Laporan Lengkap Mesin Las (Tanpa Kata Pengantar dan Daftar Isi)

8/18/2019 Laporan Lengkap Mesin Las (Tanpa Kata Pengantar dan Daftar Isi)

1/30

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kebutuhan

semua orang terhadap kualitas produk sangatlah vital, khususnya dibidang produksi

permesinan atau produk engineering lainnya.

Proses pengelasan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pertumbuhan

peningkatan industri karena memegang peranan utama di dalam rekayasa dan reparasi

produksi logam. Hampir tidak mungkin pembangunan suatu pabrik atau infrastruktur lainnya

tanpa melibatkan unsur proses pengelasan.

Pada era perindustrian yang semakin maju ini teknik pengelasan telah banyak

dipergunakan secara luas pada penyambungan batang-batang pada konstruksi bangunan baja,

konstruksi mesin, dan konstruksi lainnya. Hal tersebut disebabkan karena bangunan dan

mesin yang dibuat dengan teknik penyambungan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam

proses pembuatanya. ingkup penggunaan teknik pengelasan dalam bidang konstruksi sangat

luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, pipa saluran dan lain sebagainya.

Di samping itu proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk

mengisi lubang-lubang pada coran, membuat lapisan keras pada perkakas, mempertebal

bagian-bagian yang sudah aus dan lain-lain. Pengelasan bukan tujuan utama dari konstruksi,

tetapi merupakan sarana untuk mencapai pembuatan yang lebih baik. !arena itu rancangan las

harus betul-betul memperhatikan kesesuaian antara sifat-sifat las yaitu kekuatan dari

sambungan dan memperhatikan sambungan yang akan dilas, sehingga hasil dari pengelasan

sesuai dengan yang diharapkan. Dalam memilih proses pengelasan harus dititik beratkan pada

proses yang paling sesuai untuk tiap-tiap sambungan las yang ada pada konstruksi. Dalam hal

ini dasarnya adalah efisiensi yang tinggi, biaya yang murah, penghematan tenaga dan

penghematan energi sejauh mungkin.

"utu dari hasil pengelasan di samping tergantung dari pengerjaan lasnya sendiri dan

juga sangat tergantung dari persiapan sebelum pelaksanaan pengelasan, karena pengelasan

adalah proses penyambungan antara dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi

panas. Pada penelitian ini pengelasan yang digunakan las listrik. Hal ini sangat erat

hubungannya dengan arus listrik, ketangguhan, cacat las, serta retak yang pada umumnya

mempunyai pengaruh yang fatal terhadap keamanan dari konstruksi yang dilas.1


2/30

2

#ntuk dapat mengetahui pengaruh hasil pengelasan las listrik $ Arc Welding) dan

asitilin pada pelat baja terhadap uji kekerasan, struktur mikro dan uji tarik dari pengelasan

maka perlu dilakukan pengujian terhadap benda uji hasil dari pengelasan.

1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum

a. %gar mahasis&a dapat memahami proses pengelasan.

b. #ntuk melatih kemampuan mahasis&a dalam memahami proses pengelasan.

c. %gar mahasis&a dapat mengenal mesin las beserta proses kerjanya.

d. %gar mahasis&a mampu memahami dan mempraktikkan cara-cara penyambungan

dengan teknik las.

e. "ampu menganalisis hasil lasan secara teoritis sesuai dengan apa yang telah didapat

pada mata kuliah aboratorium "esin, khususnya dalam teknik pengelasan.f. %gar mahasis&a dapat memahami aspek !eamanan, !esehatan, dan !eselamatan

!erja $!'( dalam praktikum pengelasan.

BAB II

LANDASAN TE!I

2.1 Te"ri Dasar Las Busur Listrik

2


3/30

3

2.1.1 Pengertian SMA# $ Shielded Metal Arc Welding %.

"engelas secara umum adalah suatu cara menyambung logam dengan menggunakan

panas, tenaga panas pada proses pengelasan diperlukan untuk memanaskan bahan lasan

sampai cair)leleh sehingga bahan las tersambung dengan atau tanpa ka&at las sebagai bahan

pengisi. Pengelasan busur listrik adalah cara pengelasan menggunakan busur listrik atau

percikan bunga api listrik akibat hubungan singkat antara dua kutub listrik yang terionisasi

dengan udara melalui penghantar batang elektroda yang sekaligus dapat digunakan pula

sebagai bahan tambah atau bahan pengisi dalam pengelasan. *eperti yang terlihat dalam

gambar di ba&ah ini+

&am'ar 2.1 as /usur istrik

%da beberapa macam proses las busur listrik berdasarkan elektroda yang digunakannya,

antara lain+

1. as busur dengan elektroda karbon, misalnya+

a. as busur dengan elektroda karbon tunggal

b. as busur dengan elektroda karbon ganda

0. as busur dengan elektroda logam, misalnya+

a. as busur dengan elektroda berselaput

b. as TI1 $Tungsten Inert Gas(

c. as 1"%2 $Gas Metal Arc Welding (

d. as Submerged .

aporan ini secara khusus membahas tentang las busur listik dengan elektroda

berselaput)terbungkus atau Shielded Metal Arc Welding $*"%2(.

Proses las busur ini menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan tambah, busur

listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda

dan sebagian bahan dasar, selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan

menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda, ka&ah las, busur listrik dan daerah lassekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar.'

3


4/30

4

/ungkus)selaput $coating electrode( yang berfungsi sebagai fluks akan terbakar pada

&aktu proses berlangsung, dan gas yang terjadi akan melindungi proses terhadap pangaruh

udara luar. 3airan pembungkus akan terapung dan membeku pada permukaan las yang disebut

slag , yang kemudian dapat dibersihkan dengan mudah.'

&am'ar 2.2 as /usur istrik Dengan 4lektroda /erselaput

2.1.2 Mesin Las Listrik

Persyaratan dari proses *"%2 $Shield Metal Arc Welding ( adalah persediaan yang

kontinyu pada electric current $arus listrik(, dengan jumlah ampere dan voltage yang cukup

baik kestabilan api las $ Arc) akan tetap terjaga.

Dimana electric power yang diperoleh dari welding machine menurut jenis arus yang

dikeluarkannya terdapat ' $tiga( jenis machine yaitu+

a. "esin dengan arus searah $D3(

Pada mesin arus searah $D3 ) dilengkapi dengan komponen yang merubah sifat arus

bolak-balik $%3( menjadi arus searah $D3( yaitu generator, karena arus listrik yang dipakai

disini bukan berasal dari baterei, melainkan dari generator listrik.

4


5/30

5

&am'ar 2.( "esin as Dengan %rus *earah5

b. "esin dengan arus bolak balik $%3(

"esin arus bolak balik tidak perlu dilengkapi dengan generator, tetapi cukup dengan

transformator. !arakteristik electric efficiency nya 67-658.

&am'ar 2.) "esin as Dengan %rus /olak-balik 5

c. "esin dengan kombinasi arus yaitu searah dan bolak balik

#ntuk mesin kombinasi A3 dan D3 dilengkapi dengan transformator dan rectifier ,

dimana rectifier ini mempunyai fungsi untuk meratakan arus.

5


6/30

6

&am'ar 2.* "esin as !ombinasi %rus *earah dan /olak-balik 5

2.1.( Parameter Pengelasan

Panjang busur $ Arc ength) yang dianggap baik lebih kurang sama dengan elektrode

yang dipakai. #ntuk besarnya tegangan yang dipakai setiap posisi pengelasan tidak sama.

"isalnya elektrode ' mm 9 mm, mempunyai tegangan 07 9 '7 volt pada posisi datar, dan

tegangan ini akan dikurangi antara 0 9 5 volt pada posisi diatas kepala. !estabilan tegangan

ini sangat menentukan mutu pengelasan dan kestabilan juga dapat didengar melalui suara

selama pengelasan.

/esarnya arus juga mempengaruhi pengelasan, dimana besarnya arus listrik pada

pengelasan tergantung dari bahan dan ukuran lasan, geometri sambungan pengelasan, macam

elektrode dan inti elektrode. #ntuk pengelasan pada daerah las yang mempunyai daya serap

kapasitas panas yang tinggi diperlukan arus listrik yang besar dan mungkin juga diperlukan

tambahan panas. *edangkan untuk pengelasan baja paduan, yang daerah H%: $ !eat Affected

"one) nya dapat mengeras dengan mudah akibat pendinginan yang terlalu cepat, maka untuk

menahan pendinginan ini diberikan masukan panas yang tinggi yaitu dengan arus pengelasan

yang besar. Pengelasan logam paduan, agar untuk menghindari terbakarnya unsur-unsur

paduan sebaiknya digunakan arus las yang sekecil mungkin. ;uga pada pengelasan yang

kemungkinan dapat terjadi retak panas, misalnya pada pengelasan baja tahan karat austenitik

maka penggunaan panas di usahakan sekecil mungkin sehingga arus pengelasan harus kecil.

!ecepatan pengelasan tergantung dari bahan induk, jenis elektroda, inti elektroda,

geometri sambungan, ketelitian sambungan, agar dapat mengelas lebih cepat diperlukan arus

yang lebih tinggi.


7/30

7

Polaritas listrik mempengaruhi hasil dari busur listrik. *ifat busur listrik pada arus

searah $D3( akan lebih stabil dibandingkan dengan arus bolak-balik $%3(. Terdapat dua jenis

polaritas yaitu polaritas lurus, dimana benda kerja positif dan electrode negative. Polaritas

balik adalah sebaliknya. !arakteristik dari polaritas balik yaitu pemindahan logam terjadi

dengan cara penyemburan, maka polaritas ini mempunyai hasil pengelasan yang lebih dalam

dibanding dengan polaritas lurus#

2.1.) Teknik Pengelasan

%da dua cara penyalaan busur las yaitu+

a. 3ara goresan

3aranya yaitu dengan menggoreskan ujung elektroda pada permukaan benda kerja las,

kemudian elektroda diangkat sampai ada jarak sebesar diameter elektroda antara ujung

elektroda dan permukaan benda kerja sehingga terbentuk nyala busur yang stabil.


8/30

8

elektroda dibuat miring sekitar 5? - 7? 9 67? kearah

benda kerja.


9/30

9

&am'ar 2., Pengelasan HoriBontal

- Pengelasan Eertikal $'1(

Pengelasan posisi '1 dilakukan pada material plate. Posisi '1 ini dilaksanakan pada

plate dan elektrode vertikal . !esulitan pengelasan ini hampir sama dengan posisi 01

akibat gaya gravitasi cairan elektrode las akan selalu keba&ah.


10/30

10

Getak pada hasil pengelasan juga disebabkan oleh faktor-faktor perubahan

metalurgi setelah logam mengalami pemanasan. *elain itu juga retak pada

hasil pengelasan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, perencanaan, pemilihan bahan

dan proses pengelasan.


11/30

11

kadang terjadi retak bertumpuk yang menjalar sepanjang butiran bukan logam yang

ada didalam baja. Getak semacam ini disebut retak lamel. /utiran "n* atau "n*iA

dengan bentuk butiran kubus biasanya lebih peka terhadap retak lamel dari pada

butiran berbentuk bulat. !arena hal tersebut maka pada baja tahan retak kadar

belerang diusahakan serendah-rendahnya.


12/30

12


13/30

13

sampai jarak


14/30

14

-. Seatu Las

*epatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api, /ila tidak

ada sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai. 6

&am'ar 2.15 *epatu as6

d. Masker Las

;ika tidak memungkinkan adanya kamar las dan ventilasi yang baik,

makagunakanlah masker las, agar terhindar dari asap dan debu las yang beracun. 6

&am'ar 2.11 "asker las6

14


15/30

15

BAB III

6U!NAL P!A0TI0UM

(.1. Maksud dan Tujuan

a( "ahasis&a dapat memahami cara menggunakan mesin las.

b( "ahasis&a dapat mengetahui cara kerja mesin las.

c( "ahasis&a dapat mengetahui prinsip kerja mesin las.d( "ahasis&a dapat mengetahui perangkat keamanan, kesehatan, dan

keselamatan kerja dalam menggunakan mesin las.

(.2 Alat dan Ba/an

a( *arung Tangan

b( "asker

c( *ikat !a&at

d( "esin as

e( Penggarisf( 4lektroda

g( Palu

h( !ikir

i( 1ergaji /esi

j( "eja las

k( Tang

l( Pelat /esi dengan ukuran+

Panjang +


16/30

16


17/30

17

(.) Skema Hasil 0erja

(.*. 0esimulan Pengelasan dilakukan dengan menggunakan mesin las %3 $berarus listrik

bolak-balik(.

Pengelasan bertujuan untuk menyambungkan logam sejenis atau tidak

sejenis.

"ahasis&a dapat menemukan kesalahan dalam praktikum dan dapat

menemukan solusinya.

*etelah pengelasan, dilakukan uji kekuatan tempel.

"ahasis&a telah mengetahui pengguanaan alat !' di dalam praktikum

mesin las.

17


18/30

18

BAB I7

PE!TAN8AAN DAN 6A#ABAN

).1 Pertan9aan

. %pa yang dimaksud dengan Straight %olarity dan &everse %olarity dalam pengelasanM

6. %pa fungsi dari lapisan elektroda pada Arc Welding M

C. %pa yang menyebabkan porous pada pengelasanM


19/30

19

- Pengaruh sudut elektroda tehadap penembusan las.

- Tinggi dan lebar timbunan las dengan kecepatan las.

- Tinggi dan lebar timbunan la dengan tegangan.

- Tinggi dan lebar timbunan las dengan kuat arus.

).2 6a:a'an

1.

&am'ar ).1 *ketsa Arcd Welding

3ara kerja Arc Welding $"esin as istrik(+

%rc &elding adalah jenis las yang menggunakan po&er supply $energi listrik(

untuk membuat busur listrik $loncatan arus listrik( antara elektroda dengan benda kerja

untuk mencairkan logam tersebut pada titik pengelasan. 4lektroda arc welding terdiri

dari 0 bagian inti yang terbuat dari baja yang berfungsi sebagai filler dan bahan

pembungkus yang disebut fluks yang berfungsi untuk melindungi logam cair dari

udara disekitarnya dan menjaga busur listrik agar tetap stabil. %dapun untuk 4nergy

listrik yang digunakan pada arc welding ini dapat menggunakan arus searah $D3(

atau bolak-balik $%3(. Proses pengelasan arc welding ini bisa dilakukan secara

manual, semi-otomatis, atau otomatis. %dapun turunan dari arc welding ini adalah+

o *"%2 $Shielded Metal Arc Welding (

o 1as metal arc welding

o as istrik TI1 $Tungsten inert Gas(

19


20/30

20

&am'ar ).2 *ketsa Gas Welding @

3ara kerja Gas Welding $"esin as 1as(+

Gas Welding ) Torch welding merupakan metode pengelasan populer lainnya

selain arc welding# Pada kehidupan sehari-hari sebenarnya kita sering mendengar

dari proses gas welding ini hanya namanya saja yang berbeda yaitu las karbit. Gas

welding adalah proses pengelasan yang dilaksanakan dengan mencampurkan dua

jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. 1as yang

digunakan adalah campuran dari gas oksigen $A0( dan gas lain sebagai gas bahan

bakar $ fuel gas( yaitu gas asetilen. 1as ini memiliki beberapa kelebihan

dibandingkan gas bahan bakar lain seperti propane dan hydrogen. !elebihan yang

dimiliki gas asetilen yaitu menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas

bahan bakar lainya, 1as asetilen ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu !alsium

!arbida $biasanya orang-orang menyebutnya karbit( dengan air. ;adi karbit ini

disiram atau dicelupkan ke dalam air maka akan terbentuk gas asetilen. #ntuk

melakukan gas welding ini diperlukan peralatan tabung gas oksigen, tabung gasasetilen, katup tabung, regulator $pengatur tekanan gas(, selang gas dan torch

$brander (. "asing-masing gas oksigen dan gas asetilen ini keluar dari masing-

masing tabung dengan tekanan tertentu kemudian mengalir menuju torch melalui

regulator dan selang gas. *etelah sampai di torch, masing-masing gas tersebut akan

tercampur dan akhirnya keluar dari ujung no$el torch. Dengan bantuan pemantik

api, maka campuran gas yang keluar dari no$el ini akan membentuk nyala api.


21/30

21

2. Soldering adalah *ebuah proses di mana logam yang sama atau berbeda yang

bergabung menggunakan paduan yang biasanya mencakup atau berbasis timah

dikombinasikan dengan timbal, perak, antimon, bismut dan indium. 'ra$ing

adalah *ebuah proses di mana logam yang sama atau berbeda yang bergabung

menggunakan dengan paduan yang biasanya mencakup atau berbasis perak

dikombinasikan dengan nikel, tembaga, dan seng. Welding adalah sebuah proses

dimana logam serupa bergabung menggunakan sumber panas langsung untuk

mencairkan logam dasar dan logam pengisi ) filler untuk membuat menjadi satu

bagian.@

3. -as /usur atau las listrik

&am'ar ).( as listrik

- as %rgon0

&am'ar ).) as argon@

21


22/30

22

- as !arbit@

&am'ar ).* as karbit@

4. N;enis-jenis sambungan las+

&am'ar ).+ *ketsa ;enis-jenis Penyambungan asC

N3ara-cara pengelasan+

22


23/30

23

&am'ar )., 3ara-cara PengelasanC

5. Pengaruh struktur dan kekuatan sambungan las itu akan berpengaruh pada benda

hasil kerja, yaitu pada kekuatan benda tersebut.

6. %. Pengelasan cair $ (usion(

!euntungannya adalah Pengelasan cair ini tidak memerlukan &aktu yang lama jika

memakai "esin las D3.!erugiannya adalah kita juga harus berhati hati ketika

melakukan pengelasan cair ini karena besi cairnya sangat berbahaya bagi tubuh.


24/30

24

&am'ar ).4 Pengelasan Tekan0

!euntungan dari metode pengelasan ini +

- *ederhana, peralatan portabel dan low cost .

- /isa untuk berbagai jenis logam, posisi pengelasan dan elektroda

- 3ocok untuk aplikasi luar ruangan.

!erugian dari metode pengelasan ini +

- Proses diskontinyu karena keterbatasan panjang elektroda.

- Weld mungkin berisi sisa-sisa dari kerak

- %sap yang timbul membuat sulit kontrol selama proses pengelasan.

3. Pematrian $ 'ra$ing (!euntungan Dan kerugian +

- !euntungan +


25/30

25

dihubungkan kekutub negative maka disebut hubungan polaritas terbaik $D3GP(. Pada

hubungan D3GP, panas yang timbul, dua pertiga memanaskan elektroda dan sepertiga

memanaskan benda kerja. /erarti elektroda menerima panas yang lebih banyak dari

benda kerja.


26/30

26

selubung luar lebih jelas &arnanya. yala oksidasi digunakan

untuk pengelasan kuningan dan perunggu.


27/30

27

3.

&am'ar ).12 1rafik %ntara Tinggi dan ebar Timbunan as Dengan Tegangan istrik

$Eoltase(

D.

&am'ar ).1( 1rafik %ntara Tinggi dan ebar Timbunan as Dengan !uat %rus

27


28/30

28

BAB 7

PENUTUP

Pada /ab ini kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan pekerjaan tugas

ini serta saran-saran untuk perbaikan sistem dan hasil yang lebih baik lagi di masayang akan datang.

*.1 0esimulan


29/30

29

Terus mencari hal baru yang positif untuk praktikum berikutnya

DA


30/30

30

Documents

Laporan Lengkap Mesin Las (Tanpa Kata Pengantar dan Daftar Isi)