58
PERTANYAAN PANCA INDERA 1. Sebutkan bagian-bagian indera penglihatan. Jelaskan dengan gambar, bila memungkinkan tampilkan gunakan video. Apa fungsi masingmasing bagian tersebut! 2. Sebutkan bagian-bagian indera pendengaran. Jelaskan dengan gambar, bila memungkinkan tampilkan gunakan video. Apa fungsi masingmasing bagian tersebut! 3. Sebutkan bagian-bagian indera peraba. Jelaskan dengan gambar, bila memungkinkan tampilkan gunakan video. Apa fungsi masingmasing bagian tersebut! 4. Sebutkan bagian-bagian indera penciuman. Jelaskan dengan gambar, bila memungkinkan tampilkan gunakan video. Apa fungsi masingmasing bagian tersebut! 5. Sebutkan bagian-bagian indera perasa. Jelaskan dengan gambar, bila memungkinkan tampilkan gunakan video. Apa fungsi masingmasing bagian tersebut! 6. Jelaskan yang dimaksud : Glositis, media rhomboid glositis, dan fissure tangoe, sertakan gambar! 1

LAPORAN PANCA INDERA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PANCA INDERA

PERTANYAAN

PANCA INDERA

1. Sebutkan bagian-bagian indera penglihatan. Jelaskan dengan gambar, bila

memungkinkan tampilkan gunakan video. Apa fungsi masingmasing bagian

tersebut!

2. Sebutkan bagian-bagian indera pendengaran. Jelaskan dengan gambar, bila

memungkinkan tampilkan gunakan video. Apa fungsi masingmasing bagian

tersebut!

3. Sebutkan bagian-bagian indera peraba. Jelaskan dengan gambar, bila

memungkinkan tampilkan gunakan video. Apa fungsi masingmasing bagian

tersebut!

4. Sebutkan bagian-bagian indera penciuman. Jelaskan dengan gambar, bila

memungkinkan tampilkan gunakan video. Apa fungsi masingmasing bagian

tersebut!

5. Sebutkan bagian-bagian indera perasa. Jelaskan dengan gambar, bila

memungkinkan tampilkan gunakan video. Apa fungsi masingmasing bagian

tersebut!

6. Jelaskan yang dimaksud : Glositis, media rhomboid glositis, dan fissure tangoe,

sertakan gambar!

1

Page 2: LAPORAN PANCA INDERA

1. INDERA PENGLIHAT (MATA)

Mata merupakan salah satu alat indera yang tak ternilai

harganya. Mata terdiri atas bola mata yang terletak di dalam

lekuk mata. Selain bola mata, di dalam lekuk mata terdapat

juga saraf penglihatan dan alat tambahan. Bola mata

berbentuk bulat, hanya bidang depannya meyimpang dari

bentuk bola sempurna karena selaput bening lebih menonjol ke depan.

Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan

warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi

termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada),

kelopak, dan bulu mata.

Bagian-bagian mata

1. Bola Mata

Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata.

Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.

Gbr. Struktur bola mata dilihat dari samping

2

Page 3: LAPORAN PANCA INDERA

a. Sklera

Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih

buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut

kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak

mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.

b. Koroid

Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang

berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk

retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan

sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan

membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil

(anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu

pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris

membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan

relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.

c. Selaput jala mata (Retina)

Retina merupakan selaput yang mengandung sel-sel indera. Retina

berfungsi sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan, seperti halnya pelat film

pada kamera.

Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan

dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang

memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka

terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.

3

Page 4: LAPORAN PANCA INDERA

Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola

mata terbagi dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang

disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa berisi

vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam

bentuk yang benar.

Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari

kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak

mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh

dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut

konjungtivitis.

Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang

keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis.

Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata

berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam

mata.

d. Kelenjar Lakrima (Air mata)

Menghasilkan air mata untuk membasahi mata.

e. Konjunktiva

Adalah membran tipis pelindung (lapisan jaringan)

f. Cairan Aqueous

Di belakang kornea terdapat cairan yang disebut cairan aqueous yang berfungsi

untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terfokus ke lensa mata.

g. Selaput tanduk (Kornea)

Piringan Transparan di depan bola mata dan tidak berpembuluh darah.

Berfungsi meneruskan cahaya yang masuk ke bagian retina.

h. Selaput pelangi (Iris)

Selaput ini memberikan pola warna pada mata kita. Berupa piringan

berwarna yang mengatur ukuran Pupil. Pupil akan mengecil jika cahaya yang

diterima mata terlalu banyak dan akan membesar jika cahaya yang diterima terlalu

sedikit. Iris terdapat di belakang kornea dan berpigmen. Pigmen ini menentukan

warna pada mata seseorang.

4

Page 5: LAPORAN PANCA INDERA

i. Pupil

Lubang di dalam Iris yang dilalui berkas cahaya. Pupil terdapat di tengah-

tengah iris. Pupil dapat mengecil dan membesar, seperti fungsi diafragma pada

kamera. Pupil membuka dan menutup secara otomatis bergantung pada cahaya

yang masuk. Jika cahaya terang, pupil akan mengecil, sedangkan ketika gelap,

pupil akan membesar.

j. Lensa

Lunak dan transparan, mengatur fokus citra.

k. Suspensor Ligamen

Berfungsi menjaga lensa agar selalu pada tempatnya.

l. Cairan bening (vitreous humor)

Zat transparan seperti jeli, berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa mata ke

retina.

m. Saraf Optik

Mengirim informasi visual ke otak

n. Kornea

Kornea merupakan bagian mata yang bersifat tembus pandang dan berfungsi

sebagai pelindung matamu. Agar tetap bening dan bersih, kornea ini dibasahi oleh

air mata yang berasal dari kelenjar air mata.

2. Otot Mata

Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya

disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus

internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke

atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq

bawah (inferior).

3. Bagian-bagian yang melindungi mata

Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata kita.

Kelopak mata, berguna untuk melindungi mata dari debu, asap, dan benda

asing lain.

5

Page 6: LAPORAN PANCA INDERA

Bulu mata, berguna untuk mengurangi cahaya dan kotoran yang masuk.

Kelenjar air mata, menghasilkan air mata yang berguna untuk membasahi

kornea.

4. Fungsi Mata

Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan

lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan

vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-

bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka

terhadap sinar.

Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan

sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi

pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama

pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel

basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus

berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke

tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning

hanya ada sel konus saja.

Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu

senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari,

maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali

pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan

waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu

adaptasi, mata sulit untuk melihat.

Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang

merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu

sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel

konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel

konus akan menyebabkan buta warna.

Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum

proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik

jauh (punctum remotum). Jika kita sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang

6

Page 7: LAPORAN PANCA INDERA

masuk ke mata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari

obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak

paralel. Lihat Gambar 11.18. Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat

harus direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina

agar obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang

jelas disebut pemfokusan.

Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva

kornea. Cahaya dari obyek yang dekat

membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk

pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh.

Mata mamalia mampu mengubah derajat

pembiasan dengan cara mengubah bentuk

lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan

oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari

obyek yang dekat difokuskan dengan lensa

yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa

ini akibat kerja otot siliari. Saat melihat dekat,

otot siliari berkontraksi sehingga

memendekkan apertura yang mengelilingi

lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan

pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi

sehingga apertura yang mengelilingi lensa

membesar dan tegangan ligamen suspensor

bertambah. Sebagai akibatnya ligamen

suspensor mendorong lensa sehingga lensa

memanjang dan pipih.Proses pemfokusan

obyek pada jarak yang berbeda-berda disebut

daya akomodasi.

a. Akomodasi mata saat

melihat jauh

b. Akomodasi mata saat

    melihat dekat

Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali

cara mengubah fokus lensa. Persamaan dan perbedaannya disajikan pada Tabel.

7

Page 8: LAPORAN PANCA INDERA

4. Kelainan pada Mata

Pada anak-anak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm untuk

anak umur 11 tahun. Makin tua, jarak titik dekat makin panjang. Sekitar umur 40

tahun - 50 tahun terjadi perubahan yang menyolok, yaitu titik dekat mata sampai

50 cm, oleh karena itu memerlukan pertolongan kaca mata untuk membaca berupa

kaca mata cembung (positif). Cacat mata seperti ini disebut presbiopi atau mata

tua karena proses penuaan. Hal ini disebabkan karena elastisitas lensa berkurang.

Penderita presbiopi dapat dibantu dengan lensa rangkap. Mata jauh dapat terjadi

pada anak-anak; disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang

jatuh di belakang retina. Cacat mata pada anak-anak seperti ini disebut

hipermetropi.

Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata

terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh

di depan retina. Pada mata dekat ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh,

mereka hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini

orang dapat ditolong dengan lensa cekung (negatif). Miopi biasa terjadi pada

anak-anak.

Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau

permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga

fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang

sama. Untuk menolong orang yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu

yang mempunyai beberapa fokus.

Gbr. Kelainan mata : (a) Miopi, (b) Hipermetropi

Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya

lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang

terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.

8

Page 9: LAPORAN PANCA INDERA

Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:

Imeralopi (rabun senja): pada senja hari penderita menjadi rabun

Xeroftalxni: kornea menjadi keying dan bersisik

Keratomealasi: kornea menjadi putih dan rusak.

9

Page 10: LAPORAN PANCA INDERA

2. INDERA PENDENGARAN ( TELINGA )

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan

untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian

telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah

meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada

telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls

ke otak untuk diolah.

Indra pendengar dan keseimbangan terdapat di dalam telinga. Telinga

manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu

1. Telinga luar, yang menerima gelombang suara.

2. Telinga tengah, dimana gelombang suara dipindahkan dari udara ke tulang dan

oleh tulang ke telinga dalam.

3. Telinga dalam, dimana getaran ini diubah menjadi impuls saraf spesifik yang

berjalan melalui nervus akustikus ke susunan saraf pusat. Telinga dalam juga

mengandung organ vestibuler yang berfungsi untuk mempertahankan

keseimbangan.

1) Telinga luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna, aurikula), saluran telinga luar

(meatus akustikus eksternus) dan selaput gendang (membrane tympani), bagian

telinga ini berfungsi untuk menerima dan menyalurkan getaran suara atau

gelombang bunyi sehingga menyebabkan bergetarnya membran tympani. Daun

telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang

mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk

daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing

dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran

luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus

yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar

permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.

10

Page 11: LAPORAN PANCA INDERA

Meatus akustikus eksternus terbentang dari telinga luar sampai membrane

tympani. Meatus akustikus eksternus tampak sebagai saluran yang sedikit sempit

dengan dinding yang kaku. Satu per tiga luas meatus disokong oleh tulang rawan

elastis dan sisanya dibentuk oleh tulang rawan temporal. Meatus dibatasi oleh

kulit dengan sejumlah rambut, kelenjar Sebasea, dan sejenis kelenjar keringat

yang telah mengalami modifikasi menjadi kelenjar seruminosa, yaitu kelenjar

apokrin tubuler yang berkelok-kelok yang menghasilkan zat lemak setengah padat

berwarna kecoklat-coklatan yang dinamakan serumen ( minyak telinga ). Serumen

berfungsi menangkap debu dan mencegah infeksi.

Pada ujung dalam meatus akustikus eksternus terbentang membrane

tympani. Dia diliputi oleh lapisan luar epidermis yang tipis dan pada permukaan

dalamnya diliputi oleh epitel selapis kubus. Antara dua epitel yang melapisi

terdapat jaringan ikat kuat yang terdiri atas serabut-serabut kolagen dan elastin

serta fibroblast. Pada kuadran depan atas membran atas tympani tidak

mengandung serabut dan lemas, membentuk membran shrapnell.

2) Telinga Tengah (kavum tympanikus)

Telinga tengah merupakan suatu rongga kecil dalam tulang pelipis (tulang

temporalis) yang berisi tiga tulang pendengaran (osikula), yaitu maleus (tulang

martil), inkus (tulang landasan), dan stapes (tulang sanggurdi). Ketiganya saling

berhubungan melalui persendian . Tangkai maleus melekat pada permukaan

dalam membran tympani, sedangkan bagian kepalanya berhubungan dengan

inkus. Selanjutnya, inkus bersendian dengan stapes. Stapes berhubungan dengan

membran pemisah antara telinga tengah dan telinga dalam, yang disebut fenestra

ovalis (tingkap jorong/ fenestra vestibule). Di bawah fenesta ovalis terdapat

tingkap bundar atau fenesta kokhlea, yang tertutup oleh membran yang disebut

membran tympani sekunder.

Telinga tengah dibatasi oleh epitel selapis gepeng yang terletak pada

lamina propria yang tipis yang melekat erat pada periosteum yang berdekatan.

Dalam telinga tengah terdapat dua otot kecil yang melekat pada maleus dan stapes

yang mempunyai fungsi konduksi suara . maleus, inkus, dan stapes diliputi oleh

epitel selapis gepeng.

11

Page 12: LAPORAN PANCA INDERA

Telinga tengah berhubungan dengan rongga faring melalui saluran

eustachius (tuba auditiva), yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan

antara kedua sisi membrane tympani. Tuba auditiva akan membuka ketika mulut

menganga atau ketika menelan makanan. Ketika terjadi suara yang sangat keras,

membuka mulut merupakan usaha yang baik untuk mencegah pecahnya membran

tympani. Karena ketika mulut terbuka, tuba auditiva membuka dan udara akan

masuk melalui tuba auditiva ke telinga tengah, sehingga menghasilkan tekanan

yang sama antara permukaan dalam dan permukaan luar membran tympani.

Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari

gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke

jendela oval.

3) Telinga Dalam (labirin)

Telinga dalam merupakan struktur yang kompleks, terdiri dari serangkaian

rongga-rongga tulang dan saluran membranosa yang berisi cairan. Saluran-saluran

membranosa membentuk labirin membranosa dan berisi cairan endolimfe,

sedangkan rongga-rongga tulang yang di dalamnya berada labirin membranosa

disebut labirin tulang (labirin osseosa). Labirin tulang berisi cairan perilimfe.

Rongga yang terisi perilimfe ini merupakan terusan dari rongga subarachnoid

selaput otak, sehingga susunan peri limfe mirip dengan cairan serebrospinal.

Labirin membranosa dilekatkan pada periosteum oleh lembaran-lembaran jaringan

ikat tipis yang mengandung pembuluh darah. Labirin membranosa sendiri

tersusun terutama oleh selapis epitel gepeng dikelilingi oleh jaringan-jaringan

ikat.

Labirin terdiri atas tiga saluran yang kompleks, yaitu vestibula, kokhlea

(rumah siput) dan 3 buah kanalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran).

Vestibula merupakan rongga di tengah labirin, terletak di belakang kokhlea

dan di depan kanalis semisirkularis. Vestibula berhubungan dengan telinga tengah

melalui fenesta ovalis (fenestra vestibule). Vestibule bagian membran terdiri dari

dua kantung kecil, yaitu sakulus dan utikulus. Pada sakulus dan utikulus terdapat

dua struktur khusus yang disebut makula akustika, sebagai indra keseimbangan

statis (orientasi tubuh terhadap tarikan gravitasi). Sel-sel reseptor dalam organ

tersebut berupa sel-sel rambut, yang didampingi oleh sel-sel penunjang. Bagian

12

Page 13: LAPORAN PANCA INDERA

atas sel tersebut tertutup oleh membran yang mengandung butir-butiran kecil

kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolit. Perubahan posisi kepala yang

menimbulkan tarikan gravitasi, menyebabkan akan menyampaikan impuls saraf

ke cabang vestibular dari saraf vestibulokokhlear yang terdapat pada bagian dasar

sel-sel tersebut, yang akan meneruskan impuls saraf tersebut ke pusat

keseimbangan di otak.

Kanalis semisiskularis merupakan 3 saluran bertulang yang terletak di atas

belakang vestibula. Salah satu ujung dari masing-masing saluran tersebut

menggembung, disebut ampula. Masing-masing ampula berhubungan dengan

utrikulus. Pada ampula terdapat Krista akustika, sehingga organ indra

keseimbangan dinamis (untuk mempertahankan posisi tubuh dalam melakukan

respon terhadap gerakan). Seperti pada vestibula sel-sel reseptor dalam krista

akustika juga berupa sel-sel rambut yang didampingi oleh sel-sel penunjang,

tetapi di sini tidak terdapat otolit. Sel-sel reseptor disini distimulasi oleh gerakan

endolimfe. Ketika kepala bergerak akibat terjadinya perputaran tubuh, endolimfe

akan mengalir di atas sel-sel rambut. Sel-sel rambut menerima ransangan tersebut

dan mengubahnya menjadi impuls saraf. Sebagai responnya, otot-otot

berkonsraksi untuk mempertahankan keseimbangan tubuh pada posisi yang baru.

Kokhlea membentuk bagian anterior labirin, terletak di depan vestibula.

Berbentuk seperti rumah siput, berupa saluran berbentuk spiral yang terdiri dari 2

¾ lilitan, mengelilingi bentukan kerucut yang disebut mediolus. Penampang

melintang kokhlea menunjukkan bahwa kokhlea terdiri dari tiga saluran yang

berisi cairan. Tiga saluran tersebut adalah:

Saluran vestibular (skala vestibular): di sebelah atas mengandung perilimfe,

berakhir pada tingkap jorong.

Saluran tympani (skala tympani): di sebelah bawah mengandung perilimfe

berakhir pada tingkap bulat.

Saluran kokhlear (skala media): terletak di antara skala vestibular dan skala

tympani, mengandung endolimfe.

Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran

Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat

membran basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal

13

Page 14: LAPORAN PANCA INDERA

sebagai membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di

sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran

basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel

pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf

yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap

rangsang bunyi ini disebut organ Korti.

Pada membran basilaris inilah terdapat indra pendengar, yaitu organ corti.

Sel reseptor bunyi pada organ ini berupa sel rambut yang didimpingi oleh sel

penunjang. Akson-akson dari sel-sel rambut menyusun diri membentuk cabang

kokhlear dari saraf vestibulokokhlear (saraf kranial ke VIII) yang menghantarkan

impuls saraf ke pusat pendengaran/ keseimbangan di otak.

Getaran suara dapat sampai pada organ corti melalui lintasan sebagai berikut:

Getaran suara memasuki liang telinga → Menekan membran tympani → melintas

melalui tulang-tulang pendengaran → Menekan tingkap jorong → Menimbulkan

gelombang pada jaringan perilimfe → Menekan membran vestibularis dan skala

basilaris → merangsang sel-sel rambut pada organ corti. Di sinilah mulai terjadi

pembentukan impuls saraf.

Cara kerja indra pendengaran :

Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan

gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela

oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang

ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan

14

Page 15: LAPORAN PANCA INDERA

membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah.

Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan

membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran

timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela

bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput

basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika

rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls).

Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada

organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat

pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan

Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran

setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ

keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.

Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula

yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang

menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat

keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori

yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini

disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap

gerakan kepala.

Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok

sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu

butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada

rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

15

Page 16: LAPORAN PANCA INDERA

Gbr. Alat-alat keseimbangan pada telinga

16

Page 17: LAPORAN PANCA INDERA

3. INDERA PERABA ( KULIT )

Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk

sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.

1. Susunan Kulit

Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam

atau lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf.

Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar,

pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah

atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum

granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan

kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen

hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman,

atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut

stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk

disebut stratum korneum.

Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang

terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat

kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang.

Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis

membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan

pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga

berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot

penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut

dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak

yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari

kerusakan mekanik.

2. Fungsi Kulit

Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan

tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka

terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.

Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan

reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke

17

Page 18: LAPORAN PANCA INDERA

daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh

dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya

terletak di dekat epidermis.

Indra peraba merupakan indera yang sederhana, umumnya tersebar pada

kulit mamalia dan sedikit sekali pada vertebrata rendah. Kepekaan peraba pada

manusia sangat besar, terutama di ujung jari dan bibir.

Klasifikasi reseptor antara lain:

Berdasarkan tipe energi khusus atau kepekaan terhadap modalitas tertentu

1. Termoreseptor (peka terhadap perubahan suhu).

2. Mekanoreseptor (peka terhadap sentuhan dan tekanan).

3. Kemoreseptor (peka terhadap perubahan kimiawi).

4. Osmoreseptor (peka terhadap perubahan tekanan osmotik).

Berdasarkan sumber rangsangan

1. Ekteroreseptor, terletak pada permukaan tubuh dan berespons terhadap

rangsangan eksterna atau luar.

2. Proprioreseptor, berespons terhadap perubahan posisi dan pergerakan

terutama berhubungan dengan sistem muskuloskeletal.

3. Interoreseptor, terletak pada visera/ alat dalam dan pembuluh darah.

Berdasarkan morfologi

1. Badan terakhir yang bebas/ terbuka (tanpa kapsul) yang tak berhubungan

dengan tipe sel lainnya.

2. Badan akhir yang berkapsul (korpuskular) yang mengandung unsur bukan

saraf di samping saraf badan akhir saraf.

Reseptor-reseptor yang terletak di alat indera peraba antara lain :

Ujung Saraf Bebas

Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas pada

banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit. Serat

akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau serat saraf

bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan pembungkusnya

sebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang berjalan di antara sel

epidermis. Sebuah serat saraf seringkali bercabang-cabang banyak dan mungkin

18

Page 19: LAPORAN PANCA INDERA

berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapai stratum korneum. Serat yang

berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu. Sehubungan dengan

folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang berjalan longitudinal dan

melingkari folikel rambut dalam dermis.

Beberapa saraf berhubungan dengan jaringan epitel khusus. Pada

epidermis berhubungan dengan sel folikel rambut dan mukosa oral, akhir saraf

membentuk badan akhir seperti lempengan (diskus atau korpuskel merkel). Badan

ini merupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran sitoplasma. Seperti

mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara keratinosit dan

kemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan dengan jaringan ikat di

bawahnya. Telah dibuktikan bahwa beberapa diskus merkel merespon rangsangan

getaran dan juga resepor terhadap dingin.

Korpuskulus Peraba (Meissner)

Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya

pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu

panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan

lebarnya sekitar 40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan

perinerium saraf yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel

terdapat setumpuk sel gepeng yang tersusun transversal. Beberapa sel saraf

menyuplai setiap korpuskel dan serat saraf ini mempunyai banyak cabang mulai

dari yang mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin. Korpuskulus

ini peka terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik

(mampu membedakan rangsang dua titik yang letaknya berdekatan).

Korpuskulus Berlamel (Vater Pacini)

Korpuskulus berlamel (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada

telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo,

ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar

(panjang 2 mm, dan diameter 0,5 – 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat dilihat

dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang.

Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan

juga telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf

banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang

19

Page 20: LAPORAN PANCA INDERA

tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan

dua alur longitudinal pada sisinya.

Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang dalam.

Korpuskulus Gelembung (Krause)

Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir

dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut. Korpuskel

ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron. Mempunyai

sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus,

serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan

sel schwann. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir

sebagai akhir saraf yang menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya

semakin berkurang dengan bertambahnya usia.

Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.

Korpuskulus Ruffini

Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan

kapsula sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung

ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini merupakan

mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi.

Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo (fasikuli intrafusal)

yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir saraf tak bermielin yang bebas,

bercabang disekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini terangsang oleh regangan

atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima rangsangan panas.

20

Page 21: LAPORAN PANCA INDERA

Spindel Neuromuskular

Gambar macam-macam reseptor peraba pada kulit manusia.

21

Page 22: LAPORAN PANCA INDERA

4. INDERA PENCIUMAN ( HIDUNG )

Indra pembau berfungsi untuk menerima bau suatu zat terlarut dalam udara

atau air. Reseptor pembau terletak pada langit-langit rongga hidung, pada bagian

yang disebut epitelium olfaktori. Epitelium olfaktori terdiri dari sel-sel reseptor

dan sel-sel penyokong. Sel resptor olfaktori berbentuk silindris dan mempunyai

filamen-filamen seperti rambut pada permukaan bebasnya. Akson sel olfaktorius

berjalan menuju bulbus olfaktorius pada sistem saraf pusat. Sel-sel olfaktorius

didampingi oleh sel-sel penunjang yang berupa sebaris sel-sel epitel silindris

berlapis banyak semu.

Dalam lamina propria tunika mukosa penciuman, selain terdapat banyak

pembuluh darah dan saraf, ditemukan juga kelenjar-kelenjar jenis tubulo alveolar

dengan sel-sel seromukosa yang dengan PAS-positif. Saluran ekskresi kelenjar ini

bermuara ke epitel permukaan dan aliran ekskresinya terus-menerus

membersihkan bagian apikal sel-sel penciuman. Dalam hal ini senyawa-senyawa

yang merangsang rasa penciuman secara tetap disingkirkan, jadi mempertahankan

reseptor-reseptor selalu dalam keadaan siap menerima stimulus yang baru.

Pembau dan pengecap saling bekerja sama, sebab rangsangan bau dari

makanan dalam rongga mulut dapat mencapai rongga hidung dan diterima oleh

reseptor olfaktori. Keadaan ini akan terganggu ketika kita sakit pilek, di mana

hubungan antara rongga hidung dan rongga mulut terganggu, sehingga uap

makann dari makanan di mulut tidak dapat mencapai rongga hidung dan makanan

seakan-akan kehilangan rasanya.

Bagian-bagian hidung manusia

Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang

di sebut dengan Nostril. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat

dari tulang yang sangat tipis. Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan

membran yang mensekresi lendir lengket.

Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari

luar ke tenggorokan menuju paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan

bagian belakang tenggorokan. Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut

kita yang di sebut dengan Palate.

22

Page 23: LAPORAN PANCA INDERA

Mucous membrane berfungsi mengahangatkan udara dan

melembabkannya. Bagian ini membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna

untuk menangkap debu, bagkteri, dan partikel-partikel kecil lainnya yang dapat

merusak paru-paru.

Terdapat 3 fungsi Rongga Hidung, antara lain :

a. Dalam hal pernafasan, udara yang diinspirasi melalui rongga hidung akan

menjalani tigs proses yaitu penyaringan (filtrasi), penghangatan, dan

pelembaban. Penyaringan dilakukan oleh membran mukosa pada rongga

hidung yang sangat kaya akan pembuluh darah dan glandula serosa yang

mensekresikan mukus cair untuk membersihkan udara sebelum masuk ke

Oropharynx. Penghangatan dilakukan oleh jaringan pembuluh darah yang

sangat kaya pada ephitel nasal dan menutupi area yang sangat luas dari rongga

hidung. Dan pelembaban dilakukan oleh concha, yaitu suatu area penonjolan

tulang yang dilapisi oleh mukosa.

b. Epithellium olfactory pada bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam

penerimaan sensasi bau.

c. Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukkan suara-suara fenotik

dimana ia berfungsi sebagai ruang resonansi.

Sel pembau mempunyai tonjolan ujung dendrit yang terletak pada selaput

lendir hidung. Ujung lainnya berupa tonjolan akson membentuk berkas yang

disebut saraf otak I (nervus olfaktorius). Saraf ini akan menembus tulang tapis,

masuk ke dalam otak, kemusian bersinaps dengan neuron traktus olfaktorius pada

bulbus olfaktorius.

Zat yang memiliki sifat bau berupa uap atau gas mencapai reseptor bau

melalui udara inspirasi. Zat ini dapat larut dalam lendir pada selaput lendir

hidung, sehingga terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada dendrit.

Kemudian timbul impuls yang dijalarkan dari saraf otak I ke traktus olfaktorius,

lalu menuju otak untuk :

1. Diinterpretasikan di korteks otak pada daerah bau primer.

2. Dihubungkan dengan pusat lainnya, misalnya dengan pust muntah bila

mncium bau-bauan yang tidak enak, dengan hipotalamusuntuk sekresi

ludah dan perasaan lapar.

23

Page 24: LAPORAN PANCA INDERA

3. disimpan dikorteks otak sebagai memori.

Alat pencium terdapat dalam rongga hidung dari ujung saraf otak nervus

olfaktorius, serabut saraf ini timbul pada bagian aas selaput lendir hidung dikenal

dengan olfaktori. Nervus olfaktorius dilapisi oleh sel-sel yang sangat khusus yang

mengeluarkan fibril-fibril yang sangat halus tenalin dengan serabut-serabut dari

bulbus olfaktorius yang merupakan otak terkecil, saraf olvakorius terletak di atas

lempeng tulang etnoidalis.

Konka nasalis terdiri dari lipatan selaput lendir. Pada bagian puncaknya

terdapat saraf-saraf pembau. Kalau kita bernafas lewat hidung dan kita mencium

bau suatu udara, udara yang kita hisap melewati bagian atas dari rongga hidung

melalui konka nasalis. Pada konka nasalis terdapat tiga bagian karang hidung :

Konka nasalis superior

Konka nasalis media

Konka nasalis inferior

Di sekitar rongga hidung terdapat rongga-rongga yang disebut sinus para

nasalis yang terdiri dari :

Sinus maksilaris (rongga tulang hidung)

Sinus sfenoidalis (rongga tulang baji)

Sinus frontalis (rongga nasalis inferior)

Sinus ini diliputi oleh selaput lendir. Jika terjadi peradanagn pada rongga

hidung, lendir-lendir dari sinus para nasalis akan keluar. Jika tidak dapat mengalir

ke luar akan menjadi sinusitis.

24

Page 25: LAPORAN PANCA INDERA

Cara kerja alat penciuman (hidung) manusia

Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di

udara. Dia atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif

terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi

bau(smell receptors). Receptor ini jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta.

Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, sinyal akan di kirim ke the

olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke

otak dan kemudian di proses oleh otak bau apakah yang telah tercium oleh hidung

kita, apakah itu harumnya bau sate padang atau menyengat nya bau selokan.

25

Page 26: LAPORAN PANCA INDERA

5. INDERA PERASA ( LIDAH )

Lidah atau jihva adalah bagian dan tubuh yang terletak di rongga mulut.

Lidah ini terdiri atas otot tetapi tidak ada tulang di dalamnya. Dia mampu

bergerak sendiri, tidak seperti lengan atau tungkai yang ada tulangnya. adalah

kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan

makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap

yang banyak memiliki struktur tunas pengecap dan juga untuk berbicara.. Lidah

juga turut membantu dalam tindakan bicara.Struktur lainnya yang berhubungan

dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari

bahasa Yunani.

Lidah berhubungan erat dengan indra pengecap. Lidah sebagian besar

lidah terdiri dari dua otot, yaitu otot instrinsik dan otot ekstrinsik. Lidah

melakukan tugasnya yaitu mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit-

langit dan gigi, dan akhirnya mendorongnya masuk faring.

Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf

masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan

gigi bawah, sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian

atas lidah. Bila lidah digulungkan maka akan terlihat bagian bawahnya yang

disebut frenulum linguae, sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian

posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila

dijulurkan maka ujung lidah meruncing, dan bila terletak tenang di dasar mulut,

maka ujung lidah berbentuk bulat.

Struktur

Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang

hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis.

Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.Lidah

memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila.

Terdapat tiga jenis papila yaitu:

1. papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;

2. papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf

V di belakang lidah;

26

Page 27: LAPORAN PANCA INDERA

3. papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.

Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila

folliata pada hewan pengerat. Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada

di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel

pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk

menopang.

Bagian-bagian dari lidah :

Radiks lingua, pangkal lidah

Dorsum lingua, punggung lidah

Apeks lingua, ujung lidah

27

Page 28: LAPORAN PANCA INDERA

Fungsi Lidah

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan

kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi

dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor

pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel

sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut. Tunas pengecap adalah bagian

pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan

sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong

berfungsi untuk menopang.

Bagian Perasa Lidah:

Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh

lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak masing-masing rasa berbeda-beda yaitu:

1. Rasa Asin ( Salty )

Rasa asin di lidah terletak pada ujung lidah ( belakang rasa manis ),

samping kiri dan kanan lidah. rasa asin diperlukan untuk setiap fungsi tubuh, dan

rasa gurih dapat membantu kita mengindentifikasikan makannan yang kaya akan

protein. Rasa asin relatif lebih disukai ( identik dengan zat elektrolit yang

dibutuhkan tubuh, gurih ). Porsi rasa asin juga relatif cukup besar. Filosofi ini

kurang lebih sama dengan rasa manis.

2. Rasa Manis ( Sweet )

28

Page 29: LAPORAN PANCA INDERA

Rasa manis terdapat pada ujung lidah. Rasa manis membantu kita untuk

mengenalkan makanan yang menyehatkan atau kaya kalori dan rasa manis itu

memiliki porsi terbesar. Maksudnya porsi terbesar adalah setitik rangsang manis

yang sedikit biasanya belum cukup membuat rasa manis itu terasa oleh lidah kita.

Harus dengan jumlah yang banyak, baru rasa manis itu akan muncul. Ini

disebabkan oleh karena rasa manis itu umumnya dimiliki oleh sumber energi. Jadi

dengan rasa manis yang harus dirangsang dengan jumlah banyak, akhirnya mau

tidak mau, energi yang sangat kita butuhkan juga masuk dalam jumlah banyak.

3. Rasa Asam / Asem ( Sour )

Rasa asam di lidah terletak di samping kiri dan kanan sedikit lebih ke

belakang rasa asin. Rasa asam relatif kurang disukai karena identik dengan sifat

iritatif dari rasa asam itu. Porsi yang dibutuhkan rasa asam sudah mulai kecil.

Sedikit rangsang asam masuk, kita sudah langsung merasakannya dan bisa dengan

cepat mengeluarkannya. Ini menguntungkan bagi tubuh, dengan sifat itu tubuh

jadi sedikit terlindung dari sifat negatif iritatif asam tadi. Hal ini juga sesuai

dengan gambaran sosial manusia. Sikap jelek itu kadang cepat sekali dirasakan

oleh lingkungan kita. Walaupun intensitasnya kecil. 

4. Rasa Pahit / Pait ( Bitter )

Rasa pahit itu terletak paling belakang/ pangkal lidah. Rasa pahit memiliki

kebutuhan porsi yang paling kecil. Sedikit saja rasa pahit masuk, lidah langsung

merasa tidak nyaman dan mengeluarkannya. Ini sangat menguntungkan bagi

tubuh karena rasa pahit itu identik dengan zat-zat toxic. Bayangkan Jika rasa

pahit membutuhkan porsi besar, dan baru bisa kita rasa jika rangsangan yang

masuk sudah cukup banyak, berarti tubuh kita sudah terlanjur kemasukan zat-zat

toksik dalam jumlah banyak dan kita terlambat meresponnya. Ketika toksik sudah

masuk, efeknya susah dihilangkan

Ada beberapa orang yang mempunyai “dunia rasa” yang berbeda-beda,

misalnya ada yang menukai pedas, ataupun ada yang tidak. Itu semua dipengaruhi

oleh faktor genetis yang berbeda-beda dan budaya sendiri-sendiri. Para peneliti

telah membuktikan bahwa di Amerika masyarakatnya adalah Supertaster yang

merasakan cabe, jahe sangat pedas sekalih begitu juga dengan gula mereka

meresakan sangat manis sekalih. Berbeda dengan Taster, mereka merasakan jahe

29

Page 30: LAPORAN PANCA INDERA

dan cabai biasa saja begitu juga dengan rasa yang lain. Ini disebabkan oleh jumlah

papila yang berbeda.

Lidah dan Organ Tubuh

Menurut Ayurveda, lidah ini erat sekali kaitannya dengan organ tubuh

bagian dalam. Oleh karena organ bagian dalam sulit dilihat dan diperiksa dan luar,

maka dengan memeriksa lidah ataü jihva dapat juga membantu menegakkan

diagnosis yang tepat. Hal ini dimungkinkan karena prana, elan vital atau energi

vital berada serta bergerak pula di seluruh bagian lidah. Gerakan prima ini sesuai

dengan keadaan organ di bagian dalam tubuh. Perubahan warna, penebalan atau

penipisan bagian tertentu dan lidah menunjukkan adanya kelainan atau gangguan

pada organ tertentu dalam tubuh. Jika dilihat dan segi bentuk, maka ujung lidah

merupakan cerminan keadaan di tubuh bagian atas. Bagian tengah dan pangkal

lidah sebagai refleksi tubuh bagian yang lebih di bawahnya. Oleh sebab itu,

perubahan yang terjadi pada ujung lidah pada umumnya menunjukkan adanya

gangguan pada organ tubuh bagian atas, terutama di daerah dada. Makin ke

belakang, pada pangkal lidah menandakan adanya gangguan pada organ tubuh

bagian bawah atau perut bawah, yakni usus besar dan rektum. Dengan keahlian

jihva pariksha atau memeriksa lidah secara seksama disertai pengetahuan yang

mendalam tentang perubahan warna dan bentuk lidah serta keterkaitannya dengan

organ dalam tubuh, maka para Balian akan dapat mengetahui hal berikut:

1. Menderita jvara (demam) atau tidak

2. Peningkatan salah satu unsur tri dosha.

3. Peningkatan dua atau tiga dan unsur tri dosha.

4. Dapat disembuhkan atau tidak penyakit yang sedang dideritanya.

30

Page 31: LAPORAN PANCA INDERA

Kenaikan unsur vatta menyebabkan lidah mati rasa dan retak, serta lidah

bentuknya seperti daun saka (sayuran). Bila lidah berwarna merah (rakta), merasa

seperti terbakar, tertutup daun sedang tumbuh, menandakan. ada kenaikan unsur

pitta. Lidah yang berwarna putih (sukia, sita), terasa berat, tebal, amat dingin,

diselimuti lapisan tebal, menandakan ada kenaikan unsur kapha.

Titik-titik atau bagian putih pada lidah dapat menjadi tanda-tanda beberapa

kondisi medis:

Efek samping dari antibiotik

Candidiasis

Debauch

Dehidrasi

Leukoplakia

Keratosis faringis

Jika ketiga unsur tri dosha yang meningkat bersamaan, lidah akan

berminyak, paridagdha (seperti terbakar), kasar, srastanga (bergaris) dan sphutita

(retak yang dalam). Gangguan yang terjadi pada alat-alat dalam tubuh dapat juga

dilihat tanda-tandanya pada lidah. Jika lidah berwarna kuning (pita) ini

menandakan ada gangguan pada organ hati yakrt). Gangguan pada jantung

(hrdaya) menyebabkan lidah berwarna biru (syama). Kelainan yang terjadi di

pinggir kiri-kanan ujung (depan) lidah, menandakan ada gangguan pada organ

paru (pupphusa). Bila di bagian kiri-kanan pangkal (belakang) lidah ada kelainan,

suatu tanda ada gangguan pada ginjal (vrkka). Kelainan yang terjadi pada pinggir

lidah tetapi letaknya di antara ujung dan pangkal lidah, jika di tepi kanan pertanda

ada gangguan pada liati (yakrt), kalau di pinggir kiri menunjukkan ada gangguan

pada organ limpa (plihan).

Bila ada seläput yang menutupi permukaan lidah, menunjukkan bahwa alat

pencernaan keracunan. Adanya selaput yang menutupi bagian permukaan tengah

lidah dan ujung depan ke belakang, tanda ada gangguan berupa penimbunan racun

pada organ jantung (hrdaya), lambung (aniasaya) dan usus sampai rektum

(pakvasaya). Jika hanya bagian belakang lidah saja yang tertutupi oleh selaput,

menandakan ada timbunan racun di usus, besar (sthulantram). Apabila ada

lekukan seperti bekas gigi di tepi lidah menunjukkan adanya gangguan pada

31

Page 32: LAPORAN PANCA INDERA

penyerapan di usus. Jika pada pemeriksaan tampak ada garis yang tajam pada

bagian tengah lidah menandakan terjadi gangguan pada tulang belakang. Bila

garis ini tampak berkelak-kelok berarti ada kelainan bentuk atau deformitas dari

tulang belakang. Dengan pelatihan yang tekun akan menambah kepekaan untuk

mengenali setiap perubahan yang terjadi pada lidah sehingga jihva pariksha ini

akan sangat bermanfaat dalam membantu menegakkan diagnosis suatu penyakit

yang diderita oleh seseorang.

Setiap gangguan yang terjadi pada organ dalam tubuh manusia akan terjadi

juga perubahan warna dan/atau sensitivitas pada bagian tertentu dan permukaan

lidah. Gangguan organ yang berada di dalam dada, seperti jantung dan paru akan

terlihat pada permukaan daerah ujung lidah. Jika terjadi gangguan pada organ

yang berada di dalam rongga perut, yakni lambung, usus, hati, pankreas, limpa

atau lien, dan ginjal akan tampak adanya perubahan warna dan/atau sensitivitas

pada daerah pangkal permukaan lidah. Contohnya, bila terjadi gangguan pada

hati, maka pada permukaan lidah sebelah kanan akah tampak terjadi perubahan

warna ataü sensitivitas (rasa mengecap berubah). Perubahan warna pada

permukaan lidah erat pula kaitannya dengan perubahan unsur tri dosha (kapha,

pitta, vata) di dalam tubuh. Warna keputih-putihan pada permukaan lidah

menandakan unsur kapha atau cairan di dalám tubuh terganggu keseimbangannya.

Jika warna lidah kemerah-merahan atau kuning-kehijauan, berarti ada gangguan

pada unsur pitta, yakni gangguan metabolisme. Kalau permukaan lidah berwarna

hitam kecoklat-coklatan pertanda ada gangguan pada unsur vata (udara, gas).

Lidah yang tampak pucat berarti ada penurunan jumlah dhatu rakta (butir darah

merah).

32

Page 33: LAPORAN PANCA INDERA

6. Jelaskan yang dimaksud : Glositis, media rhomboid glositis, dan fissure

tangoe, sertakan gambar!

a. Glossitis

Pengertian

Glositis adalah suatu keradangan pada lidah. Glossitis bisa bisa terjadi akut

atau kronis. Penyakit ini juga merupakan kondisi murni dari lidah itu sendiri atau

merupakan cerminan dari penyakit tubuh yang penampakannya ada pada lidah.

Biasanya kondisi ini bisa menyerang pada semua tingkatan usia. Tetapi

nampaknya kelainan ini sering menyerang pada laki- laki dibandingkan pada

wanita.

Penyebab

Terdapat beberapa penyabab dari glossitis sini, bisa lokal maupun

sistemik.

Penyebab local

Bakteri dan infeksi virus dapat merupakan penyebab lokal dari glossitis.

Trauma atau iritasi mekanis dari sesuatu yang terbakar, gigi atau peralatan gigi

merupakan penyebab lokal yang lain. Iritasi lokal seperti dari tembakau, alkohol

dan makanan yang pedas ataupun makan yang berbumbu dapat juga menciptakan

kondisi glossitis ini. Suatu reaksi alergi dari pasta gigi, obat kumur dan bahan

bahan lain yang diletakkan di dalam mulut merupakan salah satu penyebab lokal.

Penyebab sistemik

Glossitis sistemik merupakan hasil dari kelainan nutrisi, penyakit kulit dan

infeksi sistemik.Seseorang dengan kekurangan gisi atau malnutrisi atau kurangnya

33

Page 34: LAPORAN PANCA INDERA

asupan vitamin B dalam dietnya juga menyebablkana glossitis ini terbentuk.

Penyakit kulit seperti oral lichen planus, erythema multiforme, aphthous ulcers,

dan pemphigus vulgaris juga bisa menyebabkan glossitis. Infeksi seperti syphilis

dan human immunodeficiency virus ( HIV ) kemungkinan memberikan tanda

bahwa glossitis ini merupakan gejala yang pertama kali akan muncul nantinya.

Kadangkala penyebab dari glossitis ini adalah keturunan.

Suatu pemeriksaan yang mendalam merupakan hal yang perlu dilakukan

guna untuk mendapatkan penyebab dari glossitis ini secara pasti.Kadangkala bila

penyebabnya tidak jelas dan tidak ada kemajuan setelah dilakukan

perawatan,maka perlu dilakukan biopsi.PAda beberapa kasus,glositis akan

menyembuh pada pasien dengan rawat jalan. Kadangkala rawat inap diperlukan

bila pembengkakan pada lidah ini membesar dan menghalangi jalannya udara

yang kita hisap.

Tanda dan gejala

Tanda dan gejala dari glossitis in bervariasi oleh karena penyebab yang

bervariasi pula dari kelainan ini, tanda dasar kelainan ini adalah :

- Lidah menjadi berubah warnanya dan terasa nyeri.Warna yang dihasilkan

bervariasi dari gelap merah sampai dengan merah terang.

- Lidah yang terkena mungkin akan terasa nyeri dan menyebabkan sulitnya untuk

mengunyah, menelan atau untuk bercakap cakap.

- Lidah yang mempunyai kelainan ini permukaannya akan terlihat halus.Terdapat

beberapa ulserasi atau borok yang terlihat pada lidah ini.

Pengobatan dan pencegahan

Perawatan dari glosotis ini tergantung dari kasusnya. Antibiotics

dipergunakan bila kelainan ini melibatkan bakteri. Bila penyebabnya adalah

defisiensi gisi, maka diperlukan supplement yang memadai yaitu harus diberikan

zat besi yang merupakan ciri defisiensi utama dari glossitis ini. Pembengkakan

dan rasa tidak nyaman di mulut dilakukan pemberian obat obatan yang diberikan

secara oral. Obat kumur yaitu campuran setengah teh baking soda dan dicampur

dengan air hangat akan membantu keadaan ini. Bila pembengkakan dirasakan

parah,bisa diberikan kortokosteroid. Diet cari nampaknya harus diberikan pada

seseorang dengan glossitis ini.

34

Page 35: LAPORAN PANCA INDERA

Kebersihan rongga mulut merupakan hal yang harus dilakukan. Sikat gigi

dan penggunaan dental floss atau benang gigi merupakan suatu keharusan, juga

jangan lupa untuk membersihkan lidah selepas makan.kemudian kunjungi dokter

gigi secara teratur. Jangan gunakan bahan bahan obat atau makanan yang

merangsang lidah untuk terjadi iritasi atau agent sensitisasi.Bahan bahan ini

termasuk makanan yang panas dan beralkohol. Kemudian juga hentikan merokok

dan hindari penggunaan tembakau dalam jenis apapun. Dan sebaiknya segera

konsultasi ke dokter bila gangguannya bertambah parah. Bila lidah sudah

mengkalangi jalan nafas oleha karena proses enlargement, bila hal ini terjadi

mutlak diperlukan perawatan yang lebih intensif.

Macam-macam Radang Lidah :

1. Radang Lidah Akut ( Glossitis Akut )

Terjadi akibat tergigit, tersengat lebah, sebagai komplikasi penyakit-

penyakit lain, pada anemia pernisiosa, anemia defisiensi besi dengan Sindrom

Plummer Vinson atau Sindrom Paterson Kelly (atrofi selaput lendir mulut, anemia

dan disfagia ) dan pada moniliasis.

2. Radang Lidah Kronik

a. Geographic Tounge

Lidah seperti peta, tampak garis-garis putih akibat terlepasnya lapisan mukosa

( lender ) dari tempatnya. Biasanya terjadi pada anak-anak.

b. Hairy Tounge

Tampak area berwarna lebih merah di tengah lidah dengan permukaan seperti

berambut yang disebabkan oleh papilla filiformis yangf sangat hipertrofi dan

tumbuh memanjang berlebihan. Warna menjadi kehitaman karena ada makanan

pada bagian yang berambut atau karena pengaruh rokok. Banyak terjadi pada

penderita AIDS.

c. Glossitis Tuberculosa

Terjadi karena dahak yang ikut tertelan pada penderita tuberkulosa sehingga

Mycobacterium tuberculosa tumbuh di lidah. Berupa tukak-tukak di pinggir atau

pangkal lidah, di gusi dan bagian dalam pipi. Mikroskopis, ada jaringan granulasi

35

Page 36: LAPORAN PANCA INDERA

yang khas dengan nekrosis, sel-sel epiteloid yg membentuk tuberkel & sel datia

langhans. Primer jarang terjadi pd mulut dan biasanya sekunder.

d. Glossitis Luetica

Berupa ulkus pada lidah, biasanya disebabkan oleh Treponema pallidum.

Stadium I-III sama dengan stomatitis luetika. Stadium I ditandai chancre durum di

mulut. Stadium II ditandai dengan terjadinya mucous patches dan bercak-bercak

berbentuk macula pada lidah. Pada stadium III dapat berbentuk gumma pada lidah

dan palatum. Jika gumma sembuh akan diganti jaringan ikat (Lingua Lobulata ).

Selain itu, dapat terjadi glossitis intertisialis ( lidah kaku dan keras akibat fibrosis

luas yang disertai sclerosis ) yang menyebabkan permukaan lidah menjadi licin

karena atrofi pada papilla filiformis.

e. Atropic Glossitis

Atropic glossitis seringkali disebabkan oleh kondisi gizi seseorang yang buruk.

Pada kasus ini, pecandu alcohol yang dietnya kekurangan asam folat dan vitamin

B lainnya ditunjukkan dengan merahnya lidah dengan berkurangnya papila

filiform atau papila yang berbentuk seperti benang halus.

a. media Rhomboid glossitis

Pembentukan lidah dibentuk dari 2 proses sampingan ( penyorotan jaringan )

dimana bertemu di tengah-tengah dan bergabung, dari depan ke belakang. Di

hampir seluruh manusia penggabungan ini komplit tetapi terkadang

penggabungan ini tidak komplit dan tanpa gejala luka seperti gambar di atas. DI

sebagian kasus, struktur ini cenderung terjangkit ragi sariawan, Candida albicans.

36

Page 37: LAPORAN PANCA INDERA

Infeksi ini tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi menyebabkan radang atau

kemerahan dan anatomi permukaan lidah berbeda dari yang normal di area lidah

bagian tengah. Tidak ada perawatan yang penting dalam luka ini. Hal ini dianggap

hal yang normal. Luka ini terkadang akan berkurang sementara bila diobati

dengan Nystatin atau Diflucan.

b. Fissure Tongue

gambar fissure tongue gambar geographic tongue

Fissure tongue jarang terdapat pada anak. Fissure tongue terdapat pada pada

pasien kretinisme dan mongol. Terdapat pada dorsum lidah, simetris memanjang.

Menurut Robinson hal ini terjadi oleh karena defisiensi Vitamin B Compleks.

Permukaan lidah tidak licin dan sering timbul inflamasi (peradangan).

Fissured tongue, juga dikenal sebagai scrotal tongue dengan karakteristik ada

lipatan dan retakan / celah di permukaan lidah. Retakan atau celah kedalamannya

bervariasi dan biasanya memanjang dan bercabang-cabang dari lekuk tengah

seperti gambar diatas. Kondisi ini tidak menyebabkan gejala, tidak karena unsur

makanan, runtuhan di kedalamandari retakan / celah menyebabkna glossitis ringan

( peradangan pada lidah ). Ini dianggap sebagai hal yang wajar dalam anatomi

lidah.

Geographic Tongue (mirip fissure tongue)

Sering dijumpai. Etiologi : tidak diketahui

- Menurut BURKET oleh karena infeksi fungi dan bakteri

- Lapisan keratin papilla mengalami desquamasi dan inflamasi dari korium.

37

Page 38: LAPORAN PANCA INDERA

- Terjadi pewarnaan merah halus dan dibatasi oleh papilla filiformis pada dorsum

lidah.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2007.fissure tongue. http://www.google.com. Diakses tgl 1Juni2009.

Anonim.2007.glositis. http://www.google.com. Diakses tgl 1Juni2009.

Anonim.2008.Indera penciuma. http://www.google.com. Diakses tgl 1Juni2009.

Anonim.2008.Indera pendengaran. http://www.google.com. Diakses tgl 2Juni2009.

Anonim.2008.Indera penglihatan. http://www.google.com. Diakses tgl 1Juni2009.

Anonim.2008.Indera peraba http://www.google.com. Diakses tgl 1Juni2009.

Anonim.2008.Indera perasa. http://www.google.com. Diakses tgl 2Juni2009.

38

Page 39: LAPORAN PANCA INDERA

The embryonic tongue is formed by two lateral processes (tissue projections)

which meet in the middle and fuse, from front to back. In most people this fusion

is complete, but occasionally, the fusion is incomplete, and an asymptomatic

(without symptoms) lesion like the one above is formed. In many cases, this

structure tends to be infected with the thrush yeast, Candida albicans. This

infection is also painless, but it causes an atrophic inflammation (redness and the

loss of normal surface anatomy) in the immediate area. No treatment is necessary

for this lesion. It is considered normal anatomy. The lesion will sometimes

recede temporarily when treated with Nystatin or Diflucan®

. also known as scrotal tongue is characterized by folds and fissures in the dorsal

(top) surface of the tongue. The fissures are of variable depth and usually extend

laterally from a median groove as is pictured above. This condition does not

cause any symptoms, unless food particles and debris lodge in the depths of the

fissures causing a mild glossitis (inflammation of the tongue). It is considered to

be a normal form of tongue anatomy.

39