Laporan Kp Pt Semen Baturaja

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    1/49

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    2/49

    seluruhnya menjadi milik negara RI terhitung dari tanggal 4 Januari 1991 berdasarkan PP No.3

    tahun 1991.

    Mulai tanggal 11 Juni 1992 sampai dengan akhir Maret 1994, PT. Semen Baturaja

    mengadakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen dari 450.000 ton

    menjadi 550.000 per tahun. Saat ini sejak 1 Oktober 1996 sampai dengan 2010 dilaksanakan proyekoptimalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi semen menjadi 1.250.000 ton per tahun.

    Untuk lebih jelasnya, sejarah dan perkembangan pabrik dapat dilihat pada diagram blok di

    bawah ini.

    PT.SEMEN BATURAJA

    Didirikan tanggal 14 November 1974

    Perusahaan Patungan antara PT. Semen Padang dan PT.Semen Gresik

    Gresik

    PP. No. 10 Th. 1978, Pemerintah RI menberikan penyertaan modal, sehingga Status

    Hukum berubah dari PT swasta biasa menjadi BUMN di bawah Binaan Departemen

    Perindustrian dengan Komposisi Pemegang Saham sbb :

    Pemerintah RI 88%

    PT. Semen Padang 7%

    PT. Semen Gresik 5%

    Pembangunan fisik dimulai tahun 1978 di tiga lokasi, yaitu Baturaja, Palembang, danPanjang dan selesai akhir tahun 1980

    RUPS luar biasa pada September 1991 dan PP No.3/1991. PT. Semen Padang dan PT.

    Semen Gresik menyerahkan seluruh sahamnya kepada Pemerintah

    Presiden RI meresmikan pengoperasian pabrik PT. Semen Baturaja tanggal 29 April 1981

    Produksi Komersil mulai tanggal 1 Juni 1981

    Mulai 11 Juli 1992 s.d akhir Maret 1994 Proyek Optimalisasi I untuk meningkatkan

    kapasitas produksi semen dari 450.000 ton menjadi 550.000 ton per tahun

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    3/49

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    4/49

    menunjukkan bahwa PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai tiga lokasi pabrik, yaitu di Baturaja

    (OKU), Kertapati (Palembang) dan Panjang (Bandar Lampung).

    2. Warna dasar hijau

    Menunjukkan pemerataan pembangunan untuk mencapai kemakmuran

    3.

    Warna tulisan merah

    Menunjukkan kesiapan para karyawan untuk bekerja keras untuk menghadapi setiap tantangan atau

    hambatan.

    4. Warna putih

    Menunjukkan kesucian hati dari keseluruhan karyawan PT.Semen Baturaja (Persero).

    1.2 Lokasi dan Tata Letak Pabrik

    1.2.1 Lokasi Pabrik

    Lokasi Pabrik Baturaja

    Lokasi pabrik di Baturaja terletak di daerah Sukajadi, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten

    Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Jarak antara pabrik Panjang ke pabrik Baturaja

    dapat ditempuh melalui jarak sepanjang lebih kurang 270 Km, sedangkan dari pabrik Baturaja ke

    pabrik Palembang sepanjang lebih kurang 198 Km. Untuk mempermudah komunikasi antara

    pemerintah pusat dengan pihak perusahaan, maka PT. Semen Baturaja (Persero) membuka kantor

    perwakilan di Jakarta.

    Topografi

    Secara umum, wilayah Kabupaten Komering Ulu memiliki daerah yang berbukit-bukit

    dengan ketinggian yang berbeda, umumnya berbukit rendah dengan ketinggian yang bervariasiantara 40 m sampai 60 m di atas permukaan air laut. Wilayah kuasa penambangan batu kapur yang

    dikelola oleh PT. Semen Baturaja (Persero), merupakan bekas ladang pertanian yang ditumbuhi

    semak belukar, terletak di Desa Pusar.

    Bagian Selatan mengalir Sungai Ogan yang memiliki ketinggian 30 m diatas permukaan air

    laut. Lokasi penambangan batu kapur dan tanah liat untuk kebutuhan pabrik terletak lebih kurang

    1.500 meter dari lokasi pabrik PT. Semen Baturaja (Persero). Sedangkan lokasi Pabrik Baturaja

    terletak sekitar 2,5 Km dari pusat kota Baturaja dan berjarak 198 Km dari ibukota propinsi Sumatera

    Selatan (Palembang).

    Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan pertimbangan sebagai berikut :

    A. Pertimbangan Ekonomi

    Lokasi pembuatan klinker di pabrik Baturaja yang dekat dengan lokasi penambangan bahan

    mentah, sedangkan Cement Mill Plantsekarang digunakan untuk pemerataan produksi dan

    pemasaran. Lokasi Grinding Plant dipilih di Panjang dan Palembang dengan pertimbangan sebagai

    berikut :

    - Dekat dengan daerah pemasaran

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    5/49

    - Memudahkan pemantauan konsumsi semen di pasaran sehingga produksi dapat dikontrol

    - Dekat dengan pusat sarana transportasi, baik transportasi hasil produksi maupun untuk bahan

    baku

    B. Pertimbangan Sosial

    -

    Meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.

    - Memperluas lapangan kerja di sekitarnya dan mengembangkan industri lapangan kerja di

    sekitarnya dan mengembangkan industri angkutan dan perdagangan bahan bangunan.

    1.2.2 Tata Letak Pabrik

    PT. Semen Baturaja terletak di kabupaten OKU dan berjarak 90 km dari kota

    Tanjung Enim, tempat terdapatnya tambang batubara, Bukit asam (PTBA). Bahan baku berupa batu

    kapur banyak tersedia dan terdapat cadangan batu kapur sebanyak 38.250.000 metrik ton dan

    tanah liat 2.650.000 metrik ton dilokasi Desa Pusar, yang terletak lebih kurang 3 km dari pusat

    kota Baturaja, sehingga diperkirakan dengan kapasitas produksi 550.000 ton semen per tahun bisa

    beroperasi selama 50 tahun.

    Lokasi unit-unit pabrik semen untuk pembuatan terak di Baturaja dengan kapasitas produksi

    1.250.000 ton per tahun, penggilingan dan pengantongan semen di Baturaja dengen kapasitas

    produksi 550 ribu ton per tahun, penggilingan dan pengantongan semen di Kertapati, Palembang

    dengan kapasitas produksi 350 ribu ton semen per tahun. Selain di Baturaja dan Kertapati,

    penggilingan dan pengantongan juga dilakukan di Panjang, Bandar Lampung dengan kapasitas

    produksi 350 ribu ton per tahun.

    Untuk lebih jelas, peta lokasi pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada gambar

    dibawah ini.

    Gambar 2. Peta Lokasi Pabrik PT. Semen Baturaja (Persero)

    1.3 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan

    1.3.1 Struktur Organisasi

    Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh keuntungan

    yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut harus ada sistem yang mengatur dan mengarahkan

    kerja dan operasional seluruh pihak yang berkompeten dalam segala hal yang berkenaan dengan

    proses dan operasi pabrik. Oleh karena itu, harus ada wadah dan tempat yang jelas bagi pihak-pihak

    tersebut untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan kapabilitas dan tingkat intelejensinya.

    Wadah yang dimaksud diatas adalah sebuah organisasi atau lembaga proses perorganisasian dalah

    upaya untuk menyeimbangkan kebutuhan pabrik akan stabilitas dan perusahaan.

    Sebagai suatu Badan Umum Milik Negara,PT. Semen Baturaja (Persero) memiliki suatu

    struktur organisasi yang merupakan bagian yang sangat pentinguntuk perusahaan, sehingga

    nantinya masingmasing mempunyai peran dan tanggung jawab yang jelas. PT. Semen

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    6/49

    Baturaja (Persero) memiliki bentuk organisasi linedanstaff, dimana pimpinan tertinggi dalah

    Dewan Direksi yang terdiri dari Direksi Utama.

    Direksi Utama membawahi Direktur Teknik, Direktur Produksi, Direktur Umum/SDM

    dan Direktur Komersial. Tugas dan tanggung jawab direktur PT. Semen Baturaja (persero) terdiri

    atas :

    1. Direktur Utama, bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan.

    2. Direktur Teknik, Bertanggung jawab atas kegiatan perecanaan penelitian dan pengembangan

    bidang engineering, pengembangan usaha system manajemen dari logistik.

    3. Direktur Produksi, bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan perencanaan dan pengendalian

    seluruh operasional produksi semen diketiga site, yaitu Palembang,Baturaja,Panjang.

    4. Direktur Umum / SDM, bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan pengembangan Sumber

    Daya Manusia dan Umum.

    5. Direktur Komersial, bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan dan juga

    pengendalian bidang keuangan,pemasaran.

    Pembagian manajemen organisasi antara lain:

    1. Direktur Utama membawahi,antara lain :

    a. Direktur Teknik

    b. Direktur Produksi

    c. Direktur Umum/SDM

    d. Direktur Komersial

    2. Direktur Teknik membawahi, antara lain :

    Departeman Penelitian dan Pengembangan, yaitu meliputi :

    a. Penelitian BBPPO dan Jaminan Mutu (QA)

    b. Penembangan Usaha dan Sistem Manajemenc. K - 3

    d. Rancang Bangun dan Perekayasaan

    e. Perencanaan dan Penyediaan Material

    3. Direktur Produksi membawahi, antara lain :

    Departemen operasi, meliputi :

    a. Produksi PBR

    b. PBM PBR

    c. Pemeliharan PBR

    d. Pabrik Palembang

    e. Pabrik Panjang

    4. Direktur Umum/SDM membawahi, antara lain :

    a. Umum dan Personalia

    b. Perencanaan dan Pengembangan Personil (P-3)

    c. Keamanan

    d. Perwakilan Jakarta

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    7/49

    5. Direktur Komersial membawahi, antara lain :

    a. Departemen Keuangan, meliputi :

    - Akuntansi

    - Pembendaharaan, Pajak dan Asuransi

    -

    Anggaran dan Analisa Keuangan

    - Pengembangan system Komputerisasi

    - Keungan PBR

    - Keungan PPJ

    b. Departemen Niaga, meliputi :

    - Pengadaan

    - Pemasaran

    c. KBL (Kemitraan Bina Lingkungan)

    Kelompok jabatan dalam struktur PT. Semen Baturaja (Persero) dibagi dalam delapan

    tingkatan,yaitu :

    1. Departemen

    2. Biro

    3. Bagian

    4. Seksi

    5. Regu

    6. Pelaksana I

    7. Pelaksana II

    8. Pelaksana III

    Tingkatan seksi sampai dengan tingkat Departemen dinamakan Karyawan Staff, sedangkanuntuk tingktan regu, Pelaksana I, Pelasana II, Pelaksana III,dinamakan Karyawan non Staff. Setiap

    tingkatan dipimpin oleh seorang kepala,dimana masing-masing kepala dalam setiap tingkatan

    mempunyai tugas dan mempunyai wewenang masing-masing, atau yang disebut dengan uraian

    tugas jabatan (Job Discription).

    Untuk lebih jelasnya, struktur organisai PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada

    gambar 2.

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    8/49

    1.3.2 Manajemen Perusahaan

    Jumlah pegawai PT.Semen Baturaja (Persero) ini berjumlah sebanyak 750 orang yang

    terdiri 394 orang di Pabrik Baturaja, 155 orang di Pabrik Panjang, 201 orang di Pabrik

    Palembang.

    Peraturan kerja yang berlaku di PT. Semen Baturaja (Persero) berdasarkan kesepakatan

    kerja bersama antara serikat karyawan semen Baturaja dengan pihak manajemen PT. Semen

    Baturaja (Persero) yang disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dengan surat keputusan

    No.Kep.357/BW/PKPP/2002. Adapun peraturan kerja yang berlaku PT. Semen Baturaja

    (Persero) antara lain :

    1. Untuk Kerja non Shift

    - Menggunakan sistem kerja yaitu dari senin sampai jumat

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    9/49

    - Jam kerja : 07.30-16.30

    - Jam istirahat hari senin sampai hari kamis : 12.00- 12.45

    - Jam istirahat hari jumat : 11.30-13.30

    2. Untuk jam kerja shift

    -

    Hari minggu dan hari besar lainnya adalah hari kerja

    - Shift I : 07.30-15.30

    - Shift II : 15.30-23.30

    - Shift III : 23.30-07.30

    Sistem kerja yang digunakan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) adalah sistem kerja non

    shiftdanshift. Pekerja non shiftmeliputi para karyawan administrasi perusahaan kepala bagian,

    kepala seksi serta para manajer, sedangkan karyawan shift meliputi operator, satpam dan karyawan

    pembantu.

    Sistem penggajian karyawan meliputi dua jenis, yaitufix salaryatau gaji tetap dan variable

    salarymeliputi lembur, shiftdan pegawai call out.

    Selain gaji yang diberikan oleh perusahaan, karyawan juga diberi tunjangan, berupa

    tunjangan shift,tunjangan proporsional, tunjangan cuti, tunjangan tahunan dan tunjangan

    pengobatan.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi system penggajian antara lain :

    1. Indeks yaitu ketetapan berdasarkan golongan karyawan

    2. Gradasi atau grade yaitu tingkatan golongan

    3. Senioritas yaitu lamanya kerja

    4. Performance meliputi kepatuhan, keefektifitasan dan kreativitas.

    Adapun fasilitas yang disedakan untuk para karyawan PT. Semen Baturaja (Persero) antara

    lain :1. Rumah Dinas

    2. Rumah Sakit

    3. Tempat Peribadatan

    4. Sarana Olahraga (tennis dan kolam renang)

    5. Transportasi

    6. Rekreasi

    1.3.3 Peraturan Perusahaan

    Peraturan perusahaan adalah sesuatu yang memuat berbagai kebijaksanaan, prosedur, serta

    pelaksanaan yang ditertibkan oleh perusahaan yang kemudian disahkan oleh Departemen Tenaga

    Kerja yang berlaku di RI.

    Beberapa peraturan umum yang ditetapkan oleh PT. Semen Baturaja (Persero)adalah :

    1. Dalam memasuki area pabrik, karyawan harus menunjukan tanda pangenal dan menggunakan

    helm.

    2. Memakai seragam yang disediakan oleh PT. Semen Baturaja.

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    10/49

    3. Jumlah cuti tahuhan adalah 12 hari bagi setiap karyawan.

    4. Setiap orang berkewajiban melaksanakan tugas dengan baik dan membersikan tempat pekerjaan.

    5. Dilarang membawa obat-obatan terlarang ke dalam wilayah perusahaan dan dilarang meminum

    minuman yang mengandung alkohol selama jam kerja.

    6.

    Setiap karyawan wajib masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya.

    1.3.4 Pelayanan dan Kesejahteraan Sosial

    Manajemen berkeyakinan bahwa untuk mendapatkan kerja yang bermutu dan mempunyai

    tingkat produktivitas yang tinggi, maka jaminan kesejahteraan dan kebutuhan sosial mereka perlu

    diperhatikan. Disamping memberikan imbalan kerja yang memadai kebutuhan-kebutuhan sosial

    dan aspirasi lainnya juga mendapatkan perhatian dengan disediakannya fasilitas saran penunjang

    berupa :

    1. Balai pengobatan untuk karyawan dan fasilitas dan rawat inap dirumah sakit yang ditunjuk

    perusahaan.

    2. Perpustakaan yang dapat digunakan waktu istirahat/waktu senggang oleh karyawan untuk

    membaca.

    3. Perumahan karyawan yang disediakan bagi karyawan tingkatstaff dan non staff.

    4. Mess/wisma untuk karyawan yang sedang berdinas dimasingmasing lokasi pabrik untuk tamu

    perusahaan yang berkunjung ke pabrik.

    5. Sarana olah raga seperti lapangan tenis, sepakbola, bulutangkis, basket,kolam renang, meja

    billiard, sarana kesenian dan alat musik.

    1.3.5 Kepersonaliaan

    Biro Personalia PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai tanggung jawab yang besarterhadap kelancaran, kelangsungan serta maju mundurnya perusahaan. Tugas dan tanggung jawab

    Biro Personalia mengenai :

    a. Penerimaan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik juga berkualitas.

    b. Penempatan tenaga kerja sesuai skill dan keahlian.

    c. Melakukan pemutusan hubungan kerja.

    d. Memberikan nilai terhadap prestasi karyawan.

    e. Mengeluarkan peraturan kepegawaian bagai karyawan.

    Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dan berkualitas, maka dalam melakukan

    penerimaan tenaga kerja harus sesuai dngan spesifikasi jabatan (latar belakang pendidikan dan usia)

    serta melalui serangkaian tes.

    1.3.6 Sistem Penggajian

    Sistem penggajian yang diberikan oleh perusahaan terhadap seluruh karyawan terdiri dari:

    1. Gaji Tetap

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    11/49

    Gaji tetap tergantung pada standar golongan dan merupakan fungsi daripada jabatan, yang

    termasuk gaji tetap adalah gaji pokok dan gaji pengabdian

    2. Gaji Variabel

    Gaji variabel ditentukan kepada prestasi kerja karyawan dan prestasi dari perusahaan.

    Berdasarkan pembagian karyawan staffdan non staffmaka sistem pengajiannya sebagaiberikut:

    Tabel 1. Sistem Penggajian Karyawan

    Karyawan staff Karyawan non staff

    Gaji tetap

    Gaji Pokok

    Tunjangan-tunjangan

    Pengabdian

    JabatanKeluarga

    Lokasi

    Sewa Rumah

    Pengobatan

    Gaji Variabel

    -

    Call out

    Bonus

    Gaji tetap

    Gaji Pokok

    Tunjangan-tunjangan

    Pengabdian

    JabatanKeluarga

    Lokasi

    Sewa Rumah

    -

    Gaji Variabel

    Tunjangan shiff

    -

    Bonus

    Tunjangan kehadiranLembur

    Sumber : Bagian PersonaliaPT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

    1.4 Pemasaran

    Pemasaran semen tidak secara langsung dilakukan oleh PT. Semen Baturaja (Persero),

    melainkan melalui distributor distributor atau penyalur penyalur yang tersebar diwilayah

    pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero).

    PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai wilayah pemasaran antara lain :

    1. Banten

    2. Bengkulu

    3. Jawa Barat/DKI Jakarta

    4. Jambi

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    12/49

    5. Lampung

    6. Sumatera Selatan

    Untuk meningkatkan kegiatan usaha dan niaga PT. Semen Baturaja (Persero) membentuk

    distribusi dan transportasi yang bertujuan diantaranya untuk memperluas daerah pemasaran,

    dalam hal ini diatur oleh Asosiasi Semen Indonesia sesuai pembagian daerah masing-masing,yaitu :

    A. Berdasarkan Distributor

    1. Untuk daerah banten-Jabar/DKI Jakarta terdiri dari 6 distributor

    2. Untuk wilayah Sumatera Selatan

    - Daerah Palembang terdiri dari 8 distributor

    - Daerah Tanjung Enim dan Lahat terdiri dari 1 distributor

    - Daerah Baturaja terdiri dari 2 distributor

    - Daerah Lubuk Linggau terdiri dari 2 distributor

    3. Untuk daerah Jambi terdiri dari 2 distributor

    4. Untuk daerah Bengkulu terdiri dari 1 distributor

    5. Untuk daerah Bandar Lampung terdiri dari 5 distributor

    B. Berdasarkan Transportir

    Penunjukkan distributor ditentukan oleh kebutuhan daerah dan kapasitas pabrik.

    Distributor-distributor membeli semen pada PT. Semen Baturaja (Persero), kemudian semen

    dijual kepada konsumen.

    BAB II

    URAIAN PROSES

    2.1 Bahan Baku

    Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan semen adalah batuan alam yang mengandung oksida

    oksida kalsium, alumina, silika dan besi. Bahan baku tersebut terdiri dari tiga kelompok yaitu

    bahan baku utama, bahan baku penunjang (korektif) dan bahan baku tambahan.

    2.1.1 Bahan Baku Utama

    Bahan baku utama merupakan bahan baku yang mengandung komposisi kimia oksida oksida

    kalsium, silika dan alumina. Bahan baku utama yang digunakan yaitu batu kapur (Lime Stone) dan

    tanah liat (Clay).

    a. Batu kapur (Lime Stone)

    Calsium carbonat (CaCO3) berasal dari pembentukan geologis yang pada umumnya dapat

    dipakai untuk pembuatan semen portlad sebagai sumber senyawa kapur (CaO).

    b. Tanah liat (Clay)

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    13/49

    Tanah liat (Al2O3.K2O.6SiO2.2H2O) merupakan bahan baku semen yang mempunyai smber utama

    senyawa silika, senyawa alumina, dan senyawa besi.

    1. Sifat Fisika Bahan Baku Utama

    Bahan baku utama memiliki sifat fisik seperti pada tabel 2 di bawah ini.

    Tabel 2. SifatSifat Fisika Bahan Baku Utama

    No SifatSifat BahanKomponen Bahan Baku

    Batu Kapur Tanah Liat

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Rumus kimia

    Berat molekul

    Densitas

    Titik leleh

    Warna

    Kelarutan

    CaCO3

    100,09 g/gmol

    2,71 g/ml

    1339oC

    Putih keabuabuan

    Larut dalam air, asam

    NH4Cl

    Al2O3.K2O.6SiO2.2H2O

    796,40 g/gmol

    2,9 g/ml

    Terurai pada 1450oC

    Coklat kemerahmerahan

    Tidak larut dalam air, asam,

    pelarut lainSumber : Perry, R. H, tahun 1989

    2. Sifat Kimia Bahan Baku Utama

    Semua senyawa utama untuk semen terdapat dalam batu kapur dan tanah liat, tetapi tidak

    semua batu kapur dan tanah liat memiliki proporsi kimia yang memenuhi untuk membuat semen

    dengan kualitas semen yang diinginkan. Oleh karena itu, pada proses pembuatan semen bahan

    baku utama tersebut biasanya ditambah bahan lain sebagai koreksi unsur kimia yang kurang,

    yaitu berupa pasir besi dan pasir silika.

    Senyawa kimia yang terdapat dalam bahan baku dan yang diperlukan adalah Oksida

    Kalsium (CaO), Oksida Silisium (SiO2), Oksida Alumunium (Al2O3) dan Oksida Besi (Fe2O3).

    Disamping senyawa-senyawa tersebut, terdapat juga senyawa-senyawa lain yang keberadaannya

    tidak diinginkan dan harus dibatasi, sepeti Magnesium Oksida (MgO), Alkali, Klorida, Sulfur,

    dan Fosfor.

    a. Oksida Kalsium (CaO)

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    14/49

    Dalam proses pembuatan semen, Oksida Kalsium merupakan komponen yang terbesar

    jumlahnya, dan akan bereaksi dengan Oksida Silikat, Alumunium Silikat, Alumina, dan Oksida

    Besi dan membentuk senyawa mineral potensial penyusun kekuatan dalam semen.

    b. Oksida Silikat/ Silium (SiO2)

    Oksida Silikat merupakan oksida komponen terbesar kedua setelah Oksida Kalsium.Oksida ini juga sangat menentukan dalam pembentukan mineral potensial. Oksida Silikat

    diperoleh dari penguraian dan dekomposisi mineral-mineral Montmorilnit, Kaolinit, ataupun

    yang berasal dari tanah liat. Disamping itu, Oksida Silikat dapat juga diperoleh dari batuan Pasir

    Silika (Silica Sand).

    c. Oksida Alumunium/Alumina (Al2O3)

    Oksida Alumunium bersama Oksida Kalsium membentuk Oksida Kalsium Aluminta (C3A).

    Oksida Alumunium bersama dengan Oksida Besi dan Oksida Kalsium dalam pembakaran di kiln

    akan membentuk senyawa Kalsium Alumina Ferrit (C4AF). Oksida alumunium sebagian besar

    diperoleh dari tanah liat. Oksida Alumina selain ikut bagian dalam reaksi-reaksi pembentukan

    mineral potensial juga berperan untuk menurunkan titik leleh (flix) pada proses pembakaran di kiln.

    Oksida Alumina ini juga menentukan tingkat kekentalan lelehan hasil pembakaran di kilndengan

    nilai berbanding luru.

    d. Oksida Besi (ferrit) (Fe2O3)

    Oksida besi bersama Oksida Kalsium dan Alumunium pada proses pembakaran

    di kiln akan bereaksi membentuk senyawa Kalsium Alumina Ferrit (C4AF). Oksida besi juga

    bersifat menurunkan titik leleh pembakaran di kilndan juga menentukan tingkat fase cair dalam

    klinkerisasi dengan nilainya berbanding lurus, tetapi viskositasnya lebih rendah dibanding

    alumunium.

    e. Oksida Magnesium (MgO)Oksida Magnesium tidak berperan dalam membentuk mineral potential, bahkan

    keberadaannya dalam semen akan merugikan karena akan menurunkan kualitas semen. Kadar

    MgO bebas dalam semen dibatasi paling tinggi 2 % dan akan bereakasi dengan air.

    MgO(s)+ H2O(g) Mg(OH)2(s)..(1)

    Reaksi ini berlangsung sangat lambat, sedangkan proses pengerasan semen sudah selesai

    dan Mg(OH)2 menempati ruangan yang lebih besar dari MgO dan hal ini akan menyebabkan

    terpecahnya ikatan pasta semen yang sudah mengeras sehingga akan menimbulkan keretakan

    pada hasil penyemanan. Sumber MgO terutama berasal dari dolomite (CaCO3.MgCO3) dan dapat

    juga berasal dari blast furnace slagyang mengandung MgO tinggi.

    f. Oksida Belerang

    Oksida belerang yang sebagian besar berasal dari bahan bakar dan senyawa sulfur dari

    bahan mentah, akan sangat mengganggu proses pembakarandi kiln. Oksida belerang pada suhu

    tinggi 1450oC akan menguap dan akan bereaksi dengan alkali membentuk senyawa alkali

    sulfat yang akan terkondensasi atau mengembun pada suhu 1000oC. SO2berlebih akan bereaksi

    dengan CaO membentuk CaSO4yang akan menyebabkan kebuntuan pada daerahpreheateratau

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    15/49

    dalam istilah operasi bisa disebut dengan build updi inlet kiln, dan bisa menyebabkan

    berhentinya operasi kiln.

    g. Klorida

    Klorida biasanya berasal dari tanah liat. Pada suhu pembakaran di buring zone, klorida

    akan menguap dan akan mengembun membentuk coatingyang juga akan menyebabkanterjadinya bulid up. Apabila kandungan klorida dalam bahan semen cukup tinggi dilakukan

    antisipasi dengan melengkapi kilndengansystemby pass untuk mengeluarkan secara periodik.

    Kandungan klorida dalam semen akan menyebabkan karat pada besi beton.

    h. Fluoride

    Fluoride dalam bahan baku semen tidak begitu diperhatikan, karena biasanya

    persentasenya sangat rendah, antara 0,03 0,08 % dan pada pembakaran mudah menguap

    sehingga tidak mengganggu proses pembakaran.

    i. Fosfor Oksida

    Kandungan Fosfor Oksida dalam bahan baku sangat rendah. Oksida ini dalam jumlah

    besar akan merugikan kualitas semen, karena akan menurunkan kuat tekan semen, khususnya

    pada kuat tekan awal.

    Struktur mineral bahan baku berpengaruh terhadap :

    - Kekerasan : - Sifat Abrasi

    - Kemampuan untuk dipecah

    - Kemampuan untuk digiling

    - Kadar Air : - Sifat plastis (plasticy)

    - Sifat mudah lengket (stickness)

    - Pemilihan proses pembuatan (basah, semi basah, semi kering, kering).

    - Reaktifitas : - Sifatsifat pembakaran

    Tabel 3. Pengaruh Oksida Utama Pada Pembentukan Klinker dan Sifat Semen

    Oksida Pembentukan Klinker Sifat Semen

    CaO

    SiO2

    Al2O3

    Fe2O3

    -

    -

    Merendahkan temperatur sintering

    Merendahkan temperatur sintering

    Mempengaruhi kekuatan semen

    Mempengaruhi kekuatan semen

    Membantu pada kekuatan awal

    Tidak terlalu berpengaruh pada

    kekuatan awal

    Sumber :PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

    Pengaruh komposisi kimia terhadap raw mixdan sifat semen yang dihasilkan antara lain :

    A. Pengaruh silica rasio : menunjukkan tinggi rendahnya kandungan silica padaraw mix.

    Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    16/49

    Silica Rasio tinggi jika kadar SiO2tinggi atau kadar Al2O3dan Fe2O3rendah, maka :

    a. Raw mixsulit dibakar dan klinker akan berdebu

    b. Jumlah C3S rendah, kekuatan awal semen tinggi.

    c. Kekuatan awal rendah, kekuatan awal semen tinggi.

    d.

    Setting time mudah decontrol(lama), kebutuhan bahan bakar tinggi.

    e. Free CaO tinggi, sifat coating jelek dan tidak tahan terhadap thermal shock.

    Silica rasio rendah jika kadar SiO2rendah atau kadar Al2O3dan Fe2O3tinggi, maka :

    a. Temperatur klinkerisasi dapat lebih rendah, pembentukan kliker lebih mudah terbakar.

    b. Kemungkinan terbentuknya ring formationdalam kiln.

    c. Jumlah C3S tinggi.

    d. Kekuatan awal lebih rendah, kebutuhan bahan bakar rendah.

    e. Klinker berbentuk bola, dan sulit digiling,setting timesemen pendek.

    B. Pengearuh Alumina Rasio : Menunjukkan tinggi rendahnya kadar Al2O3raw mix.

    Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

    Alumina rasio tinggi jika kadar tinggi atau kadar Fe2O3rendah maka :

    a. Setting timesemen sulit dikontrol (pendek), panas hidrasi selama setting tinggi.

    b. Kadar C3S tinggi, menurunkan kadar CSF4F, menaikkan kadar C3A.

    c. Rendahnya daya tahan terhadap serangan air laut

    d.Liquidphasecenderung tinggi dan terlalu viskositas

    e. Ketahanan terhadap sulfat rendah.

    Alumina rasio tinggi jika kadar Al2O3tinggi atau kadar Fe2O3rendah maka:

    a. Liquid phaselebih tinggi, reaksi klinkerisasi lebih cepat, temperaturklinkerisasi lebih rendah.

    b. Panas hidrasi rendah

    c. Daya tahan terhadap air laut tinggi

    d. Setting timelama

    e. Kuat tekan awal semen rendah.

    C. PengaruhLime Saturation Factor

    Menunjukkan perbandingan antara % CaO dalam raw mixdengan CaO yang dibutuhkan

    untuk mengikat Oksida lainnya.Lime Saturation Factordidasarkan pada jumlah maksimum dari

    kapur yang dapat digabungkan dengan kondisi operasi yang optimum yaitu klinker tidak

    mengandung CaO bebas ; pencampuran dan kehalusan raw mixterjamin sempurna / baik ; pada

    proses pembakaran dalam kiln, reaksi bisa berlangsung sempurna.

    Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    17/49

    Lime Saturation Factortinggi maka :

    a. Kadar C3S tinggi, kadar C2S

    b. Kekuatan awal tinggi

    c. Raw mixsulit dibakar

    d.

    KecenderunganFreeCaO tinggi

    e. Settingtime lambat (rendah)

    Lime Saturation Factorrendah maka :

    a. Kadar C3S rendah, kadar C2S tinggi

    b. Raw mixmudah dibakar

    Sumber : PT. Semen Baturaja, 2010

    2.1.2 Bahan Baku Penunjang (Korektif)

    Bahan baku korektif adalah bahan tambahan pada bahan baku utama apabila pada

    pencampuran bahan baku utama komposisi oksida oksidanya belum memenuhi persyaratan

    secara kualitatif dan kuantitatif.

    Pada umumnya, bahan baku korektif yang digunakan mengandung oksida silika, oksida

    alumina dan oksida besi yang diperoleh dari pasir silika (silica sand) dan pasir besi (iron sand).

    a. Pasir silika (silica sand)

    Pasir silika digunakan sebagai pengkoreksi kadar SiO2dalam tanah liat yang rendah.

    b. Pasir besi (iron sand)

    Pasir besi digunakan sebagai pengkoreksi kadar Fe2O3yang biasanya dalam bahan baku

    utama masih kurang.

    Bahan baku penunjang memiliki sifat fisik dan kimia sebagai berikut:

    Tabel 4. Sifat Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Penunjang

    No SifatSifat BahanKomponen Bahan Baku

    Pasir Silika Pasir Besi

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    Rumus kimia

    Berat molekul

    Densitas

    Titik leleh

    Titik didih

    Warna

    Kelarutan

    SiO2

    60,06 g/gmol

    1,32 g/ml

    1710oC

    2230 oC

    Coklat keputihan

    Tidak larut dalam air,

    alkali tetapi larut dalam

    HF

    Fe2O3

    159,70 g/gmol

    5,12 g/ml

    Terurai pada 1560oC

    -

    Hitam

    Tidak larut dalam air, tetapi

    larut dalam HCl

    Sumber : Perry, R. H, tahun 1989

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    18/49

    2.1.3 Bahan Baku Tambahan

    Bahan baku tambahan adalah bahan baku yang ditambahkan pada terak atau klinker untuk

    memperbaiki sifat sifat tertentu dari semen yang dihasilkan. Bahan baku tambahan yang biasa

    digunakan untuk mengatur waktu pengikatan semen adalah Gypsum. Berikut adalah sifat fisik dankimia dari gypsum.

    Tabel 5. Sifat Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Tambahan

    No SifatSifat Bahan Gypsum

    12

    3

    4

    5

    6

    7

    Rumus kimiaBerat molekul

    Densitas

    Titik leleh

    Titik didih

    Warna

    Kelarutan

    CaSO4. 2H2O172,17 g/gmol

    2,32 g/ml

    128oC

    163oC

    Putih

    Larut dalam air, gliseril, Na2S2O3dan garam

    NH4

    Sumber : Perry, R. H, tahun 1989

    2.2 Proses Produksi

    Proses pembuatan semen yang dilakukan pada PT. Semen Baturaja ini menggunakan proses

    kering (Dry process). Proses produksi ini dimulai dari penyediaan bahan mentah, penggilingan

    bahan mentah, pembakaran, pendinginan klinker, penggilingan klinker, dan pengantongan semen.

    2.2.1 Peralatan Yang Digunakan

    Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan semen di PT. Semen Baturaja (Persero)

    dibedakan dalam dua kelompok, yaitu :

    A. Peralatan utama proses pembuatan semen

    1. Crusher

    a. Hammer crusher, digunakan untuk memecah batu kapur dengan kapasitas 600 ton batu

    kapur/jam (WB).

    b. Roller crusher,digunakan untuk memecah tanah liat dengan kapasitas alat 500 ton tanah liat/jam

    (WB).

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    19/49

    2. Raw mill, digunakan untuk menggiling dan mengeringkan bahan mentah dengan kapasitas 360

    ton/jam(DB).

    3. Preheater

    a. Cyclone preheater, digunakan untuk pemanasan awal dengan kapasitas 1700 ton/hari.

    b.

    Cyclone preheater denganprecalsiner (secondary burner),digunakan untuk calsinasi rawmealdengan kapasitas 2500 ton/hari.

    Tabel 6. Spesifikasi Preheater

    Stage Kiln string Precalsiner String

    Stage I

    Stage II

    Stage III

    Stage IV

    2 x 4,48 m diameter

    1 x 6,00 m diameter

    1 x 6,40 m diameter

    x 6,40 m diameter

    1 x 4,11 m diameter

    1 x 6,11 m diameter

    1 x 6,39 m diameter

    x 6,53 m diameter

    Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero), 2010

    4. Rotary kiln, digunakan untuk proses klinkerisasi (pembakaran klinker) dengan kapasitas 4300 ton

    klinker/hari.

    Panjang dengan bentuk sudut inklinasi 4oke arah outlet, di mana bagianoutletlebih rendah dari

    bagian inlet. Komponenkomponen kiln terdiri dari :

    a. Shell ki ln,

    Berbentuk silinder yang berbuat dari plat baja yang dilapisi dengan lining yang berupa batu tahan

    api (fire brick).b. Supporti ng Rollers,

    Berfungsi untuk menumpushell kiln yang duduk pada tyre, dimanasuporting roller ini dapat

    berputar sesuai dengan putaran kiln.

    c. Thr ust Rollers,

    Merupakan sistem mekanis yang berfungsi untuk mengatur gerak maju atau mundur kiln

    sepanjang sumbunya.

    d. Kiln Dr ive,

    Menggerakan kiln dengan electro motor dengan system transmisi daya dan roda gigi pinion

    sebagai penggerak kiln.e. Cooli ng Sistem,

    Terpasang di sekeliling kiln, untuk mendinginkan dinding luar kiln.

    f . Outlet Ki ln,

    Merupakan suatu bagian dari kiln untuk tempat keluarnya klinker hasil proses pembakaran

    padashell kiln.

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    20/49

    Spesifikasi Kiln PT. Semen baturaja (persero)

    Kiln

    Panjang : 75 m

    Diameter : 4,5 m

    Kapasitas : 4300 ton/hariHeat consumption : 800 kcal/kg clinker

    Ketebalan shell kiln : 35,45 mm

    Ketebalan Refractory : 200 mm

    Kiln Slope : 0,03

    Kecepatan putar kiln : 3rpm

    Kemiringan kiln :150

    5. Clinker cooler, digunakan untuk mendinginkan klinker dari hasil pembakaran di kiln dengan

    kapasitas 4300 ton klinker/hari.

    6. Coal mill, digunakan untuk menggiling dan mengeringkan batubara dengan kapasitas 30 ton fine

    coal/jam.

    7. Tube mill,digunakan untuk penggilingan terak dengan kapasitas 50 dan 75 ton semen/jam.

    8. Cement mill,digunakan untuk penggilingan klinker dengan kapasitas 50 dan 75 to semen/jam.

    9. Packer, digunakan untuk proses pengantongan semen yang akan di pasarkan.

    B. Peralatan bantu proses pembuatan semen

    1. Alat Penangkap Debu

    a. Electrostatic precipitator, untuk menyaring debu secara elektrostatik pada proses penggilingan

    bahan mentah dan proses pembakaran di pabrik Baturaja.

    b. Dust collector, untuk menangkap atau menyaring debu pada proses pembuatan semen.

    C. Peralatan Transportasi Proses Pembuatan Semen

    1. Dump truck, untuk transportasi pada hasil penambangan dengan kapasitas 20-35 ton.

    2. Belt conveyor, untuk transportasi bahan mentah, semen, terak dan lainnya.

    3. Air slide, untuk transportasi bahan kering dan halus seperti raw mealdan semen.

    4. Chain conveyor/steel palte conveyor / drag chain, untuk transportasi material yang panas atau

    material yang mudah lengket (clinker, rawmeal, batubara, tanah liat, batu kapur, dll).

    5. Screw conveyor, untuk material halus dari hopper.

    6. Pneumatic lift, untuk transportasi raw meal atau semen dari bawah keatas, misal raw mealatau

    semen akan dimasukkan kedalam silo.

    7. Bucket elevator,untuk membawa material dengan arah vertikal. Alat ini untuk mengangkut material

    yang berupa bubuk atau bulkdengan ukuran sampai dengan 50 mm dan temperatur sampai dengan

    350 oC ke arah vertikal, kapasitasnya bisa mencapai 1300 m3/jam dengan isian maksimal 75% dan

    ketinggian 60 m.

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    21/49

    8. Drag Chain Conveyor, untuk mengangkut material bulk secara mendatar atau sedikit miring

    (maksimal 20o). Alat ini bisa tahan sampai dengan temperatur 500

    oC karena semua bagiannya

    terdiri dari logam dengan kapasitas 500 ton/jam, digunakan untuk mengangkut material klinker

    kecement mill.

    D. Peralatan Penyimpanan Produk

    1. Lime stone storage (blending storage lime stone),merupakan tempat penyimpanan tertutup batu

    kapur produk crusher dengan kapasitas 2 x 17000 ton batu kapur.

    2. Clay storage, tempat tertutup yang digunakan untuk menyimpan atau menampung tanah liat

    produk crucherdengan kapasitas 2 x 5000 ton tanah liat.

    3. Cover storage clinker, merupakan tempat tertutup untuk menyimpan terak produk dengan

    kapasitas 1 x 40000 ton terak.

    4. Raw meal silo, untuk menyimpan atau menampung raw mealproduk penggilingan dan

    pengeringan bahan mentah dengan kapasitas 1 x 20000 ton raw meal.

    5. Clinker silo, digunakan untuk menyimpan terak produksi kiln dengan kapasitas 2 x 8500 ton dan 1 x

    40000 ton terak di PBR dan 1 x 5000 ton di PPG dan di PPJ.

    E. Peralatan Bantu Lainnya pada Proses Pembuatan Semen

    1. Kompresoradalah peralatan yang menghasilkan udara dengan tekanan tinggi .

    2. Blower adalah peralatan yang menghasilkan udara yang bertekanan sedang.

    3. Fan adalah peralatan yang menghasilkan udara dengan tekanan rendah dan mempunyai volume

    yang tinggi.4. Power stasionadalah unit pembangkit listrik yang disalurkan untuk menggerakkan

    mesin/peralatan listrik, dan alat lainnya.

    5. Water treatmentadalah unit pengolah atau penjernih untuk keperluan pendinginan mesin pabrik

    dan untuk keperluan rumah tangga.

    2.2.2 Uraian Proses

    1. Penyediaan Bahan Mentah

    Bahan mentah yang dibutuhkan dalam pembuatan semen antara lain batu kapur, tanah liat ,

    pasir silica dan pasir besi .

    a. Penambangan Batu Kapur (L ime Stone)

    Batu kapur dapat diperoleh dengan cara penambangan. Metode penambangan yang

    dilakukan di PT. Semen Baturaja (Persero) bersifat tambang terbuka. Metode ini dipakai karena

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    22/49

    deposit batu kapur di PT. Semen Baturaja (Persero) terletak pada daerah yang mendatar,

    sehingga tempat kerjanya (front) digali kearah bawah sehingga membuat cekungan (pit). Metode

    penambangan seperti ini disebut Pit Type Quarry. Penambangan batu kapur berlokasi di

    daerah Pusar yang terletak lebih kurang 1200 m kearah barat daya dari arah pabrik. Area

    penambangan dengan luas lebih kurang 51,5 ha ini memiliki ketebalan tanah penutup (OverBurden) ratarata 4 meter.

    Aktivasi penambangan batu kapur meliputi clearing, stripping, drilling,

    blasiting, loading, hauling dan crushing.

    Alat-alat perlengkapan penambangan batu kapur adalah sebagai berikut :

    - Bor tipeRotary Drill dengan diameter 4 in

    - Mobil kompresor

    - Hydraulic Exavator

    - Rear Dump Truck HD 200 dan HD 300

    Alat-alat bantu antara lain :

    - Buldozer

    - Pompa listrik

    - Greader

    - Wheel loader

    Kegiatan penambangan batu kapur meliputi :

    1. Clearing

    Clearing adalah kegiatan pembersihan semak belukar maupun bongkahan bongkahan

    batu yang berada di atas lokasi dan menghalangi penambangan. Tanah humus di bagian atas

    lokasi dan menghalangi penambangan. Tanah humus di bagian atas harus ditimbun pada tempattertentu dan ditanami rumput agar tidak terjadi erosi, sehingga kelak dapat dipakai sebagai

    reklamasi bekasbekas penambangan.

    2. Stripping of Over Burden (Pengupasan Tanah Penutup).

    Stripping of Over Burden adalah kegiatan pengupas tanah penutup yang mempunyai

    ketebalan lebih kurang 4 meter dengan menggunakan alat galiBack HoeUH 20. Lapisan tanah

    selanjutnya digali dan dimuat ke dalamDump TruckHD 200 kemudian dibuang ke tempat

    pembuangan di sebelah tenggarafront.

    3. Drilling (Pengeboran)

    Untuk penambangan batu kapur terlebih dahulu dilakukan pengeboran guna pembuatan

    lubang ledak (Blast Hole). Jenis alat yang digunakan padafrontpenambangan batu kapur ada tiga

    jenis yaitu :

    - Jack Hammer

    Digunakan untuk bongkahan-bongkahan (Boulder) yang terdapat pada bagian atas dari batu

    kapur untuk memudahkan operasi.

    - Wagon Drill dan Rotary Drill

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    23/49

    Wagon Drill dan Rotary Drill digunakan bila permukaan batu kapur sudah cukup rata dan

    dioperasikan untuk pembuatan lubang ledak. Geometri lubang ledak produksi PT. Semen Baturaja

    (Persero) terdiri dari burden 2,5 meter, kedalaman lubang ledak bor rata-rata 7 meter, posisi

    kemiringan lubang 80odan spacing3 meter. Jika pengeboran telah selesai, dilanjutkan dengan

    pengisian lubang ledak dengan bahan peledak.4. Blasting(Peledakan)

    Perlengkapan peledakan secara umum terbagi antara lain :

    - Penggalak awal (Detonator listrik, sumbu ledak)

    - Penggalak utama (primer,Booster)

    - Penggalak nyala panas atau arus listrik (kabel listrik, sumbu bakar).

    - Sumber nyala atau arus listrik (Blasting Machine).

    Bahan peledak yang dipakai :

    - Damotion 805

    Bahan peledak dengan bentuk seperti dodol yang pekat dengan melarutkan Nitro Catton dalam

    Nitro.

    - ANFO

    Campuran Ammonium Nitrat dengan bahan bakar solar dengan perbandingan berat 94 % - 6 %.

    Standar penggunaan bahan peledak adalah 130 gram/ton. Sedangkan urutan pekerjaan

    yang dilakukan selama pengisian bahan peledak adalah sebagai berikut :

    - Mempersiapkan bahan peledak, detonator, listrik dan peralatan lain.

    - Pengecekan kedalaman lubang.

    - Mengontrol detonator dengan Ohm Meter.

    - Memasukkan detonator ke dalam Damotin.- Memasukkan primer bahan peledak ke dalam lubang.

    - Memasukkan pekerjaanstemming(pemadatan lubang tambang).

    - Menghubungkan detonator listrik sehingga menjadi rangkaian yang tersusun baik.

    - Menguji rangkaian dengan alatBlasting Ohm Meteruntuk mengetahui apakah sudah sempurna.

    - Memberikan tanda sirine sebagai awal dimulainya peledakan.

    5. Loading(Pemuatan)

    Merupakan rangakaian kegiatan yang dilakukan untuk mengambil dan memuat material

    ke dalam alat angkut. Alat muat yang dipakai antara lain :Hydraullic Shovel, Back Hoe, Whell

    Loader.Setelah batu kapur digali dengan alat muat lalu dimasukkan keDump Truck.

    6. Hauling(Pengangkutan)

    Merupakan serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengangkut batu kapur ke

    peralatan pemecah batu kapur. Alat angkut yang digunakan adalahDumpTruck.

    7. Crushing(Pemecahan)

    Batu kapur yang diangkut dari tambang denganDump Truckdituangkan ke

    dalam lime stone hopper. Selanjutnya batu kapur dimasukkan ke dalam alat pemecah (single

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    24/49

    shaft hammer crusher) oleh appron feeder. Prinsip kerja dari alat pemecah yaitu berdasarkan

    putaran (rotation) dan pukulan (impact) dari hammeryang membentuk impact wall lining.

    Produk yang lolos dari saringan (grate basket) masuk discharge steel conveyor, sedangkan

    material jatuhan dari appron feederditampung oleh drag chaindan masuk discharge steel

    conveyor. Selanjutnya batu kapur tersebut diangkut dengan melalui rangkaian seri belt conveyordicurahkan dengan membentuk layerlayer ke tempat penumpukan yang dibagi dua bagian

    yaitustock pile I dan II.

    b. Penambangan Tanah Liat (Clay)

    Penambangan tanah liat yang berlokasi di Air Gading terletak lebih kurang 400 meter

    arah barat daya dari pabrik. Lapisan over burdenberkisar antara 0,2 0,5 meter, Luas lokasi

    penambangan lebih kurang 27,4 ha dengan system penggalian dari atas bench.

    Alatalat yang digunakan :

    a. Hydraullic Exavator / Back HoeHitachi dengan kapasitas 2,4 m3

    b. Rear Dump Truck

    Alat bantu yang digunakan :

    Buldozer untuk pengupasan tanah penutup

    Kegiatan penambangan tanah liat meliputi clearing, stripping, loading,

    hauling dan crushing.

    1. Clearing / Stripping

    Untuk pembersihan/pengupasan over burdentersebut cukup dengan

    menggunakan bulldozer.

    2. Loading / Hauling

    Alat yang dipakai adalah back hoe dengan kapasitas 2,4 m3

    , sedangkan alatangkutnya adalahRear Dump Truck dengan kapasitas 20 ton.

    3. Crushing

    Dengan alat angkutDump Truck, tanah liat dari tambang diangkut dan dituangkan

    ke dalam clay hopper.Appron feeder yang dilengkapi dengan I speed mentransfer tanah liat

    keDouble Roller Crusher. Prinsip kerjaDouble Roller Crusheradalah dengan cara ditekan oleh

    dua buah rolleryang putarannya berlawanan arah. Pada rollertersebut dilengkapi dengan kuku

    baja (teeth) untuk membantu memecah tanah liat yang keras. Untuk menampung jatuhan

    material dari appron feederdipasang drag chain. Material yang telah dihancurkan selanjutnya

    dimasukkan ke dalamstock piletanah liat dengan alat transport belt conveyor.

    c. Penyediaan Pasir Silika

    Pasir silika digunakan sebagai bahan koreksi pada bahan mentah utama yang kekurangan

    SiO2. Jumlah yang dibutuhkan didasakan pada perhitungan otomatis oleh program QCX di

    bagian pengendalian mutu. Pasir silika tersebut diperoleh dengan cara membeli dari tambang

    rakyat. Sifat fisik pasir silika antara lain ada yang berwarna kuning putih, hingga coklat

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    25/49

    kemerah-merahan tergantung dari lokasi tambang rakyat tersebut. Bentuknya seperti pasir biasa,

    namun yag membedakan adalah warnanya yang khas dan berkilat, serta ada juga yang masih

    dalam bentuk bongkahan atau gumpalan-gumpalan sebesar kepalan tangan.

    d.

    Penyediaan Pasir Besi / Bijih BesiBerfungsi sebagai bahan koreksi adanya kekurangan komposisi Fe2O3. Di dapat dengan cara

    membeli dari Larmpung dan rekanan - rekanan yang di tunjuk. Warnanya kebanyakan hitam, warna

    gelap, kemerahan dan kecoklatan. Kekerasan 5,5 6,5 skala Mohs. Bentuk butiran halus seperti

    pasir.

    2. Penggilingan Bahan Mentah

    Penggilingan bahan mentah adalah cara untuk memperkecil ukuran bahan mentah menjadi

    lebih kecil atau membuat luas permukaan material menjadi lebih besar. Tujuan dari penggilingan

    bahan mentah ini adalah untuk mendapatkan campuran bahan mentah yang homogenik dan untuk

    mempermudah terjadinya reaksi kimia pada saat klinkerisasi.Selain penggilingan , material juga

    mengalami pengeringan dengan media pengeringanya berupa gas panas yang dapat berasal dari hot

    gas generatorataupun dari kiln exchaust gas.

    Bahan mentah utama yang terdiri dari batu kapur dan tanah liat di garuk dengan

    menggunakan reclaimerdari stock pilemasing masing , kemudian bahan koreksi yang berupa

    pasir silika dan pasir besi di campur dengan bahan mentah uatama dalam sebuah belt

    conveyoruntuk di umpankan ke dalamvertical mill. Di dalam vertical millkeempat bahan mentah

    yang telah bercampur dengan proporsi tertentu itu mengalami proses penggilingan dan

    pengeringan. selanjunya, material yang telah halus di hisap dengan sebuahfan. Untuk mendapatkan

    produk vertical mill tepung baku atau raw mealyang memiliki kehalusan sesuai dengan standard ,maka material yang terhisap harus melewati separator terlebih dahulu dan selanjutnya di pisahkan

    dari gas panas dengan menggunakan 4 buah cyclone.

    Tepung baku yang telah terpisah dari gas panas selanjutnya di masukkan ke CF Silo (

    Continous Flow Silo ) dengan menggunakan alat transport berupafluxoslidedan belt bucket

    elevator. Di dalam CF Silo raw meal akan dihomogenisasi dan di simpan serta siap di umpan ke kiln

    . produk atas dari Cyclone separator adalah uap air , gas panas dan sebagian debu yang terikat pada

    waktu pemisahan ini di transportasikan keElectric Precipitator. Di dalam Electric Precipitatorini

    debu ditangkap oleh elektroda elektoroda yang bertegangan tinggi . Debu yang terkumpul ini di

    kembalikan lagi ke CF Silo . Sedangkan gas panas dari kiln , uap air dan sebagian debu yang tidak

    tertangkap oleh elektrode elektrodaElectric Precipitatordi transportastikan ke cerobong (stack)

    dengan bantuan sebuahfanadalahIDF fan.

    a. Penggilingan Batubara

    Raw coalyang diperoleh dari PT. Bukit Asam (Persero) ditumpuk dalamdomestorage,

    selanjutnya reclaimerakan menggaruk batubara untuk dijatuhkan dalam belt conveyor.

    Kemudian oleh bucket elevatormaterial dibawa ke raw coal silo.

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    26/49

    b. Penggilingan Raw Coal

    Proses diawali dengan pemanasan sistem (heating up), yang bertujuan untuk

    mempersiapkan kondisi operasi coal milldengan cara memasukkan gas panas dari kilnhinggamencapai temperatur tertentu dan harus dilakukan dengan benar hingga tidak membahayakan

    system sebelum dimasuki batubara.

    Setelah kondisi panas memenuhi persyaratan segera raw coaldimasukkan ke dalamcoal

    millmelalui twin paddle. Di dalam coal mill,raw coalmasuk di antara tabledan rollermembentuk

    ketebalan tertentu bed contactdengan gas panas mengalami proses pengeringan. Selain hasil

    penggilingan dihisap olehjet pulse filteruntuk dipisahkan antara coalhalus dari gas

    panas. Coal halus ditangkap oleh filter kemudian disimpan dalam bin sebagai produk coal millyang

    siap untuk digunakan pada proses pembakaran, sedangkan gas panasnya dibuang

    melalui stack(prinsip kerjanya sama dengan raw materialsemen pada vertical mill).

    Keberhasilan proses penggilingan batubara selain dari segi kuantitas juga ditinjau dari

    kualitasnya, yaitu kadar air dan kehalusanfine coalproduk coal millstandar air maksimal 9 %, agar

    tidak merugikan proses pembakaran, sedangkan kehalusan batubara dibatasi maksimum 20 % yang

    lolos ayakan 90 . Tingkat kehalusan yang berlebihan akan merugikan dalam proses pembakran.

    Agar sistem tetap bertekanan negative dan tidak adanya batubara yang berhamburan, maka

    digunakanjet pulsedengan ukuran kecil.

    c. Pengumpanan coal ke kiln dan kalsiner

    Kebutuhan batubara yang dialirkan ke kilnmaupun calsiner diatur dengan control

    system.Fine coaldari bin akan turun kepfisterdengan bantuan udara dari aerasiuntukditimbang sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya keluar melalui pipa`kemudian dihembuskan

    oleh udara bertekanan tinggi dari blowermenuju kiln burneratau calsiner burneruntuk proses

    pembakaran. Prinsip utama yang paling penting adalah stabilitas supply batubara

    daripfitserkeburnersangat berpengaruh terhadap proses pembakaran di kiln dan calsiner.

    3. Proses Pemanasan Awal dan Proses Klinkeriasi

    a. Proses pemanasan awal

    Proses pemanasan awal adalah proses penguapan air dan prosescalsinasi pada umpan kiln

    raw meal pada temperatur 600 800 0C.

    Proses ini terjadi pada Preheater , yang terdiri dari 2 unit (2 string), masing-masing string

    terdiri dari 4 cyclone, salah satu stringdilengkapi dengan burner precalsiner (secondary Burner).

    Dengan adanyaPreheater2 string dan dilengkapi denganBurner Precalsiner, maka akan terjadi

    peningkatan / percepatan proses kalsinasi (sebagian besar proses kalsinasi sudah terjadi

    dipreheater) dan beban kalsinasi didalam kiln menjadi lebih ringan atau berkurang.

    Tabel 7. Reaksi Pada Proses Pembuatan Semen

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    27/49

    Sumber :PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

    Menurut teori atau neraca panas pada pembakaran, bahwa panas yang dibangkitkan dari

    bahan baker sebagian besar dipakai untuk proses calsinasi di preheater dan sebagian kecil dipakai

    dalam proses klinkerisasi di kiln.

    4. Pembakaran

    Tepung baku (raw meal) yang telah dihomogenisasi di dalam CF Silo dikeluarkan dan

    dengan menggunakan serangkaian peralatan transport, tepung baku di umpankan ke kiln. Tepung

    baku yang di umpankan ke Kiln di sebut umpan baku atau umpan kiln (kiln feed) . proses

    pembakaran yang terjadi meliputi pemanasan awal umpan baku

    dipreheater (pengeringan, dehidrasi dan dekomposisi) , pembakaran di kiln (klinkerisasi) dan

    pendinginan di Grate cooler(quenching).

    a. Pengeringan

    Pengeringan di sini adalah proses penguapan air yang masih terkandung dalam umpan

    baku. Terjadi pada saat umpan baku kontak dengan gas panas pada temperature sampai 200 C.b. Dehidrasi

    Dehidrasi adalah proses terjadinya pelepasan air kristal (combined water) yang terikat

    secara molekuler di dalam mineral mineral umpan baku . Proses ini terjadi temperatur 100

    400 C . Kondisi ini menyebabkan struktur mineral menjadi tidak stabil dan akan terurai menjadi

    pada temperature 400900 C.

    c. Dekomposisi dan kalsinasi

    Temperatur (0C) Reaksi yang terjadi (perubahan) Reaksi

    0-100

    100-600

    600-800

    700-900

    1100-1200

    1200-1450

    Penguapan air dalam Roller Mill

    Penguapan air hidrat dari tanah Liat

    Penguraian senyawa karbonat (proses

    Calsinasi) terutama jenis magnesiumkarbonat sedangkan karbonat dari

    senyawa kalsium akan terurai pada

    suhu 9000C.

    Mulai terbentuknya senyawa C3A,

    C2S, C2AF

    Pembentukan senyawa C2S, C4AF,

    C3A maksimum

    Pembentukan C3S dan pengurangan

    CaO bebas pada temperatur 12600C,

    terbentuk fase cair (Liquid Phase)

    yang apabila didinginkan menjadi

    terak (klinker)

    CaCO3 CaO(s) + CO2

    Al2O3+ 3CaO 3CaO.Al2O3

    Al2O3+ 4CaO + Fe2O3

    4CaO.Al2O3.Fe2O3

    SiO2+ 2CaO 2CaO.SiO2

    3CaO + SiO2 3CaO.SiO2

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    28/49

    Dekomposisi adalah proses penguraian atau pemecahan mineral mineral umpan baku

    menjadi oksidaoksida yang relatif terjadi pada temperature 400900 C .

    d. Klinkerisasi

    Klinkerisasi adalah proses pembentukan senyawa senyawa penyusun semen Portland

    baik dalam fasa padat maupun dalam fasa cair. Pada temperature1260 - 1310 C mulai terjadilelehan terutama terdiri dari komponen Al203dan Fe2O3. Pada temperatur 1450 C, jumlah fasa

    cair dapat mencapai 20 -30 %.Dalam fasa cair terjadi pembentukan ( C3S ) 3 CaO.SiO2dengan

    persamaan reaksi sebagai berikut :

    2 CaO.SiO2+ CaO 3 CaO.SiO2

    Apabila dalam proses klinkerisasi masih terdapat CaO yang belum bereaksi dengan

    oksida lainnya, maka akan terbentuk CaO bebas (free lime) yang bersifat merugikan terhadap ,

    mutu semen . Banyaknya CaO bebas pada klinker dapat di jadikan salah satu indikator apakah

    proses pembakaran klinker berjalan dengan baik atau tidak. Semakin banyak CaO berarti proses

    pembakaran tidak berjalan dengan baik.

    Peralatan utama untuk pembakaran P.T Semen Baturaja (Persero) adalahRotary kilnyang

    dilengkapi dengan Suspension Preheater.

    Kecepatan pembakaran bahan baku dalam rotary kiln( tanur putar ) bergantung pada :

    - Kecepatan putar kiln = 3 rpm

    - Panjang kiln = 75 m

    - Diameter kiln = 4,5 m

    - Kemiringan kiln = 150

    e. Quenching

    Quenchingadalah proses pendinginan klinker scara mendadak setelah reaksi klinkerisasi

    selesai.Quenchingdilakukan di dalam Grate Cooler dengan media pendingnnya berupa udaraluar yang dihembuskan ke dalam Grate Coolerdengan menggunakanfan.

    Tujuan quenching adalah untuk mendapatkan klinker dengan mutu yang baik ,

    diantaranya :

    - Mencegahnya terjadinya reaksi inversi terjadi pada pendinginan lambat pada temperatur 1200

    C.

    - Mencegahnya terjadinya pembentukan struktur Kristal beta 2 CaO.SiO2yangbersifat hidraulis

    menjadi Kristal alfa 2 CaO.SiO2 yang bersifat kurang atau tidak hidraulis. Klinker yang

    dihasilkan kemudian disimpan di dalam klinker silo.

    - Dengan adanya pendinginan yang mendadak dari temperatur tinggi (1000C) menjadi temperatur

    yang rendah (100C) akan dihasilkan terak yang rapuh (berpori-pori tinggi) sehingga memudahkan

    dalam proses penggilingan terak.

    - Untuk melindungi peralatan transportasi terak dari temperatur tinggi.

    - Panas terak dikembalikan ke dalam kiln sebagai udara sekunder pada pembakaran.

    5. Penggilingan semen

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    29/49

    Klinker yang disimpan dalam klinker silodikeluarkan dan di angkut dengan chain

    conveyor masuk ke dalam bin klinker. Sementara gypsum dari gerbong dibongkar dan disimpan

    dalam bingypsum. Dengan perbandingan tertentu, klinker dan gypsum dikeluarkan dari bin

    masing masing dan akan bercampur di belt conveyor. Dari belt conveyorcampuran ini

    kemudian dihancurkan dengan roller presssehingga memiliki ukuran tertentu yang selanjutnyadigiling dengan menggunakan alat penggiling berupa tube mill yang berisi bola bola besi

    sehingga media penghancurnya.

    Dengan menggunakan sebuahfan, material yang telah halus dihisap dan dipisahkan dari

    udara pembawanya dengan menggunakan beberapa perangkat pemisah debu. Hasil penggilingan

    ini disimpan dalan semen silo yang kedap udara. Semen yang dihasilkan harus memenuhi syarat

    mutu fisik semen dengan kehalusan minimal 3000 cm2/g (SNI mempersyaratkan min. 2800

    cm2/g).

    6. Pengantongan Semen

    Semen dikeluarkan dari semen silo dan diangkut dengan menggunakanbelt

    conveyormasuk kesteel silo. Dengan alat pengantongan berupaRotary Packer, semen

    dikantongi dengan setiap 1 sak berisi 50 kg semen , kemudian di bawa ke truk untuk dipasarkan.

    Untuk lebih jelasnya, proses pembuatan semen Baturaja dapat dilihat diagram alirnya pada

    gambar berikut.

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    30/49

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    31/49

    2.3 Produk

    Produk yang dihasilkan dari proses pembuatan semen di PT. Semen Baturaja

    (Persero) adalah SemenPortland TypeI menurut standar Nasional Indonesia. SemenPortland

    Type I adalah semenPortlanduntuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan

    khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis lain. Penggunaan semen Portland typeI dapat

    dipakai untuk seluruh bangunan seperti untuk jalan, jembatan, bangunan gedung dan lain-lain jenis

    konstruksi, terutama yang tidak ada kemungkinan mendapat serangan sulfat dari tanah dan

    timbulnya panas hidrasi yang tinggi.

    2.3.1 Sifat

    Sifat Fisik Produk PT. Semen Baturaja (Persero)

    Sifat sifat fisik dari produk semenPortland type Iyang dihasilkan oleh PT. Semen Baturaja

    (Persero) dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini.

    Tabel 8. Sifat Sifat Fisik SemenPortland TypeI

    No Uraian SatuanSyarat SNI Semen

    Portland Tipe I

    Standar PT.

    Semen Baturaja

    (Persero)

    1

    2

    3

    4

    5

    Kahalusan : uji

    permeabilitas udaradengan alat blaine

    Waktu pengikatandengan alat vicat :

    Awal

    Akhir

    Kekekalan :pemuaian dengan

    Autoclave

    Kuat tekan :

    3 hari

    7 hari28 hari

    Pengikatan semupenetrasi akhir

    m2

    /kg

    menit

    %

    kg/cm2

    %

    min 280

    min 45

    maks 375

    maks 0,8

    min 125

    min 200min 280

    maks 50

    maks 320

    min 110

    maks 320

    maks 0,1

    min 180

    min 260min 350

    maks 70

    Sumber :PT, Semen Baturaja (2010)

    2.3.2 SifatSifat Kimia Produk Semen PT. Semen Baturaja (Persero)

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    32/49

    Sifat sifat kimia dari produk semenPortland type Iyang dihasilkan oleh PT. Semen

    Baturaja (Persero) dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini.

    Tabel 9. Sifat Sifat Kimia SemenPortland TypeI

    Uraian Semen Portland Tipe I

    SiO2, % minimum

    Al2O3, % maksimum

    Fe2O3,% maksimum

    MgO, % maksimum

    SO3, % maksimum

    Jika C3Ao 8,0 %

    Jika C3Ao> 8,0 %

    Bagian tak larut,% maksimum

    Hilang pijar, % maksimum

    Tidak ada syarat

    Tidak ada syarat

    Tidak ada syarat

    6,0 %, maksimum

    Tidak ada sarat

    3,0 % maksimum

    3,5 % maksimum

    3,0 % maksimum

    5,0 % maksimum

    Sumber :PT, Semen Baturaja (2010)

    2.4 Utilitas

    Sarana-sarana air bersih dan tenaga listrik sangat diperlukan sebagai pendukung

    berlangsungnya operasi pabrik. Sarana ini disediakan oleh bagian utilitas yang ada dalam naungan

    biro pemeliharaan.

    2.4.1 Pembagkit Tenaga Listrik

    Sejak tahun 2006 PT. Semen Baturaja (Persero) menggunakan pembangkit tenaga

    listrik sepenuhnya dari PLN dengan kapasitas 18,5 MW. PT. Semen Baturaja (Persero)

    juga mempunyai empat buah generator yang digerakkan oleh dieselEnginedengan kapasitas 550

    HP dan menghasilkan tenaga 4500 KVA (3600 KW), 6300 Volt dari frekuensi 5 Hz. Jika

    keadaan darurat digunakan dua unit generator dengan kapasitas masingmasing 250 KVA.

    2.4.2 Penyediaan Air Bersih

    Tugas bagian ini adalah untuk mengolah dan menyediakan kebutuhan air yang memenuhi

    standar industri air minum yang sumbernya berasal dari sungai Ogan di daerah pusar yangterletak 1 km dari pabrik.

    Berdasarkan tempatnya, pengolahan air dibagi dua bagian, yaitu :

    A. Pengolahan Air di Pusar

    1. Air dari sungai Ogan dihisap dengan pompa sentrifugal. Pompa yang disediakan ada 2, tapi satu

    untuk cadangan.

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    33/49

    2. Air akan dialirkan keRotostainer yang berguna untuk menyaring kotoran-kotoran kasar seperti

    ranting kayu dan kerikil.

    3. Proses aerasi setelah adanya injeksi udara dari aerator. Sebelum masuk ke bak pengadukan, air

    ditambah bahanbahan kimia, yaitu :

    -

    Alumunium sulfat ( Al2(SO4)3), berguna sebagai koagulan, pengumpul lumpur, danmengendapkannya sehingga air menjadi bersih

    - Caustic soda (NaOH), sebagi pengatur pH, pH yang dibutuhkan sekitar 79

    - Sodium hipoklorit (NaClO), untuk membunuh bakteri yang terkandung dalam air

    4. Dalam bak pengaduk, lumpur dan kotoran dari proses di atas dialirkan kembali ke sungai Ogan

    melalui bakslurry. Air yang jernih akan masuk kesettling basinmelalui lubang overflow.

    5. Padasettling basininti terdapat drag chainyang berfungsi untuk mengumpulkan debu yang

    ada. Lumpur yang kemudian dimasukkan ke dalampocket settling basin, yaitu penampungan

    lumpur dibuang ke sungai.

    B. Pengolahan Air di Pabrik

    1. Pada plant site ditampung dalamprecleaningwater basin yang dilengkapi dengan lima pompa.

    Dua pompa akan dialirkan ke iron dan manganese remolvale filter yang didalamnya terdapat

    lapisan pasir untuk menyaring kotoran yag masih terdapat dalam air, air kemudian dipakai untuk

    keperluan :

    - Pendinginsystem bearing(HE)

    - Laboratorium

    - Conditioning tower, dan lain-lain

    - Tiga pompaa yang lain digunakan untuk memompa air kegreevel bedfilter.

    2. Air dipompakan ke wash basinyaitu sebagai tempat pencucianfilter3. Air dipompakan ke cold water basin power stationdan cold water bearing cooling

    4. Air dari cold water bearingdiinjeksikan tri sodium fosfat sebagai anti korosi. Lalu air ini

    dipompakan dengan dua pompa ke high level tankkemidian secara gravitasi menuju

    ke milldan kilnuntuk pendinginan bearing-bearing.Setelah dipakai untuk

    pendingin bearing,air ditampung dalamwarm water basin.

    2.5 Pengolahan Lingkungan

    PT. Semen Baturaja (Persero) sedang menyusun Sistem Manajemen Lingkungan karena

    Sistem Manjemen Lingkungan merupakan suatu indicatorbahwa perusahaan mematuhi peraturan

    lingkungan. Untuk itu perusahaan melalukan beberapa upaya untuk meminimalkan dampak negatif

    khususnya terhadap pencemaran lingkungan sekitar pabrik diantaranya mengganti electro filterlain

    yang mempunyai daya kapasitas yang lebih dan lebih modern sesuai dengan kapasitas produksi yang

    baru dan memenuhi persyaratan lingkungan.

    Pengolahan lingkungan ini dilakukan dengan cara :

    1. Pembangunan Fisik

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    34/49

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    35/49

    Pencemaran Lingkungan merupakan peristiwa penyebaran suatu zat dengan kadar tertentu

    yang dapat mengganggu kesejahteraan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan. Salah satu

    pencemaran lingkungan yang sedang bergejolak pada masa sekarang ini adalah pencemaran

    udara. Dengan bertambah dan berkembangnya kegiatan ekonomi, industri,transportasi, kegiatan

    komersial dan pemukiman serta sektor penunjang lainnya, menyebabkan peningkatan partikulatpada udara ambien.

    Industri semen merupakan salah satu kegiatan yang kontribusinya terhadap pencemaran

    udara cukup besar. Batu kapur atau limestone, adalah sedimen yang banyak mengandung

    organisme laut yang telah mati yang berubah menjadi kalsium karbonat. Batuan ini merupakan

    hasil penumpukan dan sedimentasi ribuan tahun yang lalu, membentuk bebatuanmasifberwarna

    putih kekuningan sampai kecoklatan. Mineral murni batu kapur mengandung CaCO3 sebagai

    kalsit (calcite).

    Kebanyakan batu kapur komersial mengandung oksida besi, alumina,magnesia, silika dan

    belerang, dengan CaO (22 56 %) dan MgO (sekitar 21 %) sebagai komponen utamanya. Di

    masa dahulu batu kapur dipakai sebagai pengeras tembok, namun dalam industri modern dipakai

    sebagai bahan pembuat semen. Kapur dipakai dalam sektor pertanian dan perkebunan untuk

    mengurangi keasaman tanah (menaikkan pH). Agar dapat digunakan sebagai campuran pupuk,

    batu kapur harus dibakar sehingga dihasilkan kapur tohor (CaO). Secara teoritis, pada proses ini

    diemisikan gasgas hasil pembakaran seperti NOx, SOx dan CO yang menambah pencemaran

    udara.

    Partikel partikel kapur bersifat iritan namun tidak tergolong karsinogen. Industri batu

    kapur telah mencemari udara dengan debu dan gas gas hasil pembakaran batu kapur menjadikapur tohor. Debu dan gas gas yang disebabkan oleh proses pengolahan batu kapur akan

    berada di lingkungan kerja, hal ini akan berakibat tenaga kerja terpapar debu kapur dan gasgas

    pada konsentrasi maupun ukuran yang berbedabeda.

    Salah satu langkah untuk mengatasi pencemaran udara pada industri semen tersebut adalah

    dengan mengetahui kualitas udara yang ada pada sekitar industry semen.

    Sehingga berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan study kasus yang

    berjudul : Pemetaan Kualitas Udara Dengan Parameter Kadar debu Di Lingkungan PT. Semen

    Baturaja.

    3.3 Tujuan

    Tugas khusus ini bertujuan untuk :

    1. Mempelajari kondisi nyata lingkungan PT. Semen Baturaja (Persero).

    2. Mengamati kadar debu di lingkungan PT Semen Baturaja (Persero).

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    36/49

    3. Mengukur kadar debu di lingkungan PT Semen Baturaja (Persero).

    3.4 Manfaat

    Adapun manfaat yang didapatkan dari hasil pengamatan yaitu:

    1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang tingkat pencemaran suatu daerah tertentu.

    2. Diharapkan dapat menjadi sumbangsih guna keperluan penelitian selanjutnya di Jurusan Teknik

    Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya dan PT. Semen Baturaja (persero)

    3.5 Rumusan Masalah

    Adanya pencemaran udara pada lingkungan Industri Semen baturaja mengakibatkan dampak

    negative pada lingkungan sehingga perlu di lakukan pengukuran untuk mengetahui kualitas udarastandar yang di perbolehkan dengan parameter kadar debu.

    3.6 Tinjauan Pustaka

    3.6.1 Udara

    Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap. Komposisi

    campuran gas tersebut tidak selalu konstan dan selalu berubah dari waktu ke waktu. Komponen

    yang konsentrasinya paling bervariasi adalah air yang berupa uap air. Jumlah air yang terdapat di

    udara bervariasi tergantung dari cuaca dan suhu. Udara dalam istilah meteorologi disebut juga

    atmosfir yang berada di sekeliling bumi yang fungsinya sangat penting bagi kehidupan di dunia ini.Atmosfir merupakan campuran gas-gas yang tidak bereaksi satu dengan lainnya (innert). atmosfir

    terdiri dari selapis campuran gas-gas, sehingga sering tidak tertangkap oleh indera manusia kecuali

    apabila berbentuk cairan (uap air) dan padatan (awan dan debu). Lapisan atmosfir mempunyai

    ketinggian sekitar 110 km dari permukaan tanah dan bagian terbesar berada di bawah ketinggian 25

    km, karena tertahan oleh gaya gravitasi bumi.

    Udara mengandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik

    manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara yang normal merupakan campuran gas-gas

    meliputi 78 % N2; 20 % O2; 0,93 % Ar ; 0,03 % CO2 dan sisanya terdiri

    dari neon (Ne), helium (He), metan (CH4) dan hidrogen(H2). Sebaliknya, apabila terjadi

    penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka

    dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi. Giddings (1973) mengemukakan bahwa atmosfir pada

    keadaan bersih dan kering akan didominasi oleh 4 gas penyusun atmosfir, yaitu 78,09% N2; 20,95%

    O2; 0,93% Ar; dan 0,032% CO2; sedangkan gas-gas lainnya sangat kecil konsentrasinya. Komposisi

    udara kering , yaitu semua uap air telah dihilangkan dan relatif konstan. Komposisi udara kering

    yang bersih, dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini.

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    37/49

    Table 2.1. Komposisi udara

    bersihkomoponen

    konsentrasi dalam volume

    (Ppm) (%)

    Nitrogen (N2) 780.900 78.09Oksigen (O2) 209.500 20.95Argon (Ar) 9.300 0.93

    Karbon diosida (CO2) 320 0.032

    Neon (Ne) 18 1.8 x 10-3Helium (He) 5.2 5.2 x 10-4

    Metana (CH4) 1.5 1.5 x 10-4

    Krypton (Kr) 1.0 1.0 x 10-4

    H2 0.5 5.0 x 10-5H2O 0.2 2.0 x 10-5

    CO 0.1 1.0 x 10-5

    Xe 0.08 8.0 x 10-6O3 0.02 2.0 x 10-6NH3 0.006 6.0 x 10-7

    NO2 0.001 1.0 x 10-7

    NO 0.0006 6.0 x 10-8SO2 0.0002 2.0 x 10-8

    H2S 0.0002 x 10-8

    3.6.2 Debu

    1. Menurut summamur dalambukunya Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja, debu ;

    Partikel partikel zat padat yang disebabkan oleh kekuatan kekuatan atau mekanis seperti

    pengolahan, penghancuran , pelembutan, pengepakan yang cepat, peledakan dan lain-lain dari

    bahan-bahan baik organic maupun anorganik seperti batu, kayu, bih logam, arang,butir butir

    zat padat dan sebagainya.

    2. Menurut Abdul Rahman dalam bukunya Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja, Partikel Debu

    melayang (suspende particular matter) adalah:

    Suatu kumpulan senyawa dalam bentuk padatan, maupun cairan yang tersebar di udara

    dengan diameter yang kecil, kurang dari satu micron sampai maksimal 500 mikron. Ukuran

    partikel debu yang membahayakan kesehatan umumnya berkisar antara 0,1 mikron sampai 10

    mikron. Partikel debu tersebut akan di ydara dalam waktu relative lama dalam keadaan melayang

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    38/49

    layang, dan dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan. Selain

    berpengaruh negative terhadap kesehatan, partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus

    pandangan mata dan juga dapat mengadakan berbagai reaksi kimia di udara.

    3. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, debu adalah serbuk halus ( dari tanah dan sebagainya),

    abu, debu, angin bertiup dan beterbangan di udara.

    (departemen P & K, 1993,h.190)

    Partikulat debu melayang (Suspended Particulate Matter / SPM) merupakan campuran yang

    sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan diameter

    yang sangat kecil, mulai dari < 1 mikron sampai dengan maksimal 500 mikron.

    Partikulat debu dapat dihasilkan dari debu tanah kering yang terbawa oleh angin. Pembakaran

    yang tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung senyawa karbon akan murni atau

    bercampur dengan gas-gas organik seperti halnya penggunaan mesin disel yang tidak terpelihara

    dengan baik.Demikian juga pembakaran sampah domestik dan sampah komersial bisa merupakan sumber

    SPM yang cukup penting. Dampak yang ditimbulkan oleh partikulat debu pada Konsentrasi tinggi

    terhadap kesehatan manusia terutama berupa gangguan pernapasan fibrosis, abstraksi paru-paru,

    pengaruh terhadap kesehatan manusia tergantung kepada komposisi kimia, ukuran partikel,

    Konsentrasi dan lama pemaparannya.

    Partikulat debu dengan ukuran 0,2 - 2 mikron merupakan penyaring sinar matahari yang efisien,

    sehingga akan menyebabkan berkurangnya sinar matahari dipermukaan bumi, kemudian ini akan

    mempengaruhi kehidupan dipermukaan bumi, karena kekurangan sinar ultraviolet yang dibutuhkan

    untuk proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan dan juga sebagai salah satu faktor antirachitis. Selain

    itu sinar ultraviolet dibutuhkan untuk membunuh mikroorganisme patogen di udara.

    Pengaruh partikulat debu terhadap lingkungan diantaranya dapat mengurangi jarak

    pandang/penglihatan yaitu apabila konsentrasinya tinggi dapat menimbulkan gangguan penglihatan

    dan tertutupnya permukaan benda, bangunan dan lain-lain.

    3.6.3 Sifatsifat debu

    Dalam usaha untuk mengurangi polusi udara oleh debu diperlukan pengetahuan tentang sifat

    sifat debu. Menurut Fardiaz (1992), sifatsifat debu adalah :

    a. Dapat mengendap

    Umumnya debu yang memiliki ukuran dan berat lebih besar akan mudah mengendap.

    b. Sifat Optik

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    39/49

    Partikel yang memiliki diameter kurang dari 0,1 mikron berukuran sedemikian kecilnya, di

    banding dengan panjang gelombang sinar dan menyebabkan Refraksi. Partikel yang berukuran

    lebih dari satu micron jauh lebih besar dari panjang gelombang dan merupakan objek

    makroskopik yang menyebarkan sinar sesuai dengan penampang melintang partikel tersebut.

    Sifat optic ini penting dalam menentukan pengaruh partikel atmosfir terhadap variasi dan

    visibilitas solar energy.

    c. Sifat Adsorpsi

    Yaitu sorbsi secara fisik atau kimisorbsi ( sorbsi disertai dengan reaksi kimia). Sifat ini

    merupakan fungsi dari luas permukaan partikel.

    d. Sifat Absorbsi

    Yaitu jika molekul yang tersorbsi tersebut larut di dalam partikel.

    3.6.4 Halhal yang perlu diperhatikan

    1. Arah angin

    Angin merupakan udara yang bergerak sebagai akaibat perbedaan tekanan udara antara

    daerah yang satu dengan lainnya. Perbedaan pemanasan udara menyebabkan naiknya gradien

    tekanan horizontal, sehingga terjadi gerakan udara horizontal di atmosfer. Oleh karena itu

    perbedaan temperatur antara atmosfer di kutub dan di equator (khatulistiwa) serta antara atmosfer

    di atas benua dengan di atas lautan menyebabkan gerakan udara dalam skala yang sangat besar.

    Angin lokal terjadi akibat perbedaan temperatur setempat. Pada skala makro, Pergerakan angin

    sangat dipengaruhi oleh temperatur atmosfer, tekanan pada permukaan tanah dan gerakan rotasi

    bumi. Angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, tetapi dengan adanya gaya Coriollis

    maka angin akan bergerak tidak sesuai dengan yang seharusnya. Fenomena ini terjadi sampai jarak

    ribuan kilometer. Pada skala meso dan mikro keadaan topografi sangat berpengaruh pada

    pergerakan angin. Perbedaan ketinggian permukaan tanah mempunyai efek pada kecepatan angin

    dan arah pergerakan angin. Fenomena skala meso akan terjadi sampai ratusan kilometer dan skala

    mikro mencapai 10 kilometer.Untuk sebuah daerah, efek sirkulasi angin terjadi tiap jam, tiap hari dan dengan arah dan

    kecepatan yang berbeda-beda. Distribusi frekuensi dari arah angin menunjukan daerah mana yang

    paling tercemar oleh polutan. Salah satu hal penting dalam meramalkan penyebaran zat pencemar

    adalah mengetahui arah dan penyebaran zat pencemar. (Nurmala, S.D, 2004).

    2. Kelembapan

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    40/49

    Kelembaban udara ditentukan oleh jumlah uap air yang terkandung di dalam udara. Di

    dalam atmosfer terdapat H2O dalam bentuk uap atau gas, cairan atau air dan salju atau es dalam

    bentuk padat. Banyaknya uap air yang dikandung udara tidak sama di berbagai tempat. Setiap saat

    ada uap air yang masuk dan dilepas oleh atmosfer. Uap air ditransfer ke udara melalui proses

    penguapan karena panas matahari. Air yang menguap dari permukaan bumi berasal dari lautan,sungai, hutan dan lain-lain. Bervariasinya jumlah uap air ini dikarenakan adanya proses penguapan,

    pengembunan, pembekuan dan lain-lain. Walaupun jumlah air di atmosfer sangat

    sedikit dibandingkan dengan gas-gas lainnya yang ada di atmosfer, tetapi uap air yang ada di

    atmosfer memegang peranan penting dalam proses cuaca.

    Ditinjau dari segi cuaca dan iklim uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting.

    Sebagian gas-gas penyusun atmosfer yang dekat permukaan laut relatif konstan dari tempat satu

    ketempat lain. sedangkan uap air merupakan bagian yang konstan, bervariasi dari 0 sampai 3 %.

    Adanya variabillitas uap air ini baik berdasarkan tempat maupun waktu adalah karena :

    a. Besarnya jumlah uap air dalam udara merupakan indikator kapasitas potensial atmosfer tentang

    terjadinya presipitasi.

    b. Uap air merupakan sifat menyerap radiasi bumi sehingga uap air akan menentukan cepatnya

    kehilangan panas dari bumi dan dengan sendirinya juga ikut mengatur temperatur.

    c. Makin besar jumlah uap air dalam udara, makin besar jumlah energi potensial yang laten tersedia

    dalam atmosfer dan merupakan sumber/asal terjadinya hujan angin (strom).

    Kelembaban udara bergantung kepada suhu udara. Kelembaban udara mempengaruhi tekanan

    udara. Itu sendiri, yang pertambahannya sesuai dengan naiknya suhu udara. Pada ruangan tertutup

    semakin rendah suhu udara maka tekanan udara semakin tinggi dan pada ruangan terbuka semakin

    tinggi suhu udara maka tekanan udara semakin rendah.

    3.6.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi kelembaban udara

    a. Sinar matahari

    Sumber panas utama untuk bumi dan atmosfer adalah matahari, dalam bentuk gelombang

    elektromagnetik. Energi radiasi dari matahari yang sampai kepermukaan bumi disebut insolation

    (incoming solar radiation). Insolation terdiri atas sinar-sinar dengan panjang gelombang lebih

    pendek dalam spektrum matahari dan paling efektif memanasi bumi. Jika sinar dari spektrum

    matahari mencapai bumi sebagian diserap dan dirubah dari gelombang panjang yang dikenal

    sebagai panas.

    b. Kabut

    Kabut dapat terjadi diwaktu malam yang cerah, ketika udara yang dingin yang mengalir melalui

    permukaan air yang masih panas hal seperti itu yang terjadi didaerah kutub yang disebut asap laut

    dan juga terdapat diatas selokan-selokan pada pagi hari. Kabut dapat terjadi pada cuaca tanpa angin

    sebagai akibat dari temperatur yang turun terus. Kabut terdiri dari tetes-tetes air yang sangat kecil

    yang melayang-layang di udara dan mengakibatkan berkurangnya penglihatan mendatar pada pada

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    41/49

    permukaan bumi hingga kurang dari 1 km. Tetes-tetes kecil ini dapat dilihat dengan mata biasa, jika

    berada pada suatu tempat yang cukup penerangan. Mereka bergerak mengikuti gerakan udara yang

    ada. Udara dalam keadaan kabut akan terasa lembab, sejuk dan basah dengan kelembaban udara

    disekitar 100%.

    c. HujanHujan adalah jatuhan titik air yang mencapai tanah. Hujan yang tidak dapat mencapai tanah

    disebut verga. Hujan yang mencapai tanah dapat diukur dengan jalan mengukur tinggi air dengan

    cara-cara tertentu. Hasil pengukuran ini kemudian disebut curah hujan dengan tanpa mengingat

    macam atau bentuk hujan pada saat mencapai tanah. Intensitas hujan ditentukan dari tingkat

    berakumulasinya curah hujan diatas suatu permukaan yang datar, jika air hujan tersebut tidak

    mengalir.

    Fluktuasi kandungan uap air di udara lebih besar pada lapisan udara dekat permukaan dan semakin

    kecil dengan bertambahnya ketinggian. Hal ini terjadi karena uap air bersumber dari permukaan

    dan proses kondensasi berlangsung juga pada permukaan. Pada siang hari kelembaban lebih tinggi

    pada udara dekat permukaan disebabkan penambahan uap air hasil evepotranspirasi dari

    permukaan. Proses ini berlangsung karena permukaan tanah menyerap radiasi matahari selama

    siang hari tersebut. Sebaliknya pada malam hari kelembaban lebih rendah pada udara dekat

    permukaan. Pada malam hari akan berlangsung proses kondensasi atau pengembunan yang

    memanfaatkan uap air yang berasal dari udara. Oleh sebab itu, Kandungan uap air di udara dekat

    permukaan tersebut akan berkurang.

    Kelembaban udara pada ketinggian lebih dari 2 meter dari permukaan tidak menunjukan

    perbedaan yang nyata antara malam dan siang hari. Pada lapisan udara yang lebih tinggi tersebut,

    pengaruh angin menjadi lebih besar. Udara lembab dan udara kering dapat tercampur lebih cepat.

    (Lakitan, 2002). Tinggi rendahnya kelembaban udara dapat menentukan besar kecilnya kandunganbahan pencemar baik di ruang tertutup maupun ruang terbuka akibat adanya pelarut bahan

    pencemar yang menyebabkan terjadinya pencemaran.

    d. Suhu Udara

    Suhu merupakan karateristik inherent, dimiliki oleh suatu benda yang berhubungan dengan

    panas dan energi. suhu udara akan berubah dengan nyata selama periode 24 jam. Perubahan suhu

    udara berkaitan erat dengan proses pertukaran energi yang berlangsung di atmosfer. Serapan energi

    sinar matahari akan mengakibatkan suhu udara meningkat. Suhu udara harian maksimum tercapai

    beberapa saat setelah intensitas cahaya maksimum pada saat berkas cahaya jatuh tegak lurus yakni

    pada waktu tengah hari.

    Sebagian radiasi pantulan dari permukaan bumi juga akan diserap oleh gas-gas dan partikel-

    partikel atmosfer. Karena kerapatan udara dekat permukaan lebih tinggi dan lebih berkesempatan

    untuk menyerap radiasi pantulan dari permukaan bumi, maka pada siang hari suhu udara dekat

    permukaan akan lebih tinggi dibandingkan pada lapisan udara yang lebih tinggi, sebaliknya pada

    malam hari terutama saat menjelang subuh, suhu udara dekat permukaan akan menjadi lebih

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    42/49

    rendah dibandingkan dengan suhu udara pada lapisan udara yang lebih tinggi. (Lakitan, 2002).

    Pada siang hari dengan kondisi cuaca cerah suhu udara akan tinggi akibat sinar matahari yang

    diterima sehingga akan mengakibatkan pemuaian udara. Pemuaian udara mengakibatkan

    pengenceran konsentrasi gas pencemar.

    Perubahan suhu pada setiap ketinggian mempunyai pengaruh yang besar pada pergerakan zatpencemar udara di atmosfer. Perubahan suhu ini disebut lapse rate. Turbulensi yang terjadi

    tergantung pada suhu. Di atmosfer sendiri diharapkan akan terjadi penurunan suhu dan tekanan

    sesuai dengan pertambahan tinggi. Udara ambien dan adiabatic lapse rates mempengaruhi

    terbentuknya stabilitas atmosfer. Dalam keadaan dimana suhu sekumpulan udara lebih tinggi dari

    sekitarnya, maka kerapatan dari udara yang bergerak naik dengan kecepatan rendah lebih kecil

    daripada kerapatan udara lingkungannya dan udara berhembus secara kontinu. Pada saat udara

    bergerak turun akan terbentuk aliran udara vertikal dan turbulensi terbentuk. Keadaan atmosfer

    dalam kondisi di atas dikatakan tidak stabil (unstable). Ketika sekumpulan udara menjadi lebih

    dingin dibandingkan dengan udara sekitarnya, sekumpulan udara itu akan kembali ke elevasinya

    semula. Gerakan ke bawah akan menghasilkan sekumpulan udara yang lebih hangat dan akan

    kembali ke elevasi semula. Dalam kondisi atmosfer seperti ini, gerakan vertikal akan diabaikan oleh

    proses pendinginan adiabatik atau pemanasan, dan atmosfer akan menjadi stabil (stable). Jika

    sekumpulan udara terbawa ke atas akan melalui bagian yang mengalami penurunan tekanan dan

    akibatnya kumpulanan udara itu akan menyebar. Ekspansi tadi memerlukan kerja untuk melawan

    lingkungannya dan terjadi penurunan temperatur. Biasanya proses ini berlangsung singkat karena

    itu untuk menganalisanya dilakukan anggapan tidak terjadi transfer panas pada sekumpulan udara

    yang ditinjau serta sekumpulan udara mempunyai kerapatan dan suhu sama. Kondisi atmosfer

    seperti ini dikatakan netral (neutral) dan dikenal dengan lapse rate adiabatic.

    3.7 Pemecahan Masalah

    Adapun langkah-langkah dalam pemecahan masalah dalam tugas khusus ini yaitu;

    a. Melakukan pemantauan debu di lingkungan PT. Semen Baturaja (Persero)

    b. Memasukkan data pada peta lokasi pengambilan sampel yang telah di buat

    c. Analisa Data yang di dapat dari pemantauan debu

    3.7.1 Persiapan Sampel / Contoh

    o BAHAN

    Filter

    Aquadest

    Bensin (Genset)

    Oven

    Desikator

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    43/49

    Neraca Analitik

    Pinset

    o ALAT

    Genset + Kabel rol HVS

    Pinset

    Desikator lapangan

    Trifoot

    Anemometer

    Psychrometer

    Kompas

    3.8 Prosedur Kerja

    1. Siapkan alat dan bahan

    2. Pasang filter HVAS menggunakan pinset Sisi kasar filter menghadap ke dalam

    3. Tempatkan HVAS di atas trifoot

    4.

    Hidupkan genset5. Hidupkan HVAS

    6. Atur/catat flowrate awal

    7. Hidupkan HVAS selama waktu yang diperlukan

    8. Ukur parameter lapangan (cuaca, arah dan kecepatan angin, temperatur dan kelembaban) saat

    pengukuran berlangsung

    9. Sebelum mengakhiri pengukuran, catat flow rate akhir kemudian matikan HVS & genset.

    10. Ambil filter menggunakan pinset, lipat kemudian masukkan dalam amplop tertutup

    11. Masukkan amplop ke dalam desikator lapangan.

    3.8.1 Prosedur Pengukuran Parameter Lapangan

    1. Cuaca Visual (cerah, berawan, mendung).

    2. Arah angin

  • 8/10/2019 Laporan Kp Pt Semen Baturaja

    44/49

    Gunakan kompas dan benda-benda yang bergerak seperti bendera, asap dll.

    3. Kecepatan angin

    Ukur dengan anemometer atau dengan mengamati gerakan benda-benda di sekitar

    titik ukur seperti ranting pohon, daun-daun dan terpaan angin di kulit kemudian konversikan

    dalam tabel4. Temperatur dan kelembaban

    Diamkan slang psychrometer beberapa saat kemudian basahi thermometer basah dengan

    aquadest. Putar selama 12 menit kemudian baca segera temperatur pada kedua thermometer.

    Nilai pada thermometer kering menunjukkan suhu udara.

    Selisih kedua nilai dikonversi ke dalam tabel untuk menentukan kelembaban udara.

    Perhitungan Kadar Debu Terukur

    Setelah pengambilan sampel debu dilaksanakan, filter diperlakukan seperti perlakuan awal.

    Sehingga didapatkan berat filter sebelum pengukuran (A gram) dan sesudah pengukuran (B

    gram).

    Berat debu dlm gr/m3dihitung dengan rumus :

    Konsentrasi Debu = ( Berat Filter Berat Filter Kosong ) x

    3.9 Pembahasan

    3.9.1 Analisa data konsentrasi debu di lingkungan PT. Semen baturaja (Persero).

    Dari hasil pengukuran yang dilaksanakan dalam menghitung konsentrasi debu dan kebisingan

    yang berada di lingkungan dalam pabrik atau kawasan pabrik di peroleh berupa tabel kualitas udara

    dan kebisingan dengan titik sampling yang berbeda beda. muali dari Titik koordinat di area

    Limestone Crusher , Quarry batu kapur , Tapak Helipad. Pada koordinat S : 04 , 06 50,4 E : 104 06

    42,5 dan E : 104 09 25,6 ( Limestone Crusher ) didapatkan konsentrasi debu yang cukup tinggi

    adalah 0,178 mg/m3. Hal tersebut dikarenakan pada area Limestone Crusher merupakan tempat

    penghancuran bongkahan batu kapur yang tak lain sebagai bahan baku utama dalam pembuatan

    semen yang apabila sedang beroperasi akan meningkatkan konsentrasi debu.

    Berdasarkan data data pengukuran yang sudah dilakukan di area tersebut di dapat fakta bahwa

    ada factor lain yang menyebabkan hasil pengukuran akan lebih pekat atau lebih tinggi dari hasilyang normal yaitu arah dan kecepatan angin pada saat kita melakukan pengukuran yaitu S : 04 , 06

    50,4 E : 1040642,5 dan E : 1040925,6. Pada area Quarry batu kapur di dapatkan konsentrasi

    debu yaitu : 0,165 mg/m3. Di daerah penambangan batu kapur yang di lihat dari hasil pengamatan

    didapatkan konsentrasi rendah yang kemungkinan dikarenakan pada saat