97
1 BAB 1. PUSKESMAS MAYANG 1.1 Profil Puskesmas Mayang Puskesmas mayang yang berada di kabupaten Jember wilayah timur memiliki luas wilayah 63,78 km 2 dengan jumlah penduduk 49.249 orang. Wilayah kerja Puskesmas Mayang meliputi 7 desa, yaitu: Mayang, Mrawan, Seputih, Sidomukti, Sumber Kejayan, Tegal Rejo, dan Tegal Waru. A. Geografi 1. Luas Wilayah : 63,78 km 2 2. Wilayah dataran rendah : 96,94 % 3. Wilayah dataran tinggi : 3,06 % 4. Jumlah desa / kelurahan : 7 desa 5. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 7 desa 6. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 7 desa 7. Yang tidak dapat dijangkau roda 4 dan 2 : tidak ada Batas wilayah Puskesmas Mayang : Sebelah utara : Kecamatan Kalisat Sebelah Timur : Kecamatan Silo

Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

1

BAB 1. PUSKESMAS MAYANG

1.1 Profil Puskesmas Mayang

Puskesmas mayang yang berada di kabupaten Jember wilayah timur

memiliki luas wilayah 63,78 km 2 dengan jumlah penduduk 49.249 orang.

Wilayah kerja Puskesmas Mayang meliputi 7 desa, yaitu: Mayang, Mrawan,

Seputih, Sidomukti, Sumber Kejayan, Tegal Rejo, dan Tegal Waru.

A. Geografi

1. Luas Wilayah : 63,78 km 2

2. Wilayah dataran rendah : 96,94 %

3. Wilayah dataran tinggi : 3,06 %

4. Jumlah desa / kelurahan : 7 desa

5. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 7 desa

6. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 7 desa

7. Yang tidak dapat dijangkau roda 4 dan 2 : tidak ada

Batas wilayah Puskesmas Mayang :

Sebelah utara : Kecamatan Kalisat

Sebelah Timur : Kecamatan Silo

Sebelah Selatan : Kecamatan Mumbulsari

Sebelah Barat : Kecamatan Pakusari

B. Prasarana

Jumlah desa yang biasa dilalui kedaraan roda 2 pada :

Musim hujan : 7 desa

Musim kemarau : 7 desa

Jumlah desa yang biasa dilalui kendaraan roda 4 pada :

Musim hujan : 7 desa

Musim kemarau : 7 desa

Jarak desa ke Puskesmas < 5 km : 3 desa

Jarak desa ke Puskesmas lebih dari 5 km : 4 desa

Jarak Puskesmas ke ibukota kabupaten : 12 Km

Page 2: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

2

C. Demografi

1. Jumlah Penduduk Seluruhnya : 49.520 orang

Laki-Laki : 24.365 orang

Perempuan : 25.155 orang

2. Jumlah Kepala Keluarga : 18.192 KK

3. Jumlah Keluarga Miskin : 7.400 KK

4. Jumlah bayi ( < 1 tahun ) : 651 bayi

5. Jumlah Anak Balita ( 1-4 tahun ) : 2.658 anak

6. Jumlah Anak Pra Sekolah ( 3-5 tahun ) : 1.636 anak

7. Jumlah Wanita Usia Subur : 9.719 orang

8. Jumlah Pasangan Usia Subur : 8.419 pasang

9. Jumlah Ibu Hamil : 876 orang

10. Jumlah Ibu Bersalin Nakes : 872 orang

11. Jumlah Ibu Nifas : 872 orang

12. Jumlah Ibu Meneteki : 1.744 orang

D. Sarana pendidikan

a. Jumlah Sekolah

1. Taman Kanak-kanak : 35 buah

2. SD/MI : 36 buah

3. SLTP/MTs : 19 buah

4. SMU/MA : 11 buah

5. Akademi : 0 buah

6. Perguruan tinggi : 0 buah

7. Pondok Pesantren : 1 buah

b. Jumlah Murid

1. TK : 1223 anak

2. SD/MI : 5143 anak

3. SLTP/MTs : 1930 anak

4. SMU/MA : 728 anak

5. Akademi : 0 anak

Page 3: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

3

6. Perguruan Tinggi : 0 anak

7. Pondok Pesantren : 189 anak

E. Sarana Kesehatan

1. Rumah Sakit : 0 buah

2. Puskesmas : 1 buah

3. Pustu : 4 buah

4. Puskesmas Keliling : 2 buah

5. Polindes : - buah

6. Rumah Bersalin : - buah

7. BP Swasta : - buah

8. Dokter Praktek Swasta : 3 buah

9. Bidan Praktek Swasta : 3 buah

F. Tenaga Kesehatan

1. Dokter : 1 orang

2. Dokter Gigi : 1 orang

3. Sarjana Kesehatan Masyarakat : - orang

4. Bidan/D3 Kebidanan : 21 orang

5. Perawat/D3 Perawat : 11 orang

6. Perawat Gigi : - orang

7. Sanitarian/D3 Kesling : - orang

8. Petugas Gizi/D4 Gizi : 1 orang

9. Asistan Apoteker : 2 orang

10. Analis Laboratorium/D3 Laboratorium : 1 orang

11. Juru Imunisasi/Juru Malaria : - orang

12. Tenaga Administrasi : 3 orang

13. Sopir, Penjaga : 2 orang

14. Lain-Lain : 10 orang

Jumlah : 48 orang

( PNS 17, PTT 7, Honorer 24)

G. Visi dan Misi

Page 4: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

4

Visi :

“Terwujudnya Masyarakat Mayang Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan 2019”

Misi :

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan

Pembangunan diarahkan untuk meningkatkan wawasan masyarakat tentang

pentingnya kesehatan serta partisipasi masyarakat di bidang kesehatan.

2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga dalam membangun kesehatan

Potensi masyarakat dan keluarga adalah aset pembangunan yang harus

digalang. Peran aktif masyarakat dan keluarga sangat penting dan akan

menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan seperti memberdayakan

masyarakat untuk mendapatkan haknya dan menjalankan kewajibannya.

Potensi yang ada harus dimanfaatkan dan mampu mendorong kemandirian

masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat.

3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu

Dengan meningkatkan mutu dan kinerja upaya kesehatan , diharapkan upaya

kesehatan dapat terselenggara dengan baik, Accressible (dapat dicapai),

Affordable (dapat dijangkau ) oleh segenap kalangan masyarakat, serta

terjamin mutunya. Upaya kesehatan tingkat pertama tersebut meliputi upaya

kesehatan masyarakat (Public Goods) dan upaya kesehatan perorangan

(Private Goods)

4. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia sesuai kompetensi

bidang tugas

Untuk dapat mencapai pembangunan kesehatan yang memadai diperlukan

peningkatan mutu profesionalisme sumber daya manusia (seperti dengan

mengikutsertakan petugas kesehatan dalam seminar- seminar yang ada) baik

itu dokter, perawat, bidan, apoteker serta petugas pelayanan kesehatan yang

lain sesuai kompetensi bidang tugasnya msing-masing.

Tujuan : Tercapainya derajat kesehatan masyarakat Mayang yang optimal

melalui peningkatan kesehatan ibu dan anak, peningkatan perilaku hidup bersih

dan sehat, terciptanya lingkungan yang sehat, dan mudahnya mendapat jaminan

pembiayaan ketika sakit melalui sistem jaminan kesehatan (JKN) sehingga

Page 5: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

5

tercapai umur harapan hidup yang optimal , produktif dan berkwalitas sesuai

amanah MDGs 2015.

H. Struktur Organisasi

No Nama Jabatan dalam Instansi Jabatan dalam Tim

1 Dr. Abd. Rouf Ka Puskesmas Penanggung Jawab

2 Drg.Rulita Agustin Petugas Fungsional Gigi Ketua

3 Farida Hary A Petugas Fungsional Gizi

dan operasional

Sekretaris

4 Nurul Ajizah Bikor KIA dan BPJS Anggota

5 Farida Nurhayati KB dan VK Anggota

6 Agus Budiono P2 dan Matra Anggota

7 Faridah Ariani Pengobatan dan BOK Anggota

8 Efi Artanti Jurim Anggota

9 Moh Firdaus Koordinator Zaal dan

Kesling

Anggota

10 Nurlailiani Koordinator UKS Anggota

11 Luluk Budi Astuti Promkes Anggota

12 Moh. Firdaus Kesehatan lingkungan

dan Kusta

Anggota

13 Fitria Hidayati Koordinator Usila Anggota

14 Sri Wulandari Petugas loket Anggota

15 Syukron Amin SP2TP Anggota

16 Rohandoyo Sopir dan Obat Anggota

I. Program Puskesmas

A. Program Pokok

1. Kesehatan Lingkungan

2. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

3. Promosi Kesehatan

4. Pemberantasan Penyakit Menular

5. Gizi

Page 6: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

6

6. Keluarga Berencana (KB)

B. Program Inovatif

1. Perawatan Kesehatan Masyarakat

2. Laboratoium

3. Kesehatan Sekolah

4. Kesehatan Kerja

5. Kesehatan Indra

6. Kesehatan Gigi

7. Kesehatan Matra

8. Kesehatan USILA

9. Kesehatan Jiwa

10. Rawat Inap

11. UGD, dll

1.2 Rencana Kegiatan

Senin, 16 November 2015

1.Mengikuti apel pagi

2.Menghadap Kepala Puskesmas Mayang

3.Menghadap Kepala Poli Gigi dan Mulut

4.Orientasi dan membantu pelayanan kesehatan di bagian Poli Gigi dan Mulut

Selasa, 17 November 2015

1.Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut

2.Orientasi di bagian loket

3.Orientasi di bagian Poli Umum

4.Orientasi bagian kantor dan TU

Rabu, 18 November 2015

1.Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut

2.Melaksanakan kegiatan UKGMD

3.Orientasi di bagian promosi kesehatan

4.Orientasi bagian gudang obat dan apotek

Page 7: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

7

Kamis, 19 November 2015

1.Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut

2.Orientasi bagian penyehatan lingkungan

3.Orientasi bagian KIA

4.Orientasi bagian KB

Jum’at, 20 November 2015

1.Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut

2.Orientasi di bagian gizi

Sabtu, 21 November 2015

1.Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut

2.Melaksanakan kegiatan UKGS

3.Orientasi bagian kesehatan USILA

4.Orientasi bagian laboratorium

Senin, 23 November 2015

1.Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut

2.Orientasi bagian P2M

3.Orientasi bagian pengobatan

4.Orientasi bagian kesehatan indera

Selasa, 24 November 2015

1.Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut

2.Melaksanakan kegiatan UKGS

3.Orientasi bagian kesehatan remaja dan anak sekolah

4.Orientasi bagian kesehatan matra

Rabu, 25 November 2015

1.Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut

2.Orientasi bagian kesehatan jiwa

3.Klinik Ortodonsia di FKG Universitas Jember

Kamis, 26 November 2015

1.Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut

2.Melaksanakan kegiatan UKGS

3.Orientasi bagian SP2TP

Page 8: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

8

Jum’at, 27 November 2015

1. Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut

2. Orientasi bagian rawat inap

Sabtu, 28 November 2015

1. Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut

2. Menghadap kepala BP Gigi dan Mulut

3. Menghadap kepala Puskesmas Mayang

1.3 Pelaksanaan Kegiatan

1.3.1 Kegiatan Orientasi

1. Orientasi di Poli Gigi (16 November 2015)

Pengenalan alat dan bahan yang digunakan di Puskesmas Mayang oleh

Pak Siswanto dan penanggung jawab di bagian poli gigi adalah drg. Rulita

Agustin. Poli gigi merupakan salah satu bagian pelayanan yang berada di

puskesmas. Poli gigi melayani pasien umum maupun BPJS. Perawatan yang

dilakukan di poli gigi meliputi pencabutan gigi dewasa dan anak – anak,

penambalan ART, pembersihan karang gigi, medikasi Relief Of Pain, dan

penambalan sementara.

2. Orientasi Manajemen (16 November 2015)

Orientasi Manajemen dibimbing langsung oleh dr. Abdul Rouf selaku

Kepala Puskesmas Mayang. Manajemen dibedakan menjadi 2 yaitu manajemen

operasional dan manajemen sumber daya. Manajemen ini mempelajari tentang

pengertian puskesmas,fungsi puskesmas, penyusunan perencana dan program-

program puskesmas. Fungsi puskesmas adalah pelayanan kesehatan medis dasar

memberi peran serta masyarakat, membina pembangunan berwawasan

lingkungan. Penyusunan perencanaan perlu memperhatikan analisa situasi,

masalah, prioritas masalah, pengaturan target, dan kendala yang muncul.

Berdasarkan SK Menkes 128 tahun 2004 program pokok puskesmas:

a. Program pokok (wajib dilaksanakan)

1. Promosi kesehatan

2. Upaya penyehatan lingkungan

Page 9: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

9

3. Upaya perbaikan gizi

4. Kesehatan ibu dan anak

5. Keluarga berencana

6. Pemberantasan penyakit menular

7. Pengobatan

b. Manejemen

1. Manajemen operasional

2. Manajemen sumber daya

c. Program inovatif

1. Upaya kesehatan gigi dan mulut

2. Upaya kesehatan anak sekolah dan remaja

3. P2M

4. Upaya perbaikan gizi

5. Upaya penyehatan lingkungan

6. Upaya penyehatan rawat inap

7. Laboratorium

8. Usaha kesehatan usia lanjut

9. Upaya kesehatan olah raga

10. Pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian

hidup

11. Pemeriksaan penunjang

12. Upaya kesehatan kerja

13. Upaya kesehatan jiwa

14. Upaya kesehatan indra

15. Upaya kesehatan matra

16. Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan

3. Orientasi UKS dan Kesehatan Remaja (17 November 2015)

Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh Bu Nurlaeliani. Program ini

bersifat promotif, preventif dan kuratif. Tujuan dari program ini adalah

meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah sebagai lingkungan belajar yang

sehat. Kegiatan yang dilakukan adalah:

Page 10: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

10

a. Kunjungan ke sekolah SD, SMP, SMA (8 kali per tahun) jumlah sekolah

di wilayah puskesmas mayang 36 SD, 15 SMP/MTs, dan 7 SMA

b. Screening jumlah murid dan sekolah

c. Pembentukan kader UKS di sekolah

1) Target 100% dari jumlah sekolah

2) 10% dari jumlah murid

3) Setiap tahun harus ada kegiatan

4) Biasanya yang dijadikan target kader kelas 4, 5, 6

d. Penyuluhan kesehatan remaja (konseling). Mencakup narkoba, kesehatan

reproduksi, kesehatan kejiwaan. Bekerja sama dengan guru BP.

e. Pelaksanaan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)

Kendala yang dihadapi adalah kesulitan dalam manajemen anak-anak karena

mereka merasa takut disuntik, sehingga ada anak yang tidak diimunisasi,

pendataan yang susah karena penolakan oleh sekolah, banyak sekolah yang belum

memiliki UKS.

4. Orientasi Keluarga Berencana (17 November 2015)

Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh Bu Nurlaeliani. Program KB

bertujuan untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang keluarga berencana

serta efek samping dan waktu pelesan yang tepat untuk alat KB, selain itu juga

menjelaskan keuntungan-keuntungan dri KB. Kegiatan yang dilakukan pada

program ini adalah konseling, penyuluhan pelayanan akseptor KB, dan pembinaan

akseptor. Macam-macam alat KB yang tersedia berupa implant iodoplan (3tahun),

suntik (1 dan 3 bulanan), IUD, kondom, dan pil. Kendala yang sering terjadi

yaitau tingkat pendidikan masyarakat yang kurang untuk memahami pentingnya

KB, kepercayaan atau agama, dan tingkat social ekonomi.

Pelayanan pengaduan konsumen adalah elemen penting untuk melengkapi

pelayanan KB berkualitas baik dan dapat menolong menyesuaikan kehendak

konsumen dengan tujuan program KB. Tujuan KB adalah meningkatkan

pengertian masyarakat tentang KB, serta efek samping, keuntungan, dan waktu

pelepasan. Kendala yang dihadapi antara lain: tingkat pendidikan, sosial ekonomi,

serta kepercayaan atau agama.

Page 11: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

11

5. Orientasi di bagian Loket (17 November 2015)

Orientasi loket dibimbing oleh ibu Sri wulandari. Tugas loket adalah

melakukan pendaftaran pasien baik baru maupun lama, mendistibusikan pasien ke

poli, mengisi buku register kunjungan pasien, mengisi buku indeks, rekap laporan

bulanan kunjungan pasien. Alus pendaftaran pasien: pasien datang akan didata,

pasien dimintai KTPK (Kartu Tanda Pengenal Keluarga), dari KTPK pasien akan

mendapat nomor indeks / nomor Rekam Medis. Setelah itu pasien dapat menuju

poli yang ditentukan, setelah perawatan selesai Kartu status pasien akan

dikembalikan ke Loket dan dicatat di buku Register kunjungan pasien. Kendala

dari pelayanan diloket adalah banyak pasien yang sudah berkunjung, tetapi

mengaku belum pernah berkunjung. Kartu berobat sering hilang. Pelaporan

bagian ini dilakukan satu bulan sekali yang memuat jumlah kunjungan pasien,

Kunjungan baru/ lama, jumlah kunjungan BPJS, umum dan program.

6. Orientasi Bagian Laboratorium (18 November 2015)

Orientasi di bagian Laboratorium dilaksanakan pada tanggal 18 November

2015 disampaikan oleh Ibu Fatmawati. Fasilitas yang tersedia di bagian laborat

Puskesmas Mayang adalah test DL (Darah Lengkap), GDA (Gula Darah Acak),

GD (Golongan Darah), HB (Haemoglobin), dan BTA (Bakteri Tahan Asam).

Pemeriksaan di laboratorium ini masih menggunakan manual. Saat ini hanya

melayani test BTA, karena untuk pemeriksaan darah yang lain terdapat kendala

tidak tersedianya reagen hematologi.

SOP pelayanan laboratorium:

1. Petugas menerima permintaan dari Poli Umum/ Poli Gigi/ KIA untuk

dilakukan pemeriksaan laboratorium.

2. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan pemeriksaan spesimen sesuai

permintaan.

3. Mencocokkan identitas pasien.

4. Petugas mengambil spesimen.

5. Pemeriksaan spesimen.

6. Pengisian di buku register serta blanko hasil pemeriksaan.

Page 12: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

12

7. Menyerahkan hasil pemeriksaan.

Cara melakukan test BTA untuk menegakkan diagnosa TB menggunakan

sample dari sputum, sedangkan test BTA untuk menegakkan diagnosa kusta

menggunakan sample dari cuping telinga. Laborat ini melayani berbagai macam

pasien, baik pasien yang datang sendiri ke puskesmas, baik pasien yang berasal

dari posyandu.. Angka kejadian kasus TB paru positif rata-rata setiap bulan

sebanyak 30% dari sampel yang diperiksa. Setiap tiga bulan sekali hasil tes BTA

dikirim ke RS. Paru untuk di crosscheck kebenaran dalam uji tes BTA Puskesmas.

7. Orientasi Bagian Apotek (19 November 2015)

Pada bagian farmasi terdapat 2 petugas dan hanya melayani resep dari

dokter Puskesmas. Pengadaan obat dan bahan dilakukan setiap 2 bulan sekali ke

Dinas Kesehatan dengan 2 kali asumsi setiap 2 bulan. Permintaan obat dari Pustu,

polindes, dan puskesling dilakukan setiap 1 bulan sekali. Penyimpanan obat

psikotropika dan narkotika disimpan di tempat tertutup dan hanya bisa diambil

dengan resep dokter.

8. Orientasi di bagian Gudang Obat (19 November 2015)

Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh ibu Suliswanti. Kegiatan yang

dilakukan bagian apotek adalah perencanaan, pengadaaan, distribusi dan

pelaporan obat. Laporan di bagian apotek berupa pemakaian dan lembar

permintaan obat dibuat setiap bulan dan diserahkan ke gudang obat. Apotek hanya

melayani obat oral, dan peralatan langsung dari gudang obat. Obat yang masuk

dan keluar dicatat dalam indeks dan register obat, kemudian dibuat laporan

bulanan.

Alur distribusi obat di apotek adalah obat dari GFK (Gudang Farmasi

Kabupaten) diterima oleh gudang obat Puskesmas kemudian didistribusikan ke

KIA, BP Umum, BP Gigi, Rawat inap melalui apotek, juga ke Pustu dan polindes.

Program apotek adalah bayar gratis pengobatan kusta dan TB selama 6 bulan.

LPLPO setiap bulan diserahkan pada gudang obat. Jika obat habis sebelum

waktunya maka dilakukan bon obat, misalnya untuk kasus KLB. Bon obat

dilakukan setiap bulan menggunakan kartu stok di buku gudang obat. Obat-obatan

Menyerahkan hasil pemeriksaan

kepada pasien

Page 13: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

13

yang tersedia adalah obat untuk pasien umum dan BPJS. Apotek melayani obat-

obatan generic yang dibeli di apotek besar melalui GFK.

Laporan sub unit dibuat oleh apotek untuk diserahkan ke bagian gudang obat

Puskesmas tiap bulan. Gudang obat menyerahkan laporan ke Dinas Kesehatan

Kabupaten. Tugas dari bagian gudang obat sendiri membuat laporan LPLPO

untuk dilaporkan ke GFK (Gudang Farmasi Kabupaten). Distribusi obat dari

apotek ke pasien disesuaikan dengan resep yang diterima pasien. Apabila obat

habis sebelum waktunya, maka dilakukan bon cito yang terbatas hanya 2

kali/bulan. Obat dari gudang obat didistribusikan ke 6 wilayah Pustu dan polindes.

Kendala yang dihadapi gudang obat adalah apabila ada keterlambatan laporan dari

wilayah dapat menyebabkan keterlambatan selanjutnya.

9. Orientasi Bagian Usila (20 November 2015)

Orientasi Program ini dibimbing oleh ibu Endah Candraningsih. Program

ini dilakukan tiap bulan bersamaan dengan posyandu balita. Kategori lansia yang

mengikuti program ini adalah pralansia (49-59 tahun), lansia (60-69 tahun) dan

lansia beresiko tinggi (> 70 tahun). Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan

kesehatan lansia antara lain

a) Pemeriksaan/ pemotretan fisik, tensi, nadi, BB, dan TB.

b) Pengobatan ringan.

c) Penyuluhan.

d) Olah raga atau senam lansia.

e) Melakukan rujukan ke puskesmas, untuk kasus yang beresiko,

f) Rekreasi jika ada dana.

Kendala yang terjadi dalam pelaksaan program ini yaitu keterlambatan

dana sehingga program kurang maksimal, belum ada sarana posyandu lansia, dan

kesulitan dalam mengumpulkan lansia karena masih bekerja saat posyandu

dilaksanakan. pelaporan dari kegiatan ini berisi tentang jumlah sarana lansia,

jumlah lansia yang dibina, dan jumlah kader lansia.

Page 14: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

14

10. Orientasi di bagian Kesehatan Lingkungan (21 November 2015)

Orientasi di bagian Kesehatan Lingkungan dilaksanakan pada tanggal 21

November 2015 disampaikan oleh Bapak M.Firdaus. Kegiatan dari program ini

meliputi penyuluhan, pengawasan, pengamatan terhadap lingkungan dan

pemukiman, meliputi pengawasan dan pengendalian penyehatan lingkungan

pemukiman, tempat-tempat umum dan penyehatan tempat pengelolaan makanan.

Sasaran program kesehatan lingkungan adalah:

1. Tempat-tempat umum meliputi pondok pesantren, masjid, dan pasar.

2. Tempat penjual makanan meliputi pedagang keliling, kaki lima, depot,

dan rumah makan

3. Tempat produksi makanan, meliputi pabrik tahu dan tempe

4. Toko penjual pestisida

5. Tempat pembuangan akhir (TPA)

6. Pemukiman penduduk dengan melihat kondisi rumah, sehat atau tidak.

7. Jumlah sarana air minum dan jamban keluarga

8. Saluran pembuangan air limbah

9. Jumlah sumur

Beberapa faktor penghambat yang ditemui dalam pelaksanaan program ini

adalah:

1. Faktor ekonomi. Masih banyaknya penduduk yang hidup di bawah

garis kemiskinan sehingga untuk melakukan pembangunan rumah

sehat, jamban, dll sulit terwujud.

2. Faktor sumber daya manusia. Rendahnya tingkat pendidikan secara

umum di masyarakat sehingga petugas terkadang sulit melakukan

penyuluhan.

3. Faktor budaya (kebiasaan). Masih banyak penduduk yang menjadikan

sungai sebagai tempat mandi, mencuci, dan berak.

11. Orientasi di bagian Rawat Inap (21 November 2015)

Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh M Firdaus. Kegiatan yang

dilakukan pada bagian rawat inap adalah melakukan perawatan, pengobatan,

pembuatan administrasi, dan pelaporan jumlah pasien dan data penyakit yang

Page 15: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

15

dirawat setiap hari. Rawat inap maksimal 3 hari, jika lebih dari 3 hari tidak

menunjukkan kesembuhan, maka dirujuk ke rumah sakit. Bila pasien tidak mau

dirujuk, maka pasien membuat surat pernyataan rawat inap.

Kendala yang dihadapi adalah pada sebagian besar pasien tidak mau

dirujuk ke rumah sakit dengan alasan tidak ada biaya dan kurangnya pengertian

sehingga dianggap pelayanan di Puskesmas sama dengan di rumah sakit. Kendala

di Puskesmas adalah kurangnya tenaga kesehatan sehingga banyak petugas yang

merangkap tugasnya sehingga kurang optimal.

Rawat inap di Puskesmas Mayang terdapat 14 bed untuk pasien. Shift pada

ruang rawat inap dibagi menjadi 3. Pelaporan bagian rawat inap ada di buku

ekspedisi, buku register, buku laporan LB, laporan harian, dan laporan bulanan

(kapasitas penyakit). Isi laporan meliputi jumlah pasien, kunjungan, jumlah kasus,

dan jumlah obat-obatan.

12. Orientasi di bagian Program Penyakit Menular (23 November 2015)

Penanggung jawab di bagian Program Penyakit Menular adalah Pak Agus.

P2M bertujuan untuk menentukan kasus penyakit menular sedini mungkin dan

mengurangi faktor resiko yang memudahkan penyakitnya. Pelaporan penyakit

yang pernah terjadi antara lain

a. Pemberantasan penyakit DHF

b. Pemberantasan penyakit DB

c. Pemberantasan penyakit TB

d. Pemberantasan penyakit Diare

e. Pemberantasan penyakit Chikungunya

f. Pemberantasan penyakit Malaria

g. Pemberantasan penyakit Thypus

h. Pemberantasan penyakit Hepatitis

i. Pemberantasan penyakit AIDS

Prioritas: TB dan Kusta

Pencegahan penyakit menular yang pernah dilakukan misalnya pada

penyakit DB dengan dilakukannya fogging di tempat yang kumuh,banyak jentik,

Page 16: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

16

banyak kaleng bekas, rumah padat penduduk dan biasanya dilakukan 200 meter

dari fokus penderita.

13. Orientasi di bagian Kesehatan Matra (23 November 2015)

Kesehatan matra merupakan program puskesmas yang bertujuan untuk

mengetahui kesehatan calon jemaah haji secara umum. Orientasi pada bagian ini

dibimbing oleh bapak Agus Budiono.. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi

pemeriksaan secara keseluruhan, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan

laboratorium (urine, HB, plana test) dan rontgent foto. Hasil pemeriksaan dikirim

ke dinas kesehatan dan departemen agama.

Kendala yang dihadapi antara lain pada usia lanjut dan 40 tahun ke atas

perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan dan pada WUS dilakukan pemeriksaan

lanjutan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 

Nomor : 1215/Menkes/Sk/Xi/2001 

Tentang Pedoman Kesehatan Matra 

Jenis jenis kesehatan matra sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 

Meliputi: 

a. Kesehatan lapangan 

b. Kesehatan kelautan dan bawah air 

c. Kesehatan kedirgantaraan. 

Kesehatan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Meliputi : 

a. Kesehatan Haji 

b. Kesehatan transmigrasi 

c. Kesehatan dalam penanggulangan korban bencana 

d. Kesehatan di bumi perkemahan 

e. Kesehatan dalam situasi khusus 

f. Kesehatan lintas alam 

g. Kesehatan bawah tanah 

h. Kesehatan dalam penanggulangan gangguan keamanan ketertiban 

Page 17: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

17

masyarakat 

i. Kesehatan dalam operasi dan latihan militer di darat.

Kesehatan Kelautan dan bawah air sebagaimana dimaksud pada ayat 

(1) meliputi . 

a. Kesehatan pelayaran dan lepas pantai 

b. Kesehatan penyelaman dan hiperbarik 

c. Kesehatan dalam operasi dan latihan militer di laut. 

(5) Kesehatan kedirgantaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 

meliputi:

a. Kesehatan penerbangan di dirgantara 

b. Kesehatan dalam operasi dan latihan militer di dirgantara. 

14. Orientasi di bagian Imunisasi (23 November 2015)

Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh ibu Efi Artanti. Imunisasi rutin

dilakukan di posyandu. Imunisasi diberikan pada anak usia 0 – 5 tahun. Pelayanan

imunisasi dijadwalkan setiap hari Jumat. Pelayanan imunisasi yang diberikan

antara lain:

a. Hepatitis B : usia bayi kurang dari 7 hari

b. Polio : usia 1 bulan

c. DPT : usia 2 – 4 bulan

d. Campak : usia 5 bulan

e. BCG : usia 1 bulan

Program imunisasi lain yang dilaksanakan adalah imunisasi yang dilakukan

di sekolah yang sasarannya adalah siswa SD kelas I, II, dan III. Vaksin yang

diberikan adalah campak, tetanus, dan dipteri. Kegiatan ini dilaksanakan pada tiap

sekolah dalam durasi 1 tahun sekali. Pemberian vaksin pada ibu hamil berupa TT

(tetanus) sampai T5. Pemberian antara rentang pertama dan selanjutnya minimal

28 hari. Usia minimal 1 bulan harus sudah lengkap pemberian vaksinnya.

Permintaan bahan dan alat imunisasi kepada dinkes dengan mengisi formulir

permintaan vaksin yang didasarkan pada jumlah sasaran yang ditentukan dari

dinas kesehatan. Target imunisasi ditentukan dari dinas kesehatan sesuai dengan

proyeksi. Apabila kegiatan imunisasi pada suatu waktu tidak mencapai target,

Page 18: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

18

upaya yang dilakukan antara lain kerjasama lintas sector dan kerjasama lintas

program.

Kendala yang dihadapi pada bagian ini adalah orang tua yang melarang

anaknya diimunisasi dan kurangnya petugas imunisasi.

15. Orientasi di bagian Promosi Kesehatan (24 November 2015)

Orientasi di bagian Promosi Kesehatan dilaksanakan pada tanggal 24

November 2015 disampaikan oleh Ibu Luluk. Kegiatan yang dilakukan dalam

program ini berupa pembinaan, penyuluhan, dan pengembangan peran serta

masyarakat. Pelaksanaan dari program ini bisa di luar gedung ataupun di dalam

gedung Puskesmas. Sebelum dilakukan penyuluhan terlebih dahulu dibuat

rencana kerja. Siaran keliling ke masyarakat juga dilakukan jika terdapat kasus

tertentu. Tujuan dari program ini adalah mengubah perilaku masyarakat agar

hidup bersih dan sehat dengan mengikutsertakan masyarakat secara langsung.

Sasaran dari program ini adalah seluruh masyarakat Jenggawah, terutama

kelompok rawan seperti ibu hamil, balita, anak sekolah, usia lanjut, serta seluruh

masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan program ini

adalah:

1. Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

2. Promosi kesehatan melalui posyandu atau kelompok masyarakat

Melalui program ini diharapkan masyarakat dapat memiliki pengetahuan yang

benar tentang hidup sehat sehingga dapat mengubah perilaku ke arah hidup sehat.

Untuk penilaian keberhasilan promosi kesehatan dilakukan dengan cara

pemberian kuesioner yang dilakukan sekali dalam setahun. Dalam kuesioner

tersebut ada berbagai indikator yang bisa menilai keberhasilan program promosi

kesehatan. Kuesioiner diberikan di lingkungan perumahan, sekolah, pondok

pesantren, dan lingkungan kerja.

16. Orientasi di bagian PM-PSM (24 November 2015)

Orientasi pada program ini juga dibimbing oleh ibu Luluk. Program

kesehatan merupakan upaya masyarakat yang dilakukan mulai dari penyuluhan,

Page 19: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

19

program dilakukan untuk kader posyandu, perawat, dan kader kesling di dalam

dan luar gedung. Kendalanya berupa factor geografis (daerah yang sulit

dijangkau), kurangnya koordinasi tenaga penyuluh dan kurangnya petugas yang

melaksanakan.

17. Orientasi Posyandu (24 November 2015)

Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh Bu Luluk B. Di Puskesmas

Mayang, posyandu dilakukan per wilayah, kegiatan yang dilakukan pemeriksan

ibu hamil, penyuluhan KB, peningkatan perbaikan gizi, imunisasi bumil dan bayi.

Alur posyandu pertama pendaftaran setelah itu peserta akan diarahkan ke

penimbangan, kemudian pencatatan oleh petugas dan dilakukan penyuluhan,

terakhir peserta posyandu akan diperiksa oleh petugas kesehatan misalnya

pemeriksaan bumil,pemberian imunisasi pada bayi, dan lain-lain.

18. Orientasi Bagian Balai Pengobatan Umum (25 November 2015)

Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh Bu Farida Arini. Program pada

balai pengobatan di Puskesmas Mayang adalah kuratif dan rehabilitatif. Beberapa

kasus yang dijumpai antara lain ISPA, Rhinitis alergi, dermatitis, diare, dan lain-

lain. Kendala yang didapat antara lain rumah pasien jauh dari puskesma dan

ketersediaan obat terbatas.

19. Orientasi Bagian Kesehatan Indera (25 November 2015)

Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh ibu Farida Ariani S.Kep (Ns).

Bagian kesehatan indra membawahi 2 masalah, antara lain:

a. Upaya pencegahan kebutaan

Untuk kasus mata, beberapa kasus yang bisa ditangani antara lain

konjunctivitis, keratitis, dan trauma ringan. Pemeriksaan mata dasar yang bisa

dilakukan adalah syellen test card, katarak, dan buku buta warna. Untuk pasien

yang membutuhkan tindakan operasi seperti kasus katarak, glaucoma, pterilium

dirujuk ke rumah sakit. Pasien diberi penyuluhan bahwa katarak dapat sembuh

dengan operasi.

b. Upaya pencegahan gangguan pendengaran

Page 20: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

20

Pemeriksaan kesehatan telinga yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan

gangguan pendengaran sementara seperti pemeriksaan pasien yang mengalami

infeksi akibat benda tumpul dan infeksi karena benda asing. Jika pasien datang

dengan keluhan gangguan telinga langsung dirujuk ke RSUD dr. Soebandi.

Pengobatan yang dapat ditangani seperti infeksi otitis media purulen dan akut,

dapat juga menangani penyakit telinga lainnya.

20. Orientasi di bagian Kesehatan Ibu dan Anak (26 November 2015)

Informasi mengenai Bagian KIA ini disampaikan oleh Bu Nurul selaku

petugas KIA Pukesmas Mayang. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

merupakan salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia.

Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu

melahirkan dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan

kematian ibu dan bayi serta kejadian sakit di kalangan ibu. KIA sendiri bertujuan

memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara

efektif dan efisien:

a. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di

semua fasilitas kesehatan.

b. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten

diarahkan ke fasilitas kesehatan.

c. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua

fasilitas kesehatan.

d. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua

fasilitas kesehatan.

e. Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan

neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat.

f. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat

dan pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan.

g. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua

fasilitas kesehatan.

h. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar di

semua fasilitas kesehatan.

Page 21: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

21

i. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar.

Kegiatan KIA dilakukan di dalam dan luar gedung. Kegiatan dalam

gedung berupa pemeriksaan bayi dan balita sehat, imunisasi calon pengantin

wanita,wanita usia subur, bayi dan anak sekolah, pertolongan pada persalinan.

Sedangkan kegiatan diluar gedung antara lain posyandu dan UKS.

21. Orientasi Bagaian Tata Usaha ( 26 November 2015)

Informasi mengenai Bagian Tata Usaha ini disampaikan oleh Bu Farida H,

selaku petugas Tata Usaha Pukesmas Mayang. Bagian tata usaha yang

bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dan bertugas membedakan

pelayanan yang berhubungan dengan kesekretariatan kepegawaian serta

administrasi puskesmas. Tugas-tugas tersebut meliputi :

a. pembuatan surat tugas

b. operasional puskesmas

c. dokumen kepegawaian

d. menangani masalah mutasi

e. kenaikan pangkat pegawai

f. gaji pegawai dan kenaikan gaji

g. absensi dan cuti pegawai

Alur pelayanan bagian Tata Usaha adalah sebagai berikut:

Program dari masing- masing unit

Dana SPJ

Pelaksanaan

Laporan

SPJ

Dinas

Protap

Pegawai Laporan Dinas

Page 22: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

22

22. Orientasi Gizi (26 November 2015)

Penanggung jawab di bagian gizi adalah Bu Farida H. Instalasi gizi adalah

unit yang mengelola kegiatan pelayanan gizi di Puskesmas Mayang sebagai

wadah untuk melakukan pelayanan makanan, pelayanan terapi diet,

penyuluhan/konsultasi gizi dan penelitian gizi terapan. Tugas instalasi gizi adalah

melaksanakan pelayanan gizi secara efektif dengan kualitas yang optimal dalam

upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan kesehatan

klien/pasien .

Masalah pada gizi yang sering terjadi adalah kekurangan energy dan

protein pada balita, gangguan akibat kekurangan iodium, anemia (kekurangan zat

besi) dan defisiensi vitamin A. Kegiatan yang dilakukan untuk perbaikan gizi

melalui pelayanan dan pemantauan status gizi antara lain :

a. Program Penanggulangan KEP (Pencegahan dan penanggulangan gizi buruk)

Tingkat pendidikan rendah Pola asuh salah KEP.

1) PMT penyuluhan

2) PMT pemulihan dana BOK (APBN) dan dana APBD

b. Program penanggulangan GAKI

Kajian monitoring program beriodium

1) Program penanggulangan kekurangan viamin A.

2) Penanggulangan anemia (kekurangn zat besi)

Untuk Ibu hamil Pemberian tablet tambah darah 90 hari

23. Orientasi SP2TP (27 November 2015)

Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh Pak Syukron. Tugas bagian

SP2TP adalah mengambil laporan dari masing-masing kegiatan baik dalam dan

luar gedung. Misalnya kegiatan luar gedung adalah pelayanan di Polindes,

pelayanan di Pustu, pelayanan di Posyandu, Pelayanan di Pusling, dan

pelayanan kunjungan rumah. Sedangkan contoh kegiatan di dalam gedung

adalah pelayanan balai pengobatan umum, pelayanan poli gigi, pelayanan

kesehatan ibu dan anak, pelayanan perawatan, pelayanan UGD, dan pelayanan

pemeriksaan laboratorium.

Page 23: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

23

Data yang terkumpul akan diserahkan setiap bulannya, data yang dibuat

adalah:

a. LB1 : data kesakitan

b. LB2 : data obat-obatan

c. LB3 : data gizi, KIA, imunisasi, P2M

d. LB4 : data kegiatan Puskesmas

Kendala yang terjadi pada bagian ini adalah adanya keterlambatan laporan

dari tiap – tiap bagian.

24. Orientasi Kesehatan Jiwa (28 November 2015)

Informasi mengenai Bagian Kesehatan Jiwa ini disampaikan oleh Ibu

Ciptasari Rosian selaku petugas di bagian kesehatan jiwa Pukesmas Mayang.

Pelaksanaan kesehatan jiwa meliputi penanganan neurologis diantara adalah:

1) Penyuluhan kesehatan jiwa yang dilaksanakan setiap bulan

2) Penyuluhan penyalahgunaan Narkoba

3) Merujuk pasien ke RSJ

Kendala yang biasa terjadi yaitu:

1) SDM yang rendah atau sedikit

2) Ekonomi masyarakat yang rendah

3) Kepercayaan masyarakat terhadap tidakaan alternatif

4) Pertisipasi masyarakat kurang

Sistem pelaporan tiap bulan sekali meliputi

a. Psikotic

b. Gangguan neurotik

c. Degenerasi mental

d. Epilepsi

e. Penyakit jiwa yang lainnya

f. Gangguan kesehatan jiwa pada bayi, remaja, dan gangguan

perkembangannya.

Page 24: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

24

1.3.2 Kegiatan Diskusi

1. Diskusi tentang perawatan gigi pada ibu hamil oleh drg. Rulita Agustin

(18 November 2015)

Waktu perawatan yang terbaik adalah pada trimester kedua. Tindakan

medis gigi pada trimester 1 dan trimester 3 sebisa mungkin dihidari, karena ini

merupakan masa yang rentan. Perawatan seperti skaling, tumpatan dan

pencabutan sederhana dapat dilakukan. Anastesi lokal sebagai penunjang dalam

pemeriksaan dan tindakan medis aman dilakukan terhadap ibu hamil. X-ray lebih

baik dihindari, namun apabila merupakan suatu keharusan maka dapat dilakukan

dengan proteksi yang maksimal. Yang perlu diperhatikan adalah pemberian obat-

obatan yang dapat menembus plasenta salah satunya adalah tertrasiklin, karena

dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin.

2. Diskusi tentang penatalaksanaan pulpa polip oleh drg. Rulita

Agustin (19 November 2015)

Pulpitis hiperplastik kronis (pulpa polip) adalah suatu inflamasi pulpa

produktif yang disebabkan oleh suatu karies yang luas pada pulpa muda. Pulpitis

hiperplastik kronis (pulpa polip) biasanya terjadi pada gigi molar anak-anak dan

remaja yang ditandai dengan pertumbuhan berlebih dari jaringan granulomatosa

pada rongga karies. Penyebab polip pulpa adalah terdapat iritan pada jaringan

pulpa baik berupa iritan mikroorganisme dari karies gigi ataupun trauma.

Manifestasi klinis dari pulpa polip ini, muncul sebagai massa berdaging dari

jaringan yang terhubung ke ruang pulpa yang tampak tumbuh dari gigi. Lesi yang

dihasilkan tanpa gejala atau jarang menyakitkan kecuali ketika pengunyahan

menyebabkan iritasi dan perdarahan.

Penatalaksanaan perawatan untuk pulpa polip antara lain terapi saluran

akar dan pencabutan gigi. Perawatan saluran akar diindikasikan untuk kasus gigi

yang dengan struktur anatomis masih dalam keadaan yang baik. Sedangkan gigi

yang tidak mungkin untuk direstorasi, akan dilakukan pencabutan. Prognosis

pulpa polip sangat baik. Tidak ada risiko kekambuhan ada setelah pengobatan

definitif telah diberikan.

Page 25: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

25

3. Diskusi tentang penanganan abses vestibular oleh Rulita Agustin (23

November 2015)

Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat atau

infeksi  bakteri. Abses vestibular adalah abses yang terjadi di daerah vestibulum

oris. Gambaran klinis diantaranya, pembengkakan, teraba hangat, nyeri pada

palpasi. Untuk menetukan penyebab abses biasanya juga dilakukan pemeriksaan

rontgen panoramik, lateral, atau dental. Pemberian antibiotika terhadap

kuman aerob dan anaerob juga diberikan. Untuk meringankan nyeri dan

mempercepat penyembuhan, suatu abses perlu dilakukan drainase pada dengan

cara membuka atap pulpa gigi penyebab. Pemberian analgesik diberikan untuk

mengatasi nyeri. Vitamin juga diberikan untuk terapi suportif.

1.3.3 Kegiatan UKGS dan UKGMD

Kegiatan UKGS dilaksanakan pada tanggal 20 November 2015 di TK

PGRI desa Sumber Kejayan, tanggal 21 November 2015 di MI Sirojul Ulum desa

Tegalwaru,. Rangkaian kegiatan saat UKGS meliputi penyuluhan, demo sikat

gigi, dan pemeriksaan gigi dan mulut. Jumlah peserta UKGS di TK PGRI desa

Sumber Kejayan sebanyak 25 siswa, di MI Sirojul Ulum desa Tegalwaru

sebanyak 27 siswa. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada siswa MI

didapatkan banyak siswa yang gigi molarnya mengalami karies. Sedangkan pada

pemeriksaan terhadap siswa TK didapatkan mayoritas semua anak menderita

karies rampan pada gigi insisivus. Hal ini dikarenakan masih rendahnya kesadaran

orang tua untuk memberi motivasi bagi anaknya untuk menjaga kesehatan gigi

dan mulut. Selain itu anak-anak cenderung mengkonsumsi makaanan yang

bersifat kariogenik.

Kegiatan UKGMD dilaksanakan pada tanggal 18 November 2015 di

Posyandu Tulip 17 Desa Mrawan. Kegiatan yang dilakukan meliputi

penyuluhann, pemeriksaan gigi dan mulut serta konsultasi seputar kesehatan gigi

dan mulut. Sasaran saat UKGMD adalah balita, ibu hamil, dan masyarakat umum.

Jumlah peserta UKGMD di Posyandu Tulip 17 sebanyak 87. Dari hasil

pemeriksaan didapatkan kesimpulan banyaknya balita yang rata-rata sudah

menderita karies terutama karies rampan. Ibu hamil juga menderita penyakit gigi

Page 26: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

26

dan mulut seperti gingivitis. Ibu-ibu masyarakat umum juga banyak menderita

karies. Hal ini dikarenakan karena baik ibu hamil, masyarakat umum maupun ibu

balita kurang memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Pada

saat UKGMD posisi dokter gigi berada di meja posyandu ke 4. Posyandu terdiri

dari 5 meja, yaitu meja 1 (pendaftaran), meja 2 (penimbangan), meja 3 (pengisian

KMS), meja 4 (penyuluhan perorangan), dan meja 5 (pelayanan oleh paramedis).

Kegiatan UKGMD dan UKGS ini bertujuan untuk meningkatkan derajat

kesehatan gigi dan mulut masyarakat serta kesadaran untuk menjaga kesehatan

dan kebersihan gigi dan mulutnya.

1.4 Hasil dan Pembahasan

Data jumlah kunjungan pasien berikut ini diperoleh selama melaksanakan

PKL IKGM IV di Puskesmas Mayang pada tanggal 16 November – 28 November

2015 selama 2 minggu. Didapatkan data kunjungan pasien di poli gigi Puskesmas

Mayang dengan diagnosa dan terapi yang berbeda baik pasien laki-laki maupun

perempuan. Data kunjungan pasien poli gigi Puskesmas Mayang Periode tanggal

16 November – 28 November 2015 dapat dilihat dari tabel yang ditampilkan

sebagai berikut:

A. Data kunjungan pasien Puskesmas Mayang berdasarkan diagnosa dan jenis

kelamin.

Tabel 1. Data kunjungan pasien Puskesmas Mayang berdasarkan diagnosa dan

jenis kelamin tanggal 16 November – 28 November 2015

Kode Jenis Kelamin Total

DXL P

N % N % N %K.00 19 21% 19 21% 38 42%K.01 0 0% 1 1% 1 1%K.02 4 5% 0 0% 4 5%K 03 0 0% 0 0% 0 0%K.04 10 11% 24 26% 34 37%K.05 5 6% 8 9% 13 15%K.06 0 0% 0 0% 0 0%K 12 0 0% 0 0% 0 0% Total 38 43% 52 57% 90 100%

Page 27: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

27

Keterangan :

K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi

K01 : Gigi terbenam dan impaksi

K02 : Karies gigi

K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain

K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal

K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal

K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.

K12 : Stomatitis

Tabel 1 menunjukkan pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak 57%

dan pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 43%. Kasus yang banyak dijumpai

di Puskesmas Mayang adalah kasus K00 (gangguan perkembangan dan erupsi

gigi) sebanyak 42% yaitu pada pasien perempuan sebanyak 21% dan pasien laki-

laki sebanyak 21%.

B. Data kunjungan pasien Puskesmas Mayang berdasarkan diagnosa dan terapi.

Tabel 2. Data kunjungan pasien Puskesmas Mayang berdasarkan diagnosa dan

terapi tanggal 16 November – 28 November 2015

Kode TX Total

DX Ekstraksi Medikasi Sterilisasi Tumpat Scalling Kunsul Odon N % N % N % N % N % N % N % N %

K.00 34 37% 4 5% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 38 42%K.01 0 0% 1 1% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 1 1%K.02 0 0% 0 0% 0 0% 3 3% 0 0% 1 2% 0 0% 4 5%K.03 0 0% 0 0% 0 % 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%K.04 9 10% 21 23% 2 2% 2 2% 0 0% 0 0% 0 0% 34 37%K.05 0 0% 10 11% 0 0% 0 0% 3 4% 0 0% 0 0% 4 15%K.06 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%K.12 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% Total 43 47% 36 40% 2 2% 5 5% 3 4% 1 2% 0 0% 90 100%

Keterangan :

K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi

K01 : Gigi terbenam dan impaksi

K02 : Karies gigi

K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain

Page 28: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

28

K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal

K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal

K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.

K12 : Stomatitis

Tabel 2 menunjukkan terapi ekstraksi sebanyak 47%, medikasi sebanyak

40%, sterilisasi sebanyak 2% , tumpat sebanyak 5%, scalling sebanyak 4%, dan

konsul sebanyak 2%. Diagnosa yang banyak dijumpai di Puskesmas Mayang

adalah K00 (gangguan perkembangan dan erupsi gigi) sebanyak 42% dengan

37% nya dilakukan ekstraksi.

Page 29: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

29

BAB 2. PUSKESMAS GUMUKMAS

2.1 Profil Puskesmas Gumukas

Puskesmas Gumukmas terletak di Jalan Puger, No. 23 Kecamatan

Gumukmas, Jember.

I. Data wilayah

1. Luas wilayah : 58,44 km2

Dataran rendah : 99 %

Dataran tinggi : 1 %

2. Jumlah desa : 5 desa ( semua desa dapat

dijangkau dengan mengguna

kan roda 2 dan roda 4 )

II. Batas wilayah

Sebelah utara : Kecamatan Umbulsari

Sebelah barat : Kecamatan Kencong

Sebelah Selatan : Samudra Indonesia

Sebelah timur : Kecamatan Puger

III. Pemerintahan

Wilayah kerja puskesmas Gumukmas meliputi 5 desa yaitu :

1. Desa Gumukmas

2. Desa Menampu

3. Desa Mayangan

4. Desa Kepanjen

5. Desa Purwosari

IV. Data kependudukan

1. Jumlah penduduk : 54.542 orang

2. Laki-laki :26.768 orang

Page 30: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

30

3. Perempuan : 27.774 orang

4. Jumlah KK : 16.693 KK

5. Jumlah pend. Miskin :14.742 jiwa (4.387

KK)

6. Jumlah angota keluarga miskin ( pbi ) : 10.355 jiwa

7.jumlah yang punya kartu bpjs : 14.742 orang

8. Jumlah bumil : 1.002 orang

9. Jumlah bayi (< 1 th) : 780 bayi

10. Jumlah balita (1-4 th) : 3.436 anak

11. Jumlah wus :14.759 orang

12. Jumlah pus :11.362 orang

13. Jumlah bulin :753 orang

14. Jumlah bufas :750 orang

15. Jumlah butek :750 orang

V. Data pendidikan

a. Jumlah sekolah

1. Taman kanak-kanak : 26 TK

2. SD/MI : 24/13 SD/MI

3. SLTP/MTs : 9/5 SLTP/MTs

4. SMU/MA : 4/3 SMU/MA

b. Jumlah murid yang ada

1. Taman kanak-kanak : 1.067 TK

2. SD/MI : 2.701 /2.680 SD/MI

3. SLTP/MTs : 1.275/1.244 SLTP/MTs

4. SMU/MA : 268/396 SMU/MA

Page 31: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

31

VI. Derajat kesehatan

- juml. Kematian ibu :1 orang

- juml. Kematian perinatal :5 orang

- juml. Kematian neonatal :3 orang

- juml. Lahir mati :2 orang

- juml. Lahir hidup :765 orang

- juml. Kematian bayi :6 orang ( 2 bln : 1 )

- juml. Kematian balita : 0 orang

- juml. Kematian semua umur : 160 orang

VII. Ketenagaan

- Dokter : 2 PNS

- Dokter gigi : 1 PNS

- Bidan : 5 PNS

- P2b : 2 orang

- Bides : 2/3 PNS/PTT

- Perawat :4/2/1 SPK/D3/S1

- Perawat Poskesdes : 2 kontrak

- Sanitarian : 1 PNS

- Petugas Gizi : 0 orang

- Asisten Apoteker : 0 orang

- Analis Lab : 1 Sukwan

- Jurim : 0 orang

- Tenaga Administrasi :8 PNS

- Lain – Lain :2 orang

VIII. Sarana kesehatan

- Puskesmas : 1 buah

- Pustu : 3 buah

- Pusling : 2 buah

Page 32: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

32

- Polindes : 2 buah

- Praktek Dokter Swasta : 3 buah

- Praktek Bidan Swasta : 10 buah

- Praktek Perawat : 0 buah

IX. Peran serta masyarakat

- juml. Dukun bayi : 19 orang

- juml. Kader : 315 orang

- juml. Guru uks : 42 orang

- juml. Kader SBH : 40 orang

- juml. Kelp usila : 5 kelp

- juml. Kelp. Batra : 3 kelp

- juml. Posyandu : 63 buah

- juml. Posy usila : 12 buah

X. Jenis pelayanan di Puskesmas Gumukmas

a. Pelayanan BP umum

b. Pelayanan BP gigi dan mulut

c. Pelayanan UGD 24 jam

d. Pelayanan KIA/KB

e. Pelayanan Imunisasi

f. Pelayanan Laboratorium

g. Pelayanan kamar obat

h. Pelayanan PONED 24 jam

i. Pelayanan Rawat inap tingkat pertama

Page 33: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

33

NO JENIS PENYAKIT BARU LAMA KKL TOTAL PERSEN1 Infeksi akut lain pd sal pernafasan 1660 653 174 2487 18,602 Ginggivitis dan penyakit periodontal 1297 337 9 1643 12,293 Hipertensi primer 520 249 485 1254 9,38

4 Ganguam Gigi dan jaringan penyangga lain ya 830 309 40 1179 8,82

5 Gangguan sendi 534 353 159 1046 7,826 ganguan neuritik lain 563 351 74 988 7,397 Gastritis 625 132 46 803 6,008 diare dab gastroenterintis (colitis) 679 16 1 696 5,209 penyebab lain pada sal pernafasan atas 490 72 39 601 4,49

10 Penyakit Pulpa dan jaringan periapikal 265 273 0 538 4,0211 nyeri kepala 409 79 24 512 3,8312 TB paru BTA 30 53 384 467 3,4913 demam yang tidak di ketahui sebabnya 410 37 13 460 3,4414 infeksi kuliot dan jaringan sub kutan yang 215 106 61 382 2,8615 penyakit kulit lainya 183 91 44 318 2,38

JUMLAH TOTAL 8710 3111 1553 13374 V. DATA MORBIDITAS

2.2 Rencana Kegiatan

Senin, 30 November 2015

1. Menghadap Kepala Puskesmas Gumukmas

2. Menghadap Kepala Poli Gigi Puskesmas Gumukmas

3. Orientasi di Poli Gigi dan Mulut

4. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut

Selasa, 1 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut

2. Orientasi di bagian TU

3. Orientasi di bagian KIA

Page 34: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

34

Rabu, 2 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut

2. Orientasi di bagian Loket

3. Orientasi di bagian Apotek

Kamis, 3 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut

2. Orientasi di bagian Poli Umum

3. Orientasi di bagian Imunisasi

4. Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu

Jum’at, 4 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut

2. Orientasi di bagian UGD

3. Orientasi di bagian Laboratorium

Sabtu, 5 Desember 2015

1. Membantu Pelayanan Di Poli Gigi Dan Mulut

2. Orientasi di bagian KB

3. Orientasi di bagian P2M

Senin, 7 Desember 2015

1. Mengikuti apel pagi

2. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut

3. Melaksanakan Kegiatan UKGS

Selasa, 8 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut

2. Orientasi di bagian Promosi Kesehatan

3. Orientasi di bagian SP2TP

Rabu, 9 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut

2. Orientasi di bagian Gizi

3. Klinik Ortodonsia di FKG Universitas Jember

Page 35: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

35

Kamis, 10 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut

2. Melaksanakan kegiatan UKGS

3. Orientasi dibagian Kesling

Jum’at, 11 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut

2. Orientasi di bagian Rawat Inap

Sabtu, 12 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut

2. Menghadap Kepala Puskesmas

3. Menghadap Kepala Poli Gigi dan Mulut Puskesmas

2.3 Pelaksanaan Kegiatan

2.3.1 Kegiatan Orientasi

1. Orientasi di bagian Poli Gigi (30 November 2015)

Orientasi di bagian poli gigi dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30

November 2015 disampaikan oleh drg.Wendie Sinang Dria . Jam kerja poli gigi di

Puskesmas Gumukmas adalah jam 08.00-12.00 dengan satu orang tenaga dokter

gigi. Peralatan di puskesmas induk cukup lengkap, poli gigi melayani pelayanan

pencabutan dewasa tanpa komplikasi, pencabutan gigi sulung, perawatan tambal

sederhana, dan pembersihan karang gigi. Selain itu, sebagai langkah promotif

rutin dilakukan UKGS ke sekolah di wilayah kerja Puskesmas Gumukmas.

2. Orientasi di bagian Laboratorium (1 Desember 2015)

Orientasi di bagian Laboratorium dilaksanakan pada tanggal 1 Desember

2015 disampaikan oleh Bapak H. Aziz Arifin. Kegiatan yang dilakukan di

laboratorium Puskesmas Gumukmas adalah pemeriksaan laboratorium meliputi

pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan urine, pemeriksaan feses, pemeriksaan

widal, pemeriksaan IMS VCT, dan pemeriksaan BTA setiap hari Rabu.

SOP pelayanan laboratorium (FKM Undas, 2013):

Page 36: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

36

1. Petugas menerima permintaan dari Poli Umum/ Poli Gigi/ KIA untuk

dilakukan pemeriksaan laboratorium.

2. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan pemeriksaan spesimen sesuai

permintaan.

3. Mencocokkan identitas pasien.

4. Petugas mengambil spesimen.

5. Pemeriksaan spesimen.

6. Pengisian di buku register serta blanko hasil pemeriksaan.

7. Menyerahkan hasil pemeriksaan.

3. Orientasi di bagian Kesehatan Jiwa (2 Desember 2015)

Orientasi di bagian kesehatan jiwa dilaksanakan pada hari Rabu,

tanggal 2 Desember 2015 disampaikan oleh Ibu Herlina. Bagian kesehatan

jiwa melaksanakan tugas untuk penanganan kasus yang berkaitan dengan

neurologi (kesehatan jiwa).Program ini bertujuan untuk meningkatkan derajat

kesehatan jiwa masyarakat.

Kegiatannya meliputi:

1. Pemeriksaan dan pengobatan jiwa

2. Rujukan dan konsultasi ke rumah sakit

3. Penyuluhan kesehatan jiwa.

Sistem pelaporan dilakukan setiap sebulan sekali, isi pelaporan meliputi

psikosa, retardasi mental, epilepsy, penyakit jiwa lainnya, gangguan kesehatan

jiwa pada bayi, remaja, dan gangguan perkembangannya.

4. Orientasi Apotek (2 Desember 2015)

Kegiatan di apotek meliputi perencanaan, pengadaan, distribusi, dan pelaporan

obat. Laporan pemakaian dan lembar permintaan obat dibuat tiap bulan dan

diserahkan ke gudang obat. Apotek hanya melayani obat oral, injeksi, dan

peralatan langsung dari gudang obat. Obat masuk dan keluar dicatat dalam indeks

dan register obat, kemudian dibuat laporan bulanan. Obat yang diberikan hanya

dari poli.

Programnya antara lain :

Page 37: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

Gedung Farmasi Kabuaten

(GFK)

Puskesmas Gudang Obat

1. KIA2. BP3. BP Gigi4. Rawat inap5. Pustu6. Polindes

Apotik Konsumen

37

1. Bayar gratis untuk pengobatan kusta dan TB selama 6 bulan.

2. LPLO (tiap bulan) Gudang obat

3. Jika Obat habis sebelum waktunya Bon, Ex : Kasus KLB.

4. Bon 1 bulan sekali Kartu stok Buku Gudang Obat.

5. Obat-obatan yang tersedia :BPJS, INPRES, JPS.

Obat-obatan yang ada: Generik dibeli di apotek besar melalui GFK

Alur:

.

Pelaporannya yaitu laporan dari sub unit gudang obat puskesmas ke GFK

(dinkes) tiap bulan.

5. Orientasi di bagian Promosi Kesehatan (2 Desember 2015)

Orientasi Program ini dibimbing oleh Pak Fatkhullah. Promkes merupakan

bagian yang bertanggungjawab melaksanakan kegiatan promotif dan preventif di

bidang kesehatan. Terdiri dari 1 orang petugas sebagai koordinator, dan memiliki

15 petugas penyuluh yang sudah ditentukan dari keseluruhan petugas puskesmas

yang berkegiatan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya

berperilaku hidup sehat dan bersih. Penyuluhan yang dilakukan oleh petugas

puskesmas gumukmas dilakukan setiap satu bulan sekali secara rutin, tetapi hal

tersebut sulit untuk direalisakan mengingat anggaran yang terbatas, Sarana

Page 38: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

38

Prasarana yang kurang memadai, medan yang terlalu luas, dan tingkat kebutuhan

masyarakat yang masih kurang terhadap kesehatan.

6. Orientasi Pengobatan Tradisional (2 Desember 2015)

Kesehatan Batra merupakan bagian dari program puskesmas yang

menangani tentang pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dikenal

oleh masyarakat antara lain dukun, dukun bayi, dukun patah tulang dan

akupuntur. Kegiatan yang dilakukan program ini adalah memberi penyuluhan

secara kelompok maupun perorangan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengurangi angka kematian dan kecacatan. Contohnya pada dukun bayi, saat ini

dukun bayi sudah tidak boleh membantu persalinan, hanya boleh merawat bayi

dan ibu yang sudah melahirkan yang sebelumnya sudah diberikan pelatihan cara

merawat bayi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kematian bayi dan ibu

melahirkan dan pada akhirnya mengurangi angka kematian ibu dan bayi.

7. Orientasi Bagian UKK (2 Desember 2015)

Orientasi di bagian UKK dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 Desember

2015, disampaikan oleh Pak Fathkullah.Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk

melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta

pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja. Adapun sasaran dari program ini

adalah pekerja di sektor kesehatan antara lain masyarakat pekerja di puskesmas,

balai pengobatan/poliklinik, laboraturium kesehatan, Pos Upaya Kesehatan Kerja

(Pos UKK), Jaringan dokter perusahaan bidang kesehatan kerja, masyarakat

pekerja diberbagai sektor pembangunan, dunia usaha dan lembaga swadaya

masyarakat. Strategi yang dikembangkan adalah dengan cara terpadu dan

menyeluruh dalam pola pelayanan kesehatan puskesmas dan rujukan, dilakukan

melalui pelayanan kesehatan paripurna, yang meliputi upaya peningkatan

kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit dan

pemulihan kesehatan. Serta peningkatan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan

melalui peran serta aktif masyakarat khususnya masyarakat pekerja.

Page 39: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

39

Namun masih terdapat banyak kendala dalam melaksakan program ini

antara lain: tidak adanya tempat/pos untuk melakukan penyuluhan, kesadaran

masyarakat masih kurang akan pentingnya menjaga keselamatan diri saat bekerja.

8. Orientasi di bagian P2M (3 Desember 2015)

Program ini dipegang oleh pak Budi yang bertujuan menekan kasus

penyakit menular sedini mungkin dan mengurangi berbagai faktor resiko

lingkungan masyarakat yang memudahkan terjadinya penyebaran penyakit

menular. Upaya yang dilakukan yaitu survey epidemiologi, penanggulangan KLB,

pencegahan dan pengobatan pasien yang menderita TB, Kusta, ISPA, DBD dan

lain-lain.

Macam kegiatan yang dilakukan :

1. Pelayanan imunisasi.

2. Survey epidemiologi.

3. Kasus yang ditangani oleh petugas di poli khusus seperti kusta dan TBC.

Poli khusus merupakan tempat pemeriksaan untuk pasien dengan riwayat

penyakit menular. Di Puskesmas Gumukmas poli ini dibentuk dan terdapat 2

petugas yang melayani pasien dengan riwayat TB dan kusta. Buka hanya setiap

hari sabtu, sehingga dapat dilayani secara intensif.

9. Orientasi di bagian Balai Pengobatan Umum (3 Desember 2015)

Orientasi di bagian BP Umum dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 3

Desember 2015 dibimbing oleh dr. Arvi. Bagian ini memberikan pelayanan

pengobatan untuk pasien yang datang berkunjung ke puskesmas. Buka setiap hari

dengan petugas satu dokter umum, dan satu perawat. Pelayanan yang diberikan

berupa pengobatan dasar, jika pasien memerlukan perawatan yang intensif maka

dirujuk untuk rawat inap, dan jika memerlukam perwatan dengan sepesialis maka

pasien dirujuk ke rumah sakit umum maupun khusus.

Bagian ini melayani pemeriksaan dan pengobatan pasien. Pemeriksaan

pasien meliputi pemeriksaan kesehatan secara umum, tekanan darah, dan juga

pemeriksan yang membutuhkan rujukan ke bagian laboratorium. Semenjak

diterapkan ISO pada tahun 2008, Balai Pengobatan Umum tidak melayani

Page 40: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

40

tindakan langsung ke pasien, semua tindakan yang akan dilakukan pada pasien

dirujuk ke bagian UGD. Oleh karena itu, BP. Umum banyak melakukan rujukan

internal ke bagian UGD, laboratorium, maupun rawat inap.

BP umum memiliki 2 macam pasien yang berkunjung.Yang pertama

pasien sakit berobat untuk kesembuhan penyakitnya. Yang kedua adalah pasien

yang berkunjung dalam keadaan sehat yang datang dengan tujuan pemeriksaan

haji, pemeriksaan tes ujian masuk perguruan tinggi serta meminta surat

keterangan sehat. Penyakit tersering yang dikeluhkan masyarakat Gumukmas

seperti, diare, ISPA tipes, gastritis, hipertensi.

10. Orientasi di bagian Matra (3 Desember 2015)

Orientasi Kesehatan Matra dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2015

disampaikan oleh Bapak Budi. Program ini adalah kesehatan pada pasien yang

bukan pada lingkungannya. Contoh dari program ini seperti calon jamaah haji dan

pada pramuka. Kegiatannya berupa penyuluhan, dan pemeriksaan. Untuk calon

jamaah haji dapat langsung periksa di puskesmas, untuk pramuka kadang ada

pendampingan ke daerah perkemahan, kadang tidak karena sudah ada saka bakti

husada yaitu anggota pramuka yang diberi pelatihan dan pemdampingan

kesehatan oleh puskesmas.

11. Orientasi di bagian Tata Usaha (3 Desember 2015)

Orientasi bagian ini dibimbing oleh Ibu Suwarni. Bagian T.U puskesmas

Gumukmas bertanggung jawab terhadap kepegawaian, keuangan dan sistem

pelaporan. Semua bagian di puskemas melapor ke bagian SP2TP selanjutnya

dilaporkan ke bagian TU. Di bidang kepegawaian, tugas TU membuat struktur

organisasi, daftar kepangkatan pegawai, absensi pegawai, pengangkatan pegawai,

dan sebagainya. Dibidang SP2TP, TU bertugas untuk membuat serta mencatat

laporan bulanan maupun tahunan kegiatan puskesmas yang selanjutnya akan

dilaporkan ke Dinkes Jember

12. Orientasi di bagian KIA (4 Desember 2015)

Page 41: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

41

Orientasi KIA disampaikan Oleh ibu Zulaikah. KIA merupakan program

pelayanan sehat untuk ibu dan anak. Kegiatannya mulai dari skrining ibu hamil

dengan resiko komplikasi melahirkan rendah, dan penyuluhan. Penyuluhan luar

gedung dilakukan di posyandu dan saat supervisi luar Gedung. Untuk pelayanan

sakit, oleh KIA pasien akan dirujuk ke BP umum.

Program lain dari KIA adalah MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit).

Layanan ini dilakukan setiap hari Rabu ke dokter umum. Selain itu ada program

IVA yaitu program deteksi dini kanker rahim yang dilaksanakan setiap hari sabtu.

13. Orientasi di bagian PONED (4 Desember 2015)

Orientasi Program PONED juga disampaikan Oleh ibu Zulaikah. PONED

adalah singkatan dari pelayanan obstetri neonatus esensial dasar. Kegiatan

PONED adalah membantu persalinan dasar ibu hamil. Jika faktor komplikasi

tinggi maka ibu hamil akan dirujuk ke rumah sakit Balung. Kendala dalam

kegiatan ini adalah persalinan yang rendah, karena JAMPERSAL sudah tidak ada

sehingga ibu hamil memilih melakukan persalinan diluar Puskesmas.

14. Orientasi di bagian Imunisasi (5 Desember 2015)

Penanggung jawab pada bagian ini adalah ibu Eliyah. Bagian ini bertugas

memberikan imunisasi dasar, imunisasi anak sekolah dan imunisasi pada wanita

subur.

a. Imunisasi dasar (usia 0-1 tahun)

1) 0-7 hari : bayi diberi BCG, HB uniject. Dalam interval 1 bulan

diberi imunisasi Pilio 1.

2) Usia 2 bulan : DPT/HB 1 Combo I, Polio 2

3) Usia 3 bulan : DPT/HB 2 Combo II dan Polio 3

4) Usia 4 bulan : DPT/HB 3 Combo III dan Polio 4

5) Usia 9 bulan : Campak

Imunisasi polio dilakukan pada bayi usia 0-5 tahun.

b. Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)

1) Dilakukan 1x dalam setahun, biasanya pada bulan September dan

November

Page 42: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

42

2) Kelas 1 SD : Imunisasi DT dan Campak

3) Kelas 2 dan 3 SD : imunisasi TT

4) September : Campak II

5) November : DT dan TT

c. Wanita Usia Subur (WUS) dan Ibu hamil

Diberikan pada wanita usia 15-40 tahun.

TT T1 T2 T3 T4 T5 1 bulan 6 bulan 1 tahun 1 tahun

Kendala: kesadaran masyarakat untuk melakukan imunisasi masih kurang.

15. Orientasi di bagian Gizi (7 Desember 2015)

Orientasi di bagian ini dibimbing oleh Bu Lis. Bagian ini bertanggung

jawab memantau dan memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang

pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi. Banyak kegiatan atau program

dari bagian gizi yang dikerjakan oleh petugas puskesmas gumukmas yang

meliputi:

a. Posyandu, yaitu kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan

balita maupun bumil.

b. MP ASI untuk balita usia 6 bulan - 2 tahun. Untuk bayi yang bermasalah,

yaitu BB tetap atau turun maka menjadi sasaran utama petugas.

c. PMT, pemberian makanan tambahan perlu diperhatikan kususnya pada

balita dengan gizi yang kurang.

d. Bumil dengan KEK (kekurangan energi kalori), dipantau lingkar lengan

setiap satu minggu sekali dan jika perlu pemberian PMT.

e. Vit A, biasanya dilakukan pada balita setiap ± 6 bulan (2x dalam setahun)

pda usia balita 6-59 bulan.

f. Suplementasi, pemberian vitamin dari dinas kesehatan berupa curcuma

dan Zinc terutama pada balita yang bermasalah pertumbuhan dan

perkembangannya.

g. Survey garam yodium, biasanya dilakukan di sekolah dasar dan diambil

beberapa sampel dari siswa untuk melihat kandungan yodium dari garam

yang dibawa dari rumah masing-masing.

Page 43: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

43

16. Orientasi di bagian UGD (8 Desember 2015)

UGD adalah pelayanan di puskesmas Gumukmas yang buka selama 24 jam

tanpa hari libur. Petugas yang berjaga di UGD sebanyak 10 orang di bagi dalam 3

shift per hari. Kasus-kasus yang ditangani di bagian ini meliputi: tindakan medis,

kasus kegawatdaruratan, kasus yang mengancam jiwa, kasus yang memerlukan

tindakan lanjutan. Dokter yang bertanggung jawab di bagian ini adalah dr. Erlina,

sedangkan kepala UGD adalah pak Zidni.

17. Orientasi di bagian Rawat Inap (8 Desember 2015)

Penanggung jawab di bagian rawat inap adalah pak Zidni. Kegiatan yang

dilakukan di rawat inap adalah:

a. Melakukan perawatan pada pasien

b. Melakukan pengobatan

c. Pembuatan Administrasi

d. Pelaporan jumlah pasien yang dirawat setiap hari.

Dari Poli Rujukan Dokter Datang Sendiri

UGD

Pulang(Kasus Ringan dengan GCS baik)

Rawat Inap(Kondisi Pasien memungkinkan)

Rujuk ke RS- Kecelakaan - Kondisi menurun

Pemberian Terapi Penanganan Awal- Menghentikan

perdarahan- Heating

Page 44: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

44

Rawat inap maksimal 3 hari, apabila selama 3 hari pasien tidak

menunjukkan adanya kesembuhan maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit.

Kendala: pada sebagian besar pasien tidak mau dirujuk ke rumah sakit karena

alasan tidak memiliki biaya dan karena kurangnya pengertian masyarakat tentang

pelayanan puskesmas dan rumah sakit.

Pelaporan berupa buku ekspedisi, buku register, buku laporan LB, laporan

harian, laporan bulanan. Isi laporan tentang jumlah pasien, jumlah kunjungan,

jumlah kasus dan jumlah obat-obatan. Shift pada bagian rawat inap dibagi

menjadi 3 shift yaitu pagi jam 7.00-14.00, siang jam 3.00-20.30, dan malam jam

20.30-07.00.

18. Orientasi di bagian SP2TP (8 Desember 2015)

Orientasi SP2TP dibimbing oleh Bapak Zidni. SP2TP adalah kegiatan

pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan

kesehatan di Puskesmas yang bertujuan agar didapatnya semua data hasil kegiatan

Puskesmas (termasuk Puskesmas dengan tempat tidur, Puskesmas Pembantu,

Puskesmas keliling, bidan di Desa dan Posyandu) dan data yang berkaitan, serta

dilaporkannya data tersebut kepada jenjang administrasi diatasnya sesuai

kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya

kesehatan masyarakat.

Laporan Bulanan

1) LB1 : Data kesakitan dari semua poli meliputi diagnosa, umur,

jenis kelamin

2) LB2: P2M seperti kusta, diare, TB, HIV

3) LB3: Laporan tentang kegiatan gizi, KIA, imunisasi

4) LB4: Semua Kunjungan Puskesmas meliputi :

a) Puskesmas

b) Jamkesmas

c) Poli

d) Rawat Inap

e) PHN

f) Kunjungan Sekolah

Page 45: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

45

g) Laboratorium

Laporan obat tidak masuk laporan SP2TP. Kendala pada Program ini

adalah kegiatan wilayah yang banyak sehingga pengiriman laporan sering kali

telat.

19. Orientasi di bagian SIK (11 Desember 2015)

Orientasi di bagian SIK dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2015

disampaikan oleh Pak Heru. Adanya sistem informasi kesehatan yang berbasis

komputer dengan aplikasi software, dapat memudahkan dalam pengumpulan data

yang ada di Puskesmas untuk dijadikan sebagai informasi kesehatan. Informasi

kesehatan tersebut meliputi Standar Pelayanan Minimal (SPM), LB1, Komunikasi

Data (Komdat), Profil Kesehatan dan data kesehatan lainnya. Konsep Data Satu

Pintu merupakan konsep dimana pengelola program merupakan pintu utama

untuk akses data kesehatan. Pengelola program bertugas dalam mengelola data

kesehatan dari pengelola data menjadi data dan informasi kesehatan. Data dan

informasi kesehatan tersebut akan disampaikan kepada Dinkes Kabupaten Jember

dan Kemenkes RI Dinkes Provinsi Jatim melalui aplikasi software di komputer.

Dasar pelaksanaan SIK di Puskesmas Gumukmas, Jember yaitu

1. UU No. 32 Th. 2004 tentang Pemerintah Daerah

2. UU No. 14 Th. 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

3. UU No. 36 Th. 2009 tentang Kesehatan

4. Peraturan Pemerintah RI No. 46 th. 2014 tentang Sistem Informasi

Kesehatan

5. PERDA Kabupaten Jember No. 1 Th. 2012 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Perangkat Daerah Kab. Jember

6. Kepmenkes No. 11/Menkes/SK/V/2002 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Pengembangan Sistem Informasi Daerah (SIKDA)

7. Peraturan Bupati Jember No. 45 Th. 2008 tentang TUPOKSI Dinkes

Kab. Jember

Surat Keputusan Kepala Dinkes Kab. Jember No. 893/056/414/2014

tentang Petugas Pengelola Data SPM dan Profil Kesehatan Th. 2014

Page 46: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

46

20. Orientasi di bagian Kesehatan Lingkungan (12 Desember 2015)

Orientasi di bagian Kesling dibimbing oleh ibu Novi. Kesling merupakan

salah satu program pokok puskesmas yang bertanggung jawab terhadap

kebersihan dan sanitasi lingkungan sekitar Gumukmas. Banyak program yang

dilaksanakan secara rutin demi mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat

dengan melibatkan petugas di wilayah seperti:

1. Tempat-tempat umum :

Meliputi : Ponpes, masjid, pasar dan Terminal

2. Tempat Penjual Makanan

Meliputi : Pedagang keliling, kaki lima, depot dan rumah makan

3. Tempat produksi makanan

Meliputi : Pabrik tahu dan tempe

4. Toko penjual pestisida

5. Tempat pembuangan akhir (TPA)

6. Pemukiman penduduk dengan melihat kondisi rumah, sehat atau tidak

7. Jumlah SAMI JAGA (Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga)

8. Jumlah saluran Pembuangan Air Limbah

9. Jumlah sumur

Faktor Penghambat :

1. Faktor Budaya (Kebiasaan)

Pada umunya penduduk Pakusari menjadikan sungai sebagai tempat

mandi, mencuci dan berak. Banyaknya aliran sungai kecil sehingga

penduduk merasa lebih mudah untuk mandi, mencuci dan berak ditempat

tersebut

2. Faktor Sumber Daya Manusia

Rendahnya tingkat pndidikan secara umum di masyarakat sehingga

terkadang petugas sulit melakukan penyuluhan. Rata-rata penduduk

Kecamatan Pakusari berpendidikan sekolah dasar (SD).

3. Faktor Ekonomi

Page 47: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

47

Masih banyaknya penduduk Gumukmas yang hidup dibawah garis

kemiskinan sehingga untuk melakukan pembangunan rumah sehat, jamban

dan lain-lain sulit terwujud.

2.3.2 Kegiatan Diskusi

1. Diskusi tentang penanganan abses mandibula oleh drg. Wendie Sinang

Dria (1 Desember 2015)

Abses mandibula dalam adalah abses yang terbentuk di dalam ruang

potensial di antara fasia leher dalam. Abses mandibula selain disebabkan oleh

infeksi gigi, bisa disebabkan oleh sialadenitis kelenjar submandibula,

limfadenitis, trauma, atau pembedahan dan bisa juga sebagai kelanjutan

infeksi ruang leher dalam lain. Penyebab infeksi dapat disebabkan oleh

kuman aerob, anaerob atau campuran. Infeksi di ruang submandibula biasanya

ditandai dengan pembengkakan di bawah rahang, baik unilateral atau bilateral

dan atau di bawah lidah yang berfluktuasi, dan sering ditemukan trismus.

Penatalaksanaan abses mandibula dapat diberikan terapi antibiotik yang

adekuat dan drainase abses. Umumnya pasien diberikan antibiotik untuk

kuman aerob dan anaerob. Drainase abses dapat berupa aspirasi abses atau

insisi dan eksplorasi, tergantung pada luasnya abses dan komplikasi yang

ditimbulkan.

2. Diskusi tentang penggunaan veneer oleh drg. . Wendie Sinang

Dria (10 Desember 2015)

Veneer gigi adalah lapisan tipis material yang ditempel permanen di

permukaan gigi. Veener dapat digunakan untuk menutupi warna gigi yang kuning

sehingga gigi jadi tampak putih bersinar, menutupi renggang antara 2 gigi,

memperbaiki gigi yang patah atau keropos, meratakan posisi gigi yang sedikit

tidak rapi, dan untuk memperbaiki bentuk gigi agar terlihat lebih baik. Veneer ada

2 macam, yaitu direct veneer (composite veneer), veneer yang langsung

dikerjakan dan dibentuk di gigi menggunakan bahan resin komposit. Sedangkan

satunya adalah indirect veneer (porcelain veneer), veneer yang terbuat dari bahan

porcelain. Veneer ini membutuhkan minimal 2x kunjungan ke dokter gigi.

Page 48: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

48

2.3.3 Kegiatan UKGS dan UKGMD

Kegiatan UKGS dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2015 di TK Siti

Khodijah desa Jatiagung , tanggal 5 Desember 2015 di SD NU Gumukmas desa

Jatiagung. Rangkaian kegiatan saat UKGS meliputi penyuluhan, demo sikat gigi,

dan pemeriksaan gigi dan mulut. Jumlah peserta UKGS di TK Siti Khodijah

diikuti oleh seluruh siswa kelas A dan B sebanyak 57 siswa, dan di SD NU

Gumukmas diikuti oleh seluruh siswa kelas 1 dan 2 sebanyak 22 siswa,. Dari hasil

pemeriksaan yang dilakukan pada siswa SD didapatkan banyak siswa yang gigi

molarnya mengalami karies dan kasus persistensi. Sedangkan pada pemeriksaan

terhadap siswa TK didapatkan mayoritas semua anak menderita karies rampan

pada gigi insisivus. Hal ini dikarenakan masih rendahnya kesadaran orang tua

untuk memberi motivasi bagi anaknya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Selain itu anak-anak cenderung mengkonsumsi makaanan yang bersifat

kariogenik.

Kegiatan UKGMD dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2015 di

Posyandu Salak 21 Desa Menampu dan pada tanggal 11 Desember 2015 di

Posyandu Salak 17 Desa Gumukmas. Kegiatan yang dilakukan meliputi

penyuluhann, pemeriksaan gigi dan mulut serta konsultasi seputar kesehatan gigi

dan mulut. Sasaran saat UKGMD adalah balita, ibu hamil, dan masyarakat umum.

Jumlah peserta UKGMD di Posyandu di Posyandu Salak 21 Desa Menampu

sebanyak 22 orang dan pada tanggal 11 Desember 2015 di Posyandu Salak 17

Desa Gumukmas sebanyak 13 orang. Dari hasil pemeriksaan didapatkan

kesimpulan banyaknya balita yang rata-rata sudah menderita karies terutama

karies rampan. Ibu hamil juga menderita penyakit gigi dan mulut seperti

gingivitis. Ibu-ibu masyarakat umum juga banyak menderita karies. Hal ini

dikarenakan karena baik ibu hamil, masyarakat umum maupun ibu balita kurang

memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Pada saat

UKGMD posisi dokter gigi berada di meja posyandu ke 4. Posyandu terdiri dari 5

meja, yaitu meja 1 (pendaftaran), meja 2 (penimbangan), meja 3 (pengisian

KMS), meja 4 (penyuluhan perorangan), dan meja 5 (pelayanan oleh paramedis).

Page 49: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

49

Kegiatan UKGMD dan UKGS ini bertujuan untuk meningkatkan derajat

kesehatan gigi dan mulut masyarakat serta kesadaran untuk menjaga kesehatan

dan kebersihan gigi dan mulutnya.

2.4 Hasil dan Pembahasan

Data jumlah kunjungan pasien berikut ini diperoleh selama melaksanakan

PKL IKGM IV di Puskesmas Gumukmas pada tanggal 30 November – 12

Desember 2015 selama 2 minggu. Didapatkan data kunjungan pasien di poli gigi

Puskesmas Gumukmas dengan diagnosa dan terapi yang berbeda baik pasien laki-

laki maupun perempuan. Data kunjungan pasien poli gigi Puskesmas Gumukmas

Periode tanggal 30 November – 12 Desember 2015 dapat dilihat dari tabel yang

ditampilkan sebagai berikut:

A. Data kunjungan pasien Puskesmas Gumukmas berdasarkan diagnosa dan jenis

kelamin.

Tabel 3. Data kunjungan pasien Puskesmas Gumukmas berdasarkan diagnosa dan

jenis kelamin tanggal 30 November – 12 Desember 2015

Kode Jenis Kelamin Total

DXL P

N % N % N % K.00 19 24% 12 15% 31 39%K.01 1 1% 1 1% 2 2%K.02 0 0% 0 0% 0 0%K 03 0 0% 0 0% 0 0%K.04 12 15% 21 26% 33 41%K.05 5 6% 9 12% 14 18%K.06 0 0% 0 0% 0 0%K.12 0 0% 0 0% 0 0%Total 37 46% 43 54% 80 100%

Keterangan :

K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi

K01 : Gigi terbenam dan impaksi

K02 : Karies gigi

K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain

K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal

Page 50: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

50

K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal

K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.

K12 : Stomatitis

Tabel 3 menunjukkan pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak 54 %

dan pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 46 %. Kasus yang banyak

dijumpai di Puskesmas Gumukmas adalah kasus K04 (penyakit pulpa dan

jaringan periapikal) sebanyak 41% yaitu pada pasien perempuan sebanyak 26%

dan pasien laki-laki sebanyak 15%.

B. Data kunjungan pasien Puskesmas Gumukmas berdasarkan diagnosa dan

terapi.

Tabel 4. Data kunjungan pasien Puskesmas Gumukmas berdasarkan diagnosa dan

terapi tanggal 30 November – 12 Desember 2015

Kode TX Total

DX Ekstraksi Medikasi Sterilisasi Tumpat Scalling Kunsul Odon N % N % N % N % N % N % N % N %

K.00 30 38% 1 1% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 31 39%

K.01 0 0% 1 1% 0 0% 0 0% 0 0% 1 1% 0 0% 2 2%

K.02 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

K.03 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

K.04 1 1% 25 31% 1 1% 6 8% 0 0% 0 0% 0 0% 33 41%

K.05 4 5% 7 9% 0 0% 0 0% 3 4% 0 0% 0 0% 14 18%

K.06 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

K.12 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

Total 35 44% 34 42% 1 1% 6 8% 3 4% 1 1% 0 0% 80 100%

Keterangan :

K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi

K01 : Gigi terbenam dan impaksi

K02 : Karies gigi

K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain

K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal

K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal

K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.

K12 : Stomatitis

Page 51: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

51

Tabel 4 menunjukkan terapi ekstraksi sebanyak 44%, medikasi sebanyak

42%, sterilisasi sebanyak 1% , tumpat sebanyak 8%, scalling sebanyak 4%, dan

konsul sebanyak 1%. Diagnosa yang banyak dijumpai di Puskesmas Gumukmas

adalah K04 (penyakit pulpa dan jaringan periapikal) sebanyak 41% dengan 31%

nya dilakukan medikasi.

Page 52: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

52

BAB 3. RSUD GENTENG

3.1 Profil RSUD Genteng Banyuwangi

1 Nomor : 3510043

2 NamaRumahSakit : RSUD GENTENG

3 Jenis Rumah Sakit : RSU

4 Kelas Rumah Sakit : C

5 Nama Direktur RS : dr. Hj. Indah Sri Lestari, MMRS

6 Nomor Hp : -

7 Email : [email protected]

8 Nama PenyelenggaraRS : Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

9 Alamat/lokasi RS

9.1 Jalan : Jl. Hasanudin 98 Genteng

9.2 Kab/Kota : Banyuwangi

9.3 Kode Pos : 68465

9.4 Telepon : (0333) 845839

9.5 Fax : (0333) 846917

9.6 Email : [email protected]

10 Luas Rumah Sakit

10.1 Tanah : 17.000 M2

10.2 Bangunan : ± 8.600 M2

11 Surat IzinOperasional

11.1 Nomor : No.338/P Th. 1984

11.2 Tanggal : 12 Oktober 1984

11.3 Oleh : Gubernur KDH TK 1

12 Surat PenetapanKelas

12.1 Nomor : No: 168/MENKES/II/1994

12.2 Tanggal : 3 Maret 1994

12.3 Oleh : Menteri Kesehatan RepublikIndonesia

Page 53: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

53

Data Umum

RSUD Genteng merupakan lembaga teknis daerah yang dipimpin oleh

seorang direktur. RSUD Genteng saat ini merupakan satuan kerja perangkat

daerah (SKPD) yang berada di lingkungan pemerintahan Kabupaten Banyuwangi,

RSUD Genteng semula adalah rawat inap dari Puskesmas Genteng Kulon,

kemudian pada tahun 1981 terpisah dan berdiri sendiri menjadi Rumah Sakit

Umum Daerah Genteng, sedangkan pelayanan rawat jalan tetap ada sampai

sekarang. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi No.6 tahun

1984 tanggal 20 Juni 1984 dan Keputusan Gubernur KDH TK. I Jawa Timur

tanggal 12 Oktober 1984 No.3 338/P tahun 1984, secara resmi Rumah Sakit

Umum Daerah Genteng telah disahkan menjadi Rumah Sakit kelas D, kemudian

berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan republik Indonesia No:

168/MENKES/ II/1994 tanggal 3 maret 1994, Rumah Sakit Umum Daerah

Genteng ditingkatkan statusnya menjadi Rumah Sakit kelas C. Ditindaklanjuti

dengan Surat Keputusan Bupati No: 188/1561/KEP/429.011/2011 tanggal 30

Desember 2011 Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ditetapkan sebagai Badan

Layanan Umum Daerah (BLUD) penuh sampai dengan sekarang.

Sesuai dengan Peraturan Bupati Banyuwangi, Rumah Sakit Umum Daerah

Genteng sebagai salah satu SKPD, selain mempunyai tugas pokok dan fungsinya,

juga mempunyai tugas yang sangat penting dalam rangka upaya meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi, khususnya pelayanan

kesehatan tingkat lanjutan (rujukan). RSUD Genteng terletak di jalan Hasanuddin

No. 98 Genteng, Kabupaten Banyuwangi.

Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Daerah Genteng

1. Visi

“Terwujudnya rumah sakit Tipe B pada tahun 2015 melalui pelayanan

yang mandiri dan berkualitas dengan prinsip berkeadilan”

2. Misi

1) Mewujudkan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat melalui SDM

yang professional, produktif, dan berkomitmen.

Page 54: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

54

2) Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai.

3) Mewujudkan manajemen yang efektif, efisien, dan mandiri.

4) Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan kualitas lingkungan yang

dapat mendorong peningkatan kinerja.

3. Motto

“Kepuasan Pasien Harapan Kami”

Kredo (Janji Layanan) “CANTIK: Cepat, Aman, Nyaman, Tepat, Informatif,

dan Komunikatif.

Susunan Organisasi RSUD Genteng

1. Unsur pimpinan yaitu kepala bagian

2. Unsur pembantu pimpinan yaitu Tata Usaha yang terdiri :

a. Kasubag umum dan kelengkapan

b. Kasubag kepegawaian

c. Kasubag program, evaluasi, dan pelaporan

3. Unsur pelaksana

a. Bidang perencanaan dan pengembangan

b. Bidang pelayanan medis

c. Bidang keperawatan

4. Kelompok jabatan fungsional

Luas Tanah Rumah Sakit terdiri dari :

1. Rumah Dinas

2. Kantor Tata Usaha

3. Ruang Poli Gigi

4. Poliklinik rawat jalan

5. Kantor rekam medis

6. Kantor dan toko koperasi

7. IGD

8. Ruang anak

9. Ruang bedah

10. Ruang logistik

Page 55: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

55

11. Ruang operasi

12. Ruang apotek 1 dan 2

13. Ruang penyakit dalam 1 dan 2

14. Ruang IPBRS

15. Ruang radiologi

16. Ruang gudang obat

17. Musholla

18. Tempat cucian

19. Tempat parkir

20. Tempat jenazah

21. Gedung rawat inap pafiliun

22. Gedung rawat inap kelas 1

3.2 Rencana Kegiatan

Senin, 14 Desember 2015

1. MenghadapKepala Sub Bagian Kepegawaian RSUD Genteng

2. Menghadap Kepala Poli Gigi RSUD Genteng

3. Orientasi dan membantu pelayanan di poli gigi

Selasa, 15 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di poli gigi

2. Orientasi di bagian laboratorium

Rabu, 16 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di poli gigi

2. Orientasi di bagian radiologi

Kamis, 17 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di poli gigi

2. Orientasi di bagian farmasi

Jum`at, 18 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di poli gigi

Page 56: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

56

Sabtu, 19 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di poli gigi

Senin, 21 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di poli gigi

2. Orientasi di bagian kantor pusat (bagiantatausaha)

Selasa, 22 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di poli gigi

2. Orientasi di bagian rekammedik

Rabu, 23 Desember 2015

1. Klinik Ortodonsia di RSGM FKG Unej

Kamis, 24 Desember 2015

Libur Hari Raya Maulid Nabi Muhammad SAW

Jum`at, 25 Desember 2015

Libur Hari Raya Natal

Sabtu, 26 Desember 2015

1. Membantu pelayanan di poligigi

2. Menghadap Kepala Sub Bagian Kepegawaian RSUD Genteng

3.3 Pelaksanaan Kegiatan

3.3.1 Kegiatan Orientasi

1. Orientasi di Bagian Poli Gigi (14 Desember 2015)

Penanggung jawab di bagian Poli Gigi RSUD Genteng adalah drg. Sonny

Perdana. Pelayanan di poli gigi dilakukan setiap hari senin – sabtu pada jam 08.00

sampai jam 13.00. Pelayanan yang dilakukan di poli gigi RSUD genteng antara

lain:

a. Relief of Pain

b. Medikasi abses

Page 57: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

57

c. Pencabutan gigi permanen dan sulung

d. Tumpatan komposit

e. Tumpatan GI

f. Tumpatan sementara

2. Orientasi di bagian Laboratorium (15 Desember 2015)

Orientasi di bagian laboratorium dibimbing oleh bu Ani. Laboratorium

mempunyai tugas melaksanakan berbagai macam pemeriksaan untuk pemeriksaan

penunjang guna membantu menegakkan diagnose. Macam-macam pemeriksaan

yang dilakukan di laboratorium RSUD Genteng adalah :

a. Pemeriksaan hemoglobin

b. Pemeriksaan leukosit

c. Pemeriksaan diffcount

d. Pemeriksaan BBS/LED

e. Pemeriksaan hapusan darah

f. Pemeriksaan trombosit

g. Pemeriksaan hematokrit

h. Pemeriksaan golongan darah

i. Pemeriksaan preparat mikrobiologi

j. Pemeriksaan widal

k. Pemeriksaan PP tes

l. Pemeriksaan albumin protein urin

m. Pemeriksaan reduksi urin

n. Pemeriksaan urobin

o. Pemeriksaan burubin

p. Pemeriksaan sedimen

q. Pemeriksaan SGOT

r. Pemeriksaan SGPT

s. Pemeriksaan ureum

t. Pemeriksaan keratinin

u. Pemeriksaan kolesterol

v. Pemeriksaan trigliserin

Page 58: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

58

w. Pemeriksaan uric acid

x. Pemeriksaan glukosa darah

y. Pemeriksaan albumin

z. Pemeriksaan globulin

aa. Pemeriksaan VDRL/Shipilis

bb. Pemeriksaan hepatitis

3. Orientasi di Kantor Tata Usaha (15 Desember 2015)

Orientasi di bagian laboratorium dibimbing oleh pak Rochim. Bagian Tata

Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan ketatausahaan, urusan

perlengkapan kantor, hukum dan humas, pengelolaan sumber daya manusia,

pendidikan dan pelatihan, administrasi kepegawaian, penyusunan program,

evaluasi dan pelaporan Rumah Sakit.

4. Orientasi di bagian Radiologi (16 Desember 2015)

Orientasi di bagian laboratorium dibimbing oleh dr. Ida Sp. Rad. Di

instalasi radiologi dilakukan pemeriksaan dan pelayanan yang bermacam-macam,

diantaranya adalah pelayanan diagnostik dan radioterapi yang menggunakan

energi pengion dan energi non pengion baik dalam bidang diagnostic dan terapi.

Foto rontgen yang dilakukan antara lain : foto thorax, sculler mastoid, tulang

belakang, ekstremitas, dental, waters, eisler, sedangkan USG berupa rontgen

abdomen, prostat, dan kandungan. Pelayanan foto rontgen dilakukan oleh petugas

yang hasilnya akan dibaca oleh dokter spesialis radiologi yaitu dr. Ida Sp. Rad

5. Orientasi Bagian Apotek (18 Desember 2015)

Orientasi di bagian Apotek dibimbing oleh bu Dinda. Tugas pokok dari

instalasi farmasi adalah menyediakan, mengelola dan melaksanakan penelitian

tentang obat. Pengelolaan meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan,

perhimpunan, pendisribusian dan pelayanan Apotek di RSUD Genteng terbagi

atas 2 apotek. Tugas dari masing-masing apotek adalah :

a. Apotek 1

Page 59: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

59

Melayani permintaan obat dan alat, alat kesehatan serta

melayani obat-obatan golongan narkotika dan psikotopika serta

melaporkan setiap bulan dan kepada Kepala Dinas Kesehatan.

b. Apotek 2

a) Melaksanakan pengelolaan obat.

b) Melayani pengambilan obat dan alat kesehatan melalui resep dokter

kepada pasien.

c) Menerima obat psikotropika yang sesuai dengan prosedur

penerimaan.

6. Orientasi Bagian Rekam Medis (30 September 2015)

Orientasi Rekam Medis disampaikan oleh ibu Uum. Rekam medis rumah

sakit adalah berkas yang berisi catatan dan dokumentasi antara lain identitas

pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan serta tindakan dan

pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Data-data yang harus

dimasukkan dalam rekam medis dibedakan untuk pasien yang diperiksa di unit

rawat jalan, unit rawat inap, dan gawat darurat. Rekam medis merupakan sarana

yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena rekam medis berfungsi

sebagai sumber informasi dan acuan baik mengenai data social, data medis,

hingga segala tindakan pengobatan yang diberikan kepada pasien.

Kegiatan dalam rekam medik meliputi;

a. Penerimaan pasien (data social pasien)

b. Pencatatan (data pelayanan)

c. Pengelolaan atau pengarsipan data medik (coding, indexing)

d. Pelaporan

e. Pengambilan kembali hingga pemusnahan berkas medis tersebut.

3.3.2 Kegiatan Diskusi

1. Diskusi tentang Fraktur Mandibula oleh drg. Sonny Perdana. (15

Desember 2015)

Fraktur mandibula adalah putusnya kontinuitas tulang mandibula yang

diakibatkan oleh trauma ataupun keadaan patologis. Diagnosis dengan cara:

a. Pemeriksaan fisik

Page 60: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

60

1) Inspeksi: deformitas angulasi medial, lateral, posterior atau

anterior, diskrepansi, rotasi, perpendekan atau perpanjangan,

bengkak atau kebiruan pada luka.

2) Palpasi: nyeri tekan pada daerah fraktur, nyeri bila digerakkan.

3) Gerakan: gerakan sendi di sekitarnya terbatas karena nyeri

akibatnya fungsi terganggu.

4) Pemeriksaan trauma di tempat lain seperti kepala, toraks, abdomen

dan lain-lain.

5) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan sinar X A-P, lateral. Bila perlu dilakukan foto Waters.

b. Diagnosis

Fraktur mandibula dapat ditunjukkan dengan adanya: rasa sakit,

pembengkakan, nyeri tekan dan maloklusi. Patahnya gigi, adanya gap,

tidak ratanya gigi tidak simetrisnya arcus dentalis, adanya laserasi intra

oral, gigi goyang dan krepitasi menunjukkan kemungkinan adanya fraktur.

c. Penanganan

Penanganan yang bersifat kedaruratan adalah jalan nafas,

pernafasan, sirkulasi, penanganan luka jaringan lunak dan imobilisasi

sementara. Tehnik reduksi tertutup dan fiksasi fraktur mandibula ada

beberapa variasi yaitu fiksasi maksilomandibular (MMF) dan fiksasi

Intermaksilary (IMF).

Prosedur:

1) Fraktur yang tidak ter-displace dapat ditangani dengan jalan

reduksi tertutup dan fiksasi intermaksila. Namun pada prakteknya,

reduksi terbuka lebih disukai pada kebanyakan fraktur.

2) Fraktur dikembalikan ke posisi yang sebenarnya dengan jalan

reduksi tertutup dan arch bar dipasang ke mandibula dan maksila.

3) Kawat dapat dipasang pada gigi di kedua sisi fraktur untuk

menyatukan fraktur.

4) Fraktur yang hanya ditangani dengan reduksi tertutup

dipertahankan selama 4-6 minggu dalam posisi fraktur

intermaksila.

Page 61: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

61

5) Pada pasien dapat dilakukan reduksi terbuka, kemudian dipasang

plat dan screw.

1.

2. Diskusi tentang Neksrosis Pulpa oleh drg. Sonny Perdana. (15

Desember 2015)

Nekrosis pulpa adalah kematian pada pulpa yang merupakan

proses lajutan radang pulpa akut maupun kronis atau terhentinya sirkulasi

darah secara tiba-tiba akibat trauma. Nekrosis pulpa dapat bersifat partial

atau total. Nekrosis ada dua jenis yaitu koagulasi dan likuifaksi

(pengentalan dan pencairan).

Pada jenis koagulasi, bagian jaringan yang dapat larut mengendap

atau diubah menjadi bahan solid. Pengejuan adalah suatu bentuk nekrosis

koagulasi yang jaringannya berubah menjadi masa seperti keju, yang

terdiri atas protein yang mengental, lemak dan air. Nekrosis likuefaksi

terjadi bila enzim proteolitik mengubah jaringan menjadi massa yang

melunak, suatu cairan atau debris amorfus.

Pulpa terkurung oleh dinding yang kaku, tidak mempunyai

sirkulasi daerah kolateral, dan venul serta limfatiknya kolaps akibat

meningkatnya tekanan jaringan sehingga pulpitis irreversible akan menjadi

nekrosis likuifaksi. Jika eksudat yang dihasilkan selama pulpitis

irreversible diserap atau didrainase melalui kavitas karies atau daerah

pulpa yang tebuka ke dalam rongga mulut, proses nekrosis akan tertunda;

pulpa di daerah akar akan tetap vital dalam jangka waktu yang cukup

lama. Sebaliknya, tertutup atau ditutupnya pulpa yang terinflamasi

mengakibatkan proses nekrosis pulpa yang cepat dan total serta timbulnya

patosis periapikal.

Gejala umum nekrosis pulpa :

a. Simptomnya sering kali hampir sama dengan pulpitis irreversible

b. Nyeri spontan atau tidak ada keluhan nyeri tapi pernah nyeri

spontan.

c. Sangat sedikit/ tidak ada perubahan radiografik

Page 62: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

62

d. Mungkin memiliki perubahan-perubahan radiografik defenitif

seperti pelebaran jaringan periodontal yang sangat nyata adalah

kehilangan lamina dura

e. Perubahan-perubahan radiografik mungkin jelas terlihat

f. Lesi radiolusen yang berukuran kecil hingga besar disekitar apeks

dari salah satu atau beberapa gigi, tergantung pada kelompok gigi.

Keluhan subjektif :

a. Gigi berlubang, kadang-kadang sakit bila kena rangsangan panas

b. Bau mulut (halitosis)

c. Gigi berubah warna.

Pemeriksaan objektif :

a. Gigi berubah warna, menjadi abu-abu kehitam-hitaman

b. Terdapat lubang gigi yang dalam

c. Sondenasi,perkusi dan palpasi tidak sakit

d. Biasanya tidak bereaksi terhadap tes elektrik dan termal. Kecuali

pada nekrosis tipe liquifaktif.

e. Bila sudah ada peradangan jaringan periodontium, perkusi, palpasi

dan sondasi sakit.

3.4 Hasil dan Pembahasan

Data jumlah kunjungan pasien berikut ini diperoleh selama melaksanakan

PKL IKGM IV di RSUD Genteng pada tanggal 14 Desember – 26 Desember

2015 selama 2 minggu. Didapatkan data kunjungan pasien di poli gigi RSUD

Genteng dengan diagnosa dan terapi yang berbeda baik pasien laki-laki maupun

perempuan. Data kunjungan pasien poli gigi RSUD Genteng Periode tanggal 14

Desember – 26 Desember 2015 dapat dilihat dari tabel yang ditampilkan sebagai

berikut:

Page 63: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

63

A. Data kunjungan pasien RSUD Genteng berdasarkan diagnosa dan jenis

kelamin.

Tabel 5. Data kunjungan pasien RSUD Genteng berdasarkan diagnosa dan jenis

kelamin tanggal 14 Desember – 26 Desember 2015

Kode Jenis Kelamin Total

DXL P

N % N % N % K.00 2 5% 3 6% 5 11%K.01 0 0% 2 5% 2 5%K.02 1 2% 0 0% 1 2%K 03 2 5% 0 0% 2 5%K.04 7 16% 11 26% 18 42%K.05 5 12% 10 23% 15 35%K.06 0 0% 0 0% 0 0%K.12 0 0% 0 0% 0 0%Total 17 40% 26 60% 43 100%

Keterangan :

K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi

K01 : Gigi terbenam dan impaksi

K02 : Karies gigi

K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain

K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal

K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal

K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.

K12 : Stomatitis

Tabel 5 menunjukkan pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak 60%

dan pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 40%. Kasus yang banyak dijumpai

di RSUD Genteng adalah kasus K04 (penyakit pulpa dan jaringan periapikal)

sebanyak 42% yaitu pada pasien perempuan sebanyak 26% dan pasien laki-laki

sebanyak 12%.

Page 64: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

64

B. Data kunjungan pasien RSUD Genteng berdasarkan diagnosa dan terapi.

Tabel 6. Data kunjungan pasien RSUD Genteng berdasarkan diagnosa dan terapi

tanggal 14 Desember – 26 Desember 2015

Kode TX Total

DX Ekstraksi Medikasi Sterilisasi Tumpat Scalling Kunsul Odon N % N % N % N % N % N % N % N %

K.00 5 11% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 5 11%

K.01 0 0% 1 2% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 1 2% 2 5%

K.02 0 0% 0 0% 0 0% 1 2% 0 0% 0 0% 0 0% 1 2%

K.03 0 0% 2 4% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 2 5%

K.04 2 5% 5 11% 2 5% 9 21% 0 0% 0 6% 0 0% 18 42%

K.05 7 16% 3 7% 0 0% 0 0% 5 11% 0 0% 0 0% 15 35%

K.06 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

K.12 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

Total 14 32% 11 25% 2 5% 10 24% 5 11% 0 0% 1 2% 43 100%

Keterangan :

K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi

K01 : Gigi terbenam dan impaksi

K02 : Karies gigi

K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain

K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal

K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal

K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.

K12 : Stomatitis

Tabel 6 menunjukkan terapi ekstraksi sebanyak 32%, medikasi sebanyak

25%, sterilisasi sebanyak 5% , tumpat sebanyak 24%, scalling sebanyak 11%,

konsultasi sebanyak 0% dan odon sebanyak 2%. Diagnosa yang banyak dijumpai

di RSUD Genteng adalah K04 (penyakit pulpa dan jaringan periapikal) sebanyak

42% dengan 21% nya dilakukan tumpatan.

Page 65: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

65

BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan praktikum kerja

lapangan IKGM/ IKGP IV di Puskesmas Mayang, Puskesmas Gumukmas Dan

RSUD Genteng, pada periode 16 November – 26 Desember 2015 adalah :

1. PKL IKGM / IKGP IV merupakan sarana yang menerapkan ilmu pengetahuan

yang telah di peroleh di kuliah, pengetahuan tentang rumah sakit dan

puskesmas serta menambah pengalaman untuk menyiapkan menghadapi dunia

kerja

2. Dari data hasil pemeriksaan didapatkan bahwa kunjungan paling banyak

diakukan oleh pasien perempuan. Diagnosa terbanyak pada kasus K04.

4.2 Saran

Pencatatan data dan analisa lebih lanjut mengenai hubungan jumlah pasien

yang datang ke Rumah Sakit atau Puskesmas berdasar jenis kelamin, usia dengan

diagnosa dan perawatan yang didapat.

Page 66: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

66

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T. 2002. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : Universitas

Indonesia Press.

Alamsyah, D. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Azwar. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi 3, Jakarta: Binarupa

Aksara

Depkes. RI. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional,

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.

Depkes RI. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Menkes/Sk/Ii/2004.

Tentang Kebijakan Sarana Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Depkes RI

Dinkes Nusa Tenggara Barat. 2011. Petunjuk Teknis Sistem Rujukan Pelayanan

Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Nusa Tenggara Barat : Dinas

Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Imron, Ali. 2009. Hubungan Sumberdaya Organisasi dan Fungsi Kepemimpinan

Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di

Kota Medan Tahun 2008. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatra Utara.

Kementrian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/Per/III/2010. Diunduh dari :

www.bppsdmk.depkes.go.id

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Page 67: Laporan Mandiri Khoirul Anam.doc

67

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Nomor 75 Tentang Pusat

kesehatan masyarakat.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. nomor 56 tentang

klasifikasi dan perizinan rumah sakit.

PERMENKES RI. 2005. Pusat Kesehatan Masyarakat. Departemen Kesehatan

Republik Indonesia. Jakarta.

Rahardjo, Pambudi. 2009. Ortodontsia Dasar. Surabaya: Airlangga University Press.

Siregar, C. J. P. 2004. Farmasi Rumah Sakit : Teori dan Penerapan. Jakarta :

EGC.

Trihono. 2005. Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat. Jakarta: CV

Sagung Seto.

Wijono.2010. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Teori Strategi dan

Aplikasi.Surabaya : UAF.

Worotitjan, Indry dkk. 2013. Pengalaman karies gigi serta pola makan dan minum

pada anak sekolah dasar di desa kiawa kecamatan kawangkoan utara. Jurnal

e-GiGi (eG), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 59-68.

Zamilah. 2009. Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut Terhadap

Kepuasan Pasien Di Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru-Riau Tahun 2009.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatrera Utara.