9
NH Korindo Research Laporan Mingguan (10 Juni – 14 Juni) JCI - one month INNI Index – one month Ringkasan: Ulasan pekan lalu: Pekan lalu, IHSG bergerak sideways seiring dengan minimnya sentimen menjelang libur hari raya lebaran. Dari sisi global, pertemuan antara Presiden Trump dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk membahas kesepakatan dagang menjadi sentimen positif. Sebaliknya, gugatan hukum Huawei terhadap AS menimbulkan negatif sentimen. Dari domestik, menjelang akhir Mei, beberapa emiten terutama emiten large cap.— yang membagikan dividen atas laba bersih 2018 kepada pemegang sahamnya digunakan investor untuk melakukan aksi profit taking. S&P yang menaikkan peringkat surat utang Indonesia ke level BBB menjadi katalis positif bagi IHSG pada akhir pekan lalu sebelum libur panjang Lebaran. Prakiraan pekan ini: Sektor otomotif Indonesia ditekan oleh kegaduhan politik berkepanjangan yang berujung instabilitas ekonomi. Namun, sektor ini masih berharap pada momentum Lebaran yang umumnya disertai peningkatan harga tiket transportasi dan berpotensi tingkatkan penjualan mobil. Selain itu, GAIKINDO juga menargetkan penjualan mobil nasional 2019 sebanyak 1,1 juta karena potensi penurunan suku bunga berpotensi mengalami penurunan. Berdasarkan estimasi tersebut, NHKS mengulas saham ASII yang diperkirakan mencapai target harga Rp 8.600 dengan P/E trailing band sebesar 6,8x, ditopang oleh peningkatan kontribusi jasa keuangan dan alat berat, serta penjualan otomotif yang relatif stabil.

Laporan Mingguan (10 Juni 14 Juni) - nhsec.co.idBahasa).pdfmenjadi BBB yang dilandasi prospek kuatnya pertumbuhan ekonomi dan kebijakan fiskal yang sesuai dengan kondisi ekonomi Indonesia

  • Upload
    vocong

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

NH 해외주식 –인도네시아

1

NH Korindo Research

Laporan Mingguan (10 Juni – 14 Juni)

JCI - one month INNI Index – one month

Ringkasan:

Ulasan pekan lalu: Pekan lalu, IHSG bergerak sideways seiring dengan minimnya sentimen menjelang libur hari raya lebaran. Dari sisi global, pertemuan

antara Presiden Trump dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk membahas kesepakatan dagang menjadi sentimen positif. Sebaliknya, gugatan

hukum Huawei terhadap AS menimbulkan negatif sentimen. Dari domestik, menjelang akhir Mei, beberapa emiten terutama emiten large cap.— yang

membagikan dividen atas laba bersih 2018 kepada pemegang sahamnya digunakan investor untuk melakukan aksi profit taking. S&P yang menaikkan

peringkat surat utang Indonesia ke level BBB menjadi katalis positif bagi IHSG pada akhir pekan lalu sebelum libur panjang Lebaran.

Prakiraan pekan ini: Sektor otomotif Indonesia ditekan oleh kegaduhan politik berkepanjangan yang berujung instabilitas ekonomi. Namun, sektor ini

masih berharap pada momentum Lebaran yang umumnya disertai peningkatan harga tiket transportasi dan berpotensi tingkatkan penjualan mobil. Selain

itu, GAIKINDO juga menargetkan penjualan mobil nasional 2019 sebanyak 1,1 juta karena potensi penurunan suku bunga berpotensi mengalami

penurunan. Berdasarkan estimasi tersebut, NHKS mengulas saham ASII yang diperkirakan mencapai target harga Rp 8.600 dengan P/E trailing band

sebesar 6,8x, ditopang oleh peningkatan kontribusi jasa keuangan dan alat berat, serta penjualan otomotif yang relatif stabil.

NH 해외주식 –인도네시아

2

IHSG Pekan Lalu

Source: Bloomberg, NH Korindo Research

Foreign Net Flow – Last 10 Days

Source: Bloomberg, NH Korindo Research

Global Market Movement

•Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) : 6.209,12 (+2,5%)

Investor Asing : Net buy senilai Rp1,9 triliun (vs. net sell pekan lalu senilai Rp2,2 triliun)

USD/IDR : 14.273 (-0,81%)

Imbal hasil obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun : 7,967% (+4,6 bps)

IHSG Bergerak Sideways Pekan Lalu

Pada pekan lalu, IHSG bergerak sideways lantaran minim sentimen jelang hari raya Lebaran. Pada awal pekan lalu, IHSG akhirnya menerima net buy asing setelah diskusi dagang antara Presiden AS dengan

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Diskusi tersebut memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar yang dihantui kekhawatiran memanasnya perang dagang. Selain itu, IHSG ditutup melemah karena aksi

profit taking yang dipicu pembagian dividen maupun penguatan rupiah. Beberapa emiten-- large cap emiten terutama-- membagikan dividen atas laba bersih pada 2018. Sementara itu, apresiasi rupiah selama

3 hari berturut-turut digunakan oleh pelaku pasar untuk meraup keuntungan melalui perdagangan pasar spot. Pada pertengahan pekan lalu, IHSG rebound, berbanding terbalik dengan kinerja indeks di bursa

saham Asia. Bursa saham Asia melemah terkena imbas memanasnya perang dagang AS-Tiongkok karena Huawei akhirnya mengambil langkah hukum untuk mempercepat penyelesaian gugatan terhadap

AS, yang diajukan pada Maret 2019. Gugatan Huawei mempersulit kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang sehingga kemungkinan resesi ekonomi global dan memburuknya data ekonomi makro negara

maju akan semakin besar. Pada akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat +1,7% sebelum libur panjang hari lebaran. Keputusan Standard and Poor’s (S&P) untuk menaikkan peringkat surat utang Indonesia

menjadi BBB yang dilandasi prospek kuatnya pertumbuhan ekonomi dan kebijakan fiskal yang sesuai dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini menjadi katalis positif bagi IHSG dan saham-saham yang

berada di sektor perbankan. Selain itu, investor asing juga mencatatkan net buy dipicu oleh kinerja rupiah yang menguat.

NH 해외주식 –인도네시아

3

Pergerakan INNI Pekan Lalu

Source: Bloomberg, NH Korindo Research

Theme 2. Invest in Trend (11 Stocks) – Policy Base

Source: Bloomberg, NH Korindo Research

Theme 1. Invest in Value (19 Stocks) – Market Cap Base

•INNI Index : 7.692,43 (+3,6%)

INNI Theme 1 (Value) : 7.784,02 (+3,6%)

INNI Theme 2 (Trend) : 7.143,03 (+3,7%)

INNI Index Menguat Pekan Lalu

Pada awal pekan lalu, INNI Index menguat 1,52% ditopang oleh saham sektor ritel seperti MAPI (+6,3%) dan RALS (+5,5%). Sektor ritel menguat seiring dengan peningkatan uang beredar yang mencapai

Rp160 triliun, menurut data Bank Indonesia. Peredaran uang tersebut digunakan masyarakat untuk berbelanja di sektor ritel yang puncaknya pada minggu terakhir di bulan Ramadan. Selain itu, RALS juga

berencana untuk membagikan dividen sebesar Rp50 per saham yang meningkat dibandingkan Rp40 per saham pada tahun sebelumnya. Namun keesokan harinya, INNI Index melemah 0,86% yang ditekan

oleh BMRI (-4,5%) pasca pembatalan rencana akuisisi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) karena kesepakatan terkait harga jual per saham tidak tercapai. Pada pertengahan pekan lalu, INNI Index menguat

1,19% yang ditopang oleh saham konstruksi seperti PWON (+2,9%) dan WIKA (+2,7%). Sektor properti menguat lataran tingginya permintaan rumah sederhana bagi segmen menengah ke bawah. Selain itu,

kementerian keuangan juga merelaksasi batas harga rumah sederhana. Kebijakan tersebut menjadi katalis positif bagi perusahaan properti untuk meningkatkan penjualannya. Pada akhir pekan lalu, INNI

Index menguat ditopang oleh saham perbankan, yaitu BBRI (+4,1%) dan saham konsumer, yaitu INDF (+3,9%). Sektor perbankan menguat (+1,86%) setelah S&P meningkatkan peringkat surat utang

Indonesia dari level BBB- pada 31 Mei 2018 menjadi BBB. Selain itu, munculnya wacana penurunan suku bunga the Fed untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi menjadi sentimen positif bagi sektor ini.

Saham konsumer, khususnya INDF, menguat setelah pembagian dividen sebesar 50% dari total laba bersih 2018. Secara mingguan, INNI Index menguat 3,6% ke level 7.692.

NH 해외주식 –인도네시아

4

Pergerakan Sektor Pekan Lalu

Source: Bloomberg, NH Korindo Research

Last Week INNI Sector Movement

Source: Bloomberg, NH Korindo Research

Sector Rotation – Last 10 Days

Ulasan Sektor Pekan Lalu

• Pendorong INNI Index

Pekan lalu, sektor industri dasar yang menguat 7,5% menjadi top gainer. Saham SMGR (+3,13%) dan Saham INTP (+4,69%) yang termasuk dalam INNI Index berhasil menguat walaupun prospeknya

masih belum bagus karena konsumsi semen dalam negeri masih lambat terutama pada kuartal I dan II 2019. Kondisi kapasitas semen dalam negeri yang masih oversupply dan lambatnya pembangunan

proyek properti merupakan musabab muramnya prospek industri semen. Namun, SMGR berhasil mendongkrak pendapatannya pada kuartal I-2019 dan berencana untuk melakukan sejumlah inisiatif

pemeliharaan fasilitas produksi dan distribusi sehingga siap memenuhi suplai semen yang akan bertumbuh pada periode berikutnya. INTP juga berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 50,2%

pada kuartal I-2019 karena harga jual rata-rata yang lebih tinggi +/- 6% dari 2018 dan efisiensi operasi, seperti hanya menjalankan pabrik-pabrik terbaru. Ketua Asosiasi Semen Indonesia memperkirakan

adanya potensi pertumbuhan industri semen karena proyek pembangunan infrastruktur masih digarap pada 2019.

Sektor properti pun menguat sebesar 4,5% dan menjadi top gainer ke-2. Penguatan dipicu oleh keputusan Kementerian Keuangan (Kemkeu) yang merelaksasi batas harga rumah yang berhak

mendapatkan insentif pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kebijakan tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 81 Tahun 2019. Pembebasan PPN untuk rumah

sederhana mendukung program pemerintah untuk mewujudkan tersedianya perumahan yang terjangkau oleh masyarakat lapisan bawah. Kami predikisi hal ini akan menjadi katalis yang positif bagi

saham-saham sektor properti yang berada dalam INNI Index, seperti CTRA dan PWON.

3.3%

2.9%

2.4%

2.2%

4.5%

7.5%

3.8%

2.2%

3.0%

-5.0% -1.0% 3.0% 7.0% 11.0%

Finance

Consumer

Infrastructure

Trade

Property

Basic Industry

Misc Industry

Mining

Agricultrue

NH 해외주식 –인도네시아

5

Prakiraan Pekan Ini: Aneka Industri (1)

• Penjualan Mobil Tergelincir 17,8% YoY pada AprilData Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengungkapkan kemerosotan 17,8% YoY menjadi 84.029 unit di penjualan kendaraan roda empat (mobil/ 4W)

wholesale Indonesia periode April. Seluruh merek mobil mengalami penurunan penjualan—Mitsubishi tergelincir paling dalam. Sehingga, sepanjang Januari-April 2019, total penjualan

mobil di Indonesia turun 14,3% atau sejumlah 337.892 unit dibanding periode sama tahun sebelumnya. Sebagai catatan, industri otomotif khususnya mobil menjadi salah satu indikator

penting perekonomian Indonesia lantaran industri ini terjalin erat dengan industri kecil lainnya dalam suatu rantai pasokan kompleks.

• Faktor Penekan Penjualan MobilIndikasi tekanan daya beli dan kegaduhan politik domestik berkepanjangan—pemantik instabilitas ekonomi—menekan gairah pembelian mobil baru. Gugatan politik ke Mahkamah

Konstitusi atas ketidakpuasan hasil Pemilu 2019 meresahkan masyarakat. Kisruh politik ini menjadi sentimen negatif yang memasung angka penjualan mobil baru umumnya meningkat

pada saat momen Ramadan dan jelang Lebaran. Kendati kondisi politik yang bergejolak, GAIKINDO tetap optimis atas tercapainya target penjualan mobil nasional 2019 karena adanya

berkah hari raya Lebaran dan maraknya pameran otomotif.

Source: BPS, NH Korindo Research

GDP Growth on Grounds of 1Q19 Spending

Source: Astra International, NH Korindo Research

Indonesia Local Auto Sales Market Share

NH 해외주식 –인도네시아

6

Prakiraan Pekan Ini: Aneka Industri (2)

• Momen Lebaran Berpotensi Meningkatkan Penjualan OtomotifGAIKINDO berharap momen Lebaran menjadi katalis pemacu penjualan mobil. Beroperasinya tol Trans Jawa sebagai jawaban atas mahalnya harga tiket kereta api menjadikan

mengendarai mobil sebagai pilihan alternatif mudik Lebaran. Tak hanya bergantung pada momen Lebaran, GAIKINDO agresif menggelar pameran, seperti GAIKINDO Indonesia

International Auto Show (GIIAS) yang menawarkan mobil model terbaru dan program penjualan akhir tahun sebagai upaya meraup penjualan berlimpah pada 2H19.

• Prediksi Penjualan Mobil oleh GAIKINDOInvestor akan mencermati rilis data penjualan mobil Mei pada pertengahan Juni. GAIKINDO sebelumnya menargetkan penjualan mobil nasional 2019 sebanyak 1,1 juta unit, relatif

sama dengan target 2018. Target tersebut dibuat di tengah kondisi paradoks: stagnasi pertumbuhan ekonomi seiring potensi penurunan suku bunga. Tingkat suku bunga acuan Bank

Indonesia (BI) mempengaruhi tingkat penjualan mobil yang 70% diangsur secara kredit. Penurunan suku bunga akan diiringi oleh mengecilnya margin angsuran sehingga penjualan

mobil merangkak naik, dan hal sebaliknya berlaku. Data GAIKINDO mencatat bahwa segmen mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/ LCGC) dan low multi purpose

vehicle (MPV) merupakan segmen yang paling diminati masyarakat Indonesia. Penjualan dua kelas tersebut berkontribusi hingga 60% terhadap penjualan mobil secara nasional.

Source: Jasa Marga, NH Korindo Research Source: Bloomberg, NH Korindo Research

Local Auto Sales VS BI 7-D Reverse Repo RateTrans Jawa Toll Road

NH 해외주식 –인도네시아

7

Astra International Tbk (ASII – Miscellaneous Industry)

IDR bn FY2017 FY2018 FY2019E FY2020E

Revenue 206,057 239,205 249,074 265,434

y-y 13.8% 16.1% 4.1% 6.6%

Net profit 18,847 21,673 23,683 25,449

EBITDA 28,192 36,290 38,664 41,499

NPM 9.2% 9.1% 9.5% 9.6%

EPS 466 535 586 626

P/E 17.8x 15.4x 12.6x 11.7x

4WD Sales (unit) and ASII shares (%)

• NHKS merekomendasikan beli (BUY) saham ASII yang diproyeksikan mencapai target harga Rp 8.600, atau

dengan P/E trailing band sebesar 6,8% dari penutupan akhir pekan ini. Pada 2019 penjualan otomotif ASII

sebagai penguasa pangsa pasar didukung oleh mobil model baru yang dipamerkan di ajang GIIAS,

ekspektasi kenaikan penjualan Mei, dan estimasi penurunan suku bunga BI (7DRRR).

• Peningkatan Kontribusi Jasa Keuangan dan Alat Berat

Pada 1Q19, ASII melalui dua segmen bisnisnya berhasil meraup laba bersih Rp 5,2 triliun yang meningkat

4,7% dibandingkan 1Q18. Bisnis jasa keuangan—didukung oleh peningkatan pembiayaan mobil dan alat

berat 51% dan 69% masing-masing—berhasil membukukan peningkatan laba bersih 32% menjadi Rp1,4

triliun. Sementara, bisnis alat berat mampu menuai laba bersih Rp1,8 triliun, yang meningkat 20%.

• Penjualan Otomotif Relatif Stabil

ASII hanya mencatatkan penurunan penjualan mobil sebesar 5% menjadi 134.000 unit, lebih sedikit

dibandingkan penurunan 13% penjualan mobil nasional menjadi 254.000 unit. Pencapaian tersebut

memperbesar pangsa pasar ASII dari 49% menjadi 53% pada 1Q19 ketika ASII meluncurkan 6 mobil model

baru, dan dua model revamped. Di sisi lain, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), bisnis komponen otomotif Grup,

bukukan peningkatan laba bersih 9%. Kenaikan pendapatan pasar pabrikan otomotif (OEM/ Original

Equipment Manufacturer), pasar suku cadang pengganti (REM/ Replacement Market), dan segmen ekspor

berkontribusi bagi lonjakan laba bersih.

5 - years P/E trailing band

Source : Company, NHKS Research Source: Gaikindo, NHKS Research

4W Wholesales by Brand (unit)

Dec 2019 Target Price 8,600

Consensus Price 8,613

Last Price (IDR) as of May 31, 2019 7,450

TP vs. Last Price 15,4%

Revenue Breakdown:

Automotive 45.0%

Heavy Equipment & Mining 36.0%

Agribusiness 19.0%

Source : Company, NHKS Research

NH 해외주식 –인도네시아

8

Daftar Saham INNI

Source : Bloomberg, NHKS Research

Last

Price

End of

Last Year

Price

Target

Price*Rating

Upside

Potential

(%)

1 Year

Change

(%)

Market

Cap

(IDR tn)

Price /

EPS

(TTM)

Price /

BVPS

Return on

Equity

(%)

Dividend

Yield TTM

(%)

Sales

Growth

Yoy (%)

EPS

Growth

Yoy (%)

Adjusted

Beta

Finance 16.4 2,305.2

BBCA 29,100 26,000 32,000 Hold 10.0 28.2 717.5 27.2x 4.5x 17.9 1.2 15.1 10.3 1.0

BBRI 4,100 3,660 4,650 Hold 13.4 33.1 505.7 15.1x 2.6x 18.8 3.2 11.2 10.3 1.4

BMRI 7,675 7,375 8,000 Hold 4.2 8.9 358.2 13.6x 1.9x 15.0 3.1 10.9 23.4 1.4

Consumer (1.5) 1,360.2

GGRM 80,475 83,625 110,000 Buy 36.7 17.5 154.8 18.8x 3.3x 18.0 3.2 19.2 24.5 1.0

UNVR 44,500 45,400 59,000 Buy 32.6 (2.4) 339.5 37.7x 37.5x 112.2 2.7 (0.8) (4.6) 1.0

ICBP 9,800 10,450 11,800 Buy 20.4 12.6 114.3 24.3x 4.9x 21.6 2.2 13.9 10.6 0.8

INDF 6,600 7,450 8,700 Buy 31.8 (6.7) 58.0 13.4x 1.6x 12.8 4.6 8.7 14.1 1.2

KAEF 3,390 2,600 4,100 Buy 20.9 33.5 18.8 47.2x 8.3x 16.6 0.4 21.8 (44.6) 1.0

KLBF 1,405 1,520 1,870 Buy 33.1 2.6 65.9 26.7x 4.3x 16.9 1.8 7.0 1.0 1.3

Infrastructure 12.9 790.60

TLKM 3,900 3,750 4,350 Hold 11.5 10.8 386.3 20.9x 3.7x 18.2 3.4 7.7 8.6 0.9

JSMR 5,700 4,280 6,000 Hold 5.3 28.1 41.4 18.8x 2.4x 13.3 0.8 (20.8) 0.3 1.0

Trade (12.5) 703.5

UNTR 25,350 27,350 35,000 Buy 38.1 (27.7) 94.6 8.1x 1.7x 22.3 4.7 19.0 20.6 0.9

SILO 4,270 3,590 4,350 Hold 1.9 (38.8) 6.9 365.0x 1.1x 0.3 N/A 18.2 583.3 0.8

MIKA 1,840 1,575 2,300 Buy 25.0 2.5 26.8 41.8x 6.3x 15.7 N/A 15.8 18.2 0.6

LPPF 3,750 5,600 5,500 Buy 46.7 (59.0) 10.9 11.0x 5.9x 45.6 8.9 (1.7) (41.2) 0.9

RALS 1,620 1,420 2,050 Buy 26.5 18.7 11.5 16.8x 2.8x 17.5 2.5 (0.4) 428.0 0.7

MAPI 880 805 1,300 Buy 47.7 4.5 14.6 32.3x 2.6x 10.5 1.1 8.4 (62.3) 0.8

Property (2.1) 401.0

PWON 705 620 725 Hold 2.8 25.9 34.0 12.6x 2.5x 22.3 0.9 3.9 28.1 1.3

CTRA 980 1,010 1,080 Hold 10.2 (3.0) 18.2 13.6x 1.2x 9.5 1.0 21.3 114.3 1.8

PTPP 1,970 1,805 2,450 Buy 24.4 (23.6) 12.2 8.0x 0.9x 12.4 2.5 34.9 12.0 1.5

WSKT 1,810 1,680 2,600 Buy 43.6 (22.0) 24.6 7.8x 1.3x 18.5 4.0 (30.0) (53.0) 1.4

WIKA 2,270 1,655 2,500 Hold 10.1 35.9 20.4 11.0x 1.3x 13.2 1.7 3.9 66.9 1.3

Basic Ind. (4.3) 582.5

KRAS 402 402 600 Buy 49.3 (6.9) 7.8 N/A 0.3x (7.3) N/A (13.8) (966.7) 1.2

SMGR 11,550 11,500 13,600 Buy 17.7 37.5 68.5 23.3x 2.2x 9.7 1.2 22.8 (34.8) 1.3

INTP 21,200 18,450 19,000 Hold (10.4) 20.3 78.0 61.0x 3.3x 5.3 2.6 8.5 50.2 1.5

Misc Ind. 5.9 373.6

ASII 7,450 8,225 8,600 Buy 15.4 8.0 301.6 13.8x 2.1x 16.2 2.9 6.8 4.9 1.2

Mining (12.1) 370.5

ADRO 1,295 1,215 1,750 Buy 35.1 (31.3) 41.4 6.3x 0.8x 12.6 7.0 10.8 59.2 1.2

PTBA 3,060 4,300 5,100 Buy 66.7 (19.5) 35.3 6.8x 1.9x 29.2 11.1 (7.2) (21.7) 1.1

INCO 2,700 3,260 4,400 Buy 63.0 (30.1) 26.8 55.4x 1.0x 1.8 N/A (25.8) N/A 1.5

ANTM 725 765 1,200 Buy 65.5 (16.2) 17.4 21.8x 0.9x 4.1 1.8 8.5 (30.1) 1.4

NH 해외주식 –인도네시아

9

DISCLAIMER

This report and any electronic access hereto are restricted and intended only for the clients and related entities of PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.

This report is only for information and recipient use. It is not reproduced, copied, or made available for others. Under no circumstances is it considered as

a selling offer or solicitation of securities buying. Any recommendation contained herein may not suitable for all investors. Although the information hereof

is obtained from reliable sources, its accuracy and completeness cannot be guaranteed. PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies,

employees, and agents are held harmless form any responsibility and liability for claims, proceedings, action, losses, expenses, damages, or costs filed

against or suffered by any person as a result of acting pursuant to the contents hereof. Neither is PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated

companies, employees, nor agents are liable for errors, omissions, misstatements, negligence, inaccuracy contained herein.

All rights reserved by PT NH Korindo Sekuritas Indonesia

Head Office :

Wisma Korindo 7th Floor

Jl. M.T. Haryono Kav. 62

Pancoran, Jakarta 12780

Indonesia

Telp : +62 21 7976202

Fax : +62 21 7976206

Branch Office BSD:

ITC BSD Blok R No.48

Jl. Pahlawan Seribu Serpong

Tangerang Selatan 15322

Indonesia

Telp : +62 21 5316 2049

Fax : +62 21 5316 1687

Branch Office Solo :

Jl. Ronggowarsito No. 8

Kota Surakarta

Jawa Tengah 57111

Indonesia

Telp : +62 271 664763

Fax : +62 271 661623

PT NH Korindo Sekuritas IndonesiaMember of Indonesia Stock Exchange