8/40
/. Mengetahui patomekanisme !atuk #an #emam
Patomekanisme batuk
*atuk #imulai #ari suatu rangsangan pa#a reseptor !atuk. Reseptor ini !erupa sera!ut saraf non
mielin halus ang terletak !aik #i #alam maupun #i luar rongga toraks. 8ang terletak #i #alam
rongga toraks antara lain ter#apat #i laring, trakea, !ronkus, #an #i pleura. :umlah reseptor akan
semakin !erkurang pa#a ca!ang$ca!ang !ronkus ang kecil, #an se"umlah !esar reseptor #i #apat
#i laring, trakea, karina #an #aerah perca!angan !ronkus. Reseptor !ahkan "uga #itemui #i
saluran telinga, lam!ung, hilus, sinus paranasalis, perikar#ial, #an #iafragma.
Sera!ut afferen terpenting a#a pa#a ca!ang ner%us %agus ang mengalirkan rangsang #ari laring,
trakea, !ronkus, pleura, lam!ung, #an "uga rangsangan #ari telinga melalui ca!ang Arnol# #ari
ner%us %agus. Ner%us trigeminus menalurkan rangsang #ari sinus paranasalis, ner%us
glosofaringeus, menalurkan rangsang #ari faring #an ner%us frenikus menalurkan rangsang
#ari perikar#ium #an #iafragma.
Oleh sera!ut afferen rangsang ini #i!a+a ke pusat !atuk ang terletak #i me#ula, #i #ekat pusat
pernafasan #an pusat muntah. 7emu#ian #ari sini oleh sera!ut$sera!ut afferen ner%us %agus,
ner%us frenikus, ner%us interkostalis #an lum!ar, ner%us trigeminus, ner%us fasialis, ner%us
hipoglosus, #an lain$lain menu"u ke efektor. Efektor ini !er#iri #ari otot$otot laring, trakea, !ronkus, #iafragma,otot$otot interkostal, #an lain$lain. i #aerah efektor ini mekanisme !atuk
kemu#ian ter"a#i.
Pa#a #asarna mekanisme !atuk #apat #i!agi men"a#i empat fase aitu 2
(ase iritasi
8/18/2019 Laporan PBL respi
9/40
Iritasi #ari salah satu saraf sensoris ner%us %agus #i laring, trakea, !ronkus !esar, atau serat
afferen ca!ang faring #ari ner%us glosofaringeus #apat menim!ulkan !atuk. *atuk "uga tim!ul
!ila reseptor !atuk #i lapisan faring #an esofagus, rongga pleura #an saluran telinga luar
#irangsang.
(ase inspirasi
Pa#a fase inspirasi glotis secara refleks ter!uka le!ar aki!at kontraksi otot a!#uktor kartilago
aritenoi#ea. Inspirasi ter"a#i secara #alam #an cepat, sehingga u#ara #engan cepat #an #alam
"umlah !anak masuk ke #alam paru. al ini #isertai terfiksirna iga !a+ah aki!at kontraksi otot
toraks, perut #an #iafragma, sehingga #imensi lateral #a#a mem!esar mengaki!atkan
peningkatan %olume paru. Masukna u#ara ke #alam paru #engan "umlah !anak mem!erikan
keuntungan aitu akan memperkuat fase ekspirasi sehingga le!ih cepat #an kuat serta
memperkecil rongga u#ara ang tertutup sehingga menghasilkan mekanisme pem!ersihan ang
potensial.
(ase kompresi
(ase ini #imulai #engan tertutupna glotis aki!at kontraksi otot a##uktor kartilago aritenoi#ea,
glotis tertutup selama
8/18/2019 Laporan PBL respi
10/40
&ikutip #ari2 Makmuri MS, Retno A, )an#ia S. Patofisiologi !atuk. -ontinuing e#ucation ilmu
kesehatan anak. Sura!aa2 (7 =NAIRC /
8/18/2019 Laporan PBL respi
11/40
Patofisiologi
Kemoreseptor1
Peru!ahan p, p-O/, #an pO/ #arah arteri #apat #i#eteksi oleh kemoreseptor sentral #an perifer.Stimulasi reseptor ini mengaki!atkan peningkatan akti%itas motorik respirasi. Akti%itas motorik
respirasi ini #apat mene!a!kan hiperkapnia #an hipoksia, sehingga memicu ter"a#ina #ispnea.
Menurut stu#i, ter#apat pula peran serta kemoreseptor karoti# ang langsung mem!erikan impuls
ke korteks sere!ri, meskipun hal ini !elum #i!uktikan secara luas.
iperkapnia akut ang ter"a#i pa#a seseorang sesungguhna le!ih #ikaitkan terha#ap
keti#aknormalan keluaran saraf motorik #i!an#ing akti%itas otot respiratorik. al ini #ise!a!kan
ge"ala umum hiperapnia akut !erupa urgensi untuk !ernapas ang sangat menon"ol. Sensasi ini
#ise!a!kan oleh meningkatna tekanan parsial kar!on#ioksi#a pa#a pasien$pasien, khususna
ang mengalami quadriplegia maupun ang mengalami paralisis otot pernapasan. Pen#erita
sin#rom hipo%entilasi sentral kongenital ang mengalami #esentisasi respons %entilatorik
terha#ap -O/ ti#ak merasakan sensasi sesak napas ketika pen#erita terse!ut henti napas atau
#iminta untuk menghirup kem!ali -O/ ang telah #ihem!uskan. engan kata lain, mekanisme
ang turut serta #alam sensasi sesak napas ini a#alah kenaikan p-O/ #an penurunan pO/ #i!a+ah
normal. 7etika nilai p-O/ normal #an %entilasi normal, tekanan parsial oksigen harus #iturunkan#i !a+ah D.? kPa untuk !isa menghasilkan sensasi sesak napas.
Hiperkapnia2
7emoreseptor ang a#a !iasana ti#ak merupakan pene!a! langsung ter"a#ina #ispnea.
Namun, #ispnea ang #iin#uksi oleh kemoreseptor !iasana merupakan pene!a! #ari stimulus
lain, seperti hiperkapnia. iperkapnia #apat mengin#uksi ter"a#ina #ispnea melalui peningkatan
stimulus refleks ke akti%itas otot$otot respiratorik. Pa#a pasien$pasien ang #i!erikan agen
!loka#e neuromuskular, ketika mereka #i!erikan %entilator #an tekanan ti#al -O/ #inaikkan
se!anak 4 mmg, seluruh su!"ek sontak merasakan sensasi sesak napas. Namun, pa#a pasien
#engan penakit$penakit respiratorik umumna, tetap ti#ak #i"umpai kaitan antara hiperkapnia
#an #ispnea. -ontohna, pasien -OP ang !iasana mengakami hiperkapnia kronik ti#ak serta
merta mengalami #ispnea. Menurut stu#i, hal ini #ise!a!kan karena peningkatan tekanan parsial
8/18/2019 Laporan PBL respi
12/40
kar!on#ioksi#a terse!ut #imo#ulasi #engan peru!ahan p pa#a kemoreseptor sentral, sehingga
sensasi ang #ihasilkan !er!e#a pula.
Hipoksia2
ipoksia !erkaitan #engan ke"a#ian #ispnea !aik secara langsung &in#epenen, ti#ak harus a#a
peru!ahan %entilasi' maupun ti#ak langsung &peru!ahan kon#isi hipoksia #engan terapi oksigen
mampu mem!uat kea#aan pen#erita sesak napas mem!aik'. Namun, hu!ungan antara hipoksia
#engan #ispnea ti#ak a!solutC !e!erapa pasien #engan #ispnea ti#ak mengalami hipoksia, !egitu
pula se!alikna.
Metaboreseptor1
Meta!oreseptor !era#a pa#a otot rangka. Akti%itasna !iasana #iin#uksi oleh pro#uk akhir
meta!olisme. Meta!oreseptor ini #apat merupakan sum!er sinal aferen ang !eraki!at pa#a
persepsi sesak napas ketika !erolahraga. 7etika seseorang !erolahraga !erat, "arang sekali
#itemui kon#isi hipoksemia maupun hiperkapnia, namun ten#ensi untuk mengalami ge"ala sesak
napas cen#erung tinggi. )e!ih$le!ih, peru!ahan p #arah ti#ak terlalu signifikan #i a+al$a+al
latihan. Sensasi #ispnea terse!ut #isinalir !erasal #ari meta!oreseptor ang a#a pa#a otot
rangka. Namun, kon#isi #etailna !elum terlalu #iketahui.
Reseptor Vagal1
Ter#apat stu#i ang menatakan !ah+a a#ana u#ara segar ang langsung #ipa"ankan ke muka
atau saluran napas atas #apat menurunkan ge"ala sesak napas. *e!erapa reseptor #ingin ini
#iiner%asi oleh ner%us %agus serta !erfungsi memonitor peru!ahan aliran #i saluran napas atas
#engan men#eteksi peru!ahan temperaturna. A#a seti#akna empat atau lima tipe$tipe reseptor
pernapasan selain reseptor terse!ut ang #iiner%asi ner%us %agus. Reseptor$reseptor ini #isinalir
mampu menim!ulkan sensasi #ispnea, meskipun mekanismena sen#iri masih kompleks.
Reseptor$reseptor utaana a#alah Slowly Adapting Stretch Receptors &SARS', Rapidly Adapting
Stretch Receptors &RARs', #an Reseptor Serat$-.
SAR
8/18/2019 Laporan PBL respi
13/40
SAR #apat #itemui #i otot polos #ari saluran napas !esar. Reseptor ini !erlan"ut ke serat aferen
!ermelin #i %agus. Inhalasi kar!on#ioksi#a, anestetik %olatil, #an furosemi# #inilai mampu
mempengaruhi ker"a reseptor ini. Stimulasi reseptor ini #apat menurunkan sensasi #ispnea.
Inhalasi kar!on#ioksi#a mengham!at akti%itas mereka #engan ker"a langsung ke kanal 7 ang
sensitif terha#ap ;$aminopiri#in. Sementara, anestetik tertentu #apat menginhi!isi atau
menstimulasi reseptor tergantung konsentrasi #an tipe reseptor SAR$na. )e!ih lan"ut, furosemi#
!eker"a secara ti#ak langsung terha#ap reseptor sensorik #i epitel saluran napas, #imana SAR
mampu #isensitisasi #engan inhalasina.
RAR
RAR #ikenal se!agai terminal tak !ermielin ang terhu!ung #engan serat aferen !ermelin
ner%us %agus &AF'. Reseptor ini !era#aptasi cepat untuk mempertahankan inflasi #an #eflasi
paru. RAR #apat #iaktifkan oleh !er!agai iritan seperti ammonia, uap eter, asap rokok, serta oleh
me#iator imunologik #an peru!ahan patologik saluran napas hingga paru. Pneumotoraks "uga
#apat menstimulasi RAR, sehingga RAR #ianggap !erkontri!usi terha#ap ke"a#ian #ispnea.
Inhalasi furosemi# mampu menurunkan akti%itas RAR, sehingga inhalasi !ahan kimia ini
mampu memperingan #ispnea.
Reseptor Serat-C
1
ua kelompok reseptor serat$- memiliki hu!ungan langsung ke sirkulasi !ronkial atau
pulmonal. Reseptor ini #ikenal #engan nama reseptor kapiler "ukstapulmoner, atau reseptor :.
)okalisasi reseptor ini terletak #ekat kapiler al%eolar #an merespon peningkatan cairan
interstisial #iluar kapiler. Reseptor Serat$- Pulmoner !erasal #ari parenkim paru &in"eksi o!at ke
arteri pulmoner #apat !erpengaruh ke ker"a reseptor ini', sementara Reseptor Serat$- *ronkial
menginer%asi mukosa saluran napas &in"eksi o!at ke arteri !ronkial #apat !erpengaruh ke
reseptor ini'. Reseptor pulmoner insensitif terha#ap autakoi# seperti !ra#ikinin, histamin,
serotonin, #an prostaglan#in, sementara serat !ronkial sensitif terha#ap !ahan kimia intrinsik
terse!ut. Namun, ke#ua grup reseptor ini memiliki respon ang sama terha#ap inhalasi anestetik
%olatil.
8/18/2019 Laporan PBL respi
14/40
7ongesti paru a#alah stimulan ang kuat untuk reseptor ini, namun hal ini ti#ak memiliki efek
ang kuat terha#ap ter"a#ina sesak napas kecuali #isertai akti%itas !erat. Stimulan lainna
a#alah capsaicin, namun efekna hana mene!a!kan sensasi ringan #i #a#a. engan kata lain,
a#ana in#uksi langsung ke reseptor ini ti#ak sontak mene!a!kan ge"ala sesak napas, harus a#a
mekanisme penerta lain atau akti%itas #ari reseptor lain.
Reseptor Dinding Dada1
Sinal aferen #ari mekanoreseptor #i sen#i, ten#on, #an otot #a#a !erlan"ut ke otak #an #apat
mene!a!kan #ispnea. Se!agai contoh, sinal aferen #ari otot interkostal &grup I, II, atau
ke#uana' memiliki "aras langsung ke korteks sere!ral.
3i!rasi #ari #in#ing #a#a mengakti%asi muscle spindle. Akti%asi ini #apat mengin#uksi sensasi
#ispnea. :aras ang !erasal #ari kelompok otot interkostalis #inilai penting #alam tim!ulna
sensasi #ispnea ini. Aferen ner%us frenikus "uga ter!ukti mampu memo#ulasi akti%itas
#iafragma. Akti%itas ini mempengaruhi propriosepsi respiratorik #an memicu #ispnea.
Jaras Dispnea1
Ti#ak terlalu !anak informasi ang #iketahui mengenai "aras saraf #ispnea, #an mekanismena
#inilai le!ih kompleks #i!an#ing neri. Namun, #iketahui !ah+a akti%itas aferen #ari otot
repiratorik #an reseptor %agal !erlan"ut ke !atang otak, kemu#ian ke area talamus.
ispnea #i!uktikan mengakti%asi !e!erapa area #i otak, seperti insula kanan anterior, %ermis
sere!elum, amg#ala, korteks singulum anterior, #an korteks singulum posterior. Area ini "uga
#iaktifkan oleh sensasi neri #an stimulasi ti#ak menenangkan lainna &haus, mual'.
8/18/2019 Laporan PBL respi
15/40
Perintah Motorik dan Central Corollary Discharge1
Sensasi #ispnea menun"ukkan kesa#aran seseorang untuk mengu!ah akti%itas motorik
respirasina. 7etika !atang otak atau korteks motorik mengirim perintah eferen ke otot$otot
%entilator, !e!erapa "aras "uga #isam!ungkan ke korteks sensorik. u!ungan ini ang #ise!ut
central corollary discharge. Aki!atna, kesa#aran penuh untuk usaha ekstra !ernapas tim!ul.
Gambar 1. Central Corollary Discharge
Konsep Afferent Mismatch1,3
isosiasi antara amplitu#o output motorik #an input sensorik #ari mekanoreseptor perifer #apat
mene!a!kan atau memperparah #ispnea. Se!agai contoh, ketika kita merasakan sensasi sesak
napas, seperti mekanisme central corollary discharge se!elumna, kita akan merespon #engan
usaha sa#ar tam!ahan untuk menarik napas. =saha tam!ahan ini "ustru mampu memperparah
8/18/2019 Laporan PBL respi
16/40
#ispnea #engan menam!ah sensasi keti#aknamanan !ernapas, sementara otot$otot %entilator
melemah aki!at peningkatan !e!an mekanik.
)e!ih lan"ut, -amp!ell #an o+ell menatakan !ah+a keti#akseim!angan antara ketegangan
otot respiratorik memicu #ispnea. 7eti#akseim!angan itu mampu #ipicu oleh mekanisme
neurofisiologik tertentu. alam kea#aan normal, ter#apat hu!ungan ang seim!ang antara
kekuatan otot respiratorik #engan %olume u#ara ang masuk. Namun, aki!at a#ana #ispnea,
ti#ak ter"a#i balance atara aliran u#ara ang masuk #engan usaha ang #i!erikan oleh otot$otot
#a#a. Namun, #ispnea ti#ak semata$mata #ise!a!kan oleh kelainan #ari ker"a otot #in#ing #a#a
alam kasus hiperkapnia, sesoerang "uga mampu mengalami sensasi #ispnea #engan a#ana
tam!ahan agen !loka#e neuromuskular'. 7onsep #ari -amp!ell #an o+ell ta#i akhirna
#isempurnakan, sehingga dispnea dinilai merupakan akibat dari disosiasi sinyal motorik keotot pernapasan dan informasi aferen yang didapatkan . 7onsep ini #inamakan #isosiasi
neuromekanik.
Dispnea Pada Penyakit Tertentu
Pa#a penakit ang menerang sistem pernapasan, patofisiologi #ispnea ti#ak spesifik terha#ap
satu "alur sa"a. A#a !anak mekanisme ang #i!utuhkan untuk !isa menim!ulkan sensasi
#ispnea pa#a penakit$penakit terse!ut. Pengetahuan mengenai patofisiologi ang men#asari
penakit$penakit &seperti asma, -OP' men"a#i #asar hipotesis mekanisme #ispnea pa#a
penakit ini.
Pa#a asma, !e!an otot inspirasi meningkat, sehingga usaha ang #i!utuhkan untuk mela+an
resistensi aliran napas aki!at !ronkokonstriksi "uga meningkat. 7etika ter"a#i hiperinflasi, otot
inspirasi men"a#i memen#ek. 7e"a#ian ini mampu mengu!ah ra#ius kur%atura #iafragma,
sehingga ter"a#i mechanical disadvantage. Aki!atna, #i!utuhkan usaha tam!ahan untuk
mencapai threshold agar ter"a#i inspirasi. al ini mene!a!kan #ispnea. Pa#a asma, sensasi
#ispnea "uga #iperkirakan !erasal #ari stimulasi reseptor %agal.
8/18/2019 Laporan PBL respi
17/40
Pa#a pasien #engan kelainan neurologik seperti mastenia gra%is, #i!utuhkan usaha ang le!ih
!esar untuk mem!erikan neural drive agar otot$otot respirasi ang melemah terstimulasi. Output
neuromotor ang meningkat ini, melalui "alur central corollary discharge, #irasakan se!agai
peningkatan efek respiratorik. Aki!atna, ter"a#i #ispnea.
Pa#a pasien -OP, reseptor pa#a saluran napas #an kemoreseptor !erkontri!usi terha#ap
patofisiologi #ispnea. ipoksia akut atau kronik atau hiperkapnia pa#a -OP "uga mene!a!kan
#ispnea terse!ut. Selain itu, pa#a pen#erita penakit #engan kelainan #inamika pernapasan,
kompresi mekanik terse!ut #apat #i#eteksi oleh sera!ut aferen %agus.
Pasien$pasien ang menerima treatment %entilasi mekanik !iasana sesak napas meskipun ker"a
otot pernapasanna !erkurang. Pene!a!na !isa "a#i merupakan peningkatan tekanan parsial
kar!on#ioksi#a ang ti#ak sesuai #engan ke!utuhan ti#al pasien.
Pa#a kasus em!oli paru, keti#akseim!angan mekanika respirasi atau pertukaran gas men"a#i
patofisiologi #asar sesak napas ang men"a#i ge"ala. Pa#a laporan kasus, #ispnea ang ter"a#i
pa#a pasien em!oli paru mampu #io!ati #engan lisis !ekuan #arah. 7emungkinan ang paling
kuat, reseptor tekanan #i pem!uluh #arah pulmoner atau atrium kanan serta sera!ut - #i
pem!uluh paru meme#iasi sensasi terse!ut.
Daftar Pustaka!
1. T, Nishino. Dyspnoea: Underlying Mechanisms and Treatment: Mechanisms o Dyspnoea. *r
: Anaesth. /
8/18/2019 Laporan PBL respi
18/40
"umber Gambar #1$%! T, Nishino. Dyspnoea: Underlying Mechanisms and Treatment:
Mechanisms o Dyspnoea. *r : Anaesth. /
8/18/2019 Laporan PBL respi
19/40
Pirogen a#alah suatu Gat ang mene!a!kan #emam, ter#apat / "enis pirogen aitu pirogen
eksogen #an pirogen en#ogen. Pirogen eksogen !erasal #ari luar tu!uh seperti toksin, pro#uk$
pro#uk !akteri #an !akteri itu sen#iri mempunai kemampuan untuk merangsang pelepasan
pirogen en#ogen ang #ise!ut #engan sitokin ang #iantarana aitu interleukin$1 &I)$1', Tumor
&ecrosis 'actor &TN(', interferon &IN(', interleukin$D &I)$D' #an interleukin$11 &I)$11'.
Se!agian !esar sitokin ini #ihasilkan oleh makrofag ang merupakan aki!at reaksi terha#ap
pirogen eksogen. imana sitokin$sitokin ini merangsang hipotalamus untuk meningkatkan
sekresi prostaglan#in, ang kemu#ian #apat mene!a!kan peningkatan suhu tu!uh.
+.1 Pirogen (ksogen
Pirogen eksogen !iasana merangsang #emam #alam / "am setelah terpapar. =mumna, pirogen
!erinteraksi #engan sel fagosit, makrofag atau monosit, untuk merangsang sintesis interleukin$1
&I)$1'. Mekanisme lain ang mungkin !erperan se!agai pirogen eksogen, misalna en#otoksin,
!eker"a langsung pa#a hipotalamus untuk mengu!ah pengatur suhu. Ra#iasi, racun T #an
racun kala"engking #apat pula menghasilkan #emam #engan efek langsung terha#ap
hipotalamus. *e!erapa !akteri mempro#uksi eksotoksin ang akan merangsang secara langsung
makrofag #an monosit untuk melepas I)$1. Mekanisme ini #i"umpai pa#a scarlet ever #an to(in
shoc) syndrome. Pirogen eksogen #apat !erasal #ari mikro!a #an non$mikro!a.
Pirogen Mikrobial
+.1.1.1 ,akteri Gram-negatif
Pirogenitas !akteri ram$negatif &misalna *scherichia coli, Salmonela' #ise!a!kan a#ana
heat$stable actor aitu en#otoksin, aitu suatu pirogen eksogen ang pertama kali #itemukan.
7omponen aktif en#otoksin !erupa lapisan luar !akteri aitu lipopolisakari#a &)PS'. En#otoksin
mene!a!kan peningkatan suhu ang progresif tergantung #ari #osis &dose$related '. Apa!ila
!akteri atau hasil pemecahan !akteri ter#apat #alam "aringan atau #alam #arah, ke#uana akan
#ifagositosis oleh leukosit, makrofag "aringan #an natural )iller cell & &+ cell '. Seluruh sel ini
selan"utna mencerna hasil pemecahan !akteri #an melepaskan interleukin$1, kemu#ian
interleukin$1 terse!ut mencapai hipotalamus sehingga segera menim!ulkan #emam. En#otoksin
8/18/2019 Laporan PBL respi
20/40
"uga #apat mengaktifkan sistem komplemen #an aktifasi faktor hageman, seperti ang ter#apat
pa#a gam!ar 1.; #an gam!ar 1.4
+.1.1. ,akteri Gram-positif
Pirogen utama !akteri gram$positif &misalna Stafilokokus' a#alah pepti#oglikan #in#ing sel.
*akteri gram$positif mengeluarkan eksotoksin, #imana eksotoksin ini #apat mene!a!kan
pelepasan #aripa#a sitokin ang !erasal #ari T$helper #an makrofag ang #apat mengin#uksi
#emam. Per unit !erat, en#otoksin le!ih aktif #aripa#a pepti#oglikan. al ini menerangkan
per!e#aan prognosis ang le!ih !uruk !erhu!ungan #engan infeksi !akteri gram$negatif.
Mekanisme ang !ertanggung "a+a! ter"a#ina #emam ang #ise!a!kan infeksi pneumokokus
#i#uga proses imunologik. Penakit ang meli!atkan pro#uksi eksotoksin oleh !asil gram$positif
&misalna #ifteri, tetanus, #an !otulinum' pa#a umumna #emam ang #itim!ulkan ti#ak !egitu
tinggi #i!an#ingkan #engan gram$positif piogenik atau !akteri gram$negatif lainna.
+.1.1. Virus
Telah #iketahui secara klinis !ah+a %irus #apat mene!a!kan #emam. Pa#a tahun [email protected],
#i!uktikan a#ana pirogen ang !ere#ar #alam serum kelinci ang mengalami #emam setelah
#isuntik %irus influenGa. Mekanisme %irus mempro#uksi #emam antara lain #engan cara
melakukan in%asi secara langsung ke #alam makrofag, reaksi imunologis ter"a#i terha#ap
komponen %irus ang termasuk #iantarana aitu pem!entukan anti!o#i, in#uksi oleh interferon
#an nekrosis sel aki!at %irus.
+.1.1./ Jamur
Pro#uk "amur !aik ang mati maupun ang hi#up, mempro#uksi pirogen eksogen ang akan
merangsang ter"a#ina #emam. emam pa#a umumna tim!ul ketika pro#uk "amur !era#a
#alam pere#aran #arah. Anak ang men#erita penakit keganasan &misalna leukemia' #isertai
#emam ang !erhu!ungan #engan neutropenia sehingga mempunai resiko tnggi untuk terserang
infeksi "amur in%asif.
+.1. Pirogen )on-Mikrobial
8/18/2019 Laporan PBL respi
21/40
+.1..1 0agositosis
(agositosis antigen non$mikro!ial kemungkinan sangat !ertanggung "a+a! untuk ter"a#ina
#emam, seperti #alam proses transfusi #arah #an anemia hemolitik imun & immune hemolytic
anemia'.
+.1.. Kompleks &ntigen-antibodi
emam ang #ise!a!kan oleh reaksi hipersensitif #apat tim!ul !aik se!agai aki!at reaksi antigen
terha#ap anti!o#i ang !ere#ar, ang tersensitisasi &immune ever ' atau oleh antigen ang
terakti%asi sel$T untuk mempro#uksi limfokin, #an kemu#ian akan merangsang monosit #an
makrofag untuk melepas interleukin$1 &I)$1'. -ontoh #emam ang #ise!a!kan oleh
immunologically mediated #iantarana lupus eritematosus sistemik &S)E' #an reaksi o!at ang
!erat. emam ang !erhu!ungan #engan hipersensitif terha#ap penisilin le!ih mungkin
#ise!a!kan oleh aki!at interaksi kompleks antigen$anti!o#i #engan leukosit #i!an#ingkan
#engan pelepasan I)$1.
+.1.. "teroid
Steroi# tertentu !ersifat pirogenik !agi manusia. *thiocholanolon #an meta!olik an#rogen
#iketahui se!agai perangsang pelepasan interleukin$1 &I)$1'. *thiocholanolon #apat
mene!a!kan #emam hana !ila #isuntikan secara intramuskular &IM', maka #i#uga #emam
terse!ut #ise!a!kan oleh pelepasan interleukin$1 &I)$1' oleh "aringan su!kutis pa#a tempat
suntikan. Steroi# ini #i#uga !ertanggung "a+a! terha#ap ter"a#ina #emam pa#a pasien #engan
sin#rom a#rogenital #an #emam ang ti#ak #iketahui se!a!na & ever o un)nown origin ,
'UO'.
+.1../ "istem Monosit-Makrofag
Sel mononuklear !ertanggung "a+a! terha#ap pro#uksi interleukin$1 &I)$1' #an ter"a#ina
#emam. ranulosit polimorfonuklear ti#ak lagi #i#uga se!agai penanggung "a+a! #alam
mempro#uksi interleukin$1 &I)$1' oleh karena #emam #apat tim!ul #alam kea#aan
agranulositosis. Sel mononuklear selain merupakan monosit ang !ere#ar #alam #arah perifer
8/18/2019 Laporan PBL respi
22/40
"uga terse!ar #i #alam organ seperti paru &makrofag al%eolar', no#us limfatik, plasenta, rongga
peritoneum #an "aringan su!kutan. Monosit #an makrofag !erasal #ari granulocyte$monocyte
colony$orming unit &M$-(=' #alam sumsum tulang, kemu#ian memasuki pere#aran #arah
untuk tinggal selama !e!erapa hari se!agai monosit ang !ere#ar atau !ermigrasi ke "aringan
ang akan !eru!ah fungsi #an morfologi men"a#i makrofag ang !erumur !e!erapa !ulan. Sel$
sel ini !erperan penting #alam pertahanan tu!uh termasuk #iantarana merusak #an
mengeliminasi mikro!a, mengenal antigen #an mempresentasikanna untuk menempel pa#a
limfosit, akti%asi limfosit$T #an #estruksi sel tumor &Ta!el 1.1'. 7ea#aan ang !erhu!ungan
#engan peru!ahan fungsi sistem monosit$makrofag #iantarana !ai !aru lahir, kortikosteroi#
#an terapi imunosupresif lain, lupus eritematosus sistemik &S)E', sin#rom Kiskott$Al#rich #an
penakit granulomatosus kronik. ua pro#uk utama monosit$makrofag a#alah interleukin$1 &I)$
1' #an Tumor necroting actor &TN('.
+. Pirogen (ndogen
+..1 *nterleukin-1 #*-1%
Interleukin$1 &I)$1' #isimpan #alam !entuk inaktif #alam sitoplasma sel sekretori, #engan
!antuan enGim #iu!ah men"a#i !entuk aktif se!elum #ilepas melalui mem!ran sel ke#alam
sirkulasi. Interleukin$1 &I)$1' #ianggap se!agai hormon oleh karena mempengaruhi organ$organang "auh. Penghancuran interleukin$1 &I)$1' terutama #ilakukan #i gin"al.
Interleukin$1 &I)$1' ter#iri atas 5 struktur polipepti#a ang saling !erhu!ungan, aitu / agonis
&I)$1L #an I)$1' #an se!uah antagonis &I)$1 reseptor antagonis'. Reseptor antagonis I)$1 ini
!erkompetisi #engan I)$1L #an I)$1 untuk !erikatan #engan reseptor I)$1. :umlah relatif I)$1
#an reseptor antagonis I)$1 #alam suatu kea#aan sakit akan mempengaruhi reaksi inflamasi
men"a#i aktif atau #itekan. Selain makrofag se!agai sum!er utama pro#uksi I)$1, sel kupfer #i
hati, keratinosit, sel langerhans pankreas serta astrosit "uga mempro#uksi I)$1. Pa#a "aringan
otak, pro#uksi I)$1 oleh astrosit #i#uga !erperan #alam respon imun #alam susunan saraf pusat
&SSP' #an #emam sekun#er terha#ap per#arahan SSP.
(agositosis Antigen Mikro!ial #an Non$mikro!ial
8/18/2019 Laporan PBL respi
23/40
Memproses #an
mempresentasikan Peran utama mekanisme pertahanan se!elum antigen
antigen #ipresentasikan pa#a sel$T
Akti%asi sel$T Sel$T men"a#i aktif hana setelah kontak antigen pa#a
permukaan monosit$makrofag
Tumorisi#al =mumna #ise!a!kan oleh TN(
Sekresi #ari 2
Interferon L #an Mempengaruhi respon imun, anti %irus, anti proliferatif
I)$1 Efek primer pa#a hipotalamus untuk mengin#usi #emam,
akti%asi sel$T #an pro#uksi anti!o#i oleh sel$*
I)$D In#uksi #emam #an hepatic acute phase proteins, akti%asi
sel$* #an stem cell, resistensi non spesifik pa#a infeksi
I)$B Akti%asi neutrofil #an sintesis IgE
I)$11
Efek pa#a sel limfopoetik #an mieloi#6eritroi#,
perangsangan
8/18/2019 Laporan PBL respi
24/40
sekresi T$cell #epen#ent *$cell
Tumor necrosis factor Akti%asi selular, akti%asi anti tumor
Prostaglan#in *eraksi se!agai supresi imun, mengurangi I)$1
)isoGim at penting !agi proses pera#angan
Ta!el 1.1 (ungsi utama sistem Monosit$Makrofag
Interleukin$1 mempunai !anak fungsi, fungsi primerna aitu mengin#uksi #emam pa#ahipotalamus untuk menaikkan suhu. Peran I)$1 #iperlukan untuk proliferasi sel$T serta akti%asi
sel$*, maka se!elumna I)$1 #ikenal se!agai lymphocyte activating actor &)A(' #an -$cell
activating actor &*A('. Interleukin$1 merangsang !e!erapa protein tertentu #i hati, seperti
protein fase akut misalna fi!rinogen, haptoglo!in, seruloplasmin #an -RP, se#angkan sintesis
al!umin #an transferin menurun. Secara karakteristik akan terlihat penurunan konsentrasi Gat
!esi &(e' serta seng &n' #an peningkatan konsentrasi tem!aga &-u'. 7ea#aan hipoferimia ter"a#i
se!agai aki!at penurunan asimilasi Gat !esi pa#a usus #an peningkatan ca#angan Gat !esi #alam
hati. Peru!ahan ini mempengaruhi #aa tahan tu!uh hospes oleh karena menurunkan #aa serang
mikroorganisme #engan mengurangi nutrisi esensialna, seperti Gat !esi #an seng. apat tim!ul
leukositosis, peningkatan kortisol #an la"u en#ap #arah.
+.. Tmor !ecrosis "actor #T)0%
Tumor necrosis actor #itemukan pa#a tahun [email protected]. Sitokin ini selain #ihasilkan oleh monosit #an
makrofag, limfosit, natural )iller cells &sel N7', sel kupffer "uga oleh astrosit otak, se!agai
respon tu!uh terha#ap rangsang atau luka ang in%asif. Sitokin #alam "umlah ang se#ikit
mempunai efek !iologik ang menguntungkan. *er!e#a #engan I)$1 ang mempunai akti%itas
anti tumor ang ren#ah, TN( mempunai efek langsung terha#ap sel tumor. Ia mengu!ah
pertahanan tu!uh terha#ap infeksi #an merangsang pemulihan "aringan men"a#i normal,
termasuk penem!uhan luka. Tumor necrosis actor "uga mempunai efek untuk merangsang
8/18/2019 Laporan PBL respi
25/40
pro#uksi I)$1, menam!ah akti%itas kemotaksis makrofag #an neutrofil serta meningkatkan
fagositosis #an sitotoksik.
Meskipun TN( mempunai efek !iologis ang serupa #engan I)$1, TN( ti#ak mempunai efek
langsung pa#a akti%asi stem cell #an limfosit. Seperti I)$1, TN( #ianggap se!agai pirogen
en#ogen oleh karena efekna pa#a hipotalamus #alam mengin#uksi #emam. Tumor necrosis
actor i#entik #engan cachectin, ang mengham!at akti%itas lipase lipoprotein #an mene!a!kan
hipertrigliseri#emia serta cache(ia, petan#a a#ana hu!ungan #engan infeksi kronik. Tinggina
ka#ar TN( #alam serum mempunai hu!ungan #engan akti%itas atau prognosis !er!agai
penakit infeksi, seperti meningitis !akterialis, leismaniasis, infeksi %irus I3, malaria #an
penakit pera#angan usus. Tumor necrosis actor "uga #i#uga !erperan #alam kelainan klinis
lain, seperti artritis reumatoi#, autoimmune disease, #an grat$versus$host disease.
+.. imfosit yang Terakti2asi
alam sistem imun, limfosit merupakan sel antigen spesifik #an ter#iri atas / "enis aitu sel$*
ang !ertanggung "a+a! terha#ap pro#uksi anti!o#i #an sel$T ang mengatur sintesis anti!o#i
#an secara ti#ak langsung !erfungsi se!agai sitotoksik, serta mempro#uksi respon inflamasi
hipersensiti%it tipe lam!at. Interleukin$1 !erperan penting #alam akti%asi limfosit ahulu #ise!ut
se!agai )A('. Sel limfosit hana mengenal antigen #an men"a#i aktif setelah antigen #iproses#an #ipresentasikan kepa#ana oleh makrofag. Efek stimulasi I)$1 pa#a hipotalamus &seperti
pirogen en#ogen mengin#uksi #emam' #an pa#a limfosit$T &se!agai )A(' merupakan !ukti kuat
#ari manfaat #emam. Se!agai "a+a!an stimulasi I)$1, limfosit$T menghasilkan !er!agai Gat
seperti ang ter#apat #alam ta!el 1./
+../ *nterferon
Interferon #ikenal oleh karena kemampuan untuk menekan replikasi %irus #i #alam sel ang
terinfeksi. *er!e#a #engan I)$1 #an TN(, interferon #ipro#uksi oleh limfosit$T ang terakti%asi.
Ter#apat 5 "enis molekul ang !er!e#a #alam akti%itas !iologik #an urutan asam aminona, aitu
interferon$L &IN( alfa', interferon$ &IN( !eta' #an interferon$gama &ITN( gama'. Interferon alfa
#an !eta #ipro#uksi oleh hampir semua sel &seperti leukosit, fi!ro!las #an makrofag' se!agai
respon terha#ap infeksi %irus, se#angkan sintesis interferon gama #i!atasi oleh limfosit$T. Meski
8/18/2019 Laporan PBL respi
26/40
fungsi sel limfosit$T pa#a neonatus normal sama efektifna #engan #e+asa, namun interferon
&khususna interferon gama' fungsina !elum mema#ai, sehingga #i#uga mena!a!kan makin
!eratna infeksi %irus pa#a !ai !aru lahir.
Interferon gama #ikenal se!agai pengin#uksi makrofag ang poten #an menstimulasi sel$* untuk
meningkatkan pro#uksi anti!o#i. (ungsi interferon gama se!agai pirogen en#ogen #apat secara
ti#ak langsung merangsang makrofag untuk melepaskan interleukin$1 ¯ophage$activating
actor ' atau secara langsung pa#a pusat pengatur suhu #i hipotalamus. Interferon mungkin
mempengaruhi akti%itas anti%irus #an sitolitik TN(, serta meningkatkan efisiensi natural )iller
cell . Akti%itas anti%irus #ise!a!kan penesuaian #ari sistem interferon #engan !er!agai "alur
!iokimia ang mempunai efek anti %irus #an !eraksi pa#a !er!agai fase siklus replekasi %irus.
Interferon "uga memperlihatkan akti%itas antitumor !aik secara langsung #engan cara mencegah pem!elahan sel melalui peman"angan "alur siklus multiplikasi sel atau secara ti#ak langsung
#engan mengu!ah respon imun. Akti%itas anti%irus #an antitumor interferon terpengaruhi oleh
meningkatna suhu. Interleukin$; &I)$;', ang mengin#uksi sintesis imunoglo!ulin IgE #an
Ig; oleh sel polimorfonuklear, tonsil atau sel limpa #ari manusia sehat #an pasien alergi,
#ihalangi oleh interferon gama #an interferon alfa, !erarti limfokin ini !eraksi se!agai antagonis
I)$;.
Interferon melalui kemampuan !iologikna, #apat #igunakan se!agai o!at pa#a !er!agai
penakit. Interferon alfa semakin sering #ipakai #alam pengo!atan !er!agai infeksi %irus, seperti
hepatitis *, - #an #elta. Efek toksik preparat interferon #iantarana #emam, rasa #ingin, neri
sen#i, neri otot, neri kepala ang !erat, somnolen #an muntah. emam #apat muncul pa#a
separuh pasien ang men#apat interferon, #an #apat mencapai ;
8/18/2019 Laporan PBL respi
27/40
kasus #efisiensi imun kongenital !erat #isertai #engan #efek spesifik #ari pro#uksi I)$/.
Interleukin$/ memperlihatkan efek sitotoksik antitumor &terha#ap melanoma gin"al, usus !esar
#an paru' se!agai hasil akti%asi spesifik #ari natural )iller cell &lympho)ine$activated )iller cell
atau )A7', ang memiliki akti%itas sototoksik terha#ap proliferasi sel tumor. ="i klinis #engan
I)$/ se#ang #ilakukan saat ini pa#a tumor tertentu pa#a anak. Respon neuro!lastoma tampak
cukup !aik terha#ap terapi imun #engan I)$/. Saangna, terapi imun #engan I)$/ #apat
mene!a!kan #efek kemotaksis neutrofil ang re%ersi!el, #iikuti peningkatan kerentanan
terha#ap infeksi pa#a pasien ang menerimana. Efek samping lainna #iantarana lemah !a#an,
#emam, anoreksia #an neri otot. e"ala ini #apat #ikontrol #engan parasetamol. Interleukin$/
menstimulasi pelepasan sitokin lain, seperti I)$1, TN( #an IN( alfa, ang akan mengin#uksi
akti%itas sel en#otel, men#ahului !ocorna pem!uluh #arah, sehingga #apat mene!a!kan
oe#em paru #an resistensi cairan ang he!at. Penakit ang !erhu!ungan #engan #efisiensi I)$/
#iantarana S)E &Systemic .upus *rytematosus', #ia!etes melitus &M', luka !akar #an
!e!erapa !entuk keganasan.
+..3 #ranlocyte-macrophage colony-stimlating factor #GM-4"0%
ari empat hemopoetic colony$stimulating actor ang !erpotensi tinggi menguntungkan a#alah
eritropoetin, granulocyte colony$stimulating actor &$-S(', #an macrophage colony$
stimulating actor &M$-S('. /ranulocyte$macrophage colony$stimulating actor &M$-S('
a#alah limfokin lain ang #ipro#uksi terutama oleh limfosit, meskipun makrofag #an sel mast
"uga mempunai kemampuan untuk mempro#uksina. (ungsi utama M$-S( a#alah
menstimulasi sel progenitor hemopoetik untuk !erproliferasi #an !er#eferensiasi men"a#i
granulosit #an makrofag serta mengatur kematangan fungsina. Penggunaan #alam pengo!atan
#iantarana #igunakan untuk pengo!atan mielo#isplasia, anemia aplastik #an efek mielotoksik
pa#a pengo!atan keganasan serta transplantasi. Pem!erian M$-S( #apat #isertai #engan
ter"a#ina #emam, ang #apat #iham!at #engan pem!erian o!at anti inflamasi non steroi# & &on
Steriod Anti 0nlamation Drug NSAI' seperti i!uprofen.
8/18/2019 Laporan PBL respi
28/40
Saluran Pernapasan
DEMAM,
BERINGUS, PENURUNAN BB
Infeksi
Gejala Sistemik
Bakteri
Virus
Jamur
BATU
SESA NAPAS
Gejala Respirat!rik
5. Mengetahui status giGi pa#a anak
;. mengetahui hu!ungan ge"ala ge"ala pa#a scenario
A+al #ari munculna ge"ala pa#a scenario a#alah a#ana infeksi oleh mikroorganisme. Tempat
masukna mikroorganisme ini a#alah melalui saluran pernapasan. 7e!anakan infeksi ter"a#i
melalui u#ara, aitu melalui inhalasi #roplet ang mengan#ung kuman$kuman ang !erasal #ari
orang ang terinfeksi. *ila kuman$kuman ini menim!ulkan rangsangan pa#a mukosa saluran
pernapasan maka #apat menim!ulkan e"ala pa#a saluran pernapasan !erupa !atuk. Sesuai
#engan scenario, pasien men#erita !atuk hampir 1 !ulan, hal ini serupa #engan ge"ala !atuk
aki!at T* paru a#alah !atuk pro#uktif ang !erkepan"angan &le!ih #ari 5 minggu'.
Sesak napas #apat ter"a#i !ila kerusakan parenkim paru su#ah luas atau karena a#a hal$hal ang
menertai seperti efusi pleura, pneumothora0, anemia #an lain$lain
A#ana respon imunitas ang #iperantarai oleh sel &makrofag, #an limfosit' menim!ulkan reaksi
pera#angan hingga !akteremia. mikroorganisme ini #apat mene!ar melalui getah !ening atau
8/18/2019 Laporan PBL respi
29/40
pem!uluh #arah kemu#ian menim!ulkan ge"ala sistemik !erupa #emam, termasuk penurunan
!erat !a#an sehingga pasien akan tampak kekurangan giGi.
Referensi 2
Price, Sl%ia A.#kk. /
8/18/2019 Laporan PBL respi
30/40
1. Definisi Tuberkulosis
Penakit tu!erkulosis a#alah
penakit menular langsung ang
#ise!a!kan oleh kuman
Mco!acterium Tu!erculosis&T*',
se!agian !esar kuman
Mco!acterium Tu!erculosis
menerang paru, tetapi #apat "uga
mengenai organ tu!uh lainna.
7uman Tu!erkulosis ini !er!entuk !atang, mempunai sifat khusus aitu tahan terha#ap asam
pa#a pe+arnaan. Oleh karena itu #ise!ut pula se!agai !asil tahan asam &*TA', kuman
Mco!acterium Tu!erculosis cepat mati #engan sinar matahari langsung, tetapi #apat !ertahan
hi#up !e!erapa "am #itempat ang gelap #an lem!a!. alam "aringan tu!uh kuman ini #apat
#ormant, terti#ur lama selama !e!erapa tahun. Mco!acterium Tu!erculosis #itularkan #ari
orang perorang melalui "alan pernafasan, infeksi pa#a pen"amu ang rentan ter"a#i !ila terhirup
!asilus ini. :umlah !asilus ang #ikeluarkan orang ang terinfeksi ti#ak !anak, #iperlukan
kontak rumah tangga !e!erapa !ulan untuk penularanna. Penularan infeksi !erkaitan #engan
"umlah kuman pa#a sputum ang #i!atukkan, luasna penakit paru #an frekuensi !atuk.
&Issel!acher, #kk, 1@@;'.
Per"alanan penakit Tu!erkulosis menim!ulkan reaksi ang !ermacam$macam #engan proses
penakit ang setempat, pa#a tempat masukna #apat #iikuti kelainan pa#a kelen"ar regional #an
#apat pula mene!ar ke semua organ tu!uh #engan menim!ulkan kerusakan ang progresif.
. Patofisiologi
Penularan tu!erkulosis paru ter"a#i karena kuman #i!atukkan atau #i!ersinkan keluar men"a#i
#roplet #alam u#ara. Partikel infeksi ini #apat menetap selama 1 $ / "am. tergantung pa#a a#a
ti#akna sinar ultra %iolet, %entilasi ang !aik #an kelem!a!an. alan suasana lem!a! #an gelap
kuman #apat !ertahan. *ila partikel infeksi ini terhisap oleh orang sehat, ia akan menempel pa#a
8/18/2019 Laporan PBL respi
31/40
"alan nafas atau paru$paru. 7e!anakkan partikel ini akan mati atau #i!ersinkan oleh makrofag
keluar #ari ca!ang trakeo$!ronkial !eserta gerakan silia #engan sekretna. 7uman #apat "uga
masuk melalui luka pa#a kulit atau mukosa tetapi hal ini sangat "arang ter"a#i. *ila kuman
menetap #i"aringan paru, ia !ertum!uh #an !erkem!ang !iak #alam sitoplasma makrofag. i
sini ia #apat ter!a+a masuk ke organ tu!uh lainna. 7uman ang !ersarang #i"aringan paru$paru
akan mem!entuk sarang Tu!erkulosis pnemonia kecil, #ise!ut sarang primer & Soeparman,
1@@
8/18/2019 Laporan PBL respi
32/40
*. olongan skotokromogen, misalna Mco!acterium Serofulaceum ang #apat mene!a!kan
a#enitis ser%ikalis pa#a anak.
-. olongan non fotokremagen, misalna Mco!acterium (ortoitum ang #apat mene!a!kan
penakit paru seperti Tu!erkulosis.
. olongam rapi# gro+er, misalna Mco!acterium (ortuitum ang #apat mene!a!kan
a!ses. Mco!acterium Smegmantes merupakan saprofit pa#a smegma &Rusepno, [email protected]'
Penularan penakit Tu!erkulosis #ise!a!kan oleh Mco!acterium Tu!erculosis ang #aa
tahanna luar !iasa, #an infeksi ter"a#i melalui pen#erita Tu!erkulosis ang menular. Pen#erita
Tu!erkulosis ang menular a#alah pen#erita #engan !asil$!asil Tu!erkulosis #i#alam #ahakna,
#an !ila menga#akan e0spirasi paksa !erupa !atuk$!atuk, !ersin, terta+a keras, akan
menghem!us keluar percikan$percikan #ahak halus roplet nuclei', ang !erukuran kurang #ari
4 mikron #an ang akan melaang$laang #iu#ara. roplet nuclei ini mengan#ung !asil
Tu!erkulosis. *ilamana hinggap #i saluran pernafasan ang agak !esar, misalna trakea #an
!ronkus, #roplet nuclei akan segera keluar oleh gerakan cilia selaput len#ir saluran pernafasan
ini. Tetapi apa!ila !erhasil masuk ke#alam al%eolus ataupun menempel pa#a mukosa
!ronkeolus, #roplet nuclei akan menetap #an !asil$!asil Tu!erkulosis akan men#apat kesempatan
untuk !erkem!ang !iak setempat, maka !erhasil suatu infeksi Tu!erkulosis. A#a !e!erapa
faktor ang men#apatkan pengaruh transmisi ini. Pertama$tama ialah "umlah !asil #an
%irulensina, semakin !anak !asil #i#alam #ahak seorang pen#erita makin !esarlah !ahaa
penularan. engan #emikian, para pen#erita #engan #ahak ang su#ah positif pa#a pemeriksaan
langsung #engan mikroskop &untuk ini minimal harus a#a 1
8/18/2019 Laporan PBL respi
33/40
Amin, ulkifli. #kk. /
8/18/2019 Laporan PBL respi
34/40
ikut !erperan terutama Streptococcus Pneumoniae #an aemophilus influenGae tpe !
&i!'" A+alna, mikrooranisme masuk melalui percikan lu#ah roplet', kemu#ian ter"a#i
pene!aran mikroorganisme #ari saluran napas !agian atas ke "aringan &parenkim' paru
#an se!agian kecil karena pene!aran melalui aliran #arah.
/. Patofisiologi !
" Pneumonia !iasana #ia+ali #engan infeksi ringan pa#a saluran pernapasan !agian atas.
Sering #engan perkem!angan penakit, ter"a#i pera#angan parenkim." Pneumonia !akteri paling sering mene!a!kan gangguan lo!ularis #an ka#ang$ka#ang
konsoli#asi, pneumonia %irus !iasana mene!a!kan pera#angan "aringan interstisial.
Refrensi 2 *=7= Penakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia paa Anak , orang #e+asa,
usia lan"ut, pneumonia AtipikPneumonia Atpik Mco!acterium hal /D
4. ,R')47*T*"
8/18/2019 Laporan PBL respi
35/40
1. Definisi
8ang #imaksu# #engan
!ronchitis kronik a#alah
!atuk !erulang #an !er#ahak
selama le!ih #ari 5 !ulan
setip tahun #alam perio#e
paling se#ikit 5 tahun. E!a!
utamana a#alah merokok,
!er!agai penakit aki!at
peker"aan, polusi u#ara, #an
usia tua, terutama pa#a laki
laki. ipersekresi #an tan#a
tan#a a#ana penum!atan
saluran anapas ang kroik
merupakan tan#a #ari penakit ini.
*er#asarkan a#a ti#akna penempitan !ronkus maka penakit ini #apat #i!agi men"a#i /,
aitu C
• 8ang ti#ak #isertai #engan penempitan !ronkus #imana #asar penakitna semata$mata
oleh karena hipersekresi #ari kelen"ar mucus !ronkus tanpa atau #engan a#ana infeksi
!ronkus.
• 8ang #isertai #engan penempitan !ronkus, !atuk, pro#uksi sputum, #isertai #engan
#ispne #an +heeGing &mengi'. Pa#a ke#ua ini prognosisna le!ih !uruk #ari ang
pertama.
Sekalipun penakit ini erat hu!unganna #engan emfisema, akan tetapi #alam uraian selan"utna
senga"a #ipisahkan supaa men#apat pengertian tersen#iri. *egitu pula #alam pengo!atanna,
pem!ahasanna #imasukkan ke #alam penakit paru o!struktif menahun.
. Patomekanisme
8/18/2019 Laporan PBL respi
36/40
Pa#a !ronchitis kronik ter"a#i hipertrofi kelen"ar mucus #ari rakeo!ronkial, #imana #apat
mene!a!kan penempitan pa#a saluran !ronkus, sehingga #iameter !ronkus ini mene!al le!ih
#ari 5
8/18/2019 Laporan PBL respi
37/40
$ 8ang #iketahui pa#a skenario , ri+aat imunisasi, anak hana #i!erikan imunisasi *-
#an Polio. Se#angkan a#a !e!erapa imunisasi +a"i! ang harus #i!erikan kepa#a anak
!alita. Imunisasi ang +a"i! #i!erikan aitu imunisasi *-, imunisasi polio, imunisasi
T,imunisasi TT, imunisasi campak #ll.
$ ang sangat !erperan #alam keluhan/ ang #ialami anak terse!ut a#alah karena anak
terse!ut ti#ak #i!erikan imunisasi T. Seperti kita ketahui !ah+a imunisasi PT a#alah
suatu %aksin 1$in$2 ang melin#ungi terha#ap diteri, pertusis #an tetanus. ifteri a#alah
suatu infeksi !akteri ang menerang tenggorokan #an #apat mene!a!kan komplikasi
ang serius atau fatal. Pertusis &!atuk re"an' a#alah inteksi !akteri pa#a saluran u#ara
ang #itan#ai #engan !atuk he!at ang menetap serta !uni pernafasan ang melengking.
Pertusis !erlangsung selama !e!erapa minggu #an #apat mene!a!kan serangan !atuk
he!at sehingga anak ti#ak #apat !ernafas, makan atau minum. Pertusis "uga #apatmenim!ulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, ke"ang #an kerusakan otak. Tetanus
a#alah infeksi !akteri ang !isa mene!a!kan kekakuan pa#a rahang serta ke"ang.
$ "a#i "ika anak ti#ak #i!erikan imunisasi T sangat !erpengaruh pa#a penakit/ ISPA
?. Mengetahui langkah$langkah #iagnosis ang !erhu!ungan #engan scenario
Mikro!a pene!a! penakit infeksi saluran pernapasan
"taphylo8o88us aureus
Staphlococcus aureus merupakan kokus nonmotil, !er#iameter
8/18/2019 Laporan PBL respi
38/40
Streptococcs pyogenes
Streptococcus pogenes termasuk strptococcus grup A )ancefiel#. *akteri ini termasuk salah
satu patogen terpenting pa#a manusia, ang #apat menghasilkan !er!agai infeksi sistemik #an
infeksi kulit #an sering mene!a!kan fangitakut. S. pogenes merupakan !akteri !er!entuk !ola
atau !ulat, !er#iameter
8/18/2019 Laporan PBL respi
39/40
pa#a reaksi uellung. . influenGae ang ti#ak !erkapsul #ari sputum #an aspirat telinga,
ukuranna le!ih pan"ang #i!an#ingkan #engan ang !erkapsul.
!eisseria meningiti%is
&3 meningitidis merupakan !akteri kokus gram$negatif, #iameter
8/18/2019 Laporan PBL respi
40/40
N. gonorrhoeae merupakan !akteri kokus gram$negatif, #iameter