14
Laporan Hasil Praktikum MEMASANG INSTALASI LAMPU KEPALA Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Listrik Otomotif Yang dibina oleh Bapak Drs. Sarijono Oleh Kelompok 4 (XI IPA 1) 1. Hartito Hargiasto (09) 2. Iga Putri Imansari (10) 3. Maudyana Nisa. P (15) 4. Muh. Rizqi Al Fadil (16) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMA Negeri 1 Kepanjen Jalan A. Yani 48 Kepanjen,Telp. (0341) 395122 Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2012/2013

LAPORAN LTO

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan LTO

Citation preview

Page 1: LAPORAN LTO

Laporan Hasil PraktikumMEMASANG INSTALASI LAMPU KEPALA

Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Listrik OtomotifYang dibina oleh Bapak Drs. Sarijono

Oleh

Kelompok 4 (XI IPA 1)1. Hartito Hargiasto (09)2. Iga Putri Imansari (10)3. Maudyana Nisa. P (15)4. Muh. Rizqi Al Fadil (16)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALSMA Negeri 1 Kepanjen

Jalan A. Yani 48 Kepanjen,Telp. (0341) 395122Kabupaten Malang

Tahun Pelajaran 2012/2013

Page 2: LAPORAN LTO

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang :

Listrik merupakan hal yang dapat dengan mudah dijumpai di kehidupan sehari-

hari.Rangkaian listrik dapat dijumpai pada otomotif, instalasi listrik rumah tangga,

tempat umum, dan lain sebagainya.Dalam listrik terdapat beberapa komponen yaitu

sumber tegangan listrik, kabel, dan perangkat kelistrikan.Salah satu dari perangkat

kelistrikan tersebut adalah lampu kepala dan sumber tegangan listrik.

Headlamp adalah lampu yang melekat pada bagian depan kendaraan untuk menerangi

jalan di depan. Kinerja Headlamp telah terus meningkat sepanjang usia mobil, didorong

oleh perbedaan besar antara kematian lalu lintas siang dan malam hari: US National

Highway Traffic Safety Administration menyatakan bahwa hampir setengah dari semua

lalu lintas yang berhubungan dengan kematian terjadi dalam gelap, meskipun hanya 25%

dari lalu lintas bepergian selama kegelapan.

Sementara itu adalah umum untuk lampu panjang untuk digunakan secara bergantian

dalam diskusi informal, headlamp adalah istilah untuk perangkat itu sendiri, sedangkan

lampu benar mengacu pada berkas cahaya yang dihasilkan dan didistribusikan oleh

perangkat.

1.2 Tujuan Praktikum :

Mengetahui cara memasang instalasi lampu kepala

Memahami bahwa dalam suatu rangkaian listrik ada tegangan

Memahami bagaimana sifat tegangan (beda potensial)

Mengukur dan membandingkan besar tegangan pada masing-masing bagian dalam

rangkaian listrik

Page 3: LAPORAN LTO

BAB II

ISI

2.1 Landasan Teori :

Lampu kepala

Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada

malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala

lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala menyala

bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang

dipakai ada dua tipe, yaitu tipe sealed beam dan bola lampu. Jenis Sealed beam banyak

dipakai pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu

kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.

Beda Potensial

Beda potensial disebut juga dengan tegangan.Beda potensial / tegangan menunjukkan

selisih potensial antar ujung-ujung penghantar yang dialiri arus listrik. Tegangan

merupakan penyebab mengalirnya elektron-elektron. Tegangan dapat diukur dengan

voltmeter dalam satuan tegangan volt atau disimbolkan dengan V.

Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem

kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem

kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH

(Ampere Hour).

Page 4: LAPORAN LTO

Gambar 9. Baterai

Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan

kutub (-) atau minus diberi kode 31.

Kunci Kontak (Switch)

Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar

utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).

Gambar 10. Kunci kontak

Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;

Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)

ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris

ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )

START : untuk start

Saklar

Page 5: LAPORAN LTO

Gambar 11. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)

Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan

melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila

saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada

kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30

(+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).

Sekring (fuse)

Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus

yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat

terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian

kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila

terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih

dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis

filamennya.

Gambar 13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)

Page 6: LAPORAN LTO

2.2 Alat dan Bahan :

Lampu kepala

Kabel hitam

Sekring

Kunci kontak

Baterai (accu)

Holder kiri

Kabel merah

Lampu kontrol

Multimeter (Voltmeter)

2.3 Waktu dan Tempat Praktikum :

03 November 2012 di ruang Multimedia SMA Negeri 1 Kepanjen

2.4 Prosedur Praktikum :

1. Menghubungkan baterai (+) ke kunci kontak (Bl) dengan kabel merah.

2. Kunci kontak (R) dihubungkan dengan Sekring (Rin) menggunakan kabel merah.

3. Sekring (Rout) dihubungkan dengan Holder kiri (Br/W) menggunakan kabel merah.

4. Holder kiri (Bu) dihubungkan dengan Lampu Krpala (Bu) menggunakan kabel merah.

5. Lampu kepala (W) dihubungkan dengan Holder kiri (W) menggunakan kabel merah.

6. Lampu Kepala (G) dihubungkan dengan Baterai (-) menggunakan kabel merah.

7. Ukurlah tegangan baterai pada saat keadaan off (lampu mati) dan keadaan on (lampu hidup) menggunakan Voltmeter.

8. Ukurlah tegangan pada kunci kontak dalam keadaan on dan off.

9. Ukurlah tegangan pada saat sekring putus keadaan on dan off serta pada saat sekring tidak putus keadaan on dan off.

10. Ukurlah tegangan pada holder kiri, lampu dekat dan lampu jauh masing-masing pada keadaan on dan off.

11. Hubungkan paralel, baterai (-) dengan lampu kontrol (G) menggunakan kabel hitam.

12. Hubungkan Lampu kontrol (O) dengan Holder kiri (Bu) menggunakan kabel merah.

Page 7: LAPORAN LTO
Page 8: LAPORAN LTO

2.5 Tabel Hasil Percobaan :

No.Besar tegangan pada keadaan

Off On

1. Baterai 11,92 V 11,67 V

2. Kunci kontak 11,90 V 0 V

3.Sekring (putus) 0 V 11,90 V

Sekring (tidak putus) 0 V 0 V

4.Holder kiri (lampu dekat) 0 V 11,14 V

Holder kiri (lampu jauh) 0 V 0 V

5.

Holder kiri paralel (lampu

dekat)0 V 11,3 V

Holder kiri paralel (lampu jauh) 0 V 0,09 V

2.6 Pembahasan :

1. Tegangan pada baterai keadaan off sebesar 11,92 V, sedangkan pada keadaan on

tegangan turun / lebih kecil, yaitu sebesar 11,67 V.

2. Saat kunci kontak dalam keadaan off terdapat tegangan, sedangkan dalam keadaan on

tidak terdapat tegangan.

3. Saat sekring putus dalam keadaan on terdapat tegangan dan dalam keadaan off tidak

terdapat tegangan, sedangkan saat sekring tidak putus baik dalam keadaan on maupun

off tidak terdapat tegangan.

4. Ketika holder kiri lampu dekat dalam keadaan on terdapat tegangan dan pada keadaan

off tidak terdapat tegangan, sedangkan holder kiri lampu jauh baik keadaan on maupun

off tidak terdapat tegangan.

5. Saat holder kiri lampu dekat dirangkai paralel dalam keadaan on terdapat tegangan dan

pada keadaan off tidak terdapat tegangan, sedangkan holder kiri lampu jauh baik

dalam keadaan on maupun off tidak terdapat tegangan.

6. Saat lampu jauh menyala, lampu kontrol juga menyala.

Page 9: LAPORAN LTO

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan :

1. Voltmeter harus dipasang secara paralel terhadap komponen yang akan diukur tegangannya

untuk mengukur tegangannya.

2. Tegangan pada rangkaian tertutup (kunci kontak off) lebih kecil daripada tegangan pada

rangkaian terbuka (kunci kontak on). Berdasarkan hasil pengukuran tegangan pada baterai

yang nilainya lebih besar saat kunci kontak off daripada on. Hal itu dikarenakan adanya

hambatan dalam (r) pada baterai.

3. Tegangan pada tiap-tiap hambatan berbeda sesuai dengan besarnya hambatan itu sendiri.

3.2 Saran :

1. Penggunaan harus sesuai agar tidak terjadi kerusakan pada kunci kontak dan lampu

2. Pemasangan kutub positif dan negatif harus sesuai

Page 10: LAPORAN LTO

Lampiran